TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III kebidanan
Disusun oleh : WINDO ARIFIYANTI NIM :B10 177
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Nurul C Indira Amd.Keb, selaku Pimpinan RB Marga Waluya Surakarta yang telah mengijinkan dan memberikan data kepada penulis untuk melakukan penelitian. 5. Seluruh dosen dan staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu kelancaran pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
6. Teman-teman STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2010 yang memberikan dukungan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Windo Arifiyanti B10.177 TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013 (xiv + 46 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar) ABSTRAK Latar Belakang: Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2007 adalah 34/1000 kelahiran hidup dan target MDGs AKB pada tahun 2015 akan diturunkan menjadi 23/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi salah satunya karena faktor gizi dan buruknya pemberian ASI. Penundaan memberikan ASI dapat meningkatkan kesakitan dan kematian bayi. Hal ini dibuktikan penelitian di Ghana tahun 2003-2004 melibatkan 10.947 bayi yang lahir. Jika mulai menyusu pertama, saat bayi berusia diatas dua jam dan dibawah 24 jam pertama, tinggal 16% nyawa bayi dibawah 28 hari yang dapat diselamatkan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta kepada 10 ibu primigravida didapatkan 6 responden berpengetahuan baik dan 6 responden berpengetahuan kurang. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini di RB Marga Waluya Surakarta dalam tingkat baik, cukup, dan kurang. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta pada 4 maret-29 april 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III yang berjumlah 35 ibu. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisis data dengan analisis univariat. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini pada kategori baik sejumlah 4 responden (11,43%), cukup sejumlah 27 responden (77,14%) dan kurang sejumlah 4 responden (11,43%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primigravida trimester III berpengetahuan cukup yaitu 27 responden (77,14%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Primigravida, Trimester III, IMD Kepustakaan : 18 literatur (2003 s/d 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Ø Selalu berfikirlah positif untuk melangkah ke masa depan. Ø Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. Ø Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan. PERSEMBAHAN Ø Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karuniaNya telah memberi kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Ø Untuk Almarhum Bapak dan ibuk tercinta terima kasih banyak telah menjadi orang tua
terbaik
untukku,
yang
selalu
memberikan doa, dukungan, kasih sayang serta nasehat untukku. Ø Untuk ke 2 nenekku, putri, doni, lupy, mb wulan, yuyun, dan seluruh keluargaku terima kasih untuk doanya selama ini. Ø Untuk Melani dan Kukuh Galih Pambudi yang
selalu
bawel,
yang
selalu
memberikan doa dan semangat untuk ku. Ø Untuk teman-teman ku Dina, Selly, Rista, Yuli, Astri makasih atas pertemanan kalian selama ini. Ø Teman-teman Prodi DIII Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta. Ø Almamaterku
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ........................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4 E. Keaslian Penelitian ............................................................. 4 F. Sistematika Penelitian ........................................................ 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .................................................................... 7 1. Pengetahuan.................................................................. 7
ix
2. Pengertian Ibu Primigravida ......................................... 16 3. Pengertian Trimester III………………………………16 4. Inisiasi Menyusu Dini…………………………………16 B. Kerangka Teori ................................................................... 24 C. Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 25 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 26 C. Populasi dan Sampel dan Teknik pengambilan sampel ..... 27 D. Instrumen Penelitian ........................................................... 27 E. Teknik Pengambilan Data .................................................. 31 F. Variabel Penelitian ............................................................. 32 G. Definisi Penelitian .............................................................. 33 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data................................ 33 I. Etika Penelitian................................................................... 36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................. 38 B. Hasil Penelitian................................................................... 38 C. Pembahasan ........................................................................ 40 D. Keterbatasan ....................................................................... 43
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................... 45 B. Saran ................................................................................... 45
x
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ......................................................... 29 Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 33 Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data ..................................................................... 39 Tabel 4.2 Kuantitas responden berdasarkan kategori pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini ................ 40
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 24 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas
Lampiran 5.
Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat Keterangan Penggunaan Lahan
Lampiran 8.
Lembar Permohonan Responden
Lampiran 9.
Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Jawaban Penelitian Lampiran 12
Tabulasi Uji Coba Instrumen Penelitian
Lampiran 13
Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Tabulasi Penelitian Lampiran 16. Tabel Penelitian Mean dan SD Lampiran 17. Tabel r Product Moment Lampiran 18. Lembar Konsultasi
xiv
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2007 adalah 34/1000 kelahiran hidup dan target MDGs AKB pada tahun 2015 akan diturunkan menjadi 23/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi salah satunya karena faktor gizi dan buruknya pemberian ASI (Prasetyawati, 2012). Pemberian ASI dapat menekan AKB hingga 13% dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30.000 (Gklinis, 2006). Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif selama enam bulan sudah dibuktikan secara ilmiah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Air Susu
Ibu
(ASI)
memang
telah
disiapkan
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangan bayi manusia. Menyusu pada satu jam pertama menyelamatkan satu juta nyawa bayi merupakan suatu pernyataan berdasarkan bukti ilmiah yang mengandung pesan moral sangat besar untuk semua orang demi kelangsungan hidup dan kesehatan bayi kita (Roesli, 2008). Penundaan memberikan ASI dapat meningkatkan kesakitan dan kematian bayi. Hal ini dibuktikan penelitian di Ghana tahun 2003-2004 melibatkan 10.947 bayi yang lahir. Jika mulai menyusu pertama, saat bayi berusia diatas dua jam dan dibawah 24 jam pertama, tinggal 16% nyawa bayi dibawah 28 hari yang dapat diselamatkan. Jika bayi diberi kesempatan
1
2
menyusu dalam satu jam pertama dengan dibiarkan kontak kulit bayi ke kulit ibu (setidaknya selama satu jam) maka 22% nyawa bayi dibawah 28 hari dapat diselamatkan (Edmond, 2006). Seorang ibu yang baru melahirkan berharap bisa menyusui bayinya setelah lahir. Inisiasi Menyusu Dini adalah memberikan kesempatan pada bayi untuk mulai menyusu segera setelah dilahirkan. Begitu lahir, bayi tidak dipisahkan dari ibu, tetapi langsung diletakkan didada ibu (Riksani, 2012). Kebutuhan gizi pada bayi baru lahir dapat dipenuhi dengan hanya memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan atau ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif akan lebih berhasil apabila didahului dengan pemberian Inisiasi Menyusu Dini yaitu bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Inisiasi Menyusu Dini mempunyai arti penting bagi ibu dan bayi diantarnya mengurangi perdarahan, mengurangi kemungkinan ibu menderita kanker payudara, sebagai nutrisi yang baik bagi bayi untuk daya tahan dan kecerdasan bayi (Roesli, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada Ibu Primigravida Trimester III didapatkan data jumlah ibu hamil primigravida trimester III dari bulan Januari-Oktober sebanyak 315 ibu hamil, jadi rata-rata tiap bulan 35 ibu hamil. Hasil wawancara terhadap 10 ibu primigravida trimester III di RB Marga Waluya Surakarta didapatkan hasil 4 ibu primigravida trimester III mengerti tentang Inisiasi Menyusu Dini, 6 ibu primigravida trimester III kurang mengerti tentang Inisiasi Menyusu Dini.
3
Berdasarkan latar belakang diatas masih banyak ibu primigravida yang belum mengerti tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD), maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013”.
B. PerumusanMasalah Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta pada kategori baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta pada kategori cukup.
4
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta pada kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
perkembangan
ilmu
pengetahuan tentang Inisiasi Menyusu Dini. 2. Bagi Diri Sendiri Peneliti mampu menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan melaksanakan penelitian secara langsung mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini. 3. Bagi Institusi Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bacaan mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini.
E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran kepustakaan penulis menemukan beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sebagai berikut : Septina Ayu Wahyuningrum (2010) yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Ponirah
5
Jetis Keteguhan Kabupaten Sukoharjo”. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di BPS Ponirah Jetis Kelurahan Kateguhan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling kuota dan sampelnya berjumlah 84 responden. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 52% memiliki pengetahuan baik, 32% memiliki pengetahuan cukup, sedangkan 16% memiliki pengetahuan kurang. Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya yaitu terletak pada tempat, subyek, waktu penelitian, hasil penelitian dan teknik pengambilan sampel. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumnya terletak pada variabel yaitu diteliti tentang Inisiasi Menyusu Dini.
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat
penelitian,
keaslian
penelitian,
dan
sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang tinjauan teori tentang pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara-cara memperoleh
6
pengetahuan, cara pengukuran pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, pengertian ibu primigravida, pengertian trimester III, pengertian inisiasi menyusu dini, tata laksana inisiasi menyusu dini, manfaat inisiasi menyusu dini, tahapan perilaku bayi, penghambat inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini yang dianjurkan, komposisi ASI, jenis ASI. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan sampel, instrumen penelitian, tehnik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan dan analisis data, etika penulisan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
DARTAR PUSTAKA LAMPIRAN
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indra maupun lewat akal, dapat pula obyek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan. b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu : 1) Tahu (Know) Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “Tahu” adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari
7
8
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterprestasikan materi tersebut dengan benar, orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. 3) Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya, aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumusan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysys) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat
menggambarkan,
membedakan,
mengelompokkan,
dan
sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan, dan sebagainya.
9
5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang sudah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada. c. Cara Memperoleh Pengetahaun Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional (non ilmiah) yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern (cara ilmiah) yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah terdiri dari : a) Cara Coba-Salah (Trial and Eror) Cara ini dipakai oleh orang sebelum adanya kebudayaan, mungkin sebelum
adanya
peradaban
apabila
seseorang
menghadapi
persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan
10
coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil ada kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. b) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara Kekuasaan atau Otoritas Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pimpinan-pimpinan masyarakat baik formal maupun informal. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pemegang otoritas yakni orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik dari tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan. d) Berdasarkan Pengalaman Sendiri Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
11
e) Cara Akal Sehat (Cammon sense) Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran Secara Intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. g) Melalui Jalan Pikiran Selain dengan perkembangan kebudayaan, cara manusia ikut berkembang.
Dari
sini
manusia
mampu
menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui penyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi. h) Induksi Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataanpernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarati dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh
12
indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. i) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berfikir deduktif berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tetentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang terjadi pada kelas itu. 2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok: a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
13
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi tertentu. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu: 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi. 2) Media Massa atau Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (Immediate impact)
sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi
14
baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang
akan
bertambah
pengetahuannya
walaupun
tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperoleh untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan profesional
15
serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 6) Usia Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. e. Cara Pengukuran Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2010), kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah ini : 1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD. 2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean - 1 SD ≤ x ≤ Mean+ 1 SD. 3) Tingkat
pengetahuan
(x) < Mean – 1 SD.
kurang bila
responden
yang diperoleh
16
2. Ibu Primigravida a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum bersuami. b. Menurut H.Wiknjosastro (2008), gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil. c. Menurut Laksana (2003), primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya. 3. Trimester III Trimester III adalah waktu persiapan yang aktif dalam menanti kelahiran anak.Trimester III berlangsung selama 13 minggu yaitu minggu ke 28-40 minggu (Pieter & Lubis, 2010). 4. Inisiasi Menyusu Dini a. Pengertian 1) Menurut Roesli (2008), Inisiasi Menyusu Dini atau Early Initiation Of Breastfeeding adalah bayi menyusu sendiri segera setelah lahir dengan cara kontak kulit bayi dengan kontak kulit ibu setidaknya selama satu jam atau lebih sampai menyusu awal selesai 2) Menurut Riksani (2012), Inisiasi Menyusu Dini adalah suatu prosedur langkah awal yang harus dilakukan antara ibu dan bayi setelah bayi lahir. Dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan.
17
b. Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini Menurut Roesli (2008), tata laksana inisiasi menyusu dini secara umum adalah sebagai berikut: 1) Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan. 2) Disarankan untuk mengurangi penggunaan obat kimiawi saat persalinan. Dapat diganti dengan cara non kimiawi, misalnya pijat, aromaterapi, gerakan. 3) Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya melahirkan normal, di dalam air, atau dengan jongkok. 4) Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangan. Lemak putih yang menyamakan kulit bayi sebaiknya dibiarkan. 5) Bayi ditengkurapkan didada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti, jika perlu diberi topi. 6) Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu dan ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu. 7) Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah satu jam atau menyusu awal selesai, suntikan vitamin K dan sebagainya.
18
8) Rawat gabung ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minum yang lain. c. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) (2008), inisiasi menyusu dini memiliki beberapa macam manfaat, diantaranya sebagai berikut: 1) Manfaat bagi ibu a) Meningkatkan hubungan kasih sayang ibu dan bayi. b) Meningkatkan produksi ASI. c) Membantu ibu mengatasi stres terhadap berbagai rasa kurang nyaman saat melahirkan. d) Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai menyusu. e) Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan lamanya bayi disusui. f) Merangsang produksi ASI. 2) Manfaat bagi bayi a) Meningkatkan kecerdasan bayi. b) Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, menelan, dan nafas. c) Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi. d) Mencegah bayi kehilangan panas. e) Meningkatkan ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif.
19
f) Mengurangi 22% kematian bayi yang berusia 28 hari. g) Memperkuat refleks menghisap bayi pada awal yang paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir. d. Tahapan Perilaku Bayi Menurut Roesli (2008), beberapa tahap perilaku bayi sebelum bayi berhasil mendapatkan puting susu ibu dalam inisiasi menyusui dini, diantaranya: 1) Dalam 30 menit pertama : stadium istirahat / diam dalam keadaan siaga (rest / quite alert stage) bayi diam. Pada stadium ini bayi istirahat merupakan masa tenang yang merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan didalam kandungan ke dalam luar kandungan. 2) Dalam waktu 30-40 menit bayi mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium, memijat tangan dan merasakan air ketuban yang ada ditangannya. 3) Bayi mengeluarkan air liur. 4) Bayi mulai bergerak kearah payudara dengan cara merangkak, menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan ke kiri serta menyentuh dan meremas daerah putting ibu. 5) Bayi menemukan, menjilat, membuka mulut lebar dan melekat dengan baik.
20
e. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini Menurut Roesli (2008), ada beberapa yang menghambat terjadinya kontak kulit ibu dengan kulit bayi adalah sebagai berikut : 1) Anggapan keluarga bayi akan merasa kedinginan jika dilakukan IMD terlebih dahulu. 2) Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya. 3) Tenaga kesehatan kurang tersedia. 4) Kamar bersalin sedang sibuk. 5) Ibu harus dijahit perineumnya. 6) Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur. 7) Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak mencukupi. 8) Orang tua menganggap kolostrum tidak baik bahkan berbahaya bagi bayi. f. Inisasi Menyusu Dini yang dianjurkan Menurut Roesli (2008), Berikut ini adalah inisiasi menyusu dini yang dianjurkan sebagai berikut : 1) Begitu lahir bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering. 2) Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya kecuali kedua tangan. 3) Tali pusat dipotong lalu diikat. 4) Vernix (zat lemak putih) yang melekat ditubuh bayi sebaiknya jangan dibersihkan karena dapat membuat nyaman kulit bayi.
21
5) Bayi tanpa dibedong dan langsung ditengkurapkan didada atau perut ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama jika perlu bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya. g. Komposisi ASI Menurut Wulandari & Handayani (2011), ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam organik yang disekresi oleh kedua kelenjar ibu. Komposisi ASI berdasarkan kandungan zat besi : 1) Protein a) ASI mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi. b) Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah. c) Kadar poliamin dan nukleotit yang penting untuk sintesis protein pada ASI lebih tinggi dibandingkan air susu sapi. 2) Lemak a) Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih besar dari air susu sapi. b) Kolestrol yang diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf pusat dan diperkirakan juga berfungsi dalam pembentukan enzim. 3) Karbohidrat a) ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dari air susu sapi 6,5-7 gram%. b) Karbohidrat yang utama adalah laktosa.
22
4) Mineral a) Total mineral selama masa laktasi adalah konstan. b) Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi diit ibu. c) Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama kalsium, kalium dan natrium dari asam klorida dan fosfat. 5) Air Kira-kira 80%
dari ASI terdiri dari air yang berguna untuk
melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya yang sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus dari bayi. 6) Vitamin Kandungan vitamin dalam ASI lengkap yaitu vitamin A, D dan C cukup. Sedangkan golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam pantothenik adalah kurang. h. Jenis ASI Menurut Soetjiningsih (2012), ada jenis-jenis ASI yaitu sebagai berikut : 1) Kolostrum a) Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, yang mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium. b) Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-3 atau ke-4.
23
c) Cairan viscous kental dengan warna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matur. d) Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gamma globulin). 2) Air susu peralihan a) Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur. b) Disekresi dari hari ke 4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi. c) Kadar protein makin merendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi. 3) Air susu matur a) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya. b) Merupakan cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin dan karoten yang terdapat didalamnya. c) Tidak menggumpal jika dipanaskan.
24
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan Ibu
a. Pengertian IMD
Primigravida Trimester III
b. Tata laksana IMD
tentang IMD
c. Manfaat IMD d. Tahapan perilaku bayi e. Penghambat IMD f. IMD yang dianjurkan g. Komposisi ASI h. Jenis ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : a. Pendidikan b. Media massa/informasi c. Sosial budaya dan ekonomi d. Lingkungan e. Pengalaman f. Usia
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: Notoatmodjo (2003) dan Roesli (2008
25
C. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Ibu
Baik
Primigravida
Cukup
Trimester III tentang IMD Kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : a. Pendidikan b. Media massa/informasi c. Sosial budaya dan ekonomi d. Lingkungan e. Pengalaman f. Usia
: Variabel yang di Teliti
: Variabel yang tidak di Teliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Sumber : Notoatmodjo (2003) & Riksani (2012)
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Diskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk medeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Maret - 30 April 2013.
26
27
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah ibu primigravida trimester III di RB Marga Waluya Surakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah ibu primigravida trimester III yang periksa dari tanggal 4 maret – 30 april 2013 yaitu sebanyak 35 ibu primigravida trimester III. 2. Sampel Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi < dari 100 lebih baik diambil semua, apabila jumlah populasi > 100 diambil 10-15% atau 20-25% yang diambil. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu Primigravida Trimester III di RB Marga Waluya Surakarta sebanyak 35 responden. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik sampling, untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling Jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Sugiyono, 2008).
28
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2008). Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah”. Sistem penilaian pernyataan dengan kriteria positif (favorable) yaitu bila responden menjawab “benar” nilainya 1 jika menjawab “salah” nilainya 0 dan kriteria negatif (unfavorable) bila responden menjawab “salah” nilainya 1 dan jika menjawab “benar” nilainya 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini
kisi-kisi.
29
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner Variabel
Indikator
Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang IMD
1. Pengertian IMD 2. Tatalaksana IMD 3. Manfaat IMD 4. Tahapan prilaku IMD 5. Penghambat IMD 6. IMD yang dianjurkan 7. Komposisi ASI 8. Jenis ASI
Jumlah Soal
Pernyataan
Jumlah
Favorable 1
Unfavorable 2
2
3,4,6,7
5,8
6
9,10,11,15,16 12,13,14,
8
18,19,20
17
4
22
21,23
3
25,26
24
3
27,28
29
3
32
30,31
3
19
13
32
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Dilakukan uji coba untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Menurut Riwidikdo (2009), kuesioner dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel
30
Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah:
rxy =
N . SXY - SX.SY {N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien skorelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan harga
rtabel jika harga rhitung>rtabel
maka
dikatakan
butir soal
valid
(Riwidikdo, 2009). Setelah dilakukan uji validitas di BPM Rufina Esien Amd. Keb Surakarta pada bulan Januari-Februari 2013 kepada 30 ibu hamil primigravida trimester III dari 35 item soal didapatkan 3 item soal tidak valid, dikarenakan rhitung< 0,361 yaitu nomer 10, 18, 29 dan didapatkan 32 item soal yang valid. Pernyataan yang tidak valid sebanyak 3 pernyataan dihilangkan sehingga tidak digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika nilai alpha chronbach > rkriteria (0,7) (Riwidikdo, 2009).
31
Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan bantuan program computer SPSS for Windows dengan Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 é k ù é SSi ù ri = ê ê1 - Si 2 ú ë k - 1úû ë û
Keterangan: ri
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑Si2 = Jumlah varian butir Si2
= Varians total Uji reliabilitas dilakukan di BPM Rufina Esien Surakarta di Desa
Dawung Etan, Surakarta dengan menggunakan 30 ibu hamil primigravida trimester III. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 orang adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal. Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini adalah 0,929 jadi instrument dalam penelitian ini adalah reliable karena yaitu alpha chronbach > rkriteria 0,929>0,7.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Riwidikdo, 2009).
32
Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek / objek
penelitian
oleh
peneliti
perorangan
maupun
organisasi
(Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya yang diperoleh dari hasil jawaban yang disediakan melalui kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah ibu primigravida trimester III pada bulan JanuariOktober dengan rata-rata 35 perbulan yang diperoleh dari rekam medik Bidan di RB Marga Waluya Surakarta.
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini.
33
G. Definisi Operasional Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional Tingkat Segala sesuatu yang pengetahuan diketahui ibu ibu primigravida primigravida trimester III tentang trimester III pengertian IMD, tentang tatalaksana IMD, inisiasi Manfaat IMD, menyusu Tahapan perilaku dini bayi, Penghambat IMD, IMD yang dianjurkan, komposisi ASI, jenis ASI
Skala ukur Ordinal
Hasil
Alat Ukur
1. Baik, bila nilai Kuesioner responden (x) > mean + 1 SD 2. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 5 yaitu: a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuesioner. b. Coding Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
34
c. Memasukkan data atau processing Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau “software”. d. Tabulasi (Tabulating) Data hasil pengkodean disusun dan di hitung untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel. e. Pembersihan data (cleaning) Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariat adalah menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori seperti baik, cukup dan kurang. Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter : a. Baik
: Bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD
b. Cukup
: Bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
35
c. Kurang
: Bila nilai responden (x) < Mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus : n
åx
i
x =
i:1
n
Keterangan : X
: Nilai rata-rata (mean)
∑x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku (standart deviation) dengan rumus : n
n
sd =
åx
2 i
-
( å x1 )2 i =1
n
i =1
n -1
Keterangan : sd
: Simpangan Baku (Standart Deviation)
xi
: Nilai Responden
n
: Jumlah Responden Rumus prosentase untuk jumlah ibu primigravida menurut tingkat
pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), yaitu : ୳୫୪ୟ୦୧ୠ୳୫ୣ୬୳୰୳୲୲୧୬୩ୟ୲୮ୣ୬ୣ୲ୟ୦୳ୟ୬
Skor prosentase =
୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬
ͳͲͲΨ
36
I. Etika Penelitian Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian adalah sebagai berikut : 1. Informed Consent Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan. 2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas) Anonymity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar
37
pengumpulan data
tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasiaan hasil) Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus
dirahasiakan
dalam
penelitian.
Kerahasiaan
informasi
yang
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Kerahasiaan hasil / informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin oleh peneliti.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang beralamat dijalan Kimangun Sarkoro no 89 Komplang, Surakarta. Rumah Bersalin ini dipimpin oleh Ny Nurul C indira Amd. Keb yang memiliki tenaga kerja 3 bidan dan6 bidan magang. Sarana prasarana cukup memadai antara lain pelayanan yang dapat diberikan yaitu ruang persalinan 1 dengan 2 bed, ruang periksa 1, ruang nifas 6 dengan 6 bed, pelayanannya meliputi ANC, KB, Bersalin dan Imunisasi. Jam buka pelayanan umum dimulai pada pukul 08.00 – 21.00 WIB, pelayanan persalinan 24 jam.
B. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini pada kategori baik, cukup, kurang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah data .
38
39
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data N
Minimum
Maximum
Mean
14
27
20,4
Pengetahuan ibu 35 primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini di RB Marga Waluya Surakarta Sumber : Data Primer
Standar Deviation 2,93
Berdasarkan tabel diatas pengetahuan ibu hamil primigravida tentang Inisiasi Menyusu Dini dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu : 1. Baik
: (x) > mean + 1.SD (x) > 20,4 + 1.2,93 (x) > 23,33
Jadi tingkat pengetahuan baik jika nilai responden >23,33 2. Cukup
: mean – 1.SD ≤ x≤ mean + 1.SD 20,4 – 2,93 ≤ x≤ 20,4 + 1.2,93 17,47 ≤ x≤ 23,33
Jadi tingkat pengetahuan cukup jika nilai responden 17,47 ≤ x≤ 23,33 3. Kurang
: (x) < mean – 1.SD (x) < 20,4 – 2,93 (x) < 17,47
Jadi tingkat pengetahuan kurang jika nilai responden < 17,47
40
Dari hasil tabulasi Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida Trimester III disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida TM III tentang inisiasi menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta No
Tingkat Pengetahuan
1 2 3
Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber : Data Primer
Frekuensi
Prosentase (%)
4 27 4 35
11,43% 77,14% 11,43% 100%
Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan yang telah disajikan dalam bentuk tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil penelitian yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 4 responden (11,43%), yang berpengetahuan cukup 27 responden (77,14%) dan yang berpengetahuan kurang 4 responden ( 11,43%). Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil primigravida TM III tentang Inisiasi Menyusu Dini di RB Marga Waluya Surakarta mempunyai pengetahuan cukup yaitu 27 responden (77,14%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini di RB Marga Waluya Surakarta yang telah disajikan dalam bentuk tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil penelitian yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 4 responden (11,43%), yang berpengetahuan cukup 27 responden (77,14%) dan yang berpengetahuan kurang 4 responden ( 11,43%). Jadi tingkat pengetahuan ibu primigravida
41
trimester III tentang inisiasi menyusu dini di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan berpengetahuan cukup yaitu 27 responden (77,14%). Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan dari manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indra maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pekerjaan,
pengalaman
dan
informasi.
Dengan
bertambahnya
umur
menimbulkan perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental), diiringi dengan pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan informasi baru. Selain itu lingkungan pekerjaan memberikan pengalaman yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan (Erfandi, 2009). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang IMD berpengetahuan cukup, sebagian responden yang mempunyai pengetahuan cukup kurang paham tentang tata laksana dan manfaat IMD. Tata laksana IMD menurut Roesli (2008) adalah suami atau keluarga dianjurkan mendampingi ibu saat persalinan, pada saat persalinan untuk dapat mengurangi penggunaan obat kimiawi, dan dapat diganti dengan cara pijat, aromaterapi, gerakan. Menganjurkan ibu untuk menentukan cara melahirkan yang diinginkan misalnya melahirkan normal, di dalam air, atau dengan jongkok,
42
dan setelah seluruh badan bayi lahir kemudian dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangan. Bayi ditengkurapkan didada atau perut ibu agar kulit bayi melekat pada kulit ibu, posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti, jika perlu diberi topi. Biarkan bayi mencari puting susu ibu dan ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu. Kemudian bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah satu jam atau menyusu awal selesai, suntikan vitamin K dan sebagainya, dan dilakukan rawat gabung ibu dan bayi dalam satu kamar dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minum yang lain. Manfaat inisiasi menyusu dini menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) (2008), yaitu manfaat bagi ibu adalah meningkatkan hubungan kasih sayang ibu, bayi dan produksi ASI, membantu ibu mengatasi stres terhadap berbagai rasa kurang nyaman saat melahirkan, memberikan efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai menyusu, meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan lamanya bayi disusui, serta dapat merangsang produksi ASI. Sedangkan manfaat bagi bayi adalah meningkatkan kecerdasan bayi, membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, menelan, dan nafas, dapat juga meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi, mencegah bayi kehilangan panas, meningkatkan ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif, kemudian mengurangi 22% kematian bayi yang berusia 28 hari, dan memperkuat refleks menghisap bayi pada awal yang paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir.
43
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Septina Ayu Wahyuningrum (2010), dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Ponirah Jetis Keteguhan Kabupaten Sukoharjo”, hasil penelitian 52% memiliki pengetahuan baik, 32% memiliki pengetahuan cukup, sedangkan 16% memiliki pengetahuan kurang. Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian dengan mayoritas pengetahuan cukup kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pendidikan, sosial budaya, media massa, lingkungan, pengalaman, dan usia sehingga sangat diperlukan tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman dan informasi lebih baik tentang inisiasi menyusu dini (Erfandi, 2009).
D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu : 1. Kendala Penelitian Penulis membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh responden karena jumlah responden di RB Marga Waluya Surakarta tidak terlalu banyak. 2. Kelemahan / keterbatasan a. Variabel penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
44
b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diambil dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu primigravida trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini tahun 2013”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini dalam kategori baik sebanyak 4 responden (11,43%). 2. Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester
III tentang inisiasi
menyusu dini dalam kategori cukup sebanyak 27 responden (77,14%). 3. Tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang inisiasi menyusu dini dalam kategori kurang sebanyak 4 responden (11,43%).
B. SARAN Berbagai keterbatasan dan kekurangan selama jalannya penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi responden Diharapkan ibu hamil primigravida TM III meningkatkan pengetahuan dalam mencari informasi tentang IMD dengan mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan dari berbagai media baik media cetak maupun media elektronik sehingga para ibu hamil memiliki wawasan yang
45
46
luas tentang IMD agar nanti saat persalinan dilakukan proses inisiasi menyusu dini. 2. Bagi Peneliti Berikutnya Diharapkan peneliti atau penelitian selanjutnya mengembangkan variabel dan instrument penelitian sehingga diperoleh hasil penelitian yang bervariasi. 3. Bagi Institusi a. STIKes Kusuma Husada Surakarta Diharapkan Institusi menambah referensi tentang Inisiasi Menyusu Dini diperpustakaan sebagai bahan bacaan. b. RB Marga Waluya Surakarta Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam pemberian konseling khususnya tentang Inisiasi Menyusu Dini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Balai Pustaka. APN. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNKP-KR. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta. Erfandi.
2009. Pengetahuan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. http://forbetterheath.wordpress.com. Diakses tanggal 11 November 2012.
Gklinis. 2006. Setiap Tahun 30 Ribu Anak Dapat Diselamatkan dengan Pemberian ASI. http://www.mediaindonesia.com. Diakses tanggal 16 November 2012. Handayani, Wulandari, S, S.2011.Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta : Gosyen Publishing. Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Laksana, H. T. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan. Notoatmojdo, S. 2007. Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pieter, Lubis, H, N. 2010. Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta : Kencana Media Group. Prasetyani, A, E. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development Goals (MDGs).Yogyakarta : Nuha Medika. Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta : Dunia Sehat. Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendika Press. . 2010. Stastistika Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Pustaka Bunda. Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2008. Statistika Penelitian. Bandung : Alfabeta. Wiknjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta :Bina Pustaka.