TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh : ISMIYATIN NIM. B09.088
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
Disusun Oleh : ISMIYATIN NIM. B09.088
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 06 Juli 2012
Pembimbing
(Eni Rumiyati, S.ST) NIK. 200682019
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
Disusun Oleh : ISMIYATIN NIM. B09.088
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada tanggal
Juli 2012
Penguji I
(Retno Wulandari, S.ST) NIK. 200985034
Penguji II
(Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes) NIK. 200685025
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Ka.Prodi
(Dheny Rohmatika, S.SiT) NIK. 200582015
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen”. Karya Tulis Imiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu dr. Wiwiek Irawati. M.Kes selaku Direktur RSU Assalam Gemolong Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 5. Seluruh Dosen dan Staff Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Ismiyatin B09.088 TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN xiii + 50 halaman + 11 lampiran + 6 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Medis Operatif Wanita (MOW) adalah kreasi baru kontap wanita. Metode operatif wanita (kontap wanita) dalam gerakan keluarga berencana nasional diterima masyarakat dengan meningkatkan jumlah peserta yang semakin muda. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan cara wawancara terhadap 5 ibu post partum di RSU Assalam Gemolong Sragen terdapat 2 ibu post partum mengetahui pengertian tentang KB MOW dan keuntungan KB MOW (Tubektomi). Sedangkan 3 ibu post partum belum mengetahui tentang KB MOW(Tubektomi) Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tangal 8 Juni 2012. Populasi dalam penelitian sebanyak 36 responden dan Sampel dalam penelitian ini adalah 36 responden menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW. Analisa menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,9%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, post partum, KB MOW (Tubektomi) Kepustakaan : 20 literatur (tahun 2002 – 2011)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita bangun sendiri, bukan orang lain tapi diri kita sendiri Alaskan kepalamu di bantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur keikhlasan, selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan dan tidurlah dalam keimanan Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4: 13) PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada : 1. Ayah dan Bunda, terima kasih atas do’a tanpamu diriku bukanlah apa-apa. 2. Adikku yang kusayangi thanx’s tuk semua dorongan dan semangatnya. 3. Mantan “Pacarku“ yang kan mendampingiku menjadi Nahkoda tuk mengarungi bahtera kehidupan ini. 4. Sahabatku
“Endang”, “Bang Ratri, Kiki”
kalian akan selalu ada di dalam jiwa, di relung hati dan di setiap kehidupanku, semoga ini akan abadi, semoga perjalanan ini menjadikan kita semakin dewasa. 5. Semua
teman-teman
Gemolong
terima
di
kasih
RSU
Assalam
dukungan
dan
semangatnya 6. Almamater tercinta
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Ismiyatin
Tempat / Tanggal Lahir
: Purworejo, 15 September 1983
Agama
: Kristen
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Krajan Rt 02/I, Hulosobo, Kaligesing Purworejo
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD N Hulosobo
tahun 1995
2. SMP N I Kaligesing
tahun 1998
3. SMA N 3 Purworejo
tahun 2001
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv ABSTRAK ................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii CURICULUM VITAE.................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4 E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 5 F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7 1. Pengetahuan ........................................................................ 7 2. Teori Post Partum ............................................................... 16
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Kontrasepsi ......................................................................... 21 4. Medis Operatif Wanita (MOW) /Tubektomi ........................ 23 B. Kerangka Konsep ..................................................................... 30 C. Kerangka Konsep ..................................................................... 31 BAB III. METODOLOGI LAPORAN KASUS A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 32 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 32 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 33 D. Instrumen Penelitian ................................................................. 34 E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 35 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37 G. Variabel Penelitian ................................................................... 38 H. Definisi Operasional ................................................................. 38 I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 39 J. Etika Penelitian ........................................................................ 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ...................................................................... 42 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 43 C. Pembahasan .............................................................................. 43 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 49 B. Saran ......................................................................................... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 30 Gambar. 2.2. Kerangka Konsep .................................................................. 31
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 36
Tabel 3.2
Definisi Operasional ................................................................. 40
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan umur ................................ 43
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan ....................... 43
Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.......................... 44
Tabel 4.4
Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen ....................... 44
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4.
Permohonan ijin Validitas
Lampiran 5.
Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 6.
Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 7.
Koesioner Penelitian
Lampiran 8.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 9.
Data Hasil Penelitian
Lampiran 10. Distribusi Frekuensi Lampiran 11. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Semakin berkualitas maka kesejahteraan masyarakatnya semakin baik pula (Notoatmodjo, 2007). Dalam rangka
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat,
pemerintah
melakukan
pembangunan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah mengatasi kependudukan antara lain sumber daya manusia yang rendah dan meningkatnya
pertumbuhan
jumlah
penduduk
yang
semakin
pesat
(Winkjosastro, 2010). Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang (42 tahun) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna (Manuaba, 2007). Keluarga Berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan resiko tinggi. Keluarga Berencana (KB) tidak dapat menjamin kesehatan ibu dan anak, tetapi dengan melindungi keluarga terhadap kehamilan resiko tinggi, KB dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan (Hartanto, 2004). Perkembangan Gerakan KB Nasional telah berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856 pada tahun 1994.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Hingga saat ini akseptor KB aktif 35,2 % adalah akseptor KB suntik, diikuti 28,1 % pil, 18,85 % IUD, 14,2 % Implan dan 1 % menggunakan kontrasepsi lain, sisanya memilih 3,5 % kontrasepsi mantap (sterilisasi) (Affandi, 2006). Akseptor KB aktif untuk propinsi Jawa Tengah ada 4.604.160 akseptor. Akseptor KB suntik sebanyak 49,52 %, pil sebanyak 18,35 %, IUD sebanyak 12,33 %, Implan sebanyak 11,09 %, MOP/MOW sebanyak 7,76 % dan kondom sebanyak 0,93 % (Dinkes Prop. Jawa Tengah, 2004). Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat dilakukan
dengan
menggunakan
cara,
alat
atau
obat-obatan
(Proverawati, 2010). Umumnya klien pasca persalinan ingin menunda kehamilan berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi atau tidak ingin tambah anak lagi. Konseling tentang keluarga berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya diberikan sewaktu asuhan antenatal maupun pasca persalinan. Metode kontrasepsi mantap wanita dapat dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan atau 6 minggu pasca persalinan (Saifuddin, 2010). Kontrasepsi mantap wanita atau dalam bahasa Medis Operatif Wanita (MOW) adalah kreasi baru kontap wanita. Metode operatif wanita (kontap wanita) dalam gerakan keluarga berencana nasional diterima masyarakat dengan meningkatkan jumlah peserta yang semakin muda. Dengan usia sekitar 30 tahun diperlukan waktu cukup lama untuk mencapai klimakterium secara alami. Peserta metode operasi wanita yang relatif muda tidak boleh menderita gangguan hormonal karena medis teknis operasinya (Manuaba, 2010).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Berdasarkan data dari RSU Assalam Gemolong tahun 2011 terdapat 424 akseptor aktif. Akseptor KB suntik sebanyak 172 (40,57%) akseptor, akseptor MOW sebanyak 142 (33,49%) akseptor, akseptor Implant sebanyak 69 (16,27%) akseptor dan akseptor IUD sebanyak 41 (9,67%) akseptor. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan cara wawancara terhadap 5 ibu post partum di RSU Assalam Gemolong Sragen terdapat 2 ibu post partum mengetahui pengertian tentang KB MOW dan keuntungan KB MOW (Tubektomi). Sedangkan 3 ibu post partum belum mengetahui tentang KB MOW(Tubektomi). Peran bidan sangat besar dalam upaya menggalakkan penerimaan metode kontrasepsi mantap yaitu dengan memberikan Konseling Informasi dan Edukasi (KIE) dan Komunikasi Informasi dan Motivasi (KIM) tentang kontrasepsi mantap. Diharapkan bidan menjadi pusat penggerak penerimaan kontrasepsi mantap (Manuaba, 2010). Dari uraian tersebut di atas dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari Latar Belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen?”.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat kurang D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Ilmu Pengetahuan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan pengetahuan dibidang kesehatan keluarga berencana khususnya MOW (Tubektomi). 2. Diri Sendiri Menerapkan ilmu
yang diperoleh dari pendidikan tentang
kontrasepsi MOW (Tubektomi) dengan praktek di lapangan dan menambah wawasan serta pengalaman tentang kontrasepsi MOW (Tubektomi). 3. Rumah Sakit
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan konseling tentang KB MOW (Tubektomi) kepada calon akseptor.
E. Keaslian Penelitian Penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nor Lutfi Himawati ( 2009), dengan judul Faktor-faktor Yang Mendorong Akseptor KB MOW Memilih Alat Kontrasepsi MOW”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasar faktor pengetahuan diperoleh hasil responden sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik tentang KB MOW sebanyak 17 responden (56,7%). Pengetahuan tentang KB mempengaruhi seseorang memilih suatu alat kontrasepsi. Ini disebabkan seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas pandangannya dan lebih mudah menerima ide dan tata cara kehidupan baru. Dalam hubungan dengan pemakaian kontrasepsi pendidikan akseptor dapat mempengaruhi dalam hal pemilihan jenis kontrasepsi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kelangsungan pemakaiannya. Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu waktu, tempat dan variabel penelitian serta hasil penelitian, persamaan sama-sama membahas tentang MOW.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
F. Sistematika Penelitian Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, teori kontrasepsi, KB MOW (Tubektomi), kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, alat penelitian,
pengumpulan
data,
variabel
penelitian,
definisi
operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2005). b. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo, (2010) cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba – salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan
menggunakan
beberapa
kemungkinan
dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. b) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali
pengalaman
yang
diperoleh
dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataanpernyataan
yang
dikemukan.
Apabila
proses
pembuatan
kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan
tersebut
berdasarkan
pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok : a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut . 2) Mass media / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan
pengetahuan
dan
keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak
melakukan
persiapan
demi
suksesnya
upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. d. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan dengan
pengetahuan
yang
bersifat
intelektual (cara
berpikir,
berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (Knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of facts).
2) Memahami (Comprehension)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian
(understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya
kemampuan
menterjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisa (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagianbagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
e. Pengukuran Pengetahuan Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: 1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay. Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang lainnya 2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choise), bentul salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai.
Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat (Arikunto, 2006). 2. Teori Post Partum a. Pengertian 1) Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ ang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan seperti perlukaan saat melahirkan (Suherni, 2009). 2) Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang diperlukan untuk kembalinya organ genetalia internal menjadi normal secara anatomi dan fungsional yaitu sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007). 3) Nifas atau puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih
seperti
sebelum
hamil
dalam
waktu
3
bulan
(Winkjosastro, 2006). b. Periode Nifas Menurut Suherni (2009), masa nifas dibagi menjadi 3 periode : 1) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. 2) Puerperium intermedial yaitu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genetalia kira-kira antara 6 – 8 minggu.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. c. Kebutuhan Dasar Masa Nifas Menurut Bahiyatun (2008), Kebutuhan dasar masa nifas meliputi : 1) Nutrisi dan cairan Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi dan untuk memulai proses pemberian ASI eksklusif. Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk produksi ASI dan pemulihan kesehatan ibu. Kebutuhan gizi yang perlu diperhatikan, yaitu: a) Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya. b) Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas c) Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan. d) Batasi makanan yang berbau keras. e) Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI, misalnya sayur hijau. 2) Ambulasi Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan kecuali ada kontraindikasi. Ambulasi ini akan meningkatkan sirkulasi dan mencegah risiko tromboflebitis, meningkatkan fungsi kerja peristaltic dan kandung kemih sehinga mencegah distensi abdominal dan konstipasi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3) Eliminasi Berkemih harus terjadi dalam 4 – 8 jam pertama dan minimal sebanyak 200 cc. anjurkan ibu untuk minum banyak cairan dan ambulasi. Rangsang untuk berkemih dapat diberikan dengan rendam duduk (sitz bath) untuk mengurangi edema dan relaksasi sfinger, lalu kompres hangat atau dingin. 4) Personal Hygiene Sering membersihkan arena perineum meningkatkan kenyamanan dan mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering menggunakan air hangat yang dialirkan ke atas vulva perineum setelah berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan langsung. 5) Istirahat Ibu nifas membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup, istirahat sangat penting untuk ibu yang menyusui. Tindakan rutin di rumah sakit hendaknya tidak mengganggu istirahat dan tidur ibu. 6) Seksualitas masa nifas Kebutuhan seksual sering menjadi perhatian ibu dan keluarga. Diskusikan hal ini sejak mulai hamil dan diulang pada postpartum berdasarkan budaya dan kepercayaan ibu dan keluarga. Seksualitas dipengaruhi oleh derajat ruptur perineum dan penurunan hormone steroid setelah persalinan.
7) KB pada Ibu menyusui
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan member nasehat perkawinan, pengobatan
kemandulan
dan
penjarangan
kehamilan.
KB
merupakan salah satu usaha membantu keluarga atau individu merencanakan kehidupan berkeluarganya dengan baik, sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas. 3. Kontrasepsi a.
Pengertian 1) Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah kehamilan, usahausaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent (Wiknjosastro, 2008). 2) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadianya kehamilan. Upaya ini bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obatobatan (Proverawati, 2010).
b. Metode Kontrasepsi Menurut Hartanto (2004), cara/metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi: 1) Metode sederhana a) Tanpa alat (kalender, suhu basal, lendir serviks) b) Dengan alat (barrier, kimiawi) 2) Metode modern a) Kontrasepsi hormonal: pil, suntik, implant b) IUD
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Kontrasepsi mantap: MOW dan MOP c. Ciri-ciri Kontrasepsi Menurut Hartanto (2004).Suatu kontrasepsi yang ideal meliputi : 1) Daya guna 2) Aman 3) Murah 4) Mudah didapat 5) Tidak memerlukan motivasi terus menerus 6) Efek samping minimal d. Syarat-syarat suatu metode kontrasepsi Menurut Hartanto (2004), syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik ialah: 1) Aman/ tidak berbahaya 2) Dapat diandalkan 3) Sederhana. 4) Murah 5) Dapat diterima oleh orang banyak 6) Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi).
4.
Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
a.
Pengertian 1) Tubektomi atau kontap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba (Suratun ,dkk, 2008). 2) Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi. Jenis kontrasepsi ini bersifat permanen, karena dilakukan penyumbatan pada saluran telur wanita yang dilakukan dengan cara diikat, dipotong ataupun dibakar (Proverawati, 2010).
b. Keuntungan Tubektomi Menurut Proverawati (2010), tubektomi memberikan keuntungan non kontrasepsi yaitu: 1) Penggunaan sangat efektif, yaitu 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan. 2) Tidak mempengaruhi terhadap proses menyusui (breastfeeding). 3) Tidak tergantung pada faktor senggama 4) Baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi resiko kehamilan yang serius. 5) Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anestesi lokal. 6) Tidak ada efek samping dalam jangka waktu yang panjang. 7) Tidak ada perubahan organ dalam.
c. Keterbatasan Tubektomi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Menurut Proverawati (2010), metode tubektomi ini juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan yaitu: 1) Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali). 2) Klien dapat menyesal di kemudian hari. 3) Resiko
komplikasi kecil
namun dapat
meningkat
apabila
menggunakan anestesi setelah tindakan. 4) Rasa sakit atau ketidaknyamanan muncul dalam waktu pendek setelah tindakan. 5) Dilakukan oleh dokter terlatih, yaitu dokter spesialis ginekologi untuk proses laparoskopi. 6) Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS. d. Syarat-syarat Beberapa syarat menurut Proverawati (2010), hal yang perlu diperhatikan ketika akan menggunakan kontrasepsi mantap tubektomi ini yaitu: 1) Usia lebih dari 26 tahun 2) Jumlah anak (paritas) minimal adalah 2 dengan umur anak terkecil lebih dari 2 tahun. 3) Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan keinginannya dan pasangannya. 4) Pada kehamilan akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius. 5) Pasca persalinan dan atau pasca keguguran.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6) Paham dan secara suka rela setuju dengan prosedur pelaksanaan. Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum pelaksanaan prosedur ini, serta informed concent
form harus
ditandatangani oleh klien sebelum prosedur dilaksanakan e. Komplikasi Tubektomi dan Penanganannya Menurut Saifuddin (2010), komplikasi dan penanganan MOW meliputi: 1) Infeksi Luka Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan antibiotic bila terdapat abses lakukan drainase dan obati seperti yang terindikasi 2) Demam pasca operasi Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan 3) Luka pada kandung kemih, intestinal Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat, apabila kandung kemih atau usus luka dan diketahui sewaktu operasi, lakukan reparasi primer, apabila ditemukan pasca operasi dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila perlu. 4) Hematoma (Subkutan) Gunakan packs yang hangat dan lembab di tempat tersebut. Amati hal ini biasanya akan berhenti dengan berjalannya waktu tetapi dapat membutuhkan drainase bila ektensif.
5) Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi intensif, termasuk cara intravena, resusitasi kardio pulmonar dan tindakan penunjang kehidupan lainnya. 6) Rasa sakit pada lokasi pembedahan Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang ditemukan 7) Perdarahan superficial (tepi kulit atau subkutan) Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan. f. Efek samping MOW Menurut Hartanto (2004) kontap wanita tidak menimbulkan efek samping jangka panjang yang jelek. Selama paling sedikit dua dasawarsa terakhir ini, timbul perdebatan mengenai efek samping jangka panjang bila memang ada dari kontap wanita. Persoalan efek samping jangka panjang kontap wanita meliputi empat hal, yaitu: 1) Perubahan-perubahan hormonal 2) Pola haid 3) Problem ginekologis 4) Problem psikologis g. Waktu pelaksanaan Tubektomi Menurut Suratun (2008), waktu pelaksanaan tubektomi, yaitu: 1) Pasca persalinan, sebaiknya dalam jangka waktu 48 jam pasca persalinan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Pasca keguguran, dapat dilaksanakan pada hari yang sama dengan evakuasi rahim atau keesokan harinya. 3) Dalam masa interval (keadaan tidak hamil), sebaiknya dilakukan dalam 2 minggu pertama dari siklus haid ataupun setelahnya, seandainya
calon
akseptor
menggunakan
salah
satu
cara
kontrasepsi dalam siklus tersebut. h. Persiapan pra-operatif MOW Menurut Saifuddin (2010), persiapan pra-operatif MOW, yaitu: 1) Jelaskan secara lengkap mengenai tindakan MOW termasuk mekanisme. 2) Pencegahan kehamilan yang dihasilkan dan efek samping yang mungkin terjadi. 3) Berikan nasehat untuk perawatan luka bedah, kemana minta pertolongan bila terjadi kelainan atau keluhan sebelum waktu kontrol. 4) Berikan nasehat tetang cara menggunakan obat yang diberikan sesudah tindakan pembedahan. 5) Anjurkan klien puasa sebelum operasi atau tidak makan dan minum sekurang-kurangnya 2 jam sebelum operasi. 6) Datang ke klinik dengan diantar anggota keluarga atau ditemani orang dewasa.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
7) Rambut pubis yang cukup panjang digunting pendek dan dibersihkan dengan sabun dan air serta dilanjutkan dengan cairan antiseptic. 8) Tidak memakai perhiasan dan tidak memakai kosmetik seperti pemerah bibir, pemerah pipi, kutek dan lain-lain. 9) Menghubungi petugas setibanya di klinik. i.
Perawatan dan pemeriksaan Pasca Operasi Perawatan dan pemeriksaan pasca operasi menurut Suratun (2008), yaitu: 1) Setelah tindakan pembedahan klien dirawat di ruang pulih selama kurang lebih 4 – 6 jam. 2) Bila dilakukan anestesi local, pemindahan klien dari meja operasi ke kereta dorong dan dari kereta dorong ke tempat tidur di ruang pulih dilakukan oleh 2 orang perawat dengan mendekatkan kareta dorong ke meja operasi atau tempat tidur. Akseptor diminta untuk menggeserkan badannya, bila klien memperoleh anestesi umum pemindahan pasien dilakukan oleh 3 – 4 orang. 3) Selama diruang pulih klien diamati dan dinilai: a) Nadi, tekanan darah, pernafasan tiap 15 menit pertam, tiap 30 menit pada 1 jam kedua dan selanjutnya tidap jam hingga pasien pulang. b) Rasa nyeri yang timbul yang mungkin memerlukan pengobatan analgetik.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Perdarahan dari luka dan kemaluannya. d) Suhu badannya. 4) Dua jam setelah tindakan dengan anestesi local klien diizinkan minum dan makan, karena rasa mengantuk telah hilang. 5) Dua jam setelah tindakan dengan anestesi lokal klien diizinkan duduk dan latihan berjalan dengan ditemani keluarganya apabila pasien tidak pusing.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. Kerangka Teori
Pengetahuan Ibu Post Partum
Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan: 1. Pendidikan 2. Mass media / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Kontrasepsi Mantap (MOW) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pengertian Keuntungan MOW Keterbatasan MOW Syarat-syarat Komplikasi MOW dan Penanganannya Efek samping MOW Waktu pelaksanaan MOW Persiapan pra-operatif MOW Perawatan dan pemeriksaan Pasca Operasi
Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber: Notoatmodjo (2010), Hartanto (2004) (dimodifikasi)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
C. Kerangka Konsep Baik Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan: 1. Pendidikan 2. Mass media / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Keterangan: : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Menurut
Nursalam
(2008),
penelitian
deskritptif
bertujuan
untuk
mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2005)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong Sragen. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada tangal 8 - 16 Juni 2012.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan olehpeneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penleitian ini adalah semua ibu post partum di RSU Assalam Gemolong pada tanggal 8 – 16 Juni sebanyak 36 ibu. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria Inklusi 1) Ibu postpartum yang melahirkan di RS Assalam Gemolong 2) Ibu yang bisa membaca dan menulis 3) Ibu bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi 1) Ibu post partum patologi 2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden 3) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis. Sampel penelitian diambil dalam penelitian ini adalah 36 responden.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Teknik sampling Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007).
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kontrasepsi mantap MOW atau Tubektomi. Kuesioner dalam penelitian terdiri dari 30 pernyataan, dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Variabel
Pertanyaan
Sub Variabel
Tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang MOW
1. 2. 3. 4.
Favourable
Pengertian Keuntungan Tubektomi Keterbatasan Tubektomi Syarat-syarat
1,2 3,4,6 7,9,11 12,13,14*,15 16,17*,18 19,20,21
Unfavourable
5 8,10
Jumlah Soal 2 4 5 5
5. Komplikasi Tubektomi dan Penanganannya 6. Efek Samping 22,23 7. Waktu Pelaksanaan 24,25 8. Persiapan pra Operatif 26*,27 9. Perawatan dan pemeriksaan 28,29,30 pasca operasi Jumlah
3 2 2 1 3 30
Keterangan : * = tidak valid
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
rxy =
N . ΣXY - ΣX.ΣY {N ΣX 2 − (ΣX ) } {N ΣY 2 - (ΣY ) } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Gemolong dengan 30 responden didapatkan 27 pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid yaitu nomor 14, 17, 26, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 k Σσb r11 = 1 − σ 2t k − 1
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
?ásnb2 = Jumlah varian butir s‘t2
= Varians total
Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha cronbach’s 0,863 > rkriteria (0,60), sehingga pernyataan dikatakan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Postpartum di RSU Assalam Gemolong Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang KB MOW yang diisi Ibu Post Partum di RSU Assalam Gemolong Sragen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data rekam medis Ibu Post Partum di RSU Assalam Gemolong Sragen
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
G. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW.
H. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian
variabel-variabel
yang
diamati
atau
diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.2 Definisi Operasional Nama Variabel Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
Pengertian
Indikator
Alat Ukur
Kemampuan Ibu 1. Baik : Bila nilai Kuesioner Posta Partum responden yang diperoleh menjawab (x) > mean + 1 SD kuesioner tentang 2. Cukup : Bila nilai KB MOW responden mean -1 SD =áx dengan benar =ámean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Skala Ordinal
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisis Data Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW di RSU Assalam Gemolong Sragen. Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD = x = mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
∑x
Rumus : X =
n
Keterangan : X
: rata-rata ( mean )
∑x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : n
∑ (x
1
SD =
− x) 2
i =1
n −1
Keterangan: x
: nilai responden
n
: jumlah responden
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
J. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk
menjaga
kerahasiaan
subyek
penelitian,
peneliti
tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong, berdiri pada tahun 2003 dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Assalam yang beralamat di Desa Ngembat Padas Gemolong Sragen Jawa Tengah. Guna memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat, maka RSIA Assalam pada akhir tahun 2008 berbenah untuk mengembangkan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum (RSU). Pada tanggal 15 Juni 2011 status badan hukum RSU Assalam berpindah dari KOPINKES ASSALAM menjadi PT. Wahyu Isma Putra untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum (RSU) Assalam selama 5 tahun. RSU Assalam melaksanakan pelayanan berupa Pelayanan Medik Rawat Jalan dan pelayanan Medik Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari IGD, Poliklinik Spesialis dan Fisiotherapi. Pelayanan Medik Rawat Inap terdiri dari IRNA I bangsal umum dan Anak. IRNA II terdiri Obsgyn, kamar bersalin, Perinatologi dan Kamar Operasi, Kamar VIP kelas I, II, III dan Ruang Isolasi. Sedangkan pelayanan penunjang medik terdiri dari instalasi laboratorium dan radiologi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. Hasil Penelitian 1. Karakteristi Responden a. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur No
Umur
1 2 3
< 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun Total Sumber: Data Primer, 2012
Jumlah 2 29 5 36
Persentase (%) 5,6 80,6 13,9 100
Berdasarkan tabel 4.1 di atas umur kurang dari 20 tahun terdapat sebanyak 2 responden (5,6%), umur 20 – 35 tahun sebanyak 31 responden (80,6%) dan umur lebih dari 35 tahun sebanyak
5
responden (13,9%). b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No 1 2 3
Pendidikan
SD SLTP SLTA PT (Perguruan Tinggi) Total Sumber: Data Primer, 2012
Jumlah 2 10 22 2 36
Persentase (%) 5,6 27,7 61,1 5,6 100
Berdasarkan tabel di atas pendidikan SD sebanyak 2 respodnen (5,6%) pendidikan SLTP sebanyak 10 responden (27,7%), pendidikan SLTA sebanyak 22 responden (61,1%) dan Perguruan Tinggi terdapat sebanyak 2 responden (5,6%).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan
No 1 2 3
Jumlah
IRT Swasta PNS Total Sumber: Data Primer, 2012
18 15 3 36
Persentase (%) 50,0 41,7 8,3 100
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak 18 responden (61,8%) sebagai IRT, sebanyak 15 responden (41,7%) bekerja di swasta dan sebanyak 3 responden (8,3%) sebagai PNS. 2. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rata-rata (mean) 20,4 dan nilai Standard Deviation (SD) 4,6. Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen No
Pengetahuan
Persentase (%) 8,3 77,8 13,9 100
Jumlah
1 2 3
Baik Cukup Kurang Total Sumber: Data Primer, 2012
3 28 5 36
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat
dikategorikan
pengetahuan
baik
sebanyak
3
responden
(8,3%),
pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,9%). Jadi tingkat pengetahuan ibu post
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%).
C. PEMBAHASAN Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,9%). Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%). meliputi pengertian, keuntungan Tubektomi, keterbatasan tubektomi, syaratsyarat, perawatan dan pemeriksaan pasca operasi, efek samping, waktu pelaksanaan,
persiapan
pra
operatif,
komplikasi
tubektomi
dan
penanganannya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Menurut Notoatmodjo, (2010) cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Menurut
Cahyonoputra
(2009),
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Menurut Cahyonoputra (2009), pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Berdasarkan
karakteristik
responden
didapatkan
sebanyak
22
responden (61,1%) dengan pendidikan SLTA. Menurut Cahyonoputra (2009), pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas umur responden umur 20 – 35 tahun sebanyak 31 responden (80,6%). Menurut Cahyonoputra (2009), umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru salah satunya yaitu KB MOW (Tubektomi). Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak 18 responden (61,8%) sebagai IRT. Menurut Cahyonoputra (2009), pengalaman
belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan
pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. Menurut Suratun (2008), tubektomi atau kontap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Menurut Hartanto (2004) kontap wanita tidak menimbulkan efek samping jangka panjang yang jelek. Selama paling sedikit dua dasawarsa terakhir ini, timbul perdebatan mengenai efek samping jangka panjang bila memang ada dari kontap wanita.
D. Keterbatasan Penelitian 1.
Kendala responden kurang memahami bahasa yang dipakai dalam kuesioner terutama bahasa medis, sehingga responden harus bertanya pada peneliti.
2.
Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang KB MOW (Tubektomi) saja. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.
Kuesioner yang digunakan kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini mengambil judul Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan responden sebanyak 36 orang. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%) 2. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (77,8%) 3. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,9%).
B. Saran 1. Rumah Sakit Diharapkan dengan penelitian rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan melalui konseling dan penyuluhan tentang KB MOW (Tubektomi) kepada calon akseptor.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Responden Diharapkan tetap menggunakan kontrasepsi yang sesuai dengan keadaan responden dan meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan serta mencari informasi melalui media masa. 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dengan menambah variabel penelitian dan menggunakan responden yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer