TEORI TEORI PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI DALAM PKn Disampaikan “Diklat Bahan Ajar/Proses Pembelajaran” Bagi Guru – Guru SMP di Kabupaten Bantul, Diselenggaran oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Bantul Tanggal 13 – 15 November 2007.
Cholisin Jurusan PKN & HUKUM - FISE UNY
PENGERTIAN PKn
Merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi beragama,sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
PARADIGAMA BARU PKn • PKn merupakan bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui : • Civic Intellegence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun sosial. • Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan • Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggungjawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari depan.
TUJUAN PKn Menurut : KBK/BSNP • Berpikir kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, • Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, • Berikembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia agar hidup bersama dengan bangsa – bangsa lain, • Berinteraksi dengan bangsa – bangsa laindalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
PENGETAHUAN KEWARGANEGARAAN – memahami tujuan pemerintahan dan prinsip-prinsip dasar konstitusi pemerintahan republik Indonesia – mengetahui struktur, fungsi dan tugas pemerintahan daerah dan nasional serta bagaimana keterlibatan warga negara membentuk kebijaksanaan publik – mengetahui hubungan negara dan bangsa Indonesia dengan negara-negara dan bangsa-bangsa lain beserta masalahmasalah dunia dan/atau internasional
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN – –
– – –
–
mengambil atau menetapkan keputusan yang tepat melalui proses pemecahan masalah dan inkuiri mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu isu tertentu menentukan atau mengambil sikap guna mencapai suatu posisi tertentu membela atau mempertahankan posisi dengan mengemukakan argumen yang kritis, logis dan rasional memaparkan suatu informasi yang penting kepada khalayak umum membangun koalisi, kompromi, negoisasi dan consensus.
KARAKTER KEWARGANEGARAAN –
–
– –
memberdayakan dirinya sebagai warganegara yang independen, aktif, kritis, well-informed, dan bertanggungjawab untuk berpartisipasi secara efektif dan efisien dalam berbagai aktivitas masyarakat, politik, dan pemerintahan pada semua tingkatan ( daerah dan nasional ). Memahami bagaimana warganegara melaksanakan peranan, hak dan tanggung jawab personal untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat pada semua tingkatan ( daerah dan nasional ). Memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti, demokrasi, hak asasi manusia dan nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Wahana untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
DIMENSI SUBSTANSI MORAL DAN NILAI DALAM PKn 1. NILAI bersifat filosofis, ideal; 2. NORMA bersifat normatif (nilai yang dibakukan, mengikat); 3. MORAL bersifat praksis, emperis (tindakan yang memiliki acuan nilai dan norma; moral bisa juga dalam pengertian nilai dan norma); DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA SEPERTI TERCAKUP IMPLISIT DAN EKSPLISIT PADA MATERI POKOK PKn (STANDAR ISI)
MORAL SEBAGAI NILAI, NORMA, PRAKSIS – Perangkat ide tentang tingkah laku hidup, yang dijunjung tinggi oleh sekelompok manusia dalam lingkungan tertentu (Nilai).
– Aturan tentang tentang tingkah laku yang baik berdasarkan pandangan hidup atau ajaran agama tertentu (Norma). – Tingkah laku manusia yang didasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat untuk mematuhi, guna mencapai kebaikan, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya (Praksis).
APAKAH ARTI MORAL? Kamus Besar Bahasa Indonesia : MORAL : akhlak, budi pekerti, atau susila (p. 592). BUDI PEKERTI : tingkah laku, perangai, akhlak, atau watak (p. 131).
ETIKA : ilmu tentang moral atau malahan merupakan salah satu cabang filsafat (yakni filsafat moral) dan dapat digolongkan ke dalam bidang filsafat nilai (aksiologi).
PERBEDAAN KESUSILAAN DENGAN KESOPANAN KESUSILAAN : • bersifat objektivistik-univesal • bersumber dari hati nurani KESOPANAN • bersifat relativistik-kultural,kontekstual • bersumber dari lingkungan masyarakat
SIFAT MORAL PERSPEKTIF OBJEKTIVISTIK Baik-buruk itu bersifat : • pasti, tidak berubah-ubah; • absolut, sepenuhnya, tanpa syarat; • universal : bebas dari dimensi Ruang dan Waktu PERSPEKTIF RELATIVISTIK Baik-buruk itu bersifat : • relatif (tergantung); • kultural, kontekstual, situasional : tidak bebas dari dimensi Ruang dan Waktu
KESADARAN MORAL 1. Sifat kewajiban moral itu mutlak, tidak bisa ditawar – tawar; 2. Keputusan untuk melakukan kewajiban moral bersifat rasional; 3. Adanya tanggungjawab subyektif pada diri pribadi masing – masing orang.
NILAI NILAI MORAL PANCASILA RELEGIUS , misalnya: Tidak sekuler; Tidak atheis; Toleransi intern dan antar umat beragama; 2. KEMANUSIAAN (menjunjung tinggi martabat manusia) misalnya: Tidak deskriminatif; Tidak mengeksploitasi sesamanya; Menghargai hak atau kebebasan orang lain; 1.
3. PERSATUAN, misalnya : Mendahulukan kepentingan bersama; Tidak memecah belah; Memahami dan menghargai kemajemukan; Mengembangkan solidaritas sesama anak bangsa; Mengembangkan kemandirian sebagai bangsa; Tidak membenci bangsa lain;
3. DEMOKRASI, misalnya: Menghargai kebebasan dan persamaan; Memberi kesempatan berkompetisi secara sehat; Menghargai kesepakatan bersama; Menghargai kelompok minoritas; Keterbukaan/tranparanasi; Menghargai kritik; Menghargai partisipasi setiap orang dalam menentukan arah kehidupan bersama; Pertanggungjawaban kepada publik.
KARAKTER DEMOKRATIS “…..demokrasi
mempersyaratkan adanya sikap moderat dan toleran terhadap perbedaan, dan itu yang disebut dengan pluralisme”.
(Afan Gaffar, 2001 ,Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi, p. 339).
5. KEADILAN SOSIAL (fokusnya pada kesejahteraan rakyat), misalnya: Tidak nepotis; Tidak kolusi; Tidak suka “ngutil” kekayaan publik (cleptocracy); Tidak monopoli; Pemerataan pembangunan dan hasilnya; Memprioritaskan ekonomi lemah; Mendorong berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan umum;
KEPRIBADIAN BUNG HATTA BEBAS; TEKUN; SANTUN; SALEH; PATRIOTIK; AKTIF BERORGANISASI (“Swalow”, “Sarekat Usaha”, “JSB” > disiplin diri)
LANDASAN SIKAP SALING MENGHARGAI DAN TOLERANSI MASYARAKAT YOGYAKARTA
PENDIDIKAN KARAKTER RAKYAT Menurut Bung Hatta, adalah:
MANDIRI, TAHU HAK DAN KEWAJIBAN, MAU MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB ( Rikard Bagun.2002. Seratus Tahun Bung Hatta, halaman xix).
PRASYARAT UNTUK MENJADI BANGSA/NEGARA MAJU, SEJAHTERA DAN KAYA
1. Berpegang pada prinsip – prinsip etika yang kuat; 2. Berdisiplin tinggi; 3. Bertanggung jawab; 4. Menghormati hukum dan peraturan; 5. Menghargai orang lain; 6. Senang bekerja (“Kerja itu Mulia”); 7. Bekerja keras untuk dapat menabung dan berinvestasi; 8. Berkemauan untuk bertindak hebat; 9. Menghargai waktu; 10. Betul-betul memanfaatkan sain dan teknologi. (MT Zen, 2005).
Karakteristik Bangsa Bangsa yang Maju dan Modern (Ohmae, 2005; Bailey, 2004; Plotkin, 2002; Harrison, 2000, dalam Zamroni 2006) 1.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
Dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat memiliki etika yang dipegang teguh Warga masyarakat memiliki tanggungjawab Masyarakat memiliki trust, yang didasarkan pada kejujuran Warga masyarakat saling menghormati hak orang lain Warga masyarakat patuh kepada hukum dan aturan Warga masyarakat memegang teguh tepat waktu Masyarakat memiliki ethos kerja
CIRI NEGATIF MANUSIA INDONESIA • HIPOKRITIS alias MUNAFIK; • SEGAN DAN ENGGAN BERTANGGUNG JAWAB; • BERJIWA FEODAL; • MASIH PERCAYA TAKHYUL; • ARTISTIK; • MEMILIKI WATAK YANG LEMAH; • BUKAN ECONOMIC ANIMAL; (Muchtar Lubis, 1986).
BAGAIMANA PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI DIKEMBANGKAN DALAM PKn? ALTERNATIF 1:
Warga Negara
Civic Knowledge Civic Skill Civic Dispositions
Warga Negara Yang Baik (Good Citizen)
1. Receiving 2. Responding 3. Valuing 4. Organization 5. Characterization
by a value or value complex
TEORI PERKEMBANGAN MORAL L. Kohlberg LEVEL PRA-KONVENSIONAL: Tahap 1 : punishment –obiedent orientation; Tahap 2 : instrumental relativist orientation;
LEVEL KONVENSIONAL : Tahap 3 : interpersonal concordance or “good boy-nice girl” orientation; Tahap 4 : “law and order “ orientation; LEVEL POS-KONVENSIONAL : Tahap 5 : social contract legalistic orientation; Tahap 6 : universal ethical principles orientation.
ALTERNATIF 2 :
WARGA NEGARA
DIKEMBANGKAN PERAN : AKTIF + PASIF+ POSITIF + NEGATIF = BUDAYA KEWARGANEGARAAN (Civic Culture)
WARGA NEGARA YANG BAIK
PENGEMBANGAN PERAN WARGA NEGARA SECARA PROPORSIONAL
Peran aktif (a) dominan =instabilitas Peran pasif (p) dominan = otoriter Peran positif (+) dominan = otoriter Peran negatif (-) dominan = liberalis Peran (a) + (p) + (+) + (-) = Budaya kewarganegaraan (civic culture)dapat membentuk warga negara demokratis atau warga negara yang baik.
ATAS PERHATIAN DAN KESABARANNYA