MENGENAL PENYAKIT PENTING TANAMAN TEMBAKAU Oleh : RUDY TRISNADI. K. SP Penyakit penting tanaman tembakau yang selalu muncul pada setiap musim tanam tembakau dan menyebabkan kerugian petani tidak sedikit, bahkan akibat yang ditimbulkan oleh penyakit pada tembakau petani akan mengalami gagal panen. Penyakit penting tersebut antara lain : 1. Penyakit virus. Penyakit karena Virus termasuk penyakit penting atau utama pada tanamn tembakau, penyakit virus yang dominan dan seringkali menyerang tanaman tembakau adalah TMV (Tobacco Mozaic Virus). Kehadiran TMV yang berat dapat menekan produktifitas hingga 20% sampai 50% tergantung varietas..Virus memiliki titik inaktivasi pemanasan 94ºC, titik pengenceran terahir 1 : 1.000.000. dalam daun tembakau virus sanggup bertahan sampai puluhan tahun. Ciri tanaman tembakau terserang penyakit Virus
Daun muda mengecil
Daun terdapat bercak-bercak kuning/klorotik dan berkerut-kerut
Gejala Serangan : Tanaman tembakau yang terinfeksi menunjukan gejala pada daun-daun mudanya warna lebih terang dari pada tulang biasa. Sering bentuknya melengkung/tidak rata, pada daun yang muda terdapat bercak-bercak kuning/klorotik yang tidak teratur sehingga daun mempunyai gambaran mosaik (belang). Bagian yang berwarna hijau mempunyai warna yang lebih tua dari pada biasa, pertumbuhan daun terhambat. Penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh beberapa jenis (strain) virus yang menyebabkan timbulnya gejala yang agak berbeda, misalnya yang di daerah tembakau Vorstenlands disebut sebagai penyakit mosaik “biasa” menyebabkan terjadinya klorosis diantara tulang-tulang daun, sehingga sepanjang tulang-tulang daun terdapat jalur-jalur
berwarna hijau tua. Pada mosaik “bentol” bagian-bagian berwarna hijau tua menjadi melengkung, sehingga daun menjadi sangat berkeriting. Kalau umur daun bertambah warna hijau meluas, sehingga gambaran mosaik menjadi kabur. Daun-daun yang sudah tua pada waktu mengalami infeksi tidak menunjukkan gejala mosaik (S, Haryono. 2007). Bentuk Virus Mosaik secara mikroskopis : Zarahzarah (virion) virus mosaic tembakau berbentuk batang-batang yang panjangnya 280 nmdan tebalnya 15nm. (sumber wikipedia.org)
Morfologi/DaurPenyakit Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih, juga ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Para petani kebanyakan kurang memperhatikan kerugian yang disebabkan oleh penyakit mosaik, karena tanaman yang sakit kerena moasik tidak menimbulkan kematian, tetapi sebenarnya mosaik ini menyebab kerugian yang besar. Karena tanaman yang terserang penyakit mosaik akan menurunkan kualitas tembakau, daun-daun menjadi tidak rata, rapuh, ukurannya lebih kecil cenderung keriting, Warna tidak merata, elastisitas, daya bakar menurun, dan jika setelah dihisap rasa tembakau pahit .Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit. 1. Penyakit mosaik biasa terdapat pada tanah lempung, atau pada lahan bekas tanaman inang lain seperti terong, cabe, tomat, semangka. 2. Kurang selektif saat penyediaan benih, benih diperoleh dari tanaman induk yang tidak sehat atau disekitar tanaman induk terdapat tanamam terinfeksi virus. sehingga penularan terjadi lewat calon benih 3. Pemilihan lahan untuk pembibitan tidak pada lahan dekat perumahan penduduk, tidak pada tempat-tempat di tepi jalan raya. Pengendalian – –
-
Melakukan pencabutan bibit/tanaman yang sakit dan dimusnakan. Hindari membuat bibit dilahan bekas tanaman inang virus antara lain : Terong, Cabe, Semangka, Tomat dan Bayam karena tanaman ini paling rentan terhadap virus sehingga dapat menjadikan sumber infeksi dari virus Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber penularan ke tanaman lain yang sehat, Penanganan bibit secara hati-hati agar tidak bersentuhan satu sama lain,
-
-
Benih dapat dibebaskan dari kontaminasi virus dengan cara merendam benih dalam larutan 10 % (w/v), Na3 PO4 selama 20 menit, Perlakuan benih dengan pemanasan (heat treatment) pada suhu 70o C selama 2 – 4 hari dapat mengeradikasi virus yang terbawa dalam endosperm. Jika serangan virus terjadi usahakan pengurangan pupuk N, karena pupuk ini akan memacu percepatan perkembangan penyakit vitus Pemberian abu tomang atau abu sekam pada bedeng pembibitan akan membantu menghambat perkembangan virus dan disarankan jika menanam kembali sebaiknya setiap lubang tanam diberi abu. Pemberian Agens Pengendali Hayati jamur Trichoderma dengan cara dikocor/disiram pada lahan pembibitan atau pada lubang tanam bersamaan saat pemberian abu Pemakaian bokasi cair sangat membantu petani dalam hal pengendalian OPT, meningkatkan ketahanan dan kesuburan tanaman. Meningkatkan kualitas tembakau pasca panen, tembakau yang menggunakan bokasi cair akan lebih unggul di bidang aroma, warna, pegangan dan rasa.
2. Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia (Pseudomonas) solanacearum) Pseudomonas solanacearum merupakan salah
satu
bakteri
penyebab layu bakteri, bakteri ini mempunyai banyak ras dan dapat diisolasi dengan baik pada medium yang mengandung 2, 3, 5trifenil-tetra sodium klorida (medium TTK). Infeksi terutama melalui luka pada bagian tanaman. Bakteri terangkut dalam pembuluh kayu dan pada batang yang lunak, masuk ke dalam ruang antara sel dalam kulit dan empulur, menguraikan sel-sel sehingga terjadi rongga-rongga, Suhu yang relatif tinggi mendukung perkembangan penyakit. Di dataran rendah penyakit timbul lebih berat karena suhu udara relatif tinggi. Bakteri berkembang baik di tanah alkalis yang suhunya agak tinggi di saat banyak hujan. Intensitas penyakit sangat dipengaruhi oleh tanaman terinfeksi pada musim sebelumnya. Penyakit ini banyak dijumpai di Jawa, Sumatera dan Sulawesi khususnya di Sulawesi Utara.
Gejala Serangan Beberapa daun muda layu dan daun tua sebelah bawah menguning. Apabila bagian tanaman yang terinfeksi (batang, cabang, dan tangkai daun) dibelah akan tampak pembuluh berwarna coklat, demikian juga empulur sering berwarna kecoklatan. Pada penyakit stadium lanjut apabila batang dipotong, akan keluar lendir bakteri berwarna putih susu. Lendir ini dapat dipakai untuk membedakan penyakit layu bakteri dengan layu Fusarium. Lendir putih keluar dari potongan batang
Tanaman inang : Tembakau (Nicotiana tabacum L.), kentang (Solanum tuberosum L.), kacang tanah (Arachis hypogea L), dan pisang (Musa spp.) Pengendalian: 1. Gunakan pupuk kandang yang telah masak. Pupuk kandang yang belum masak dapat memacu perkembangan bakteri ini memalui kenaikan suhu tanah yang disebabkan oleh proses fermentasi pupuk organik 2. Kurangi penggunaan urea, Kalau perlu gunakan NPK saja. Penggunaan urea yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang penyakit. 3. Gunakan benih varietas yang tahan terhadap penyakit in 4. Pergiliran tanaman menggunakan tanaman selain famili solanaceae (terung-terungan). 5. Hindari mengocor NPK maupun pupuk kimia lain pada akar tanaman. Pengocoran pupuk kimia akan menyebabkan luka pada akar tanaman 6. Pencelupan bibit sebelum tanam menggunakan larutan kunyit dan sirih 7. Mencabut tanaman yang telah terserang penyakit layu bakteri ini. 8. Hindari mengairi lahan dengan menggenangi lahan terlalu tinggi, kalau perlu jangan digenangi. 9. Berdasarkan pengalaman, jika tanaman telah terserang layu penggunaan bakterisida menjadi kurang efektif.
3. Lanas karena jamur/fungi Lanas merupakan penyakit penting pada tanaman tembakau, lanas hampir selalu ada di daerah daerah penghasil tembakau, penyakit ini menyerang tanaman tembakau mulai dari tanaman tembakau di pembibitan hingga berada di lahan tanam. Gejala, Lanas dapat timbul di lahan tembakau dibermacam macam umur, baik dipembibitan maupun di lapang, dipembibitan penyakit ini cepat meluas sehingga pembibitan seperti disiram air panas (londot). Pada tanaman yang lebih tua gejala pembusukan hanya terbatas pada leher akar, dengan ciri khas yaitu pembusukannya kering berwarna coklat Akar membusuk
Jika dibelah empulur Empulur mengering
kehitaman dan agak berlekuk maksudnya permukaan kulit tidak rata bagian terkena penyakit melekuk. Daun daun melayu mendadak, bagian pangkal batang jika dibelah, empulur tampak mengering dan mengamar. Penyebab penyakit Lanas disebabkan oleh jamur phytopthora nicotianae jamur ini mempunyai hifa (benang jamur) menjalar ditanaman yang sakit, jamur ini juga menghasilkan sporangium yang berbentuk bulat telut dan mempunyai tonjolan (papil). Sporangium ini dapat berkecambah secara tidak langsung dengan membentuk spora kembara (zoospora) yang keluar satu persatu dari dalam sporangium. Faktor faktor yang mempengaruhi penyakit. Kelembaban Gejala Tembakau terserang lanas
tinggi
merupakan
faktor
terpenting bagi perkembangan lanas.
Air pengairan sangat membantu penyebaran Phytophthora. Nematoda dalam tanah diduga membantu infeksi jamur akibat luka luka bekas nematoda.
Pengendalian 1. Penanaman jenis yang tahan 2. Pergilriran tanaman 3. Mengurangi kelembaban tinggi 4. Memusnahkan tanaman sakit 5. Pemakaian jamur antagonis Trichoderma 6. Pemakaian Fungisida jika keadaan serangan tinggi
Referensi Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta. Semangun, H. (1988), Penyakit-penyakit tanaman hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. `