PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG DALAM PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN (THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS’ RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)
Guruh Satria Panji Tisna, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman
[email protected] Biology Education Department Faculty of Teacher Training and Education Siliwangi University Tasikmalaya
Abstract This research is conducted with the purpose to know the difference of the students’ achievements in the learning process use guided inquiry model and free inquiry on the enviromental changes at the Xth grade of the 7th Public Senior School Tasikmalaya City. This research was conducted in January 2015 until March 2015 in 7th Public Senior School Tasikmalaya City. The research method used pre experimental. Data collection techniques such as engineering test. The instrument of this research is the students’ result of learning on the enviromental changes. the population was all of the students Math and Science in Xth grade in the 7th Public Senior High School Tasikmalaya City are 4 classes and the sample of the students used are 2 classes taken by cluster random sampling are Xth Math and Science class 1 and Math and Science class 2 that both of it consists of 32 people. The technique of analyzing the data used is the difference average of two mean (t-test) with the significance level (α) = 5%. Based on the result of data analysis and the hypothesis testing, it is the average of students studies result which learning process used guided inquiry model as 3,16 and free inqury as 2,97. From based result of analyzing data and test of hypothesis can be concluded that there was a difference of students studies result used guided inquiry model and free inquiry on the enviromental changes at the Xth grade of the 7th Public Senior High School Tasikmalaya City.
Keywords : Inquiry Model, Free Inquiry, Result of Learning
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang dalam pembelajaranya menggunakan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas pada materi perubahan lingkungan di kelas X SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Maret 2015 di SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pre experimental. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar pada materi perubahan lingkungan. Populasi seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya sebanyak 4 kelas dan sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yang di ambil secara cluster random sampling yaitu kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata ( uji-t) dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing sebesar 3,16, dan model inkuiri bebas sebesar 2,97. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas pada materi perubahan lingkungan di kelas X MIPA SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya.
Kata kunci: Model inkuiri terbimbing, inkuiri bebas, hasil belajar.
Pendahuluan Di Indonesia pendidikan masih dalam tahap berkembang, faktor adanya pergantian kurikulum pendidikan berdampak pada kurang efektifnya proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang seharusnya bertujuan agar peserta didik dapat menguasai ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik jarang sekali terpenuhi. Proses pembelajaran yang hanya didominasi oleh seorang guru sebagai pemateri harus dirubah supaya terciptanya proses pembelajaran yang melibatkan interaksi antara guru dan peserta didiknya. Penerapan model-model pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat memberikan hasil belajar yang terbaik bagi peserta didik. Penggunaan model pembelajaran ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan karakteristik pembahasan materi yang akan disampaikan. Bilamana model pembelajaran yang diberikan oleh para guru/pengajar inovatif yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik bahan ajar, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan membangkitkan motivasinya untuk belajar sehingga belajar bukan menjadi sebuah kewajiban/keharusan, tapi sebuah kebutuhan yang berguna untuk masa depan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya, terungkap bahwa nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada materi perubahan lingkungan adalah 2,84 sehingga masih kurang memuaskan dan berada di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu 3,00. Selanjutnya, guru tersebut juga mengemukakan bahwa penyebab hal tersebut adalah sebagian peserta didik kurang dapat memahami materi pelajaran yang diakibatkan dari belum optimalnya penggunaan model pembelajaran. Terkadang pada pembahasan mengenai biologi, guru sudah berusaha untuk menjelaskan secara lebih jelas, namun motivasi dan minat peserta didik dalam proses pembelajaran masih dirasa kurang. Oleh karena itu, dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah yang akan dilakukan oleh peserta didik itu sendiri, peserta didik dapat dengan mudah mudah memahami pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga dapat memperbaiki hasil belajar peserta didik.
Model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas yang akan
digunakan tentu saja memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah membuat peserta didik aktif dalam menemukan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan cara bagi peserta didik untuk membangun kecakapan–kecakapan intelektual. Sedangkan perbedaannya adalah jika pada model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajarannya peserta didik diberikan bimbingan serta pengarahan oleh guru untuk menemukan pengetahuan sedangkan pada inkuiri bebas pada proses pembelajarannya peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan sendiri pengetahuan yang diberikan.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas pada materi perubahan lingkungan di kelas X SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014-2015.
Metode Penelitian Penelitian Ini menggunakan metode pre-eksperimen. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu mendaftar semua anggota populasi sasaran dan kemudian memilih sampel diantaranya, pemilihan sampel dengan cara acak, memilih salah satu kelas dari keseluruhan populasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre eksperimen studi “one shot case study”. Menurut Arikunto, Suharsimi (2013:124) “Dalam melakukan penelitian dengan desain ini maka peneliti hanya mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh. Kemudian diadakan post test. Dari hasil post test diambil kesimpulan”. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, kedua kelompok akan diberi soal tes yang sama sehingga didapatkan dua hasil tes yang selanjutnya akan dianalisis.
Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Belajar Peserta Didik yang Dalam Pembelajarannya Mengunakan Model Inkuiri Terbimbing Berdasarkan
hasil
yang
telah
penulis
lakukan,
pembelajarannya menggunakan model inkuiri diperoleh data
dengan s2 = 8,40 dari s = 2,90 dan nilai
yang
dalam
= 27,88
2hitung 1,90 <2tabel 7,81 dengan
kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi pada materi perubahan lingkungan di SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya adalah 3,00. Dari hasil skala konversi , nilai ratarata maka pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing telah mencapai KKM yang telah ditentukan. Hasil belajar peserta didik yang menggunakan model inkuiri terbimbing memiliki hasil belajar yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan pembelajaran
inkuiri terbimbing dapat
menciptakan saling kerjasama diantara peserta didik maupun dengan guru dalam mengerjakan tugas kelompok, meningkatkan pemahaman konsep dan proses dalam pembelajaran, melatih peserta didik untuk berkomunikasi dengan teman kelompoknya, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dengan secara aktif sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami isi materi yang sedang dipelajari dengan adanya bimbingan dari seorang guru. 2. Hasil Belajar Peserta Didik yang dalam Pembelajarannya Menggunakan Model Inkuiri Bebas Berdasarkan hasil yang telah penulis lakukan, yang dalam pembelajarannya menggunakan model inkuiri diperoleh data
= 26,06
dengan s2 = 9,48 dari s = 3,08 dan nilai 2hitung 2,63 <2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi pada materi perubahan lingkungan di SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya adalah 3,00. Dari hasil skala konversi ,nilai ratarata maka pembelajaran yang menggunakan model inkuiri bebas belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model inkuiri terbimbing memiliki hasil belajar yang lebih rendah di bandingkan dengan model inkuiri terbimbing, hal ini dikarenakan pada model pembelajaran inkuiri bebas peserta didik kurang mampu memaksimalkan waktu yang diberikan sehingga peserta didik memperoleh nilai yang kurang maksimal. 3. Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang dalam Pembelajarannya Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Peneliti menggunakan kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 sebagai sampel dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas sebagai perlakuan. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang dalam pembelajarannya mengunakan model inkuiri terbimbing diperoleh data
= 27,88 dengan s2 = 8,40 dari s = 2,90 dan nilai
2hitung 1,90
<2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Adapun KKM pelajaran Biologi di kelas X SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya adalah 3,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas X MIPA 1 pada materi perubahan lingkungan adalah 3,16. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang mengunakan model inkuiri terbimbing telah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang dalam pembelajarannya menggunakan model inkuiri bebas diperoleh diperoleh data
= 26,06 dengan s2 = 9,48 dari s = 3,08 dan nilai
2hitung 2,63 <2tabel
7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi pada materi perubahan lingkungan di SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya adalah 3,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas X MIPA 2 pada materi perubahan lingkungan adalah 2,96. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan model inkuiri bebas belum mencapai KKM yang telah ditentukan.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan inkuiri bebas pada materi perubahan lingkungan di kelas X SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan: 1. guru dianjurkan untuk memilih model pembelajaran inkuiri terbimbing karena berdasarkan penelitian ini, hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik mendapat nilai rata-rata yang baik; 2. untuk penggunaan model pembelajaran inkuiri bebas guru hendaknya memperhatikan waktu dan materi yang disampaikan serta dianjurkan diberikan kepada peserta didik yang umumnya sudah berpengalaman pada model inkuiri bebas; 3. untuk penggunaan model inkuiri terbimbing guru hendaknya lebih berinteraksi dengan peserta didik; dan 4. bagi
peneliti
selanjutnya,
hendaknya
mencoba
menerapkan
model
pembelajaran inkuiri terbimbing ataupun model pembelajaran inkuiri bebas pada materi yang lain.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik untuk Penelitian Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Jauhar,
M. (2011). Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
sampai
Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press.
Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Poses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung. Riwayat Penulis Guruh Satria Panji Tisna adalah mahasiswa angkatan 2011 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2015).