BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB
Monday, 26 March 2012 06:04 - Last Updated Wednesday, 20 February 2013 09:20
Budidaya Tanaman Tembakau Dengan Teknologi Bio~FOB
PENDAHULUAN Tanaman tembakau merupakan tanaman komersial dengan memanfaatkan daunnya untuk rokok, pipa atau tembakau kunyah (chewing) atau untuk dihisap lewat hidung atau tembakau sedotan (snuff). Tembakau merupakan sumber nikotina yaitu, suatu zat addictive, dan juga sebagai bahan dasar untuk beberapa jenis insektisida. Di Indonesia, tembakau telah dikenal sejak 400 tahun yang lalu sebagai tanaman obat ataupun bahan halusinogen. Sampai saat ini tanaman tembakau dengan beragam jenis diusahakan di Indonesia dengan hasil industri utama adalah rokok. Beberapa perusahaan besar seperti PT Gudang Garam, PT Sampoerna, PT Djarum telah menghasilkan devisa cukup besar berupa cukai rokok. Disamping itu tenaga kerja yang bekerja di Industri rokok dan petani yang membudidayakan tembakau mencapai ratusan ribu. Maka tanaman tembakau sesungguhnya merupakan salah satu tanaman andalan, yang masih perlu mendapat perhatian. PEMBIBITAN • Benih yang digunakan sebaik yang terlah diuji adaptasinya dan direkomendasikan oleh Balai
1/6
BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB
Monday, 26 March 2012 06:04 - Last Updated Wednesday, 20 February 2013 09:20
Benih Kementeriaan Pertanian. Untuk keperluan 1 ha digunakan benih 8-10 gram, tergantung jarak tanam. • Untuk media pesemaian adalah campuran tanah dan Organo-TRIBA (pupuk organik yang diproses dengan Bio-TRIBA dengan perbandingan 1:1 atau 1 : 2 tergantung tingkat kesuburan tanah. Untuk anorganik dapat dikurangi 25 – 50%. • Selanjutnya benih direndam dalam Bio-FOB. Perlakuan basah benih yang digunakan dicuci dengan air bersih kemudian direndam larutan Bio-FOB EC selama 20-30 menit, yang telah diencerkan dengan air aqua yang biasa diminum (50 ml Bio-FOB EC + 500 ml aqua kemudiaan dibiarkan 2 jam sebelum dipakai. Kemudian benih direndam selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan. • Kecambahkan pada baki/ tampah yang diberi alas kertas merang atau kain yang dibasahi hingga agak lembab. Tiga hari kemudian benih sudah menampakkan akarnya yang ditandai dengan bintik putih. Pada stadium ini benih baru dapat disemaikan. • Siram media semai sampai agak basah/ lembab, masukkan benih pada lubang sedalam 0,5 cm dan tutup dengan Organic FOB atau Organo-TRIBA • Kemudian semprot dengan Bio-TRIBA BT2 dengan dosis 10 ml/l setiap 2 minggu sekali. Bibit sudah dapat dipindahtanamkan ke kebun apabila berumur 35-55 hari setelah semai.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM Lahan di berikan pupuk organoTRIBA (pupuk organic yang diproduksi dengan BioTRIBA BT1) 25 – 50% dari dosis anjuran pupuk organic yang biasa digunakan, kemudian diolah dan dibiarkan selama 1-2 minggu , kemudian buat bedengan.Semprot BoTRIBA BT1 dosis: 4 - 5 l/ha. PENAMAN • Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Tembakau Madura ditanam dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan dalam dua baris tanaman setiap gulud. Jenis tembakau rakyat/rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman setiap gulud, dan jarak antar gulud 90 cm atau 120 x 50 cm. • Basahi dan sobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar Waktu tanam pada pagi hari atau sore hari. • Penyulaman dilakukan 1- 3 minggu setelah tanam, bibit kurang baik dicabut dan diganti dengan bibit baru yang berumur sama. • Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3 minggu sekali. PEMUPUKAN Dosis pupuk yang diterapkan sangat beragam tergantung pada jenis tanah, teknologi, jenis tembakau, kwalitas dan kemampuan pendanaan. Anjuran pemupukan sebagai berikut : Apabila menggunakan pupuk organoTRIBA Plus dan Hayati BioTRIBA BT2 maka dianjurkan penggunaan pupuk an organic (Urea, TSP, KCL, Kieserite, Borax) dapat di kurangi 30 – 50% dari dosis anjuran (dosis anjuran masing-masing perkebunan tembakau.) Tabel 1. Contoh simulasi penggunaan pupuk organoTRIBA dan hayati BioTRIBA BT2 dengan
2/6
BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB
Monday, 26 March 2012 06:04 - Last Updated Wednesday, 20 February 2013 09:20
dosis anjuran pupuk an organic yang digunakan PT BAT Indonesia Bodowoso : Fertila = 600 kg/h/musim ,Urea = 350 kg/ha/musim, SP36 = 100kg/ha/musim, KNO3 =150kg/ha/musim.. Jenis pupuk Dosis (/ha/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (ha/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (/ha/thn) 50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan Hayati BioTRIBA BT2
Jenis pupuk
Dosis (/ha/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2
Dosis (ha/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organoTRIBA Plus/Biost dan hayati BioTRIBA BT2
Dosis (/ha/thn)
50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2
1. Fertila
2. ZA
3. SP36
4. KNO3
3/6
BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB
Monday, 26 March 2012 06:04 - Last Updated Wednesday, 20 February 2013 09:20
600kg
350kg
100kg
150kg
420kg
245kg
70kg
105kg
300kg
175kg
50kg
75kg
4/6
BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB
Monday, 26 March 2012 06:04 - Last Updated Wednesday, 20 February 2013 09:20
1. OrganoTRIBA Plus/Biost
2. Hayati BioTRIBA BT2
0 kg
0 lt
140kg
4 lt
180kg
6 lt
Keterangan: • Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April). • Aplikasi hayati BioTRIBA BT2 dilakukan setiap 3 – 4 bulan sekali dengan dosis 2lt/ha dengan 10 – 10 ml/ ltd an disiram pada panggal batang atau dibuat lubang pada 4 titik pada setiap tanaman dan larutan Hayati BioTRIBA BT2 dimasukkan kedalam lubang tadi. • Aplikasi Organik Freshry Bio dilakukan bersamaan dengan pupuk an organic dan Hayati BioTRIBA BT2 1 minggu setelah an organik. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
5/6
BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU DENGAN TEKNOLOGI Bio~FOB
Monday, 26 March 2012 06:04 - Last Updated Wednesday, 20 February 2013 09:20
Pengendalian Hama Penyakit sesuai dengan pola PHT, tetapi berdasarkan pengalaman petani di Temanggung dan Lombok dengan penggunaan paket BioFOB serangan Hama Penyakit sangat rendah. Tersedia juga beberapa pestisida organic seperti Mitol 20 EC dan Siori yang mengandung bahan aktif dari ektrak tanaman nimba, cengkeh dan sereh.
6/6