TOP CAREER ISSUE: MENILIK KOMPETISI KARIER DI MASA DEPAN
T TopCareer opCareer BANNER
VOL. 3 • JANUARI 2012
www.topcareermagz.com
ProsPek karier 2012: APA SAJA yANg MENJANJIKAN?
w
EKONOMI MEMbAIK Pengangguran Masih MengancaM di 2012
randy Pangalila
COUNtRy DIReCtOR WesteRN UNION FINANCIAL seRVICes INDONesIA
“DARI TEKNOLOgI, KOMUNIKASI, KINI MEMIMPIN bIDANg FINANSIAL” Rp 35.000 Pulau Jawa Rp 39.000 Di luar P. Jawa
1 | Januari 2012 | TopCareer
Hadir kali pertama pada 2011 dalam bentuk majalah, Top Career mewarnai dunia karier profesional di Indonesia. Sebagai pionir media karier di Indonesia, Top Career menyajikan ragam informasi dan inspirasi untuk pengembangan karier profesional di Tanah Air. Demi memperluas jangkauan pembaca, bisa diakses oleh siapa saja dan kapan saja, mulai pertengahan 2013, majalah Top Career memperkuat versi digitalnya dalam bentuk www.topcareermagazine.com. Hadir sekali dalam setiap bulan, majalah digital Top Career menghadirkan sajian khas yang berbobot seperti Company of Choice, Top Career Issue, Profile serta sajian menarik lainnya. Semua bisa dinikmati dengan mendownload setiap edisi di www.topcareermagazine.com. Tak ingin tertinggal ragam perkembangan informasi khususnya terkait dunia karier profesional, Top Career menghadirkan www.topcareer.id sejak 2016. Disajikan dengan konten-konten yang lebih beragam dengan pembahasan yang ringan serta diupdate setiap hari, www. topcareer.id sangat layak dijadikan referensi update seputar dunia karier profesional. Dengan kelebihan keduanya, www.topcareermagazine.com dan www.topcareer.id siap menjadi bacaan kompas karier profesional. ALAMAT REDAKSI: Address : Jl. Cidodol Raya No.40 , Kebayoran Lama - Jakarta Selatan , Indonesia Telepon : 021 293 06720 Email :
[email protected]
topcareerid
UP CLOSE & PERSONAL BANNER
8 | Januari 2012 | TopCareer
UP CLOSE & PERSONAL BANNER
Randy Pangalila Country Director WesterN Union Financial Services Indonesia
“Dari Teknologi, Komunikasi, Kini Memimpin Bidang Finansial” Oleh: Fitri Yulia Erawati | Foto: Leonardo Lesmana
Tak banyak taktik atau strategi yang ia lakukan dalam mencapai kariernya. Bagi Randy Pangalila, semua mengalir apa adanya. Ia hanya berusaha menjawab tiap tantangan yang diberikan, memperjuangkan, dan memberikan yang terbaik di tiap jejak pekerjaannya.
TopCareer | Januari 2012 | 9
UP CLOSE & PERSONAL
“S
ebab semua yang kita lakukan akan menuai konsekuensi atau hasil akhir. Jadi jika kita sudah berbuat maksimal dalam pekerjaan, maka hasil yang akan kita peroleh juga maksimal,” tutur Country Director Western Union Financial Services Indonesia. Lelaki yang juga hobi fotografi ini, justru menekuni kariernya di bidang yang sangat berbeda dengan latar belakang pendidikannya di teknik mesin. Meskipun ia sempat bekerja di bidang teknik, namun siapa menduga jika penulis buku ‘Menjadi Kaya Melalui Reksadana’ ini, sebenarnya lebih merasa sehati dengan dunia finansial? Mengapa Anda lebih memilih berkarier di finansial daripada di bidang yang sesuai dengan latar pendidikan Anda? Sebenarnya bekerja di dunia finansial itu bukan rencana dari awal.
sebelumnya Anda juga pernah bekerja di bidang yang sesuai dengan latar pendidikan? Ya, setelah lulus dari teknik mesin saya sempat bekerja di PT. Badak NGL Co., sebuah perusahaan joint venture antara Pertamina dengan Huffco yang bergerak di bidang minyak dan energi di Bontang. Namun saat bekerja di sana, entah mengapa saya merasa pekerjaan itu tidak sesuai dengan hati saya. Saya lebih menyukai pekerjaan yang bertemu banyak orang dan berinteraksi, ketimbang bertemu dengan mesin. Maka setelah setahun bekerja, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali ke Jakarta. Dan kebetulan saat masih kuliah dahulu saya sering mengadakan acara yang bekerja sama dengan radio Prambors. Maka saat memutuskan resign dari PT. Badak, pindah ke Prambors dan diterima sebagai asisten manajer Public Relation (PR) and
...jika mengejar karier terlalu ngoyo juga tidak bagus, bisa stres sendiri yang akhirnya malah melakukan kesalahan. Jadi do the best pada tiap pekerjaan saja, toh nanti karier yang akan datang sendiri ke Anda Latar belakang pendidikan saya itu teknik mesin. Lantas bagaimana saya sampai di dunia finansial, karena saya dahulu pernah bekerja di salah satu advertising agency terbesar, Adforce Inc - J. Walter Thompson, di mana Citibank menjadi klien saya. Nah, dari situlah awal saya berkenalan dengan dunia finansial dan perbankan. Jadi sebelum bergelut di dunia finansial, Anda sempat bekerja di bidang yang berbeda juga? Apa
10 | Januari 2012 | TopCareer
Promotion. Kebetulan juga salah satu pemiliknya mengajak saya bergabung di sana. Barulah kemudian saya melamar ke advertising agency, hingga akhirnya berkenalan dan bergelut di dunia finansial. Sebenarnya semua perjalanan karier saya ini seperti air mengalir mengisi bidang yang kosong. Jadi saya tidak pernah ngoyo untuk mendapatkan karier saya ini. Sebab jika mengejar karier terlalu ngoyo juga tidak bagus, bisa stres sendiri yang akhirnya malah
melakukan kesalahan. Jadi do the best pada tiap pekerjaan saja, toh nanti karier yang akan datang sendiri ke Anda. Saya juga penerima beasiswa dari Pertamina. Itu salah satu bukti bahwa saya menjadi diri sendiri atau “being yourself”. Apalagi saat ini, kebanyakan orang bekerja karena rekomendasi. Jadi saya berprinsip, berdiri di kaki saya sendiri. Itu prinsip yang selalu saya pegang, dan saya bangga karenanya.
UP CLOSE & PERSONAL
rekomendasi. Jadi saya berprinsip, berdiri di kaki saya sendiri. Artinya, tunjukkan saja prestasi kamu, dan konsekuensinya kamu akan mendapat imbalan yang setimpal. Dan buat saya, kerja itu amanah. Di mana pun kita bekerja, jika kita menyampaikan energi positif, maka kinerja positif juga akan terbangun secara bersamaan. Jadi meskipun saya tidak rencanakan semua ini, saya memang selalu fokus dalam bekerja. Apalagi, setelah saya merasa dunia finansial inilah dunia yang saya cari selama ini. Being good marketer for financial product. Pokoknya memasarkan apa saja, yang penting financial product. Maka jika ditanya, sudah menemukan dunia saya? Jawabannya ya. Karier di perbankan mungkin kelihatannya glamour, secara benefit dan kompensasi yang memang lumayan. Tapi ada hal lain yang saya yakini di dunia finansial, yaitu kita bisa mempengaruhi kebijakan makro ekonomi ke depan, jadi bisa berbuat sesuatu untuk negeri ini.
Anda mengalami tiga bidang berbeda dalam perjalanan karier Anda, yaitu teknik, komunikasi, dan finansial. Apa perbedaan yang Anda rasakan dari ketiga bidang itu? Perbedaannya jelas sekali. Saya melihat semua memberikan hikmah dan pelajaran. Jika di teknik kita diajarkan secara logis dan sistematis, satu tambah satu ya sama dengan dua, tidak bisa tiga atau empat. Sementara kalau di komunikasi, kita diajarkan untuk melihat berbagai alternatif.
Satu ditambah satu bisa menjadi tiga atau empat. Sedangkan kalau di dunia finansial itu gabungan dari keduanya. Lantas, apakah Anda sudah menikmati dunia Anda sekarang? Jujur, sebenarnya saya sangat bangga dengan karier saya saat ini. Mengapa? Karena saya memperjuangkannya seorang diri. Ini murni hasil kerja keras saya, bukan rekomendasi dari orang tua atau keluarga. Apalagi saat ini, kebanyakan orang bekerja karena
...saya berprinsip, berdiri di kaki saya sendiri. Artinya, tunjukkan saja prestasi kamu, dan konsekuensinya...
Apa tantangan terbesar di dunia finansial? Kalau bicara tantangan, di semua bidang pekerjaan pasti ada tantangannya. Hanya di bidang finansial ini yang asetnya adalah nama baik dan prestasi. Jadi bagaimana kita harus terus menjaga nama baik di setiap pekerjaan yang kita hadapi, dan jangan lupa untuk menorehkan prestasi di dalamnya. Saya rasa itu saja tantangannya. Karena jika sekali Anda melakukan kesalahan, celaka buat Anda. Anda tidak bisa pindah kerja di mana pun, dan tidak bisa dipakai sampai kapan pun. Makanya, nama baik itu harus dijaga. Kuncinya, integritas terhadap pekerjaan, passion, opportunity, mau bekerja sama atau partnership, dan teamwork. Itu kunci dan prinsip saya yang kebetulan juga sama dengan Western Union.
TopCareer | Januari 2012 | 11
UP CLOSE & PERSONAL
Dari pengalaman Anda, terlihat Anda beberapa kali pindah kerja sebelum di Western Union. Apa Anda tidak takut disebut kutu loncat? Bagaimana pendapat Anda mengenai Si Kutu Loncat? Kutu loncat? Saya tidak takut dengan imej itu. Memang Anda benar, sering berpindah kerja membuat kita diberi imej Si Kutu Loncat. Tapi menurut saya, kerja itu pencapaian diri. Selama Anda memberikan energi positif, maka kinerja positif akan terbangun juga secara bersamaan. Intinya jika
...jika sekali Anda melakukan kesalahan, celaka buat Anda. Anda tidak bisa pindah kerja di mana pun, dan tidak bisa dipakai sampai kapan pun. Makanya, nama baik itu harus dijaga. Anda bisa memberikan yang terbaik, kenapa tidak? Mau bekerja di daerah baru, ya tidak apa-apa. Selama kita mencari sesuatu yang lebih baik, tidak apa-apa. Lagi pula menurut saya, jika kita sudah bekerja selama empat sampai enam tahun adalah wajar jika kita pindah kerja. Yang terpenting kita selalu menorehkan prestasi di setiap pekerjaan kita, jadi tidak masalah. Beda jika Anda pindah kerja hanya untuk lari dari masalah atau kesalahan. Sebelum di Western Union, saya di Citibank. Sekitar enam hingga tujuh tahun. Sebelumnya lagi di Danamon selama enam hingga tujuh tahun juga, dan CIGNA Insurance sekitar lima tahun.
12 | Januari 2012 | TopCareer
Membangun Indonesia Bersama Western Union Meskipun baru bergabung Mei lalu dengan Western Union, perusahaan yang bergerak di money transfer, laki-laki yang biasa disapa Randy ini mengaku hasratnya untuk membangun negeri ini dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai jalur resmi money transfer begitu besar. Sebab menurutnya, di luar sana masih ada 107 triliun transaksi transfer uang informal atau transaksi pengiriman uang melalui badan yang tidak diakui pemerintah setempat. Tak cuma itu, ia juga memiliki mimpi untuk memberikan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Karena baginya, banyak kesempatan yang bisa dikembangkan di Indonesia. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan dan mengolahnya agar bermanfaat bagi orang banyak. Apa yang membuat Anda pindah ke Western Union? Yang pasti adalah, karena tantangan di Western Union ini sangat besar dan saya termasuk orang yang tertarik dengan beragam tantangan. Tapi tidak cuma itu, saya melihat ada hal lain yang bisa saya berikan pada orang lain, tak hanya pada perusahaan. Jadi saya merasa bekerja di sini, tak hanya bermanfaat buat perusahaan tapi juga masyarakat banyak, khususnya
masyarakat Indonesia. Karena selain meningkatkan market share perusahaan, saya juga secara tidak langsung menolong masyarakat Indonesia yang bekerja di luar negeri dalam hal memudahkan mereka mengirimkan uang untuk keluarga di Indonesia. Kontribusi atau terobosan apa yang akan Anda lakukan untuk membangun dan mengembangkan Western Union di Indonesia?
TopCareer | Januari 2012 | 13
UP CLOSE & PERSONAL Jujur saja saat ini belum ada kontribusi yang saya berikan di Western Union, mengingat saya juga baru lima bulan bergabung di perusahaan ini. Namun meski begitu, bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa. Di sini, saya memiliki program yang namanya program 100 hari, di mana ada banyak target yang harus saya lakukan seperti pembenahan infrastruktur, kunjungan ke klien, memperkuat hubungan dengan klien yang ada, bertemu sebanyak mungkin klien dan pelanggan untuk melihat komplainkomplainnya secara langsung, dan sebagainya. Dengan begitu, saya bisa mengidentifikasi permasalahan yang ada, apa yang harus saya benahi, dan apa yang harus diperkuat lagi. Jadi bisa dibilang, baru tahap identifikasi agar saya mengetahui strategi apa yang bisa diberikan untuk membangun perusahaan. Jika demikian, lantas Anda melihat tantangan apa yang akan Anda hadapi? Karena kita sudah coba mengidentifikasi semua permasalahan yang ada di perusahaan ini, maka kita sudah tahu to do list-nya apa saja, termasuk tantangan dan strateginya. Sebenarnya tujuan perusahaan ini adalah ingin memudahkan orang untuk mengirim dan mengambil uang. Strateginya, bagaimana memudahkan hal tersebut? Dan kunci untuk itu, kita menggunakan sistem cepat sampai hitungan menit, proses yang mudah hanya dengan menggunakan tanda pengenal, penerima tidak dipungut biaya, dan tentunya sampai ke pelosok Indonesia. Makanya kita berupaya terus menjalin kerja sama dengan perusahaan lain agar tujuan memudahkan orang mengirim dan menerima uang itu tercapai. Selain itu, tantangan yang bakal dihadapi di perusahaan ini adalah, bagaimana memasyarakatkan pengiriman uang melalui Western Union di Indonesia. Jika kita lihat, Indonesia ini memiliki tenaga kerja migran yang sangat besar. Tentunya,
14 | Januari 2012 | TopCareer
Prinsipnya simpel. Jangan ngoyo, jangan takut dengan tantangan, pokoknya mengalir saja seperti air mengisi bidang yang kosong arus transaksi aliran dana dari luar negeri ke Indonesia juga besar. Masalahnya adalah para TKI (Tenaga Kerja Indonesia -Red) ini kebanyakan mengirim uang ke keluarga mereka di Indonesia melalui jalur informal money transfer atau jalur tidak resmi, seperti titip saudara, teman, dan sebagainya. Jadi dari 107 triliun aliran dana TKI itu, yang lewat jalur formal baru 25 sampai 27 triliun setahun. Ini artinya, tantangan kita untuk membuat para TKI ini memakai jalur formal money transfer dalam hal pengiriman uang. Makanya, kita berupaya memberikan kemudahan fasilitas kepada mereka, termasuk proses yang cepat,dan tidak harus memiliki rekening bank. Jadi tinggal isi formulir, sampai uang ke tangan yang mereka tuju. Saat ini kita sudah ada 17147 lokasi Western Union di Indonesia, dan 455 ribu lokasi di 205 negara. Di Indonesia kita memang menjaring masyarakat grass root (masyarakat akar rumput atau golongan bawah – red), maka kita banyak terkenal di daerah, terutama di daerah yang merupakan kantong TKI. Dan untuk memberikan pemahaman pada para TKI mengenai jalur transfer uang formal, kita juga bekerja sama dengan PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia – Red) untuk memberikan pelatihan dan edukasi, bagaimana mengirim uang dari luar. Apakah Anda yakin bisa menjawab semua tantangan itu? Tidak takut gagal? Ya, harus yakin bisa. Soal kegagalan itu biasa, jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan guru terbaik. Tapi di luar itu, saya memiliki cara
... saya memiliki program yang namanya program 100 hari, di mana ada banyak target yang harus saya lakukan seperti pembenahan infrastruktur, kunjungan ke klien, memperkuat hubungan dengan klien yang ada, bertemu sebanyak mungkin klien dan pelanggan
bagaimana agar bisa menjawab berbagai tantangan pekerjaan yang dihadapi. Caranya, jika kita diberi target 100, maka kita harus setting diri kita sendiri bahwa target yang diberikan ke kita adalah 150. Sehingga dengan demikian, kita akan berusaha untuk melakukan pencapaian target yang 150 bukan 100, padahal riilnya target kita 100. Jadi target nyata kita yang 100 akan terlampaui, dan itu meminimalisir kegagalan. Makanya, bisa dibilang saya jarang loss target karena sebelumnya saya sudah menekankan diri saya untuk target yang lebih tinggi dari yang ditargetkan. Satu lagi, jangan pernah melakukan kegagalan dalam kesalahan yang sama sampai tiga kali. Itu artinya, kita tidak pernah berniat untuk belajar memperbaiki. Ada tips agar pembaca bisa seperti Anda? Prinsipnya simpel. Jangan ngoyo, jangan takut dengan tantangan, pokoknya mengalir saja seperti air mengisi bidang yang kosong. Jadi jika Anda ingin mendapatkan pencapaian karier atau tampil menonjol dari sisi karier, maka jadilah ikan koi di antara ikan mas. Ibaratnya seperti itu. Bukan ikan koi di antara ikan koi, karena keindahannya tak terlihat. Meskipun perusahaan baru itu belum ternama dan membuat imej turun, tak usah takut. Bagaimanapun juga, berlian adalah berlian. Ia akan tetap bersinar di mana saja. Sama seperti juga rumput liar, ditaruh di mana saja akan tetap hidup. Tentunya, Anda sudah memperhitungkan risiko sebelum Anda melakukan pindah pekerjaan.***
BANNER
TopCareer | Januari 2012 | 15
BANNER TOP CAREER ISSUE
Menilik Kompetisi Karier di Masa Depan
Seperti apakah potret kompetisi karier di masa depan? Apakah semakin dimudahkan berkat kemajuan teknologi, atau justru dipersulit? Oleh: Merry Magdalena, Cerira Nuki, Norbert Dhika Aditama
Istimewa
16 | Januari 2012 | TopCareer
TOP CAREER ISSUE
Sejumlah analis karier dunia memprediksikan bahwa persaingan kian tajam. Siapa yang menguasai informasi, dia akan unggul berkarier. Lalu, apakah kelak mesin atau robot mampu menggantikan tenaga kerja manusia?
R
ene Suhardono, pengamat dunia karier dan Nukman Luthfie, pakar media sosial, memberi insight yang cukup menarik mengenai wajah dunia karier di masa mendatang. Berikut laporan utama tim Top Career Magazine. Mencari pekerjaan, meneropong informasi karier di suatu perusahaan, kini tak lagi sesulit di masa lalu. Dengan melakukan googling, bergabung dengan jejaring sosial seperti Linkedin, atau berselancar di laman-laman korporat ternama, kita bisa mendapat info seputar prospek karier yang kita inginkan. Marina Gorbis, Executive Director the Institute for the Future, mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi berkontribusi besar terhadap dunia kerja. Siapa yang menguasai informasi, dia akan unggul dalam kompetisi berkarier. “Kesempatan berpihak pada mereka yang kaya akan informasi,” tambahnya. Nukman Luthfie, CEO Virtual Consulting dan PortalHR. Com, mengamini pernyataan Gorbis tersebut. Menurutnya kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan saat ini makin tinggi. Mereka yang mempunyai informasi terbanyak dan bisa menyaring dengan baik itulah yang akan paling cepat mendapatkan peluang bekerja. “Setiap informasi lowongan pekerjaan merupakan peluang bagi setiap individu untuk berkompetisi,” imbuhnya. Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) ini menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi perubahan dalam hal teknologi informasi. Dulu, peluang lowongan pekerjaan hanya bisa didapatkan melalui surat kabar. Berbeda dengan sekarang, di mana lowongan pekerjaan bisa didapatkan melalui media sosial. “Ya, kalau sekarang mau mencari karyawan itu relatif mudah, kita nge-tweet atau Facebook saja pasti bisa. Atau alternatif lainnya adalah melalui situs-situs online, seperti JobsDB.Com, JobStreet.Com, Career.Com, ataupun LinkedIn.Com,” ujar pendiri PT. Virtual Media Nusantara ini. Dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan akan semakin ketat. Nukman pun menyarankan kalau memang pencari kerja itu ingin memiliki peluang yang lebih besar, maka selain harus meningkatkan kompetensinya, si pencari kerja itu juga
TopCareer | Januari 2012 | 17
TOP CAREER ISSUE
harus adaptif terhadap penggunaan media sosial dan teknologi baru. “Kalau kita tidak masuk ke media sosial, kita akan semakin ketinggalan, dan kompetisi akan semakin berat,” ujarnya.
Justru Memudahkan
Nukman berpendapat, media sosial itu justru mempermudah dan meringankan masyarakat untuk berkompetisi. Ada dua hal yang ditekankan, yaitu seseorang harus aktif di sosial dan dia juga harus aktif dalam mempromosikan dirinya sendiri. “Kalau dua hal itu dilakukan, maka bisa dipastikan dia akan lebih unggul dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan media sosial,” katanya lagi. Tren perusahaan yang melakukan perekrutan karyawan melalui internet sendiri sebenarnya dimulai oleh perusahaan menengah ke bawah. Perusahaan menengah ke bawah umumnya memiliki budget perekrutan yang terbatas, jadi proses pencarian karyawannya pun dilakukan melalui media sosial. Untuk perusahaan besar yang sudah mapan pasti masih terbiasa dengan pola lama, yaitu menginformasikan lowongan pekerjaan melalui surat kabar atau media elektronik. Maka perusahaanperusahaan menengah ke bawah akan lebih cepat memposting lowongan pekerjaannya karena hanya melalui media sosial. Akan sangat efektif bagi sebuah perusahaan ketika melakukan pencarian karyawan melalui internet. Setelah perusahaan memeriksa CV dan melakukan interview dengan si pelamar, peran media sosial dibutuhkan dalam proses selanjutnya. “Lewat media sosial kita jadi mengetahui apa saja sih kegiatan dan bagaimana personality sang pelamar, jadi bisa menambah pertimbangan ketika merekrut seseorang,” jelasnya. Sebagai gambaran, misalnya ada dua pelamar yang dua-duanya sama hebat dan sama-sama kompeten. Tetapi, salah satunya di Twitter suka menggunakan bahasa-bahasa kasar. Nah, dari situ bisa
18 | Januari 2012 | TopCareer
dijadikan bahan pertimbangan untuk merekrut karyawan baru. Agar perusahaan mampu secara efektif mendapatkan karyawan idaman dengan memanfaatkan internet, selain iklan lowongan dimasukkan di surat kabar atau media elektronik, lowongan pekerjaan juga harus didistribusikan melalui media sosial. Hal tersebut penting untuk memantau calon pelamar melalui media sosial. “Yang paling penting adalah setiap ada pelamar yang datang, maka harus dimintai akun media social nya agar bisa dipantau setiap kegiatannya,” tegas Nukman. Ternyata ada juga kecenderungan dimana media sosial berpengaruh pada perilaku para pekerja. Menurutnya sudah banyak riset yang menjelaskan bahwa karyawan yang aktif menggunakan media sosial ketika bekerja itu tidak produktif. Tetapi fenomena media sosial tidak bisa begitu saja dihindarkan. “Maka banyak perusahaan yang menutup akses ke media sosial selama jam kerja agar karyawannya fokus pada pekerjaannya, tapi tetap saja tidak berpengaruh karena saat ini kita bisa browsing melalui ponsel,” serunya. Hal yang paling masuk akal adalah mencoba akrab dengan media sosial. Untuk menghindari efek negatif dari penggunaan media sosial terhadap produktifitas kerja, perusahaan harus membuat kebijakan penggunaan media sosial saat jam kerja. Ada peraturan-peraturan yang harus dibuat untuk karyawannya ketika menggunakan media sosial saat jam kerja, misalnya boleh mengaksesnya, asal menguntungkan perusahaan, yaitu dengan memposting segala hal yang baik tentang perusahaan. “Karyawan jangan melulu ngomongin yang jelekjelek saja dari perusahaannya, sehingga dari situ muncul win-win solution,” jelas Nukman.
Tak Tergantikan Robot
Jika dari sisi kemajuan teknologi informasi, dunia kerja dianggap cukup
TOP CAREER ISSUE
terbantu, lalu bagaimana dari sisi kemajuan teknologi lain seperti mesin yang kian canggih? Sebagian besar kalangan industri mengkhawatirkan kemajuan teknologi akan berimbas pada ketersediaan lapangan kerja. Kekhawatiran yang sempat berhembus adalah bahwa kelak robot atau mesin bisa saja menggantikan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dibantah oleh Rene Suhardono Canoneo, konsultan karier dari Career Coach Indonesia. “Cobalah untuk menciptakan pekerjaan dan jangan berpikir untuk mendapatkan pekerjaan baru. Itu hal yang jauh lebih realistis untuk
itu berbeda. Pekerjaan adalah sesuatu yang dititipkan oleh perusahaan dengan tempelan denominasi seperti gaji, jenjang jabatan, job description, kartu nama, dan sebagainya. Sedang karier adalah totalitas seseorang terhadap dirinya dimana dia tidak sekadar mengerjakan pekerjaan di mana dia akan dipecat kalau tidak mengerjakan, tapi lebih pada tiga prinsip utama yakni passion, purpose, dan value. “Intinya, pekerjaan itu dimana Anda bisa dipecat, sedang karier tidak. Pekerjaan itu tujuannya uang, sedang karier itu ditentukan Anda bahagia apa
Perusahaan menengah ke bawah umumnya memiliki budget perekrutan yang terbatas, jadi proses pencarian karyawannya pun dilakukan melalui media sosial.
Istimewa
memastikan karier Anda di masa yang akan datang dibanding Anda mencari-cari pekerjaan apa yang bisa meningkatkan pendapatan dan prestise Anda.” Ia menegaskan, meskipun setiap minggu ada dua hingga tiga pekerjaan hilang tergantikan oleh robot dan kemajuan teknologi, namun setiap hari juga ditemukan dua jenis pekerjaan baru. “Jadi Anda bisa menghitung sendiri sebanyak apa pekerjaan yang bisa Anda temui di hari-hari mendatang. Namun saya tekankan kembali, jangan memikirkan apa yang akan terjadi di masa datang, pikirkan saja apa yang Anda rasakan hari ini. Mulailah belajar memahami diri Anda supaya Anda bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin,”demikian tegas Rene yang terkenal dengan bukunya Your Job is Not Your Career. Rene berpendapat, sesuai dengan buku yang ditulisnya, bahwa pekerjaan dan karir
tidak, bermakna apa tidak,” jelas Rene. Lebih lanjut pria yang dikenal sebagai public speaker ini menjelaskan bahwa makna itu sendiri justru terkait dengan bagaimana kita memberi ke orang lain, dan bukan makna bagi diri sendiri. Dalam karier, saya tidak melihat bahwa kompetisi itu sebagai sebuah perlombaan antar satu orang dengan orang lain. Menurut saya, seseorang bisa dikatakan unggul dibanding orang lain jika orang itu sudah bisa memberi lebih dibanding orang lain,”jelasnya. Itulah mengapa tren karier yang akan berkembang di masa depan tidaklah terlalu penting karena jenis pekerjaan akan selalu tumbuh dan berganti, sampai kapan pun. Tidak perlu berkompetisi karena kita bisa menciptakan pekerjaan baru untuk diri sendiri, dan sukur-sukur untuk orang lain. Yang penting kita harus jujur pada diri sendiri, apakah kita sudah lebih baik daripada kemarin. Kita juga harus
TopCareer | Januari 2012 | 19
TOP CAREER ISSUE peduli, dimulai dari diri kita sendiri baru kepada orang lain. Tentukan apa yang kita mau untuk hidup ini, dan semuanya akan mengikuti dengan sendirinya.
Teknologi sebagai Alat
Era teknologi kian pesat berkembang, tapi Rene menganggap bahwa teknologi itu hanya sebagai alat atau instrument, dan semuanya tergantung bagaimana orang bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kemajuan diri atau perusahaan. “Orang yang kaya dengan informasi memang akan lebih unggul daripada yang tidak. Dan itu berlaku untuk kapan saja dan siapa saja,” jelas ayah empat putra ini. Yang penting, menurut founder dan pengisi program CareerCoach di Hard Rock FM ini adalah bagaimana memanfaatkan informasi yang sudah ada, misal di Google, dan kemudian memaknainya dengan benar. “It’s about connecting the dots. Ini tentang bagaimana Anda membangun network. Juga tentang kejujuran pada apa yang Anda rasakan untuk kemudian
Saat ini perkembangan memang lebih mengarah kepada pemanfaatan teknologi secara lebih mendalam. Bahkan termasuk virtual company.
memanifestasikan ke dalam langkah pertahapan kegiatan setiap hari. Anda tidak bisa lagi memiliki pikiran bahwa di sinilah saya bekerja dan di sinilah saya akan berkarya sampai saya mati karena jika berpikir seperti itu jangan marah kalau tidak ada perkembangan dalam hidup Anda,” jelas Rene. Saat ini perkembangan memang lebih mengarah kepada pemanfaatan teknologi secara lebih mendalam. Bahkan termasuk virtual company. Sudah banyak pihak yang sukses menjalankan virtual company di mana perusahaan dan pekerja hanya dilakukan lewat dunia maya. Banyak yang sudah mendapat keuntungan dalam melakukan bisnis dari dan lewat internet, tanpa dia harus membuka kantor yang sesungguhnya. Saat ini pun, sudah banyak yang menerapkan mobile office sebagai salah satu dampak kemajuan teknologi. Tanpa perlu ke kantor, mereka hanya butuh notebook dan Wi-Fi, plus secangkir kopi, karena sekarang kafe yang menyediakan kopi menjadi tempat
paling pas untuk sebagian besar pelaku mobile office untuk menjalankan bisnisnya, misal bertemu klien,”urai Rene lagi. Di Indonesia, gaya hidup “kantor bergerak” ini sudah marak di kota-kota besar. Bisa kita jumpai dengan mudah sejumlah kafe yang dipenuhi oleh orang-orang berkomputer jinjing atau tablet, tenggelam dalam pekerjaannya. Fenomena macam ini layak dimaklumi, mengingat sibuknya arus lalu lintas dalam kota yang membuat orang cenderung mencari tempat yang nyaman untuk bekerja, ketimbang harus bermacet-macet demi mencapai kantornya yang jauh. Ditambah aneka fitur teknologi yang memungkinkan transaksi bisnis, meeting, kolaborasi kerja tim dapat dilakukan dari jarak jauh. Sudahkah Anda siap dengan kompetisi karier di masa depan yang sarat dengan aneka teknologi mutakhir? ***
Tips bagi Peminat Karier di Era Digital
Era digital membuat peminat karier dimudahkan, sekaligus juga kian ketat berkompetisi. Berikut tips dari Nukman Luthfie bagi para peminat pengembang karier:
1
Eksis di media sosial
Pencari kerja atau mereka yang ingin meningkatkan kariernya wajib memiliki akun di Twitter atau Facebook, dua jenis media sosial yang paling banyak digunakan oleh para korporat, CEO, public figure, bahkan pejabat pemerintah.
20 | Januari 2012 | TopCareer
2 3 Bergaul dengan orangorang yang sesuai dengan bidang kerja yang ia sukai
Dengan menemukan orang yang memiliki passion sama, otomatis akan terjalin komunikasi yang lebih nyambung. Kita juga akan cenderung memberi dukungan pada orang-orang yang punya passion yang sama dengan kita. Bahkan kerjasama atau tawaran pekerjaan bisa datang dari sini.
Aktif di media sosial
Kompetensi bisa “dijual” atau dipamerkan saat berinteraksi dengan orang-orang di Facebook atau Twitter, sehingga mereka memahami apa kelebihan atau skill kita. Jangan lupa akan teori Six Degrees Separation yang membuktikan bahwa setiap orang di dunia ini saling terhubung melalui enam kenalan kita. Jadi, sekali kita mampu meyakinkan satu saja teman di media sosial, kemungkinan besar dia akan member testimoni secara tak langsung akan kompetensi kita.***
TOP CAREER ISSUE BANNER
Karier Paling Menjanjikan Tahun 2012
Pakar Spesialis Komputer Kian Jadi Primadona Istimewa
22 | Januari 2012 | TopCareer
Ingin tahu bidang karier apa saja yang akan berkibar pada tahun 2012 ini? DailyGalaxy.Com memberi “bocoran” yang bisa saja hanya berlaku di negara maju. Bidang teknologi informasi, robotik, industri pangan organik, disebut sebagai bidang karier yang akan berkibar tahun ini. Profesi yang memang masih jauh dari standar kebanyakan orang Indonesia sekarang. “Mungkin 10 tahun lagi profesi itu bisa menjadi profesi yang menjanjikan di sini. Kalau di luar negeri sih memang sudah menjanjikan, tapi kalau di Indonesia sepertinya belum,” komentar Nukman Luthfie. Setidaknya 10 jenis bidang karier ini dapat memberi gambaran bahwa kelak di Indonesia pun akan mengarah ke sana. TopCareer | Januari 2012 | 23
TOP CAREER ISSUE
1
Industri Pangan Organik
Tahun 2010 lalu, makanan dan minuman organik sudah menguasai 10 persen pasar dunia. Bob Scowcroft, Direktur Eksekutif Organic Farming Research Foundation mengatakan bahwa industri akan segera memerlukan lebih banyak produsen pangan organik, pakar sertifikasi, riteler, bahkan ilmuwan yang khusus di bidang ini. Kelak, gaya hidup mengonsumsi pangan organik akan menjadi mainstream di masa depan. Kualifikasi: Pakar di bidang pangan organik, baik pertanian, bisnis, maupun sains.
2
Biologi Komputasi
Ada kebutuhan yang luar biasa untuk mengkombinasikan ilmu komputer, biologi, dan matematika, agar memungkinkan dibangunnya data riset dalam jumlah besar, demikian menurut Leroy Hood, salah satu pendiri Institute for Systems Biology. Bidang ini membantu para ilmuwan melakukan uji coba secara spesifik pada pasien secara genetik, dan menciptakan metode pengobatan yang lebih akurat. Kualifikasi: Minimal sarjana bidang bioinformatika, ilmu komputer, matematika, biologi, atau yang berkorelasi dengan bidang tersebut, dengan kemampuan engineering peranti lunak yang cukup kuat.
3
Pemrograman Paralel
“Tahun 2012 ini, komputer mengalami lompatan dari prosesor dua inti ke prosesor multi inti, seperti misalnya 80 prosesor sekaligus per mesinnya. Dan itu semua sama saja mempaketkan super computer dalam bentuk desktop,” demikian ujar Jerry Bautista, Direktur Tera-Scale Computing Research Program Intel. Inti prosesor yang berbeda dapat bekerja secara parallel, seperti sebuah simponi. Maka programer paralel akan sangat dibutuhkan di tahun ini. Kualifikasi: Setidaknya sarjana ilmu komputer atau bidang yang relefan lain, dengan kemampuan berpikir dan kreatifitas yang unggul.
Istimewa
24 | Januari 2012 | TopCareer
Bloomberg BusinessWeek pernah mencatat pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan mulai menanjak di tahun 2011 adalah Computer Support Specialist.
4
Teknologi Data
Chip ID frekuensi radio, kamera video, komputer dan alat sensor akan menghasilkan jumlah informasi yang luar biasa. Para pakar teknologi data wajib membangun struktur, baik virtual maupun riil, yang memproses data menjadi sesuatu yang berguna dan berarti. Demikian setidaknya menurut Eric Rodenbeck, Direktur Kreatif dan pendiri Stamen Design. Kualifikasi: Berpengalaman di lingkungan virtual, pencitraan dan visualisasi, dengan kemampuan teknis, memiliki keinginan belajar alat-alat baru dan berimajinasi.
5
Rekayasa simulasi
Di tahun ini, peningkatan jumlah data akan menjadikan simulasi menjadi lebih realistis dan user friendly. Para pakar rekayasa simulasi akan dibutuhkan, dan menciptakan temuan yang mirip dengan Holodeks, mesin simulasi dalam film Star Trek. “Setiap industri akan menggunakan teknik simulasi,” kata Frieder Seible, pakar dari Jacobs School of Engineering di University of CaliforniaSan Diego. Dunia bisnis akan memanfaatkan simulasi untuk mengujicoba produk, dan meramal pangsa pasar. Para engineer bidang ini sudah pasti diperlukan dalam jumlah banyak. Kualifikasi: Sarjana bidang ilmu komputer, engineering, matematika, fisika, dengan kemampuan analisa tinggi.
TOP CAREER ISSUE
Lima jenis bidang karier lain yang diprediksi menjanjikan adalah perawat pensiunan, konseling genetik, analis otak, wisata angkasa luar, dan pakar robot. Profesi-profesi tersebut sesungguhnya tak terlalu melenceng jauh dari sejumlah profesi yang dianggap “cerah” pada tahun 2011. Setidaknya bidang karier seputar dunia komputer, ilmu pasti, dan biologi masih memiliki benang merah sebagai profesi paling diincar sejak 2011 hingga 2012. Menurut Careercast.com, ada 10 pekerjaan terbaik di tahun 2011 karena menawarkan lingkungan kerja yang nyaman, gaji yang bagus dan jaminan kesehatan. Profesi itu adalah software engineer, ahli matematika, aktuaris (pengaplikasi ilmu keuangan dan statistik), ahli statistik, analis sistem komputer, ahli meteorologi, ahli biologi, ahli sejarah, audiolog, dan dental hygienist. Sementara Bloomberg BusinessWeek pernah mencatat pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan mulai menanjak di tahun 2011 adalah Computer Support Specialist. Diperkirakan bidang ini akan mendominasi pekerjaan di tahun-tahun mendatang. Prediksi ini tidak meleset, sebab terbukti bidang komputer memang masih menjadi primadona. Hal ini dipicu faktor di mana semua sektor kehidupan manusia, baik pribadi maupun industri memang sudah harus serba terkomputerisasi. Yang dimaksud dengan Computer Support Specialist ini adalah para spesialis cabang-cabang ilmu komputer yang secara khusus menekuni bidangnya, seperti ahli pemrograman paralel, pembuat simulasi, hingga ahli teknologi data. Jika diperhatikan, profesi inilah yang juga disebut oleh DailyGalaxy.com sebagai bidang karier yang menjanjikan di 2012.***
TopCareer | Januari 2012 | 25