TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB
Kakao atau coklat merupakan komoditi export dari group perkebunan yang masih sangat potensial dan berprospek untuk dikembangkan hari ini dan masa yang akan datang. Masalah yang dihadapi saat ini adalah faktor tanah, hama penyakit dan pupuk langkah. Faktor-faktor tersebut yang banyak merugikan petani dalam usahatani kakao di Indonesia sampai saat ini. Penggunanan teknologi Bio-FOB dan komponennya berbasis ramah lingkungan merupakan salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan tersebut.
1/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
PUPUK ORGANIK DAN HAYATI
Setelah puluhan tahun kita semua baru terhenyak, pemakaian pupuk kimia sintetis berdampak sistemik terhadap semua segi kehidupan, terutama bidang pertanian. Dibutuhkan evaluasi dan kajian yang mendalam sehingga mampu menyentuh pada hakikat pertanian yang lebih manusiawi. Tanaman anggur dan lainnya, tidak hanya membutuhkan NPK, tapi mutlak membutuhkan 16 unsur makro dan mikro, fitohormon juga pestisida hayati/alami. Kenyataan di lapangan berbeda, mayoritas pelaku budidaya tanaman “memaksakan kehendak” dengan cara meningkatkan suplai NPK saja tanpa memperhatikan ”Neraca Hara” dan faktor-faktor penentu lainnya. Semua tak lain kecuali untuk mengejar produksi. Akibatnya, kebutuhan pupuk dalam luas yang sama semakin meningkat tajam, di tanah kandungan mikroba penambat N dan pelarut P serta K nyaris tiada lagi. Kandungan C-Organik di tanah intensifikasi pertanian menurun drastis. Di pulau Jawa hanya tinggal di bawah 1% saja. Idealnya harus lebih dari 3%. Lahan pertanian kita sakit kronis, komplikatif, dan dikwatirkan bahwa pada lahan-lahan tanaman Kakao di Indonesia akan terjadi hal yang sama dan akan berdampak terhadap biaya produksi akan semakin meningkat.
Jika kita berupaya untuk menyehatkan kembali di posisi ideal C-Organik, dibutuhkan pupuk organik yang terfermentasi dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme pengurai (decomposer) potensial. Kadar C-Organiknya yang tinggi. Hal ini berarti dibutuhkan volume kubikasi atau
tonase yang sangat besar jumlahnya. Untuk memenuhi kebutuhan NPK guna menekan tonase pupuk organik tetapi tetap upaya organik, maka dibutuhkan pupuk hayati. Untuk membantu menyelesaikan masalah itu maka CV. Meori Agro meluncurkan paket Bio-FOB yang terdiri dari formula ramah lingkungan untuk membantu petani dan perkebunan kakao serta tanaman lainnya.
2/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
PEMBIBITAN KAKAO DENGAN METODA Bio-FOB 1. Benih yang digunakan adalah benih yang sudah direkomendasikan oleh Departemen Pertanian. Benih tersebut berasal dari buah berbentuk normal, sehat dan sudah matang. 2. Buah dipotong membujur, lalu benih yang berada dibagian tengah diambil dan dibersihkan dengan serbuk gergaji/ cocopit dan dicuci dengan air bersih kemudiaan dicelup kedalam Bio-FOB EC selama 10 menit kemudian dikeringanginkan. 3. Sebelum benih disemaikan terlebih dahulu dicelup sekali lagi dalam larutan Bio-FOB EC. Bisa juga menggunakan Bio-FOB WP akan tetapi sebelumnya dicelup dulu kedalam air aqua/air minum, kemudiaan benih tersebut dicampur dengan Bio-FOB WP. 4. Benih yang selesai diberi perlakuan selanjutnya 1/3 bagian dibenam kedalam lapisan pasir yang diatasnya telah diberi dengan Organik-FOB yang telah terdapat dalam bedengan (Tanah bedengan dicangkul sedalam 30 cm, kemudiaan lapisan atas di beri pasir setebal 10 cm dan diatasnya ditaburi dengan organik-FOB secukupnya). 5. Setelah 4 – 5 hari dipesemaian benih sudah berkecambah, selanjutnya dipindahkan kedalam polybag 20 x 30 cm media tumbuh. Media yang digunakan dalam polybag adalah campuran tanah, pupuk OrganoTRIBA, pasir dengan perbandingan 2:1:1. Satu kecambah cacao kedalam lubang sedalam telunjuk, lalu lubang ditutup dengan OrgnoTRIBA. 6. Polybag berisi kecambah disimpan dilokasi pembibitan dengan jarak 60 cm dalam pola segitiga sama sisi. Lokasi pembibitan dinaungi dengan paranet atau ayaman bambu atau sejenisnya yang terapat dilokasi. 7. Pembibitan disiram 2 kali sehari kecuali kalau ada hujan. Untuk merangsang pertumbuhan tanaman bibit dapat disirim dengan BioTRIBA 2 minggu sekali dengan dosis 10 ml/l. Pemupukan dapat dilakukan setiap 2 minggu dengan menggunakan NPK 2 gr/bibit sampai umr 3 bulan. Bibit siap tanaman setelah berumur 4 – 5 bulan dan berdaun 20 – 45 hel
PENAMAN 1. Pengajiran. Air dibuat dari bambu 80 – 100 cm. Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya ,untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama. 2. Persiapan. Ukuran lubang tnam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan. Berikan pupuk organoTRIBA yang dicampur dengan tanah ( 1 : 1) ditambah pupuk TSP 1 – 5 gram per lubang. 3. Tanam Bibit. (a) Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh
3/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
baik dan naungan sementara sudah 1 tahun. (b)Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa. (c) Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibir umur 6 bulan, Kakao Lindak 4-5 bulan.
PEMELIHARAN TANAMAN
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dan pupuk dimasukan dalam lubang pupuk lihat dengan dosis sesuai dengan dosis anjuran setempat (dianjurkan untuk mengurangi 25 -50% dari dosi anjuran jika menggunakan teknik BioFOB).
Tabel 1. Contoh simulasi penggunaan pupuk organoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA dengan dosis anjuran pupuk an organic : Urea = 550 g/phn/thn, SP-36 = 350g/phn/thn, KCL=300g/phn/thn dan Super Dolomit =160kg/phn/thn, kompos 5kg/phn/thn
Jenis pupuk
Dosis (/phn/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2
Dosis (phn/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organoTRIBA Plus/Biost dan hayati BioTRIBA BT
Dosis (/phn/thn) 50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2
4/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
1. Urea
2. SP-36
3. KCL
4. Super Dolomit
4. Kompos
550kg
350kg
300kg
160kg
5kg
385kg
245kg
5/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
210kg
112kg
2.5kg
275kg
175kg
150kg
80kg
0kg
1. OrganoTRIBA Plus/organo triba
2. Hayati BioTRIBA BT2
0 kg
0 lt
6/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
1.0kg/2kg
50 ml
1.5kg/3kg
50ml
Keterangan: - Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April) - Aplikasi hayati HatayiBioTRIBA BT2 dilakukan setiap 3 – 4 bulan sekali dengan dosis 10 -20 ml/l disiram pada panggal batang atau dibuat lubang pada 4 titik pada setiap tanaman dan larutan Hayati BioTRIBA BT2 dimasukkan kedalam lubang tadi. - Aplikasi OrganoTriba Plus dilakukan bersamaan dengan pupuk an organic dan hayati BioTRIBA BT2 1 minggu setelah pemupukan an organik. - OrganoTRIBA :pupuk organic yang diproduksi dengan menggunakan bioaktivator Biotriba BT1
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Dalam budidaya tanaman Kakao ada 3 OPT utama yaitu penggerek Buah Kakao (PBK), kepik pengisap buah (KPB) dan penyakit busuk buah Phytophthora. Penggunaan pupuk
7/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
organoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 dan kompos Biotriba dapat mengurangi serangan hama penyakit. Hal disebabkan bahwa beberapa mikroba terkandung dalam formula itu seperti Bacillus,Trichoderma dan Pseudomonas dapat berfungsi sebagai agen pengendali biologis bagi OPT dan meningkatkan kesehatan tanaman.Untuk mengelola Hama dan Penyakit yang berbasis ramah lingkungan harus berdasarkan konsep PHT dimana pengguan pesisida organic diutamakan dan penggunaan pestisida kimiawi merupakan pilihan terakhir. Pestisida organic yang dapat digunakan antara lain, Mitol 20EC, OrgaNeem dan Siori mengandung bahan aktif dari ekstran tanaman. Informasi dapat di lihat di Web. www .meori-agro.co.id
TEKNIK PENGENDALIAN
Usaha pengendalian hama/penyakit tersebut terutama dilakukan dengan sistem PHT (pengendalian hama terpadu). - Penggerek Buah Kakao (PBK) Pengendaliannya dilakukan dengan : (1) karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK; 2) pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian dan panen; (3) mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa-sisa panen dibenam; (4) penyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik dan cara ini dapat menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini dapat juga mencegah serangan hama helopeltis dan tikus.; (5) Menggunakan pestisida organic OrgaNeem dan Siori dengan dosis 3 – 5 ml/l setiap 2 minggu - Hama Helopeltis. Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 % sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh. Selain itu hama helopeltis juga dapat dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula, atau pestisida organic yaitu Siori dan OrgaNeem - Penyakit Busuk Buah Phytopthora. Dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu: (1) sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm, kemudian di siram dengan BioTRIBA BT1 dosis 10 ml/l; (2) kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun; (3)pestisida organic Mitol 20EC dan Siori dengan dosis
8/9
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 28 May 2012 06:44 - Last Updated Wednesday, 12 December 2012 07:44
3 – 5 ml/lt.
9/9