Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS KOTA SURAKARTA Ian Rossalia Pradita Puteri Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS
[email protected]
Abstract Based On Data Survey Indonesia Well-Being Demography (SDKI) year 2007 Mention Baby Mortality Rate (AKB) stills very high that is 35 every 1.000 birth alive. one of [the] programe in course of depreciation acceleration execution Mention Baby Mortality Rate Initiation program gives early initiation. Follow watchfulness that done Dr. Karen Edmond year 2006, 22 % baby death preventable when is baby breastfed by the mother in one first clocks can birth. achievement 6 months asi exclusive base on Initiation program gives early initiation success in one first clocks. Aim from this watchfulness detects connection between erudition and midwife attitude about applications at Puskesmas City of Surakarta. Observasional analytic study with cross sectional approach. Population of 61 midwifes at public health center in Surakarta, the sampel by simple random sampling as many as 41 midwifes. The data collect with research instrument with questionnaire to measure knowledge, attitudes, and applications. Data analysis using logistics regression. data processing using SPSS program. Shows that a large part aged midwife 20-40 year as much as 24 midwifes (60%), midwife finished diploma III as much as 27 midwifes (68%), midwife works more than 5 year at puskesmas concerned as much as 28 person (70%), has tall erudition hits early initation as much as 33 midwifes (83%) as much as 23 midwifes (58%) has positive attitude or support towards applications early Initiation, and application early initiation well as much as 24 midwifes (60%). and from hypothesis test with regression logistic got or erudition 2,108 and or attitude 1,225, with confendence international 95% with limit erudition under 1,189 limits on 3,737, while for limit attitude under 1,050 and limit under 1,430, values n observation 40, values -2 logarithms likehood 32,356 and value negelkerker r2 with value 56,2%, with standard signifikansi for erudition 0,005<0,05 and for attitude 0,016<0,05 so there erudition level connection and midwife attitude about early initiation with applications early initiation. Keyword : Knowlagde, Attitude, Applications, Early Initiation
generasi penerus yang berkualitas di masa depan
PENDAHULUAN Dalam
pembangunan
(Inayati, 2009).
bangsa,peningkatan
Berdasarkan
kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin
data
Indonesia
Survey
sejak masih bayi. Salah satu faktor yang
Kesehatan
memegang peranan penting dalam peningkatan
menyebutkan Angka Kematian Bayi (AKB)
kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu
masih sangat tinggi yaitu 34 bayi tiap 1.000
(ASI). ASI merupakan sumber makanan tunggal
kelahiran hidup. Sedangkan
untuk bayi sampai 6 bulan pertama kehidupannya.
(SDKI)
Demografi
menurut
tahun
2007
Departemen
merupakan
Kesehatan, Jawa Tengah merupakan salah satu
kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan
propinsi yang mempunyai Angka Kematian Bayi
persiapan
(AKB) yang tinggi di Indonesia, dengan Angka
Pemberian
ASI
eksklusif
Kematian Bayi (AKB) tahun 2010 sebesar 10,62 bayi per kelahiran hidup (DepKes), sedangkan di
80
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
kota Surakarta menurut Dinas Kesehatan Kota
Menurut penelitian yang dilakukan Dr.
Surakarta Angka Kematian Bayi (AKB) tahun
Karen Edmond tahun 2006, 22 % kematian bayi
2011 sebanyak 4,73 bayi per 1000 kelahiran
baru lahir yang terjadi dalam satu bulan pertama
hidup. Departemen Kesehatan (DepKes) tahun
dapat dicegah bila bayi disusui oleh ibunya dalam
2011 menyebutkan beberapa penyebab kematian
satu jam pertama kelahiran (Roesli, 2008).
bayi dikarenakan 29% Berat Badan Lahir Rendah
Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif bergantung
(BBLR), 27% asfiksia, 10% tetanus, 5% infeksi,
pada keberhasilan inisiasi menyusu dini dalam
6% masalah hematologi, 10% masalah pemberian
satu jam pertama (Departemen Kesehatan, 2007).
minuman, dan lain-lain sebanyak 27%
Menyelamatkan satu juta bayi dimulai dengan
Dalam Millenium Development Goals
satu tindakan yaitu memberi dukungan selama
(MDGs), Indonesia mentargetkan pada tahun
satu jam dan dengan satu pesan yaitu biarkan bayi
2015 AKB menurun menjadi 23 bayi per 1.000
menyusu sendiri dalam satu jam setelah lahir
kelahiran hidup. Menghadapi tantangan dan target
(Roesli, 2008). Keberhasilan IMD akan tercapai
MDGs tersebut maka perlu adanya program
apabila ada dukungan antara penerima pelayanan
kesehatan anak yang mampu menurunkan angka
kesehatan
kesakitan dan kematian pada anak. Beberapa
pelayanan kesehatan yaitu tenaga kesehatan.
program
Dinas
terkini
dalam
proses
pelaksanaan
yaitu
masyarakat
Kesehatan
Kota
dan
Surakarta
pemberi
pernah
percepatan penurunan AKB adalah program
mengadakan sosialisasi manajemen laktasi yang
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif,
diikuti oleh perwakilan salah satu dari Rumah
penyediaan konsultan ASI eksklusif di Rumah
Sakit, Puskesmas, dan Bidan Praktik Swasta
Sakit atau Puskesmas, injeksi vitamin K1 pada
(BPS) di Kota Surakarta. Dimana didalam materi
bayi baru lahir, imunisasi hepatitis pada bayi
sosialisasi manajemen laktasi salah satunya berisi
kurang dari 7 hari, tatalaksana gizi buruk, dan
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tujuan
program lainnya.
diadakannya sosialisasi ini agar pencapaian
World Health Organization (WHO) dan
cakupan ASI ekslusif di kota Surakarta ini
United Nation Childrens Fund (UNICEF) pada
meningkat, karena pencapaian cakupan ASI
tahun 2007 mengeluarkan protokol baru tentang
eksklusif di Kota Surakarta menurun tahun 2009
”ASI segera” sebagai tindakan ”life saving” atau
33,36%, tahun 2010 52,80%, kemudian tahun
untuk menyelamatkan kehidupan bayi baru lahir
2011 48,03%, dan tahun 2012 31,78% (DinKes,
yang harus diketahui setiap tenaga kesehatan.
2012).
Protokol tersebut adalah melakukan kontak kulit
Pengaruh pengetahuan dan sikap Bidan tentang
ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Penerapan
paling sedikit satu jam dan bantu ibu mengenali
Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Kota
kapan
Surakarta
bayinya
siap
menyusu
(Departemen
Kesehatan, 2007).
81
Tujuan
penelitian
ini
Menganalisis
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
secara deskriptif dengan menghitung distribusi
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
ISSN : 1907 - 3887
menggunakan
frekwensi dan proporsinya.
jenis
Analisis
penelitian kuantitati observasional,. Metode yang
bivariat,
Untuk
mengetahui
digunakan dengan pendekatan cross sectional.
pengaruh tingkat pengetahuan dan sikap bidan
Populasi dalam penelitian ini adalah bidan di
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan
Puskesmas Kota Surakarta Tahun 2012, yang
penerapan IMD, maka dikaji melalui analisis data.
Puskesmasnya telah mengirimkan perwakilan
Analisis statistic yang digunakan dalam penelitian
untuk mengikuti sosialisasi manajemen laktasi di
ini adalah analisis regresi logistic ganda, untuk
Dinas Kesehatan Kota Surakarta yaitu 61 bidan
mengetahui pengaruh berarti atau tidak dilakukan
Puskesmas. Populasi dalam penelitian ini adalah
pengujian signifikansi. Jika signifikansi > 0,05
61 bidan Puskesmas.
maka H0 diterima, jika signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak (Priyatno, Duwi, 2009).
Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel menggunakan teknik Simpel Random Sampling Hair et al (1998) dalam Bhisma Murti
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
(2010).
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada uji validitas, dalam penelitian ini
a. Karakteristik bidan ini meliputi umur,
diolah menggunakan komputer dengan analisis
pendidikan, dan lama bekerja yang akan
korelasi product moment dari pearson dengan
dijabarkan sebagai berikut :
taraf kesalahan (signifikasi) 5% diperoleh rhitung
1) Usia
Pengetahuan antara 0,541 hingga 0,677 > rtabel
Berdasarkan karakteristik bidan menurut
0,423, rhitung Sikap antara 0,487 hingga 0,802 >
umur didapatkan hasil bahwa dari jumlah
rtabel 0, 423, rhitung Penerapan antara 0,633
40
hingga 0,768 > rtabel 0, 423 Setelah mengukur
sebagian besar bidan berumur 20-40
validitas maka untuk selanjutnya pertanyaan yang
tahun
dinyatakan valid perlu dilakukan uji reliabilitas,
sedangkan 16 bidan (40%) yang berumur
apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak.
41-60 tahun.
Dalam mengukur reliabilitas digunakan Alpha
bidan yang
sebanyak
menjadi
24
responden,
orang
(60%),
2) Pendidikan
Cronbach, mengatakan instrument penelitian
Hasil penelitian berdasarkan pendidikan
dikatakan reliabel bila nilai alpha = 0,60.
bidan didapatkan hasil sebagian besar
Sehingga
angket
bidan telah tamat Diploma III sebanyak
dikatakan reliabel atau tidak, dengan melihat nilai
27 bidan (68%), dan yang tamat Diploma
alpha.
IV sebanyak 17 bidan (17%), sedangkan
untuk
Tehnik
mengetahui
analisis
sebuah
berupa:
univariat,
yang masih Diploma I sebanyak 2 bidan
digunakan untuk menganalisis variabel yang ada
(5%). 3) Lama Bekerja
82
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Sebagian besar bidan bekerja lebih dari 5
Berdasarkan diagram 2. didapatkan hasil
tahun di Puskesmas yang bersangkutan
bahwa dari 40 responden didapatkan hasil
yaitu
(70%),
sebanyak 23 bidan (58%) mempunyai sikap
sedangkan sisanya yang bekerja kurang
positif atau mendukung terhadap Inisiasi
dari 5 tahun sebanyak 12 bidan (30%).
Menyusu Dini (IMD) dan sisanya 17 bidan
sebanyak
28
orang
b. Pengetahuan Bidan tentang Inisiasi Menyusu
(43%) mempunyai sikap negatif atau tidak
Dini (IMD).
mendukung terhadap Inisiasi Menyusu Dini
Pengetahuan bidan tentang Inisiasi Menyusu
(IMD)
Dini (IMD) dapat digambarkan sebagai
d. Penerapan Bidan tentang Inisiasi Menyusu
berikut :
Dini (IMD)
Diagram 1. Distribusi Pengetahuan Bidan tentang
Diagram 3. Distribusi Praktik Bidan
Inisiasi Menyusu Dini(IMD)
tentangInisiasi Menyusu Dini (IMD)
Berdasarkan diagram 1. didapatkan hasil
Berdasarkan diagram 3. didapatkan hasil
bahwa
bahwa dari 40 bidan, yang melaksanakan
dari
pengetahuan
40
mempunyai Inisiasi
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) masih kurang
Menyusu Dini (IMD) sebanyak 33 bidan
sebanyak 16 bidan (40%) dan sisanya
(83%)
melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
dan
baik
bidan
sisanya
mengenai
7
bidan
(17%)
mempunyai tingkat pengetahuan kurang.
dengan baik sebanyak 24 bidan (60%).
c. Sikap Bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini Diagram 2. Distribusi Sikap Bidan tentangInisiasi Menyusu Dini (IMD)
2. Hasil Pengujian Hipotesis Variabel
OR
Signifik ansi (p)
0,005 Pengetahuan 2,108 1,225 0.016 Sikap N Observasi : 40 -2 log likehood : 32,356 Negelkerker R2 : 56,2%
83
Confendence Interval 95% Batas Batas Atas Bawah 1,189 3,737 1,050 1,430
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
a. Pengaruh antara pengetahuan bidan tentang Inisiasi
Menyusu
Dini
(IMD)
mendukung
dengan
mempunyai
kemungkinan
menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
1,225 kali lebih tinggi daripada bidan yang
Tabel 2. Tabel Pengetahuan dan Penerapan
tidak mendukung. Pengaruh tersebut secara
Responden tentang IMD
statistik signifikan (p = 0,016 ; OR = 1,225 ;
NO
Kategori Pengetahuan
1 2
Baik Kurang
Kategori Praktik Baik Kurang n % n %
Jumlah Total n %
30 3 33
33 7 40
90,9 42,8 85
3 4 7
9,1 57,2 15
CI 95% = 1,050 hingga 1,430) c. Pengaruh pengetahuan dan sikap bidan
100 100 100
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Berdasarkan
Berdasarkan tabel 2. tersebut dan hasil uji
nilai
Koefisien
regresi logistik bidan mempunyai tingkat
Determinasi atau Nagelkerger R Square
pengetahuan yang tinggi diketahui bahwa
diketahui sebesar 0,562, hal ini dapat
nilai OR didapatkan sebesar 2,108. Hal ini
dijelaskan bahwa pengaruh variable tingkat
berarti bahwa hasil uji diketahui bahwa bidan
pengetahuan
yang mempunyai pengetahuan yang tinggi
pengaruh
terhadap
mempunyai
Menyusu
Dini
kemungkinan
menerapkan
dan
sikap bidan penerapan
(IMD)
memberi Inisiasi
sebesar
56,2%
sedangkan pengaruh factor lain 43,8%.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2,108 kali lebih tinggi daripada bidan yang mempunyai
Berdasarkan nilai OR pada masing-
pengetahuan yang rendah. Pengaruh tersebut
masing variable penelitian, hasil analisis
secara statistik signifikan (p = 0,005 ; OR =
regresi logistic berganda tersebut dapat
2,108 ; CI 95% = 1,189 hingga 3,737).
dijelaskan tentang pengaruh masing-masing
b. Pengaruh antara sikap bidan tentang Inisiasi
variable terhadap penerapan IMD. Bidan
Menyusu Dini (IMD) dengan penerapan
yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi
Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
tentang
Inisiasi
menyusu
Dini
(IMD)
Tabel 3. Tabel Sikap dan Penerapan
memiliki kemungkinan Menerapkan IMD
Responden tentang IMD
sebesar 2,108 kali dari pada bidan yang
N O
Kategori Sikap
1 2
Mendukung Tidak mendukung
Kategori Praktik Baik Kurang n % n % 20 86,9 3 13,1 6 35,3 11 64,7
Jumlah Total n % 23 100 17 100
26
40
mempunyai tingkat pengetahuan rendah. Hubungan tersebut secara statistic signifikan (p = 0.005; OR = 2,108; CI 95% = 1,189
100
hingga 3,737). untuk variable sikap bidan
Berdasarkan tabel 3. hasil uji regresi logistik
didapatkan nilai OR didapatkan sebesar
bidan sikap yang mendukung, diketahui
2,108. Hal ini berarti bahwa hasil uji
bahwa nilai OR didapatkan sebesar 1,225.
diketahui bahwa bidan yang mempunyai
Hal ini berarti bahwa hasil uji
sikap
65
14
35
diketahui
bahwa bidan yang mempunyai sikap yang
yang
mendukung
mempunyai
kemungkinan menerapkan Inisiasi Menyusu
84
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Dini (IMD) 1,225 kali lebih tinggi daripada
dengan teori menurut Erikson (1967) dalam
bidan yang tidak mendukung. Pengaruh
buku Hurlock (2002), menyatakan bahwa
tersebut secara statistik signifikan (p = 0,016 ;
selama usia madya (40-60 tahun) orang akan
OR = 1,225 ; CI 95% = 1,050 hingga 1,430)
menjadi
Berdasarkan Hasil uji Hosmer and Lemeshow
didapatkan
nilai
lebih
sukses
karena
tingkat
penyesuaian terhadap pekerjaan pada usia
signifikansi
madya dapat dinilai dengan menggunakan
sebesar 0,659 atau lebih dari 0,05 hal ini
dua kriteria, yaitu prestasi dan kepuasan.
dapat disimpulkan bahwa model persamaan
Tingkat kepuasan
regresi logistic berganda yang dibuat layak
pekerjaan mempunyai pengaruh yang jelas
atau fit dan dapat diinterpretasikan. Dapat
pada kualitas dan kuantitas kerja orang
juga dibuat model persamaan regresi sebagai
muda..
berikut
diperoleh dari
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Log
hasil sebagian besar responden telah tamat
= a+b1X1+b2X2
Diploma III sebanyak 27 bidan (68%).
Dengan ketentuan bahwa X1 adalah
Dalam hal ini tingkat pendidikan bidan di
Pengetahuan bidan dan X2 adalah sikap
Puskesmas Kota Surakarta sudah sesuai
bidan, maka dapat dibuat persamaan sebagai
dengan standar yaitu Diploma III yang
berikut :
dianjurkan Log
yang
= 20,589+2,108X1+1,225X2
oleh
pemerintah.
Lulusan
pendidikan bidan pada tingkat Diploma III
Berdasarkan persamaan tersebut, maka
menerapkan
ilmu
pengetahuan
klinik
dibuat suatu analisa bahwa jika keadaan
kebidanan untuk memberikan pelayanan
bidan mempunyai pengetahuan yang tinggi
kebidanan yang terorganisir, maupun praktik
(1) dan mempunyai sikap yang mendukung
mandiri (Sofyan, 2006).
(1) maka dapat dimungkinkan bidan tersebut
Hal
ini
diperkuat
oleh
teori
orang
yang
menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Sukmadinata(2003),
sebesar 23,922 kali lebih besar daripada bidan
berpendidikan
tinggi
akan
yang tingkat pengetahuan rendah dan sikap
respon
lebih
rasional
yang tidak mendukung.
informasi yang datang dan akan berpikir
3. PEMBAHASAN
yang
bahwa
memberikan terhadap
sejauh mana keuntungan yang mungkin akan
a. Karakteristik responden
mereka peroleh dari gagasan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
hasil bahwa dari jumlah 40 bidan sebagian
hasil sebagian besar bidan yang bekerja lebih
besar bidan berumur 20-40 tahun sebanyak
dari
24 orang (60%), sedangkan 16 bidan (40%)
bersangkutan yaitu sebanyak 28 orang
yang berumur 41-60 tahun. Hal ini sesuai
(70%). Pengalaman belajar dalam bekerja
85
5
tahun
di
Puskesmas
yang
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
yang
dikembangkan
memberikan
ISSN : 1907 - 3887
memihak
maupun
perasaan
tidak
pengetahuan dan keterampilan professional
mendukung atau tidak memihak pada objek
serta pengalaman belajar selama bekerja
tersebut (Azwar, 2008).
akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan
yang
d. Penerapan Bidan tentang Inisiasi Menyusu
merupakan
Dini (IMD)
manifestasi dari keterpaduan menalar secara
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah
hasil bahwa dari 40 responden, masih
nyata dalam bidang kerjanya (Prohealth,
terdapat 16 bidan (40%) yang belum
2009).
melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
b. Pengetahuan Bidan tentang Inisiasi Menyusu
dengan baik namun sebagian besar sudah
Dini (IMD)
menerapkan Inisiasi menyusu Dini (IMD)
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
dalam setiap tindakan kebidanan. Praktik
bahwa sebagian besar responden 33 bidan
(practice) kesehatan dapat juga dikatakan
(82,5%) mempunyai tingkat pengetahuan
perilaku kesehatan (overt behavior). Setelah
baik. Data yang didapat tersebut dapat
seseorang mengetahui stimulus atau obyek
disimpulkan
bidan
kesehatan, kemudian mengadakan penilaian
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sudah
atau pendapat terhadap apa yang diketahui,
baik. Tingginya pengetahuan ini mungkin
proses selanjutnya diharapkan ia akan
disebabkan banyak faktor antara lain :
melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
pendidikan,
diketahui atau disikapinya (Notoatmodjo,
bahwa
sumber
pengetahuan
informasi,
dan
lingkungan.(Notoatmodjo, 2006)
2006).
c. Sikap Bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini
e. Pengaruh antara tingkat pengetahuan bidan
(IMD)
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
hasil bahwa dari 40 responden didapatkan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
hasil sebanyak 23 bidan (58%) mempunyai
gambaran bahwa bidan yang melaksanakan
sikap positif atau mendukung terhadap
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan baik
Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Sikap yang
adalah bidan dengan tingkat pengetahuan
positif terhadap Inisiasi Menyusu Dini
baik cenderung lebih banyak yaitu 30 bidan
(IMD) berarti bahwa bidan sudah memiliki
(90,9%) dibanding bidan dengan bidan yang
reaksi atau respon yang mendukung namun
mempunyai tingkat pengetahuan kurang
belum dinyatakan dalam suatu tindakan.
yaitu 3 bidan (42,8%), sedangkan bidan yang
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau
melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap
masih kurang cenderung pada bidan dengan
suatu objek adalah perasaan mendukung atau
tingkat pengetahuan kurang pula yaitu
86
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
sebanyak 4 bidan (57,2%). Berdasarkan hasil
mendukung Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
uji
hipotesis dengan uji regresi logistic
cenderung lebih banyak yaitu 20 bidan
terdapat Pengaruh yang signifikan antara
(86,9%) dibandingkan bidan dengan bidan
tingkat pengetahuan dengan penerapan IMD
yang bersikap negatif atau tidak mendukung
diketahui bahwa p < 0,05 (p = 0,005).
IMD yaitu 3 bidan (13,1%), sedangkan bidan
Dimana bidan dengan tingkat pengetahuan
yang melaksanakan IMD masih kurang
yang tinggi memiliki kemungkinan untuk
cenderung pada bidan dengan sikap negatif
penerapkan IMD 2 kali lebih besar dari pada
atau tidak mendukung sebanyak 11 bidan
bidan dengan tingkat pengetahuan yang
(64,7%) dibanding dengan bidan yang
rendah (OR = 2,108; CI 95% 1,189 hingga
mempunyai sikap positif atau mendukung
3,737)
IMD sebanyak 6 bidan (35,3%).
Hasil penelitian ini selaras dengan teori
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
yang diungkapkan Notoatmodjo (2006),
uji regresi logistic terdapat Pengaruh yang
yang menyebutkan
bahwa pengetahuan
signifikan antara sikap dengan penerapan
merupakan domain yang sangat penting
IMD diketahui bahwa p < 0,05 (p = 0,016).
untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Dimana bidan sikap bidan yang mendukung
Berdasarkan pengalaman dan penelitian
memiliki kemungkinan untuk penerapkan
terbukti perilaku yang didasari dengan
IMD lebih besar dari pada bidan yang tidak
pengetahuan akan lebih langgeng daripada
mendukung penerapan (OR = 1,225; CI 95%
perilaku
1,050 hingga 1,430).
yang
tidak
didasari
dengan
pengetahuan. Pengetahuan seseorang tentang
Sikap menggambarkan suka atau tidak
sesuatu obyek juga mengandung dua aspek
suka
yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek
membuat
inilah yang akhirnya akan menentukan sikap
menjauhi objek lain. Pada umumnya sikap
seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin
yang positif akan mendukung perilaku yang
banyak aspek positif dari obyek yang
baik pula. Dimana sikap merupakan reaksi
diketahui, akan menumbuhkan sikap makin
atau respon yang masih tertutup dari
positif terhadap obyek tersebut.
seseorang terhadap stimulus atau objek,
Hubungan antara sikap bidan tentang Inisiasi
Menyusu
Dini
(IMD)
penelitian
terhadap
seseorang
objek.
Sikap
mendekati
atau
sehingga belum otomatis terwujud dalam
dengan
suatu
penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Hasil
seseorang
tindakan
(overt
behavior)
(Notoatmodjo,2006).
menunjukkan
f. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
gambaran bahwa bidan yang melaksanakan
bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan baik
dengan penerapan Inisiasi Menyusu Dini
adalah bidan dengan sikap postitif atau
(IMD).
87
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
Hasil
penelitian
bahwa
bidan yang belum menerapkan IMD dengan baik.
Berdasarkan nilai Koefisien Determinasi
Penerapan IMD yang dilakukan oleh bidan tidak
atau Nagelkerger R Square diketahui sebesar
hanya dipengaruhi oleh pengetahuan bidan
0,562, hal ini dapat dijelaskan bahwa
tentang IMD. Selain itu ada faktor lain yang
pengaruh variable tingkat pengetahuan dan
berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang,
sikap bidan memberi pengaruh terhadap
yaitu yang berasal dari pengalaman, hubungan
penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
sosial dan paparan media massa seperti majalah,
sebesar 56,2% sedangkan pengaruh factor
TV, dan buku. Namun demikian pengetahuan
lain
tersebut
merupakan domain yang sangat penting untuk
berpengaruh secara bersamaan terhadap
terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan
penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) oleh
pengalaman dan penelitian terbukti perilaku yang
bidan.
didasari dengan pengetahuan akan lebih langgeng
43,8%.
menunjukan
ISSN : 1907 - 3887
Kedua
variable
Namun dalam hasil penelitian didapatkan
daripada perilaku yang tidak didasari dengan
bahwa pengetahuan bidan cenderung lebih
pengetahuan.
berpengaruh terhadap penerapan Inisiasi Menyusu
Dini
(IMD)
daripada
Sedangkan sikap menggambarkan suka atau
Sikap,
tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
dimana dibuktikan dengan hasil penelitian
membuat seseorang mendekati atau menjauhi
yang menunjukan pengetahuan sebesar RO =
objek lain. Pada umumnya sikap yang positif akan
2,108 sedangkan untuk sikap sebesar RO
mendukung perilaku yang baik pula. Namun
=1,225. Hasil penelitian ini diperkuat dengan
demikian,
teori yang dikemukakan Notoatmodjo, 2006
penerapan juga didasari oleh faktor predisposisi
yaitu Praktik (practice) kesehatan dapat juga
lainnya
dikatakan
perilaku
keyakinan dan nilai.
behavior).
Dimana
kesehatan
yaitu
dipengaruhi
pengetahuan,
oleh
sikap,
kepercayaan,
seseorang
Saran untuk mendukung suksesnya IMD
mengetahui stimulus atau obyek kesehatan
meliputi fasilitas dan sarana kesehatan serta faktor
atau menerima Pengetahuan tentang Inisiasi
pendorong yang meliputi sikap dan perilaku
Menyusu
mengadakan
petugas kesehatan misalnya Dinas Kesehatan.
penilaian atau pendapat terhadap apa yang
Dinas Kesehatan Kota Surakarta hendaknya
diketahui,dan proses selanjutnya diharapkan
selalu menganjurkan puskesmas –puskesmas yang
ia akan melaksanakan atau mempraktikkan
berada pada Wilayah Kota Surakarta untuk
apa yang diketahui atau disikapinya.
meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan
Dini,
Setelah
(overt
selain
kemudian
pelatihan-pelatihan yang sudah terprogram yang lebih kepada tenaga kesehatan yang bernaung
SIMPULAN DAN SARAN
dibawah
Sebagian besar bidan sudah melaksanakan
Dinas
Kesehatan
Kota
Surakarta,
sedangkan Puskesmas-Puskesmas Wilayah Kota
IMD dengan baik, namun masih ada beberapa
88
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887
meningkatkan
Sastroasmoro, S., 2006. Dasar – Dasar
pelayanan dengan pengadaan kotak saran atau
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung
melalui customer service karena pelayanan
Seto. p : 73.
Surakarta
hendaknya
berkaitan
dengan
selalu
pemasaran
Puskesmas-
Suharsimi
Puskesmas di Kota Surakarta, Sebagai sarana atau
Arikunto
,
2002.
Prosedur
Penelitian. Jakarta rineka Cipta
bahan pertimbangan Bidan di Puskesmas Kota
Saifudin Azwar. 2003. Sikap Manusia Teori
Surakarta untuk menambah pengetahuan, sikap
dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka belajar
tentang penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Roesli. 2008. Ilmu-ilmu Perilaku. Jakarta
agar meningkatkan pelayanan dalam bidangnya
:Bumi Aksara
dan menyukseskan program Managemen laktasi.
Salehan. 2009.
Ilmu Kebidanan. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka Ruri Narita,S. 2010. Hubungan antara
DAFTAR PUSTAKA Dinkes Kota Surakarta. 2012. Profil Dinas
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil
Kesehatan Kota Surakarta. Surakarta : dinkes
dengan Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas
Kota Surakarta
Sukorame Mojoroto Kediri. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Depkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan
Supranto. 2006. Dasar-dasar Metodologi
Antenatal. Jakarta : depkes Ghozali
I,
2005.
Aplikasi
Penelitian Klinis. Jakarta. Binarupa Aksara
Analisis
Sukanto. 2002. Rapid Survey Kesehatan Ibu
Multivariate dengan Progam SPSS. Semarang :
dan Bayi di Kota Surakarta. The Journal of
Universitas Diponegoro. p : 34.
Pubvlik Health Vol VII no. 8
Inayati, 2009. ASI Ekslusif. Jakarta : Rineka
Sugiono. 2005. Statistik untuk Kesehatan.
Cipta
Bandung : Alfabeta
Murti Bhisma. 2010. Desain dan Ukuran Sampel
Untuk
Penelitian
Kuantitatif
WHO.
dan
2007.
Profil
Kesehatan
dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta :
Pembangunan Perempuan Indonesia. Jakarta :
Gadjah Mada University Press
Bhakti Husada Widani Esti, 2008. Inisiasi Menyusu Dini.
Notoatmojo S,. 1998. Metodologi Penelitian
Jakarta : Rineka Cipta
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmojo Soekijo. 2009. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan.
Retrived
July
20
2009,fromhttp://www.goechies.com/klinikikm Nazriah
Efendi.
2009.
Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC Purnamawati, 2008. Kesehatan Ibu dan Bayi. Jakarta : Rineka Cipta
89
Volume IX No 4 Oktober 2014 – Jurnal Madika Respati
ISSN : 1907 - 3887