PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010, 2009 and 2008
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca .....................................................................
1-3
.......................................................... Balance Sheets
Laporan Laba Rugi ..................................................
4
................................................ Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas ....................................
5
……. Statements of Changes in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas …………………………………….
6-7
…………………………….. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ……………………
8-97
............................. Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NERACA 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2010
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk BALANCE SHEETS December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
ASET KAS DAN SETARA KAS Kas Bank Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Setara kas Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
ASSETS 2b,2c,2d 2m,3,26a, 26h,28,29,30
Jumlah Kas dan Setara Kas PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi bagian yang dibiayai bank Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
2c,2d,5,25,26b, 26h,28,29,34
19.531
51.834
45.702
22.012
75.059
107.725
37.297
Related parties Cash equivalents
-
75.000
123.000
Related party
134.039
242.664
201.840
Total Cash and Cash Equivalents
5.285.536
3.751.231
4.982.235
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Consumer financing receivables - net of amounts financed by bank
(2.059.262)
(1.611.189)
(1.973.277)
Unearned consumer financing income
3.226.274
2.140.042
3.008.958
(50.519)
2d,2h,6,28,29
(84.190)
Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
3.162.620
2.089.523
2.924.768
Net
33.992
34.203
37.409
OTHER RECEIVABLES Third parties
908
Jumlah Piutang Lain-lain BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
14.237
(63.654)
Bersih PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
7.146
2d,2e,2g,4, 9,10,13,15,16, 25,26b,28,29
Piutang pembiayaan konsumen Penyisihan kerugian penurunan nilai
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash on hand Cash in banks Third parties
6.801
Related party
34.900
34.203
-
44.210
Total Other Receivables
133.305
80.480
95.701
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
ASET TETAP - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp112.341, Rp90.811 dan Rp73.220 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
2i,7,13
94.950
68.317
46.879
PROPERTY AND EQUIPMENT - Net of accumulated depreciation of Rp112,341, Rp90,811, and Rp73,220 as of December 31, 2010, 2009 and 2008
ASET PAJAK TANGGUHAN - Bersih
2n,12
-
-
29.331
DEFERRED TAX ASSETS - Net
PIUTANG DERIVATIF
2d,2e,2l,14
-
3.464
42.840
DERIVATIVES RECEIVABLE
41.030 6.368
OTHER ASSETS Estimated claims for tax refund Others
ASET LAIN-LAIN Taksiran tagihan pajak Lain-lain Jumlah Aset Lain-lain JUMLAH ASET
8, 12 12
35.200 3.687
48.850 5.319
38.887
54.169
47.398
Total Other Assets
3.598.701
2.572.820
3.432.967
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2010
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
HUTANG BANK Pihak ketiga
LIABILITIES 2f,2m,2g,2h, 4,9,28,29 626.379
362.881
515.672
BANK LOANS Third parties
626.379
362.881
515.672
Total Bank Loans
46.836
49.557
43.521
ACCRUED EXPENSES Third parties
1.709
3.052
5.343
Related parties
48.545
52.609
48.864
Total Accrued Expenses
1.069
949
1.252
TAXES PAYABLE
1.119.831
457.143
569.632
OTHER PAYABLES Third parties
15.830
15.660
7.267
Related parties
1.135.661
472.803
576.899
Total Other Payables
2f,2j,4, 15,23,28,29
774.030
1.157.300
1.788.432
BONDS PAYABLE Net
MEDIUM TERM NOTES Bersih
2f, 4, 16,28,29
348.525
-
-
MEDIUM TERM NOTES Net
KEWAJIBAN IMBALAN PASKA-KERJA
2q,27
22.215
13.507
12.382
LIABILITY FOR POSTEMPLOYMENT BENEFITS
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Bersih
2n,12
58.653
2.600
-
DEFERRED TAX LIABILITIES - Net
KEWAJIBAN DERIVATIF
2f,2l,14,28,29
1.747
5.534
-
DERIVATIVES PAYABLE
HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
2c,2f,2h,10, 26g,26h,28,29
122.617
168.250
213.750
DUE TO RELATED PARTIES
3.139.441
2.236.433
3.157.251
TOTAL LIABILITIES
Jumlah Hutang Bank BIAYA MASIH HARUS 2c,2f,10, DIBAYAR 11,26g,26h,28 Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Biaya Masih Harus Dibayar HUTANG PAJAK
HUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2n,12 2c,2f,2g, 13,25,26b, 26h,28,29
Jumlah Hutang Lain-lain HUTANG OBLIGASI Bersih
JUMLAH KEWAJIBAN
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.000.000.000 saham Modal disetor lainnya Saldo laba (akumulasi kerugian) Dicadangkan Belum dicadangkan JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2010
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008 STOCKHOLDERS’EQUITY Capital stock - Rp100 (in full amount) par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,000,000,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings (accumulated losses) Appropriated Unappropriated
17 2j,18
200.000 110.413
200.000 110.413
200.000 110.413
17
5.000 143.847
4.000 21.974
4.000 (38.697)
459.260
336.387
275.716
TOTAL STOCKHOLDERS’ EQUITY
3.432.967
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
3.598.701
2.572.820
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN LABA RUGI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen - bersih Bunga Administrasi Lain-lain
2010
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
2k 2d,2g 4,19,25 2c,26a,26h 2g,2k,34 2g,2i,2k, 2l,2m,7, 14,20,34
Jumlah Pendapatan
REVENUES 554.323 8.749 707.808
636.313 19.754 504.312
854.369 12.267 481.678
Consumer financing - net Interests Administration
221.132
227.391
233.151
Others
1.492.012
1.387.770
1.581.465
Total Revenues
BEBAN Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Beban pinjaman Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Penyusutan Lain-lain
EXPENSES 2c,2k,2g,21, 26d,26h,34 2c,2q,22,27 2c,2f,2g,2k, 9,10,15,16, 23,26g,26h 2e,2g,4 2i,7 2k,2l,2m, 14,24,34
Jumlah Beban LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK Pajak tangguhan
389.203
453.982
401.341
296.437
273.760
308.795
351.733
493.517
91.167 30.782
187.375 19.685
276.003 14.035
Financing cost Provision for impairment losses Depreciation
14.684
50.735
32.088
Others
1.298.098
1.295.168
1.543.385
Total Expenses
193.914
92.602
38.080
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
56.053
31.931
17.369
TAX EXPENSE Deferred
137.861
60.671
20.711
NET INCOME
10
BASIC EARNINGS PER SHARE (expressed in full Rupiah amount)
2n,12
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
451.329
2p
69
30
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
General and administrative Salaries and employees’ benefits
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CHANGES STOCKHOLDERS’ IN EQUITY Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/ Retained Earnings (Accumulated Losses)
Modal Disetor Lainnya/ Additional Paid-in Capital
Belum Dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
Saldo 31 Desember 2007
200.000
110.413
4.000
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
Saldo 31 Desember 2008
200.000
110.413
4.000
Laba bersih tahun berjalan
-
-
Saldo 31 Desember 2009
200.000
110.413
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders’ Equity
(59.408)
255.005
Balance December 31, 2007
20.711
20.711
Net income for the year
(38.697)
275.716
Balance December 31, 2008
-
60.671
60.671
Net income for the year
4.000
21.974
336.387
Balance December 31, 2009
(14.988)
Transition adjustments for the initial adoption of PSAK No. 50 and 55 (Revised 2006)
Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006)
32
-
-
-
(14.988)
Pencadangan laba
17
-
-
1.000
(1.000)
-
Appropriated earnings
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
137.861
137.861
Net income for the year
Saldo 31 Desember 2010
200.000
110.413
5.000
143.847
459.260
Balance December 31, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Bank-bank sehubungan dengan transaksi: - kerjasama pembiayaan bersama Pendapatan administrasi Lain-lain Jumlah penerimaan kas Pembayaran kas untuk/ kepada: Dealer Bank-bank sehubungan dengan transaksi: - kerjasama pembiayaan bersama Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan serta beban lain-lain Bank-bank sehubungan dengan hak bank-bank atas pendapatan pembiayaan konsumen Beban pinjaman Pajak penghasilan badan Lain-lain Jumlah pengeluaran kas Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2010
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
5.992.308
5.822.268
5.043.166
6.370.353 707.808 374.462
3.780.996 504.312 355.978
4.601.503 481.678 484.446
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Consumers Banks in connection with the transaction of: - joint financing cooperation Administration income Others
13.444.931
10.463.554
10.610.793
Total cash receipts
(6.756.110)
(3.710.082)
(4.555.297)
(4.334.400)
(3.390.090)
(3.044.960)
(896.300)
(744.914)
(829.610)
(984.657) (290.063) (436.518)
(770.519) (332.193) (620.735)
(571.850) (473.471) (968) (118.497)
Cash disbursements for/to: Dealers Banks in connection with the transaction of: - joint financing cooperation general and administrative expenses, salaries and employees’ benefits and others Banks in connection with the banks’ rights on consumer financing income Financing costs Corporate income tax Others
(13.698.048)
(9.568.533)
(9.594.653)
Total cash disbursements
(253.117)
895.021
1.016.140
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga
7
4.757 8.749
925 19.754
89 12.267
Perolehan aset tetap
7
(58.152)
(41.585)
(28.212)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Interest income Acquisition of property and equipment
(44.646)
(20.906)
(15.856)
Net Cash Used in Investing Activities
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2010
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelunasan hutang bank Pelunasan hutang obligasi Penambahan hutang bank Pelunasan hutang hubungan istimewa Penerimaan dari penerbitan MTN
15
16
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas
(1.231.874)
(385.000) 729.280
(635.000) 435.000
(340.000) 718.417
(45.500)
(45.500)
(45.500)
350.000
-
(833.291)
(108.625)
KAS DAN SETARA KAS AWALTAHUN
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank
(587.791)
189.138
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(459.642)
40.824
242.664
3
201.840
134.039
242.664
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayments of bank loans Repayment of bonds payable Proceeds from bank loans Repayments of due to related parties Proceeds from issuance of MTN
(898.957)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
101.327
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
100.513
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
201.840
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
134.039
167.664
78.840
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash on hand and in banks
-
75.000
123.000
Time deposits
134.039
242.664
201.840
Total cash and cash equivalents
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Jakarta-Tokyo Leasing berdasarkan Akta No. 179 tanggal 23 Maret 1982 dan kemudian diubah dengan Akta Perubahan Naskah Pendirian No. 96 tanggal 15 Desember 1982, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3167-HT01.01.TH82 tanggal 23 Desember 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 1248, tanggal 1 April 1997. Nama Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 5 tanggal 15 Maret 2000 yang dibuat di hadapan Anna Wong, S.H., Notaris di Tangerang, dimana nama Perusahaan diubah dari PT Wahana Ometraco Multiartha menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-7437.HT.01.04.Th.2000 tanggal 27 Maret 2000. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 54 tanggal 12 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-52847.AH.01.02.Th.2008 tanggal 19 Agustus 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12, Tambahan No. 4189/2009, tanggal 10 Pebruari 2009.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“the Company”) was established in the Republic of Indonesia as PT Jakarta-Tokyo Leasing based on the Notarial Deed No. 179 dated March 23, 1982 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta, which was subsequently amended by the Notarial Deed No. 96 dated December 15, 1982 of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3167-HT01.01.TH82 dated December 23, 1982 and was published in the State Gazette No. 26, Supplement No. 1248 dated April 1, 1997. The Company’s name has been changed several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 5 dated March 15, 2000 of Anna Wong, S.H., Notary in Tangerang, in which the Company’s name was changed from PT Wahana Ometraco Multiartha to PT Wahana Ottomitra Multiartha. This change of name was approved by the Ministry of Laws and Regulations of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-7437.HT.01.04.Th.2000 dated March 27, 2000. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 54 dated August 12, 2008 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, concerning the changes of the Company’s Articles of Association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU52847.AH.01.02.Th.2008 dated August 19, 2008 and was published in the State Gazette No. 12, Supplement No. 4189/2009, dated February 10, 2009.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dalam bidang lembaga pembiayaan meliputi:
As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises financing activities covering the following areas:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Pembiayaan konsumen Kartu kredit.
8
Leasing Factoring Consumer financing Credit card.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 135/KMK.06/2001 tanggal 20 Maret 2001 yang merupakan kelanjutan dari izin usaha seperti yang dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-028/KM.011/1982 tanggal 30 Juni 1982 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Jakarta-Tokyo Leasing yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-105/KM.13/1988 tanggal 7 Juli 1988 dan diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 327/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Mega Glodok Kemayoran, Gedung Kantor B, Lantai 2, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, dan memiliki kantor cabang dan kantor unit dengan total dua ratus sepuluh (210) lokasi yang antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Solo, Pekanbaru, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari dan Pare-Pare.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 135/KMK.06/2001 dated March 20, 2001 which was an extension of a previous license granted as mentioned in the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-028/KM.011/1982 dated June 30, 1982 regarding the Granting of the Operating License as Finance Company to PT JakartaTokyo Leasing. This license was subsequently extended several times, the latest of which by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-105/KM.13/1988 dated July 7, 1988 and changed by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. 327/KMK.017/1997 dated July 21, 1997. Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. The Company’s head office is located at Gedung Mega Glodok Kemayoran, Gedung Kantor B, Lantai 2, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, and it has totally two hundreds and ten (210) locations in, among others, Jakarta, Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Solo, Pekanbaru, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari and Pare-Pare.
Perusahaan mulai memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua sejak tahun 1997.
The Company started to focus its operations in consumer financing of two-wheeled motor vehicles in 1997.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offerings On November 30, 2004, the Company obtained the Effective Letter of the Registration Statement for the Initial Public Offering of Shares from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its Letter No. S-3551/PM/2004 for 200,000,000 shares with a nominal value of Rp20,000 or Rp100 (in full amount) per share and initial offering price of Rp700 (in full amount) per share. The Company’s shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on December 13, 2004.
Pada tanggal 30 Nopember 2004, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan surat No. S-3551/PM/2004 untuk melakukan penawaran 200.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp20.000 atau Rp100 (dalam nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp700 (dalam nilai penuh) per lembar saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 13 Desember 2004.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
GENERAL (continued) c.
The Company’s Bonds Offerings
Pada bulan Nopember 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi I WOM Finance Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp300.000, yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM pada tanggal 31 Oktober 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2645/PM/2003. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 12 Nopember 2003.
In November 2003, the Company offered to the public “Bonds I WOM Finance Year 2003 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp300,000, which became effective on October 31, 2003 based on the Decision Letter No. S-2645/PM/2003 of BAPEPAM. On November 12, 2003, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange.
Pada bulan Juni 2005, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi II WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp500.000 (Catatan 15), yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM pada tanggal 26 Mei 2005 berdasarkan Surat Keputusan No. S-1346/PM/2005. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Juni 2005.
In June 2005, the Company offered to the public “Bonds II WOM Finance Year 2005 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp500,000 (Note 15), which became effective on May 26, 2005 based on the Decision Letter No. S-1346/PM/2005 of BAPEPAM. On June 8, 2005, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange.
Pada bulan Juni 2006, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp825.000 (Catatan 15), yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 24 Mei 2006 berdasarkan Surat Keputusan No. S-138/BL/2006. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Juni 2006.
In June 2006, the Company offered to the public “Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp825,000 (Note 15), which became effective on May 24, 2006 based on the Decision Letter No. S-138/BL/2006 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). On June 8, 2006, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange.
Pada bulan Mei 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.000.000 (Catatan 15), yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 14 Mei 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2265/BL/2007. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 30 Mei 2007.
In May 2007, the Company offered to the public “Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp1,000,000 (Note 15), which became effective on May 14, 2007 based on the Decision Letter No. S-2265/BL/2007 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). On May 30, 2007, the Company listed its bonds on the Surabaya Stock Exchange.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Offerings
The Boards of Commissioners, Directors and Employees As of December 31, 2010, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Bonds
On December 10, 2010, the Company has submitted the Initial Registration Statements to the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) in relation to the Company’s plan to issue “Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rates” amounting to Rp1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah, in full amount), through its letter No. 1785/DIR/XII/2010 dated December 10, 2010.
Pada tanggal 10 Desember 2010, Perusahaan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Awal kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) sehubungan dengan Penawaran Umum “Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap” sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah, dalam nilai penuh), melalui surat No. 1785/DIR/XII/2010 tanggal 10 Desember 2010. d.
The Company’s (continued)
: : : : : :
Ridha DM Wirakusumah Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Stephen Liestyo I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
: : : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (tidak terafiliasi) Direktur Operasional Direktur Personalia
: :
Suwandi Wiratno Albertus Alex Hermanto
: :
: : :
Simon Tan Kian Bing Luther Arijanto Lukita* Martha Bambang
: : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Unafilliated) Operational Director Human Capital Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
Myrnie Zachraini Tamin** Heriyanti Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
* Berdasarkan Akta No.34 tanggal 12 Nopember 2010 dan Surat Keterangan Notaris No. 361/ABIX018/XI/2010 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 9 Nopember 2010
* Based on Notarial Deed No. 34 dated November 12, 2010 and Notarial Certificate No. 361/ABIX018/XI/2010 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., dated November 9, 2010
** Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No. 008/BOC/WOM/ CORP/2010 tanggal 29 September 2010
** Based on Decision Letter of Board of Commisioners No. 008/BOC/WOM/CORP/2010 dated September 29, 2010
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee is as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : :
Robbyanto Budiman Lim Eng Khim Garibaldi Thohir Satinder Pal Singh Ahluwalia* I Nyoman Tjager Mahendra Wardhana
11
: : : : : :
of
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Dewan Direksi Presiden Direktur : Direktur Keuangan : Direktur Pemasaran : Direktur Manajemen Risiko: Direktur Personalia : Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota *
: : :
GENERAL (continued) d.
The Boards of Commissioners Directors, and Employees (continued)
Suwandi Wiratno Albertus Alex Hermanto Simon Tan Kian Bing Jenny Tjandra Martha Bambang
: : : : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director Risk Management Director Human Capital Director
Mahendra Wardhana Heriyanti Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
Mengundurkan diri efektif tanggal 15 Pebruari 2010
* Resigned effective on February 15, 2010
As of December 31, 2008, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : :
Dewan Direksi Presiden Direktur : Direktur Keuangan : Direktur Pemasaran : Direktur Manajemen Risiko: Direktur Operasional : Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
and
Robbyanto Budiman Rita Mas’Oen Garibaldi Thohir Sanjay Kapoor I Nyoman Tjager Mahendra Wardhana
: : : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Suwandi Wiratno Albertus Alex Hermanto Simon Tan Kian Bing Jenny Tjandra Dewi Anggesty Sah Bandar
: : : : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director Risk Management Director Operational Director
Mahendra Wardhana Heriyanti Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan masingmasing berjumlah Rp2.661 dan Rp5.448 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, masing-masing Rp1.406 dan Rp4.704 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan masing-masing Rp1.980 dan Rp5.197 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 (Catatan 22).
Total compensation received by the Company’s commissioners and directors amounted to Rp2,661 and Rp5,448, respectively, for the year ended December 31, 2010, Rp1,406 and Rp4,704, respectively, for the year ended December 31, 2009 and Rp1,980 and Rp5,197, respectively, for the year ended December 31, 2008 (Note 22).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan masing-masing mempunyai 4.340, 3.705 dan 3.102 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has a total of 4,340, 3,705 and 3,102 permanent employees, respectively (unaudited).
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
2.
Dasar penyajian laporan keuangan
SUMMARY POLICIES a.
SIGNIFICANT
Basis of preparation statements
of
ACCOUNTING the
financial
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7, “Guidelines for the Preparation of Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for the derivative instruments, which are stated at fair value. The financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information on receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Kas dan setara kas
b.
Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans. Deposits, if any, which are used as collateral are classified as “Time Deposits”.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”. c.
OF
yang
c.
Transactions with related parties The Company has transactions with certain parties which are regarded as having special relationship as defined under Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, “Related Party Disclosures”.
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berkaitan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan, yaitu kas dan setara kas, piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa, biaya masih harus dibayar, piutang/kewajiban derivatif, hutang hubungan istimewa, hutang lain-lain, pendapatan bunga, beban umum dan administrasi - sewa serta beban pinjaman.
Transactions with related parties relate to several accounts in the financial statements, namely, cash and cash equivalents, other receivables - related party, accrued expenses, derivative receivable/payable, due to a related parties, other payables, revenue - interest, general and administrative expenses - rent and financing costs.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not conducted under the same terms and conditions as those with unrelated parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Aset keuangan
d.
Financial assets
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Dampak penerapan awal standar tersebut dijelaskan dalam Catatan 32. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar tersebut diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
Starting January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which replaced PSAK No. 50 “Accounting for Investment in Certain Securities” and PSAK No. 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs, have been applied prospectively. The effect of first adoption of these standards is discussed in Note 32. The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen bersih, biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang serta piutang derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables - net, prepaid expenses and advances - dealer advances and other receivables classified as loans and receivables and derivative receivable classified as financial assets at fair value through profit and loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi.
Subsequent to initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at fair value in balance sheets. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are recognized in the statements of income.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
e.
Impairment of financial assets
Setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of income.
Kewajiban keuangan
f.
Financial liabilities
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortised cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities in initial recognition.
Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari hutang bank, biaya masih harus dibayar, hutang lain-lain, hutang obligasi - bersih, medium term notes dan hutang hubungan istimewa yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi serta kewajiban derivatif yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company’s financial liabilities consist of bank loans, accrued expenses, other payables, bonds payable - net, medium term notes and due to related parties classified as financial liabilities measured at amortised cost and derivative payable classified as financial liabilities at fair value through profit and loss.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Kewajiban keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Dalam hal kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Pinjaman” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
In the case of a financial liabilities measured at amortized cost, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Financing Cost” in the statements of income. Gains and losses are recognized in the statement of income when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan diakui melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value in balance sheets. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the statements of income.
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of income.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Akuntansi untuk pembiayaan konsumen dan penyisihan kerugian penurunan nilai
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables allowance for impairment losses
and
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Total interest earned from customers is recorded as part of interest income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
Prior to January 1, 2010, unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement at a constant periodic rate of return on the net consumer financing receivables.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Starting January 1, 2010, such unearned income on consumer financing is recognized as income over the term of the respective agreement using the effective interest rate method.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Akuntansi untuk pembiayaan konsumen dan penyisihan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables and allowance for impairment losses (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan biaya-biaya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada neraca dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Bersih” pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Prior to January 1, 2010, the net difference between the administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the balance sheet and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using the straight-line method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the statements of income for the current year.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, selisih bersih tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada neraca dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Bersih pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Starting January 1, 2010, such net difference is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the balance sheet and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the statements of income for the current year.
Sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, Perusahaan telah mengimplementasi manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang mempunyai pengendalian terhadap anak perusahaan untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Penyisihan kerugian dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, yang mengelompokkan aset dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan aset sebagai berikut:
Since 2007 up to 2009, the Company has implemented the consolidated risk management for banks which exercise control over subsidiaries in compliance with Bank Indonesia regulation No. 8/6/PBI/2006 dated January 30,2006. The allowance for possible losses is calculated in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks”, which classified assets into 5 (five) categories, with minimum percentages of allowance for possible losses, which are as follow:
Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Umur piutang jatuh tempo/ Aging of overdue Tidak ada jatuh tempo/ No overdue 1 - 90 hari/days 91 - 120 hari/days 121 - 180 hari/days > 180 hari/days
20
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses
Classification
1% 5% 15% 50% 100%
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
2.
Akuntansi untuk pembiayaan konsumen dan penyisihan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables and allowance for impairment losses (continued)
Persentase penyisihan kerugian diatas diterapkan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia kecuali untuk klasifikasi “lancar” dimana persentase penyisihan kerugian diterapkan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen.
The above percentages are applied to earning assets less the collateral value, in accordance with the Bank Indonesia regulation except for earning assets categorised as “current” where the rate is applied directly to the outstanding balance of consumer financing receivables.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dijelaskan pada Catatan 2e.
Starting January 1, 2010, the Company assess whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to PSAK No. 55 (Revised 2006) as explained in Note 2e.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan, dan setelah menunggak lebih dari 210 hari untuk pembiayaan non-BII dan 180 hari untuk pembiayaan BII. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation, and when they are overdue for more than 210 days for non-BII financing and 180 days for BII financing. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income at the time of occurrence.
Biaya dibayar di muka
h.
Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka, dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relatif pendek, umumnya kurang dari 4 (empat) tahun, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa. Pembelian barang-barang yang ditujukan untuk berbagai program promosi selama masa pembiayaan konsumen, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” dan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses, are charged to operations over the periods benefited. Expenses for office renovation with relatively short rental periods, generally less than four (4) years, are presented as part of “Prepaid Expenses” account and amortized over the lease period. Purchases of goods for various promotional programs during the consumer financing periods, are presented as part of “Prepaid Expenses” account and being amortized over their benefited periods.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, provisi bank diakui sebagai biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung terhadap hutang bank, hutang hubungan istimewa dan hutang lain-lain dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari ”Hutang Bank”, ”Hutang Hubungan Istimewa” dan ”Hutang Lain-lain”.
Starting January 1, 2010, bank provision fees is recognized as directly attributable transaction cost of bank loans, due to related parties and other payables and amortized using effective interest rate and presented as part of “Bank Loans”, “Due To Related Parties” and “Other Payables”.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Property and equipment
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Prior to January 1, 2008, property and equipment were stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Effective January 1 , 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. Under PSAK No. 16 (Revised 2007), The Company has chosen the cost model as the accounting policy for its property and equipment measurement. The adoption of this revised PSAK did not have significant effect in the Company’s financial statements.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
10 4 4 4 4
Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Peralatan dalam proses instalasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Equipment under installation is stated at cost and presented as part of the property and equipment. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate property and equipment account when the installation is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang terkait dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant cost of replacing part of the assets and major inspection cost are recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are reflected in the statement of income for the year.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
k.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Property and equipment (continued)
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali pada saat terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
In compliance with PSAK No. 48, “Impairment of Asset Value”, asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to recoverable value whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Pada setiap tanggal neraca, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At balance sheet date, the assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
Biaya penerbitan emisi efek ekuitas dan emisi obligasi
j.
Stock and bonds issuance costs
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang modal disetor lainnya sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca.
Stock issuance costs are presented as deduction from additional paid-in capital in the stockholders’ equity section in the balance sheets.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi sampai dengan tahun 2009 sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Costs incurred relating to the bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of bonds issued and amortized using the straight-line method rate over the term of the bonds up to 2009 in accordance with the Rule Number VIII.G.7 regarding the Guidelines for the Presentation of Financial Statements which is the Attachment of the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 dated March 13, 2000.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, costs incurred relating to the bonds issuance are amortized using the effective interest rate.
Pengakuan pendapatan dan beban
k.
Revenue and expense recognition
Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada Catatan 2g di atas.
The Company recognizes revenue on consumer financing as explained in Note 2g above.
Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar pendapatan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank sehubungan dengan transaksitransaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 2g).
The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of joint financing (Note 2g).
Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah lewat waktu lebih dari 3 (tiga) bulan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima.
The Company does not recognize interest income on consumer financing receivables based on contract that are overdue for more than three (3) months. Such income is recognized only when received.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING recognition
Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi.
Penalty income arising from late payments of consumer financing installments is recognized when realized.
Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as cancellation of existing agreement and the resulting gain or loss is reflected in the statement of income for the year.
Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi ke konsumen daripada tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dari transaksi-transaksi tersebut bagi Perusahaan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen, Bersih” pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The Company has the right to set higher interest rates to customers than that stated by the banks for the cooperation transactions of joint financing. The difference is recognized as revenue from such transactions and presented as “Consumer Financing Income, Net” in the statement of income for the year.
Pendapatan dan beban administrasi, kecuali biaya-biaya/pendapatan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen seperti dijelaskan pada Catatan 2g, diakui pada saat diperoleh atau terjadinya.
Administration income and expenses, except for the initial direct costs/income relating to the consumer financing as explained in Note 2g, are recognized when earned or incurred.
Akuntansi instrumen derivatif
l.
Accounting for derivative instruments
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari hutang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company enters into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from the Company’s loans in foreign currencies.
Setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat), diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan mempergunakan asumsi-asumsi dan data yang berlaku umum. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Oleh sebab itu, perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Every derivative instrument (including embedded derivatives) are recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption that are generally accepted. Based on the specific requirements for hedge accounting, the said instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. Accordingly, changes in the fair value of such derivative instruments are recorded directly in the current year statement of income.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Foreign balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the prevailing middle rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the statement of income for the year.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kurs tengah yang digunakan masingmasing adalah sebesar Rp8.991 (dalam nilai penuh), Rp9.400 (dalam nilai penuh) dan Rp10.950 (dalam nilai penuh) untuk 1 (dalam nilai penuh) Dolar Amerika Serikat (AS$1).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the middle rates of exchange used were Rp8,991 (in full amount), Rp9,400 (in full amount) and Rp10,950 (in full amount) to US$1 (in full amount), respectively.
Pajak penghasilan
n.
Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Informasi segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Laba bersih per saham dasar
p.
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year, which is 2,000,000,000 (in full amount) shares for each of the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 2.000.000.000 (dalam nilai penuh) saham untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. q.
Segment information Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business segment information in the financial statements is presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of segment information are disclosed in Note 31.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 31. p.
ACCOUNTING
Kewajiban imbalan paska-kerja
q.
Liability for post-employment benefits
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paska-kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan paska-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company recognizes a liability for postemployment benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees benefits based on the Labor Law of 2003 is determined using the projected unit credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the employees.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penggunaan estimasi
r.
KAS DAN SETARA KAS
3. 2010
Kas Bank Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri The Hongkong Shanghai Bank Corporation Ltd. PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) PT Bank Sinarmas PT Bank Ganesha PT Bank Sumatera Selatan PT Bank Riau PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Muamalat Indonesia Sub jumlah Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 26a) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Sub jumlah Jumlah Bank
Use of estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles and practices requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, and revenues and expenses during the year. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya. 3.
ACCOUNTING
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009 7.146
2008 14.237
19.531
Cash on Hand Cash in Banks Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri The Hongkong Shanghai Bank Corporation Ltd. PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Lippo Tbk) PT Bank OCBC NISP Tbk (formerly PT Bank NISP Tbk) PT Bank Sinarmas PT Bank Ganesha PT Bank Sumatera Selatan PT Bank Riau PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Muamalat Indonesia
31.623 9.869
31.621 10.387
14.182 2.001
4.593 3.249
1.827 93
2.388 295
2.012 117 93 57 39 46
441 3 95 62 971 45
1.514 26 57 1 184
29 27
26
-
23
22
61
19 15 12 9 1
4 6 80
545 707
1 -
2 17
51 -
51.834
45.702
22.012
Sub total
75.059
107.725
37.293
-
-
4
Related parties (Note 26a) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia
75.059
107.725
37.297
Sub total
126.893
153.427
59.309
27
Total Cash in Banks
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3. 2010
2008
Setara Kas - Deposito Berjangka Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 26a) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
-
75.000
123.000
Jumlah Setara Kas Deposito Berjangka
-
75.000
123.000
Total Cash Equivalents Time Deposits
134.039
242.664
201.840
Total
6,00% - 7,00%
6,00% - 14,00%
10,50% - 14,00%
Annual interest rates of time deposits - Rupiah
Jumlah Tingkat suku bunga tahunan atas deposito berjangka - Rupiah
4.
2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Cash Equivalents - Time Deposits
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 2010 Piutang pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 25 dan 26b)
11.114.904
4. 2009 8.425.714
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES 2008 9.433.860
(5.829.368)
(4.674.483)
(4.451.625)
5.285.536
3.751.231
4.982.235
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(2.059.262)
(1.611.189)
(1.973.277)
Piutang pembiayaan konsumen
3.226.274
2.140.042
3.008.958
Sub-jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan - Rupiah
(63.654)
(50.519)
Related party (Note 26a) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(84.190)
Consumer financing receivables - gross Less amounts financed by bank relating to the joint financing cooperation transactions (Notes 25 and 26b) Sub-total Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
3.162.620
2.089.523
2.924.768
Consumer Financing Receivables - Net
26% - 29%
28% - 33%
30% - 34%
Average effective annual interest rates - Rupiah
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan kendaraan bermotor roda dua kepada konsumen dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest-bearing receivables arising from financing activities in the form of providing two-wheeled motor vehicles to consumers with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with due dates are as follows:
Jatuh Tempo Dalam Waktu Telah jatuh tempo < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen - kotor
2010
2009
2008
Due in
247.165 5.851.829 3.751.977 1.263.933
156.126 4.650.862 2.685.402 933.324
283.361 4.944.510 3.139.754 1.066.235
Due < 1 year 1 - 2 years > 2 years
11.114.904
8.425.714
9.433.860
Total Consumer Financing Receivables - gross
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
4.
CONSUMER (continued)
Saldo awal Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 32) Penyisihan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih selama tahun berjalan
5.
2009
2008
50.519
84.190
152.647
14.988
-
-
Beginning balance Transition adjustment on the initial adoption of PSAK No.55 (Revised 2006) (Note 32)
91.167
187.375
276.003
Additions during the year
(221.046)
(344.460)
Write-offs during the year
50.519
84.190
(93.020)
Saldo akhir
RECEIVABLES
The changes of allowance for impairment losses are as follow:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010
FINANCING
63.654
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from non-collection of consumer financing receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp1.627.787, Rp786.853 dan Rp1.143.693 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank, hutang pemegang saham dan hutang atas transaksi pembiayaan bersama yang sifatnya with recourse, dan masing-masing sebesar Rp620.085, Rp928.013 dan Rp1.459.397 sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 9, 10, 13, 15 dan 25). Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp350.006 digunakan sebagai jaminan atas Medium-Term Notes (MTN) (Catatan 16).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the consumer financing receivables amounting to Rp1,627,787, Rp786,853 and Rp1,143,693, respectively, are pledged as collateral on a recourse basis to the bank loans, shareholder loan and payables on joint financing transactions, and amounting to Rp620,085, Rp928,013 and Rp1,459,397 to the bonds payable, respectively (Notes 9,10,13,15 and 25). As of December 31, 2010, the consumer financing receivables amounting to Rp350,006 are pledged as collateral on recourse basis to the Medium-Term Notes (MTN) (Note 16).
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai (Catatan 25).
As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the ownership certificates (“BPKB”) of the financed two-wheeled motor vehicles (Note 25).
PIUTANG LAIN-LAIN
5. 2010
OTHER RECEIVABLES
2009
2008
Pihak ketiga Klaim asuransi Piutang dealer Pinjaman karyawan Lain-lain
15.015 6.174 4.071 8.732
3.317 22.879 6.010 1.997
5.109 678 7.478 24.144
Third parties Insurance claims Dealer receivables Loans to employees Others
Sub-jumlah
33.992
34.203
37.409
Sub-total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 4, 25, 26b, 26h dan 34)
908
-
6.801
Receivables on joint financing (Notes 4, 25, 26b, 26h and 34)
Sub-jumlah
908
-
6.801
Sub-total
34.900
34.203
44.210
Total
Jumlah
Related party
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. Pinjaman kepada direktur dikenakan bunga sebesar 5% per tahun, yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun.
Loans to employees represent non-interest bearing loans, which are repaid through monthly salary deductions over the loan periods ranging from one (1) year to three (3) years. Loans to directors which bear annual interest rate at 5% per annum, which are repaid through monthly salary deductions over the loan periods ten (10) years.
Nilai wajar dari pinjaman karyawan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
The fair value of employee loans is determined by discounting cash flows using the effective interest rate.
Jaminan dari pinjaman karyawan untuk pemilikan kendaraan adalah BPKB kendaraan yang dibiayai.
Loans to employees for vehicle ownership are secured by the vehicles’ BPKB of the financed vehicles.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
6.
2010 Uang muka dealer Provisi bank Sewa dan renovasi kantor Promosi penjualan Lain-lain Jumlah
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
2009
2008
45.768 45.309 23.145 11.223 7.860
30.202 5.508 15.602 25.204 3.964
14.637 13.922 16.204 48.370 2.568
Dealer advances Bank provision fees Office rentals and renovations Sales promotion Others
133.305
80.480
95.701
Total
Sales promotion represent promotion expense for various promotion programs and advertising for the purpose of increasing the Company’s revenues.
Promosi penjualan merupakan biaya promosi yang dikeluarkan untuk berbagai program promosi dan iklan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan.
7.
OTHER RECEIVABLES (continued)
ASET TETAP
7.
PROPERTY AND EQUIPMENT
31 Desember 2010/December 31, 2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-jumlah Peralatan dalam proses instalasi Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
798 5.200
-
-
-
798 5.200
34.128 31.226 75.717
6.044 5.860 40.176
30 7.087 2.796
45 4.833
40.187 29.999 117.930
9.161
1.082
76
-
10.167
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
156.230
53.162
9.989
4.878
204.281
Sub-total
2.898
4.990
-
(4.878)
3.010
Equipment under installation
159.128
58.152
9.989
-
207.291
Total Cost
30
_________________
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
31 Desember 2010/December 31, 2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
1.328
1.451
-
-
2.779
26.719 13.867 41.702
3.441 6.372 18.391
30 6.459 2.687
-
30.130 13.780 57.406
7.195
1.127
76
-
8.246
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Jumlah Akumulasi Penyusutan
90.811
30.782
9.252
-
112.341
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
68.317
94.950
Carrying Amount
Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
31 Desember 2009/December 31, 2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-jumlah Peralatan dalam proses instalasi Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
798 5.200
-
-
-
798 5.200
29.302 21.964 46.116
4.826 11.400 21.801
2.138 368
8.168
34.128 31.226 75.717
8.551
660
50
-
9.161
111.931
38.687
2.556
8.168
156.230
Sub-total
2.898
Equipment under installation
159.128
Total Cost
8.168
2.898
-
120.099
41.585
2.556
_________________
(8.168) -
1.328
-
-
-
1.328
23.205 9.774 32.707
3.514 5.771 9.363
1.678 368
-
26.719 13.867 41.702
6.206
1.037
48
-
7.195
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Jumlah Akumulasi Penyusutan
73.220
19.685
2.094
-
90.811
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
46.879
68.317
Carrying Amount
Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
31 Desember 2008/December 31, 2008 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
798 5.200
-
-
-
798 5.200
24.703 8.610 37.376
4.599 13.512 8.769
158 29
-
29.302 21.964 46.116
7.227
1.329
5
-
8.551
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
83.914
28.209
192
-
111.931
Sub-total
31
_________________
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
31 Desember 2008/December 31, 2008 Saldo Awal/ Beginning Balance
Peralatan dalam proses instalasi Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Reklasifikasi/ Reclassification
8.171
3
6
-
8.168
Equipment under installation
92.085
28.212
198
-
120.099
Total Cost
992
336
-
-
1.328
18.882 7.868 26.615
4.323 2.060 6.120
154 28
-
23.205 9.774 32.707
5.015
1.196
5
-
6.206
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Jumlah Akumulasi Penyusutan
59.372
14.035
187
-
73.220
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
32.713
46.879
Carrying Amount
Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Beban penyusutan adalah sebesar Rp30.782, Rp19.685 dan Rp14.035 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
Depreciation charged to operations amounted to Rp30,782, Rp19,685 and Rp14,035 for years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of property and equipment are as follows:
2010 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba Penjualan Aset Tetap
2009
2008
4.757
925
89
737
462
5
Proceeds from sale of property and equipment Net book value of property and equipment
4.020
463
84
Gain on Sale of Property and Equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi.
Gain on sale of property and equipment is recorded as part of “Revenues - Others” in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, peralatan dalam proses instalasi merupakan biaya sehubungan dengan proyek untuk pemasangan sistem komputer baru yang akan selesai pada bulan Desember 2011. Pada tahun 2008, Perusahaan membebankan sebagian peralatan dalam proses instalasi sebesar Rp6 ke usaha tahun berjalan.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, equipment under installation represents the cost of project to install new computer system, which will be completed in December 2011. In 2008, the Company charged part of equipment under installation amounting to Rp6 to current operations.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Hak Guna Bangunan (“HGB”) atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Sunter, Jakarta akan berakhir pada tanggal 2 Agustus 2027. HGB-HGB yang berlokasi di Tangerang (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur) dan Daerah Istimewa Yogyakarta akan berakhir masing-masing pada tanggal-tanggal 15 Juli 2027, 4 Januari 2027, 7 Agustus 2026 dan 23 September 2020. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
Rights to Use the Building (“Hak Guna Bangunan HGB”) covering the land and buildings located at Sunter, Jakarta will expire on August 2, 2027. HGBs in Tangerang (Banten), Sidoarjo (East Java), Samarinda (East Kalimantan) and Yogyakarta Province will expire on July 15, 2027, January 4, 2027, August 7, 2026 and September 23, 2020, respectively. Management believes that the above HGBs can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penelaahan atas jumlah aset tetap yang dapat diperoleh kembali, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
Based on the assessment of the recoverability of the property and equipment, management believes that there are no events or changes in circumstances, which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of December 31, 2010, 2009 and 2008.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp229.290 dan AS$2.060.924 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2010, Rp202.546 dan AS$938.426 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp172.005 dan AS$602.197 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Jaya Proteksi. Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Eka Llyold Jaya dan PT Buana Independent.
Property and equipment are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp229,290 and US$2,060,924 (in full amount) as of December 31, 2010, Rp202,546 and US$938,426 (in full amount) as of December 31, 2009 and Rp172,005 and US$602,197(in full amount) as of December 31, 2008, respectively. As of December 31, 2010, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas. As of December 31, 2009, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Jaya Proteksi. As of December 31, 2008, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Eka Llyold Jaya and PT Buana Independent.
Seluruh perusahaan asuransi tersebut di atas adalah pihak ketiga.
All the above insurance companies are third parties.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
The Company’s management believes that the sum insured is adequate to cover the possible losses from these insured risks.
Selama belum lunas, aset tetap berupa kendaraan yang diperoleh melalui fasilitas pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance, pihak ketiga, dan PT BII Finance Center, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 13).
Until fully paid, property and equipment in the form of vehicles which are acquired through financing facilities are used as collateral to the vehicles financing facilities obtained from PT BCA Finance, a third party, and PT BII Finance Center, a related party (Note 13).
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET LAIN-LAIN
8.
OTHER ASSETS This account consists of Estimated Claims for Tax Refund amounting to Rp35,200, Rp48,850 and Rp41,030 as of December 31, 2010, 2009 and 2008 (Note 12), respectively and Others.
Akun ini terdiri dari akun-akun Taksiran Tagihan Pajak masing-masing sebesar Rp35.200, Rp48.850 dan Rp41.030 pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Catatan 12) dan Lain-lain. 9.
HUTANG BANK
9. 2010
Pihak Ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp208.333 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp2.625 tahun 2010) PT Bank Central Asia Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp170.833 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.045 tahun 2010) PT Bank DBS Indonesia (Nilai kontrak sebesar Rp100.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnil tahun 2010) Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgessellscaft MBH, Jerman (Nilai kontrak sebesar Rp49.878 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp817 tahun 2010) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Nilai kontrak sebesar Rp50.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.375 tahun 2010) PT Bank Sinarmas (Nilai kontrak sebesar Rp29.321 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp158 tahun 2010) PT Bank Ganesha (Nilai kontrak sebesar Rp23.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp112 tahun 2010) PT Bank Syariah Mandiri (Nilai kontrak sebesar Rp1.154 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp8 tahun 2010) Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk
BANK LOANS
2009
2008 Third Parties
205.708
75.000
-
169.788
-
-
100.000
100. 000
50.000
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Contract value of Rp208,333, net of unamortized bank provision of Rp2,625 in 2010) PT Bank Central Asia Tbk (Contract value of Rp170,833, net of unamortized bank provision of Rp1,045 in 2010) PT Bank DBS Indonesia (Contract value of Rp100,000, net of unamortized bank provision of Rpnil in 2010) Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgessellscaft MBH, Germany (Contract value of Rp49,878, net of unamortized bank provision of Rp817 in 2010) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Contract value of Rp50,000, net of unamortized bank provision of Rp1,375 in 2010) PT Bank Sinarmas (Contract value of Rp29,321, net of unamortized bank provision of Rp158 in 2010) PT Bank Ganesha (Contract value of Rp23,000, net of unamortized bank provision of Rp112 in 2010) PT Bank Syariah Mandiri (Contract value Rp1,154, net of unamortized bank provision of Rp8 in 2010)
49.061
104.444
182.500
48.625
-
-
29.163
27.037
-
22.888
-
-
1.146
-
25.723
-
56.400 -
254.671 2.778
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank, AG Singapore PT Bank CIMB NiagaTbk
626.379
362.881
515.672
Total
Tingkat bunga tahunan Mata uang rupiah Mata uang asing
10,25% - 16,00% 7,34% - 13,08%
12,00% - 18,00% 7,34% - 13,08%
12,00% - 18,00% 7,34% - 13,08%
Annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan Mata uang rupiah Mata uang asing
11,00% - 14,50% 7,34%
-
-
Average effective annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
Jumlah
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
\
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 001/FIMM/LEG/05 tanggal 3 April 2006, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp300.000 yang digunakan sebagai fasilitas kredit jangka pendek untuk pembiayaan kendaraan bermotor. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 16% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan konsumen minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pokok pinjaman (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement No. 001/FIMM/LEG/05 dated April 3, 2006, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) agreed to provide a Working Capital Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp300,000, which was used as a short-term credit facility for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 16% per annum which is subject to change any time. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the amount of the outstanding loan (Note 4).
Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 001/FI-MM/LEG/06/Per.III tanggal 27 Nopember 2007 mengenai perubahan jangka waktu perjanjian kredit yang semula berakhir pada tanggal 31 Oktober 2007 menjadi 31 Oktober 2008 dan jumlah maksimum dana yang disediakan yang semula sebesar Rp450.000 menjadi sebesar Rp500.000.
This agreement has been amended several times, the last by Credit Agreement Amendment No. 001/FI-MM/LEG/06/Per.III dated November 27, 2007 concerning the change in the term of credit agreement facility which previously will end on October 31, 2007 but was changed to October 31, 2008 and the maximum available fund which previously amounted to Rp450,000 was changed to Rp500,000.
Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14,00%-14,50% pada tahun 2008. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 13 Oktober 2008.
The loan facility bore annual interest rate at 14.00%-14.50% in 2008. This facility was paid on October 13, 2008.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 002/FITMM/LEG/09 tanggal 17 Maret 2009, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp300.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Jangka waktu Fasilitas Pinjaman Tetap ini ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan 17 April 2010. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 15% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 26 Pebruari 2010. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan konsumen minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman dan mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 10 kali (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement No. 002/FITMM/LEG/09 dated March 17, 2009, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) agreed to provide a Fixed Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp300,000, which was used as motor vehicle financing. The term of Fixed Loan Facility is determined since the agreement signed until April 17, 2010. The loan bears interest rate at 15% per annum. The loan facility was paid on February 26, 2010. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the amount of the outstanding loan and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times (Note 4).
Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 15% pada tahun 2009.
The loan facility bears annual interest rate at 15% in year 2009.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 45 tanggal 21 April 2010, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp350.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Jangka waktu fasilitas ini ditetapkan sembilan belas (19) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan berakhir pada tanggal 21 Nopember 2011.
Based on the Credit Agreement No. 45 dated April 21, 2010, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) agreed to provide a Fixed Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp350,000, which was used as motor vehicle financing. The term of Fixed Loan Facility is determined nineteen (19) months since the agreement is signed and will expire on November 21, 2011.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 12,5% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang konsumen minimal sebesar 100% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari serta mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali (Catatan 4).
The loan bears interest rate at 12.5% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times (Note 4).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Panin tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Panin.
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 194 tanggal 20 Oktober 2010, PT Bank Central Asia Tbk setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dalam bentuk Kredit Lokal (Rekening Koran) dan Installment Loan dengan jumlah maksimum dana yang disediakan masing-masing adalah sebesar Rp25.000 dan Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga masingmasing sebesar 10,75% dan 11,00% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement No. 194 dated October 20, 2010, PT Bank Central Asia Tbk agreed to provide credit facility in the form of Local Credit (Bank Statement) and Installment Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp25,000 and Rp200,000, respectively, which were used as motor vehicle financing. The loans bear interest rate at 10.75% and 11.00% per annum, respectively. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times (Note 4).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Central Asia Tbk.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 72 tanggal 27 Maret 2006, PT Bank DBS Indonesia (“Bank DBS”) setuju untuk memberikan fasilitas kredit berjangka dengan jumlah maksimum adalah sebesar Rp100.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar cost of fund dari Bank DBS ditambah 2% per tahun atau tingkat suku bunga lain yang disepakati bersama, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4) dengan jumlah sekurang-kurangnya 90% dari jumlah pokok fasilitas kredit.
Based on the Credit Agreement No. 72 dated March 27, 2006, PT Bank DBS Indonesia (“Bank DBS”) agreed to provide a revolving term loan facility with a maximum amount of Rp100,000, for motor vehicle financing. The credit facility will mature on March 27, 2009. The loan bears interest rate at cost of fund from Bank DBS plus 2% per annum or other interest rate agreed by both parties and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables (Note 4) with a minimum of 90% of the amount of the credit facility.
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 90% dan ratio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a security coverage at the minimum of 90% and maximum debt to equity ratio of 10 times.
Perjanjian pemberian Fasilitas Kredit Berjangka antara Perusahaan dan Bank DBS telah berakhir pada tanggal 27 Pebruari 2009.
The Revolving Term Loan Facility agreement between the Company and Bank DBS has expired on February 27, 2009.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 114/PEP-DBSI/IV/2009 tanggal 7 April 2009, Bank DBS setuju untuk memberikan fasilitas kredit tidak bergulir dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Fasilitas perbankan ini jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2010. Pada tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No. 085/PFPA-DBSI/III/2010, dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,65%11,70% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan kosumen dengan jumlah sekurang-kurangnya 125% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement No. 114/PEPDBSI/IV/2009 dated April 7, 2009, Bank DBS agreed to provide an uncommitted revolving credit facility with a maximum amount of Rp100,000, for motor vehicle financing. The credit facility will mature on March 27, 2010. On March 1, 2010 the Company got an extention of the facility based on letter No. 085/PFPA-DBSI/III/2010 and will mature on March 27, 2011. The loan bears interest rate at 11.65%-11.70% per annum, and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125% of the amount of credit facility (Note 4).
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 125% dan ratio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a security ratio of minimum of 125% and maximum debt to equity ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank DBS tersebut di atas.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank DBS.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan) Deutsche Investitions - Und gesellschaft MBH, Jerman (DEG)
9.
BANK LOANS (continued) Deutsche Investitions - Und gesellschaft MBH, Germany (DEG)
Entwicklungs-
Entwicklungs-
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 9 Agustus 2006, DEG setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 14). Jangka waktu pinjaman adalah selama 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2011. Suku bunga tahunan adalah tetap sebesar 7,34%, yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 4), dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4). Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan jadwal pembayaran.
Based on the Credit Agreement dated August 9, 2006, DEG agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$25,000,000 (in full amount) (Note 14). The term of the facility is five (5) years and will mature on July 15, 2011. The facility bears annual fixed interest rate of 7.34% to be used for consumer financing (Note 4) which is secured by consumer financing receivables (Note 4). The principal and interest are paid semiannually based on the schedule of payment.
Perusahaan melakukan melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$5.555.554 (dalam nilai penuh) atau ekuivalen sebesar Rp50.694 pada tahun 2010, 2009 dan 2008.
The Company has made an installment principal payment amounting to US$5,555,554 (in full amount) or equivalent to Rp50,694 in year 2010, 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, seluruh nilai tercatat yang belum dilunasi atas fasilitas ini masing-masing sebesar AS$5.555.561 (dalam nilai penuh), AS$11.111.115 (dalam nilai penuh), dan AS$16.666.669 (dalam nilai penuh).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the total carrying value still outstanding under this facility amounted to US$5,555,561 (in full amount), US$11,111,115 (in full amount) and US$16,666,669 (in full amount), respectively.
Perjanjian dengan DEG mensyaratkan Perusahaan tidak dapat mengambil alih kewajiban termasuk kewajiban kontingensi (jaminan) dengan jumlah melebihi AS$1.000.000 (dalam nilai penuh) kecuali untuk usaha normal Perusahaan tanpa memperoleh persetujuan dari DEG.
Under the above agreement with DEG, the Company, without prior approval from DEG is not allowed to assume liabilities including contingent liabilities (guarantees), exceeding the aggregate of more than US$1,000,000 (in full amount) except for those in the ordinary course of business.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio exposure satu peminjam Rasio satu kelompok economic exposure Rasio total klien besar exposure Rasio exposure pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rasio piutang bermasalah Rasio selisih waktu jatuh tempo Rasio hutang terhadap ekuitas Rasio ekuitas terhadap total aset Rasio beban terhadap pendapatan Rasio margin tingkat suku bunga bersih Rasio selisih mata uang asing yang tidak di-hedging
: : :
max. 15% max. 25% max. 400%
: : :
: : : : : : :
max. 10% max. 15% max. 100% 12:1 min. 12% max. 80% min. 5%
: : : : : : :
:
15% - 100%
:
Financial Covenants Single borrower exposure ratio Single economic group exposure ratio Aggregate large client exposure ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Maturity gap ratio Debt to borrower’s equity ratio Equity/total assets ratio Cost to income ratio Net interest margin Aggregate unhedged open currency position ratio
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, equity/total assets ratio is minimum 12%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, rasio ekuitas terhadap total aset sebesar minimal 12%.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Jerman (DEG) (lanjutan)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Germany (DEG) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh DEG tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by DEG.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh DEG tersebut di atas, kecuali untuk rasio ekuitas terhadap total asset dan rasio piutang bermasalah. Namun demikian, Perusahaan tetap memenuhi kewajiban pembayaran kepada DEG dengan tepat waktu.
As of December 31, 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by DEG, except for equity to total assets ratio and open credit risk ratio. However, the Company still complies with the payment schedule to DEG.
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 17 Desember 2010, DEG setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh). Jangka waktu pinjaman adalah selama 54 (lima puluh empat) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2015. Suku bunga tahunan adalah sebesar AS$ LIBOR ditambah 3,50%, yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 4), dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4). Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan jadwal pembayaran.
Based on the Credit Agreement dated December 17, 2010, DEG agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$25,000,000 (in full amount). The term of the facility is fifty four (54) months and will mature on July 15, 2015. The facility bears annual interest rate of USD LIBOR rate plus 3.50% to be used for consumer financing (Note 4) which is secured by consumer financing receivables (Note 4). The principal and interest are paid semi-annually based on the schedule of payment.
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2010 the Company has not withdraw any loans from this facility.
Perjanjian dengan DEG mensyaratkan, antara lain, Perusahaan tidak dapat mengambil alih kewajiban termasuk kewajiban kontingensi (jaminan) dengan jumlah melebihi AS$1.000.000 (dalam nilai penuh) kecuali untuk usaha normal Perusahaan tanpa memperoleh persetujuan dari DEG.
Under the above agreement with DEG, the Company, among others, without prior approval from DEG is not allowed to assume liabilities including contingent liabilities (guarantees), exceeding the aggregate of more than US$1,000,000 (in full amount) except for those in the ordinary course of business.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio exposure satu peminjam Rasio satu kelompok economic exposure Rasio exposure grup agregat Rasio exposure pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rasio piutang bermasalah Rasio selisih waktu jatuh tempo Rasio ekuitas terhadap total aset I Rasio ekuitas terhadap total aset II Rasio beban terhadap pendapatan
: : :
max. 15% max. 15% max. 200%
: : :
Financial Covenants Single borrower exposure ratio Single economic group exposure ratio Aggregate group exposure ratio
: : : : : :
max. 10% max. 15% max. 100% min. 14% min. 10% max. 80%
: : : : : :
Related parties exposure ratio Open credit exposure ratio Maturity gap ratio Equity to total assets I ratio Equity to total assets II ratio Cost to income ratio
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Germany (DEG) (continued)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Jerman (DEG) (lanjutan) Rasio margin tingkat suku bunga bersih Rasio selisih mata uang asing *
BANK LOANS (continued)
: min. 5% : max 10%; or 20%* *
Untuk setiap jenis mata uang tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dan untuk seluruh mata uang tidak lebih dari 20% (duapuluh persen)
: :
Net interest margin Open foreign currency ratio
For any single currency not more than 10% (ten per cent) and in aggregate of all currencies of not more than 20% (twenty per cent)
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh DEG tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by DEG.
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. JAK/100450/U/ 00149781 tanggal 6 Oktober 2010, HSBC setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,25% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari total pokok pinjaman serta mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement No.JAK/100450/U/ 00149781 dated October 6, 2010, HSBC agreed to provide a Working Capital Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp200,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 10.25% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the total amount of the outstanding loan and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times (Note 4).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh HSBC tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by HSBC.
PT Bank Sinarmas
PT Bank Sinarmas
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 34 tanggal 7 Mei 2009, PT Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp100.000. Jangka waktu pinjaman adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal pencairan kredit awal. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 16% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan konsumen minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement 34 dated May 7, 2009, PT Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility with a maximum available fund amounting to Rp100,000. The term of the facility is twenty four (24) months starting from the initial withdrawal. The loan bears interest rate at 16% per annum and subject to change any time. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables to customer at 100% of the amount of the outstanding loan (Note 4).
Fasilitas pinjaman ini masing-masing dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14,50% - 16,00% pada tahun 2010 dan 17,00% pada tahun 2009.
The loan facility bears annual interest rate at 14.50% - 16.00% in 2010 and 17.00% in 2009, respectively.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
PT Bank Sinarmas (lanjutan)
PT Bank Sinarmas (continued)
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 100%.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a minimum security ratio of 100%.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Sinarmas tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Sinarmas.
PT Bank Ganesha
PT Bank Ganesha
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 21 Desember 2010, PT Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk Fixed Loan Executing dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp 23.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No. 3 dated December 21, 2010, PT Bank Ganesha agreed to provide a Fixed Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp23,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 11.5% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times (Note 4).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Ganesha tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Ganesha.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tanggal 21 Juni 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Al-Murabahah dengan PT Bank Syariah Mandiri dimana PT Bank Syariah Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp100.000. Jangka waktu pinjaman adalah 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 110% dari piutang pokok (Catatan 4).
On June 21, 2006, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Al-Murabahah with PT Bank Syariah Mandiri, whereby PT Bank Syariah Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp100,000. The term of facility is forty-eight (48) months since the first drawdown date. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 110% of the principal (Note 4).
Pencairan pertama digunakan untuk pengambilalihan piutang pembiayaan konsumen yang berasal dari pembiayaan Al-Musyarakah dengan ketentuan harga beli sebesar Rp111.111 dan margin sebesar Rp30.149, sehingga harga jual menjadi sebesar Rp141.260.
The first drawdown was used to take over the consumer financing receivables financed through Al-Musyarakah, with the condition that the purchase price is Rp111,111 and the margin is Rp30,149, therefore the selling price becomes Rp141,260.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 27 Desember 2009.
The loan matured and was paid on December 27, 2009.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 9 Juni 2010, PT Bank Syariah Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan Akad Line Facility Musyarakah dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000. Jangka waktu fasilitas pembiayaan ini adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak akad ini ditandatangani dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 7 September 2010, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp1.280 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan direview setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 32 (tiga puluh dua) kali angsuran mulai 7 Oktober 2010 sampai 7 Mei 2013. Cara pembayaran dilakukan berdasarkan jadwal angsuran bulanan (pokok dan bagi hasil) yang ditentukan pada saat pencairan. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 110% dari piutang pokok (Catatan 4). Fasilitas pembiayaan konsumen ini akan berakhir pada tanggal 9 Juni 2012.
Based on the Credit Agreement No. 11 dated June 9, 2010, PT Bank Syariah Mandiri agreed to provide a Credit Facility with Akad Line Facility Musyarakah with a maximum available fund amounting to Rp200,000. The term of the facility is twenty four (24) months starting from the signing date of the agreement and can be extended. On September 7, 2010 the Company drawdown the facility amounting to Rp1,280 with margin rate 13.00% per annum. The margin will be reviewed each three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty two (32) times starting October 7, 2010 until May 7, 2013. The term of payment is based on the monthly installment schedule (principal and result paid) which has been determined on drawdown. The facility is secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables to customer at 110% of the amount of the outstanding loan (Note 4). This consumer facility will expire on June 9, 2012.
Pada 31 Desember 2010 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Syariah Mandiri tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Syariah Mandiri.
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura (HVB)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapore (HVB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi Berjangka tanggal 15 Nopember 2006, HVB (sebagai mandated lead arranger), Financial Institutions (kreditur asal) dan PT Bank Permata Tbk (sebagai agen penjamin lokal) setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$66.000.000 (dalam nilai penuh), yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 4).
Based on the Syndicated Amortising Term-Loan Facility Agreement dated November 15, 2006, HVB (as the mandated lead arranger), the Financial Institutions (the original lenders) and PT Bank Permata Tbk (as the local security agent) agreed to provide a credit facility at the maximum amount of US$66,000,000 (in full amount), which was used for motor vehicles financing (Note 4).
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar total margin di atas LIBOR. Pada tanggal 5 Desember 2006, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut dengan kurs Rp9.140 (dalam nilai penuh) per AS$1 (dalam nilai penuh), dengan tingkat bunga sebesar 13,08%. Pokok pinjaman diangsur sebanyak 33 kali angsuran mulai 5 Januari 2007 sampai 5 Maret 2010 untuk Tranche 1 dan mulai 5 Pebruari 2007 sampai 5 Maret 2010 untuk Tranche 2, dan masing-masing sebesar 3% dari jumlah terhutang.
This facility is secured by consumer financing receivables and bears interest rate at a total of margin plus LIBOR. On December 5, 2006, the Company utilized the facility with the exchange rate of Rp9,140 (in full amount) per US$1 (in full amount), with interest rate of 13.08%. The principal installment is 33 times starting from January 5, 2007 to March 5, 2010 for Tranche 1 and February 5, 2007 to March 5, 2010 for Tranche 2, and each installment amounts to 3% of total outstanding loan.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapore (HVB) (continued)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura (HVB) (lanjutan) Lembaga Keuangan terdiri dari: Mandated Lead Arrangers HVB PT Bank Pan Indonesia Tbk Lead Arranger PT Bank UOB Indonesia Arranger Bank of China Limited, Cabang Jakarta State Bank of India, Cabang Singapura PT Bank Maybank Indocorp Jumlah
BANK LOANS (continued)
: :
US$20.000.000 : US$20.000.000 :
:
US$10.000.000 :
: : :
US$8.000.000 : US$5.000.000 : US$3.000.000 :
The Financial Institutions consist of: Mandated Lead Arrangers HVB PT Bank Pan Indonesia Tbk Lead Arranger PT Bank UOB Indonesia Arrangers Bank of China Limited, Jakarta Branch State Bank of India, Singapore Branch PT Bank Maybank Indocorp
:
US$66.000.000 :
Total
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 5 Maret 2010.
The loan matured and was paid on March 5, 2010.
Saldo hutang kepada HVB pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masingmasing sebesar AS$6.000.000 (dalam nilai penuh) dan AS$30.000.000 (dalam nilai penuh).
The loan balance payable to HVB as of December 31, 2009 and 2008 amounted to US$6,000,000 (in full amount) and US$30,000,000 (in full amount).
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan tanpa persetujuan dari HVB tidak diperkenankan menjadi kreditur, kecuali sehubungan dengan kegiatan usaha normal Perusahaan dan perjanjian kredit dengan karyawan atau direksi dengan jumlah maksimum AS$1.000.000 (dalam nilai penuh).
While the loan is still outstanding, the Company without the approval of HVB, is not allowed to be a creditor in respect of any financial indebtedness except for ordinary course of business and loans made to employees or directors with a maximum amount of US$1,000,000 (in full amount).
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Gearing ratio Security margin
: :
max. 10 : 1 >110%
: :
Financial Covenants Gearing ratio Security margin
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh HVB tersebut di atas.
As of December 31, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by HVB.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 21 Pebruari 2006, PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”) setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) sebesar Rp50.000. Jangka waktu pinjaman adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan jaminan berupa fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dalam kondisi lancar dengan nilai coverage ratio minimum 125% dari seluruh fasilitas kredit yang ditarik (Catatan 4).
Based on the Credit Agreement No. 11 dated February 21, 2006, PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”) agreed to provide a Working Capital Credit Facility with Fixed Installment Loan amounting to Rp50,000. The term of the facility is thirty-six (36) months starting from the signing date of the agreement and the facility is guaranteed by fiduciary guarantee of the consumer financing receivables with current collectibility rating and minimum coverage ratio of 125% of the total amount of the credit facility withdrawn (Note 4). 43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK (lanjutan)
9.
BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Perjanjian dengan Bank CIMB Niaga mensyaratkan Perusahaan untuk tidak memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak lain dengan nilai diatas Rp10.000 tanpa memperoleh persetujuan dari Bank CIMB Niaga.
Under the above agreement with Bank CIMB Niaga, the Company, without prior approval from Bank CIMB Niaga shall not grant a loan or credit to other parties exceeding the amount of Rp10,000.
Perjanjian pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan Pinjaman Tetap Angsuran antara Perusahaan dan Bank CIMB Niaga telah berakhir pada tanggal 23 Pebruari 2009.
The Working Capital Credit Facility with Fixed Installment Loan Agreement between the Company and Bank CIMB Niaga has expired on February 23, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting yang disyaratkan oleh Bank CIMB Niaga.
As of December 31, 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank CIMB Niaga.
Perjanjian-perjanjian dengan Bank DBS Indonesia, Bank Sinarmas, HSBC, BCA, Bank Ganesha, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin, Bank CIMB Niaga, DEG dan HVB mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bank-bank tersebut, yang antara lain, melakukan konsolidasi, merger, akuisisi atau penyertaan saham; penjualan aset Perusahaan; melakukan investasi baru; perubahan Anggaran Dasar berupa penurunan modal; pembiayaan kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa maupun perusahaan lainnya di luar transaksi usaha sehari-hari; pembagian dividen; mengikatkan diri sebagai penanggung kepada pihak lain atau menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain; pelunasan pinjaman kepada seluruh pemegang saham; penawaran umum atas saham Perusahaan atau pembelian kembali saham Perusahaan; perubahan bentuk usaha Perusahaan; menjaminkan kembali BPKB kepada pihak lain; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal.
Under the above agreements with Bank DBS Indonesia, Bank Sinarmas, HSBC, BCA, Bank Ganesha, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin, Bank CIMB Niaga, DEG and HVB, the Company, without prior approval from those banks, is not allowed to, among others, enter into consolidation, merger, acquisitions or investments in shares of stock; sell the Company’s assets; enter into new investments; change the Articles of Association relating to capital reduction; provide financing to other related parties and unrelated parties other than in the normal course of business; distribute dividends; act as a guarantor of or collateralize the Company’s assets to obligation of other parties; repay the loans obtained from all stockholders; float the Company’s shares to the public or buy back the Company’s shares; alter the Company’s nature of business; pledge the same BPKB as collateral to other parties; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business.
10. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
10. DUE TO RELATED PARTIES
2010 PT Bank Internasional Indonesia Tbk International Finance Corporation (Nilai kontrak sebesar Rp22.750 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp133 tahun 2010)
2009
100.000
2008
100.000
100.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
22.617
68.250
113.750
International Finance Corporation (Contract value of Rp22,750, net of unamortized bank provision of Rp133 in 2010)
Jumlah
122.617
168.250
213.750
Total
Tingkat bunga tahunan Mata uang rupiah Mata uang asing
14,75% 13,08%
14,75% 13,08%
14,75% 13,08%
Annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan Mata uang rupiah Mata uang asing
14,00% 13,08%
-
-
Average effective annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
10. DUE TO RELATED PARTIES (continued) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (continued) Based on the Subordinated Loan Agreement dated November 30, 2007, BII agreed to provide a credit facility at the maximum amount of Rp100,000, which was used for strengthening the Company’s capital structure. This facility has fixed interest rate at 14.75% per annum and will be due on November 30, 2014.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 Nopember 2007, BII setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000, yang digunakan untuk memperkuat struktur modal Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga tetap sebesar 14,75% per tahun dan akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2014. Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp15.154, Rp14.733 dan Rp14.740 pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 (Catatan 23 dan 26g). Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan mencatat bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp849, Rp445 dan Rp851 (Catatan 11 dan 26g).
Interest incurred for this facility amounted to Rp15,154, Rp14,733 and Rp14,740 for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively (Notes 23 and 26g). As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company recorded accrued interest amounting to Rp849, Rp445, Rp851, respectively (Notes 11 and 26g).
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
While the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain its financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Financial Covenants Rasio risiko kecukupan modal tertimbang : ≥ 10% : Risk weighted capital adequacy ratio Rasio ekuitas terhadap aset : ≥ 8% : Equity to assets ratio Rasio economic exposure group : ≤ 15% : Economic group exposure ratio Rasio total large exposure : ≤ 50% : Aggregate large exposures ratio Rasio exposure pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa : ≤ 15% : Related parties exposure ratio Rasio piutang bermasalah : ≤ 25% : Open credit risk ratio Rasio aset tetap ditambah investasi modal : ≤ 25% : Fixed assets plus equity investments ratio Rasio risiko tingkat suku bunga : ≤ 10% : Interest rate risk ratio Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing : ≥ -150% : Foreign currency maturity gap ratio Rasio jumlah selisih negatif waktu Aggregate negative maturity jatuh tempo : ≥ -300% : gap ratio Gearing ratio : max. 10 : 1 : Gearing ratio Non-performing loan : <6% : Non-performing loan As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Company has complied with all important loan Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan covenants required by BII. penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BII tersebut di atas. International Finance Corporation (IFC)
International Finance Corporation (IFC)
Pada tanggal 6 Juli 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan International Finance Corporation (“IFC”), dimana IFC setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$20.000.000 (dalam nilai penuh), yang digunakan untuk pembiayaan konsumen, dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4). Pada tanggal 12 September 2006, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut dengan kurs Rp9.100 (dalam nilai penuh) per AS$1 (dalam nilai penuh) atau sebesar Rp182.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,03%. Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap enam bulan sampai dengan tanggal 15 Maret 2011.
On July 6, 2006, the Company entered into a credit agreement with International Finance Corporation (“IFC”), whereby IFC agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$20,000,000 (in full amount), which was used for motor vehicles financing with the consumer financing receivables as the security (Note 4). On September 12, 2006, the Company utilized the facility with the exchange rate of Rp9,100 (in full amount) per US$1 (in full amount) or amounting to Rp182,000, with fixed interest rate of 13.03%. The principal installment and interest should be paid semi-annually up to March 15, 2011.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
10. DUE TO RELATED PARTIES (continued)
International Finance Corporation (IFC) (lanjutan)
International Finance Corporation (IFC) (contiuned)
Perusahaan melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$5.000.000 (dalam nilai penuh) atau ekuivalen sebesar Rp45.500 tahun 2010, 2009 dan 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai tercatat hutang kepada IFC masing-masing adalah sebesar Rp22.617, Rp68.250 dan Rp113.750.
The Company has made principal installment payments amounting to US$5,000,000 (in full amount) or equivalent to Rp45,500 year 2010, 2009 and 2008. As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the carrying value of the loan payable to IFC amounted to Rp22,617, Rp68,250, and Rp113,750, respectively.
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan tanpa persetujuan IFC tidak diperkenankan membayar dividen kepada pemegang saham atau membeli saham Perusahaan (dalam hal Perusahaan gagal membayar hutang kepada IFC pada saat jatuh tempo); menjaminkan aset atau pendapatan Perusahaan; berhutang kepada pihak lain dengan status lebih tinggi daripada pinjaman IFC; melakukan transaksi di luar kegiatan usaha normal Perusahaan; membuat perjanjian manajemen, kerjasama, bagi-hasil atau perjanjian royalti; mengubah visi; mengubah tahun buku; mengubah jenis usaha; melakukan merger, pelepasan unit perusahaan, konsolidasi atau reorganisasi; atau menjual, mentransfer aset utama Perusahaan; membentuk anak Perusahaan; menggunakan pinjaman dari luar daerah teritori anggota World Bank dan menghapus piutang dijaminkan dalam pinjaman tersebut.
While the agreement is still outstanding, without the approval of IFC, the Company is not allowed to, among others, distribute dividends to shareholders or acquire any shares of the Company (in the event of default on the loan); create any lien (other than the security) on any property, revenues or other assets; create any indebtedness that is secured or ranks prior or senior to this loan; enter into any transaction except in the ordinary course of business on ordinary commercial terms and on the basis of arm's length arrangements; enter into any management’s agreement, partnership, profitsharing or royalty agreement; change the charter, change the financial year; change the nature or scope of the business and operations; undertake or permit any merger, spin-off, consolidation or reorganization, or, sell or transfer a substantial part of its assets; form any subsidiaries; use the proceeds of any disbursement in the territories of any country which is not a member of the World Bank and remove any security on the motorcycle loan from the security.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio risiko kecukupan modal tertimbang Rasio ekuitas terhadap aset Rasio economic exposure group Rasio total large exposure Rasio exposure pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rasio piutang bermasalah Rasio aset tetap ditambah investasi modal Rasio risiko nilai tukar mata uang asing Rasio risiko nilai tukar satu mata uang asing Rasio risiko tingkat suku bunga Rasio risiko total tingkat suku bunga Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing Rasio jumlah selisih negatif waktu jatuh tempo
: : : :
≥ 10% ≥ 8% ≤ 15% ≤ 50%
: : : :
Financial Covenants Risk weighted capital adequacy ratio Equity to assets ratio Economic group exposure ratio Aggregate large exposures ratio
: : : : : : :
≤ 15% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 10% ≤ 10% ≤ 20%
: : : : : : :
Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Fixed assets plus equity investments ratio Aggregate foreign exchange risk ratio Single currency foreign exchange risk Interest rate risk ratio Aggregate interest rate risk ratio
:
≥ -150%
:
:
≥ -300%
Foreign currency maturity gap ratio Aggregate negative maturity gap ratio
:
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by IFC.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh IFC tersebut di atas. 46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
11. ACCRUED EXPENSES 2010
2009
2008
Pihak ketiga Komisi dan bonus karyawan Bunga Lain-lain
26.445 19.703 688
17.868 31.217 472
8.022 34.897 602
Third parties Employees’ commissions and bonus Interests others
Sub-jumlah
46.836
49.557
43.521
Sub-total
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10, 26g dan 26h) Bunga Jumlah
1.709
3.052
5.343
Related parties (Notes 10, 26g and 26h) Interests
48.545
52.609
48.864
Total
12. PERPAJAKAN
12. TAXATION Taxes payable consist of:
Hutang pajak terdiri dari: 2010 Hutang pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Jumlah
2009
2008
801 141 127
621 178 24 126
913 88 116 135
Income taxes payable: Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2)
1.069
949
1.252
Total
A reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of income, and estimated tax income (loss) for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi Ditambah (dikurangi): Beda temporer Penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang ditarik kembali Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai setelah dikurangi penghapusan piutang tak tertagih Penyisihan imbalan paska - kerja Realisasi cadangan atas agunan yang ditarik kembali Amortisasi atas pendapatan ditangguhkan yang berasal dari administrasi dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan kredit pembiayaan konsumen Beda tetap Sumbangan Pajak PPh 21 ditanggung pemberi kerja Denda pajak Penyusutan COP-NDE 50% Asuransi kesehatan
2009
193.914
2008
92.602
(1.804)
(446)
-
(84.190)
38.080
Income before tax expense as shown in the statements of income
151.183
Add (deduct): Temporary differences Provision for decline in market value of repossessed motor vehicles
(68.457)
8.708
1.125
(805)
-
-
(152.668)
(38.658)
(33.527)
(20.379)
100
170
16
10.301 1.428 2.147 25.072
9.019 180 18.703
2.895 19.720
47
Provision for impairment losses net of write-off of consumer financing receivables Provision for postemployment benefits Realization of allowance for repossessed motor vehicles Amortization on deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Permanent differences Donations Employee income tax bound by employer Tax penalties Depreciation COP - NDE 50% Health Insurance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued) 2010
Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Taksiran laba (rugi) fiskal Akumulasi rugi fiskal Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Penyesuaian atas rugi fiskal (*) Jumlah akumulasi rugi fiskal
2009
(8.749)
2008
(12.267)
192.459
(16.118)
(42.682)
(16.118) (42.682) (360.782) 16.700
(42.682) (360.782) 16.700
(360.782) -
Estimated tax income (loss) Accumulated fiscal loss Year 2009 Year 2008 Year 2007 Fiscal loss adjustment (*)
(210.423)
(402.882)
(403.464)
Accumulated fiscal loss carry forward
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the income tax expense for the current year and estimated claims for tax refund are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 Pajak penghasilan Pasal 25 dibayar dimuka Taksiran tagihan pajak penghasilan Tahun berjalan Tahun sebelumya Penerimaan kas tagihan pajak penghasilan tahun sebelumnya Beban pajak tambahan Taksiran tagihan pajak penghasilan Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai Tahun berjalan Tahun sebelumnya Penerimaan kas tagihan pajak pertambahan nilai tahun sebelumnya
Interest income already subject to final income tax
(19.754)
2009 -
2008 (968)
Prepayments of income tax article 25
(18.272)
(968) (56.156)
Estimated claims for tax refund Current year Prior year
17.304 -
36.264 2.588
-
(968)
(968)
(968)
(6.198) (47.882)
(25.124) (22.758)
19.848
-
Cash receipt of previous year claims for value added tax return Additional tax expense
(18.272)
Estimated claims for income tax refund
(22.758)
Estimated claims for value - added tax return Current year Prior year
-
Cash receipt of previous year claims for value - added tax return
Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai
(34.232)
(47.882)
(22.758)
Estimated claims for value - added tax return
Taksiran Tagihan Pajak
(35.200)
(48.850)
(41.030)
Estimated Claims for Tax Refund
Tidak ada beban pajak kini yang dicatat pada tahun 2010, 2009 dan 2008 karena Perusahaan masih mempunyai akumulasi rugi fiskal.
No provision for current tax is recorded in year 2010, 2009 and 2008 since the Company has accumulated fiscal loss carry forward.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, taksiran tagihan pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam neraca (Catatan 8).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the estimated claims for tax refund were recorded as part of “Other Assets” in the balance sheets (Note 8).
Rekonsiliasi antara beban pajak dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak, dengan beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before tax expense, and the tax expense as shown in the statements of income for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued) 2010
2009
2008
Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi
193.914
92.602
38.080
Income before tax expense as shown in the statements of income
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
48.478
25.929
11.424
Tax expense at the applicable tax rates
Pengaruh pajak atas beda tetap pada tarif pajak maksimum yang berlaku Penyesuaian atas rugi fiskal Dampak perubahan tarif pajak
7.575 -
2.329 4.676 (1.003)
3.109 2.836
Tax effects on permanent differences at the applicable maximum tax rate Fiscal loss adjustment Impact of the changes in tax rates
Beban pajak
56.053
31.931
17.369
Tax expense
Beban pajak: Pajak tangguhan
56.053
31.931
17.369
Tax expense: Deferred tax
Jumlah
56.053
31.931
17.369
Total
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated fiscal loss carryforward based on the Company’s plan. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate 5% lower than the highest income tax rate Article 17 verse 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned publicly amounts to 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation.
Rincian beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax expense (benefit) are as follows:
2010 Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum yang berlaku: Laba fiskal Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai setelah dikurangi rugi penghapusan piutang tak tertagih Penyisihan imbalan paska-kerja Amortisasi atas pendapatan ditangguhkan yang berasal dari administrasi dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan kredit pembiayaan konsumen Penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang ditarik kembali Jumlah
2009
48.115
2008
145
-
23.573
(2.177)
(281)
7.369
22.221 861
Tax effects on temporary differences at the applicable maximum tax rate: Tax income Provision for impairment losses net of write-off of consumer financing receivables Provision for post-employment benefits
9.664
8.382
451
112
558
Amortization of deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Provision for decline in market value of repossessed motor vehicles
56.053
31.931
17.369
Total
50
(13.640)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) Rincian aset (kewajiban) Perusahaan sebagai berikut:
12. TAXATION (continued) pajak 2010
Aset pajak tangguhan Penyisihan kerugian penurunan nilai Penyisihan imbalan paska-kerja Penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang ditarik kembali Rugi fiskal Kewajiban pajak tangguhan Piutang pembiayaan konsumen - bersih Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan - Bersih
The details of the Company’s deferred tax assets (liability) are as follows:
tangguhan 2009
2008 Deferred tax assets
-
-
23.573
5.553
3.377
3.095
52.606
450 100.721
563 100.866
(116.812)
(107.148)
(98.766)
(58.653)
(2.600)
29.331
Allowance for impairment losses Provision for post-employment benefits Allowance for decline in market value of repossessed motor vehicles Tax loss Deferred tax liability Consumer financing receivables - net Deferred Tax Assets (Liabilities) - Net
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. Pemb-141/WPJ.19/KP.01/2010 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2008. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil dari pemeriksaan belum dapat ditentukan.
On October 29, 2010, the Company received Field Examination Notification Letter No. Pemb-141/ WPJ.19/KP.01/2010 regarding field examination for fiscal year 2008. Up to the completion of these financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00005/406/07/091/09 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2007 yang menetapkan tagihan pajak penghasilan perusahaan sebesar Rp17.304 dan juga menetapkan Rugi Fiskal Tahun Pajak 2007 sebesar Rp344.082 dari jumlah semula sebesar Rp360.782. Disamping itu, perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 4 ayat (2) final dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sejumlah Rp31.501.
In 2009, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00005/406/07/091/09 regarding corporate income tax for fiscal year 2007 which stated that the estimated claim for tax refund amounted to Rp17,304 and stated that the fiscal loss for fiscal year 2007 amounted to Rp344,082 from the previous amount of Rp360,782. In addition, the Company also received several Assessment Letter of Underpayment on Corporate Income Tax (SKPKB) and Tax Assessment Letter of Income Tax articles 21 and 23, final Income Tax article 4 (2), and Value Added Tax totalling Rp31,501.
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan kepada kantor pajak atas SKPKB PPN tahun pajak 2007 sebesar Rp31.321.
The Company filed an objection letter to tax office regarding SKPKB of VAT for fiscal year 2007 totaling Rp31,321.
Sesuai Surat Keputusan Dirjen Pajak No. Kep255/PJ/2010, Dirjen Pajak telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut diatas. Atas surat penolakan dari Dirjen Pajak tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil dari banding belum dapat ditentukan.
Based on Tax Assessment Letter No. Kep255/PJ/2010, Tax Office has refused objection letter to the Company. Based on the letter, the Company will file an appeal to the Tax Court. Up to the completion of these financial statements, the result of this appeal cannot yet be determined.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
Pada tahun 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00018/406/06/091/08 tanggal 27 Maret 2008 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2006 yang menetapkan tagihan pajak penghasilan Perusahaan sebesar Rp36.264. Di samping itu, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) sejumlah Rp23.065. Selisih antara jumlah yang disetujui dengan jumlah yang kurang bayar sebesar Rp13.200 telah diterima oleh Perusahaan. Namun dari jumlah yang kurang bayar tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan keberatan kepada Kantor Pajak atas SKPKB PPN Tahun Pajak 2006 sebesar Rp19.907, yang disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain - taksiran tagihan pajak pada neraca.
In 2008, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00018/406/06/091/08 dated March 27, 2008 regarding corporate income tax for fiscal year 2006 which stated that the estimated claim for tax refund of the Company amounted to Rp36,264. On the other hand, the Company also received several Tax Assessment Letter of Underpayment on Corporate Income Tax (SKPKB) and Tax Assessment Letter of IncomeTax Articles 21 and 23, Value Added Tax (VAT) and Final Income Tax Article 4 (2) totaling Rp23,065. The difference between the approved claimed and the amount of assessment amounting to Rp13,200 has been received by the Company. However out of the total assessment, the Company has filed an objection to the Tax Office regarding SKPKB of Value Added Tax for fiscal year 2006 totaling Rp19,907, which is still presented as part of other assets - estimated claim tax of refund in the balance sheet.
Sesuai Surat Keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen Pajak) No. KEP-336/PJ.07/2009, Direktorat jenderal Pajak telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut di atas. Atas penolakan tersebut, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Based on Directorate General of Taxes Decision Letter No. KEP-336/PJ.07/2009, the Directorate General of Taxes disagreed over the objection letter above. Based on the rejection letter from tax office, the Company has filed an appeal to the Tax Court.
Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No. PUT.24451/PP/M.VII/16/2010, yang memutuskan untuk mengabulkan sebagian permohonan atas keberatan SKPKB PPN Tahun Pajak 2006 sebesar Rp19.848 dan Perusahaan telah menerima pembayaran tersebut pada tanggal 16 Agustus 2010.
On July 19, 2010, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter No. PUT.24451/ PP/M.VII/16/2010, which decided to approve the appeal of the objections of SKPKB Value Added Tax for fiscal year 2006 totalling Rp19,848 and the Company has received the payment on August 16, 2010.
Pada tanggal 22 Nopember 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Banding dari Pengadilan Pajak No. MPK931/SP.51/XI/2010 tertanggal 10 Nopember 2010 atas Memori Peninjauan Kembali No. S.8731/PJ.07/2010 tanggal 15 Nopember 2010 yang menerangkan bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Peninjauan Kembali Putusan Banding Pengadilan Pajak No. PUT.24451/PP/M.VII/16/2010. Atas Permohonan Peninjauan Kembali tersebut, Perusahaan telah membuat surat jawaban No. 1847/DIR/2010 tertanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal laporan, hasil dari peninjauan kembali tersebut belum dapat ditentukan.
On November 22, 2010, the Company received Notice of Application for Judicial Review Letter and Submission of the Memorandum Appeal from Tax Court No. MPK-931/SP.51/XI/2010 dated November 10, 2010 of the Judicial Review Memorandum No. S.8731/PJ.07/2010 dated November 15, 2010, which informed that the Director General of Taxes proposed Judicial Review of Tax Court Appeal Decision Letter No. PUT.24451/PP/M.VII/16/2010. The Company has made a reply No. 1847/DIR/2010 dated December 20, 2010. Up to the completion of these financial statements, the result of this judicial review cannot yet be determined.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG LAIN-LAIN
13. OTHER PAYABLES 2010
Pihak ketiga Hutang atas transaksi pembiayaan bersama (Nilai kontrak sebesar Rp896.772 setelah dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp4.113 tahun 2010) (Catatan 4, 6 dan 25) Hutang dealer Hutang asuransi Titipan konsumen Hutang pembiayaan konsumen Lain-lain Sub-jumlah Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembiayaan konsumen Hutang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 4, 25, 26b dan 26h) Sub-jumlah Jumlah
2009
2008 Third parties
892.659 75.800 34.699 87.933 2.489 26.251
304.420 79.161 26.030 22.996 4.106 20.430
506.391 21.268 21.772 9.882 4.242 6.077
Payables on joint financing (Contract value of Rp896,772, net of unamortized bank provision of Rp4,113 in year 2010) (Notes 4, 6 and 25) Payables to dealers Insurance payables Consumers’ advances Consumer financing loans Others
1.119.831
457.143
569.632
Sub-total
15.830
14.235
7.267
Related parties Consumer financing loans
-
1.425
-
Payables on joint financing (Notes 4, 25, 26b and 26h)
15.830
15.660
7.267
Sub-total
1.135.661
472.803
576.899
Total
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) dan PT Bank Mega Tbk (Mega) pada tahun 2010, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), BRI, Mandiri dan Mega pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 25), dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 12,00% sampai dengan 14,00% pada tahun 2010. Kewajiban Perusahaan yang mungkin timbul dalam hubungan dengan perjanjian diatas yang berasal dari transaksi dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai hutang atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang pembiayaan konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 4).
The Company has joint financing agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) and PT Bank Mega Tbk (Mega) in 2010, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), BRI, Mandiri and Mega in year 2009 and 2008 (Note 25), with annual effective interest rates ranging from 12.00% to 14.00% in year 2010. The potential exposures of the Company in relation to the aforesaid agreements, which arise from transactions with recourse basis, are recorded as payables on joint financing transactions. The Company recognized the corresponding receivables from the consumers (Note 4).
Hutang asuransi merupakan premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance payables represent insurance premiums that have not been paid yet to the insurance company.
Hutang dealer merupakan hutang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda dua oleh Perusahaan untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables to dealers in connection with purchase transactions of twowheeled motor vehicles by the Company for consumer financing.
Titipan konsumen merupakan hutang yang timbul sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen dan penerimaan penjualan agunan yang ditarik kembali yang belum diselesaikan.
Consumers’ advances represent payables in connection with the installment payment from customers and cash received from sales of repossessed motor vehicles to dealers that have not been settled.
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
13. OTHER PAYABLES (continued) Consumer financing loans represent vehicles financing facilities obtained from PT BCA Finance and Bank Jasa Jakarta, third parties, and PT BII Finance Center, a related party (Note 26h), with annual effective interest rates ranging from 7.50% to 12.98% in year 2010, 9.00% to 19.57% in year 2009 and 12.98% to 19.57% in year 2008. These facilites are collateralized by fiduciary transfers of ownership on the assets financed (Note 7).
Hutang pembiayaan konsumen merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance dan Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, dan PT BII Finance Center, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 26h), dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 7,50% sampai dengan 12,98% pada tahun 2010, 9,00% sampai dengan 19,57% pada tahun 2009 dan 12,98% sampai dengan 19,57% pada tahun 2008. Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 7).
14. INSTRUMEN DERIVATIF
14. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Perusahaan menghadapi risiko pasar atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan menggunakan instrumen derivatif untuk mengurangi risiko tersebut. Perusahaan tidak memiliki atau mengeluarkan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan perdagangan.
The Company faces uncertain market risks on fluctuation of foreign currency exchange rate and manages to reduce the risks by entering into financial derivative instruments. The Company did not own or issue a financial derivative instrument for trading purposes.
Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing untuk melindungi Perusahaan terhadap risiko nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat.
The Company entered into a cross currency swap transactions agreement to cover currency risks of US Dollar exchange rate fluctuation.
Nilai nosional merupakan nilai yang digunakan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing. Nilai nosional merupakan nilai nominal dari setiap transaksi dan menyatakan volume dari transaksi tersebut, akan tetapi bukan merupakan suatu alat ukur.
Notional amount is used to calculate the payment to be exchanged under the swap contracts. A notional amount represents the face value of each transaction and accordingly, expresses the volume of these transactions, but is not a measure of exposure.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Pada tanggal 7 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dengan DBS, yang mana Perusahaan membayar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) dan menerima Rp228.125 untuk tujuan lindung nilai terhadap hutang yang diperoleh dari DEG sejumlah AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 9).
On December 7, 2006, the Company entered into a foreign currency swap transaction with DBS, where the Company paid US$25,000,000 (in full amount) and received Rp228,125 intended to hedge the US$25,000,000 (in full amount) loan payable acquired from DEG (Note 9).
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
14. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar DBS sejumlah Rp25.347 setiap 6 (enam) bulan mulai tanggal 16 Juli 2007 sampai dengan 15 Juli 2011 atau keseluruhan berjumlah Rp228.125. Sebaliknya, DBS wajib membayar Perusahaan sejumlah AS$2.777.777 (dalam nilai penuh) setiap 6 (enam) bulan dalam periode yang sama atau keseluruhan berjumlah AS$25.000.000 (dalam nilai penuh). Pada tanggal 31 Desember 2010, hutang derivatif atas perjanjian ini adalah sebesar AS$194.621,72 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp1.747 dan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, piutang derivatif atas perjanjian ini adalah AS$368.509,70 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp3.464 dan AS$3.912.373,11 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp42.840.
Based on the agreement, the Company should pay DBS a sum of Rp25,347 every six (6) months commencing July 16, 2007 to July 15, 2011 or totaling Rp228,125. In return, DBS should pay the Company a sum of US$2,777,777 (in full amount) every six (6) months for the same period or totaling US$25,000,000 (in full amount). As of December 31, 2010, derivative payable arising from this agreement amounted to US$194,621.72 (in full amount) or equivalent to Rp1,747 and as of December 31, 2009 and 2008, derivative receivable arising from this agreement amounted to US$368,509.70 (in full amount) or equivalent to Rp3,464 and US$3,912,373.11 (in full amount) or equivalent to Rp42,840, respectively.
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura (HVB)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapore (HVB)
Perusahaan memiliki transaksi-transaksi kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dan suku bunga dengan HVB untuk menghadapi risiko perubahan nilai tukar AS$ atas pinjaman yang diperoleh dari institusi yang sama. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar pokok pinjaman beserta bunganya kepada HVB dalam mata uang Rupiah sampai dengan tanggal jatuh tempo.
The Company has outstanding foreign exchange forward and interest rate swap transactions with HVB to cover the currency risks of US$ rate fluctuation on the loan obtained from the same institution. Based on the agreement, the Company should pay principal and interest to HVB in Rupiah currency until maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai hutang derivatif atas kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing sebesar AS$539.107,85 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp5.067 yang jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 5 Maret 2010.
As of December 31, 2009, the Company has a derivative payable from foreign exchange forward amounting to US$539,107.85 (in full amount) or equivalent to Rp5,067 which will mature in various dates up to March 5, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai hutang derivatif atas kontrak-kontrak valuta berjangka pertukaran suku bunga masingmasing sebesar AS$26.021,55 (dalam nilai penuh) dan AS$23.601,81 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp245 dan Rp222 yang jatuh tempo pada tanggal 5 Maret 2010.
As of December 31, 2009, the Company has a derivative payable from interest rate swap contracts amounting to US$26,021.55 (in full amount) and US$23,601.81 (in full amount) or equivalent to Rp245 and Rp222, which will mature on March 5, 2010.
Atas transaksi-transaksi tersebut, Perusahaan mengakui keuntungan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2008 yang berasal dari selisih nilai nominal dan nilai wajar kontrak tersebut sebesar Rp323 dan Rp41.651 yang dicatat pada akun “Pendapatan Lain-lain - Keuntungan Transaksi Derivatif, bersih” (Catatan 20). Perusahaan mengakui kerugian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 yang berasal dari selisih nilai nominal dan nilai wajar kontrak tersebut sebesar Rp44.911 yang dicatat pada akun “Beban Lain-lain - Kerugian Transaksi Derivatif, bersih” (Catatan 24).
Based on the transactions, the Company recognized gain for years ended December 31, 2010 and 2008 which arose from the difference between the nominal value and fair value of the contract amounting to Rp323 and Rp41,651 which were recorded as “Other Income - Gain on Derivative Transactions, net” (Note 20). The Company recognized loss for the year ended December 31, 2009 which arose from the difference between the nominal value and fair value of the contract amounting to Rp44,911 which were recorded as “Other Expense - Loss on Derivative Transactions, net” (Note 24). 55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG OBLIGASI
15. BONDS PAYABLE 2010
2009
Nilai nominal obligasi Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp39.466 pada tanggal 31 Desember 2010, Rp36.823 pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp32.695 pada tanggal 31 Desember 2008) (Catatan 23)
775.000
Bersih
774.030
2008
1.160.000
(970)
1.795.000
(2.700)
(6.568)
1.157.300
1.788.432
Nominal value of bonds Less unamortized bonds issuance costs (net of accumulated amortization of Rp39,466 as of December 31, 2010, Rp36,823 as of December 31, 2009 and Rp32,695 as of December 31, 2008) (Note 23) Net
The details of nominal value of the bonds payable as of December 31, 2010, 2009 and 2008 by year of maturity are as follows:
Rincian nilai nominal hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Obligasi IV/ Bonds IV
Tahun
Year
2011
775.000
2011
Jumlah
775.000
Total
31 Desember 2009/December 31, 2009 Obligasi III/ Bonds III
Tahun
Obligasi IV/ Bonds IV
Jumlah/ Total
Year
2010 2011
160.000 -
225.000 775.000
385.000 775.000
2010 2011
Jumlah
160.000
1.000.000
1.160.000
Total
31 Desember 2008/December 31, 2008 Tahun
Obligasi II/ Bonds II
Obligasi III/ Bonds III
Obligasi IV/ Bonds IV
Jumlah/ Total
Year
2009 2010 2011
170.000 -
465.000 160.000 -
225.000 775.000
635.000 385.000 775.000
2009 2010 2011
Jumlah
170.000
625.000
1.000.000
1.795.000
Total
On May 26, 2005, the Company issued Bonds II WOM Finance Year 2005 With Fixed Interest Rate (“Bonds II”) with a nominal value of Rp500,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds II are series bonds consisting of Bonds II Series A with a nominal value of Rp190,000 and a fixed interest rate of 12.75% per annum, Bonds II Series B with a nominal value of Rp140,000 and a fixed interest rate of 13.25% per annum and Bonds II Series C with a nominal value of Rp170,000 and a fixed interest rate of 13.90% per annum.
Pada tanggal 26 Mei 2005, Perusahaan menerbitkan Obligasi II WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi II”) dengan jumlah nominal sebesar Rp500.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp190.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun, Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp140.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,25% per tahun dan Obligasi II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp170.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,90% per tahun.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
15. BONDS PAYABLE (continued)
Bunga Obligasi II dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga pertama Obligasi II telah dibayarkan pada tanggal 7 September 2005. Bunga terakhir Obligasi II yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi telah dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2007 untuk Seri A, dan pada tanggal 7 Juni 2008 untuk Seri B dan akan dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2009 untuk Seri C.
The Bonds II interest is paid on a quarterly basis starting from the Issuance Date, the first Bonds II interest of which was paid on September 7, 2005. The last Bonds II interest which also falls due at the maturity of each series of the Bonds II was paid on June 7, 2007 for Series A, and June 7, 2008 for Series B and will be paid on June 7, 2009 for Series C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. 131/PEF-Dir/III/2005 tanggal 24 Maret 2005 dari Pefindo, Obligasi II tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Stable Outlook). Berdasarkan hasil pemantauan tahunan pemeringkatan atas Obligasi, terakhir dengan Surat No. 435/PEF-Dir/V/2009 tanggal 1 Mei 2009 dari Pefindo, Obligasi II tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan tanggal 7 Juni 2009.
Based on the rating results on long-term debentures in accordance with Letter No. 131/PEFDir/III/2005 dated March 24, 2005 from Pefindo, these Bonds II were rated at “Id A-“ (Stable Outlook). Based on the results of the annual rating evaluation on the Bonds, the last by Letter No. 435/PEF-Dir/V/2009 dated May 1, 2009 from Pefindo, the Bonds II are rated at “Id A-” (Stable Outlook) valid up to June 7, 2009.
Obligasi II ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 90% dari jumlah pokok Obligasi II yang terhutang. Pada tanggal 31 Desember 2008, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi II adalah sebesar Rp157.092 (Catatan 4).
These Bonds II are secured by the fiduciary transfers of the Company’s receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 90% of the principal amount of Bonds II payable. As of December 31, 2008, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds II amounted to Rp157,092 (Note 4).
Penerbitan Obligasi II dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi II WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 64 tanggal 22 Maret 2005, Addendum Perjanjian Perwaliamanatan No. 21 tanggal 16 Mei 2005, Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No. 38 tanggal 15 Juni 2005 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 41 tanggal 26 September 2005, semuanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds II is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds II WOM Finance Year 2005 With Fixed Interest Rate No. 64 dated March 22, 2005, the Deed of Amendment on the Trusteeship Agreement No. 21 dated May 16, 2005, the Deed of Amendment I on the Trusteeship Agreement No. 38 dated June 15, 2005 and the Deed of Amendment II on the Trusteeship Agreement No. 41 dated September 26, 2005, all of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Obligasi II Seri A, Seri B dan Seri C telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 7 Juni 2007, 7 Juni 2008 dan 7 Juni 2009.
The Bonds II Series A, Series B and Series C matured and were fully paid on June 7, 2007, June 7, 2008 and June 7, 2009, respectively.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
15. BONDS PAYABLE (continued)
Pada tanggal 24 Mei 2006, Perusahaan menerbitkan Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi III”) dengan jumlah nominal sebesar Rp825.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,85% per tahun, Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp465.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 15,15% per tahun dan Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp160.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 15,35% per tahun.
On May 24, 2006, the Company issued Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate (“Bonds III”) with a nominal value of Rp825,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds III are series bonds consisting of Bonds III Series A with a nominal value of Rp200,000 and a fixed interest rate of 14.85% per annum, Bonds III Series B with a nominal value of Rp465,000 and a fixed interest rate of 15.15% per annum and Bonds III Series C with a nominal value of Rp160,000 and a fixed interest rate of 15.35% per annum.
Bunga Obligasi III dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga Obligasi III pertama telah dibayarkan pada tanggal 7 September 2006. Bunga Obligasi III terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi telah dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2008 untuk Seri A, pada tanggal 7 Juni 2009 untuk Seri B dan pada tanggal 7 Juni 2010 untuk Seri C.
The Bonds III interest is paid on a quarterly basis starting from the Issuance Date, the first Bonds III interest of which was paid on September 7, 2006. The last interest of Bonds III which falls due at the maturity of each series of the Bonds III was paid on June 7, 2008 for Series A, June 7, 2009 for Series B and June 7, 2010 for Series C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. 175/PEF-Dir/V/2006 tanggal 10 Mei 2006 dari Pefindo, Obligasi III tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Stable Outlook). Berdasarkan hasil tahunan pemeringkatan atas Obligasi, terakhir dengan Surat No. 344/PEF-Dir/IV/2010 tanggal 13 April 2010 dari Pefindo, Obligasi III tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2011.
Based on the rating results on long-term debentures in accordance with Letter No. 175/PEFDir/V/2006 dated May 10, 2006 from Pefindo, these Bonds III were rated at “Id A-“ (Stable Outlook). Based on the results of the annual rating evaluation on the Bonds, the last by Letter No. 344/PEFDir/IV/2010 dated April 13, 2010 from Pefindo, the Bonds III are rated at “Id A-” (Stable Outlook) valid up to April 1, 2011.
Obligasi III ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 80% dari jumlah pokok Obligasi III yang terhutang.
These Bonds III are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 80% of the principal amount of Bonds III payable.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi III adalah sebesar Rp128.004 dan Rp500.506 (Catatan 4).
As of December 31, 2009 and 2008 the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds III amounted to Rp128,004 and Rp500,506, respectively (Note 4).
Penerbitan Obligasi III dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 19 tanggal 12 April 2006 dan Addendum Perjanjian Perwaliamanatan No. 89 tanggal 11 Mei 2006, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds III is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate No. 19 dated April 12, 2006 and the Deed of Amendment on the Trusteeship Agreement No. 89 dated May 11, 2006, both of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
15. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi III Seri A, Seri B dan Seri C telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 7 Juni 2008, 7 Juni 2009 dan 7 Juni 2010.
The Bonds III Series A, Series B and Series C matured and were fully paid on June 7, 2008, June 7, 2009 and June 7, 2010, respectively.
Pada tanggal 29 Mei 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi IV”) dengan jumlah nominal sebesar Rp1.000.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp225.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp185.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,625% per tahun dan Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp590.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,00% per tahun.
On May 29, 2007, the Company issued Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rates (“Bonds IV”) with a nominal value of Rp1,000,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds IV are series bonds consisting of Bonds IV Series A with a nominal value of Rp225,000 and a fixed interest rate of 11.25% per annum, Bonds IV Series B with a nominal value of Rp185,000 and a fixed interest rate of 11.625% per annum, and Bonds IV Series C with a nominal value of Rp590,000 and a fixed interest rate of 12.00% per annum.
Bunga Obligasi IV dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga Obligasi IV pertama telah dibayarkan pada tanggal 29 Agustus 2007. Bunga Obligasi IV terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2010 untuk Seri A, tanggal 29 Mei 2011 untuk Seri B dan tanggal 29 Nopember 2011 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan Surat No. 139/PEF-DIR/III/2007 tanggal 27 Maret 2007 dari Pefindo, obligasi IV tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan 1 April 2008.
The Bonds IV interest is paid on a quarterly basis starting from the Issuance Date, the first Bonds IV interest of which was paid on August 29, 2007. The last interest of Bonds IV which falls due at the maturity of each series of the Bonds IV will be paid on May 29, 2010 for Series A, May 29, 2011 for Series B and November 29, 2011 for Series C. Based on the rating results on long-term debentures in accordance with Letter No. 139/PEFDIR/III/2007 dated March 27, 2007 from Pefindo, the Bonds IV are rated at “Id A-“ (Stable Outlook) valid up to April 1, 2008.
Berdasarkan hasil pemantauan tahunan pemeringkatan atas obligasi, terakhir dengan Surat No. 344/PEF-Dir/IV/2010 tanggal 13 April 2010 dari Pefindo, Obligasi IV tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2011.
Based on the results of the annual rating evaluation on the Bonds, the last by Letter No. 344/PEFDir/IV/2010 dated April 13, 2010 from Pefindo, the Bonds IV are rated at “Id A-” (Stable Outlook) valid up to April 1, 2011.
Obligasi IV ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 80% dari jumlah pokok Obligasi IV yang terhutang (Catatan 4).
These Bonds IV are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 80% of the principal amount of Bonds IV payable (Note 4).
Pada tanggal, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi IV masing-masing adalah sebesar Rp620.085, Rp800.009 dan Rp801.799 (Catatan 4).
As of, December 31, 2010, 2009 and 2008, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds IV amounted to Rp620,085, Rp800,009 and Rp801,799, respectively (Note 4).
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
15. BONDS PAYABLE (continued)
Penerbitan Obligasi IV dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 13 tanggal 13 Maret 2007 dan Addendum Perjanjian Perwaliamanatan No. 54 tanggal 25 April 2007, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds IV is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate No. 13 dated March 13, 2007 and the Deed of Amendment on the Trusteeship Agreement No. 54 dated April 25, 2007, both of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Obligasi IV Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 29 Mei 2010.
The Bonds IV Series A matured and was fully paid on May 29, 2010.
Pembayaran bunga dan pokok obligasi telah dibayarkan oleh Perusahaan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal bonds repayments have been paid by the Company as scheduled.
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi II, III dan IV serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Obligasi II, III dan IV, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan tindakantindakan, antara lain, melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap Perusahaan, melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang yang timbul berdasarkan Obligasi II, III dan IV, kecuali pinjaman untuk pembiayaan usaha Perusahaan, menyatakan atau membayar pembagian dividen selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, mengubah bidang usaha utama dan menjaminkan aset termasuk hak atas pendapatan Perusahaan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Akta Pengakuan Hutang. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
Prior to the redemption of the entire Bonds II, III and IV principal and payments of the interest and other charges which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the Bonds II, III and IV, the Company, without the written consent of the Trustee shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, obtain new loans which have more priority position than those arising from the Bonds II, III and IV, except loans obtained to finance the Company’s business, declare or pay dividends as long as the Company failed in servicing the loans based on the Trusteeship Agreement, change the main business of the Company and pledge any of the present or future assets including the rights on the Company’s revenues which became the collateral based on the Trusteeship Agreement and Indebtedness Agreement. The Company has complied with the covenants in those agreements.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. MEDIUM-TERM NOTES (MTN)
16. MEDIUM-TERM NOTES (MTN)
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Nilai nominal: MTN I MTN II Dikurangi biaya emisi MTN ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp637 pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 23)
(1.475)
Bersih
Tingkat bunga tahunan
Nominal value: MTN I MTN II
200.000 150.000
Less unamortized MTN issuance costs (net of accumulated amortization of Rp637 as of December 31, 2010 (Note 23)
348.525
Net
9,25% - 9,50%
Annual interest rates
9,25%
Average effective annual interest rates
Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan
Medium-Term Notes I WOM Finance
Medium-Term Notes I WOM Finance
Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan Medium-Term Notes I (MTN I) WOM Finance dengan jumlah nominal sebesar Rp200.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun.
On August 10, 2010, the Company issued MediumTerm Notes I (MTN I) WOM Finance with a nominal value of Rp200,000 with fixed interest rate of 9.50% per annum.
Bunga MTN I WOM Finance dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga MTN I WOM Finance pertama telah dibayarkan pada tanggal 16 September 2010 sebesar Rp1.583. Bunga MTN I WOM Finance terakhir yang sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan pada tanggal 16 Pebruari 2012.
The MTN I WOM Finance interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, wherebythe first MTN I WOM Finance interest of which was paid on September 16, 2010 amounting to Rp1,583. The last interest of MTN I WOM Finance which falls due at the maturity of the MTN I WOM Finance will be paid on February 16, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatat MTN I WOM Finance adalah sebesar Rp199.130.
As of December 31, 2010, the carrying value of the MTN I WOM Finance amounted to Rp199,130.
Perseroan menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN I masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. masing-masing No.7, No.9 dan No.10 tanggal 10 Agustus 2010.
The Company assigned PT Bank Permata Tbk as monitoring agent, custodian agent, and payment agent*) for MTN I, as stated in the Notarial Deeds No.7, No.9 and No. 10 dated August 10, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
Medium-Term Notes II WOM Finance
Medium-Term Notes II WOM Finance
Pada tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes II (MTN II) WOM Finance dengan jumlah nominal sebesar Rp150.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun.
On August 30, 2010, the Company issued Medium Term Notes II (MTN II) WOM Finance with a nominal value of Rp150,000 with fixed interest rate of 9.25% per annum.
Bunga MTN II WOM Finance dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga MTN II WOM Finance pertama telah dibayarkan pada tanggal 15 Oktober 2010 sebesar Rp1.156. Bunga MTN II WOM Finance terakhir yang sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan pada tanggal 20 September 2011.
The MTN II WOM Finance interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first MTN II WOM Finance interest of which was paid on October 15, 2010 amounting to Rp1,156. The last interest of MTN II WOM Finance which falls due at the maturity of the MTN II WOM Finance will be paid on September 20, 2011.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. MEDIUM TERM NOTES (MTN) (lanjutan)
16. MEDIUM-TERM NOTES (MTN) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatat MTN II WOM Finance adalah sebesar Rp149.395.
As of December 31, 2010, the carrying value of the MTN II WOM Finance amounted to Rp149,395.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC037/DIR/IX/2010 tanggal 24 September 2010, MTN I dan II mendapat peringkat AA (idn).
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC03/DIR/IX/2010 dated September 24, 2010, MTN I and II are rated at AA (idn).
Perusahaan menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN II masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. masing-masing No.36, No.38 dan No. 39 tanggal 30 Agustus 2010.
The Company assigned PT Bank Permata Tbk as monitoring agent, custodian agent, and payment agent*) for MTN II, as stated in the Notarial Deed No.36, No.38 and No. 39 dated August 30, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
Dalam perjanjian Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 100% dari jumlah pokok (Catatan 4) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 25% dari ekuitas penerbit, mengurangi modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Perusahaan, melakukan penggabungan usaha, serta mengalihkan lebih dari 40% dari ekuitas Perusahaan kecuali pengalihan piutang dalam rangka kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The trustee agreements*) for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of account receivables amounting to 100% of total outstanding MTN principals (Note 4) and debt to equity ratio at the maximum of 10:1. Moreover, on the condition that the MTN payables are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, grant a loan or credit to affiliated company more than 25% of issuer’s equity, reduce authorized, issued and fully paid shares of the Company, mergers and hands over more than 40% of Company’s equity except for receivables transfer in the normal course of business. The Company has complied with the covenants in those agreements.
*)
PT Bank Permata Tbk akan bertindak selaku Agen Pembayaran dalam hal pemegang MTN lebih dari 1 (satu) pemegang MTN, atau pemegang MTN bukan PT Bank OCBC NISP Tbk.
*)
PT Bank Permata Tbk will act as Payment Agent in terms of the MTN holders more than one (1) party, or the MTN holder other than PT Bank OCBC NISP Tbk.
17. CAPITAL STOCK
17. MODAL SAHAM
As of December 31, 2010, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati International Finance Corporation, Amerika Serikat DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum
1.000.600.000 334.802.500
50,03% 16,74%
100.060 33.480
239.400.000 100.000.000 325.197.500
11,97% 5,00% 16,26%
23.940 10.000 32.520
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati International Finance Corporation, United States of America DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore Public
Jumlah
2.000.000.000
100,00%
200.000
Total
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. CAPITAL STOCK (continued)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
As of December 31, 2009 and 2008, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009 dan 2008/ December 31, 2009 and 2008
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk International Finance Corporation, Amerika Serikat DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum
1.000.600.000
50,03%
100.060
239.400.000 100.000.000 660.000.000
11,97% 5,00% 33,00%
23.940 10.000 66.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk International Finance Corporation, United States of America DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore Public
Jumlah
2.000.000.000
100,00%
200.000
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, termasuk dalam pemegang saham masyarakat umum adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (terafiliasi dengan Komisaris) sebagai berikut: Widjaya Budiman (tahun 2010: 0,03%, tahun 2009: 1,85% dan tahun 2008: 1,85%) dan Mochamad Thohir (tahun 2010: 0,40%, tahun 2009: 1,45% dan tahun 2008: 1,45%).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, included in the public stockholders are related parties (affiliated with the Commissioners) as follows: Widjaya Budiman (year 2010: 0.03%, year 2009: 1.85% and year 2008: 1.85%) and Mochamad Thohir (year 2010: 0.40%, year 2009: 1.45% and year 2008: 1.45%).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 22 April 2010, diputuskan, antara lain, untuk menyisihkan sebesar Rp1.000 dari laba bersih Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009 sebagai dana cadangan dan untuk menggunakan sisa laba bersih yang diperoleh pada tahun buku tersebut sejumlah Rp59.671 sebagai saldo laba dan memberikan kuasa penuh kepada Direksi Perusahaan untuk menggunakan seluruh laba tersebut. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba Ditahan (Akumulasi Kerugian) - Dicadangkan” pada neraca.
In the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting held on April 22, 2010, it was resolved, among others, to appropriate Rp1,000 from the Company’s net income for the book year ended December 31, 2009 as a reserve fund and to use the remaining net income obtained in that year amounting to Rp59,671 as retained earnings, and give all the rights to the Company’s Directors to use all the income. Reserve fund is presented as “Retained Earnings (Accumulated Losses) Appropriated” in the balance sheet.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diadakan pada tanggal 8 Nopember 2010 dan Surat Keterangan Notaris No.361/ABIX018/XI/2010 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 9 Nopember 2010, pemegang saham menyetujui, antara lain:
Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) which was held on November 8, 2010 and Notarial Certificate No. 361/ABIX018/XI/2010 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated November 9, 2010, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a.
Rencana Perusahaan untuk menerbitkan Obligasi V WOM Finance sampai dengan Rp1.500.000 pada tahun 2011.
a.
The Company’s plan to issue bonds V WOM Finance amounting to Rp1,500,000 in year 2011.
b.
Menjaminkan aset berupa piutang yang timbul karena pemberian pembiayaan konsumen dalam rangka penerbitan Obligasi V WOM Finance dengan syarat dan ketentuan yang dipandang baik oleh direksi Perusahaan.
b.
Pledge of assets in the form of receivables arising from the provision of consumer financing in relation to the issuance of bonds V WOM Finance with the terms and conditions that are considered good by the directors of the Company.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. CAPITAL STOCK (continued)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) c.
Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pemberian jaminan hutang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perusahaan sebagaimana dimaksud di atas.
c.
Giving power and authority with the right of substitution to the directors to perform any necessary action regarding the issuance of bonds and debt guarantees most or all accounts receivable of the Company referred to above.
d.
Menyetujui pengunduran diri Ibu Jenny Tjandra selaku Direktur (Tidak Terafiliasi) Perusahaan terhitung efektif pada tanggal 1 Nopember 2010.
d.
The resignation of Mrs. Jenny Tjandra as Director (Non Affiliated) of the Company effective on November 1, 2010.
e.
Penunjukan Bapak Simon Tan Kian Bing sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perusahaan.
e.
The appointment of Mr Simon Tan Kian Bing as Non-Affiliated Director of the Company.
f.
Pengangkatan Bapak Luther Arijanto Lukita sebagai anggota direksi Perusahaan yang baru terhitung sejak tanggal 8 Nopember 2010, dengan ketentuan pengangkatan tersebut baru menjadi efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
f.
The appointment of Mr Luther Arijanto Lukita as a new member of the board of directors of the Company since November 8, 2010, with condition that the appointment become effective after receiving the establishment of fit and proper assessment results from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK).
In the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting held on March 19, 2009, it was resolved, among others, to use all the profit obtained in December 31, 2008 amounting to Rp20,711 to cover the loss inccured by the Company in 2007, and give all the rights to the Company’s Directors to use all the profit.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 19 Maret 2009, diputuskan, antara lain, untuk menggunakan seluruh laba yang diperoleh tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008 sejumlah Rp20.711 untuk menutupi kerugian yang dialami Perusahaan pada tahun buku 2007 dan memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatunya dengan menggunakan laba tersebut. 18. MODAL DISETOR LAINNYA
18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Additional paid-in capital represents the difference between the selling price and the par value of the shares offered to the public after being deducted with the total expenses related to the public issuance of the Company’s shares. The details for the years 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Modal disetor lainnya merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh beban yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan. Rincian di tahun 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Selisih lebih harga jual atas nilai nominal Dikurangi beban emisi efek ekuitas
120.000 (9.587)
Bersih
110.413
Excess of selling price over par the value Less stock issuance costs Net
All stock issuance costs arose from the public offering conducted in 2004.
Seluruh biaya emisi efek berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada tahun 2004.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2010 Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama pinjaman (Catatan 25)
19. CONSUMER FINANCING INCOME 2009
1.538.980
1.406.832
(984.657)
Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Bersih
2008
554.323
1.426.219
(770.519)
(571.850)
636.313
854.369
Consumer financing income-gross Less amounts of the banks’ rights on such income relating to the joint financing cooperation (Note 25) Consumer Financing Income - Net
Pada tahun 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2010, 2009 dan 2008, tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.
In years 2010, 2009 and 2008, the Company has no consumer financing income earned from related parties.
Untuk tahun 2010, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp429.192.
For the year 2010, consumer financing income included amortization of income and transaction cost of consumer financing receivable amounting to Rp429,192.
In years 2010, 2009 and 2008, the Company has no consumer financing income in excess of 10% of total revenues to a customer.
20. PENDAPATAN LAIN-LAIN
20. OTHER INCOME 2010
2009
2008
Pendapatan denda Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Pendapatan klaim asuransi Keuntungan transaksi derivatif, bersih (Catatan 14)
114.580
94.914
84.377
56.274 27.706
63.563 17.464
67.139 2.063
323
-
41.651
Keuntungan selisih kurs, bersih Lain-lain (Catatan 34)
22.249
36.225 15.225
37.921
Penalty income Collection of receivables previously written-off Insurance claim income Gain on derivative transactions, net (Note 14) Gain on foreign exchange transactions, net Others (Note 34)
221.132
227.391
233.151
Total
Jumlah
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2010
2009
2008
Premi Asuransi Kerugian agunan yang ditarik kembali Promosi penjualan Sewa (Catatan 26d) Transportasi dan komunikasi Percetakan Pemasangan jaringan Beban lelang Beban penerimaan angsuran konsumen Listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Rapat dan pelatihan Materai Alat tulis kantor Honorarium konsultan Keperluan kantor Kebersihan lingkungan Fotocopy Perijinan Denda pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500)
207.646
138.938
153.066
71.742 52.267 20.251 15.801 11.586 11.106 10.806
128.278 50.956 17.374 9.766 5.836 6.325 6.673
144.439 74.175 21.302 23.194 5.660 4.921 -
9.890 8.212 6.798 4.072 4.028 3.923 2.385 1.837 1.103 981 671 7
6.713 3.392 1.398 2.147 2.045 3.616 1.558 1.059 863 368 180
5.753 3.739 2.184 34 2.118 2.000 2.698 1.133 882 324 2.895
Insurance Premium Losses on repossessed motor vehicle Sales promotions Rentals (Note 26d) Transportation and communication Printing Network installation Auction fee Consumers installment receipt expenses Electricity and water Repairs and maintenance Meeting and training Stamp Stationery Consultancy fees Office supplies Cleaning services Fotocopy License Tax penalty
6.217
1.718
3.465
Others (each below Rp500)
Jumlah
451.329
389.203
453.982
Total
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 2010
22. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS 2009
2008
Gaji dan tunjangan karyawan Insentif Lain-lain
242.260 159.017 64
211.070 81.877 3.490
211.519 59.338 2.903
Salaries and employees’ benefits Incentives Others
Jumlah
401.341
296.437
273.760
Total
Salaries and employees’ benefits include compensation received by the Company’s commissioners and directors (Note 1d).
Beban gaji dan tunjangan karyawan adalah termasuk kompensasi yang diterima komisaris dan direksi Perusahaan (Catatan 1d). 23. BEBAN PINJAMAN
23. FINANCING COSTS 2010
Bunga Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10, 26g dan 26h)
2008 Interest Third parties
255.880
300.026
427.250
20.690
26.196
36.239
28.945
21.383
22.139
2.643
4.128
7.889
637
-
-
Related parties (Notes 10, 26g and 26h) Bank provision fees and administration charges Amortization on bonds issuance costs (Note 15) Amortization on MTN issuance costs (Note 16)
308.795
351.733
493.517
Total
Provisi dan administrasi bank Amortisasi biaya-biaya emisi obligasi (Catatan 15) Amortisasi biaya-biaya emisi MTN (Catatan 16) Jumlah
2009
24. BEBAN LAIN-LAIN
24. OTHER EXPENSES 2010
2009
2008
Kerugian selisih kurs, bersih Kerugian transaksi derivatif, bersih (Catatan 14) Lain-lain
12.936
44.911 5.824
1.669
Loss on foreign exchange transactions, net Loss on derivative transactions, net (Note 14) Others
Jumlah
14.684
50.735
32.088
Total
1.748
-
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA
30.419
25. COOPERATION AGREEMENTS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juli 2006, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang terdiri dari Rp250.000 fasilitas committed line dan Rp250.000 fasilitas uncommitted line, dengan ketentuan bahwa maksimum bagian pembiayaan Bank Mandiri adalah sebesar 95% dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan, dari harga jual kendaraan bermotor setelah dikurangi dengan uang muka konsumen, dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan masa penarikan fasilitas dan dikenakan tingkat bunga tetap per penarikan serta akan ditinjau setiap saat.
Based on the Cooperation Agreement dated July 27, 2006, Bank Mandiri agreed to provide joint financing facilities for the purchases of twowheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000, which consists of Rp250,000 as the committed line facility and Rp250,000 as the uncommitted line facility, wherein Bank Mandiri’s financing portion is 95% and the rest is the Company’s financing portion, from the selling price of the motor vehicles after deducting the consumer’s downpayment, with the term of withdrawal period of twelve (12) months and the interest rate charged is fixed per drawdown, subject to be reviewed at any time.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri Mandiri)(continued)
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 4), serta jaminan pembelian kembali (buyback guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada Bank Mandiri, maka Perusahaan wajib membayar kepada Bank Mandiri.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 4), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay Bank Mandiri.
Berdasarkan Akta Notaris Tuti Sumarni, S.H. No. 1 tanggal 3 Oktober 2007, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of Tuti Sumarni, S.H. No. 1 dated October 3, 2007, Bank Mandiri agreed to provide joint financing facilities for the purchases of two-wheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 4), serta jaminan pembelian kembali (buyback guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada Bank Mandiri, maka Perusahaan wajib membayar kepada Bank Mandiri.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 4), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay Bank Mandiri.
Berdasarkan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 tanggal 20 Oktober 2009, Bank Mandiri setuju untuk memperpanjang fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 dated October 20, 2009, Bank Mandiri agreed to extend joint financing facilities for the purchases of twowheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Perjanjian dengan Bank Mandiri adalah perjanjian with recourse sehingga hutang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mandiri is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai tercatat hutang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rp774.316, Rp291.245 dan Rp470.486 (Catatan 13).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp774,316, Rp291,245, and Rp470,486 (Note 13).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 10 Maret 2004, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BRI”) setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru dan bekas dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dengan Perusahaan. Jangka waktu pembiayaan kepada konsumen adalah 4 (empat) tahun dengan maksimum pembiayaan konsumen sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor dan sisanya merupakan uang muka konsumen sebesar minimum 10%.
On March 10, 2004, based on the Cooperation Agreement on Motor Vehicle Credit Servicing with the Company, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BRI”) agreed to provide joint financing facilities to consumers in the form of funds made available for the purchases of new and secondhand two-wheeled motor vehicles with a maximum amount of Rp500,000. The term of financing to consumers is four (4) years with a maximum consumer financing at 90% from the selling price of the motor vehicle and the remaining portion is consumer’s downpayments at minimum 10%.
67
(Persero)
Tbk
(Bank
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Rakyat (continued)
Bagian pembiayaan Bank BRI dan Perusahaan masing-masing adalah sebesar maksimum 90% dan minimum 10% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Jangka waktu penarikan kredit adalah 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya. Tingkat bunga pembiayaan konsumen dikenakan tingkat bunga rata-rata tertimbang yang ditetapkan oleh Bank BRI dan Perusahaan.
Bank BRI’s and the Company’s financing portion is at a maximum of 90% and a minimum of 10%, respectively, from total of joint financing facility to consumers. The term of credit withdrawals is twelve (12) months and extendable for another twelve (12) months. The consumer financing interest rate charged is weighted average interest rate determined by Bank BRI and the Company.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan BPKB kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai melalui fasilitas ini (Catatan 4).
This credit facility is secured by BPKB of the twowheeled motor vehicles financed by this facility (Note 4).
Pada tanggal 17 Maret 2005, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor, Bank BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru dan bekas dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dengan Perusahaan.
On March 17, 2005, based on the Cooperation Agreement on Motor Vehicle Credit Servicing with the Company, Bank BRI agreed to extend joint financing facilities to consumers in the form of funds made available for the purchases of new and second-hand two-wheeled motor vehicles with a maximum amount of Rp500,000.
Jangka waktu pembiayaan kepada konsumen adalah 4 (empat) tahun dengan maksimum pembiayaan konsumen sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor dan sisanya merupakan uang muka konsumen sebesar minimum 10%. Bagian pembiayaan Bank BRI dan Perusahaan masingmasing adalah sebesar maksimum 90% dan minimum 10% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Jangka waktu penarikan kredit adalah 12 (dua belas) bulan.
The term of financing to consumers is four (4) years with a maximum consumer financing at 90% from the selling price of the motor vehicle and the remaining portion is consumer’s downpayments at a minimum of 10%. Bank BRI’s and the Company’s financing portion is at a maximum of 90% and a minimum of 10%, respectively, from total of joint financing facility to consumers. The term of credit withdrawals is twelve (12) months.
Tingkat bunga pembiayaan konsumen yang dikenakan adalah tingkat bunga rata-rata tertimbang yang ditetapkan oleh Bank BRI dan Perusahaan. Fasilitas kredit ini dijamin dengan BPKB kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai melalui fasilitas ini (Catatan 4).
The consumer financing interest rate charged is weighted average interest rate determined by Bank BRI and the Company. This credit facility is secured by BPKB of the two-wheeled motor vehicles financed by this facility (Note 4).
68
Indonesia
(Persero)
Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Rakyat (continued)
Pada tanggal 29 Mei 2006, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor, Bank BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru dan bekas dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dengan Perusahaan. Jangka waktu pembiayaan kepada konsumen adalah 4 (empat) tahun dengan maksimum pembiayaan konsumen sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor dan sisanya merupakan uang muka konsumen sebesar minimum 10%. Bagian pembiayaan Bank BRI dan Perusahaan masing-masing adalah sebesar maksimum 90% dan minimum 10% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Jangka waktu penarikan kredit adalah 12 (dua belas) bulan. Tingkat bunga pembiayaan konsumen yang dikenakan adalah tingkat bunga rata-rata tertimbang yang ditetapkan oleh Bank BRI dan Perusahaan. Fasilitas kredit ini dijamin dengan BPKB kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai melalui fasilitas ini.
On May 29, 2006, based on the Cooperation Agreement on Motor Vehicle Credit Servicing with the Company, Bank BRI agreed to extend joint financing facilities to consumers in the form of funds made available for the purchases of new and second-hand two-wheeled motor vehicles with a maximum amount of Rp500,000. The term of financing to consumers is four (4) years with a maximum consumer financing at 90% from the selling price of the motor vehicle and the remaining portion is consumer’s downpayments at a minimum of 10%. Bank BRI’s and the Company’s financing portion is at a maximum of 90% and a minimum of 10%, respectively, from total financing jointly extended to consumers. The term of credit withdrawals is twelve (12) months. The consumer financing interest rate charged is weighted average interest rate determined by Bank BRI and the Company. This credit facility is secured by BPKB of the two-wheeled motor vehicles financed by this facility.
Perjanjian dengan Bank BRI adalah perjanjian with recourse sehingga hutang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank BRI is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai tercatat hutang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rpnil, Rp2.634 dan Rp29.083 (Catatan 13).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rpnil, Rp2,634 and Rp29,083, respectively (Note 13).
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penerusan Kredit No. 2 tanggal 1 Nopember 2004, Perusahaan telah memperoleh persetujuan Kerjasama dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) dimana fasilitas kerjasama untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua ditingkatkan dari Rp300.000 menjadi Rp500.000. Seluruh fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving). Porsi pembiayaan BII dan Perusahaan masing-masing 95% dan 5% (Catatan 26b).
Based on the Credit Channeling Cooperation Agreement No. 2 dated November 1, 2004, the Company has obtained an approval letter from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) in which the cooperation facility for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles is increased from Rp300,000 to Rp500,000 on a revolving basis. The financing portion of BII and the Company is 95% and 5%, respectively (Note 26b).
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Pemberitahuan Penambahan Fasilitas Kerjasama KKB No. S.2010.448/Director3-Auto Loan tanggal 5 Agustus 2010, fasilitas kerjasama tersebut ditingkatkan menjadi Rp7.000.000 dengan tanggal jatuh tempo pada 31 Desember 2010.
The agreement has been amended several times, the latest based on the Notification of Addition of Vehicle Credit Cooperation Facility No. S.2010.448/Director3-Auto Loan dated August 5, 2010, the facility is increased to Rp7,000,000 with maturity date on December 31, 2010.
69
Indonesia
(Persero)
Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (continued)
Tingkat bunga efektif yang diberlakukan oleh Bank BII kepada Perusahaan adalah 16,00% - 18,00% per tahun pada tahun 2010, 15,75% - 23,00% per tahun pada tahun 2009 dan 15,75% - 22% per tahun pada tahun 2008. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bank BII melalui Perusahaan (Catatan 4). Selain itu, Perusahaan wajib mempertahankan nilai rasio perbandingan jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal disetor (gearing ratio) onshore dan off-shore tidak lebih dari 10 : 1.
The effective interest rate charged by Bank BII to the Company is 16.00% - 18.00% per annum in 2010, 15.75% - 23.00% per annum in 2009 and 15.75% - 22% per annum in 2008. The motor vehicles financed by Bank BII through the Company (Note 4) serve as collateral. Besides, the Company is obliged to maintain the gearing ratio on-shore and off-shore of not more than 10 : 1.
Perjanjian dengan BII adalah perjanjian without recourse sehingga hutang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara neto.
The arrangement with BII is on a without recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at net.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank BII tersebut di atas.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank BII.
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mega Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman pada tanggal 29 Juni 2000, beserta perubahan-perubahannya tanggal 15 Agustus 2001, 17 September 2001, 28 Desember 2001 dan 8 Maret 2002 (“Perjanjian Kerjasama”), PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”) dan Perusahaan setuju untuk melakukan kerjasama penerusan pinjaman kepada konsumen dengan target pencairan keseluruhan yang bersifat tidak berulang sebesar Rp480.000 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2002. Tingkat bunga tetap tahunan untuk setiap kelompok pencairan yang diberlakukan oleh Bank Mega kepada Perusahaan, yaitu untuk jangka waktu pembiayaan 1 (satu) tahun, 2 (dua) tahun, 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun masing-masing adalah 24%, 25%, 26% dan 26%.
Based on the Loan Channeling Cooperation Agreement dated June 29, 2000, and its amendments dated August 15, 2001, September 17, 2001, December 28, 2001 and March 8, 2002 (“Cooperation Agreements”), PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”) and the Company agreed to cooperate in channeling the non-revolving loan credits to consumers with a total targeted drawdown amount of Rp480,000 up to November 30, 2002. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch with a financing period of one (1) year is 24%, two (2) years is 25%, three (3) years and four (4) years are 26%.
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing tanggal 16 April 2003, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp300.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Mega Oto Joint Financing Cooperation Agreement dated April 16, 2003, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand twowheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp300,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOJF sampai dengan tanggal 31 Desember 2003.
The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the MOJF agreement until December 31, 2003.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mega Tbk (lanjutan)
PT Bank Mega Tbk (continued)
Dengan berakhirnya jangka waktu pencairan fasilitas MOJF di atas, maka pada tanggal 16 Desember 2003, Bank Mega setuju untuk melakukan perpanjangan perjanjian pembiayaan bersama berupa fasilitas MOJF kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000 yang bersifat tidak berulang. Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan Memorandum of Understanding (Memo Kesepakatan) sampai dengan tanggal 16 Desember 2004. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 5% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 15% untuk kendaraan bermotor bekas.
With the ending of the period of withdrawals of the MOJF facility, on December 16, 2003, Bank Mega agreed to extend the non-revolving MOJF facility agreement to consumers, to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp250,000. The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the Memorandum of Understanding up to December 16, 2004. The financing portion of Bank Mega is at a maximum of 99% and the Company’s portion is at a minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after the consumer’s down payments at a minimum of 5% for new motor vehicle and at a minimum of 15% for second-hand motor vehicle.
Tingkat bunga tahunan yang diberlakukan oleh Bank Mega terhadap Perusahaan bersifat tetap untuk setiap kelompok pencairan di mana ditentukan untuk jangka waktu pembiayaan 1 (satu) tahun: 15,50%, 2 (dua) tahun: 16,50%, 3 (tiga) tahun: 17,50% dan 4 (empat) tahun: 18,50% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOJF paripasu dengan Perusahaan.
The fixed annual interest rate charged by Bank Mega for each withdrawal batch with a financing period of one (1) year is 15.50%, two (2) years is 16.50%, three (3) years is 17.50% and four (4) years is 18.50% and subject to change at any time. The motor vehicles financed by the MOJF facility serve as collaterals on a pari-pasu basis with the Company.
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing tanggal 18 Mei 2006, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Mega Oto Joint Financing Cooperation Agreement dated May 18, 2006, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand twowheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp250,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOJF sampai dengan tanggal 18 Mei 2007. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 15% untuk kendaraan bermotor bekas.
The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the MOJF agreement until May 18, 2007. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99% and the Company’s portion is at minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10% for new motor vehicles and a minimum of 15% for second-hand motor vehicles.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mega Tbk (lanjutan)
PT Bank Mega Tbk (continued)
Tingkat bunga tahunan yang diberlakukan oleh Bank Mega terhadap Perusahaan bersifat tetap untuk setiap kelompok pencairan dimana ditentukan pertama kali untuk jangka waktu pembiayaan 1 (satu) tahun, 2 (dua) tahun dan 3 (tiga) tahun adalah fixed 18,00% per tahun dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOJF berikut dokumen kepemilikannya. Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing antara Perusahaan dan Bank Mega telah berakhir pada tanggal 2 Agustus 2007.
The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch with a financing period of one (1) year, two (2) years and three (3) years is fixed 18.00% per annum and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOJF facility and its documents ownership serve as collateral. The Loan Channeling Cooperation Agreement between the Company and Bank Mega has expired on August 2, 2007.
Berdasarkan Perjanjian Perubahan Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 16 April 2008, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Cooperation Agreement with Bank Mega dated April 16, 2008, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp250,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOJF sampai dengan tanggal 16 April 2009. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 15% untuk kendaraan bermotor bekas. Tingkat suku bunga tetap tahunan yang dikenakan oleh Bank Mega untuk setiap kelompok pencairan adalah 12,50% - 25,50% dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOJF berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 4).
The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the MOJF agreement until April 16, 2009. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99% and the Company’s portion is at minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10% for new motor vehicles and a minimum of 15% for second-hand motor vehicles. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 12.50% - 25.50% and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOJF facility and its documents ownership serve as collateral (Note 4).
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 26 Juni 2009, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Cooperation Agreement with Bank Mega dated June 26, 2009, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp150,000.
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mega Tbk (lanjutan)
PT Bank Mega Tbk (continued)
Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOJF sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 20% untuk kendaraan bermotor bekas. Tingkat suku bunga tetap tahunan yang dikenakan oleh Bank Mega untuk setiap kelompok pencairan adalah 14,00% dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOJF berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 4).
The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the MOJF agreement until June 26, 2010. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99% and the Company’s portion is at minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10% for new motor vehicles and a minimum of 20% for second-hand motor vehicles. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 14.00% and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOJF facility and its documents ownership serve as collateral (Note 4).
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 26 Juni 2009, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Pengalihan Portofolio (“MOPP”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Cooperation Agreement with Bank Mega dated June 26, 2009, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Pengalihan Portofolio (“MOPP”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp100,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOPP ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOPP sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 20% untuk kendaraan bermotor bekas. Tingkat bunga tahunan yang diberlakukan oleh Bank Mega terhadap Perusahaan bersifat tetap untuk setiap kelompok pencairan adalah 12,25% 16,00% pada tahun 2010 dan 17,75% - 18,50% pada tahun 2009 dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOPP berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 4).
The period of withdrawals of the MOPP facility started from the signing date of the MOPP agreement until June 26, 2010. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99% and the Company’s portion is at minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10% for new motor vehicles and a minimum of 20% for second-hand motor vehicles. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 12.25% - 16.00% in 2010 and 17.75% - 18.50% in 2009 and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOPP facility and its documents ownership serve as collateral (Note 4).
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mega Tbk (lanjutan)
PT Bank Mega Tbk (continued)
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama MOJF No. 028/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10 pada tanggal 21 Juni 2010 dan Perubahan Kedua Perjanjian Pengalihan Portofolio MOPP No. 029/ADDMOPP/LEGD-CRL/10 tanggal 21 Juni 2010 yang berisikan perpanjangan jangka waktu pencairan fasilitas MOJF dan MOPP hingga 26 September 2010.
The agreement has been amended several times, the latest was based on Fourth Amendment of Cooperation Agreement MOJF No. 028/ADDMOJF/LEGD-CRL/10 dated June 21, 2010 and Second Amendment Transfer of Portofolio Agreement MOPP No. 029/ADD-MOPP/LEGDCRL/10 dated June 21, 2010 which extend the withdrawal period of MOJF and MOPP facility until September 26, 2010.
Perjanjian dengan Bank Mega adalah perjanjian with recourse sehingga hutang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mega is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai tercatat hutang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rp118.343, Rp10.541 dan Rp5.917 (Catatan 13).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp118,343, Rp10,541 and Rp5,917, respectively (Note 13).
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 22 April 2003, PT Bank Central Asia Tbk (“Bank BCA”) setuju untuk melakukan kerjasama dengan Perusahaan dalam rangka pembiayaan bersama kepada konsumen, khususnya pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baru oleh konsumen dengan porsi pembiayaan Bank BCA secara keseluruhan sebesar Rp100.000. Jangka waktu pencairan fasilitas pembiayaan bersama berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dapat diperpanjang. Bagian pembiayaan Bank BCA adalah maksimum sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka konsumen sebesar minimum 20%, dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama adalah maksimum 4 (empat) tahun.
Based on the Joint Consumer Financing Cooperation Agreements dated April 22, 2003, PT Bank Central Asia Tbk (“Bank BCA”) agreed to enter into a cooperation with the Company in offering the joint consumer financing facilities to the consumers, especially for the purchases of new two-wheeled motor vehicles. Total maximum funds provided by Bank BCA amounted to Rp100,000. The period of withdrawals of this joint financing facility is twelve (12) months from the date of agreement and extendable. Bank BCA’s financing portion is at a maximum of 90% from the selling price of the motor vehicle after the minimum consumer’s downpayments of 20%, and the remaining portion will be covered by the Company. The maximum term of joint financing facility is four (4) years.
Pada tanggal 1 Desember 2003, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank BCA mengenai peningkatan plafond fasilitas pembiayaan bersama menjadi Rp500.000. Pada tanggal 14 April 2004, fasilitas di atas kemudian ditingkatkan menjadi Rp750.000 yang bersifat berulang (revolving).
On December 1, 2003, Bank BCA has approved to increase the limit of the joint financing facility to become Rp500,000. On April 14, 2004, the above facility is subsequently increased to Rp750,000 on a revolving basis.
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (continued)
Pada tanggal 16 Mei 2005, Perusahaan dan Bank BCA sepakat untuk mengadakan perubahan perjanjian sebagai berikut:
On May 16, 2005, the Company and Bank BCA agreed to amend the agreement as follows:
a.
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2003 sampai tanggal 20 Nopember 2003, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp200.000.
a.
starting from June 15, 2003 until November 20, 2003, the joint financing facility is Rp200,000.
b.
terhitung sejak tanggal 21 Nopember 2003 sampai tanggal 2 Pebruari 2004, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp500.000.
b.
starting from November 21, 2003 until February 2, 2004, the joint financing facility is Rp500,000.
c.
terhitung sejak tanggal 3 Pebruari 2004 sampai tanggal 13 April 2004, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp600.000.
c.
starting from February 3, 2004 until April 13, 2004, the joint financing facility is Rp600,000.
d.
terhitung sejak tanggal 14 April 2004 sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian oleh Bank BCA, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp750.000.
d.
starting from April 14, 2004 until the date which will be determined by Bank BCA, the joint financing facility is Rp750,000.
Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama antara Perusahaan dan Bank BCA telah berakhir pada tanggal 22 Mei 2009.
The Joint Consumer Financing Cooperation Agreements between the Company and Bank BCA has expired on May 22, 2009.
Perjanjian dengan Bank BCA adalah perjanjian with recourse sehingga hutang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank BCA is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saldo yang belum dilunasi atas perjanjian kerjasama ini sebesar Rp905.
As of December 31, 2008, the total amount outstanding under this cooperation agreement amounted to Rp905.
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
26. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
BALANCES
WITH
In the normal course of business, the Company is engaged in transactions with related parties. The related parties and nature of relationship are as follow:
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan sifat hubungan adalah sebagai berikut:
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) (i)
26. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) (i)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan sejak bulan Mei 2005. International Finance Corporation (“IFC”) merupakan pemegang saham perusahaan.
WITH
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) is the majority shareholder of the Company since May 2005. International Finance Corporation (“IFC”) is the shareholder of the Company.
(ii) Sejak tahun 2008, PT BII Finance Center mempunyai hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan. (iii) Pada tahun 2008, PT Bank Rabobank International Indonesia (“Rabobank”) mempunyai hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan. (iv) PT Wahanaartha Harsaka, PT Wahana Makmur Sejati dan PT Bumi Habitat Lestari memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
(ii) Since year 2008, PT BII Finance Center is under common ownership as with the Company. (iii) In year 2008, PT Bank Rabobank International Indonesia (“Rabobank”) was under common ownership as with the Company. (iv) PT Wahanaartha Harsaka, PT Wahana Makmur Sejati and PT Bumi Habitat Lestari have the same key management personnel as with the Company.
Sehubungan dengan perubahan pemegang saham mayoritas pada BII, pemegang saham Perusahaan, maka sejak tanggal 30 September 2008, Bank Danamon, Bank DBS dan Bank OCBC NISP tidak lagi diklasifikasikan sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In connection with the changes of major shareholders BII, the Company’s shareholder, Bank Danamon, Bank DBS and Bank OCBC NISP is no longer classified as a related party effective September 30, 2008.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The transactions and balances with related parties are as follows:
a.
a.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai rekening giro dan deposito berjangka pada BII masing-masing sebesar Rp75.059 (Catatan 3) atau 2,09% dari jumlah aset dan Rp182.725 (Catatan 3) atau 7,10% dari jumlah aset. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan mempunyai rekening giro dan deposito berjangka pada BII dan rekening giro pada Bank Rabobank masing-masing sebesar Rp160.293 (Catatan 3) atau 4,67% dari jumlah aset dan Rp4 (Catatan 3) atau 0,00% dari jumlah aset.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has current accounts and time deposits with BII amounting to Rp75,059 (Note 3) or 2.09% of total assets and Rp182,725 (Note 3) or 7.10% of total assets, respectively. As of December 31, 2008, the Company has current accounts and time deposits with BII and current accounts with Bank Rabobank amounting to Rp160,293 (Note 3) or 4.67% of total assets and Rp4 (Note 3) or 0.00% of total assets, respectively. Interest income earned from BII amounted to Rp6,906 or 0.46% of total revenues in year 2010 and Rp14,161 or 1.02% of total revenues in year 2009, which are recorded as part of “Interest Income” in the statements of income, respectively. Interest income earned from Bank BII and Rabobank amounted to Rp10,475 and Rp1 or 0.66% and 0.00%, respectively, of total revenues in year 2008, which are recorded as part of “Interest Income” in the statement of income.
Pendapatan bunga yang diperoleh dari BII adalah masing-masing sebesar Rp6.906 atau 0,46% dari jumlah pendapatan untuk tahun 2010 dan Rp14.161 atau 1,02% dari jumlah pendapatan pada tahun 2009, yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Bunga” pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga yang diperoleh dari Bank BII dan Rabobank masingmasing adalah sebesar Rp10.475 dan Rp1 atau 0,66% dan 0,00% dari jumlah pendapatan pada tahun 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Bunga” pada laporan laba rugi.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
26. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penerusan kredit dengan BII untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua (Catatan 4 dan 25). Porsi BII atas kerugian yang timbul dari penjualan agunan yang ditarik kembali atas perjanjian kerjasama tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2008 masing-masing sebesar Rp908 dan Rp6.801 disajikan secara bersih sebagai “Piutang Lain-lain - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca (Catatan 5). Porsi BII atas keuntungan yang timbul dari penjualan agunan yang ditarik kembali atas perjanjian kerjasama tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp1.425 disajikan secara bersih sebagai bagian “Hutang Lainlain - Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” (Catatan 13) pada neraca.
b.
The Company entered into credit channeling cooperation agreements with BII for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles (Notes 4 and 25). BII’s portion to the loss which arose from sales of foreclosed assets from the credit channeling cooperation agreements as of December 31, 2010 and 2008 amounting to Rp908 and Rp6,801, respectively is presented net as “Other Receivables - Related Party” in the balance sheet (Note 5). BII’s portion to the gain which arose from sales of foreclosed assets from the credit channeling cooperation agreements as of December 31, 2009 amounting to Rp1,425 is presented net as “Other Payable - Related Parties” (Note 13) in the balance sheet.
c.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Wahanaartha Harsaka (WAH), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagai dealer kendaraan bermotor merk Honda. Perusahaan telah melakukan pembayaran sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor oleh konsumen kepada WAH sebesar Rp87.139, Rp13.286 dan Rp10.348 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
c.
In the normal course of business, the Company enters into a cooperation with PT Wahanaartha Harsaka (WAH), a related party, as a dealer of Honda motor vehicles. The Company has made payments to WAH relating to the consumer financing on the purchases of motor vehicles totaling Rp87,139, Rp13,286 and Rp10,348 for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
d.
Kantor cabang Ciputat pada tahun 2010, 2009 dan 2008 disewa dari PT Wahana Makmur Sejati (WMS), pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Beban sewa untuk kantor Perusahaan tersebut adalah sebesar Rp285, Rp216 dan Rp283 atau sebesar 0,02%, 0,02% dan 0,02% dari jumlah beban masing-masing untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” pada laporan laba rugi (Catatan 21).
d.
The Ciputat office branch in years 2010, 2009 and 2008 is rented from PT Wahana Makmur Sejati (WMS), a related party. The rental charges for the Company’s offices amounted to Rp285, Rp216 and Rp283 or representing 0.02%, 0.02% and 0.02% of total expenses in year 2010, 2009 and 2008, respectively, and are presented as part of “General and Administrative Expenses - Rentals” in the statements of income (Note 21).
e.
Fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 7 Agustus 2002 (Catatan 13) dijamin dengan sertifikat Hak Guna Bangunan seluas sekitar 2.080 hektar berlokasi di Bogor atas nama PT Bumi Habitat Lestari dan jaminan perusahaan dari WMS, kesemuanya adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Tidak ada syarat-syarat yang mengikat kedua belah pihak kecuali WMS sebagai penjamin.
e.
The loan facility obtained by the Company from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk on August 7, 2002 (Note 13) is secured by the Rights to Use the Building (Hak Guna Bangunan) certificate of approximately 2,080 hectares of land located at Bogor under the name of PT Bumi Habitat Lestari and corporate guarantee from WMS, related parties. There are no binding conditions between both parties except for WMS as the guarantor.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
26. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
f.
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 29 Nopember 2002 dijamin dengan jaminan perusahaan dari WAH (Catatan 13). Tidak ada syarat-syarat yang mengikat kecuali WAH sebagai penjamin.
f.
The loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk on November 29, 2002 is secured by corporate guarantee from WAH (Note 13). There are no binding conditions except for WAH as the guarantor.
g.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari IFC dan BII, pemegang saham, masingmasing pada tanggal 6 Juli 2006 dan 30 Nopember 2007 (Catatan 10). Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp20.690, Rp26.196 dan Rp32.789 atau 1,59%, 2,02% dan 2,12% dari jumlah beban tahun 2010, 2009 dan 2008, dicatat sebagai bagian dari “Beban Pinjaman” pada laba rugi (Catatan 23).
g.
The Company obtained a credit facility from IFC and BII, a shareholder, on July 6, 2006 and November 30, 2007, respectively (Note 10). Interest incurred for this facility amounting to Rp20,690, Rp26,196 and Rp32,789 or 1.59%, 2.02% and 2.12% of total expenses in years 2010, 2009 and 2008, respectively, were recorded as part of “Financing Costs” in the statements of income (Note 23). As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company recorded accrued interest amounting to Rp1,709, Rp3,052 and Rp5,343 or 0.05%, 0.14% and 0.17%, respectively, of total liabilities, which were recorded as part of “Accrued Expenses” in the balance sheets (Note 11).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan mencatat bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp1.709, Rp3.052 dan Rp5.343 atau 0,05%, 0,14% dan 0,17% dari jumlah kewajiban, yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya yang Masih Harus Dibayar” pada neraca (Catatan 11). h.
h. Ringkasan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan persentase terhadap jumlah aset, kewajiban serta pendapatan dan beban atas saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: ·
·
Kas dan setara kas 2010 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia
·
2009
The summary of related party balances and percentages of related party balances to total assets, liabilities, revenues and expenses are as follows:
Cash and cash equivalents 2008
75.059
182.725
160.293
-
-
4
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia
Jumlah
75.059
182.725
160.297
Total
Persentase terhadap jumlah aset
2,09%
7,10%
4,67%
Percentage of total assets
·
Piutang lain-lain 2010
2009
Other receivables 2008
Perjanjian kerjasama pembiayaan – PT Bank Internasional Indonesia Tbk
908
-
6.801
Joint financing PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah
908
-
6.801
Total
0,03%
-
0,20%
Percentage to total assets
Persentase terhadap jumlah aset
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
26. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) ·
· Biaya masih harus dibayar 2010 International Finance Corporation PT Bank Internasional Indonesia Tbk – pinjaman subordinasi Jumlah Persentase terhadap jumlah kewajiban
2009
Accrued expenses 2008
860
2.607
4.492
849
445
851
International Finance Corporation PT Bank Internasional Indonesia Tbk subordinated loan
1.709
3.052
5.343
Total
0,05%
0,14%
0,17%
Percentage to total liabilities
·
· Hutang lain-lain 2010 BII Finance - pembiayaan kendaraan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
WITH
2009
Other payables 2008
15.830
14.235
7.267
-
1.425
-
BII Finance - financing facilities - vehicles PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah
15.830
15.660
7.267
Total
Persentase terhadap jumlah kewajiban
0,50%
0,70%
0,23%
Percentage to total liabilities
·
· Hutang hubungan istimewa 2010
2009
Due to related parties 2008
PT Bank Internasional Indonesia Tbk pinjaman subordinasi International Finance Corporation
100.000
100.000
100.000
22.617
68.250
113.750
PT Bank Internasional Indonesia Tbk subordinated loan International Finance Corporation
Jumlah
122.617
168.250
213.750
Total
3,91%
7,52%
6,77%
Percentage to total liabilities
Persentase terhadap jumlah kewajiban
·
· Pendapatan bunga 2010 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Jumlah Persentase terhadap jumlah pendapatan
2009
2008
6.906
14.161
10.475
-
-
1
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia
6.906
14.161
10.476
Total
0,46%
1,02%
0,66%
Percentage to total revenues
·
· Pembayaran dealer 2010 PT Wahanaartha Harsaka (WAH)
Interest income
2009 87.139
2008 13.286
79
Dealer payment
10.348
PT Wahanaartha Harsaka (WAH)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) ·
·
Umum dan administrasi 2010
2009
WITH
General and administrative 2008
PT Wahana Makmur Sejati (WMS) - beban sewa
285
216
283
PT Wahana Makmur Sejati (WMS) - rental charges
Jumlah
285
216
283
Total
0,02%
0,02%
0,02%
Percentage to total expenses
Persentase terhadap jumlah beban
·
26. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
·
Beban pinjaman 2010
2009
Financing cost 2008
International Finance Corporation PT Bank Internasional Indonesia Tbk pinjaman subordinasi
5.536
11.463
18.049
15.154
14.733
14.740
International Finance Corporation PT Bank Internasional Indonesia Tbk subordinated loan
Jumlah
20.690
26.196
32.789
Total
Persentase terhadap jumlah beban
0,57%
2,02%
2,12%
Percentage to total expenses
27. KEWAJIBAN IMBALAN PASKA-KERJA
27. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paskakerja sebesar Rp22.215, Rp13.507 dan Rp12.382 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
The Company recorded liability for postemployment benefits amounting to Rp22,215, Rp13,507 and Rp12,382 as of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Beban penyisihan imbalan paska-kerja yang dibebankan selama tahun berjalan adalah sebesar Rp11.019, Rp5.316 dan (Rp678) masing-masing pada tahun 2010, 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan tunjangan karyawan.
The related provisions charged to the statements of income amounted to Rp11,019, Rp5,316 and (Rp678) in years 2010, 2009 and 2008, respectively, and are presented as part of salaries and employee benefits.
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paskakerja untuk tahun 2010 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh Biro Pusat Aktuaria dan tahun 2009 dan 2008 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 25 Januari 2011, 19 Januari 2010 dan 16 Januari 2009 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company accrued the liability for postemployment benefits for year 2010 based on the independent actuarial calculation prepared by Biro Pusat Aktuaria and year 2009 and 2008 based on the actuarial calculation prepared by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, whose reports dated January 25, 2011, January 19, 2010 and January 16, 2009, respectively applied the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
2010 Tingkat diskonto (per tahun) Tingkat kenaikan gaji tahunan (per tahun) Tingkat mortalitas Usia pensiun
2009
2008
9,00%
10,00%
12,00%
7,00%
5,00%
5,00%
Tabel Mortalita Indonesia Indonesia Mortality Table 55 tahun
80
Discount rate (per annum) Annual salary increases (per annum) Mortality rate Retirement age
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. KEWAJIBAN (lanjutan)
IMBALAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASKA-KERJA
27. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Tabel berikut menyajikan komponen kewajiban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam neraca dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi.
The following tables summarize the components of employee benefits liability recognized in the balance sheets and the employee benefits expense recognized in the statements of income.
Rincian kewajiban atas imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
The details of the liability for post-employment benefits are as follows:
paska-kerja
2010 Nilai kini kewajiban imbalan paska-kerja Beban jasa lampau yang tidak diakui yang belum menjadi hak Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui
2009
2008 16.908
(1.902)
(2.114)
(14.386)
(1.287)
3.022
Unrecognized actuarial gain (loss)
22.215
13.507
12.382
Net liability in balance sheets
Nilai bersih kewajiban dalam neraca
(926)
The changes in the liability for post-employment benefits are as follows:
Mutasi kewajiban imbalan paska-kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2010
10.286
Present value of employee benefits obligation Unrecognized past service cost - nonvested
38.503
2009
2008
Saldo awal Beban imbalan paska-kerja karyawan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
13.507
12.382
11.019
5.316
(678)
Beginning balance Post-employment benefits expense during the year
(2.311)
(4.191)
(126)
Payments during the year
Saldo akhir kewajiban
22.215
13.507
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial bersih diakui dalam tahun berjalan Amortisasi atas beban jasa masa lalu - yang belum menjadi hak Penyesuaian atas perhitungan kewajiban imbalan paska-kerja Jumlah Beban Imbalan Paska-Kerja Karyawan
12.382
Ending balance of liability
Total post-employment benefits expense is as follows:
Jumlah beban imbalan paska-kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2010
13.186
2009
2008
8.013 1.765
4.029 1.029
2.334 3.049
1.028
45
287
213
213
775
-
-
(7.123)
Current service cost Interest cost Net actuarial losses recognized during the year Amortization of past service cost - non vested Adjustment on liability for postemployement benefits calculation
11.019
5.316
(678)
Total Post-Employment Benefits Expense
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. KEWAJIBAN (lanjutan)
IMBALAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASKA-KERJA
27. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Sejak bulan September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan asuransi jiwa dwiguna “Pesangon Plus” dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) dimana Manulife ditunjuk untuk mengelola dana yang diperoleh dari kontribusi Perusahaan. Manfaat program ini adalah pertanggungan asuransi atas pesangon seluruh karyawan tetap yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal maupun mengalami cacat tetap. Beban premi asuransi ditanggung oleh Perusahaan dan dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan membayar beban premi kepada Manulife Indonesia masing-masing sebesar Rp2.311 dan Rp800, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban - Gaji dan tunjangan karyawan” (Catatan 22).
Starting on September 2009, the Company has an agreement for the management of endowment life insurance “Pesangon Plus” with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife), in which Manulife is assigned to manage the fund arising from the Company’s contributions. The program benefits are insurance coverage of all qualified permanent employees’ severance who resigned, retired, died or suffered permanent disability. Insurance premium expense paid are borne by the Company and charged to current operations. In 2010 and 2009, the Company has paid insurance premium expense to Manulife amounted to Rp2,311 and Rp800, respectively, and are presented as part of “Expenses - Salaries and employees’ benefits” (Note 22).
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur agar suku bunga pinjaman dari bank (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate) dapat menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage its loan interest rate (cost of fund) using fixed rate in order to cover interest rate which are charged to consumers.
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan kewajiban Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate.
31 Desember 2010/December 31, 2010 Bunga Tetap/Fixed rate Bunga Mengambang/ Floating rate ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen - bersih Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset non keuangan Jumlah aset KEWAJIBAN Hutang bank Hutang obligasi - bersih Hutang MTN - bersih Hutang hubungan istimewa Kewajiban derivatif Hutang lain-lain Kewajiban non keuangan Jumlah kewajiban Bersih
Kurang dari satu tahun/. Less than one year
Tidak dikenakan bunga/Non interest sensitive
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
Jumlah/ Total
126.893
-
-
-
7.146
134.039
ASSETS Cash and cash equivalents
-
1.560.389 1.000
1.602.231 -
3.071
30.829
3.162.620 34.900
Consumer financing receivables - net Other receivables
-
-
-
-
133.305 133.837
133.305 133.837
Prepaid expenses and advances Non financial assets
126.893
1.561.389
1.602.231
3.071
305.117
3.598.701
Total assets
-
224.681 130.482
626.379 774.030 348.525 122.617 1.747 1.135.661 130.482
LIABILITIES Bank loans Bonds payable - net MTN payables - net Due to related parties Derivatitives payable Other Payables Non financial liabilties
799.420
-
355.163
3.139.441
Total liabilities
802.811
3.071
459.260
Net
-
494.621 774.030 149.395 22.617 1.747 542.448 -
131.758 199.130 100.000 368.532 -
-
1.984.858
126.893
(423.469)
82
(50.046)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company has maintained prudent analysis and credit approval and also monitored receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad debts.
·
·
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
The Company’s exposure to credit risk mainly comes from the customer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. ·
Maximum exposure to credit risk
·
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah debitur bergerak dari aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang konsumennya kebanyakan adalah perorangan dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of consumer financing receivables of the Company:
2010 Perorangan
3.162.620
2009 2.089.523
2008 2.924.768
Individual
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini mempertimbangkan jatuh tempo untuk aset keuangan yaitu piutang pembiayaan konsumen dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan mempunyai jangka waktu pinjaman dari bank yang disesuaikan dengan jangka waktu (tenor) yang diberikan kepada konsumen.
Liquidity risk is the risk to a shortage of funds and to solve the problem using a liquidity planning tool. This tool considers the maturity of both its financial assets, which is consumer financing receivables and prepare projected cash flows from operations. The Company has term bank loan facilities which are adjusted with the tenor of financing given to consumers’ tenor.
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities at December 31, 2010 based on contractual undiscounted payments:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer
3-12 bulan/ 3-12 months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
Jumlah/ Total
45.768
-
-
-
45.768
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances dealer advances
Jumlah aset keuangan
619.541
1.152.484
1.602.231
3.071
3.377.327
Total financial assets
KEWAJIBAN Hutang bank Biaya masih harus dibayar Hutang obligasi - bersih Hutang MTN - bersih Hutang hubungan istimewa Kewajiban derivatif Hutang lain-lain
119.835 22.617 384.036
374.786 48.545 774.030 149.395 1.747 383.093
131.758 199.130 100.000 368.532
-
626.379 48.545 774.030 348.525 122.617 1.747 1.135.661
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN payable - net Due to related parties Derivatives payable Other Payables
Jumlah kewajiban
526.488
1.731.596
799.420
-
3.057.504
Total liabilities
802.811
3.071
319.823
Net
Bersih
134.039 408.905 30.829
1.151.484 1.000
93.053
1.602.231 -
(579.112)
29. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
3.071
134.039 3.162.620 34.900
29. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
31 Desember 2010/December 31, 2010
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit and loss
Biaya perolehan diamortisasi/ amortized cost
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka uang muka dealer Jumlah aset keuangan
134.039
-
-
134.039
134.039
3.162.620 34.900
-
-
3.162.620 34.900
3.322.215 34.900
45.768
-
-
45.768
45.768
Financial assets: Cash and cash Equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances - dealer advances
3.377.327
-
-
3.377.327
3.536.922
Total financial assets
Kewajiban keuangan:
Financial liabilities:
Hutang bank Biaya masih harus dibayar Hutang obligasi - bersih Hutang MTN - bersih Hutang lain-lain Kewajiban derivatif Hutang hubungan istimewa
-
626.379 48.545 774.030 348.525 1.135.661 122.617
Jumlah kewajiban keuangan
-
3.055.757
1.747 -
1.747
84
626.379 48.545 774.030 348.525 1.135.661 1.747 122.617
631.373 48.545 799.760 348.525 1.142.547 1.747 125.003
Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN payable - net Other payables Derivatives payable Due to related parties
3.057.504
3.097.500
Total financial liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL (continued)
INSTRUMENTS
BY
CATEGORY
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang hubungan istimewa dan biaya dibayar dimuka dan uang muka - uang muka dealer mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, due from a related party and prepaid expenses and advances - dealer advances approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, hutang bank, hutang lain-lain, medium-term notes dan hutang hubungan istimewa ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif pada tanggal 31 Desember 2010.
The fair value of consumer financing receivables, bank loans, other payables, medium term notes and due to related parties are determined by discounted cash flow using effective interest rate as of December 31, 2010.
Nilai wajar dari piutang lain-lain - pinjaman karyawan ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
The fair value of other receivables - loan to employees is determined by using discounted cash flows using effective interest rate.
Nilai wajar dari hutang obligasi dinilai berdasarkan harga pasar.
The fair value of bonds payable is calculated using market price.
30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
30. ASSETS AND CURRENCY
Aset Kas dan bank Piutang derivatif
IN
FOREIGN
The Company has assets and liabilities in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: 2010
LIABILITIES
2009
2008
AS$/US$
110.166 -
AS$/US$
477.298 368.510
AS$/US$
60.759 3.912.373
Assets Cash on hand and in bank Derivative receivable
Aset dalam mata uang asing (dalam nilai penuh)
AS$/US$
110.166
AS$/US$
845.808
AS$/US$ 3.973.132
Assets in foreign currency (in full amount)
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
Kewajiban Kewajiban derivatif Hutang bank
AS$/US$
991
194.622 5.555.561
Rp
7.951
AS$/US$
588.731 17.111.115
Rp
AS$/US$
43.506
46.666.669
Kewajiban dalam mata uang asing (dalam nilai penuh)
AS$/US$ 5.750.183
AS$/US$ 17.699.846
AS$/US$ 46.666.669
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
Rp
Rp
Aset/(Kewajiban), Bersih (dalam nilai penuh)
AS$/US$(5.640.017)
AS$/US$(16.854.038)
AS$/US$(42.693.537)
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
Rp
Rp
51.700
(50.709)
166.379
(158.428)
85
437.171
(393.665)
Equivalent in Rupiah Liability Derivatives payable Liabilities in foreign currency (in full amount) Equivalent in Rupiah
Assets/(Liabilities), Net (in full amount) Equivalent in Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi - disingkat Jabotabek, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera), baik untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
The Company has consumer financing activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi - abbreviated Jabotabek, East Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi, Central Java, West Java and Sumatera), for new and second-hand motor vehicles. Therefore, geographical segment information is presented as the primary basis of segment reporting.
Informasi segmen menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut:
The segment information based on marketing geographical areas is as follows:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Barat/ West Java
555.516
Sumatera/ Sumatera
309.900
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Jumlah/ Total
426.872
2.711.277
Jumlah Bersih/ Amount - Net
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
851.711 -
-
-
-
-
-
Jumlah pendapatan
851.711
567.278
555.516
309.900
426.872
2.711.277
(984.657)
1.492.012
Total revenues
236.570 393.963
163.412 276.477
134.333 253.810
85.326 149.054
141.433 195.464
761.074 1.268.768
(984.657)
761.074 284.111
Segment expenses: Operating expenses Financing costs
13.966 3.677
24.746 3.527
22.768 3.106
11.058 1.939
18.629 3.795
91.167 16.044
91.167 16.044
Provision for impairment losses Depreciation
Jumlah beban
648.176
468.162
414.017
247.377
359.321
2.137.053
Hasil segmen
203.535
99.116
141.499
62.523
67.551
574.224
Beban segmen: Beban usaha Beban pinjaman Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Penyusutan
567.278
Jawa Tengah/ Central Java
(984.657) -
(984.657) -
1.726.620 (234.608)
Segment revenues Unallocated revenues
1.152.396
Total expenses
339.616
Segment results
Beban tidak dapat dialokasi Beban pinjaman tidak dapat dialokasi Penyusutan tidak dapat dialokasi
106.280
Unallocated expenses
24.684
Unallocated financing costs
14.738
Unallocated depreciation
Laba sebelum beban pajak
193.914
Income before tax expense
Beban pajak
56.053
Tax expense
Laba bersih
137.861
Net income
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2010/December 31, 2010
Jabotabek/ Jabotabek Aset segmen
2.863.088
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi 1.982.923
Jawa Tengah/ Central Java 1.865.663
Jawa Barat/ West Java 955.025
Sumatera/ Sumatera 1.395.151
Jumlah/ Total 9.061.850
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Jumlah Bersih/ Amount - Net
(5.829.368)
Aset tidak dapat dialokasi Jumlah aset Kewajiban segmen Akun dengan kantor pusat Kewajiban segmen dikurangi akun dengan kantor pusat
3.232.482
Segment assets
366.219
Unallocated assets
3.598.701
Total assets Segment liabilities
2.765.636
1.724.627
1.714.700
327.395
1.206.140
7.738.498
-
7.738.498
(2.719.809)
(1.689.880 )
(1.685.703)
(309.259)
(1.168.424 )
(7.573.075)
-
(7.573.075)
Account with head office
165.423
Segment liabilities less account with head office
Kewajiban tidak dapat dialokasi
2.974.018
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban
3.139.441
Total liabilities
29.416
Segment acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap kantor pusat
28.736
Acquisitions of property and equipment in head office
Jumlah perolehan aset tetap
58.152
Total acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap segmen
45.827
10.041
34.747
6.387
28.997
3.319
18.136
37.716
2.823
6.846
87
165.423
29.416
-
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2009/December 31, 2009
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Barat/ West Java
Sumatera/ Sumatera
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Jumlah/ Total
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
635.817
427.840
407.378
260.806
358.367
2.090.208
-
-
-
-
-
-
Jumlah pendapatan
635.817
427.840
407.378
260.806
358.367
2.090.208
Beban segmen: Beban usaha Beban pinjaman Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Penyusutan
192.920 353.472
105.829 231.602
90.593 217.745
77.748 142.440
112.098 188.128
579.188 1.133.387
43.924 2.163
58.378 2.021
46.838 2.073
17.131 1.127
21.104 2.830
187.375 10.214
Jumlah beban
592.479
397.830
357.249
238.446
324.160
1.910.164
Hasil segmen
43.338
30.010
50.129
22.360
34.207
180.044
Jumlah Bersih/ Amount - Net
(770.519) (770.519) (770.519) (770.519) -
1.319.689
Segment revenues
68.081
Unallocated revenues
1.387.770
Total revenues
187.375 10.214
Segment expenses: Operating expenses Financing costs Provision for impairment losses Depreciation
1.139.645
Total expenses
579.188 362.868
248.125
Segment results
Beban tidak dapat dialokasi Beban pinjaman tidak dapat dialokasi Penyusutan tidak dapat dialokasi
157.187
Unallocated expenses
9.471
Unallocated depreciation
Laba sebelum beban pajak
92.602
Income before tax expense
Beban pajak
31.931
Tax expense
Laba bersih
60.671
Net income
(11.135)
88
Unallocated financing costs
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2009/December 31, 2009
Jabotabek/ Jabotabek Aset segmen
2.004.274
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/ East Java Bali, Kalimantan Jawa Tengah/ and Sulawesi Central Java 1.414.133
1.285.470
Jawa Barat/ West Java 813.161
Sumatera/ Sumatera 983.432
Jumlah/ Total 6.500.470
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Jumlah Bersih/ Amount - Net
(4.674.483 )
Aset tidak dapat dialokasi Jumlah aset Kewajiban segmen Akun dengan kantor pusat Kewajiban segmen dikurangi akun dengan kantor pusat
4.502.032 (4.468.762)
2.001.726 (1.977.435)
1.825.987
Segment assets
746.833
Unallocated assets
2.572.820
Total assets
2.031.475
1.018.843
1.480.363
11.034.439
-
11.034.439
(2.013.089)
(1.009.163 )
(1.462.660 )
(10.931.109)
-
(10.931.109)
103.330
-
Segment liabilities Account with head office
103.330
Segment liabilities less account with head office
Kewajiban tidak dapat dialokasi
2.133.103
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban
2.236.433
Total liabilities
16.625
Segment acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap kantor pusat
24.960
Acquisitions of property and equipment in head office
Jumlah perolehan aset tetap
41.585
Total acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap segmen
33.270
3.932
24.291
2.936
18.386
4.831
9.680
17.703
2.521
2.405
89
16.625
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2008/December 31, 2008
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Barat/ West Java
Sumatera/ Sumatera
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Jumlah/ Total
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
494.284
307.512
290.144
201.132
319.640
1.612.712
-
-
-
-
-
-
Jumlah pendapatan
494.284
307.512
290.144
201.132
319.640
1.612.712
Beban segmen: Beban usaha Beban pinjaman Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Penyusutan
195.641 58.698
89.458 70.681
78.931 62.574
86.669 79.368
99.083 50.324
549.782 321.645
87.699 1.899
56.354 2.121
69.578 1.569
51.048 919
11.324 2.464
276.003 8.972
Jumlah beban
343.937
218.614
212.652
218.004
163.195
1.156.402
Hasil segmen
150.347
88.898
77.492
(16.872)
156.445
456.310
Jumlah Bersih/ Amount - Net
(571.850) (571.850) (571.850) (571.850) -
1.040.862
Segment revenues
540.603
Unallocated revenues
1.581.465 549.782 (250.205) 276.003 8.972
Total revenues Segment expenses: Operating expenses Financing costs Provision for impairment losses Depreciation
584.552
Total expenses
996.913
Segment results
Beban tidak dapat dialokasi Beban pinjaman tidak dapat dialokasi Penyusutan tidak dapat dialokasi
210.048
Unallocated expenses
743.722
Unallocated financing costs
Laba sebelum beban pajak
38.080
Beban pajak
17.369
Tax expense
Laba bersih
20.711
Net income
5.063
90
Unallocated depreciation Income before tax expense
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2008/December 31, 2008
Jabotabek/ Jabotabek Aset segmen
2.302.633
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/ East Java Bali, Kalimantan Jawa Tengah/ and Sulawesi Central Java 1.452.874
1.300.538
Jawa Barat/ West Java 881.673
Sumatera/ Sumatera 1.268.350
Jumlah/ Total 7.206.068
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Jumlah Bersih/ Amount - Net
(4.451.625 )
Aset tidak dapat dialokasi Jumlah aset Kewajiban segmen Akun dengan kantor pusat Kewajiban segmen dikurangi akun dengan kantor pusat
2.754.443
Segment assets
678.524
Unallocated assets
3.432.967
Total assets Segment liabilities
2.186.674
1.355.145
1.236.174
874.761
1.074.251
6.727.005
-
6.727.005
(2.179.346)
(1.343.863 )
(1.224.497)
(868.917 )
(1.066.649 )
(6.683.272)
-
(6.683.272)
43.733
-
Account with head office
43.733
Segment liabilities less account with head office
Kewajiban tidak dapat dialokasi
3.113.518
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban
3.157.251
Total liabilities
17.222
Segment acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap kantor pusat
10.990
Acquisitions of property and equipment in head office
Jumlah perolehan aset tetap
28.212
Total acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap segmen
7.328
2.946
11.282
5.036
11.677
2.502
5.844
7.602
2.247
4.491
91
17.222
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
32. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan pada Catatan 2d, 2e dan 2f, penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006) berdampak pada penyesuaian penurunan nilai aset keuangan, yaitu piutang pembiayaan konsumen, yang diakui dalam saldo laba awal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
As stated in Notes 2d, 2e and 2f, the initial adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) had an impact on the adjustment of financial asset impairment on consumer financing receivables which was recognized in retained earnings beginning for the year ended December 31, 2010.
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company has identified the following transitional adjustment in accordance with the Technical Bulletin No.4 concerning the transitional provisions for the first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK no. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca awal Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to the Company’s opening balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Neraca
Sebelum disesuaikan/ Before adjustment
Penyesuaian Transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006/ Transitional adjustments to PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006)
Setelah disesuaikan/ As adjusted
Balance Sheet
Aset Penyisihan kerugian penurunan nilai Ekuitas Saldo laba awal belum dicadangkan
Assets (50.519)
(14.988)
25.974
(14.988)
(65.507)
Allowance for impairment losses
10.986
Stockholders’ Equity Beginning retained earnings unappropriated
The above transitional adjustment was derived from the reassessment of impairment losses for financial assets (consumer financing receivables) in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2e.
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan (piutang pembiayaan konsumen) sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2e. 33. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
33. STANDARDS EFFECTIVE
ISSUED
BUT
NOT
YET
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
92
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
33. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011
a)
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan tahun sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a)
PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous years and with the financial statements of other entities.
b)
PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b)
PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c)
PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
c)
PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
d)
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d)
PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e)
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
e)
PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
f)
PSAK No. 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
f)
PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
33. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on (continued):
g)
PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud” menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
g)
PSAK No. 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
h)
PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
h)
PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue” identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
i)
PSAK No. 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.
i)
PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
j)
PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
j)
PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
k)
PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
k)
PSAK No. 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
l)
PSAK No. 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
l)
PSAK No. 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
94
or
after
January
1,
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
33. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on (continued):
m) ISAK No. 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
m) ISAK No. 17 “Interim Financial Reporting and Impairment” requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a)
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a)
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
b)
PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
b)
PSAK No. 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” establishes accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No.24 (Revised 2010) “Employee Benefits”.
c)
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
c)
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” establishes the accounting and disclosure for employee benefits.
d)
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
d)
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” prescribe the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
e)
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
e)
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” establish principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
95
or
after
January
1,
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
33. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
BUT
NOT
YET
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on (continued):
f)
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
f)
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” require disclosures in financial statements that unable users to evaluate the significance of financial instruments for the financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
g)
ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” berkaitan dengan bagaimana suatu entitas dapat memperhitungkan konsekuensi pajak atas suatu perubahan dalam status pajaknya atau para pemegang sahamnya.
g)
ISAK No. 20 “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” deals with how an entity should account for the tax consequences of a change in its tax status of that of its shareholders.
or
after
January
1,
2012
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya. 34. REKLASIFIKASI AKUN
34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in year 2009 and 2008, financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the year 2010 financial statements as follows:
Akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2009 dan 2008, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2010 sebagai berikut:
31 Desember 2009/December 31, 2009 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported PENDAPATAN Pendapatan administrasi Pendapatan lain-lain Pendapatan tarik barang Pendapatan pengembalian premi asuransi Lain-lain Jumlah pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
4.459
(4.459)
-
3.317 11.908 231.850 1.355.527
(3.317) 3.317 (4.459) 32.243
15.225 227.391 1.387.770
REVENUES Administration income Other income Repossession of motor vehicles income Insurance premium refund income Others Total other income Total revenues
128.278 138.938 1.295.168
EXPENSES General dan administrative expenses Loss on repossessed motor vehicle Insurance premium expense Total expenses
467.610
36.702
504.312
BEBAN Beban umum dan administrasi Kerugian agunan yang ditarik kembali Biaya premi asuransi Jumlah beban
132.737 102.236 1.262.925
(4.459) 36.702 32.243
96
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
34. RECLASSIFICATION (continued)
OF
ACCOUNTS
31 Desember 2008/December 31, 2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported ASET Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang atas transaksi pembiayaan bersama PENDAPATAN Pendapatan administrasi Pendapatan lain-lain Pendapatan tarik barang Pendapatan pelunasan awal Lain-lain Keuntungan selisih kurs, bersih Jumlah pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan
Reklasifikasi/ Reclassifications
6.801
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
(6.801)
-
6.801
6.801
354.959
126.719
481.678
7.483 1.621 36.300
(7.483) (1.621) 1.621
37.921
123 240.757 1.462.352
(123) (7.606) 119.113
233.151 1.581.465
BEBAN Beban umum dan administrasi Kerugian agunan yang ditarik kembali Biaya premi asuransi Beban lain-lain Kerugian selisih kurs, bersih Jumlah beban
151.922 26.347
(7.483) 126.719
144.439 153.066
30.542 1.424.272
(123) 119.113
30.419 1.543.385
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
ASSETS Due from a related party Other receivables - related party
-
35. COMPLETION STATEMENTS
Receivables on joint financing transactions REVENUES Administration income Other income Repossession of motor vehicles income Early termination income Others Gain on foreign exchange transactions, net Total other income Total revenues EXPENSES General dan administrative expenses Loss on repossessed motor vehicle Insurance premium expense Other expense Loss on foreign exchange transactions, net Total expenses
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements which were completed on February 22, 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 22 Pebruari 2011.
97