LIB TANO NIHA: SEBUAH MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAA.N UIKM
DI KABUPATEN NIAS
TESIS
Oleb: . SORAN! BALA WA 05206030
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERStTAS ANDALAS
2006
LIB Tano ~iha: Sebnah Model Pengembangun Kclen1bag:ian IJIKl\1 Di Kabupaten Nias O/eh:
Sonmi I1:1.l<1wa (Oi bawah bimbingan : Firwan Tao dan Hafiz Rahinao)
RING KASA!'/ Pembangunan scktor industri khususnya Usaha Industri Kecil dan Menengah
(UIKM) harus didorong dan dirurr.buhkembangkan
untuk
memacu pertumbuhan ekonumi yang tingg! dan meningkatkan parrisipas: masyarakat
dalam kegiatan
pcmbangunan
nasional,
daerah sampai ke
tingkat pedesaan. Hal ini pcnting menginger UIKM bisa Iebih ban~ al membuka kesernpatan menengah
kerja bagi rakyat banyak terutarna kelompok
ke bawah sebagai kelornpok
yang jumlahnya
ierbesar
di
Kabupaten Nias. Oleh sebab itu, maka usaha untuk m~numbuhkcmbangkan
CIK~l
di Kabupaten 'Has adalah merupakan hal yang sangat strategis dan sangat menentukan
dalam pcrcepatan
pernbangunan
daerah.
bail;
sekarang
maupun di masa-masa yang akan datang. Masyarakat di Kabupaten \ias tentu hanya akan berperan sebagai penonron di daerah sendiri jika sektor UJKM terlambat ditumbuhken1bangkan. Apalagi jika bal ini dihubungkan dengan keadaan
dan kondisi
perekonomian
masyarakat
dan
daerah
Kabupaten Nias yang rnelcmah akibat terjadinya bencana alam eetnpa bumi yang begltu dahsyat pada 1anggal 28 Maret 2005 yang lalu, dimana
musibah ini
telah
memporakporandakan
kehidupan
perekonomian
masyarakar
di
Kabupaten
menengah
ke
bawah,
ketertinggalannya
Nias Untuk
terutama memulihkan
dalam pembangunan
mencmbunkembangkan Penelitian
bagi
kelompok
kembali
dan
rnasyarakat mcngejar
dan perturnbuhan ekonomi,
maka
UJ.KM sangat tepat uatuk segera dilaksanakan.
ini
bertujuan
untuk
(l)
Mengeva!uasi kebutuban
UTKM di Kabupaien Nias pasca musibah bencana alam gcmpa bumi yang terjedi pada tanggal 28 Maret 2005 dan (2) Merekayasa sebuah model pcngembangan kelembagaan UIKM di Kabuparen Nias. Sclanjutnya
dalam
penelitian
pendekatan analisa kcbutuhan akan
diidentifikasi
bal-hal
ini
akan
difokuskan
pada
(demand analysis). Dalam hubuugan ini yang
diper lukan
atau dibutuhkan
uieh
pengusaha UlKM yang sudah ada untuk berkernhang dan mengernbangkan usahanya dan keburuhao para calon pengusaha lllKM unruk memulai usahanya. Untuk nu, secara rinci pekerjaan mendeieksi kebumhan yang dimaksud akan mengikuti
langkah-Iangkah
berjkur ini : t l) Analisa
terhadap kondisi eksternal dari UIKM. Faktor-faktor eksterna! yang di analisa adalah iklim ekonomi, sosial dan politik di Ksbupaten Nias dalam arti kescluruhan yang akan dikaji sedemikian rupa (2) Analisa terhadap kondisi internal dari l'.IKM. Faktcr-fakror internal yang di analisa ini adalah
tentang
kemampuan
sumber daya
manusia, or ganisasi dan
manajemcn, permodalan, sisten peoduksi, produk, dll. Dari hasil penelitian nenunjulckan bahwa dalam pengembaagan UIKM di Kabupaten Nias selama ini mengalami beberapa masalah yang
cukup cscnsial. Oleh sebab itu, ada beberapa anta r a Jain : menciptakan pcnmgkatan ~eahlian
kondisi dan iklim yang dapat menarik
kualitas sumber daya manusia dan
ketrampilan peralatan
mcningkatkan
mutu produk
perusahaan
pendukung
yang
dan melakukan
hubungan
kerjasama
BUMN,
BUMIJ,
besar,
investor.
(SDM) yang tersedia terutama
pengusaha/pengrajin,
menyediakan
dan meningkatkan
ha.I yang perlu diperhatikan
mc:ngupayakan
eflsien
dan
inovasi-inovasi,
dan
berteknolcgi, meuciptakan
yang narmonis dengan perusahaanlembaga
keuangan.
menciptakan
promosi dan pemasaran, dll. Untuk rnenjawab dan merealisasikan hal tersebut diatas, maka dibutuhkan sebuah lembaga sinergis yang efektif dan efi~ien guna membantu UIKM bertumbuh
dan berkernbang.
Oleh sebab itu. maka
Lcmbaga Jnovasi Bisnis Tano Niha atau dis ingkat dengan UB Tano Niha cukup relevan dan representatif untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Nias, sehingga dengan dernikian dapat dijadikan sebaga: stretcgi altcmat if, merupakan wadah institusi bisnis yang dik.c:Jola secara profesional, sebagai wadah
bekerjanya
para
ahli
secara
sinergis
untuk
membanru
menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias atau yang terkait dengan pcrekonomian di Kabupaten Nias,
LIB TANO NIDA : SEBUAH MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DI KABtJPATEN NIAS
Oleh: SO RANI BALA WA 052·06030
TES IS Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Saios Pada Program Pascasarjana Uaiversitas Andalas
PR.OGRAM PASCASAR.TANA
UNIVERSITAS ANDA.LAS 20·0,
UIKM
..~
:_,2;::.;: . ;.. ~:. '4~! #! ..~
\~
..... '_h
\
Judul Tesis
: LIB Tano Niha : Sebuah Model Peogembangan Ke)embaga•• UIKM di Kabupaten Nias.
Netna Ma.basisw~ : SORANI HALAWA N9P
: 05106030
: Perenean••• Pe..
111••••.
tesis. ini t~d diuji dan dipcJlat.nkan dafalll Sidahg ·Ponilia Ujian Akh.ir Magistet ·S.mt plldl Program Pascasujana UJli\ier.sitas Andalas Padang
dan din(J'awkan tutus pad•
tangal 1 Agustus 200t5·.
Menyetujui : l. Komis] Pembimbing
Dr. H. Firwan Tan, SE, M.Ec, DEA.Ing Ketua
Rafi~ Bah~ata,. SE, MSBS Auggota
2. Ketua Program Studi
Pereaeanaan Pembangunan
Dr. Nasti. Baehtiar, SE, MS NIP. 131 656 510 .
M. c
i ...
:
.. . . ·. ·= .s.:1·. . ._....
••~•
».
.. .. .
\ ·.' c: ....
... .
..
•.).
)'
··~ . .'·.
· :·•·. '
~
1.
4:'·.
•t•':
J,•.• i1.
.._;.:
.,
..
•
>'
., "' :.
.., ~ ,.,,. .. ~
~It ( ~.,. '•("
~
(~··!,;;;. "''II,\._. L ''.' "
•~'Lt .,"f/,•,7
Ia membuat segala sctuatu iadah pada wakt•D)'•., bahkao, la mem,. l>erika·n kekeka1.a11· d•l•m hat·i merek.a. (Pengkhotbab J ·~ Jla)
Tests ini t"'run,tuk buot yo11g tereituo : lstri sayo. : Kristin~ PS.- Zebaa, SB Orangtua
6'11111:
Pdt.Ond.ltalawa I R.B•I• Pdt.F. Woaa Zebaa,S ..Th I Pdt.Nilam Barefa Saudaro-1.-11tlara sayll :
Fajar Mutiamaa Halawa & kel Drs, Kharismaa Balawa, M.Si & kcJ P'dt .. .Sowa'a Bata•a.i S..Th, S.PAK
D·ermaw·ati Ba law a, S.,Pd Enikarim Hafawa,. S ..Pd Karyaman-Hal:awa, S.Pd
Tuboini R.ah·mat Yatatema Halawa Mulia AprUian Halawa
r :
1 ' •• ;.
>.*"'·· ... •..
. - ,,. ..
•. ')rf.t~~ .... ~' i;t~
~YI.. ....,.
(!I
..... 1;..
. s,
···.'.:l~.1!.~ \ .•;: .·~~r.:.--~·"-. ·" 1·· '' . J~.,.!, ~.
·.··~- - •• ,.
r;.. ~·"'s;... ,,,,,."k··~<.~ --..~ .··~·.1o.'·1~· ., !': •. : ; ~
...· •
~
..
preRNYATAAN KEASLIAN tESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi tests yang :sa~ a u.lis dengan judul
"LIB
Tano Niha : Sebuah
Model
Pe11gemba11.gan
Kelembagaan UIKM di Kabupaten Nias" adalah basil kerja/karya saya scndiri dan bukan merupakan jiplaknn dari basil kerja/karya orang lain. kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika di kemudian hari peruyataan ini tcrnyata tidak bcnar. maka status kelulusan dan gelar yang saya perolch sendirinya.
meejaci
batal
dengan
KATA PENGANTAR
Segala hormat, pujian dan kemuliaan seeta ucapsn syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuha.n Yang Maha Bse, atas segala berkat dan anugerah-Nye,
yang telab memampukan penulis dalam menyelesaiknn
tcais ini dcngan judul "LIB T••• Niba : Sebaalt Modi-I J>eagembanstao Kele.,,hagaaa
UIKM di Kabupaten !'\las."
Tesis ini di:iJukan u111ck
memcnuhi sebagian persyaratan dalarn memperoleh geler Magisler Sains (M Si) pada Program Pascasarjana Univcrsitas Andalas Padang. Pcnulis penyelesaian
mcnyadari
bahl'la
dalam
proses
pend.dikan
dan
iesis ini sungguh banyak bantuan, dukungan dan masukan
dari bcrhagai pihak yang tidal<. nxmgkin dilupakan. Uotuk itu pada kesempatan ini penuhs mcnyampaikan ueapan rcrima kas1h dan penghargean yang tulus kepada : I.
Bapak Or.H.t'irwan Tan,SE,M.Ec,DEA.lng sebagai Pcmbimbing I dan OapW< Hafiz Rahman,Sl::,MSBS sebagai Pcmbimbing II yang telah mcndukung. mengarahkan dan mcmbimbing dengan penuh kesabaran dalam peoyelesaran tcsis ini.
2. Bapak
Prof. Dr.
Huli Nurdin,
M.Sc sebagai Direktur Program
Pascasarjana dan Oapak Dr. Nasri 'l\acbtiar. Program Studi Perencanaan
Pcmbangunan
Sc.
MS sebagai Keu;a
Program
Pascasarjana
Univeraitas Andalas Padang. 3. tlapak Dr. H. Werry Dana Taifur, SE, MA
sebagai Koordinator
Pelaksana PPo Tailor Made Program Pascasarjana sekaligus Pernbanru
Rckror
IT Univcr.;itas
Andalas dan
seluruh
dosen
yang telah
memberik.an ilmu kepada peoulis.
4. Bapak Dr. Ir. Dedy S. Pjatna, M.Sc sebagai Kepala Pusat Pembinaan Pcndidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) BAPP£NAS yang telab roemberi kesempstea tcptda penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Andalas Padang.
vii
5.
Bapak Binahali
B.l:3aeha,SH
tugas
kepada
belajar
scbagai Bupati Niss yang telah memoeri
penulis
Program Pascasarjana Universitas 6.
untuk
mengikuti
pendidikan
pada
Aodalas Padang.
Bapak L. Mendrofa (A. Yose Mcodrofa) mantan Kepala Sub Dinas
J>erdagangan pada Dinas Permdagtambea Kabupaten Nias yang tclah banyak memotivasi, menduk.ung dan mengarahk.an penulis dengan pcmikiran dan ide-idenya yang cemerlang. 7. Saudara • saudara kandung
penulis abanguda lajar
Muliam.an
Halawa dan keluarga, Drs. Kharisman Halawa, M.Si dan keluarga, adik-adiklrn Pdt.Sowa'a Halawa.S. Tb,S.PAK, Dermawati Halawa.SiPd, Enikarim
Ha!awa,:i.Pd,
Karyaman Halawa,S.Pd, Tuhoini
Rahmat
Yatatema Halawa dan Mulia Aprilian Halawa yang telah mendukung penulis dalarn menempuh pcndidikan. 8. Orangtua penulis Pdt.Ond.llalawa!R.Hulu
& Pdt.F. Wona Zebua,S.Th/
Pdt.Nilarn Harefa yang rclah mendukung penulis dalarn mcnempuh pend idikan. Dernikian juga kepada adik AJl.foice Harefa, Nenek Lawe, keluarga besar penulis di Fanedanu Jan Delafiga seria adik-adik anak Panti Asuhan Bukit Kalvari yang telah mendukung penulis dalarn doa. 9. Istr] tercima Kristina PS. Zebua.SJI (Ina Paskah Halawa/Feti Balaki) yang telah pengorbanan
mernberikan
kasih sayang, semangat,
yang tak temilai
unru); penulis
duhmgan dan
dalarn
mencmpuh
pendidikan. Tesis ini kupersembahkan kepadarnu. I 0. Sernua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini yang tidak dapat penulis sebutken satu persatu. Ak.hir k111a dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa basil penclitian yang ditulis dalarn tesis ini mengandung kelemahan dan kekurangan yang butuh penyempurneaa, namun penulis berharap aps yang tclah dipaparkan didalamnya dapat bermakna bagi kita semua.
/
viii
DAl'TAR ISi
Vil
KATA PHNGANTAR
ix
DAFTAR ISi
xi
DAFTAR TAREL
xii
DAllTAR GAMDAR
xiii
DAF'IAR LAMPIRAN
8ABJ.PENDAHULUAN I.I.
Latar Belakang 4
1.2. Pcrumusan M11~11lah
1.3.
5
Tujuan Penelitian
5
1.4. Mnnfa.at Penelitian
BAD 11. llN.JAlJAN PUSTAKA 2.1.
2.2.
2.3.
Industrialisasi dan Otonomi Daerah. 2.1. I.
lndustrialisasi
6
2.1.2.
K.ebijakan Oicnoml Daerah
12
Pcmbangunan Ekonomi dan UIKM. 2.2. l. Pengertian
14
2.2.2.
Perkembangan UIKM di Indonesia
16
2.2.3.
Perobangunan Ekonomi Masyarakat di Daerah dan UIKM
18
2.2.4.
Kegiatan Inovasi dan Daya Saing UIKM di Daerah
20
Konsep BIC
2.3.1. Defenisi
26
2.3.2. Kegiata11
7.8
2.4. Kerangka Pemikiran
29
2.5. Bcberapa Penelitian Terdahulu
32
ix
BAB JU. M£TODOLOG1 PENELlTlAN
1.1. Dacrah Pcnelirian
35
3.2.
Pengurnpulan Data
35
3.3.
Pendekatan Penelitian
38
j.4,
Langkah Metodologi
39 40
3.5 . Pengo la ban Data
.BAR [V. HASIL ST\;DI DAN PEM8AHASAN 4.1.
Kebijaksn Perubangunan UIKM di Indonesia
42
4.2.
Pcmbangunan UIKM di Kabuparen Nia&
44
4.3.
l'crmar.al&han UIKM di Kabupatcn Nias
47
4.4.
Kebutuhan UIKM di Kabupaten Nias
51
DAB V. LlD TANO NlHA : SEBUAIJ
MODEL PEl'\CEMBANGA~
KELF.MBAGAAN Ull<M DI KABUPATEN
NlAS
S. I. Pendahuluan
64
5.2.
Defenisi
64
5.3.
Keglaran LIB Tano Niha
67
5.4.
Peogguna
7(J
S.S. Prinsip Operasional LIR Tano Nlha
71
5.6.
Faktor Pendukung Lainnya yang Diperlukan
74
S.7.
Beberapa Kemungklnan Kendala yani Dihadapi
78
5.8.
Hasil yang Dlharapkan dari Berfungsinye J,10 Tano Niha
78
BAB VI. PENUTUP. 6.1.
Kesimpulan
80
6.2.
Saran
81
Daftar Pustska
&2
Lampiran
g7
x
J>AFTAR TABEL Tabel
Halaman
3. l.
Dafur Sampcl lndusrri Kecil di Kab. Nias yang di Survei
4.1.
f'cngaruh Bencana Alam Gempa Bumi Terhadap Perckonomian dan UJKJ\{ di Kabupaten Nias
49
4.2. Peranan UJKM Terhadup Kehidupan Me.syarakat dan Daerah 4.3.
37
52
Faktor-Faktor Escnsial yang Dibutuhkan Dalam Mcnumbuhkembangkan lllKM di Kabupatea Nias
54
4.4. Peranan Pemerinrah dan Swasta Dalam Menurnbuhkernbangkan UIKM di Kabupatcn Nias
55
4.5.
Kebijakan-Kcbijakun yang Dilak.ukan Pemerintah
56
4.6.
Bantuan yang Dapat Diberikan Oteh Lembaga Sineegis Dalam
Mcnumbuhkembangkan UIKM di Kabupateu ~ias 4.7. 4.8.
57
Kegiatau Lernbaga Sinergis Dalam Menumbuhkcmbangkan UIKM di Kabuparcn Nias
59
Pengguna Lernbaga
60
4.9. Dukungan yang Dihurapkan Lembaga
61
4 .10. Hch11rapa Kcmungkinan Keudala yang Dihadapi Lernbaga
62
Kegiatan Urnum LIB Tano Niha
68
5.2. Kegiatan Kbusus LLB Tano Niha
69
5.3. Kegiatan Animasi LIB Tauo Niha
6\1
5.4.
74
5.1.
Sumber Datta LJR Tano Niha
5 . .5. Beberapa Kernungkinan Kendala yang Dihadapi LIB Tano Niha
xi
78
DAFJ"ARGAMBAR
llal•htlln
Gambar
2.1. Skema Kerangka Pemikuan 5.1. Kemungkinall Struktur Organisasi LIB Tano Niha
xii
31
77
DAFT AR LAMPJRAN
Ralamao
La111pirao 1 . Kuisioner Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian
97
3. Hasil Wl\wancara Penelitian
100
2.
4. Rekapitutasi Hasil Pengisian Kuisioner S. Surat Pengantar Penelitian dari Direktur Program Pascasarjana J 6:
Uuiversitas Andalas Padang
6. Surat Rekomendasi Melaksanakan Pene litian dari Bupati N is s
·. 6S
7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di Kabuparen Nias dari Kepala Bappeda K.abupaten Nias 8.
J(><.i
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penclirian di DPRD Kabupaten Nias dari Ketua DPRU Kabupaten Nias
9. Surat Dalasan Telab Melaksanakan Penelirian di STIE Pembnas I'ii
dari Ketua STIE Pembn.as !\ias
,_ I .,'
JO. Peta Kabupaten Nias
.. 1 -·-• l -· '.
11. Lambang Kabupalen N ins 12. Foto Ook.urnentasi Pcnelitian
xiii
BABI
PENDAHULUAN 1.l. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan ekonomi
soatu negara dalam .iangka
panjang ditandai dengan suatu perubahan struktnr ekonomi negara yang bersangkutan dari ekonomi yang bersifat tradisional yang sangat tergantung
kepada kegiatan sektur pertanian kc ekonomi modem yang le bih iergantung kepada kegiatan di scktor indu~lri. Y mg terekhir ini art.in~ a adalah sektor industri sebagai mesin utama percepatan pertumbuhan ckonomi suatu bangsa. Pembangwian sektor lndustr! pada berkembang seperti Indonesia harus didorong
negara-negarc yang <121.11
sedang
ditumbuhkemba.ngbn agar
produk-produk dan jasa buatan sendiri dapat bersaing tid.ak saja di pasar lokal
atau domestik tetapi juga di pasar intemasional. (Todaro. 2000 : 562). Sekaraog dsn masa menclatang,UIKM tidak mungkin diabaikan. malah bagi Indonesia khususnya, aspek ini unggu\an sub-sektor yang semakm bisa
diandalkan untuk
mernacu pertumbuhan
ekonomi yang
tinggi
meningkatkan partisipusi masyarakat dalam kegiatan pembangunan
dan
JUlSiooa~
daerah sampai ke tingkat pedesaan. Pengalaman di negara-negara yang telah maju menunjukkan bahwa scktor UIKM bisa lebih banyak memberikan kesempatan kerja bagi rakyat kclompok menengah ke bawah sebagai kelompok yang jumlahnya terbesar. (Tan, 2005 : 969).
Di Kabupaten Nias, m&:nwnbuhkcmbangkan UlKM merupakan hal yang sangat strategis dan sangat menentuk.ao dalarn percepatan pembangunan
2
daerah mi sekarang dan di masa-masa yang akan daiang. Adapun alasannya
antara lain sebagai berikut : ./ Jumlah usaha kecil (cq. UIKMJ cukup banyak daa terseber sampai ke
daerah-daerah pedesaan. ./ Sebsgian besar peoduduk menggant\lllgkan hid up di sekror UIKM . ./ UU(.\.1 telah terbukti dapat bertahan terhadap knsis ekonomi yang begitu dahsyat (1997) karena memiliki kara.kteristik yang Iebih fleksibel .
./ Dengan bergulimya kebiiakan otonomi <.laerah, pcranan Ul KM menjadi scmakin penting mengingat sektor ini adalah sangat terbuka dalarn mer.ycrap tenaga kerja dan hisa ditumbuhkembanp.an sampai kc tingkat
pedcsaan, Olch scbab itu perencanaan
pembangunan
bidang
Ul!Cvl rnesti
d ipersiapkan sedini mungkin. T crobosaa dan pembah.aruan yang bersifat terus menerus tentu diperlukan dalam rangka peningkatan nilai tarnbah dan daya
saing UIKM. Pekerjaan menurnbuhkembangkan UIKM lcbih iotensif bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah di Kabupaten Nias. Hal ini disebablcan oleh musil:ah yang dialami yairu gempa bumi y11J1g begitu dahsyat yang terjadi pada ranggal 28
Maret
2005 yang telah memporak-porandakan
sistem
infrastruktur
pembangunan di Kabupaten Nlas disamping juga memberikan dampak negatif
psikologis terhadap kehidupan rakyat dalam arti keseluruhan, Karena itu untul< membangun k.emhali khususnya kondisi UlKM ager bise bertumbuh dan
berkembang' lebih baik di masa mendatang sudah pasti diperlukun suatu kebijakan tcrobosan. Akibat daripada geml)a bumi tersebut relah mcuyeb.lbkan
produk-produk li!KM yang selama ini dihasilkan dan siap untuk dipasarkan •.d .. u nancur tertimpo bangunan-bangunan. yang roboh, Demikian pula dengan sarana dan prasarana infiastruktur yang menciul.:ung kegiatan industri dalam arti keseluruban yang selama ini dimanfaatkan untuk berproduksi Lelah banyak
yang tidak bisa digunakan lagi. Kondisi scperu ini telah mernbuat mereka keh1 langan omzet· yanl!, pada akhirnya mernbuat kehidupan pcrekononuao rnereka semakin melemah. Singkamya. perist iwa gempa burni yang dialarni masyarakat di Klibupatcn Nias rnembuat kegiatan di sektor industri mcrJad1 terstagnasi dalam arti kata tidalc bisa berkembang secant baik. ieratur can ccpar, Scjauh pembangunan
bertujuan nnruk
meningkatkan
k<:sejaht~ruan
masyerakat banyak, maka persoalan lflKM di Kabuparen Nias pasca gempa bumi perlu diupayakan mcncari pcnyelcsaian sehingga dapat dibangun suatu straicgl kebijakan p::uyelamatan dan pemb:ingunan jangka pao.)11ng. t..:mul
mewujudkan maksud tersebut sudah tentu tidakluh rasional kalau ucak dilakukan suatu pengkajian d&ll penehtian yang uiendalam sebclum mclalcrkan rekomeodesi kebijakan yang paotas dan m::ugumwiglc11.n rakyat bany Ilk. Da\am kctangka pemikitan ini\ah maka diangkat suatu studi tent8lll; "LIB 1'aoo Niba : Sebu1b l\ofodel Pengembaugan Kekmbagaan \JIK)I di Kabupat~n Sias."
'Omzct adaloh penmmlWI o!tu ptoluk yang dihas\llw\ olch uCKM.
4
1.2.
Perumlll!•n .Masalah. Menumbuhkcmbangkan kegiatan UIKM di Kabupaten Nias tcrutama
pasca gempa bumi ini perlu diupayakan seeara sunggub-suugguh dan sernaksimal mungkin sehingga dapat rneningkatkan kembali taraf kchidopan masyarakat dalarn arti keselueuhan di daerah ini, Jika dilihat dari hasil-hasil
studi sebelumaya
dan laporan-laporan
yang
dikeluarkan secara resmi o!eh dinas-dinas yan~ terkait dengan UIKM, rnaka
perrnasalahan umm~ yang dihadapi oleh UIKM secara umum ada!ah sebagai bcrikut : kuracgnya daya tacik investor yang mau menanamkan modalnya di Kabupaten Nias, lemahnya keablian den ketrampilan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terscdia, lemahnya aparatur pcmbma lJIKM, kurang tersedianya
pcralaran
pendukung
yang
cfisien
dan
berteknokigi,
kurang
mcnguntu1111kannya posisi geogrefis Kabuparea Nias karena jauh dari Jbukota
Propinsi dan beradu di Samudera Hindia, kurangnya keterkaitan kcgiatan UIKM dengan Useha Iodustri berskals besar, masin Iemahnya jumlah APBD
yang dianggarkan untuk UlKM, masih Iemahnya kegiatan promosi dan pemasaran, bclum adaaya institusi tersendiri yang lebih fokus yang rnenangani persoalan llIKM. dst, Mcnghadapi
persoalan-perseajan
tersebur
datas
tentu
yang
menjadi
pertanyaan ac!Dlah sebagai berikut :
I. Apa strategi da lam menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias ? 2. Apa bentuY. strategi aktor yang memungkinkan efektif dan efisien datam inendorong dan rremfasilitasi kegiarau UIKM ?'
·.Yang dimaksud deiigan stratcgi aktor odallh lemb183 atau institusi yang mcrupal:an sebuah organisui fuonst. bcrb6dan hukum, pNfcsional ""Ulkmeo.umbuhkembaneJrlUIUlKM di suatu daerah. Oalam hal ini, di daenh Kabupalal Nias.
s
•-'· Tujuan rcoelitian.
J. Mengevaluasi kebutuhao UI KM di Kabupaten Nias pasca musibah hencana
a lam gempa burni yang terjadi pada tanggal 28 Maiet 2005. '2. Merekayasa sebuah model pengcmbangan kckrnbagaan
UI K.M di
Kabupatcn N ias,
1.4.
Manfa11t 1.'cnditilln. I tasil penclitian ini dapat digunakan scbagai banan masukan hagi
Pe11tc1inah dirasa
Kahupaten Nias d.alam mengambil kebij
perlu
bagi
upuya
pemulihan.
penumbuhan,
pembinaan
dan
pengembangan sektor UIKM di Kabupate» Nias. Diharapkan dalam perettnan i.ni
akan
ditemukannya
peluang
dalam
rnembangu« kembah dan
mcnumhuhkcmbangkao UIK.M di Kabupaten Nias. Hal i11i sangat peming umuk mem~cn peningkatan pemb'd.ll&Unan di Kab1J981.Ctl NU.s dalarn mengeiar ketertingsalan dan keterhelakaogan dengan daerah-daerah lain. Disamping uu
juga akan bermanfaat dalam rnelakukan perubahan struktur pembanguean pcrekonomiun di Kabupatcn Nias. Usaha meoumbuhkembungk;m UlKM rnutlak dilskukan, sebab dengau hal ini peningkatan kesejahteraan U.111
penumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah d.apal dicapai d.an ditingkatkan. Khosusnya bagi Diuas Perirdusrrlan, Perdagangan, Penambangan dan Energi Kabupaten Nias, tentu basil pcnclitian ini sangat bermanfaat sebagai bahan
masukan
dan
bahan
pertimbangan
d.alam
pengcmbangan sektor industri khususnya
rangka
peo:ibinaan dan
UJK\.1 di K.abupaten Nias,
BAB II
TINJAUAN J'l'STAKA
2.1.
lnd11strialisasi dllll Otonomi DaenlL
2.1.1. lndustris.lisasi. Pertumbuhan
ckonomi
harus
didukung
oleh
penmgkatan
produkstifitas dan elisicnsi serta swnber daya manusis yang berkualitas. Pembangunan industri barns ditingkntkan dan diarahkan agar sektor industrt menja
Scktor pertanian juga l11U11S terus ditiugkatkan agar rr.ampu rnenghasilkan pangan dan bahan memah yang culuip bagi pemenuhau kebutuhan rak;yat.. rneningkatkan daya beli masyarakat dan mampu mclanjutkan industrialisasi
serta makin terkait dan tcrpadu dengan sektor industri dan jasa menuju tcrbcntuknya jaringan kegiatan agroindustri dan egribisnis yang produktif Arah pembangunan
Indonesia jangka pan_1ang memprioritaskan
pada peningkatan pembangunan
di sektor industri, Agar industri tumbuh
dengan cepat dan dinamis sekarang dan yang akan dsteng, indusrrialisasi aarus mengutamakan "peningkatan efisiensi"
dan "nilai tambab yang bagi
berdaya saing tinggi", serta dapat meaibuka peluang sebesar-besarnya
partisipasi rakyat dalam kegiatan industri sampai ke daerah-daerah pedesaan, (Tan, 2005 : 968).
Sektor industri merupakan tenaga penggerak ekonomi
Secara
umarn dinyatakan bahwa ia dapat me:ninglcatkan laju pertumbuhan ekonomi secara
besar-besaran dan
menciptakan
peluang kerja, Oleh sebab
itu.
7
pernbangunan
sektoc industri mcnjadi salah satu agenda utama pemhangunan
ekonorni negara-ncgara
berkembang,
(T!Ufur, 20-05: 8).
Setelah Perang Dunia Kedua usai, banyak negara menjadi merdeka
dan negaru-negura
tersebut
mulai
memikirkan
bagaimana
mengisi
kemenlckaan. Jawnbnya singkat, yalmi pembangunan c:lmnomi dcngan industrialisasi,
Rute
indcstrialisasi
telah
menuniukkan
bukri-bukti
kcbcrhasilan bugi negara-negara inti yang telah maju terlebih dahulu scjak mulai nbad ke 18 dan 19 yang lalu. Ncgara-negara yRng baru datang setclah PcrMg Dunia J<.cdua lazimnya disebut negara-negara repl yang mcncoba
untuk menggunakan
model-model
pembanguoan
yans
telah berhasil
tliterapkan di oegara-negsra int.i tersebut. (&,ibuan. 1991 : 191). Berdasarkan sejarah tampak bahwa industrialisasi merupakan ~uatu proses intcraksi antara pengembangan teknologi, inovasi, ~i11lisasi dan perdagaagan anw negara yang pada akhirnya scjalan dengan meningk.ainya pendapaian
masyarakat
dan mendorong pcrubahan
Pengalaman hal'npir di sernua negara mcnunjukkan
srruktur
ekonomi.
bahwa indusrrialisasi
sangat perlu karena menjamin pertumbuhan ekonomi. Hanya sebaiian kecil negnra denaan jumlah penduduknya yang S«likit dan kekayaan minyak atau sumber daya alam (SDA) lainnya yang melimpah, seperti Kuwait dan I .ihia dapal mencapai tingkat pendapatau perkapita yang tinggi tanpa lewat proses industrialisasi, banya snengandalkan
pada sektor p.:nambnngan (minyak],
(Tambunan, 2001 : 4- ~2). Brazil rnisalnya memulai industriaJisasi sejak l 975 Je11ga11 model m~ndirikan perusahaan-perusahaan indu~tri bet-skala besar yq
"kapital
8
intensif dan tekno\ogi imper" dan dapat dikatakan berhasil renrtama dalarn mengantar negara ini menjadi pengekspor bebcrapa protluk manufaktur. Namun dalam tahun 90 an, negare ini diha1bipkan pada pcrsoalan baru yaitu
meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di daerah-dacrah sarnpai kepedesaan.
Hal
in.i terutama
disebabkan oleh indusLri-indusiri
yang
bcrkcmhang temyata l:.!ll'ang terkait dengan kegratan produksi rakyat di
pedesaan, artinya industri yang berkembang tersebut tidal<. berfungsi sebagai faktor penggerak atau stimulus untuk percepatan pcmhangunan in
ekonomi rakyat di pe
temya~u tidak memberikan ba.~il yang mernuaskan k:arena telah menyebabkan ketergantungfln
ekonomi
Alja.zair yang sangat tinggi
kepada
pcrni.rk
teknologi. Kondisi inilah yang kcmudian mcmpersemph peluang pcnduduk pcdc:llUln negara
wi untuk bisa berpartisipasi dalam
industri na:;ional.
Sebaliknya Taiwan (1955) dan Korea Selatan (1964) dan Cina (1960), pada awa\ era program industrialisasi, mencrspkan "model industrialisasi yang menyebar". Skala prioritas
awal adolnh penumbuhan dan pengcmbsngan
perusahaan-perusahaan industJi skala keci.l don meoengah berbasis tekoologi ringan. Dimulai dengan iodustri pcngolahan basii-hasil penanian
sampai
dengan industri mekanik dan elcktronik. Stralegi ini temyata lebih berbasil
karena menurut banyak penelitian menunjukkan bahwa cara mendidik dan memberikan
kesempatao
ini telah
beradaptasi secara bertahap dan
tcratur bagi penduduk kelas mencngah ke bawah negara tersebut dalwu
9
kehidupan
berindustei. Strateg] yang demikian juga teiah menumbuhkan
keahlian
dan ketrampilan
musyarakamya
untuk memasuki
era industn
modem dengan teknologi tinggi. (fan, 2005 : 970). Indonesia kalau dikaji mulai dari zaman Era Orde Baru semenjak tahun 70 an. dapat dikatakan cenderung mcncrnpkan "model campuran (mixed slrategic models)". Oisatu sisi membaogun perusahoon industri yang kapilal dan teknologi intensif, terutama yang membuat produk-produk
dasar
untuk kehutnhan pcmbanguoan kcgiatan-kegiaren industri hilir. Dalam waktu yang sama pcrusahaan industri berskala kccil dan meneugah ditwnbuhkemhangkan.
ik.ut pula
Strategt ini ternyata menghadapi kendala ierbatasnya
sumber dana dan kurengnya renaga siap pakai yang dapat bcradaptasi secara cepat tcrhadap perkembangan teknologi produk. Kondisi inilah sebagai salah
satu faktor yang menyebabkan gagalnya pemerintah mernbawa bangsa Indonesia
mcmasuki
"Era TaM Off'
di tahun
2000
se bagaimana
direncanakan scmula. Dalam 5 tahun teeakhir ini malah yang terjadi jumlah pengangguran dan penduduk mi skin semakin bertamhah sehmgga o leh Rank Dunia (2000) Indonesia setelah krisis dikategonkan sebagai salah satu negara
termiskin di dunia karena pendapatan pcrkapita penduduk sudah rerjun jauh ke bawah sehingga sudah lebih kecil dari 500 US dollar. \Valaupun akhir-akhir ini terdapai usaha perbaikan namun bila secepatnya pcrusahaan-perusahaan
besar menengah diperlukan sebagai dmamisator dal1
stimulator pembangunan selctor iodustti, terutama pada awal-awal
(starting
up) industrialisasi pembangunan ekonomi nasional, namun da b.m banyak. literatur juga terda{lat suatu
persarman pandangan
dalam bal pentingnya
10
peranan peru.~ahaan-pen1~ahaan industri yang bcrskala kecil dan menengah berbasis inovasi produk (techno/og11:al Innovation), tcnxama dalam usaha
mernpercepat disampmg
pertumbuhan
meningkatkan
ekonomi partisipasi
rakyat
agar bisa lebih
masyarakat
pedesaan
mandiri
agar
lebih
produklifdalam industrialisasi. (Tan. 2005: 970.1. Ncgnra-negara
terhelakang
mau mernbangun dirinya.
harus rnclakukan indU$trialisasi,
Industrialisasi
hila
ini dimulai dengan industn
substitusi impor. Ates barang-harans industr: yang tadinya rliunpor. harus diproduksi dalam negeri. Dalam hal ini bcrorti bahwa indu.qtn-industri dalan mengeri harus dllir.dungi clan diproteksi dari indusrn-industri
besar yang
sudah sangid kuat dincgara-negan1 maju. Ekspor barang-barang pr:mer masih
tctap renting perannya, karena dari devisa yang dihusilk.ai\Jl)'ll. dapat diimpor barang-barang modal berupa mesin-mesin indusrn. Sementara iru duisahakan terus supaya barang-bar~ng modal ini dikcmudian hari bisa dibuat sendin
olch negeru-negara ini. Peran pemeriraah dalam proses industrtalisasi, sepertl diuraikan diatas, mcnjodi besar. Bagi Prebisch, campur tangan pernerintah merupakan sesuatu yang sangat penting untuk membebaskan negara-negara ini dari rantai kcterbeltikangan. (Budiman, 1995: 48). Selanjutnya, Budiman (1995 : 70). menyerukan bahwa negara-
negara
yang
keterbelakangannya,
sedang percaya
berkembang bahwa
dalam bila
mereka
usaha bisa
mengatasi melakuk.an
industriahsasi di negennya, mereka bisa mengatasi perseaiannya- Karena itu, industnalisasi berkembang.
mcrupakan impiau dari hampir semua negara-negara sedang
11
Seperti halnya negara-negare maju ditahap awn! industrinlisasmya dan
negara
industrialisasi
sedang
berkembang
yang
sudah
lebih
substitusi impor 1ampaknya merupakan
rnaju,
strategi
cara yang mudah
dilihat bagi sebuan negara yang memulai industrialisasi dari jcnjang ~ ang rcndah, seperti Indonesia di akhir tahun enam puluhan. Sslah satu aiasan dipilih, srratcgi industrialisasi semacarn itu dapat bersandar pada pasar dalarn negeri yang dikenal dengan baik dan lebih mudah ditembus. daripada pasar ekspor yang tidal<. dikenal. Selain itu, substitusi impot dapat juga memberi
kesernpatan kepada negara yang bersangkutan untuk menguasai kejrampilan teknis dan munajerial yang perlu unruk rnernperoleh pcngelaman dalum
produksi dan pernasaran disaUll)ing menghcmat devisa yang beguu terbatas .. (Thee K ian Wlc, 1994 : 29).
Menurut Hasibuan ( 1991 : 256). semua negara yang telah rneju pada awalnya juga dimulai dari tahap memproduksi keburuhan
sendiri
dengan roengurangi ketergantungan dari impor barang dari negara lain.
lndustrialisasi menernpati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan
motor penggerak yang memberikan dasar bagi
pcningkatan kcmakmuran dan mobilitas perornngon yang belum peroah terjadi sebelumnya pada scbagien besar penduduk dunia., terutama di negara-
negara maju, Bagi negara berkernbang, industri :sw1gal eseusial untuk rnemperluas landasan pembangunan dan memenubi kcbutuhan yang terus meningkat. (Kristanto, 1997 :154).
masyarakat
12
Kernajuan ruernberikan
)'Mg
kemakmuran
diciptakan
sekror industri di Indonesia telsh
bagi sd>i1gian
besar mayarakat, memperluas
kesernpatan kerja daa menambahdevisanegl!Ta (Kristamo,19'-)7: 166). Industrialisasi bukau lianya dalam arti rnembangun pabrik-pabrik lebih banyak, tcrapi juga menyangkut keterkaitan kegiatan antar sektor ckonomi, (Hasibuan, 1991 : 256). lndustnebsasi
dipercaya akan mampu menjadi engine of growth.
lndustr: yang kokoh akan mampu meodorong peningkatan ekspor, penguatan devisa datam negeri, pencipraan lapangan kerja baru dan pcngemrangan distribusi pcndapatan rnasyarakat. (Hartar1o. 2004 : 11 ).
1.l.1.
Kehijabn Otunumi Dx~li. Kchadiran Otonomi Daeroh di Indonesia sesuai dcngan UndangUndang No. 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 adalah merupakan suam kemajuan yang tclah djcapai olch bangsa Indcncsia, lni temu harus disambui ganbira karelta merupakan pilihan yang tepat untuk mcmpercepar kemajuan ekonomi anak baogsa di daerah,
juita untuk
dan mengangkat
kchidupan
pcmeraiaan perekonornian
pertumbuhan
pcmbangunan
masyarakat meneng-.ih ke bawah yang notabcoenya masfh
banyak t inggal di daerah-daerah pedesaan.
Otonomi
Daerah tersebet
pada
dasarnya merupakan
sistem
pembagian wewenang yang lebih ad.ii antara pusat dan daerah yang hertujuan membangun ekonomi daeeah agar lebih terbuka, memberikan kesernpatan swasta
agar
lebih
bctperan
dalain
pembangunan
ekonomi
daerah,
kelcluasan daerah untuk bisa melakukan dan membangun
mernbcrikan
kerjasarna ekonomi sesamaoya dan dengan swasta atau pihak lain scbanyakbanyakny a. Hal ini penting dalam ranglca menguracgi secara bertahap keterganlwigan ekonomi daerah ke p1ISat yang bedebiban. Dengan demik ian diharapkan akan tumbuh dan bakcmbang daerah-daerah sebagai pusat-pusst perturnbunan pcrckonomian sehingga
uasiona) (nationul economic growth poles),
pada saatnya daepililab yang akan mcnjadi tulang punggun(l
ekonorni oaslonal,
rran. 2005 : 971).
Kenyataan seperti ini tidak dirnungkinkan terjadi pada masa-masa lalu
(cq,
Era
Orde
Karn), karena
penyeragaman perencanaan
yang
sentralistik, semua dibuat paralel dan disamakan, Akibatnya daerab-daerah yang kaya mengalarni kesulitan mengembangkan diri secara cepat dan optimal, apalagi bersinergi dengan daerah-daerah Jain. Oleh
sebab itu,
dengan
kebijakan otonomi
daerah
berarti
pemerintah daerah rertantang untuk terbiasa mengums dirinya sendiri dan sege.nap unsur di daerah harus lebih kreatif dan lebih inovarif dalam
mecdayaguoakan sumber-surober daya yang ada dan dimilikinya. Para pengambil kcputuson di daeraa mesti mampu mcnyelesaikan permasalanan rakyaurya dengan cepat, karena berada paling dekat dengan mereka,
ApaJa¥i
bila dikaitkan
dengan kegiatan ekonomi
keralcyatan
( cq, UiiClvl) sudah pasti pimpinan yang berada di daerahlah, tennama di kabupaten dan kota yang lebih banyak mengetabui permasalahannya
dan
lebih bertanggung jawab dalam sx>Jalrsanaan dan pengembangannya, (Tao,
2005: 972).
14
Kchadiran otonorni dacrah adalah merupakan kesempatan ~3ng
\)o,gitu bcsar dan peluang emas bagi
dacrdh Kabupaten Nias ur.tuk
mempercepat pembangunan khususn)'ll pembaugunan ekcnomi, Hal mi harus
benar-benar dirnantaaikan dengan sebaik-baiknya unluk segera ~angkat tingkat kehidupan percknnornian mssyarakat di Kabupaten Nias khususnya
kalangan masyarakat mencngah ke bawah yang merupakan ke.ornpck terbesar. Dalam rangka mcnurnhubkembangkan UlKM di Kabupaten Nias. maka peran Pcmerimah Kabupaten Nias sangat mcnenrukan sesuai dengan nafas
otonomi
daerab,
Sumbangan
dan
peran
yang
diperoleh
du:
pengembangan UIKM ini sangat strategis dimana dengan pcrccparan pernbangunan di sektor ini maka peecepatan pernbangunan dapat dengan
cepat dicapai dalam rnengejar ketertinggalan dan ketcrbelakangan dengan daerah-dacrah lain di Indonesia. Penumbuhan dan pcngembangan L;I KM d1
Kabupaceu Nias harus secepatnya dan mutlak dilaksanakan dengar; melakukan betbagai upaya, terobosan dan straregi serta mencan pehang yang semuanya bermuara pa.da peningkatan laju penumbuhan ekorom;
rnasyarakar dan Kabupaten Nias pada umumnya.
2.2.
Pemba11gunan Ekooomi dan UTKM.
2.1.1.
Pengertian. Sesuai dengan Undang-undang No. 9 Tahun 19()5 tentang Usaha Kecil menyebutkan bahwa Usaha Kecil merupakan suaru kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan memenuhi kriteria nilai kelcayaan bersih atau
15
penjualan tahunau serta kepemilikan
scbagaimana
diatur dalam Undang ·
undang ini. yaitu : I. Memiliki kekayaan bersin paling banyak Rp. 200.000.•JOO 1 Dua Raius Juta Rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempal usaha.
2. Mcmiliki basil penjualan tahunan paling banyak Rp.l.000.000.000
(Saru
Miliar Rupiah). 3. Milik w.ire;i negara lndonesia, 4. l!erdiri
sendiri,
bukan
merupakan
anak
perusanaan
atau
cabang
pcrusahaan yang dirniliki, dikuasai atau berafiliasi naik langsung maupun tidak langsung dengan usaba menengah arau usaha besar.
S. Bentuk usaha pcrorangan, badan usaha y:.ng: tidak berbadan hukum aiau badan usaha yanr, berbadan hukum termasuk koperasi, 6. Usaha kecil informal, yaitu usaha yang belum terdafiar, belum tercctat. belum berbadan hukurn, antara Iain petani penggarap. industri rumah tangga, pedagang a.;ongan. pedagang kehling, pedagang kaki lima dan
pemulung. 7. Usaba kecil tradisional, ~ aitu usaha yang menggunakan alat produks:
sederhana yang telah digunakan secara turun temurun danlatau berkaitan dengan seni dan budaya. Secara umum dapat di.katakan bahwa industri kecil di Indonesia didasarkan pada jumlah tenaga kerja, investa.<>i dan peralstan, jenis produks: Yall& dihasilkan dan proses produksi. Sedangkan
pengertian usaha kecil
disini mencakup usaha kecil format, yaitu usaha kecil yq
telah terdafiar
pada badan atau lcmbaga resmi dan telah berbedan lwkwn atau tela.h
16
mernpunyai izin usaha dan usaha kecil informal rnerupakan usaha yang. belum terdaftar, bclum tercaiai dan berbadan hukum sepcrti pedagang kaki Hrna dan petani penggarap serta usaha kecil tradisional yaitu usaha yang menggunakan alat pmduksi sederhana yang digunakan secara tunm temurun dan atau berkaitan dengan seni dan budaya, Kcputusan
Mentcri
Perdagangan
No.
bahwa kriteria usaha indus;ri
kecil
PerindnSlrilln
590/MPP/K.ep/lO/l 999 menyarakan
dan
adalah "Usana lr.dustri Kecil adalah industri yang mcmiliki nilai investasi perusahaan sampai dengan Rp.200.000.000 (Dua R.atus Juta Rupiah) (tiduk termasuk tanah dan bangunan] clan pemiliknya warga negara Indonesia. Berdasarkan defenisi dia1.as maka dapat disimpulkan bahwa industri
kecil adalah kei.:iatan ekonomi rakyat berskala kecll dan dimiliki perorangan serta modal Rp.200.000.000
yang dilanam dalam perusahaan
tc:rscbul tidak meleblhl
(Uua Ratus Jura Rupiah), Sedangkan yang akan dijadikan
topik dalam penclitian ini ad.alah industri kecil yang ada di Kabupaten N ias dengan menggunakan kriteria Dcpartemen Pcrindustrian dan Perdagangan, Industri Kee ii mcnurut pcngclompoklmn Departernen Perindustrian Jan Perdagangan (2001)
adalah In
Sandang dun Kulit, lndustri Kecil Kimia dan Balian Bangunan, Industri Kecil Kerajinan dan Umum serta l.ndw;lri Kecil Logam,
2.2.2. Perkembangan lflKM di ladona;ia. Dalam Albertiusman {2005 : 10) menyataka11 hahwa industrialisasi
di Indonesia telah dimulai semenjalc Repelita I (I 970 an), sehingga
17
mcngakibatkan kecenderungan
transforrnasi
struktural
di
Indonesia.
sebagimana
proses transforrnasi yang terjadl di berbagar 1iegara, dirnana
terjadi penunman kontribusi sekior pertanian (sektor primer). sementara sektor sekunder dan tersier cenderung meningkat. Sementara
pcrhatian terhadap
itu,
menurut
Tambunan
pembangunan UIKM
(l 999 : 7). di Indonesia,
scbcnarnya
sudah
mulai
diperlihatkan pemerintah sejak Pelita Ill ( 1980 an) yang lalu. Hal tersebut
tercerminkan dari hanyaknya program-program pcmbinaan UJ KM yang dila.kuklln pemerintah sejak itu. Dianraranva yang sengat dikenal adalah Kl K (Kredir Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Modal Kerja Pcrmanen) pada
masa dckade 1970-an dan 1980-an, kcmudian pada tahun J 990-an muncul gerak.an naskmal kernitraan Bapak Angkat dan yang terakhir. iccbijakankcbijakan pemerintah "Reformasi" untuk mendukung apa yan~ dimaksud dengan ekonomi rakyat/kerakyatan, termasuk rlici(ltBkannya
llll!i seiumlah
credtt schemes yang baru dengan dukungan tarnbahan dana dari RAPBN 1999·20()0 untuk lJss.ha Kecil dan Menengah (UKM).
Mcnurut Dcpartcmcn Perindusttian dan Perdagangan Repuhlik. Indonesia (2002), sektor industri di Indonesia selarna enam Repelita oari tat.WI 1965
sampai dengan tahun 1999 tumbuh dengan laju rara-rata diatas
I Oo/o/tahun, ha! ini selaras dengan pertumbuhan PDB ekonorni yang turnbuh deugan rata-rata 7°/o/tahun. Pada periode ini pertumbuhan sekior industri negara tetangga ASEAN sepcrti Malaysia dan Thailand tumbuh dengan rata-
rata 7,8% dan 7 ,2%.
18
Tetapi, krisis telah rncnekan penumbuhan ekonomi Indonesia dengan iiebat dirnana untuk penama kalinya scjsk .30 tanun. yaitu pada tahun perekonornian
I ndoncsia
terkontraksi
hingga
14,6%.
Namun
1998 secara
berangsur-angsur ckooomi ITdoo:sill mampu membaik kembali walaupun bclum dapat mencapai lingkat pcrtumbuhan sejauh 30 tahun yang lalu, disarnping masih berfluktuasi, Tahun 2001 PDR Indonesia hanva tumbuh 3,98% atau lebih rcndah dibandingkan dengan perturnbuhan tahun mcncapai 5,19%.
:woo yang
Tahun 2002. pertumbuhan sedikit lebih bark dari tahun
2001. Peran
PDB
sclctor
industri
ternadap
PDB
nasionai
sedrkit
meningkat dari 25,24% naik menjadi 25,71% dan 26.01% pada tahun 1999. 2000 dan 2001. NaJOUn hal ini tidak diikuti peningkatan peraa PDB Industri Kecil dan Mencngah (lKM). Peran PDB sektor ini hanya berkisar antara 38 hingga 39% pada tahun 1999 hingga 2001. (Depperindag, 20021
2.2.3. Pembanganan Ekon.omi Masya.rabt di Durvb dau UlKM. Djojohadikusumo
i 1994
:
59)
rncnyatakan
rncngambil peranan pokok da1aJn pembangunan dcngan
proses perubahan
bahwa
industri
ekouonu : aug ditandai
struktur ekonomi. Dengan perubaban sirukrur
ekonorni dimalcsud, maka produksi di sektor sekunder semaxin meningkai dan meluas dihandingkan deI1gaI1 perkembangan di sekror primer (pertanian, petemakan,
perikanan. kehutanan dan pertambangan). Peranan industri in.
dapat dilihat dari surnbangan terbadap penclspatan nasional dalam kaitannya
dengan kesempatan
kerja
dan
kedudubo
negara dalam lalu
lintas
19
pcrnbayaran
luar negeri. Dalam rangka rm:ni.ngkatluan laju perrumbuhan
industri baik berskala bcsar, menengah maupun kecil akan sangat duentukan
oleh keadaan apa.kah usaha tersebut rnenguntungkan aiau tidak. Laba yaug merupakan
sefisih antara
harga penjualan dengan seluruh
biaya yang
dikeluarkan mcrupakan hal yang perlu mendapat perhatian, L)alam hal nu industri kecil dapat dilihat dari nilai tarnbah yang dihasilkan yaim sehsih antara nilai produksi dengan nilai bshan haku,
Dalam Jimni (2004 : 14) lJIKM
berperan peming -:!.an tunn
menauggulang! problema-problema sosial ckonomi di negara-negars sedang
berkcmbang, dimana indu::;tri kecil memberi kcsempatan kerja bukan
SSJA
baizi rnasyarakat peoataman yang tldak. mempunyai penghasilan, .erapi juga memberi sumber pen11hasilan tambahan bal.11 petani-petani yang kehitangan sumher penghasilan utama di sektor tersebut diluar musim panen. Peranan UIKM dalam
proses pembangunan negara sedan11
bcrkembang sangat erat hubungannya dengan karakteristik UlK\1
rersebut.
yaltu : I. Dibandingkan dengan scktor usaha lainr» a. UJKM lebih pu.:ial karya. sehingga
pengembangsn UIKM merupakan
wahana yang 1:-eik bsgi
upaya pemerataan pcndapatan mengingar jwnlahnya yang besar dan
tersebar di seluruh Indonesia. 2. UIKM banyak terdapat di daerah pedesaan dan kegiatannya lebth bersifat
Agric11/ture Oriented, oleh karena itu lJ!KM ini tidak hanya penting sebagai suatu sektor yang mampu menyediakan menjadi pendapatan
utama maupun tarnbahan
lapangan
kerja dan
bagi masyar.ei:ai rural,
20
tetapi
juga
merupakan
landasan b&gi proses industrialisasi
yung,
berdasarkan agribisnis di pedesaan,
3.
l JKM pada umumnya menggunakan teknotogi yang lebih sederhana dan lebih sesoai dengan kondisi lokal.
4. Sumbcr pembiayaan produksi dari uang/tabungan pcmilik/pengu.saha sendiri, seningga Ul KM ini juga sangat peoting sebagai instrumcn untuk mengalokasikan local .
5. UIKM juga sangat penting sebegai sektor yang dapat memenalu kebutuhan pokok masyaraket lokal dcngan hergu murah,
Sclanjutnya dalam Jimni (2004 : 15). peranan UIKM dalam perckonomian daerah adalah :
l. Menciptakan peluang kcrja dcngan pembiayaan yang relatif murah. 2. Berpcran dalam meningkatkan mobilhas ta.bu!lian dornestik. 3. Mempunyai kedudukan komptementer terhada.p indusiri besar dan scdang, karena UIKM menghasilkan barang yang rnnrab dan sederbana yang biasanya dibasilkan oleh industn besar dan sedang. 4.
Dapa;
menyediakan
barang-barang
ye.ng mencapai para
konsurnen
dengan harga yang lebih murah, karena letak U1KM menycber dcngan konsumcn.
2.2.4.
Kegiatan lnovasi dan Daya S•iag UlKM di Daenh. Irovasi atau sering disebut ioovasi teknologi dapai diartikan sebagai
suatu
proses
krestifsas
}"
keahlian atau
kctrampilan, erat hubungannya dengan kegiatanuntuk menghasilkan prodak
21
atau rremodifikasi produk supaya mcmberikan kegunaan lebih, memenuhi
selera dan daya bef masyarakat. Inovasi
reknokigi
juga
membimbing/mengarehkan
dapat
diartikan
sebagai
kegiatan
ide-ide baru menjadi produk-produk indnc;tri
baru arau modi.fikasi, sehingga dapat dijadikan sebagai basis kegiatan baru bagi pcrusahaan yang sudah ada atau scbagai basis produk unruk pendirian perusahaan baru.
Dengan demikian, inovasi reknologi meropakan tindnlmn mendayagunakan nilai-nilai yang bersifat t.ekllik (tee/mica/ {)rienttd) mcnjadi sebuah stou beberapa produk baru nyaia yang mempunyai n.ilai tambah ekonorni (economical oriented). (Tan. 1993: 6).
lnovasi adalah alai spesjfik baiii seorang pengusaha /pcngrl\iin /wiraswatawaa, suatu alat untulc memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda, Ioovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dapat dipelajari dan dapat dipraktek.kan. Wiraswastawan perlu sccara
scngaja mencari sumber inovasi, perubahan
dan gejala yang
me.nunjuk.kan a.danya peluang uatuk ioovasi yang bcrbaail. Dan rocreka perlu mengetahui dan ment:rapk.im prin.:sip inovasl yaog berhasil, (Drucker, 1994 : 21). Inovasi adalab tindakan yang mernberi sumber daya kekuatan dan
kernampuan baru untuk menciptakan k.escjabteraan. Memang inovasi menciptakan sumber daya. Tidak ada sesuatupun yang menjadi "sumber daya" sampai orang menemuk.an manfaat dari sesuatu yang terdapat dialam, sehingga memberinya nilai ekonomis.
22
Begitu pula halnya dibidang sosial dan ekonomi. Tidak ada sumber daya yang lebin besar dalam perekorouuan darjpada "daya beli. '' Tetapi daya beli adalah hasil ciptaan dari wiraswastawan yang melakukan inovasi.
{Drucker, 1994 : 33). Kegiatan inovasi teknologi sangat diperlukan, tidak saja di tingket perusahaan-perusahaan berskala besar, tetapi harus diperkenalkan
kepada
perusahaan-perusahaan
berskala kecil dan menengah. Kegiatan inovasi
teknologi
meeciptakan
akan dapat
penumbuhan ckonorni yang lebih
kumulatif jika dimasyarakatkan sampai Ice tingkat individu. (Tan. 1993: 7). lndustrialisasi yang efisien, merciprakan nilai tambah produk yang bcrdaya saing tinggi, tidak mnngkin terlepas dari peran kegiatan '·inovasi
produk"
arau
sering
disebm
dengan
iTechnologicai Innovation) baik dilakukan modifikasi,
Produk-produk
i!.iilah "inovasi
tcknologi"
secara total rnaupun secara
inovasi tersebut akan memberikan
dampak
kumulatif yani;; lebih besar lagi bagi kehidupan masysrakat baayac, j:k.a dapat dijadikan sebagai landasaa atau dengan kata lain se bagai ·· core product" perusahaan
twtuk roendmkan
perusahaan
yang sudah ada, terutama
baru
azau meD!;:L'Inb1mgkan
perusahaan yang berskala
keen
menengah {UKM), tcnnasuk yang berskala mikro, karena sektor inilah yan~ bisa lebih banyak memberikan k• '" 1111.uan
ketja bagi rakyat kelompok
menengah ke bawah sebagai kelompok yang jumlahnya rerbesar, dimana
sebagian besar dari mereka ini hidup dan mencari penghidupan di daerahdaerah pedesaan.
23
Sebuah produk ioovasi tcknokigi memiliki "nilai surplus" (surplus qualuy product) dibandingkan dengan
pruduk saingan atau produk substnusi
sehingga dapat membangun "segmen pasamya seodiri" dan mcnciptaken dampak "spin off' terhadap produk yang sudah tua yang tidak. eflsien lagi. lni
bcrarti
bahwa
=masyarakat
irovsrif"
akan
mcnciptakan
ildim
perekonornian yang lebih dinamis dan kompetuif (fan. 2005 : 975). Karena itu inovasi tckoologi merupakan keglatan penting untuk mewujudkan efisiensi dalam industrialisasi. la semestinya dibiasakan tidak saja untuk kelompok yang berpendidikan tinggi, retepi pertu diturnbuh kembangkan pada tingkat kclompok yang berperniidikan menengah sampai ke tingkat yang berpendidikan rendah. Dengan dernikian kegiatan industri yang intensif dan efisicn sampai ke tingka: pedesaan dapat dilaksanakan, (Tt1.0, 1993: 8). Mcmang disadari inovasi yang mcngutcmakan keandalan tekno!ogi
tidak mudah mewujudkannya bila dilakukan secara individu dim sendirisendiri tanpa adanya suaru tim kerja terpadu yaog terdiri dad para ahli clan prakti:si yang merniliki ketrampilan yang berbeda tetapi saliiig terkaie satu dengan yang lainnya. Selanjutaya menurut Tan { 1993 : 9), dalam kegiatan operasional sering ditemui beberapa kendala yang menyu}itkan realisasi inovasi tekno!ogi, terutama di negara-negara yang barn mulai dengan kehidupan industri yaitu
24
1. Struktur pasar yang tidak di
I .emahnya scmangat inovatif dari individu karena kurangnya
faktor
pendomng (dinarnisator), 3.
Kurangnya
kegiatan
peoelitian
yang
bcrorientasi
mdustri
karena
kurangnya komunikasi yang produkrif antara peneliti dan industnalis. 4.
Dominasi
perusahaan
tertcntu
untuk
1elmolog1 tcrtentu,
karcna
bekerjanya kekuatan monopoli yang relatif lama.
5. Belum berkernbangnya modal beresiko (modal vemura) untuk kegiatan inovatif karena kuirangnya fasilitaror y-.mg berorientusi reknologi, 6. Lemahnya teknik adopsi dan distribsusi, karcna mahalnya inforroasi,
Secara spesifik, inovasi yang sistematis, memantau tujuh surnber peluang ioovasi (Drucker. 1994: 38-39):
l.
The unexpected (yang tidak terduga). Sukses yang tidfll terduga, kcgagalan yang t idak terduga, k.ejadian luar yang t id ak terduga,
2.
The lncongruity (ketidakselarasan). Anatara realita sebagaimana adanya dengan rcalita yang diasumsik.an atau realitas yang senarusnya
tcrjadi,
3.
Inovasi yang didasarkan pada kebutuhan proses.
4.
Perubahan dalam stmktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari.
5.
Demograf {perubahsn penduduk),
6.
Perebehan dalam persepsi, snasam hati don pengertian.
25
..
~
Pengetahuan baru, baik ilmiah maupun 1100 ilmiah.
Selanjutnya (Drucker, 1994 : 149-153i
menyatakan ada tiga persyaratan
inovasi, yaitu : 1.
Inovasi adalah karya, Inovasi meoghendaki pengetahuao.
2.
Agar berhasil, inovator harus rnembina kckuataroya. I novatnr yang berhasil harus mel.ihat peluang dalam jajaran yang luas.
3.
Pan skhimya, inovasi adalah dampak dalam perekonomian dan masyarakat, Oleh knrena itu inovasi harus senantiass dekat ke pasar, tcrtuju ke pasar dan hams berar-benar digerakkan oleh pasar,
Dari uraian tecsebut diatas. dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 (lima) perauan utarna dari inovasi tcknologi da\am indusirialisasi :
I. Mendoroug lahir dan bertwnbuhnya kegiatan/usaha industri yang lebih efisien, karena produk inovasi teknologi merupakan keterpaduan antara nilai tcknik dan marketing 2. mendorong terciptanya kebmuhan dan permiataan baru (supply create its 011-n
demand).
3. Meningkatkan
daya guna dan daya saing produk, karena
inovasi
teknalogi rnengacu kepada peningkatan nilai tambah produk. 4. Menciptakan
akurnulasi
pengalaman industri yang dinamis, karena
produk inovasi teknologi pertama akan menciptakan ketrampilan untuk inovasi teknologi berikutnya,
S. Menciptakan kescmpatan kerju yang lebili produktit; karcna inovasi teknologi mcngutamakan produkti.fitas. (Tan, 1993: 10).
26
z.s,
Konsep BIC.
L3.l.D~r~oisi. Untuk
U1enumbuhkembani;tka11 U!KM
daerah,
dipcrtukan
~bnah
k.ebijakan. Kebijakan ini adalah mendirikan scbuah lembaga yang betul-betul
mampu dalam mernbantu UIKM unruk lauir Jan bcrkcmbang. llntuk mewujudkan hal ini mengulip pendapat TSJ1 (19'73
: 15), ch
ringkat daerah diperlukan suatu kerja sama terpadu antara tiga aktor, yauu :
''kreator-entrepreneur.transferor teknologi dan fasiurator" dalaru mewujudkan sebuah usaha industri kecil. Krcator-cntrepreneur adalah individu-individu yang kreatifherorkotasi hisms,
dap& berasal dari orang ya.ng berpendidikan tingsi atau rne~r>£,t\h. namun jarang yang tidak berpendidikan sama sekali, Dari peog~laman ~111a-negara industrlalls
menuajukkan
bahwa
krcator-ectrepreneur
d11pat
ditumbohkerebangkan.
Transferor teknologi adalah lndividu-i.odlvidu yang uuunpu :.uenciptakan pro(h1k ham dan modifikasi beroncntasi industri, blasanya difil"llkan uleh
peneliti dan praktisi yang berpengalaman dan berkeirampilan. Transferor teknologi dapat berasal dari orang-orang yang berpendidikan tiJlig.L menengah maupwi rendah. Fasilitator
adalah pemerintah baik di tingkat
daerah maupun di tingkat
nasional, BUMN dan BUMD. Termasuk juga individu, kelompok, orgaaisasi dan perusahaan yang mempunyai misi untuk pernbangunan masy~t yayasan, kelompol<. orang bennodal, perusahaan besar.
seperti
27
Tingknr
kcgagalan usaha industri kecil relarif tingg i. terutar-ia d:
negara-negara yang rresih muda dalam proses industrialisasi sepern Indonesia. Thailand. Malaysia. Kegagalan ini terutama sekali disebabkan olch belum
adanya
SW!tU
wadah sinergis di tingkat da.erah yang dapat menciptakan iklim
agar 3 aktor tcrscbut diatas bisa bekerja sama sccera tcrpadu dalam suatu proyek kreasi. Selanjutnya, ilmu pengetahuan akan rnernberi rnanfaat untuk kebutuhan
rnanusia jika di transforrrasikan
meujadi sebuah produk, semcmara produk nu
sendiri akan mernberikan nilai teknis dan ckonomis yang lcbih bcsar bagi pembangunan jika digunakan sebagai basis badan usaha.
:iadan usaha akan membcri pcloang bagi angkatan kerja untuk bckerja dan menimba pengalaman berusaha, yang sclaniutnya digunakan scbagai sumber keahlian dan ketrampilan untulc menciptak.an usaha lain dan seterusnya Narnun yar.e rclatif mu
da.erah dan di pedesaan adalah usaba industri kecil. Secara operasional, dapat disimpulkan behwa te~dapat 2 (dua) straicgi yang esensial dalam usaba menumbuhkembangkan usaha industri kccil di tingkat daerah, yaitu : l . Srretcgi aktor, dimaksudkan meociptakan sebuah wadah sinergis yang
mampu menarik kreator-entrepreneur, transferor teknologi dan fasihtator
untuk bekerja sams menciptakan proyek kreasi yang berorientasi bisnis. 2. Stnnegi program. artinya menciptabn suatu program untuk melahirkan dan menseleksi calon kreator, kecnudian mengembangkannya menjadi entrepreneur yang berwawasan teknologi.
28
Stratcgi aktor ini edalah sebuah "lembaga" yang idenrik dengan "Business and Innovation Centre" (BIC) ala USA. atau dengan "Centre d'Innovation et d'Entreprice" {Clli} di Eeopah.
2.3.2.Kegiatan. Lembaga ini dalam kcgiatannya meliputi 6 aspck yairu :
I . Deteksi, promosi dan expertis proyek kreasi. 2.
Penumbuhan/pcngembangan
usat:a
industri
kecil
dan
menengah
(incubatorservices}
3. Perkantoran dan jasa-jasa logistik. 4. Animasi, ~. tnovasi. 6. Distribusi (transfer technicd Anow·hQ~~. Eksistens] wadah/kclcmbogoan
ini
seperti
BIC sangai diperlukan
sebagai animatcr. motivator dan dinamisator untuk menciprakan iklim ~ ang
slnergis anuua kreaior-entrepreoeur, transleror 1ekoologi dan fa~itnato: umuk mernpercepat pcrtumbuhan dan per\embangan usaba mdustri keci I di dacrah d1 Indonesia. Lembaga ini mengutamakm objektif ekonomi yanti beronerrasi kepada kepentingan rnasyarakat ekonomi lcmah yang kreatif Strategi program, berbubongan dengan kegiatan priornas "lembaga.. yang mcsti dilaksanakan secara teearer. Oalam hal ini mcliputi
kegiatan
menwnbuh dan rnembimbing calon kreator-entrepreneur, mengidentifikasi produk yang mungk in don layolc untuk dikembangkan menjruli basis usaha baru atau yang sudah ada. Untuk tujuan tersebut akan dilaksaoakan sebuab
program yang disebut CAC (Cycles of Activities Creation}, sebuah paker
29
program untuk melahirkan krearor-entrepreneur rnelalui proses "learning by doing". Pengalaman di Eropah menunjukkan bahwa wadah seperti ini telah
berhasil meningkatkan kelahiran usaha industri kecil dan menengah (small and medium sized of technologicai company) dan menurunkan
tingkat
kegagatannya dari 45% mcnjadi 15% dalam 10 tahun tcc~ir. (Tan, 1993 : I!!). Lembaga ini mempunyai tujuan :
I. Menciptakan sinergis kreator-emrepreneur. jransferor teknologi dan fasilitator dalam rnenumbuhkan dan mempromosikan usaha i.ndusui berskala kecil dan menengah berbans prodek inovasi teknologi sampai ke tingkar pedesaan di daerah,
2. Mcmbina dan membimbing peeusahaan-perusehaan industri kecil dan mcnengah yang sudah ada menoju manajemen sisten teknologi terpadu,
2.4. Kerapgb PemiklraP. Dari uraian sebelur.mya dapat disirnpulkan bahwa peranan UIKM dalam pembangunan setelah krisis ekonorni semakin peering sebagai salah satu sclctor yang dominan baik dalam pertumbuhan ekonorm maupun dalam penanggulangan peogangguren. Hal ini berkenaan deogan penggunaan bahan
baku yang tidak. mengandalkan bahan baku imper, sehingga sektor ini tidak mengalam.i gejolak yang sampai mematikan usaha ini. Kabupaten
Nias
dalam
program
pembangunannya
telah
memprioritaskan sektor industri (agribfanis dim agroindustri) sebagai salah satu
30
sektor dominan
untuk dikcrnbangkan
disamping potcnsi
discktor-scktor
lainnya,
Selanjutnya dalarn penelilian ini, akan dianalisis dan dikernbangkan
suatu korscp strategi menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias yaitu dengan konsep straregi aktor (lembaga tersendiri) yang efektif dan efisien dalam menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias terutama pasca gempa bumi 28 Maret 2005, sclringga daminya a.kan didapat suatu implikasi kcbijakan yang dapat dijadilcan masukan terhadap penurnbuhan dan pengembangan l JlKM di Kllhupsten Niss dalarn rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, Secara skematik kerangkapemikiran ini dapat dilihst pada Garnbar 2.1. berikut ini :
BASVI
,.---------- ---------------
h\ :!
iB~ ·- ..:-~l
1
I
~ ~
l
r~"' \~ .f~ ,5~
'6
I
'I
I
I
:
I
I
---------0-------
,------------u..
I
eo ~-~
0.
I
J,....__
I ~
I
------
-------
II I
I
:
$~
Hi~
!
E ~-~
I I I
I I
: :
i
)J GI
0 X:
I
I
1
------1
I I
I
!! J I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I I
I I
I I
I I I I
1 I I I
I 1 I I
I I
I I
I I
I I
I I
I 1
I I
I I
I. I
0
ii)
I I I
I
0.
'----:
....--..
J ·~
I
~
I
ji
•
II
!-,, .,
I
£
I I I
•
~
_.__
j
11
: I I
1
•
I
II 1I I I
I
•
I
1
I
I
I I I I
I
I
I___
1
I I
~
I I
·-----
----------- -------' ; I
I I
' I
I I I
-. ... '-------1 .
·-----
] E :J
(J)
1-o
.I:>
8
t3
__ _!
19'19
32
2.5. Beberapa Penelitian Terdahulu. Per.elitian tentang UIKM sud.ah cukup banyak dilakukan. namun dalam tulisan ini akan ditinjau dan dievaluasi berbagui penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pedoman dan berkai:lan dengan perelirian ini. Pcneliiian yang dilakukan oleh Wahyu Hamidi (l 995) terhadap liIKM
Ji
Kabupaien
Bengkalis
Propinsi
Riau
dengan
rncnckankan
pada
pengernbangan UJKM dan pengaruhnya icrhadap pembangunan wilayah di Kabupaten Bengkalis Propmsi Riau. Oalam peoelhian drtermkan bahwa industri kccil di Kabupaten Bengkalis mempunyai peranan yang relatif bcsar terbadap
perckonornian
wilayah
dan
merupakan
perekonotnian wuayah Kabuparcn Bengkalis. perekonomian pcningkatan
wilayah
UlKM
basis dalam
Scktor sekror basis fiag1
mempunyai
pendapatan dim kesempatan
sckror
efck
pengganca
kerja di wilayah
terhadap Kabupaten
Bengkalis. Strategi yang dilakukan dalarn =numbuhkembangkan U!KM di dacrah iru adalah dengan rneningkatkan pos anggaran Al'BD dcngan bcrbagai bantuan dan insenrif umuk mcruunbubkembangkan sckror industri khususay
Jimni (2004) mcncliti tenrang perarau UIKM ierhadap pembangunan ekonomi di Kola Payakumbuh Propinsi Surnarera Barat, Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peranan UIKM cerhadap pertumbuhan pendapatan Kota
Payakumbuh
dan menganalisa
peayerapan kesempatan kerja di
diternukan
peranan
industri kecil
terhadap
Kota Pajllkumbuh. llari basil penelitian ini
bahwa sektor industri mempunyai
peranan yang cukup besar
terhadap perekonomian, baik tctbadap pertumbuhan pendapatan rnaupun
terhadap
pertumbuhan kcsempatan
kerja di Kora Payakumbuh, Sektor
uli
merupakan sektor basis di Kota Payakumbuh yang mempuny ai de!.. pengganda terhadap peningkatan pendapatan dan kesempa1a11 kerja, Stra!egi yang dilakukan dalam menumbubkembangkan U1KM di daerah ini adalah dengan peningkaran anggaran untuk scktor ini dan pelaksanaan berbagai kegiatan pernbinaan dan pengembangan terhadap CIKM. Afbcrtiusman (2005) meneliti tentang Straiegi Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Bukit Tinggi (Studi Kasus UfK bordir, sepatu dan kerupuk saniai). T ujuan penelitian mi adalah untuk menganalisis tingkat persaingan antar pengusaha dalam UlK di Bukit Tinggi khususnya persamgan dalam
produksi
dan
pemasaran,
menumbuhkemhangkan
dan
mcrumuskan
strategi
dalam
UIK di Bukil Tinggi supaya dapat menjad 1 sa lah saru
sektor utama dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Dan hasil
penelit.ian mi diternukan bahwu persaingan antar pengusaha UK bordir, scpaiu
dan kerupuk saniai di Bukit Tinggi mendekan
sempurna terbukri dengar;
konsennasi rasio perusahaan terbesar, 4-hesar yang sangat kecil, sena mdeks -
H )'ang sangat kecil dan cendcrung menurun, Straregi yang dilakukan untuk peogembangan
UIK
bordir
dan
sepatu adalah perlindungan terhadap
pengusaba yang ada dalarn UI K bordir, mempermudah akses pcngusaba unruk mendapatkan
bahar, baku yang lebih murah daa bcrkualitas, memperlu.a.<
pcluang pasar dan peningkatan teknologi produksi. Sedangkan wnuk Ulli: kerupuk sanjai dilakukan strategi diversilikasi produk menjadi berbagai macam aoeka kerupuk dan peningkatan teknologi produksi dan pasea pnxlukii
34
Dari bcrbagai pcnelitian tersebul diaeas tcrlihat bahwa strategi yang dilakukan dalam menumbuhkembangkan UIKM hanya dilakokan sccara parsial
dan
tidak
secant
totalitas,
Olch
sebab
itu,
da.am
menurnbuhkembangkan l:!KM secara tota!itas dan menyeluruh diperlukan wadah/lernbaga ~ng lebih profesional, efektif dan cfisicn yang dapat rncrnbantu UlKM dalam bertumbuh dan berkernbang,
BARiii METODOLOGI PEl'iELITIAN
3.1. Daerab Perielitian. Sebagaimana dikctahui bahwa Kabuparen Nias memiliki potcnsi yang cukup besar dalam menumhuhkembangkan CI KM di Propinsl Sumatera t.rara dan Indonesia pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh karena sumber daya
alamnya sebagai somber bahan baku yang beguu melimpah. Karena sek:tor i.oJ cukup pcruing untuk ditumbuhkembangkan. maka penelnian ir>i dilakukan dt
dacrah K.a\>upaten Nias Propinsi Surnatcra L'tara, apalag: dacrah ini barusan saja i.lil1111da. oleh beucana alarn sempa bumi ~·ang bcgitu cahsynt p...:la tang gal
28 Maret 2005 yang lalu, disamping Kabupaten 1'11lS adalah caerah a:sa.J Penulis dan temper mcngabdi,
3.2. Pe11gump1dan l>ata. Dalam pcnelitian i.ci. data yang dipergunakan adalah
data primer
yang diperoleh dari hasil penelitian Iepangan berupa hasil pengisian kuisioocr
dan wawancara kepada pihak yang terkait dengan UlKM. Untuk mend·JkunS data primer ini, maka diperlukan juga data sekuoder dari Badan Pusat Statistik (DPS) Kabopaten Nias clan. data lain yang dipcrluk.an dari Dinas P...erindustnao
Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Nies, Dalam mernperoleh data primer ini seluruh popul
diteliti satu persatu, hal ini disebabkan oleh
keterbeiasan waktu dan biaya
Oleh sebab itu, perolehan data primer ini di.lakukan dengan penarikan sampel
3G
terhadap industri kecil yang ciiteliti dengan menggunakan menggunakan rumus (Albertiusman 2005 : 24) sebegai bcrikut :
N n=
dimana : n - ukuran sampel
!'\ • ukuran popula.~i e
= o/o ti.ngkal
kesalahan dalam pcagambilan sampel {I 0 %)
Penarikun sampcl di lapangan dilakukan dengan meioda Stratified Simple Random Sampling. dimana industri kecrl yant1. ditcltrl dikelompokkan menjadi 5 kelomf1"k menurul (!COiclomPokkan Depanerren Pcnndustrlan can l'erdaganl!an yaitu T ndusni Kecil Pangan, I ndustri Kecil Sandang dan Kuhl, lndustri Kecil Kimia dan Bahan Bangunan, Indusiri Kecil Kcrajinen can Umum, dan Industri Kecil l.ogam, Dari jumlah sampcl indusrri kecil yang ditetapkun berdasarkan rumus Slovian,
ditetapkau jumlah sampel pada masing-masing
kelompok. Umuk
menentukan sampcl masing-masing lu:lumpok.
( Alberiiusman (2()05 : 25), yaitu :
Ni m
.=-N
n
37
dimana : ni ~ jumlah sampel di masing-masi1111- kelompok Ni= jumlah populasi di rnasi.ng-masing kclompok N = jumlah sernua populasi n ~ jumlah sarnpel
Setelah jumlah sampel masing-rnasing ketompok pada indusiri '.<ecil
diketahui, rnaka penentuan sampcl drlakukan secara acak sedcrhana (Simple
Random Samplingi, dimana setiap populas! rncmiliki peluang yang sama untuk
Berdasarkan rumus pcnarikan sampel tersebut diaras maka sampcl usaba industri kccil di Kabupaten Nias yan~ di survel dapat dilihat pa.th Tallel 3.1. di bawah ini:
Tabel 3.1. Dafiar Sampcl Usaha lndustri Kecil Di Ksbuparen Nias Yang l)i Survei.
~,:,pcloropok Industri Kccil
Jumla~~~pulas1 ·~ JumlA.~ 1 1~ampe1
/ 1. ) Pangan II
I
131
15
J
r
2_
Sandang dan Kulil
142
I
16
3.
Kimia dan Bahan Hangunan
'.l29
I
3i
84
l
9
I
12 89
4.
L.s.
L
II
Kerajinan dan Umum
Logam Jumlah
r
L.104 ·
.'
790
l
Sumber : Nies Dalarn Angka 2004, BPS Kab. Nias 2005 (cliolah).
J ~--'
Sedangkan pengambilan data dari pihak. yang terkait dcngnn UIKM dilakukan dengan mctode pcngambilun sampel tidak acak, yaitu Purposive Sampling. Pemilihan sampel tidak acak (Purposive Sampling)
dipilili
38
berdasarkan pcnclitian
pertimbangan-pcrtimbangan
yang berhubungan dengan
tujuan
ini. Cara pengambilan sampcl int adalah mcmilih subjek dan
populasi sedernikian rupa schingga s:arnpel yang dipilih mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat-sifill populasi. (Singarimbun. 1987 : 168-169).
3.3.
Pendekatan Pcnclitia11. Peodckatan penelitian terhadap suaru objck yang sedang diama.i tcrgantung pada tujuan dari pelsksanaan penehuan tersebut. lJntuk meujawan
tujuan dilaksanakannya peoeliuar
ini maka pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif, Pcndckatan mernbandingkan kondisi
penclitian
tcori rnaupun
deskriptif
adalah
peraruran-peraruran
yang terjadi dilapangan.
lcemudian
pendekaran deogan
dengan
keadaan
dikaji rum dianalisis
dan untuk
mengambil suaiu kesirnpulan, Adap1m ciri - ciri penelnian deslcriptif menurui [ladari ~a"a'·-1 (1993: 63).
a. Memusatkan perhaiian pada mesalah-masalah yang ada paca saat penelitian dilakukan seat sekarang arau masalah-masalah ~ ang bersitat
aktual. b. Menggunakan fakta-takta tentang masalah yar;g diselidiki sebagirnana adanya,
39
3.4. Langkah Metodologi. Sccara umum penelitian
ini !ll
kebutuhan (demand analysis}, Dalam bubungan ini akan diidentifikasi hal-hal yang diperlukan atau dibutuhkan nleh pengusaba UlKM yang sudah ada unruk
berkembang dan mengcmbangkan usahanya dan kebutuhan para calon pengu.>aha UIKM un\uk memulai usahanys. Untuk itu secara rinci pekcrjaan mcndeteksi kebutuhan yang dimaksud akan mengikuti iangkah-Iangkab bcrikut ini : 1.
Analisa terhadap kondisi
faktor ekstenusl dari UIKM. Fakror-fakror
eksternal yang di analisa ini adalah ikliin ekonomi, sosial dan politik d1 Kahupaten Nias datam arti keseluruhan yang akan dikaji sedernikian rupa, 2. A:ialisa terhaonp kondisi taktor internal dari VIKM. Faktor-faktor in1en111l yang di analisu ini adalAh u:ntang kcrnampuan sumber daya manusia. nri;nnisasi dan manajemen, pcrmodalan, sisrerm produksi, produk, dun lain-lain, Untuk mendapatkan informasi tentang faktor eksternal dan inl.crml
yang akan di analisa tersebut, maka alat yang digunakan adalah : I.
Menyusun kuisioner dan bahau wawancara.
2. Mcndistribusikan
kuisioner kepada respondcn (UIK.M) yang terpilih
bcrdasarkan sampel yang telah ditetankan, '.l. Melakuk•n observasi tcrbadap kegiatan Ul.KM. 4. Melakukan wawancara kepada pihak terkait dengan UIKM.
5. Pcngalamandan studi litcratur lainnya
40
3.S.
Pengolahan Dau. Dalam pengolahan data. jawaban yang dipcro ten dibcri sunbol berupa angka, Tahap pcrtama y.uig dilakukan dalam analisa dan pcngolahan data
ini
adalah
deogan
mempelajari jawahan
responden yang
telah
dikategorikan terlebih dahulu dan memberikan kodc kcpada jawabau yar.g ada. [Singarimbun, 19&7 : 219). Skala pcngukuran
yang dipcrgunakan dalam pengolahan data
adalah dcngan menggunakan Skala Liken.
Menurut Sugiyono (1997:
73). Skala Liken digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi !>:SCOrang aiau sekelornpok orang tentang fencmcna
sosiat.
[email protected] Skala Liken, maka variabel yani\ akan diukur dUabarkan mcnjadi subvariabel. komponcn ynne
Kernudian subvariabel d1jabarkan menjadi komponen-
dapat terukur.
Komponen-kornponcn yang teruknr mi
kemudian dijadikan scbagai tilik tolak untuk menyusun item instrumen yang
dapet berupa pcrtanyuan atau pcrnyatsan
yang kernedian
dijawnb oleh
rcspondcn dalam bcntuk checklist atau pilihen ganda. Untuk kcpcrfuan t111ttlisis secara kuantitatif, maka sctiap jawabao dibeci skor atau nilai, Dalam kuisiener yw1g dipakai di dalarn penelitiau ini, jawaban Jan
skormilai yang sudah di siapkan adalah : I. Sangat Setuju Sekali/Sangar Mcncntulcan Sekali/Sangat Diperlukan Sekali, dengan skorlnilai = 5. 2. Sangar Setuju I Sangat MenentulcW1 I Sangat Diperhikan, dengan skor I
nilai = 4. 3. Setuju/Mcnentukrui.'Diperlukan.denganskorinilai = 3.
41
4. Kurang Setuju I Kurang
Menentukan
i Kurani,; Diperlukan.
dcngan
skor/nilai = 2. S. Tidak Sctuju/Tidak Menentukan/Tidak
Diperlukan, dcogan skor/nilai ~ l
Data yang tclah dikumpulkan, diolah terlebih dahulu dan kernudian disajikan
dalam
bentuk
tabel-tabcl
guna kepenungan
analisis
Dalam
pengolahan data yang telah dipcroleh dari lepangan, langkah yang dslakukan adalah :
1 . Editing. Data yang masuk (raw data) diperiksa apakah icrdapat kekeliruan-kekeliruan dalam pcngisian dan lain-lain atau tidak. 2. Coding. yaitu pemberian tanda, simbol atau kode bagi tiap-uap data yang masuk dalam katcgori yang sama. 3. Tabulating. Jawaban-jawaban
yang serupa dikelompokkan
dcngan cara
teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlah berapa banyak peristiwa, gcjala, it<::rns yang masuk dalam satu kategori. Langkah selanjutnya
yang dilakukan
Proses analisis merupakan usaha unluk pcrranyaan/pcrnyataan perihnl rumusan-rumusan dalam penelitiau. llntuk me~ana\isa
adalah menganalrsa
data.
menemukan jawaban atas atau bal hal yang ciperoleh
dala dalam penelitian ini dilakul.an
dengan cara 211ll1li:;,i non statistik, yanu dengan mernbeca tabel-tabel arau angka yang terscdia dim kernudian melakukan uraian mm penalsiran.
BABIV IJASIL
4.1.
STUDI DAN PEMBAl:iASAN
Kehijakan Pembaogunan lr'JKM di Indonesia.
Berdasarkan analisa data sekunder, secara nasional kcbijakan dan program pemerintah stau swasta yang tetah diluncurkan uniuk membantu U I K.M sangat bcrvartasi, namun dalam realisasmya sering terdengar kritikkririk beri k ul : 1. Kurang elekti
r
dan cfisien serta tidak terpadu dan berkesinambungan
karena dilaksanakan seeara terpisah-pisaholeh departemen masing-masing, sehingga dalarn rcalisasinya lebih bcsifat "top-down effects".
2. Kurangnya keseriusan pcrsonil pelaksana dalam rnenangani persoalan karena yang bersangkutan bukanlah langsung
aUIS
personil yang rnenerima resiko
kcgagala» pckcrjaannya (risk taker), para pclaksana
bukanlah transferor, dinamisator dan stimulator yang bermotivasi tinggl <1u1 meuguasai perurasalahan secara iaeulhllam ; 3. Kurang rnendapat "feed back" inovatif dari penerima bamuar. karena masyarakat atau kelompok sasaran bantuan tersebut tidak tcrpilih dengan cara-cara yang profesional, malah sering penentuan sasaran bantuan berbasis imuitif yang berwenang untuk tujuao-tujuan tertentu yang bersitat po\itis ;
4. Sulit
mcnwnbuhkcmbangkan
UIKM
rnelalui
banruan
perusahean-
perusahaan berskala besar (BUMNIBUMD, perusahaan swasta), karena tidak mudah mendapatkan ulKM yang inovatif dimana produknya
4J
terintegrasi limgsung, aiau dapat diintegrasikan deugan produk-produk pcrusahaan-pcrusahaan skala besar tcrscbut, oleh sebab itu sulit dicipcakan kemitraan yang dlnarnis anrara UIKM dengan usaha skala besar. Cara-cara
yang demikian
ternyata
tclah
menirnbulkan
lemahnya
keterkauan antara apa yang diburuhkan nleh IJIKM di lapangan, temrama rli daerah-dacrah dengan skims program-program bantuan yang dibenkan oleh perncrintah atau pihak swasta, Karena itu program-program yang drluncurkan akhirnya rnenjadi surnber pemborosan. Misalnya program mengikut senakan IITK.\1 khasusny a pcrusahaan pribumi dalam (semenjak
pruyck-proyek
PMl>N clan ?MA o.eh pcrusahaan bcxur
1970), tidak begitu bcrhasil karena terlalu birukratis. mellbatkan
cukup banyak aktor pcrnbantu atau instansi-instansi pcmcrintah, untuk tuiuan tersebut, kegiatan pembinaan tcknis usaha dilakukan oleh lembaga-lcmbaga pada instansi-instansi
pcmerintah secara terpisah scpcni proyek Departcmen
Perindustrian, BU( <•lch Depnaker. Pusat Inkubasi Bisnis oleh Depkop, dll. Karena terlslu banyak yang tcrlibat sehingga sinkronisas! pcrnbinaan dan kebutuhan sulil ditemukan. Dipihak swasta misulnya dikenal degan deklarasi para konglomerai (1990)
untuk mernbaotu VIK.Iv[ yang dikenal dengan isrilah "Deklarasi
Jirnbaran", tidak mencapai sasaran sebagaimana komitmen semula karena tidak diorganisir sccara profeskmat clan terasa lebin bertujuan politis ketimba11g bisnis mumi. Demikian pula dengan perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN)
atau milik daerah (BUMD), diharapkan sebagai dimmisator ekonomi rakyat
44
dan dacrah melalui baruuan dana yang diambil dari kcunrunganny a pcnahun (2.5% - 5,0"/o) untuk UIKM jua tidak berjalan
rnulus dan sesuai dcngan
harapan masyarakat karena perusahaan-perusahaan
tcrsebut tidak mcmilik 1 hak
otooom yang luas untuk mengaturnya, dan Udale. dapat droerikan kepada "lernbaga indepcndcn" tetapi semuanya dilakukan sendiri dan chat ur dari pusat rnelalui ketentuan
menteri
\erkait
sehingga
dalam
:ehih
pelaksanaannya
berbobut polais. Sebetulnya persoalan permodalan hagi Lil KM bukanlah suatu hal ~ ang
bcrdiri sendiri, tetapi terkait dengan aspek-aspek lain. tcrutama dengan prospektif proyek. Untuk mendapatkan proyek ~ ang peospektu dikalengen UIKM bukanlab pekerjaan yang sederhana karena d ipcrlukau suatu studi ~ ang mendalam, penelitian dan rekayasa produk Jan [asa terkait schmgga
~1111la1
.arnbah nnggi, berdaya saing dan terjual.
.f.:2. P~mbangunan UIKM di Kabupaten Nia§. Bcrdasarkan analisa data sckunder, di Kabupaten Nias cukup banyak kclembagaan
yang dikerahkan
untuk membamu
UIKM tcrutama
kontecs peneljrian, pcndidikan dan pelatihan kerrampilan
manajemer.
dalam balk
yang dilakukan oleh dinas-dinas dan instensi ( Dmas Perindagtar:ibcn, Dmas Pertanian,
Dinas
Kclaulan
dan
Perlkanan,
Dinas
Koperasi
PIOvi dan
?enanaman Modal, BAPPEDA, BPM, dll) maupun yang dilakukan oleh Kadin (pameran d.an promosi produk, temu usaba, dll) dan lembegs-lcrnbega swadaya mnsyarakat
lainnya. Namun masing-masing
bekerja
seruliri-sendiri
sesuai
dcngan batasan kewenangan, tugas pokok clan fungsi masing-masing, sehinggli
45
"hantuan terpadu da11 hetkcsinamhungan"
yang merupakan harapen bunyak
11\KM di Kabupaten Nias agak sulit unmk sercalisir. Keadaan yang dcmikian hisa menyulitkan lagi bagi pengusaha t:IKM atau calon pengusaha lJIKM jika '
dikaitkan dcngsn usaha mcrcka untuk mernbangun prospckrif proyek melalui kegiatan inovasi usaha dan pmduk
(busmess innovation and product
development) Kurangnya pcrhatian pernerintah. swasta, Perguruan Tinge,i.
produk-produk
inovasi (i.oovasi teknologi) di
tingkat UIKM edalah suatu kckeliruan. karena hel uu alum mengakibatkan pengunsaan tckrologi produk bagi UIKM menjadi semakin lemah. Karena itu
pulalah yang menycbabkan mercka mcnjsdi tidak pruaktif dalam membangun kckuatan sendir], mengojah sumber-surnbcr potenslal dan mernbangun kemitraan yang dinarnis dengan pcrusahaan-perusabaan Lernahnya inovasi produk dikRl11ng11n
besar yang ada,
l nKM adalah rnerupakan alasan bag:
perusahan-perusahaan besar untuk kurang tertarik memhangun kctcrkasan 111au kernitraan dcngan UlKM dan sebaliknya bagi UIKM menjadi tidak cfisien dan cfektifjika rnemasuki pasar yang sudah Jik.U3.S8i oleh perusahaan bcsar. Kondisi yang kurang baik tersebut edalah pcnyebab mengapa masih banyak hasil-hasil pertanian yang dijual dalarn bentuk rnentah, belum diolah sama sckali, meliputi produk-oroduk tanarnan pangau, hortikultura dan hasil
tanaman obar-obatan, tanaman tahunan, perikanan laut, perikanan darat/sungai, pctcmakan unggas. ayam, dan lain-lain, terrnasuk produk-produk
basil hutan
seperti kayu maupun non kayu sepeni bambu dan rotan, Demikian pula dengan
kekayaan seni dan budaya yang beraneka ragam knrang mendapat sentuhan
46
transformasi
sehingga
tidak bemilai
rambah tinggi dan menjadi sumber
pendapatan yang berarti bagi kehidupan rnereka dan orang ban yak. Namun dernkian clalam melaksanakan pcmbangunan di sektor industri, Pemerintah Kabuparen Nias melakuka« berbagai kebijakan amara lain sepcni yang tertuang di dalam Pcrda Kabupaten Nias No. 10 Tahun 2001 tentang
Rcncana Stratcgi (Renstra] Daerah Kabupatcn Nias Tahnn ?.001 - 2006 yaitu : "Mengernbangkan
komoditi ungr,ulnn serta berdaya saing untuk meudukung
pariwisata dan tumbuhnya i.ndusfi kccil dan mcncngah yang mcmaofaatkan hasil pertanian dan perkebunan rakyat"
dan PL"Td1:1 Kabupatcn J:>;i;u N(\. I:>
Tahun 2003 tentang Program Pembangunan Daerah (Propeda) Kabupaten Ni1:1s Tahun ?.001-2006 seperti yan" tenuang dalam Arah Kebijakan Pernbaugunau Ekunomi dan Program Pembangunan Pcngembangan Industr! beraasarkan keunggulan komperatif, antara lain:
I. Mengeml!angknn ~iatem ekonomi kerakyatan yang bcrtumpu pada ruekanismc pasar yang berkcadilan dcngan prinsip pcrsaingan sehat dan mempe1hatika11 pcrtumhurum ckllnomi. 2 . Memberdayakan
pe1'!l,usaha kecil menengah dan koperusi agar lebih
efisien, produktif dan berdaya samg J~rig~u menciptakan ikiim bcrusaha yang kondusif dan pefuang usaha yang seluas-luasnya. 3. Mendorong piha.k swasta untuk pengembangan industri sebagar usaha perlu.a.san lapangan kerja.
4. Peningkatan promosi produk unggulan daerah maupun potensi daerah. Sedangkan Program Pembangunan dalam Pengembangan
k.eunggulan kompcratif adalah :
lndustri berdasarkan
41
l. \ikmhina nengusaha industri kecil (Home Industry) didaerah ini untuk
meningkatkan mutu/kualnas produk. 2. Mendorong investasi atau dunia usaha urauk pengembangan industri di Kabupaien N ias teruuuna agroiodustri, 3.
Meningkatkau
koordinasi dengan lcmbag"-·l,:,ntbaga/in,;11111~1 yHng dapai
1nenjembatani l'ernenntnh Kabupaten Nias dengan investor
4.3.
Permasalahan
VtKM di K11bnpatcn l'iiu.
Flcrdasarkan hasil analisa
data primer yang bcrbasis pada basil
p.:nr,i~1An kuisioncr dan hasil wawancara, maka pcnnasalanan ~ ang
dalam mcnumbuhkernbangkan lllK.M di Kabupaten ~ia.~ secara umurn antara lain udalah sch:lgai berikut : I.
I .etak geografis Koibupa1en Nias, Letak geografis Kabupaten Nia> yani: bereda di Samedcra Hindia dan terpisah dati Pulau Sumaiera mcnycbabkan kurangnya daya tarik investor yalJ8 ingin mcnanarnkan modalnya di
Kabupaten Nia,, Hal ini mcnyebabkan pertumbuhan usahu k:~u>u~n>• di sektor UTKM menjadi lemah karena i11c.lus1ri atau pcrusahaan berskalu bcsar yang diharapkan dapat meoopang keberadaan lJI KM sarnpai saat ini rnasih bdur.1 ada. Keadaan ini juga menycbabkan posisi Cl KM menjadi tidak
menguntungkan seh.ingga kegiatan yang berhubungan dengan
produksi, promosi dan pemasaran mcnjadi sangat terbatas, Hal ini didukung dengan hasil wawancara dcngan Sekretaris Bappeda Kabupaten Nias pada tanggal 25 April 2006 (lihat lampiran 3).
2. Kurangnya prasarana
sarana
dan
pendukung
prasarana
Kurangya
pcndukung,
misalnya jalan, jcrnhatan,
sarana
dau
alat transportasi.
alat
komunikasi dan informasi teknologi, mcsin-mcsin dan pcraiatan yang diperlukan dalam berproduksi, dan lain-lain rnerupakan salah saiu kendaia yang dihadapi dalam menumbunkembangkan
UJK..11,.f di Kabupatcn Nias
Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kclancaran pcrolchan bahan baku, sistem produksi.
pemasaran
pmduk serta mengakibatkan
hiaya (cost)
produksi dan pcmasaran mcnjadi tinggr, Hal mi didukung dengan basil wawancara dengan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Nias pada tanggal 11 April 2006. (lihat l11mp1rar1 3)
3. Peristiwa bencana alam gcmpa bumi yang bcgitu dahsyat pada tanggal ::!8 Marer 2005 yang lalu, sangar berpengaruh pada kegiatan perekonomian
masyarakat secara umum dau k.cgililan UIKM secara khusus di Kabupaten Nias. Bcrdasarkan hasil pengarnatan dilapangan dan didukung dengan hasil wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Nias pada tanggal :!9 Maret 2006, Kcpala Dinas Perindagtamben Kabupaten Nias pada tanggal 11 April 2006. Sekretans Komisi C DPRD Kabupaten Nias pada tanggal 18 April 2006,
Ketua STJE Pembnas Nias pada tanggal
20 April 2006 dan
Sekretaris Bappeda Kabupatcn Nias pada tanggal 25 April 2006, sebagai akibst rcrjadinya bencana alam ini sarana dan prasarana yang selama ini rnendukung kegiatan UIKM menjadi tidak efektif dan efisien lagi. (lliiat lampiran 3). Selanjutnya, berdasackan basil pengisian kuisioner yang telah
dilakukan, bagaimana pengaruh yang diakjbatkan o leh bencana a lam gempa bumi tersebut terhadap pcrckonomian
clan kegiatan UIKM di
49
Kabupaten Nias amara lain adalah seperti dapat kita lihal pada 't'abcl 4.1.
dibawah ini : Tabel 4.1. Pcngaruh Uencana Alam Gcmpa Bumi Terhadap Perekononuan Dan UIKM f>i Kabupaten Nias.
~· \ Terhadap kemampuan da)a ~Ii masyarakat
I """'"li
l"Ttrc:rhadap ,.k'tifi(;;;;,,µckerjaan masyarak;;J' ---
, ~0---j1
~() I
-,,,_ """""'
"'""' """'
·~~adaPkegiatan produksifusaba .ir.dustri)
' j°"'""""'..".=j-~, ~-
I
arakar
Tcrhadap iklim usaha
·-
7.07
I
~
!
96.17
-J
"'" 1 'l5.05
---
SWT1hi:r: Hasil penclitian (dinlnh). Dnri ta~l tersebut diatas kits dapat melihat bahwa akiha; bencana ulam gempa burni yang icrjadi pada tanggal 28 Maret 2005 ci Kabupaten Nias,
97 ,07 perscn mcnyatakan behwa bcncana alam gempa bumi iersebut saugat berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat.
96.40 pcrsen
menyat.akan bahwa bencana alam gempa bumi ini sanget berpcngnruh tcrhadap aktititas/pekerj<Wn
masyarakai,
96,! 7 pcrsen men:
aiakan
bahwa
bencana alam gemoa bumi SS.flllal berpcngaruh terhadap ki.:g1aum produksi I usaha industr], 95,50 persen menyatakan bahws bencuna alam gempa bumi sangat berpengaruh terhadap kesejabteraan masyarakar dan 95 ,05 persen mcnyatakan bahwa bencana alam gem("ll bumi sanga: berpengaruh
rcrhadap iklim usaha. Hal ini berarti bahwa dengan kejadian bencana a lam gcmpa bumi, mengakibatkan kegiatan pcrekonomian dan keg.atan UIK.tvl
di Kabupaten Nias menjadi tidak kondusif (lihat lampiran 4).
50
4. Terbatasnya jumlah dana yang dianggarkan unruk UfK\1. Sesuai dcngan :Wsil wswancara dwgan Ketua Dl'RD Kabupatcn Nias pada !fill~gal 29 Maret 2006 (lihat larnpiran 3), terbetasnys jumlah dana vang dianggarkan untuk lJJKM merupakan salah satu k.enclala yang dihadapi dalam usaha menumbuhkcmbangkan UTKM di Kabupaten Nias. Sebaik apapnn program dan kcgjatan yang akan
dalam membantu UllOv! umuk
berturnbuh dan berkernbang. bile dana yang discdiakan
tcrbatas mah
hasllnya juga sudah barnng tcruu tidak sesuai dengan apa yang dlharapkan. 5. Lcrnahnya keahlian, ~ecrampilan dan kualuas sumher days manesia yang
rersedia, Kondisi seperti ini rnerupakan salah saru kcndala ~ang dihadapi d~lar.i
menumhuhkcmbangkan
keahlian,
ketrampilsn
dan
L:IKM kualilas
di Kabupaten Nras. sumber daya
berpengaruh ccrhadap kegiatan produksi Lemahnya berpeugaruh
keahliun. tel'hadap
kctrampil.an
J.•ernahnya
manusia sanl(at
dan produk yang dihasilkan
dan somber daya
kemampuar: dalam
munajernen
manusia
j1:eii
usaba tcrmasuk
kegiatan pengelolaan keuangan, promosi dan pema..wu.n serta kemarnpuan
umuk mcnjalin kerjasama dengan mitra usaba baik dalam deerah, luar daerah dan luar ncr,eri. Hal ini diduku~
dcngan basil wawancara dengan
Ketua DPRU Kabupaten Nias, Kepala Dinas Perindag1ambeu Kabupaten
Nias, Sekretaris Komisi C DPRD Kzbupatcn Nias dan Ketua STIE Pemboas Nias, (lihat lampiran 3). 6. Permodalan, Permodalan :v!alab masalah utarna yang dihadapi oleh pengusaha UIKM di Kabepaten Nias, Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya pendapatan masynrakat khll!!usnya pengusaba dengan aset yang
SI
sangat terbatas scrta akses pada lcmbaga keuangan (perbankan) sangat terbatas. Hal iui didukuog der.gan basil wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Nias, Kepala Dmas Periodagtemben Kabupaten Nias, Sckretans Kornisi C DPRD
Kabuparen Nias, Ketua STJE Pernbnas
Nia' dan
Sekrctaris Bappeda kabupaten Nias, (lihat lampiran 3).
4.4.
Kebutu h:111 U IKM di Kabupaten Nias. Sebagaimana peaelitian didorong
bahwa
telah diurailcan sebelumnya dan didukung pcmbangunan sekror 1nckstri khususnya
oleh hasil
UIKM
harus
dan duumbuhkembeogkan unluk mcmacu pertumhuhan ckonomi
yang tinggi dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan
pcmbangunan nasional, daerah sampai ke tingkar pedesaao. Hal ini pcnting mengingat L1Klv1 bisa !ebih banyak mernbuka kcscmpatan kcrja bagi rakyat banyak kelompok menengah kc bawah sebagai kelompok ~ or.g jumlehnya
tcrbesar. Bagi rnasyarakat clan daerah KabupatenNias menurnbuhkernbangkan
UIKM adalah kehutuhan
ya!lg
sangat
peruing
sekali
dalam
rangka
mcningkatkan taraf hidup dan kescjahreraan masyarakat di daerah Kabupatcn Nias. Apalagi j ika hat ini dihubungkan dengan bencana alam gernpa burru ~ang begitu dahsyat yang dampaknya bcgitu terasa sekah ternadap pcrckonomian
masyarakat
Kabupaten
Nias,
rnaka
kehidupan usaha
mcnumbuhkcmbangken UlKM adalah ha! yang :nutlak dilakukan, Pentingnya peranan UIKM tcrhadap masyarakat dan daerah Kabupaten Nias dapst dilihat
pada Tabel 4.2. dibawah ini.
52
Tabet 4.2. Peranan {!lKJ\.i Terhadap Kehidupan Masyarakat Dan Daerah
-·-
No
·········--Peranan i.111<.M_d
l.
2.
oasca gempa burni Pcranan UlK\1 dalam penyediaao dan pertuasan lapangan
-·
J. 4.
5. '-.
6.
7
J
kcrja Peranan UIKM dalam masvarakat.
._9 . 10. 11. 12.
l)
--
.
memacu aktifitas uan kreari fitas
!
Ro~t 90.78
I ss.ss
r
1.
89.66
1
I
89.43
!
Peranan l.HK!vl dabm pengembaogan potensi yang dirniliki i 88.31 r daerah. . . 87.86 Peranan UTKM dalarn pengelolaan sumber daya ~~m ··- ~ 87.64 Peranan UlJa.1 dalam mengtjar kerertinggalan dengau daerah ~~0._dalam pe\aksanaan pemba.ngunan
8.
-
Peranan lJlKM
_
I
·-
8741 Pcranan UlKM ~ala~ pemberdavaan masyaraka.t -. . J.87,11 __ Peranan UlKM dalam ~paran pcmba1_1gunan peningkaran pcndapatan dalam Pcranan UIKM dan 87.41-~ 1 oerekonomian masyarakat dan daerah 86,f~ I Peranan UIKM terhad.,... buhan ekooomi ··----- .. Penman UIKM terhadap partisipasi masyarakat dalsm X6.n i
'
ocmbana unan _ .
pcnyediaan keburuhan masyarakat lokal 3 Peranan UIKM. dalam . Sumber : Hasil percliuan (diolah] .
86.t)u
Dari tabel tersebut diatas. kita dapat melihar bahwa 90,78 persen rncnyetakan oohwa U!K.'vl. memiliki penman dalam n1e1i~uran!!,i kcmiskinan, 89,88 person menyatakan bahwa UIKM memiliki persnan dalam memulihkan kesejahreraan masyarakat pasca gcmpa bumi, 89. 66 persen menyatakan bahwa UIKM rnerniliki peranan dalam penyediaan dan pcrluasan lapangan kerja. 89,43 person menyatakan bahwa UIK."vl merniliki pcranan dalam memacu
aktifkas dan kreatifitas rnasyarakai, 88,31 persen menyatakan bahwa l:[KM rnemilikl peranan dalam pengembangan potensi yang dirniliki dacrah, 87. S6
persen menyatakan bahwa lJlKM memiliki peranan dalam pengclojaan somber daya alam, 87,64 persen mcnyatakan bahwa UIKM memiliki peranan dalam
53
menzejar kcrcrtinggalan dengan daerah lain dalam peloksanaan pernbangunan,
87.41
persen
pemberdayaan
rnenyatakan masyarakat,
pcndapatan/pcrckonornian bahwa
UI K..\1 memiliki
partisipasr
bahwa
UIKJ\•f
percepatan
memiliki
pcn:bar:gur.an
peranan
dan
dalam
peningkatan
masyarakar tbn daerah. 86.74 persen menyatakan peranan
terhadap
perturnbuhan ckonorni dan
masyaarakat dalam pcmbangunan dun 86,1)6 persen menyarakan
bahwa (ilKM memiliki penman dalam penyediaan kebutuhan masyarakut lokul. (lihar Jampiran 4).
Oleh sebab itu menumbubkembangkan UJKM merupakan ha! yang sanga; suategis dan sangat mcncntukan dalam percepatsn pernbangunan daerah balk sekarang maupun di masa-masa )'"ling akan dalang . Masyarakat di
Kabupatcn Nias tentu hanya akan berperanso:ba1tai pcnonton di daerah sendiri jika sektor tiTI<M terlamhar cfiturubohkembang.k.an. Apalagi ji.l:.a dihubungkan dengan keadaan dan kondisi perekonomian masyarakat dun daeroh Kabupaien ~ ias yang melemah akibat terjadinyu beocane o.lo.m gcmpa bumi yavg bcguu dahsyet peda tanggal 28 Maret 2005 yang lalu. Musibah ini telah memporak· porandakan
m\>111:ugd1
kehidupan ke
bawah,
ekonorni Untuk
tcruta1r.a bagi
kelompok
memuliakan kcmbali
dan
masyarakat
mcngejar
ketertinggalannya dalam pembangunan dan pcrtumbuhan ekonomi, maka
menurnbuhkembangkan UIKM sang;i.l tepat untuk segcra dilaksanakan, Dalam menumbuhkembangkan
UIKM di Kabupatcn Niss ada beberapa
faktor penting yang per In menjadi perhatian utama sebsgai keburuhan cscnsial atau kebutuhan rnendasar amara lain adalah seperti terlihat pada Tabel 4.3. dibawah ini,
54
Dalam
Dari tabel diatas. menunjukkan kepada kita bahwa 95.50 persen
menyatakan bahwa ketcrsediaan
mesin dan
peralatan adaleh sangat
menentukan
kebutuhan
escnsial
dan
mernpakan
usaha
mcnumhuhkcmbangkan UIKM, 9~.28 persen rnenyatakan bahwa tnovasi dun terciptanya pcmang pasar sangat mcnentuklln. 95.US person menyatakan bahwa
proruosi produk sangat menentulum, 94 ,&3 persen menyatakan barwa peningkatan mum produk sangat menemukan, 94 .60 persen menyatakan bahwa
kondisi dan iklirn sangat mcncntuk.an, 93.93 persen menyatakan
bahwa
hubungau kerjasama dengan lembaga keuangan (bank) sangat menentukan. 9 3, 70 persen mcnyaiakan bahwa pcningkntan kualitas sumber daya rnanusia
pcngusaha sanaar menentukan, dan 93,25 person mcnyntakan bahwa hubungau kerjasana
dengan
BUMN
clan
BU!'l.ID
sangat
menentukan
dalam
menumbuhkcmbangkan UIKM. (lihat lampiran 4). Selain keoutuhan esensial tersebut diatas, hal lain ydng begitu penting dalam meru1mb11hkembangkan UIKM di Kabupaten Nias adalah adanya
55
peranan pernerintah, perguruan ti~~ lembaga kcuangan (hank}. Bl:]V['-:.
BUMD dan Iain-Iain scpc_rti tcrtihat pada Talx-1.:.4. dihawah ini. Tabcl 4.4. Peranan Pernermtah Dan Swasta Dalam Menumbuhkernbar.gkan
UIK.M Di Kabupatcn Nias, No
Peranan
Bohol
·-
j
--'--
l. 2. 3. 4.
Perauruan Tinezi
5.
Lemhall,a K;:uangan (bank.='-")'------
i 9~.65 --1
Pcmcrintah Kabt,Jpatcn N ias
. 9.>:i.L.i
Pcnx:ri1.J1ah Pm2in.si SUJillilCO:I U1ara '---'-"-----· -Perrerimah Pusat
.
··--rI 93.48'"
I
•
93..!8
___ J 91.p
6. 7.
BUMN.BCMD Perusahaan swasta . ·"-----8. Kw-!i11. a.sosU.si, LSM. dU S~i.;;:~: Hasil pcnclitian (diolah).
'· 90.33
90.1 I 86.96
Dari tabcl tersebur diatas, kita dapat mc.iha: bahwa 98,65 persen menyaiakan
bahwa
menumbuhkembangkan
peranan Ul!C\i
perguruan
adalab sanga;
tinggi
dalarn
usaha
meoentukan, 93.48 p.~rs,m
menyatakan babwa peranan Pemerintah Kabuparen Nias, Pemennrah Propmsi Sumatera Utara dan pemerintah
pusat sangat mencrxukan. 91 ,23 per-er;
mcnyatakan banwa peranan lembaga kcuangan {bank} sangat mcrentukan, 90,33
persen menyatakan
bahwa peranan
l3lJMN
dan BUMD
sangct
mencntukan, 90,l I pcrsen menyatakan bahwa peranaa pcrusahaan swasra sangat roeneatukan clan 86,% persen tncn: atakan bahwa peranan K11cl!'.
asosiasi, LSM clan lain-lain sangat mcncmukan. (lihat lampiran 4 ). Selain perauan tersebut diatas k.ebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pe1~ieriutah jug.:t sanl§
Kebijal::an-kebijakan dimaksed antara
lain : kemedahan-kemudaban dalam birokrasi, program yang etektif daa
eflsien, tanggungjawab aparat pemeriIJlah. pernberian bantuaa mesin dan
56
peralatan,
pernberian
mernfasilitasi
UIKM
paket-paket dengan
kredit,
pe:nberian
pcrusahaan-perusahaan
bantuan
dana,
besar. I Jruuk lebih
jelasnya dapar dilihat pada Tahel 4.5. dibawah mi, Tabel 4.5. Kebijakan-Kcbijakan Yang Ddakukan Pemerintuh . . Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pernc-rini.-;i;----.
· Dvbvtl
Oari tabcl tersebut diatas, kitu dapat melihat bohwu 94,38 pcrsen mcnyataksn bahwa kebijakan pemerintah dalam pcmberian bantuan dana kepada UIKM sangat di~rlukan, 9'.!J :3 pcrsen menyataksn bahwa kcbijakan pernermrah dalam menyediuken dan melaksanakau µ.:m.Hdikan dan pela11.han
. kepada pengusaha sangar diperlukan, 9 J .68 persen menyatakan bahwa kcbijakan ~metiut
saugar diperlukan,
89,88
persen
menyatakan
bahwa kebijakan
pctll\;rintah dalam memtasituasi UIKM dcngan perusahaan-perusahaan sangar diperlukan, 89,21 persen menyatakan
bcsar
bahwa kebijakan pemerintuh
dalam pernbcrian paket-paket kredit kepada UIKM sangat diperhikan, 88, 7& mcnyatakan sumbcr
hahwa
daya alam
kebijakan
pcmerintah
sangat diperlokan,
dalam
pcngembangan
84,04 pcrsen mcnyatakan
kehijakan pemerintah dalam percncanaan program-program
polt:1isi
bahwa
yang cfektif dan
cfisicu sangat diperlukan, 83.59 persea menyatakan bahwa ianggungjawao aparatur
pcmenntah sang«! diperlukan dao 82,47 pcrsen men; atakan bahwa
kemudahan-kcmudahan dalam birokrasi sangai diperlukan (hhat lampiran ·I). Untuk menjawab dan mercetisasikan Ind tcrsebut dlaras dan umuk memhantu pragram pemennrah, maka dibutuhkan sebuah lcmbaga sinergrs )"dng mampo rr:crn~111u
lJIKM umuk bertumbuh ~an berkembang. Bamuan-
bantuan yang dapal diocrihn nlch lemhl\ga ini antara tam dapar d'.lihal pada Taoe! -1.6. dibawah iui. Tube! 4.6. Bantuan Yung
0-dpat l>iberikan Oleh Lcmbaga SU-1·r11-is Dalam
Mcnurnbuhkembangkan UIKM Di Kabupaten Nias.
[ No
1·
..-BaiitWin
yang diberikan
'I
l3ob<>t-!
~ J
Dantuan permodalan·=-----
·.r~4.60 ·
,
Hant~cknologi ------
-f
~. ~·
I-~: 6
llant·~ pcmnsa.ranproduk ---B:i~~n pelalihM ~ml\SBl'Wl Bantuan pcJalihlln vc..!!&e.blaankcuani;an_ , B"n~~lalihar. manajemen _ an~ menjadi pcnsbubungdcogan c:aJ2!!konsumen
.1~1111 rne11jadi pcnghubung dcngan cdon mitra usaha Sumber : Hasil penelitian [dinlab),
'
94.~S
1
\14j~
1
94,38~
T94.l 5 --: •
93,93
L93.25
,
93.2 5
:
'
Dari label tersebut dtatas kira dapai melihat bahwa 94.60 pcrsen
menyatakan bshwa bantuan permodalen sangat dipcr!ukan oleh t:JKM. 9~.]8 persen menyatakan bahwa bantuan teknologi, bantuan pernasaran produk Jan bantuan pelatihsn pernasaran sangat diperlukan oleh UJKJvl. 94.15 pcrscn
mcnyatakas;i bahwa barnuan pelatihan peogelolaan keuangan sang at diperlukan o\eh UIKM, 93,93 persen menyatakan bahwa bantuan pelatihar; manajemen sangat dipeclukan oleh UU<M, dan 93,25 persen menyetakan bahwa bantuan
untuk dihubungkan dengan ealon koosumen dan calon rnnra usaba sangat dipcrlukan olch Ul.KM. (Iihat lampiran 4). Untuk mcmbantu UlKM benumbuh dan bcrkcmbang di Kabupatcn N ias, bantuan-bantuan tersebut diatas mutlak. diperlukan meugingat kondisi dan keadaan yang sedang dihadapi o leh Ul KM saar ini. Apalagi setelah tcrjadinya bencana alam gempa bumi 28 Maret 2005. male.a pcran lernbaga sincrgis
yang efektif dan efisien sangai dipcrlukan Apabila hal ini ndak
menjadi perhstian serius maka UIKM tli Kabupste» Ni~.~ bukan semakin msju tetapi malah akan semakin mengalami kemunduran yang pada akhirnya kel-.itlupun perekonomiun masyarukat akun S«nakio terpuruk. Herdasarkan hosil pengamaian Jan penelirian di lapaogan menunjukkan
bahwa 96,62 pcrscn pengusaha UlKM menyatakan bahwa lernbaga ~in:rgis yang marnpu nieusinkronlatn berbagai kepemingltll UIKM dimaksud mcmang dibutuhkan
dalam
membantu
UfKM bertumbuh dan berkembang
di
Kabupaten Nias. Untuk melaksanakan kegiatan operasjenalnya dalam mcmbantu L:IKM bertumbuh
dan herkembang
di Kahupalen Nias, lembaga ir. i mernilik1
kegiatan-keglatan yang diharapkan bi.sa dsn mampu rnembanm lilK.\1. Adupun kcgiatan kcgiatan yang dapat dilakukan oleh lernbaga ini dalarn membantu UIKM bertumbuh dan bcrkembang di Kabupaten Nias antara lain
adalah sepe rti ter lihat pad a Tabe1 4. 7. dibawah in i.
59
Tabet 4.7 K.egiatan Lembsga Sinergis Dalarn Menuinbukembangkan UI KM Di Kabupatcn Kias
r
. ~o 2.
J
i
J
·--
- --·--Kog1alall--·--
-
--· TRob<>t
\.fern ha_r.gun jariog,an sows nasional dui intem•s;oc;i---~ re~tihan dan pCtlingkatan kenuwpu;m d;in \ce
I_ 93,25 9J.21_J
!>1,0·. )
en embaJlgan u~h• mdussri _ __ 1-----' ~.::.......! .l'.kngakumod~cgillun-k•gintantnut<.ftr lekn<>l~&• . 90.78 I Mel•hk.sn pwm0'.11 UJKM berhlsis llltwasi . .-L. ?0,7~ J M•odctek" kemungkin1n diverslilcas1 llSllba dl!ll p~ . .1 90,56 ~.:..:....-1 Mcl•kuh.u fl!:Ocfiti:m dan p
Mcocari dan mcrnblt\gun kc!l'irrun usalta
-··
~0.56
Mc• anhlca.• Jan '"""·d•r.ipin~i pduk boru__ ... 90.So\. ~.,;;-+.MCl\ClTIdAI\ ~etckslpetuang usah• da~ tndu.•tri • ?0.33. . ~~u~an mc>demtSui d.,, d1vusilikasl proc!uk_. 90, l~I i;. M~ed!akan j:1$3·;,.,., 1o&i11ik yang dibuluhkan f 90, 11 i l 4 tJ( erti> tt~onom1 pr
l
ITj
p;ng•
20. 21. 22.
Memhancyn kttiasama 1n1ensif tlan 1kllfdengan lembo&a.lceuangan
59,43
i•"'
~l<>tW dan j~ 10)\istik satu llltp R9 4j' An~on•i,!!.eosi clan keterpacluan prochtk pasar ·-· '89 21 23. Seho •i daropingan penn~ dalam k:ingkmi~a? id~ produk tf\OVa$i . , ·s8 ~8 r f' Z4 Po11ytdiaan l1han ~cb.lsai lcmp;rt pcrcohun procluk ~grt'industri 88.76 .i 2S. Penyadaran bah ...·a ttionlasi keunruni:1111 9em3Ul•ma11 ~ukan bisnis yau~ 88,76 f---l..,m,_•!!.eunrunsbndait ber1angk1 p!l\jan& ·-.
I
I
26 Pclaksan&S\' srlldi kob.ya):llJI proyclu1>iSlll~usalt~ _ . ---- 88,08 t-=-27'-l...:M~!"' derehi1 selelui dan ~osi calor. pen1,,..s1ha ·-· ' Bi.65 '28. :'\1emb2n un k~rj3$llllla pna o.lnif tkotb pemesiotah dai;i inslans1 terkai1. Si,64
r
.29.
~cr1umbu>•111 d:si1 p ke~bh"n don
t
I
87,64
k•lr3mp•lm alllara paku d"!J!f•ktiSI . · JO. Refiekso im.,•'11eluv>k1i.~ dan ~s s=ra teratur dan p<.,;;,ancn dengan 87,411 i-.,~...µli:.;•c.rguruanl~i don Kadin . _. __..__ . JI. Per.ctilian dan ~ngemba_!!&an . So,% 1" Seminor. p•nel mengcnai Ital-ha! barv dan spesrfik unt»k bisni~ dao 86,29 lndu5tri J3. Publi~-s-1d_an_s-ir-k-ul-•$l bisn.sdan telmol S5.1G Menci •~k•n hubun a c1en"=""'n'-:==ara:.:.:;l:!;.U.ft:... -+-'g~4;:,,7;,:.lri
I
Mtngeksplo1usi dan mendayagunaku •wnbcr·sumber teknologr don 8·1,04 ckcnorni lokal .-,-,---------------'L_J
Sumber: Hasil penelitiao (diolah). Dari label tersebut diatas, 1erlihat bahwa kegiatan • kegiatan lembaga uu mcmang sangat mencntukan dan sangar dipetlukan dalarn usaha
60
menumbuhkembangkan
UIKM di Kabuparcn Nias, Dari hasil penehuan yang
dilakukan sepcrti }'all!! terlihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa 8·1 persen lehih menyatakan bahwa kcgiatwr-i..egiatan lembaga
ini sangat dipcrlukan.
(lihat lampiran 4). Dilihat dari segi pcngguna, rnaka lembaga ini ditl.!jula!n umuk calon pengussha, pengusaha yang sedang dalam pertumbuhan tetapi rerkcndata,
pengusaha yang sedang dalam pertumbuhan dan bahkan pengusaha yang sudah maju sepcrti dapsi dilihat pada Tabel 4.K. dibawah ini. Tabcl 4 .S. Pcngguna J .cmbagu.
-·----Pcngguna
Be bot
;.---1-'f>-'e""n"~~aha ~ng sedang ~n~mbuh lcu•pi terkcndal!\;....___ Pengus,oha vans Redang dalam pcrtumbuhan Calon penyusaha
.
.
--i._92,RO <12,80 89,43
'--'-;.....i...:..Pc.:::n:s>.::u~aha lang sudnh maju
.88153 I
Sumber: Hasil peneluian (diolah).
Dari tahcl tersebut diaras terlihat bahwa 92,80 persen meuyatakan bahwa lembaga ini diperlukan oleh pcngusaba yang scdalll( benumbuh baik y:ing tcrkendala dengan berbagai persoalan maupun yang tidak memiliki kendals, 89,43 perscu menyatakan babwa Iembaga ini diperlukan oleh calon pengusaba dan
88,53
persen menyatakan
bahwa
Iembaga
ini hahkan
diperlukan oleh pengusaha yang sudah maju. Hal ini menanjukkan bahwa kcbcradaan lcmbaga sincrgis yang etektif dun efisien saogat membantu calon pcugusaha uutuk ruemulai usahanya dan pengusaha dalaru mcngemhangkan
usahanya lebih baik. (lihat larnpiran 4 ).
61
Dalam rnelaksanakan mismya, lembaga ini tidak mungkin bekerja tanpa adanya dukungan yang diperolch dari berbagai pihak Adapun dukungan
yang diharapkan oleb lernbaga bi adalah antara lain scpcru tcrlihat pada ·1 abel 4. 9. dibawah ini, Tabel 4.9. Dukungan Yang Drharapkan Lembaga
No
Dukungan yang diharapkan
Booot
l. 2.
Oukungan dam .daii. PemeriruahKabupaten Nias Dukungan dana dari Pemerinlal! Pro insi Sumatera Utara Dukungan dana dari Pemcrintab Pusat mela!ui denarterrea
94.15 94.l 5
J.
,
j
"'4. ;
rcrkait de!l£an_ _{,J!KM
_
--.,------t--;;-::--:-:-
Dukungan dana dari para pcrantau asal Nias/konglomerat 90.33 ·; nas io na L 5. .. Dul:ti~ an daoa dari sumber lain yang sah 88.08 6. ·. Dukun,:!a~ dana dari kegiatan. penclitian. ko.nsulta5_i.. kreasi .1 87.64 dan animasi ---+....,-,,...,-,-7. Dukungan pol_ii_is_______ 86.96 8. D_ukungan fasilitas p;!Xant..,....,._o_r_an_____ 86,96
Sumber : Basil peoclitian (diolah). Dari label tersebut diatas, 94,15 oersen menyatakan bahwa dukungan dana dari pemcrintah baik Pemerintah Kabupaten Nias, Pcrnerintah I'rcoinsi Sumatera Utara 111l1Upun pcmcriraah pusat melalui departerncn ~ ang ierkan dcngan lHKM sangat mcncntukan, 90,33 person menyaiakan bahwa dukungan dana dari para pcramau asal Niasll:onglomerat nasional sangat menenrukan, 80.08 perscn menyatakan bshwa dukungan dana dari sumbsr lain yaog sah
sangat menentukan,
87 ,64 persen meoyatakan bahwa dukungan dana dan
kegiatan, penelitian, konsultasl, krcasi dan animasi sangatmenentukan. dan 86.96 persen menyatakan bahwa dukungan politis dan fasilitas perkantoran sangat mereruukan, Oihat lampiran 4').
(
,_ ')
lni mcnunjukkau bahwa lembaga ini lidak brsa bekerja sendiri tanpa ad1rnya dukungan kunkru dari bcrbagai pihak terkait, Dalam mengalanu
melaksanakan
kendala-kendala,
tugasnya bailc
lembaga
kendala
ini
internal
sudah
pasti
maupun
akan
eksternal.
Kcmungkinan kcndala yang alum dihadapi itu adalah sepcrn dapat terlihat pada Tabcl 4.:0. dihawah ini Tabel 4. I 0 Beberapa Kernungkinan Ken
'
l"o I' I
I
Kemungkinan k cndaAI
I.
Pcndanaan
?
Inlrasruktur
3.
Sumber Daya M~usia
-.
__j.
..
Kri ~·i:~ cko nomi
6.
K<•ndisi
7.
Perolehan lshan ·
J
92.80 1· 9258 -
--------·-'· 90.11
4. !----·-.. Informnsi teknol•Jt;i ~-·-;.
5
B·)hot
88 76
1li1ik
I
82,241
·---
Sum her: Hasil peoelitfun Cdiolah).
Dari
tabel
tersebet
di~tas.
92,58
persen
rnl.'n) arakun
bahwa
kernungkinan kcrn.htla p:rt~ma yaog dihadapi oleh lembaga ini adalah masalah pendanaan. 92,58 pcrscu menyatakan hahwa kernungkinan kenda'a kedua yang dihadapi
lcmbaga adalah
kenadaan atau kcterbatasan intrastruktur
yang
tcrsedia, 90.1 l pcrscn menyatakan hahwa kemungkinan kendala ketiga yang djhadapi lerubaga adalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia, RR. 76 person menyatakzn bahwa kemungkinan kendala keempat yang dihadupi lembaga adalah kctcrbatasan infurmasi teknologi, 82,24 persen menyat&kM bahwa kernungkinan kendala kelima yang dihudapi lernbaga adalah krisis ekonomi, 80.44 persen menyo.talcnn bahwa kemungkinan kendala keenarn yang dihadapi lcmbaga adalah
kondisi politik. di dlle!'8h yang tidak kondusit; clan
63
77,7~ persen menyatakan bahwa kemungkin<mkendala kctujuh ~ang dihadapi <•dalah perolehan lahan. (lihat lampiran 4 ).
Namun demikian terlepas dari berbagai kemungkinau kendala yang akan dihadapi, dengan potensi yang dimi liki dan dukungan dan semua pibak lembaga sinergis ini akan mampu memainkan peranaunya dalarn membantu UIKM bertumbun dan berkernbang di Kahupaten Nias,
BABV LIB TANO NlHA : SEBUAII MOOEL PENGEMBANGAN KF.LEMBAGAAN
UIKM
QI KABUPA TEN !'\-'!AS
5.1. Pendahuluan.
Dari hasil peneliiian y.wg berbasis pada basil pengtsian kuisioner dan hasil wawancara yang dielaborasi dengan hasil tinjauan pustaka, rnaka dihasi!kan sebuah model pengernbangan kefembagsan U1K..\.1 di Kabupaten Nias,
5.2. Defenlsi, Menyadari kesalaban mass lalu, maka kehendak untuk rncngcntasken kemiskinan, mernberdayaken rakyat banyak serta mempcrkccil kesenjengao sosial ekonomi amara dacrah dan pusat dan emara masyarekar dcngan sesarnanya scbagaimana di
1945 Pa:.&1 33 sudah
merupakan tekad bersama baugsa Indonesia dewasa ini. Untuk maksud tcrscbut tidak ada pilihan lain setain rnenempatkan
dacrah-daerah,
kecamatan
dan
pedesaan
sebagai sasaran
kebijakan
pembangunan dan UIKM ditumbuhkembangkan supaya berperan sebagai aktor utama ekonomi rakyat di desa-desa dimasa mendatang, Kondisi menunjukkan bahwa kendala ut111m yang menghambat bertumbuh dan berkembangnya dasamya adalah sebagai berilrut :
UTKM, terntama didaerab-daerah
pada
65
I. Struktur pasar yang tidal: seimhang dan sistcm persaingan ~ ang tidak ,~i1~1. karena
kurang
mcngutamakan keandalan produk
ll~knc·k'g:
inovast
produk) dan pcluang pusar : 2. Lemahnya scrnangat inovatif dari individu pcngus~ha dan ca lon pcngusaha
karcna kurangnya faktor pcndorong yang. proaktif (inst.tusi dinam-ator. transferor dan fa~ililn1or yang dekat dengan mcrcka) , 3. Kurangnya kegiatau pencliuan yang bcroricntasi industri karena kur.a'1~n)~
komunikasi yang prnduktif amara peneliti den indus1nnli5 aim~ anrara perguruan tinggi dan pengusaha kecil dau rnenengah : 4. Dominasi
perusahaan
tcrtentu (cq. perusahaan besar) umuk tr:knC'bgi
tertentu karena bekcrjanya kckuatan monopoli dipaksa dan relerif lama 5. Belum
berkernbang
dan berlungsinya
"modal
beresiko"
(Perusahaan Modal Ventura) chm 'small bankmg. system ·
sccara taik
~ ang flek-ibcl.
mcngu(amakan keandalsn dan .kennggulan proyek usaha . 6. l.emahnya tcknik adopsi dan distnbusi, transfer 1elmolog1 karcna ms.haln~a informa.~i teknologi dan pasar, karena benumbuh dan berkcmbangnya kawasan promosi inovasi produk-produk logistik dun penclitian, pcndidiknn
bisnis yang menyediakan sarana
ser.a pclatihan
dalam saru :<Jst<>m
terpadu berbasis prinsip "leaning.by doing on efficiency basi~" Karena kcndala tcrsebut diatas maka menumbuhkcrnbangkan
tidaklah mudah, apalagi dilakukan mcmbuluhkan
kcmampuan
di
dan kctrampilan
daerah-daerah, serta motivasi
UK.\1
Disamping
stu
individu ~·nng
tinggi, juga diperlukan suatu sarana pendukung operasional yang lebih efcktif
Tidak mungkin bila dilakukan secara sendiri-sendiri tanpa adanya suaru rim
kerja icrpaou. yang dapat becerja sccara sinergis, tcrdiri dan para ahli dan praktisi yaug rueunhki keahhan dan kctrampilen yang berbcda namun sahng tcrkait dan mendukung satu sarm lainnya. Walaupun
rerdapat beberapa kebijakan
dan program-program
~arig
ciimplemcntasikan sclama ini, namun yang lebih spesifik dan khusus untuk keperluan 1 JI KM baik yan11 sedang bertumbuh atau yai:g axan didirikan da pal
dikatakan bcluri ada di Kabupaten Nias. Umuk mcmfasiluasi, mendinamisasi
lahir dan berkembangnya
: lf.:\1
di Kabupaten I\ ias, maim akan lehih real.stis jika konsep-konsep yan~ te.ah teruji pcran dan kesuksesannya seperti konscp Centre
(BICf
l'ROMOTF.CH''
di
USA:·
di
Perancis,
"B11sinf!.1.1
"Technopaek" di dengan
and
I1111tat:11t,11
Inggris. ·Tcdmnpvl<'-
bcberapa
P"'ny~maian
diimplernentasikan schingg« sesuai dengau ikl:m dan kebutuhan
capat sena
perspcktif dunia usaha o.li I ndoncsia
Inovasi Bisnis Tano :; iha" d1>~r.i;:,a1
menjadi Lil:\ Tano N iha, barangkali
cukup relevan dan rcprcseruaut u.nuk
kepentiegan masyarakat Kabuparen Nias.
Tano Niha adalah r.ama lain dari
Pulau Nias yang artinya adalah Tanah Manusia. Pemakaian nama mi dimaksudkan uniuk lcbih mudah mensosiallsasikannya karcna naraa Tano Niha sangat dici.ntai can begitu mclckat di hati masyarakat Pulau Nias oa:i
KHbupaten Nias khususnya. Hal ini juga dimaksudkan agar wadah/lembaga mi lebih dekat dun merasa dlmiljkr oleh masyarakat Nias umurnnya dan para peogusaha UfKM di Kabupaten Nias khususnya.
67
Dcngan demikian maka LIB Tano Niha dapat dijadikuu sebug<1i strategi anematif merupakan scbuah institusi bisnis yang dikclola sccara profcsional, scbagal wadah bekerjanya para ahli secara >iue1gi> untuk mcmbantu calo.i
pcngusaha atsu penuusaha yang scdang bertumbuh tetapi terkendala, berbasis prinsip
"learning by doing" dalam menurnouhkcrrbangkan UIKM di
Kahnpaten Nias atau yang tcrkait dcngan pcrckonomian Kabupaten Nias
S.3.
Kci:i11txn LIB T11no Niha.
1.
Memhantu
dalam
melakukar,
ditemukan
kcrnungkjnan
jalur
pra-diagnosa
proyek
rnodcrnisasi
dan
usaha
sehingga
divcrsifikesi
ntau
modifikasi, 2. Penelitian dan pcnJ:!k1,1jim1 s1.:hi11ggtt dapat dibangun prutotipc produk
c.11111
usaha bemefuang pasur besar dan mcnguntungkan. :L Studt kelayakan proyek usaha ;ehingiia dapat diketahui dan dibangun kcunggulan tcknik ckonomis dari proyek yang bersangkuum. 4. Mengarahkan mendampingi aktur pelalrnana/pemilik usaba dalam mcncari mitra usaha (lokal Jan internasional) dun menentukan serta menjalankan opcrasional untuk mercalisasikan preyek usaha.
5. Mengameti, mcngcvaluesi dan mcngorcksi dalarn batas-batas pekcrjaan konsultasi. 6. Mcngakomodasi
dan mengelola kegiatan-kegiatan
transfer teknologi dari
pcneliti ke pengusaha
68
log'.stik
7. 'vlcnye<.liakan
yang
untuk
men.,mbuhkcmbangkan UIKM sekurang-kurangnya uruuk rr.asa lima tahun pertama.
Uniuk mcrenlisir fungsi utarna tersebut diatas, maka dalarn opcrasionalnya kegiaian l.II3 Tano N1hll akan dikekunpokkan mcnjadi 11~a bagian yauu: kcg1aLan ya11g bersifat umum, kegiaian yang bersifat k l't1:
auimasi usaha, Kq~~ialtlll umurn dnri LIB Tano Niha dnnakrn
Tabel 5.1 Kegiaren lJmum LIB 1·ano Nil111.
!,'I,~
--- --
1
Ktgiarlln Umum -- ------
I
h-1-rr~imosi dan konsepsi 'II KM berbasis Inovasi rr· -duk
1
i ·~c11cnri don rncmb;:.ngcn
kemitraan usaha--
.
i ""~ .....~ , .,.,. . . ... """'""'" "'"" ... '''"':-1
l
4 f.Mendctcksi kemungkirau dan mcmbangun d1~ .:rsifikasi useha
dun PH•dul: __ __ _ __ ·--Mencari d:m mendctek~i peluang industri dau u.'-lha
L--
]
5
h
.'J::xpenis tcknn~:::ni proye~~stri
h ' ---S- ·
I
--·
--
, I
!
_
1
Dcceksi. seleksi dan prornosi ca loo entrepreneur
Mcngcksploitasi dan mendayaguooka~S\Jmber-s1:mber L_ tdcnologi dan ekonomi lokal $umber: H11sil peoelitian (di<>l&h). --· Sclain kcgiaian-kegiataa
umum yang dilakukan, LIB -, ano Niha
melakukan berbagai kegiatan yq
I
J'
iuga
bersifat khurus, K.cgia1an-kegiatan yang
bersifat khusus ini untuk lebih jelasoy dapat dilihat pada Tabcl 5.:!. di bawah ini.
6')
Tahcl s.z ((e~iatan Khusus Ufl Taoo Niha.
Si!d.angkan J;e~ialal'I animasi LIB Tano Noha dapat dililiat pada Tube! 5.3.
di bawah ini :
.
t >-·
-
9
Mcng"I•• mifdcn~ l'cmkol> Ni113. P""'l""I' Sumatees 1;1.,.. Wu-. ~erintah ~W mc1...J.oi ~aitcmen retkalt
JO
l'el1umbuhan a.'gan U1KM b.."tbu>i> sioergis k...tinon dan kctr.unp11..,
11
anbrarekar 4llll l'W~kti~i Me.nbonRun ke<j""""" aktlf deegan mcnumbulilwnU..•••or.Ull<M dan SOM
12
13 14 ! ~.
-
H\.'itflnSi
terkP.it
'1a'am
~
Rx;flel:sitnova.~i tc:knologi dan bisnis seeera tcrauu-W.11 ~mancn btr:;.aana.11Cfg.u1uan ti•'"" dM Kodin Seminar. p.,,.,1 m ®' inch.mri rubtik.asidt\r'l'-ir\olt~i ~nruunas•bis..ni5' dar. iekriol<>s:
Sumber : Hasil penclrtian (diclah].
7()
5.4. Pcngguna. Dilibat dari segi aktor usaha maka jasa-jasa LIB Tann Nita dnujukan umuk : 1. Ca Ion pengusaha muda, terutama yang terkait dengan putra daerab '\ias. mcmiliki
ide usana yang cemerlang
dan yang bersangkutun
mernihki
motivasi yang tiuggi dan tangguh, "
Pengusaha
yang sedang dalam pertumhuhan
tetapi terkendala. d-rnana
kendala tersebut bersifat =solvobte conuratms" Dilihat dari segi bidang
usaha,
diarahkan untuk menurobuhkcmbangkan
rnaka jasa-jasa
LlB
Tano \" Jia
dua bidang usaaa yang saliug 1d,i\!t
dan melcngkapi yaitu bidang usaha di sektor hulu dan bidang usaha dl sekior
hi lie. l.lid.ang usaha di sektor hulu meliputi : I. Usaha-usaha yang berbasis produk-produk
hasil pertanian di Kiihn.,ac"n
Nias. 2. Usaha-usaha yang berbasis ketrampilan dan kerajiaan rangan. Sedangkan bidang usaha tll sektor hilir meliputi, antart1 lnin :
I. Industri pengolah hasil-hasi 1 pertanian 2. Industri jasa angkutan. 3. Industri perdagangan pcramiang ckspor. 4. Industri penghasil barang ekspor 5. lndustri pengha~iVpcngguna elektmnik. 6. Industri pembangunan rumah sederhana.
II
Dililiat dari sumbcr-sumber Tinggi
adalan
sasaran
jasa
T.IB
informasi tek l\nlogi maka l'erguruan Tano
Niha, terutama
dalam rangka
metlgkomunikasikan penelui dengan pengusaha dan sebaliknya Dilihat Niha
dari segi program pcmerinlah, maka jasa-jasa LIB Tano
akan mernbaruu HllMN,
BUMD,
perusahaan
S"
asia, Pemcrimah
Kabupaten Nias, Pcmerintah
Propiosi Sumaiera Utara dan oemcrintah pus.1\
mclaiui
terlcait
departcrnen
yang
dengan
Ul KM
dalam
menyalurkan
bantuannya baik berupa baniuan dana maunun bantuan lamnya kepada UlKM 111au dalam rangka mengelola pcrusahaan binaannya,
5.5. Prinsip Opera5ional J.TB Tano Niba. 1.
Partner Pemerintah Daersh dan Swasta.
LIB Tano Niha dalam menjalanlum perannya tidlll< bisu bckerja scndin, badan ini berrnisi ganda : sosial dan bisnis yaui; haru~ dijalankan secara terpadu, Pto~cs menumbuhkemban&kan UIKM bcrbasis produk irovasi adalah suatu sistcm pekcrjaan yang sangat kornpleks. l Jmuk sukses barus melibatkan banyak [aktor dan mendapatkan dukungan dari banyak pibak. Pekerjaan irii membu:uhl.'Wl banyak keahlian dan ketrampilan (produksi. organlsasi, pernasaran, dll) dan perhi dukU!>gan lainnyH (iklim, perizinan,
pernbinaan, sarana dan prasarana, dli). Karena itu dalarn upcrssionalnya Iembaga ini bekerja secara sinergis, babu membahu dengan instansi dan lcmbaga Jain. Karena itu LIB Taoo Niha mestinya dibawah lindungan dan bcndera Pcmerintah Kabupaten Iernbaga swadaya masyaraket,
Nias dan dikerjakan oleh swastu atau
2.
Pendekaran rnenyeluruh dan termtegrasi Ll"f\ 'tano Niha ada'ah suatu sarana untuk mcmbamu penurnbuhan dan pengcmbangan
UIKM h:iru atau yang sedaug berjatau. T'ek~rjaan rm
bersrfat menyeluruh dan tenntegrasi saiu sama lainnya, ini ie-lcpas dari sitat dan sistcrn perusabaan itu sendiri yang. sangar komple.-s. Karena itu
program dan baruuan LIB Taoo Niha tidak bisa ~tengah-scwngah. terapi harus tcrpadu dan kontinu, misalnya
mulai dari mcngev aluasi dan
mcnyekk-si proyek d·•n aktonya (l)(:mba"'-a proyek), d1lanju1ka:"1 dengan
peodarnpingan dalam pcnyusunan dan implementasi "Business Plan
(BP;··. Untuk membuat BP maka sebelumnya dilakukan penelitian dan pcngkajian yang mendalam tcntang proyek mengenai aspek-aspck yang
tcrkait : teknologr, komersialisasi, keuangan, SDM, administrasi. dll. Bersamaan dcngan mclalui
kcgiatan
program-program
tersebut akicrnya pcrlu pula difasilnas.
pelatihan
dan pcnyuluban,
konxultasi da11
dukungan kJgistikipcrlengkapan, d1l. Setelah BP tersusun denear. baik dau proyek mulai diimplemeniasikan
maka pcrkembangan terus diikuu dan
dimonitoring. Untuk mernudahkan komunikasi maka sclama dibawah darnpingan dan birnbingan serta pcngawasan LIB Tano l'iiha, perusahasn haru tcrsebut dapat pula berkaruor di LIB Tano Niha, disini sernua fasilrtas yang
diperlukan disediakan olch LIB Tano Niba, tetapi perusahaan yang bcrsangkuran mesti dikon.sinyasi atas pclayanan d1111 fasilitas yang dipakai. Sungguhpun demikian biaya-biaya dibebankan berbasis prinsip ''righ1 price" and '"righl tools" sehingga lidak ad.. pibak yant; tcreksploitasi.
3. Team animasi bcrpengalarnan dan berwawasan luas Team pcngarah dan animasi tidak perle tcrlalu banyak, cukup 3-5 orang pada tahap awal dan 7-9 orang kalau sudah berkembang. Anggota timnya dapat bekerja penuh aiau "part Lime job" Anggora team yang ?('nlmg protesional, bisa bekerja sama dengan hail- secara sinergis satu sarna lain. rnempunyai
motivasi
tinggi
dan
kominnen
sorta
dcdikasi
untuk
rnernbangun daerah, pandangan !uas tcntang industn, :nemiliki filling bisnis dan mdustri tanpa harus seorang yang spesialis, Sebagai animator harus memi liki fungsi ganda ; disamping kcgialan animasi, sekaligus yang bersangkutan dalam waktu yang sama berperan scbagai koordlnator proyek
(arsitektur clan assembler). Untuk. mengelola l.lB Tano Niha secara kcseluruhan scyogyanya seseorang yang memiliki kemampuan manajcmen yang baik, wawasan dan network yang luas, imclektual,
namun juga
praktisi dan mampu nengetola LIB Tano Niha sebaaai scouah pcrusahaan. 4.
Kemitraan industri dan hisnis terbuka sampai ke tingkat intemasional. Fokus kegiatan llD Tano Ni.ha adalah di lmgkungan Kahupaten Nias harus lebih banyak menyentuh kcpentingan
el<.o».om\ rakyat desa. Kemitraan
diutamakan dili.ng)cungan sendiri, namun dapat dikembangkan lagi ke luar daerah Kabupaten
lebih jauh
Nias sampai ke tingkat nasional dan
inrernasional dengan catatan ada koraribusinya un.uk
kepentingan
pembangunan daerah, Rua.ng Iingkup jaiigkauan aktivitas LIB Tano Niha
dan
prioritasnya
mencerrninkan
sumber
pcndanaan
yang
akan
dipergunakan, LIB Tano Niha dapat memanfaatbm semua somber
74
pendanaan yang mcruungkinkan baik dao terdapat di tingkat lokal maupun tcrdapat di tingkat nasional den int
5.6. Faktor Pendukung Lai•nya Y•lll! Diperlukao. Kcbernasilan LIB Tano Niha clitl11.'11 melaksanaka» rmsmya, tidak
tcrlepas dari dul--ungan yang dil)Croleh dari berbagai plhak . Adapuu dukungardukungan dimaksud adalah sebagai berikut :
l. Sumber Pendanaan Dalarr; melaksanakan misinya LIB Tano Niha tidak mungkin sukses menjalankaa kegiaran operasionalnya tanpa adanya dana : ang mendukung, Sumber pendanaan yang dibarapkan dalam kegiatan operasronal LIB Tano N iha adalah seperti pada Tabel 5.4. berikut ini :
Tabel 5.4 Sumber Dana LID Tano Niba,
Somber Dana . . ; Perrerimah Kabupaten N'ias (
2
Pemerin1ah-P
·''
Pcmcriotah Pusar melaluidcpanemen i~rkait dengan U!KM-· ·
--4 .....
.--
-----,...-----··--. __ !
'--·.
Para perantau asal Nias'konglomcrat nasional -··--
5
Sumber lainnjvayangsah
6
Kegjaian, penelitian,
konsUJtas4.kreasi dan animasi
Sumber : Hasil penelitian (diolahl. Pendanaan diatas akan bergeser secara bertahap dari dominasi Pemcrintah Daerah kepada sistem "swakclola". Diperkirakan
LIB Tano Niha akan
75
dapat rnembiayai diri sendiri .Jala111 opcrasionalnya sctclah lcbih kurong 5 tahun beroperasi. Untuk tahap awal anggaran opcrasionalnya diharapkan bcrsumber dari Pemerintaa Kabupaten Nias yang jumlahnya oorangkah re lat if besar pada tahap awal, karcna disamping mempersiapkan
("Park
"f
percobaan.
lahan
Research and Training": untuk pcndirian pondnk-pondok pembangunan
=prototjpe
produk",
juga
diperlukan
pernbinaanipdat ihan ~I )Mnya. Sumber pendanaan tentu erat kaitannya dengan bentuk yuridis dan Lill Tauo Niha itu sendiri : apakah bcrbentuk sebuah pernsahasn terbatas, perorangan, yayasan arau assosiasi arau sebuah badan resnu non structural
milik Pemerintah Kabupaten Nias. Salah satu bentuk l~galitas tersebut dapat dipilih dan diimplcmcntesikan Kalau kita lihat di banyak negara maju kelembagaan yang ideurik dengan LID Tano Niha ini sclalu
d11111 I ikr
bcrsama o leh swasra d311 pemenntah, schingga pada umumnya lernhaga tersebet diposisikan sebagai "'';'.adan Resrni N1>n Struktural". 2. Dukungan Politis. Mengingat peramya
lcbih operasional
dan sangat
terkait
dcngan
masyarakat Kabupaten Nias secara keseluruhan, LlB T ano Nina dalarn konteks ini adalah perpaniangan tangan pimpinan daerah rerutama dalam
rangka menghidupkan kembali ckonnmi rakyat pasca bencana alam gempa bumi. Karena itu, LIB Tano Niha akan lebih efektif dirnulai dari sekarang
daripada menunggu dan seyogyanya badan ini didirikan alas dasar Peraturaa Daceah (Perda) Kabupaten Nias.
76
Karena laban opcrasional lernbaga ini herluka;i di Kabupa1en Nias, maka
peran Pemenntah Kabupaten Nias saagar mencn1ukan. Ada bcberapa alasan mengapa peran Pemerintah Kahupatcn Nias sangat menenwkan . a. Pernerintah Kaboparen Nias dapat memanfaatkan LIB Tano Niha untuk
rnembamu memformu!asilan strategi dan
program
ak>i
agar
masyarakat Kabupatcn ~ias mampu mentranSforrnasikan tamangau krisis meujadi suat u peluang. b, Perneriruah Kabupaten Nias dapat mcmanfaalkan
lahan percobaan
usaha bisnis LIU Tano Niha untuk membanru dalam mengernbangkan proyek-proyek pru~pektifumik kcpentingan dac:rab dan swasta. c.
LIB Tano Niha dapat juga diminta olch Pernerintah Kabuparen 1';1?.s sebagai aktor yang lebih proaktif dalam mcntransfurmas1kan pengaruh globalisasi meniadi peluang bisnis yang mcngumuagkan untuk daerah
d. Pemerintah Kabuparen Nias dapai mtarw1fuatkan LIB Tano ~ iha sebagai
institusi
independen
dalam
membaugun peluang dan
cesempatan pcngusah.a-pengusaha industrialjs umuk berkiprah di Kabupaten Nias.
e. Pemerintah Kabupaten "Jia~ dapat menjadikan UB Tano Niha sebagai "thini: tank" untuk upolicy makers ", dan sebagai institusi pessing dan kootrol terhadap program yang sejenis atau terkait.
3. Pcrkantoran, ldealnya LIB Taro Niha memiliki sistem perkaotoran
yang mampu
rscngakomodesikan 3 kcgialan sekaligus : Bisnis inkubasi, Cycle. of Creanvities dan jasa akomodasi dan logistik untuk para pengusaha UIKM
Ti
untuk sc lama
yang scdang bertumbuh dalam binaan sekurang-kurangnya
masa pendampingan, karena itu luas ruangan operasional diperkirakan 5()0 m2. Namun
untuk memulainya
barangkali
dapar dipersiapkan
secara
bertahap, sckurang-kurangnyu untuk tahap awal dipcrlukan ruangau untuk mcngakomodasikar ..staf sek itar S orang dau dapat bergallUll)!. de11~an pihak lain. 4. Kcmungkinan Struktur Organisasi LID Tano Niha. Kcmungkinan aiau alternatif struktur organisasi LIB Tano Nsha adalah
seperti terlihat pada Gambar 5.1. dibawah ini. Garnbar 5.1. Struktur organisasi LIB Tano Niha
I. Dewan Konusans
, I
Dircktur ~
~- • • • • • ·-- • ·-- ·- ·,
' '
!
--i
. _ lr_K_o_n!...su_l_ta-11~ 1
LIBTano N~ -T·-
1
Kab1d l11ovas1 dan
C'ransfcr Tcknolog1
-
Kabid Pclat1han
Kabid dan
Peugembangan
Adn1imstrasi dan
SDM
Logrsns
•
..
Pakar.'Pcoelm/
Animator/
Praktisi
T'"ns~or
Tenaga Admn:ustrasi
Kabtd
,..._
P~n,gclolaan
1'.euangan
-
c;- -] •
Tenaga
erencanaan ~
78
S.7. Beberap11 Kemu11gkinan Keodala Y"ng Dihadapi.
natam melaksanakan iugasnya, LID Tano Niha sudaa pasu akan rncngalami kendata-kendala, baik in1ernal maepun ekstcrnal. Kemungkma.n kcndala-kendala yang dihadapi itu adalah seperti terlihat pada Tabel S.S. berikut ini : Tabet 5.5. Bcberapa Kemungkinaa Kendala Yang Dihadaoi LIB Tano Niha.
I No I l ··--f-[ntrusiruktur
I
'
-----~
!
--· Pendanaan {investmentfunds)
t-2
i
Kemungkinan Kerdala
J
Sumber Daya MantJSia
4
Inforrnasi tcknologi
s
Krisis ekonorru
!
(economic crisis I economic cunjun.,;fure) ...
···--·
6
Kondisi po.itik daerah
7
Perolehan iah~n
- ··-
I
···-·.
I
·1
.
Sumber :
. Hasil
--
·-. . peneleitian (dool.ah) .
5.8. II asil Yang Dihanpkan fbri Bcrfuog~inya Llll Tano Niha. LIB T~n-0 Niha diharapkan
akan berfimgsi sebagai
dinanusator,
stimulator dan transferor dalam mev.ujudkan cita-citanya, Adapun basil yang diharapkan dari LIB Tano Niha ini adalah antara lain sebagai berikut :
I. LIB Tano Niha berkembang menjadi katalisatcr transfer ieknologi antara perguruan tinggi dan kegintan bisnis dan sebahknya informasi teknokigi dar i bisnisman ke perguruan tinggi.
79
2. Tumbuhnya pusat-pusat
informasi teknologi dan bisnis di daerah-daerah
kecamatan yang rnerupakan hagian )'ang tidak terpisahkan dari UB Tano Niha.
J. Tumbunya Kabupaten Nias sebagai laboratorium penccrak protonpe SIJM yang bernuansa dan bcrpola pikir bisnis, sckurang-kurangnya untuk putraputra
K.abupaten Nias atau ke daerah Jain. 4. Tu.mbuhnya dirnasing-masing kccamatan sekurang-kurangnya 4 pengcsaha lJI KM pioner profcsional berbasis produk unggulan daerah yang dikelola
olch SDM unggut 5. Tumbuhnya
lOO
pengusaha
mencngah
unggul
dengan
produk
unggulanoya, siap mardiri dao siap go inrernasiona' untuk 5 tahun mendatang. 6. Dengan kehadiran LIB Tano Nim diharapkan menjadi fasilitator investor yang ingin rnenanamkan modalnya di Kabupaien Nias.
BARVl PENUTUP
6.1. Kesimpulan. Dari
hasil
pcnelitian
yang telah
dilakukan,
maka
dapat
diamhil
kesirnpulan sebagai bcrikur : l. I .ernbaga
pemerintah
kctcrbatasan
dalam
yang
su
ada
memang
masih
memiliki
mcngakomodasi semua kebutuhan UIKM
uruek
bertumbnh dan berkembang, Oleh sebab itu, unruk rrembamu lemhaga pemcrintah., maka dipcrlukan strategi aktor yaitu sebuah lembaga sinergis
yang efektif dan efisien sebagai mitra pemerintah. 2. Untuk membanlu UIKM a~ar mampu bertumbuh dan berkernbang serta berinovatif dan memiliki kemarnpuan kompeutif, rnaka diperlukan sebuah wadah/Icmbega
sinergls yang efektif dan eli~ien yang bekerja secara
pmfc:sional yang mampu memcnuhi kcbutuhan UIKM untuk bertumbuh dan berkembang. 3. lJmul< mengakomodusi keburuban masyarakat dan dacrah dengan berh~a i potensi
dan
wadah/lembaga
sumber
daya yang
sinergis
yang
dimiliki, elektif
maka diperlukan
dan
efisien
serta
sebuah mampu
mengakomodasi scmua kepentingan demi kernajuan dan kesejahreraan masyarakal dan daerah.
&I
6.2. Sllt-.ln. Hcrdasarkan strntcei yang dirumuskan, rnaka apa yang re lah dipaparkan dalam penelitian ini rnasth mcmiliki peluang unruk discmpurnakan. Karena itu, terd a pat kemungkinan dilakukan penclitian lcbih Lanjul dan pengkajian yang lcbih rnendalam. Bcbcrapa aspe~ ynng barnngkali musih perlu dalarn penehrran lebih lanjut, rnisalnya
scjauh mana 1nasmg-rnasing
variabel ~a1ig diar.ggap
penting dari nasi; polini; p<.1\dapHl (kouioner) terscbut mcmberikan darnpak yang signifikan
terhadap UlKM
Umuk uu. tcntu akan leb1h baik jika diuji
dcngan mcnggunakan "regres: tinier roodct" atau ..regrcsi non hnier model .. Selanjutn}a pcnelitinn
akan lcbih sempurna lag1 jika model yang dmsulkan
ini clapat didukung
olel: masini:·rnasing
da'am
profil perusahaan-
pcrusahasn }'ang diteliti, Hal ini pcnting untuk memudahkan irnplcmentasi I .II\ Tano Kihn: Sebuah Model Pengembangan Kctcmbagaan UIK.\1 di Kabupaten l\'ias sebagai has ii dari pcnclitian ini.
UAFTAR PUSTAKA
Albertiusman, (2005), "Straicg] Pengembangan Usaha lndusrri Keen Di Bukit Tinggi (Studi Kasus UIK Bordir, Sepatu dan Kerupuk Saejai)" Tests Mag1s1tr Suins, Program Pascasarjana, Universitas Andala.~. Arikunto Suhartini (1997). Prosedur Peneliuan; Suatu Pewiekatan Praktci PT. Ri nek a Cipts, Jakarta.
Bappeda Kabupaten Nias (2003), Profil Pertrulustnun Kubupaten Xw1, Bappcda Kabupaten Nias.
BPS (2000). Klatl}ikusi Baku Lapangan l;saha l>!
Nias . .......,.,,,,,,,. .. ,, .. ......,.,... (1005), Nias J)alam A.ngka 2004, BPS Kabuputcn Nias Budiman, Arid (1995), Teori Pembangunan Duma Ketlg«. PT. Gramedia Pustaka Irtama. Dcpartemen Koperasi dan Pembinaan Pengusana Kee ii (1995 ). C'ndan1.r-undcmg Republtk lndonesu: Nu. 9 Tahun I 995 tenrang Usaha Kecil, l)cpart~~n l«>peca.1i dnn Pembinaan Pengusaha Kecil Kepublik
I ndo aesla, Departcmen Peri.rul-~strian ( 1984), Undang-undangR.epublik Indonestu ,\ <• 5 Tahun I 984 tentang Permdustrtan: Departcmen Pcnndustrian Rcpublik Indonesia. Departcrnen
Perlndustrian
dun
l'etdagangan
(2002),
Rencana
lndui:
Pengcm/)(111gan Industri !(j>.r.il Menengah(RIP · IK.M. Bu/a, Ii? Tahun 20()2 - 2004, Departerren Periodustrian dan Perdagangan Republik Indonesia. Oircktorat Jendcral !ndustri dan Dagang Kecil Departernen Perindustriau dan Perdagangan (2001 ). Pembagiun Jerus-jenis Industridan Dagang Keci! Menengah (menurut KLUI) Dalam Pembin(J(m Masing-mosing' Direaorat D1 Unf{laingan Dtrekiorax Jendera! lndustrt dan Dagang Keci! Men;;ngah, Direktorat Jenderal Iodustri dan Dagang Kecil Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
83
Djojonad ikusurno, Sumjtro (1994). Perkembangan Pemikiran Ekonoun. Dasar Teori Ekonomi Pert«mbur.an dun Ekonomi l'emhanfl·:S. Drucker. Peler F. ( l 994), lnovasi dan Kewiraswastaan Praktek dan Dasar-
dasar, Erlangga. Uulo, W. {2002), Mewdologt Penelitian; Grasindo. lladari Nawawi (1993). Metod« Penelitian Sosial Ekonomi, Cctakan h-6. Gajah Mada Univ, Press. Hartarto, Airl:ingga (2004), Strotegi Clustering dalam tndustnaltsasi Indonesia.
ANDI. Hasibuan, N urirnansjah ( 1991), Ekonomt lndusiri Persaingan. Monopoi! dan
R~gulmi, LP3l::S. Jimmi Albert Marciano, (2004), "Peraaan Irdusrri Kecil Terhadap Pcmbangunar Ekonomi di Kotu Payakumbuh" Tesis Magister Sams, Program Pascasarjana, Univcrsitas Andalas, Kcputusan Mcnteri Perindustrian dan Perdagangan Republ ik Indonesia No. S')()/MPP/Kcp/1011999 ianggal l 3 Okiober J 999 rentang Ketentuan don Tata Cara Pemberion Ism Usaha Industri. Iztn Perluasun dart Tanda /Jaftar Industri, Departemcn Periodustrian dan Perdagangan
Republik J odonesia. Kristanto, Philip t 1997), Ekolo}{• Indusm. J\:'\iDI Marzuki. (2002). Metodoiogi Riset, PT. Prasetia Widya Pratarna.
Media Centre - Setkorlak !'BP Sumarera Utara, 17 April 2005, .. Recovery Kejadian Gempa Nias don Nies Selatan" Media Cenirc-Sarkorlak PRP Surnatera Utara,
Perry, Martin (2002), Mengembangkan Usaha Kecil Dengan Memarfuatkan
Berbagai Bentui: Joringan Kerja Ekonomi, PT. RajaGrafindo Persada l'rawiro:;entooo, Suyadi (2001). Fllomfl BCJru rentang Manajemen Mur11 Terpadu: Total Quality MancgemenJ Abad 21. Srudi Kasus dan Analisis. Bwni Aksara. Sanusi, Bacbrawi (2004), Pengamar Ekonomi Pembangunan,PT. Rineka Cipta,
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi (1987), Metrxie Peneittian Survai, LP3ES.
Soekartawi ( 1996), Pengamar Agromdustn, PT. Raja( lrafindo Persada. Sugtarto.dkk. (2003), Teknik. Sampling. PT. Gramedia. Sugiyooo { J 997), Metode l'enelitiun Admmistrasi, CV. Alfabcta. Suharrina, (2001), "Prospck
Pcngembangan
Perkcbunan Kopi Arablka PT.
Krakatau I .imo Sajati cleogan Pendekatan Agnbisnis" Tests Maxi>l
Weir) Darta (2005), -rinjaunn Teornis Terhadap Kebijasan Pertumbuhan Yang Berpihas Kepa.da Penduduk Miskin" J..fakcluh dipreseruusikan pada Seminar Keberpihakan Pertumbuhan Hkcnomi Kepada K elompok Miskin (Pro - Poor Growth Policy! dalam rangka
Dies Nalulis Pasultus Elwnomi UniversuosAnda/as kc
·18, Padang,
25 September 2005.
Tambunan, Tuhis(\999), Perkembangs»: industn Skala Kecil Di tndonesia. f>T Muiiara Sumber Widya, Penabur Bcnih Kecerdasan .
................. ,~.,·=· (2Qj)J), lndus!riali.sa.<1 Dt Negara Sedang Berkemhang Kasus Indonesia. Ghalia Indonesia. Tan, l-irwan ( l 993). "Pengembangan Usaha Kecil dan Meuengah Bcrbasis Teknologi di Tingkat Daerah. Peranan Business lnnovation Centre
(BIC)"
Makatan
dipreseritas1/can
pada
Seminar
Internasionat
Operasionahsasi dan Pengembangan Usaha Kecil dan MeM1'gah Berbasis Teknologi. Jakarta, 'l9 Juli 1993.
~=
. ~·
...~·~~
..~··... (200!>), "Efisiensi Barga pada Vertical Integrated Market 51u
'-'-'.·.·
(1999), "Bisnis Inovasi & Pmmosi Teknologi Lubuk Selasih. Oi!'roTEKs. llusincss Innovation and Promotion of Technology Lubuk Selasih, BIPROTECHS. Korsep Penyernpurnaan Ide P4J.K Gebu Minang" Dlsampaikan kepoda . Pengurus Y~vasan Gebu Minont; d. Jakarta, Mei 1999 .
,~. (2005), "Industrialisasi Untuk Merrumbuhkembangkan Ekanomi Rakyat Di Daerah" Jurnal lndustri dan Perkotaan Volume IX Nomor 16/Agustus 2(1()5.
Todaro. M, I'. (2000), Pembangunan Ek<>nomi, Jilid JI. Bumi Aksara.
115
Thee Kian Wie. (1994), Jndustr1a/isas1 d1 tndonesta. Bcberupa Kauon, Peru::rjemlih Nirwono, Pengantnr Mari Pangestu, Cctakan-l , l.P:iF.S. Thomas W. Zimmerer & Norman M. Scarborough (::!007.l. Pengomar
K~wirtmsohuan dun Mana1emen B1.1nis Kec1I. PT. Prenhallindo. Urulang-Undang Dasar 1945. Undang-llndang t\o. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Duer ah LJndang-Undang
No.
33 Tamm 2004 Pamerintul« Pusut don Daerah.
tcntang
Perimhangan
Kt?11unga11
Wahyu Hamidi. (1995). "Pengembangan Imlustri K.~tl dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan Wilayah Di Kabupaten Bengkalis Propmsi Riau" Tests .Magi.,ter Sains, Program Pascasarjana, Cnivcrsnas Anda las.
O~tVF.RSlTAS A"IDALAS PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PER}:NCA:"iAAN
PEMBAl"GUNA'.'i
DAl<'TAR PERTANVAAN I Pl:.Hr\YATAAN
-- -- ·- --·-- ·----·---· --
I
I
I. RF.SPONOf:N
'
~ama
I
l--
~\la:nat Pei
I"·
TllJl.AJ'\
I·
Tujuan Jajak Pendapat ini adalah uruuk rneneniukau faktor strarcg is atau foktor-faktor kunci dalam rnenumbuhkcmbangean C saha Industr i Kee ii dan Mcnengah (lilKM) di Kabupaten Nias.
rl.HAS~LYANG DJHARAPKAN-
I I
I
II
llasil yang diharapkan dalam Jajak Pendapai iru adalah mengetshui faktor straiegis a tau faktor-faktor kunci dalam rnenumbuhkcmbangkan l l KM J: Kabupatcn Nias dan hasil Jajak Pendapat ini saugat dibutuhkan penehti scbagai data dan bauan yang akan digunakan unruk penulisan res is dalarr. rnenyclesuikan srudi pada Program Pascasarjana Universitas Andalas Paeans dengan judul Strategi Menurnbuhkcmbangkan Usaha Indusrri Kecil
dan Mcnengah di Kabupaten Nias.
l.v~PETUNJlJK ·--
!
I.
I
lI I !
-
-·-----·---------
Saudara diminta untuk mernberi respun pada setiap penanyaan dan/atau pernyataan yang ada dalarn Daftar Pertanyaan/Pcrnyntaan ini. dengan memilib salah satu altcrnatif jawaban yang telah disediakan dengau cara rnelingkari atau rnemberi randa X.
2.
Kepada saudara juga dibcri kcsempatan untul menambah atau melengkapl pernyataan ini bila di rasa pcrlu sesuai dengan tujuan jajak ~p_e_n_d_n~p_at_in_i_. ~·----
--
----·
·--·
---
.~. Penilaian terhadap faktor strategis atau faktor-faktor kunci dalarn I mcnumbuhkembangkan l.JIKM di Kabupatcn 1'1as dapat dilakukan I dengan nilai bobot scbagai berikur : · Tidak mcncntukan atau tidak diperlukan atau ndak setuju - Kurang menentukan atau kurang dipcrlukan atau k urang set uju - Menemukan atau dipcrlukan atau setuju - Sangat menenmkan atau sangat diperhrcan arau sangat setuju - Sangat menentukan seka li atau sangat diperlukan sekali atau sangat setuju sekali
~ 2 ~ 1 - 4 5
V.RESPONDEN Rcsponden Jajak Pcndapat ini adalah Pengusaha f Pcngrajin UIKM di I Kabupaten Nias.
_J
--
·-
I
- --
Iden tifil.:ui
'
-
-- ---
--
- ·---Penilai>ln
Ft.r l.t&r
-1 ·-j
~
llmum J
'
L Gambaran Umum
EkoM.iii
Pengaruh bencana
Pa~a Ge_mpa..:.B::..:u::,:m=i
alam
gempa
_
bumi I
terhadap pcrckonomian dan kcsejahteraan ' masyarakar. 1 I
4
2. l'engaruh bencana alam gempa bunu . terhadap akr i fltns/pckcrjaan masyarakai il .3. Pcngaruh beucana alam gempa bum 1 j tcmadap kegratan produksi ( usaha 1 indusiri).
4. Pengaruh
bcncana
alam
terhadap ikhrn usaha. 5. Pengaruh bcncana alam terhadap kemampuan rnasyarakat.
6
4
. I burm ' be li
-
-
1. Hubungan
··---
UlKM
3
4
s
'
4
s I
·'
..
-· II. f>entingnva lfl KM
4
3
gempa humi gcmpa daya
s
------
dengan
~
petaksanaan
1
Otonorni Daerah, 2 Huhungan UI KM dengan perungkaran pcrekonornian masyarakat dan dacrah. 3. Hubungan UIK:'-1 dengan pembcrdayaan j masyarakat l 4. Itubungan UJKM dengan penciptaan dan
I
, .) 4
·'
-I
)
4
perluasan Iapangan kerja.
5. Ilubungan UIKM dengan pengembangan ; potcnsi yang dimiliki 6. Huhuogan
dacrah,
4
I
UIKM
dcngen mcmacu . akt ifitas dar, krcat ifitas masyarakat.
4
7
Hubungan TJJK\1 dengan mesin dar. pcralatan-peraluran cunggih d1'1> modern. 8. Hubung an UI KM dengan pcnycdiaan ; kebutuhan masyarakat lokal, , l
9
4 4
)
.. I
__j
Ill. K_ell!,jakan-KebiJ;ka'~ Yaog DilaJrnk:an_ Pem~intah I. Kcmudaban dalam birokrasi, I I ., 2. Program yang efektif dan cfisicn. i l ., 3. Tanggungjawab aparatur
5
pernerintah.
I
I
2
~
4
5
3
4
5
"4
55
_4
5
3
4. Pemberian bantuau mesin dan pcralatan. 1 2 5. Memfasilitasi UIKM dcngan perusahaan- I .. __perusabaan besar. ' ~--':___,::_ l 2 J
_;__...:;_~
90
-
--6.
[v. ~
I
i
I
I
2
Pe~hcrian paket:paket kredit~---·· 1 7. Pemberian bantuan dana. r I R. Pcndidikan Jan pelatihao kepada pengusaha ! 1 9. Peugcmbengan potcnsi sumber daya alarn
3
5 5
2
3 J
5 5
2
3
4
2
3
4
3
4
2 2
J<::ot~~~~ -~-~ ~·.;~~.·:·~-~~~-~~~~ . I. Pcranan
UJKM terhadap pertumbuhan pcrckc)nomian daerah Kabupaten Nias. 2. Peranan UI KM tcrhadap partisipasi masyarnkal duiam pf'mhangunan. 1. Pera nan lJI KM dalarn percepatan peuibangunan daerab kabuparcn N ins
5
4. Peranan
UIKM dalam mengcjar keierunggalan
pe laksanaan pembangunan UIKM dalam pemberdayaan musyarakat, (1 Peranan UIKM dalam penycdiaan dan perluasan htpangan kerja. 7. Pcranan UIKM dalam pengolahan sumber
2
3
2
3
4
I
2
3
4
l
2
.3
1
5
I
2
J
4
s
. J
2
3
4
5
5
5. l'eraoan
daya alam, 8. Penman UIKM dalarn
pcmulihan
peningkahrn kesejahteraan pases gcmpa bumi.
9. Peranan
UIKM
dalarn
dan masyarakat
I 1 1 1
mengurangi ·
kemiskinan.
IQ.Penman UIKM dalarn menyediakan , 3 4 kebutuhen Jlll\SH•rakat lokal. Il 2 11. ."... . . . .. . .. . .. .. . . . . . . . .. . . . . . I I V. F•ktur·- raktor t:se11sil Yang Dibutubkan Dalam Menumbuh J._"!{..!!11baogkanUJt<M I l. Kondisi dan lklim yang dapat menarik J 4 l 2 I investor. 2 3 4 2. l'eningkatan kualitas SDM pengusaha. I 3 4 s . Kctersediaan meain Jan peralatan. 1 2 J 4 2 4 Pcninzkatan mutu produk. S. Melakukan inovasi-inovaai.
6. Hubungan kerjasama dengan BUMN. 7. Hubungan kerjasama deugan BUMD. IL Hubungan kerjasama dcngan lernbaga keuangan (Bank).
9. Mencipiakan promosi. I 0. Mencari pe!uang pasar. 11.
5
' .•........•...••..........•..................•
I I I
2 2
3
4
J
4
2
3
4
2 2
3 3 3
4 4 4
2
5 5 5 5
5 5
91
IH-. --K-h-us_u_s __ L_
.__ I.hltor-faktnr K-wlci Men.dirik~ U iKJ\.!-:-- ·
I I
I
~
I. ?.. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. l 0. l I. 12. 1 3.
2
Mcncari pc tuan g pasar. Pemasaran produk yang dihasilkan. Lokasi usaha yitng strategis Keterscdiaan sumber bahan baku. Ketersediaan tenaga kcrja. Jcnis peralatan/teknologi yang digunakan Luas dan kapasitas produksi. Pruses produksi Sistem organisasi. Manajcmen/kcpemimpinnn. Modal awal mcmulai usaha. Ketersediaan sarana dan prasarana. Info rmas i tekno logi, P~~~z.i~a~ .~a~. ~.~~~·t·~~~.~ .~.~~'.
) '
4
5
4
5
2
3
2 2 2
3 3
4 4
2 2
I 1 I I l I
2 l
,
2 2
.l
4
5 5 5 5 5 5 5
3 3
4
5
4 4 4
5 5 5
4
5·
4
,,'
4 4
.
3
4
2
.~~~C~J~'.~~ .
l'
L__!!:_Faktnr-faktorK-;;;ciPcngembangan lflKM I. Peranan Pemkab Nias. 2. Peranan Pc mprop Sumarera : Jtara. 3. Peranan pcmcrimah pusat. 4. Pcranan BUMN, BUMD. 5 Peranan badan usaha milik swasra. 6. Peranan lembaga keuangan (bank). 7. i'eranan Perguruan T inggi. 8. Peranan KADIN. Asosiasi, LSM, dll. 9. Pemngkatan kualitas SOM. I 0. Peningkatan mutu dan jum/ah produk. 1 l. Prornosi tlan pcmasaran.
J
4-si
3 3
1 I
l I I
·'
I I I 1 1
2
·''
2
_,
2
J
4 4
2
0 ,)
5
2
·'1
4 4
4
5
4
2
,
'·
_ 5
s 5
2 2
3
4
5 5 5 5 5
2
3
4
5
3
4
5
I
2
I l I I
2 'l
3 J
4
UIKM l. LernbaP.aiinstimsi usaha.
yang
mcmberi
i:t.in
2. Lembaga/insntusi yang memberi bantuan
mudal keuangan. 3. Lembaga/institusi yang mcmberi bantuan pelatihan manajcmen,
4. Lembaga/institusi yang memberi bantuan
'l
I
) I
4
2
·I
pelatihan pemasaran, I 5. Lemhagarinsritusi yang member! bantuan pengclo laan keuangan, 6. Lembaga/institusi yang memberi bantuan teknologi. asar 7 Lembagalinstitusi DI! mencari
2
3
4
5
2
3
4
5
2
3
4
5
1
'>2 /-
--produiz.-------------1-1
,
I
R. l.cmbag;Vin~1ausi
yung mcnja
)
I
I
I
10
I
·-2-
3
I
2
3
I
2
"-51 4
I
$
5
.
I
riv. I '
Nama Lembagaflnstitu5_i _ I. Apakah anda setuju atau tidak jika lernbaguvinsj itusr ini di beri nama "Pusat lnovasr Bisnis dan Tekno logi Tano Niha (l'fBTEK-TANO NIHA) r:
2.
I
V. Pro~~k./K~;~.~~ ·L~~~~~a~~~~;··. I.
Melakukan modcrnisasi don divcrsifikas~ aiau rnodifikasi produk.
i. Penelirian dan pengkajian,
I
3.
I '
Proyek/Bisnis/Usaha. 4. Mengarahk an dan mendampingi pengusaha dalam mencari mitra usaha, 5. Mernbantu pcngusaha dalam memccahkan
Pclaksanaan
I
I~
2 2
3 3
4
5
, I
4
5
J
2
3
4
5
Kelayakan
Studi
pcrsoalan yang dihadapi.
6. Mcngakomodasi
keg iatan-kcgiatan
transfer teknolugi. Menyeciakau jasa-jasu .ogist ik yang dibutuhkan dalam mcnumbubkcmbangk sn
I
l
Melakukan
detcksi,
calon pc ngusaha. 9. Mclakukan pro 111o~i
2
J
4
,
.3
4
5 •1
2
3
4
5
, I
.}
'
4
5
.,~
kernungk inan
3
4
5
2
3
4
5
2
3
4
5
l
2
·''
4
5
I
2
3
4
5
I
2
3
4
5
diversifikasi
usaha dun produk. I !. Mclakokan penclitian dan pengembangan modernisasi usaha dan produk. 12. Expert is (keahlian) tckno-ekouonn proyek industri.
13. Mencari dan mendeteksi peluaog u~aba dan indusrri.
I 4. Mencari dan membangun kemuraan usaha. I 5. Mengeksploitasi dan mendayagunakan sumber-sumber teknologi dan ekonomi lokal.
5
2
berbasis
inovasr,
J 0. Merdctcksi
j
selcksi dan promosi UIKM
I1
/ 5 l
UIKM.
R.
I
I
·~= L--==- -=-_--j I
j
7.
I I
4. Sungat set uju 5. Sangat setuju Sekali.
Jika saudara tidak/kurang setuju dengan nama diatas, apakah ahernl!tif Jnin ?
J
I. Tidak scruju.
2. Kurang setuju. 3. Sctuju.
.
,1
16. :V!eoyu$;;°n poriofolio proyek usaha:-17. Sebag.ai
d!lmpingan
permanen kongret isasl ide produk inovas],
dalarn
j
I
I K. Membangun dan mcngembangkan peluang pasar urauk produk baru,
2 2
'
·''
5
2
3
5
.}
I
19. Analisa konsistcnsi dan membangun I I kcterpaduan usaha dengan ~ngt1S4ha. 1 20. Analisa konsistensi dan keterpaduan I produk pasar. 2 l . Detcrminasi inovasi ieknologi yang danat ! l ducrima pasar. 22. Mcmbantu mencarr dan membangun : l kerjasarna dalam proses kreasi dan ' pengcrnbangen usaba industri ; 23. Membantu penyusunan dan implerr.entasi i rcncnna bisnis. 24. Pclatihan dan peningkatan kemampuan . dan ketrarnpilan manajemen usaha. 25. Penyediaan lahan sebagai iempat percobaan ;:iroduk agro rnindustri. , ?.6. Mcnzernbangkan kerjasama yang aktif' 1 dengan pemcrintah. 27 Puhl ikasi dan sirkulasi informasi bisnis dan tckno iogi. 2& Mcnciptakan nubungan dengan negara I Iain. 29. Pcrkantoran dan jasa-jasa Iogistik satu · I
s
2
5
4
2
3
2
J'
2
J
2
'
2
3
5
'
,
2
.1
2
-I
!
a lap.
3
iI
3
ketrampi Ian. , ~ I. Penyadaran bahwa orienrasi keumungan I I scmata-mata bukan bisnis yang
3
JO TetT.11
usaha.
meningkaikan
pelatihan i>emampu&o
uruck dan
pti;1:~~~::ja~1K~
1 32. ~cer~~~~::!~a~ad:n berbasis sinergis keahliau dan ketrampilan 1 aniara pakar dan praktisi, : 33. Refleksl inovasi teknolcgi dan bisnis ; secara teratur dan permanen dengan Perguruan Tinggi dan KADIN. 34. Memtiangun jariogan secara nasional dan , i ntern as io na I. 35. Seminar, panel mengenai hal-hal baru dan spesifik untuk bisnis dan Industri, 36. Mcmbangun kerjasarna intensif dan akti f dengan lembaga keuangan. 37 ···-· .
I
l
3 -I
I
2
l
2
3
-I
l
2
3
4 4
2 2
3
4
5
'J4
---
[' vt. Penwrna,_ __
----
---
--·-
---i
1. Calon pengusaha. 2. Pengusaha y~ng
sedang
dalam
perturnbuhan tetapt terkendala.
3. Pengusaha
yang
--
·---
-·---·--
I i,
sedanz
).
.
J
l
2
J
4
I
1
3
4
1
2
4
5
l
2
3 3
4
5
....L.------~----------~~-.
1. Dukungun dana dari Pcmkab Nias. 2. Dukungan dana dari Pernprop Sumatera {Jtitra.
3. Dukungan dana dari perncrintah rnelalui ckpartemen terkait dengan
pusat ui KM.
4
l)ukungan dana dari parl! perantau asa 1 Nias/konglomerat nasional. 5. Dukungan dana dari kegiatan, peneluian.
6.
3
4
5
2
3
4
5
4
5
2
I
2
3
4
s
konsuuasi, kreasi dan anirnasi.
I
J
Dukungan dana darl sumber lain yang sah.
l
2 2
3
4 4
5 5
2
·' 3
4 4
5
VJ.ll.PC>11tlngny;;t;O,.u1
_t 1
~: ~'.1.~~~~a~. ~~~·i·l·i'.~.~-~~-r~~n'.~'.~~-
2. Peranan
1.'IKM. 3. Pcranan
lnovasi
inovasi
dalaru
dalam
ino vasi
dalam
5
meuumbuhkan
I I
2
3
4
5
I I
?.
"
·'
4
5
2
3
4
5
2
3 3
4 4
s
2 2
3
4
5
3 3
4
I
menclptakan ·
kcbutuhan dan permintaan baru, . I 4. Peranan inovasi dalarn meningkatkan daya guna dan daya saing produk. 1 S. Pcranan innvasi pengcmbangan lllKM. I
6. Peranan
2
------
1. Hubungar. inovasi ll~ngAn industrialisasi
F
2
t
7. Dukungan po lit is.
,
·--
.
I Vil. f"aktor-faktor Pendukung
1
--
dalam
pertumbuhan. 4. Pengusaha yang sudah maju J
--
5
mcnciptakan :
7. ~es~,~~~~~~-~~?~.Y~~~-'.':~i·~-~-·.o~-~~~'.~.... 11 l{cndah1 Y11ng DIW'api _ I. Krisis ckonomi 2. Kondisi politil< daerah
I l
2
3. l'endanaan 4. lnfraslmktur
I I
2 2
5. Proses izin pinjarn pakai lahan 6. Sumber Daya Manusia 7. Informasi teknologi
l l I
2 2
&
..
2
2
3
4 4 4 4 4
3
4
3 3 3
s 5 5 5 5
95
=i !
·I- X. H asil Yang Dih11np kan I --1 .· f~mbuhnya iklim usaha
yang sehat dan d inurnis di Kabupaten Nia' sebelum tahun 2012. I l
l.. Turnbuhnva 4 pengusaha UIKM pioner di
I
masing-rnasing kecamatan. J. Tumbuhnya IUO pengusaha menengah unggul dengan produk unggulannya, siap mandiri dan siap go internasional pada tahun 2012. 4. Tumbuhnya Ksbupaten Nias sebagai laboracorium pencctak SOM yang bernuansa dan bcrpo la pikir bisnis. ~. Tumbuhnya pusar-pusat informasi tcknologi dun bisnis di daerah-daerah kccarnatan yang merupakan bagian dari le mbagu/inst itusi.
6. Lernbaga/institusi herkembang menjadi katalisator transfer teknologi antara perguruan tinggi cl~n kegiatan bisnis, ........................................ 7
I 3
I
4
'.>
4
5
;.
I
:
. ' I
'·'
4
.)
'
4
:.
I ·
1
.)
2
3
, S1tun-saran khusu5 I. Apukah
maaih ada faktor-faktcr yang bclum terrnasuk dalam IJafta1 · Pcrtanyaan/Pernyataan ioi ? Apabila faktor tcrscbut sangat straiegis. J sebutkan :
2. Saran-saran terhadap tujuan penelitiau ir.i :
r--·---------
3
- -----------·---
l
Sarar-saran lain yang bcrsifar umum:
.........................
2006
Diisi dcngan sebenarnya Ole h
(
.. .
.
Respondcn I~
---
------------------------·--·
)
97
Lampi ran 2. Ul'l·rvl:RSIT.AS ANDA lAS l'ROG RAM P i\SCASARJ A,'I;A
PROGRAM STUDI PERENCANAAI\ PEMHANGUJ'\A1'
DAFTAR l'ERTANVAAN
r.
RESPONDE~ Nama Pekerjaan/Jabaian Alamat Pekerjaan
II. TUJUAN fujuan Jajak Pcndapat ini adalah umuk mcncntukan faktor strat cgis atau Iaktur-faktor kunci dalarn menumbuhkembangkan Usaha Industr i Kecil dan Menengab (UIKM) di Kal>up3ten Niss.
_j I
Ill.BASIL YA~G DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dalarn Jajak Pendapat ini adalah mengerahui faktor straregis atau faktor-fakror kunci dalam menumbuhkembangkan UIKM d: Kabupaten Nias dan hasii Jajak Pendapat ini sangat dibutubkan pencliu scbagai data dan bahan yang akan digunakan untuk pcnulisan tests dalarn menyclesaikan studi pads Program Pascasarjana Universit as Andalas · Padang dengan judul Strategi Mcoumbuhkcmbaogk:an Usaha Industri Kec il dan Mcnengan di Kabupatcn Nias.
I '·
IV.PETUNJUK
·
l
Saudara dirninta unruk memberi respon pada setiap pertanyaan yang diajukan dalam Daftar Pertanyaan ini. Kepada saudara juga di heri kesempatan untuk membl'riksn saran, usu) dan kritikan tcrhadap apa yang sedang -ditelni ini.
98 ·---- --·
Respondcn Jajak Pendapat rru adalab pihak-pihak terk ait dcng an UlKM di Kabupaicn Nies. ·-
-·
--
-·--
------------------
-- ---
1
-
I. Pada tanggal 28 Maret 2005 yang lain, telah terjadi Bencana Alam Gempa Bumi di Kabupaten
Nias, Menurut Bapak/lbu, bagairnana gambaran urnum
pcrckonornian masyarakat di Kabupatcn Nias scbelum dan seielab terjadinya bcncana alarn tersebut
'i
2. Bagaimana pengaruhnya tcrhadap kegiatan Usaha lndustri Kecil yang ada di daerah Kabupaten Nias ini
J. Bagairnana
?
pendapaz/pandaagan
Bapat}lbu
terbadap kegiatan
CJKJvJ
di
Kahupaten Nias dengan pelaksanaan Otonomi Dacrah '!
..;
Bagairnana peranan/konrribusi
UTKM itu sendiri tcrhadap pernbangonan
daerah Kabupaten Nias ? 5.
Deugan perauenrkonn ibusi yang diberikannya, apakah tJIKM itu sangat di butuhkan masyarakar dan daerah Kabupatcn Nias saat mi dan rnasa yang akan datung ?
6. Mcnurut Bapak/Ibu bagairnana prospek UlKM ini di masa yang akan datang di Kabupaten Nias '?
7. Apa-apa saja kcndala yang dihadapi oleh calon pengusaha/pengrajin UIKM di Kabupaten Nias yang ingin mendirikan IJIKM ~
S.
Apa-apa saja kendala yang dihadapi oleh pengusaha/pengrajin UIKM di Kabupaten Nias dalam mengembangkan usahanya ?
9.
Apa-apa
saja kendala yang dihadapi oleh caton investor
yang ingin
menanarnkan rnodalnya di bidang industri di K.abupaten Nias, ? I O.Apa-apn
saja kenda\a yang dihadapi
menumbuhkcmbangkan
oleh pemetimah dalam
usana
UIKM di Kabupaten Niss '1
11 lJntuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas. kebijakan program kegiatan apa saja ya:>g sudah dan akan dilakukan olcn pemcr imah da1an menumbuhkembangkan
U!KM di Kabupatcn Nias ''
12. Menurul Bapak/lbu faktor-iaktor esensil apa saja yang dibutuhkan dalam menumbuhl-..c1nbangkan \JIKM 1lt Kabupaten l':ias? 13. Bagairnana
pendapat/pandangan
Bapak/Jbu
ternang
movasi
atau
UIKM di Kabupaten Nias, rncsunya
haru s
pcmbaharuan-pembabaruan dalam produk ? 14. Dalam mcnumbuhkembangkan
ada sebuah wadah (Iembaga tcrsendiri) yang profesional, efektif nan efisicn sebagai
akror
yang
rnenanganinya.
Baga1mana
pcndapat pandangan
Bapak/l bu temang hal ini '? I ~.Apakah Bapak/Ibu seruju atau tidak jika wadah/lcm!Jaga/in:;trru.;1 im diber. mama "Pusst Inovasi Bisnis dan Teknoloai
Tano Niha (PIB TEK·TAl\0
NIH •.O.) ~ Atau ada pendapat lain ?" :6.lika Bapak/Ibu setuju dengan wadab/lembaga/institusi ini, apakah Bapak/Ibu siap mendukung kegiatan dan keberadaannva dalam menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias ?
TERIMA KASIH
100
Lampiran 3, Rasil wawancar11 denga11 Sekretaris BAPPEDA Kabupatep Nias Hari/Tanggal Pukul Tempal
I.
: Sclasa, 25 April 2006 : 10.00 Wib : Kantor BAPPEOA Kabupatta Niu JI. Pancasil:a ;-lo. 10 Gunumgsitoli - l'iias
l'crtanyaan : Pada ranggal 78 Maret 2005 yang lalu, telah terjadi Bencana Alam Gcrnpa Bumi
di Kabupaten
l"ias.
Meourut
Bapak, bagaimana
garnbaran
umu:n
perekonornian rnasyarakat di Kabuperen Nias scbelum dan sere lah terjadmya hcncana aiam terscbut '! Jnwaban :
Serelah tcrjadinya bencana alam gempa bumi pada ranggal 25 xtaret 2!10:'
yang lalu dan senetumnya telah terjadi bcncana alaru tsunami pada tanggal 26 Dcsernber 2004.. maim lengkaplah sudah penderitaan ma>' arakat K 1as. Deugau kcjadian tcrsebui dapar dik.atakan bahwa 90 % perekonernian masyarakat N ias lumpun total dan kegiatan masyer akat hampir-hampir tidak narnpak. Mereka srbuk menyelematkan
keluarganya untuk me ngungsi. dll
Aktifltas pcrekoncrnian rnasyaral:at lumpub total. Barang-barang keburuhan pokok sehari-hari
su)il tlidapatkan.
Dcmikian JUga sarana dan prasaraaa
yang rnendukung. seperti pasar, jalan. jcrnbatan. di!. Dengan keadaan sop•n: itu mak a masyarakat mcngalami kesulitan.
2. Pcrtanyaan : Bagairnana pengsruhnya terhadap kegiatan Usaba Industri Kee ii yang ada di daerah Kabupaten Nias ini ? Jawahan: Bagi rnasyarakat berpengaruh
yang menggeluri
usaba-usaha
industri
ke c i!
sanuar e
sekali, rnisalnya usaha pembuatan baiu bata banyak yang
hancur schingga mcreka tidak merniliki aktifitas. 3. Pertanyaan :
Bagairnana pendapat/pandangan Bapak terhadap kegiatan UIKM di Kabupatcn Nias dengan pelaksanaan Otonomi Daerah ?
I 01
Jawanan : Kita tahun bahwa Otonomi rnenghidupi
kcbutuhan
::>erarti diberikan
Dacrah adalah bagaimana suatu dacrah mampu
dasar daerahnya.
Dengan adanya Oronorni
kepada daerah untuk
keleluasau
rnengurus
Daerah
dacrahnya
sendiri. Jadi dcngan adanya Otonomi Daerah, berarti kcsempatan bagi kita
untuk
menumbuhkembangkan
usaha-usaha
industri dan potensi-potensi
lainnya yang ada menjadi bcsar, misalnya dalarn ha! pengolahan ikan, dll. 4. Pertanyaan : Bagairnana peranan/kontribusi
UiK\-1
itu sendiri
terhadap
pembangunan
daerah Kabupatcn Nias ? Jawaban : Pcranan/kcntribnsi
yang
o leh scktor
ini terutarna
dalam
ha]
rnenyerap tenaga kerja, membantu member i pembelajaran kepada generasi muda bahwa selain pcrtanian masih ada sektor lain {indusirf) yanj;\ dapat rnenjadi surnber pcnghidupan,
dU.
5. Pertanyaan : Dengan perauan/kontribusi
yang diber ikannya, apakah U!KM itu sangat di
butuhkan masyarakat dan daerah Kabupaten Nias saat ini dan masa yang skan datang
?
Jawaban :
Ya jclas, karcna cengan pengotahan
sumber
daya
adanya alam
usaha-usaha industri
yang
ada dapat
dilakukan
k ecil,
maka
dan dapat
membcrikan banyak pekcrjaan kepeda masyarakat, 6. Pertauyaan : Menurut Bapak bagaimana prospek UlKM ini di rnasa yang akan datang di Kahupaten Nias ? Jawaban ; Saar ini pcmerintah daerah sedang membcnahi sarana dan prasarana yang telah rusak akibat gempa bumi, Setelah itu kita akan menumbuhkembangkan
usaha-usaha industri. Prospek usaha-usaha industri kecil ini untuk ke depan sangat rnenjanjikan,
7.
Pcrtanyaan
:
Apa-apa saja kendala yang d1hadapi o leh calon pengusaha/pcngraiin Cll\.\l di Kabupaten Nias yang ingin mendirikan UIKM '' Jawaban : Kcndala-kendala yang dihadapi oleh caiom pengusaha/pcngrajiu Usaha lndustri Kccil di Kabupatcn Nias ado.luh kurangnya infor masi peluaug usaha,
prorncsi.
perrnodalan
dan
calo n
keahlian/kctramprlan
pengusaha/pcugrajm. ll
l'cminynan : Apa-apa saja kcndala yang dihadapi oleh peng usaba/peugraj in l, IK\ t J 1 Kabupaten N ias dalam mengernbangkan
usahanya '?
Jewaban : Kcndale-kendata Kecil
di
yang dihadapi oleh pengusaha/pengrajin Usaha
Kabupaten
kurangnys
kuatites
Nias
adalah
Sember
Daya
pcrmodalan Manust«
yang
peugusaha
sangat dan
l11d\1>H
1
ierbaias.
t:ri:>at~;,::; J
pernasaran produk. 9,
Pcrtanyaan . Apa-apa
saja
kcndala
yang
dihadupl
oleh
calon
investor
1n£1n
yang
mcnanamkan rnodalnya di bidang industri di Kabupaten Nias '' J•Wll;HHl:
Sclal'l\a
ini
investor
enggun
untuk
menanamxan
mocatnya
.:It
Nias. Hal lni disebabkan oleh kurena letak gcografis Kabuputcn
K11bupatcn Nias,
colon
sarana
mcndirikan memberikan
dan prasarana
usaha
mcnjadi
yang
tinggi.
kcmudahan-kcmudahan
masih
kurang
Namun bagi
schingga
Pemerintah calon
bia: a un.uk
Duerah
investor
yang
seiciu ;nau
menanarnkan modalnya. J
0. Pertanyaan : Apa-apa
saja kcndala
yang dihadapi
olen
pernerinran dalarn
mcnumhuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias '!
usana
103
Jawaban
.
Kendala-kcndala
yang
rnenurnbubkcmbangkau
terbiasa dcngan
dihadapi
oleh
pe mcrintah
dalam
usaha
Usaha Indusu i Kecil di Kabupat en Nias udaluh
kuranunva faktor ,./budaya masyarakat yang ruasih . kesadaran masvarakat, . pertanian dan jiwa kewii'ausahaan mssyarakat yang masih
kurang.
l l. Pcrtauyaan Untuk
mengatasi
masalah-rnasalah
rerscbut diatas. kcbijak an/prograrn/
kegraran apa saja yang sudah d ..n aknn dilakukan oleh perncr irnab dalam uienumbuhkembangkan
UIKM di Kahupaten Nias ?
Jawaban : Kcbijakan.program/kcg ieren yang sudah dilakukan oleh perneruxah dalam rncnumbunkernbangkan
dcngan selalu
Usaha
mcmberikan
Iudustri
Kecit
di Kabupatcn Nras adalah
dorongan. pemoinaan-pembmaan.
pelatihan-
pclatihan , pernberiun banruan peralatao, dll. Kita mau di Kaoupa.en Nias ada lndustri pengolahau karct. industri pengotahan cok lat, d.l. I~- Pertanvaan : Mcnurut Bapak Iaktor-fakror
eseosil apa saja yang dibciubkan dalarn
mcnumbuhke.nbangkan lJ!KM di Kabupaten Nias '! Jawaban :
Hal pertarna yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkernbangkan usahausaha industri
kecil di Kabupatcn Nias adalah begairnana k ita dapat
rnengc.ah dan menghasilkan
produk kebutuban daerah kita sendiri sehmgga
k ita tidal: narus mendatangkan dan tergantung dari luar dacrah. Kemudian sctelah itu bagaimune k ita menghasilkan produk untuk dipasarkan ke luar dacrah, 13. Pertanyaan : Bagairnana pendapat/pandangan Bapak tentang inovasi atau pcmbaharuanpcrnbaharuan dalaui produk ?
104
Jawaban : Untuk
me numbuhkernbangkan
diperlukan.
yaitu
usaha-usaba
bagaimana
industri
kecil.
inovasi sangat
supaya usana dan produk yang
dihast lkan
scmakin lchih baik. l 4 Pcrranyaan : Dalarn menumbubkcmbengkan
UlKM dr Kabuparen Nias. mcsiinya harus
ada senuah wadah (lcmbaga rersendiri) yang profcsional, efektif dan cfisicr; sebagai aktor ynng menanganinya.
Bagaimana
Bapak
pendapat/pandangan
tcnrang hal in i ·> Jawahan :
Mernang uniuk membantu berkembung mampu
para pengusaha
dan profesional,
rnendorong
rentunya dcngan
dan
indusm supaya lebih maju.
mestinya harus ads wadah!Jemh.1ea
mcrnorivasi
mereka
dalar.i
berusaha.
yang
Hz!
ini
metibatkan sernua pihak terkait demi mcmbantu para
pcngusaha. I 5. Pertanyaau .
Apakah Bapak setuju atau tidak [ika wadah/lcmoaga/insiuusi nama .. Pusat
lnovasi Bisms
ini dibcri
dart Tekno log] Tano Niha {PIBTEK·
T ANO
Nl HA) '' Arau ada pcndapat lain ?" Jawaban :
Kai au dengan na ma itupun, saya setuju. l 6. Pcrtanyaan : Jtka Bapak setuju dengan wadah/Icmbaga/institusi mendukung
kegiacan
dan
keberadaannya
ini, apak ah f\apak siap
dalam menurnbubkembangkan
UIK\1 di Kabupaten Nias? Jawaban :
Ya. saya mendukung keberadaan wadah/lcmbaga ini.
105
Hasil wawaneara
1.
dengan Kepala
Diaas Pertnd sgtamhen
Kahupaten
Ni11•
lhci/Tanggal
: Setasa, 11 April 2llt16
Puk"J
: 14.30 Wib
Tcmrat
: Kantor Dinas Perindagtambcn Kabupaten Nias .JI. Arnper« Nfl. 15 Gunungsitoli • Nias
Pcrtauyaan :
Pada tanggal 28 Maret 2005 yang lalu, tclah tcrjadi Bencana Alam Gerrpa Bumi di Kabupaten
Mcnurut Bapak,
Nias,
bagaimana
gamoaran umum
perekonomian rnasyarakat di Kabupatcn Niss scbelum dan screlah terjadinya bencana alam terscbut
?
Jawaban · bencana slam eemra bumi di Kabupatcn '.'\ias. kegiatan
Setelah rerjadinya
pcrekonurnian
mnsyarukal
khusus usaha-usaha
Kabuparen xias sangat ierganggu. Dar, sec ara
indusiri banyak yang sudah hancur.
7.. Pertanyaan : Bugairnuna pengaruhnya tcrhadap kegratan Usaha lndustri Kccil yang ada di daerah Kabupaten Nias ini " Jawaban :
Ya, keg iatan usaha-usaha
industri yang ada di Kabupaten
1" ras
pada saat
terjadinya bencana alam gempa bumi juga sangat tcrganggu. J. Pertanyaan : Bagairnana
pcndapat/pandangan
Hapak
tcrhadap
kcgiatan
lllKM
di
Kabupatcn Nias dcngan pclaksanaan Otonorru Dacrah ? Jawaban:
Otonorni Daerah yang sedang dilaksanakan suatu peluang
bagi kita daerah
saat ini rncmang mcrupakan
Kahupaten Nias dalam rnclaksanakan
pcmbangunan. Dernik ian halnya dalam usaha rnenumbuhkernbangkan usahausaha
industri,
pelaksanaan
kesempatan yang baik sekali.
Otonomi
Daerah
merupakan
peluang
dan
106
4
Perianyaan : Bagairnana peranan/kontribusi UIKM itu scudiri tcrhadap pernbangunan duerau Kabupaten Nias ') Jawaban : Pcranan/kontribus i yang disumbangkan oleh usaha-usaha industri terhadap pcmbangunan
di Kabupaten i-:ias adalah bcrupa pcmasukan penda;iatan
daerah dari rctribusi. H11l lain yang djbcr ikannya adalah rnenycrap t•n:ir,a kerja yang ada di darah Kabuparen Nias. 5. Perumyaan : Dengan pcranan.'kontribusi yang diberikannya, apakah UU;.M nu sangat di buluhkan rnasyarakat dan daerah Kabupatcn l\ias saat ini dan masa ~ ang
akan datang ? Jawaban : Ya mcmang.
sclain
hagi dacrah,
usaha-usaha
indusrri ini members
pcnghidupan bagi masyarakat, rnerncnuhi kebutuhan rnasyarakut , men>erap reuaga kcrja dan mcngurangi pcngangguran. 6.
Pcrtanvaan :
Menurut Bapak bagaimana prospek l:IKM ini di masa yang akan darang d1 Kabupatcn N ias ? Jawaban :
Usaha Industri Kecil di iCahupaten Nias. memiliki prospek yang sangai baik untuk
rnasa
yang
akan
datsng.
Dan
kalau
kita
benar-benar
mengembangkanuya, maka profesionalisme sangat dibutuhk an, baik dalam hat pengo lahan maupun dalam mengcmbangkan pasarnya.
7.
Pertanyaan : Apa-apa saja kendala yang dibudapi o leh calon pengusaha/pengrajin !JIKM di Kabupaten Nias yang ingin mendirilum ulKM '? Jawaban :
Kendala-kendala yang dihadapi oleh calom pengusaha/pengrajin Usaha lndustri Kecil di Kabupaten Nias adalah keterbatasan modal dan keahlien.
IU7
R
Pcrtanyaan ·
Apa-apa saja kendala yang dihadapi olch pengusnha/pe11grajin UIKM di Kabupaten Nias dalam mengernbangkan usahauya ,, Jawaban: Kcudala-kendala
yang dihadapi olch pengusaha/pengrajin U saha lndustri
Kecil di Kabupatcn Nia.s adalan selain keterbatasan modal, kemarnpuan. manajcmen, ketrarnpilan dan juga pernasaran produk. 9. Pcrtauyaan : Apa-apa
saja kendala
yang dihadapi
o lch eaten investor
yang ingm
menanarnkan mndalnya di bidang industri di Kabupaten Nias? Juwaban : Memang dalarn melihat Nias, calon investor segan masuk. Kendala-kendala yang dihadapi olel: calon investor ini adalah lebih tingginya cost yang dikeluarkan
untuk mcnanamkar;
modalnya
dan pada keumungan
yang
dipercleh. Hal ini cisebabkan oleh keterbatasan sarana dar; prasarana yang dimihki oleh Kabupaten Nias, baik transportasi darat maupun transportasi laut antar pulau. I 0. Po: rtanyaan :
Apa-apa
saja
kendala
menumbuhkembangkan
yang
dihadapi oleh ;iemcrintah
dalam
usaha
UTKM di Kabupaten Nias ?
Jawaban Kendala-kendala
yang
menumhuhcembangkan
dihadapi
oleh
pcmerintah
dalam
usaha
Usaha lndustri Kecil di Kabuparen Nias adalah
kemauan pasti dari calon pengusaha/invcstor untuk berusaha di Kabupaten Nias,
11. Pertanyaan : Untuk
mengatasi
masalah-masalah
tersebut
diatas,
kebijakan/program/
kegiatau apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh pemcrmtah dalam mcnumbuhkcmbangkan
TJJK.M di Kabupaten Nias '!
Jawaban : Kcbijakan/program/kegiatan menumbuhkembangkan
yang sudah dilakukan olch pemerintah dalam
Usaha Industri
Kecil di Kabupaten Nias adalah
108
dengan melakukan pembluaan-pembinaan
melalui pemagengan-pcmagangan
haik di Kabupaten Nias sendiri maupun di luar dacrah, pelatihan-pelauhan dun pemberjan bantuan peralatan kepada para pengusaha lndustri Kccil, Dan untuk ke depan ha! ini akan terus dilakukan
unluk mendorong
para
pengusaha ini dalam mengembangkan usahanya.
12. Pertanyaan : Menurut
Bapak taktor-faktor esensil apa saja yang dibutuhka11 dalam
menumbuhkembangkan UIKM di Kabupaten Nias? Jawaban : Dalam mcnumbuhkembaogkan
Usaha Industri Kccil, kerjasama berbagai
pihak terkait, kcsadaran masyarakat dan proesionalismc mutlak dibutuhkan, I 3. Pertanyaa n ·
Bagaimuna pendapat/pandangan
Bapak tentang inovasi atau pernbaharuan-
pembaharuan dalam produk 1 Jawaban : I novasi mutlak dan sangat dibutuhkan dalarn usaha mcnumbuhkernbangkan Usaha lndustri Kecil. baik dalam pengolahan produk, finishing, pack ing, d.L Hal ini terutama dalam merncnuhi kebutunan konsumen. 14. Pertanyaan : Dalam mcnumbunkembangkan
UIKM di Kabupaten Nias, mestinya harus
ada sebuah wadah (lembaga tersendiri) yang profesional, cfekrif dan efisien sebagai aktor yang menanganinya, Bagaimana pcndapat/pandangan
Bapak
tcntang hal ini 't Jawaban : Kaiau wadah/lembaga
ini ada, sangat
tepat sekali untuk memberikan
informasi-informasi, pelatihan-pelanhan, pendampingan, peucarian mnra, pemasaran,
clan lain-lain,
schingga
para
pcngusaha
kita benar-benar
profcsional dalam usahanya. 15. Pertanyaan : Apakah Oapak sctuju atau tida.k jika wadah/lemboga/institu.si
ini diberi
nama "Pusat lnovasi Bisnis clan Teknologi Tano Niha (l:'IBTEK-TANO l"IHA) ? Atau ada pendapat lain ?"
10~
Jawaban :
Ya. kalau masalah nama tidak meojadi masalah. Nama itupun boleh. 16. Pcrtanyaan .
Jika Bapak setuju dengar. wadah/Iembagarinstitusi ini, apakah Bapak s;a; mendukung
kegiatan dan keberadaannya dalam cnenumbubk.~mbangl.:ar.
UIKM di Kabupaten Nias '? Jawaban : Ya pasti, wadah/lembaga ini harus kita dukung demi kemajuan rnasyaraka: dan daerah k ita.
110
Hasil wawancara
dcagan Ketua DPRD Kabupaten
H11ri!Tanggal Pu k1t I Tcinpat
: Rahu, 2'.> Maret 2006 : 11.00 Wib : Geduag DPRD Kabupatcn Nias
Nias
.II. Gomo ISo. 37 Ganungsiluli - Nias
l. Pertanyaan : Pada tanggal 28 Maret 2005 yang lalu, telah terjadi Bencana Alam Gernpa Bumi di Kabupaten Nias. Menurut Bapak, bagaimana gambaran umum perekonomian masyarakat di Kabupaten Nias sebelum dan setelah tcrjadinya hencana a 1 am tcrsebut ? Jawaban : Pada saat terjadi bencana alam gempa bumi di Kabupaten Nias, kegiatan perckonomian
masyarakat memang rnengalami gangguan, namun hal ini
tidak bcrlangsung lama, yaitu kurang lebih 3 (tlga) bulan. Setelah itu, aras baruuan dar i berbagai pihak baik pernerintah maupun >!GO·NGO lainnya, kegiatan perekonomian
masyarakat sudah mulai berangsur pulih kcmbali
hingga saat ini. 2. Pertanyaan : Bagairnana pengaruhnya terhadap kegiatan Usaha lnciustri Kecil yang ada di dacrah Kabupaten N ias ini ?
Jawabau : Kcgiatan Usaha Industri Kecil yang ada di Kabupaten Nias pada saat terjadinya bencana alarn gempa bumi, memang terganggu, namun saat ini sudah mulai berangsur pulih kembali. 3. Pcrtanyaan : Bagaimana
pendapat/pandangan
Bapak
terhadap
kcgiatan
UIKM
di
Kabupaten Nias dengan pelaksanaan Otonomi Dacrah ? Jawaban: Otonomi Daerah yang sedang dilaksanakan saat ini rnerupakan peluang begi daerah
Kabupaten
hulnya
dalam
Nias dalam melaksanakan pembangunan.
usaha
menumbuhkembangkan
Usalla
Industri
Dcmikian Kecil di
4.
Kahupatcn
Nias,
pelakssnaan
kesempatan
yang baik sekali,
Otonomi
Daerah
merupakan
peluaog
dan
Pcrtanyaan : Bagairnana
peranan/kontrihusi
IJJKM
itu sendiri
terhadap pembangunan
daerah Kabupaten Nias ? Jawaban : lJi1aha Industri Kccil rnemberikan peranan/kontribusi
tersendiri hagi daerah
Kabupaten Nias. Hal ini dapai dilihat dari pero lehan Pendapatan
Asl]
Daerah dan kcscmpatan kcrja bagi masyarakat. 5.
Pcrtanyaan :
Dengan peranan/kontribusi yang diberikannya, apakah UIKM itu sanget d1 butuhkan masyarakat dan dacrah Kabupaten Nias saat ini dan masa ~ ang akan datang ? Jawaban : Usaha lndustri Kecil sangat
dibutuhkan
oleh rnasyarakat
dan daerah
Kabupaten Nias baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. 6. Pertanyaan : Menurut Bapak bagaimana prospck UIKM ini di masa yang akan datang di Kabupaten N ias ? Jawaban : Usaha Industri Kccil di Kabupaten Nlas, mcmilik i prospek yang sangat baik untuk masa yang akan datang. 7. Pertanyaan : Apa-apa saja kendala yang dihadapi oleh calon pengusaha/pcngrajin li!KM di Kabupaten Nias yang ingin rncndirikan UI KM? Jawaban : Kendala-kendala lndustri Kecil ketramprlan,
yHne, dihadapi oleh calorn pengusaha/pengrajin di
Kabupaten
Nias
adalah
kererbatasan
modal
U saha dan
8. Pertanyaan : Apa-apa saja kendala yang dihadapi oleh pcngusaha/pengrajin UIKM di Kabupaten Nias dalam mengembangkan usahanya ?
112
Jawaban :
Kendala-kendala
yang dihadapi oleh pengusaha/pengrajin
Usaha lndustri
Kecil di Kabupaten Nias adalah dalam hat kcterbatasan modal. kemampuan, kctrampilan dan pemasaran produk. 9.
Perranyaan : Apa-apa
saja kcndala
yang dihndapi
oleh calon
investor
yang ingin
menanamkan modalnya di bidang industri di Kabupalcn Nias ? Jawaban Kendala-kendala yang dlhadapi oleh calon investor yang ingin menanamkan rnodalnya di bidang indusrri di Kabupatcn Ni11~ adalah kurauguya informasi rcntang porensi yang dimililci oleh daerah Kabupaten Nias. I 0. Pertanyaan · Apa-apa
saja
kendala
yang dihadapi
oleh
pemerimah
dalam
usaha
menumbuhkembangkan!JiKM di Kabupaten Nias? Jawaban: Kendala-kendala
yang
menumbuhkembangkan
dihadapi
oleh
pernerintah
Usaha Industri Kccll di Kabupaten
dalam
usaha
Nias adalah
dalam hal keterbatasan anggaran. 11. Pcrtanyaan : llntuk
mengatasi
masalah-masalah
terscbut
diatas.
kebijakan/prograrn/
kegiatan apll ~aja yang sudah clan akan dilakukan oleh pemerintah dalam mcnumbuhkembangkan
UIKM di Kabupatcn Nir.s '!
Jawaban : Kebijakan/program'kegiatan
yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam
menumbuhkcmbangkan
Usaha Industri
dengan
perabmaan-pembinaan,
melakukan
Keci( di Kabupaten
Nias adalah
pelarihan-pelanban
dan
pemberian bantuan peralatan kepada para pengusaha Industri Kecii. Untuk ke depan hal ini akan rerus dilakuken untuk mendukung para pengusaha ini
dalam mcngcmbangkan usahanya. 12. Pertanyaan : Menurut
Bapak faktor-faktor
menumbuhkcmbangkan
esensil
apa saja yang dibutuhkan
UIKM di Kabupaten Nias ?
dalam
113
Jawaban : Dala111 111c11umbubkembangkan Usaha Industri Kecil. proeslonalisme
sanga1
dibutuhkan. I J. Pertanyaan :
Bagaimana pendapat/pandangan Bapak tentang inovasi atau pembaharuanpcmbaharuan dalam produk ?
Jawaban : luovasi mutlak dan sangat dibutuhkan dalam usaha menumbuhkernbangkan Usaha lndustri Kccil. Hal int terutarna
da lam memenubi kebutuhan pasar.
I 4. Pertanyaan : Dalarn menumbuhkernbangkan UlKM di Kabupaten Nias, mestinya harus ada sebuah wadah (Iembaga tersendir i) yang profesional, efektif dan efisien sebagai .aktor yang menanganinya. Dagaimana pendapst/paodaugan Bapak tcntang hal ini ? Jaweban : Kalau mcmang wadah/lembo.ga ini ada, k ita setuju dan kita dukung,
l 5. Pertanyaan : Apakah nama
Bapak
"Pusat
setuju
Inovasi
atau tidak jika wadah/lembagaJinstitusi Bisnis
dan Teknolog]
ini dibcri
Tano Niha (Pl'BTEK- TANO
NIHA) ? Atau ada pendapar laln T
Jawaban : Apapun namanya,
tidak menjadi masalah.
I 6. l'ertunyaan : Jika Bapak setuju deng1m wndRlt/lembaga/institusi
ini, apakah Bapak siap
mendukung
meuumbubkembanckan
kegiatan
dan
keberadaannya
dalam
IJIKM di Kabupaten Nias ? Jawaban : Kita akan mendukung,
sepanjang
perundang-undimgan yang berlaku.
tidak
bertentangan
dengan
peraturan
IJ4
Basil wawancara dengan !)ekretaris Kt>misi C DPKD Kabupaien Nias H:ui/Tanggal 1•ukul Tempat
: Selasa, IR April 2006 : l 0.30 Wib : Gedung l>PRI> K:1.bupaten Ni.H JI. Go1nu No. 37 Gu11u11gsitoli - Nias
I . Pertanyaan : Pada tanggal 28 Maret 2005 yang lalu, telah terjadi Bencana Alam Gernpa Bumi di Kabupaten Nias. Menurut Bapak, bagaimana gambaran urnum perekonomian rnasyarakat di Kabupaten Nias scbclum dan setelah terjadinya bcncana alam tersebut ? Jawaban : Garnbaran umum yang rnenyangkut perekonornian di Kabupaten Nias. kita sangar prihatm sekali terutama dalam hal mcnumbuhkembangkan
usaha-
usaha industri kecil yang sebenarnya sangat rnembutuhkan modal. Namun kira
mcngalami
kesulitan
dalarn
memhantu
mereka,
apalag]
serelah
terjadinya gempa, usaha-usaha industri kecil ini sudah banyak yang Jumpuh total.
2. Pcrtanyaan : Bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan Usahu Industri Kecil yang ada di daerah Kabupatcn Nias ini ? Jawaban .
Banyak usaha-usaha industri kecil yang lumpuh total. Contohnya usaba batu bata, banyak yang sudah runtuh sehingga mereka tidak bisa beraktifltas. 3. Pertanyaan : Bagaimana
pendapat/pand angan
Bapak
terhadap
kcgiatan
UI KM di
Kabupaten Nias dengan pelnksanaan Otonomi Daerah ? Jawaban: Dengan adanya Otonomi Daerah, itu berarti bahwa kita berhak menentukan scmua kegiatan di daerah kita. Harapan kita ke depan, bagaimana kua lebih mcmfokuskan dalam mengembangkan perekonorman masyarakat,
1I5
4.
Pertanyaan : Bagaimana perananrkontr ibusi UTKM nu sendiri terhadap pembangunau dacrah Kabupaten Nias ·)
Jawaban : Kita tentu berharap dcngan adanya usaha-usahe industri kecil ini, maka dapat menambah pernasukan bagi daerah Kabupaten Nias khususnya dalam hal rctribusi. Jadi usaha-usaha
industri kecil ini mcmpunyai pengaruh
tcrhadap pendapatan daerah. 5. Pcrtanyaan : Dengan peranan/kontribus i yang diberikannya, apakah UlKM itu sangat di butuhkan masyarakar clan dserah Kahnpaten Nias ssar ini dan rnasa yang. akan datang ? Jawaban: Ya. jelas. Sebab tidak ada lagi usaha-usaha yang dapat kita andalkan selain kita menurnbuhkembangkar; usaha-usaha industri kccil. 6.
Pcrtanyaan : Mcnurut Bapak bagairnana prospek UTKM ini di masa yang akan datang di Kabupaten N ias ? Jawaban :
Hal ini
tergantung dart
pemerintah, bagaimana mereka
mernber ikan
scrnangat kepada masyarakat untuk berusaha,
7. Pertanyaan : Apa-apa saja kcndala yang
Ya, hal ini mcnyangkut modal, periz.inan dan informasi yang akurat reniang peluang usaha yang memilik i prospek ke depan. 8. Pertanyaan : Apa-apa saja kendala yang dihadapi oleb pengusaha/pengrajin UIKM di Kabupatcn Nias dalarn mengembangkan usahanya ?
116
Juwaban
:
Bagi pengusaha-pengusaha Namun
yang mcnjadi
yang sudah mapan barangkali tidak ada masalah.
kendala
adalah transportasi.
yang mana hal m 1
mcnycbabkan biaya yang tinggi. Kemudian dalam hal keahlian. kua masih sangat kurang, misalnya kcablian dalam hal mengukir. lnilah tantangan bag1 kit a.
9. Pcrtauyaan : Apa-apa saja kcndala
yang dihadapi
oleh calon
investor
yang ingm
menanarnkan modalnya di bidang industri di Kabupaten Nias '.:' Jaweban :
Calon investor tentu sangar rnengharapkan adanya kemudahan-kcmudshan misaluya dalam mengurus izin, dukungan pcmerintah terhadap usaha yang mau di oukan, dan lain-lain. I 0. Pcrtanyaan :
saja kendala
Apa-apa
yang
dihadapi
olch
pemcrimah
dalam usaha
UIKM di Kahupaten Nias ~
menumbuhkembangkan
Juwaban : Kemampuan kcpada
pemerintah
masyarakat
masukan dan mformasi
dalam hat memberikan
masih
kurang,
schingga
masyarakat
hanya
bisa
mengolah apa adanya saja, 11. Pertanyaan : Untuk
mengatasi
masalah-masalah
tersebut
dratas,
kebijakau program
keglatan apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh pemerintah dalam mcnumbuhkernbangkan UI KM di Kabupaten Nia s ? Juwaban :
Kita berharap bagaimana kita mempromosi.kan Nias dan potensi yang ada di Nias, usaha-usaha apa yang dapat di buka di Nias yang memiliki prospek ke dcpan. 12. Pertanyaan : Menurut Bapak faktor-faktor esensil menumbuhkembangkan
apa saja yang dibutuhkan dalam
UIKM di Kabupaten Nias?
1 J7
Jawaban :
Yang pcnting adalah bagnimana kita mcmberikan perbatian khusus dulam rnenumbuhkembangkan membcrikan
usaha-usaha
kemudahan-kemudahan
usaha industri
industri
kccil.
Kemudian.
dalam menumbuhkemhangkan
kita usahs-
kecil ini, bagaimana kita juga membantu. mcreka untuk
memperoleh bantuan-bamuan, dan lain-lain. 13. Pertanyaan : Bagairnana pendapar'pandangan Bapak ternang ino vasi atau pernbaharuanpeiubaharuan dalam produk '? Jawaban :
Usaha-usaha
mdustri kecil sclama ini bcrjalan apa adanya saja. Hal ini
disebabkau oleh karena kekurangan informasi. Dalam hal ini tenru xita bcrharap akan ada perubahan-perubahan. 14. Pertsnyaan :
Dalam menurnbuhkcmbangkan
UIKM di Kabupaten Nies, me stinya harus
ada sebuah wadah (lembaga tcrsendlri) yang profesional, efektif dan efisien sebagai aktor yang menanganinya. Bagaimans pendapat/pandangan
Bapak
tentang ha I ini ? Jawaban : Kalau wadah/Iembaga ini belum ada, tentu ha! ini adalah hal yang mendesak untuk
mernbantu
pengusaha
dalam
melakukan
pclarihan-platihan,
peuiasaran, Jadi kita mendukung ha! ir.i. llanya saja, kalau bisa wadah ini dikelola oleh orang-orang yang profesional, 15. Portanyaan : Apakah Dapak setuju atau tidak jika wadah/lembaga/tnstitusi nama "Pusat tnovast l::lisnis dan Teknologi 1'IHA) ? Atau ada pendapat lain
ini diberi
Tano Niha (PIBTEK-TANO
'>"
Jawaban: Apapun namanya lidak ada masalah, yang penting apa tujuan kita. Dan hal ini tentu harus ada kerja sama dcngan instansi-insransi terlcait.
118
16. Pertanyaan : Jika Bapak setuju dengan wadah/lembaga/institust ini. apakah Bapak siap mendukung
kegiatan dan keberadaannya
dalam
menumbubkcmbangkan
UIKM di Kabupaten Nias '? Jawaban : Ya, tcntu kita dari Dewan kalau itu sifatnya posit if dan membangun tentu kita dukung.
119
Rasil wawancllra dengan Ketua STIF. f'EMNAS Nias H ari/Ta nge:al Pukul Tern pat
: Ka mis, 20 April 2006 : 16.30 Wib : Kamp1u STIE PF.MN AS Nias JI. Vos Sudarso No. 145 Gunungsitoll - Nia.5
I. Pcrtanyaan : Pada tanggal 28 Maret 2005 yang lulu, telah terjadi Bcncana Alam Gernpa
Bumi di Kabupaten Nias. Menurut Bapak, bagaimana garnbaran urnum perekonornian rnasyarakat di Kabupacen Nias sebelum dan setelah rerjadinya hencana a lam terse but ?
Jawaban : Berbicara teutang perekonornian
masyarakat pada saat terjadinya bencana
alarn gempa bumi pad a tanggal 28 Maret 2005 yang lalu, dapat d ikatakan bahwa
perekonomian
masyarakat
sangat terganggu,
Untuk
memenubi
kcbutuhan pokok sehari-hari saja sangat sulit untuk diperoleh. 2.
Pcrranyaan : Bagaimana pcngaruhnya terhadap kegiatan Usaha lndustri Kccil yang ada di daerah Kabupaten t' ias ini
'>
Jawaban : Banyak usaha-usaaa industri kecil yang sudah hancur dan lumpuh total. Hal ini
mcmbua:
mercka
banyak
yoog
kchilangan
pekerjaan
dun
mata
pcncaharian. 3. Pertanyaan : Bagairnana
pendapat/pandangan
Bapak
terhadap
kegiatan
UI KM
di
Kabupaten Nias dcngan pelaksanaan Otonomi Daerah? Jawaban : Otonomi Daerah memberikan peluang kepada daerah dan masyarakat untuk mengembangkan krcat ifitas sesuai dengan potensi yang tcrsedia. Kalau sebelum adanya Otonorni Daerah perencaaaan pembangunan dilakukan oleh pemerintah pusat, yang artinya Top Down Ptanning, maka dengan Otonomi Daerah maka perencanaan pembangunan diserahkan k epada daerah dengan
melibatkan masyarakat, artinya Bottom Up Planning. Namun dengan adanya
\20
Otonomi Dacrah, maka ha! ini juga barus mampu mcrubah paradigrna lama kita,
yaitu
bahwa untuk
saat ini dalarn perencanaan dan pelaksanaan
pernbangunan, partisipasi masyarakat sangat diperlukan dan merek a narus dilibatkan, karcna pudu prinsipnya
pembangunan itu ada!ah untuk rakvat.
Demiki an j uga halnya dalam ha! usaha menumbuhkembangkan usaha-usaha industri kecil. Otonomi Daerah adalah peluang dan kesempatan yang begitu besar sekal i. 4. Perranyaan :
Bagaimana
peranan/kontribusi
UIKM itu sendiri terhadap pernbangunan
daerah Kabupaten Nias? Jawaban : Keberadaan usaha-usaba iudustr i kecil di Kabupaien Nias adalah merupakan salah satu alternatif dalam menciptakan lapangan kerja dan menarnpung tenaga kerja yang ada khususnya yang ada di daerah Kabupatcn Nias. Lruuk ke depan, kalau bal ini dapat dibenahi dengan baik, maka hasilnya sangat posirip sekal i. 5. Pertanyaan : Dcngan peranan/koetribusi yang diberikannya, apokah UIKM itu sangat di butuhkan masyarakat Jan daerah Kabupaten Nias saat ini can rnasa yang akan datang ? Jawaban :
Ya. sangat dibutuhkan. Dan saya setuju kalau kc: depan industri ini boleh menjadi prirnadona pcrckonornian di daerah Kabupaten Nias dengan mclakukan
pernbenahan-pembenahan
mulai dari
sckarang
dan para
pengusaha ini harus di bina dan di dampingi dengan baik.
6. Pcrtanyaan : Menurut Bapak bagaimana prospek VI.KM ini di masa yang akan datang di Kabuparen N i~s ?
Jawaban : Dcngan terjadinya gernpa bumi ini, justru membuka peluang ham bagi industri-industri kecil untuk tumbuh dan berkembang, apalagi saar ini orang-orang dari luar negeri sudah banyak di N ias, Jadi ke depan usaha-
J2 !
usaha industri kecil ini begitu menjanjikan sckali asalkan pernbinaan dan pendampmgan terhadap rnercka benar-benar dilakukan dengan baik. Hal ini tentu akan menambah pendapatan daerab yang bermuara pada peuingkaian perekonomian daerah secara umum, 7. Pertanyaan :
Apa-spa saja kcndala yang dihadapi oleh calon pengusaha/pengrajin LJIKM di Kabupatcn Nies yang ingin mendirikan UlKM" Jawaban:
Ya. hal ini mcnyaugkut permodalan, kurang menguasai bagairnana berusaha yang baik, keahlian dan kctrampilan rnereka yang bcgitu rendah. 8. Pertanyaan : Apa-apa saja kendala yang dihadapi oleh pengusaha/pcngrajin UIKM (!i
Kabupaten Nias dalam mengcmbangkan usahanya ? Jawabau : Kendala-kendala
yang dihadapi
oleb
pengusaha/pengrajin
usaha-usaha
indusrri kccil di Kabeparen Nias sclama ini adalab belum adanya payun~ hukurn, katakanlah Pcraturan Daeroh yang menjamin adanya iklim usaha yang
baik.
Kernudian
masalah
permodalan..
kctrampilan1keahlian
dan
aksesbiliras mercka dalar» memasarkan produk Y""!! mereka hasi lkan. 9. Pertanyuan : Apa-apa
saja kendala yang dinadapi
oleh calon
investor
yang ingiu
menanamkan modalnya di bidang industri di Kabupaten N ias ? Jawaban: Dalam pandangan calon investor, Nias ini sepertinya rneuyeramkan atau mcnakutkan. Hal ini disebabkan oleh karena letak gcografis Kabupaten Nias karena harus menycberangi lautan, dll. Kemudian belum adanya payung hukum berupa Peraturan Daerah yang menjamin kearnanan dan kenyarnanan dalam berinvcstasi scrta kemudahan-kemudaban dan fasilitas-Iasihtas lain yang diber ikau. 10. Pertanyaan : Apa-apa
saja
kendala
yang
dihadapi oleh
pemcrintah
rnenurnbubkembangkan I.fl KM di Kabupaten Nias?
dalarn usaha
122
Jawaban : Sepertiuya
pemcrintah
belum
menernukau faktor-faktor
yang
dapat
mendorong dan merangsang pengusaha dan calon investor untuk lcbih giat dalarn menanamkan mo
rnasalah-masalah
tersebut diatas,
kebljakan/program/
kegiatan apa saja yang sudah nan akan dilakukan olch pemcrintah da lam mcnumbuhkcmbangkan
UIKM di Kabupaten Nias ?
Jawaban. Ya. rnemang selama ini sudah hanyak program dan kegiatan yang sudah dilakukan olch pernerintah dalam usaha menumbuhkembangkan
usaha-usahu
industri kecil di daerah ini, tapi saya rasa hal itu belum begitu mcmbuar
para pengusaha dan calon investor lebih bersernangat dalarn berusaha dan menanamkan modalnya di Kabupaten Nias. 12. Pertanyaan : Mcnurut Bapak fakror-faktor meruimbuhkembangkan
esensil apa saja yang dibutuhkan
dalarn
ur KM di Kabupaten Nias '?
Jawaban : Apa-apa saja potensi yang uda. Untuk menumbuhkembangkan
usaha-usaha
industri kecil sangat dibutuhkan kreatifitas yang tinggi. Peran pemerinrah dalam hal ini sangat
mencntukan
dalam mendorong
dan merangsang
pengusaha dan calon investor di daerah ini. l :i_ Pertanyaan : Bagaimana pendapatipandangan
Bapak tcntang inovasi atau pemoaharuan-
pernbaharuan dalam produk ? Jawaban : Ya, masalah inovasi adalah masalah kreatifltas. Ini sangat dipcrlukac.
----r-· !l"'I
""":. a. "' ~
~~ .:., ~ ~ -a"J-
1.
------·-~· -o OOO'"":"V"IO\ ¢
·~
e~~ .. = _ t:
(°~
'"" ..,.
~;=~
""-
:..~
----0~("\N'-4""10 C)
_
"' ! ...~ 6
-+--+--------C~C~<°'40 oooe-.oc <"• ~ 0
-
.. Cl.. =f--·-1-!-
~., ...
-
Q~~o·oeo MrC>
~~ QJ :i' ~
.:." "~ ~ I ...
0
---
-----+--+--------+--
..e - ~.-
l'""
-·----~-+-----·--M
·;;-:.
~r-\Oin~
- "~
·~
.!-
"Cl
-~
-·----.
'
JI
li
I ~~
l-~
!~..
-...."
;....
~
0
..:
z.
-+--_.
Qlr.00t°"'.0V"I
.:.:
.!! -~
ooo~t"-10 -ooo
l;;:;
..." ....,.. ~: ·-
--
.-
::::
-.
~ ~
•
___,
_
r--
1--r-
1 'O
J
~I
~·
l
I
-I-
I I
e. •
,. '
c;oo-¢'>
coo-~ CQc~C:O
- oc
0 0
0 0
-
I
--·-----+--+---C:0V'IV')0
eONN\I"\
C ONo"'r-: ....r-
'
!
I
I
I I
c
0
·--
::> r-. ('~ - r- oc
I
°' I
0
0
N
-·~
:lO :J\
--
-
-
..,
cl
=. . ....
00.,...97-0
o o
-
..,= .. ~:,: :.~ ....
~~....
;
--· --+-~-·--·
~e_ 0-
cc
-.."".."' ... "'c.... ...= -".... «
....
""
~
c:
QI
"""
e
:z:.
a
--1--··
l
.....~iE_'"
..:
rt (""I
a; I i:i. .,~·· '" ...
·--•.. t:
t"'l V)
OdNd.oOO I/) 0
-
QC> '""'" 'O t'-- '<) ~
_N,....,~
1-----------1-.~------·--· -\0 ..n· ' o-oct-'O\("'I' co e... -.O\l*'IVI '-C -N""""~ ~
V')
""'
•
00
(°' .....
V"')
t:"-\
~~
~
';::t:; I:"--
- ~u--- ~ ·I
r
..
!
..,
I
l
'
i
~-o-~-~
o
i I
d-- -o--o->o--,..-.,,-'! °'
,.,-'---e-e--a--..,.
-M•
\0 ~
0-- 0-.
Q
1 --c o
"' [ oe--~~"' ..:; ~· 0--
--M
I
~-~ __; t·-
-NM
!I
-
c ;;
-N~
--
l '1
(
1
l-
e o .,..--.---..--''-o--L---0-0--.,.-.-,-~-.-,-......o·-'----~·---er- ~ r-- ;
1
OONO~O
OON~~s
~~~~~~ ~~-
d6~~~0 ~~o
-
00~0~0
-
'-1'.
~ci~~~~1 ~~~
-~--:;-
... -~,
I ;---1
OC~;zjO
6~~~~1ci ~~o
\1
.... E e v
t
"'
.I~
! ...... ..
I
--------
·;-,,
~I001 •
..
e.., ~ °' 'I!. ;;e..... "' ,!! - ;.-: ""
"' ~ ,..,...
.. .., " .. -
~o~~-.nl"' ""' - - '°
;; ~ e ·-
1
Oji
e -~ 3- t: 0
= .. -
!
0
- .. ,_
-·· 0
0
>--·
.... - ""' "' 0 "' ..,
f°•,_ "' '¢
.!!
--·--1--+--.--·
~~~
E ~ w
-----+-------.-c--:i -
0
0
01 ...
~ 0 Nf"'~Mt-
C:--1 -
.4' ..
7-: -
0 0
eo.o....-io
c e '" ~ !
l
cc
-
I
.. •' g, .... .. ....... .. - ~l ~ ..
-!-+---·-_-,;, .,,1 . °' t"-- "O )O{'\CIOVI OOf'-..Cl.O~I
"O c: -c:: ....~o
r~ ee
t"' -c .,., -Nf..,
.,,
e ~
!l
"'"" .. -..
r--i--+-+---
'
~
('.j
tr-"
~
"'
~
--
.
~j z~
-
s -
0
0)
= :a"'"'
.. ..... ,:':: ........, .... -.. c
..
!!
>>
""'c,
·-.. s.. ""~"' ..."
ti)
" .. .. ""-..=".. ""'-..".. ,,
ci . <.;
"'
-"'
Oj
-" .s""... """' " ::::?:
~ ::i
~
..c
c
""
d 0$
:::0
-;;; E:;;; "E c: ..;
~
c
~ " e e e s~e .. if
s:; U A <'I "'c ""'~~e~~i:: 00cs:l.!i4 :>
>.~ ~ ::> ~ E-
.b
i - ~ «If (l'J
{fJ
:r e ...: ..; ,.; .,: .,.; I .0
Q
t)C
·-
-
-NC"l~
e-r --
~T. -. .,- . ,
1
!
I
>--·---1-1--------+--+-----
-"'
..
'
!
<'I ~
:;
"'.,
•l"'I
-NMV
..,_
i
i
i 00
~ ;; ee
.;! -
-
C>
~>---1-+
~1
.,... .,,
-
r! -
..,1..,
'
~
V)
:..
"' ~.-. - "' -
'i------·
oo;r---No
:;; o· .-:o o oocJ......:~o -'¢NO '° rJ
" "'
0
C>O=:>O.-C
000-C---VO 00~-.C~O
c ...
r-" 0 ~.-.
_
' '
_.,
..
-
• .,
!;;
..... =e eo~or-
....
=
0
z
-
:a-
!
i I
I
!
I
-
"'
~ ~
' '
;
I !
....
--·-
!
"' ""
.... v-.
I
-
"'
.
I
N 0·
I
···-·l--------+---1--------~ 00000
.,. ...
-<'I
l-------···L----1---------.1-0 COO'> 00000-0
o·ooo0_:0
0
O
0
0
c-
0 0
""'° 0000:0 ooc:
e0
.... "'
-
"' r-- 0
-·-
rt1
- -· -+--
-
-· .,.."' ...,.,
C> 0
l
···-·
OOf"\t"'"~
0 0
ee
I
I
0
.. :::> . - . °'. °'. 0, 0 - (-"\""" .,.. .... s
-
C> 0
°'
0
-·
- """ " °'"" 0
I
1-. ------·•-L·---1----1 efaiO r""- \0 "' • °' 00 e00 ~ \Q V'I "'t OC r-> \0 '° VI "' • , , ...,. -M""'T
- ... .
•
I o-oor--.-~~~
""' .-. . '°........,.. ::i:
1
I
.
:
I -
.
('4
-
(I\
.,.
"'
I
•
-
-
!
<'I ""
~
• "'''
' I
E
::>
•
'
-·~-~----... .. 'it'
---..
.
-~-~-----~~------
~r--,
e:r :::: "" ~ ~ .... -. z~ I c,
::)
00
"~1~1
;.
I
J
_-;-~-c--,,.'-t---o--o·-°'--~-~--+-~-t---o-o--~ -.:ii~
!!
N-
r~
(I':.! -
e=• ~~-
..,:=c,
·~--
...
0·-
~~ = -
_(l)G.1·0
·-
-----
("";
o .-,-.,-:£-:?--1:~ . .
N-~~
r-1-M
~~
.
' o or-
00~V'lO
\0 1.-
00~~,_:
V>M
.. ..... ~ e .. ...,"' ...·-
-------0 0
g
-
¢
0
f~
.1-~---'O
ClCMll'\0._.
c- ~
c ...
~~-:..r~~~ oo-oooe -o
V\f'\O
..~ d -
Vl e-. x:
---l·_Jl---·--···----4-4-----
:
·-·----.L e'-C
__,-,__
QO
-; ~
-
z
-
00
i~
Ao 116
~
=-~
:"
~(-'.:.>VI
-~""·
0\
-
~-"'-· -~-· ---~~~-. l-~-1~~~~~---"' _"'_~ __ "'__
' i
oo-.q-~:::-
q. 00
'" .c
"''. I ..,.I
"'"I
i
!-,+---·-
N
·=-~ ·~ ! ·~I--_-_·_-_.-.._· __""_""__
v_,_'._'__ ~
l
\ I~. I:
..:r:" Cll
;
f.. ...
•...
E
"' = ~= .
-
.c
::.:::
>
.... -.......... .. -"'... .... 5
•
c::
\
~
c,
:;,,
>.
Clo.
f
t<".'0
----'-11
=f--_,l-f---------1--1-----
!
II
•~-'c
00
Oo"MO:~O
.. 0..
I-'--
I:
·1
-~·-----------+-1--
!
c:l" ~; ...:.t:i
..:it.
E"' E"
"c ...= "
.
Ee
--~-----
---·-·
...
~
00
0 0
.... 0 0
0.,,
~VlO'~ 0 C'~
0
CCt'--r""-'¢0
0
0
OOf""'l-~Q
Oo"~.DOO
-
0
o<) (:,0
OON.-·
"'
r---
Q
-
-
... 0
~10
0
0
Ill{'
0
0
(""~ ..:; ......
0,.~N.-:~C!_
oo...;f-:ee ~ v: 0
"'
=-
'
'
' ~..
l
0
c: ... 00
I
!
00
.....
<"'-1 ~
0 0 l'"i ~ ...,
..
,.._
'
C\
!
.. "' - "'
--··· 0
"'"' ee
00
'
~·-
.
...."':
'
r-
---1
····----,,---,,---------,.---,,----
-··0
0
"'
-"' "' ...,
~ ,.... --·.1 e-
o-,
00
.r. """'~~
;
I
I ~~
·.--+--o---..-.... --l0-,,..-1-.--+---C\--... --,_-,.,,--,,.,--1-.--+---o-- .. --,.._-_,,-·-,,,-+-,-J
~~~~ -
.
lr e
..,.
-
I
:
M ~
~
V'l
'
N
~~~~v _._ ~
...... <°'41
~~~~-. P"J
~'
-
r• ~:
"O'
.
.
--···--+--+----
:,
~~~~~
r-l --
----1--+--------+--1------1----'' I
-·+-'
-
("'4 ("'\ "\!' V"l
•
-
M
r.-.
•
.' .."
·----+---+------+---+-----+"
..,u
<""I ~
1
U'"\
.
..,.."'
r
I
i
~
"E
i
I
.&>
I
".. v.
.,
~
..r:.
-a ., :I ..::i
-
_
..
v.
ci c
,,, ..."' :0 "
ii .. c
u u
SE
.
5 ~
"ei :I
'1
i ·- . .!! _,, E
c;
;_.,
0
<;
""..c." E
::?;
-
.>< :;
;::
:..!. ~
::i
... " .... ., .. ., "
:0
.. .:.
-;;; ..,
1.
I
!! ~
-'!
ii n,
N
!
E
~
e
-
II
e
~ " c -"' ; ~
E~ ::
EE
,..,
I
T
"" ~
I
-1
·°'~
'7-
oe
0
- ,.,
O~NV'l c-- N
0
c ~
00
'D
0
'D
~
""
----
.,. '°.,., .,., ~ 0 ..,. "'
OC)M
OOC"
-
--~o
"' M"'
-----"f-----1---00l""')NV'IO
o~r--
c·o~Mv-i'd
oo,.,;Ml"f')o "'.., e
oo~o-.r--o
OC)-0000
~~o
o o
0 00
~-o-- ~
00 1-
t"-
-o
("")o
"'.......
~---
Pl
""'" :)I)
"°
V"\
J
o
I
I
._.._._o_o-,.,-,.,-o-if-o.--·~ "'
"".Q!>
'
Vl ~ ("'~ <"'I -q-
-- --- 1----4--------1---.-+---------lh---1
___
"'"' -~ -><
.,.,
.,,
"Eu
= ....
c::: ... .>!.
-
E
.g"
:::> ::J
~c: c: u .. c c:: 2
.. "e
0
JI
l I
l
... N
..
......
.., e -
.... - ' '"" °' 0
VJ
E ::. :I .!i
....,
·-
7.
I ---------+f--+-,------~1--+--------+--~·-
_,
't::
,_ 0
0
;>
e-.
r"l
OCC:>OO
Oc .. 0...£M rt
..... ..,.,.
OOQN~l"lf'
0
OOOt-r:""'10
OOOUONO
ooo_:o00
OCO~V"IO
"?
0 ..... 0
-o-
f'" ....
q'
0009"'~0 "'
"'
0
Q Q 0 "~"'" ... 0 NI"-
0
-.. :!! ::.::
;...;
"'
.ill.
.. ..
c"" e
..c .:ii:
-=,.
z: 1-------+_,1---------+--+-------····----------+----1
..Q
e,. a
"'e
.. «.,,
0
e
e
e
. -=.. -.. .;i:
..Q
..,
'i:)
c .....
•
..:
-... ~ >
"
"" c" o
!!"
·;:
;;.,
e
. ."...
....,.., .... -..
---"
I,:< I'-'
. .. ~
\,,:
_,. -""::>
cc
~
0
..
c uc .,
e e
e
z
,_
,:::
-
OCON
,...0
"' ... N..., N
I
r
----· OOOV)
o e o
.,, 0
-g "' ee
ciOOV::
e
~
r ~-
-·T-
I
r
31
j
<>'1
':>
I
OC•r
I
o--
- '"' .,,.
I 5 0
g
o~.
000
'"
.0
e
ZOOr"--N?. N
c
..... a-.:'
- '='
0
=
~00~""0 N ,_ c
'
i
-= .,J.., "' .........,. -e-"'
COOt'"-N
T ~~,I~
.,,.
.
~1. ;;.
OVc..;r..,~
'°."'.,". =, 0 0
·---·
-oo
C>OC
00~
~
co •:> ...
~ ..0 N~1=
....
0
"'.
-
--t--- --
""I...
'
.---.-Lt I
-:::>- 00 r--.. 00 r- '<) -
...I:) •n V") ~ ('"~ (""i "'"
-~ i
- 'E-"'
r. -:
:
I
~ ~
I
00.
I.
~:
i~~~€
I•·"""= !! ·- ~e 7. __
i:.:i_c_
I
,,., J
....
~I
J_
j .
. I l;
oo.~~oc "'I
oo-or-o "' 0 "'· ~
co("'·-~ oo-N\CO
oc;
C'1 ,_
o
oo...:.~a.o "'.,, 0
0
i -
..
I II ~ ~ ~
.. ·-;;.. =..a I"
.::t:
....::
::i
""
.. .." """ -... .... 0: w
s-,
(""~ M V
V'IJ
I
I
I
I
i •.J
I
I
)
l
c
I
c
61
;.
c
w
"'
p..
~
...e
u5
--
:::i
er.
:z:: :.t.
=
1' ~
'..
~ ~
'"" ..:.
L.---.1.-...L.--~-----'~------....L.------~ . -
---, I
! I
_J
~1IT;
I
o. r-;
~. ' e-.
":
;?.
. '
I
c:·,
~!---o-oo ~ ~1'.: ;
c--0-C--~ -
!"'"lj-.:t
ec
;
r"1
-
·J
=>
v;'c·
I 0 0
0
0
~ 0
°'"" ,_,, 0¢ g "" "'
0 0
~N
OOOQ'oO\
'°
N
-
00
r-.
CC>QVV)C
0 0 <-t oc - '"'! -c ~. J?. ~
r>1:C
~CO~«.::,; '4l..;::
oc_:~ e1
¢
_,,,00
('W°I
.-=::
e c ~ e
0
.;
C'- OC r--. '¢ VI 00 t'"'-V"'l "'12" N
c-
cc I:;: "' " c - c- "I R·"g'
0
~ "" 00 t--.
""Tl
0
~· ;c';·~J~
t-. ~ .,, ·~ V'. -ef'I _., 'T
~:I· '
I
I
I .....
~ ~ E
... ... "'"c
::J
I-=
-=
·- .E
"""'..~ ~-=
...-e ""~(""; e " ~
::J
..
"' ...., "EE"
;
-
0
'---------·
i
·--,-····
0
0
0
000"'4~0
~·
OoC
0
00-:5ci00
t'"' r-.c
1------+----+---+-------+---+---J ...... ...,
oo...o...or---o-.
e--oo~·..o.,....
oo r-. ......
•
..g ""
"-::t
,.~
-.::'!'
""""
Q\ Of;· (' \0 II'\ ;IQ ir- \C ,,., .....
- "~ ~ ~
..
. ·-------1
-+---I.
- -
I
...
,... ,....-. .-. ......
I
_.,,
--+--------1
,I
--;
=-r 00
.
-e-
~I
'
I J
-
J '
.......
1~ 1~-
(',J -.
I
~t1
··---~---
·--·-----
,... ..
--~--------···--
v,1·
'° .e '
-
~i
o-
°'I
i UUC"'-IC<;N ""' -
I
.,.
-
';>
('~I~
··----+--!---
--+--··
ooa..rr-o
eoo-..-.o~o
~
OC~!J"»Cci
~ ~ ~ "¢ .. ~. OO~OV"IO
"' "'
0
~s~.r-.-o
r
"'U'\
0
<1•1'-r-.;,-
- "':.,.I V'\
-------+--·-. 0
0
V'")
~~~r; OON°'
r'I
...
-·-·---~---·!-----·····--·-----
~-~
_
..
I ··-~-----_,f---f---------0' ee r- ·..o ~I. ,
... --+-----···
g; ~ ~ ~ ~;' -
('"'.j
QQ t'-·
f'":. ~·
-.e
-r-~~
1-------·
V'I
!
,,,.:
~·
··--+------
-~; -.... c "
l/J t/'J
...
._....,. 0 N \O
"' -:t
,..,,.,
...., 1·.
°'cc -s
0 o-
•
ol~ .........
c
0 ..,.., OOr-):.0
..~ o
o or~
"'"" ...
r---
ee e- -o
·I
\0
V"I
0...,
0
::> -
0
00 <1'
;,,... I - "' .., ""
<1' :0
0
QO
J
·1
::> -
0
r-~ o
...
-o-
-...,
1.,.,
_j_,
'
0 0 ...:
~IC
1-
o e ,....
0 e-t
~ c.
-. ""'
"'
co~("'".;;.."'~ ,,,..... 11"1
r-• .., ' <:>
CCr--i'M
,.,. '
o-
o o -o -.o •l"l~.e
oo-~~o OC-Q'\O'O O~O~-i" -v~
ooi ~:
=.
•-lo
00~'-::-
~.~-q
00
~"¢.-
00....:·_l'
"' ... '°jO
"'"'-
"'1= ,., "'I.; , ., I""
I"'
ee
-e e ee
' •
... "' _,,.. ,,., ..,...,
o- oe r- -c ee
t'-·~
-
('··
'-0
! '
~1
.... ("l"'I
"'I .
. i ---+--+------1"'I ·-.
~
I II I
J -"'
I.. ~ ·- " " "' "
i~
.,.
0
~
-= .!!
..:
- e"'
1§
;
.><
• ol
<> ., c: "'
I
!
!
s:
·--;; .!!
....,,<> ~
-..
::>
...""' c ....c:: .:"' "I "' " ::; ""~,., ~~ t':
e. - " " -"' " .. ,,, "., ".."' .."' " " .. .. "' .. "e e .. .. " e ee
c ""
" ;" ""
,>(
;:I
,>(
;I ;;: ~ c
c: E c.. o "' c c c c E "" E -ECI) ... -
~
(J
.
--
t::C<'SCS
~~~uc.ot.ii: l:iO ~Cc
c
i::~=4.i~
...
. <". . . ".
·;;: j:; :><: ~,,,.,
'J)
0.. -
V'l
r\
~
::>
c: 1"' u ;; c c E-"' E
::; c c
c
...c ~-"' ~ 1i c c e0"" ·- ~"' :E ., .. ""... ...: ... ..., ... .,;
"'·- .:-:
~«IO:t::
0 ~
""~
f/l
~
.....
,.,
..,
""
"'
0
.. -.,.. ..... c::: .. t;.:
~
10: ,_
" .. ~=~ I Z ::::
~·
.. =::.. • ."' ::.....
'<:I -
•
t
0 0
~ ~
.
···~EEt
... 0 ~ -
e...•
0
... ~ ~
o ee ~,..... ::>
.-. o·oe "':o 00
ocet-MO ooeo-oo
0
0
OC~.¢
~~(' . .·1~
CIOQ"7-CO
:::ioo.-·
. .,.;:o
oooc~o ,-.. ..e .0
..~0
<"4~r0
;-
I
~ c
..... ".. ""'-
0
.. ...,,,..e _.. -"' - .. ..... ·-.., ~- --··- .. ii: E
o..-.
t ... ~-
"' ..., "' "' 00
-. ....."
ee
..
~
;z
;_
= .:ll ':z:
: Cl;
Q
Ci)
r-
-..,,"' c
E
....,,,
.<::
.. .."' e
=>
= !~ ·-
w
...."
>·
....,..
~
c
c
"
l: ~
•
--
..;
"° ~
C/'.CC~\OV)
ee
!
·-~..
... .. E .0
._. El
t'-
,.,
I
<::t ..
("'I-.::!'
~
C.C
to t""'
r- ~ or,
..e ('~
V'. "7
~
"'1'
'
6.1 i . I
I ,
c::
o o o o lo - .., ... 0
...
r-l ('I
~-·-· 0 0 °' -.o 0¢QOo-.o t,)
c:ooa0 ·o ,...~ c-.. 0
..
. I
.."
't:
J~
c
" E
..
1·1e
c" "'
"'F. "' e""
-
""c"' >.
• I
~ E
-"'~ I ·-;·:: -' e "" ..., "
'"·
'""
" O'
·I
-,l "' "' · I .....
"'I
,_
~
g % g;::: ~\8 e~c ~..D:o -e e.
c
.. .. I:(
"' """ "..." c I~ ..
-
4"""1
....
8
.
I~
1<::
;.
---·.-·-! -
°' oc ('-.. ·ri: ce r-, ·..o ..r. er<.D
-
(""~ ~
'"T
... -
"
"'...... "
~
-;;
••:a
-... II~· -...... ... e :0
;:
I:
.....
"E
..
4:
~
• •,
•E!
..
z
-
>
0
z;
o c -.r. ~ 1e:· r .. 'QC·
1.;; ~
-o.
..
o~
z i
I
ee
. ... -
... 0 ~ "'1
Ii!~
~ ~
..
= z:: ..!! -
,..,
1
·-
11!::
I i !' i
:
0 ~~ I r:: ., r.... ~
..
\0
(P\
-N;~
;o
II o o v. v:: o lo0 OC>NO"'
OO::::O~N
O o
00
0
O °' rl ee C ct:i(·: (..; ci
~""' c;
" "'1=
~ ~
-
.. 00
r--
-
"~
-.c
OCt'--\¢11.1'\71
·~
0
... -e sc
"'
e
,_,.,
o-
OONC....,.
.!!
..... _. ...,.-,.. .. ·-- "=' ~z·- ""'
(""l
U\ .,.
- ..
.. -.. ..."
I"'
>.
-"..
e,
">.
"
" ;: &::
0
z.
C
ee
_,. °'l ...., e""N
..,.J I I
I
-
'
cc
ee
i
a:" c. ,
=1
0
J
oo~o.,..._.-
I~
,,,..." ... ...... s -"'-· ..., ..,"
ee
' I ••.•
f"')
...., .. - . ..-e.," -~
I I
~._?·
rl -.
..,,. ~r.
i
··--10;
V"I ~
;:!~ i
.---------.--.------~-~.------· -o
.
V>
0
e-
r
l '°
-o <;i.
...
-1cil '
•
O'>;
' 0
··-···-···-. ··--·-.. ··-·---1---1--------l-
o~a--oo
0
oo~o0r-:e ,., •r• 0
o o-= o\ ~-·1o .,.~.o
0
('"'"~
"Q'
oc-~~o
OOVN~O
,~) "'"' 0 _ -.(: .., 0 - N '
oo--'°o
=SO_;t-:_:o
"":f" .... )0
I
\
···-··· ·-··· --0-0-.,.- ...--~·f-°'-1---o-e-:...-e- ..,.f ;.-1·.[ ...... ···----+--'--'~---···oj"' oq- '; ~ ~"'
QQ
~'/'°
~
I
f
.. ['. '°
I
Co 00 ""'"' \P .,, -: I,/)
-MM~
v
(
e
...."'~
""
"E "'E
"'
!
c-
'
XI
-~
cc rt'•..(: _...., "' "'"' ... ...,
·~
'
-f'l,...,"1"V'l
i
j
, '
. c
·e;, 0
...~
~
s: -a.
."'-
0
:::;
.....
...."
::s
.~ :c
.s:
J
~ . ·a,!:: c.,,
-;;
s:: a;"'
.
·- "'
r::
bl) ·~ .lit; '" t t.l ;..=it~ :I
~~ ~ ·i'a~«>-~t
··'"" 0
..;... :::i ·--.. .. ·- e.. - "" -...... """ .. "" .::.. ."' .:: ,,,, ""' = ...::=- ""'" "' .,,, >£
I-~"' "' rt:!
'·
°""
..
I~ .::
;~
1)
e,
CA.~
t::;
--
::i ::i Do Q,
d ·-·-
e·- ""'""'""'-
0 'Q tiO.E ~.:ii:~t~; -~L..p_c:J.:;
:::i ·- ('5 gio-i~CltlJVi l:IO ·-
~.....;N~
""
I
'
I
I
I
-('-,_._~
_JI!
oo~c-:.oo
0
~
0
I
::>
-;;
r::
"'
.L>
I
~
C.l
:~ (CJ
~ c
.;
.~ E
•
tr/
~.:.r;
•
._, =i
::i -"::> ~i::
..:..-.
-
-" " c:en.E-~g_~
OS :I Cl. "'Q r; .... ·.:ti4 c: _..... .:& "Q 'Q
mu~OLJ~
.....
~e,.:.e;;;;~~ ~
Cl!I
.... "'
>- E' ~~Cl.~~ ..... ~ ·-
('5
.
.
. N~·
~_!!1-:.!Qrn"'
.::!: -er...-
c:s
.
Ill'\
-~~---
·----
I
..
--·--~--
--
... ,.._
'°"'.
g '
0
e-
'
1.
i.. I
!
oc 000~
~18
- r•r ..
I
I
''
·-. ....)0'- 0 ooco o-.oar-:~,.:. ~ 00-.0
........
0 0
-
' -+---l----·
OCC~MV"l
~~-:~~ o~-~'"
~"'
. --·
'
0 0 0 0
-
OOt<":~rr:.O 00-C"O-O
oc..:~,....;o·
I
-e-
v·,!:=
I
!
I
I~· 0. 00
---+-+---·
r-
\0 i.n
\.;I
ti"~
_"", .... v~
~ r-
•
0-.
DO
r-,
\Q ,,._
co r-- ~ '" -
"•
"'3' l"'"l ~
'
t-·~
1
.1 . ..~ ~ J
. <:
~ 1)
.,,0 E
".," .c"'
'~1
8
.=;
..!!!
e -.;;l
co "
...,,.. "'
.,"'
"Q
-
E
..... e
-
:::;
-"'
r-------.1-----.----------.,...1-----.----· - ·---
:.
~r
~
~
··l·--
:. ~I.
i
I
-
OCMQ°'OOO
~o--'°C! 0.;;. _:l~.....: -r ...,
0
"'
·~0..,..._N~CI 0
~·l"'l
"'
OO~Olf"IO QONl--00
co r~oo CJ'> o ~oN,..;<"":°'c)
u
N
t·-
Vl·r_,
o a- c ·n ~
0
- - ... ..r.
("'": )C
0~
t'"-
----······
oc:::::ir---,-.1.=: oe ..;v-,;ie c
---
oo~c~··;· -v, ....,I~
... .,, =
dONr-i.,,..)0
b
.
..:
J
~ C >C
OC'-0...COf'l
"'
-r
i
...
0Qf'9";V,
-
r
.. .. "' "" o-
.,., ..:, .,., .... r-. ""' ........
-
<"' ('.., =t-
J
c
·5
I;::
I I
I :: l.E"'
·- 1~
r~
.9
....
"c >,
;;_
ec:
:")
....u 0
•
iii ....
0
....~ t:
·-"d .c: ..
-..=u ........
....,,_,
e.dl)4) co::::$ -
ctJ.:..!~"l:«l~ ·-~tCIQ)i)tJ ;:: Cll
='::J
~ ·t=.I.. "1 ···-c..~ ,M'. "'Q 'Q
-"t;;I
:2
._ -=i. i: ;:l ·/!$
-
-
" 04 "'"
.... ~"
.<::
"
..
~
cc= .;.e.c
"' .><
«I
" " e.:;4.).Q)U ~" ':: ~ c.. ~ ~
•"'t;I
1c
c:
rl;I
,!It'
_,,
.2
~~«I·-
.s
~T,I~~-=~ ~ g «I ·-
.;a: 'Q
"Q
o;~~x.~c: u ~ ;:J ·- «t q: :i 1:-- ~ r:::. "' "'
~....;f'i ~:
....
-
."""
... "'
..c
g
...."':> ~ .: ee
.... t: -"'
Ci>=~
-"'
~
., ...."
" ·til :c:a. = -2
E"i:CU u
o..:a ~ ·-Cl..~·°' ·~ "=' =.... ..wC~«~ c
t.l)
"""9Q
~
+.a
a...,~~cc:
..,o;:i(tSUCO'!! ·-
~ ·-
G:I «t
:i ..... "' Q """ -:~~~v\
-""
i .<:
I :l)
·- 'E:;:" /~"'"' "O.., "c "
"'"'" . "'c E _.: :)
'"
Ii
·~
!;;
·-Oi ,_"'E ....c: -"' "' ::>
..... ,:,t.
c
... ~ ·:I "' "' x I- ..... UJ-N~~ ""'I
""
""
-e
-
'I
.
~
·~ -J~ ~ ~
.!'~
~~-
~v
...~
.~''1'..,"'" I~IJ .'
-c
E ;J
I.::;
I
-~
tfJ
cr;:i
a;I
.
,..:
:;;
I
~
· .,,," ..
,,., l •
1 ..
-
-;:;- ·~
.e--0
-"
...
"~ g0 ,,,-~ ~.,"' ....= _,,.."'= , ms:: "'::: .... .,:,1.~
::::J
......
~ " .a ~ -.: "'C" ...,=tc::..,=UO --., ·-.,e.e -
0
"'g
o.~
.....
·-·-
.:L. "Cl ~
=' - -
Q..._ ~
Ql,l
~-"O
._ :;::J .....
~ ~~ ~i~= ~~ c 0 ·0:
~!t-:><:P"'"'
~~_;NM~..-\
.,..
-
~
!
--- ·----1
------,.--,
~r
00::::)'-0~0
00000-..~
0 0 ~ .,.; v· o ~VO
~I~.
eJ'
l
~.~ ~ ~- ~J8~ c.J (,..] 0
f"
~
~ •r.
--·-Nr
··-·----
0
e
·. ' ~i !
c=:
OCMOt°'--0
0
oo....:~ee -e- ...., 0
00~¢"'~:0
eo-~-ne
V'\ ~
OON~r-,¢'
°' 00 -0
{'"'->
\.)0
r-----
-
"'
\C
V')i
l ... i.n ~ l"'I t""I ~
lj
' I -+--;-----
-··
/---;------··
-···-+--+-
-10
o_~f"'1~...,o ~...,.
0
·.: ...... oc
"·
·--·.---. Q
.
....,
.
00
0
0......,
····-
--~-----
-
_....,
("-1 ~
J
;
•
I
-- -··2
OCO-.".O•O V"l <"l
GO ..0 :""'"I 0
I
~I
o:
i
-· 01-j
I
000'..CO
.... ~
·,
'
'! -c
"' ..., 0,,. - '" ' I
1
'~!':;
·-· J c 0 0 '"" cu;QO-u
CciC~.OC ~
·-
·-I
V\.=
I ,;.¢.;>J-.<;>10-
"' ""'" I
..,
<'4
! I '
i I I
vr .
~J···
...,
....... '
.
~ I
~
----··-
·0
0
00
-
0 t'-- 0
(""
- • f"-1
.
'
;'JI
·-+--+ ·-0
'
___
-·---+--+
:z..
-
~
("l
J_ '
'Cl C; Ir" 0 !t-
~ -
--·f""'I
i
~------··.-L..
o e ~
00...Co.~ei
0
0 0 v; -e-... 0: o"' .....
~·-·
e>
----+-.··I-10 r~
..
0¢-\0r-ic
e- ee r- -o
~
oc..e~ .....
0 0
0
~
"'
\C
..,,.
1'•1
0
~--·----·
=i
00
....._
Q
-
-
N
o-.o \C•O
e: c -~~:o ~· o0 c--i. o
0
~ v -f"""l
~1;~ioc I
--··----! ~~l""'--\O'f'l
ee "" ·o in -NC'*'l<:::r
~I
'
·--· I
..c
I
·~---·
.•- <> '~_ ..._.,._·+--·
.........._ ... ~
~
I
E ··.::
. E" ~ e
.,~ -Q
_.._
0 O
----1---1------·
-('"'--~~
~~i
0 O
0
-·r~~~~~ri '
\f'l
..
L.
N
- ,. . "' e
I
- "'
o
v -o e- 0
I---+-------l----l------l.-e... -"' "'..., •'•"' ~cc
- ('°'~"""" ~
I
I)()
_ · oo~~·Mo
~ , .... ...e; '" ~
._
e o
"' .,. ]:=
0
..,. "' 0... ..,
N
c e-- r.-, ;::,..,
..
_~!'
··+--.__,.._._....._ ....
1
I,
~11 ..,,
e-
!
-·~1
'"·
.~1
"": ec
"""j •
C<>
.-. ..:;
00
~
I
_,_
0
0
a.. ...
-c
...."',. a.. 00
r1
0
oe--oo
.., "'-N'"' 0\°'
0
.::=,) 'O
-.:r v;
ooo -
('I
..., .... "'
_____
cc:r-..ot'o
0"'
<"'f~lo r--.
~•0'.
- r' ,._,
OC~N OCf'--M
0¢•"'101..r)Q
e e -o -e=
.;c~>CJ"OO. ..
0
"'0
0
0
(".f
........... -0 -
Q
_J_,___
I ,,,,_,,,:,_1
I
i
00
<'I
.... c
I
. ...,
-·
I
..,.
.
'
<·· 00
""I
-
I 0
CQQ0...:1~;>
- . . . . ,=.
CC .C N Cjo
f""'i•/'I
I
-
O" XI <X)
r--
r-
'°
\0
\I) ("-!<'"I~
e-
V)
v .
QG.
,., .,...,.,.....
tX)('-
·-
r- -o ~.
·-
-0 .,..
"' .... -e.,..
V\ ~, ,....1 (""') ~
q"'
0
0
)
r·
00
... .... -
-
o-l ..,.
I
..., .,., 0 oeo . ':10 _: 0 0 c;: -
·- --·····-~----' e
0
°' ~ IC
·r.iQI:.
- "' ..... t;'I
0-
II
..
oc-
co~~·.:;o
c; ~ r..; .: o~ O! ~
- ~1
"' ..... e- 00
"' ,., I
-o r- '(;
~·· ee:
'
QO
r-i('IMO:I
u w
..,.
('~
00¢.000-.
000('~0:0
,-,
""'<>
~I ~I•
c:: ~.;;,_·~ c;:_ o~ol/"";:.; c:
-···o;
o-
»
.I
'.
·---
0-
cc
i I I .......... ) -+-1
!
- "' -.
~
'"
r'
o"'-Dcc """ •r-; '!;'
.
c I~
I
1..::
-: E
'
··- -------.-----.----
r---'-·-·--
T "'""·] a._
-·--t-t----
f--
I
'
,,..,
"'
~. 0
.!'
N
~
I
.
.. ~~ii)
1
j.!! ~ &! ~ M :-:: ,.,..,
.. "'~ :z: :::: .. f :
""'c E --; :II~·
-·------+--+----··-··--t---j-d ci r-i o6 c;: 0 ~ -e
:-::
!~
: s~ ·
~ ~-----r-r-···0 "i ~ I ;I;
-~
.. fl::
E
........
·.-
t;'\ ?Q
-r-r--
0
\Q
. ···----+-----;
eeo\O,...o 0000"00
ooo.n~o
i
00 cf'- \0
-c
"'°'
v;
~
-r--
'q"
---·------;---ii--------"' ee ee r-. e"D \0 v-; ~
°'
-
.--tf''"l'-=:t
..
---- -+---+-------;--r-
-N,...l~
-1---·· I c. >.
e
c
"....... " jl.,
;::
s:
..
:z.
1!:1
0
~~-
~~~
_,,
.... -....
k-
.., "'
0 .; ;~·-:;.-+-.,,------0--0--0-N--l-~+<)'--+--<;-C)--,; ("'~ C- C'>
"' """),~ i ! -···- --,---.i------+--
U
ggg~gg :::S 0 0 .n -i c <"'• 0
88~~~~
..""
..!:
-
..= =..."" -'t!.
OOON~O OOONr-•o
c ~
~-""
o co~ Nr-.o]~iC;:;
"='
.... .
;,: t
....." ._
,Q
..
o
0
°'--'°.... -1-,,,--+--o~ c '° ,... I,,. N
..
'~
1-;;
...." .,s
f-----+--1 --
N
-.O, cio
!
I
-----·i~
,_;;:; ;
-
1-------i~·-'------
e.
e....
C>.
E Q
....
...
->
z0
..O,~
C\ .
..... -
'--~---'--'-'~~~~~~L-~~~~~---J
---t-l <"'~
n~
'I").,
--
---
·--·---.-----
a. --· 0
00~'0
··-1
I
"'I ,,; I 0
'
=:
I
-··
- "' -"' e-
o-
0
0
OOOC"\lf'"'-
~
e o· o· c;;. e e-,
... Olr~ "'1.., 0
c
,...,. <;:
0.,..
,, r-
;~N O' .
t: I, 1'"';
0
-
o-: .... .... "'
I
=, .. ""I"" 0 -,r. ~ X, .::, 0 0
0
....
I
!
·-,,.., ec o~::r: .,; 0 0
1
I
I
_j
0 0
0 0
("I
N
I '
.. ooe.r-tGQ
0
0
c
0\Cr"'.~0
~ ~.o
'
eo
~I~ I
_______,___,
_
~~~ ~~1 · I
i
;
l
i
·------·-
.
!
0-:>0'.'"'--\CV'"';
ee r- •.c ".., ~ -
-
~ ... ~
~ .. """
tj'
"'I
;.!."'
I !
I~
-
-="' ~-"<.)
..
__._
_,
r--. ,-,
f i
l
__ ...,
I
! i
1--
CO\Ov')~Q
COOO~...O
..
0
C?
Cl 0-
C·
r-~(o
OOOV"'\V"I
OCO~\O
~ o .. ,.....~ "'?. ~·~ c Ct \() o-: C'""\1~
oo~~('lo ........ o
o=::o ..:ot
~~j= . '
N
,.._
.
cco
°' 00 e- -o Vl oor-~·.n~ -
~I
<°'I .-.
'"1"
!
I - ,..~,..,.. ~ ~
i r---
----~-~~ ' ! )
!.
J
.,
-~"
"
·-.. I "s
-
>.
I
...
> Q
-.. c
!;;
I.~"
..... -....
,... .,,e'"
e
c: -e c: -"'
<>
'°"
."'-
c
c:. = c 0 c: - .,,,_ E E " eoo-" c s ~..:.c c ~ ~ ca e ~"' c=uC:C: Ur) W) > c:
"
e
--
~.-;J~a:G
er
~
"""' ~
{/)
:r:-:M~~vi 0
z
-;:::;
-
I "' -"" c "<;
"' "' - " -".. "" " " " e ...
"
-..
-
... -
c~
. .." " .,,.. "c:. ·;;; ""'-
;..,
e
""' ....~
I.. .;
::>
eo
>. Q u
00
'
~ ~
Cl)
!
i I
I
!
l
.-.
RI
"""'
"' °'
,..,
.
r-
I
~!
... >O
"'
.;
e-
0-
' --
°' z
_J "' ree :- -. "° ""
-·~~--~
~1
..... ..:) ..,,
QI:), .... ~.,,.~ -("·r"'I~
·.c:a•nqV'l,
'I
I
-~-+--
I
-
-
N~~'°"'
-.
'
...., ..,.
or.
I
..
....
-.....
,
..."'
I
",..,
"'"c:..
•
l
e
.......,
~
-"'
c
I
"'e
I
..0
" . "' 9-
' -----~~l_-_r_•_..,_•~
-0
c
e
..
N,..-,~V'\
c
cd
..; -..."..
-
'
··--·
!
--
:
.
.c:
~
..."'
.sc
"
E
..c:: ~ Oi E
-- ... ""'.. "' ...... "' "' ,;
~ c
" ~c:"'u c: ., c
.. -~=." "'"' "' ~
s c
E ~
e-
v-.
· · ·-·-1 j ..... .....
o' 001
00CO~('""I C
OO~t'"'-t'"'-
0
OO~Ov\c
-~-e
i;
.,., .......
·~
1
l
I'J
~H
I
:
-
;:;
I
···--+-------+-
.1 I
I I !
.... c
-..,.. .... -... c
·-
-"
~
-
"' e ""' ;::s
"'
~ c c
"' "'
.:4 ,.,.
:::> ,,
--., " .,c .,"
" " "'"' "'
..... -..
....
c " EE
... ..,.. C>
z
----···
r I
-------,··---------~--- .
..... -.. ····-·-
------~
··-~,------
l
1 0 00
'
I
ei '
~
o-
f
1------jo
0
\Cl N -
-
~!"" Q.
-··----11----1------- ....---1--------+----"
- "' -
00\C\OOC"'"I
-
-
<-4 ..,.
N-.
!
l---------+----f-------;-~.-+----'--------1---1----------"1--~
I
0 0
OV'l 'Cl ~ C'~ ~
o· o
~(o
~10· "° o
r
I ,., -o I == '. I..--o-o-~-, · f I -..,-0--1-.,_---·1; ~1 -
0
00
;
VI C' 'CJ c;:> ....~'-'"'l-0 0
r*'l
uu.VNNO
oor-io-:ioo
oo·-0000 ~ ~ N =>
o·o....:~ . . ~o0 '":f
oo--..,go
oo~.~.~q_
0 ~.. ('"; ("; ~
"° e
..
__,_
IF)
_
,_ _,
__,_
___,
,,,.,, ee
I -------+----1---·-······' ~~t"'--.,0'1\
cc
I
.!
--+----1---------+---1-------l-"' 00 (""'-. -o -r. OQ~~-"~
I
f- \0 "" ~ -f"·•<'"l-.::t
-
ir~
M
'
~
! !
. -----+---+----·-I--+------+--+------+-i -NM~V\
I
V>i I
I
! .e-
- "' -;::; c:
~
c: c a"'
_,,_ -"'
:;) " EC
.... .... cc EE
!
t-··
""...
..
.... r-;
r-;
00 OQ
--.
.. ...... . a :::..s ..
;
oe
..c :> ..!! 'l'l ~
--
f-r----.
-·1-.
se :-.: ~ ~ V"l <
'
i
....:: z: ~"'
:
-c
-.
-- :;::;) e-ir• v-.-:i. ""=-· ~I or-
;:,...,.
"' oc <·• ~" -~-~:.c
,_ ~. tr.!
;J' 00 t"'-QC~\01')'¢ -
''~
\C -0 r1
'
I -+--+------··
-....,_ ". .. ;:; ..,- ·~ =-
------t--·· I
!
~
~
'¢
~
00
·:;..~
~ ~
~
l
I
..... -.::
..;
v
.
..,. -r
.1
.. _I
1--------1--+---------;-
i
-~· ·DC~-
11C
I
r
-~
-
-0
.,c:e
!
~
·=
"'" ;:
.
I
~
""
....
l
~ c:;
·;;;
" E
::a
..
<.>
c c
·a 2
;><:
~
-;;..
.... .iC
......
...."'
"
.::r: ~
!-------~--
·~
c
-.. -
' 0:
;:::
·v;
-
J~ ;::' -
l '----~~---------~-------~
I
.-~
·-
2 00 ,., ~"" r-..,. d d .... <..•~
0
0
0
~
f"I
V':
I
oc
0
'-'
OC..CO-"d'O
d
0 -:,; "''"1. ""'It""""':"~ c0
0
-100
\,Q•O-
I ---· ..c~o
..
------1---
o~- -.o-....,-lt---"'""'.:------~-oc--r---""-...,--1/r-----r-----.,_-· ..,--,.-_-;;-.----. ,-. t•·
oa
f" -
\:) V°'I """ N
f¥\"""
I
.:0
-a ""' ~ .
..... ..., """ -eM l'f'\ "If"
00 .... (JM"":"'
-·····-----
NM~
V'li!
C"I-,.,,.
1
---------..;. ----!-----~· --~-!----!--·-~
i~
"'I
!-=
11 00
ooC
"" I
I
'
··--00
"'
-e
"' "' "'"'
~-1 !
00 00
oo
~ ''"'
C'·I C-.. c o0.. ~ 0 C:· f"""", 0
" '" o•
~j "'
------00 "' a. ,,, '"""
-('lM"T"V\
=:
•1
,...::
DF:PARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS
ANDALAS
PROGRAM PASCASARJANA Alama1 · Gea~ng E. KamptS un3fKI llfMI Mains. Po Bor. 271 PAOANG - 25 :s3 Te!p 0751 - 71681i. F3X 07~1 - l1691 E-ma~ pps-an;J@Wkom ner Nomor L•mp. Hal
[D
Padang.
!Jl6 S?/Pf.-200(1
(3
Maret 2006
Peneltuan
Kepada Yth $d r. Rupati Noas di Gunung Sit.111
r;.engln honnat, kartu sa-npa.kan
kepada Saudara bahwa k.a!nt bcnnaksud 1nienug~sl
seorang rnahasiswa Pro-zram Pascasanana (S2) Univer;11aS Anea'as : Nam a
No.RP Program Stud1 Alamst Rumah
S-0rsni H.alattM 05 206 OJt Peren~2n~an Pcmbangunan (railnr i\1a~c) JI. Mob. ffatta Nn.47 Kapalo Keto, Padsng
untuk melakukan penebuan sclama 2 bulan, l: rangb pelaksanaao pc.:ochbann;.·J:t Demiklanlah semoga Saodara be~enan. dan hsih
~l?.s
l:~rja
);\:llol
}'~ng
bl1k
kani
UCC-11)1-.a::·, rcr.ma
. II iii 1' rdin. l\lSc KIP 1'\0 :; 23~ 1·ernh11Slln Ytlr.: 1. 'Ketoa Program Sludi l'cren<.an.aan Pembtn~unan {Talloc lt1atlt)
2
Ketua Komi« Per11b1rab1n~
3 4.
Yang bersangkutan Arslp
J)Ef>ARTEM£N
PENDIDlKAN
UNIVEl~SITAS
NASIONAL
ANDALAS
PROGRAM PASCASARJANA Alamat Gtdung [, Kampus Lnand lilrau Manis. r-o BGx. 211 PAOANG • 25163 lclp Ui~I • 71686, Fax.0751-71691 f~ pps-ancf'@teil
"f<)
JJ t 6 52/PI .. 2000
Ya:l>ng, ~ Morel 2006
Kepada Yth. Sdr. Ketua OPRD K :• he p51 ten K i:u: d1 (:unung Sit(}h
Dcnga11 horrnst, kami s~rr.pa1k<Jr l:ep3da Sazrdara baltw2 karni benn3ksud
~1enugaskan
scordng rtahaxiswa Program P.J.S:.:.:1:;arjana(S2} 1Jn1\.er.;1ta' /lo.ndaJ::ii40 :
:,:an1a :-J,1 R p Program Studi
Scram H•la"'"
1'.lamat Rumalt
JI. Mo~. Hana !'{o.47 K.llpab Ko1<1, Padang
O.'i1M030 Pcrencanaan Pcru!:angunat1 (Tailor l\lade)
untuk rnelakckan pcnclitia» selama 2 bulan. tcrf11rung mulai bulan Marco! pada Lembag<./lnscans: yang berada d1l:a.,.ah pcogrnasan Saudara, menyelesaikan studinys pada Program Paseasarjaea ($2) lim~rsi:a< Andalas St,.ccgi Mcnumbuhhtmb•ngl..an Usaha ladurtri Kecil dan Meneng ah Nis: l'er~nan IJIC..
std April 2·)06 dalam rangka d<>ng•n judul : dt Kabup;itrn
Schuaungan dcrgan maksod tcrseiwl, ~•mi hatapbn Saudare bCikem11 •'>em!>cri ;,;n yang bcrsangkuran untuk mengncnpul~•r> data, dalam rangl;a petakssnaan penclmannya D~ct1ir...1arloh scrnoga Saudara bcrkenan,dan atas. l..cqa sat'l'\d ~:ang b31k, karm u.:apkan teruna kasrh
re.nrM,3an
}'t/i,:
Ketua Program Studr Pe-eecanaan Pe:mbaPfuaan (Tailor J\tad~) ? ·' 4
Keura 1'cun1-;1 P~mb1r11b1ng Yang bcrsangkutan Al~lY
OF.PARTF.MEN
PENDIDlKAN
UNJVERSITAS
NASIONAL
ANDALAS
PROGRAM PASCASARJANA Alamat G€dun~ E. lt. 271 PADANG - 25163 Tclp 0751 - 7\636, Fax. •)751 - 71691 E-mail· [email protected] Nomor
f-Q /J 16 S2!1'L-2006
Lamp
j
Hal
P1Jnc{11;an
Kepada Yth, Sdr. Ketua ST[[. Pemnas Nlas di
Gunung Sitoli Dengan hormat, kann samparkan kepad3 Saudara bahwa kami berrnaksud seoeang mahasiswa Program Pascaserjana {S~} f_in\"-crsuas ~.n•Jal<'S l'-i a m a
Scram llala""
No. llP P1Qgra1n Srudr Alarnat Rum;:!\
05 206 030 Pere ecanaan Pembangunan {Tailor Made) JI. Moh. H•tta No.47 Kapsto koro, l'ada ng
untuk 1uetak.uk
pada Lernbaga/listaosi
menugaskan
l.l'ulan .l\1i1:c~t .s./c! Aprrl 2006
yang berada dibawah pen!!,a,.-asan Saudara,
da.am rangka
menyelesarkan studmya pada ?tog.ram l>ascasatJatia lS:;} ~)ntve.rsitas Andalas dengan jucul • Strategi Mcnu1n1Juhkc1111J.tngk1:1n Us.aha lndus1ri Kc\.'.il dan Me:nct1~-otl1 d1 Ksbup::.h;tt
Nii: SIC .. Sehubuugan
.Ji::ngar1 n1ak:5ud l-t:t~d.>0t. l..au:1 hata:l"'" Saudara berk cnan sncn.ben rzrn )aug
l~rsan~ktitanentuk me11~umpul~2n d''" dalam ran~;.a pelaksana<m peneh11annya Dcm.kranlah scn1•)g,3 Saudara b.'"J'\.cnatl, dzn aras lccJa kasih
S..J..'lli
yang bstk kern ucapkan tenrna
11.
NIP
Tttmbasan }'111: I. Kclu3 Fr~21n1 Sc.uo.11 r~rtncsn.a'fn Ptmbtngutt•n 2 Ketca Komis• Pen1b11nt.1ng l
Yang belsa1lgkutari
t
,\fSlf.
(7"•ifor l\1adcJ
130 353
4
MSc
PEMl•:Rll\TAll
h':\Bl•J'.\Tl·::\
Nl:\S
SEl~RE'f ARL£\·r DA.ER.-\!-! .JI .. l'.\.\C\.'ill ..\ Ml. I~ LIJ,P. itl63~1 !t:-3:; FAX.. i0o39) ~!OCI~
c; (;
"l
u x c s I TO 1,1
~lf[~~T RKKOMl•:!\ll.\SI O?O! 9-;.~ - ~> 7 .il.Snppcdi!
~-!nntt~ B"'rdus~1 kn;1 surat l~rektL•r 701JH; '32!:>1 .. 2006 langyal
n
Progam Pascesaqana Umversrtas PJ1rJillas Ncn10!· Maret 2006 penhal 1-'eoelttan. rlE>ngan 1n1 B11p~h Nro;s
1m.;i1be11k<:t11 Rekomeod2si Perel;hao k~oa Nama
SORAN! HALAWI\ !via~1'1Sls-Ha
~>'8l
r.' ·t::1;~~J<:
:11~1):)C'S1a
.Jt
~JaP.:e,
1
·· St~tegi Menuml>ul"Jkeml>:>ngkan Us aha I neustr! MenE>ngoh dr Kabup.-.teri Nis : Peranan 81C ... "
i'~ncl1t1au
.~ e111,11 Ku rJ res erta ::-ienanggungJti\.'lab
~
Kec:J
dan
K()hu!)<((!O ~ras r;.r!:k1CJf flroga11 Pascil .Sat]ana
Uruva slfuc l\nc3las
:>~11a111 ;an~;~a w~ktu I x 24 ;am sctc!ah uba dd<:mf*'- y~111ci dtltJJU. p..:11<:1·11 d
"-"JJ"<.l" xepara Dtnas I h;stansi.
Cam<~ doll Kapala Desa setcrnoat
t:
l11'~11ta~l1 p':!fafl
c
Men:ag;1 tata te:ttl; tJan keamanan seta m~1(jl1ndaz1 pemyata<m bmk hsan maupun tulrsan yang <1ilr,ai (>fas<>an atad ·11enghma 1lH31?1
daerar peneht'ar-
ci<:n kP.l~ban hukum yang ber aku d !ndoneo1~ ~hv~usnya ~'
,-.,gara
c
TrmK <JIJ.1e1h•!11<1nlehelum menm()9(lfkitr1 <Jaera·1 s<:;l·.•m;··r•l dh'iDJtbka·1 ::>i=J"r"" ke fli=mrio
r ;1
sct~mpatm~ai
s~csamye f>elaksanaan pen~!ll'""
Selamb<1t-lur111ia:11ya 3 {t1g:a1 l',ulzn sde!atl r..en€lll!an. penel1\1 d1wa,,J;ka:1 niP.l8J101 kan l'<1sr!11ya kepada Fup~!< Ntaton Nras {.i1J1n' ·H,lkomW~n d1 etas
t embusan 1 l-\11p;ik Bupat1 Nias. selHga1 lapoean. 2 Kaban l<es/-,a119 & urmes Kdb Nlas ~. Oice'-(tl1r Program Pases Sa!1ana UnM?rsrtasAndalas
BADAN PERF.NCANAANPEMBANGUNAN Jalan
Pancaslla
Telp. •··
DAERAH
No 10 Gunun9sit011 • Nias
(0639) 21138
Fax 22160
SURAT KETERANGAN Nomor 070/
1. Yang bertanda
tangan
;~8
/Baweoa
d1 bawah ini, Kepala
Bappeda
Kabupatan N1as
menerangkan dengan sesunsguhnya: Nam a
; SORANI
HALAWA
Pel<er:iaan
: Mahas1swa Pasca Sarjana uruversrtas Ancai.:s
tel ah melakukan penellt1an dr Kabupaten Nias sel.::rna 2 (dua; bulan ;;1t.lar bulan Maret s.d.
April
2006 sesuai
Pascasarjar a urvversttas Andalas
dengan
nomor
Maret 2006 dan Surat Rekornendasi
surat
Direktur
70/J16.s2/PL-2006
Pro;iran
tanggal
13
dari supen Nias nomor 070/i.939-
!:l!:l//Bappeda tanggal 29 Maret 2006. 2. uermktan
Surat
Keterangan
1ni
d1buat
untuk
dapat
diperqunakan
seperlunya.
Oikeluarkan di Gununqsrtoli Pada tanggal ~ April 2006 K
BUPATFN NlAS,
DE\VAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NIAS JALA~ GOMO NOMOR37 TELP (Of.39) !2246. 21~7S. !1~55, 2164~. 3!3077 FAX. (0<>39\ ~1575 GUNlJNGSITOLI - NIA$ ~~Ml 3
SURAT KETERANGAN N om o r :
070 I 1160 I DPRD
Yang bertenda tangan dibawah ini, Ketua DPRD Kabupaten Nias, menerangkan cengan sesungguhnya bahwa :
Nam a
SORANI HALAW A
Pekerjaan
Mahasiswa Program Pascasarjana (S2) Universuas Andalas Padang
Program Studi
Perencanaan l'embangunan
Yang narnanya tersebut diatas benar telah melaksanakan penelitian di DPRD K.abupaten Nias dengan judul penelitian "Stntegi
menumbuhkemhangbn
l:saha lllduscri Kecil dao
Meneogah di Kabupaten Ni1ts : Peranao BIC" yang dilaksnmkan pada bulaa Maret dan April 2006. Demikian Surat Keterangan ini di perbuat dengan benar untuk dapat
dipergunakan
seperlunya.
DIKELUARKAN DI PAPA TANGGAL
GUNl!"NGSITOLJ 24 APRIL2006
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAER.\H ~!=-o~HUPA TENNI
...,. .. ,...TUA,
N~A.Md
SEKOLAH TJNGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN NASIONAL
(STIE PEMBNAS) ,JI. Yos Sudarso No. 145 T
: Pentlng
Perihal : Balasan Penehtian
Kepada Yth. Direktur Umvcrsitas Andalas Program Pases ::>arjana di
Padang
Menjawab surat saudara Nomor 70iJ16 S2/PL-2006 tanggal 13 Marer 200:5 perinal peneli11an atas nama mahasiswa Nam a No.BP ?rogram Studt Alamat Rurnah
Sorani Halaw11 05 206 030 Perencanaan Pembangunan (Tai lor Made) JI. Moh Hatta No. 47 Kapalo Koto, Padang
maka dengan mi karm sampaikan bahwa mahasiswa tersebin di alas benar telah melaksanakan penehtian di Sek.olah Tingg. !\mu Ekonomi Pernbangunan Nasronal. De11Uk1an Surat Balasan 101 d1sarnpaikao, untuk dipergunakan seperlunva
--
-~~
---
-~
---
-
---~
~--
---~
-
-
-~-
- -
PETA KABUPA TEN NIAS Sumatera
N
u Samudera Indonesia
LATO
"
~DALAM
•
a
-iliitiJ'
'
l'_SIUIJKPULAUPUL.AU8ATll~'-\"
~
v~>l' oo"'~(
.
-
'-J ~
0) Legcrnda: • lbul:lota Ksb1Jpalen e ftnikotll K~w. __ Batas KecatntitMt
~
Lautan
~ PeW11.1h . .v1Udala ~~t!ibulw1Laut SUl'<~r
BPS Kebuparen NII!.!', 2004
()
n:
.• .
-
-
LAMBANG KABUPATEN NIAS
Lampirao 14. Foto-foto Dokumentasi Penelitian
Penulis sedang melakukan wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Nias Bapak M. Ingati Nazara, A.Md.
Penulis sedang melakukan wawancara PEMBNAS Nias Bapak Ors. Aroli Hulu.
dengan
Ketua
STIE
Penulis sedang melakukan wawancara dengan Kepala Dinas PERINDAG TAMBEN Kabupaten Nias Bapak Drs. Ar. Mendrofa
Penulis sedang melakukan Kabupaten Nias
wawancara di Kantor BAPPEDA
Penulis sedang melakukan observasi Pengusaba Industri Kecil di Kabupaten Nias
kepada
,
Penulis sedang melakukan observasi kepada Pengusaha Industri Kecil di Kabupaten Nias