BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Semenjak komputer dan Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) memegang peranan penting dalam dunia bisnis. Hal ini merubah pemikiran para pemilik maupun pengelola bisnis di kalangan swasta maupun pemerintah, dengan mengalokasikan sebagian anggaran biaya untuk mengembangkan SI/TI. Tingginya biaya investasi yang dikeluarkan dalam pengembangan SI/TI, semakin memperjelas peranan SI/TI dalam mendukung aktivitas bisnis organisasi terasa semakin meluas. SI/TI tidak hanya memberikan peningkatan dalam kinerja organisasi saja, melainkan juga sebagai pemberdaya dalam menjalankan proses bisnisnya guna mencapai tujuan bisnisnya. Melihat pemanfaatan SI/TI tersebut, maka Pemerintah sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan, perlu mengoptimalkan pemanfaatan SI/TI dalam mendukung pencapaian tujuan nasional. Pelayanan pemerintah yang birokratis dan terkesan kaku dieliminir melalui pemanfaatan teknologi informasi menjadi lebih fleksibel, dan lebih berorientasi pada kepuasan pengguna. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga Pemerintah non Kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BAPETEN merupakan lembaga dibawah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) didirikan pada tanggal 8 Mei 1998 dan bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan perundangan, perizinan dan inspeksi sesuai dengan peraturan 1
2 perundangan yang berlaku. BAPETEN baru beroperasi secara penuh pada awal tahun 1999, berkantor di Jalan MH. Thamrin, Jakarta dan masih menyewa. Baru pada bulan Juli 2004 BAPETEN memiliki gedung sendiri sebagai perkantoran di Jalan Gajah Mada No. 8, Jakarta sampai sekarang. BAPETEN sudah mengembangkan SI/TI dan menerapakannya guna mendukung kegiatan bisnisnya. Salah satu SI/TI yang dibangun oleh BAPETEN adalah BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS). BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS) merupakan sistem informasi manajemen pendukung pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir berbasis web dalam jaringan intranet/internet yang terintegrasi dari 2 (dua) Modul utama yaitu Modul Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (FRZR) dan Modul Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (FRZR), dengan beberapa Modul pendukung lainnya. Penggunaan sistem ini ditujukan untuk beberapa pengguna, seperti para pemegang izin dan pemohon izin pemanfaatan radiasi, staf Direktorat Perizinan FRZR (DPFRZR), para inspektur, staf Direktorat Inspeksi FRZR (DIFRZR), dan staf Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DIIBN). Modul Perizinan B@LIS merupakan salah satu modul utama pada SI/TI B@LIS yang terintegrasi dengan modul utama yaitu Modul Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (FRZR) dan 3 (tiga) modul pendukung meliputi Modul Pekerja
Radiasi,
Modul
Catatan
Dosis
dan
Modul
Bendahara
PNBP.
Pengembangan modul ini untuk membantu mencapai tujuan penyelenggaraan perizinan yang merupakan bisnis proses utama pada BAPETEN. Hal itu meliputi pencapaian dalam melaksanakan tugas pengawasan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan pelayanan prima kepada masyarakat.
3 Setelah melakukan pembangunan B@LIS terutama Modul Perizinan B@LIS untuk Direktorat Perizinan FRZR (DPFRZR) yang menghabiskan anggaran biaya yang tidak sedikit, diharapkan proses bisnis di DPFRZR menjadi lebih baik dan sistem ini dapat membantu mempercepat proses pelayanan perizinan yang bersifat fixed, sequential, dan memiliki beban kerja (workload) tinggi. Akan tetapi belum adanya pengukuran secara ekonomi yang dapat menggambarkan seberapa besar manfaat yang diperoleh bagi perusahaan dengan adanya sistem ini. Pengukuran ekonomi ini dilihat berdasarkan biaya dan manfaat yang didapat dari investasi terhadap Modul Perizinan B@LIS. Dengan menggunakan metode Information economics (IE) maka Modul Perizinan B@LIS di BAPETEN dapat di analisis apakah biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan SI/TI tersebut sebanding dengan manfaat yang didapat. 1.2
Identifikasi Masalah Setiap investasi teknologi informasi pada suatu perusahaan tentunya memungkinkan timbulnya beberapa masalah dalam penerapannya. Untuk itu dalam penulisan skripsi ini diteliti beberapa masalah, antara lain : 1.
Perhitungan biaya keseluruhan dalam implementasi Modul Perizinan BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS)
2.
Seberapa besar manfaat yang di peroleh dari pengimplementasian Modul Perizinan BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS).
3.
Jika investasi yang dilakukan sudah tepat, seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh oleh BAPETEN.
4 1.3
Ruang Lingkup Dalam penyusunan skripsi ini, terdapat pembatasan ruang lingkup agar pembahasan tidak keluar dan menyimpang dari topik yang telah ditentukan, diantaranya adalah : 1.
Analisis kelayakan investasi Modul Perizinan BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS) yang telah diimplementasikan di BAPETEN dan akan di analisis berdasarkan analisis biaya dan manfaat.
2.
Penelitian hanya dilakukan terhadap Modul Perizinan dari BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS) yang digunakan Direktorat Perizinan FRZR (DPFRZR).
3.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode information economics.
4.
Penelitian tidak bertujuan untuk merancang dan mengajukan konsep atau aplikasi yang baik, melainkan hanya menganalisis seberapa besar manfaat pengimplementasian Modul Perizinan B@LIS di BAPETEN.
5.
Penelitian tidak dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan arsitektur dari B@LIS.
1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1.
Mengukur
manfaat
investasi
diimplementasikan di BAPETEN.
implementasi
sistem
yang
telah
5 2.
Menganalisis seberapa besar kelayakan investasi Modul Perizinan pada B@LIS yang telah berjalan di BAPETEN dengan metode information economic. Manfaat yang diperoleh BAPETEN dan pembaca dari analisis ini antara
lain : 1.
Mengetahui apakah
implementasi Modul Perizinan B@LIS layak sebagai
investasi di BAPETEN 2.
BAPETEN dapat menggunakan informasi mengenai biaya dan manfaat yang telah diperoleh untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan selanjutnya yang terkait dengan pengembangan Modul Perizinan pada B@LIS selanjutnya. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari sisi akademis adalah penelitian ini
dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan. 1.5
Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian mengenai analisis biaya dan manfaat Modul Perizinan pada B@LIS di BAPETEN adalah sebagai berikut: 1.
Metode Pengumpulan Data Dalam metode ini dilakukan pengumpulan data dan informasi dari objek penelitian secara langsung untuk mendapatkan data primer dan data pendukung yang berguna untuk mendukung data-data yang dikumpulkan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini yaitu: a.
Wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan, pengelolaan, dan pengoperasian Modul Perizinan pada B@LIS,
b.
Observasi terhadap Modul Perizinan pada B@LIS sedang berjalan,
6 c.
Kuesioner untuk mendapatkan informasi dari segi domain bisnis dan teknologi.
2.
Metode Analisis Data Untuk menganalisis lebih lanjut data yang terkumpul, dilakukan dengan menggunakan konsep dan langkah analisis metode information economics.
3.
Metode Studi Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber pustaka atau literatur-literatur seperti buku, artikel, internet, jurnal serta sumber bacaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisis data.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika dalam pembahasan skripsi ini diklasifikasikan dalam lima bab yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas secara singkat mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dasar/umum seperti information economics dan teori-teori pendukungnya. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum, struktur organisasi, dan proses bisnis dari perusahaan yang dijadikan obyek penelitian yaitu
7 BAPETEN. Selain itu, juga dijelaskan secara khusus mengenai Modul Perizinan pada B@LIS. Pada bab ini juga dilakukan analisis biaya dan manfaat serta kelayakan investasi dengan menggunakan metode information economics. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai hasil yang didapat dari penelitianpenelitian sesuai dengan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan ditentukan nilai akhir dan predikat dari kelayakan investasi Modul Perizinan pada B@LIS di BAPETEN. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan simpulan yang merupakan rumusan dari hasil analisis penelitian dan pembahasan bab–bab sebelumnya. Dari simpulan tersebut akan dihasilkan saran–saran yang dapat dipergunakan untuk pengembangan implementasi selanjutnya yang akan dihadapi lembaga pemerintahan.