THINK
FORWARD
WIN
CHALLENGE ANNUAL
report
2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
1
2
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
tema laporan tahunan
Annual Report Theme
Think Forward, Win Challenge Tingkat persaingan di industri pembiayaan kendaraan bermotor yang dirasa semakin ketat, menjadi tantangan bagi Perseroan untuk terus melakukan perbaikan internal. Kami meyakini bahwa dengan tetap fokus pada sisi internal dan terus melakukan perbaikan akan membuat Perseroan dapat meraih pertumbuhan berkelanjutan dan menjadikan Perseroan sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbaik di Indonesia. Pada tahun 2014, di tengah kondisi ekonomi dan sosial politik yang sangat menantang, Perseroan justru mencanangkannya sebagai tahun peningkatan kualitas, produktivitas serta efisiensi yang merupakan kelanjutan dari strategi jangka panjang Perseroan. Ini akan menjadi pondasi bagi Perseroan untuk memenangkan persaingan di tahun-tahun mendatang. The increasingly fierce competition in the motorcycle financing industry has raised a challenge to the Company to continuously undertake internal improvements. We believe that by focusing on our internal aspects and through continuous improvements, the Company will be able to achieve sustainable growth that lead the Company to become one of the best financing companies in Indonesia. Despite of the highly challenging economic, social and political condition in 2014, the Company has defined the year 2014 as the year of improvements in quality, productivity and efficiency, which are the continuation of the Company’s long-term strategy. These improvements will become our foundation to win the competition in the future.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
3
daftar isi
Table of Content ikhtisar keuangan & operasional
Key Financial & Operational Highlights ikhtisar keuangan Financial Highlights ikhtisar saham stock highlights
Ikhtisar Obligasi Bonds Highlights PENGHARGAAN AWARDS
Peristiwa penting key event
6 9 21 22 24
profil perusahaan
Company Profile Data Perusahaan Company Data
struktur organisasi & manajemen management & organizations structure sekilas perseroan The Company At a Glance jejak langkah milestone Visi, Misi dan nilai nilai perusahaan The Companys Vision, Mission and Values Bidang Usaha Lines of Business Wilayah Operasional Operational Area
26 27 28 30 32 33 34
laporan manajemen
Management Reports laporan presiden komisaris president Commissioner’s Report laporan president direktur president Directors Report
4
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
36 42
Table of Content
analisa & pembahasan manajemen
Management Discussion & Analysis tinjauan operasional OPERATIONAL OVERVIEW
52
TINJAUAN BISNIS BUSINESS OVERVIEW Tinjauan Keuangan Financial Overview
76 84
tata kelola perusahaan
Good Corporate Governance
94
tanggung jawab sosial perusahaan
Corporate Social Responsibility
144
data perusahaan
Company Data
150
Profile Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Profile Direksi Board of Directors Profile
152 154
LEMBAR PENGESAHAN
STATEMENT OF APPROVAL
165
laporan keuangan konsolidasi
Consolidation Financial Report
166
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
5
ikhtisar keuangan dan operasional
Key Financial & Operational Highlights Ikhtisar Keuangan Key Financial
dalam jutaan Rupiah
2014
2013
2012
2011
2010
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Neto Bunga Administrasi Lain-lain Total Pendapatan Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Karyawan Pendanaan Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penyusutan Lain-lain Total Beban Laba Sebelum Beban Pajak Beban Pajak Laba Tahun Berjalan Laba per Saham Dasar (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
Statements of Comprehensive Income 844.579 10.363 438.301 266.362 1.559.605
801.488 10.143 540.213 231.678 1.583.522
798.541 9.251 569.813 231.276 1.608.881
744.947 20.865 666.297 220.967 1.653.076
554.323 8.749 707.808 221.132 1.492.012
Revenues Consumer Financing – Net Interest Administration Others Total Revenues
473.326 348.976 426.385
597.206 377.524 331.388
566.767 356.023 399.246
637.530 284.745 484.579
565.128 287.542 308.795
Expenses General and Administrative Salaries and Employees’ Benefit Financing Cost
221.060 30.177 9.689 1.509.613
148.371 35.241 4.529 1.494.259
204.690 40.702 13.335 1.580.763
170.080 38.940 21.428 1.637.302
91.167 30.782 14.684 1.298.098
Provision for Impairment Losses Depreciation Others Total Expenses
49.992 13.653 36.339 18,2
89.263 22.908 66.355 33,2
28.118 20.490 7.628 3,8
15.774 10.380 5.394 2,7
193.914 56.053 137.861 68,9
Income Before Tax Expense Tax Expense Income for The Year Basic Earnings per Share (expressed in full Rupiah amount)
*) Akun-akun ini telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2014
*) These accounts have been reclassified to conform with the presentation of accpounts in the 2014 financial statement Statements of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Aset Kas dan Setara Kas 742.715 Piutang Pembiayaan Konsumen – Neto 4.286.864 Piutang Lain-lain 71.750 79.494 Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka Aset Tetap - neto 59.569 59.539 Aset Lain-lain Total Aset 5.299.931
243.133 3.378.921 70.871 56.918 41.003 38.250 3.829.096
338.040 2.804.079 49.370 76.440 66.645 13.647 3.348.221
308.526 3.261.083 42.991 185.724 93.095 15.107 3.906.526
Assets Cash and Cash Equivalents 134.039 3.162.620 Consumer Financing Receivables – Net Other Receivables 34.900 Prepaid Expenses and Advances 133.305 Property and Equiptment - net 94.950 Other Assets 38.887 Total Assets 3.598.701 Liabilities and Equity
Liabilitas dan Ekuitas
6
In millions of Rupiah
Liabilitas Utang Bank Biaya Masih Harus Dibayar Utang Pajak Utang Lain-lain Utang Obligasi - Neto Medium Term Notes - Neto Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto Utang Subordinasi
2.163.030 41.579 7.801 226.599 2.015.316 81.950 116.680 100.000
1.676.602 65.396 4.805 320.465 985.122 63.042 103.027 100.000
1.152.812 37.959 12.721 366.638 1.104.179 49.511 80.119 100.000
851.450 33.380 1.200 784.168 1.396.547 199.933 34.162 69.032 100.000
648.996 48.545 1.069 1.137.408 774.030 348.525 22.215 58.653 100.000
Liabilities Bank Loans Accrued Expenses Taxes Payables Other Payables Bonds Payable - Net Medium Term Notes - Net Liability for Post-Employment Benefits Deferred Tax Liabilities - Net Subordinated Loan
Total Liabilitas Total Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
4.752.955 546.976 5.299.931
3.318.459 510.637 3.829.096
2.903.939 444.282 3.348.221
3.469.872 436.654 3.906.526
3.139.441 459.260 3.598.701
Total Liabilities Total Equity Total Liabilities & Equity
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Key Financial
Rasio Keuangan
2014
2013
2012
2011
2010
Financial Ratios
Rasio Usaha (dalam %) Laba Sebelum Pajak/Pendapatan Usaha Laba Bersih/Pendapatan Usaha Laba Bersih/Jumlah Ekuitas Laba Bersih/Jumlah Aset Pendapatan/Jumlah Aset
3,2 2,3 6,6 0,7 29,4
5,6 4,2 13 1,7 41,4
1,7 0,5 1,7 0,2 48
1,0 0,3 1,2 0,1 42,3
13 9,2 30 3,8 41,5
Operating Ratios (in %) Income Before Tax/Revenue Net Income/Revenue Net Income/Total Equity Net Income/Total Assets Revenue/Total Assets
8,7 0,9 6,6
6,5 0,9 4,6
6,5 0,9 4,7
7,9 0,9 5,8
6,8 0,9 4,9
Total Liabilities/Total Equity Total Liabilities/Total Assets Gearing Ratio
Rasio Keuangan (x)
Financial Ratios (x)
Jumlah Kewajiban/Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban/Jumlah Aset Gearing Ratio
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Revenues
8000
6000
1,000.00 7,070 6,105 5,620
7,326
800.00
844.58
5,972
801.49
798.54
600.00
744.95
4000
554.32 400.00
2000
200.00 0
0 2014
2013
2012
2011
2010
Total Pendapatan Total Revenues
2013
2012
2011
1,581
1,637
2010
Total Beban Total Expenses
2,000
1,700 1,650
1,653
1,600 1,550
2014
1,584
1,500 1,510
1,609
1,494 1,298
1,000
1,560
1,500 1,492
500
1,450 0
1,400 2014
2013
2012
2011
2010
2014
2013
2012
2011
2010
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
7
Ikhtisar Keuangan
Laba Bersih Net Income
Total Aset Total Assets
6,000
150.00
5,000
137.86
5,300
4,000
100.00
3,829
3,000 66.36
50.00
1,000 5.39
7.63
0 2013
0
2012
2011
2010
2014
2013
2012
2011
2010
Rasio Pertumbuhan (dalam %) Jumlah Pendapatan Usaha Laba Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
-1,5 -45,2 38,4 43,2 7,1
-1,6 769,9 14,4 14,3 14,9
-2,7 41,4 -14,3 -16,3 1,7
10,8 -96,1 8,6 10,5 -4,9
7,5 127,2 39,9 40,4 36,5
Growth Ratios (in %) Total Revenues Net Income Total Assets Total Liabilities Total Equity
Informasi lainnya
2014
2013
2012
2011
2010
Other Information
428.072 166.856 594.928
393.646 142.295 536.141
393.344 108.336 501.680
501.315 72.744 574.059
4.854 1.251 6.105
4.554 1.066 5.620
5.096 876 5.972
6.476 594 7.070
8.941 1,14 juta 3.840 187
8.757 1,15 juta 4.058 197
8.950 1.17 juta 4.885 205
9.858 1.18 juta 4.347 192
A. Jumlah Pembiayaan (dlm unit) Sepeda Motor Baru Sepeda Motor Bekas Jumlah Pembiayaan Jumlah Pembiayaan (dlm miliar Rp) Sepeda Motor Baru Sepeda Motor Bekas Jumlah Pembiayaan B. Piutang Pembiayaan Konsumen yg dikelola (dlm miliar Rp) C. Jumlah Konsumen D. Jumlah Karyawan (permanen) E. Jaringan usaha
8
3,599
2,000
36.34
2014
3,907 3,348
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
A. Total Financing (in unit) 485.960 New Motorcycles 136.307 Used Motorcycles 622.267 Total Financing Total Financing (in billions of Rp) 6.146 New Motorcycles 1.180 Used Motorcycles 7.326 Total Financing B. Consumer Financing Receivables under 9.056 management (in billions of Rp) 1.10 juta C. Total Consumers 4.340 D. Total Employees (permanent) 210 E. Business Network
Stock Highlight
Ikhtisar Saham Stock Highlight
Jumlah saham yang beredar tahun 2014 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Total Outstanding Shares in 2014
Jumlah Saham Beredar Total Outstanding Shares
Harga Penutupan Closing Price
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares 2.000.000.000 lembar/shares
278 240 240 235 260 242 275 286 270 230 199 205
556,000,000,000.00 480,000,000,000.00 480,000,000,000.00 470,000,000,000.00 520,000,000,000.00 484,000,000,000.00 550,000,000,000.00 572,000,000,000.00 540,000,000,000.00 460,000,000,000.00 398,000,000,000.00 410,000,000,000.00
January February March April May June July August September October November December
Stock Price Movement
Pergerakan Harga Saham Open Close Low High Vol. % Chg
Month
250.00
170.00 WOMF. JK 168.00 168.00 168.00 170.00 200 7.73%
225.00
205.00
175.00
150.00
125.00
Feb 1, 2013
Aug 1, 2013
Feb 3, 2014
Aug 4, 2014
100.00 Linear
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
9
Ikhtisar Saham
Tahun 2013
Year 2013 Ikhtisar Saham Perusahaan Tahun 2013 The Company’s Stock Highlight for the year 2013
Bulan
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Harga Penutupan Closing Price
Volume Transaksi Transaction Volume
191 164 205 189 210 225 225 220 210 245 250 260
148 139 143 173 177 188 194 190 196 196 220 220
191 151 194 183 205 220 215 210 210 240 250 235
1.199.000 83.058.500 12.892.500 571.000 1.274.500 1.380.000 991.500 740.500 571.000 1.530.500 320.500 2.454.000
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tahun 2014
Month January February March April May June July August September October November December
Year 2014 Ikhtisar Saham Perusahaan Tahun 2014 The Company’s Stock Highlight for the year 2014
Bulan
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Harga Penutupan Closing Price
Volume Transaksi Transaction Volume
290 285 260 279 280 285 270 286 288 275 259 220
200 220 210 205 210 240 236 240 241 202 190 190
278 240 240 235 260 242 275 286 270 230 199 205
40.700 130.600 9.000 500 227.500 100 2.000 300 100 25.200 9.400 51.100
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Month January February March April May June July August September October November December
Kronologi Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
Tahun 2004 Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 2 tanggal 4 Mei 2004 yang dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-12320 HT.01.04. TH.2004 tanggal 17 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham menjadi Rp100 (seratus Rupiah) dan peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) serta peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor menjadi sebesar Rp180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah).
Year 2004 Based on the Deed of Minutes of Meeting No. 2 dated 4 May 2004, drawn up before Mellyani Noor Shandra, S.H., Notary in Jakarta, which has received the approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-12320 HT.01.04.TH.2004 dated 17 May 2004, the shareholders approved the change in the shares nominal value to Rp100 (one hundred Rupiah), the increase of authorized capital to Rp500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah,) and the increase of issued and paid-up capital to Rp180,000,000,000 (one hundred eighty billion Rupiah).
10
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Stock Highlight
Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Therefore, the Company’s capital structure and shareholders composition were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar Pemegang Saham: PT Millenia Prosperindo Optima PT Wahanaartha Harsaka PT Wahanaartha Mekarselaras Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
5.000.000.000
500.000.000.000
630.000.000 990.000.000 180.000.000
63.000.000.000 99.000.000.000 18.000.000.000
35,00 55,00 10,00
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
3.200.000.000
320.000.000.000
Description
Authorized Capital Shareholders: PT Millenia Prosperindo Optima PT Wahanaartha Harsaka PT Wahanaartha Mekarselaras Total Issued and Paid-up Capital Total Shares in Portfolio
Selanjutnya, berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 25 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat oleh Endrawila Parmata, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui penjualan saham sebagai berikut:
Furthermore, based on the Deed of Minutes of Meeting No. 25 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., Notary in Jakarta, the notification of which has been received by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by the Receipt of Deed of Amendment to the Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 dated 25 May 2004; the shareholders approved the following sale of shares:
•
•
•
•
•
Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Begawan Investment (L) BHD sebanyak 396.000.000 (tiga ratus sembilan puluh enam juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 26 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Mochamad Thohir sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 27 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Susianty Pranata sebanyak 139.887.000 (seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus delapan puluh tujuh ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 28 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Yanto Kasiman sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 29 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta;
•
•
•
From PT Wahanaartha Harsaka to Begawan Investment (L) BHD, a total of 396,000,000 (three hundred ninety six million) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 26 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Harsaka to Mochamad Thohir, a total of 191,862,000 (one hundred ninety one million eight hundred sixty two thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 27 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Harsaka to Susianty Pranata, a total of 139,887,000 (one hundred thirty nine million eight hundred eighty seven thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 28 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Harsaka to Yanto Kasiman, a total of 191,862,000 (one hundred ninety one million eight hundred sixty two thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 29 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
11
Ikhtisar Saham
•
•
•
•
•
•
•
•
•
12
Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Widjaya Budiman sebanyak 70.389.000 (tujuh puluh juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 30 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Begawan Investment (L) BHD sebanyak 72.000.000 (tujuh puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 31 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Mochamad Thohir sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 32 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Susianty Pranata sebanyak 25.434.000 (dua puluh lima juta empat ratus tiga puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 33 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Yanto Kasiman sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melaluiAkta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 34 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Widjaya Budiman sebanyak 12.798.000 (dua belas juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 35 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Begawan Investment (L) BHD sebanyak 252.000.000 (dua ratus lima puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 36 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Dewi Ratnasari Gozali sebanyak 321.300.000 (tiga ratus dua puluh satu juta tiga ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 37 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Benny Wennas sebanyak 56.700.000 (lima puluh enam juta tujuh ratus ribu)saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
•
•
•
•
•
•
•
•
•
From PT Wahanaartha Harsaka to Widjaya Budiman, a total of 70,389,000 (seventy million three hundred eighty nine thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 30 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Mekarselaras to Begawan Investment (L) BHD, a total of 72,000,000 (seventy two million) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 31 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Mekarselaras to Mochamad Thohir, a total of 34,884,000 (thirty four million eight hundred eighty four thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 32 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Mekarselaras to Susianty Pranata, a total of 25,434,000 (twenty five million four hundred thirty four thousand shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 33 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Mekarselaras to Yanto Kasiman, a total of 34,884,000 (thirty four million eight hundred eighty four thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 34 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Wahanaartha Mekarselaras to Widjaya Budiman, a total of 12,798,000 (twelve million seven hundred ninety eight thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 35 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Millenia Prosperindo Optima to Begawan Investment (L) BHD, a total of 252,000,000 (two hundred fifty two million) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 36 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Millenia Prosperindo Optima to Dewi Ratnasari Gozali, a total of 321,300,000 (three hundred twenty one million three hundred thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 37 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. From PT Millenia Prosperindo Optima to Benny Wennas, a total of 56,700,000 (fifty six million seven hundred thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of
Stock Highlight
Pemindahan Hak Atas Saham No. 38 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta.
and Transfer of Right in Shares No. 38 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta.
Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah terjadinya pengalihan saham tersebut di atas, menjadi sebagai berikut:
Therefore, the Company’s capital structure and shareholders composition following the transfer of shares referred to above were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar Pemegang Saham: Begawan Investment (L) Bhd. Mochamad Thohir Susianty Pranata Yanto Kasiman Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
5.000.000.000
500.000.000.000
720.000.000 226.746.000 165.321.000 226.746.000 83.187.000 321.300.000 56.700.000
72.000.000.000 22.674.600.000 16.532.100.000 22.674.600.000 8.318.700.000 32.130.000.000 5.670.000.000
40,00 12,60 9,18 12,60 4,62 17,85 3,15
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
3.200.000.000
320.000.000.000
Lebih lanjut, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 tanggal 29 September 2004 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-24422 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004, para pemegang saham memberikan persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sebanyakbanyaknya sejumlah 300.000.000 (tiga ratus juta) saham melalui pasar modal, Penawaran Umum dimana pernyataan pendaftarannya telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dan serta saham Perseroan telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepastian jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. 41 tanggal 16 Desember 2004, dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. C-30738 HT.01.04.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 049/RUB.09.05/I/2005 tanggal 12 Januari 2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 28 Januari 2005, Tambahan No. 75/2005, dimana para pemegang saham Perseroan telah setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar Rp180.000.000.000 (seratus
Description
Authorized Capital Shareholders: Begawan Investment (L) Bhd. Mochamad Thohir Susianty Pranata Yanto Kasiman Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas Total Issued and Paid-up Capital Total Shares in Portfolio
Furthermore, based on the Deed of Meeting Resolutions No. 35 dated 29 September 2004, drawn up before Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, which has received the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-24422 HT.01.04. TH.2004 dated 1 October 2004, the shareholders granted their approval to conduct an Initial Public Offering at a maximum amount of 300,000,000 (three hundred million) shares through the capital market, whereby the registration of such Offering has obtained the Effective Statement from BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal or the Capital Market Supervisory Board) and the Company’s shares have been listed on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The confirmation of number of shares issued in the Initial Offering was affirmed in the Deed of Meeting Resolutions of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. 41 dated 16 December 2004, drawn up before Perbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, the notification of which has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by the Receipt of Deed of Amendment to Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. C-30738 HT.01.04.TH.2004 dated 21 December 2004 and has been registered at the Company Registration Office of Central Jakarta Municipality under No. 049/RUB.09.05/I/2005 dated 12 January 2005, and has been announced in the State Gazette of the Republic Of Indonesia No. 8 dated 28 January 2005, Supplement No. 75/2005, whereby the Company’s shareholders have agreed to increase the issued and paid-up capital from the initial amount of Rp180,000,000,000 (one hundred eighty billion Rupiah) to Rp200,000,000,000 (two hundred
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
13
Ikhtisar Saham
delapan puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
billion Rupiah). Therefore, the Company’s capital structure and shareholders composition were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Jumlah Saham Number of Shares
Modal Dasar
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
Begawan Investment (L) Bhd. Mochamad Thohir Susianty Pranata Yanto Kasiman Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas
720.000.000 226.746.000 165.321.000 226.746.000 83.187.000 321.300.000 56.700.000
72.000.000.000 22.674.600.000 16.532.100.000 22.674.600.000 8.318.700.000 32.130.000.000 5.670.000.000
36,00 11,34 8,27 11,34 4,16 16,05 2,84
Begawan Investment (L) Bhd. Mochamad Thohir Susianty Pranata Yanto Kasiman Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas
Masyarakat
200.000.000
20.000.000.000
10,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
3.000.000.000
300.000.000.000
Total Issued and Paid-up Capital Total Shares in Portfolio
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Penawaran umum perdana atas saham Perusahaan dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain:
Authorized Capital
The Company’s initial public offering was assisted by the capital market supporting institutions and professionals, among others, as follows:
-
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
-
Securities Administration Bureau PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
-
Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
-
Public Accountant Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
-
Konsultan Hukum William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng Jakarta 10310
-
Legal Consultant William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng Jakarta 10310
14
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Stock Highlight
Tahun 2005 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 22 Juli 2005 dibuat di hadapan Indah Fatmawati, SH., pengganti dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH., akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan laporan No. C-20953 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Juli 2005, sebagaimana ternyata dalam Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 18 Juli 2005 yang mana berita acara rapatnya termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat No. 12 tanggal 18 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Notaris yang sama, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. C-UM.02.01.13027 tanggal 6 September 2005 di mana telah tercapainya seluruh proses Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) pada tanggal 30 Mei 2005 Jo. Risalah Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RUPSLB) tertanggal 21 September 2004 yang dibuat secara di bawah tangan yang agendanya menyetujui penjualan saham-saham para pemegang saham kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan/atau pihak ketiga lainnya, dilaksanakan dengan CSPA tertanggal 16 September 2004, yang kemudian diubah dengan First Amendment Agreement tertanggal 8 November 2004 dan kemudian diubah kembali dengan Second Amendment Agreement tertanggal 3 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk mengalihkan seluruh saham milik Begawan Investment (L) Bhd. dan sebagian besar saham-saham yang dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas dan Yanto Kasiman dengan jumlah seluruhnya sebanyak 860.000.000 (delapan ratus enam puluh juta) saham kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (”BII”) dengan harga per saham sebesar Rp495,00 (empat ratus sembilan puluh lima Rupiah).
Year 2005 Based on Deed of Meeting Resolutions No. 18 dated 22 July 2005, drawn up before Indah Fatmawati, S.H., acting on behalf of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., which has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Receipt No. C-20953 HT.01.04.TH.2005 dated 28 July 2005, as set forth in the General Meeting of Shareholders dated 18 July 2005, the minutes of meeting of which was incorporated in the Deed of Minutes of Meeting No. 12 dated 18 July 2005, drawn up before the aforementioned Notary, which has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Receipt of Notification No. C-UM.02.01.13027 dated 6 September 2005, concerning the completion of the Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) process on 30 May 2005 jo. Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated 21 September 2004, privately drawn up, which agenda approved the sale of shares owned by the shareholders to PT Bank Internasional Indonesia or other third party, effected by the CSPA dated 16 September 2004, which was subsequently amended by the First Amendment Agreement dated 8 November 2004, which was further amended by the Second Amendment Agreement 3 May 2005, whereby the shareholders of the Company agreed to transfer all the shares owned by Begawan Investment (L) Bhd. and substantially all shares owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas and Yanto Kasiman totaling 860,000,000 (eight hundred sixty million) shares to PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) at the price of Rp495.00 (four hundred ninety five Rupiah) per share.
Bahwa penjualan saham-saham kepada pihak lainnya tersebut telah dilaksanakan dengan:
Whereby the sale of shares to other party referred to above has been effected by the followings:
•
•
Investor Sale and Purchase Agreement dated 18 May 2005, whereby the Company’s shareholders agreed to sell substantially all of the shares in the Company respectively owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas totaling 380,000,000 (three hundred eighty million) shares to International Finance Corporation (“IFC”) at a price of Rp495.00 (four hundred ninety five Rupiah) per share.
•
Investor Sale and Purchase Agreement dated 27 May 2005, whereby the Company’s shareholders agreed to sell substantially all of the shares in the Company respectively owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas totaling 100,000,000 (one hundred million shares to DBS Nominees Pte. Ltd. (“DBS Nominees”) at a price of Rp495.00 (four hundred ninety five Rupiah) per share.
•
Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 18 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk menjual sebagian besar saham-sahamnya di Perseroan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennasdengan jumlah seluruhnya sebanyak 380.000.000 (tiga ratus delapan puluh juta) saham kepada International Finance Corporation (”IFC”) dengan harga per saham sebesar Rp495,00 (empat ratus sembilan puluh lima Rupiah). Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 27 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk menjual sebagian besar saham-sahamnya di Perseroan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham kepada DBS Nominees Pte. Ltd. (”DBS Nominees”) dengan harga per saham sebesar Rp495,00 (empat ratus sembilan puluh lima Rupiah).
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
15
Ikhtisar Saham
Sehingga dengan adanya penjualan saham-saham sesuai dengan CSPA, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Subsequent to the sale of shares in accordance with the CSPA, the Company’s capital structure and shareholders composition were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
5.000.000.000
500.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd.
860.000.000 380.000.000 100.000.000
86.000.000.000 38.000.000.000 10.000.000.000
43,00 19,00 5,00
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
3.000.000.000
300.000.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Description
Authorized Capital PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd. Public Total Issued and Paid-up Capital Total Shares in Portfolio
Tahun 2006 Pada tanggal 30 Juni 2006 terjadi pengalihan saham sebanyak 79.800.000 (tujuh puluh sembilan juta delapan ratus ribu) saham atau sebesar 3,99% dari International Finance Corporation (”IFC”) kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dengan harga per saham sebesar Rp527,25 (lima ratus dua puluh tujuh Rupiah dua puluh lima sen).
Year 2006 On 30 June 2006, a transfer of shares totaling 79,800,000 (seventy nine million eight hundred thousand) shares or 3.99% from International Finance Corporation (“IFC”) to PT Bank Internasional Indonesia Tbk at a price of Rp527.25 (five hundred twenty seven Rupiah and twenty five cents) per share was executed.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 3 Juli 2006 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 3 July 2006 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd.
939.800.000 300.200.000 100.000.000
93.980.000.000 30.020.000.000 10.000.000.000
46,99 15,01 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
16
Jumlah Saham Number of Shares
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
Stock Highlight
Tahun 2007 Pada tanggal 28 Juni 2007 terjadi pengalihan saham sebanyak 60.800.000 (enam puluh juta delapan ratus ribu) saham atau sebesar 3,04% dari International Finance Corporation (“IFC”) kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Dengan harga per saham sebesar Rp550,54 (lima ratus lima puluh Rupiah lima puluh empat sen).
Year 2007 On 28 June 2007, a transfer of shares totaling 60,800,000 (sixty million eight hundred thousand) shares or 3.04% from International Finance Corporation (“IFC”) to PT Bank Internasional Indonesia Tbk at a price of Rp550.54 (five hundred fifty Rupiah and fifty four cents) per share was executed.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2007 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
1.000.600.000 239.400.000 100.000.000
100.060.000.000 23.940.000.000 10.000.000.000
50,03 11,97 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd.
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2008 dan 2009 Selama tahun 2008-2009 tidak ada transaksi sehubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh, kecuali transaksi yang normal diperjualbelikan di bursa efek. Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tangggal 31 Desember 2008 dan2009 adalah sebagai berikut:
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
Year 2008 and 2009 There were no shares transactions related to authorized capital and issued and paid-up capital during the years 2008-2009, except for normal trading transactions at the capital market. The Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2008 and 2009 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
Modal Dasar
5.000.000.000
500.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd.
11.000.600.000 239.400.000 100.000.000
100.060.000.000 23.940.000.000 10.000.000.000
50,03 11,97 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation DBS Nominees Pte. Ltd.
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
17
Ikhtisar Saham
Tahun 2010 Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita terdapat penambahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati dengan kepemilikan di atas 5% per tanggal 30 Juni 2010. Terjadi pengalihan saham pada tanggal 22 Juni 2010 sebanyak 228.587.055 (dua ratus dua puluh delapan juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu lima puluh lima) saham dengan harga per saham sebesar Rp313,43, (tiga ratus tiga belas Rupiah empat puluh tiga sen) 23 Juni 2010 sebanyak 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu) saham dengan harga per saham sebesar Rp300,00, (tiga ratus Rupiah) 5 Juli 2010 sebanyak 100.080.445 (seratus juta delapan puluh ribu empat ratus empat puluh lima) saham dengan harga per saham sebesar Rp311,40 (tiga ratus sebelas Rupiah empat puluh sen) dan 6 Agustus 2010 sebanyak 1.635.000 (satu juta enam ratus tiga puluh lima ribu) saham dengan harga per saham sebesar Rp369,36 (tiga ratus enam puluh sembilan Rupiah tiga puluh enam sen).
Year 2010 In accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 30 June 2010, there was an additional shareholder under the name PT Wahana Makmur Sejati, with a total ownership of more than 5%. The following transfers of shares were executed: on 22 June 2010, a total of 228,587,055 (two hundred twenty eight million five hundred eighty seven hundred and fifty five) shares at a price of Rp313.43 (three hundred thirteen Rupiah and forty three cents) per share; on 23 June 2010, a total of 4,500,000 (four million five hundred thousand) shares at a price of Rp 300.00 (three hundred Rupiah) per share; on 5 July 2010, a total of 100,080,445 (one hundred million eighty thousand four hundred forty five) shares at a price of Rp311.40 (three hundred eleven Rupiah and forty cents) per share; and on 6 August 2010, a total of 1,635,000 (one million six hundred thirty five thousand) shares at a price of Rp369.36 (three hundred sixty nine Rupiah and thirty six cents) per share.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2010 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
1.000.600.000 239.400.000 334.802.500 100.000.000
100.060.000.000 23.940.000.000 33.480.250.000 10.000.000.000
50,03 11,97 16,74 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. International Finance Corporation PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd.
325.197.500
32.519.750.000
16,26
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2011 Di tahun 2011 terjadi beberapa kali transaksi yang kesemuanya telah dilaporkan Perusahaan ke Bapepam & LK serta Bursa Efek Indonesia yaitu: 1. Pada tanggal 17 Maret 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 4.000.000 (empat juta lembar saham (0,20%) 2. Pada tanggal 20 April 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 3.030.500 (tiga juta tiga puluh ribu lima ratus) lembar saham (0,15%) 3. Pada tanggal 4 Juli 2011 PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) membeli saham Perseroan dari International Finance Corporation (IFC) sebanyak 239.400.000 (dua ratus tiga puluh
18
Persentase Percentage %
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
Year 2011 There were several transactions that occurred in 2011, all of which have been reported by the Company to the Capital Market & Financial Institution Supervisory Board and the Indonesian Stock Exchange, as defined below: 1. On 17 March 2011, PT Wahana Makmur Sejati increased its share ownership in the Company by 4,000,000 (four million) shares (0.20%); 2. On 20 April 2011, PT Wahana Makmur Sejati increased its share ownership in the Company by 3,030,500 (three million thirty thousand five hundred) shares (0.15%); 3. On 4 July 2011, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) purhased the Company’s shares from International Finance Corporation (IFC totaling 239,400,000 shares (two hundred thirty nine million four
Stock Highlight
sembilan juta empat ratus ribu) lembar saham (11,97%) pada harga sebesar Rp522 (lima ratus dua puluh dua Rupiah) per lembar saham. Pada tanggal 20 September 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM sejumlah 3.058.000 (tiga juta lima puluh delapan ribu) lembar saham (0,15%)
4. On 20 September 2011, PT Wahana Makmur Sejati increased its share ownership in the Company by 3,058,000 (three million fifty eight thousand) shares (0.15%).
Dengan terjadinya transaksi tersebut di atas maka komposisi pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
In consideration of the transactions referred to above, the Company’s shareholders composition as recorded by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2011 was as follows:
4.
hundred thousand) shares (11.97%) at a price of Rp522 (five hundred twenty two Rupiah) per share;
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
1.240.000.000 344.891.000 100.000.000
124.000.000.000 33.489.100.000 10.000.000.000
62.00 17.24 5.00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd.
315.109.000
31.510.900.000
15.76
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
Tahun 2012 Sepanjang tahun 2012 tidak terjadi transaksi saham yang berhubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor penuh, kecuali transaksi saham biasa yang diperjual belikan di bursa efek.
Year 2012 There were no shares transactions related to authorized capital and issued and paid-up capital during the year 2012, except for normal trading transactions at the capital market.
Komposisi pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders composition as recorded by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2012 was as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
1.240.000.000 344.891.000 100.000.000
124.000.000.000 33.489.100.000 10.000.000.000
62,00 17,24 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd.
315.109.000
31.510.900.000
15,76
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
19
Ikhtisar Saham
Tahun 2013 Di tahun 2013 terjadi perubahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati. Pada tanggal 20 Mei 2013 PT Wahana Makmur Sejati menjual kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 17.517.500 (tujuh belas juta lima ratus tujuh belas ribu lima ratus) lembar saham (0,876%).
Year 2013 In 2013, there was a change in share ownership under the name of PT Wahana Makmur Sejati. On 20 May 2013, PT Wahana Makmur Sejati sold its share ownership in the Company totaling 17,517,500 (seventeen million five hundred seventeen thousand five hundred) shares (0.876%).
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2013 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
1.240.000.000 327.373.500 100.000.000
124.000.000.000 32.737.350.000 10.000.000.000
62,00 16,37 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd.
332.626.500
33.262.650.000
16,63
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
Tahun 2014 Di tahun 2014 terjadi perubahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati. Pada tanggal 30 November 2014 PT Wahana Makmur Sejati menjual kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 3.967.300 (tiga juta sembilan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus) lembar saham (0,2%).
Year 2014 In 2014, there was a change in share ownership under the name of PT Wahana Makmur Sejati. On 30 November 2014, PT Wahana Makmur Sejati sold its share ownership in the Company totaling 3,967,300 (three million nine hundred sixty seven thousand three hundred) shares (0.2%).
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2014 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100.00 per share Keterangan
Modal Dasar PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
20
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
Persentase Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
1.240.000.000 351.831.026 100.000.000
124.000.000.000 35.183.102.600 10.000.000.000
62,00 17,59 5,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd.
308.168.974
30.816.897.400
15,41
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Issued and Paid-up Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Authorized Capital
Total Shares in Portfolio
Shareholders Profile
Ikhtisar Obligasi
Bonds Highlight
Sampai dengan 31 Desember 2014, Perusahaan telah 7 (tujuh) kali menerbitkan obligasi yang digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan konsumen. Walaupun Perseroan mendapatkan dukungan penuh atas pendanaan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, pemegang saham pengendali, namun Perseroan tetap berupaya untuk melakukan diversifikasi pendanaannya, dimana salah satunya adalah melalui penerbitan obligasi dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan investor Obligasi Perseroan.
Up to 31 December 2014, the Company has issued 7 (seven) bonds that were entirely used for consumer financing activities. Although the Company has the full financial support from PT Bank Internasional Indonesia Tbk as the controlling shareholders, the Company continuously strives to diversify its funding sources, among others, by issuing bonds with the purpose of maintaining good relationships with the investors of the Company’s Bonds.
Berikut ini adalah Obligasi yang sudah diterbitkan oleh WOM Finance sejak penerbitan pertama di tahun 2003:
Presented below are the Bonds issued by WOM Finance since its first issuance in 2003:
Obligasi Bonds
Tanggal Penerbitan Issuance Date
Seri Series
Nominal
Obigasi I WOMF
31 Okt 2003
Seri A Seri B
Rp150,000,000,000 Rp150,000,000,000
Obligasi II WOMF
26 Mei 2005
Seri A Seri B Seri C
Obligasi III WOMF
24 Mei 2006
Obligasi IV WOMF
Tingkat Jatuh Tempo Bunga Tetap Maturity Date Fixed Interest Rate
Peringkat Rating
Lembaga Pemeringkat Rating
Keterangan Note
13.50% 13.75%
11 Nov 2006 11 Nov 2007
Id A(Stable Outlook)
Pefindo
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity
Rp190,000,000,000 Rp140,000,000,000 Rp170,000,000,000
12.75% 13.25% 13.90%
07 Jun 2007 07 Jun 2008 07 Jun 2009
Id A(Stable Outlook)
Pefindo
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity
Seri A Seri B Seri C
Rp200,000,000,000 Rp465,000,000,000 Rp160,000,000,000
14.85% 15.15% 15.35%
07 Jun 2008 07 Jun 2009 07 Jun 2010
Id A(Stable Outlook)
Pefindo
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity
29 Mei 2007
Seri A Seri B Seri C
Rp225,000,000,000 Rp185,000,000,000 Rp590,000,000,000
11.25% 11.63% 12.00%
29 Mei 2010 29 Mei 2011 29 Nov 2011
Id A(Stable Outlook)
Pefindo & Fitch Ratings
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity
Obligasi V WOMF
04 Mar 2011
Seri A Seri B Seri C Seri D
Rp294,000,000,000 Rp120,000,000,000 Rp366,000,000,000 Rp620,000,000,000
8.75% 9.60% 10.30% 11.00%
09 Mar 2012 04 Mar 2013 04 Mar 2014 04 Mar 2015
AA (idn) (Stable Outlook)
Fitch Ratings
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity
Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014
25 Jun 2014
Seri A
Rp397,000,000,000
10.25%
5 Jul 2015
AA (idn) (Stable Outlook)
Fitch Ratings
Seri B
Rp203,000,000,000
11,00%
25 Jun 2017
Seri A dan B masih outstanding A and B Series are still outstanding
Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Tahun 2014
5 Des 2014
Seri A
Rp300,000,000,000
10.25%
15 Des 2015
AA (idn) (Stable Outlook)
Fitch Ratings
Seri B
Rp500,000,000,000
11.25%
5 Des 2017
Seri A dan B masih outstanding A and B Series are still outstanding
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
21
penghargaan
Awards 22 Sept 2004 Multifinance terbaik 2004 kategori aset di atas Rp500 miliar Rp1 triliun oleh Majalah Investor
8 Agt 2010 Penghargaan dari PT Mataram Sakti sebagai Mitra Bisnis Terbaik sepeda motor Yamaha
The Best Multifinance 2004 for the Category of Assets Above Rp500 billion – Rp 1trillion from the Investor Magazine.
Award from PT Mataram Sakti as the Best Business Partner for Yamaha Motorcycle
13 Des 2004 Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan 200.000 Saham Baru Atas Nama
27 Okt 2011 Penghargaan Net Promoter Score (NPS) Good Leasing Motorcycle Category oleh Majalah SWA
The Initial Public Offering of the Company’s 200,000 New Registered Shares.
The Net Promoter Score (NPS) Award for Good Leasing Motorcycle Category from SWA Magazine
Juni 2005 Obligasi II Perseroan tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap. The Company’s Fixed Rate Bond II Year 2005. 14 Sept 2005 Penghargaan Infobank, Multifinance Award dengan Kinerja Keuangan Tahun 2005 SANGAT BAGUS oleh Majalah Infobank Infobank Award, Multifinance Award with EXCELLENT Financial Performance for the Year 2005 from the Infobank Magazine. 2006 Multifinance terbaik 2006 kategori aset di atas Rp1 triliun - Rp2 triliun oleh Majalah Investor The best Multifinance 2006 for the category of assets above Rp1trillion – Rp2 trillion from the Investor Magazine. Juni 2006 Fixed rate Obligasi III/2006 Rp825.000.000
10 Des 2012 Penghargaan Net Promoter Score (NPS) kategori Good Leasing Motorcycle oleh Majalah SWA The Net Promoter Score (NPS) Award for Good Leasing Motorcycle Category from SWA Magazine 2 Juli 2014 Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 oleh Majalah Business Review, kategori : Best Marketing peringkat 1 Best Human Capital peringkat 1 Best Good Corporate Governance peringkat 2 Best Risk Management peringkat 3 Best Information Technology peringkat 3 Best Corporate Social Responsibility peringkat 3 Best Overall peringkat 3 Best Corporate Communication peringkat 5
Fixed rate Bonds III/2006 Rp825,000,000
The Indonesia Multifinance Award 2014 from the Business Review Magazine for the following categories:
Mei 2007 Fixed rate Obligasi IV/ 2007 Rp1.000.000.000.000
Best Marketing 1st Place Best Human Capital 1st Place Best Good Corporate Governance 2nd Place Best Risk Management 3rd Place Best Information Technology 3rd Place Best Corporate Social Responsibility 3rd Place Best Overall 3rd Place Best Corporate Communication 5th Place
Fixed rate Bonds IV/ 2007 Rp1,000,000,000,000 2008 The Best Business Partner to support Honda M/C Sales Achievement in 2008 The Best Business Partner to support Honda M/C Sales Achievement in 2008
22
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Awards
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
23
P
eristiwa g n i t n e
P
11 Februari
ents
Key Ev
2014
13 Mei 12 Maret
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan PT Bank Panin Tbk. Signing of the Cooperation Agreement with PT Bank Panin Tbk.
Due Diligence Meeting & Public Expose dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan I WOM Finance Tahap 1 Tahun 2014. Penandatanganan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dengan PT Bank UOB Indonesia. Signing of the Credit Facility Agreement with PT Bank UOB Indonesia.
Due Diligence Meeting & Public Expose with regard to the Serial Public Offering I WOM Finance Tranche 1 Year 2014.
28 Februari 24 Maret
Penandatanganan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Nasional Nobu Tbk. Signing of Credit Facility Agreement with PT Bank Nasional Nobu Tbk.
Peresmian Launching Tagline Service CERIA (Cepat, Efektif, Ramah, Inisiatif, Akurat). Launching of Service Tagline: CERIA (Cepat, Efektif, Ramah, Inisiatif, Akurat or Fast, Effective, Friendly, Proactive, Accurate).
28 Februari 16 April
Penandatanganan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dengan PT Bank KEB Hana Indonesia. Signing of the Credit Facility Agreement with PT Bank KEB Hana Indonesia.
24
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa (RUPST&LB). Held the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders (AGMS & EGMS).
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
2 Juli
WOM Finance Menerima Penghargaan dalam acara Indonesia Multifinance Award 2014 diselenggarakan oleh Majalah Business Review. WOM Finance received several awards in the Indonesia Multifinance Award 2014 held by Business Review Magazine.
15 Juli
Penandatanganan Perpanjangan Fasilitas Lokal (Rekening Koran) dan Penambahan Fasilitas Baru “Installment Loan” dengan PT Bank BCA Tbk. Signing of the Local Facility (Current Account) Extension and Addition of a New Facility “Installment Loan” with PT Bank BCA Tbk.
Key Events
25 Agustus
28 November 3 November
Penandatanganan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Nasional Nobu Tbk. Signing of the Credit Facility Agreement with PT Bank Nasional Nobu Tbk.
9 September
WOM Finance menyelenggarakan Public Expose Tahun 2014. Penandatanganan Akta Fiducia dengan Standard Chartered Bank Indonesia. Signing of Fiduciary Deed with Standard Chartered Bank Indonesia.
WOM Finance held the Public Expose Year 2014.
11 Desember
21 November
Penandatanganan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dengan PT Bank KEB Hana Indonesia.
Penandatanganan Akta Perjanjian Kesanggupan dan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk dalam rangka PUT I WOM Finance.
Signing of the Credit Facility Agreement with PT Bank KEB Hana Indonesia.
16 September
WOM Finance menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan dengan target audience warga kelurahan Gandaria, Jakarta Selatan WOM Finance held the Financial Literacy Seminar with residents of Gandaria, South Jakarta as the target audience.
Signing of the Deed of Undertaking Agreement and Deed of Purchase of Remaining Shares with PT Bank Internasional Indonesia Tbk with regard to WOM Finance Limited Offering I-
27 November 20-21 Desember
WOM Finance menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan dengan target audience Mahasiswa/ Mahasiswi. WOM Finance held the Financial Literacy Seminar with college students as the target audience.
28 Mei Perseroan menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan perjanjian Hutang Subordinasi setelah sebelumnya ditandatanganinya Facility Letter (committed dan uncommitted) tanggal 30 September 2014.
Penandatanganan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Panin Tbk. Signing of the Credit Facility Agreement with PT Bank Panin Tbk.
The Company signed a Credit Agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk and a Subordinated Loan Agreement following the signing of the Facility Letter (committed and uncommitted) dated 30 September 2014.
WOM Finance ikut memeriahkan Pesta Rakyat yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan. WOM Finance participated in Pesta Rakyat or the People Party held by the Financial Services Authority.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
25
data perusahaan
Corporate Data Nama / Name
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Nama Panggilan / Brand Name WOM Finance
Bidang Usaha / Line of Business Jasa Pembiayaan / Financing Services
Tanggal Berdiri / Date of Establishment 23 Maret 1982 / 23 March 1982
Dasar Hukum Pendirian / Establishment Legal Framework
Akta Pendirian No. 179 tanggal 23 Maret 1982 yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Naskah Pendirian No. 96 tanggal 15 Desember 1982, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-3167-HT.01.01.TH.82 tanggal 23 Desember 1982 Based on the Deed of Establishment No. 179 dated 23 March 1982, which was subsequently amended by Deed of Amendment to the Deed of Establishment No. 96 dated 15 December 1982, both of which were drawn up before Kartini Muljadi, SH., Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C2-3167-HT.01.01.TH.82 dated 23 December 1982.
Modal Dasar / Authorized Capital Rp500.000.000.000,00
Modal Disetor / Issued and Paid-up Capital Rp200.000.000.000,00
Alamat Kantor Pusat / Address of Head Office
Mega Glodok Kemayoran (MGK) Office Tower B Lantai 2 Bandar Baru Kemayoran Jakarta Pusat 10610
Telepon / Phone 021-29371345
Faksimili / Fax 021- 65701524
Website
www.wom.co.id
Jaringan Kantor / Office Network
187 kantor per 31 Desember 2014 / 187 offices as of 31 December 2014
26
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
struktur organisasi dan manajemen
Management and Organization Structure Syariah Supervisory Board
Board of Commisioner
Remuneration & Nomination Committee
Risk Oversight Committee
Audit Committee
President Director
Marketing Director
Risk Management Director
Finance Director
Operations Director
Chief Human Capital Officer
Marketing Brand Honda Division Head
Credit Division Head
Financial & Accounting Division Head
Operations Division Head
Human Capital Shared Service Division Head
Internal Audit Division Head
Marketing Brand Yamaha Division Head
Collection Division Head
Financial Planning & Investor Relation Division Head
Information Technology Division Head
Human Capital Strategic & Development Division Head
Legal Compliance & Corporate Secretary Division Head
Used Bike Division Head
Remmedial Division Head
Tax Department Head
Operations Risk Management Division Head
Human Capital Business Partner Department Head
Business Unit Head
Non Dealer Sales Division Head
Recovery Division Head
Business Development Division Head
Asset Management Unit Division Head
Multibrand Department Head
Network Management & Performance Division Head
Branch Head
Enterprise Risk Management Department Head
Risk Policy & Portfolio Management Division Head
UKPN Section Head
Reporting Lines Coordination Lines
Director
Chief
Division Head
Department Head
Section Head
PT PT Wahana Wahana Ottomitra Ottomitra Multiartha Multiartha Tbk Tbk -- Annual Annual Report Report 2014 2014
27 27
sekilas perseroan
The Company at a Glance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. atau yang lebih dikenal dengan sebutan WOM Finance (“Perseroan”) didirikan sejak tahun 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing. Awalnya, Perseroan hanya memberikan fasilitas pembiayaan khusus untuk sepeda motor merek Honda.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, or more widely known as WOM Finance (“the Company”) was established in 1982 under the name PT Jakarta Tokyo Leasing. In the early stage of its establishment, the Company provided financing facilities solely for motorcycles under the Honda brand.
Tahun 2000, nama Perseroan resmi berubah menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha seiring dengan transformasi bisnis yang dilakukannya. Perseroan juga tidak lagi hanya memberikan fasilitas pembiayaan untuk khusus sepeda motor Honda, tapi juga sepeda motor merek Jepang lainnya, seperti Yamaha, Suzuki dan Kawasaki.
In the year of 2000, the Company’s name was officially changed to PT Wahana Ottomitra Multiartha, in concert with the business transformation undertaken at that time. The Company also no longer provided financing facilities solely for motorcycles under the Honda brand, but also for motorcycles under other Japanese brands, such as Yamaha, Suzuki and Kawasaki.
Untuk mendukung perkembangan usahanya, pada tahun 2003 untuk pertama kalinya Perseroan menerbitkan obligasi senilai Rp300.000.000.000,00. Hingga saat ini, Perseroan telah tujuh kali menerbitkan obligasi, terakhir kali tahun 2014 dengan nilai nominal mencapai Rp600.000.000.000,00 yang mendapat peringkat AA dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch Rating).
In 2003, the Company issued bonds for the first time in order to support its business growth, with a nominal value of Rp300,000,000,000.00. Up to this date, the Company has issued seven bonds; the last one was issued in 2014 with a nominal value that reached Rp600,000,000,000.00, which was rated AA from PT Fitch Rating Indonesia (Fitch Rating).
Tahun 2004, Perseroan menjadi perusahaan publik setelah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham WOMF.
In 2004, the Company became a public listed company after its Initial Public Offering at the Indonesian Stock Exchange, quoted with WOMF as the ticker symbol.
Pada tahun 2005, Bank International Indonesia (BII) mengakuisisi 43% kepemilikan saham Perseroan, sehingga Perseroan menjadi salah satu anak perusahaan dalam kelompok usaha BII. Selain BII, sebagian saham Perseroan juga dimiliki oleh PT Wahana Makmur Sejati namun dengan komposisi yang lebih kecil. Saat ini kepemilikan saham terbesar dipegang oleh PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) yakni sebesar 62% dari total saham.
In 2005, Bank International Indonesia (BII) acquired 43% ownership of the Company’s shares, since then, the Company has become one of the subsidiaries of BII business group. Other than BII, a portion of the Company’s shares is owned by PT Wahana Makmur Sejati albeit at a smaller composition. The largest share ownership is currently held by PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), with a total ownership of 62% of the total shares.
Perseroan terus melakukan serangkaian perbaikan internal untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi salah satu Perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia. Salah satu langkah yang ditempuh Perseroan adalah dengan menyediakan layanan terbaik yang berbasis TI. Langkah tersebut sejalan dengan misi Perseroan yang mengutamakan kepuasan konsumen dan mitra kerjanya.
The Company continues to implement a series of internal improvements to accomplish its mission to be one of the best consumer financing companies in Indonesia. One of the steps taken by the Company is providing the best IT-based services, in line with the Company’s mission to put the satisfaction of its customers and business partners as first priority.
Selain itu, Perseroan juga terus mengembangkan dan memperluas jaringan usaha, terutama untuk menangkap peluang di berbagai wilayah potensial di seluruh Indonesia. Sampai dengan 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 187 kantor jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.
In addition, the Company also continuously develops and expands its business network, mainly to seize the opportunities in various potential areas throughout Indonesia. Up to 31 December 2014, the Company has 187 representative offices located throughout Indonesia.
Sejumlah penghargaan yang diterima Perseroan menjadi bukti dari keberhasilan Perseroan dalam menumbuh kembangkan bisnisnya. Di tahun 2004, Perseroan terpilih sebagai perusahaan multifinance terbaik untuk kategori perusahaan yang memiliki aset antara Rp500 miliar – Rp1 triliun oleh majalah Investor. Perseroan juga mendapatkan penghargaan Multifinance Award sebagai perusahaan multifinance dengan kinerja keuangan Sangat Bagus pada tahun 2005 dari majalah Infobank. Di tahun 2012, Perseroan juga mendapatkan penghargaan Net Promoter Score (NPS) dengan kategori Good Leasing Motorcycle dari majalah SWA.
The various awards received by the Company serve as a token of the Company’s success in developing its business. In 2004, the Company was chosen by the Investor magazine as the best multi finance company for the category of companies with total assets between Rp 500 billion – Rp 1 trillion. The Company also received the Multifinance Award as a multi finance company with Excellent financial performance in 2005 from the Infobank magazine. In 2012, the Company was also awarded the Net Promoter Score (NPS) under the Good Leasing Motorcycle category from SWA Magazine.
Pada tahun 2014, Perseroan pun berhasil mendapatkan beberapa penghargaan pada ajang Indonesia Multifinance Award (IMA) 2014 yang diselenggarakan oleh Majalah Business Review dan Economic Review yang bekerja sama dengan PERBANAS Intitute. Perseroan berhasil meraih 7 penghargaan terbaik diantaranya Best 1st Human Capital, Best 1st Marketing, Best 2nd Good Corporate Governance.
In 2014, the Company successfully achieved several awards at the Indonesia Multifinance Award (IMA) 2014 held by Business Review and Economic Review Magazines in cooperation with PERBANAS Institute. The Company successfully achieved 7 best awards, among others: Best 1st Human Capital, Best 1st Marketing, and Best 2nd Good Corporate Governance.
28
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
The Company at a Glance
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
29
jejak langkah
Milestones Perseroan didirikan dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing berdasarkan Akta Pendirian No. 179 Nama Perseroan diubah dari PT Jakarta Tokyo Leasing menjadi PT Fuji Semeru Leasing.
15 Maret 2000: Nama Perseroan kemudian diubah dari semula PT Wahana Ometraco Multi Artha menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha.
The Company was established under the name PT Jakarta Tokyo Leasing by virtue of Deed of Establishment no. 179.
15 March 2000: The Company changed its name from PT Wahana Ometraco Multiartha to PT Wahana Ottomitra Multiartha.
The Company changed its name from PT Jakarta Tokyo Leasing to PT Fuji Semeru Leasing.
1982
1997
Nama Perseroan diubah dari PT Fuji Semeru Leasing menjadi PT Wahana Ometraco Multi Artha. The Company changed its name from PT Fuji Semeru Leasing to PT Wahana Ometraco Multiartha.
30
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
2000
2003
Perseroan menerbitkan Obligasi I WOMF, senilai Rp300 miliar yang memperoleh peringkat A- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) The Company issued the WOMF I Bonds totaling Rp 300 billion, which were rated A- by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Milestones
Anggaran Dasar Perseroan kembali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Perseroan menerbitkan obligasi Rp1,4 triliun yang memperoleh peringkat AA dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch Rating).
The Company’s Articles of Association was once more amended in relation to the Initial Public Offering based on the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
2004
The Company issued a Rp1.4 trillion bonds that was rated AA from PT Fitch Rating Indonesia (Fitch Rating)
2005
Perubahan status kepemilikan saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk., mayoritas menjadi milik PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. The change in the shareholding composition of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk, in which PT Bank Internasional Indonesia became the majority shareholder.
2011
2014
Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan I (PUB) dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp3 triliun. Tahun 2014 Perseroan menerbitkan PUB dalam 2 tahap dengan nilai total Rp1,4 triliun yang memperoleh rating AA dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch Rating). The Company conducted the Serial Public Offering (SPO) I with the target to raise a total fund of Rp3 trillion. In 2014, the Company issued the SPOs in two tranches totaling Rp1.4 trillion, which were rated AA by PT Fitch Rating Indonesia (Fitch Rating)
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
31
visi, misi dan nilai nilai
Vision, Mission and Values Visi Vision Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. To be one of the best consumer financing companies in Indonesia through good corporate governance implementation.
Misi Mission 1. Mengutamakan kepuasan konsumen dan mitra kerja lainnya. Placing the satisfaction of customers and business partners as the first priority 2. Membangun infrastruktur berbasis TI untuk melaksanakan proses yang baik. Establishing IT-based infrastructures to promote sound processing 3. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah potensial Developing and expanding business network, particularly in potential areas 4. Mengoptimalkan kinerja perusahaan Optimizing company performance
Nilai-nilai Values
32
Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan.
Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami.
Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatan dan pembaharuan secara konsisten.
Kami berkomitmen untuk menghasikan kinerja yang sempurna dan layanan prima.
Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan.
We work together as a team based on mutual respect and dignity.
We are honest, professional and ethical in all our dealings.
We are passionate about constant improvement and innovation.
We are committed to deliver outstanding performance and superior services.
We continuously build long-term and mutually beneficial partnerships.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Bidang Usaha
Lines of Business
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, kegiatan usaha Perseroan meliputi:
As a company engaged in the financing sector, the Company’s business activities include the followings:
1. Sewa guna usaha dalam bentuk pengadaan barang modal bagi penyewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi atas barang tersebut;
1. Leasing of procurement of capital goods to lessee, with or without an option to purchase the capital goods in question;
2. Anjak piutang yang dilakukan dengan bentuk pembelian atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri, penata-usahaan pemasaran kredit, dan penagihan piutang perusahaan lain;
2. Receivables factoring, in the form of purchase or transfer of short-term receivables/invoices from domestic and international trading transactions, management of credit marketing and collection of receivables from other companies;
3. Pembiayaan konsumen yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau secara berkala oleh konsumen bersifat konvensional dan berdasarkan prinsip syariah;
3. Consumer financing, in the form of extension of fund for consumers for the procurement of goods for which the payment will be made on an installment or periodical basis by the consumers, both conventional and sharia based financing.
4. Penerbitan kartu kredit yang dapat dimanfaatkan oleh pemegangnya untuk pembayaran pengadaan barang dan jasa.
4. Issuance of credit cards that the holders will be able to utilize as a payment mechanism for the procurement of goods and services.
5. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintan dan/atau Dewan Syariah Nasional yang berlaku.
5. Provide financing and/or undertake business activities based on the sharia principles in accordance with the prevailing regulations set by the Government and/or the National Sharia Board.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
33
W
ilayah
O
nal Operarteioa A
l a n o i s a r e p
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Jacitase Jawa Timur Jawa Barat Jawa Tengah Bali Bobek jacitase (jakarta - ciputat - tanggerang - serang) Bobek (Bogor - Bekasi) jawa barat jawa tengah jawa timur - bali - nusatenggara sumatera selatan sumatera utara kalimantan - sulawesi
34
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Nusatenggara
Operational Area
Sulawesi
N
W
E
S
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
35
laporan Presiden Komisaris
PRESIDENT
commissioner’s REPORT
36
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear shareholders and stakeholders,
Tahun 2014 yang penuh tantangan telah berhasil kita lewati. Ini menunjukan ketahanan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. dalam menghadapi berbagai tantangan dunia usaha sudah semakin teruji.
We have weathered the highly challenging year of 2014. A fact that clearly demonstrated PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s proven resilience in facing various business challenges.
Kondisi ekonomi dan sosial politik di Indonesia sepanjang tahun 2014 cenderung kurang stabil. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, kondisi perekonomian dunia juga mengalami perlambatan, sehingga tantangan yang dihadapi Perseroan menjadi semakin berat.
Indonesia’s economic, social and political conditions throughout 2014 showed every tendency to be unstable. This instability has affected Indonesia’s economic growth, which turned out to be lower than expected. In addition, the world economic condition also experienced a downturn, which added further challenges to the Company.
Di tengah kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, Perseroan masih dapat membukukan kinerja yang positif. Pertumbuhan pendapatan Perseroan masih berada pada level yang positif. Bahkan, pertumbuhan volume pendanaan sepeda motor baru yang dibukukan Perseroan pada tahun 2014 jauh diatas pertumbuhan penjualan sepeda motor nasional.
The Company successfully managed to record a noteworthy performance despite of the unfavorable conditions. The Company’s revenue growth remained positive. The growth in new motorcycle financing volume posted by the Company in 2014 had even far exceeded the national motorcycle sales.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
37
Laporan Presiden Komisaris
“Perbaikan dari aspek keuangan dan tata kelola yang terus dilakukan manajemen merupakan langkah yang sangat baik. Upaya efisiensi yang terus didorong oleh Manajemen Perseroan telah membuahkan hasil yang sangat baik dengan turunnya beban operasional Perseroan pada tahun 2014”. “The management has taken prudent and appropriate measures through continuous improvements in the financial and corporate governance aspects. Efforts towards efficiency promoted by the Company’s management have also generated excellent results as shown by the decrease in the Company’s operating expenses in 2014”.
Namun demikian, peningkatan suku bunga acuan (BI rate) yang terjadi sejak akhir tahun 2013 membuat beban pendanaan (cost of fund) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini berdampak pada terkoreksinya laba bersih yang berhasil dibukukan Perseroan sepanjang tahun 2014.
Nevertheless, the increase in benchmark interest rate (BI Rate) since the end of 2013 has significantly increased our cost of fund, which in turn has undermined our recorded net income in the year 2014.
Berbagai langkah yang diambil manajemen dalam menyikapi kondisi perekonomian nasional terbukti membuahkan hasil yang positif. Perbaikan dari aspek keuangan dan tata kelola yang terus dilakukan manajemen merupakan langkah yang sangat baik. Upaya efisiensi yang terus didorong oleh Manajemen Perseroan telah membuahkan hasil yang sangat baik dengan turunnya beban operasional Perseroan pada tahun 2014.
The series of measures taken by the management in response to the national economic condition have proven to yield positive results. The management has taken prudent and appropriate measures through continuous improvements in the financial and corporate governance aspects. Efforts toward efficiency promoted by the Company’s management have also generated excellent results as shown by the decrease in the Company’s operating expenses in 2014.
Dewan Komisaris menilai, perbaikan fundamental yang terus dilakukan manajemen adalah pondasi yang sangat baik untuk meningkatkan kinerja Perseroan, bukan hanya untuk jangka pendek, tapi juga bagi jangka panjang.
We, as the Board of Commissioners, recognize the fundamental improvements consistently implemented by the management as a strong foundation to improve the Company’s performance, both in the short-term and the longterm.
Selain itu, agresifitas Perseroan dalam melakukan inovasi serta pengembangan bisnis juga patut diapresiasi. Namun demikian, Dewan Komisaris menyarankan kepada manajemen agar tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, khususnya manajemen risiko dalam pengembangan usaha.
In addition, we believe that the Company’s aggressiveness in innovation and business development are worthy of appreciation. However, the Board of Commissioners advises the management to uphold the prudentiality principles, particularly those related to risk management, in undertaking business development.
Dewan Komisaris menyarankan manajemen untuk tetap fokus pada segmen pasar yang selama ini sudah terbukti memberikan kontribusi positif bagi Perseroan. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk terus menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang selama ini terbukti sudah berada pada level yang cukup baik.
The Board of Commissioners advises the management to remain focused on the market segments that have already proven to generate positive contribution for the Company. It is one of the measures that may be taken in order to maintain low non-performing loan (NPL) ratio, which so far has been maintained at an acceptable level.
Selain itu, Dewan Komisaris juga menyarankan agar manajemen mencari beban pendanaan (cost of fund) yang harus ditanggung Perseroan dapat dikendalikan.
In addition, the Board of Commissioners also advises the management to viably manage the Company’s cost of fund.
38
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
President Commissioner’s Report
Sumber Daya Manusia Tidak bisa dipungkiri, aspek Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang akan mengantarkan Perseroan ke gerbang kesuksesan. Untuk itu, Perseroan telah melakukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan karyawan. Sepanjang tahun 2014, program pengembangan karyawan telah dijalankan dengan sangat baik.Hal ini dapat dilihat dari tingkat produktivitas karyawan yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Human Capital Human Capital is undeniably the cornerstone of the Company’s success. Based on this consideration, the Company has taken a series of courses related to employee development. The employee development programs have been excellently implemented throughout 2014. The result is evident in the level of employee productivity that continued to improve compared to prior year.
Selain itu, upaya internalisasi terhadap nilai dan budaya perusahaan “TIGER” yang diadopsi dari entitas induk perusahaan, BII, juga menunjukan kemajuan yang sangat berarti.
In addition, the efforts to instill “TIGER” that is adopted from the parent company, BII, as our corporate values and culture have also indicated significant progress.
Tata Kelola Perusahaan Perseroan sangat menyakini bahwa penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik bukanlah sekedar langkah Perseroan untuk mentaati aturan yang berlaku. Lebih dari itu, Perseroan percaya bahwa dengan mengimplementasikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka pertumbuhan dan perkembangan Perseroan ke depan dapat lebih terjamin.
Good Corporate Governance The Company strongly believes that the implementation of good corporate governance is more than a mere act of compliance to the prevailing regulations. Furthermore, the Company believes that the implementation of good corporate governance principles will be able to secure the Company’s future growth and development.
Pada tahun 2014, seluruh organ GCG Perusahaan telah bekerja dengan baik. Komite-komite yang ada di bawah Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik dalam memberikan masukan kepada Dewan Komisaris. Selain itu, sepanjang tahun 2014 juga tidak ditemukan unsur fraud yang bersifat material.
In 2014, all of the Company’s GCG organs have performed their duties admirably. The committees under the Board of Commissioners have performed impeccable performance in providing inputs to the Board of Commissioners. In addition, there were no material frauds identified during 2014.
Prospek Tahun 2015 Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 diyakini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Upaya Pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif akan menjadi motor sebagai penggerak roda ekonomi nasional. Namun demikian, tantangan yang dihadapi tahun 2015 juga tidaklah ringan.
2015 Prospects The economic growth in 2015 is expected to improve compared to prior year. The Government’s efforts to reallocate fuel subsidy to productive sectors will be the driving force of the national economy. Nonetheless, the challenges to be faced in 2015 are unlikely to be easy.
Perseroan menyambut tahun 2015 dengan optimisme yang sangat tinggi. Kendati Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi penjualan sepeda motor di tahun 2015 hanya meningkat tipis dibandingkan penjualan tahun 2014, namun Perseroan tetap optimis dapat meraih pertumbuhan yang lebih baik.
The Company welcomes the year 2015 with high optimism. Although the Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) predicted that motorcycle sales in 2015 will only increase slightly compared to 2014 sales, the Company remains optimistic about its ability to achieve better performance.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
39
Laporan Presiden Komisaris
Optimisme yang diusung Perseroan tersebut adalah buah dari berbagai perbaikan internal yang bersifat fundamental yang telah dilakukan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan meyakini memiliki daya saing yang lebih baik sehingga dapat meraih pertumbuhan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
The optimism upheld by the Company is a result of the series of fundamental internal improvements that the Company has implemented in the recent years. The Company is confident that its improved competitiveness will support its ability to achieve higher growth in the future.
Apresiasi Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih ke para jajaran Direksi atas kerja keras dan kesiapannya yang begitu baik. Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan kepada segenap karyawan Perseroan atas segala dedikasi yang telah diberikan.
Appreciation In closing, the Board of Commissioners expresses our heartfelt thanks to the Board of Directors for their hard works and excellent readiness. The Board of Commissioners also expresses our gratitude to all of our employees for the dedication they have shown us.
Kami mengharapkan Direksi dan seluruh jajaran Perseroan terus berkomitmen penuh untuk melanjutkan prestasi yang baik ini, dan senantiasa melakukan peningkatan untuk memberikan pelayanan yang terdepan.
We hope that the Board of Directors and all members of the Company will remain fully committed to continue this notable achievement, and to exert continuous improvements to provide the best services.
Stephen Liestyo Presiden Komisaris President Commissioner
40
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
President Commissioner’s Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
41
laporan Presiden Direktur
PRESIDENT
director’s REPORT
42
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear shareholders and stakeholders,
Sebagaimana yang kita ketahui, tahun 2014 merupakan tahun yang sangat menantang. Tren penurunan harga komoditas dunia yang telah terjadi sejak tahun 2013 terus berlanjut di tahun 2014. Demikian juga dengan tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang kembali mengalami peningkatan dan merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Peningkatan suhu politik seiring diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden juga turut menjadi faktor yang membuat kondisi ekonomi, sosial dan politik Indonesia sepanjang tahun 2014 menjadi relatif tidak stabil.
As we are aware, 2014 has been an extremely challenging year. The declining trend of the world commodity prices that began in 2013 has continued its downward course in 2014. The benchmark interest rate (BI Rate) again saw an increase and the Rupiah continued to depreciate against the United States Dollar. The political tension that continued to escalate during the Legislative Election and the Presidential Election was one of the contributing factors to the relatifly unstable economic, social and political condition in Indonesia during the year 2014.
Di tengah kondisi yang kurang menggembirakan tersebut, Perseroan masih dapat membukukan kinerja yang cukup baik. Secara umum, kinerja Perseroan pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan diatas rata-rata industri.
The Company successfully managed to record a notable performance despite of the unfavorable conditions. The Company’s 2014 performance growth in general exceeded the industry average.
Pencapaian yang positif tersebut merupakan buah dari berbagai upaya dan inisiatif strategis yang dilakukan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir dan sepanjang tahun 2014. Upaya
The positive achievement was a result of the various efforts and strategic initiatives implemented by the Company during the past few years and throughout 2014. Efforts towards efficiency that have been
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
43
Laporan Presiden Direktur
“Upaya efisiensi yang dilakukan Perseroan sejak tahun 2012 telah menunjukan hasil yang sangat baik pada tahun 2014. Perseroan dapat menekan beban operasional yang salah satunya dapat dilihat dari produktivitas karyawan yang meningkat”. “Efforts towards efficiency that have been put into place since 2012 eventually produced excellent result in 2014. The Company was able to reduce its operating expenses, which was evident from the increased productivity of its employees”.
efisiensi yang dilakukan Perseroan sejak tahun 2012 telah menunjukan hasil yang sangat baik pada tahun 2014. Perseroan dapat menekan beban operasional yang salah satunya dapat dilihat dari produktivitas karyawan yang meningkat.
put into place since 2012 eventually produced excellent result in 2014. The Company was able to reduce its operating expenses, which was evident from the increased productivity of its employees.
Perseroan juga berupaya untuk memaksimalkan potensi dari setiap area yang telah dimasuki Perseroan pada tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, pada tahun 2014 Perseroan tidak agresif dalam mengembangkan jaringan distribusi karena ingin lebih fokus pada jaringan yang sudah ada. Perseroan berkeyakinan bahwa wilayah-wilayah tersebut masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan.
The Company also strived to maximize the potential of each market area that it has penetrated in the previous years. Therefore, the Company did not aggressively develop its distribution network in 2014 as we intended to be more focused on the existing network. The Company believed that these areas still hold enormous potential for growth.
Strategi yang dijalankan pada tahun 2014 sejalan dengan inisiatif perampingan wilayah yang dilakukan pada tahun 2013. Sebagaimana diketahui, tahun 2013 Perseroan melakukan perampingan wilayah bisnis dari 12 wilayah menjadi 8 wilayah. Inisiatif strategis ini dan mendorong produktivitas dari setiap cabang dan wilayah.
The strategies implemented in 2014 were in line with the area streamlining initiative implemented in 2013. As previously known, the Company had streamlined its business areas from 12 areas to 8 areas in 2013. The strategic initiative had propelled the productivity of each branch and area.
Untuk meningkatkan sumber pendanaan, pada tahun 2014 Perseroan menerbitkan “Obligasi Berkelanjutan I WOMF Tahap I tahun 2014” senilai Rp600 miliar yang mendapat rating AA (idn) (Stable Outlook) dari Fitch Ratings dan “Obligasi Berkelanjutan I WOMF Tahap II tahun 2014”senilai Rp800 miliar yang juga mendapat rating AA (idn) (Stable Outlook) dari Fitch Ratings.
In order to diversify our funding resources, the Company issued the “Serial Bonds I WOMF Tranche I Year 2014” totaling Rp600 billion in 2004, which were rated AA (idn) (Stable Outlook) by Fitch ratings and “Shelf Bonds I WOMF Tranche II Year 2014” totaling Rp800 billion, which were also rated AA (idn) (Stable Outlook) from Fitch Ratings.
Kinerja Perseroan Ditinjau dari aspek operasional dan keuangan, Perseroan membukukan kinerja yang cukup baik pada tahun 2014. Hampir semua indikator keuangan Perseroan menunjukan kinerja yang positif dan peningkatan yang berada di atas rata-rata industri.
The Company’s Performance The Company recorded sound performance in 2014 in terms of operational and financial aspects. Substantially all of the Company’s financial indicators demonstrated positive performance and growth above the industry average.
Total aset yang dikelola Perseroan pada tahun 2014 mencapai Rp5,3 triliun, meningkat 38% dibandingkan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp3,8 triliun. Demikian juga dengan jumlah pembiayaan yang diberikan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 9%, yaitu dari Rp5,6 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp6,1 triliun pada tahun 2014.
The Company’s total assets under management in 2014 have reached Rp5.3 trillion, a 38% increase compared to the previous year’s balance of Rp3.8 trillion. Total financing channeled by the Company also grew by 9%, from Rp5.6 trillion in 2013 to Rp6.1 trillion in 2014.
Peningkatan jumlah pembiayaan tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah unit yang dibiayai Perseroan. Sepanjang tahun 2014, jumlah
The growth in total financing was in line with the growth in the number of units financed by the Company. Throughout 2014, the Company financed a total
44
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
President Director’s Report
unit yang dibiayai Perseroan mencapai 594.928 unit, meningkat 11% dibandingkan jumlah unit yang dibiayai tahun 2013 yaitu 536.141 unit. Peningkatan ini merupakan prestasi yang sangat baik, mengingat pada tahun 2014 jumlah penjualan sepeda motor nasional relatif stagnan dibandingkan tahun 2013.
of 594,928 units, or grew by 11% compared to the number of units financed in 2013 of 536,141 units. Such growth was an outstanding accomplishment, considering the national motorcycle sales in 2014 that remained relatifly stagnant compared to 2013.
Peningkatan pembiayaan juga turut mendorong meningkatnya pendapatan dari pembiayaan konsumen, yang pada tahun 2014 mencapai Rp844,6 miliar, meningkat 5% dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp801,5 miliar.
The growth in financing has also promoted the growth in revenue from consumer financing to Rp844.6 billion in 2014, or grew by 5% compared to the previous period of Rp801.5 billion.
Namun demikian, beban pendanaan pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 28,70% menjadi Rp426,4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp331,4 miliar, sedangkan Beban Operasional yang terdiri dari Beban Umum & Administrasi dan Gaji & Tunjangan Karyawan mengalami penurunan sebesar 16% menjadi Rp822,3 miliar. Dengan kondisi tersebut, laba bersih yang berhasil dibukukan Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp36,3 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp66,4 miliar.
Nonetheless, financing cost in 2014 has also increased by 28.70% to Rp426.4 billion compared to prior year’s balance of Rp331.4 billion, whereas Operating Expenses, which consist of General & Administrative Expenses and Salaries & Employee Benefits has decreased by 16% to Rp822.3 billion. Given the condition, the Company recorded a net profit of Rp36.3 billion in 2014, lower compared to the previous year’s net profit of Rp66.4 billion.
Prospek Usaha Ke Depan Tahun 2015 masih akan menjadi tahun yang sangat menantang bagi industri pembiayaan sepeda motor. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia memperkirakan penjualan sepeda motor pada tahun 2015 hanya akan mengalami peningkatan yang sangat minim atau cenderung stagnan.
Future Business Prospects The year 2015 shall remain a highly challenging year for the motorcycle financing industry. The Indonesian Motorcycles Industry Association estimated that motorcycle sales in 2015 will only experience an infinitesimal growth or will tend to be stagnant.
Kendati demikian, Perseroan tetap menaruh optimisme yang besar untuk menghadapi tahun 2015. Perseroan melihat masih ada sejumlah celah yang dapat dimanfaatkan untuk dapat terus meraih pertumbuhan usaha.
Despite of the above, the Company has strong optimism in facing 2015. The Company foresees several opportunities to be leveraged on in order to achieve sustainable business growth.
Sumber Daya Manusia Perseroan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset yang tidak ternilai harganya. Perseroan percaya bahwa SDM merupakan elemen utama yang menentukan keberhasilan Perseroan, baik dimasa kini maupun masa yang akan datang. Karena itu, Perseroan terus menjalankan program pengembangan SDM secara berkesinambungan.
Human Capital The Company considers the Human Capital (HC) as its invaluable asset. The Company believes that HC is the main element that determines the Company’s success today as well as in the future. Therefore, the Company continuously carries out sustainable HC development programs.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
45
Laporan Presiden Direktur
Tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan berbagai bentuk program pengembangan SDM, baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal. Program pengembangan ini disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan.
In 2014, the Company has carried out various HC development programs, both internal and external. The development programs were tailored to the Company’s needs.
Selain itu, Perseroan juga terus mendorong upaya internalisasi dari budaya perusahaan, yaitu TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Eficiency dan Relationship Building). Perseroan percaya bahwa budaya Perusahaan tersebut akan menjadi differensiasi dari SDM Perseroan.
In addition, the Company continues to promote the efforts to instill the Company’s culture, TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency and Relationship Building). The Company believes that our culture will be the key differentiator to the Company’s HC.
Teknologi Informasi Teknologi Informasi telah menjadi kebutuhan bagi Perseroan. Agar dapat terus meraih pertumbuhan usaha, keberadaan sistem Teknologi Informasi yang handal merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu, Perseroan tetap fokus untuk mengembangkan Teknologi Informasi yang memegang peran penting dalam bisnis Perseroan.
Information Technology Information Technology has become a necessity to the Company. In order to achieve business growth, the need for a reliable Information Technology system has become non-negotiable. Therefore, the Company remained focused in developing the information technology, which we believe will play an increasingly significant role in the Company’s business.
Optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada konsumen sehingga Perseroan dapat semakin menghindari persaingan harga yang kami yakin lambat laun akan berdampak kurang baik bagi keberlangsungan industri pembiayaan secara keseluruhan. Teknologi Informasi dapat menciptakan layanan yang lebih cepat dan memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah. Karenanya, Direktorat Operasional melakukan berbagai inisiatif untuk memperluas penggunaan teknologi dalam rangka mendukung tujuan jangka panjang Perseroan untuk menjadi perusahaan pembiayaan terdepan dalam aspek Teknologi Informasi. Untuk meraih mimpi ini memang diperlukan investasi awal yang cukup besar. Namun proses aplikasi kredit yang lebih cepat dan terstandarisasi yang dapat ditawarkan sesudahnya akan menjadikan Perseroan jauh lebih efisien ke depannya.
Optimized use of Information Technology is expected to generate an added value to the customers and keep us from engaging in an unhealthy price war, which we believe will be detrimental to the entire industry in the long run. Information Technology will be able to produce faster services and offer a range of conveniences to the customers. Therefore, the Operational Directorate has implemented a series of initiatives to expand the use of technology in order to support the Company’s long-term objectives to be the financing company with most advanced technology. Achieving this dream requires a substantial initial investment. However, faster and standardized credit application process that we can subsequently offer through our enhanced system will generate higher efficiency in the future.
Tata Kelola Perusahaan Implementasi Tata Kelola Perusahan (Good Corporate Governance – GCG) di Perseroan terus menunjukan kemajuan yang berarti. Hal ini seiring dengan upaya Perseroan untuk terus menyempurnakan berbagai hal yang terkait dengan GCG, baik itu menyangkut struktur, mekanisme maupun pedoman yang terus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Good Corporate Governance The Company’s Good Corporate Governance (GCG) implementation continued to demonstrate significant progress. The progress is in line with the Company’s efforts to continuously improve the various aspects related to GCG, whether those related to structure, mechanism or guidelines that are continuously adjusted in conformity with the prevailing regulations.
Perseroan percaya bahwa GCG akan menjadi faktor kunci untuk memastikan profesionalisme di seluruh karyawan dan bisnis yang terus berkelanjutan.
The Company believes that GCG will be the key factor to ensure professionalism of all employees and to maintain sustainable business.
Salah satu fokus dari implementasi GCG di Perseroan adalah penerapan sistem manajemen risiko yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan profil bisnis yang digeluti Perseroan yang memang memiliki tingkat risiko cukup tinggi. Karena itu, Perseroan terus berupaya menyempurnakan sistem mitigasi risiko agar dapat meminimalkan risiko yang harus ditanggung oleh Perseroan.
One of the main focuses of the Company’s GCG implementation is the improvement of risk management system that is in line with the profile of the Company’s business, which inherently involves substantially high risk. Therefore, the Company continuously strives to improve its risk mitigation system in order to minimize the risk that the Company has to bear. In addition, the Company also constantly reduces the number of frauds,
46
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
President Director’s Report
Disamping itu, Perseroan juga terus menekan jumlah fraud, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal. Untuk itu, Perseroan terus mendorong pelaksanaan whistleblowing system yang lebih baik.
whether frauds conducted by internal or external parties. To that end, the Company continuously promotes a better implementation of whistleblowing system.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai bagian dari masyarakat luas, Perseroan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk itu, Perseroan menjalankan aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibily/CSR). Kegiatan CSR yang dijalankan Perseroan berfokus pada 3 aspek utama, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.
Corporate Social Responsibility As part of the community at large, the Company is responsible to provide positive contributions to its surrounding communities. Therefore, the Company holds a number of Corporate Social Responsibility activities. The Company’s CSR activities concentrate on 3 main aspects, which are the economy, social and environment.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah menjalankan berbagai bentuk kegiatan CSR, baik yang dilakukan oleh Perseroan sendiri maupun bersamaan dengan Grup BII. Beberapa kegiatan CSR yang dilakukan Perseroan tahun 2014 antara lain pemberian santunan bagi anak yatim piatu, bantuan bagi korban bencana, perbaikan sarana pendidikan dan berbagai kegiatan lainnya.
Throughout the year 2014, the Company has held various CSR activities, whether as part of the Company’s own programs or as part of BII Group. Several CSR activities held by the Company in 2013 were, among others, donations for orphans, aids for victims of natural disasters, improvements of educational facilities, and other various activities.
Perubahan Susunan Direksi Sesuai dengan hasil keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2014, mengangkat Bapak Simon Tan Kian Bing sebagai Direktur Independen Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No.Kep-00001/BEI/01-2014, tanggal 30 Januari 2014.
Changes in Board of Directors Composition In accordance with the resolutions adopted by the Annual GMS held on 16 April 2014, Mr. Simon Tan Kian Bing has been appointed as the Company’s Independent Director as stipulated in the Indonesian Stock Exchange Regulation No. Kep-00001/BEI/01-2014 dated 30 January 2014.
Sehingga susunan Direksi Perseroan menjadi :
In consideration thereof, the Company’s Board of Directors composition shall be as follows:
Presiden Direktur Direktur Direktur Independen Direktur Direktur
President Director Director Independent Director Director Director
: : : : :
Djaja Suryanto Sutandar Zacharia Susantadiredja Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C. Guntur Triyudianto
: : : : :
Djaja Suryanto Sutandar Zacharia Susantadiredja Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C. Guntur Triyudianto
Apresiasi Tahun 2014 telah berhasil dilalui Perseroan dengan pencapaian kinerja yang cukup baik. Pencapaian tersebut tidak mungkin dapat terwujud tanpa bantuan dan kepercayaan semua pihak yang terkait dengan Perseroan.
Appreciation The Company has successfully weathered the year 2014 with noteworthy performance. Our achievement would not have been possible without the support and trust of all the parties related to the Company.
Tahun 2014 Perseroan juga berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari pihak independen seperti Multi Finance Award dari Majalah Business Review untuk kategori Good Corporate Governance, Risk Management, Marketing, Human Capital, Information Technology dan Corporate Social Responsibility. Ini membuktikan kepercayaan pihak eksternal kepada Perseroan semakin meningkat.
In 2014, the Company has won various awards from independent parties, among others, Multi Finance Award from Business Review Magazine for the category Good Corporate Governance, Risk Management, Marketing, Human Capital, Information Technology and Corporate Social Responsibility. The awards demonstrated the external parties’ growing trust towards the Company.
Atas nama Direksi, kami ingin mengucapkan terima kasih yang setinggitingginya kepada seluruh karyawan Perseroan yang telah menunjukan dedikasi dan profesionalisme sehingga Perseroan dapat meraih kinerja yang cukup baik pada tahun 2014. Kami juga ingin menyampaikan
On behalf of the Board of Directors, we would like to express our heartfelt gratitude to all of our employees who have demonstrated their dedication and professionalism to support the Company in achieving noteworthy performance in 2014. We would also like to express our utmost thanks to the shareholders
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
47
Laporan Presiden Direktur
terima kasih kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam mengelola operasional Perseroan. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas bimbingan dan saran yang telah diberikan, sehingga Perseroan dapat terus menunjukan kinerja yang positif.
and stakeholders for the support and trust they have shown us in managing the Company’s operations. Last but not least, we would also like to convey our thanks to the Board of Commissioners for their guidance and advices, which have yielded positive results for the Company.
Kepada seluruh nasabah yang telah memberikan kepercayaan kepada Perseroan, kami pun menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya.
To all our customers who have given their trust in the Company, we hereby express our utmost gratitude.
Semoga di tahun-tahun mendatang, kerjasama yang sudah terjalan dengan sangat baik ini dapat terus ditingkatkan sehingga Perseroan dapat meraih keberhasilan yang lebih besar lagi.
We hope that our excellent cooperation will continue to improve in the coming years, and will therefore support us in achieving greater success.
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director
48
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
President Director’s Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
49
Analisa &
pembahasan MANAJEMEN Management
Discussion
& Analysis
Perseroan terus berkembang dengan menerapkan nilai-nilai budaya kerja TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building) dalam setiap aspek kerja perusahaan. The Company continues to grow by implementing TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building) work values in every business aspects of the Company.
50
Tinjauan Operasional Operational Overview
52
Tinjauan Bisnis Bussiness Overview
76
Tinjauan Keuangan Financial Overview
84
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
51
tinjauan operasional
Operational Overview
Sumber Daya Manusia
Human Capital
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu modal penggerak bisnis Perseroan yang perlu ditingkatkan kualitasnya serta dioptimalkan produktivitasnya. Oleh karena itu, pengelolaan SDM di Perseroan dikelola secara profesional sejak dari rekrutmen sampai dengan purna tugasnya, yang berfokus pada optimalisasi potensi dan keahlian individu guna memberikan kinerja yang unggul sehingga menciptakan individu yang berkualitas dan memastikan penempatan karyawan sudah sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan kemampuan karyawan tersebut.
Human Capital (HC) is one of the key drivers of the Company’s business, which quality needs to be improved and its productivity needs to be optimized. Therefore, the Company’s HC management is managed professionally, starting from the recruitment process up to the retirement, with a focus on optimizing individual potential and expertise in order to achieve excellent performance and create high-quality individual and to ensure that the placement of the employees have matched the Company’s requirements and the respective employee’s capabilities.
Visi & Misi SDM
Human Capital Vision & Mission
Visi Menjadi tempat spesial untuk berkarya di industri pembiayaan, melalui pengembangan potensi sumber daya manusia dan menyediakan kesempatan untuk bertumbuh dan berinovasi.
Vision To be a special place to work in the financing industry through the development of human capital potential and by providing opportunities to grow and innovate.
Misi Menjadi partner bisnis yang mendorong pencapaian tujuan Perseroan sehingga pertumbuhan bisnis bisa terjadi secara terus menerus (sustainable growth).
Mission To be a business partner that supports the achievement of the Company’s objectives and therefore secure sustainable growth.
52
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
Pencapaian misi ini dapat dilakukan melalui : • Optimalisasi pelayanan administrasi dan operasional karyawan dengan memperhatikan keakuratan dan kualitas. • Pengembangan organisasi dan kompetensi karyawan. • Pengembangan sistem penilaian kinerja yang adil dan objektif serta didasarkan pada produktivitas karyawan. • Pengembangan program reward karyawan yang kompetitif, fairness dan didasarkan pada hasil kinerja karyawan. • Pengembangan budaya kerja dan kepemimpinan untuk menampilkan profesionalitas, integritas dan sikap menghargai orang lain.
The mission will be achieved through: • Optimization of employees operational and administrative services, which emphasize on accuracy and quality; • Development of the organization and competencies of the employees; • Establishment of a fair and objective performance evaluation system based on employees’ productivities; • Establishment of a competitive, fair and performance based reward program for the employees; • Development of a work and leadership culture that demonstrates professionalism, integrity and respect to others.
Pencapaian visi dan misi tersebut dilakukan dengan prinsip dasar ‘do the right things right’ dalam rangka memastikan bahwa segala bentuk pengelolaan SDM dijalankan secara konsisten mengacu pada ketentuan yang ada.
The vision and mission referred to above will be achieved based on the ‘do the right things right’ principle in order to ensure that all aspects of HC management are consistently carried out in accordance with the prevailing rules.
Roadmap Pengelolaan SDM Perseroan mulai menata pengelolaan SDM nya menjadi lebih fokus sejak tahun 2010. Sejak itulah, peran SDM mengalami transformasi dan mulai berkomitmen agar peran strategisnya lebih terlihat dan bisa dirasakan oleh Perseroan, tentunya juga dengan memfokuskan pada efektifitas dan efisiensi organisasi.
Roadmap of HC Management The Company started to organize the HC management in a more focused manner in 2010. From then on, the role of Human Capital has been transformed and the commitment to ensure that the strategic role played by HC will be more prominent and tangible for the Company was initiated, and undoubtedly such role will be enforced with a focus to the effectiveness and efficiency of the organization.
Berikut adalah serangkaian perjalanan yang sudah dilakukan Human Capital :
Presented below is the series of transformation that the Human Capital underwent:
Theme Improvement & Empowerment
2014
Increased Capabilities & Efficiency
Strengthen Foundation Set Up
Foundation Set Up
• • • • • • •
2013
• • • • • •
2012
20102011
• • • • •
• • • • • • • • •
Menyempurnakan struktur organisasi Human Capital Membangun team work di fungsi manajerial Memperbaiki efektifitas dan efisiensi proses layanan HC Mengembangkan learning academy, cross-functional training & career development program Review standar kompetensi dan tools asesmen Mengembangkan pemetaan talent mulai dari posisi supervisor s/d top management Review salary range Menjalankan cascading KPI untuk semua posisi Menetapkan standar produktifitas untuk semua unit kerja
Mengembangkan program pengembangan untuk seluruh Branch Head melalui Branch Head Development Program Membangun Talent pool Mengimplementasikan system penilaian kinerja yang terintegrasi Mengimplementasikan system golongan jabatan baru Mengembangkan list posisi kritikal dan mengidentifikasi suksesornya Menyempurnakan program MT untuk memenuhi kebutuhan pemimpin di masa mendatang Mengukur produktifitas cabang sebagai dasar pemenuhan kebutuhan karyawan
• • • • • • •
Mengembangkan Struktur HC agar dapat menjadi partner strategis Manajemen Mengimplementasikan sosialisasi budaya yang selaras dengan BII Maybank melalui media TIGER Mengembangkan Key Control Standard Human Capital Menetapkan standar produktifitas untuk kantor cabang dan membuat profiling seluruh Branch Head Menjalankan Employee Engagement Survey yang selaras dengan BII Maybank Membangun system CBHRM (Competency Based Human Resources Management)
Mengembangkan rencana kerja HC dan restrukturisasi fungsi HC Mengembangkan sistem HCIS-OrangE Mereview semua kebijakan dan prosedur HC Mengimplementasikan kebijakan Outsourcing untuk karyawan yang termasuk kategori non core business Mengembangkan struktur organisasi dan job description
• • • • •
• • • • • • • • •
Refined Human Capital Organization structure Built team work at the managerial functions Improved the effectiveness and efficiency of HC service processes Developed the elearning academy, cross-functional training & Career development program Review the competencies standards and assessment tools Developed talent mapping starting from supervisor to top management Reviewed salary range Implement cascading KPI for all position Set productivity standards for all works units
Developed the Branch Head Development Program for all Branch Heads Built a talent pool Implemented integreated performance evaluation system Implemented new position ranking system Developed the list of critical positions and identified the respective successors Refined the MT program to meet the needs for future leaders Measured branch productivity as the basis to fulfill employees requirements • • • • • •
Developed HC structure to be strategic partner for the Management Implemented the socialization of a culture in line with that of BII Maybank, using TIGER as the media Developed Human Capital Key Control Standard Set the productivity standards for branches and created profiles of all Branch Heads Conducted Employee Management Survey in line with that of BII Maybank Developed the CBHRM (Competency Based Human Resources Management) system
Developed HC work plan and restructured HC function Developed the HCIS – OrangE system Reviewed all HC policies and procedures Implement Outsourcing policy for employees under non-core business category Established the organization structure and job descriptions
Time Frame
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
53
Tinjauan Operasional
Budaya Kerja Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen BII-Maybank, Perseroan terus berkembang dengan menerapkan nilai-nilai budaya kerja TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building) dalam setiap aspek kerja Perseroan. Untuk menginternalisasi nilai-nilai TIGER ke seluruh jajaran karyawan, maka Perseroan telah melakukan serangkaian program sepanjang 2014, diantaranya :
Work Culture As an integral part of BII Maybank’s management, the Company continues to grow by implementing TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building) work values in every business aspects of the Company. In order to instill TIGER values to all levels of employees, the Company has implemented a series of programs in 2014, among others, as follows:
•
•
•
Penyeragaman Wallpaper PC & Laptop seluruh karyawan dengan bertemakan TIGER Penyelengaraan Lomba “Ekspresikan TIGER-MU” yang bertujuan sebagai sarana untuk menularkan perilaku TIGER dan bisa menjadi contoh untuk penerapan bagi setiap karyawan
•
Standardization of TIGER-themed wallpaper for all employees’ PCs & Laptops The launch of “Ekspresikan TIGER-MU” or “Express Your TIGER” Competition as a media to spread TIGER behaviors and set examples to be implemented by every employee.
Program internalisasi TIGER yang dijalankan diharapkan dapat membangun awareness terhadap TIGER serta komitmen bersama seluruh karyawan untuk membentuk pola pikir dan pola tindak agar selaras dengan nilai-nilai budaya Perseroan.
The programs launched to instill TIGER behaviors are expected to build the awareness on TIGER and to be a collective commitment of all employees to build their mindset and course of action to be in line with the Company’s cultural values.
Perencanaan dan Rekrutmen Karyawan Proses perencanaan karyawan di tahun 2014 masih didasarkan pada standar produktivitas yakni dengan mengukur output suatu unit kerja terhadap jumlah man power yang ada di unit kerja tersebut. Sumber pemenuhan tenaga kerja tetap memprioritaskan pemenuhan dari internal namun tidak menutup kemungkinan dari eksternal.
Employee Planning and Recruitment The employee planning process in 2014 continued to be based on productivity standards, i.e. by measuring the output of a work unit against the quantity of manpower available in the respective work unit. Internal growth remained as the main source to fulfill employee requirements, although the possibilities to use external sources remained open.
Berbagai aktivitas sourcing yang digunakan sebagai salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja antara lain :
Various sourcing activities used as part of the efforts to fulfill employee requirements are, among others, as follows:
1. Pelaksanaan jobfair di cabang atau business unit di seluruh Indonesia 2. Pelaksanaan campus recruitment khususnya dalam pemenuhan Management Trainee 3. Walk in Interview 4. Iklan media cetak atau media internet
1. Opened job fairs in branches or business units throughout Indonesia; 2. Conducted campus recruitment, particularly to fulfill the needs for Management Trainees; 3. Walk in interviews; 4. Advertisements in print media or the internet.
Selain bertujuan untuk pemenuhan SDM, aktivitas sourcing juga dilakukan untuk Company Branding untuk menggarap kampus dan mahasiswa yang merupakan potential market bagi Perseroan.
In addition to fulfill the HC requirements, sourcing activities were also carried out for the purpose of Company Branding aimed at the campus and students as the potential markets for the Company.
Pengembangan Kompetensi dan Karir Karyawan Pengelolaan SDM di Perseroan masih berfokus pada talent management untuk mendapatkan, mengelola dan mempertahankan karyawankaryawan yang “unggul”, yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perseroan. Untuk hal tersebut, Perseroan telah menetapkan “CORE COMPETENCIES” bagi seluruh karyawan di semua tingkat dengan level sesuai tingkatan posisi dalam organisasi. Core Competencies tersebut adalah “INTEGRITY, TENACITY, TEAMWORK, IMPROVEMENT & SERVICE”.
Employees’ Competencies and Career Development The Company’s HC management continued to focus on talent management to acquire, manage and maintain “first-rate” employees who are capable to support the achievement of the Company’s objectives. In relation to the talent management, the Company has established the “CORE COMPETENCIES” for all employeed in all levels of the organization, in accordance with their respective positions in the organization. The Core Competencies are “INTEGRITY, TENACITY, TEAMWORK, IMPROVEMENT & SERVICE”.
Beragam aktivitas yang dilakukan terkait untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan beberapa diantaranya lanjutan dari program 2013 seperti pengembangan kompetensi untuk Branch Head melalui Branch Head Development Program (BHDP), program team building untuk
Various activities to fulfill the requirements, some of which were the continuation of the 2013 programs, such as competencies development for Branch Heads through the Branch Head Development Program (BHDP) and team building programs, were carried out to build the employees’ sense of
54
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
menumbuhkan sense of belonging dan komitmen karyawan terhadap bisnis Perseroan. Program BHDP yang telah mencapai batch ke delapan ini merupakan kelanjutan dari program pemetaan dan profiling Branch Head sejak tahun 2012. Bahkan pada tahun 2014 ini dijalankan pula program Kapos Head Development Program (KHDP) sebagai standarisasi dan pembekalan pengetahuan dan skill untuk pemimpin unit Kapos di Perseroan. Baik BHDP maupun KHDP merupakan wujud komitmen Manajemen untuk terus membenahi dan mengoptimalkan jaringan yang dimiliki. Pengembangan kompetensi karyawan bukan hanya dari sisi kemampuan teknikal, namun juga dari sisi soft skill yang sangat berguna dalam menjalankan peran dan tanggung jawab karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
belonging and commitment to the Company’s business. The BHDP programs, which have reached the 8th batch, were the continuation of the Branch Head profiling and mapping programs since 2012. In 2014, the Company also carried out the Kapos Head Development Program (KHDP) to standardize and develop the knowledge and skills to become Kapos unit leaders in the Company. Both BHDP and KHDP are the embodiment of the Company’s commitment to continuously improve and optimize its networks. Employees’ competencies development programs were not focused solely on the technical skills, but also the soft skills that are highly valuable in carrying out the employees’ role and responsibilities in their daily tasks.
Selain itu, tahun 2014 juga dilakukan penyempurnaan terhadap kompetensi yang ada serta pengembangan tools yang digunakan untuk rekrutmen dan asesmen sehingga kompetensi yang ada dapat lebih aplikatif. Proses identifikasi talent juga terus dilakukan dan dilanjutkan dengan pemetaan suksesor/regenerasi khususnya untuk posisi-posisi kritikal yang juga mencakup program pengembangannya. Salah satu program yang dijalankan untuk mendukung konsep talent pool, adalah program Management Trainee yang bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader dari pemimpin di masa mendatang.
Furthermore, in 2014 HC conducted a refinement of the existing competencies and further development of tools used for recruitments and assessment to ensure the existing competencies were more applicable. Talent identification process continued to be conducted and was continued by successor/ regeneration mapping, particularly for critical positions, which also included the respective development programs. The Management Trainee program, with the objective to prepare the candidates for future leaders, was one of the programs carried out to support the talent pool concept.
Pelatihan Karyawan Salah satu program pengembangan kompetensi yang dijalankan adalah kesempatan pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Sebanyak 41 program pelatihan internal telah dijalankan di sepanjang tahun yang diikuti oleh lebih kurang 5.039 orang karyawan. Selain berkomitmen untuk menyediakan pelatihan internal, Perseroan juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk dapat mengikuti pelatihan eksternal atau pelatihan publik dengan tujuan memastikan karyawan tetap update terhadap isu terbaru serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan ilmu yang mungkin belum pernah didapatkan di pelatihan internal. Pada tahun 2014 terdapat 29 program pelatihan eksternal dengan jumlah karyawan 55 orang.
Employee Training Training opportunities offered to the employees are part of the competencies development programs carried out by the Company. A total of 41 internal training programs were conducted throughout the year, attended by approximately 5,039 employees. In addition to its commitment to provide internal training, the Company also offered its employees the opportunities to attend external or public training to ensure that employees are kept up to date to the latest issues as well as providing the opportunities for the employees to obtain knowledge that may have not been obtained during the internal trainings. In 2014, there were 29 external training programs attended by 55 employees.
Pada tahun 2014, juga dikembangkan program pelatihan berjenjang yakni program akademi yang terdiri dari Marketing Academy, Risk Academy, dan Operation Academy yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan di masing-masing fungsi secara berjenjang serta memfasilitasi pembekalan pengetahuan lintas fungsi. Dalam rangka menciptakan Character Building sebagai landasan bagi karyawan baru agar dapat memahami serta mendukung visi, misi, nilai-nilai, dan konteks bisnis Perseroan, terdapat program NEOP (New Employee Orientation Program) yang dilakukan di seluruh Cabang Perseroan setiap bulan, selain juga ada program Orientasi bagi Credit Marketing Officer, Collection Officer, dan Credit Analyst untuk memberikan pemahaman terkait dengan tugas dan tanggungjawab serta target yang harus dicapai untuk posisi tersebut.
A gradual training program was also developed in 2014, which was the academy program consisting of Marketing Academy, Risk Academy and Operation Academy, with the purpose of gradually developing knowledge in each function and facilitating cross-function knowledge development. In order to establish Character Building as the foundation for new employees to understand and support the Company’s vision, missions, values and business contexts, the NEOP (New Employee Orientation Program) program was conducted on a monthly basis in all branches of WOM Finance, as well as the Orientation program for Credit Marketing Officer, Collection Officer and Credit Analysis to provide understanding regarding their tasks and responsibilities as well as the targets to be achieved for the respective position.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
55
Tinjauan Operasional
Berikut ini program pelatihan yang dijalankan selama tahun 2014 termasuk informasi mengenai jumlah batch dan pesertanya :
56
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Presented below are the training programs conducted in 2014, including information concerning the number of batches and attendees:
Operational Overview
Statistik Karyawan
Employee Statistics Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Employee Composition by Employment Status
Komposisi berdasarkan Status Kepegawaian
2013
2014
Compisition by Employment Status
Permanen Probation Kontrak Outsourced Total
4,058 13 642 431 5,144
3,840 14 730 458 5,042
Permanent Probation Contract Outsourced Total
Pada tahun 2014, jumlah karyawan Perseroan mengalami penurunan sebesar 2%, yaitu dari 5.144 orang pada tahun 2013 menjadi 5.042 orang pada akhir tahun 2014. Penurunan jumlah karyawan ini merupakan dari program efisiensi yang dilakukan Perseroan guna menciptakan organisasi yang lebih ramping dan lebih produktif. Komposisi Karyawan Berdasarkan Direktorat
In 2014, the Company’s total employee decreased by 2%, from 5,144 employees in 2013 to 5,042 employees by the end of 2014. The decrease in number of employees was a result of the Company’s efficiency program to create a more productive and a more streamlined organization.
Employee Composition by Department
Komposisi berdasarkan Direktorat *
2013
2014
Composition by Department
Manajemen Resiko Operasi Pemasaran Umum Sumber Daya Manusia Keuangan Total
1,929 1,611 798 205 114 56 4,713
1,828 1,574 781 240 110 51 4,584
Risk Management Operations Marketing General Administration Human Capital Finance Total
* Diluar Outsourcing
*Other than Outsourcing
Sejalan dengan nature bussiness Perseroan yang syarat risiko, komposisi karyawan yang berada di Direktorat Manajemen Risiko merupakan yang terbesar. Tahun 2014, karyawan yang berada di Direktorat Manajemen Resiko mencapai 40% dari total karyawan Perseroan. Hal ini adalah merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk terus menjaga tingkat risiko Perseroan pada posisi yang aman.
In line with the Company’s business nature that is exposed to various risks, the number of employees under the Risk Management Department remained the largest. In 2014, total employees under the Risk Management Department comprised 40% of the Company’s total employees. The foregoing was part of the Company’s ongoing efforts to maintain the Company’s level of risk at acceptable level.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Employee Composition by Age
Komposisi berdasarkan Usia *
2013
2014
Composition by Age
s/d 25 th 25 - 34 th 35 - 49 th 50 tahun ke atas Total
245 2,840 1,591 37 4,713
273 2,517 1,749 45 4,584
Up to 25 years 25 – 34 years 35 – 49 years 50 years and above Total
* Diluar Outsourcing
Karyawan dengan rentang usia 25 - 34 tahun mengambil porsi hingga 55% dari keseluruhan jumlah karyawan Perseroan. Besarnya komposisi karyawan pada rentang usia tersebut sangat positif bagi Perseroan mengingat karyawan pada rentang usia tersebut masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang memajukan Perseroan.
*Other than Outsourcing
Employees within the 25 – 34 years age range comprised up to 55% of the Company’s total employees. The large size of employees within such age range was highly positive for the Company, considering employees within such age range still have great potential to continue growing to support the Company’s growth.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
57
Tinjauan Operasional
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Employee Composition by Level of Education
Komposisi berdasarkan Pendidikan *
2013
2014
Composition by Education
Sampai dengan SLTP SLTA Akademi Sarjana (S1) Pasca Sarjana (S2&S3) Total
10 1,197 871 2,608 27 4,713
7 1,062 857 2,630 28 4,584
Up to Junior High School High School Diploma Bachelor Degree Master & Doctoral Degree Total
* Diluar Outsourcing
*Other than Outsourcing
Seiring dengan tantangan usaha yang dihadapi ke depan, Perseroan mengambil kebijakan untuk merekrut karyawan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tahun 2014, komposisi karyawan dengan tingkat pendidikan S1 ke atas mencapai 58% dari total jumlah karyawan Perseroan.
In line with the business challenges that the Company will face in the future, the Company implemented the policy to recruit employees with higher education level. In 2014, total employees with Bachelor Degree and higher comprised 58% of the Company’s total employees.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Employee Composition by Level
Komposisi berdasarkan Jabatan *
2013
2014
Composition by Level
Clerical & Non Clerical Eksekutif Manajemen Senior Manajemen Total
2,688 1,740 255 30 4,713
2,463 1,826 262 33 4,584
Clerical & Non ClericalHigh Executive Management Sr. Management Total
* Diluar Outsourcing
*Other than Outsourcing
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah karyawan pada level jabatan executive terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk fokus pada bisnis inti yang digeluti Perseroan.
Compared to previous year, total employees at the executive level continued to increase. The foregoing was in line with the policy to focus on the core business undertaken by the Company.
Biaya Karyawan Perseroan memiliki komitmen yang besar untuk melakukan pengembangan SDM. Karena itu, Perseroan tidak ragu untuk terus berinvestasi dalam pengembangan SDM. Tahun 2014, Perseroan mengeluarkan biaya investasi di bidang SDM hingga Rp249 juta, jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya investasi SDM tahun sebelumnya yang sebesar Rp240 juta.
Employee Expenses The Company is highly committed to develop HC. Therefore, the Company never hesitates to invest in HC development. In 2014, the Company invested up to Rp249 million in HC, the amount was higher compared to the investment in HC in the previous year of Rp240 million.
Perseroan percaya, investasi di bidang SDM merupakan investasi jangka panjang yang akan menjadi faktor penentu keberhasilan Perseroan di masa-masa mendatang.
The Company believes that investment in HC is a long-term investment that will be the key factor to the Company’s future success.
Strategi Pengembangan SDM 2015 Strategi pengembangan sumber daya manusia pada tahun 2015, berfokus terhadap people strategy pada manajemen talent. Hal ini dikarenakan karyawan potensial (talent) merupakan kunci pembeda antara Perseroan yang unggul dan yang biasa. Selain itu peningkatan produktivitas dan pengembangan proses pelayanan karyawan yang semakin mengedepankan efektifitas dan efisiensi.
2015 HC Development Strategy The human capital development strategy in 2015 will focus on people strategy on talent management. The strategy is implemented considering highly potential employees (talents) are the differentiators between a superior and an ordinary company. Other strategies consist of improvement in productivity and development of employee service processes that continuously prioritize effectiveness and efficiency.
58
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
Untuk mencapai hal tersebut di atas, terdapat beberapa turunan strategi pengelolaan SDM yang akan menjadi agenda di tahun 2015 yaitu sbb :
To achieve the foregoing, several implementing strategies of HC management in the agenda for 2015 are as follows:
•
•
• • • •
• •
Menyiapkan buffer karyawan untuk posisi kritikal Perseroan sehingga mempercepat pemenuhan kebutuhan karyawan. Mengukur competency index untuk seluruh posisi kritikal Perseroan Program integrasi untuk pengembangan karyawan Mengembangkan peta jalur karir (career path map) Mengembangkan performance & recognition culture dimana pengelolaan SDM berbasis pada performance karyawan dan karyawan tersebut merasa di apresiasi dan terlibat dalam pencapaian kinerja Perseroan. Penyusunan standar produktivitas karyawan Memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien melalui pengembangan sistem HCIS (Human Capital Information Systems yang terintegrasi seperti Kertas Kerja Online, Performance Management Online & Learning Online.
• • • • • •
Prepare employee buffers for the Company’s critical positions to accelerate the fulfillment of employee requirements; Measure the competency index for all of the Company’s critical positions; Integrated program for employee development; Develop career path map; Develop a performance & recognition culture where HC management is based on employees’ performance that will lead the employees to feel appreciated and involved in the Company’s performance achievements; Prepare employee productivity standards; Provide more effective and efficient services through development of integrated HCIS (Human Capital Information Systems)system such as Kertas Kerja Online (Online Work Papers), Online Performance Management and Online Learning.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
59
Tinjauan Operasional
Teknologi Informasi
Information Technology
Tak bisa dipungkiri, Teknologi Informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan telah merasuk ke berbagai sendi kehidupan masyarakat. Pelaku usaha tidak bisa menutup mata akan kenyataan tersebut. Perseroan pun sangat menyadari akan hal tersebut. Karena itu, Perseroan terus berupaya untuk mengimplementasikan Teknologi Informasi yang tepat guna, baik bagi operasional Perseroan maupun bagi kenyamanan nasabah.
Information Technology has undeniably grown rapidly and has deeply affected all aspects of the society’s life. Business players cannot afford to turn a blind eye to the reality, which the Company is acutely aware of. Therefore, the Company will continue to implement the appropriate Information Technology, both for the Company’s operations and the customers’ convenience.
Perseroan percaya, TI dapat menjadi competitive advantage ditengah ketatnya persaingan diantara perusahaan pembiayaan.Dengan bantuan Teknologi Informasi dapat memberikan jaminan kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan. Sebagai perangkat utama dalam proses bisnis, TI memiliki peran paling depan sehingga sangat diandalkan oleh fungsi-fungsi lain dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai contoh, salah satu pertimbangan konsumen sebelum memilih Perseroan adalah kecepatan proses pengajuan kredit.
The Company believes that IT will be a competitive advantage amidst the intense competition among multi finance companies. The support of Information Technology will be able to guarantee speed, efficiency and convenience. As the main tools in business processes, IT plays prominent roles that are highly relied on by other functions in carrying out their duties and responsibilities. For example, one of the considerations taken by customers in selecting the Company as their financing company is the speed of credit approval process.
Tim Marketing Perseroan setiap tahunnya berupaya untuk memenangkan pasar di tengah persaingan yang agresif dari tenaga pemasar perusahaan pesaing di mana perang harga ataupun diskon bukan lagi merupakan pilihan yang bijaksana. Di sisi lain, para surveyor kami terus berpacu untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi
Each year, the Company’s Marketing Team strives to secure market share amidst aggressive competition from the competitors’ marketing staff, where price war and discounts are no longer the wise options to consider. On the other hand, our surveyors continue to compete in obtaining as many information as possible from prospective customers and in ensuring such customers are
60
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
dari calon konsumen dan memastikan agar konsumen tersebut tidak lari ke kompetitor lain hanya karena keterlambatan respons dari Perseroan. Gambaran tersebut adalah dua dari banyaknya aspek yang sangat dipengaruhi oleh pengembangan TI.
not taken over by other competitors merely because of the Company’s late response. The situations referred to above are only two examples of the many aspects affected by IT development.
Perseroan juga memanfaatkan TI sebagai perangkat untuk mendukung strategi meningkatkan efisiensi dan mendorong optimalisasi di seluruh jajaran organisasi. Pemanfaatan TI yang optimal akan mengurangi penggunaan barang yang lambat laun tidak akan diperlukan lagi sehingga pengeluaran bisa banyak ditekan.
The Company also utilizes IT as a tool to support its strategy in increasing efficiency and encouraging optimization in all levels of the organization. Optimal use of IT will reduce consumption of goods that will gradually become useless; therefore a significant portion of expenses may be reduced.
Di samping itu, saat ini Perseroan didukung oleh jaringan bisnis yang luas dengan lebih dari 187 kantor cabang, dan telah bermitra dengan sekian banyak institusi lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia yang tidak harus terhubung dengan core system Perseroan. Terlebih lagi, Perseroan memiliki sebanyak 1.142.420 konsumen tercatat di akhir tahun 2014.
In addition, the Company is currently supported by wide business network, with more than 187 branches and is partnering with a number of other institutions across Indonesia that is not necessarily connected to the Company’s core system. In addition, as reported at the end of 2014, the Company has 1,143,420 customers.
Tata Kelola TI Penerapan Tata Kelola TI di Perseroan disesuaikan dengan TI Perseroan induk, BII yang pelaksanaannya mengacu pada peraturan dan standar yang telah ditetapkan oleh pihak regulator, terutama OJK dan BI.
IT Governance The Company’s IT Governance implementation conforms with that of the parent company, BII, which refers to the regulations and standards set by regulators, particularly the FSA and BI.
Strategi TI Perseroan juga disusun berdasarkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang terutama dalam hal pengembangan dan sistem dan infrastruktur yang dilakukan selaras dengan arah bisnis Perseroan sebagaimana dituangkan dalam visi, misi dan nilai-nilai Perseroan.
Likewise, the Company’s IT strategies are prepared based on long-term and short-term objectives, particularly with regard to the system and infrastructures development that shall be carried out in accordance with the Company’s business direction as stipulated in the Company’s vision, mission and values.
Adapun yang menjadi area fokus dalam proses pengelolaan Tata Kelola TI, dibedakan menjadi 5 area utama:
The areas of focus in the IT Governance process consist of 5 main areas as follows:
1.
1.
2. 3.
4.
5.
Strategic Alignment, berfokus pada bagaimana mencapai visi dan misi dari suatu organisasi yang selaras dengan tujuan bisnis organisasi tersebut. Value Delivery, berfokus pada bagaimana mengoptimalkan nilai tambah dari Teknologi Informasi dalam mencapai visi dan misi suatu organisasi. Resources Management, berfokus pada bagaimana memaksimalkan sumber daya yang ada dan mengikuti kebutuhan perkembangan bisnis. Secara infrastruktur juga terus dibenahi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga dapat dimanfaatkan untuk menunjang bisnis. Dan hal-hal yang penting berkaitan dengan optimalisasi sumber daya dan infrastruktur yang ada. Risk Management, dukungan TI juga sudah mempertimbangkan kesiapan ketika terjadi gangguan dengan menyiapkan DR (Disaster and Recovery System) yang memadai sesuai standar yang diwajibkan oleh pihak Regulator. Selain itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kegagalan sistem sudah dilakukan mapping potensi kegagalan disetiap key process (loose revert) beserta dengan time plan dan activity yang harus dilakukan. Performance Measurement, berfokus pada bagaimana mengukur serta mengawasi kinerja dari TI dan menyesuaikan penggunaan dari TI sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi.
Strategic Alignment, which focuses on achieving the vision and missions of an organization in accordance with the business objective of such organization. 2. Value Delivery, which focuses on optimizing Information Technology’s added value in achieving the vision and missions of an organization. 3. Resources Management, which focuses on maximizing the existing resources and keeping up with the requirements of business development In order to maximize their benefits in supporting the business, infrastructures are continuously improved in line with the development of technology that grows more sophisticated. As well as significant matters related to the optimization of the existing resources and infrastructures. 4. Risk Management, IT support has also considered the Company’s readiness in the event of disruption by preparing adequate DR (Disaster and Recovery System) that comply with the standards required by the Regulator. In addition, to anticipate the possibility of system failure, a mapping of potential failure in each key processes (loose revert) has been prepared, complete with the time plan and activities that need to be carried out. 5. Performance Measurement, which focuses on measuring and overseeing IT performance and adjusting IT implementation in accordance with the organization’s business requirement.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
61
Tinjauan Operasional
Roadmap PengembanganTI Strategi dalam bidang TI, kita sudah menerapkan rencana jangka pendek dan juga rencana jangka panjang, baik dalam pengembangan sistem dan juga pengembangan infrastruktur sesuai dengan perkembangan bisnis dengan mengacu kepada visi dan misi dari Perseroan.
IT Development Road Map In terms of IT strategy, we have implemented short-term and long-term plans, both in terms of system development and infrastructures development in keeping with the business development and with reference to the Company’s vision and missions.
Dalam hal penerapan IT governance, kita sudah memulai dan akan selalu inline dengan mengacu kepada standar dari TI BII, Maybank dan juga mengacu kepada regulator lokal dalam hal ini BI dan OJK.
In terms of IT governance, we have started and will continuously conform to the IT standards of BII, Maybank as well as the standards set by the local regulators, which in this case are BI and the FSA.
WOMERS Sistem aplikasi ini merupakan sistem aplikasi inti (core system), yang mulai diimplementasikan sejak awal tahun 2008 sebagai proyek sistem aplikasi terpusat di Perseroan. Dengan basis arsitektur web based, aplikasi ini menunjang kemudahan implementasi ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, dan dapat dengan optimal digunakan secara real-time on-line.
WOMERS The application system is the core application system that has been implemented since early 2008 as the Company’s centralized application system project. Using the web based architecture; the application facilitates easy implementations to the regions across Indonesia, and is able to be used optimally on a real-time on-line basis.
Dengan fungsinya sebagai core system, WOMERS memiliki modul utama antara lain: Account Maintenance (Account Management), Cash Management, GL Sub Ledger, dan lain-lain. Fitur-fitur pengelolaan account seperti kartu piutang, penerimaan angsuran, pelunasan dipercepat, restrukturisasi, pembayaran dealer (disbursement), dan lainlain dilayani oleh sistem aplikasi ini, dengan mengaplikasikan validasi sesuai kebijakan yang berlaku.
Functioning as the core system, WOMERS have the following main modules, among others: Account Maintenance (Account Management), Cash Management, GL Sub Ledger, and others. Account management features such as receivable account, receipt of installments, early repayment, restructuring, dealer disbursement are catered by the application system by applying the validations required by the prevailing policies.
Sebagai CORE System, WOMERS juga berperan sebagai pusat sistem aplikasi dan terintegrasi baik dari LOS (Loan Originating System) dan juga untuk kebutuhan Akunting (ORAFIN).
As a Core System, WOMERS also serves as the central and integrated application system, both for LOS (Loan Originating System) as well as Accounting (ORAFIN).
WOMERS juga berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan konsolidasi seperti aging, management report, MIS, dan lain lain.
Other functions of WOMERS include the generation of consolidated reports such as aging report, management report, MIS, and others.
Loan Origination System (LOS) Diawali dengan proses inisiasi kredit, telah dikembangkan “Loan Origination System” untuk mengevaluasi permohonan kredit calon konsumen secara real-time on-line dengan menggunakan syarat-syarat kelayakan yang tertanam di dalam sistem (built-in risk policy) serta mengikuti alur proses (work-flow) kerja secara otomatis termasuk persetujuan secara elektronik.
Loan Origination System (LOS) Starting with the credit initiation process, a “Loan Origination System” has been developed to evaluate prospective customers’ credit application on a realtime on-line basis using the built-in risk policies involving credit worthiness requirements and in accordance with the automatic work flow, including electronic approvals.
Di dalam sistem ini, diterapkan kontrol dan parameter berdasarkan credit scoring, segmentasi produk, risk based pricing, minimum DP, dan batas-batas deviasi yang diperbolehkan sesuai dengan kriteria risk sampai pada level cabang, region, dan kantor pusat.
Controls and parameters based on credit scoring, product segmentation, riskbased pricing, minimum DP, and limits of acceptable deviations based on risk criteria applicable to branches, regional offices and the head office are built-in within this system.
Disamping itu, sistem ini dibuat fleksibel untuk dapat mengikuti program marketing baik dari segi produk maupun dari segi kemudahan akses yang memungkinkan system ini dapat diakses dengan menggunakan teknologi 3G/GPRS. Secara keseluruhan, sistem tersebut terus dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan proses aplikasi kredit untuk kemudahan calon konsumen dengan tetap memperhatikan rambu-rambu risiko (risk policy).
In addition, the system is designed to be flexible in order to cater marketing programs, both in terms of products, and access convenience that allows the system to be accessed using the 3G/GPRS technology. In overall, the system will be continuously developed to improve credit application processing time to facilitate prospective customers while remaining in compliance with the risk policies.
62
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
New Collection System (NCS) Pengelolaan/manajemen collection yang baik adalah satu kebutuhan terpenting di bisnis consumer finance. Oleh karena itu, Perseroan memerlukan sebuah sistem manajemen collection yang handal. Atas dasar ini, dikembangkanlah NCS sebagai sistem aplikasi pengelolaan collection, dan mulai diimplementasikan sejak Agustus 2011. Sistem ini menggantikan sistem CMS (Collection Management System) yang sebelumnya menjadi sistem inti dalam pengelolaan collection.
New Collection System (NCS) Proper collection management is one of the critical requirements in the consumer finance business. Therefore, the Company requires a reliable collection management system. In consideration thereof, NCS was developed as a collection management application system and was implemented in August 2011. The system replaced the CMS (Collection Management System), which was previously the core system in collection management.
Sistem aplikasi ini menjadi bagian (sub module) dari sistem aplikasi inti (WOMERS) berbasis arsitektur web. Seperti sistem aplikasi yang lain, sistem ini dapat digunakan dengan mudah baik di cabang maupun kantor perwakilan Perseroan yang terpencil sekalipun. NCS menyediakan fitur-fitur yang lebih user friendly dibandingkan sistem collection sebelumnya. Terutama untuk pengorganisasian dan pengaturan kegiatan harian bagian collection, baik dalam penanganan kasus secara cepat, penggunaan strategi collection yang fleksibel, pengorganisasian kolektor yang terstruktur, dan administrasi yang auditable. Selain itu, NCS juga memiliki kelebihan dari sisi performance, skalabilitas, dan fleksibilitas dalam pengembangan lebih lanjut.
The application system is a sub-module of the core application system (WOMERS) operating on web based architecture. Similar to other application systems, it can be conveniently used from the Company’s branches or representative offices, even those in remote areas. NCS offers more user friendly features compared to the previous collection system. Particularly for the organizing and arrangement of collection department’s daily activities, whether in terms of quick case management, the use of flexible collection strategy, structured collectors organization and auditable administration. In addition, NCS also has the advantages in terms of performance, scalability, and flexibility for further developments.
Dengan menggunakan sistem aplikasi ini, bagian collection diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kerja harian, memberikan fleksibilitas dalam pengaturan strategi dan memudahkan bisnis dalam melakukan perubahan strategi, serta meningkatkan pengawasan secara lebih akurat dan detail.
The use of the application system is expected to enable the collection department to improve work effectiveness and efficiency, to facilitate the performance of daily duties, to provide flexibility in strategy preparation and to facilitate the business in changing the strategy and to improve monitoring in a more accurate and detailed manner.
Single SystemWOM BII (SSWB) Dalam rangka penerapan konsolidasi mirroring yang update serta akurat dengan tetap mematuhi ketentuan bisnis yang berlaku antara BII dengan Perseroan, maka diperlukan pengembangan sebuah sistem yang dapat membantu dalam proses mirroring tersebut.
Single SystemWOM BII (SSWB) In order to implement update and accurate mirroring consolidation while remains in compliance with the business regulations applicable between BII and the Company, a system that is capable to assist the mirroring process needs to be developed.
Dengan semakin berkembangnya bisnis kerja sama Kredit Kendaraan Bermotor antara BII dengan Perseroan dan agar proses mirroring antara keduanya dapat sinkron serta update, maka diperlukan pengembangan sistem untuk mengakomodir kebutuhan bisnis tersebut.
As the cooperation between BII and the Company in the Motor Vehicles Financing business continues to grow and to ensure the mirroring process between the two entities are properly synchronized and updated, a system needs to be developed to accommodate such business requirement.
Dari pengembangan sistem ini diharapkan semua transaksi bisnis yang sebelumnya dilakukan di BII dapat dilakukan/dialihkan prosesnya di sistem Perseroan, dan dilakukan pengiriman data ke BII atas transaksi yang dilakukan tersebut agar kondisi mirroring dapat terpenuhi.
Through the system development, it is expected that all business transactions processing that were previously performed in BII will be able to be performed/ transferred to the Company’s system, and that the system will be able to interface the transaction data in order to achieve the mirroring condition.
Selain itu sistem juga akan mengakomodir kerja sama pembiayaan antara Perseroan dan Divisi Perbankan Syariah dalam bentuk “channeling”. System tersebut dijalankan untuk proses pembiayaan berupa kerja sama KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) Joint Financing. Fungsi dari sistem ini adalah mulai dari pengecekan RAC (Risk Acceptance Risk) pada aplikasi sistem, proses operasional yang dilakukan oleh Perseroan (proses pencairan, proses pembayaran angsuran, sampai dengan penyelesaian tunggakan). File yang dihasilkan oleh sistem tersebut selanjutnya dapat langsung di upload ke systemcore banking (Daksi) dan DWH (Data Ware House) yang ada di BII.
In addition, the system will also accommodate the joint financing between the Company and Sharia Banking Division through channeling. The system will be used for financing processes of KKB (Kredit Kendaraan Bermotor or Motor Vehicle Financing) Joint Financing. The functions carried out by the system include RAC (Risk Acceptance Check) on the system application, operational processes performed by the Company (disbursement, installment payment and arrears settlement processes). The files generated by the system are then directly uploaded to the core banking system (Daksi) and DWH (Data Ware House) located in BII.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
63
Tinjauan Operasional
Sistem Manajemen Aset Merupakan sistem aplikasi untuk pengelolaan unit inventory yang digunakan baik di cabang maupun di gudang motor tarikan. Aset Manajemen Unit (AMU) ini menyediakan fitur-fitur dari proses penerimaan, transaksi motor inventory, mutasi unit, sampai dengan proses pemasaran/lelang unit. Setiap kendaraan tarikan yang masuk akan melalui proses grading untuk mengetahui kondisi kendaraan tersebut, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan selanjutnya.
Assets Management System Represents an inventory unit management application system used in branches as well as foreclosed motorcycles warehouses. Asset Management Unit (AMU) provides features to accommodate processes from the handover, motor inventory transactions, unit mutation up to the unit sale/auction process. Every foreclosed motor vehicle received will undergo a grading process to assess its condition, which will be used as the basis for further management.
Dengan sistem ini, diharapkan dapat menekan tingkat kerugian dari pemasaran motor tarikan. Semua transaksi masuk dan transaksi keluar pada sistem ini sudah dikontrol dengan proses persetujuan dari masing–masing pejabat yang berwenang secara sistem, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan transaksi ataupun fraud. Sistem ini juga menggunakan teknologi barcode agar proses mutasi unit maupun inventaris gudang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
The system is expected to reduce loss rate arising from foreclosed motorcycle sale. All incoming and outgoing transactions in this system are controlled by electronic approval process from the respective authorized personnel that is built into the system, therefore will reduce errors or frauds. The system also uses the barcode technology to ensure that unit mutation or warehouse inventory processes are performed efficiently and accurately.
Sistem ini sudah dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi bagian dari sub module sistem aplikasi inti (WOMERS). Beberapa kelebihan versi yang baru ini antara lain adalah arsitektur yang awalnya berbasis Windows based menjadi Web Based, serta sisi reliabilitas dan skalabilitas.
The system has been further developed into a sub-module of the core application system (WOMERS). Several improvements of the new systems are, among others, the architecture that was previously Windows based has been upgraded to Web based, as well as improvements in terms of reliability and scalability.
Sistem Kustodian Merupakan suatu modul aplikasi untuk pencatatan dan pengelolaan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) pada 14 lokasi khasanah nasional yang terintegrasi dengan sistem aplikasi inti. Pada sistem aplikasi ini, setiap saat dapat diketahui keberadaan dan setiap BPKB secara on-line. Permohonan pengeluaran atau mutasi BPKB juga bisa dilakukan melalui sistem ini.
Custodian System Represents an application module to accommodate BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor or Motor Vehicle Ownership Certificate) administration and management in 14 national khasanah location that is integrated with the core application system. In this application system, the status and position of each BPKB can be checked on line at all time. The system is also able to accommodate requests to release BPKB or requests for mutation of BPKB.
Disamping itu, seluruh BPKB pada sistem ini menyimpan riwayat keberadaannya masing-masing, mulai dari BPKB diterima dari dealer sampai dengan BPKB dikembalikan ke konsumen. Untuk menjaga validitas dan memastikan keamanan, semua proses sudah disertai log transaksi, yaitu user yang melakukan perubahan dan tanggal perubahannya, dan persetujuan dari pejabat berwenang. Hal ini mutlak diperlukan mengingat BPKB adalah aset dari Perseroan yang harus dapat diawasi dengan pasti keberadaannya.
In addition, all BPKB in this system contained the location history, starting from the time the BPKB is received from dealers until it is returned to the customers. To maintain validity and ensure security, all processes are equipped with transaction logs describing the user performing the changes and the date of such changes and the approval from the authorized personnel. Such transaction logs are mandatory considering BPKBs are the Company’s assets and their locations need to be monitored accurately.
Beberapa pengembangan yang dilakukan terhadap sistem aplikasi ini adalah dengan diterapkannya sistem barcode, dimana proses tracking dan stock opname BPKB bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Selain pengembangan barcode, sistem kustodian juga dikembangkan untuk pengelolaan map aplikasi konsumen.
Several improvements to the application system include the implementation of barcode system that allows the tracking and inventory stocktaking of BPKB to be performed faster and more efficiently. In addition to barcode, the custodian system is also upgraded to include customers map application management.
Service Tracking Sebagai Perseroan di bidang jasa keuangan, kebutuhan pelayanan konsumen di cabang-cabang Perseroan juga dituntut sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat lebih meningkatkan dan mengukur tingkat pelayanan secara maksimal, sekaligus mengurangi ketergantungan
Service Tracking As a company that is engaged in the financial services industry, customer service requirements expected from the Company’s branches are very high. Therefore, in order to optimally improve and measure service level as well as reducing full reliance on Human Resources in the branches, an application
64
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
sepenuhnya terhadap Sumber Daya Manusia di cabang-cabang, maka diperlukan sebuah sistem aplikasi yang dapat membantu proses pelayanan terhadap konsumen. Dengan dasar kebutuhan tersebut, TI menyediakan modul Service Tracking.
system to accommodate customer service processes has become necessary. Based on that requirement, IT provided the Service Tracking module.
Dengan modul Service Tracking ini, proses tracking, kontrol internal, dan pengawasan layanan yang dilakukan oleh Customer Service dapat dibantu sepenuhnya oleh sistem. Beberapa fitur utama modul ini antara lain: proses transaksi BPKB, yang meliputi pengorderan BPKB dan pengeluaran BPKB.
In the Service Tracking module, the system will be able to fully assist the processes of tracking, internal control and monitoring of services provided by Customer Service. Several main features of this module are, among others, BPKB transaction process, which include the ordering of BPKBs and release of BPKBs.
Disamping itu, Customer Service juga bisa melayani pencetakan Surat Keterangan Pengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), dan penerimaan registrasi member Kawan. Keseluruhan proses layanan tersebut oleh sistem secara otomatis diukur berdasarkan Service Level Agreement, dan dapat membantu peningkatan produktivitas frontliner di cabang-cabang.
In addition, Customer Service is also able to accommodate the printing of Reference Letters to Apply for STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan or Vehicle Registration Number Certificate) and Kawan member registration process. All processes for the services are automatically measured based on Service Level Agreement by system, and it will be able to assist the improvement of front liners’ productivities in the branches.
Joint Financing System Untuk lebih mengembangkan bisnis Perseroan, diperlukan kerja sama yang lebih intensif dengan pihak kreditur, salah satunya dalam manajemen pendanaan. Memandang kebutuhan tersebut, TI menyediakan sebuah sistem aplikasi pengelolaan kerja sama dengan pihak kreditur (joint financing). Sistem aplikasi yang diberi nama MILOD ini dikembangkan untuk membantu kelancaran proses joint financing dengan para kreditur.
Joint Financing System In order to further develop the Company’s business, a more intensive cooperation with creditors is required, one of which in terms of funding management. In consideration thereof, IT provides a joint financing management application system. The application system named MILOD is developed to assist the efficiency of joint finance processes with the creditors.
Salah satu fungsi utama sistem aplikasi ini adalah melakukan validasi account hasil pemasaran yang akan dijaminkan kepada pihak kreditur, sesuai dengan kriteria risk/policy yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh masing-masing kreditur. Selain itu, sistem ini juga digunakan untuk memantau kewajiban pembayaran angsuran kepada pihak kreditur, termasuk pelunasan (buyback account), sesuai kriteria yang berlaku.
One of the main functions of this application system is the validation of accounts generated by marketing to be pledged to the creditors in accordance with the risk criteria/policies that conform to the requirements set forth by each respective creditor. In addition, the system is also used to monitor installment payments to the creditor, including settlement (buyback account) in accordance with the prevailing criteria.
MILOD juga berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, baik adhoc atau regular yang dibutuhkan oleh pihak kreditur maupun pihak internal, termasuk salah satunya laporan rekonsiliasi data antara pencatatan Perseroan dengan pihak kreditur.
Other functions of MILOD include generating reports, whether ad-hoc or regular reports required by the creditors as well as internal parties, among others the data reconciliation report between the Company’s records and the creditors’ records.
General Ledger Untuk memenuhi kebutuhan sistem akuntansi, Perseroan menggunakan modul GL (General Ledger) dari aplikasi ORAFIN (Oracle Finance). Sistem tersebut telah diimplementasikan sejak Agustus 2009. Sistem Orafin GL sebagai standar di industri, memiliki kelengkapan fitur, integritas, dan kapabilitas data yang tidak terbatas. Sementara untuk kehandalannya juga tidak diragukan.
General Ledger To accommodate the need for accounting system, the Company uses the GL (general ledger) module from ORAFIN (Oracle Finance) application. The system has been implemented since August 2009. The ORAFIN GL system is the standard system in the industry with complete features, integrity and unlimited data capability. In the meantime, its reliability is also unquestionable.
Sistem ini berfungsi sebagai pusat pengelolaan data akunting, dimana semua bentukan jurnal dari sistem inti (core) yang ada dikirimkan ke dalam sistem ini. Dengan sistem ini, seluruh data hasil jurnal akunting dikelola berdasarkan parameter, kebijakan, dan standar akuntansi yang berlaku, untuk menghasilkan laporan keuangan sesuai kebutuhan kantor-kantor cabang, regional maupun nasional.
The system serves as the accounting data management center, where all journals prepared in the core system will be interfaced to the system. Under this system, all data generated from accounting journals are managed based on the prevailing parameters, policies and accounting standards to generate financial statements that meet the requirements of the branch, regional and national offices.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
65
Tinjauan Operasional
Compliance Basel II Reporting Merupakan pendukung sistem akuntansi yang ada dan bagian dari fitur di sistem aplikasi inti. Modul ini digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan, sebagai kebutuhan Laporan Bank Umum, dalam hal ini untuk BII, dengan memberikan informasi laporan keuangan untuk melihat kondisi account bank dan account receivable (saldo umur piutang).
Compliance Basel II Reporting Represents a support system for the existing accounting system and is part of the features provided by the core application system. This module is used to generate reports required for Commercial Bank Report, which in this case must be reported by BII, by providing financial statements information to oversee the bank account and account receivables condition (aging statements).
Compliance PSAK-50Acounting Method Merupakan pendukung sistem akuntansi yang sudah ada agar sesuai dengan penerapan dari pedoman PSAK 50/55. Pada sistem ini, semua biaya dan pendapatan yang terkait dengan pembiayaan unit akan diamortisasi setiap bulannya. Amortisasi dilakukan untuk setiap konsumen yang ada setiap bulannya hingga account (unit pembiayaan) tersebut lunas atau ditutup (secara early termination atau write off). Fungsi lainnya adalah untuk melakukan perhitungan terhadap cadangan piutang.
Compliance to SFAS-50Accounting Standards Represents a support system for the existing accounting system in order to comply with the implementation of SFAS 50/55 guidelines. In this system, all cost and revenue related to the financing unit (account) will be amortized on a monthly basis. Amortization of the account will be charged for each customer on a monthly basis until such account is fully settled or closed (by way of early termination or write-off). Other functions include the calculation of provision for account receivables.
Selain sistem aplikasi utama sebagaimana diuraikan diatas, Divisi TI Perseroan juga menyediakan beberapa sistem aplikasi pendukung, yaitu:
In addition to the main application system described above, the Company’s Information Technology Division also provides several supporting application system as follows:
• SMS Center Dengan berkembangnya teknologi mobile saat ini dan semakin mudahnya integrasi teknologi tersebut ke arsitektur sistem yang lainnya, maka mulai tahun 2010 Divisi TI mulai mengimplementasikan sistem aplikasi SMS Center. Sistem aplikasi ini menggunakan fitur/ fasilitas short message service (SMS) sebagai media informasi dan komunikasi. Dengan sistem aplikasi SMS Center, Perseroan dapat memaksimalkan penggunaan teknologi mobile, antara lain dalam memberikan layanan informasi atau promosi terhadap konsumen, tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.
•
Dua jenis fasilitas utama SMS Center yaitu fasilitas SMS Outbound (salah satunya untuk menginformasikan status aplikasi pembiayaan konsumen dan informasi tanggal jatuh tempo konsumen), dan fasilitas SMS Inbound yang akan dikembangkan sebagai media komunikasi yang bersifat pull information (permintaan informasi), misalnya status tagihan konsumen.
•
Host to Host (H2H) Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran, Perseroan membangun infrastruktur antara pusat data Perseroan (sebagai sumber data) dengan pusat data pihak ketiga yang bertanggung jawab sebagai switching agent. Dengan infrastruktur ini, proses pembayaran angsuran dapat dilakukan secara real-time on-line di kantor perwakilan on-line PT Pos Indonesia hingga beragam daerah. Infrastruktur tersebut dibangun dengan konfigurasi jaringan yang aman dan handal. Pada tahun 2011, untuk meningkatkan layanan sekaligus mengembangkan jaringan pembayaran, Perseroan juga melakukan kerja sama dengan Alfamart/Alfamidi, sehingga konsumen Perseroan bisa dengan nyaman melakukan pembayaran di outlet Alfamart/ Alfamidi seluruh Indonesia. \
66
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
•
SMS Center Along with the current development of mobile technology and the convenience to integrate such technology to other system architectures, starting from the year 2010, the IT Division started to implement the SMS Center application system. This application system uses the short message service (SMS) feature or facility as a media for information and communication. By using the SMS Center application, the Company will be able to maximize the use of mobile technologies, among others to provide information or news about promotion to customers without having to incur a significant cost. The two main facilities of SMS Center are the SMS Outbound facility (among others to inform the status of customers’ credit application and information concerning the customers’ due date), and Inbound SMS facility that will be developed as a communication media which nature is to pull information, for example customers’ billing status. Host to Host (H2H) To provide greater convenience for customers in paying their installments, the Company built an infrastructure between the Company’s data center (as data source) and data centers of third parties responsible as the switching agents. By using this infrastructure, the installment payment process can be performed on a real-time on-line basis in the online representative offices of PT Pos Indonesia available in various areas. The infrastructure is built with secure and reliable network configuration In 2011, in order to improve services as well as developing payment networks, the Company also entered into cooperation with Alfamart Alfamidi, therefore the Company’s customers will be able to pay their installments in all Alfamart/Alfamidi outlets across Indonesia.
Operational Overview
Selain pembayaran secara on-line dengan PT Pos Indonesia, Perseroan juga melakukan kerja sama dengan beberapa pihak Collecting Agent (CA), antara lain: Bank BII, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, Bank OCBC NISP, Kantor Pos, Alfamart, Alfamidi, Alfa Express dan Lawson, dll.
Pembayaran angsuran dapat juga dilakukan melalui fasilitas fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing Collecting Agent tersebut Dengan layanan ini, konsumen memiliki lebih banyak alternatif untuk melakukan pembayaran angsuran.
•
EDC Payment Point Salah satu kendala yang dihadapi perusahaan Consumer Finance pada umumnya adalah dalam hal penagihan, terutama karena segmentasi konsumen yang sangat luas hingga ke pelosok daerah Dengan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) di bagian collection, kendala tersebut bisa diatasi. Dengan interface ke sistem inti, mesin EDC dapat membantu proses input data pembayaran angsuran konsumen secara on-line, cepat dan akurat Mesin EDC ini juga menggunakan teknologi komunikasi mobile, menggunakan jaringan komunikasi GSM.
•
EDC Payment Point One of the obstacles faced by consumer financing companies in general involves collection, mainly due to the wide customer segmentation, which include remote areas. The obstacle can be overcome by using the Electronic Data Capture (EDC) machines in the collection department Through interface to core system, EDC machine also facilitate the process to input customer installment payment data on an online basis and ensure the speed and accuracy of such process. The EDC machines also use the mobile communication technology, using GSM communication network.
Setiap transaksi pembayaran angsuran akan dikeluarkan bukti pembayaran sah untuk konsumen. Saat ini, penggunaan mesi EDC dilakukan oleh Collector saat menagih ke konsumen. Digunakan pula di sebagian besar kasir dealer. Selain itu, EDC juga digunakan oleh kasir di cabang-cabang sebagai cadangan apabila terjadi gangguan jaringan komunikasi ke sistem aplikasi inti.
An official payment receipt for every installment payment transaction will e provided to customers. At this time, EDC machines are used by Collectors when collecting payments from customers. The EDC machines are also used in the majority of dealers’ cashiers. In addition, the EDC machines are also used by the cashiers in branches as a back-up in the event of communication network disruption to the core application system.
In addition to online payment with PT Pos Indonesia, the Company also entered into cooperation with several Collecting Agents (CA), among others:BII Bank, BCA Bank, Mandiri Bank, BRI Bank, Bukopin Bank, OCBC NISP Bank, Post Office, Alfamart, Alfamidi, Alfa Express and Lawson, etc. Installment may also be paid through facilities owned by each respective Collecting Agent. By providing these services, the customers have more alternatives to pay their installments.
Human Resources Information System Mengelola sumber daya manusia sama pentingnya dengan mengelola sumber daya lainnya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem untuk pengelolaan sumber daya manusia dengan komprehensif. Sistem ini dirancang dengan menggunakan arsitektur web untuk memberi kemudahan mengelola sumber daya manusia yang ada sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Human Resources Information System Managing human resources is as critical as managing other resources. Therefore, a comprehensive human resources management system is required. The system is designed using the web architecture to provide more convenience in managing the existing human resources to generate more optimal results.
Dengan aplikasi ini, Divisi Human Capital bisa mengelola proses-proses yang berhubungan dengan sumber daya manusia, mulai dari proses perekrutan, penempatan, mutasi, absensi, hingga transaksi gaji lengkap dengan sistem approval elektronik yang fleksibel. Selain proses tersebut, sistem ini juga terintegrasi ke sistem aplikasi inti lainnya, sehingga dapat membantu proses validasi pembuatan user-id untuk akses ke sistem aplikasi lainnya.
By using this application, the Human Capital Division will be able to manage processes related to human resources, starting from the recruitment, placement, mutation, timesheet ant payroll transaction complete with a flexible electronic approval system. In addition to the processes referred to above, the system is also integrated to other core application system, therefore accommodating the validation process in preparing user-id for access to other application systems.
Sistem ini juga memiliki modul self service (layanan mandiri) yang memungkinkan setiap karyawan untuk mengakses data yang berkaitan dengan karyawan bersangkutan, dan dapat melakukan pengajuan cuti, izin secara work-flow system (paperless).
The system also provides a self-service module that allows each employee to access data related to the respective employee, and allows them to submit leave requests and permission of absence requests using a paperless work-flow system.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
67
Tinjauan Operasional
Sistem Manajemen Dokumen Dengan makin berkembangnya operasional Perseroan, jumlah dokumen yang dihasilkan pun semakin besar dan semakin sulit untuk ditangani secara manual. Disamping itu, dokumen yang sebagian besar dalam bentuk hardcopy juga membutuhkan ruang penyimpanan yang besar pula. Untuk meminimalisasi masalah ini, Divisi TI mengembangkan aplikasi Sistem Manajemen Dokumen dengan tujuan dokumen yang ada bisa dikelola secara elektronik dari manapun. Sistem aplikasi ini berbasis arsitektur web sesuai standar yang sudah ada.
Document Management System As the Company’s operations grow rapidly, the number of documents generated continues to increase and becomes more difficult to be managed manually. In addition, documents that are majority in hardcopies will require large filing rooms. To minimize the issue, the IT Division developed the Document Management System application that allows document to be managed electronically from any location. The application system has webbased architecture in accordance with the existing standards.
Hal ini memberikan beberapa keuntungan seperti: dokumen yang diperlukan bisa dicari dengan lebih cepat, kebutuhan ruang penyimpanan bisa dikurangi, dan akses terhadap suatu dokumen bisa dibatasi hanya untuk orang-orang yang berhak. Dokumen yang disimpan pada sistem ini bisa merupakan hasil scan (gambar), PDF, Word, Excel dan lain lain. Aplikasi ini juga mempunyai sistem work-flow approval yang memungkinkan dibuatnya suatu sistem persetujuan terhadap dokumen yang ada.
The system offers several advantages, for example: any document required can be searched more quickly, the need for filing rooms can be reduced, and access to certain documents can be limited only to the authorized personnel. The system is able to accommodate storage of scanned documents, documents in PDF, Word, Excel and other formats. This application is also equipped with a work-flow approval system that allows an approval system of the existing documents to be made.
Risk Management & MIS Reporting Dashboard Risk Management System pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur dan mengelola risiko secara lebih transparan. Dengan demikian, risk management system merupakan alat bantu bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
Risk Management & MIS Reporting Dashboard Risk Management System is essentially a comprehensive process equipped with tools, techniques and scientific methods required to identify, measure and manage risks in a more transparent manner. Therefore, the risk management system is a supporting tool for the management in their decision making process.
Sebagai sebuah proses, kerangka kerja Risk Management pada dasarnya terbagi dalam 3 (tiga) tahapan kerja yaitu: Identifikasi Risiko, Pengukuran Risiko dan Pengelolaan Risiko.
As a process, the Risk Management framework is essentially divided into 3 (three) work phases, which are: Risk Identification, Risk Measurement and Risk Management.
Untuk menciptakan alat bantu bagi manajemen, manajemen risiko menggunakan aplikasi/tools SAS (Statistical Analysis Software) untuk menghasilkan laporan-laporan yang akan digunakan manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu hasilnya adalah MIS Reporting Dashboard yang merupakan laporan rutin bulanan antara lain laporan Initiation (new booking approval, deviation rates, account movement, FPD, SPD), laporan Portofolio (Deliquency Trend, Inventory, Asset Composition, Booking Quality, Aging Comparison), laporan Collection (Total Asset, Flow Rate, Collection Costs & Benefits), dan laporan Asset Management (Inflow – Outflow, Stock Report).
To create a supporting tool for the management, the risk management uses the SAS (Statistical Analysis Software) applications/tools to generate reports that will be used by the management in the decision making process. One of the tools is the MIS Reporting Dashboard, a routine monthly report, which consist of, among others the Initiation reports (new booking approval, deviation rates, account movement, FPD, SPD), Portfolio reports (Delinquency Trend, Inventory, Asset Composition, Booking Quality, Aging Comparison), Collection reports (Total Asset, Flow Rate, Collection Costs & Benefits), and Asset Management reports (Inflow – Outflow, Stock Report).
Keseluruhan dukungan sistem aplikasi menggunakan arsitektur berbasis web dan database yang terpusat, sehingga memungkinkan pengembangan dan perluasan jaringan kantor perwakilan Perseroan dengan biaya yang relatif rendah. Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan bagian Jaringan Pemasaran dalam memperluas jaringan tersebut, untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen antara lain untuk pemasaran dan loket-loket pembayaran angsuran. Selain itu, Divisi Teknologi Informasi juga bekerja sama dengan Divisi dan bagian lain, dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga dapat memperbesar peranan TI dalam meningkatkan kinerja Perseroan.
The entire support application system uses webbased architecture and centralized database, therefore allowing development and expansion of the Company’s representative office network at a relatifly low cost. The Information Technology Division also cooperates with the Marketing Network department in expanding the network in order to improve services to customers, among others for marketing and installment payment counters. In addition, the Information Technology also cooperates with other Divisions and departments in developing application systems, therefore allowing IT to play a greater role in improving the Company’s performance.
68
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
Rencana Pemulihan Bencana Pada bulan September 2009, Perseroan telah berhasil melakukan implementasi disaster recovery center untuk menjamin kelangsungan operasional Perseroan dari kemungkinan terjadinya bencana alam atau kerusakan lain. Perseroan saat ini memiliki 2 (dua) pusat pengolahan data pada 2 (dua) tempat yang berbeda yaitu Pusat Pengolahan Data Center Utama dan Data Disaster Recovery. Dengan demikian, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran pada lokasi Data Center Utama, maka aktivitas Pusat Pengolahan Data dapat segera dialihkan ke lokasi fasilitas Disaster Recovery.
Disaster Recovery System In September 2009, the Company has successfully established the disaster recovery center to protect the Company’s operational going concern from the possibilities of natural disasters or other damages. The Company currently has 2 (two) data management centers in 2 (two) different locations, which are the Main Data Center Management Center and Data Disaster Recovery. Therefore, in the event of unfavorable events such as fire in the location of the Main Data Center, Data Management Center’s activities can be immediately transferred to the Disaster Recovery facility.
Dan untuk menjaga keterhandalan Disaster Recovery Center, secara periodik Perseroan juga melakukan Disaster Recovery Test.
In order to maintain the reliability of the disaster recovery center, the Company conducts disaster recovery test on a periodical basis.
Kompetensi SDM di bidang TI Tidak cukup hanya dengan ketersediaan sistem yang handal, Perseroan juga mesti memastikan bahwa sistem yang dimilikinya dapat terus berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, Perseroan telah menetapkan standar kompetensi bagi karyawan yang ditempatkan di fungsi TI, yang parameter pendukungnya selalu dikomparasi secara online dengan standar yang diberlakukan di induk Perseroan, BII .
Human Resources Competencies in IT The existence of reliable systems alone will not be sufficient; the Company must also ensure that the existing systems are able to function properly. In that regard, the Company has implemented a competencies standard for employees placed in the IT functions, the supporting parameters of which are continuously compared online with the standards applicable at the Company’s parent company, BII.
Standar kompetensi di Perseroan mencakup beberapa faktor pendukung seperti pengetahuan mengenai semua bisnis proses dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam lingkup TI baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi yang tidak diharapkan, yaitu:
The Company’s competencies standards include several supporting factors such as a comprehensive knowledge on all business processes and the capability to perform the following tasks within the scope of IT, whether in normal or unexpected conditions:
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Pengembangan aplikasi. Jaringan infrastruktur dan keamanan data. Pelayanan servis dari sisi TI baik untuk internal dan eksternal.
Application development Infrastructure network and data security. IT services offering, both for internal and external parties.
Untuk ketiga hal di atas, pengembangan SDM juga selalu dilakukan melalui pelatihan rutin agar para pelaksana TI selalu dapat beradaptasi dengan teknologi terkini dan mendukung pengembangan bisnis Perseroan yang idealnya menuntut pemahaman mereka terhadap suatu sistem atau perangkat yang akan digunakan oleh Perseroan.
Concerning the three points referred to above, HR development is continuously conducted through routine trainings to ensure the IT practitioners are adapt to the latest technology and are able to support the Company’s ideal business development in accordance with their understandings on certain systems or tools used by the Company.
Pencapaian 2014 Tahun 2014 adalah tahun dimana pengembangan TI lebih menitikberatkan kepada pengembangan untuk meningkatkan services kepada pengguna dan pelanggan mengikuti perkembangan dan tuntutan bisnis, berikut juga untuk memenuhi permintaaan baik dari Shareholder, Stakeholder maupun pihak Regulator.
2014 Performance The year 2014 was the year where IT developments were focused on the developments required to improve services to users and customers in accordance with the business developments and requirements, as well as accommodating the requests from the Shareholders, Stakeholders as well as regulators.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
69
Tinjauan Operasional
Pada tahun 2014 ini ada beberapa proyek yang tergolong besar yaitu : 1. Pembuatan beberapa modul didalam core system seperti modul Admin Showroom, modul Mobilku, Komisi (by type motor, by price list), H2H dengan Indomaret, dan juga yang lainnya. 2. Instalasi dan penambahan Server baru berikut Storage untuk meningkatkan kapasitas maupun pemenuhan DRC. 3. Instalasi dan penambahan Firewall baru untuk Disaster Recovery Center. 4. Penambahan link koneksi baru sebagai backup untuk kantor cabang yang besar ke kantor pusat, berikut juga untuk link antara Data Center ke DRC.
Several significant projects in 2014 are as follows: 1. Development of several modules in the core system, such as the Admin Showroom module, Mobilku module, Komisi (Commission) (by type of motorcycle, by price list), H2H with Indomaret and others. 2. Installation and addition of new Servers and its respective Storage to improve the capacity and compliance of DRC. 3. Installation and addition of new Firewall for Disaster Recovery Center.
Rencana Pengembangan TI Tahun 2015 akan ada beberapa pengembangan infrastruktur, penambahan modul dan juga pembangunan aplikasi sesuai dengan rencana jangka panjang yang sudah disusun pada tahun 2012 untuk 5 (lima) tahun ke depan. Selain untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang baru, memperbaiki layanan serta meningkatkan kapasitas server untuk menjamin keberlangsungan proses bisnis.
IT Development Plan The plan for the year 2015 will include several infrastructure developments, module additions as well as application developments in accordance with the long-term plan prepared in 2012 for the next 5 years. In addition to accommodating the new business requirements, improving services and improving servers’ capacities to ensure the going concern of business processes.
70
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
4.
Addition of new connection links as a backup for significant branches to the head office, as well as link between Data Center and DRC.
Operational Overview
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
71
Tinjauan Operasional
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan melalui komitmen terpadu. Untuk itu, Perseroan melakukan aktivitas pemasaran yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah pelanggan maupun kinerja portofolio dari produk dan layanan Perseroan.
The Company continuously strives to improve its services through integrated commitment. For that purpose, the Company carries out marketing activities aimed to increase the number of customers as well as the performance of the Company’s products and services portfolios.
Perseroan berupaya untuk memaksimalkan peran dari Direktorat Marketing untuk dalam menjalankan fungsi pemasaran di Perseroan. Direktorat Marketing sendiri terdiri dari lima Divisi yakni Divisi Non Dealer Sales & Multibrand, Divisi Business Development, Divisi Marketing Brand Honda, Divisi Marketing Brand Yamaha dan Divisi Used Bike. Pembagian Divisi ini menjadi kelima Divisi tersebut diharapkan mampu untuk menjawab keragaman karakter pengendara sepeda motor di tanah air.
The Company strives to maximize the role of Marketing Directorate in carrying out the Company’s marketing functions. Marketing Directorate consists of five Divisions, which are the Non-Dealer Sales & Multi Brand Division, Business Development Division, Honda Brand Marketing Division, Yamaha Brand Marketing Division, and Used Bike Division. The segmentation of the Directorate into the five Divisions referred to above is expected to be able to accommodate the diverse characteristics of motorcycle drivers in the country.
Disamping itu, Perseroan juga mulai lebih gencar dalam dalam menangkap peluang pembiayaan syariah yang memang pasarnya tengah mengalami perkembangan yang cukup baik.
In addition, the Company also started to be more aggressive in capturing the opportunities in sharia financing, which promises sound market development.
Fokus kegiatan pemasaran yang dilakukan Perseroan masih bertumpu pada tiga prinsip utama, yaitu product leadership, operational excellence dan customer intimacy. Tiga prinsip tersebut terus diintegrasikan agar dapat mendukung tenaga-tenaga pemasar dalam melakukan penetrasi dan meraih pangsa pasar yang lebih besar di tengah-tengah persaingan yang semakin tajam.
The focus of the Company’s marketing activities remains focused on three main principles, i.e. product leadership, operational excellence and customer intimacy. The three principles are continuously integrated to support the marketing officers in penetrating the market and securing larger market share amidst the intensifying competition.
72
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
Pola pemasaran yang dikembangkan Perseroan adalah consultative selling, dimana tenaga pemasaran Perseroan lebih berperan sebagai sales advisors dan bukan sekedar sales fasilitator. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu untuk memilihkan program promosi dan lokasi yang strategis sehingga dapat meningkatkan pemasaran dari mitra dealer kami. Dalam industri yang relatif masih sangat dealer-driven ini, pendekatan ini terbukti efektif di mana masukan dan saran yang diberikan dari para tenaga pemasar Perseroan dapat berkontribusi terhadap dealer dalam mendorong pemasaran namun dengan biaya yang sedapat mungkin efisien.
The marketing pattern developed by the Company is consultative selling, where the Company’s marketing officers act more as sales advisors instead of mere sales facilitators. Therefore, they are expected to be capable of selecting promotion programs and strategic locations in order to increase the sales of our partner dealers. In an industry that is relatifly highly dealer-driven, the approach has been proven effective in the sense that the inputs and advices from the Company’s marketing officers successfully contributed to the improvement in our dealers’ sales at the most efficient cost possible.
Dalam hal product leadership, Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan ketersediaan produk dengan menyesuaikan kebutuhan konsumen. Perseroan juga menerapkan pendekatan yang konservatif terhadap fluktuasi tingkat bunga acuan terutama mengingat sensitivitas pasar yang kami layani terhadap kenaikan harga.
In terms of product leadership, the Company continuously strives to improve product availability in accordance with customers’ needs. The Company also applies a conservative approach to the fluctuation of benchmark interest rate, particularly in consideration of the sensitivity of the market we serve on price increase.
Dalam hal operational excellence, Direktorat Marketing berupaya untuk lebih mengoptimalkan potensi baik bagi setiap cabang yang ada maupun karyawan yang bekerja di cabang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas cabang dan karyawan dalam memasarkan produk atau layanan Perseroan. Terlaksananya strategi ini tercapai melalui sinergi dengan unit terkait lain terutama Direktorat Operasional dalam rangka memastikan tersedianya sistem yang handal untuk memberikan layanan yang prima baik kepada mitra dealer maupun kepada masyarakat yang merupakan pengguna jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh Perseroan. Termasuk di antaranya adalah peningkatan waktu persetujuan kredit yang diimbangi juga dengan pelaksanaan manajemen risiko yang lebih terfokus.
In terms of operational excellence, the Marketing Directorate strives to optimize the potential of each branch as well as each employee placed in branches. The purpose of which is to increase branch and employee productivities in marketing the Company’s products or services. The strategy has been successfully implemented through the synergy with other related units, particularly the Operational Directorate, in order to ensure the availability of reliable system to provide excellent services to partner dealers and the public as the consumer of the financing services offered by the Company. The strategy included improvement in credit approval lead time coupled with a more focused risk management implementation.
Dalam hal customer intimacy, Perseroan juga mesti memperhatikan kepentingan dealer yang merupakan mitra bisnis Perseroan. Oleh karenanya, sampai saat ini telah dilaksanakan program-program yang dibagi menjadi dua kelompok besar yakni, loyalty program dan challenge program. Program loyalty dirancang khusus untuk mempertahankan dealer yang ada dan meningkatkan kinerja mereka sementara program challenge dimaksudkan untuk menarik dealer yang dianggap berpotensi.
In terms of customer intimacy, the Company must also consider the interest of dealers as the Company’s business partners. Therefore, up to the present time, the Company has held various programs under two broad categories, loyalty programs and challenge programs. Loyalty programs are specifically designed to maintain the existing dealers and to improve their performance whereas the challenge programs are aimed to attract dealers that are considered to have good potential.
Perseroan menjalankan program dealer management yang mencakup upaya perbaikan sistem untuk meningkatkan kinerja group dealer dan pareto dealer dalam bentuk pengadaan loyalty program dalam jangka pendek sampai dengan program tahunan. Dengan mengandalkan startegi tersebut, Perseroan terbukti dapat meraih pertumbuhan penjualan yang sangat baik sepanjang tahun 2014.
The Company implemented dealer management programs that include system improvement efforts to improve the performance of group dealers and pareto dealers by holding short-term up to annual loyalty programs. The Company has proven the effectiveness of the strategy referred to above by achieving outstanding sales growth during the year 2014.
Disamping menjalankan program-program yang sifatnya taktis, Perseroan juga menjalankan program pemasaran yang bersifat strategis dan jangka panjang. Salah satunya adalah dengan terus memperkuat brand image Perseroan. Langkah ini dilakukan baik melalui jalur above the line maupun below the line.
In addition to implementing tactical programs, the Company also implements strategic and long-term marketing programs. Among those programs is the continuous improvement of the Company’s brand image, for which the Company uses both the above the line and below the line marketing channels.
Perseroan sangat menyadari arti penting dari sebuah brand. Karena itu, program pengembangan brand juga menjadi salah satu fokus utama bagi Direktorat Marketing.
The Company is acutely aware of the significance of a brand. Therefore, brand development has become one of the main focuses of Marketing Directorate.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
73
Tinjauan Operasional
Pelayanan Dan Jaringan
Services And Network
Fungsi pelayanan (baik internal maupun eksternal) dan pengembangan jaringan di Perseroan dijalankan oleh Direktorat Operasional. Karena itu, Direktorat Operasional memiliki fungsi yang sangat sentral, karena dalam menjalankan fungsinya memliki keterkaitan dengan Direktorat lainnya dan memberikan dukungan kepada unit kerja lainnya dan jaringan kantor Perseroan, yang merupakan tempat terjadinya hampir seluruh kegiatan bisnis Perseroan.
The Company’s internal and external service and network developments are carried out by the Operational Directorate. Therefore, the Operational Directorate plays a highly central role as in carrying its functions it is related to other Directorates and since it provides supports to other work units and the Company’s office network, where substantially all of the Company’s business activities take place.
Direktorat Operasional harus dapat memastikan bahwa Perseroan memiliki sistem kerja yang handal sehingga dapat memfasilitasi seluruh proses bisnis terkait konsumen yang meliputi aplikasi kredit, pembayaran angsuran, hingga penyerahan berkas kepemilikan kendaraan bermotor di samping membawahi bidang umum lainnya.
The Operational Directorate must ensure that the Company has a reliable work system to facilitate all business processes related to customers, which include credit applications, installment payments until the handover of motor vehicles ownership paperwork in addition to other general departments.
Tahun 2014, Direktorat Operasional mengambil inisiatif strategis dengan memperkenalkan budaya kerja baru yang dinamakan dengan “CERIA”. “CERIA” merupakan singkatan dari “Cepat, Efektif, Ramah, Inisiatif dan Akurat”. Budaya kerja tersebut diyakini akan meningkatkan pelayanan untuk kepuasan pelanggan sehingga menjadi competitive advantage bagi Perseroan dalam menghadapi persaingan yang dirasa semakin ketat.
In 2014, the Operational Directorate took a strategic initiative by introducing a new work culture named “CERIA”. CERIA is short for “Cepat, Efektif, Ramah, Inisiatif and Akurat or Fast, Efective, Friendly, Proactive and Accurate”.The Company believes that the work culture will be able to improve services for customer satisfaction and therefore will become the Company’s competitive advantage in facing the increasingly tight competition.
Namun demikian, Perseroan sangat menyadari bahwa membangun budaya kerja bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Untuk itu, Perseroan telah menetapkan tahapan-tahapan dalam menenerapkan budaya kerja tersebut.
However, the Company is highly aware that building a work ethic is not an easy task that could be achieved within a short time. Therefore, the Company has defined the stages in implementing the work culture.
Tahun 2014 ditetapkan sebagai tahap sosialisasi, dimana budaya “CERIA” telah mulai diperkenalkan di seluruh Kantor Cabang, kantor Wilayah/Business Unit dan juga Kantor Pusat. Diharapkan karyawan dapat mulai menerapkan budaya kerja tersebut.
The year 2014 was established as the socialization stage, when the “CERIA” culture was initially introduced to all Branches, Business Unit and the Head Office. It was expected that employees would be able to start implementing the work culture.
Selain itu, Perseroan juga melakukan berbagai upaya lain untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, seperti pembenahan standar layanan di Kantor Cabang dan pembenahan “Contact Center”.
In addition, the Company also placed other efforts to improve its services to customers, among others, through the improvement of service standards in Branches and improvement in the “Contact Center”, which serve as one of the Company’s main contact points with the customers.
Berbagai upaya peningkatan layanan tersebut tak lain adalah untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan Perseroan. Perseroan percaya, dengan tingkat kepuasan pelanggan yang baik akan menjamin pertumbuhan bisnis Perseroan di masa-masa mendatang.
The various measures taken to improve services are none other than the Company’s willingness to continuously increase customers’ satisfaction. The Company believes that good customers’ satisfaction will guarantee the Company’s business growth in the future.
Dalam hal pengembangan jaringan, pada tahun 2014 Perseroan tidak melakukan penambahan jumlah Kantor Cabang. Hal ini dikarenakan Perseroan meyakini bahwa Kantor Cabang yang ada saat ini masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan. Selain itu, perkembangan penjualan sepeda motor pada tahun 2014 juga cenderung stagnan, sehingga Perseroan belum melihat urgensi untuk menambah jumlah Kantor Cabang.
In terms of network development, the Company did not increase the number of Branches in 2014. Such decision was taken as the Company believed that the existing Branches at the time still held great potential to be developed. In addition, motorcycles sales growth in 2014 showed a stagnant tendency; therefore the Company did not foresee the immediate urgency in increasing the number of Branches.
74
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Operational Overview
Namun demikian, dalam rangka terus memberikan kemudahan bagi pelanggan, tahun 2014 Perseroan menambah channel payment dengan menjalin kerjasama dengan gerai jaringan ritel Indomaret.
Nonetheless, in order to continuously provide convenience for customers, the Company increased the number of payment channel in 2014 by entering into cooperation with the retail outlet chains Indomaret.
Penambahan channel payment di Indomaret ini semakin melengkapi e-channel yang dapat dimanfaatkan pelanggan dalam melakukan pembayaran angsuran. Sebelumnya pelanggan dapat melakukan pembayaran melalui ATM BII, ATM, Internet & Mobile Banking Bank BCA, ATM Bank Mandiri, ATM, PPOB, Mobile serta Internet Banking Bank OCBC NISP, ATM & Loket BRI, Loket SOPP PT Pos Indonesia (Kantor POS), Loket Bank Bukopin, Gerai Alfamart & Alfa Express dan Gerai Alfamidi & Lawson.
The additional payment channels in Indomaret complemented the existing e-channela available for customers in paying installments. Previously, the customers are able to pay their installments through BII ATMs, Bank BCA ATMs ,Internet Banking and Mobile Banking, Bank Mandiri ATMs, Bank OCBC NISP ATMs, PPOBs, Mobile Banking and Internet Banking, BRI ATM and Counters, PT Pos Indonesia SOPP Counters (Post Office), Bank Bukopin Counters, Alfamart & Alfa Express Outlets and Alfamidi & Lawson Outlets.
Direktorat Operasional memahami bahwa Perseroan menjalankan bisnis yang berbasis sangat ritel, di mana Perseroan memberikan pembiayaan sepeda motor kepada jutaan konsumen berpendapatan menengah ke bawah di Indonesia. Berada di bisnis ritel tentunya mensyaratkan Perseroan untuk memiliki kapasitas database yang besar, kecepatan dan ketepatan informasi, serta sumber daya manusia yang memadai. Menyikapi hal ini, fokusnya dalam aspek TI sebagai upaya untuk menciptakan proses persetujuan kredit yang terstandarisasi dan lebih otomatis melalui pengembangan customer scoring system.
The Operational Directorate understands that the Company is engaged in a highly retail-based business, where the Company provides motorcycle financing for millions of middle to low income customers in Indonesia. Being engaged in retail business unquestionably necessitates the Company to have large database capacity, timely and accurate information, and adequate human resources. In response, the Operational Directorate, which also supervises the Information Technology – has increased its focus on IT aspects as part of the efforts to create a standardized and automated credit approval process through the development of customer scoring system.
Salah satu strategi lainnya adalah pengembangan proses bisnis terpusat yang akan dilakukan secara paralel untuk menggantikan sistem yang sekarang digunakan. Direktorat Operasional merasa inilah saatnya untuk pindah ke sistem terpusat mengingat kemampuan TI yang semakin canggih sehingga lalu lintas data dapat terjadi dalam waktu yang luar biasa cepat.Tujuannya adalah untuk memberikan nilai lebih bagi konsumen namun tanpa mengurangi kualitas pembiayaan yang disalurkan. Sistem terpusat ini nantinya juga akan dilengkapi dengan sistem backup untuk menjaga keamanan dan ketersediaan data baik itu data Perseroan maupun data konsumen.
Other strategy implemented was the development of a centralized business process that will be implemented in parallel to replace the currently existing system. The Operational Director considered that it was time to migrate to a centralized system considering the increasing sophistication of IT capabilities which allows data traffic in an extremely short time. The purpose was to provide an added value to customers without having to diminish the quality of financing extended. The centralized system will be equipped with a backup system to maintain data security and availability, both the Company’s and customers’ data.
Direktorat Operasional juga senantiasa berpandangan ke depan dan selalu menyusun rencana kerjanya berdasarkan arah pengembangan bisnis Perseroan. Ulasan yang lebih rinci mengenai tinjauan TI dapat dilihat pada pembahasan TI dalam laporan tahunan ini.
The Operational Directorate also remains forward-looking and continuously prepares its work plan based on the direction of the Company’s business development. Further analysis concerning Information Technology is presented in the discussion of Information Technology in this annual report.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
75
tinjauan bisnis
Business Overview
Kondisi Makro Ekonomi Indonesia 2014
Indonesia’s Macro Economic Condition in 2014
Awan gelap masih menggelayuti perekonomian global pada tahun 2014. Prediksi beberapa lembaga keuangan dunia yang menyebutkan bahwa pertumbuhan perekonomian global akan membaik pada tahun 2014 pada akhirnya tidak terbukti. Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) bahkan telah merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global pada akhir kuartal kedua tahun 2014.
Shadows of storm still loomed over the global economy in 2014. The forecasts made by several global financial institutions that predicted the global economic growth would improve in 2014 were eventually unproven. The International Monetary Fund (IMF) had even revised their initial forecast on global economic growth at the end of the second quarter in 2014.
Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi di negara-negara utama ekonomi dunia membuat laju pertumbuhan ekonomi global kembali tertekan. Bahkan, China yang selama ini menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi global, pada tahun 2014 lalu hanya meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 7,40%, atau yang terendah dalam 24 tahun terakhir.
Failure to achieve the targeted economic growth in the world’s main countries has put further pressures on the global economic growth rate. Even China, which has historically spearheaded the global economic growth, was only able to achieve a 7.40% growth rate in 2014, or the lowest in the past 24 years.
Memburuknya kondisi ekonomi global pada akhirnya juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global membuat permintaan akan barang komoditas asal Indonesia juga mengalami penurunan. Hal ini memicu terjadinya penurunan harga komoditas yang cukup drastis. Pendapatan dari ekspor pun mengalami penurunan yang cukup tajam. Beruntung konsumsi dalam negeri masih relatif stabil hingga Indonesia masih bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,10% pada akhir tahun 2014.
The impact of the declining global economic condition eventually made its mark on Indonesia’s economic growth. The slowdown in global economic growth has resulted in the decline of demand for commodities from Indonesia, which also sent the commodity prices plunging. Export revenue also experienced a relatifly sharp decline. On a positive note, domestic consumption remained relatifly stable, therefore Indonesia was still able to achieve a 5.10% economic growth rate by the end of 2014.
76
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Business Overview
Fluktuasi kenaikan harga minyak dunia pada semester awal tahun 2014 cukup mempengaruhi perekonomian Indonesia karena terkait dengan besarnya beban subsidi BBM. Meskipun demikian, menjelang akhir tahun 2014 harga minyak dunia mulai menunjukkan trend penurunan, diikuti dengan kebijakan pemerintahan baru dalam menekan beban subsidi BBM melalui mekanisme menaikkan harga sampai melepasnya ke mekanisme pasar.
The upward fluctuation of the world oil price during the early semester of 2014 had a significant effect to Indonesia’s economy, owing to its correlation to the magnitude of the fuel subsidy that Indonesia had to bear. Nonetheless, as the year 2014 was closing in, the world oil price began to show a downward trend, followed by the government’s policy to reduce the cost of fuel subsidy through alternative mechanisms, such as increasing the price until eventually leaving the fuel price to market mechanism.
Penurunan harga komoditas dunia membuat daya beli kelompok masyarakat yang bergerak di sector komoditas dan pertanian mengalami penurunan yang relatif tinggi. Selain itu, tekanan perlemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga turut berkontribusi pada pergerakan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2014.
The decline in the world commodity prices resulted in relatifly sharp decline in the purchasing power of the communities that engaged in the commodity and agriculture sectors. In addition, the pressure of depreciating Rupiah against US Dollar also contributed to the dynamics of Indonesia’s economy throughout the year 2014.
Industri Otomotif & Pembiayaan Sepeda Motor Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional juga turut mempengaruhi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia tahun 2014. Penjualan produk otomotif, khususnya di segmen roda empat mengalami tekanan yang sangat kuat. Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan kendaraan roda empat tahun 2014 terkoreksi 1,70% (yoy) dibandingkan penjualan tahun sebelumnya, yaitu dari 1.229.901 unit pada tahun 2013 menjadi 1.208.337 unit pada tahun 2014.
The Automotive & Motorcycle Financing Industries The slowdown in national economic growth has also affected the growth of the automotive industry in Indonesia during 2014. Sales of automotive products, particularly in the four-wheel segment suffered extreme pressures. Based on the data released by the Association of Indonesia Automotive Industry (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, “GAIKINDO”), sales of four-wheel vehicles in 2014 was contracted by 1.70% (yoy) compared to the previous year’s sales, i.e. from 1,229,901 units in 2013 to 1,208,337 units in 2014.
Di segmen kendaraan roda dua kondisinya sedikit lebih baik. Dari data yang di rilis AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), total penjualan sepeda motor tahun 2014 menunjukan pertumbuhan penjualan walau hanya sebesar 1.60% (yoy).
The two-wheel segment was slightly in a better condition. Based on the data released by the Indonesian Motorcycles Industry Association (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, “AISI”), total motorcycles sales in 2014 demonstrated growth, although by a mere 1.60% (yoy).
Data penjualan sepeda motor baru (AISI)
New Motorcycles Sales Data (AISI)
Uraian 2013 (unit) 2014 (unit) Pertumbuhan Description Growth Penjualan Sepeda Motor Baru New Motorcycles Sales
7.743.879
7.867.196
1,60%
Berkaca pada data AISI, terlihat bahwa sepeda motor masih menjadi alternatif transportasi yang menarik bagi sebagian besar penduduk di negara berkembang seperti Indonesia. Harga sepeda motor masih relatif terjangkau untuk sebagian penduduk. Terlebih fasilitas angkutan umum yang tersedia masih belum memadai. Karena itu, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, penjualan sepeda motor pada tahun 2014 masih mengalami pertumbuhan.
Reflecting on the data from AISI, it was clear that motorcycles remained as attractive alternative transportation for most individuals in the society of a developing country as Indonesia. The price of a motorcycle was still relatifly affordable for a large part of society. Furthermore, the available public transportation facilities were still far from adequate. Therefore, amidst the turbulent economy, motorcycles sales in 2014 were still able to experience growth.
Masih relatif tingginya permintaan akan produk sepeda motor merupakan peluang bagi pelaku industri untuk terus melakukan ekspansi. Bukan hanya pabrikan sepeda motor yang cukup agresif dalam menawarkan berbagai varian barunya, tapi juga para dealer dan perusahaan pembiayaan juga tidak kalah agresif dalam menawarkan berbagai kemudahan kepemilikan sepeda motor.
The relatifly high demand for motorcycles was an opportunity for the industry players to continue expanding their business. The motorcycles manufacturers were not the only industry players who were fairly aggressive in offering their new variants; dealers and financing companies were no less aggressive in offering various services to accommodate motorcycles ownerships.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
77
Tinjauan Bisnis
Industri pembiayaan sepeda motor pada tahun 2014 masih menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Kendati demikian, makin ketatnya tingkat persaingan serta pertumbuhan tingkat suku bunga yang terus bergerak naik membuat laba sebagian perusahaan pembiayaan sepeda motor mengalami penurunan.
The motorcycle financing industry in 2014 still managed to demonstrate a decent growth. Nevertheless, the intensified competition and the growth of interest rate, which was continuously increasing, have undermined the profit of some motorcycle financing companies.
Tahun 2014, Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) pada level 7,50%. Hal ini membuat biaya pendanaan (cost of fund) bagi perusahaan pembiayaan sepeda motor menjadi lebih tinggi. Namun demikian, secara keseluruhan industri pembiayaan sepeda motor di Indonesia tahun 2014 masih berada pada level yang positif.
In 2014, Bank Indonesia maintained the BI rate at 7.50%, which resulted in higher cost of fund for motorcycle financing companies. However, Indonesia’s motorcycle financing industry in 2014 in overall remained positive.
Pembiayaan Sepeda Motor WOM Tahun 2014, pembiayaan sepeda motor masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan Perseroan. Perseroan mencatat pertumbuhan unit pembiayaan sebesar 10,96% dan mengalami pertumbuhan pembiayaan sebesar 8,63%. Dari jumlah tersebut, kontribusi pembiayaan sepeda motor baru masih sangat dominan, yaitu mencapai 71,95%, sedangkan kontribusi pembiayaan sepeda motor bekas hanya sebesar 28,05%.
WOM Motorcycles Financing In 2014, motorcycles financing remained the main contributor to the Company’s revenue. The Company recorded a 10.96% growth in terms of number of unit financed and an 8.63% growth in terms of financing value. The contribution of new motorcycles financing to the total growth remained highly dominant, i.e. 71.95%, whereas used motorcycles financing only contributed 28.05%.
Pembiayaan sepeda motor WOM Finance
WOM Finance Motorcycles financing
Pembiayaan Sepeda Motor WOM Finance 2013 2014 WOM Finance Motorcycles Financing Unit Nilai Pembiayaan (Rp) / Financing Value (Rp)
536.141 5.620.144.890.630
Pembiayaan Sepeda Motor Baru Pertumbuhan pembiayaan Perseroan pada segmen sepeda motor baru tahun 2014 cukup menggembirakan. Pertumbuhan pembiayaan sepeda motor baru Perseroan tahun 2014 mencapai 8,75%, dari 393.646 unit pada tahun 2013 menjadi 428.072 unit tahun 2014. Pertumbuhan tersebut jauh diatas pertumbuhan penjualan sepeda motor baru domestik yang berdasarkan data AISI hanya bertumbuh 1,50% sepanjang tahun 2014.
594.928 10,96% 6.105.041.453.667 8,63%
New Motorcycles Financing The Company’s new motorcycles financing segment in 2014 demonstrated satisfactory growth. The growth of the Company’s new motorcycle financing in 2014 reached 8.75%, from 393,646 units in 2013 to 428,072 units in 2014. The growth far exceeded the growth in domestic new motorcycles sales of 1.50% in 2014 as reported by AISI.
Pembiayaan sepeda motor baru WOM Finance
WOM FINANCE New Motorcycles Financing
Pembiayaan Sepeda Motor Baru 2013 2014 New Motorcycles Financing Unit Nilai Pembiayaan (Rp) / Financing Value (Rp)
Pertumbuhan Growth
393.646 4.554.053.525.758
Pertumbuhan Growth
428.072 8,75% 4.853.804.896.917 6,58%
Secara umum, potret pasar sepeda motor baru yang berlangsung sampai akhir tahun 2014 sebagai berikut :
The landscape of new motorcycle market in general for the year ended 2014 was as follow:
•
•
78
Penjualan segmen sepeda motor scooter matic masih sangat dominan. Berdasarkan data AISI, porsi penjualan scooter matic sebesar 67,30% dan porsi segmen Cub sebesar 18,70%.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Sales from scooter automatic motorcycles remained dominant. Based on AISI 2014 data, automatic scooter contributed 67.30%, and Cub segment contributed 18.70%.
Business Overview
•
Segmen Sport memiliki tren pertumbuhan yang positif dan konsisten dari tahun ketahun. Berdasarkan data 2014 AISI, porsi penjualan segmen Sport sebesar 14,00%.
•
Sport segment demonstrated a positive and consistent growth trend from year to year. Based on AISI 2014 data, Sport contributed 14.00%.
Para produsen mulai berlomba menerapkan teknologi motor injeksi sebagai key success faktor produk dalam kompetisi turut mengedukasi konsumen untuk memilih kendaraan bermotor yang hemat dan ramah lingkungan.
Manufacturers started racing to implement the fuel injection technology for motorcycle as a key success factor for the product as part of the competition to educate consumers to choose efficient and eco-friendly motorcycles.
Sales Quality Peningkatan penjualan baik dari sisi unit maupun nilai pembiayaan memang merupakan hal yang baik, tetapi peningkatan penjualan harus disertai dengan control kualitas, sehingga unit yang dibiayai akan memberikan kontribusi profit yang positif bagi Perseroan. Untuk itu, Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk tidak hanya berpatokan pada jumlah pencapaian, tetapi juga pada kualitas dari pembiayaan yang diberikan.
Sales Quality Sales growth, both in terms of number of unit and financing value is indeed positive, but sales growth must be followed by quality control, so that the unit under financing will continue to generate positive profit contribution for the Company. To achieve that objective, the Company has implemented a policy that not only focus on the number of achievement but also the quality of the financing extended.
Sepanjang tahun 2014, pergerakan indeks kualitas pembiayaan Perseroan secara umum masih terkendali dan menunjukkan tren perbaikan setiap bulannya. Hal ini tak lepas dari strategi yang diterapkan Perseroan dalam proses yang dilakukan pada setiap pembiayaan yang dilakukan, yaitu sejak target segmen konsumen, survey, proses appraisal maupun pengelolaan saat konsumen sudah disetujui pengajuan pembiayaannya.
During the year 2014, the Company’s financing quality index in general remained under control and demonstrated an improving trend from month to month. The success could not be separated from the strategy implemented by the Company for the procedures to be carried out for each financing, starting from defining the targeted consumers segment, survey, appraisal process up to the procedures to manage the customers once their application have been approved.
Secara spesifik sebagai tahap awal akuisisi, marketing Perseroan sudah melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Specifically from the early stage of acquisition, the followings are mandatory for the Company’s marketing staffs:
•
•
•
Pelatihan berkala kepada Marketing Head untuk meningkatkan kemampuan skill management CMO (Credit Marketing Officer) dibawahnya. Melakukan random sampling OTS secara berkala (On The Spot) atas hasil survey calon konsumen yang dilakukan oleh CMO.
•
Regular training for Marketing Heads to improve the management skills of the CMOs (Credit Marketing Officer) under their supervision; Conduct OTS (on the spot) random sampling on a periodical basis of the result of prospective customers survey conducted by the CMOs;
Sales Quality Performance menjadi sebagai salah satu kriteria dalam perhitungan insentif CMO.
Sales Quality Performance is established as one of the criteria in the calculation of incentives for the CMOs
Kekuatan WOM Finance Di segmen pembiayaan sepeda motor baru, balancing pricing strategy dan dealer management menjadi dua perhatian utama yang dijalankan Perseroan sepanjang tahun 2014.
Our Strengths Within the new motorcycle financing segment, a balanced pricing strategy and dealer management were the two main concerns that the Company focused on throughout the year 2014.
Pricing strategy yang dilakukan mencakup diversifikasi TAC (Total Acquisition Cost) berdasarkan tipe yang disesuaikan dengan kondisi per wilayah cakupan penjualan. Sedangkan dealer management mencakup upaya pengelolaan untuk meningkatkan kinerja group dealer dan pareto dealer dalam bentuk pengadaan loyalty program dalam jangka pendek sampai dengan program tahunan.
Our pricing strategy included TAC (Total Acquisition Cost) diversification by type, adjusted in accordance with the condition of each sales area covered. Whereas dealer management included the maintenance to increase the performance of group dealers and pareto dealers by providing short-term and annual loyalty programs.
Dengan mengandalkan startegi tersebut, Perseroan terbukti dapat meraih pertumbuhan penjualan yang sangat baik sepanjang tahun 2014.
By relying on the strategies referred to above, the Company has proven that it was able to achieve outstanding sales growth during the year 2014.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
79
Tinjauan Bisnis
Profitabilitas Meskipun dari sisi volume dan jumlah pembiayaan sepeda motor baru masih menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Perseroan, namun biaya akuisisi pembiayaan sepeda motor baru masih relatif tinggi, sehingga mengerus profit yang bisa dihasilkan Perseroan.
Profitability Although new motorcycle financing remained the main contributor for the Company’s revenue in terms of volume and number of transactions, the acquisition cost for new motorcycle financing remained relatifly high, therefore undermining the profit that could be generated by the Company.
Untuk itu, Perseroan telah melakukan berbagai langkah agar perolehan marjin dari segmen sepeda motor baru dapat tetap secara maksimal di kelola. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan penyesuaian, balancing dan monitoring terkait strategi pricing dibandingkan dengan TAC (Total Acquisition Cost).
To that end, the Company has taken several measures to ensure that the margin generated from the new motorcycle segment can be optimally managed. One of the measures taken was the adjustment, balancing and monitoring of pricing strategy compared to the TAC (Total Acquisition Cost).
Selain itu Perseroan juga melakukan management portofolio brand dengan meningkatkan kontribusi penjualan tipe Sport terutama pada tipe Highend Sport, meskipun demikian terdapat juga tantangan pada segmen ini yaitu pada penetapan pricing yang harus lebih kompetitif.
In addition, the Company also managed its brand portfolio by increasing the contribution of Sport type sales, particularly from the High-end Sports type, although the segment also faced a challenge as it required a more competitive pricing strategy.
Pembiayaan Sepeda Motor Bekas
Used Motorcycle Financing
Pembiayaan sepeda motor bekas WOM Finance
Used Motorcycle Financing
Pembiayaan Sepeda Motor Bekas 2013 2014 Used Motorcycles Financing Unit Nilai Pembiayaan (Rp) / Financing Value (Rp)
142.495 1.066.091.364.872
Pertumbuhan Growth
166.856 17,10% 1.251.236.556.750 17,37%
Pencapaian pembiayaan segmen sepeda motor bekas tahun 2014 menunjukan pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 17,10% (yoy), dari 142.495 unit menjadi 166.856 unit. Pertumbuhan volume itu juga dibarengi dengan pertumbuhan nilai pembiayaan, yaitu dari Rp1,07 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp1,25 triliun pada tahun 2014 atau tumbuh 17,37% (yoy).
The performance of used motorcycle financing for the year 2014 demonstrated a significant growth of 17.10% (yoy), from 142,495 units to 166,856 units. The growth in volume was also accompanied by the growth in financing value, from Rp1.07 trillion in 2013 to Rp1.25 trillion in 2014, or a growth rate of 17.37% (yoy).
Pertumbuhan tersebut menunjukan bahwa segmen pembiayaan sepeda motor bekas memiliki potensi pasar yang sangat besar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat baik. Untuk itu, Perseroan akan lebih gencar lagi dalam menggarap segmen pasar ini.
Such growth indicated that the used motorcycle financing segment still harbor extremely large market potential with highly attractive growth rate. Therefore, the Company plans to develop this market segment more intensively.
Sales Quality Strategi umum sales quality management pada segmen sepeda motor bekas sama dengan yang dilakukan pada segmen sepeda motor baru. Selain itu, dengan menyesuaikan kondisi nature bisnis sepeda motor bekas, salah satu key point yang diterapkan mencakup monitoring berkala pada harga pasar sepeda motor bekas dan taksasi value unit financing.
Sales Quality The general strategy of sales quality management in the used financing segment is similar to that in the new motorcycle financing segment. In addition, in accordance with the nature of used business, one of the key points implemented included periodical monitoring of used motorcycle market price and the appraisal value of the unit under financing.
Harga pasar perlu di monitoring untuk digunakan sebagai acuan batasan nilai unit yang sudah di taksasi, sehingga tidak over atau under value, karena akan berkorelasi dengan nilai pembiayaan yang akan diberikan ke konsumen.
Market price needs to be monitored to be used as the basis to determine the value of the unit being appraised so there are no over or under value, considering its correlation with the amount of financing that will be granted to the customers.
80
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Business Overview
Profitabilitas Pembiayaan sepeda motor bekas memiliki rentang marjin yang lebih baik dibandingkan pembiayaan sepeda motor baru. Hal ini disebabkan biaya akuisisi unit yang masih lebih rendah dibandingkan sepeda motor baru, meskipun untuk penanganan kualitas juga relatif hampir sama dengan produk sepeda motor baru.
Profitability The profit margin for used motorcycle financing is higher compared to the new motorcycle financing, as a result of lower acquisition cost compared to the new motorcycle financing, although the sales quality management is relatifly similar.
Tahun 2014, Perseroan menerapkan strategi dalam upaya meningkatkan kontribusi volume dari produk ini, hal ini terlihat dari pertumbuhan yang sangat baik.
In 2014, the Company implemented the strategy to improve the volume contribution from the product portfolio, the success of which was reflected in the excellent growth achieved by this segment.
Kekuatan WOM Finance Salah satu kekuatan Perseroan di segmen pembiayaan sepeda motor bekas adalah appraisal atas nilai unit pembiayaan melalui taksasi unit yang lebih baik dan lebih cepat. Perseroan menerapkan strategi penentuan pricing dilapangan untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar dengan tetap mengacu pada harga pasar yang telah ditentukan.
Our Strength One of the Company’s strengths in the used motorcycle financing is faster and higher quality appraisal on the financing value of the unit being appraised. The Company implements a pricing strategy to adjust with the changes in market condition by referring to the pre-determined market prices.
Sharia Financing
Pembiayaan Syariah Pembiayaan WOM Finance WOM Finance Financing
Konvensional Conventional
Syariah Sharia
Unit Nilai Pembiayaan (Rp) Financing Value (Rp)
594.837 91 6.104.136.785.317 904.668.350
Kontribusi pembiayaan sepeda motor syariah tahun 2014 masih sangat kecil dibandingkan dengan pembiayaan konvensional. Sepanjang tahun 2014, pembiayaan sepeda motor melalui skema syariah hanya 91 unit dengan nilai pembiayaan sebesar Rp904 juta.
The contribution of sharia financing for motorcycles was inconsequential compared to conventional financing. During the year 2014, motorcycle financing under the sharia scheme only consisted of 91 units with a total financing value of Rp904 million.
Meskipun demikian, Perseroan tetap meyakini bahwa pembiayaan syariah masih memiliki pontensi yang sangat besar untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang.
Even so, the Company remained convinced that sharia financing still harbor great potential for growth in the future years.
Sales Quality Pembiayaan syariah memiliki sedikit perbedaan dengan pembiayaan konvensional, khususnya pada saat akad kredit. Namun demikian, secara umum perlakuan yang diberikan tidak terlalu berbeda dengan pembiayaan konvensional, khususnya dalam hal appraisal kelayakan kredit dan pengelolaan account.
Sales Quality Sharia financing is slightly different with conventional financing, particularly on aspects related to the signing of credit agreement. However, the treatment for sharia financing in general if fairly similar to conventional financing, particularly on aspects concerning the appraisal for credit worthiness and account management.
Profitabilitas Profitabilitas segmen pembiayaan syariah tidak memiliki perbedaan yang signifikan berarti dibandingkan dengan pembiayaan konvensional.
Profitability There are no significant differences between sharia financing segment and conventional financing segment.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
81
Tinjauan Bisnis
Unique Selling Point Perseroan mengakomodir fasilitas pembiayaan syariah melengkapi pembiayaan konvensional sehingga bisa memberikan pilihan yang luas kepada calon konsumen yang membutuhkannya. Tidak ada perbedaan yang signifikan terkait dengan strategi yang bersifat dasar seperti mekanisme persetujuan pengajuan pembiayaan , pricing yang kompetitif serta penanganan saat sudah menjadi konsumen.
Unique Selling Point The Company accommodates the sharia financing facility to complement the conventional financing facility in order to provide a wide range of options for the customers who required them. There are no significant differences related to the fundamental strategies such as the approval mechanism for financing application, competitive pricing and the procedures to manage approved customers.
Hanya pada proses tertentu yang dibedakan dengan mengacu pada asas pembiayaan syariah.
The only difference compared to the conventional financing lies on certain processes that were specifically adjusted to conform to the sharia financing principles.
Prospek Tahun 2015
2015 Prospect
Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2015 diprediksi tidak akan terlalu berbeda dibandingkan tahun 2014. Kenaikan Inflasi sebagai efek dari kebijakan pengurangan subsidi BBM dan mengalihkannya ke mekanisme pasar yang berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi. Kemudian melemahnya komoditi perkebunan seperti CPO, karet akan berdampak pada melemahnya kemampuan beli terutama untuk konsumen diluar pulau Jawa.
In general, Indonesia’s economic condition in 2015 is predicted to remain relatifly similar to that of 2014. Inflation is expected to remain as a result of the policy to reduce fuel subsidy and to leave the fuel price to market mechanism, which is expected to result in the increase in basic commodity prices and transportation cost. Furthermore, the weakening of plantation commodity such as CPO, rubber, and others will result in the weakening of purchasing power, particularly for consumers residing outside of Java island.
Dari sektor keuangan, kemungkinan BI akan menaikan BI rate juga akan berdampak pada kenaikan suku bunga pinjaman.
In the financial sector, the possibility that BI will increase the BI Rate will also result in the increase of lending rate.
Dengan tantangan yang kemungkinan terjadi di tahun 2014, AISI memperkirakan penjualan sepeda motor ditahun 2015 akan relatif hampir sama dengan pencapaian di tahun 2014 dikisaran 7,8 – 7,9 juta unit.
Looking at the challenges that are likely to occur in 2014, AISI predicted the sale of motorcycles in 2015 will remain close to the level achieved in 2014, i.e. within a range of 7.8 – 7.9 million units.
Dalam hal potensi penjualan, sepeda motor masih menjadi pilihan utama terkait dengan minimnya kemajuan dalam penyediaan transportasi umum yang memadai, pengembangan infrastruktur jalan yang kurang berimbang dengan penggunanya.
In terms of prospects, motorcycles remain the first choice considering the infinitesimal progress in the efforts to provide adequate public transportation and road infrastructures that are able to accommodate the users.
Komitmen pemerintahan baru dalam mengembangkan wilayah diluar pulau Jawa jika dapat terealisasi bertahap akan menyebabkan pergeseran pertumbuhan ekonomi diluar pulau Jawa, dimana hal ini akan merupakan potensi market yang perlu disiapkan untk dikelola meskipun tidak akan terealisasikan dalam waktu singkat.
If the commitment of the new government to develop areas outside Java could be achieved gradually, it will result in the shift of economic growth to areas outside Java, which will be a potential market for which the Company has to be prepared to manage, although it may not be achieved within a short time.
82
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Business Overview
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
83
tinjauan keuangan
Financial Overview Analisis dan pembahasan pada bagian ini harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, dan Surja yang juga disajikan dalam Annual Report (Laporan Tahunan) ini.
The discussion and analysis presented in this section must be read in conjunction with the Financial Statements for the years ended 31 December 2014 and 2013, which have been audited by the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman, and Surja that are presented in this Annual Report.
Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, dan Surja, laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang seluruhnya mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Public Accountant Firm Purwantono, Suherman, and Surja, in their opinion stated that the Company’s consolidated financial statements have fairly presented, in all material respects, the financial position of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk as of 31 December 2014 and 2013, and its financial performance and cash flows for the years then ended, in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.
Laporan Posisi Keuangan
Statements of Financial Position
Aset
Assets
Uraian
2014
2013
Pertumbuhan / Penurunan(%) Growth / Decrease (%)
742,715
233,080
218.7%
Cash and Cash Equivalents
0
10,053
-100.0%
Marketable Securities
4,286,864
3,378,921
26.9%
Consumer Financing Receivables - Net
Piutang lain-lain
71,750
70,871
1.2%
Other Receivables
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
79,494
56,918
39.7%
Prepaid Expenses and Advances
Aset tetap
59,569
41,003
45.3%
Property and Equipment
Aset lain-lain
59,539
38,250
55.7%
Other Assets
5,299,931
3,829,096
38.4%
Total Assets
Kas dan Setara kas Efek-efek Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih
Total Aset
Sepanjang tahun 2014, jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar 38,40 %, dari Rp3.829,10 miliar menjadi Rp5.299,93 miliar pada 31 Desember 2014. Sebagian besar peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan piutang pembiayaan konsumen.
84
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Description
In the year 2014, the Company’s asset experienced a 38.40% growth, from Rp3,829.10 billion to Rp5,299.93 billion as of 31 December 2014. The increase was mainly contributed by the increase in consumer financing receivables.
Financial Overview
Liabilitas Uraian
Liabilities 2014
2013
Pertumbuhan / Penurunan(%) Growth / Decrease (%)
2,163,030
1,676,602
29.0%
Bank Loan
41,579
65,396
-36.4%
Accrued Expenses
7,801
4,805
62.4%
Taxes Payable
226,599
320,465
-29.3%
Other Payables
2,015,316
985,122
104.6%
Bonds Payable - Net
Liabilitas imbalan pascakerja
81,950
63,042
30.0%
Liability for Post-employment Benefits
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
116,680
103,027
13.3%
Deferred Tax Liabilities - Net
Utang subordinasi
100,000
100,000
0.0%
Subordinated Loan
4,752,955
3,318,459
43.2%
Total Liabilities
Utang Bank Biaya masih harus dibayar Utang pajak Utang lain-lain Utang obligasi - bersih
Total Liabilitas
Pada 31 Desember 2014, jumlah liabilitas Perseroan tumbuh 43,20% dari Rp3.318,46 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp4.752,96 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang obligasi atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I dan Tahap II tahun 2014.
Description
As of 31 December 2014, the Company’s liabilities have grown by 43.20%, from Rp3,318.46 billion in 2013 to Rp4,752.96 billion. The increase was mainly contributed by the increase in bonds payable arising from the issuance of Serial Bonds I WOM Finance Tranche I and Tranche II Year 2014.
Ekuitas Uraian
Equity 2014
2013
Pertumbuhan / Penurunan(%) Growth / Decrease (%)
Description
Modal Saham
200,000
200,000
0.0%
Capital Stock
Modal disetor lainnya
110,413
110,413
0.0%
Additional Paid-in Capital
Saldo laba
Retained Earnings
Cadangan umum
9,000
8,000
12.5%
Appropriated for general reserve
Belum ditentukan penggunaannya
227,563
192,224
18.4%
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
546,976
510,637
7.1%
Total Equity
Pada tahun 2014, total ekuitas meningkat sebesar 7,10% menjadi Rp546,98 miliar dibandingkan saldo tahun 2013 yang sebesar Rp510,64 miliar. Pertumbuhan ekuitas tersebut terutama didorong oleh peningkatan saldo laba tahun 2014 yang belum ditentukan penggunanya.
In 2014, total equity has increased by 7.10% to Rp546.98 billion compared to the balance as of 2013 of Rp510.64 billion. The growth in equity was mainly contributed by the increase in 2014 unappropriated retained earnings.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
85
Tinjauan Keuangan
Laporan Laba Rugi Uraian
Statements of Comprehensive Income 2014
2013
Pertumbuhan / Penurunan(%) Growth / Decrease (%)
Pendapatan
Description Revenues
Pembiayaan konsumen - bersih
844,579
801,488
5.4%
Consumer financing - net
Bunga
10,363
10,143
2.2%
Interest
Administrasi
438,301
540,213
-18.9%
Administration
Lain-lain
266,362
231,678
15.0%
Others
1,559,605
1,583,522
-1.5%
Total Revenues
Total Pendapatan Beban
Expenses
Umum dan administrasi
(473,326)
(597,206)
-20.7%
General and administrative
Gaji dan tunjangan karyawan
(348,976)
(377,524)
-7.6%
Salaries and employee benefits
Pendanaan
(426,385)
(331,388)
28.7%
Financing cost
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai
(221,060)
(148,371)
49.0%
Provision for impairment losses
Penyusutan
(30,177)
(35,241)
-14.4%
Depreciation
Lain-lain
(9,689)
(4,529)
113.9%
Others
(1,509,613)
(1,494,259)
1.0%
Laba sebelum pajak
49,992
89,263
-44.0%
Income Before Tax Expense
Beban pajak
(13,653)
(22,908)
-40.4%
Tax Expense
Laba tahun berjalan
36,339
66,355
-45.2%
Income for the year
Total laba komprehensif tahun berjalan
36,339
66,355
-45.2%
Total Comprehensive Income for the Year
Laba per saham dasar
18.17
33.18
-45.2%
Basic Earnings per Share
Total Beban
Pendapatan Hingga 31 Desember 2014, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1.559,61 miliar, menurun 1,50% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.583,52 miliar. Sebagian besar penurunan pendapatan tersebut disebabkan karena adanya penurunan pendapatan administrasi
86
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Total Expenses
Revenues For the year ended 31 December 2014, the Company successfully recorded a total revenue of Rp1,559.61 billion, a 1.50% decrease compared to prior year’s revenue of Rp1,583.52 billion. A significant portion of the decrease in revenue was mainly contributed by the decrease in administration revenue.
Financial Overview
Beban Total beban yang ditanggung Perseroan tahun 2014 mencapai Rp1.509,61 miliar jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan total beban periode sebelumnya yang sebesar Rp1.494,26 miliar. Sebagian besar peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan beban pendanaan dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai
Expenses Total expenses incurred by the Company for the year 2014 was Rp1,509.61 billion, which was higher compared to the total expenses for the previous period of Rp1,494.26 billion. A significant portion of the increase in expenses was contributed by the increase in financing cost and provision for impairment losses.
Laba Sebelum Pajak Tahun 2014, Perseroan berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp49,9 miliar jumlah tersebut turun 44% dibandingkan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp89,26 miliar.
Income Before Tax For the year 2014, the Company managed to record a total Income Before Tax of Rp49.9 billion, which was 44% lower compared to the balance for the previous period of Rp 89.26 billion.
Laba Bersih Laba Bersih Perseroan tahun 2014 mencapai Rp36,34 miliar atau mengalami penurunan sebesar 45,2% jika dibandingkan dengan Laba Bersih tahun 2013 sebesar Rp66,36 miliar.
Net Income The Company’s Net Income for the year 2014 reached Rp36.34 billion, or decreased by 45.2% compared to the Net Income for the year 2013 of Rp66.36 billion.
Arus Kas Uraian
Cash Flows 2014
2013
Pertumbuhan / Penurunan(%) Growth / Decrease (%)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional
(984,588)
(500,055)
-96.9%
Net Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
(26,213)
(8,729)
-200.3%
Net Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
1,520,428
403,790
276.5%
Net Cash Flows from Financing Activities
509,635
(104,960)
585.6%
Net Cash Flows
Arus Kas Bersih
Description
Kas bersih yang diterima dari aktifitas operasional menurun dari minus Rp500,1 miliar pada tahun 2013 menjadi minus Rp984,6 miliar pada tahun 2014.
Net cash flows provided by operating activities decreased from minus Rp500.1 billion for the year 2013 to minus Rp984.6 billion for the year 2014.
Kas Bersih yang dialokasikan untuk investasi pada tahun 2014 lebih besar dibanding tahun 2013, dari Rp8,7 miliar menjadi Rp26,2 miliar.
Net cash flows used in investing activities in 2014 has increased compared to 2013, from Rp8.7 billion to Rp26.2 billion.
Kas Bersih karena aktivitas pendanaan mengalami kenaikan dari Rp403,8 miliar menjadi Rp1.520,4 miliar pada tahun 2014, dikarenakan oleh penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I dan Tahap II tahun 2014 di bulan Juni 2014 dan Desember 2014.
Net cash flows provided by financing activities has increased from Rp403.8 billion to Rp1,520.4 billion in 2014 as a result of the issuance of Serial Bonds I WOM Finance Tranche I and Tranche II Year 2014 in June 2014 and December 2014, respectively.
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan membiayai usahanya sebagian besar dari pinjaman bank dan melalui penerbitan obligasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan terus menjaga pengelolaan pendanaannya sehingga menjadi lebih baik dan efisien.
Debt Service Ability and Receivables Collectibility Rate The Company mainly finances its business by obtaining bank loans and issuing bonds. Within the past few years, the Company continuously maintained its funding management to be more sound and efficient.
Kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, dicerminkan oleh perhitungan rasio Solvabilitas dan Kolektibilitas.
The Company’s ability to meet all its obligation, either long-term as well as short-term liabilities, is reflected by the Solvency and Collectibility ratios.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
87
Tinjauan Keuangan
Rasio Likuiditas Untuk memastikan terjaganya komitmen yang telah dibuat bersama para krediturnya, Perseroan senantiasa menjaga tingkat likuiditasnya. Pendekatan ini juga diterapkan untuk memastikan tersedianya likuiditas yang baik dalam rangka mendukung kegiatan bisnis sehari-hari ataupun membiayai ekspansi bisnis.
Liquidity Ratio The Company continuously maintains its liquidity in order to secure its commitment to the creditors. The approach was also implemented to ensure the availability of proper liquidity in order to support daily business activities and to finance business expansion.
Di tahun 2014, Fitch Ratings kembali mengeluarkan peringkatnya atas Perseroan yakni idAA (Double A, Stable Outlook), sama seperti tahun sebelumnya.
In 2014, Fitch Ratings again issued idAA (Double A, Stable Outlook) rating for the Company, the same as previous year.
Rasio Rentabilitas • Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Imbal hasil rata-rata aktiva tahun 2014 sebesar 0,70%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 1,70%. Penurunan ini disebabkan karena pertumbuhan aset yang tidak sejalan dengan pertumbuhan laba.
Earnings Ratio • Return on Assets (ROA) The return on assets for the year 2014 was 0.70%, lower compared to the previous year’s ratio of 1.70%. The increase was due to the asset growth that was not in line with income growth.
•
•
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) Imbal hasil rata-rata ekuitas tahun 2014 sebesar 6,60%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 13,00%. Penurunan ini sejalan dengan penurunan laba bersih.
Return on Equity (ROE) Return on equity for the year 2014 was 6.60%, lower compared to the previous year’s ratio of 13.00%. The decrease was in line with the decrease in net income.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Per tanggal 31 Desember 2014, komposisi piutang pembiayaan konsumen (gross) adalah sebagai berikut:
Receivables Collectibility Rate As of 31 December 2014, the composition of consumer financing receivables (gross) was as follows:
• • •
• • •
Belum jatuh tempo: 78,20%; Tunggakan 1 - 90 hari: 19,00%; dan Tunggakan lebih dari 91 hari: 2,80%.
Current : 78.20%; Overdue 1 - 90 days: 19.00%; and Overdue more than 91 days: 2.80%.
Angka-angka tersebut sejalan dengan pelaksanaan manajemen koleksi yang lebih baik.
The figures referred to above were in line with the improved collection management.
Struktur Modal Per tanggal 31 Desember 2014 Rincian pemegang saham Perseroan, dengan saham dari nilai nominal Rp100 per saham, adalah sebagai berikut:
Capital Structure The Company’s shareholders composition, with each share having a nominal value of Rp100 per share, as of 31 December 2014 was as follows:
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued and Paid-up Capital
Persentase Pemilikan Percentage of Ownership
1.240.000.000
62,00
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT Wahana Makmur Sejati
351.831.026
17,59
PT Wahana Makmur Sejati
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
308.168.974
15,41
Public
2.000.000.000
100,00
Total
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Total
88
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Shareholders
Financial Overview
Realisasi Dana Penawaran Umum Sepanjang tahun 2014, Perseroan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan sebanyak 1 (satu) kali, dengan diterbitkan sebanyak 2 (dua) tahap, dengan realisasi sebagai berikut : Realisasi Hasil Penawaran Umum Realization of Proceeds from Public Offerings Jenis Penawaran Umum
Tanggal Efektif Effective Date
Realization of Proceeds from the Public Offering During the year 2014, the Company conducted 1 (one) Serial Public Offering, which consisted of 2 (two) tranches with the following results: Realisasi Penggunaan Dana Realization of Use of Proceeds
Sisa Dana Hasil Penawaran Remaining Proceeds from Public Offerings
Jumlah Penawaran Umum Total Public Offering
Hasil Bersih Net Proceeds
Pembiayaan (Modal Kerja} Financing (Working Capital)
Deposito
Total
Net Cash Flows from Investing Activities
Type of Public Offering
Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi WOM Finance Tahun 2014 Tahap I
17 Jun 2014
600.000
596.522
139.498
200.000
339.498
257.024
Serial Public Offering I Bonds WOM Finance Year 2014 Tranche I
Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi WOM Finance Tahun 2014 Tahap I
17 Jun 2014
600.000
596.522
596.522
0
596.522
0
Serial Public Offering I Bonds WOM Finance Year 2014 Tranche I
Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi WOM Finance Tahun 2014 Tahap II
17 Jun 2014
800.000
798.116
353.926
0
353.926
444.190
Serial Public Offering I Bonds WOM Finance Year 2014 Tranche II
Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi WOM Finance Tahun 2014, Tahap I dan Tahap II telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor surat 086/VIII/CS/2014 tgl 14 Agustus 2014 dan 096/X/CS/2014 tgl 14 Oktober 2014.
The Realization of Use of Proceeds from the Serial Public Offering I WOM Finance Bonds 2014, Tranche I and Tranche II, have been reported to the Financial Services Authority by letter no. 086/VIII/CS/2014 dated 14 August 2014 and letter no. 096/X/CS/2014 dated 14 October 2014.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Yang Diterapkan Perseroan telah menerapkan PSAK 120 (Revisi 2013), “Murabahah”, pada tanggal 1 Januari 2014 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan.
Implementation of Changes in Accounting Policy The Company has implemented SFAS 120 (2013 Revision), “Murabahah”, on 1 January 2014 that was considered relevant but did not result in any significant impact to the financial statements.
Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Akuntan Pada tanggal 5 Februari 2015, Perseroan telah menerima Pernyataan Efektif dari OJK atas pernyataan pendaftaran Perseroan tertanggal 12 Desember 2014.
Events Subsequent to the Date of Independent Auditor’s Report Date On 5 February 2015, the Company has obtained the Effective Statement from the FSA for the Company’s Registration Statement dated 12 December 2014.
Pada tanggal 6 Februari 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan menyetujui peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dengan cara pengeluaran saham baru sejumlah 1.481.481.480 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai Kebijakan
On 6 February 2015, the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders approved the increase of Issued and Paido-up Capital by issuing new shares of 1,481,481,480 ordinary shares at a nominal value of Rp100 (in
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
89
Tinjauan Keuangan
penuh) per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp135 (dalam nilai penuh) per lembar saham melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I), sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat No. 07 tanggal 6 Februari 2015 yang dibuat oleh Ny. Leolin Jayajanti, S.H., Notaris di Jakarta.
full amount) per share, at an offer price of Rp135 (in full amount) per share through Limited Public Offering I (Penawaran Umum Terbatas I , “PUT 1”), as stipulated in Deed of Minutes of Meeting No. 07 dated 6 February 2015, drawn up before Ms. Leolin Jayajanti, S.H., Notary in Jakarta.
Kebijakan Dividen Penggunaan laba bersih setelah dikurangi dengan penyisihan untuk dana cadangan, diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, hanya dapat dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif. Namun, jika diperlukan, Perseroan dari waktu ke waktu dapat memutuskan untuk tidak mendistribusikan dividen bagi para pemegang saham. Pembagian dividen tersebut ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku di Indonesia dan disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham, atas rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Direksi.
Dividend Policy The utilization of net income, net of general reserve, shall be determined by the General Meeting of Shareholders, and dividends shall be distributed to shareholders solely in the event that the Company generates positive income. However, if deemed necessary, the Company may from time to time decide not to distribute any dividends to the shareholders. Dividend distributions shall be determined based on the prevailing regulations in Indonesia and upon approval from the shareholders through the General Meeting of Shareholders, based on the recommendation from the Board of Commissioners and Directors.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 16 April 2014, para pemegang saham telah menyetujui rekomendasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tidak membagikan dividen tunai dari laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
In the Annual General Meeting of Shareholders dated 16 April 2014, the shareholders have approved the recommendation of the Board of Commissioners and Directors not to distribute any cash dividends from the net income for the year ended 31 December 2013.
Investasi Barang Modal yang Direalisasikan Pada Tahun Buku Terakhir Selama tahun 2014, jumlah investasi barang modal yang direalisasikan Perseroan sebesar Rp50.074 juta. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan jumlah investasi barang modal yang direalisasikan tahun sebelumnya yang sebesar Rp11.896 juta.
Capital Expenditures Incurred in the Last Financial Year
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan Pada tahun 2014, terdapat beberapa perubahan peraturan perundanganundangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator di Industri Jasa Keuangan, dengan dikeluarkannya paket Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Pembiayaan yang berpengaruh signifikan terhadap operasional Perseroan, yaitu:
Changes in Laws and Regulations significantly affecting the Company
•
POJK No.28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang mengatur kelembagaan Perusahaan Pembiayaan, antara lain : 1. Kepemilikan saham oleh asing maksimal 15% (lima belas perseratus); 2. Kewajiban pengalokasian dana 2,50% dari biaya pegawai untukpengembangan tenaga kerja; 3. Kegiatan Unit Usaha Syariah (UUS) diperkenankan 5 tahun kedepan selanjutnya wajib dilakukan pemisahan dengan perusahaan induknya.
•
•
POJK No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang mengatur antara lain kewajiban sertifikasi bagi level karyawan manajemen (mulai dari kepala cabang sampai dengan Direksi dan Dewan Komisaris) dan perluasan usaha
90
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
The Company’s realized capital expenditure for the year 2014 was Rp50,074 million. The amount increased significantly compared to the realized capital expenditure in prior year, which amounted to Rp11,896 million.
In 2014, there were several changes to the laws and regulations issued by the Financial Services Authority as the regulator of the Financial Services Industry, with the issuance of Financing Financial Services Authority Regulation (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, “POJK”) package that significantly affect to the Company’s operation, which consist of:
•
POJK No. 28/POJK.05/2014 concerning Business License of Financing Company, which stipulated the organization of Financing Companies, among others: 1. Foreign share ownership shall be limited to a maximum of 15% (fifteen percent); 2. Obligation to allocate 2.50% of fund from personnel expense for employee development; 3. Sharia Business Unit (SBU) activities shall be allowed for the next 5 years, from that point forward such Business Unit shall be spinned off from the holding company. POJK No. 29/POJK.05/2014 concerning the Financing Companies Business Organization, which stipulates the mandatory certification for employees at the management level (from branch head up to the Board of Directors and Board of Commissioners) and the expansion of the
Financial Overview
dari Perusahaan Pembiayaan dari sebelumnya Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Kartu Kredit dan Pembiayaan Konsumen. Menjadi: 1. Pembiayaan Investasi (Produktif > 2 Tahun), dengan cara: a. Sewa Guna Usaha (Finance Lease & Sale and Leaseback) b. Anjak Piutang with Resourse c. Installment Financing d. Pembiayaan Proyek e. Pembiayaan Infrastruktur
Financing Company’s lines of business, which previously encompassed Leasing, Receivable Factoring, Credit Card and Consumer Financing, to: 1. Investment Financing (Productive > 2 years), by way of a. Leasing (finance Lease & Sale and Leaseback) b. Receivable Factoring with Recourse c. Installment Financing d. Project Financing e. Infrastructure Financing
2.
2. Working Capital Financing (Productive > 2 years), by way of: a. Leasing: Sale and Leaseback b. Receivable Factoring with Recourse & without recourse c. Working Capital Facility
3. Multipurpose Financing (Consumptive), by way of: a. Leasing: Finance Lease b. Installment Financing
Pembiayaan Modal Kerja (Produktif < 2 Tahun), dengan cara: a. Sewa Guna Usaha: Sale and Leaseback b. Anjak Piutang with resource & without recourse c. Fasilitas Modal Usaha.
3. Pembiayaan Multiguna (Konsumtif), dengan cara: a. Sewa Guna Usaha: Finance Lease b. Installment Financing •
Kegiatan Usaha Pembiayaan Lain sesuai dengan persetujuan OJK.
• Other Financing Activities in accordance with FSA’s approval.
•
POJK No.30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, yang mengatur antara lain : 1. Kewajiban memiliki direktur yang membawahi kepatuhan; 2. Kewajiban membuat rencana bisnis tahunan dan melakukan self assessment atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkala.
•
POJK No. 30/POJK.05/2014 concerning Good Corporate Governance for Financing Companies, which stipulates among athors the followings : 1. The obligation to have a director in charge of compliance; 2. The obligation to prepare an annual business plan and to conduct self-assessment on the implementation of good corporate governance on a periodical basis
•
POJK No.31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah yang mengatur antara lain: 1. Kelembagaan Pembiayaan Syariah yang sebelumnya tidak diatur menjadi diatur dengan ketentuan untuk Unit Usaha Syariah (UUS) wajib melakukan spin off jika aset mencapai 50% dari aset perusahaan induknya tanpa menunggu waktu setelah 5 tahun yang diatur dalam POJK,
•
POJK No.31/POJK.05/2014 concerning the Sharia Financing Business Organization, which stipulates among others the followings: 1. The organization of Sharia Financing, which was previously not regulated is currently regulated, which requires the Sharia Business Unit which assets have reached 50% of the holding company’s assets to be immediately spinned-off from the holding company without having to wait for the expiry of the 5 years as the period stipulated by the FSA. 2. Head of SBU shall not hold a dual position in other functions in the Company; 3. SBU Offices shall require licenses from the FSA 4. Expansion of the Financing Company’s lines of business of Financing Companies, which previously encompassed Leasing, Receivable Factoring, Credit Cards and Consumer financing, to: • Sale and Purchase Financing under the following agreements: a. Murabahah b. Salam c. Isthisna
Pimpinan UUS tidak boleh rangkap jabatan dengan fungsi lainnya di perusahaan. 3. Kantor UUS wajib memperoleh izin dari OJK 4. Perluasan usaha dari kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan dari sebelumnya Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Kartu Kredit dan Pembiayaan Konsumen. Menjadi: • Pembiayaan Jual Beli, dengan akad: a. Murabahah b. Salam c. Isthisna • Pembiayaan Investasi, dengan akad: a. Mudharabah b. Musyarakah c. Mudharabah Musyarakah d. Musyarakah Mutanaqishoh 2.
•
Investment Financing under the following agreements: a. Mudharabah b. Musyarakah c. Mudharabah Musyarakah d. Musyarakah Mutanaqishoh
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
91
Tinjauan Keuangan
•
Pembiayaan Jasa, dengan akad: a. Ijarah b. Wakalah atau Wakalah bil ujrah c. Kafalah atau Kafalah bil ujrah d. Qardh e. Ijarah muntahiya bi tamlik f. Hawalah atau Hawalah bil ujrah
•
Service Financing under the following agreements: a. Ijarah b. Wakalah or Wakalah bil ujrah c. Kafalah or Kafalah bil ujrah d. Qardh e. Ijarah muntahiya bi tamlik f. Hawalah or Hawalah bil ujrah
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Perusahaan Pada Tahun Buku Terakhir
Changes in Accounting Policy Implemented by The Company in the last Financial Year
Sepanjang tahun 2014, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang berdampak signifikan terhadap Perseroan.
During the year 2014, there were no changes in accounting policies with significant impact to the Company.
92
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Financial Overview
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
93
Tata
Kelola
PERUSAHAAN
good
Corporate
GovernANCE Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
94
97
Dewan Komisaris Board of Commissioners
101
Direksi Board of Directors
105
Komite Audit Audit Committee
111
Manajemen Resiko Risk Management
126
Perkara Hukum Legal Proceedings
138
Whistleblowing System
141
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
95
tata kelola perusahaan
Overview Of Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah suatu rangkaian mekanisme atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perseroan agar sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders), selaras dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, serta patuh pada norma-norma etika bisnis yang berlaku secara universal dan tata nilai perusahaan. Mekanisme ini mempengaruhi penetapan dan pencapaian tujuan perusahaan, pemantauan dan penilaian resiko usaha, memaksimalkan upaya peningkatan kinerja dan pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan perusahaan.
Good corporate governance is a series of mechanism or system that guides and controls the Company to satisfy the expectation of the stakeholders, comply with the prevailing laws and regulations and adheres to the universally applicable business ethics and norms and the respective company’s values. This mechanism influences the establishment and achievement of the company’s objectives, the monitoring and evaluation of business risks, optimalization of performance improvement efforts and the determination and development of work cultures in the company’s environment.
Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan prinsip GCG dalam operasional Perseroan sehari-hari. Perseroan meyakini bahwa penerapan prinsip GCG yang terdiri dari transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) dan kewajaran (fairness), akan memastikan Perseroan melakukan proses perencanaan, pengarahan, pengelolaan dan pengendalian dengan lebih baik.
The Company is highly committed to implement GCG principles in its daily operational activities. As the Company believes that the implementation of GCG principles, which consist of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, will ensure that the Company conducts its planning, directing, management and supervision in a more excellent manner.
Pelaksanaan GCG di Perseroan berdasarkan pada standar industri keuangan secara umum, dengan mengacu pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta praktik-praktik terbaik yang berlaku. Ketentuan dan Peraturan yang dimaksud meliputi ketentuan dan Peraturan Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-Lk dan BI) dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
The implementation of GCG in the Company is based on the general standards of the financial industry, with reference to various laws and regulations and the prevailing best practices. The laws and regulations referred to above encompasses the rules and regulations issued by the Ministry Of Finance, Financial Services Authority (previously Capital Market & Financial Institutions Supervisory Board and BI) and the prevailing laws and regulations.
96
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Dasar Acuan Implementasi Implementasi prinsip GCG di Perseroan berpedoman pada berbagai peraturan perundangan, yakni: 1. Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2. Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI No 10 Tahun 1998
Frame of Reference for Implementation The implementation of GCG principles in the Company is guided by various laws and regulations as follows: 1. Law No. 40 of 2007 of the Republic of Indonesia concerning Limited Liability Companies. 2. Law No. 7 of 1992 of the Republic of Indonesia concerning Banking as amended by Law No. 10 of 1998 of the Republic of Indonesia
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur dan mekanisme tata kelola di Perseroan terdiri dari :
GCG Structure and Mechanism In accordance with Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, the structure and mechanism of corporate governance of the Company consist of the followings: • Main organs, which consists of: General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Directors • Supporting organs, which consists of: Audit Committee, Risk Oversight Committee, Remuneration and Nomination Committee, Corporate Secretary, Internal Audit Unit, and External Auditor.
• •
Organ Utama terdiri dari: Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Pendukung terdiri dari: Komite Audit, Komite Pemantau Resiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Sekretaris Perusahaan, Unit Audit Internal, dan Auditor Eksternal.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah struktur tertinggi dalam organisasi Perseroan. RUPS memiliki hak untuk membuat keputusan tertentu, termasuk diantaranya mengubah Anggaran Dasar (AD), mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris, membuat keputusan menyangkut tindakan dan keputusan Perseroan yang menjadi kewenangan RUPS.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest structure within the Company’s organization. The GMS has the right to make certain decisions, including, among others, the right to amend the Articles of Association (AoA), to appoint and discharge the Board of Directors and Commissioners, to make decisions concerning the actions and decisions of the Company that are under the authority of the GMS.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa, yang dilaksanakan pada 16 April 2014, di Function Room, Sentral Senayan III Lantai 28, Jl. Asia-Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270.
During the year of 2014, the Company held 1 (one) Annual GMS and 1 (one) Extraordinary GMS, both of which took place on 16 April 2014 at the Function Room of Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia-Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270.
Adapun agenda dan keputusan yang telah diambil dalam RUPS Tahunan adalah sebagai berikut :
The agenda and resolutions adapted in the Annual GMS were as follows:
Untuk agenda Rapat Pertama dan Kedua, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, Firma anggota Ernst & Young Global Limited sebagaimana ternyata dari laporan Auditor tertanggal 12 Februari 2014 dengan pendapat “Wajar dalam semua hal yang material”. 2. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan dan disahkannya Laporan Keuangan Tahunan Perseroan serta Neraca dan Perhitungan Rugi Laba Perseroan untuk Tahun Buku yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tersebut, maka sesuai dengan ketentuan dalam pasal 19 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, dengan demikian Rapat telah memberikan pembebasan dan pelunasaan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2013 atas tindakan kepengurusan dan pengawasan
For the First and Second Agenda of the Meeting, the GMS unanimously resolved the followings: 1. Approved and accepted the Company’s 2013 Annual Report and ratified the Company’s Financial Statements for the financial year ended 31 December 2013, which were audited by the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surya, a Member Firm of Ernst & Young Global Limited as stated in the Auditor’s report dated 12 February 201 with “Unqualified opinion”. 2. With the approval of the Company’s Annual Report and the ratification of the Company’s Annual Financial Statements and Statements of Position and Statements of Comprehensive Income for the financial year ended 31 December 2013 referred to above, then in accordance with the provisions of Article 19 paragraph 3 of the Company’s Articles of Association, the GMS henceforth granted release and discharge (acquit et de charge) to the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Company who were in office during the year 2013 for any management and supervisory actions undertaken
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
97
Tata Kelola Perusahaan
yang telah mereka lakukan selama Tahun Buku 2013. Sepanjang tindakan pengawasan dan pengurusannya dimaksud tercermin dalam buku dan catatan Perseroan sepanjang tahun buku 2013, serta tidak termasuk dalam kategori tindak pidana.
during the Financial Year of 2013. Provided that the management an supervisory actions referred to above have been reflected in th Company’s books and accounts during the financial year 2013, and such actions did not count as criminal acts.
Untuk agenda Rapat Ketiga, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Menyisihkan sebesar Rp1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah) dari laba bersih Perseroan untuk digunakan sebagai dana cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 ayat (1) Undangundang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Sisa dari laba bersih sebesar Rp65.355.472.076,- (enam puluh lima milyar tiga ratus lima puluh lima juta empat ratus tujuh puluh dua ribu tujuh puluh enam Rupiah) akan dicatat sebagai Laba ditahan; 3. Tidak membagikan dividen; dan 4. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan dengan penggunaan laba tersebut;
For the Third Agenda of the Meeting, the GMS unanimously resolved the followings: 1. Appropriated a balance of Rp1,000,000,000.- (one billion Rupiah from the Company’s net income to be allocated as general reserve in order to comply with the provisions of Article 70 paragraph (1) of Law No. 4 of 2007 concerning Limited Liability Companies; 2. The remaining net income of Rp65,355,472,076.- (sixty five billion three hundred fifty five million four hundred seventy two thousand an seventy six Rupiah) to be recorded as Retained Earnings; 3. Not to distribute dividends; and 4. Granted the power with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake any actions concerning the allocation of the net income referred to above;
Untuk agenda Rapat Keempat, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Memberi kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (d/h BAPEPAM & LK) untuk mengaudit pembukuan Perseroan tahun buku 2014 berikut menentukan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan.
For the Fourth Agenda of the Meeting, the GMS unanimously resolved the followings: 1. Granted the power and delegated the authority to the Company’s Board of Directors to appoint the Public Accountant Firm registered at th Financial Services Authority (FSA) (previously the Capital Market Financial Institutions Supervisory Board) to audit the Company’s financial statements for the financial year 2014 and to determine the fee and other terms of appointment by firstly obtaining the approval from the Company’s Board of Commisisoners. 2. For the purpose stated above, the GMS further granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake all actions required with regard to the appointment of the Public Accountant Firm registered at the Financial Services Authority (FSA) (previously the Capital Market & Financial Institutions Supervisory Board) referred to above, including to inform and announce such appointment to the public (if deemed necessary).
2.
Untuk keperluan tersebut diatas Rapat juga memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (d/h BAPEPAM & LK) sebagaimana dimaksud diatas, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan).
Untuk agenda Rapat Kelima dan Keenam, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Mengenai pembagian tugas dan wewenang para anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2014 diusulkan untuk diserahkan kepada Direksi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 92 ayat 6 (enam) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan. 2. Sedangkan mengenai penentuan uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan diusulkan untuk dilimpahkan wewenangnya kepada Presiden Komisaris Perseroan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Dewan Komisaris dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2014. 3.
98
Serta melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji/honorarium dan/atau tunjangan lain bagi para anggota Direksi Perseroan dan bagi para
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
For the Fifth and Sixth Agenda of the Meeting, the GMS unanimously resolved the followings: 1. The right to determine the duties and authorities of the members of the Company’s Board of the Directors for the Financial Year 2014 was proposed to be entrusted to the Company’s Board of Directors, with due consideration to the provisions of Article 92 paragraph 6 (six) of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, by firstl obtaining the approval from the Company’s Board of Commissioners. 2. Whereas the right to determine the remuneration and other benefits for the members of the Company’s Board of Commissioners was proposed to be entrusted to the Company’s President Commissioner, with due consideration to the proposal and recommendations from the Company’s Remuneration and Nomination Committee and the amount of remuneration and/or benefits in any other form that have been determined for the members of the Board of Commissioners referred to above shall be disclosed in the Annual Report for the financial year of 2014. 3. Further granted the power and authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the amount of salary/honorarium and/or other benefits for the members of the Company’s Board of Directors
Good Corporate Governance
anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan untuk Tahun Buku 2014 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi para anggota Direksi Perseroan dan bagi para anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2014.
and for the members of the Company’s Sharia Supervisory Board for the financial year 2014, with due consideration to the proposal and recommendations from the Company’s Remuneration and Nomination Committee and the amount of remuneration and/or benefits in any other form that have been determined for the members of the Company’s Board of Directors and for the members of the Company’s Sharia Supervisor Board referred to above shall be disclosed in the Annual Report for the financial year of 2014.
Untuk agenda Rapat Ketujuh, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini disertai dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya kepada Perseroan selama ini, dan juga diberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya, sebagaimana telah disetujui dalam agenda Rapat Pertama dan Kedua. 2. Mengangkat Bpk. Djaja Suryanto Sutandar sebagai Presiden Direktur Perseroan dan Bpk. Zacharia Susantadiredja, Bpk. Ir. C. Guntur Triyudianto, Bpk. Ir. Purwadi Indra Martono masing masing sebagai anggota Direksi Perseroan serta Bpk. Simon Tan Kian Bing sebagai Direktur Independen Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001 BEI/01-2014, tanggal 30 Januari 2014. 3. Mengangkat Bpk. Stephen Liestyo sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan Bpk. Robbyanto Budiman sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan, Bpk. Garibaldi Thohir sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan serta Bpk. I Nyoman Tjager dan Ibu Myrnie Zachraini Tamin masing-masing sebagai anggota Komisaris Independen Perseroan.
For the Seventh Agenda of the Meeting, the GMS unanimously resolved the followings: 1. Approved the end of the terms of office of all members of the Company’s Board of Directors and Commissioners effectively from the closing of the GMS, accompanied with solemn gratitude for their services to the Company and further granted full release and discharge to such members as previously resolved in the First and Second Agenda of the Meeting.
Pengangkatan tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas).
The appointment shall be valid for the term of office commencing on the closing of the GMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2017 (two thousand seventeen).
Untuk selanjutnya susunan angota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
From this point forward, the compositions of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners shall be as follows:
DIREKSI Presiden Direktur Direktur Direktur (Independen) Direktur Direktur
: Djaja Suryanto Sutandar : Zacharia Susantadiredja : Simon Tan Kian Bing : Ir. Purwadi Indra Martono : Ir. C. Guntur Triyudianto
BOARD OF DIRECTORS President Director Director (Unaffiliated) Director Director Director
DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: Stephen Liestyo : Robbyanto Budiman : Garibaldi Thohir : I Nyoman Tjager : Myrnie Zachraini Tamin
BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner : Stephen Liestyo Vice President Commisioner : Robbyanto Budiman Commissioner : Garibaldi Thohir Independent Commissioner : I Nyoman Tjager : Myrnie Zachraini Tamin Independent Commissioner
2.
3.
Appointed Mr. Djaja Suryanto Sutandar as the Company’s President Director and Mr. Zacharia Susantadiredja, Mr. Ir. C. Guntur Triyudianto, Mr. Ir. Purwadi Indra Martono as members of the Company’s Board of Directors and Mr. Simon Tan Kian Bing as the Company’s Independent Director in accordance with the provisions of the Indonesia Stock Exchange Regulation No. Kep-00001/BEI/01 2014 dated 30 January 2014. Appointed Mr. Stephen Liestyo as the Company’s President Commisisoner and Mr. Robbyanto Budiman as the Company’s Vice President Commissioner, Mr. Garibaldi Thohir as the member of the Board of Commissioner and Mr. I Nyoman Tjager and Ms. Myrnie Zachraini Tamin as the members of the Company’s Independent Commissioners.
: Djaja Suryanto Sutandar : Zacharia Susantadiredja : Simon Tan Kian Bing : Ir. Purwadi Indra Martono : Ir. C. Guntur Triyudianto
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
99
Tata Kelola Perusahaan
4. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris, memberitahukan mendaftarkan kepada instansi yang berwenang sehubungan dengan perubaha susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut.
4. Granted the authority fo the Company’s Board of Directors to state in a separate Notarial Deed and to inform/register to the authorities of the changes in the compositions of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners referred to above and to undertake any necessary action with regard to the changes in the compositions of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.
Agenda dan Keputusan yang telah diambil dalam RUPS-LB adalah sebagai berikut :
The Agenda and Resolutions adapted in the EGMS were as follows:
Untuk agenda Rapat Pertama, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, khususnya Pasal 3, Pasal 12 dan menambah satu pasal baru menjadi pasal 16A dan menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan; dan 2. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali dan/atau menegaskan kembali dalam suatu akta Notaris (termasuk perubahan dan/atau penambahan sehubungan dengan perubahan dan penyusunan kembali ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan tersebut, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi kepada Notaris untuk menyampaikan pemberitahuan dan permohonan persetujuan kepada instansi yang berwenang dan karenanya pula mengajukan permohonan surat-surat dokumen-dokumen lainnya; singkatnya melakukan segala tindakan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
For the First Meeting Agenda, the EGMS unanimously resolved the followings: 1. Approved the amendment of the Company’s Articles of Association, in particular Article 3 and Article 12, and added one new article, i.e. article 16A and reorganized the Company’s entire Articles of Association; and 2. Granted the power and authority to the Company’s Board of Directors to restate and/or reaffirm in a Notarial Deed (including any amendment and/or addition thereof) the changes and reorganization of the provisions in the Company’s Articles of Association referred to above, and granted the power and authority to the Board of Directors with the power to delegate to the Notary the authority to file the notification and request for approval to the authorities and in consequence therefor the authority to file the request for other documents; or in short to undertake any other necessary action in accordance with the provisions of the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Untuk agenda Rapat Kedua, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui tindakan Direksi untuk menjaminkan sebagian besar aset Perseroan berupa piutang Perseroan yang timbul dan terkait dengan perolehan pinjaman dan/atau pendanaan untuk pembiayaan konsumen dari PT Bank Panin Tbk, PT Bank National Nobu Tbk, PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank Hana dan juga atas rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan, yang timbul dan terkait dengan perolehan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank baik dalam negeri maupun luar negeri pada Tahun Buku 2014. 2. Menyetujui atas rencana Perseroan untuk menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan yang timbul karena pembiayaan konsumen terkait penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014 sampai dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp3.000.000.000.000,- (tiga triliyun Rupiah); dan 3. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pelaksanaanya dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak diperolehnya Pernyataan Efektif atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014 dari Otoritas Jasa Keuangan serta pemberian jaminan hutang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan sebagaimana
For the Second Meeting Agenda, the EGMS unanimously resolved the followings: 1. Approved the Board of Director’s action to pledge substantially all of the Company’s receivables generated from consumer financing in order to obtain loan and/or funding from PT Bank Panin Tbk, PT Bank National Nobu Tbk, PT Bank UOB Indonesia and PT Bank Hana as well as the Company’s plan to transfer, release the rights or to pledge a significant portion or all of the Company’s receivables in order to obtain loan and/funding (including sharia) obtained from bank or non-bank financial institutions, whether domestic or overseas, in the Financial Year of 2014.
100
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
2.
Approved the Company’s plan to pledge a portion or all of the Company’s receivables generated from consumer financing pursuant to the issuance of WOM Finance Tranche I Serial Bonds I Year 2014 up to a maximum amount of Rp3,000,000,000,000.- (three trillion Rupiah), and
3. Granted the power and authorities with the power to delegate to the Board of Directors to undertake any necessary actions pertaining to the issuance of bonds and the execution thereof within a period of 2 (two) years commencing on the date that the Effective Statement for the issuance of WOM Finance Tranche I Serial Bonds I Year 2014 is obtained from the Financial Services Authority and to the pledge of substantially all or all of the Company’s receivables referred to in point 1
Good Corporate Governance
dimaksud dalam butir 1 di atas dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.
above and the execution thereof within a period of 1 (one) year or until the next Annual General Meeting of Shareholders.
Untuk agenda Rapat Ketiga, Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini disertai dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya kepada Perseroan selama ini. 2. Mengangkat: Tuan Dr. H. Abdul Jabar Majid, MA. Selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Perseroan, tuan H. Taufik Darmansyah, SE. dan tuan Dr. Ir. H.M. Nadratuzzaman Hosen masing-masing selaku anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan. Pengangkatan ini untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampa dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2017. 3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengangkatan Dewan Pengawas Syariah tersebut di atas untuk memberitahukan dan mengumumkan ke Publik (jika diperlukan)
For the Third Agenda of the Meeting, the EGMS unanimously resolved the followings: 1. Approved the end of the terms of office of all members of the Company’s Sharia Supervisory Board commencing on the closing of this EGMS, with solemn gratitude for their services to the Company.
Keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diatas telah disampaikan kepada publik melalui pemasangan iklan di Investor Daily dan Harian Ekonomi Neraca, edisi 21 April 2014.
The resolutions of the Annual GMS and Extraordinary GMS referred to above have been announced to the public by advertisements in Investor Daily and Harian Ekonomi Neraca, April 21, 2014 edition.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
The Board of Commissioners is the Company’s organ with a collective duty and responsibilities to supervise and advise the Board of Directors and to ensure that the Company has properly implements GCG in all levels and across the breadth of the organization.
Dewan Komisaris berkewajiban untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
The Board of Commissioner is responsible for the supervision of management policies, the conduct of management in general that concerns the Company or the Company’s business, and to advise the Board of Directors. A member of the Board of Commissioners shall not act on his/her own behalf, but should act based on the resolution of the Board of Commissioners.
Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is accountable to the GMS. The Board of Commissioners’ accountability to the GMS is the manifestation of monitoring accountability on the management of the Company with regard to the implementation of the GCG principles. The performance of the Board of Commissioners shall be evaluated based on the performance evaluation indicators prepared by the Remuneration and Nomination Committee. The evaluation shall be carried out at the closing of each financial year. The result of the Board of Commissioners performance evaluation shall be presented in the GMS.
2. Appointed: Mr. Dr. H. Abdul Jabar Majid, MA. as the Chairman of the Company’s Sharia Supervisory Board, Mr. H. Taufik Darmansyah, SE. and Mr. Dr. Ir. H.M Nadratuzzaman Hosen as members of the Company’s Sharia Supervisory Board. The appointment shall be valid for the terms of office commencing on the closing of the EGMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2017. 3. Granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake any necessary actions pertaining to the appointment of the Sharia Supervisory Board referred to above, including to inform and announce such appointment to the public (if deemed necessary).
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
101
Tata Kelola Perusahaan
Tugas Dewan Komisaris Berdasarkan Anggaran Dasar sebagaimana tertuang dalam Akta PKR No.39 Tahun 2014, tugas Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Duties of the Board of Commissioners Based on the Articles of Association No 39 of 2014, the duties of the Company’s Board of Commissioners are as follows:
Setiap anggota Dewan Komisaris harus bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, guna kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Each member of the Board of Commissioners shall work with good faith, prudential principles and shall be responsible in carrying out its supervisory duties and providing advices to the Board of Directors on the Company’s behalf in accordance with the aims and objectives of the Company.
Dewan Komisaris harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan harus memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada semua tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris harus memastikan apakah Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Audit Internal Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK (d/h Bapepam-LK) dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
The Board of Commissioner shall carry out its duties and responsibilities independently and shall ensure the implementation of Good Corporate Governance in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization. The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors has initiated follow-up actions on audit findings and recommendations from the Company’s Internal Audit, external auditors as well as findings from the oversights conducted by the FSA and/or other authorities.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan. Namun, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Perseroan, kecuali terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan atau hukum dan peraturan yang berlaku.
In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners shall direct, monitor and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. However, the Board of Commissioners is prohibited from being involved in the decision making process related to the Company’s operational activities, with the exception of other matters as governed by the Company’s Articles of Association or the prevailing laws and regulations.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tanggung jawab utama Dewan Komisaris antara lain adalah sebagai berikut: • Meninjau dan menyetujui rencana bisnis strategis untuk Perseroan; • Mengidentifikasi dan mengelola resiko utama yang mempengaruhi Perseroan; • Review kecukupan dan integritas sistem pengendalian internal Perseroan; • Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan; • Menyetujui penunjukan dan kompensasi staf manajemen kunci;
Responsibilities of the Board of Commissioners The main responsibilities of the Board of Commissioners are, among others, as follows: • Review and approve the Company’s strategic business plan; • Identify and manage the main risks affecting the Company;
•
•
• •
Menyetujui kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan gaji dan benefit staf; Menyetujui perubahan struktur organisasi Perseroan; Menyetujui pengangkatan Direksi dan honorarium direksi dan tunjangan sesuai dengan Undang-Undang yang relevan.
Independensi Anggota Dewan Komisaris Kriteria independensi Dewan Komisaris 1. Jumlah anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan tidak melampaui jumlah Direksi. 2. Sekurang-kurangnya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia. 3. Paling kurang 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen, sesuai peraturan yang berlaku (Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004)
102
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
• • •
• •
Review the adequacy and integrity of the Company’s internal control system; Supervise the management of the Company’s business; Approve the appointment and compensation of key management personnel; Approve new policies related to the salaries and benefits of employees; Approve the changes in the Company’s organization structure; Approve the appointment of the Board of Directors and the honorarium and benefits of the Board of Directors in accordance with the relevant Laws and Regulations.
Independency of the Members of the Board of Commissioners Criteria for the Independency of the Board of Commissioners 1. The Board of Commissioners shall comprise of at least 3 (three members and shall not exceed the size of the Board of Directors. 2. At least 1 (one) member of the Board of Commissioners shall domicile in Indonesia. 3. At least 30% (thirty percent) of the members of the Board of Commissioners shall be Independent Commissioners in accordance with the prevailing regulations (Annex II to the Decision of the BOD of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004)
Good Corporate Governance
4.
Penggantian dan atau pengangkatan Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS.
Komisaris Independen tidak merangkap jabatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK) & Bursa Efek Indonesia bagi Perusahaan Publik (Perusahaan Tercatat) 6. Mayoritas Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
4. Any replacement and/or appointment of the Commmisioners shall be conducted with due consideration to the recommendation of the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee and shall require the approval from the GMS. 5. The Independent Commissioners shall not hold any concurrent position as stipulated in the Financial Services Authority’s (previously the Capital Market & Financial Institution Supervisory Board) Regulation for Publicly Listed Companies (Listed Companies). 6. The majority of the Board of Commissioners shall not have any family relationship up to the second degree with any other members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors.
Kriteria Dewan Komisaris Peraturan Fit and Proper dari Menteri Keuangan digunakan sebagai panduan bagi RNC dan Dewan Komisaris, sebagai berikut : a. Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; b. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang Perusahaan Pembiayaan; c. Pengalaman di bidang Perusahaan Pembiayaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya; d. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Perusahaan Pembiayaan yang sehat.
Criteria of the Board of Commisisoners The following Fit and Proper requirements stipulated by the Minister of Finance serve as the guidelines for the RNC and the Board of Commisisoners: a. Shall possess sufficient and relevant expertise as required by the position; b. Shall possess sufficient understanding on the laws and regulations applicable to financing companies; c. Shall be experienced in financing companies and/or other industries that are relevant to the position; d. Shall possess the ability to undertake strategic management in connection with development of a sound financing company;
Persyaratan kepatutan meliputi : a. Memiliki akhlak dan moral yang baik; b. Tidak pernah melakukan praktik tercela dibidang usaha Perusahaan Pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya; c. Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundang undangan di bidang Perusahaan Pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya; d. Tidak pernah dihukum karena tidak pidana kejahatan; e. Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan atau perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; f. Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi Pembina dan Pengawasan Perusahaan Pembiayaan; g. Memberikan keuntungan dan/atau manfaat lainnya secara tidak wajar kepada pemegang saham, Direksi, Dewan Komisaris, pegawai dan/atau pihak lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan konsumen dan/atau Perusahaan Pembiayaan.
Fit and Proper requirements include: a. Shall possess good moral character; b. Shall have never conducted any disgraceful acts in financing companies and/or other companies in the financial services industry; c. Shall have never conducted any violation of the laws and regulations applicable for for financing companies and/or other financial services industry; d. Shall have never been convicted for any criminal acts; e. Shall have never been declared bankcrupt or convicted guilty for actions resulting in a company’s bankcruptcy or resulting in a company to be declared bankcrupt based on a final and binding court ruling;
Persyaratan reputasi keuangan bagi calon meliputi : a. Tidak masuk dalam daftar debitur macet; b. Tidak pernah dinyatakan atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang bersalah menyebabkan kebangkrutan dari perusahaan manapun selama 5 (lima) tahun sebelum pencalonan.
Financial reputation requirements for the candidate include the followings: a. Shall not be included in the list of bad debtors; b. Shall have bever been declared bankcrupt or became a member of the Board of Directors or the Board of Commissioners guilty of causing a banckrupty in any company for the past 5 (five) years before the nomination;
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Berdasarkan Berita Acara RUPSLB No.45 tertanggal 21 April 2014, anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 5 (lima) orang, dan 2 (dua) diantaranya adalah Komisaris Independen. Dengan demikian, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Number and Composition of the Board of Commissioners Based on the Minutes of Meeting of EGMS No. 45 dated 21 April 2014, the Board of Commissioners comprised of 5 (five) members, and 2 (two) of which were Independent Commissioners. Therefore, the number and composition of the Company’s Board of Commissioners have complied with the prevailing regulations.
5.
f. g.
Shall have never violated any commitment agreed with any institution for the development and monitoring of financing companies; Shall have never provide any abnormal profit and/or other benefits to the shareholders, Board of Directors, Board of Commissioners, employees and/or other parties which may inflict losses to or reduce the profit of the customers and/or the financing companies.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
103
Tata Kelola Perusahaan
Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Board of Commissioners for the 2014 period was as follows:
Nama Dewan Komisaris Jabatan Tanggal Pengangkatan Name of the Member of the Board Position Appointment Date of Commisioners
Tanggal Masa Akhir Jabatan End of Terms of Office
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
AGMS 2017 AGMS 2017 AGMS 2017 AGMS 2017 AGMS 2017
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
16 April 2014 16 April 2014 16 April 2014 16 April 2014 16 April 2014
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Anggaran Dasar Perseroan menetapkan bahwa Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersamasama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Board of Commissioners Meeting Frequency and Attendance The Company’s Articles of Association stipulated that the Meeting of the Board of Commissioners may be held at any time when deemed necessary upon request of one or more members of the Board of Commissioners or upon written request of one or more members of the Board of Directors or upon written request of 1 (one) or more shareholders, who jointly represents 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights.
Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris berhalanggan, maka pemanggilan rapat dilakukan oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris lainnya dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
Invitation for the Meeting of the Board of Commissioners shall be made by the President Commissioner, and in the event that the President Commissioner is unavailable, invitation for the meeting shall be made by 2 (two) other members of the Board of Commisioners and shall state the agenda, date, time and venue of the Meeting.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
In the event that all members of the Board of Commissioners are present or duly represented, such initial invitation shall not be required and the Meeting of the Board of Commisisoners may be beld at the Company’s place of domicile or at the Company’s place of business or at any other place as determined by the Board of Commissioners, and the Meeting shall have the right to adapt valid and binding resolutions.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.
The Board of Commissioners Meeting shall be chaired by the President Commissioners, and in the event that the President Commissioners cannot attend or is unavailable, of which no evidence to third parties shall be required, the meeting shall be chaired by a member of the Board of Commissioners appointed from among members of the Board of the Commissisoners who are present at the meeting.
Di tahun 2014, Dewan Komisaris Perseroan telah melakukan 9 (sembilan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
During the year 2014, the Company’s Board of Commisisoners had held 9 (nine) meetings, with the following attendance:
104
Nama Dewan Komisaris Name of the member of the Board of Commisisoners
Jumlah Rapat Number of Meeting
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Age of Attendance
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
9 9 9 9 9
9 6 6 8 8
100 66,67 66,67 88,89 88,89
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Remunerasi Dewan Komisaris Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris diputuskan oleh RUPS sesuai usulan dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana yang diamanatkan dalam putusan RUPS Tahunan.
Remuneration of the Board of Commissioners The remuneration and other benefits for the Board of Commissioners shall be determined by the GMS in accordance with the proposal from the Remuneration and Nomination Committee as stipulated in the resolutions of the Annual GMS.
Jenis Remunerasi Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris (Rp juta) Type of Remuneration Total Remuneration of the Board of Commissioners (Rp million) 2014 2013 2012 Honorarium Honorarium
3.558
3.334 3.046
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan saham jika mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada BII maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
Share ownerhip of the Board of Commissioners Members of the Board of Commissioners are required to disclose their share ownership in the event that such ownership is equal to 5 (five percent) or more, whether in BII or any other company, domiciling in or outside Indonesia.
Direksi
Board of Directors
Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola Perseroan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Perseroan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.
The Board of Directors is a Company’s organ that shall be fully responsible for the management of the Company for the interest and purpose of the Company in accordance with the provisions of the Articles of Association. The Board of Directors is collectively in charge of and responsible for the Company’s management. The Board of Directors is responsible for the management of the Company in order to generate added value and to ensure the Company’s going concern.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Each member of the Board of Directors shall carry out their duties and make decisions in accordance with the division of duties and authorities. Duties, authorities, and other matters related to the Board of Directors shall be in conformity to the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Tugas Direksi Setiap anggota Direksi wajib menunjukkan loyalitas dan memiliki niat baik dalam tugas mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kewajiban loyalitas dan niat baik lebih lanjut dapat dibagi ke dalam 4 (empat) tugas spesifik sebagai berikut:
Duties of the Board of Directors Based on the Articles of Association set forth in the Deed of Meeting Resolutions No. 39 of 2014, the duties of the Company’s Board of Directors are as follows:Each member of the Board of Directors shall demonstrate loyalty and good faith in their duties to manage the Company on the Company’s behalf in accordance with the aims and objectives of the Company. The obligations to demonstrate loyalty and good faith are further divided into 4 (four) specific duties as defined below:
•
•
The obligation to act in good faith for the Company’s behalf;
• • •
The obligation to act for rightful purposes; The obligation to define policies; and The obligation to avoid any conflict of interest.
• • •
Kewajiban untuk bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan Perseroan; Kewajiban bertindak untuk tujuan yang tepat; Kewajiban untuk memperoleh kebijakan; dan Kewajiban untuk menghindari benturan kepentingan.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
105
Tata Kelola Perusahaan
Direksi harus mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors shall manage the Company in accordance with their authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, namun, kekuasaan dan/atau kewenangan itu dapat dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. Dalam hal hanya ada satu anggota Direksi, semua tugas dan kewenangan yang diberikan kepada anggota Direksi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar, akan berlaku.
The division of duties and authorities of each member of the Board of Directors shall be determined by the General Meeting of Shareholders; however, such power and/or authority may be delegated by the General Meeting of Shareholders to the Board of Commissioners. In the event that there is only one member of the Board of Directors, all duties and authorities granted to the member of the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association shall prevail.
Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan harus menerapkan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksi harus menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, serta hasil pengawasan pihaklainnya oleh otoritas dan/atau hasil pengawasan otoritas.
The Board of Directors shall carry out its duties and responsibilities independently and shall implement Good Corporate Governance in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization. The Board of Directors shall initiate follow-up actions on audit findings and recommendation from the Internal Audit Unit, external audits as well as findings from the oversights conducted by the authorities and/or other authoritative bodies.
Direksi memiliki tanggung jawab untuk menyetujui dan secara berkala meninjau strategi bisnis keseluruhan dan kebijakan yang signifikan dari Perseroan. Direksi mengevaluasi pandangan-pandangan dari manajemen senior dengan mengevaluasi arah strategis Perseroan sekarang dan di masa depan. Direksi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen senior memelihara dan memperbaharui sistem pengendalian internalnya yang memberikan jaminan kepuasan terhadap efektivitas dan efisiensi, dalam rangka menjalankan usaha, kontrol keuangan internal dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
The Board of Directors shall be responsible for the approval and periodical review of the Company’s overall business strategy and significant policies. The Board of Directors shall evaluate the insights from the senior management with reference to the Company’s current and future strategic direction. The Board of Directors shall also be responsible to ensure that the senior management maintains and improves their internal control system, which provides satisfactory guarantee over the effectiveness and efficiency in conducting business, internal financial control and compliance with the laws and regulations.
Tanggung Jawab Direksi Tanggung jawab utama Direksi antara lain :
Responsibilities of the Board of Directors The main responsibilities of the Board of Directors are, among others, as follows: • Represent the Company in and outside of the court of law; • Prepare the annual business strategy and operational plan; • Define the policies in managing the Company; • Define the policies related to employment, including salary, pension and other benefits in accordance with the prevailing regulations;
• • • • • • • • • • • • •
106
Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan; Menyiapkan strategi bisnis dan rencana operasional tahunan; Menentukan kebijakan dalam mengelola Perseroan; Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepegawaian termasuk gaji, pensiun, dan manfaat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Mengangkat, memberikan penghargaan, memberikan sanksi, dan memberhentikan karyawan sesuai dengan peraturan kepegawaian Perseroan; Memastikan kompetensi Sumber Daya Manusia; Menyiapkan laporan keuangan perseroan; Mengidentifikasi dan mengelola resiko utama yang mempengaruhi Perseroan; Meninjau kecukupan dan integritas sistem pengendalian internal Perseroan; Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan; Meninjau dan menyetujui perubahan struktur organisasi Perseroan; Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan untuk semua tingkatan atau jenjang organisasi; dan Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari unit kerja Audit Internal Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan dari otoritas lain. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
•
Appoint, awards, sanction, and discharge employees in accordance with the Company’s human resources regulation;
• • •
Ensure the competencies of Human Resources; Prepare the Company’s financial statements Identify and manage the main risks affecting the Company;
•
Review the adequacy and integrity of the Company’s internal control system; Oversee the Company’s business conduct; Review and approve the changes to the Company’s organization structure; Implement Good Corporate Governance principles in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization; Initiate follow-up actions on audit findings and recommendations from the Company’s Internal Audit Unit, external auditor as well as findings from the FSA and/or other authorities.
• • • •
Good Corporate Governance
Independensi Anggota Direksi Sampai dengan Desember 2014 seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi pada Perusahaan Pembiayaan lain dan/ atau rangkap jabatan lebih dari 1 (satu) sebagai Komisaris Perusahaan Pembiayaan lain ((vide: PMK No. 84/2006, Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2)).
Independency of the Board of Directors Up to December 2014, no member of the Board of Directors had held concurrent position as a Director in other financing companies and/or held more than 1 (one) concurrent position as the Commissioner of other financing companies (see: PMK No. 84/2006, Article 20 paragraph (1) and (2)).
Jumlah dan Komposisi Direksi Berdasarkan Berita Acara RUPS-LB No.45 Tanggal 21 April 2014, anggota Direksi Perseroan berjumlah 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
Number and Composition of the Board of Directors Based on the Minutes of Meeting of EGMS No. 45 dated 21 April 2014, the Board of Directors comprised of 5 (five) members, with the following composition:
Nama Jabatan Name Title Djaja Suryanto Sutandar Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C Guntur Triyudianto Zacharia Susantadiredja
Presiden Direktur / President Director Direktur (Independen) / (Independent) Director Direktur / Director Direktur / Director Direktur / Director
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Anggaran Dasar Perseroan menetapkan bahwa Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Board of Directors Meeting Frequency and Attendance The Company’s Articles of Association stipulated that the Meeting of the Board of Directors may be held at any time when deemed necessary upon request of one or more members of the Board of Directors or upon written request of one or more members of the Board of Directors or upon written request of 1 (one) or more shareholders, who jointly represents 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights.
Pemanggilan Tertulis Rapat Direksi dilakukan oleh 2 orang anggota Direktur dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
The written invitation for the Board of Directors Meeting shall be made by 2 members of the Board of Directors, and shall state the agenda, date, time and venue of the Meeting.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun dan berhak mengambil keputusan yang sah serta mengikat.
In the event that all members of the Board of Directors are present or duly represented, such initial invitation shall not be required and the Meeting of the Board of Directors may be beld at any place, and shall have the right to adapt valid and binding resolutions.
Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam Rapat.
The Board of Directors Meeting shall be chaired by the President Director, and in the event that the President Directors cannot attend or is unavailable, of which no evidence to third parties shall be required, the meeting shall be chaired by a member of the Board of Directorsappointed from among members of the Board of the Directors who are present at the meeting.
Di tahun 2014, Direksi Perseroan telah melakukan 24 (dua puluh empat) kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
During the year 2014, the Company’s Board of Directors had held 24 (twenty four) meetings, with the following attendance:
Nama Dewan Direksi Name of the member of the Board of Directors
Jumlah Rapat Number of Meeting
Djaja Suryanto Sutandar Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C Guntur Triyudianto Zacharia Susantadiredja
Jumlah Kehadiran Total Attendance
24 24 24 24 24
% Kehadiran %age of Attendance
24 24 24 24 24
100 100 100 100 100
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
107
Tata Kelola Perusahaan
Program Pelatihan Direksi Semua Direktur yang baru diangkat diwajibkan untuk menjalani program penempatan yang komprehensif, yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Perusahaan dengan tujuan memberikan gambaran umum terhadap rencana bisnis strategis Perseroan, informasi mengenai kegiatan bisnis utama, garis besar tugas dan kegiatan Direksi dan Dewan Komisaris serta proses internal terkait serta tugas-tugas Dewan Komisaris berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang relevan.
Directors Training Program All newly appointed Director shall be required to undergo a comprehensive introduction program coordinated by the Corporate Secretary with the purpose of providing the general overview of the Company’s strategic business plan, general information concerning the Company’s main business activities, the general duties and activities of the Board of Directors and Board of Commissioners, and the related internal processes and the duties of Commissioners in accordance with the relevant laws and regulations.
Remunerasi Direksi Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi diputuskan oleh RUPS sesuai usulan dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana yang diamanatkan dalam putusan RUPS Tahunan.
Remuneration of the Board of Directors The remuneration and other benefits for the Board of Dirrectors shall be determined by the GMS in accordance with the proposal from the Remuneration and Nomination Committee as stipulated in the resolutions of the Annual GMS.
Jenis Remunerasi Type of Remuneration
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris (Rp juta) Total Remuneration of the Board of Directors (Rp million)
2014 2013 2012 Honorarium Honorarium
6.873
5.959 4.832
Kepemilikan Saham Direksi Anggota Direksi wajib mengungkapkan kepemilikan saham jika mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada BII maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
Share ownerhip of the Board of Directors Members of the Board of Directors are required to disclose their share ownership in the event that such ownership is equal to 5 (five percent) or more, whether in BII or any other company, domiciling in or outside Indonesia.
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors
Hubungan Kerja Sebagai organ Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan aktivitas Perseroan secara harian yang berbeda. Namun demikian, kedua organ ini senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang.
Work Relationship As the Company’s organs, the Board of Commissioners and the Board of Directors hold different duties and responsibilities in carrying out the Company’s daily activities. However, the two organs continuously coordinate and cooperate to achieve the Company’s long-term objective and to ensure the Company’s going concern.
Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah sebagai pengawas dan pemberi saran, sementara itu tugas Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, arahan dari Dewan Komisaris serta mengelola operasional Perseroan.
In essence, the main duties of the Board of Commissioners are to hold the role as supervisor and advisor, whereas the main duties of the Board of Commissioners are to implement the resolutions of the GMS and the direction from the Board of Commissioners and manage the Company’s operations.
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan Perseroan dengan didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi mengagendakan pertemuan berkala.
The work relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors is a check and balance relationship with regard to the conduct of each organ’s duties and responsibilities in the management of the Company, that is based on transparency and mutual respect. To reach mutual agreement and resolve matters of importance concerning the Company’s operations and going concern, the Board of Commissioners and Directors organize periodical meetings.
Dalam rangka membahas berbagai agenda yang menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat gabungan. Rapat gabungan ini juga
For the purpose of discussing various agenda concerning work plan, operations, business opportunities and strategic issues requiring the approval of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Board of Commissioners regularly hold joint meetings. The joing meeting represents a form of the
108
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
merupakan salah satu bentuk kerjasama dan koordinasi antara Direksi dan Dewan Komisaris.
cooperation and coordination between the Board of Directors and Board of Commissioners.
Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan 9 (sembilan) kali rapat gabungan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
During the year 2014, the Company’s Board of Commisisoners and Board of Directors had held 9 (nine) joint meetings, with the following attendance:
Nama Name
Jumlah Rapat Number of Meeting
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin Djaja Suryanto Sutandar Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C Guntur Triyudianto Zacharia Susantadiredja
Jumlah Kehadiran Total Attendance
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris serta pemegang saham pengendali hingga derajat kedua. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa bertindak independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis.
% Kehadiran %age of Attendance
9 6 6 8 8 9 9 9 9 9
100 66,67 66,67 88,89 88,89 100 100 100 100 100
Financial Relationship and Family Relationship Members of the Company’s Board of Commissioners and the Board of Directors have no family relationship up to the second degree with other members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners or the controlling shareholders. The foregoing measures were taken to ensure that the Board of Commissioners and Directors remain independent at all time and to avoid any conflict of interest that may hinder their ability to conduct their duties in and independent and critical manner.
Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali Financial and Family Relationships of the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders Hubungan Keuangan Dengan Financial Relationship With Nama Name Dewan Direksi Pemegang Komisaris Board of Saham Pengendali Board of Directors Controlling Commissioners Shareholders Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Yes No Yes No Yes No Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
x x x x x
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With Dewan Direksi Komisaris Board of Board of Directors Commissioners Ya Tidak Yes No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Ya Tidak Ya Tidak Yes No Yes No
Dewan Komisaris Board of Commissioners
x x x x x
Djaja Suryanto Sutandar x x Simon Tan Kian Bing x x Ir. Purwadi Indra Martono x x Ir. C Guntur Triyudianto x x Zacharia Susantadiredja x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
Direksi Board of Directors x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
109
Tata Kelola Perusahaan
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan/atau Direksi
The Board of Commissioners and/or Board of Directors Assessment
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
The Board of Commissioners and the Board of Directors possess adequate competencies that are relevant to their position in order to discharge their duties and responsibilities and are capable of implementing their competencies in carrying out their duties and responsibilities.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang Perseroan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Sesuai dengan Peraturan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Peratutan Bagi Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, dimana pada pasal 21 disebutkan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, dengan cara mengikuti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang sejenis atau mengikuti kursus, pelatihan, atau program pendidikan sejenis.
The Board of Commissioners and the Board of Directors have the willingness and ability to undertake continuous learning in order to advance their knowledge of the Company and the latest updates related to the financial/ other sectors that support them in carrying out their duties and responsibilities. In accordance with FSA Regulation concerning the Fit and Proper Test for Main Parties in Institutional Insurance Corporation, Pension Fund, Financing Institutions, and Credit Insurance Corporation, which in Article 21 stipulated that the member of the Board of Commissioners and Directors must satisfy the sustainability requirement by attending seminars, workshops or other equivalent activities or attending courses, trainings, or other equivalent education at least 1 (one) time in a period of 1 (one) year.
Di tahun 2014, Perseroan melanjutkan penilaian menyeluruh secara berkala yang telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk self assessment pelaksanaan Tata kelola Perusahaan. Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan kondisi Perseroan yang sebenarnya atau sesuai hasil penilaian.
In the year 2014, the Company continued the periodical comprehensive assessment that has been carried out in previous years in the form of selfassessment on the Company’s Good Corporate Governance implementation. The GCG Accountability Report has reflected the Company’s actual condition or in accordance with the assessment result.
Berdasarkan analisa terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian sendiri (self assessment) yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
Based on the analysis on all self-assessment criteria/indicators, the followings were concluded:
Governance Structure
Governance Structure
Faktor-faktor positif aspek governance structure Perseroan pembiayaan adalah: • Perseroan telah memiliki struktur manajemen yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan/ Otoritas Jasa keuangan • Perseroan telah memiliki jumlah Direksi dan Komisaris yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan/Otoritas Jasa Keuangan
The positive factors on the aspect of the Financing Company’s governance structure were as follows: • The Company’s management structure has conformed to the Minister of Finance/Financial Services Authority Regulations • The number of members of the Board of Directors and Commissioners of the Company has conformed to the Minister of Finance/Financial Services Authority Regulations • The Company has established the Audit Committee, the Risk Oversight Committee and the Nomination and Remuneration Committee • The Company has no conflict of interest as evident by the absence of ownership relationship between the management and the Company • The audit assignments to the Public Accountant and the Public Accountant Firm have been completed in accordance with the pre determined aspects • The Internal Audit has effectively implemented the internal audit function on all aspects and elements of the activities of financing companies. The Internal Audit has conducted internal audit review on the credit, operational, support and information technology departments.
• • •
Perseroan telah memiliki Komite Audit, Komite Pemantau Resiko serta memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan tidak memiliki benturan kepentingan karena tidak ada keterkaitan kepemilikan antara management dan Perseroan Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek yang telah ditentukan
•
Audit Internal telah menetapkan fungsi audit internal secara efektif pada seluruh aspek dan unsur kegiatan Perusahaan Pembiayaan. Audit Internal telah melakukan kajian pengendalian internal dalam bidang kredit, operasional, fungsi pendukung dan Teknologi Informasi.
110
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Governance Process Faktor-faktor positif aspek governance process Perusahaan Pembiayaan adalah: • Penggantian dan atau pengangkatan Dewan Komisaris, Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan RUPS • • • •
• •
Direksi menjalankan kewenangannya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Komite Audit telah memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada manajemen untuk pengendalian intern termasuk pelaporan keuangan Dalam hal terjadi benturan kepentingan Dewan Komisaris dan Direksi tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perseroan Perseroan telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan publik (KAP) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Perseroan Perseroan dalam rangka transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, telah mengikuti dan memenuhi aturan perundang undangan yang berlaku Rencana Bisnis Perseroan Pembiayaan tahun 2014 telah disusun sesuai dengan target yang akan dicapai. Penyusunan Rencana Bisnis Perseroan didasari dengan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal.
Governance Process The positive factors on the aspect of the Financing Company’s governance structure were as follows: • The replacement and/or appointment of the Board of Commissioners and Board of Dir ectors have duly considered the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee and have obtained the approval of the GMS • The Board of Directors have carried out their authorities in accordance with the Articles of Association and the prevailing laws and regulations • The Audit Committee has provided recommendations to the management in matters concerning internal control, according financial reporting • •
• •
In the event of conflict of interest(s), the Board of Commissioners and the Board of Directors have not taken any action that may resul in losses to or undermine the Company’s profit. The Company has appointed the Public Accountant and Public Accountant Firm (Kantor Akuntan Publik, “KAP”) that are registered in the Financial Services Authority (FSA) to audit the Company’s Financial Statements The Company, with respect to the transaparency of financial and non financial conditions, has conformed to and complied with the prevailing laws and regulations. The Company’s Business Plan and Budget for the year 2014 have been prepared in accordance with the target to be achieved. The preparation of the Company’s Business Plan has been based on prudentiality principles with due consideration to the internal and external conditions
Komite Audit
Audit Committee
Sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia No: Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 Perihal : Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Perseroan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.
In accordance with the regulation of the Indonesian Stock Exchange No. Kep-00001/BEI/01-2014 dated 20 January 2014 concerning: Amendment to Regulation No I-A concerning Registration of Shares and Equity Securities other than Shares Issued by Listed Company, the Company has established an Audit Committee to assist the Board of Commissioner in carrying out their duties.
Anggota Komite Audit Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen yang bertindak selaku Ketua Komite, sedangkan anggotanya adalah pihak independen yang antara lain harus memiliki keahlian di bidang keuangan dan akuntansi. Pada tanggal 16 April 2014 terdapat penggantian susunan keanggotaan Komite Audit. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 16 April 2014 No. 008/IV/BOC-WOM/2014, susunan anggota Komite Audit Perseroan untuk periode 2014 sampai dengan RUPS Tahunan 2017, adalah sebagai berikut:
Members of the Audit Committee The Audit Committee comprises of an Independent Commissioners, who acts as the Chairman of the Committee, while the members comprises of independent parties with among others should have expertise in finance and accounting. On 16 April 2014, there was a change in the composition of Audit Committee members. Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners dated 16 April 2014 No. 008/IV/BOC-WOM/2014, the composition of the Company’s Audit Committee for the period of 2014 until the 2017 Annual GMS was as follows:
Anggota Komite Audit Name of the Board of Commissioners
Jabatan Type
I Nyoman Tjager Arief Achmad Dhani Setiawan Kriswanto
(Ketua Komite Audit – Komisaris Independen) / (Chairman of Audit Committee – Independent Commissioner) (Anggota Komite Audit – Pihak Ekstern Independen) / (Member of Audit Committee – Independent External Party) (Anggota Komite Audit – Pihak Ekstern Independen) / (Member of Audit Committee – Independent External Party)
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
111
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit berfungsi sebagai perpanjangan tangan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Komite Audit memiliki hubungan kerja langsung dan bertanggung jawab kepada Komisaris serta hubungan tidak langsung dengan Audit Internal Perseroan.
Duties and Responsibilities of the Audit Committee The Audit Committee serves as the extension of the Board of Commissioners in carrying out the supervisory function. The Audit Committee has direct work relationship with and is responsible to the Commissioner and has indirect work relationship with the Company’s Internal Audit.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. 3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee. 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal. 6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh fungsi pemantau resiko di bawah Dewan Komisaris. 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. 8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan potensi benturan kepentingan Perseroan. 9. Menjaga kerahasian dokumen, data dan informasi Perusahaan.
The Audit Committee’s duties and responsibilities in carrying out its function are as follows: 1. Review the financial information to be issued by the Company to public and/or the authorities. The information shall include, among others, financial statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information. 2. Review the compliance with laws and regulations that are relevant to the Company’s activities.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Komite Audit mengadakan rapat secara berkala sedikitnya paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota.
Meeting Frequency and Attendance The Audit Committee shall hold meetings on a regular basis, at the minimum 1 (one) time in 3 (three) months. The Audit Committee meeting shall be held if, and only if, such meeting is attended by more than ½ (one half) of the members.
Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
The decision of the Audit Committee meeting shall be made by consensus through amicable dialoge. Each Audit Committee meeting shall be recorded in a minutes of meeting, including in the event that a dissenting opinion occurs, which shall be signed by the members of the Audit Committee who are present at the meeting and such minutes of meeting shall be submitted to the Board of Commissioners.
112
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
3.
Provide independent opinion in the event of differing opinion between the management and the accountant for the services provided.
4. Provide recommendation to the Board of Commissioners on the appointment of Public Accountant based on independence, scope of assignment and fee. 5. Review the implementation of audit carried out by Internal Audit, and supervise the implementation of the Board of Directors’ follow-up actions on internal audit findings. 6. Review the risk management implementation activities carried out by the risk oversight function under the Board of Commissioners. 7. Investigate any complaints related to the Company’s accounting and financial reporting processes. 8. Review and provide recommendations to the Board of Commissioners on potential conflict of interest that may be faced by the Company. 9. Maintain the confidentiality of the Issuer’s or Company’s documents, data and information.
Good Corporate Governance
Selama tahun 2014, Komite Audit menyelenggarakan 9 (sembilan) kali rapat. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam rapat –rapat tersebut adalah sebagai berikut : Nama Name
Jumlah Rapat Number of Meeting
During the year 2014, the Audit Committee held 9 (nine) meetings. The level of attendance of each member of the Audit Committee in the meetings was as follows: Kehadiran Rapat Total Attendance
% Kehadiran %age of Attendance
9 6 67% I Nyoman Tjager Arief Achmad Dhani 9 8 89% Setiawan Kriswanto 9 7 78% Catatan: (*) Mulai menjadi ketua Komite Audit sejak tanggal 16 April 2014 menggantikan Myrnie Zachraini Tamin (**) Mulai menjadi anggota Komite Audit sejak tanggal 16 April 2014 menggantikan Tarmiden Sitorus
Notes: (*) Started serving as the Chairman of Audit Committee since 16 April 2014,
Selama tahun 2014 Komite Audit menyelenggarakan rapat dengan Manajemen dan berbagai pihak lainnya dengan agenda sebagai berikut: • Penunjukan Kantor Akuntan Publik • Pembahasan Hasil Pemeriksaan Audit Internal • Pembahasan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan oleh Kantor Akuntan Publik • Pembahasan Rencana Kerja Tahunan Audit Internal Perseroan
During the year 2014, the Audit Committee held meetings with the Management and other parties with the following agenda: • Appointment of the Public Accountant Firm • Discussion of the Internal Audit’s results • Discussion of the results of the audit of Company’s Financial Statements by the Public Accountant Firm • Discussion of the Company’s Internal Audit Annual Work Plan
Komite Pemantau Resiko
Risk Oversight Committee
Dewan Komisaris Perseroan membentuk Komite Pemantau Resiko untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, khususnya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan Perseroan. Memonitor proses perbaikan yang berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan dalam Perseroan guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan Perseroan dan pengendalian resiko yang baik.
In order to support its effectiveness in discharging its duties and responsibilities, particularly to improve public trust on the management of the Company, the Company’s Board of Commissioners established the Risk Oversight Committee. The Risk Oversight Committee monitors the continuous improvement processes on policies, procedures and practices in all levels of the Company to ensure that the management and risk management of the Company have been conducted properly.
Anggota Komite Pemantau Resiko Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 12 April 2012 No. 001/BOC/WOM/CORP/2012, susunan anggota Komite Pemantau Resiko Perseroan untuk periode 2014 adalah sebagai berikut:
Members of Risk Oversight Committee Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners dated 12 April 2012 No. 001/BOC/WOM/CORP/2012, the composition of the Company’s Risk Oversight Committee for the 2014 period was as follows:
replacing Myrnie Zachraini Tamin (**) Started serving as a member of the Audit Committee since 16 April 2014, replacing Tarmiden Sitorus.
Nama Dewan Komisaris Name of the Member of Risk Oversight Committee
Jabatan Title
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Myrnie Zachraini Tamin
Ketua - Presiden Komisaris / Chairman - President Commissioner Wakil Ketua - Wakil Presiden Komisaris Vice Chairman – Vice President Commissioner Anggota Komite Pemantau Risiko / Member of Risk Oversight Committee Anggota Komite Pemantau Risiko / Member of Risk Oversight Committee
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
113
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Resiko secara khusus meliputi: 1. Tugas dan tanggung jawab khusus Resiko Kredit a. Menetapkan resiko kredit Perseroan yang dapat diterima beserta batasan-batasannya b. Ketaatan terhadap ketentuan peraturan pelaksanaan pemberiann kredit dan penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan Manual Kebijakan Perkreditan dan Manual Kebijakan Penyelesaian Kredit Bermasalah Perseroan. c. Memastikan kebijakan dan standar perkreditan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta prosedur dan pedoman Perseroan d. Kepatuhan terhadap ketentuan Gearing Ratio
Duties and Responsibilities The specific duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee include: 1. Duties and Responsibilities specifically related to Credit Risks a. Define the Company’s acceptable credit risks and the limits thereof; b. Compliance to the provisions of credit acceptance and nonperforming loan settlement procedures in accordance with the Company’s Credit Policies Manual and Nonperforming Loan Settlement Policies Manual; c. Ensure that the credit policies and standards have conform with the laws and regulations and the Company’s guidelines d. Compliance with Gearing Ratio requirement.
2. Tugas dan Tanggung Jawab khusus Resiko Operasional a. Menyetujui kerangka kerja, strategi-strategi untuk resiko operasional TI, hukum, reputasi, strategik, kepatuhan. b. Menyetujui teknik-teknik operasional yang umum. c. Menyetujui proses identifikasi resiko. d. Menyetujui tindakan-tindakan untuk memperbaiki gangguan operasional yang signifikan. e. Merekomendasikan rencana darurat operasional.
2. Duties and Responsibilities specifically related to Operational Risks a. Approve the frameworks and strategies pertaining to IT operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk; b. Approve the general operational techniques; c. Approve the risk identification processes; d. Approve the measures to resolve significant operational disruptions; e. Recommend operational emergency plans.
3. Tugas dan Tanggung Jawab khusus Resiko Likuiditas a. Menetapkan resiko likuiditas Perseroan yang dapat diterima beserta batasan –batasannya b. Menyetujui kebijakan, strategi dan pedoman resiko suku bunga dan pendanaan c. Memonitor dan mengelola konsolidasi posisi likuiditas dan suku bunga funding. d. Menentukan tingkat suku bunga pinjaman dan biaya atas produk dan layanan. e. Mengelola struktur modal Perseroan dan penggunaan modal. f. Menyetujui produk-produk baru dalam hal penentuan tingkat suku bunga dan hal-hal lain yang berkaitan dengan eksposur terhadap resiko suku bunga dan likuiditas.
3. Duties and Responsibilities specifically related to Liquidity Risks a. Define the Company’s acceptable liquidity risks and the limits thereof; b. Approve the policies, strategies and guidelines for interest rate risk and funding risk; c. Monitor and manage consolidated liquidity profile and funding interest rate; d. Determine the interest rate for loan and cost of products and services; e. Manage the Company’s capital structure and capital use; f. Approve new products in respect to determination of interest rate and other matters related to exposures to interest rate risk and liquidity risk.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Rapat Komite Pemantau Resiko (ROC) telah diadakan sebanyak 4 (empat) kali pada tanggal 10 April 2014, 12 Agustus 2014, 29 Oktober 2014 dan 27 November 2014. Seluruh rapat komite pemantauan resiko di hadiri oleh seluruh Komite Pemantuan Resiko, kecuali Garibaldi Thohir hadir dalam 2 (dua) kali rapat komite pemantuan resiko. Sejalan dengan ketentuan yang berlaku dalam hal pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen resiko diantaranya melalui Komite Pemantau Resiko (Risk Oversight Committee).
Meeting Frequency and Attendance The Risk Oversight Committee (ROC) Meeting have been held 4 (four) times, on 10 April 2014, 12 August 2014, 29 October 2014 and 27 November 2014. All risk of committee meetings were attended by all members of the Risk Oversight Committee, except Garibaldi Thohir, who attended 2 (two) risk oversight committee meetings. In line with the prevailing provisions in discharging its duties and responsibilities, the Board of Commissioners monitors the risk management policies through, among others, the Risk Oversight Committee.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris yang berperan dalam melakukan kajian dan rekomendasi mengenai kebijakan dan besaran remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta kesesuaiannya dengan
The Remuneration and Nomination committee is a committee coordinated by the Board of Commissioners, which plays the role to conduct studies and provide recommendation concerning the remuneration policies and amount for members of the Board of Directors and member of the Board
114
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
penerapan praktek Good Corporate Governance berdasarkan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
of Commissioners and the conformity of such policies and amount to the implementation of Good Corporate Governance implementation practices based on the GMS and the prevailing laws and regulations.
Anggota Komite Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 1 (satu) orang komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 16 April 2014 No. 009/IV/BOC-WOM/2014, susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan untuk periode 2014 adalah sebagai berikut:
Members of the Committee The Remuneration and Nomination Committee comprises of 1 (one) independent commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Executive Officer. Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners dated 16 April 2014 No. 009/IV/BOC-WOM/2014, the composition of the Company’s Remuneration and Nomination Committee for the 2014 period was as follows:
Nama Jabatan Name Title Myrnie Zachraini Tamin Robbyanto Budiman Charles Sugiarta
Ketua – Komisaris Independen / Chairman – Independent Commissioner Wakil Ketua – Komisaris / Vice Chairman – Commissioner Anggota – Merangkap Sekretaris Komite / Member – and Committee Secretary
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memberikan rekomendasi komposisi jabatan anggota Direksi dan atau Dewan Komisaris serta kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi kepada Dewan Komisaris. b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, serta membantu melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi. c. Komite Remunerasi mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris yang disampaikan dalam RUPS, serta Pejabat Eksekutif dan pegawai dan telah disampaikan kepada Direksi d. Terkait dengan kebijakan remunerasi, Komite mempertimbangkan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan per grup dan sasaran dan strategi jangka panjang Perseroan Wewenang Wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi: a.
Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi yang relevan dibutuhkan dari karyawan/ pejabat Perseroan b. Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi dari profesional independen jika diperlukan c. Temuan maupun rekomendasi tetap harus diajukan kepada Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee are as follows: a. Provide recommendation on the position composition of the members of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners and the policies and criteria required for the nomination process to the Board of Commissioners. b. Provide recommendation to the Board of Commissioners concerning the capabilities development of the members of the Board of Directors and/ or Board of Commissioners, and assist in the performance evaluation of the members of the Board of Directors and/or Board of Commissioners based on the performance indicators that have been set as the basis for evaluation. c. The Remuneration Committee evaluates the remuneration policies for the Board of Directors and/or the Board of Commissioners to the Board of Commissioners that will be submitted to the GMS and for the Executive Officers and employees that have been submitted to the Board of Directors d. With regard to the remuneration policies, the Committee considers the financial performance, individual work performance, fairness compared to peer groups and the Company’s long-term objectives and strategies Authorities The authorities of the Remuneration and Nomination Committees are as follows: a. The Committee has the authority to seek the relevant/required information from the Company’s employees/officers b. The Committee has the authority to seek information from independent professionals when deemed necessary c. Any findings or recommendation shall be submitted to the Board of Commissioners for approval.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
115
Tata Kelola Perusahaan
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Pada tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan 3 (tiga) kali rapat dengan agenda sebagai berikut : No.
Meeting Frequency and Attendance In 2014, the Remuneration and Nomination Committee had held 3 (three) meetings with the following agenda:
Tanggal / Date Agenda
1. 20 Maret 2014/20 March 2014 Bonus BOD & BOC 2013 BOD & BOC 2013 bonuses. 2. 7 April 2014/ 7 April 2014 Pengangkatan Anggota Komite Remunerasi & Nominasi 2014 Appointment of Members of the Remuneration & Nomination Committee 2014 3 14 April 2014/ 14 April 2014 Salary Increment untuk BOD, BOC, DPS & Komite Audit 2014 Salary Increment for BOD, BOC, Sharia Supervisory Board & Audit Committee 2014
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Profil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Tuty Clara Assaf sejak 16 April 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 515/DIR/IV/2012. Beliau menyelesaikan pendidikan Magister Kenotariatan pada Universitas Diponegoro pada tahun 2009 dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Unversitas Indonesia pada tahun 1988 di bidang Hukum Kegiatan Ekonomi. Mengawali karir di Singapore Airlines – Jakarta Office dan selanjutnya di beberapa lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank sebagai Legal Corporate pada PT Bank Surya, PT Bank Tiara Asia,Tbk serta sebelumnya juga pernah berkarir sebagai Associate pada konsultan hukum LBAF Law Firm. Dalam Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Profile of Corporate Secretary The post of Corporate Secretary has been held by Tuty Clara Assaf since 16 April 2012 based on the Decision Letter of the Board of Directors No. 515/DIR/IV/2012. She graduated from the Notarial Master education from the Diponegoro University in 2009 and earned her degree of Bachelor of Law from the University of Indonesia in 1988, majoring in Law of Economic Activities. Started her career in Singapore Airlines – Jakarta Office and later served in several financial institutions, both bank and non-bank, as Legal Corporate in PT Bank Surya, PT Bank Tiara Asia Tbk, and previously served as Associate at the LBAF Law Firm – counselor at law. Within the Company, the Corporate Secretary directly reports to the President Director.
Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan Peraturan IX.I.4 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-63/PM/1996 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab termasuk diantaranya: a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; b. Memberikan masukan kepada Direksi atau Perseroan untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; c. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat; e. Sebagai Pejabat Penghubung (Liaison Officer).
Duties and Responsibilities Based on Rule No. IX.I.4, Annex to the Decree of Chairman of Bapepam No. Kep-63/PM/1996 concerning the Establishment of a Corporate Secretary, the duties and responsibilities of the Corporate Secretary are, among others, as follows: a. Serve the public by providing any information required by investors with regard to the Company’s condition
116
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
b. Provide advice to the Company’s Board of Directors or the Company with regard to the compliance of Law No. 8 of 1995 concerning the Capital Market and the implementing regulations thereof; c. Monitor the developments in the Capital Market, particularly the regulations prevailing in the Capital Market; d. Act as the liaison or contact person between the Company, the Financial Services Authority (FSA) and the public; e. Act as the Liaison Officer
Good Corporate Governance
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Access to the Company’s Information and Data
Komunikasi Eksternal Perseroan memberikan kemudahan bagi stakeholders untuk mengakses informasi melalui media cetak maupun elektronik melalui website corporate http://www.wom.co.id.
External Communication The Company accommodates the needs of stakeholders to access information through print and electronic media by providing the corporate website, at the address of http://www.wom.co.id.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, konsumen dapat menghubungi layanan WOM Customer Care di 0804-1123888. Selain itu konsumen dapat menghubungi melalui email
[email protected] dari Senin s/d Jumat (08.30 WIB – 17.00 WIB) atau menghubungi cabang terdekat WOM Finance.
To obtain further information, consumers may contact WOM’s Customer Care at 0804-1123-888. In addition, consumers may contact the corporate secretary via email:
[email protected] from Monday to Friday (8.30 WIB – 17.00 WIB) or contact the nearest branch of WOM Finance.
Perseroan pun melalukan pelaporan informasi dan fakta material melalui surat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Electronic Reporting kepada Bursa Efek Indonesia (www.idxnet.co.id).
The Company also reports material information and facts by letters to the Financial Services The Company also reports material information and facts by letters to the Financial Services Authority (FSA) and conduct Electronic Reporting to the Indonesian Stock Exchange (www.idxnet.co.id).
Hubungan Media Massa
Mass Media Relationship
Komunikasi Internal 1. Internal Event Mempersiapkan kegiatan internal yang ditujukan bagi karyawan sebagai media untuk menyampaikan pesan manajemen, antara lain: a. Dalam rangka memeriahkan hari jadinya yang ke 32, Perseroan menyelenggarakan kegiatan donor darah di lingkungan Kantor Pusat Perseroan pada tanggal 24 Maret 2014. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu Palang Merah Indonesia dalam menyediakan persediaan darah bagi masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan Donor darah ini merupakan kegiatan rutin yang 3 (tiga) bulan sekali yang dilaksanakan Perseroan setiap tahunnya. b. Employee Training c. Melaksanakan kegiatan CSR Program
Internal Communication 1. Internal Event Launched internal activities aimed for the employees as a media to deliver messages from the management, among others: a. In honor of its 32nd anniversary, the Company held a blood donor event in the Company’s Head Office on 24 March 2014. This activity was aimed to support the Indonesian Red Cross in providing blood supply for the society in need. The Blood Donor event is a routine event held by the Company on a quarterly basis every year.
2.
1. 2.
Email Blast Penyampaian informasi kepada seluruh karyawan melalui email Perseroan
[email protected] , diantaranya berupa : a. Pesan Manajemen b. Ucapan selamat Hari Raya c. Sosialisasi kegiatan/aktivitas Perseroan
Media Relation
b. Employee Training c. Conducted CSR Program activities Email Blast Dissemination of information to all employees through the Company’s email:
[email protected], among others on matters such as: a. Message from the management b. Holiday greetings c. Socialization of the Company’s activities
Media Relation No. Kegiatan Activities 1. 2.
Jumlah No. Of Time
Konferensi Pers / Press Conference 3 Siaran Pers / Press Release / Press Release 3
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
117
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan dengan Regulator Selama tahun 2014, Perseroan telah melakukan korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan & LK dan Bursa Efek Indonesia antara lain:
No Surat Letter No.
Tanggal Date
Ditujukan Perihal Addressee
02/II/CS/2014 13-Feb-14 OJK 03/II/CS/2014 13-Feb-14 BEI 13-Feb-14 OJK 04/II/CS/2014 13-Feb-14 BEI 05/II/CS/2014 17-Feb-14 BEI 06/II/CS/2014 08/III/CS/2014 4-Mar-14 BEI 4-Mar-14 OJK 08/III/CS/2014 OJK 011/III/CS/2014 10-Mar-14 OJK 012/III/CS/2014 17-Mar-14 OJK 014/III/CS/2014 21-Mar-14 017/III/CS/2014 25-Mar-14 OJK 019/III/CS/2014 28-Mar-14 BEI OJK 020/IV/CS/2014 1-Apr-14
118
Relationship with Regulators During the year 2014, the Company’s correspondences with the Financial Services Authority and the Indonesian Stock Exchange consisted of, among others, as follows:
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2013 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2013 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Penyampaian Bukti Iklan di Media Massa untuk Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2013 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Penyampaian Bukti Iklan di Media Massa untuk Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2013 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Laporan Kesiapan Dana Pelunasan Pokok Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Seri C Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi V Seri C Tahun 2011 Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi V Seri C Tahun 2011 Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Penyampaian bukti iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Perubahan atas Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Perubahan atas Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Jawaban Surat No.S-00934/BEI.PGI/03 2014 Tanggal 26 Maret 2014 Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Subject Submission of the Annual Financial Statements for the Period Ended 31 December 2013 of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Submission of the Annual Financial Statements for the Period Ended 31 December 2013 of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Submission of Advertisement Proof in Mass Media to advertise the Annual Financial Statements for the Period Ended 31 December 2013 of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Submission of Advertisement Proof in Mass Media to advertise the Annual Financial Statements for the Period Ended 31 December 2013 of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Report on the Readiness of Sinking Fund for the Payment of Principal of Bond V WOM Finance Year 2011 C Series Information Transparency on Repayment of Bond V WOM Finance Year 2011 C Series Information Transparency on Repayment of Bond V WOM Finance Year 2011 C Series Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk General Meeting of Shareholders Planned Schedule Submission of Advertisement Proof to advertise the Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders Amendement to the Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk General Meeting of Shareholders Amendement to the Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk General Meeting of Shareholders Reply to Letter No. S-00934/BEI.PGI/03-2014 dated 26 March 2014 Submission of Advertisement Proof to advertise the Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders
Good Corporate Governance
No Surat Letter No.
Tanggal Date
Ditujukan Perihal Addressee
Subject
021/IV/CS/2014 1-Apr-14 OJK Penyampaian Laporan Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk. Tahun Buku 2013 022/IV/CS/2014 1-Apr-14 BEI Penyampaian Laporan Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk. Tahun Buku 2013 066/IV/CS/2014 21-Apr-14 OJK Laporan Pelaksanaan dan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. 067/IV/CS/2014 21-Apr-14 OJK Keterbukaan Informasi yang perlu diketahui publik 069/IV/CS/2014 29-Apr-14 OJK Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I Periode 31 Maret 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk. (UnAudited) 072/V/CS/2014 12-May-14 OJK Pemberitahuan Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. 073/V/CS/2014 12-May-14 OJK Penyampaian Bukti Iklan Prospektus Ringkas Penawaran Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahun 2014 Dengan Tingkat Bunga Tetap 080/VI/CS/2014 18-Jun-14 BEI Pelaporan Pernyataan Efektif PUB 081/VI/CS/2014 19-Jun-14 OJK 083/VI/CS/2014 25-Jun-14 OJK 084/VII/CS/2014 11-Jul-14 OJK 085/VII/CS/2014 24-Jul-14 OJK 086/VIII/CS/2014 14-Aug-14 OJK 088/VIII/CS/2014 25-Aug-14 OJK 089/VIII/CS/2014 29-Aug-14 OJK 095/X/CS/2014 10-Oct-14 OJK
Submission of the Annual Report of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk for the Financial Year 2013 Submission of the Annual Report of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk for the Financial Year 2013 Report of the Convening and Reslutions of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Annual & Extraordinary General Meeting of Shareholders Transparency of Information essential for public knowledge Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 1st Quarter Financial Statements for the Period ended 31 March 2014 (Unaudited)
Notification of the Appointment of Head of Internal Audit Unit of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Submission of Advertisment Proof to advertise the Abridged Prospectus for the Offering of Serial Bonds I WOM Finance Year 2014 with Fixed Interest Rate Report of the Effective Statement of the Serial Public Offering Pelaporan Prospektus ringkas informasi Report of the Additional Information for the Abridged Prospectus of Serial Public Offering I tambahan PUB I Submission of Advertisement Proof announcing the Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Obligasi Berkelanjutan I Tranche I Serial Bonds I WOM Finance Year 2014 WOM Finance Tahap I Tahun 2014 Penyampaian Salinan Penetapan Hasil Submission of Copy to the Issuance of the Fit & Fit & Proper Proper Test Result Penyampaian Laporan Keuangan Submission of the Semi-annual Financial Tengah Tahunan 2014 Statements for the year 2014 Laporan Realisasi Pengunaan Dana Use of Proceeds from the Serial Public Offering Hasil Penawaran Umum I WOM Finance Bonds Year 2014 Realization Berkelanjutan I Obligasi WOM Report Finance Tahun 2014 Surat No. S-564/PM.221/2014 tanggal Letter No. S-564/PM.221/2014 dated 11 August 11 Agustus 2014 (“Surat OJK”) 2014 (“FSA Letter”) concerning the Review perihal Penelahan Laporan Realisasi on Use of Proceeds from Bonds Public Offering Penggunaa Dana Hasil Penawaran Realization Report Umum Obligasi Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka The Implementation of Consumers and/of Public Meningkatan Literasi Keuangan Kepada Education to Improve Financial Literacy Konsumen dan/atau Masyarakat Penyampaian Laporan Pelayanan Submission of Consumers Settlement and Service dan Penyelesaian Konsumen Triwulan Report Quarter III Period 30 September 2014 of III Periode 30 September 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk PT. Wahana Ottomitra Multiartha
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
119
Tata Kelola Perusahaan
No Surat Letter No.
Tanggal Date
Ditujukan Perihal Addressee
Subject
096/X/CS/2014 14-Oct-14 OJK Laporan Realisasi Pengunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi WOM Finance Tahun 2014 098/X/CS/2014 20-Oct-14 BEI Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Efek 099/X/CS/2014 22-Oct-14 OJK Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III periode 30 September 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (UnAudited) BEI surat tanggapan 101/XI/CS/2014 5-Nov-14 102/XI/CS/2014 14-Nov-14 BEI Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan OJK Penyampaian Bukti Iklan Informasi 131/XI/CS/2014 19-Nov-14 Tambahan Dalam Rangka Penerbitan dan Penawaran Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap 2 Tahun 2014 BEI Penyampaian materi Public Expose 179/XI/CS/2014 25-Nov-14 Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. OJK Keterbukaan informasi - perubahan 181/XI/CS/2014 27-Nov-14 kepemilikan saham WOM OJK Pemberitahuan Rencana RUPSLB 183/XII/CS/2014 1-Dec-14 BEI Laporan Pelaksanaan Public Expose 184/XII/CS/2014 2-Dec-14 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 187/XII/CS/2014 4-Dec-14 BEI Persetujuan Indikasi Jadwal OJK Penyampaian Bukti Iklan 188/XII/CS/2014 11-Dec-14 Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. 189/XII/CS/2014 29-Dec-14 OJK Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ”RUPSLB”) PT Wahana Ottomitra Multiartha ,Tbk.
Use of Proceeds from the Serial Public Offering I WOM Finance Bonds Year 2014 Realization Report Request of Clarification on Volatility of Securities Transaction Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 3rd Quarter Financial Statements for the Period ended 30 September 2014 (Unaudited) Letter of Response Annual Public Expose Plan Submission of Advertisment Proof to advertise the Additional Information with regard to the Issuance and Offering of Tranche II Serial Bonds I WOM Finance Year 2014 Submission of PT Wahana Ottomitra Multiarta Tbk Annual Public Expose Material Information Transparency – changes in WOM’s share ownserhip Notice of EGMS Plan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Public Expose Implementation Report Approval of Indicative Schedule Submission of Advertisement Proof to advertise the Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders Submission of Advertisement Proof to advertise the Notice of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Extraordinary General Meetings of Shareholders
Audit Internal
Internal Audit
Perseroan telah membentuk struktur organisasi Audit Internal yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Audit Internal sebagaimana diatur dalam Internal Audit Charter yang berisi pengakuan keberadaan dan komitmen Dewan Direksi dan Dewan Komisaris atas berfungsinya suatu unit pengawasan Internal atau satuan pengawasan Internal di sebuah organisasi atau Badan Hukum.
The Company has established an Internal Audit organization structure that corresponds with the vision, mission and objectives of the Internal Audit Unit set forth in the Internal Audit Charter, which states the recognition of the presence of an internal control unit or an internal control taskforce in an organization or Legal Entity and the commitment of the Board of Directors and the Board of Commissioners to ensure the proper functioning of such unit or taskforce.
Profil Kepala Audit Internal Muhamad Rubaman, Beliau menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi dan memulai karirnya sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Publik Drs. Rishanwar pada tahun 1995. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada bulan Maret 2013, Beliau adalah Head of Audit pada PT Orix Indonesia Finance, dan Beliau
Head of Internal Audit Profile Muhamad Rubaman completed his education at the Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, majoring in Accounting and started his career as an Auditor at the Public Accountant Firm Drs. Rishanwar in 1995. Before joining the Company in March 2013, he served as the Head of Audit of PT Orix Indonesia Finance and he has worked in several companies such as
120
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
pernah bekerja di beberapa perusahaan seperti PT Suzuki Finance Indonesia, PT Voksel Electric dan PT Adira Dinamika Multifinance.
PT Suzuki Finance Indonesia, PT Voksel Elektric, and PT Adira Dinamika Multifinance.
Jumlah Pegawai Audit Internal Per tanggal 31 Desember 2014, jumlah karyawan Divisi Audit Internal adalah sebanyak 23 orang yang terdiri dari 1 Orang kepala Divisi, 4 orang kepala Departemen, dan 18 orang Auditor.
Number of Employees in the Internal Audit Division As of 31 December 2014, the Internal Audit Division consisted of 23 employees, consisting of 1 Head of Internal AuditDivision, 4 Department Heads, and 18 Auditors.
Kedudukan Divisi Audit Internal Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan tidak terlibat langsung dalam operasional Perseroan. Audit Internal memiliki kewajiban untuk melaporkan hasil audit kepada Komite Audit.
Internal Audit Division Hierarchy The Internal Audit directly reports to the President Director and is not directly involved in the Company’s operations. The Internal Audit is obligated to report the audit results to the Audit Committee.
Direksi bertanggung jawab dalam merancang sistem Audit Internal untuk proses pelaporan internal, mencakup seluruh prosedur operasi standar Perseroan dan jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Direksi dibantu oleh Divisi Audit Internal yang merupakan fungsi independen yang melapor langsung kepada Presiden Direktur, dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
The Board of Directors is responsible to design the internal audit system for the internal reporting process, encompassing all of the Company’s standard operational procedures and reporting channels. In practice, the Board of Directors is assisted by the Internal Audit Division, which is an independent function reporting directly to the President Director and to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Misi Audit Internal adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan operasional Perseroan berdasarkan tingkat resiko dengan tetap mempertahankan paradigma sebagai “auditee partner” dan konsultan dalam menjalankan tugasnya serta melaksanakan review dan evaluasi terhadap proses pengendalian internal dan pengelolaan resiko atas kegiatan operasional Perseroan menuju tercapainya tujuan Perseroan dan GCG.
The Internal Audit’s mission is to support the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out risk-based internal control activities over the Company’s overall operating activities while maintaining the paradigm as the “auditee’s partner and consultant” in performing their duties, and conducting review and evaluation on the internal control and risk management processes over the Company’s operational activities in order to achieve the Company’s objectives and to ensure proper implementation of GCG.
Tanggung jawab Divisi Internal Audit a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan. b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, termasuk melaporkan kemungkinan melaksanakan peningkatan pada proses tersebut. d. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan atas dasa indikasi-indikasi yang ditemukan dan/ atau permintaan dari pihak Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. e. Memberikan laporan atau informasi kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit mengenai perkembanga (progress) dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan sumber daya audit serta pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. f. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukan. g. Berkoordinasi dengan Komite Audit dan Eksternal Audit dalam kaitan dengan tugas-tugas pengawasan Perseroan.
Responsibilities of the Internal Audit Division a. Prepare and implement the annual audit plan; b. Test and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policies. c. Conduct testing and assessment on the efficiency and effectiveness of accounting, finance, tax, operations, human resources, marketing, information technology and other activities, and report the points for improvements for such processes;
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Audit Internal melakukan audit operasional cabang dan unit bisnis, audit sistem & informasi teknologi, dan audit fungsi-fungsi yang ada di kantor pusat, serta pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit. Audit operasional
In carrying out its duties and responsibilities, the Internal Audit Division conducts audits on the branches and business units operations, the information technology & system, and the existing functions at the head office and prepares the development & quality control of audit activities. Audits on the branches
d. Conduct special audit when deemed necessary based on the indication found and/or based on the request of the Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit Committee. e. Provide reports or information to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee on the progress and results of the implementation of the annual audit plan and the sufficiency of audit resources and the implementation of follow-up actions on the recommended points of improvement; f. Prepare a program to evaluate the quality of Internal Audit activities; g.
Coordinate with Audit Committee and External Auditor with regard to the Company’s internal control activities.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
121
Tata Kelola Perusahaan
cabang dan unit bisnis dilakukan secara prioritas berdasarkan tingkat resiko yang tertinggi, meliputi proses pemasaran, kredit, penagihan konsumen, unit tarikan, keuangan, jaminan konsumen, pelayanan konsumen dan kegiatan operasional lainnya. Audit sistem dan informasi teknologi dilakukan terhadap beberapa proses sistem yang beresiko, meliputi keamanan sistem, logika program aplikasi sistem dan jaringan sistem. Audit pelaporan keuangan dilakukan terhadap beberapa komponen dalam laporan keuangan dan operasional pusat Perseroan yang beresiko terhadap efisiensi dan efektivitas keuangan Perseroan. Sedangkan pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit melakukan pengembangan metodologi dan prosedur audit, keahlian sumber daya manusia dan teknologi audit serta memberikan jaminan mutu atas kegiatan audit yang dilakukan oleh tim auditor agar tercapainya tujuan audit.
and business units operations are prioritized based on the highest risk level, and cover the marketing, credit, customer collection, re-possessed assets, finance, customer assurance, customer service processes and other operational activites. Audits on information technology & system are conducted on several high-risk system processes, and cover system security, application system program logic and system network. Audits on financial reporting are carried out on several components of the financial statements the operations of the Company’s headquarter which contain risks to the Company’s financial efficiency and effectiveness. Whereas the development & quality control of audit activities comprises of development of audit procedures and technology, human resources skills and audit technology and quality control over audit activities carried out by the audit team to achieve audit objectives.
Pelaksanaan Tugas Audit Internal telah menerapkan fungsi audit internal secara efektif pada seluruh aspek dan unsur kegiatan Perseroan. Audit Internal telah melakukan tinjauan pengendalian internal melaui audit regular dan khusus dalam fungsi perkreditan, operasional, support dan teknologi informasi.
Performance of Duties The Internal Audit has effectively implemented the internal audit function on all aspects and elements of the Company’s activities. The Internal Audit has carried out review of internal control through regular and special audits on the credit, operations, supports and information technology functions.
Audit Internal telah menetapkan AOP (Annual Operating Plan) 2014 di mana penugasan pemeriksaan telah ditentukan berdasarkan jadwal tertentu. Selain itu, Audit Internal secara regular/per kuartal melakukan evaluasi atas rencana audit tahunan yang bertujuan agar dalam setiap penugasan audit, Audit Internal dapat mengakomodasi permasalahan strategis yang saat ini sedang berkembang.
The Internal Audit has set the 2014 Annual Operating Plan (AOP), whereas audits have been determined based on a specific schedule. In addition, the Internal Audit regularly/on a quarterly basis evaluates the annual operating plan, the objection of which is to ensure that the Internal Audit is capable to accommodate strategic issues identified during each audit assignment.
Audit Internal telah melaksanakan tugas yang meliputi: • Kecukupan Sistem pengendalian Internal Perseroan • Efektivitas Sistem pengendalian Internal Perseroan • Kualitas kerja Perseroan
The Internal Audit has carried out tasks that included audits on: • The Adequacy of the Company’s Internal Control System • The Effectiveness of the Company’s Internal Control System • The Company’s performance quality
Audit Internal Perseroan telah menerapkan pendekatan audit berdasarkan resiko, yaitu perencanaan dan aktivitas audit dilakukan berdasarkan penilaian resiko pada area operasional Perseroan. Penilaian resiko digunakan untuk memprioritaskan audit pada cabang unit bisnis yang lebih beresiko. Hasil penilaian resiko dan profil resiko Perseroan secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana audit tahunan.
The Company’s Internal Audit has implemented a risk-based audit approach, whereby the audit planning and activities are conducted based on risk assessments on the Company’s operational activities. Risk assessments are conducted to prioritize audits on branches/business units with higher level of risk. The result of the risk assessment and the Company’s overall risk profile are used as the basis in preparing the annual audit plan.
Sepanjang tahun 2014, Audit Internal telah melakukan 80 penugasan yang terdiri dari 57 pemeriksaan Audit di kantor Cabang dan Area, 19 pemeriksaan Audit di Kantor Pusat, serta 4 penugasan terkait pengembangan metodologi dan jaminan mutu kegiatan Audit.
During the year 2014, Internal Audit has conducted 80 audit assignments, which consist of 57 audits in Branch and Area offices, 19 Audits in the Head Office, and 4 assignments related to the development of methodology and quality control of Audit activities.
122
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Akuntan Independen
Independent Accountant
Sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan, bahwa RUPS memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik dalam rangka kebutuhan atas Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014.
In accordance with the Annual GMS Resolution, the GMS has granted the power and authority to the Board of Directors to appoint the Public Accountant Firm for the purpose of Audit on the Financial Statements for the Year 2014.
Perseroan telah menunjuk Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja yang terdaftar di Kementerian Keuangan dan OJK (d/h Bapepam-LK) untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan sebagai auditor eksternal yang independen untuk memeriksa laporan keuangan perseroan tahun 2014.
The Company has appointed a Public Accountant from the Public Accountant Firm (Kantor Akuntan Publik, “KAP”) Purwantono, Suherman & Surya, registered at the Ministry of Finance and the FSA (previously the Capital Market & Financial Institution Supervisory Board) to conduct audit on the Company’s financial statements as an independent external auditor to inspect the Company’s financial statements for the year 2014.
Penunjukan KAP Purwantono, Suherman & Surja merupakan tahun kelima pelaksanaan audit tahun 2014.
The appointment of KAP Purwantono, Suherman & Surja for the 2014 audit was the fifth appointment. Services other than Financial Statement
Kantor Akuntan Publik 5 Tahun Terakhir Public Accountant Firm for the Past 5 Years Kantor Akuntan Publik Tahun Year Public Accountant Firm
Nama Akuntan (Partner Penanggung Jawab) Accountant (Partner In-charge) Name
Fee(Rp)
2014 2013 2012 2011 2010
Danil Setiadi Handaja
537.500.000
Agung Purwanto
500.000.000
Indrajuwana Komala Widjaja
475.000.000
Indrajuwana Komala Widjaja
432.000.000
Indrajuwana Komala Widjaja
402.000.000
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for December 31, 2014) KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for December 31, 2013) KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for December 31, 2012) KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for December 31, 2011) KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for December 31, 2010)
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
123
Tata Kelola Perusahaan
Jasa Lain Selain Audit Keuangan Selain memberikan jasa audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014, KAP Purwantono, Suherman & Surja juga memberikan jasa audit lainnya, antara lain :
Services other than Financial Statement Audit In addition to providing audit services for the Company’s Financial Statements for the financial year 2014, the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja also provided other attestation services, among others, as follows:
Tahun Kantor Akuntan Publik Jasa Audit Year Public Accountant Firm Audit Services
Nama Akuntan (Partner Penanggung Jawab) Accountant (Partner In-charge) Name
Fee(Rp)
2014 KAP Purwantono, Suherman & Surja Audit Services for September 30, 2014 (Ernst & Young) 2014 KAP Purwantono, Suherman & Surja Review Services for June 30, 2014 (Ernst & Young) 2013 KAP Purwantono, Suherman & Surja Audit Services for June 30, 2013 (Ernst & Young) 2012 KAP Purwantono, Suherman & Surja Review Services for June 30, 2012 : (Ernst & Young) includes the review of Reporting Package Report that may be needed for consolidation purposes with the Parent Company 2012 KAP Purwantono, Suherman & Surja Review Services for June 30, 2012 (Ernst & Young) 2011 KAP Purwantono, Suherman & Surja Audit Services for June 30, 2011 (Ernst & Young) 2010 KAP Purwantono, Suherman & Surja) Assistance Services related to issuance of (Ernst & Young) Bonds V WOM Finance year 2011 using financial statements for September 30, 2010 2010 KAP Purwantono, Suherman & Surja Audit Services for September 30, 2010 (Ernst & Young) 2010 KAP Purwantono, Suherman & Surja Audit Services for July 31, 2010 (Ernst & Young) 2010 KAP Purwantono, Suherman & Surja Audit Services for June 30, 2010 (Ernst & Young)
Agung Purwanto
325.000.000
Danil Setiadi Handaja
170.000.000
Sinarta
325.000.000
Indrajuwana Komala Widjaja
170.000.000
Tidak ada laporan yang 50.000.000 diterbitkan: Sinarta (Engagement Partner) Indrajuwana Komala 308.000.000 Widjaja Indrajuwana Komala Widjaja
415.000.000
Indrajuwana Komala Widjaja
200.000.000
Tidak ada laporan yang diterbitkan: 100.000.000 Danilo E. Limzon (Engagement Partner) Indrajuwana Komala Widjaja 286.000.000
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memperoleh keyakinan yang cukup dalam mencapai efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan, pelaporan keuangan dan manajemen, serta ketaatan pada peraturan dan perundangan yang berlaku.
Internal Control is a process carried out by the management and employees, designed to obtain adequate assurance in achieving operational efficiency and effectiveness, reliability of financial reporting and management, and compliance with the prevailing laws and regulations.
Kepatuhan Pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan ketahanan Perseroan. Tujuan utama dari kepatuhan adalah agar setiap bagian di Perseroan selalu memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Compliance The implementation of Compliance function is one of the key elements in building the Company’s strength. The main objective of Compliance is to ensure that all members of the Company remain compliance with and conform to the laws and regulations, business ethics and the principles of Good Corporate Governance at all time.
124
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Meskipun hingga saat ini Perseroan belum memiliki Direktur Kepatuhan, namun Perseroan tetap menjalankan fungsi kepatuhan dengan sebaikbaiknya. Tugas kepatuhan sehari-hari dilaksanakan oleh unit kerja kepatuhan (Compliance Dept) di bawah Divisi Legal Compliance dan Corporate Secretary yang independen dari satuan kerja operasional dan langsung di bawah Presiden Direktur.
Although the Company has not had a Compliance Director at present, the Company give its best effort to carry out the functions of Compliance. The daily duties of Compliance are carried out by the Compliance Department under the Legal Compliance Division and Corporate secretary that are independent from the operational departments and report directly to the President Director.
Divisi Legal Compliance dan Corporate Secretary juga menyiapkan dan melaksanakan sosialisasi-sosialisasi kepatuhan dan aspek hukum kepada fungsi-fungsi terkait melalui media portal internal dan/atau on the spot ke cabang-cabang.
The Legal Compliance Division and Corporate Secretary also prepared and carried out socializations on compliance and legal aspects to the relevant functions through the internal portal media and/or by direct visits to branches.
Pelaksanaan Penerapan Fungsi Kepatuhan Pelaksanaan Penerapan Fungsi Kepatuhan ditetapkan sesuai 5 (lima) prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sebagaimana diatur oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, yaitu : a. Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan, keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai Perusahaan, yang mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan serta standar, prinsip dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; b. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban Organ Perusahaan sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien; c. Pertanggung]awaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; d. Kemandirian (independency), yaitu keadaan Perseroan yang dikelola secara mandiri dan profesional serta bebas dari Benturan Kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; dan; e. Kesetaraan dan kewajaran (fairness), yaitu kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang- undangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat;
Compliance Function Implementation Procedures The application of Compliance Functions Implementation is based on 5 (five) principles of Good Corporate Governance as stipulated by the Financial Services Authority Regulation (FSAR) No. 30/POJK.05/2014 concerning Good Corporate Governance for Financing Companies, as described below:
Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah Terkait pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) Bagi Lembaga Keuangan Non Bank sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Pada Lembaga Keuangan Non Bank, sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Ketua Bapepam & LK, No. PER-05/BL/2011 tanggal 30 Maret 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Perusahaan Pembiayaan.
a. Transparency, which refers to transparency of decision making process and transparency in the disclosure and availability of information relevant to the Company, that are easily accessible by the Stakeholders in accordance with the prevailing laws and regulations in the financing industry and standards, principles and management practices of sound financing services business. b.
Accountability, which refers to the clarity of functions and accountability of the Company’s organs so that the Company may conduct its performance in a transparent, fair, effective, and efficient manner.
c. Responsibility, which refers to the conformity of the Company’s management to the laws and regulations in the financing industry and ethical values and standards, principles, and management practices of sound financing services business. d. Independency, which refers to the state of the Company managed in an independent and professional manner and free of Conflict of Interest and influence or pressure from any other parties that are not in compliance with the laws and regulations in the financing industry and ethical values and standards, principles and management practices of sound financing services business. e. Fairness, which refers to fairness, balance and equality in satisfying the rights of the Stakeholders that arise from agreements, laws and regulations and ethical values and standards, principles and management practices of sound financing services business.
Know Your Customer (KYC) Principles Implementation With regard to the implementation of Know Your Customer (KYC) Principles for Non-Bank Financial Institutions as stipulated in the Decree of Directorate General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated 12 May 2003 concerning the Implementation Guidelines and Procedures on Know Your Customer Principles in Non-Bank Financial Institutions, as amended by the Regulation of the Chairman of Bapepam & LK No. PER-05/BL/2011 dated 30 March 20011 concerning the Implementation Guidelines and Procedures on Know Your Customer Principles for Financing Companies.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
125
Tata Kelola Perusahaan
Peraturan tersebut sebagai tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010, tanggal 9 Februari 2010 (“PMK 30/010/2010) serta mengacu pada pasal 4 ayat (1) huruf a dari PMK 30/010/2010: PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk telah membentuk unit kerja khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan PMN ini yang disebut Unit Kerja Pengenalan Nasabah (“UKPN”).
The regulations represent the follow up of the issuance of the Ministry of Finance Regulation No. 30/PMK.010/2010 dated 9 February 2010 (“PMK 30/010/2010) and with reference to the article 4 paragraph (1) point a of PMK 30/010/2010: PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk has established a special task force that is responsible for the implementation of KYC, known as the Know Your Customer (KYC) Unit (“KYCU”).
Pembentukan UKPN berdasarkan Surat Keputusan Komisaris dan dikukuhkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 3 April 2006. Sejalan dengan fungsi dan peran aktif dari UKPN telah menerbitkan kebijakan internal diantaranya: 1. Surat Keputusan Direksi tentang Penetapan Tugas dan Tanggung Jawab UKPN Officer 2. Surat Kebijakan Pedoman Prinsip Mengenal Nasabah 3. Surat Kebijakan Duplicate Check Blacklist International 4. Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN)
The KYCU was established based on the Decision Letter of the Commissioners and confirmed by the General Meeting of Shareholders (GMS) dated 3 April 2006. In line with the KYCU’s functions and active role, it has issued the following internal policies: 1. The Board of Directors’ Decision Letter concerning the Definition of Duties and Responsibilities of KYCU Officers 2. Statement of Policy concerning Know Your Customer Guidelines 3. Statement of Policy concerning Duplicate Check Blacklist International 4. Implementation Guidelines and Procedures of Know Your Customer Principles Implementation (KYCPI)
Disamping mengembangkan kebijakan, selama periode tahun 2014 UKPN secara berkesinambungan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Update data OFAC (Offices Foreign Asset Control) berupa data yang memuat Nama, Organisasi dan alamat Terroris International pada sistem LOS yang digunakan oleh Administrasi Kredit untuk menganalisa kelayakan pembiayaan disamping data Blacklist Internal. 2. Memberikan pelatihan PMN bekerjasama dengan Human Capital dengan mekanisme sebagai berikut: a. UKPN Pusat melaksanakan pelatihan untuk seluruh Area Human Capital. b. Area Human Capital melaksanakan pelatihan untuk seluruh Branch Head sesuai region masing-masing. c. Branch Head melakukan pelatihan untuk seluruh karyawan di kantor cabang. d. Total jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan PMN sebanyak 4.928 karyawan.
In addition to establishing policies, during the period of 2014, the KYCU continuously carried out the following: 1. Update OFAC (Offices Foreign Asset Control) data, which consist of the Names, Organizations and addresses of International Terrorists in the Womer’s system used by the Credit Aministration to analyze credit worthiness in addition to the Internal Blacklist data 2.
In cooperation with the Human Capital, deliver KYC trainings with the following mechanism: a. Central KYCU delivers the training for all Human Capital Area b. Human Capital Area delivers training for all Branch Heads in accordance with their respective regions. c. Branch Heads deliver training for all employees in the branches. d. Total employees that have attended the KYC training as 4,928 employees.
Pelaporan pelatihan PMN ke Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 24 Desember 2014.
The report of KYC trainings was submitted to the Financial Services Authority on 24 December 2014.
Manajemen Resiko
Risk Management
Perseroan mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola 8 resiko yang berpotensi terjadi karena perubahan lingkungan bisnis dengan merumuskan risk appetite, kebijakan, prosedur dan penetapan limit –limit.
The Company takes proactive steps to manage 8 potential risks that may arise as a result of changes in the business environment by establishing risk appetite, policies, procedures and by setting limits.
Perseroan memiliki struktur manajemen resiko yang lengkap untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan memastikan ketersediaan laporan yang memadai dalam upaya mengelola resiko, mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat, dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Perseroan telah menerapkan prinsip three lines of defence dalam pengendalian resiko secara menyeluruh dan handal. Unit Kerja Bisnis sebagai lini pertama memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi resiko sejak dari awal dan melakukan mitigasi atas resiko yang ada.
The Company has a comprehensive risk management structure to identify measure, monitor and ensure the availability of adequate reports in its efforts to manage risks, to support sound business growth and to generate sustainable profit. The Company has implemented the three lines of defense principles in a comprehensive and reliable risk management. The Business Work Unit serves as the first line with the responsibility to identify risks from the earliest stage and to mitigate the existing risks.
126
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Sebagai lini kedua, Divisi Manajemen Resiko dan Divisi Legal, Compliance & Corporate Secretary berfungsi untuk membuat kebijakan dan memantau kegiatan serta proses bisnis. Divisi Audit Internal sebagai lini ketiga, berperan sebagai independent assurance.
In the second line, the Risk Management Division and the Legal, Compliance & Corporate Secretary Division undertake the functions of establishing policies and monitoring business activities and processes. The Internal Audit Unit serves as the third line, taking the role of an independent assurance.
Pengelolaan resiko juga telah didukung sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai. Sebagai bagian pengelolaan resiko, Perseroan secara berkesinambungan mengembangkan kebijakan dan prosedur manajemen resiko dalam mengantisipasi perkembangan bisnis Pembiayaan dan perubahan lingkungan bisnis.
Risk management is also supported by adequate human resources and infrastructures. As part of risk management, the Company continuously develops risk management policies and procedures in anticipation of the Financing business development and changes in the business environment.
Perseroan memandang bahwa peningkatan kesadaran resiko sangat penting bagi seluruh karyawan. Sejalan dengan itu, peningkatan pemahaman dan kemampuan karyawan senantiasa diperbaharui dan ditingkatkan melalui kampanye kesadaran resiko, pemasangan poster, dan media publikasi internal lainnya, serta pelatihan-pelatihan terkait yang dilakukan di kantor pusat, kantor bisnis unit dan seluruh cabang.
The Company views the improvement of risk awareness as a highly important factor for all employees. In line with the view, employees’ understanding and capabilities are continuously updated and improved through campaigns of risk awareness, placement of posters, and other internal publication media, and the related trainings conducted in the head office, the business unit offices and all branches.
Key Highlight
Key Highlight
Rasio Non Performing Loans (NPL) Gross mengalami perbaikan dari 2.85% pada bulan Desember 2013 menjadi 2.75% pada bulan Desember 2014, seiring dengan perbaikan Net Bad Debt (NBD) dari 5.08% pada bulan Desember 2013 menjadi 4.62% pada bulan Desember 2014.
Gross Non Performing Loan (NPL) ratio has improved, from 2.85% in December 2013 to 2.75% in December 2014, which was in line with the improvement in Net Bad Debt (NBD) from 5.08% in December 2013 to 4.62% in December 2014.
Indikator resiko utama dan pelaporannya ditinjau secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan bisnis perusahaan pembiayaan: • Penetapan limit-limit resiko senantiasa diperbaharui untuk mencegah terjadinya konsentrasi resiko serta membatasi eksposur resiko terkait. • Seluruh kebijakan dan wewenang persetujuan ditinjau secara berkala agar lebih selaras dengan risk appetite Perseroan. • Arsitektur tata kelola manajemen resiko diterapkan dengan menggunakan 3 (tiga) tingkatan hirarki yang terdiri dari kerangka kerja, kebijakan, dan prosedur. Hirarki tersebut dirancang untuk memberikan panduan yang lebih jelas, terstruktur dan menyeluruh. • Komite Audit Internal dibentuk di tingkat manajemen untuk meningkatkan pengawasan dari manajemen terhadap tindak lanjut dari temuan audit internal maupun eksternal. • Kebijakan, Prosedur, dan Pengendalian Internal ditinjau kembali, diperbaharui, dan diperbaiki agar selaras dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkini. • Dalam rangka pengukuran resiko yang lebih akurat Perseroan melakukan penyempurnaan sistem peringkat internal (internal rating).
Main risks indicators and the respective reportings are monitored on a periodical basis to be adjusted in accordance with the financing company’s business development: • The setting of risk limits are continuously updated to prevent risk concentration and to limit the related risk exposures. • All approval policies and authorities are reviewed on a periodical basis to conform to the Company’s risk appetite. • The architecture of risk management governance is implemented by using 3 (three) hierarchial levels consisting of frameworks, policies, and procedures. The hierarchies have been designed to provide clearer, more structured and comprehensive guidelines. • The Internal Audit Committee has been established at management level to improve the management’s monitoring on the follow-up actions on internal and external audit findings. • The Policies, Procedures, and Internal Control have been reassessed, updated and improved to conform to the latest Financial Services Authority (FSA) regulations. • In order to measure risk more accurately, the Company has improved the internal rating system.
Tinjauan Perseroan memastikan kemampuan untuk melanjutkan usaha dengan memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi di industri pembiayaan, peraturan, dan pasar dengan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi aset perusahaan dan dalam mengembangkan bisnis.
Overview The Company ensures its ability to continue its business by considering various changes that occur in the financing industry, regulations and the market by taking proactive steps to protect the Company’s assets and in developing business.
Tren Perusahaan Pembiayaan: • Persaingan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah;
Trend of Financing Companies: • Competition to obtain lower cost of fund;
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
127
Tata Kelola Perusahaan
•
Rencana pertumbuhan bisnis yang hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi, meskipun indikator dan tren ekonomi mulai menunjukan perbaikan;
•
Cautious business growth plans amidst economic uncertainties, although the economic indicators and trends start to show improvements;
Perseroan mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola berbagai resiko yang timbul dari perkembangan bisnis pembiayaan dan perubahan lingkungan bisnis. Seluruh resiko, yaitu resiko kredit, resiko likuiditas, resiko pasar, resiko reputasi, resiko strategis, resiko hukum, resiko kepatuhan, dan resiko operasional dinilai melalui pendekatan manajemen resiko secara menyeluruh yang didukung oleh tata kelola resiko yang baik, infrastruktur, dan perangkat yang tepat, serta mekanisme pengawasan yang memadai.
The Company takes proactive steps to manage various risks that arise as a result of changes in financing business development and the business environment. All risks, which are credit risk, liquidity risk, market risk, reputation risk, strategic risk, legal risk, compliance risk, and operational risk are assessed using a comprehensive risk management approach supported by good risk governance, appropriate infrastructure and tools, and adequate oversight mechanism.
Untuk mengakomodasi tren perusahaan pembiayaan dan pertumbuhan bisnis, pedoman manajemen resiko telah disusun untuk memastikan setiap aktivitas bisnis dikelola sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
To accommodate the trend of financing companies and business growth, the risk management guidelines have been prepared to ensure all business activities are managed in accordance with the prudentiality principles.
Berikut adalah kerangka kerja pedoman manajemen resiko:
Presented below is framework for the risk management guidelines:
Application of Risk Management Active Oversight by Board of Commissioner’s and Board of Director’s a. Authotiry and Responsibility of Board of Commissioner’ and Director’s b. Risk Oversight Committee c. Risk Management committee
Policy, Procedures and establishment of Limits a. Risk Management Strategy b. Risk Apetite and Risk Tolerance c. Policy and Procedure d. Risk Limit Setting e. Risk Setting to product measurement method and limit and risk tolerance controlling, risk assassment and Preparation of Business Plan
Process of Identification, Measurement, Monitoring, Risk Control and Management Information System a. Identification all scope of risk, method, system, including new product activity b. Measurement: Periodically for product, portfolio and all activity of the company c. Monitoring: System procedure and backup d. Controlling: Invitigation and Controller e. M/S: On time, accurate, and relevant f. Stress Testing
Integrated Internal Control a. Preventive Internal control b. The effectivenes of risk culture c. Internal control of type and risk appetite, autorithy and responsibility, segregation of duties, organization chart documentation certification and review d. Assessement review of internal control conducted by Internal Audit
Risks Management guidelines for Integrated & Type Risks Credit Risk
Market Risk
Liquidity Risk
Operational Risk
Legal Risk
Reputation Risk
Strategic Risk
Compliance Risk
Risk Management for New Product or Activity Guidelines for Risk Profile Assessment Process Assessment composite ranking and risk level to the 8 types of risk of The Finance Company Individual and Consolidated Assessment to the inherent Risk and Quality of Risk Management Application which refer to Bank Indonesia regulation and circular letter of The Application of Risk Management
Business, Functional Activity
128
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Kerangka Kerja dan Tata Kelola Manajemen Resiko di Perseroan
The Company’s Risk Management Framework and Governance
Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki struktur organisasi dengan tanggung jawab, batas kewenangan dan akuntabilitas yang jelas sesuai dengan kebutuhan bisnis dan operasional serta didukung dengan pengendalian internal yang kuat.
The Board of Commissioners and Board of Directors already have an organization structure with clear responsibilities, authority limits and accountability in accordance with the business and operational requirements and are supported by strong internal control.
Komite Pemantau Resiko (Risk Oversight Committee/ROC), Komite Audit Internal (Internal Audit Committee), Komite Remunerasi dan Nominasi (Remuneration and Nomination Committee/RNC) dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris (Board of Commissioner) dalam memeriksa dan mengawasi efektifitas manajemen resiko perusahaan pembiayaan, membantu dalam pelaksanaan fungsi pengawasan yang berkaitan dengan pelaporan internal dan eksternal auditor serta pengawasan internal, dan mengawasi kebijakan renumerasi dan nominasi.
The Risk Oversight Committee (ROC), the Internal Audit Committee (IAC), the Remuneration and Nomination Committee (RNC) have been established to assist the Board of Commissioners in examining and supervising the effectiveness of the financing company’s risk management, in the implementation of supervisory functions related to the internal and external auditor reporting and internal control, and in supervising the remuneration and nomination policies.
Komite Manajemen Resiko (Risk Management Committee/RMC), bertujuan untuk memfasilitasi aktifitas pemantauan serta mengevaluasi sistem manajemen resiko perusahaan pembiayaan secara berkelanjutan, memastikan ketepatan tanggapan manajemen terhadap temuan dan rekomendasi dari auditor internal maupun eksternal dan regulator beserta tingkat efektifitas dari tindak lanjut terhadap temuan, memberikan arahan terhadap pengembangan dan implementasi dari strategi, teknologi informasi dan hal yang terkait dengan nominasi/ promosi serta remunerasi.
The objectives of the Risk Management Committee (RMC) are to facilitate the monitoring activities and to sustainably evaluate the financing company’s risk management system, to ensure the timeliness of management’s response to findings and recommendations from internal and external auditors as well as regulators, and the effectiveness of the follow-up actions on such findings, to provide guidance on the development and implementation of strategies, information technologies and matters related to nomination/promotion and remuneration.
Perseroan telah menerapkan prinsip three line of defence dalam pengendalian resiko secara menyeluruh dan handal. Unit Kerja Bisnis sebagai lini pertama memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi resiko sejak dari awal dan melakukan mitigasi atas resiko yang ada.
The Company has implemented the three lines of defense principles in a comprehensive and reliable risk management. The Business Work Unit serves as the first line with the responsibility to identify risks from the earliest stage and to mitigate the existing risks.
Sebagai lini kedua, Satuan Kerja Manajemen Resiko dan Kepatuhan berfungsi untuk membuat kebijakan dan memantau kegiatan serta proses bisnis. Audit Internal sebagai lini ketiga berperan sebagai independent assurance.
In the second line, the Risk Management Division and the Legal, Compliance & Corporate Secretary Division undertake the functions of establishing policies and monitoring business activities and processes. The Internal Audit Unit serves as the third line, taking the role of an independent assurance.
BOC through ROC
BOD through RMC 1st line of defense (Day to day management Risk)
2nd line of defense (Risk Oversight of Limits, Policies and frameworks)
- Line of Business - Credit
- Risk Management - Legal Compliance & Corporate Secretary
3rd line of defense (Independence assurance)
Internal Audit
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
129
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan 8 Jenis Resiko Utama Perusahaan Pembiayaan:
The Management of the 8 Main Risks of a Financing Company:
a. Resiko Kredit Definisi: Resiko kredit adalah resiko yang timbul dengan berdampak pada kerugian finansial perusahaan pembiayaan karena debitur gagal melakukan kewajibannya kepada perusahaan pembiayaan. Kegagalan dalam mengelola resiko ini dapat mengakibatkan kerugian, dan kemungkinan akan menjadi lebih besar yang akan berdampak negatif bagi posisi keuangan perusahaan pembiayaan.
a. Credit Risk Definition: Credit risk represents the risk that arises from the inability of debtors to meet their obligations to the financing company, which may inflict financial losses to the financing company. Failure to manage this risk may inflict losses, which will potentially be higher and will adversely affect the financing company’s financial position.
Strategi Mitigasi Resiko: Pada industri pembiayaan, resiko kredit dapat timbul dari aktifitas fungsional Perseroan, seperti resiko yang timbul dari pembiayaan kredit kendaraan bermotor.
Risk Mitigation Strategy: In the financing industry, credit risk may arise from the Company’s functional activities, such as the risk that arise from the credit financing of motor vehicles.
Mengingat potensi dampak yang cukup besar, resiko kredit harus dikelola baik secara individual maupun di tingkat portofolio dalam seluruh aktivitas Perseroan. Praktik pengelolaan resiko kredit seharihari telah dipisahkan dari Unit Bisnis, baik secara fungsional maupun organisasi untuk memastikan integritas proses penilaian resiko.
Considering the potential impact if fairly significant, credit risk must be managed both at the individual level and portfolio level in all of the Company’s activities. The daily credit risk management practices have been separated from the Business Units, both in terms of functions as well as organization, to ensure the integrity of the risk assessment process.
Perseroan memiliki budaya kredit yang kuat dimana didalamnya terdapat kebijakan perkreditan yang jelas, evaluasi kredit yang menyeluruh serta pengelolaan portofolio yang baik. Resiko kredit portofolio secara terus menerus dievaluasi dan ditinjau oleh unit bisnis bersama dengan unit manajemen resiko dan dipantau secara aktif oleh manajemen.
The Company has a strong credit culture, which include clear credit policies, comprehensive credit evaluation and sound portfolio management. Portfolio credit risk is continuously evaluated and reviewed by the business units along with the risk management unit and is actively monitored by the management.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisinis yang sehat dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Unit Manajemen Resiko Kredit bekerja sama dengan Unit Bisnis, senantiasa menyempurnakan kebijakan kredit dalam rangka pengelolaan resiko kredit yang lebih baik dan mengevaluasi batasan wewenang persetujuan kredit sehingga Perseroan memiliki pelayanan yang lebih baik dan efektif.
In order to support sound business growth and to generate sustainable profit while continue to duly consider the prudentialy principles, the Credit Risk Management Unit, in cooperation with the Business Units, continuously improve the credit policies to promote better credit risk management and evaluate the credit approval authority limit so that the Company will be able to provide better and more effective services.
Proses persetujuan kredit telah dibuat dengan efektif sehingga memungkinkan proses keputusan kredit yang optimal dengan mendelegasikan wewenang persetujuan kredit di cabang-cabang, kantor bisnis unit, dan kantor pusat.
The credit approval process has been prepared effectively to allow optimal credit decision process by delegating credit approval authority to branches, business unit offices, and the head office.
130
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Diagram berikut menggambarkan proses persetujuan kredit dari Cabang sampai Divisi Kredit di Kantor Pusat :
The following diagram illustrates the credit approval process from the Branch to the Credit Division in the Head Office:
Loans above Rp x Millions up to Rp y Millons Business Unit Application
Loans > Rp y Millions Head Office
Loan Evaluation Loan Review
Loan Review Negative Result?
No No
Credit Division Authority?
Yes Archieve
Yes Director Decisions
Credit Division Decisions
Loans above Rp x Millions up to Rp y Millons Business Unit
Loans up to Rp x Millions Branch Office
Application
Loan Review
Loan Evaluation
Credit Division Authority? Yes
Negative Result?
Documentation, Disbursment & Other Loan Administration Process
Loan Review
No
Yes Yes
No Branch Authority?
Yes Branch Decisions
No
Area Credit Recommendation?
Credit Division Decisions
No Archieve
Director Decisions
Documentation, Disbursment & Other Loan Adminidtration Process
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
131
Tata Kelola Perusahaan
Proposal kredit yang diajukan oleh Kantor Cabang dengan jumlah tertentu baik perorangan, maupun perusahaan, dievaluasi secara independen oleh Divisi Kredit di Kantor Pusat untuk memastikan semua resiko telah diindentifikasi dan mitigasi.
The credit proposal submitted by the Branch Office at a certain amount, whether individual or corporate, will be evaluated independently by the Credit Division in the Head Office to ensure that all risks have been identified and mitigated.
Pengajuan kredit di bawah jumlah tertentu ditangani secara langsung oleh Divisi Kredit di Cabang sesuai dengan delegasi kewenangan yang diterima. Wewenang persetujuan kredit yang dimiliki oleh kantor cabang ditinjau secara berkala dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Divisi Kredit Kantor Pusat.
Credit applications under certain amount are directly handled by the Credit Division in Branches in accordance with the authority delegation set. The Branch Offices’ credit approval authorities are reviewed on a periodical basis and evaluated based on the criteris set by the Credit Division in the Head Office.
Selain memberikan rekomendasi dalam proses pengajuan kredit, Divisi Kredit Kantor Pusat juga memantau kualitas kredit untuk seluruh portofolio Perseroan dengan cara memperhatikan indikasi awal kemungkinan terjadinya penurunan kualitas kredit yang dapat disebabkan oleh perubahan kondisi pasar, makro ekonomi, dan regulasi. Divisi Kredit Kantor Pusat akan memberikan rekomendasi dalam bentuk tindakan preventif untuk memitigasi kualitas kredit yang memburuk.
In addition to providing recommendation in the credit application process, the Credit Division in the Head Office also monitors the credit quality of the Company’s overall portfolio by closely monitoring the early indication of credit quality downgrade, which may arise as a result of the changes in market condition, macroeconomy, and regulations. The Credit Division in the Head Office will provide recommendation in the form of preventive measures to mitigate worsening credit quality.
Untuk mengukur tingkat resiko kredit, Perseroan menggunakan alat ukur berupa Scorecard yaitu untuk menghitung perkiraan kemungkinan default dari debitur.
To measure the level of credit risk, the Company uses a measuring tool in the form of Scorecard to calculate debtors’ probability of default.
Di sisi kebijakan, Perusahaan Pembiayaan memiliki 3 (tiga) tingkatan hirarki yang terdiri dari kerangka kerja, kebijakan, dan prosedur. Hirarki tersebut dirancang untuk memberikan panduan yang lebih jelas, terstruktur dan menyeluruh untuk menciptakan konsistensi di seluruh organisasi, dan untuk menetapkan persyaratan minimum yang mengikat untuk seluruh kantor cabang.
From the policy aspects, the Financing Company has 3 (three) hierarchial levels consisting of frameworks, policies and procedures. The hierarchies have been have been designed to provide clearer, more structured and comprehensive guidelines to create consistency across the organization, and to establish binding minimum requirements for all branch offices.
Kebijakan dan prosedur secara berkala ditinjau dan diperbarui melalui komite yang relevan untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, regulasi, dan lingkungan bisnis.
Policies and procedures are reviewed on a periodical basis and updated by the relevant committee to reflect the changes in market condition, regulation and business environment.
Keberhasilan dalam mengelola resiko kredit ini bisa dicapai dengan menerapkan siklus kredit, mulai dari menawarkan produk yang sesuai, mengidentifikasi target pasar yang tepat, menetapkan kriteria penerimaan resiko yang cermat, menerapkan pengendalian yang kuat dalam inisiasi kredit dan proses persetujuan kredit, mempertahankan portofolio kredit yang sehat, serta menerapkan sistem penagihan dan praktik pemulihan yang memadai.
A successful credit risk management may be achieved by implementing a credit cycle, starting from offering the suitable products, identifying the right target market, establishing careful risk acceptance criteria, implementing strong control in credit initiation and credit approval process, maintaining sound credit portolio, and maintaining adequate collection system and recovery practices.
b. Resiko Pasar Definisi: Resiko Pasar adalah resiko yang timbul akibat adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio atau investasi yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat merugikan perusahaan (adverse movement). Variabel pasar yang dimaksud adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivasi dari kedua jenis resiko pasar. Resiko Suku Bunga merupakan potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi perusahaan yang mengandung resiko suku bunga Resiko Nilai Tukar merupakan resiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada saat
b.Market Risk Definition: Market risk represents the risk that arises from the changes in market variables of the portfolio or investment owned by the company, which may inflict losses to the company (adverse movement). The market variables referred to above are interest rate and exchange rate, including the derivation of the two types of market risks. Interest Rate Risks represents the potential losses that may arise from the movement in the market interest rate that is the opposite of the company’s balances or transactions containing interest rate risks. Exchange Rate Risk
132
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
perusahaan memiliki posisi terbuka. Resiko pasar dapat ditemui pada beberapa aktivitas seperti Kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang (obligasi).
represents the potential losses that may arise from the opposite movement of exchange rate when the company has open position. Market risks may exist in several activities such as funding and issuance of debentures (bonds).
Strategi Mitigasi Resiko: Financial Planning and Investor Relation Division adalah divisi yang ditunjuk untuk mengawasi tingkat implementasi fungsi manajemen resiko pasar Perseroan. Secara berkala, Financial Planning and Investor Relation Division melakukan evaluasi dan pembaharuan jika perlu atas setiap kebijakan dan prosedur manajemen resiko pasar yang senantiasa disesuaikan dengan kondisi terkini dan regulasi terkait.
Risk Mitigation Strategy: The Financial Planning and Investor Relation Division is the division appointed to supervise the level of implementation of the Company’s market risk management function. The Financial Planning and Investor Relation Division periodically evaluates and, when deemed necessary, updates every market risk management policies and procedures, which are continuously adjusted to the latest conditions and the related regulations.
Selain itu, fungsi dari manajemen resiko pasar adalah mengevaluasi eksposur resiko pasar yang melekat pada setiap produk baru. c. Resiko Likuiditas Definisi: Resiko Likuiditas adalah resiko dimana perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek atau pun kewajiban yang telah jatuh tempo. Resiko likuiditas dapat dikategorikan menjadi: • Resiko Likuiditas Pasar yaitu resiko yang timbul karena Perseroan tidak mampu melakukan offsetting (menutup kerugian) posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan di pasar (market disruption). • Resiko Likuiditas Pendanaan yaitu resiko yang timbul karena perusahaan tidak mampu mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Resiko likuiditas pendanaan juga dapat timbul dalam bentuk adanya biaya tambahan (extra cost) yang harus dikeluarkan sebagai akibat perusahaan membutuhkan dana segera dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajiban, dimana dalam kondisi normal biaya ini tidak perlu dikeluarkan oleh perusahaan.
In addition, the function of market risk management is to evaluate the inherent market risk exposure of each new product. c. Liquidity Risk Definition: Liquidity Risk represents the risks that the company is unable to meet its obligations that will fall due in the short-term or as they fall due Liquidity Risks are categorized as the followings: • Market Liquidity Risk, which represents the risk that arises from the company’s ability to offset (settle losses) of a certain position at he market price as a result of inadequate market liquidity or market disruption. • Funding Liquidity Risk, which represents the risk that arises from the company’s inability to liquidate its assets or to obtain funding from other financial sources. Funding Liquidity Risk may also arise in the form of extra cost that must be incurred as the company requires immediate funding in the short-term to meet its obligations, whereas in normal condition such cost would not have to be incurred by the company.
Resiko Likuiditas pada Perseroan dapat melekat pada aktivitas fungsional seperti pemberian kredit pada kendaraan bermotor.
The Company’s Liquidity Risk may be inherent to functional activities such as the credit financing of motor vehicles.
Strategi Mitigasi Resiko: Dalam mengelola resiko likuiditas, Financial Planning and Investor Relation Division bertanggung jawab untuk mengimplementasi kebijakan, metodologi pengukuran, pemantauan dan pelaporan eksposur resiko likuiditas dan juga memantau kepatuhan terhadap pedoman-pedoman tersebut.
Risk Mitigation Strategy: In managing liquidity risk, the Financial Planning and Investor Relation Division is responsible to implement the policies, measurement methodologies, monitoring and reporting of liquidity risk exposures and to monitor the compliance to the aforementioned guidelines.
Secara berkala, Perseroan juga melakukan evaluasi dan pembaharuan jika perlu atas setiap kebijakan dan prosedur manajemen resiko likuiditas yang senantiasa disesuaikan dengan kondisi terkini dan regulasi terkait. Perseroan juga melakukan Stress Testing secara berkala untuk mengevaluasi kapabilitas Perseroan dalam memenuhi kewajiban likuiditas selama krisis likuiditas yang potensial terjadi.
The Company also periodically evaluates and, when deemed necessary, updates every liquidity risk management policies and procedures, which are continuously adjusted to the latest conditions and the related regulations. The Company also conducts Stress Testing on a periodical basis to evaluate the Company’s capabilities in fulfilling its liquidity requirements during the potential liquidity crisis that may occur.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
133
Tata Kelola Perusahaan
d. Resiko Operasional Definisi: Resiko Operasional adalah resiko-resiko yang disebabkan oleh ketidak cukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau problem eksternal yang bisa mempengaruhi operasional perusahaan. Resiko Operasional umumnya dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung serta kerugian potensial atas hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Resiko Operasional dapat melekat pada aktivitas fungsional perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, serta pengelolaam sumber daya manusia.
d. Operational Risk Definition: Operational risk represents the risk that arises from the inadequacy of internal processes and/or the failure of the internal processes to function properly, human errors, system failures or external problems that affect the operations of the company. Operational Risk generally inflicts direct and indirect financial losses and potential losses arising from lost opportunities to generate profit. Operation Risk may be inherent to the company’s functional activities such as credit (financing), information system technology and management information system, and human resources management.
Strategi Mitigasi Resiko: Meningkatkan kebutuhan manajemen resiko operasional yang efektif didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut: kerugian operasional signifikan yang dialami oleh industri Perusahaan Pembiayaan; regulasi yang baru dan praktik terbaik dalam Perusahaan Pembiayaan di Indonesia; perubahan yang sangat cepat dalam dunia bisnis; tumbuhnya kebutuhan akan pengukuran kinerja; perlindungan dan pengembangan terhadap nilai pemegang saham.
Risk Mitigation Strategy: The increasing need for an effective operational risk management is driven by several factors as follows: significant operational losses experienced by the financing company industry, new regulations and best practices in the Financing Companies in Indonesia; rapid change in the business world, the growing needs for performance measurement; protection and development of shareholders value.
Dalam memberikan respon yang tepat terhadap faktor-faktor di atas, dikombinasikan dengan visi dari Perseroan serta tetap menjaga resiko yang seimbang dengan pertumbuhan bisnis, Perseroan menyadari kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran akan resiko operasional dan pembentukan Kerangka Kerja Manajemen resiko operasional, kebijakan dan prosedur yang memadai dan konsistensi di Perseroan.
In order to properly respond to the factors referred to above, combined with the Company’s mission to maintain a level of risk that is balanced to business growth, the Company has become aware of the needs to improve awareness on operational risk and the needs to establish adequate and consistent Operational Risk Management Framework, policies and procedures.
Strategi manajemen resiko operasional telah diformulasikan dengan baik dan dipahami secara merata, hal ini sangat penting dalam membangun kesadaran manajemen resiko operasional di Perseroan.
Operational risk management strategies have been well formulated and understood at all level, which is vital to building the awareness on operation risk faced by the Company.
Model tata kelola resiko operasional untuk Perseroan dilakukan tata kelola secara formal, transparan dan konsistensi secara jelas menegaskan tugas dan tanggung jawab serta alur pelaporan untuk mengelola resiko operasional dalam Perseroan secara efektif. Model tata kelola bertujuan untuk menempatkan akuntabilitas terhadap resiko operasional yang mungkin timbul serta pada saat yang bersamaan memfasilitasi pemisahan tugas secara independen antara unit pengendali resiko dan fungsi Audit Internal.
The Company’s operational risk governance model uses the formal, transparent and clear governance that confirm the duties and responsibilities and reporting lines in order to effectively manage the Company’s operational risk. The objective of a governance model is to place accountability to the operational risk that may arise and at the same time facilitate independent segregation of duties between the risk controlling unit and the function of Internal Audit.
Sifat dan tingkat resiko operasional dapat berubah dengan cepat sebagai respon terhadap perubahan pada perilaku manusia, struktur organisasi, proses, sistem, dan faktor-faktor eksternal. Oleh karena itu, kajian terus menerus dan pemantauan resiko serta efektivitas pengendalian secara dinamis sangatlah penting untuk mencapai manajemen resiko operasional yang efektif.
The nature and level of operational risk may rapidly change as a respond to the changes in human behavior, organization structure, processes, systems, and external factors. Therefore, continuous review and dynamic risk monitoring and controlling effectiveness are vital to achieve an effective operational risk management.
Untuk memfasilitasi proses ini, Perseroan telah membentuk perangkat utama resiko operasional sebagai bagian dari pengembangan manajemen resiko operasional yang efektif.
In order to facilitate this process, the Company has established the operational risk main unit as part of the development of effective operational risk management.
134
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Sebagai bagian dari mitigasi resiko operasional, Businesss Continuity Management didefinisikan sebagai sebuah pendekatan yang mencakup kerangka kerja, kebijakan standar, dan prosedur dalam membangun ketahanan dan kemampuan untuk memastikan bahwa operasional Perseroan dapat dipulihkan dengan cepat apabila terjadi gangguan pada fungsi-fungsi kritikal sesuai dengan batas toleransi maksimum yang telah ditentukan. Latihan simulasi krisis dan pemulihannya dilakukan secara berkala untuk menguji rencana dan kesiapan terhadap krisis yang mungkin terjadi.
As part of the operational risk mitigation, the Business Continuity Management is defined as an approach that include framework, standard policies and procedures to build the strength and ability to ensure that the Company’s operational activities can be quickly recovered in the event of disruptions to critical functions, in accordance with the maximum tolerance limit set. Crisis and recovery simulation trainings are conducted on a periodical basis to test the plan and readiness to respond to crisis that may occur.
Sebagai bagian dari sinergi dalam mitigasi resiko operasional, kebijakan Anti-Fraud dibuat dalam rangka membangun programprogram serta pengendalian anti-fraud yang kuat dan komprehensif. Kebijakan ini mengatur prisnip, strategi dan prosedur terkait fraud yang diimplementasikan pada setiap tingkatan yang ada di Perseroan untuk mendorong terciptanya standar integritas yang tinggi.
As part of the synergy in operational risk mitigation, the Anti-Fraud policies have been established in order to build a strong and comprehensive antifraud control and programs. The policies govern the fraud related principles, strategies and procedures to be implemented in all levels of the Company to promote high standard of integrity.
Strategi yang diterapkan untuk memerangi fraud didasarkan pada pencegahan, deteksi dini, investigasi, dan perbaikan yang diperlukan. Pesan utama yang disampaikan dari kebijakan Anti-Fraud adalah zero tolerance fraud terhadap karyawan yang terbukti atau mendukung fraud. Kebijakan Anti-Fraud adalah tanggung jawab seluruh karyawan tanpa ada perkecualian. Kampanye Anti-Fraud secara terus menerus di publikasikan ke seluruh organisasi Perseroan.
The strategies implemented to combat fraud are based on prevention, early detection, investigation, and necessary improvements. The main message of the Anti-Fraud policies is fraud zero tolerance to employees proven to have committed or supported act(s) of fraud. The Anti-Fraud Policies are the responsibility of all employees with no exception. Anti-Fraud campaigns are continuously published to all of the Company’s organization.
Kunci Utama untuk memfasilitasi budaya manajemen resiko opersional yang kuat di Perseroan adalah melalui program pembelajaran dan kesadaran resiko operasional yang terstruktur. Budaya manajemen resiko operasional tersebut merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu, Perseroan telah mengadopsi kebijakan whistle blowing yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melaporkan insiden, kesalahan, kelalaian, tindakan fraud, pelanggaran terhadap kode etik dan prosedur internal melalui surat elektronik yang bersifat rahasia. Kebijakan ini senantiasa ditinjau untuk memastikan aspek kerahasiaan dan efektivitasnya.
The main key to facilitate strong operational risk management in the Company is through educational program and structured operational risk awareness. The operational risk management culture is an integral part of good corporate governance. In addition, the Company has adopted the whistleblowing policies that provide the opportunities to employees to report incidents, errors, negligences, acts of fraud, violations to code of ethics and internal procedures via email that shall be kept confidential. The policies are continuously reviewed to maintain the confidentiality aspects and effectiveness.
e. Resiko Reputasi Definisi: Resiko Reputasi adalah resiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan atau persepsi negatif terhadap perusahaan. Resiko ini muncul ketika reputasi perusahaan terpengaruh oleh satu atau beberapa kejadian yang berdampak negatif pada reputasi perusahaan, yang timbul karena adanya publikasi negatif tentang kegiatan bisnis perusahaan, atau kondisi keuangan perusahaan. Terlepas dari kebenarannya, publikasi negatif dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap Perusahaan Pembiyaan, yang dapat berakibat fatal seperti tuntutan litigasi, penurunan jumlah debitur, bisnis dan/atau pendapatan perusahaan.
e. Reputation Risk Definition: Reputation risk represents the risk that arises due to, among others, negative publications related to the company’s business activities or negative perceptions on the company. The risk arises when the company’s reputation is affected by one or more events that have adverseimpact to the Company’s reputation, which may arise as aresult of negative publications concerning the Company’s business activities or financial condition. Regardless of the truth, negative publications may undermine public trust to the Financing Company, which may bring fatal consequences such as litigation, the decrease in number of debtors, the company’s business and/or revenue.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
135
Tata Kelola Perusahaan
Strategi Mitigasi Resiko: Resiko Reputasi dijaga melalui pengelolaan seluruh resiko yang berpotensi mempengaruhi reputasi Perseroan melalui tata kelola perusahaan yang baik dan proses manajemen resiko yang efektif.
Risk Mitigation Strategis: Reputation Risk is maintained through management of all risks that may potentially affect the Company’s reputation by way of good corporate governance and effective risk management processes.
Pengelolaan Resiko Reputasi dilakukan melalui pemantauan secara aktif atas berita-berita yang beredar, informasi atas perkembangan pasar, persepsi stakeholders dan publikasi di media massa yang dikelola Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division. Keluhan debitur yang masuk diterima oleh Perseroan akan ditindak lanjuti Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division secara baik dan terkait dengan hukum telah memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku.
The Reputation Risk Management is carried out through active monitoring of circulating news, information on market development, stakeholders’ perception and publications in mass media, such monitoring is carried out by the Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division. Debtors’ complaints received by the Company will be properly followed up by the Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division in accordance with the previously set deadline.
f.Resiko Hukum Definisi : Resiko Hukum adalah resiko yang timbul karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola munculnya permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Resiko hukum disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, ataupun kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhi syarat sahnya kontrak, dan lain sebagainya.
f. Legal Risk Definition : Legal risk represents the risks that arise due to the company’s inability in managing legal issues that may result in losses to the Company. Legal risk may arise as a result of weaknesses in juridical aspects, which may occur as a result of, among others, legal suits, absence of supporting laws and regulations, or weaknesses in agreements such as the failure to satisfy the prerequisite to the validity of contracts, and others.
Strategi Mitigasi Resiko: Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division merupakan satuan kerja/fungsi yang membawahi bidang hukum melakukan evaluasi secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Perseroan dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaian kembali terhadap efektivitas proses enforceability guna memeriksa kembali validitas hak dalam kontrak dan perjanjian tersebut.
Risk Mitigation Strategy: Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division as the work unit/ function supervising the legal area, periodically evaluate the Company’s contracts and agreements with other parties, among others by reassessing the effectiveness of enforceability process to re-examine the validity of rights in the contracts and agreement.
Dengan strategi mitigasi dan pengelolaan resiko hukum di atas, maka kepentingan Perseroan senantiasa dapat terlindungi.
Through the legal risk mitigation risk and management, the Company’s interests shall be protected at all time.
g. Resiko Kepatuhan Definisi: Resiko Kepatuhan merupakan resiko yang disebabkan perusahaan tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
g. Compliance Risk Definition: Compliance Risk represents the risk that arises from the company’s failure to comply with or to implement the prevailing laws and regulations.
Strategi Mitigasi Resiko: Untuk Resiko Kepatuhan, Perseroan menunjuk Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division yang terus mengkaji, memberikan saran, mengkaji ulang, dan memastikan bahwa semua kebijakan dan prosedur Perseroan yang
Risk Mitigation Strategies: For Compliance Risk, the Company has appointed the Legal, Compliance, and Corporate Secretary Division to asses, advise, reassess and ensure that all of the Company’s policies and procedures related to the law have complied with the prevailing terms of regulations.
h. Resiko Strategis Definisi: Resiko Strategis adalah resiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya perusahaan terhadap perubahan eksternal yang mengakibatkan tidak tercapainya target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
h. Strategic Risk Definition: Strategic risk represents the risk that arise due to, among others, the establishment and implementation of improper strategy of the company, improper business decision making or the company’s lack of response to the external changes that result in failure to achieve the target set by the company.
136
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Strategi Mitigasi Resiko: Perseroan merumuskan strategi mitigasi resiko untuk menyeimbangkan resiko dan pendapatan dengan mempertimbangkan perubahan kondisi pasar, regulasi dan lingkungan bisnis.
Risk Mitigation Strategies: The Company formulated the risk mitigation strategy to balance the risk and return by taking into account the changes in market condition, regulations, and business environment.
Secara umum untuk mengelola 8 jenis resiko Perusahaan Pembiayaan di atas, maka kebijakan, prosedur dan penerapan manajemen resiko terus diperbaiki, diperbaharui dan disempurnakan secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan perkembangan bisnis Perseroan dan perubahan lingkungan bisnis serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
In general, in order to manage the 8 risks of a Financing Company referred to above, the policies, procedures and implementation of risk management needs to be improved, updated, and refined on a periodical basis to ensure their conformity with the Company’s business development and the changes in business environment and compliance to the prevailing regulations.
Konsolidasi Profil Resiko Perseroan per 31 Desember 2014 terlihat seperti di bawah ini:
The Company’s Consolidated Risk Profile as of 31 December 2014 is presented below:
Profil Risiko/Risk Profile
Risiko Inheren/Inherent Risk
Risiko Inheren/Inherent Risk
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/Quality of Risk Management
Risiko Kredit/Credit Risk Risiko Pasar/Market Risk Risiko Likuiditas/Liquidity Risk Risiko Operasional/Operasional Risk Risiko Hukum/Legal Risk Risiko Strategis/Strategic Risk Risiko Kepatuhan/Compliance Risk Risiko Reputasi/Reputation Risk
Low to Moderate Low Low Low to Moderate Low Low to Moderate Low Low
Low to Moderate Low Low Low to Moderate Low Low to Moderate Low Low
Implementation Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory
Peringkat Komposit/Composite Score
Low
Low
Satisfactory
Memasuki 2015
Entering 2015
•
•
• •
Secara umum, Perseroan akan senantiasa menyempurnakan proses manajemen resiko secara menyeluruh untuk meningkatkan efektivitas manajemen resiko dengan mempertimbangkan perubahan kondisi pasar, regulasi, dan lingkungan bisnis. Pengembangan proses otomatisasi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat akurasi pelaporan. Aplikasi Teknologi Informasi yang tepat dengan sesuai menjadi dasar dalam memfasilitasi implementasi dari Kerangka Kerja dan proses manajemen resiko operasional. Sistem manajemen resiko operasional yang lebih canggih dan terintegrasi akan diimplementasikan yang diharapkan dapat memiliki fungsi dan kemampuan untuk secara sistematis melacak insiden resiko operasional, sehingga membentuk bagian integral dalam pemantauan dan pelaporan profil dan eksposur resiko operasional secara tepat waktu dengan analisa yang akurat dan juga dilaporkan kepada para stakeholder yang terkait.
• •
In general, the Company will continuously improve the overall risk management process to improve the effectiveness of risk management by considering the changes in market conditions, regulations, and business environment. Development of automation process will be conducted to improve productivity and reporting accuracy. Appropriate Information Technology Application will become the foundation to facilitate the implementation of the operational risk management Framework and processes. A more sophisticated and integrated operational risk management system will be implemented, and is expected to have the function and ability to systematically track operational risk incidents, and therefore forming an integral part in the monitoring and reporting of operational risk exposures in a timely manner with accurate analysis that will also be reported to the concerned stakeholders.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
137
Tata Kelola Perusahaan
•
Meningkatkan kesadaran dan budaya resiko pada semua kantor cabang dan kantor Unit Bisnis secara berkesinambungan melalui kampanye kesadaran resiko seperti pemasangan poster, dan pesan pada media publikasi internal lainnya, serta pelatihan-pelatihan baik secara tahap muka dan elektronik.
•
Continuosuly improve the awareness and risk culture in all branch offices and Business Unit offices through risk awareness campaigns such as the placement of posters, and messages through other internal publication media, and trainings, both direct trainings and e-trainings.
Perkara Hukum
Legal Proceedings
Permasalahan Hukum merupakan perkara perdata, pidana dan hubungan industrial yang dihadapi Perseroan selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses peradilan.
Legal proceedings represent civil, criminal and industrial relation proceedings faced by the Company during the reporting period that have been brought to trial.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan terlibat dalam 7 (tujuh) perkara dalam kedudukannya sebagai Penggugat, Tergugat, Pemohon, Termohon, Perkara Hubungan Industrial (perburuhan), serta Perpajakan, yang terdiri dari 2 (dua) perkara Perdata, 3 (tiga) perkara Hubungan Industrial dan 2 (dua) perkara Pajak.
During the year 2014, the Company was involved in 7 (seven) legal proceedings as Plaintiff, Defendant, Applicant, Respondent in Industrial Relation and Tax Proceedings, which consisted of 2 (two) Civil proceedings, 3 (three) Industrial Relations proceedings and 2 (two) Tax proceedings.
Adapun perkara hukum yang dihadapi Perseroan sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Whereas the legal proceedings faced by the Company during the year 2014 were as follows:
No.
Pokok Perkara/Gugatan
Status Perkara/Gugatan Status of the Proceeding/Litigation
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan Merit of the Proceeding/Litigation Impact to the Company’s Condition
1.
Perbuatan Melawan Hukum
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
Tort
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
Tort
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
Dispute concerning Termination of Employment.
No. Perkara: 53/Pdt.G/2011/ PN.NGJK di Pengadilan Negeri Nganjuk Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan 2.
Perbuatan Melawan Hukum No. Perkara: 11/Pdt.G/2012/ PN.Tbn di Pengadilan Negeri Tuban Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan
3.
Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). No. Perkara: 44/G/2013/PHI. Pbr di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pekanbaru Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan
138
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Case No.: 53/Pdt.G/2011/PN.NGJK At Nganjuk District Court Plaintiff: Customer Defendant: the Company
Case No.: 11/Pdt.G/2012/PN.Tbn At Tuban District Court Plaintiff: Customer Defendant: the Company
44/G/2013/PHI.Pbr Industrial Relation Court at Pekanbaru District Court Plaintiff: Employee Defendant: the Company
Good Corporate Governance
No.
Pokok Perkara/Gugatan
Status Perkara/Gugatan Status of the Proceeding/Litigation
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan Impact to the Company’s Condition Merit of the Proceeding/Litigation
4.
Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
Dispute concerning Termination of Employment.
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
Dispute concerning Termination of Employment.
Proses Peninjauan Kembali di MA. Judicial Review at the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
Tax Overpayment
Proses Peninjauan Kembali di MA. Judicial Review at the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan No material impact on the Company’s financial condition.
General of Tax
No. Perkara: 5/PHI/2014/PN.Plg di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan 5.
Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
No. Perkara: 32/G/2014/PHI. Pbr di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pekanbaru Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan 6.
Perkara Pajak Lebih Bayar No. Perkara: 16.050946.2007 Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan
7.
Perkara Pajak Lebih Bayar No. Perkara: 16.069737.2008 s.d 16.069798.2008 Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan
Case No.: 5/PHI/2014/PN.Plg Industrial Relation Court at Palembang District Court Plaintiff: Employee Defendant: the Company
Case No.: 32/G/2014/PHI.Pbr Industrial Relation Court at Pekanbaru District Court Plaintiff: Employee Defendant: the Company
Case No.: 16.050946.2007 Applicant: the Company Respondent: Directorate
Tax Overpayment Case No.: 16.069737.2008 to 16.069798.2008 Applicant: the Company Respondent: Directorate General of Tax
Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak terlibat dalam perkara hukum apapun.
Legal Proceedings faced by the Board of Commisisoners and Board of Directors During the year of 2014, the Company’s Board of Commisioners and Directors have not been involved in any legal proceedings.
Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku
Code of Ethics and Code of Conduct
Kode Etik merupakan bagian dari budaya Perseroan yang mencerminkan penjiwaan dari nilai-nilai dasar Kebijakan Utama Perseroan. Kode Etik ini juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakankebijakan yang terdapat dalam Peraturan Perseroan, Peraturan Disiplin Perseroan dan peraturan-peraturan lainnya. Karena itu, Kode Etik ini menjadi kerangka kerja (panduan) untuk bersikap, berperilaku dalam menjalankan tugas sehari-hari, serta pedoman pada setiap pengambilan keputusan.
Code of Ethics is part of the Company’s culture, which reflected the appreciation of the basic values of the Company’s main policies. The Code of Ethics is an integral part of the policies set forth in the Company Regulation, the Company Disciplinary Regulation and other regulations. Therefore, the Code of Ethics serves as the framework (guidelines) on the attitudes and behaviours to be assumed in carrying out daily duties, and as a guideline in each decision making process.
Perkara Hukum Yang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
139
Tata Kelola Perusahaan
Isi Kode Etik Perusahaan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Perseroan terdiri dari, 6 prinsip, yaitu: a. b. c. d. e. f.
Prinsip 1: Tanggung Jawab Kepada Perseroan Prinsip 2: Tanggung Jawab di Tempat Kerja Prinsip 3: Mewakili Perseroan Prinsip 4: Kerahasiaan Prinsip 5: Kegiatan Investasi Prinsip 6: Kepatuhan
Content of the Company’s Code of Ethics The Company’s Code of Ethics and Code of Conduct comprises of 6 principles as follows: a. 1st Principle: Responsibilities to the Company b. 2nd Principle: Responsibilities at the Work Place c. 3rd Principle: Representing the Company d. 4th Principle: Confidentiality e. 5th Principle: Investing Activities f. 6th Principle: Compliance
Seluruh karyawan Perseroan pada setiap level harus tunduk dan taat pada kode etik dan pedoman tingkah laku Perseroan. Karyawan terikat pada kode etik yang menjadi standar acuan dalam bertingkah laku yang benar agar terciptanya budaya kerja yang bertanggungjawab dengan dasar nilai - nilai positif sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik.
Company’s employees at all levels must comply with and adhere to the Company’s code of ethics and code of conduct. The employees are bound by the code of ethics that serves as a reference guide in assuming appropriate behaviours to promote a responsible work culture based on positive values in accordance with good corporate governance.
Penyebarluasan Kode Etik Agar Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Perusahaan bisa menjadi pedoman bagi seluruh karyawan, Perseroan memberikan kepada setiap karyawan baru bersamaan dengan pemberian buku Peraturan Perusahaan.
Distribution of Code of Ethics To ensure that the Company’s Code of Ethics and Code of Conducts remain as the guidelines for all employees, the Company distributed the Code of Ethics and Code of Conducts together with the Company Regulation to every new employee.
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Dalam Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku di dalamnya terdapat bagian tersendiri mengenai “Membunyikan Peluit”. Jika ada yang mencurigai akan adanya kemungkinan timbulnya suatu pelanggaran, maka dapat dilakukan pelaporan kepada: a. Atasan langsung b. “JENDELA” (di kelola oleh Operational Risk Management) c. Komite Disiplin Internal (KDI) yang terdiri dari Human Capital, Audit Internal dan Operational Risk Management. d. Direksi
Enforcement Measures and Sanctions on Violations of Code of Ethics The Code of Ethics and Code of Conduct each dedicate a specific section on “Whistleblowing”. Anyone suspecting that there is an indication of violation may file a report through any of the following channels: a. Direct Supervisor b. “JENDELA” (managed by the Operational Risk Management) c. Internal Disciplinary Committee (Komite Disiplin Internal, “KDI”), which consist of Human Capital, Internal Audit and Operational Risk Management. d. Board of Directors
Dalam hal pelanggaran terhadap kode etik yang merugikan perusahaan diatur dalam peraturan perusahaan berupa pemberian sanksi.
Violations to the code of ethics that result in losses to the Company will be subject to sanctions as stipulated in the Company Regulation.
Budaya Perusahaan Disamping memiliki Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku, Perseroan juga memiliki Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Perusahaan.
Corporate Culture In addition to the Code of Ethics and Code of Conduct, the Company also has established a Corporate Culture, which is an integral part of the Company’s Code of Ethics and Code of Conduct.
Budaya Perusahaan adalah nilai “TIGER”. T : Teamwork (Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan) I : Integrity (Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami) G : Growth (Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatan dan pembaharuan secara konsisten) E : Excellent & Efficiency (Kami berkomitmen untuk menghasikan kinerja yang sempurna dan layanan prima) R : Relationship Building (Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan)
The Company’s Corporate Culture is the “TIGER” values. T : Teamwork (We work together as a team based on mutual respect and dignity) I : Integrity (We are honest, professional and ethical in all our dealings) G : Growth (We are passionate about constant improvement and innovation) E : Excellent & Efficiency (We are committed to deliver outstanding performance, to work fast and accurate in order to provide superior services) R : Relationship Building (We continuously build long-term and mutually beneficial partnerships)
140
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Whistleblowing system adalah sistem penyampaian informasi terkait terjadinya penyimpangan (Fraud dan Non Fraud) di Kantor Cabang, Kantor BU atau Unit Kerja lainnya yang ada di Perseroan. Sejak tahun 2008, Perseroan telah mengembangkan media pendukung sistem ini yaitu menggunakan email perusahaan yang bisa diakses oleh siapa saja yang dinamakan Jendela (
[email protected]). Sistem ini telah disosialisasikan ke seluruh Unit Kerja baik di Kantor Pusat, Kantor BU, Kantor Cabang/Kapos maupun gudang/Sentra Motor Tarikan (SMT). Bentuk sosialisasi yang dilakukan antara lain melalui pemasangan poster-poster yang berisi informasi tentang penyampaian informasi tentang Jendela & Kebijakan terkait Zero Tolerance Policy.
Whistleblowing system is a system design to submit any information related to any violation (fraudulent and non-fraudelent) at the Branch Office, BU Offices or other Business Units in the Company. Since 2008, the Company has developed a media to support this system, which is the Company’s email accessible to everyone named Jendela (
[email protected]). The system has been socialized to all Business Units at the Office, BU Offices, Branch Offices/Kapos as well as warehouses/Repossessed Motorcycles Centres (Sentra Motor Tarikan, “SMT”). Socialization was conducted by, among others, posting posters containing information on the procedures to submit information about Jendela & policies related to the Zero Tolerance Policy.
Laporan Pelanggaran Mekanisme pelaksanaan whistleblowing system di Perseroan adalah sebagai berikut: • Setiap Karyawan wajib melaporkan adanya Pelanggaran atau Kesalahan baik karena kesengajaan dan atau karena kelalaian yang secara potensial akan, sedang dan telah beresiko menimbulkan kerugian materiil (dan immateriil) bagi Perseroan. • Khusus kasus Fraud yang diketahui oleh Atasan Pelaku Fraud, maka Atasan Pelaku Fraud wajib membuat berita acara diketahuinya kasus Fraud dan ditandatangani oleh Pejabat yang bertanggung jawab. • Pelaporan wajib dilakukan paling lambat 1x24 jam sejak Pelapor mengetahui atau mendeteksi adanya Pelanggaran atau Kesalahan baik karena kesengajaan dan/atau karena kelalaian yang berpotensi menimbulkan resiko atau kelemahan dari suatu aktivitas operasional. • Pelaporan disampaikan melalui corporate email yaitu jendela wom.co.id atau nomor telepon khusus (hotline): 081289662525. Laporan ini akan diterima langsung oleh Direksi, Divisi Audit Internal, Divisi Policy & Procedure, serta Operation Risk Management. Laporan akan ditindaklanjuti dengan memberikan Nomor tiket Jendela kepada Pelapor agar proses penyelesaian kasus tersebut dapat dimonitor sampai tuntas.
Violation Report The Company’s whistlebolowing system implementation procedures are as follows: • All employees are obligated to report any Violation or Error, whether due to deliberate action or negligence, which potentially will give rise to, is giving rise to and has given rise to risks of material (and immaterial) losses to the Company. • Specifically for Fraud cases identified by the Supervisor of the fraudster, the Supervisor of such Fraudster is obligated to prepare an investigation report outlining the identification of such Fraud case that shall be signed by the officer in-charge. • Reports must be made within 1x24 hours at the latest, commencing on the time the Whistleblower is aware of or detects any Violation or Error, whether due to deliberate action and/or negligence, which potentially will give rise to any risks to or weaknesses in an operational activity; • The report shall be submitted via corporate email, i.e. jendela@wom co.id or a special hotline: 081289662525. The report will be received directly by the Board of Directors, Internal Audit Division, Policy & Procedure Division and Operation Risk Management The report will be followed-up by providing Jendela ticket number to the Whistlebower to ensure the process can be monitored until they are settled.
Sistem Perlindungan Pelapor Identitas Pelapor akan dijaga kerahasiaannya sepanjang yang dilaporkan adalah BUKAN email yang mengandung fitnah/gosip yang tidak berdasar atau biasa disebut ”email kaleng”.
Whistleblower Protection System The confidentiality of the Whistleblower’s identity will be protected provided that the reports are NOT emails that constitute slanders/gossips without sufficient reason or commonly known as “black email”.
Penanganan Pengaduan • Atas pelaporan yang termasuk kategori Fraud maka laporan akan diteruskan kepada Tim Fraud Investigation dan atau Tim Commercial Litigation untuk dilakukan penanganan lebih lanjut sampai ke Ranah Pengadilan. Jika termasuk kategori Non Fraud dan bukan kasus Litigasi maka laporan akan diteruskan oleh Tim Fraud Investigation kepada Divisi terkait di Kantor Pusat untuk ditindaklanjuti.
Reports Processing • Reports under Fraud category will be forwarded to the Fraud Investigation team and/or Commercial Litigation for further processing to be brought to the court of law. Reports under Non-Fraud category that do not constitute a case of Litigation will be forwarded by the Fraud Investigation team to the respective Division at the Head Office to be followed-up.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
141
Tata Kelola Perusahaan
•
Hasil dari penanganan kasus tersebut dituangkan dalam laporan akhir yang akan dimasukkan kedalam database. Selanjutnya penyelesaian atas hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh Cabang / Divisi terkait diserahkan kepada pejabat terkait dan akan dimonitor oleh Divisi Operations Risk Management.
•
The result of the case shall be summarized in a final report that will be filed in the database. Further, settlements of issues to be followed-up by the respective Branch/Division are submitted to the officer in charge and will be monitored by the Operations Risk Management Division.
Penatausahaan Pengaduan Divisi Operations Risk Management akan menatausahakan seluruh aktivitas penanganan pengaduan mulai dari pelaporan ke “Jendela”, investigasi terhadap seluruh pihak internal dan eksternal yang terlibat, pelaporan ke Pihak Berwajib sampai dengan Putusan dari Pengadilan Negeri yang mengadili perkara pidananya.
Reports Administration The Operations Risk Management will carry out the administration of all activities concerning the report processing, starting from the reporting to “Jendela”, investigations on all internal and external parties involved, reporting to the Authorities up to the Judgement from the District Court presiding over the criminal case.
Jumlah Pengaduan Selama tahun 2014 terdapat 100 pengaduan yang masuk melalui email Jendela (
[email protected]) dan sudah ditindaklanjuti. Dari jumlah pengaduan tersebut, sebanyak 65 diantaranya sudah diproses secara Pidana.
Number of Report During the year 2014, there were 100 reports received via email, i.e., Jendela (
[email protected]) that have been processed. Out of the total reports, 65 of which have been procssesed at the criminal court of law.
142
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Good Corporate Governance
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
143
Tanggung Jawab Sosial
PERUSAHAAN
corporate Social
Responsibility Perseroan menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) secara berkelanjutan, dan dijalankan secara tepat dan profesional. The Company allocated a portion of its profit for the purpose of sustainable people developments that are carried out properly and professionally.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
144
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
146
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
145
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
tanggung jawab sosial perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Perseroan ingin terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, keberadaan Perseroan dapat memberi manfaat seluas-luasnya dan memenuhi harapan para pemangku kepentingan, yakni pelanggan, mitra kerja, pemerintah, pemegang saham, pegawai dan masyarakat sekitar.
The Company intends to continue growing and developing together with the society, and to build a harmonious relationship with its surrounding communities. Therefore, the Company’s existence will be able to provide utmost benefit for and meet the expectation of the stakeholders, which are the customers, business partners, government, shareholders, employees and the surrounding communities.
Wujud nyata dari komitmen Perseroan tersebut adalah dengan menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Perseroan menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) secara berkelanjutan, dan dijalankan secara tepat dan profesional.
The Company’s commitment is manifested through the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs. The Company allocated a portion of its profit for the purpose of sustainable people developments that are carried out properly and professionally.
Dasar Pelaksanaan CSR Pelaksanaan program CSR Perseroan, secara normatif merupakan kewajiban moral bagi Perseroan baik terhadap internal perusahaan ataupun di luar perusahaan. Perseroan berusaha untuk berperan serta dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat dalam rangka terjalinnya hubungan antara Perseroan dengan masyarakat luas yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat.
CSR Implementation Basis Normatively, the Company’s CSR implementation programs represent the Company’s moral obligation to both its internal and external parties. The Company strives to participate in supporting sustainable economic development in order to improve life quality and provide beneficial environment to its surrounding community and society to maintain harmonious and balance relationship between the Company and the society at large in accordance with the society’s values, norms, culture and environment.
Dasar pelaksanaan program CSR Perseroan adalah sebagai berikut :
The implementation bases for the Company’s CSR programs are as follows:
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company Law No. 25 of 2007 concerning Capital Investment Law No. 47 of 2012 concerning Environmental and Social Responsibility of Limited Liability Company
Pelaksanaan Program CSR CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana Perseroan, dalam melaksanakan kegiatannya harus mendasarkan keputusannya tidak hanya berdasarkan aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau dividen, melainkan juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusan tersebut, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
CSR Program Implementation CSR is closely related to “sustainable development”, where the Company, in carrying out its activities must base its decisions not only on economic aspects such as profitability and dividend but must also consider the short-term and long-term social and environmental impacts that arise from such decisions.
Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku Perseroan yang transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat serta mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi Perseroan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan yang merupakan keseimbangan antara kepentingankepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat.
The foregoing is demonstrated in the Company’s transparent and ethical manners that are in line with sustainable development and community welfare, which duly considers to the expectations of the stakeholders. Within that context, CSR may be considered as the Company’s contribution to the objective of sustainable development to achieve a balance between the economic, environmental and community interest.
Kegiatan CSR Perseroan difokuskan pada penyediaan kesempatan untuk pendidikan lebih baik, pemberdayaan masyarakat untuk kehidupan lebih baik, menumbuhkan budaya pemenang dan budaya hidup sehat melalui olah raga dan kesehatan, pelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
The Company’s CSR activities are focused on providing opportunities of better education, community empowerment for a better life, fostering a winning culture and healthy lifestyle through sports and health, and environment conservation for a better future.
146
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Corporate Social Responsibility
Kegiatan-kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diadakan Perseroan selama tahun 2014, di antaranya adalah:
The Company’s Corporate Social Responsibility (CSR) activities held in 2014 were, among others, as follows:
•
Perseroan memberikan sumbangan renovasi Gedung PPMLI Yayasan Lions Indonesia. Yayasan Lions Indonesia merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang kegiatan sosial dan pelayanan kemanusiaan. Pada tanggal 5 Februari 2014 Perseroan memberikan sumbangan untuk merenovasi gedung Pusat Pelayanan Masyarakat Lions Indonesia yang menjadi kantor pusat dari seluruh kegiatan Yayasan Lions Indonesia.
•
The Company made a donation to renovate Lions Indonesia Foundation’s PPMLI Building. Lions Indonesia Foundation is a nonprofit organization engaged in social and humanity services. On 5 February 2014, the Company made a donation to renovate Lions Indonesia Community Service Center that serves as the center of all Lions Indonesia Foundation’s activities.
•
Pelaksanaan kegiatan Donor Darah Dalam Rangka HUT WOM Finance ke-32. Dalam rangka memeriahkan hari jadinya yang ke 32, Perseroan menyelenggarakan kegiatan donor darah di lingkungan Kantor Pusat Perseroan pada tanggal 24 Maret 2014. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu Palang Merah Indonesia dalam menyediakan persediaan darah bagi masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan Donor darah ini merupakan kegiatan rutin yang 3 (tiga) bulan sekali yang dilaksanakan Perseroan setiap tahunnya.
•
Blood Donor event in honor of WOM Finance 32nd Anniversary celebration. In honor of its 32nd anniversary, the Company held a blood donor event in the Company’s Head Office on 24 March 2014. This activity was aimed to support the Indonesian Red Cross in providing blood supply for the society in need. The Blood Donor event is a routine event held by the Company on a quarterly basis every year.
•
Pemberian Dana Bantuan Pendidikan Masih dalam rangka memperingati HUT ke 32, pada tanggal 24 Maret 2014 secara serempak seluruh Bussiness Unit yang ada di Perseroan memberikan dana bantuan pendidikan, total keseluruhan sebanyak 8 sekolah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
•
Scholarship Grant. Still in honor of its 32nd anniversary, on 24 March 2014, all of the Company’s existing Business Units collectively and simultaneously granted scholarships to a total of 8 schools across Indonesia’s regions.
•
Perseroan berpartisipasi dalam acara Global CR Day yang diselenggarakan oleh Bank BII Sebagai bagian dari grup BII, pada tanggal 27 September 2014 Perseroan ikut berpartisipasi dalam acara Global Corporate Responsibility yang diselenggarakan BII Pada acara yang di pusatkan di Proklamasi, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta ini, grup BII melakukan karya bakti dengan berperan aktif dalam merawat dan melestarikan tempat ibadah tersebut.
•
The Company participated in the Global CR Day held by Bank BII. As part of BII group, on 27 September 2014, the Company participated in the Global Corporate Responsibility held by BII. During the event that was centered in Proklamasi, Istiqlal Mosque and Katedral Church in Jakarta, BII Group held a community service by actively participating in preserving and conserving the religious places of worship.
•
Perseroan menyelenggarakan Penyembelihan Hewan Qurban dalam Rangka Hari Raya Idul Adha di Jakarta dan Sulawesi. Dalam rangka memeriahkan Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah, Perseroan menyelenggarakan pemotongan hewan Qurban sekaligus pembagian daging Qurban di wilayah Jakarta dan Sulawesi. Kegiatan pemotongan dan pembagian hewan qurban sebanyak ± 500 paket. Qurban ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan Perseroan pada setiap tahunnya.
•
The Company held the Qurban Animal Scarification in honoring the Eid al-Adha in Jakarta and Sulawesi. To celebrate the 1435 Hijriah Eid al-Adha, the Company held the Qurban animal scarification and distribution of approximately 500 packages of Qurban meat. The Qurban is a routine event held by the Company every year.
•
Perseroan menyelenggarakan Santunan Yatim Piatu kepada Yayasan Da’rut Rasyid. Perseroan memberikan santunan kepada Yatim Piatu yang berada di Yayasan Da’rut Rasyid, Jakarta. Pemberian dana bantuan tersebut diselenggarakan bersamaan dengan Buka Puasa pada bulan Ramadhan 1435 Hijriah
•
The Company donated the Orphan Aid Fund to Da’rut Rasyid Foundation. The Company provided aid fund to the orphans in Da’rut Rasyid Foundation, Jakarta. The aid fund was given during the Fast Breaking celebration in the month of Ramadhan 1435 Hijriah.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
147
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
•
•
Perseroan memberikan Santunan kepada Anak tidak mampu di Sanggar Kemanggisan. Dalam rangka memeriahkan Hari Raya Natal 2014, pada tanggal 6 Desember 2014 Perseroan memberikan santunan kepada anak tidak mampu di Sanggar Kemanggisan, Jakarta.
•
Perseroan memberikan dana bantuan kepada korban bencana longsor Banjarnegara. Perseroan ikut memberikan bantuan kepada korban bencana longsor yang terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah Perseroan –memberikan bantuan berupa pakaian jadi, obat-obatan dan makanan instan bagi korban bencana longsor.
•
The Company donated the Aid Fund to the Poor Children in Sanggar Kemanggisan. To celebrate 2014 Christmas, on 6 December 2014, the Company donated an aid fund to the poor children in Sanggar Kemanggisan, Jakarta. The Company donated a relief fund to the victims of landslide in Banjarnegara. The Company participated in donating a relief fund to the victims of landslide that occurred in Banjarnegara, West Java. The Company donated clothes, medicines and instant food for the victims of landslide.
24 Maret
16 Juli
Pelaksanaan kegiatan Donor Darah Dalam Rangka HUT WOM Finance ke-32
WOM Finance menyelenggarakan Santunan Yatim Piatu kepada Yayasan Da’rut Rasyid
Blood Donor Event in honor of WOM Finance 32nd Anniversary
148
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
WOM Finance donated the Orphan Aid Fund to Da’rut Rasyid Foundation
Corporate Social Responsibility
27 September
6 Oktober
WOM Finance berpartisipasi dalam acara Global CR Day yang diselenggarakan oleh Bank BII
WOM Finance menyelenggarakan Penyembelihan Hewan Qurban dalam Rangka Hari Raya Idul Adha di Jakarta dan Sulawesi
WOM Finance participated in the Global CR Day Event organized by Bank BII
WOM Finance held the Qurban Animal Sacrification in Jakarta and Sulawesi in honor of the Eid al-Adha.
6 Desember
14 Desember
WOM Finance memberikan Santunan kepada Anak tidak mampu di Sanggar Kemanggisan dalam rangka memeriahkan Hari Natal
WOM Finance memberikan dana bantuan kepada korban bencana longsor Banjarnegara
WOM Finance donated the Aid Fund to the Poor Children in Sanggar Kemanggisan as part of the Christmas celebration.
WOM Finance donated a relief fund to the victims of landslide in Banjarnegara
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
149
Data PERUSAHAAN
company Data
150
Dewan Komisaris Board of Commissioners
152
Dewan Direktur Board of Directors
154
Komite Audit Audit Committee
156
Komite Pemantau Risiko Risk Management Committee
157
Komite Remunerasi Dan Nominasi Remuneration And Nomination Committee
158
Jaringan Kantor Office Network
160
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
151
dewan komisaris
Board Of Commissioners Warga negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Menamatkan pendidikan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti, Jakarta (1983) dan meraih gelar Magister Manajemen dari IPMI (2000). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Sebelum menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Perbankan Konsumer dan Kepala Divisi Unit Bisnis Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk., Direktur Consumer Banking PT Bank International Indonesia Tbk.
Stephen Liestyo Presiden Komisaris President Commissioner
Indonesian citizen, 50 years of age. Serving as the Company’s President Commissioner since 2011. He previously served as the Company’s Commissioner since 2010. Completed his education in Trisakti University, Jakarta, majoring in Electronical Engineering (1983) and earned his Master Degree in Management from IPMI (2000). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. Prior to his appointment as the Company’s President Commissioners, he has served as Head of Consumer Banking Division and Head of Credit Card Business Unit Division at PT Bank Central Asia Tbk, Consumer Banking Director at PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Warga negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Meraih gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration/Marketing dari University of Southern California (1987) dan gelar Master of Business Administration di bidang International Business dari Northrop University Los Angeles (1989). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai CEO PT Wahana Artha Harsaka, CEO PT Agro Maju Raya dan CEO PT Sahari Multi Investama.
Robbyanto Budiman
Indonesian citizen, 47 years of age. Serving as the Company’s Vice President Commissioner since 2011. Earned his Bachelor of Schience in Business Administration/Marketing from the University of Southern California (1987) and Master of Business Administration in International Business from Northrop University, Los Angeles (1989). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. He currently also serves as the CEO of PT Wahana Artha Harsaka, CEO of PT Agro Maju Raya and CEO of PT Sahari Multi Investama.
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Warga negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan tahun 2003 – 2005. Meraih gelar Bachelor of Science dari University of Southern California (1988) dan gelar Master of Business Administration dari Northrop University, Los Angeles (1989). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Trinugraha Thohir (Holding Company), Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk. dan Komisaris PT Wahanaartha Ritelindo.
Garibaldi Thohir
Indonesian citizen, 49 years of age. Serving as the Company’s Commissioner since 2011. He has served as the Company’s President Commissioner in 2003 – 2005. Earned his Bachelor of Science from the University of Southern California (1988) and Master of Business Administration from the Northrop University, Los Angeles (1989). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. He currently also serves as the President Director of PT Trinugraha Thohir (Holding Company), President Director of PT Adaro Energy Tbk, and Commissioner of PT Wahanaartha Ritelindo.
Komisaris Commissioner
152
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Board of Commisioners
Warga negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi (1987) dan meraih gelar Magister Hukum Bisnis dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung (2006). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur KAP Hadi Sutanto & Rekan (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner pada KAP Haryanto Sahari & Rekan (PricewaterhouseCoopers), dan Konsultan pada Tass Consulting. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bumi Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen Independent Commissioner
Indonesian citizen, 51 years of age. Serving as the Company’s Independent Commissioner since 2010. Completed her education in the Faculty of Economy of the University of Indonesia, majoring in Accounting (1987) and earned her Master Degree in Business Law from the Faculty of Law of Padjajaran University, Bandung (2006). She has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. She previously served as Director at the Public Accountant Firm Hadi Sutanto & Partners (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner at the Public Accountant Firm Haryanto Sahari & Partners (PricewaterhouseCoopers), and as a Consultant at Tass Consulting. She currently also serves as Member of the Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk, Member of Audit Committee of PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Warga negara Indonesia, 64 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Menamatkan pendidikan dari Universitas Gadjah Mada – Jogjakarta jurusan Hukum Dagang (1976), meraih gelar Master of Economic dari Fordham University – New York, USA (1987) dan meraih gelar Doktor Hukum dari Universitad Gadjah Mada – Jogjakarta (2003). Beliau juga telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Ketentuan Kepailitan Bagi Emiten Dan Perusahaan Efek, Penegakan Hukum Tentang Money Laundering Dalam Proses Akuisisi Dan Transaksi Di Pasar Modal, International Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Badan Penanaman Modal dan BUMN, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan, Staf Ahli Menteri Negara BUMN-Bidang KUK Kementerian BUMN, dan Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Ancora Indonesia Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Bank National Nobu, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
I Nyoman Tjager Komisaris Independen Independent Commissioner
Indonesian citizen, 64 years of age. Serving as the Company’s Independent Commissioner since 2008. Completed his education in Gadjah Mada University – Jogjakarta, majoring in Commercial Law (1976), earned his Master of Economic from Fordham University – New York, USA (1987), and earned his Doctoral Degree in Law from Gadjah Mada University – Jogjakarta (2003). He has also attended various seminars and training, among others, Bankruptcy Provisions for Issuers and Securities Companies, Law Enforcement of Money Laundering in Acquisitions and Transactions in the Capital market, International Seminar, the Global & Asian Economic Outlook 2015. He previously served as the Secretary of the State Minister of Capital Investment Agency and SOE, Director General of SOE Development, Ministry of Finance, Senior Advisor to the State Minister of SOE – Micro Loan Department of the Ministry of SOE, and the President Commissioner of PT Bursa Efek Indonesia. He currently also serves as the Independent Commissioner of PT Ancora Indonesia Resources Tbk, Member of Audit Committee of PT Bank National Nobu, Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
153
dewan direksi
Board Of Directors Warga negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau meraih gelar BSc Finance dari California State University of Sacramento, USA (1986). Beliau juga telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Effective Self Management dan International Seminar Asia Pacific and Indonesia Economic Review. Sebelum menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai SVP, Chief National Sales Officer BII, SVP - Chief Secured Loan Officer BII, EVP - Regional & Branch Network Development Head BII, dan Presiden Komisaris PT BII Finance. Pada tahun 2014, beliau meraih penghargaan The Best CEO For Listed Company 2014 – CEO Leadership Category dari Indonesia Multifinance Award. Indonesian citizen, 50 years of age. Serving as the Company’s President Director since May 2011. He holds a Bachelor of Science in Finance from the California State University of Sacramento, US (1986). He has also attended various seminars and trainings, among others, Effective Self Management and International Seminar, Asia Pacific and Indonesia Economic Review. Prior to his appointment as the Company’s President Director, he has served as SVP, Chief National Sales Officer BII, SVP – Chief Secured Loan Officer BII, EVP – Regional & Branch Network Development Head BII, and President Commissioner of PT BII Finance. In 2014, he was awarded the Best CEO for Listed Company 2014 – CEO Leadership Category from Indonesia Multifinance Award.
Djaja Suryanto Sutandar President Director President Director
Warga negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juli 2011. Meraih gelar sarjana jurusan Geology dari Universitas Gadjahmada, Yogyakarta (1992). Beliau juga telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee). Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Head of Account Services - Senior VP PT Bank Permata Tbk., dan Retail Technology and Operations Head-SVP PT UOB Indonesia. Indonesian citizen, 48 years of age. Serving as the Company’s Director since July 2011. Earned his Bachelor Degree in Geology from University of Gadjah Mada, Yogyakarta (1992). He has also attended various seminars and trainings, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. Prior to his appointment as the Company’s Director, he previously served as Head of Account Services – Senior VP PT Bank Permata Tbk, and Retail Technology and Operations Head – SVP PT UOB Indonesia.
C. Guntur Triyudianto Direktur Director
Warga negara Indonesia, 41 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Menamatkan pendidikan dari Jurusan Arsitektur Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung (1996). Beliau juga pernah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Pelatihan bagi Top Level Senior Manager bagaimana menjalankan suatu bisnis, Maybank Risk Mater Class, Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee). Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Collection Division Head, Recovery Division Head & Asset Management Division Head pada PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF). Indonesian citizen, 41 years of age. Serving as the Company’s Director since May 2011. Completed his education in Architecture in the Catholic University of Parahyangan, Bandung (1996). He has also attended various seminars and trainings, among others Training for Top Level Senior Manager in Running a Business, Maybank Risk Mater Class, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. Prior to his appointment as the Company’s Director, he previously served as the Collection Division Head, Recovery Division Head & Asset Management Division Head of PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF).
Purwadi Indra Martono Direktur Director
154
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Board of Directors
Warga negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Menamatkan pendidikan dari jurusan Manajemen di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (1991). Beliau juga pernah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee). Beliau memulai karir sejak tahun 1992 sebagai Sales Supervisor HSO-Semarang di Astra International. Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah menduduki berbagai jabatan, diantaranya Kepala Wilayah HSO-Semarang dan Deputy Direktur Marketing. Indonesian citizen, 44 years of age. Serving as the Company’s Director since 2008. Completed his education in Management from the Christian University of Satya Wacana, Salatiga (1991). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees). He started his career since 1992 as HSO Sales Supervisor - Semarang at Astra International. Prior to his appointment as the Company’s Director, he has held various posts, among others Head of HSO Region – Semarang and Deputy Director of Marketing.
Simon Tan Kian Bing Direktur Director
Warga negara Indonesia, 35 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Menamatkan pendidikan dari Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya, Jakarta (2003). Beliau juga pernah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Senior Assistant Vice President - Budgeting & Division Head PT Bank CIMB Niaga, Tbk (previously Bank Lippo), Vice President - Consumer Strategy & MIS Head PT Bank Internasional Indonesia, Senior Manager Business Analyst - Property,Infrastructure & Media PT Rajawali Corpora dan Financial Controller di Perseroan. Indonesian citizen, 35 years of age. Serving as the Company’s Director since 2013. Completed his education in the Faculty of Economy of Atmajaya University, Jakarta (2003). He has also attended various seminars and trainings. Prior to his appointment as the Company’s Director, he previously served as Senior Assistant Vice President Budgeting & Financial Forecast Financial Forecast Division Head PT Bank CIMB Niaga, Tbk (d/h Bank Lippo), Vice President - Consumer Strategy & MIS Head PT Bank Internasional Indonesia, Senior Manager Business Analyst - Property, Infrastructure & Media PT Rajawali Corpora and as a Financial Controller of the Company.
Zacharia Susantadiredja Direktur Director
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
155
komite audit
Audit Comittee I Nyoman Tjager Ketua
Warga negara Indonesia, 64 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Menamatkan pendidikan dari Universitas Gadjah Mada – Jogjakarta jurusan Hukum Dagang (1976), meraih gelar Master of Economic dari Fordham University – New York, USA (1987) dan meraih gelar Doktor Hukum dari Universitas Gadjah Mada – Jogjakarta (2003). Beliau juga telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Ketentuan Kepailitan Bagi Emiten Dan Perusahaan Efek, Penegakan Hukum Tentang Money Laundering Dalam Proses Akuisisi Dan Transaksi Di Pasar Modal, International Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Badan Penanaman Modal dan BUMN, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan, Staf Ahli Menteri Negara BUMN-Bidang KUK Kementerian BUMN, dan Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Ancora Indonesia Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Bank National Nobu, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
Chairman
Indonesian citizen, 64 years of age. Serving as the Company’s Independent Commissioner since 2008. Completed his education in Gadjah Mada University – Jogjakarta, majoring in Commercial Law (1976), earned his Master of Economic from Fordham University – New York, USA (1987), and earned his Doctoral Degree in Law from Gadjah Mada University – Jogjakarta (2003). He has also attended various seminars and training, among others, Bankruptcy Provisions for Issuers and Securities Companies, Law Enforcement of Money Laundering in Acquisitions and Transactions in the Capital market, International Seminar, the Global & Asian Economic Outlook 2015. He previously served as the Secretary of the State Minister of Capital Investment Agency and SOE, Director General of SOE Development, Ministry of Finance, Senior Advisor to the State Minister of SOE – Micro Loan Department of the Ministry of SOE, and the President Commissioner of PT Bursa Efek Indonesia. He currently also serves as the Independent Commissioner of PT Ancora Indonesia Resources Tbk, Member of Audit Committee of PT Bank National Nobu, Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
Arief Achmad Dhani Anggota
Meraih gelar master di bidang Manajemen dari Universitas Pelita Harapan. Lama berkecimpung di kantor Akuntan publik, yaitu di KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Price Waterhouse Coopers sejak tahun 1994 sampai tahun 2000 dan melanjutkan di KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates dengan posisi terakhir sebagai partner. Saat ini beliau juga menjabat sebagai partner di KAP Arman Dhani & rekan, Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Komite Audit di PT Bakrie & Brothers, Tbk. Serta Chief Proffesional Education Officer di Institut Akuntan Publik Indonesia.
Member
Earned his Master degree in Management from University of Pelita Harapan. Has extensive experience in Public Accountant Firm, i.e. KAP Drs. Hadi Sutanto & Partners, Price Waterhouse Coopers from 1994 to 2000 and later on in KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates, with the last position as Partner. He currently also serves as partner of KAP Arman Dhani & Partners, a Lecturer at the Faculty of Economy of the University of Indonesia, Audit Committee of PT Bakrie & Brothers Tbk, and Chief Professional Education Officer at the Indonesian Institute of Public Accountant
Setiawan Kriswanto Anggota
Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) memperoleh gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia serta Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana. Mengawali karir di Departemen Keuangan RI, beliau kemudian lebih banyak berkecimpung di industri perbankan dan keuangan. Beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT Humpuss Intermoda Transportasi; anggota Komite Audit di PT Bank International Indonesia Tbk.; anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Danamon Indonesia Tbk.; Ketua Tim Pengelola Sementara (TPS) Bank-Bank di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN); Kepala Divisi Akuntansi dan Operasional PT Bank Dagang & Industri; Kepala Internal Audit PT Bank Dagang & Industri; dan Ketua Tim Pemeriksa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Saat ini beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT BRIAGRO Tbk.
156
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Member
Graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) and earned his bachelor degree from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia and Master Degree in Management from University of Krisnadwipayana. Started his career at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, he later on dedicated most of his career in the banking and financial industry. He previously served as member of the Audit Committee of PT Humpuss Intermoda Transportasi, member of the Audit Committee of PT Bank Internasional Indonesia Tbk, member of the Audit Committee and Risk Oversight Committee of PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Chairman of Temporary Management Team for Banks under the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), Head of Accounting and Operations Division PT Bank Dagang & Industri, Head of Internal Audit of PT Bank Dagang & Industri, and Head of juga Investigation Team of the Finance and Development Supervision Body. He currently also serves as member of Audit Committee of PT BRIAGRO Tbk.
komite pemantau resiko
Risk Management Comittee stephen liestyo Ketua
Warga negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Menamatkan pendidikan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti, Jakarta (1983) dan meraih gelar Magister Manajemen dari IPMI (2000). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Sebelum menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Perbankan Konsumer dan Kepala Divisi Unit Bisnis Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk., Direktur Consumer Banking PT Bank International Indonesia Tbk.
Robbyanto Budiman Wakil Ketua
Warga negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Meraih gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration/Marketing dari University of Southern California (1987) dan gelar Master of Business Administration di bidang International Business dari Northrop University Los Angeles (1989). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai CEO PT Wahana Artha Harsaka, CEO PT Agro Maju Raya dan CEO PT Sahari Multi Investama.
Chairman
Indonesian citizen, 50 years of age. Serving as the Company’s President Commissioner since 2011. He previously served as the Company’s Commissioner since 2010. Completed his education in Trisakti University, Jakarta, majoring in Electronical Engineering (1983) and earned his Master Degree in Management from IPMI (2000). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. Prior to his appointment as the Company’s President Commissioners, he has served as Head of Consumer Banking Division and Head of Credit Card Business Unit Division at PT Bank Central Asia Tbk, Consumer Banking Director at PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Vice Chairman
Indonesian citizen, 47 years of age. Serving as the Company’s Vice President Commissioner since 2011. Earned his Bachelor of Schience in Business Administration/ Marketing from the University of Southern California (1987) and Master of Business Administration in International Business from Northrop University, Los Angeles (1989). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. He currently also serves as the CEO of PT Wahana Artha Harsaka, CEO of PT Agro Maju Raya and CEO of PT Sahari Multi Investama.
Garibaldi Thohir Anggota
Warga negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan tahun 2003 – 2005. Meraih gelar Bachelor of Science dari University of Southern California (1988) dan gelar Master of Business Administration dari Northrop University, Los Angeles (1989). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Trinugraha Thohir (Holding Company), Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk., dan Komisaris PT Wahanaartha Ritelindo.
Myrnie Zachraini Tamin
Anggota Warga negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi (1987) dan meraih gelar Magister Hukum Bisnis dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung (2006). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur KAP Hadi Sutanto & Rekan (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner pada KAP Haryanto Sahari & Rekan (PricewaterhouseCoopers), dan Konsultan pada Tass Consulting. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bumi Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Member
Indonesian citizen, 49 years of age. Serving as the Company’s Commissioner since 2011. He has served as the Company’s President Commissioner in 2003 – 2005. Earned his Bachelor of Science from the University of Southern California (1988) and Master of Business Administration from the Northrop University, Los Angeles (1989). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. He currently also serves as the President Director of PT Trinugraha Thohir (Holding Company), President Director of PT Adaro Energy Tbk, and Commissioner of PT Wahanaartha Ritelindo.
Member
Indonesian citizen, 51 years of age. Serving as the Company’s Independent Commissioner since 2010. Completed her education in the Faculty of Economy of the University of Indonesia, majoring in Accounting (1987) and earned her Master Degree in Business Law from the Faculty of Law of Padjajaran University, Bandung (2006). She has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. She previously served as Director at the Public Accountant Firm Hadi Sutanto & Partners (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner at the Public Accountant Firm Haryanto Sahari & Partners (PricewaterhouseCoopers), and as a Consultant at Tass Consulting. She currently also serves as Member of the Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk, Member of Audit Committee of PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
157
komite remunerasi dan nominasi
Remuneration and Nomination Committee Myrnie Zachraini Tamin Ketua
Warga negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi (1987) dan meraih gelar Magister Hukum Bisnis dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung (2006). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur KAP Hadi Sutanto & Rekan (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner pada KAP Haryanto Sahari & Rekan (PricewaterhouseCoopers), dan Konsultan pada Tass Consulting. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bumi Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Robbyanto Budiman
Chairman
Indonesian citizen, 51 years of age. Serving as the Company’s Independent Commissioner since 2010. Completed her education in the Faculty of Economy of the University of Indonesia, majoring in Accounting (1987) and earned her Master Degree in Business Law from the Faculty of Law of Padjajaran University, Bandung (2006). She has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. She previously served as Director at the Public Accountant Firm Hadi Sutanto & Partners (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner at the Public Accountant Firm Haryanto Sahari & Partners (PricewaterhouseCoopers), and as a Consultant at Tass Consulting. She currently also serves as Member of the Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk, Member of Audit Committee of PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Wakil Ketua
Vice Chairman
Charles Sugiarta
Member
Warga negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Meraih gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration/Marketing dari University of Southern California (1987) dan gelar Master of Business Administration di bidang International Business dari Northrop University Los Angeles (1989). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai CEO PT Wahana Artha Harsaka, CEO PT Agro Maju Raya dan CEO PT Sahari Multi Investama.
Anggota
Menamatkan pendidikan di fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya, Jakarta. Beliau mengawali karir sebagai HR Recruitment di Anta & Vaya Tour, Tbk. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai HRD Specialist di PT BCA Finance Tbk; HRD Manager di PT Nusantara Sakti Group. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Head of HC Shared Services Division di Perseroan.
Sekretaris Perusahaan Tuty Clara Assaf
Beliau menyelesaikan pendidikan Magister Kenotariatan pada Universitas Diponegoro pada tahun 2009 dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Unversitas Indonesia pada tahun 1988 di bidang Hukum Kegiatan Ekonomi. Mengawali karir di Singapore Airlines – Jakarta Office dan selanjutnya di beberapa lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank sebagai Legal Corporate pada PT Bank Surya, PT Bank Tiara Asia,Tbk serta sebelumnya juga pernah berkarir sebagai Associate pada konsultan hukum LBAF Law Firm. Dalam Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
158
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Indonesian citizen, 47 years of age. Serving as the Company’s Vice President Commissioner since 2011. Earned his Bachelor of Schience in Business Administration/ Marketing from the University of Southern California (1987) and Master of Business Administration in International Business from Northrop University, Los Angeles (1989). He has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controling Shareholders, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employees) held by APPI. He currently also serves as the CEO of PT Wahana Artha Harsaka, CEO of PT Agro Maju Raya and CEO of PT Sahari Multi Investama.
Completed his education in the Faculty of Pshycology of Atmajaya University, Jakarta. He started his career as HR Recruitment of Anta & Vaya Tour Tbk. Prior joining the Company, he previously served as HRD specialist of PT BCA Finance Tbk, HRD Manager of PT Nusantara Sakti Group. Currently, he also serves as the Head of HC Shared Services Division in the Company.
Corporate Secretary She graduated from the Notarial Master education from the Diponegoro University in 2009 and earned her degree of Bachelor of Law from the University of Indonesia in 1988, majoring in Law of Economic Activities. Started her career in Singapore Airlines – Jakarta Office and later served in several financial institutions, both bank and nonbank, as Legal Corporate in PT Bank Surya, PT Bank Tiara Asia Tbk, and previously served as Associate at the LBAF Law Firm – counselor at law. Within the Company, the Corporate Secretary directly reports to the President Director.
Company Data
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
159
jaringan kantor
Office Network REGION I Ciputat - Cabang / Branch Gedung Wahana Artha Lt. 3 Jl. Ir. Hj. Juanda No.43 Rt. 01/ Rw. 03 Desa Cempaka Putih, Kec. Ciputat Kab. Tangerang 15412 Daanmogot - Cabang / Branch Jl. Raya Daan Mogot Km. 14. 5 No. 6 A Cengkareng Jakarta Barat Kemayoran - Cabang / Branch Bangunan Kantor Toko (KANTO) Superblok Megaglodok Kemayoran Jl. Angkasa Kav. B-6 Blok C. 27 & C. 28 Kota Baru Bandar Kemayoran Rawamangun - Cabang / Branch Jl. Balai Pustaka Timur No. 14 Rt. 004/11 Blok J Kav. 225 Kel. Rawamangun Kec. Pulogadung, Jaktim Cikupa - Cabang / Branch Ruko Perumahan Citra Raya, Blok H1 No.18-19 Desa Cikupa, Kec. Cikupa Kab. Tangerang 15710 Ciledug - Cabang / Branch CBD Ciledug Boulevard JL. HOS Cokroaminoto Blok A2 No. 33, 35 dan 10, Kel. Karang Tengah, Kec. Karang Tengah, Kotamadya Tangerang, Banten Mauk - Cabang / Branch Jl. Raya Moch. Toha Blok B No.15 A-B Kel. Pabuaran Tumpeng, Kec. Karawaci Kota Tangerang, Banten Serang - Cabang / Branch Jl. Raya Cilegon No. 136, Ruko Titan Arum Blok D Dragong Taktakan, Serang
Parung Panjang - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Sudamanik, Ruko Permata No. 12 DS. Parung Panjang, Kec. Parung Panjang, Kab. Bogor - Jawa Barat
REGION II Bekasi - Cabang / Branch Jl. Jend. Sudirman No. 99 A Rt. 02/07 Kel. Kranji, Kec. Bekasi Barat 17135 (Dpn Grand Mall, bersebelahan dengan Dealer Honda Mitra Jaya) Bogor - Cabang / Branch Ruko Jl. Pajaran no. 87 A-B, Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16153 Cikarang - Cabang / Branch Jl. R.E. Martadinata No. 3 & 4 Rt. 02/02 Desa Karang Baru Kec. Cikarang Utara Bekasi 17530 (samping Pasific Motor I) Cileungsi - Cabang / Branch Jl. Raya Cileungsi Jonggol KM 1 No. 91-92, Kp Rawabelut, Rt. 002 Rw. 06 Ds. Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor 16820 Depok - Cabang / Branch Jl. Raya Citayam / Kartini No. 17, Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok Rt. 002 Rw. 002 16431 Leuwiliang - Cabang / Branch Jl. Raya Cibungbulang No. 14 Kp. Babakan Cibatok Rt. 002 Rw. 004 Cibatok I - Cibungbulang Kab. Bogor 16630 Karawang - Cabang / Branch Jl. Surotokunto No 52 Rt. 01 Rw. 07, Rawa Gabus Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur Karawang, Jawa Barat 41313
Tangerang - Cabang / Branch Ruko Paramountdotcom Blok Orange No. 11, 12 dan 15 Kel. Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua Kab. Tangerang, Banten
Cikampek - Perwakilan / Representative Office Jl. Ahmad Yani No. 8, Kec. Cikampek Kota, Kab.Karawang Jawa Barat 41373 (sebelah Bank Bukopin Cikampek)
Labuan - Cabang / Branch Sebelah Dealer Honda MPS, Jl. Jend A. Yani Ruko Buana Ciateul blok G 01-02, Kalang Anyar Labuan Padeglang 42264
Jonggol - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Pasar Baru, KP Pojok Salak Rt. 002/008 DS. Jonggol, Kec. Jonggol Kab Bogor
Rangkasbitung - Cabang / Branch Jl. By Pass Soekarno Hatta No. 67 Sumurbuang Rt. 05/Rw. 01 Kec. Cibadak-Kaduagung Timur Kab. Lebak - Banten 42318
Cibinong - Perwakilan / Representative Office Perumahan Surya Praja Permai Blok C-7 No. 11 RT/RW 11/06, Sukahati, Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, 16913
Anyer - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Sirih Anyer No. B1 Cinangka Rt. 001/002 Ds. Anyer, Kec. Anyer, Kab. Serang Balaraja - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Kresek KM 3.5 Rt. 04 / 11, Kp. Perahu Kec. Balaraja, Tangerang, Banten Kosambi - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Jatimulya Kosambi Rt.02./ Rw.02, Kec. Jatimulya, Kel. Kosambi, Kota Tangerang
160
REGION III Bandung 2 - Cabang / Branch Jl. Peta Ruko No. 19-21 Lingkar Selatan, Kel. Pelindung Hewan Kec. Astana Anyar, Kota Bandung Jawa Barat 40243 Cirebon - Cabang / Branch Komp CSB (Cirebon Super Blok) Ruko Berry Green Kav. No. 5-6, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo Kel. Pekiringan, Kec. Kesambi Kota Cirebon Jawa Barat
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Jatibarang - Cabang / Branch Jl. Raya Kongsi No.17 (Jl. Pantura Jakarta – Cirebon) Desa Kongsi Jaya, Kec.Widasari - Jatibarang Kab. Indramayu, Jawa Barat Sukabumi - Cabang / Branch Jl. Otto Iskandardinata No. 95, Rt 003/001 Kel. Nanggeleng Kec. Citamiang Kotamadya Sukabumi, Jawa Barat Subang - Cabang / Branch Jl. Otista No. 279 A, Karanganyar, Subang Sumedang - Cabang / Branch Jl. Prabu Gajah Agung no. 118, Kel. Situ Kec.Sumedang Utara, Kab. Sumedang, Jabar 45323 Tasikmalaya - Cabang / Branch Ruko Mayasari Plaza Jl. Lingkungan Kav.26 Kel. Argasari, Kec. Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa - Barat Garut - Cabang / Branch Jl. Ciledug No. 249 Rt. 05/013 Kel. Kota Kulon Kec. Garut Kota, Kab. Garut Kuningan - Cabang / Branch Jl. Syeh Maulana Akbar No. 18 Rt. 01 Rw. 01 Kel. Purwawinangun, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan Cimahi - Cabang / Branch Jl. Encep Kartawiria No. 004 B Rt. 004 Rw. 18, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi 40525 Cianjur - Cabang / Branch Jl. Ir. H. Juanda Ruko Panembong 88 Rt. 02/02 Kel. Limbangansari, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jabar Purwakarta - Cabang / Branch Jl. Basuki Rahmat No. 48, Rt. 06/06, Kel. Sindang Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa - Barat Majalengka - Cabang / Branch Jl. K.H Abdul Halim Rt. 05 Rw. 08 No 103, Kelurahan Majalengka Kulon, Blok Balaguay Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Samping Dealer SUZUKI PERDANA) Pelabuhan Ratu - Perwakilan / Representative Office Kp. Canghegar I Rt. 02/02 Kel. Pelabuhan Ratu Kec. Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat Banjar - Perwakilan / Representative Office Jl. Kapten Jamhur Rt. 001 Rw. 009 Kel. Mekarsari Kec. Banjar, Kota Banjar Pamanukan - Perwakilan / Representative Office Jl. Eyang Tirta Praja No.54, Rt.033/08, Ds. Pamanukan Udik, Kec.Pamanukan Kel. Subang, Jawa - Barat Patrol - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Pantura Patrol – Lohbener (Dusun Tiben depan Kantor Kecamatan Patrol – Kab Indramayu) Soreang - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Soreang - Banjaran No. 79 Rt. 01/09 Kp. Sukarame, Ds. Cingcin, Kec. Katapang Kab. Bandung, Jawa Barat
Office Network
REGION V Brebes - Cabang / Branch JL. Raya Klampok Rt. 004/Rw. 007, Desa Klampok Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes Kudus - Cabang / Branch Jl. R. Agil Kusumadya No. 26-28 Kudus Pekalongan - Cabang / Branch Jl. Diponegoro No 43 C,D,E Kel.Dukuh Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa -Tengah Semarang - Cabang / Branch Ruko Metro Plaza Blok C-12, 15-16 Jl. MT. Haryono No. 970 Peterongan, Semarang 50242 Tegal - Cabang / Branch Jl. Raya Karanganyar Rt. 01/01 Kec. Dukuh Turi Kab. Tegal, Jawa Tengah Pemalang - Cabang / Branch Jl. Veteran No 104 (Ruko Veteran Square) Pelutan, Pemalang Jateng 52310 Purwodadi - Cabang / Branch Jl. Kartini No. 21 Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jateng
Kajen - Perwakilan / Representative Office Jl. Bahurekso Rt. 007 Rw. 03, Kel. Kebon Agung, Kec. Kajen, Kab. Pekalongan, Jawa - Tengah
Sragen - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Sukowati Rt. 034 / Rw. 11 No. 310-A Kel. Sragen Wetan, Kec. Sragen, Kab. Sragen, Jawa Tengah
Boja - Perwakilan / Representative Office Jl. Pemuda 58, Ds. Boja, Kec. Boja, Kab. Kendal Jateng
Temanggung - Perwakilan / Representative Office Jl. Gatot Subroto No. 196, Temanggung
Cepu - Perwakilan / Representative Office Jl.Raya Cepu, Randublatung, Ds.Balun, Kec.Cepu Kab.Blora, Jawa - Tengah
Wonosari - Perwakilan / Representative Office Jl. Baron No.166 Tegal Sari Kel. Siraman Kec. Wonosari Kab. Gn. Kidul, DI Yogyakarta 55812
Randudongkal - Perwakilan / Representative Office Jl. Jend. Sudirman Barat Rt. 006/01 No. 319 Randudongkal, Kab. Pemalang, Jateng
Wonosobo - Perwakilan / Representative Office Jl. Kyai Muntang Komp Ruko Muntang No. 4 Wonosobo Jawa Tengah
Purwokerto - Cabang / Branch Jl. Jend. Sudirman 721 Kel. Purwokerto Wetan Kec. Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah
Bantul - Perwakilan / Representative Office Jl.Wahid Hasyim No. 5 Kel. Bantul, Kab. Bantul, DI. Yogyakarta
Solo - Cabang / Branch Ruko Beteng Block C No.1-2, Jl. Kyai Gede Kel.Kadung Lumbu, Kec. Pasar Kliwon Surakarta, Jawa Tengah
Boyolali - Perwakilan / Representative Office Jl. Pandanaran 273 Kel. Banaran Kec. Boyolali Kab. Boyolali, Jateng
Yogyakarta - Cabang / Branch Jl. HOS. Cokroaminoto No.162 A Yogyakarta Cilacap - Cabang / Branch Jl. Perintis Kemerdekaan No.6 & 7, Kel. Gumilir Kec. Cilacap Utara, Kab. Cilacap, Jateng
Salatiga - Cabang / Branch Jl. Kauman No. 10 Kel. Sidorejo Lor Kec. Sidarejo Kota Salatiga, Kab. Salatiga, Jawa Tengah
Klaten - Cabang / Branch Jl. Pemuda No.123A Klaten, Jawa Tengah 57411
Blora - Perwakilan / Representative Office Jl. Gatot Subroto KM 2, Rt. 004/04, Tamanrejo Tunjungan Blora
Cawas - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Masaran Cawas Krajekan Rt. 01 Rw. 01 Bawak, Cawas, Klaten
Bumiayu - Perwakilan / Representative Office Jl. Diponegoro No. 167 Ds. Dukuhturi Kec. Bumiayu, Kab. Brebes, Jawa Tengah
Magelang - Cabang / Branch Jl. Mayjend Bambang Sugeng, Ruko Metro Square No. F7&F8, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah 56172
Jeparara - Perwakilan / Representative Office Jl. Kol. Sugiono Blok C No. 29-39 Kel. Jobokuto Kec. Jepara, Kab Jepara, Jawa Tengah
Wonogiri - Cabang / Branch Jl. Ahmad Yani No. 156, Kedukepik Rt. 01/02 Giripurwo, Wonogiri
Pati - Perwakilan / Representative Office Jl. Kolonel Sunandar 67 (d/h Jl. Taman Pahlawan) Kompleks Ruko Joyo Kusumo, No. 16 (Depan SPBU) Desa Winong, Kec. Pati, Jawa Tengah
Banjarnegara - Perwakilan / Representative Office Jl. Letjen Suprapto No. 88 Kel. Kutabanjarnegara Rt. 04/08 Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jateng
Ungaran - Perwakilan / Representative Office Jl. Muh Yamin N0. 41 A, Kuncen Ungaran Waleri - Perwakilan / Representative Office Jl. Utama Timur Blok A Ds. Weleri Kec. Weleri, Kab. Kendal, Jateng Ambarawa - Perwakilan / Representative Office Jl. Brigjen Sudiarto Rt. 07 / Rw. 01 No. 25 Ds. Lodoyong, Kec. Ambarawa Kab. Semarang, Jawa Tengah Limpung - Perwakilan / Representative Office JL. Raya Sempu Rt. 01 / Rw. 01 Kec. Limpung Kab. Batang, Jawa Tengah
Gombong - Perwakilan / Representative Office Jl. Yos Sudarso 182 Gombong ,Jawa Tengah Kebumen - Perwakilan / Representative Office Jl. A. Yani No. 21 Kel. Kebumen Kec. Kebumen Kab. Kebumen, Jawa Tengah 54311 Majenang - Perwakilan / Representative Office Jl. Diponegoro No. 2 Ds.Majenang, Kec. Majenang, Kab. Cilacap - Jateng Purbalingga - Perwakilan / Representative Office Jl. Jend. Sudirman 179 Rt. 03/03 Ds. Purbalingga Wetan, Kec. Purbalingga, Jawa Tengah
Depok - Yogyakarta - Perwakilan / Representative Office Ds. Karangnongko Rt. 03 Rw. 14 Maguwoharjo Kec. Depok, Kab. Sleman, DI. Yogyakarta Karanganyar - Perwakilan / Representative Office Jl. Lawu 465 Kel. Cangakan, Kec. Karanganyar Solo Jawa Tengah Sidareja - Perwakilan / Representative Office Jl. A Yani, Rt.01/Rw.01, Ds. Tinggarjaya, Kac.Sidareja Kab. Cilacap, Jawa - Tengah
REGION VI Banyuwangi - Cabang / Branch Jl. Basuki Rahmat No. 55, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi Blitar - Cabang / Branch Jl. Anjasmoro No. 47, Kel. Kepanjenlor, Kec. Kepanjenkidul, Blitar Bojonegoro - Cabang / Branch Ruko Central Districk Business, Jl Veteran 6, Kel. Sukorejo Kec. Bojonegoro, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur Gresik - Cabang / Branch Jl. Panglima Sudirman 25 A, Kel.Sidokumpul, Kec.Gresik Kab. Gresik, Jawa Timur 61111 Jombang - Cabang / Branch Jl. Soekarnohatta No. 3 Komp. Ruko Cempaka Mas Blok C 6-7, Peterongan, Jombang - Jatim Kediri - Cabang / Branch Jl. Kapt Tendean 178 B, Ds. Ngronggo Kec. Kota Kediri Jawa Timur Madiun - Cabang / Branch Jl. Setia Budi No. 51-53 Mojorejo, Taman Madiun 63139 Malang - Cabang / Branch Jl. Sunandar Priyo Sudarmo No. 8 C-D Kel. Purwantoro Kec. Blimbing Malang
Purworejo - Perwakilan / Representative Office Jl. Jend. Sudirman No.107 A Kel. Pangenjurutengah Kec. Purworejo, Kab. Purworejo
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
161
Jaringan Kantor
Mojokerto - Cabang / Branch Jl. Ruko Mojo Indah Plaza, Jl. Majapahit No. 448-450 Kranggan, Prajuritkulon, Mojokerto Jawa Timur
Magetan - Perwakilan / Representative Office Jl. Yos Sudarso No. 53 Kel. Sukowinangun Kec. Magetan Kab. Magetan, Jawa Timur
Pekanbaru - Cabang / Branch Jl. Tuanku Tambusai No. 790 A-B, Kel. Labuh Baru Timur Kec. Payung Sekaki, Pekanbaru - Riau 28124
Sidoarjo - Cabang / Branch Jl. Raya Jenggolo No. 9, Ruko Sentral Jenggolo Blok A1-A2, Kel.Pucang, Kec. Sidoarjo
Mojosari - Perwakilan / Representative Office JL. Gajah Mada No.5 Blok-14, Rt.06/Rw.03, Ruko Royal Ds.Seduri, Kec. Mojosari, Kab. Mojokerto Jawa Timur
Tanjung Pinang - Cabang / Branch Jl.Brigjen Katamso No.58 Km.2 Kel. Tanjung Pinang Timur, Tanjung Pinang
Surabaya Timur - Cabang / Branch Jl. Raya Kertajaya Indah Timur, Ruko Mega Galaxy 16 B No. 17-18, Kel. Kalampisngasem, Kec. Sukolilo, Surabaya
Ngawi - Perwakilan / Representative Office Jl. PB Sudirman No.59 Rt.9/2 Margomulyo 63217 Ngawi Jawa Timur
Perawang - Cabang / Branch Jl. Raya Perawang Km 4 No.4, Kel. Tualang Perawang Kec. Siak, Kab. Siak - Riau
Tulung Agung - Cabang / Branch Ruko Panglima Sudirman Trade Center Blok C4 Jl. Hassanudin, Kel.Kenayan, Kec.Tulungagung Kab. Tulungagung, Jawa Timur
Ponorogo - Perwakilan / Representative Office Ruko Asem Buntung, Jl. Raya MT. Haryono Kav A-9 Kel. Mangkujayan, Kec. Ponorogo Jawa Timur
Banda Aceh - Cabang / Branch Jl. Tengku Imuem Luengbata No. 4/15 Ds. Lamseunpeung Kec. Lueng Bata Kota Banda Aceh, NAD 23247
Jember - Cabang / Branch Jl. Hayam Wuruk No 93, Kel Sempusari, Kec. Kaliwates Kab. Jember, Jawa Timur
Trenggalek - Perwakilan / Representative Office Ruko Hayam Wuruk Stand No. 6, Jl. Soekarno Hatta Rt. 01/02, Kel. Ngantru, Kec. Trenggalek Kab. Tranggalek Jawa Timur 66311
Nganjuk - Cabang / Branch Jl. Gatoto Subroto No. 89, Rt.01/Rw.05, Kel. Kauman Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk
Babat - Perwakilan / Representative Office Jl. Plaosan No. 02, Desa Plaosan, Kec. Babat Kab. Lamongan, Jawa Timur
Pasuruan - Cabang / Branch Jl. Panglima Sudirman No. 14 D, Kel. Purworejo Kec. Purworejo, Kota Pasuruan 67115
Singaraja - Cabang / Branch Ruko Maha Graha Sutomo Jl. Sutomo, Kel. Banjar Bali Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Singaraja, Bali
Tuban - Cabang / Branch Jl. Basuki Rahmad No. 240, Rt. 002 Rw. 06 Kel. Ronggomulyo, Kec. Tuban, Kab. Tuban Jawa Timur 62315
Gianyar - Cabang / Branch Jl. Patih Jelantik No. 18 A, Kel.Beng, Kec.Gianyar Kab.Gianyar, Bali
Denpasar - Cabang / Branch Jl. Raya Puputan Rukan Duta Wijaya No. 2 - 3 Renon Denpasar Mataram - Cabang / Branch Jl. Pejanggik No.27 B, Ds. Cakra Barat, Kec Cakranegara Kab. Lombok Barat, NTB Bima - Cabang / Branch Jl. Sultan Kaharudin - Sultan Square, Blok C No.5, Desa Paruga Rasanae Barat, Bima - Nusa Tenggara Barat Negara - Cabang / Branch Jl. Ngurah Rai No.84, Kel. Dauwaru, Kec.J embrana Kab.Jembrana, Bali Benowo - Surabaya - Perwakilan / Representative Office Ruko Gading Mutiara Permai Benowo Blok AC/16 Jl. Raya Kepatihan, Kec. Meganti, Kab. Gresik Jawa - Timur Genteng - Perwakilan / Representative Office Jl. Wachid Hasyim II No. 07, Ds. Gentengkulon Kec. Genteng, Kab. Banyuwang Kepanjen - Perwakilan / Representative Office Jl. A. Yani No.9, Kel. Kepanjen, Kab. Malang Jawa Timur 65163 Krian - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Krian Rt. 009 / Rw. 03 Ds. Tambakkemeraan 9 Kec. Krian, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur Lamongan - Perwakilan / Representative Office Ruko Permata No. 24 Sidokumpul Jl. Panglima Sudirman, Lamongan Jawa Timur 62253
162
Selongan - Perwakilan / Representative Office Jl. TGH Zainudin Abdul Majdi, Kel.Pancor, Kec.Selong Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Tabanan - Cabang / Branch Jl. Ir. Soekarno No. 17D Kediri Tabanan
REGION VII Batam - Cabang / Branch Jl. Laksamana Bintan Komp. Bintang Mas Blok D No.2-3 Sungai Panas Batam Center, Kel. Bukit Jodoh Kec. Batu Ampar, Batam Binjai - Cabang / Branch Jl. Soekarno Hatta No. 4 dan 6, Simpang Awas Binjai, Sumatra Utara Kisaran - Cabang / Branch Jl. HOS. Cokroaminoto No. 181 & 181 A Kel. Kisaran Baru, Kec. Kota Kisaran Barat, Kab.Asahan Sumatra Utara (Sebelah Jaya Motor) Lubuk Pakam - Cabang / Branch Jl. Sutomo No.7G Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang Sumut Jawa Timur Medan - Cabang / Branch Jl. Gaharu No. 1- EF, (Simpang Jalan Mahoni) Kel. Gaharu Kec. Medan Timur, Kota Medan 20235 Padang - Cabang / Branch Jl. Andalas No. 35, B Rt. 02 / Rw. II, Kel.Anduring Kec. Kuranji, Padang, 25151
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Dumai - Cabang / Branch Jl. Sultan Hasanuddin (Jl.Ombak) Rt. 23 simpang Jl. Anggur-Ombak sebelah CMK Collection, Kel. Rimba Sekampung, Kec. Dumai Barat - Kota Dumai Duri - Cabang / Branch Jl. Hang Tuah ( Depan Klinik HANGTUAH) DURI Kel. Babussalam Duri, Kec.Mandau Kab. Bengkalis - Riau Kerinci - Cabang / Branch Jl. Lintas Timur, Desa Pangkalan Kerinci Timur Kec. Pangkalan Timur, Kab. Pelalawan, Riau (sebelah showroom mobil Suzuki) Padang Sidempuan - Cabang / Branch Jl. Diponegoro No. 51, Kel. Wek II, Kec. Padang Sidempuan Utara, Kab. Tapanuli Selatan Sumatera Utara Rantau Prapat - Cabang / Branch Jl. Sisingamangaraja No. 77B, Kel. Bakaran Batu Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhan Batu Sumut 21415 Tebing Tinggi - Perwakilan / Representative Office Jl. Jendral Sudirman No.363 G, Kel. Sri Padang Kec. Rambutan, Tebing Tinggi, Sumut Ujung Batu - Cabang / Branch Jl. Sudirman No. 71 Rt. 002/10 (Dpn RS. Ibnu Sina) Kel. Ujung Batu, Kab. Rokan Hulu, Riau Siak - Perwakilan / Representative Office Jl. Sultan Syarif Hasyim Rt. 04/02, Kel Kp. Dalam Kec. Biak, Kab. Siak, Riau 28671 Air Molek - Perwakilan / Representative Office Jl. Jend Sudirman Tanjung Gading Ds. Kembang Harum Kec. Pasir Penyu, Kab. Indragiri Hulu Riau 29352 Bangkinang - Perwakilan / Representative Office Jl. Prof M. Yamin SH Kel. Bangkinang, Kec. Bangkinang, Kab. Kampar, Riau ( Samping Dealer Yamaha ) Lipat Kain - Perwakilan / Representative Office Jl. H.R. Soebrantas. S Rt.01 / Rw.01, Ds. Lipat Kain Utara, Kab. Kampar,Riau (Depan BPR) 28371 Pangkalan Brandan - Perwakilan / Representative Office Jl. Besitang, Kec. Babalan Pangkalan Brandan (depan terminal lama Pangkalan Brandan)
Office Network
Payakumbuh - Perwakilan / Representative Office Jl. Sudirman No.199, Kel. Muaro Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh Sum-Bar 26215
Kayu Agung - Cabang / Branch Jl. Pahlawan (d/h Jl. M Yusuf Singadekane) No. 131 Kel. Jua-Jua, Kec. Kota Kayu Agung Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Kandis - Perwakilan / Representative Office Jl. Lintas Pekan Baru - Duri KM 71 Simpang Belutu Kel. Telaga Samsam, Kec. Kandis Kab. Siak, Riau
Jambi - Cabang / Branch Jl. Jend. Sudirman (Jl. Panglima Polim) No. 11-13 Rt. 24 Kel. Tambak Sari, Kec. Jambi Selatan 36138
Stabat - Perwakilan / Representative Office Jl. Sudirman Link III Karya Kel. Kwala Bingai, Kec. Stabat Kab. Langkat Sumatera Utara Kota Pinang - Perwakilan / Representative Office Jl. Bukit Simpang Tiga Kel. Kota Pinang, Kec.kota Pinang Kab. Labuhanbatu Selatan, KOTA PINANG Sumatera Utara 21464 Tembung - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Tembung No. 10 (Medan-Batang Kuis) Ds. Bandar Kalipa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumut
REGION VIII Bengkulu - Cabang / Branch Jl. Kapt. P. Tendean No. 19 Rt. 4/Rw. 2 Kel. Jembatan Kecil, Kec. Gading Cempaka, Bengkulu Betung - Cabang / Branch Jl. Palembang Betung KM 67, Lingkungan 3 Rt. 27 Kel. Rimba Asam, Kec.Betung, Kab. Banyu Asin Sumatera Selatan 30758 Lubuk Linggau - Cabang / Branch Jl. Yos Sudarso No. 100 Rt. 6 Kel. Batu Urip Taba Kec. Lubuklinggau Timur I(Samping Graha Pena Linggau Pos) Kotamadya Lubuklinggau Sumsel 31626 Muara Bungo - Cabang / Branch Jl. Sudirman/Jl. Lintas Sumatera Km.1, Rt.17 Kel. Batang Bungo (samping showroom mobil lintas motor) Kec. Pasar M. Bungo Kab. Bungo Propinsi Jambi 37212 Sarolangun - Cabang / Branch Jl. Lintas Sumatera Km 1.5 Rt. 01 Kel. Aur Gading Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi 37481 Pringsewu - Perwakilan / Representative Office Jl. Jend Sudirman No. 775 B, Rt. 001 Rw. 003 Pringsewu Selatan Lampung - Cabang / Branch Jl. Woltermonginsidi No.19 Kel.Gotong Royong Kec. Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung Propinsi Lampung Prabumulih - Cabang / Branch Jl. Jend.S udirman No.28 D, Rt.07/ Rw.05 Kel.Karang Raja Kec. Prabumulih Timur - Prabumulih - Sumsel 31115 Baturaja - Cabang / Branch Dr. Moh. Hatta, Jl. Lintas Sumatera, Kel. Sukaraya Rt. 05 Rw. 01 Air Paoh, Kec. Baturaja Timur Kab. Ogan Komering Ulu, Sumsel 32112
Palembang - Cabang / Branch Jl. Jend Sudirman No. 3110 C-E, KM 3,5, Kel. 20 Ilir III Kec. Ilir Timur 1, Kota Palembang Sumatera Selatan 30129 Arga makmur - Perwakilan / Representative Office Jl. Ir. Sukarno No. 5, Desa Rama Agung Kec. Kota Argamakmur, Kab. Bengkulu Utara Belitang - Perwakilan / Representative Office Jl. Jend.Sudirman Blok A Rt. 08, Ds.02 Gumawang Belitang, Ogan Komering Ulu Timur (Belitang Mass Business Center Blok B No.4 ) Curup - Perwakilan / Representative Office JL. Letnan Jenderal Suprapto No.136 Rt.02/02 Ds. Talang Rimbo Lama, Kec. Curup Kab. Rejang Lebong Bengkulu Kuala Tungkal - Perwakilan / Representative Office Jl. Prof. Dr. Srisudewi, Kel. Tungkal Harapan Kec. Tungkal Ilir, Kab. Tanjung Jabung, Jambi Lahat - Perwakilan / Representative Office Jl. Prajurit Suhib Rt. 001 / Rw. 01, Kel. Pasar Baru Lahat Kab. Lahat ,Kec. Lahat, Sumatera Selatan Metro - Perwakilan / Representative Office Jl. Soekarno Hatta Rt. 019 / Rw. 08, Kel. Mulyo Jati Kec. Metro Barat, Kota Metro, Lampung Muara Enim - Perwakilan / Representative Office Jl. Kol. H. Burlian Tanah Abang No.06 Rt. 5 / Rw. 4 Kel. Pasar III, Muara Enim, Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan Sekayu - Perwakilan / Representative Office JL. Kol Wahid Udin No. 111 Kel. Sersan Jaya Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Sumsel Tembesi - Perwakilan / Representative Office Jl. Lintas Jambi-Muara Tembesi (Jl. Jambi Muara Bungo) RT. 04 Kel. Kamp Baru KM V, Kec. Muara Tembesi Kab. Batang Hari - Kota Jambi Tugu Mulyo - Perwakilan / Representative Office Jl. Raya Kayu Agung Tugu Mulyo, Ds.III Rt.2 (Jl.Lintas Timur Desa Tugu Mulyo, Kec.Lempuing Kab.Ogan Komering Ilir - Sumsel) 30657 Megang Sakti - Perwakilan / Representative Office Jl. Tri Tunggul Rt.06, Kel.Megang Sakti 1 Kec.Megang Sakti, Kab.Musi Lawas, Sumatera - Selatan Tulang bawang - Perwakilan / Representative Office Jl. Lintas Timur Kp. Purwajaya, Kec. Banjar Margo Kab. Tulang Bawang, Lampung 34595
REGION IX Banjarmasin - Cabang / Branch Jl. Gatot Soebroto Rt. 35 No. 4 & E5 Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur Banjarmasin 70235 Samarinda - Cabang / Branch Komp. Pertokoan Mall Lembuswana Blok D/12 Jl. S. Parman, Samarinda, Kalimantan Timur 75264 Balikpapan - Cabang / Branch Komp. Taman Sari Bukit Mutiara Blok A 1/03 Km 4,5 Jl. Soekarno Hatta Kel. Gunung Samarinda Kec. Balikpapan Utara, Kaltim Tenggarong - Cabang / Branch Jl. Jend. A. Yani No. 78 RT 11 Kel. Melayu Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara 75512 Tanjung Kangsel - Perwakilan / Representative Office Jl. Ir. PHM Noor Rt. 08 Desa Mabu’un Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan Martapura - Perwakilan / Representative Office Jl. Ahmad Yani Km. 38,7 No.115, Rt. 001, Kel. Jawa Kec. Martapura, Kab.Banjar, Kalimantan Selatan Palopo - Cabang / Branch Jl. DR Ratulangi No. 54 Kel. Sabbamparu Kec. Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan Kendari - Cabang / Branch Jl. Syeh Yusuf Ruko Petak 26 Kel.Korumba Kec. Mandonga, Kota Kendari - Sulawasi Tenggara Gorontalo - Cabang / Branch Jl. HB. Yassin eks Jl. Agus Salim samping gedung Sriwijaya Air, Kel.Limba B, Kec.Kota Selatan, Kota Gorontalo, Gorontalo Makasar - Cabang / Branch Jl. A.P Pettarani No. 18 F, Kel. Tamamaung Kec. Panakkukang Kab. Ujung Pandang, Sulawesi Selatan Palu - Cabang / Branch Jl. Emmy Saelan No. 53F Kel. Tatura Utara Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah Pare-Pare - Cabang / Branch Jl. Bau Maseppe No.398 A-B (samping Bank Mega) Kel. Labukkang, Kec. Ujung, Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan Barabai - Perwakilan / Representative Office Jl. P.H. Muhammad Noor Ruko No.2, Rt.2 Pasar Hanyar(Baru) Kel. Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan 71313 Pangkep - Perwakilan / Representative Office Ruko Abadi, Jl. Kemakmuran, Poros Makassar-Pare Dsn. Mappasaile, Kec. Pangkajene, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Sul-Sel
Sei Lilin - Perwakilan / Representative Office Jl. Palembang-Jambi Rt. 01/02 Berdua, Kec. Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin, Sum-Sel
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
163
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This Page is Intentionally Left Blank
164
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris & Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Statement of the Board of Commissioners & Board of Directors Regarding Responsibility for the 2014 Annual Report of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the annual report of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk for the year 2104 has been presented in its entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such annual report. This statement is duly made in all integrity.
Jakarta, 1 April 2015
Jakarta, April 1st 2015
dewan komisaris Board of Commissioners
Robbyanto Budiman
Stephen Liestyo
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Presiden Komisaris President Commissioner
Garibaldi Thohir Komisaris Commissioner
I Nyoman Tjager
Komisaris Independen Independent Commissioner
Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen Independent Commissioner
dewan direksi Board of Directors
Djaja Suryanto Sutandar
Zacharia Susantadiredja
Presiden Direktur President Director
Simon Tan Kian Bing Direktur Independen Independent Director
Direktur Director
Ir. Purwadi Indra Martono Direktur Director
Ir. C. Guntur Triyudianto Direktur Director
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
165
Laporan
keuangan KONSOLIDASI
consolidation
Financial
Report
166
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Annual Report 2014
167
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk (WOM Finance) Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B Jl. Angkasa Kav. B-6, Bandar Baru Kemayoran Jakarta Pusat 10610 Phone: +6221 - 2937 1345 (hunting) Fax: +6221 - 65701524 Email:
[email protected] www.wom.co.id
168
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk - Laporan Tahunan 2014