Tahun 3 Buku 4
TUNAS MUDA Buku Pegangan Guru
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Anak-Anak Belajar dari Kehidupannya Bila anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki. Bila anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi. Bila anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri. Bila anak dibesarkan dengan hinaan, maka ia belajar menyesali diri. Bila anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menahan diri. Bila anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri. Bila anak dibesarkan dengan pujian, maka ia belajar menghargai. Bila anak dibesarkan dengan perlakuan sebaik-baiknya, maka ia belajar keadilan. Bila anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar menaruh kepercayaan. Bila anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menyenangi dirinya. Bila anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan. (Penulis Tidak Diketahui)
Tahun 3 Buku 4
TUNAS MUDA April Mei Juni
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku? Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif Empat Langkah Rencana Mengajar Sebelum Anda mengajar kepada murid-murid Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu! Ayat Hafalan (April/Mei/Juni) Pembacaan Alkitab (April/Mei/Juni)
i ii vi vii viii ix x xi xii xiii xiv
Bagian 1: Kitab Filipi 1. Sukacita dalam Masa-Masa Sulit 2. Sukacita dalam Melayani Sesama 3. Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati 4. Sukacita dalam Memberi
1 15 27 39
Bagian 2: Kitab Yakobus 5. Ujian Iman 6. Mendengar dan Melakukan 7. Memandang Muka 8. Mengendalikan Lidah Kita 9. Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani 10. Motivasi Doa yang Keliru 11. Bermegah Akan Hari Esok 12. Bersabar dalam Penderitaan 13. Ulasan
i
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
53 65 75 87 99 107 117 127 139
Bagaimana Anda Gunakan Buku Pegangan ini? Buku Pegangan Guru ini akan sangat membantu Anda mempersiapkan bahan pelajaran dengan lebih baik. Kita berharap dapat saksikan bagaimana firman Allah mempengaruhi dan mengubah kehidupan murid-murid. Sempatkan sedikit waktu untuk membaca beberapa petunjuk berikut. Bayangkan bahwa Anda sedang melakukan persiapan mengajar murid-murid kelas Tunas Muda.
GARIS BESAR
contoh
Kitab Bacaan Mat. 1:18; Luk. 2:21-23; Mat. 4:1-10; Ibr. 2:18; Mat. 4:23-25; Ibr. 5:7
Kitab Bacaan terdiri dari bagian Alkitab yang akan Anda gunakan untuk menyampaikan pelajaran.
Kebenaran Alkitab Yesus, Anak Manusia, adalah sepenuhnya manusia sehingga Ia memahami akan keadaan kita.
Kebenaran Alkitab menyatakan kebenaran Alkitab yang diajarkan kepada kita.
Tujuan Pelajaran Membagikan pemikiran yang terdalam kepada Yesus karena Ia mengasihi kita. Ayat Hafalan Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberita-kan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Luk. 2:10-11)
Tujuan Pelajaran memberi contoh nyata kepada muridmurid tentang Kebenaran Alkitab untuk diterapkan dalam kehidupan mereka. Ayat Hafalan dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru LAI, untuk mendukung Tujuan Pelajaran. Menghafalkan satu ayat Alkitab setiap minggunya dapat membantu murid-murid untuk memegang firman Allah.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus ii
Altar menyediakan informasi tambahan dan beberapa
Belakang Belakang pandangan yang berkaitan dengan isi pelajaran. Alkitab Alkitab
Makanan Rohani untuk
membantu Anda mempersiapkan hati sebelum mengajar. Pula dapat menjadi tantangan sekaligus memberikan kekuatan kepada Anda dalam melangkah bersama dengan Kristus.
Renungan Alkitab
Mengenai menyediakan pandangan mengenai perkembangan
Murid Belakang murid, menawarkan berbagai ide maupun petunjuk Anda Alkitab
dalam mengajar dan memahami kelompok usia ini.
Persiapkan Hati
menarik perhatian murid-murid dan membantu mereka terpusat pada tema pelajaran. (5 menit)
Murid
iii
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Pemahaman Alkitab
inti dari bagian pelajaran di mana setiap murid dapat secara langsung terlibat dalam mempelajari firman Allah. Murid-murid akan menemukan apa yang dikatakan oleh firman Allah dan belajar bagaimana menerapkan firman Allah itu dalam kehidupan mereka. Selama waktu pelajaran, arahkan mereka untuk menggunakan Lembar Kerja Murid yang berisi berbagai pengajaran dan pertanyaan untuk didiskusikan. (30 – 40 menit)
Aplikasi Kehidupan
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus akan menyertai mereka dalam melakukan suatu aplikasi kehidupan.
Aktivitas membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka menerapkannya.
Kesimpulan Evaluasi
membantu murid-murid untuk menjawab pertanyaan: “Apakah makna pelajaran ini bagiku? Bagaimana aku dapat menerapkannya?” Sediakan waktu untuk melakukan evaluasi. Bagian manakah yang terbaik dari kelas pada hari ini? Perubahan sikap apakah yang kamu dapat lakukan?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus iv
Bagaimana Lembar Kerja Murid dapat Membantu Murid Anda? Lembar Kerja Murid membantu murid-murid dalam menemukan firman Allah bagi diri mereka sendiri. Arahkan mereka melalui 3 tahapan sederhana ini.
Temuan Alkitab
membantu murid-murid untuk menemukan jawaban Allah melalui cerita Alkitab atau perikop dalam Alkitab. Mereka akan menambah pengetahuan mengenai Alkitab dan berbagai pengajarannya sekaligus akan menemukan apa yang firman Allah sampaikan melalui pelajaran.
Aplikasi Kehidupan
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus akan menyertai mereka dalam melakukan suatu aplikasi kehidupan.
Aktivitas membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka menerapkannya.
v
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? u Kurang Percaya Diri Murid-murid kelas Tunas Muda mungkin merasa kurang percaya diri sehingga kadang berkata-kata dengan kasar karena rasa takut mereka. Oleh karena itu, kata-kata bijak yang paling tepat untuk diajarkan kepada mereka adalah "lakukan apa yang kamu ingin orang lain lakukan terhadap dirimu". u Masa Puber Masa puber menyebabkan munculnya masalah seorang murid untuk bersosialisasi. Bila seorang saudari pada usia 11 tahun telah disenangi oleh teman-temannya, tetapi mengapa pada saat ia menginjak usia 12 tahun justru merasa sulit untuk bergaul? Mungkin ia sedang memasuki masa puber. u Bingung terhadap Jati Diri Sebagian besar murid kelas Tunas Muda yang sedang menjalani masa puber akan mengalami kelabilan dalam perasaan mereka. Mereka belum dapat memutuskan siapa diri mereka yang sebenarnya: Seorang anakkah? Seorang dewasakah? Seorang Anakkah atau dewasakah? Selain itu, mereka pun belum dapat memutuskan keinginan untuk menjadi seseorang yang diharapkan. Apakah anakanak ini egois? Pasti! Tetapi hal ini bukanlah karena kesengajaan ataupun hal yang buruk. Tetapi justru merupakan suatu kesulitan yang telah menjadi bagian dari perkembangan si anak. u Perkembangan Moral Tekanan dari teman-teman sebaya merupakan pengaruh yang begitu kuat. Keinginannya untuk menjadi sama seperti teman-temannya itu mempengaruhi tingkah laku sehingga membuat mereka mulai berani membantah. Sekalipun mungkin secara sembrono murid-murid mengikuti perbuatan teman-teman, tetapi mereka akan tetap bersikap menentang perbuatan atau permintaan dari orang dewasa. Oleh karena itu, cobalah untuk menjadi lebih peka terhadap segala kebutuhan mereka dan usahakan untuk tidak mempermalukan
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus vi
Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? l Setiap murid belajar dengan cara yang berbeda... Ada beberapa saran yang dapat membantu ketika Anda mengajar: u Gunakan Variasi Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda. S e b a g i a n besar murid kelas Tunas Muda akan lebih cepat belajar dari pengalaman. Oleh karena itu, gunakan suatu cara yang bervariasi dalam membawakan pelajaran. u Peringatan Batas Waktu Saat Anda memberi tugas kepada murid-murid, berikan pula batasan waktu kepada mereka untuk mengerjakannya, pastikan Anda memberikan peringatan 5 menit dan kemudian 1 menit sebelum selesai. Bila jumlah murid lebih dari 8 orang, kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih, termasuk tugas-tugas yang bersifat diskusi atau pengalaman pribadi. u Jadilah Diri Anda Sendiri Saat Anda berbagi pengalaman pribadi dalam pelajaran, mereka akan mengikuti cerita Anda. Jadilah diri Anda sendiri! Bicarakan tentang pergumulan pribadimu. Dengan berbagi perasaan Anda, maka mereka pun akan berbagi perasaan mereka.
vii
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
u Gunakan Alkitab Ajaklah murid-murid untuk membawa Alkitab sendiri dan mintalah untuk mencatat. Anda dapat meminta mereka menggunakan Alkitab dengan versi yang sama. Hal ini akan membantu mereka menjadi fokus terhadap pelajaran tanpa ada permasalahan dalam penafsiran. Setelah membaca perikop dalam Alkitab, pastikan mereka memahami kata-kata dan kalimat-kalimat yang penting sehingga ketika Anda memberi penjelasan, proses belajar akan menjadi lebih berarti bagi murid-murid. u Proses Belajar yang Aktif Proses belajar yang aktif adalah tepat bagi anak-anak usia muda. Mereka hidup dalam perkembangan zaman yang cepat berubah. Berilah batasan waktu aktivitas 15 menit lamanya. Biarkan diskusi berjalan dengan bebas. Berikan motivasi agar murid-murid dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka. l Anda berada pada posisi yang dapat tingkatkan kerohanian murid-murid oleh perkataan dan perbuatan Anda.
Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku?
Y
esus hendak menjadi sahabat selama kita tetap menjadi muridmurid-Nya. Demikian pula hubungan Anda dengan muridmurid dapat mempengaruhi keberhasilan pengajaran yang diberikan. Selama Anda berusaha untuk lebih mengenali mereka, maka mereka pun berusaha untuk lebih mengenali Anda, sehingga kemampuan Anda memasukkan firman Allah ke dalam kehidupan mereka dan kemampuan mereka mendengarkan firman Allah akan semakin meningkat. Mulailah dari diri Anda! Berbicaralah dengan Penuh Hormat terhadap Murid-Murid Murid-murid kelas Tunas Muda tidak lagi memandang diri mereka sebagai seorang anak. Mereka dapat membina hubungan baik dengan orang dewasa yang dapat menghargai kemampuan dan talenta mereka dan dengan senang hati dapat menerima berbagai saran yang bersifat membangun. Turutlah Berpartisipasi bersama dengan Murid-Murid Berpartisipasilah dengan muridmurid saat dalam kelas maupun di luar kelas. Bila Anda menugaskan mereka untuk menggunting, merekatkan dan menggambar, turutlah bergabung bersama dengan mereka. Hal ini akan menghilangkan kesan bahwa aktivitas ini bersifat kekanakan. Bila murid-murid berjumlah sedikit saja, maka Anda dapat bergabung dengan mereka dalam diskusi. Apabila dibagi dalam kelompok yang lebih kecil, maka akan lebih bijaksana bila Anda tidak terpaku pada satu kelompok
melainkan membaur di antara mereka. Bila Anda lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan mereka, maka mereka akan menaruh hormat dan menghargai Anda. Luangkan Waktu untuk Lebih Mengenal Murid-Murid Sepuluh hingga lima belas menit sebelum kelas dimulai merupakan waktu yang paling berharga bagi Anda. Sapalah ketika mereka tiba. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka bercerita tentang berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka. Anda tidak perlu bersikap seperti anak remaja untuk berkomentar dengan mereka. Sebaliknya, Anda adalah orang yang berpengaruh dalam kehidupan mereka. Luangkan waktu bersama mereka di luar jam pelajaran. Makan bersama merupakan hal yang baik untuk membangun suatu hubungan. Hubungilah mereka sesekali waktu hanya untuk mengobrol. Anda pun dapat mengingat penghargaain khusus yang telah mereka raih melalui kartu ucapan selamat.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus viii
Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif
I
man Kristiani dapat dirasakan dan dialami, dan murid-murid Anda akan menjadi lebih dewasa bila Anda memberikan kepada mereka kesempatan untuk mengalami dan melakukan kebenaran firman Allah. Daftar ini berfungsi untuk mengingatkan bagaimana muridmurid harus belajar dan sekaligus sebagai suatu tantangan bagi Anda untuk meningkatkan kualitas mengajar Anda secara berkesinambungan.
Melakukan Bantulah mereka belajar lakukan sesuatu berdasarkan pesan yang disampaikan. Mereka akan lebih cepat belajar melalui pengalaman daripada hanya mendengarkan pengajaran berjam-jam lamanya.
Melihat Saat Anda dapat memberikan gambaran mengenai pesan yang disampaikan, maka mereka akan mempunyai kesan yang mendalam pada benak mereka.
Mendengar
Berkarya Berilah motivasi agar murid-murid dapat menyalurkan kreativitas mereka kepada pemahaman terhadap firman Allah.
Bermain Aktivitas adalah hal yang baik untuk membuat mereka belajar.
Memperagakan yang mereka lihat dari Alkitab.
Sediakan berbagai cerita atau contoh yang menarik.
Menggambar Menulis Tulisan yang kreatif merupakan suatu cara yang efektif bagi para anak muda untuk berkomunikasi dan belajar.
Mintalah murid-murid untuk membagikan iman mereka dengan mengambar apa yang dilihat dari Alkitab.
Menjalani Bekerja Sama Murid-murid akan lebih mudah belajar bila mereka dapat saling bekerja sama dengan yang lainnya. ix
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Tantanglah murid-murid untuk menjalani iman mereka dalam kehidupan ini.
Empat Langkah Rencana Mengajar
A
llah telah menciptakan setiap anak berbeda satu sama lainnya. Kita harus mengajarkan mereka dengan cara supaya setiap murid dapat bertumbuh sesuai dengan perkembangan masing-masing. Beri mereka motivasi dan dorongan untuk senantiasa mengetahui kebenaran firman Allah dan bantulah mereka untuk melakukan dan menerapkan firman Allah di dalam kehidupan mereka.
Temukan firman Allah ketika Anda Mengajar di dalam Kelas.
Termotivasi
Membuat Tujuan Pelajaran yang lebih bersifat pribadi sehingga dapat dihubungkan dengan pengalaman murid-murid.
Tahu Kebenaran
Mengembangkan rencana pelaksanaan pelajaran yang dapat diterapkan murid-murid dalam kehidupan mereka.
Lakukan Kebenaran
Setiap menit dalam kelas merupakan sesuatu yang berharga. Berdoalah agar Allah berikan petunjuk kepada Anda.
Terapkan Kebenaran
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus x
Sebelum Anda Mengajar kepada Murid-Murid u Sediakan cukup waktu untuk melakukan persiapan Buku Pegangan Guru ini disusun untuk mengurangi waktu persiapan Anda dan bukan untuk meniadakannya. Bacalah bahan pelajaran sedikitnya satu minggu sebelum Anda mengajar. Anda mungkin perlu mengumpulkan beberapa bahan untuk acara diskusi dan aktivitas. Cobalah untuk mengenal bentuk pelajaran dalam buku ini. Mungkin tidak semua bahan pelajaran dapat dibahas karena keterbatasan waktu yang Anda punyai. Anda dapat membawakan sisa bahan tersebut di lain pertemuan atau dalam suatu persekutuan. u Bersikap fleksibel Bersikap fleksibel berarti memberikan kepada Allah kesempatan untuk menyatakan pekerjaan-Nya melalui diri kita. Bila mengalami kondisi di mana seorang murid belum memahami pelajaran yang diberikan, maka Anda harus siap untuk melakukan penyesuaian. Allah mungkin mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap murid yang satu ini. Seringkali bimbingan Allah justru datang selagi kita tidak begitu mengharapkan. Tujuannya agar kita dapat menjadi seorang pengajar yang efektif. xi ix
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
u Bersikap kreatif Jangan katakan kepada diri sendiri bahwa Anda bukanlah seorang yang kreatif. Janganlah bersikap ragu-ragu untuk melakukan berbagai hal yang tidak tersedia di dalam buku pegangan ini. Anda dapat menyesuaikan bahan pelajaran menjadi lebih bersifat pribadi dengan berbagai ide yang Anda terapkan kepada murid-murid di kelas. u Berdoalah dengan tekun Seringkali dikatakan bahwa, “Doa adalah nafas hidup bagi orang Kristen!” Anda akan beroleh hikmat, kekuatan dan kesabaran yang lebih besar ketika membuat suatu komitmen di dalam peran sebagai seorang guru dan di dalam setiap pelajaran ini kepada Allah!
Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu!
M
urid-murid dapat lebih banyak belajar dari cara hidup Anda. Mereka akan menyerap berbagai macam pesan mengenai kasih Allah dan iman kekristenan setiap kali berinteraksi dan melihat perbuatan Anda. Jangan remehkan kekuatan gaya hidup Anda sendiri. Murid-murid melihat kepada orang di sekitar mereka yang dapat menunjukkan cara mengasihi Allah dan hidup sebagai seorang Kristen. Mohonlah kepada Allah untuk menjadikan Anda seorang hamba yang rendah hati berdoa kepada-Nya dalam setiap waktu dan setiap hari.
Allah tidak mengharapkan Anda menjadi seorang guru yang terbesar. Allah menghendaki Anda untuk menjadi seorang hamba, melakukan yang terbaik
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kol. 3:23)
yang dapat Anda lakukan, dan beriman bahwa Ia dapat melakukan hal yang mustahil sekalipun.
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” (2 Kor. 4:7)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus xii
Ayat Hafalan (April/Mei/Juni) 1. "Aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Hab. 3:18) 2. "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat. 20:28) 3. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” (Rm. 12:2a) 4. "Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Kis. 20:35b) 5. "Saudara-saudara, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (Yak. 1:2-3) 6. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri.” (Yak. 1:22) 7. "Sebab Allah tidak memandang bulu.” (Rm. 2:11) 8. "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” (Ams. 10:19) 9. "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.” (Ams. 9:10) 10. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yak. 4:3) 11. "Sebenarnya kamu harus berkata: Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (Yak. 4:15) 12. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayb. 23:10)
xiii ix
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Pembacaan Alkitab (April/Mei/Juni)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bil. 21 – 23 Bil. 24 – 26 Bil. 27 ─29 Bil. 30 ─32 Bil. 33 ─35 Bil. 36 ─Ul. 2 Ul. 3 ─5 Ul. 6 – 8 Ul. 9 ─11 Ul. 12 ─14 Ul. 15 ─17 Ul. 18 ─20
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus xiv
xv ix
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
1
Sukacita dalam Masa-Masa Sulit
GARIS BESAR Kitab Bacaan Flp. 1; Hab. 3:17-19; Mzm. 73:25; Ayb. 23:10; 2 Kor. 1:4 Kebenaran Alkitab Dalam masa-masa penuh derita dan masalah, anak-anak Allahpun dapat beroleh sukacita dan penghiburan, bila mereka bersandar dan berfokus kepada Allah. Tujuan Pelajaran 1. Agar dapat sebutkan beberapa sumber sukacita yang dapat dirasakan seseorang. 2. Belajar beberapa tokoh dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dihibur oleh Yesus Kristus selama penderitaan mereka. 3. Agar dapat menghibur orang lain yang sedang hadapi masa-masa sulit.
Latar Belakang Alkitab Surat Paulus kepada jemaat di Filipi kadang disebut pula sebagai surat sukacita. Kata ‘sukacita’ atau ‘bersukacitalah’ disebutkan beberapa kali (lihatlah Flp. 1:4,18,25-26; 2:2,17-18,28-29; 3:1; 4:4,10). Tetapi surat ini dituliskan Paulus saat ia sedang dipenjarakan di Roma oleh karena Injil (tahun 61 atau 62 Masehi). Paulus tidak menyatakan kesedihan karena penahanan dirinya atau menjadi pahit hati karena keadaan buruk yang menimpa dirinya, sekalipun telah menjadi seorang pemberita Injil Allah yang setia, tetapi ia justru menyebutkan banyak alasan untuk bersukacita di dalam kitab Filipi.
Ayat Hafalan “Aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Hab. 3:18)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 1
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian.” (Flp. 1:9)
“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku” (Hab. 3:17-18). Sekalipun nabi Habakuk mengungkapkan rasa suram dan dukanya yang mendalam, tetapi ia masih mampu bersukacita. Demikian pula, tidak masalah apapun yang menimpa, kita masih akan dapat bersemangat dan bersukacita, bila bersandar kepada Allah. Sebagai orang Kristen, kita tidak dijamin satu langkahpun tanpa ada masalah atau penderitaan, karena kita semua masih hidup di dalam dunia ini. Sekalipun demikian, kita akan menemukan damai sejahtera dan sukacita di tengah masa-masa sulit. Dengan melihat berbagai tokoh iman, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru (Ibr. 12) yang bersandar sepenuhnya kepada Allah, kita pun akan mampu bersukacita seperti yang Paulus rasakan.
Mengenai Murid Rohani Anda Alkitab untuk
Alkitab
ix2
‘Sukacita’ lebih dari sekedar perasaan gembira. Sukacita meliputi perasaan damai sejahtera yang tidak bergantung pada keadaan apapun. Bersukacita di dalam Yesus Kristus selama masa-masa sulit merupakan konsep yang tidak nyata dan tidak dapat dipahami oleh murid-murid hanya dengan memberitahukan apakah sukacita itu dan bagaimana memperolehnya. Sukacita hanya dapat dipahami ketika kita mengalaminya sendiri melalui komunikasi dengan Allah selama dan setelah masa-masa sulit itu berlalu. Oleh karena itu, marilah kita memotivasi murid-murid untuk menjalin suatu hubungan yang lebih erat bersama Allah dengan mengungkapkan segala permasalahan yang ada di dalam doa, sehingga kita dapat alami penghiburan-Nya secara langsung. Selain itu, murid-murid akan mempelajari pula beberapa tokoh iman yang mereka anggap teladan. Untuk membantu mereka memahami konsep sukacita ini, bagikan kesaksian dari Alkitab dalam kehidupan sekarang ini. Langkah-langkah yang diambil oleh orang-orang percaya pada zaman dahulu dapat mengingatkan kita akan kemurahan, pertolongan dan penghiburan Allah pada masa-masa sulit.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Persiapkan Hati Murid
Marilah kita melihat kepada Fil. 4:4 (bacalah ayat ini bersama-sama). Rasul Paulus memberitahukan jemaat di Filipi untuk bersukacita senantiasa di dalam Tuhan Yesus Kristus. Renungkan hal ini beberapa saat lamanya. Memang mudah bersukacita ketika hal-hal berlangsung baik di hadapan kita. Lalu, bagaimana bila segala sesuatunya berlangsung sebaliknya? Bagaimana kita dapat bersukacita di saatsaat yang sulit? Pada pelajaran hari ini, kita akan menemukan jawabannya dengan melihat contoh-contoh dari orangorang percaya zaman dahulu.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Katakan ini kepada murid-murid: Marilah kita lihat sebuah pujian yang memotivasi kita untuk melakukan apa yang Paulus telah perbuat, yaitu ia tidak memberi perhatian pada penderitaan yang dialaminya, tetapi berserah diri kepada Allah. (Pujian ini akan menjadi baik sekali untuk dinyanyikan bersama dengan murid-murid, tetapi bila waktu terbatas, Anda dapat nyanyikan pujian ini hanya pada akhir pelajaran saja dan dari sekarang, mulailah lihat syairnya.) Pandanglah Pada Yesus (Pujian # 379)
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Lelah dan glisahkah jiwamu, bagai hidup dalam gelap? Pandanglah sinar terang Tuhan, penuh damai sejahtera! Koor: Pandanglah pada Yesus, pandang wajah-Nya yang mulia. Sungguh hampa pengharapan dunia, karna sinar kemuliaan-Nya. Perhatikan bagaimana syair yang dikatakan di dalam pujian ini ketika kita memandang kepada Yesus, “Sungguh hampa pengharapan dunia.” Pengharapan dunia dapat berarti hal-hal yang menyebabkan jiwa kita merasa takut dan gentar, seperti penyakit, kegagalan kesalahpahaman atau macam kesulitan lainnya. Ketika memandang Yesus, kita berdoa kepada-Nya dan Ia
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 3
“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.” (Flp. 1:3-4)
menghibur kita. Kita pun merenungkan kasih-Nya yang rela menderita bagi kita. Kasih-Nya menghibur kita, karena kita mengetahui bahwa Ia peduli terhadap kita. Kita pun dapat memikirkan hal-hal yang Ia telah perintah kita untuk lakukan, seperti memberitakan Injil ke tempat yang lebih jauh dan mengasihi orang lain. Ketika tidak begitu memperhatikan permasalahan yang ada, kita akan menemukan lebih mudah untuk dipenuhi semangat dan itulah sebabnya kita dapat beroleh sukacita. Katakan ini kepada murid-murid: Kitab Filipi merupakan sebuah surat yang ditulis Paulus kepada jemaat di Filipi. Kitab ini kadang dikenal sebagai surat sukacita. Dalam surat yang singkat ini, Paulus menggunakan kata ‘sukacita’ banyak sekali. Sukacita merupakan suatu topik yang jelas dari surat ini. Sebelum menjelajahi lebih jauh mengenai topik ini, tebaklah bagaimana keadaan Paulus saat ia sedang menulis surat ini. (Biarlah murid-murid yang menanggapinya.) Ya, Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi selagi ia dipenjarakan di Roma. Marilah kita baca Flp. 1:7. Paulus memiliki hubungan yang erat dengan Allah, Ia berserah kepada Allah tidak peduli apapun yang terjadi. Dalam masa-masa penuh masalah dan derita, ia masih mampu berfokus kepada Allah dan hal-hal yang bersifat rohani. Oleh karena itu, sekalipun dipenjarakan, ia mampu bersukacita, bahkan memotivasi orangorang percaya lainnya untuk bersukacita pula. Marilah kita lihat hal-hal yang Paulus anggap sebagai alasanalasan untuk bersukacita. Bagilah murid-murid ke dalam tiga kelompok. Kelompok 1 dan 2 akan bertanggung jawab terhadap Flp. 1 dan 2. Kelompok 3 akan bertanggung jawab terhadap Flp. 3 dan 4. Inilah tugasnya: Pilihlah ayat-ayat yang mengandung kata ‘sukacita’ atau kata yang bermakna kata yang serupa. Bagi tiap-tiap ayat itu, tulislah apa alasan bagi sukacita atau makna kata yang serupa di dalam tempat yang tersedia. Jawaban: 1:4 Bersukacita bahwa jemaat di Filipi bersama dengannya berada di dalam persekutuan Injil 1:18 Bersukacita atas Injil yang diberitakan 1:25 Bersukacita dalam iman 2:2 Dipenuhi sukacita bila para jemaat sehati sepikir
ix4
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
2:16
kiranya Paulus dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah 2:17-18 Bersukacita sekalipun darahku dicurahkan pada korban 2:28 Bersukacita saat melihat saudara seiman 3:1 Bersukacita dalam Tuhan 4:1 Bersukacita dalam saudara-saudari seiman 4:4 Bersukacita senantiasa 4:10 Bersukacita dalam perhatian jemaat terhadap dirinya CATATAN: Anda perlu menjelaskan setiap ayat dengan singkat dan jelas.
(Pandanglah pada Yesus, pandang wajah-Nya yang mulia. Sungguh hampa pengharapan dunia, karna sinar kemuliaan-Nya.)
Untuk menerima sukacita adalah senantiasa memikirkan hal-hal yang dari Allah dan diri Allah sendiri. Kita telah melihat bagaimana Paulus berbuat dengan tepat, yaitu mengabaikan penderita-annya. Dengan demikian, kita mampu mengatasi permasalahan yang ada pada diri kita. Salah satu pasal di dalam mazmurnya, Daud berdoa agar Allah berkenan melepaskannya dari permasalahan yang ada, dengan menuntunnya ke gunung batu yang terlalu tinggi baginya (Mzm. 61:2-3). Menurut kalian, apakah maksud dari ‘dituntun ke gunung batu yang terlalu tinggi baginya’ itu? Untuk memahami ayat ini perlu membayangkan diri kita sedang memanjat suatu bukit atau bangunan yang sungguh tinggi. Bila kita melihat ke bawah dari suatu ketinggian yang kita telah panjati, apakah yang kita akan perhatikan? Banyak hal akan terlihat lebih kecil dari sebelumnya. Untuk inilah Daud berdoa, agar berada di gunung batu yang tinggi hingga dapat mengatasi masalahnya. Hal besar akan tampak menjadi lebih kecil ketika melihatnya dari suatu tempat yang lebih tinggi. Demikian pula, ketika berhadapan dengan kesulitan, kita seharusnya berdoa kepada Allah, seperti yang Daud perbuat, untuk membawa kita ke suatu tempat yang lebih tinggi, sehingga kita melihat segala kesulitan itu tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang besar. Demikianlah, Paulus merupakan contoh yang patut diteladani bagi kita.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 5
pelajaran
1
Pemahaman
Sukacita dalam Masa-Masa Sulit
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Kitab Filipi merupakan sebuah surat yang ditulis Paulus kepada jemaat di Filipi. Kitab ini kadang dikenal sebagai surat sukacita. Dalam surat yang singkat ini, Paulus menggunakan kata ‘sukacita’ banyak sekali. Sukacita merupakan suatu topik yang jelas dari surat ini.
SUKACITA atau kata yang bermakna serupa:
Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi selagi ia dipenjarakan di Roma. Marilah kita baca Flp. 1:7. Paulus memiliki hubungan yang erat dengan Allah, Ia berserah kepada Allah tidak peduli apapun yang terjadi. Dalam masa-masa penuh masalah dan derita, ia masih mampu berfokus kepada Allah dan hal-hal yang bersifat rohani. Oleh karena itu, sekalipun dipenjarakan, ia mampu bersukacita, bahkan memotivasi orang-orang percaya lainnya untuk bersukacita pula. Marilah kita lihat hal-hal yang Paulus anggap sebagai alasan-alasan untuk bersukacita. Bagilah murid-murid ke dalam tiga kelompok. Kelompok 1 dan 2 akan bertanggung jawab terhadap Flp. 1 dan 2. Kelompok 3 akan bertanggung jawab terhadap Flp. 3 dan 4. Inilah tugasnya: Pilihlah ayat-ayat yang mengandung kata ‘sukacita’ atau kata yang bermakna kata yang serupa. Bagi tiap-tiap ayat itu, tulislah apa alasan bagi sukacita atau makna kata yang serupa di dalam tempat yang tersedia.
1
Lembar Kerja # 2 Ketika sedang menderita, kita harus menyadari bahwa pasti ada sebuah alasan yang positif di balik apa yang sedang kita alami. Banyak orang-orang kudus di masa yang lalu telah mengalami masa-masa sulit dan akhirnya menyadari bahwa Allah mempunyai suatu tujuan yang baik dengan mengizinkan mereka mengalami penderitaan itu. Alkitab memberitahukan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Rm. 8:28). Karena Allah tahu yang terbaik, kita seharusnya senantiasa bertahan dan bersukacita bahkan dalam masa-masa yang sulit sekalipun. Sekarang, marilah kita melihat beberapa orang kudus yang sebenarnya mempelajari dan memperoleh sesuatu dari penderitaan mereka. Untuk setiap ayat Alkitab yang diberikan berikut, tulislah apa sasaran terbaik yang ada di balik penderitaan itu: 1. Mzm. 119:67 – “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.” (Jawaban: Sang penulis mungkin Daud. Ia ingin menyampaikan penderitaan yang membuat kita teringat kepada Allah dan rencana-Nya.)
ix6
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rm. 8:28)
2.
Yusuf Sebagai seorang muda, Yusuf dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya. Ia menjadi budak di suatu negeri yang asing. Lalu, ia dituduh berbuat yang tidak senonoh, sehingga dimasukkan ke penjara. Semua penderitaannya berakhir, saat ia menjadi seorang yang berkuasa di Mesir, di mana akhirnya ia dapat melihat masa depan yang cerah, apakah yang ia katakan? Bacalah dalam Kej. 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah merekarekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Jawaban: Penderitaan Yusuf membuat orangorang Israel diselamatkan selama masa kelaparan. Bila Yusuf tidak pernah dimasukkan ke penjara, ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menafsirkan mimpi Firaun dan tidak akan pernah diangkat ke suatu posisi yang berkuasa untuk memberikan makanan kepada orangorangnya.)
3.
Ayub Suatu hari, Ayub kehilangan semua kepunyaannya (unta, domba, keledai, hamba dan anak-anaknya). Lalu, ia ditindas dengan barah yang membusuk di seluruh tubuhnya. Ketika teman-temannya mengunjungi dan berkabung bersamanya, mereka begitu terkejut terhadap apa yang terjadi kepada Ayub, hingga mereka duduk tanpa berkata apaapa selama tujuh hari tujuh malam. Tetapi, akhir dari semuanya itu, Ayub menyadari bahwa Allah mempunyai suatu sasaran yang lebih baik dengan membiarkannya menderita. Marilah kita lihat apakah yang Ayub katakan: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas...Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayb. 23:10; 42:5) (Jawaban: Ayub menderita hingga ia dapat menjadi seorang yang lebih baik. Selain itu, ia mengenal Allah lebih erat daripada sebelumnya, Allahpun memberikan berkat dua kali lipat ke dalam kehidupan Ayub. Bila perlu, jelaskan apa
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 7
saja yang Ayub terima dari Allah selain 7 anak lakilaki dan 3 anak perempuan (Ayb. 42:10,12-15). Para Rasul Suatu kali terjadi, saat Petrus dan rasul lainnya sedang memberitakan Injil kepada orang banyak, mereka ditangkap dan dipukuli. Sekalipun diperlakukan dengan tidak layak oleh orang-orang Farisi, Petrus dan rasul lainnya masih mempertahankan tekad mereka untuk tetap memberitakan Injil. Apakah pendapat mereka mengenai penderitaan? Bacalah dalam Kis. 5:41. (Jawaban: Mereka menganggapnya dengan gembira, karena telah dianggap layak untuk menderita bagi Tuhan Yesus Kristus.)
5.
Paulus Kita tahu bahwa tidak hanya dipenjarakan, Paulus mengalami penderitaan karena Tuhan, tetapi lebih dari pada itu. Ia dipukuli, dicambuk dan dilempari dengan batu. Ia pun mengalami karam kapal, difitnah dan lain sebagainya. Ia menanggapi semuanya itu dengan sikap yang benar. Marilah kita lihat salah satu cara bagaimana Paulus memandang penderitaan yang ada. Bacalah dalam 2 Kor. 1:4. (Jawaban: Kita akan mengetahui bagaimana memberi perhatian dan penghiburan kepada sesama yang sedang mengalami masalah, karena kita sendiri pernah mengalaminya penderitaan serupa dan menerima penghiburan dari Allah.)
“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
pelajaran
(Ayb. 23:10)
1
Lembar Kerja # 1
Pemahaman
Sukacita dalam Masa-Masa Sulit
Alkitab
pelajaran
4.
1
Lembar Kerja # 2
Segala Sesuatu Turut Bekerja untuk Kebaikan Bagi yang Mengasihi Allah
Sekarang, marilah kita melihat beberapa orang kudus yang sebenarnya mempelajari dan memperoleh sesuatu dari penderitaan mereka. Untuk setiap ayat Alkitab yang diberikan berikut, tulislah apa sasaran terbaik yang ada di balik penderitaan itu:
?
Mzm. 119:67 – “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.” Sasaran Kebaikan:
_________________________________ _________________________________ _________________________________
Pemahaman
Sukacita dalam Masa-Masa Sulit
Alkitab
Segala Sesuatu Turut Bekerja untuk Kebaikan Bagi yang Mengasihi Allah
Ayub Suatu hari, Ayub kehilangan semua kepunyaannya (unta, domba, keledai, hamba dan anak-anaknya). Lalu, ia ditindas dengan barah yang membusuk di seluruh tubuhnya. Ketika teman-temannya mengunjungi dan berkabung bersamanya, mereka begitu terkejut terhadap apa yang terjadi kepada Ayub, hingga mereka duduk tanpa berkata apa-apa selama tujuh hari tujuh malam. Tetapi, akhir dari semuanya itu, Ayub menyadari bahwa Allah mempunyai suatu sasaran yang lebih baik dengan membiarkannya menderita. Marilah kita lihat apakah yang Ayub katakan: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas...Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayb. 23:10; 42:5) Sasaran Kebaikan: ___________________________________________________________
Yusuf Sebagai seorang muda, Yusuf dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya. Ia menjadi budak di suatu negeri yang asing. Lalu, ia dituduh berbuat yang tidak senonoh, sehingga dimasukkan ke penjara. Semua penderitaannya berakhir, saat ia menjadi seorang yang berkuasa di Mesir, di mana akhirnya ia dapat melihat masa depan yang cerah, apakah yang ia katakan? Bacalah dalam Kej. 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah merekarekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Sasaran Kebaikan:
________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________
___________________________________________________________
Para Rasul Suatu kali terjadi, saat Petrus dan rasul lainnya sedang memberitakan Injil kepada orang banyak, mereka ditangkap dan dipukuli. Sekalipun diperlakukan dengan tidak layak oleh orang-orang Farisi, Petrus dan rasul lainnya masih mempertahankan tekad mereka untuk tetap memberitakan Injil. Apakah pendapat mereka mengenai penderitaan? Bacalah dalam Kis. 5:41. Sasaran Kebaikan: __________________________
Paulus Kita tahu bahwa tidak hanya dipenjarakan, Paulus mengalami penderitaan karena Tuhan, tetapi lebih dari pada itu. Ia dipukuli, dicambuk dan dilempari dengan batu. Ia pun mengalami karam kapal, difitnah dan lain sebagainya. Ia menanggapi semuanya Itu dengan sikap yang benar. Marilah kita lihat salah satu cara bagaimana Paulus memandang penderitaan yang ada. Bacalah dalam 2 Kor. 1:4. Sasaran Kebaikan: __________________________
__________________________ __________________________
2
ix8
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
3
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Hari ini, kita mungkin tidak mendengar para jemaat yang menderita seperti mereka yang tercatat di dalam Alkitab, seperti dilempari dengan batu atau kehilangan segala sesuatu dalam satu hari. Bagaimanapun, ada banyak jemaat sekarang ini yang menghadapi masa-masa sulit di dalam kehidupan mereka, tetapi masih mampu menerima penghiburan atau menemukan sukacita di dalam Tuhan. Marilah kita lihat beberapa kesaksian mereka itu.
“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayb. 42:5)
Kesaksian # 1 Ada seorang saudari yang begitu setia dalam memegang hari Sabat. Sebagai hasilnya, ia kehilangan beberapa temannya. Mereka tidak lagi mengundangnya ke pesta, yang kebanyakan jatuh pada hari Sabtu. Mereka beranggapan bahwa saudari ini bukanlah macam teman mereka. Ia merasa begitu sedih dan mencurahkan perasaan hatinya kepada saudari seiman lainnya. Lalu, saudari seiman ini memberi penghiburan dan mengingatkannya bahwa adalah suatu kemuliaan bila seseorang itu dapat mampu memegang perintah Allah. Kesaksian # 2 Seorang saudara seiman memahami amanatnya untuk memberitakan Injil kepada teman-temannya. Ketika ia berbicara tentang beberapa pengajaran dasar keselamatan dari Alkitab (seperti Sakramen Baptisan Air untuk pengampunan dosa), temannya ini tidak dapat menyetujuinya. Mereka bahkan berpendapat bahwa saudara ini telah tersesat. Tetapi saudara ini tidak goyah ataupun gentar. Ia ingat kata-kata dari seorang rasul, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kis. 5:29). Kesaksian # 3 Seorang saudari pernah mengalami kecelakaan, yang meninggalkan bekas luka pada wajahnya. Ia begitu sedih selama masa-masa itu. Setelah beberapa tahun berlalu, ia mulai sadar bahwa karena kecelakaan itulah, ia menjadi kurang menaruh perhatian kepada perihal jasmani. Ia mulai mengetahui bagaimana bersyukur kepada Allah yang telah menuntun dirinya lebih dekat kepada-Nya dan belajar bahwa Allah adalah satu-satunya hal yang paling penting di dalam hidupnya.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 9
“Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.” (Ayb. 23:12)
10 ix
Kesaksian # 4 Seorang saudari (yang telah meninggal) terserang kanker. Ia menghadapi banyak kesakitan, sekalipun mendapatkan perawatan medis yang baik. Suatu hari, seperti biasa terbaring di ranjang sebuah rumah sakit, ia memandang ke luar dari jendela dan mulai berpikir mengenai banyak hal. Air matapun mulai mengalir ke pipinya. Anaknya laki-laki masuk dan menanyakan keadaannya, apakah ibu sedang kesakitan? Sang ibu terkejut mendengar suara lemah lembut itu dan memberitahukan bahwa ia menangis karena merasa benar-benar terharu oleh kasih karunia Allah atas dirinya. Allah telah memberkatinya dengan sebuah keluarga yang baik dan semua anaknya telah menjadi dewasa sekarang. Lebih daripada itu, ia mampu bersukacita, seperti merasakan damai sejahtera dan ketenangan dari dalam ruang perawatan, bahwa betapa ajaibnya ciptaan Allah itu – rerumputan yang hijau, pohon-pohon yang indah. Ia beritahukan anaknya bahwa dirinya merasa puas dan bahagia dengan hidupnya sekarang ini. Kesaksian # 5 Ada seorang saudara yang lumpuh dari bagian leher ke bawah, yang disebabkan oleh sebuah kecelakaan mobil. Setelah kecelakaan itu, ia kehilangan pekerjaannya dan ibu angkatnya, orang yang terdekat dalam hidupnya, meninggalkannya. Ia begitu kesepian, putus asa dan harus memelihara dirinya tanpa bantuan siapapun juga. Suatu hari, beberapa jemaat mendengar keadaan saudara ini dan memberitakan Injil kepadanya. Saudara ini menjadi percaya dan setelah mempelajari Kebenaran, iapun dibaptis. Sekalipun kondisi jasmaninya menunjukkan perkembangan yang berarti setelah berkali-kali berdoa, tetapi masih saja ia merasakan kesepian dan tertekan. Suatu malam, ia bermimpi bahwa dirinya berada di dalam surga dan mendengar para malaikat menyanyikan pujian yang begitu indahnya. Ia merasakan sukacita dan damai sejahtera yang tidak terlukiskan saat mendengar pujian itu. Lalu, ia meminta agar para malaikat itu mengajari pujian itu. Para malaikat itu menuliskan syair pujian itu kata demi kata kepadanya. Saat terbangun, saudara ini berusaha untuk tetap mengingat pujian itu dan menyanyikannya di hadapan pendeta, yang kemudian menuliskan syair dan
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
nadanya. Pujian itu kemudian dibagikan kepada banyak saudara-saudari dari gereja kami di berbagai negara. Banyak orang yang merasa terhibur oleh pujian itu. Salah satu syair dari pujian ini seperti berikut: “Saat masa-masa kamu seorang diri, Yesus senantiasa berada di sampingmu. Percayalah kepadaNya dengan sepenuh hati, Ia akan menopang dirimu.”
pelajaran
Inilah beberapa kesaksian yang begitu indah dari para jemaat kita. Apakah kalian memiliki kesaksian lain untuk dibagikan? Mungkin kailan pernah mendengar kesaksian yang serupa. Bagikanlah kesaksian itu kepada teman-teman kelasmu.
1
Aplikasi
Sukacita dalam Masa-Masa Sulit
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
KESAKSIAN Kesaksian # 1 Ada seorang saudari yang begitu setia dalam memegang hari Sabat. Sebagai hasilnya, ia kehilangan beberapa temannya. Mereka tidak lagi mengundangnya ke pesta, yang kebanyakan jatuh pada hari Sabtu. Mereka beranggapan bahwa saudari ini bukanlah macam teman mereka. Ia merasa begitu sedih dan mencurahkan perasaan hatinya kepada saudari seiman lainnya. Lalu, saudari seiman ini memberi penghiburan dan mengingatkannya bahwa adalah suatu kemuliaan bila seseorang itu dapat mampu memegang perintah Allah.
Kesaksian # 2 Seorang saudara seiman memahami amanatnya untuk memberitakan Injil kepada teman-temannya. Ketika ia berbicara tentang beberapa pengajaran dasar keselamatan dari Alkitab (seperti Sakramen Baptisan Air untuk pengampunan dosa), temannya ini tidak dapat menyetujuinya. Mereka bahkan berpendapat bahwa saudara ini telah tersesat. Tetapi saudara ini tidak goyah ataupun gentar. Ia ingat kata-kata dari seorang rasul, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kis. 5:29).
Kesaksian # 4 Seorang saudari (yang telah meninggal) terserang kanker. Ia menghadapi banyak kesakitan, sekalipun mendapatkan perawatan medis yang baik. Suatu hari, seperti biasa terbaring di ranjang sebuah rumah sakit, ia memandang ke luar dari jendela dan mulai berpikir mengenai banyak hal. Air matapun mulai mengalir ke pipinya. Anaknya laki-laki masuk dan menanyakan keadaannya, apakah ibu sedang kesakitan? Sang ibu terkejut mendengar suara lemah lembut itu dan memberitahukan bahwa ia menangis karena merasa benarbenar terharu oleh kasih karunia Allah atas dirinya. Allah telah memberkatinya dengan sebuah keluarga yang baik dan semua anaknya telah menjadi dewasa sekarang. Lebih daripada itu, ia mampu bersukacita, seperti merasakan damai sejahtera dan ketenangan dari dalam ruang perawatan, bahwa betapa ajaibnya ciptaan Allah itu – rerumputan yang hijau, pohon-pohon yang indah. Ia beritahukan anaknya bahwa dirinya merasa puas dan bahagia dengan hidupnya sekarang ini.
Kesaksian # 5 Ada seorang saudara yang lumpuh dari bagian leher ke bawah, yang disebabkan oleh sebuah kecelakaan mobil. Setelah kecelakaan itu, ia kehilangan pekerjaannya dan Ibu angkatnya, orang yang terdekat dalam hidupnya, meninggalkannya. Ia begitu kesepian, putus asa dan harus memelihara dirinya tanpa bantuan siapapun juga. Suatu hari, beberapa jemaat mendengar keadaan saudara ini dan memberitakan Injil kepadanya. Saudara ini menjadi percaya dan setelah mempelajari Kebenaran, iapun dibaptis. Sekalipun kondisi jasmaninya menunjukkan perkem-bangan yang berarti setelah berkali-kali berdoa, tetapi masih saja ia merasakan kesepian dan tertekan. Suatu malam, ia bermimpi bahwa dirinya berada di dalam surga dan mendengar para malaikat menyanyikan pujian yang begitu indahnya. Ia merasakan sukacita dan damai sejahtera yang tidak terlukiskan saat mendengar pujian itu. Lalu, ia meminta agar para malaikat itu mengajari pujian itu. Para malaikat itu menuliskan syair pujian itu kata demi kata kepadanya. Saat terbangun, saudara ini berusaha untuk tetap mengingat pujian itu dan menyanyikannya di hadapan pendeta, yang kemudian menuliskan syair dan nadanya. Pujian itu kemudian dibagikan kepada banyak saudarasaudari dari gereja kami di berbagai negara. Banyak orang yang merasa terhibur oleh pujian itu. Salah satu syair dari pujian ini seperti berikut: “Saat masa-masa kamu seorang diri, Yesus senantiasa berada di sampingmu. Percayalah kepada-Nya dengan sepenuh hati, Ia akan menopang dirimu.”
“Taatilah Allah”
Kesaksian # 3 Seorang saudari pernah mengalami kecelakaan, yang meninggalkan bekas luka pada wajahnya. Ia begitu sedih selama masa-masa itu. Setelah beberapa tahun berlalu, ia mulai sadar bahwa karena kecelakaan itulah, ia menjadi kurang menaruh perhatian kepada perihal jasmani. Ia mulai mengetahui bagaimana bersyukur kepada Allah yang telah menuntun dirinya lebih dekat kepada-Nya dan belajar bahwa Allah adalah satu-satunya hal yang paling penting di dalam hidupnya.
4
Aktivitas Pesan Penghiburan dalam Sebuah Botol Ketika menderita, mudah bagi kita untuk beranggapan bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang mengerti atau peduli terhadap keadaan kita. Bagaimanapun, kita dapat pastikan bahwa Allah peduli terhadap kita. Alkitab sebenarnya memberitahukan bahwa Allah ingat dan peduli terhadap setiap air mata yang kita jatuhkan, bahkan Ia menampungnya dalam sebuah botol. Marilah kita lihat ayat berikut di dalam Mzm. 56:9 – “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu.” Jadi, Allah benar-benar peduli terhadap kita.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 11
Dalam bagian Aktivitas hari ini, kita akan membuat botol penghiburan. Murid-murid dapat menggunakannya sebagai sebuah hiasan di dalam kamar atau rumah untuk mengingatkan mereka bahwa Allah peduli selagi kita menderita. Jadi, kita seharusnya senantiasa bersukacita di dalam Tuhan. Selain itu, kita dapat gunakan botol ini sebagai sebuah hadiah bagi mereka yang sedang dalam penderitaan, sehingga mereka pun dapat diingatkan bahwa setiap air mata yang mengalir, Allah memperhitungkannya, bahkan menaruhnya ke dalam kirbat-Nya.
“Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.” (Ayb. 23:11)
Bagian A: Bahan 1. Cukuplah beberapa botol beling atau plastik bagi murid-murid. (Anda dapat meminta murid-murid untuk membawa sendiri botol-botol itu). Botol-botol itu seharusnya mempunyai lubang yang cukup besar, sehingga jari-jari mereka dapat menaruh suatu pesan ke dalamnya. Botol-botol itu janganlah berkapasitas lebih dari 330 ml agar tampak menarik dan indah. 2. Pita atau bahan sejenisnya untuk menghiasi bagian luar dari botol. 3. Spidol permanen untuk menulis atau menggambar pada permukaan botol. 4. Bahan lainnya yang dapat pula dipakai untuk menghiasi botol (sesuai dengan acuan dan kreatifitas sang guru). 5. Dapatkan lembaran kertas berwarna (atau kertas hias) berukuran 5 x 5 inci untuk menuliskan sebuah pesan penghiburan yang akan dimasukkan ke botol. Setiap murid seharusnya mempunyai dua lembar kertas. Bagian B: Petunjuk 1. Hiasilah botol-botol itu sesuai dengan pilihan dari sang guru dan murid-murid. 2. Lipatlah kertas hias untuk mengisi setengah atau sepertiga bagian dari botol. Kertas hias ini mewakili alir mata bagi teman-teman, yang begitu berharga di hadapan Allah. 3. Biarkan murid-murid menulis Mzm. 56:9 pada salah satu lembar kertas berwarna atau kertas hias. Gulunglah kertas itu dan taruhlah ke dalam botol hias itu.
12 ix
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
4. Setiap murid akan memilih ayat Alkitab lainnya atau menuliskan beberapa kata penghiburan pada lembar kertas berwarna atau kertas hias. Demikian pula, gulunglah kertas itu dan masukkan ke botol hias itu.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 21 – 23
Kita hidup di dalam dunia yang tidak sempurna. Sekalipun kita adalah anak-anak Allah, masa-masa sulitpun tidak dapat kita hindari. Bagaimanapun, dari teladan orang-orang kudus dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan hari ini, kita mengetahui bahwa kita dapat menerima sukacita dari Tuhan, bila kita tahu bagaimana bersandar kepada-Nya dan memandangNya. Kita tahu bahwa Ia mempunyai sasaran kebaikan yang mengizinkan kita untuk menghadapi penderitaan. Oleh karena itu, marilah kita mengingat selalu untuk memohon pertolongan dan penghiburan dari Allah. Akhirnya, marilah kita baca dalam 1 Pet. 5:7 – “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 13
14 ix
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
2
Sukacita dalam Melayani Sesama
GARIS BESAR Kitab Bacaan Flp. 2; Mat. 20:21-28; Mrk. 9:35; 19:42-45; 1 Kor. 9:19 Kebenaran Alkitab Dalam Kerajaan Allah, yang Ia paling senangi adalah mereka yang rendah hati dan mau melayani. Tujuan Pelajaran 1. Membangun perilaku yang benar saat kita melayani. 2. Belajar banyak cara agar kita dapat melayani Allah dan sesama. Ayat Hafalan “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat. 20:28)
Latar Belakang Alkitab Melalui kehidupan Tuhan Yesus Kristus di dunia, satu-satunya sasaran yang Ia lakukan adalah melayani dan bukan dilayani. Ini suatu tindakan kemanusiaan yang sempurna bahwa Allah, yang di atas semua, yang menciptakan semua, rela menjadi manusia dan turun ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan yang tidak selayaknya dan melayani kita. Flp. 2:5-8 menasihati agar kita mempunyai perilaku yang sama seperti Tuhan Yesus perbuat, yaitu menjadi seorang hamba. Dalam pasal yang sama, Paulus menyebutkan Epafroditus dan Timotius, dua orang yang setia, yang melayaninya, telah membuktikan dukungannya terhadap pelayanan Paulus dalam pemberitaan Injil. Paulus pun bertekad untuk melayani sesama. Ia berkata, “Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang” (1 Kor. 9:19). Ia siap mengorbankan dirinya, darahnya siap dicurahkan pada korban (Flp. 2:17). Demi menyelamatkan banyak jiwa, ia menderita kesukaran begitu banyaknya (2 Kor. 11). Ada banyak cara agar kita dapat melayani. Dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, Alkitab penuh dengan manusia yang melayani Allah dan sesama.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 15
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan.” (Rm. 12:13)
1x 16
Tanpa kasih, mustahil untuk melayani sesama dengan rela hati. Saat Tuhan Yesus Kristus berada di dunia, Ia mencurahkan segala usaha-Nya ke dalam pelayanan untuk menolong umat manusia kembali kepada-Nya. Perwujudan terakhir dari kasih-Nya bagi kita adalah dengan pengorbanan diri-Nya di kayu salib. Seperti pujian # 449 dalam Kidung Rohani katakan, “Kasih ajaib! Oh, mungkinkah Tuhan mati ganti aku?” Sungguh, mungkinkah Allah yang Maha besar, Pencipta, bersedia melayani ciptaan-Nya sepanjang hidup-Nya dan kemudian mati bagi mereka? Dikatakan bahwa ketika seseorang mengasihi dengan begitu dalamnya, maka tidak akan ada sungutsungut ataupun keluh kesah. Inilah gambaran yang sempurna dari kasih seorang ibu. Kebanyakan ibu-ibu bersedia melakukan apapun yang mendatangkan kebaikan bagi anak-anaknya. Tahun demi tahun, mereka terbebani dan menderita tanpa mengharapkan adanya balasan. Mereka dengan tulus hati dan penuh kasih sayang mengasuh anak-anak mereka, bahkan bersukacita saat melakukannya. Dalam dunia ini, kasih telah semakin dingin dan semua motivasi untuk melakukan hal-hal itu hanyalah tertuju kepada kepentingan pribadi. Sepertinya diri kita belum dapat menjadi pribadi yang memberikan sesuatu dengan cuma-cuma. Oleh karena itu, kita harus memohon Allah untuk membentuk hati kita menjadi murah hati dan suka memberi. Sebagai seorang guru Pendidikan Agama, perbuatan kasih kita memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kasih dan perkembangan rohani muridmurid daripada perkataan pengajaran kita. Kasih adalah buah Roh Kudus, yang kita harus hasilkan agar menjadi hamba dan contoh yang baik kepada muridmurid.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Mengenai Murid Anda Alkitab
Murid-murid dapat memandang perhambaan dengan pengertian yang negatif. Ini disebabkan oleh dunia di sekitar mereka menghargai kekuasaan, tingkat sosial dan kemewahan dari seseorang. Untuk menghadapi ini semua, kita perlu mengajari mereka berbagai jalan Allah yang melayani sesama. Motivasilah mereka untuk berdoa dengan ucapan syukur bagi semua berkat yang Allah telah limpahkan ke atas mereka dan sesama. Orang-orang yang tersentuh oleh rencana kasih Allah ini akan lebih mudah mengintrospeksi diri terhadap keinginan mereka yang terdahulu dan berfokus pada bantuan dan pemberian kepada sesama. Mereka pun akan merasakan sukacita dalam proses pelayanan terhadap sesama. Murid-murid belajar yang terbaik dari orangorang yang mereka anggap sebagai teladan. Orangorang ini dapat ditemukan dari Alkitab atau kesaksian. Anda pun merupakan orang yang mereka anggap sebagai teladan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengintrospeksi diri dan memastikan bahwa kita adalah contoh yang baik mengenai perhambaan. Dengan melanjutkan aktivitas ini merupakan suatu jalan yang baik untuk menunjukkan murid-murid, di mana mereka dapat melayani (di gereja, di rumah, di sekolah atau di mana saja) dan bagaimana mereka melayani (dengan membersihkan, memberi perhatian kepada saudara-saudari seiman, membantu temanteman di kelas dan lain sebagainya).
Persiapkan Hati Murid
Katakan ini kepada murid-murid: Apakah maksud dari kata ‘hamba’ yang timbul di dalam pikiran kalian? Tuliskan sedikitnya tiga hal yang dimaksudkan dan bagikan itu agar kita dapat mencatatkannya di papan tulis. Dalam pelajaran hari ini, kita akan melihat apa yang Allah telah katakan mengenai menjadi seorang hamba. Dalam Mat. 20:21-28, Yohanes dan Yakobus, beserta ibu mereka, menghampiri Yesus Kristus. Ibu mereka meminta agar Tuhan Yesus mengizinkan kedua anaknya untuk duduk di sebelah kanan dan kiriNya untuk bersama-sama memerintah dengan Tuhan Yesus di dalam kerajaan-Nya. Permintaan ini menyatakan bahwa mereka lebih tertarik memerintah orang banyak daripada melayaninya. Yesus Kristus menegaskan bahwa untuk menjadi yang terbesar, ia harus menjadi hamba.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 17
Kita sekarang akan membandingkan pandangan kalian dengan Alkitab mengenai perhambaan dengan melihat kehidupan Yesus Kristus secara rinci. Kita pun akan melihat contoh lainnya dari mereka yang melayani Allah dan sesama. Marilah kita teladani jejak mereka.
Pemahaman Alkitab
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
1x 18
Lembar Kerja # 1 Marilah kita lihat kepada Alkitab. Bacalah Flp. 2:5-7 – “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.” Dapatkah kalian mengingat beberapa kejadian di dalam kehidupan Tuhan Yesus, di mana Ia menunjukkan diri-Nya sebagai hamba terhadap semua orang? (Murid-murid dapat menanggapinya secara bebas dan Anda seharusnya memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap tanggapan mereka itu.) Marilah kita membaca mengenai beberapa kejadian di dalam kehidupan Tuhan Yesus untuk melihat bagaimana Ia menunjukkan diri-Nya sebagai salah seorang yang melayani sesama, tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka. Perbuatan Tuhan Yesus Kristus Mat. 15:30-38 (menyembuhkan yang lumpuh, yang buta, yang bisu dan masih banyak yang lain dan memberi mereka makan pula) Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (belas kasih, peduli terhadap kebutuhan jasmani mereka) Mrk. 1:40-42 (menyembuhkan yang kusta, yang menderita pengucilan dari masyarakat setempat karena penyakitnya) Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (mengumpulkan mereka yang tertolak, memahami penderitaan dari seseorang yang terkena kusta)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Luk. 19:1-9 (menerima Zakheus yang dibenci oleh setiap orang, karena ia adalah seorang pemungut cukai) Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (menerima seorang yang dikucilkan dari masyarakat setempat dengan menunjukkan pengampunan dan kemurahan-Nya, memahami kesepian diri Zakheus) Yoh. 4:1-10 (memberitakan Injil kepada perempuan Samaria, yang hampir terkucilkan dari masyarakat orang Yahudi) Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (melihat kebutuhan perempuan ini demi keselamatan dirinya dengan berbicara dengannya, sekalipun orang Yahudi dan orang Samaria tidak berkomunikasi seorang dengan yang lainnya)
pelajaran
Kesimpulan: Yesus Kristus tidak memandang kedudukan-Nya sebagai Allah. Ia banyak menderita dan bekerja keras untuk memberitakan Injil dan menolong mereka yang memerlukan penyembuhan dan keselamatan dari pada-Nya. Ia tidak memandang kesalahan-kesalahan dari mereka yang Ia tolongi dan selamatkan. Yang menjadi persoalan bagi-Nya adalah kebutuhan mereka. Inilah kasih yang sejati, yang melayani semua orang.
2
Pemahaman
Sukacita dalam Melayani Sesama
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Marilah kita membaca mengenai beberapa kejadian di dalam kehidupan Tuhan Yesus untuk melihat bagaimana Ia menunjukkan diri-Nya sebagai salah seorang yang melayani sesama, tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka.
38 Mat. 15:30-
Mrk. 1:40
-42
Yoh. 4:1-10
Luk. 19:1-9
Yesus Kristus tidak memandang kedudukanNya sebagai Allah. Ia banyak menderita dan bekerja keras untuk memberitakan Injil dan menolong mereka yang memerlukan penyembuhan dan keselamatan dari pada-Nya. Ia tidak memandang kesalahan-kesalahan dari mereka yang Ia tolongi dan selamatkan. Yang menjadi persoalan bagi-Nya adalah kebutuhan mereka. Inilah kasih yang sejati, yang melayani semua orang.
5
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 19
Lembar Kerja # 2 Contoh Pelayanan yang Ditunjukkan oleh Para Pekerja Allah Dalam Flp. 2, ada dua nama yang disebutkan. Mereka adalah orang-orang yang melayani Paulus dalam pelayanan pemberitaan Injil. Apakah kalian mengetahui siapa mereka itu? (Timotius dan Epafroditus) Kita sekarang akan melihat apa yang mereka lakukan dan temukanlah kaitannya dengan diri kalian hari ini dalam pelayanan kalian kepada sesama. (Catatan kepada guru: Untuk latihan ini, Anda harus membimbing murid-murid lebih dekat lagi. Kata-kata dalam tanda kurung adalah beberapa saran. Anda boleh menambahkan lebih rinci daripada yang mereka harapkan.)
(Sebagai muridmurid Yesus, kita seharusnya makin menghargai kasih Allah kepada kita.)
Bagaimana Timotius melayani sesama? Bacalah Flp. 2:20 – sungguh-sungguh memperhatikan jemaat Bagaimana saya dapat lakukan hal yang sama pada hari ini? Apakah maksudnya sungguh-sungguh memperhatikan jemaat? (menjadi teman mereka, terutama yang tidak pandai bergaul dan yang tidak mempunyai banyak teman di gereja. Kita hanya dapat mengetahui kebutuhan sesama, bila menjadi teman mereka, mencoba yang terbaik untuk membantu mereka dalam apapun yang mereka butuhkan, seperti kebutuhan jasmani, membantu pekerjaan sekolah, mendoakan mereka dengan sungguh-sungguh.) Bacalah Flp. 2:2 – melayani Paulus dalam pemberitaan Injil Bagaimana saya dapat lakukan hal yang sama pada hari ini? Apakah maksudnya melayani bersama dengan seorang pendeta dalam pemberitaan Injil? (melengkapi pelayanan pendeta dengan memberitakan Injil kapanpun kalian sempat, membawa para simpatisan saat Kebaktian Pengabaran Injil diselenggarakan, membantu mereka membukakan Alkitab selama kebaktian, membawa mereka hadir pada kebaktian umum, memotivasi mereka dalam iman, menjawab pertanyaan mereka perihal kepercayaan dasar bila kalian mengetahuinya dan bila tidak, dapat membawa mereka kepada guru kalian.)
20 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
(Kiranya kita semua belajar seperti Yesus, bersedia bertahan dalam penderitaan dan menyebarkan kehidupan pelayanan kepada sesama di sekitar kita.)
pelajaran
Bagaimana Epafroditus melayani Paulus? Bacalah Flp. 2:25 – melayani keperluan Paulus Bagaimana saya dapat lakukan hal yang sama pada hari ini? Apakah maksudnya melayani keperluan seorang pendeta? (bila pendeta tinggal di gereja setempat untuk memimpin suatu Kebaktian Kebangunan Rohani, pastikan bahwa kita jangan mengganggunya saat ia beristirahat, bantulah anggota keluarganya saat ia sedang melayani Allah.)
2
Sukacita dalam Melayani Sesama
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
________________________________ ________________________________
melayani Bagaimana Timotius sesama? Bacalah Flp. 2:20. at lakukan Bagaimana saya dap hari ini? hal yang sama pada sungguhApakah maksudnya tikan jemaat? sungguh memperha
________________________________ ________________________________ ________________________________
________________________________ ________________________________
melayani Bagaimana Timotius sesama? Bacalah Flp. 2:2. at lakukan Bagaimana saya dap hari ini? hal yang sama pada melayani berApakah maksudnya pemberitaan sama pendeta dalam Injil?
________________________________ ________________________________ ________________________________
________________________________ ________________________________
melayani Bagaimana Timotius sesama? Bacalah Flp. 2:25. lakukan Bagaimana saya dapat ini? hari hal yang sama pada melayani Apakah maksudnya keperluan pendeta?
________________________________ ________________________________ ________________________________
6
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Kalian telah mempelajari beberapa tokoh di Alkitab yang melayani sesama. Sekarang, tanyakan kepada diri kalian sendiri: Kepada siapakah saya dapat melayani? Bagaimana cara atau di manakah tempat saya dapat melayani sesama? Tulislah di tempat yang tersedia. (Murid-murid perlu menanggapi dan berbagi mengenai apa yang mereka telah tuliskan.) Saya (guru) berbuat sesuatu untuk berbagi dengan kalian semua pula. Ada beberapa kesaksian yang baik dari orang-orang yang telah memahami kasih Tuhan Yesus dan telah menunjukkan contoh yang luar biasa mengenai apa maksudnya melayani sesama itu. Marilah kita membaca kesaksian-kesaksian ini bersama:
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 21
“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” (Rm. 12:10)
22 1x
Kesaksian # 1 Ada seorang saudari yang berusia 40 tahun. Saat ia masih muda, ibunya sakit parah dan perlu seseorang yang senantiasa memelihara ibunya. Sekalipun ia bukan satu-satunya anak di dalam keluarga itu, tetapi ia adalah satu-satunya anak yang tidak menikah kemudian. Ia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab yang berat ini. Bertahun-tahun lamanya, ia tidak memikirkan pernikahan ataupun karirnya. Ia bersedia memelihara ibunya hingga meninggal. Sekarang, ia masih seorang diri. Ia tidak pernah berbicara banyak mengenai dirinya. Di gereja, ia tidak menonjolkan dirinya. Tetapi, satu hal bahwa ia membuat beberapa jemaat menjadi terharu terhadap dirinya. Setiap hari Sabat, sebelum kebaktian mulai, ia membersihkan lantai dan semua anak tangga di gereja. Ini pekerjaan yang sungguh melelahkan. Gereja di mana ia menghadiri kebaktian merupakan suatu bangunan yang besar. Ada empat tingkat. Ia tidak hanya membersihkan lantai gereja, ia pun mengambil kain lap untuk membersihkan pegangan tangga. Ia telah melakukan hal ini beberapa tahun lamanya. Kesaksian # 2 Ada seorang saudari yang ingin memotivasi seorang simpatisan untuk sering datang kebaktian. Simpatisan ini adalah seorang murid yang bukan berasal dari anggota gereja. Sepertinya lokasi gereja begitu jauh dari rumahnya, tidak ada jalan baginya untuk dapat bergabung pada kebaktian malam. Tetapi saudari ini menawarkan untuk mengantarnya pulang setiap kali kebaktian usai. Dengan cara ini, ia dapat pulang ke rumah lebih awal daripada bila naik kendaraan umum. Bertahun-tahun ia melakukan hal ini. Setelah beberapa tahun kemudian, simpatisan ini telah menjadi dewasa, ia dibaptis dan menjadi seorang saudari yang banyak membantu pekerjaan gereja. Ia senantiasa merasa bahwa imannya diteguhkan dari kebaktian malam yang telah dihadirinya saat masih menjadi simpatisan. Kebiasaan baik menghadiri kebaktian dan turut serta dalam pekerjaan gerejapun ditanamkan sejak dini. Bantuan dari saudari ini begitu nyata dalam kehidupan imannya. Sekarang, lebih daripada sepuluh tahun kemudian, ia masih berterima kasih kepada saudari yang dahulu telah mengajaknya ke gereja.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Rm. 12:11)
Kesaksian # 3 Suatu kali, ada seorang saudari yang berada dalam kesulitan keuangan. Ayahnya berbuat keliru dalam penanaman modal, sehingga ia berhutang. Saudari ini bahkan tidak mampu membayar uang sekolahnya untuk semester itu. Ia harus mengambil dua pekerjaan paruh waktu sekaligus untuk membantu keluarga. Beberapa saudara lainnya mempelajari situasinya dan menyerahkan sejumlah uang kepada saudari ini, agar ia dapat membayar uang sekolahnya. Sekalipun saudari ini berada dalam situasi yang sulit, ia masih dapat memperhatikan yang lainnya, yang berada dalam keadaan miskin, bahkan membantu mereka. Suatu kali, ia mendengar bahwa ada seorang saudari dari luar negeri yang sedang sekolah jatuh sakit dan tidak ada yang memperhatikan dia. Ia segera membawa suatu bungkusan yang terdiri dari makanan, obat-obatan dan beberapa keperluan sehari-hari kepada saudari yang sakit itu. Di balik persoalan hidupnya, ia masih tetap peduli terhadap yang lainnya, bahkan menunjukkan kasih yang besar kepada saudari yang sakit itu. Kesaksian # 4 Selama Seminar Teologia Pemuda Nasional (sama dengan Kursus Alkitab Dasar/Lanjutan di Indonesia), murid-murid harus mencuci pakaian mereka sendiri dan bergiliran untuk membersihkan kamar mandi bersama anggota kelompok mereka masing-masing. Jadwal pelajaran setiap harinya begitu padat. Oleh karena itu, beberapa jemaat dari gereja setempat sering kali memberikan bantuan yang terbaik untuk membuat kondisi kehidupan di sana senyaman mungkin bagi murid-murid, sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada pelajaran firman Allah yang diberikan. Belum lama ini, ada seorang saudari yang membantu memasak selama seminar itu berlangsung. Ia pun membersihkan kamar mandi, bahkan mencucikan pakaian semua peserta seminar itu. Saudari ini menjelaskan bahwa ia berharap para peserta seminar itu dapat menghabiskan waktu mereka dengan mempelajari firman Allah dengan baik dan tidak perlu menguatirkan perihal pakaian kotor mereka atau tugas rutin lainnya. Perbuatannya itu menyentuh hati semua peserta seminar pada tahun itu.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 23
(Rm. 12:1)
2
Aplikasi
Sukacita dalam Melayani Sesama
Kehidupan
pelajaran
pelajaran
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itulah ibadahmu yang sejati.”
Kesimpulan: Dalam beberapa kesaksian ini, kita melihat bahwa halhal yang orang-orang itu lakukan menunjukkan pelayanan mereka kepada Allah dan sesama yang bukan siapa-siapa. Dalam cara yang sederhana, perbuatan dari orang-orang ini telah membantu mereka yang memerlukan, sekaligus mengharukan mereka yang dibantu. Jadi, kita dapat lihat bahwa ada banyak cara bagi kita untuk melayani sesama. Kita tidak harus berada di kejauhan. Kesempatan pelayanan itu sesungguhnya ada di sekeliling kita.
2
Aplikasi
Sukacita dalam Melayani Sesama
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Lembar Kerja # 3
Contoh yang Baik dari Apa yang Dimaksudkan dengan Melayani kepada Sesama
Contoh yang Baik dari Apa yang Dimaksudkan dengan Melayani kepada Sesama
LIHAT!!!
LIHAT!!! Kesaksian # 2 Ada seorang saudari yang ingin memotivasi seorang simpatisan untuk sering datang kebaktian. Simpatisan ini adalah seorang murid yang bukan berasal dari anggota gereja. Sepertinya lokasi gereja begitu jauh dari rumahnya, tidak ada jalan baginya untuk dapat bergabung pada kebaktian malam. Tetapi saudari ini menawarkan untuk mengantarnya pulang setiap kali kebaktian usai. Dengan cara ini, ia dapat pulang ke rumah lebih awal daripada bila naik kendaraan umum. Bertahun-tahun ia melakukan hal ini. Setelah beberapa tahun kemudian, simpatisan ini telah menjadi dewasa, ia dibaptis dan menjadi seorang saudari yang banyak membantu pekerjaan gereja. Ia senantiasa merasa bahwa imannya diteguhkan dari kebaktian malam yang telah dihadirinya saat masih menjadi simpatisan. Kebiasaan baik menghadiri kebaktian dan turut serta dalam pekerjaan gerejapun ditanamkan sejak dini. Bantuan dari saudari ini begitu nyata dalam kehidupan imannya. Sekarang, lebih daripada sepuluh tahun kemudian, ia masih berterima kasih kepada saudari yang dahulu telah mengajaknya ke gereja.
Kesaksian # 1 Ada seorang saudari yang berusia 40 tahun. Saat ia masih muda, ibunya sakit parah dan perlu seseorang yang senantiasa memelihara ibunya. Sekalipun ia bukan satu-satunya anak di dalam keluarga itu, tetapi ia adalah satu-satunya anak yang tidak menikah kemudian. Ia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab yang berat ini. Bertahun-tahun lamanya, ia tidak memikirkan pernikahan ataupun karirnya. Ia bersedia memelihara ibunya hingga meninggal. Sekarang, ia masih seorang diri. Ia tidak pernah berbicara banyak mengenai dirinya. Di gereja, ia tidak menonjolkan dirinya. Tetapi, satu hal bahwa ia membuat beberapa jemaat menjadi terharu terhadap dirinya. Setiap hari Sabat, sebelum kebaktian mulai, ia membersihkan lantai dan semua anak tangga di gereja. Ini pekerjaan yang sungguh melelahkan. Gereja di mana ia menghadiri kebaktian merupakan suatu bangunan yang besar. Ada empat tingkat. Ia tidak hanya membersihkan lantai gereja, ia pun mengambil kain lap untuk membersihkan pegangan tangga. Ia telah melakukan hal ini beberapa tahun lamanya.
Kesaksian # 3 Suatu kali, ada seorang saudari yang berada dalam kesulitan keuangan. Ayahnya berbuat keliru dalam penanaman modal, sehingga ia berhutang. Saudari ini bahkan tidak mampu membayar uang sekolahnya untuk semester itu. Ia harus mengambil dua pekerjaan paruh waktu sekaligus untuk membantu keluarga. Beberapa saudara lainnya mempelajari situasinya dan menyerahkan sejumlah uang kepada saudari ini, agar ia dapat membayar uang sekolahnya. Sekalipun saudari ini berada dalam situasi yang sulit, ia masih dapat memperhatikan yang lainnya, yang berada dalam keadaan miskin, bahkan membantu mereka. Suatu kali, ia mendengar bahwa ada seorang saudari dari luar negeri yang sedang sekolah jatuh sakit dan tidak ada yang memperhatikan dia. Ia segera membawa suatu bungkusan yang terdiri dari makanan, obat-obatan dan beberapa keperluan sehari-hari kepada saudari yang sakit itu. Di balik persoalan hidupnya, ia masih tetap peduli terhadap yang lainnya, bahkan menunjukkan kazsih yang besar kepada saudari yang sakit itu.
Kesaksian # 4 Selama Seminar Teologia Pemuda Nasional (sama dengan Kursus Alkitab Dasar/Lanjutan di Indonesia), murid-murid harus mencuci pakaian mereka sendiri dan bergiliran untuk membersihkan kamar mandi bersama anggota kelompok mereka masing-masing. Jadwal pelajaran setiap harinya begitu padat. Oleh karena itu, beberapa jemaat dari gereja setempat sering kali memberikan bantuan yang terbaik untuk membuat kondisi kehidupan di sana senyaman mungkin bagi murid-murid, sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada pelajaran firman Allah yang diberikan. Belum lama ini, ada seorang saudari yang membantu memasak selama seminar itu berlangsung. Ia pun membersihkan kamar mandi, bahkan mencucikan pakaian semua peserta seminar itu. Saudari ini menjelaskan bahwa ia berharap para peserta seminar itu dapat menghabiskan waktu mereka dengan mempelajari firman Allah dengan baik dan tidak perlu menguatirkan perihal pakaian kotor mereka atau tugas rutin lainnya. Perbuatannya itu menyentuh hati semua peserta seminar pada tahun itu.
Dalam beberapa kesaksian ini, kita melihat bahwa hal-hal yang orang-orang itu lakukan menunjukkan pelayanan mereka kepada Allah dan sesama yang bukan siapa-siapa. Dalam cara yang sederhana, perbuatan dari orang-orang ini telah membantu mereka yang memerlukan, sekaligus mengharukan mereka yang dibantu. Jadi, kita dapat lihat bahwa ada banyak cara bagi kita untuk melayani sesama. Kita tidak harus berada di kejauhan. Kesempatan pelayanan itu sesungguhnya ada di sekeliling kita.
7
8
Aktivitas Melayani Sesama dalam Perbuatan Aktivitas ini membuktikan murid-murid bahwa mereka dapat melanjutkan pengalaman berbuat sesuatu bagi keadaan umum di gereja. Cara termudah dan ternyaman mungkin adalah mengatur murid-murid untuk melakukan beberapa tindakan pembersihan di dalam kelas atau gereja. Ini seharusnya menjadi usaha dari beberapa kelompok murid. Beberapa kemungkinan perbuatan melayani sesama: 1. Mencuci peralatan makan dan minum sehabis makan 2. Menyapu daun-daun yang jatuh (bila gereja mempunyai taman atau tempat terbuka)
24 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
3.
Membersihkan sampah lainnya dan memasukkan ke tempatnya.
Tergantung pada situasi di beberapa lokasi gereja, aktivitas ini dapat dilakukan dalam bentuk yang berbeda. Sasaran utamanya adalah mengizinkan murid-murid untuk mempunyai pengalaman dalam bekerja dan melayani sesama.
Kesimpulan Evaluasi Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 24 – 26
Memang tidak selalu mudah untuk melayani sesama di sekitar kita. Kadang kita menginginkan pelayanan itu mendapat balasan atau merasa terlalu sibuk dengan kehidupan pribadi untuk memperhatikan keperluan orang lain. Tetapi Yesus Kristus memberikan contoh yang sempurna, agar kita belajar dari pada-Nya. Ia, yang adalah Allah turun ke dunia, untuk menyelamatkan, menyembuhkan, melayani manusia tanpa keluh kesah. Demikian pula, kita perlu mengingat bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk memperhatikan semua kawanan domba-Nya dan bahwa upah kita kelak adalah beroleh hidup kekal di dalam kerajaan surga.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 25
26 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
3
Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati
GARIS BESAR
Latar Belakang Alkitab
Kitab Bacaan Flp. 3; Mat. 16:26; Bil. 24:9; Rm. 12:2; 1 Yoh. 2:15-17
Dalam Perjanjian Lama, umat Israel secara nyata dibedakan dari yang lainnya. Saat Allah menyatakan tulah-tulah ke atas penduduk Mesir, umat Israel dibedakan dari tulah keempat hingga kesepuluh dengan penduduk Mesir. Allah dengan jelas memberitahukan Firaun, “Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu” (Kel. 8:23). Mereka adalah suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir (Bil. 23:9b). Selain mempunyai tempat tinggal sendiri, mereka pun memiliki hukum dan cara beribadah sendiri di hadapan Allah yang Esa. Hari ini, kita pun merupakan umat pilihan Allah. Saat dibaptis, kita semua menjadi keturunan Abraham secara rohani dan berhak menerima janji Allah (Gal. 3:2729). Demikian pula, kita harus menjadi berbeda dari jalan-jalan duniawi. Nilai-nilai kehidupan yang dipegang oleh dunia, bahkan oleh teman kita sendiri, belum tentu sesuai dengan pengajaran Allah. Ini penting untuk disadari bahwa kita merupakan suatu bangsa yang terpilih, imamat yang rajani (1 Pet. 2:9). Pemanggilan kita meliputi gaya hidup dan nilai-nilai kehidupan yang menurut pada firman Allah.
Kebenaran Alkitab Anak-anak Allah yang dipilih oleh-Nya adalah untuk menjadi kudus dan tanpa cacat cela. Tujuan Pelajaran Mempelajari beberapa cara sederhana untuk menjalani kehidupan yang saleh, sekalipun pandangan kita belum tentu sama dengan pandangan dunia. Ayat Hafalan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” (Rm. 12:2a)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 27
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab 22 1x
“Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.”
Seberapa seringkah kita mengintrospeksi diri untuk melihat bila kita secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh pandangan dunia? Kebanyakan setelah bangun dari tidur, kita habiskan waktu bersama teman sebaya, yang sebagian besar belum mengenal Allah ataupun mempunyai nilai-nilai kehidupan yang saleh. Jalan yang mereka katakan dan perbuat dapat mempengaruhi kita. Itulah mengapa kita senantiasa harus mengintrospeksi diri. Dalam Mzm. 139:23-24, Daud berdoa, “Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Memang tidaklah mudah untuk melihat atau mengakui kesalahan-kesalahan sendiri. Kita memerlukan Allah untuk mengungkapkan kelemahan-kelemahan itu, sehingga kita dapat berubah menjadi lebih baik. Marilah kita senantiasa berdoa kepada-Nya untuk membersihkan dan memelihara hati dan pikiran kita.
(Mzm. 139:1-2)
Mengenai Murid Anda Alkitab
28 1x
Tiga tempat yang paling berpengaruh dalam kehidupan murid-murid adalah di rumah, di sekolah dan di gereja. Sekalipun dua tempat yang disebutkan terakhir mungkin di luar kendali kita, tetapi seharusnya kita masih berusaha untuk menyelidiki pengaruh dari ketiga tempat ini bagi kehidupan mereka. Kemudian, kita akan lebih melengkapi murid-murid dengan membuat pelajaran-pelajaran yang berguna dan berkaitan dalam kehidupan mereka. Memang tidak dapat terhindari bagi murid-murid, pikiran dan tindakan mereka dapat dipengaruhi oleh teman-teman sekolah dan anggota keluarga. Kita harus menguatkan hal-hal positif yang mereka pilih. Bila halhal yang kurang positif mereka pilih, marilah kita berdoa, karena hikmat dan kekuatan menjadi peran penting bagi mereka. Suatu tantangan besar dalam mengajar muridmurid adalah bahwa mereka pada usia sekarang ini terdapat tekanan yang besar untuk ditangani. Karena lingkungan sekolah mereka dan pemberitaan media pers mungkin tidak mengajarkan mereka perihal nilainilai kehidupan yang benar, maka kita perlu memotivasi
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
mereka agar tunduk kepada nilai-nilai itu. Entahkah di dalam atau di luar ruang kelas, kita seharusnya peka terhadap setiap kesempatan yang ada untuk menghabiskan waktu bersama murid-murid dan memberikan mereka bimbingan rohani yang terbaik semampu kita.
Persiapkan Hati Murid
Untuk memulai pelajaran hari ini, marilah kita membaca Flp. 3:20. Perhatikan potongan kalimat berikut: ‘kewargaan kita adalah di dalam surga’. Menurut kalian, apakah maksudnya potongan kalimat ini? Suatu kondisi terpenting untuk menjadi warga di dalam surga adalah tunduk pada prinsip-prinsip firman Allah. Alkitab memberitahukan bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah (Yak. 4:4). Ada banyak hal yang dibuktikan oleh dunia ternyata berlawanan dengan prinsip-prinsip firman Allah. Kita perlu menyadari apa yang boleh atau tidak boleh mereka ikuti. Kita perlu menyadari pula nilai-nilai benar manakah yang Allah ingin kita patuhi.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Ada banyak contoh orang muda di dalam Alkitab yang mematuhi firman Allah dan bertahan bagi iman mereka, sekalipun harus menghadapi lawan yang tangguh. Kita sekarang akan melihat siapakah mereka dan apakah yang mereka perbuat. Untuk setiap orang dari mereka itu, pikirkan nilai kebaikan yang mereka miliki. Orang-Orang Muda yang Luar Biasa dari Alkitab yang Bertahan Bagi Iman Mereka
(Anda perlu menyediakan suatu rangkuman cerita, bila murid-murid belum mengetahui jalan ceritanya.)
Yusuf Kej. 43:26-30 – Kewajiban seorang anak (memelihara ayahnya dan mengasihi semua saudaranya) Kej. 47:11-13 – Mengampuni (tidak membalas dendam terhadap perlakuan jahat dari saudara-saudaranya, bahkan menyediakan makanan bagi mereka dan keluarga masing-masing saat ada bahaya kelaparan menimpa)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 29
Kej. 50:19-21 – Takut akan Allah (tidak berusaha mempermainkan Allah dan membalas dendam saudara-saudaranya setelah kematian ayahnya. Musa Ibr. 11:23-29 – Sikap melayani (tidak menganggap kekayaan dan pengetahuan dunia sebagai sesuatu yang berharga, tetapi justru menyadari pentingnya melayani Allah) Bil. 12:3 – Begitu rendah hati dan lembut hati (sekalipun ia pernah menjadi seorang pangeran Mesir, berpendidikan tinggi dan seorang pemimpin bangsa Israel)
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Yosua Bil. 14:6-10 – Berani (tidak takut terhadap orang banyak dan bertekad untuk berbicara hal yang sebenarnya perihal apa yang ia lakukan di tanah Kanaan) Daniel Dan. 1:15 – Menolak santapan penduduk Babel, yang mungkin telah dipersembahkan kepada berhala; beriman kepada Allah (bersedia diuji dan sebagai hasilnya, ia mampu memuliakan nama Allah) Rut Rut 1:14-18 – Kewajiban seorang menantu (bersedia mengorbankan kebahagiaan sendiri dan pergi ke suatu negeri lain untuk memelihara ibu mertuanya) Rut 2:17-18 – Bekerja keras (bekerja dari pagi hingga petang untuk mendapatkan makanan bagi mertuanya dan hanya makan bulir gandum, yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit, setelah ibu mertuanya selesai makan) Timotius 2 Tim. 1:5 – Setia (memiliki iman yang baik sejak ia masih muda) Kesetiaan dari orang-orang percaya ini dapat membedakan apa yang pantas dan yang tidak pantas untuk diperjuangkan. Sebagai contoh, Musa memahami bahwa lebih berharga bekerja bagi Allah dan menerima segala berkat dan bimbingan-Nya daripada hidup untuk dirinya sendiri, sekalipun mewah
30 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
karena sebagai anak putri Firaun. Demikian pula, Rut memahami bahwa lebih baik memelihara ibu mertuanya dan berpegang pada satu-satunya Allah yang sejati daripada kembali ke tanah kelahirannya dan menikahi seseorang untuk kejelasan hidup dan kebahagiaan sementara. Semua contoh di atas melewatkan kesempatan untuk hidup mudah, bahkan sebaliknya, mengambil kehidupan yang lebih sulit dan menantang, karena itu adalah hal yang benar untuk mereka lakukan di hadapan Allah.
3
Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Ada banyak contoh orang muda di dalam Alkitab yang mematuhi firman Allah dan bertahan bagi iman mereka, sekalipun harus menghadapi lawan yang tangguh. Kita sekarang akan melihat siapakah mereka dan apakah yang mereka perbuat.
22 1x
Apakah nilai kebaikan yang mereka miliki? Yusuf Lihatlah: Kej. 43:26-30 Kej. 47:11-13 Kej. 50:19-21
Musa Lihatlah: Ibr. 11:23-29 Bil. 12:3
Yosua Lihatlah: Bil. 14:6-10
Daniel Lihatlah: Dan. 1:15
Rut Lihatlah: Rut 1:14-18; 2:17-18
Timotius Lihatlah: 2 Tim. 1:5
9
Lembar Kerja # 2 Ada seorang lain di Alkitab yang benar-benar memahami untuk apa mengorbankan diri dan tetap akan melakukannya. Menurut standar pada zamannya, ia merupakan seorang yang terpelajar dan terhormat. Bagaimanapun, setelah mengenal Allah, ia menyadari bahwa semua hal yang telah menguntungkannya pada masa yang lalu, sekarang justru dianggap seperti sampah setelah pengenalannya akan Yesus Kristus. Apakah kalian mengetahui siapa orang ini? (Rasul Paulus) Marilah sekarang kita membaca Flp. 3:4-8. Hal apa sajakah yang Paulus megahkan sebelum mengenal Yesus Kristus? (Keluarga dan status sosial – orang Ibrani asli dari suku Benyamin – mempunyai nama baik keluarga dan kemakmuran, seorang Farisi –
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 31
(Ibr. 11:24-25)
pelajaran
“Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.”
pemimpin agama, terpandang, tidak bercacat cela menurut hukum Taurat – terpelajar, berhasil di hadapan orang-orang yang tidak percaya Yesus) Setelah Paulus percaya Tuhan Yesus Kristus, bagaimana ia memandang semua hal yang pernah dimegahkannya itu? (Ia memandang semua itu sebagai sampah; catatan: beritahukan kepada murid-murid bahwa pendidikan dan hal-hal jasmani lainnya bukanlah ‘sampah’. Tetapi bila digunakan tanpa untuk kemuliaan Allah, maka semuanya itu tidak akan ada artinya. Kita seharusnya tidak mencari hal-hal ini dengan mengorbankan keselamatan dan hubungan kita terhadap Allah.) Mungkin kalian tidak memegahkan hal-hal yang sama seperti yang orang-orang pada masa Paulus lakukan. Hal apa sajakah yang kalian anggap dapat dimegahkan? Tuliskan semuanya itu pada Lembar Kerja ini. Bila hal-hal itu tidak sesuai dengan pengajaran Allah, apakah kalian pun akan menganggapnya ‘sampah’ seperti yang Paulus lakukan? Biarkan murid-murid membagikan apa yang mereka telah tuliskan. Pimpinlah diskusi ini dan berikan tanggapannya.
3
Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Ada seorang lain di Alkitab yang benar-benar memahami untuk apa mengorbankan diri dan tetap akan melakukannya. Menurut standar pada zamannya, ia merupakan seorang yang terpelajar dan terhormat. Bagaimanapun, setelah mengenal Allah, ia menyadari bahwa semua hal yang telah menguntungkannya pada masa yang lalu, sekarang justru dianggap seperti sampah setelah pengenalannya akan Yesus Kristus. Apakah kalian mengetahui siapa orang ini?
_______________________ Marilah sekarang kita membaca Flp. 3:4-8. Hal apa sajakah yang Paulus megahkan sebelum mengenal Yesus Kristus?
_______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________
_______________________
Mungkin kalian tidak memegahkan hal-hal yang sama seperti yang orangorang pada masa Paulus lakukan. Hal apa sajakah yang kalian anggap dapat dimegahkan? Tuliskan semuanya itu pada Lembar Kerja ini. Bila hal-hal itu tidak sesuai dengan pengajaran Allah, apakah kalian pun akan menganggapnya ‘sampah’ seperti yang Paulus lakukan?
_______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________
10
32 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Mengapa Menjadi Baik?
“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” (Flp. 3:7)
Ada seorang pelajar yang ditanyai pendapatnya tentang Allah dan kemudian ia menjawabnya, “Allah itu senantiasa mengawasi apakah seseorang itu menikmati dirinya dan kemudian berusaha untuk menghentikannya. Bagi beberapa orang, Allah itu tampak seperti Tuhan yang kejam, yang mempunyai banyak peraturan dan ketetapan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sebenarnya, Allah itu tidaklah demikian. Marilah kita membaca Mat. 11:30 untuk melihat apa yang Yesus Kristus katakan. (Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.) Allah begitu mengasihi kita dengan turut memikul segala beban kita. Marilah kita membaca sebuah cerita yang menggambarkan Allah begitu mengasihi kita. Suatu kali, ada seorang miskin yang bekerja keras demi menghidupi anak perempuannya yang tunggal yang dikasihinya. Anak perempuan inipun mengasihi ayahnya dan sering berkata, “Ayahku adalah satu-satunya orang yang paling aku sayangi.” Tahun demi tahun berlalu, anak perempuan ini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Ia bertemu dengan seorang muda yang tampan dan merasa jatuh hati kepadanya. Pemuda ini kemudian bertanya kepadanya, apakah ia mencintainya. Gadis inipun berkata, “Ya, engkaulah satu-satunya yang paling aku cintai.” Tetapi pemuda ini memberitahukan bahwa bila sang gadis benar-benar mencintainya, maka ia perlu membuktikan perkataannya itu. Pemuda ini meminta bahwa sang gadis memberikan jantung sang ayah kepadanya. Tiba-tiba, sang gadis ini begitu terkejut akan permintaan itu. Sang gadis mencintai pemuda itu, sekaligus mengasihi ayahnya. Malam itu, setelah makan, sang ayah pergi tidur dan cukup lama sang anak berada di luar kamar ayahnya. Ia tidak dapat membunuh ayahnya, yang telah berkorban begitu banyak baginya. Ia berpikir cukup lama mengenai hal ini. Akhirnya, ia menemukan cukup keberanian untuk menghampiri kamar ayahnya. Ia langsung menikam ke arah dada dan mengambil jantung ayahnya.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 33
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah, aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” (Flp. 3:8)
Setelah itu, sang gadis segera berlari ke suatu tempat, di mana pemuda itu menantikannya. Dalam ketergesaanya, sang gadis tergelincir dan terjatuh. Jantung ayahnya terlempar ke luar dari dalam tasnya dan terdengarlah suatu suara yang berkata, “Anakku yang kekasih, apakah kamu terluka?” Saat itu, sang gadis menangis dengan sedihnya. (Cerita dari masyarakat Israel) Kasih Allah seperti kasih seorang ayah terhadap anaknya perempuan dalam cerita ini. Ia tetap kasihi kita, bahkan saat telah berbuat salah kepada-Nya. Ketika patuhi perintah-Nya di dalam Alkitab, kita seharusnya tidak beranggapan bahwa Allah menaruh kita di suatu keadaan untuk membuat hidup kita menjadi susah dan sengsara. Perintah-Nya adalah untuk kebaikan kita, sehingga akhirnya kita dapat beroleh keselamatan. Ada sebuah pujian indah yang memotivasi kita untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kebaikan, karena ada orang-orang yang mengasihi dan peduli kepada kita. Ketika memikirkan kasih yang kita terima, itu lebih memudahkan kita untuk berpegang pada firman Allah. Pujian # 396 dalam Kidung Rohani: Aku Akan Setia (Kalian boleh memilih untuk menyanyikan pujian ini atau mempelajari syair-syair yang ada, bila waktu masih tersedia.) Lihatlah pada syair-syair dalam pujian itu dan jelaskan maksud yang terkandung di dalamnya: Ku kan setia... Ku kan suci... Ku kan kuat... Ku kan brani... (dan lain sebagainya) (Setiap syair mempunyai sebuah pesan yang berbeda dan penuh makna serta layak untuk direnungkan. Bimbinglah murid-murid dalam menanggapi syair-syair dalam pujian ini.)
34 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
3
Aplikasi
Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Mengapa
Menjadi
Baik?
Suatu kali, ada seorang miskin yang bekerja keras demi menghidupi anak perempuannya yang tunggal yang dikasihinya. Anak perempuan inipun mengasihi ayahnya dan sering berkata, “Ayahku adalah satu-satunya orang yang paling aku sayangi.” Tahun demi tahun berlalu, anak perempuan ini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Ia bertemu dengan seorang muda yang tampan dan merasa jatuh hati kepadanya. Pemuda ini kemudian bertanya kepadanya, apakah ia mencintainya. Gadis inipun berkata, “Ya, engkaulah satu-satunya yang paling aku cintai.” Tetapi pemuda ini memberitahukan bahwa bila sang gadis benar-benar mencintainya, maka ia perlu membuktikan perkataannya itu. Pemuda ini meminta bahwa sang gadis memberikan jantung sang ayah kepadanya. Tiba-tiba, sang gadis ini begitu terkejut akan permintaan itu. Sang gadis mencintai pemuda itu, sekaligus mengasihi ayahnya. Malam itu, setelah makan, sang ayah pergi tidur dan cukup lama sang anak berada di luar kamar ayahnya. Ia tidak dapat membunuh ayahnya, yang telah berkorban begitu banyak baginya. Ia berpikir cukup lama mengenai hal ini. Akhirnya, ia menemukan cukup keberanian untuk menghampiri kamar ayahnya. Ia langsung menikam ke arah dada dan mengambil jantung ayahnya. Setelah itu, sang gadis segera berlari ke suatu tempat, di mana pemuda itu menantikannya. Dalam ketergesaanya, sang gadis tergelincir dan terjatuh. Jantung ayahnya terlempar ke luar dari dalam tasnya dan terdengarlah suatu suara yang berkata, “Anakku yang kekasih, apakah kamu terluka?” Saat itu, sang gadis menangis dengan sedihnya. (Cerita dari masyarakat Israel)
Kasih Allah seperti kasih seorang ayah terhadap anaknya perempuan dalam cerita ini. Ia tetap kasihi kita, bahkan saat telah berbuat salah kepada-Nya. Ketika patuhi perintah-Nya di dalam Alkitab, kita seharusnya tidak beranggapan bahwa Allah menaruh kita di suatu keadaan untuk membuat hidup kita menjadi susah dan sengsara. Perintah-Nya adalah untuk kebaikan kita, hingga beroleh keselamatan. Ada sebuah pujian indah yang memotivasi kita untuk tetap berpegang pada nilainilai kebaikan, karena ada orang-orang yang kasihi dan peduli kepada kita. Ketika memikirkan kasih yang kita terima, itu lebih memudahkan kita untuk berpegang pada firman Allah. Pujian # 396 dalam Kidung Rohani: Aku Akan Setia. Lihatlah pada syair-syair dalam pujian itu dan jelaskan maksud yang terkandung di dalamnya:
Ku kan setia... Ku kan suci... Ku kan kuat... Ku kan brani... (dan lain sebagainya)
11
Lembar Kerja # 4 Dilema (Situasi yang Serba Salah)
(Semua perintah Allah adalah untuk kebaikan kita, sehingga akhirnya, kita dapat beroleh keselamatan.)
Kadang kita berada di dalam suatu dilema. Apa yang kita ingin lakukan mungkin tidak menjadi benar untuk dilakukan. Berikut adalah dua situasi, di mana orang-orangnya tidak mengetahui apa yang benar. Tulislah saran dan tanggapan kalian terhadap situasisituasi mereka. Apakah mereka benar di jalan yang mereka tempuh? Apakah yang kalian akan beritahukan kepada mereka? Kasus # 1 Keluarga Sarah sedang mengalami kesulitan keuangan. Ayah Sarah telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan hanya ibunya yang bekerja untuk mencukupi segala keperluan sehari-hari. Sebagai anak tertua, Sarah harus menjaga kedua adiknya seusai pulang sekolah, hal ini membuat dirinya tidak mempunyai kesempatan untuk ikut dalam kegiatan sekolah. Selain kehilangan kebahagiaan, ia pun tidak mempunyai teman akrab di sekolah. Ia beranggapan bahwa dirinya akan lebih terkenal, bila dapat menghabiskan waktu bersama teman-teman di luar sekolah. Waktu terbaiknya akan ada pada akhir minggu, ketika sang ibu tidak perlu pergi bekerja. Tetapi sayangnya, teman-teman sekolah Sarah justru hanya
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 35
libur pada hari Sabtu, di mana pada hari itu, ia harus menguduskan hari Sabat. Sarah merasa agak putus asa. Tampaknya Allah begitu tidak adil terhadapnya. Ia bahkan beranggapan bahwa kedua adiknya merupakan suatu beban bagi dirinya. Apakah ia tidak pernah dapat mempunyai teman akrab di sekolah? Ia mulai beranggapan bahwa mungkin tidak apalah, bila melewatkan kebaktian Sabat sekali atau dua kali dalam satu bulan untuk menghadiri undangan bersama dengan teman-temannya. Asalkan selama ini ia tetap memiliki Allah di dalam hatinya, bukankah tidak masalah, bila ia tidak menghadiri kebaktian di gereja? Apakah yang kalian akan beritahukan kepada Sarah?
“Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.” (Flp. 3:12)
36 1x
Kasus # 2 Ibu Jason sering memberikan pakaian kepada anaknya. Jason tidak pernah merasa terganggu terhadap bagaimana penampilannya atau terhadap tekanan penilaian dari orang lain, hingga ia menjadi kurang percaya diri suatu hari mengenai penampilan dirinya itu. Ibu Jason tidak mempunyai selera modern terhadap anak-anak seusia Jason, anaknya. Sekalipun tidak ada seorang teman yang pernah berkomentar terhadap penampilan Jason atau apa yang ia kenakan, tetapi Jason merasa bahwa ia tidaklah pantas mengenakan pakaian dari ibunya itu. Ia ingin mengenakan pakaian yang bermerk sama dengan setiap orang yang mengenakannya dan bukannya salah satu merk yang hanya diketahui oleh ibunya. Suatu hari, Jason memberanikan diri meminta sejumlah uang kepada ibunya untuk membeli sebuah jaket, yang ia lihat seseorang mengenakannya di sekolah. Hari berikutnya, teman-teman sekolah Jason menghampirinya dan mengatakan betapa keren penampilan dirinya itu. Ini terjadi kepada Jason, bila ia mengenakan suatu pakaian yang keren, maka ia akan mempunyai banyak teman. Ia menarik suatu kesimpulan bahwa orang-orang melihat kepada sesuatu yang modern dan bukannya kepada sesuatu pakaian yang diberikan oleh ibunya dari tempat yang sederhana. Jason senantiasa telah diajarkan mengenai nilai-nilai kepribadian dan kualitas rohani seseorang adalah benar-benar hal yang penting dan mendasar. Tetapi nilai kebajikan kekristenan apakah yang masih
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
tertanam di dalam diri Jason sejauh ini? Tidak ada satupun yang ia dapat ingat. Dari sejak itu, Jason memutuskan untuk mengubah penilaian orang lain terhadap dirinya – tidak hanya mengenai pakaiannya, tetapi juga mengenai gaya rambutnya, sepedanya dan lain sebagainya! Ia tidak peduli berapa banyak waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk hal itu semua. Apakah sepanjang ia berperilaku demikian akan dikagumi oleh teman-teman sebayanya? Ia memutuskan bahwa ibunya tidak perlu membelikan pakaian yang membuat dirinya merasa malu! Apakah yang kalian akan beritahukan kepada Jason?
3
Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Dilema
(Situasi yang Serba Salah)
Kadang kita berada di dalam suatu dilema. Apa yang kita ingin lakukan mungkin tidak menjadi benar untuk dilakukan. Berikut adalah dua situasi, di mana orang-orangnya tidak mengetahui apa yang benar. Tulislah saran dan tanggapan kalian terhadap situasi-situasi mereka. Apakah mereka benar di jalan yang mereka tempuh? Apakah yang kalian akan beritahukan kepada mereka? Kasus # 1 Keluarga Sarah sedang mengalami kesulitan keuangan. Ayah Sarah telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan hanya ibunya yang bekerja untuk mencukupi segala keperluan sehari-hari. Sebagai anak tertua, Sarah harus menjaga kedua adiknya seusai pulang sekolah, hal ini membuat dirinya tidak mempunyai kesempatan untuk ikut dalam kegiatan sekolah. Selain kehilangan kebahagiaan, ia pun tidak mempunyai teman akrab di sekolah. Ia beranggapan bahwa dirinya akan lebih terkenal, bila dapat menghabiskan waktu bersama temanteman di luar sekolah. Waktu terbaiknya akan ada pada akhir minggu, ketika sang ibu tidak perlu pergi bekerja. Tetapi sayangnya, temanteman sekolah Sarah justru hanya libur pada hari Sabtu, di mana pada hari itu, ia harus menguduskan hari Sabat. Sarah merasa agak putus asa. Tampaknya Allah begitu tidak adil terhadapnya. Ia bahkan beranggapan bahwa kedua adiknya merupakan suatu beban bagi dirinya. Apakah ia tidak pernah dapat mempunyai teman akrab di sekolah? Ia mulai beranggapan bahwa mungkin tidak apalah, bila melewatkan kebaktian Sabat sekali atau dua kali dalam satu bulan untuk menghadiri undangan bersama dengan teman-temannya. Asalkan selama ini ia tetap memiliki Allah di dalam hatinya, bukankah tidak masalah, bila ia tidak menghadiri kebaktian di gereja? Apakah yang kalian akan beritahukan kepada Sarah?
Kasus # 2 Ibu Jason sering memberikan pakaian kepada anaknya. Jason tidak pernah merasa terganggu terhadap bagaimana penampilannya atau terhadap tekanan penilaian dari orang lain, hingga ia menjadi kurang percaya diri suatu hari mengenai penampilan dirinya itu. Ibu Jason tidak memiliki selera modern terhadap anak-anak seusia Jason, anaknya. Sekalipun tidak ada seorang teman yang pernah berkomentar terhadap penampilan Jason atau apa yang ia kenakan, tetapi Jason merasa bahwa ia tidaklah pantas mengenakan pakaian dari ibunya itu. Ia ingin mengenakan pakaian yang bermerk sama dengan setiap orang yang mengenakannya dan bukannya salah satu merk yang hanya diketahui oleh ibunya. Suatu hari, Jason memberanikan diri meminta sejumlah uang kepada ibunya untuk membeli sebuah jaket, yang ia lihat seseorang mengenakannya di sekolah. Hari berikutnya, teman-teman sekolah Jason menghampirinya dan mengatakan betapa keren penampilan dirinya itu. Ini terjadi kepada Jason, bila ia mengenakan suatu pakaian yang keren, maka ia akan mempunyai banyak teman. Ia menarik suatu kesimpulan bahwa orang-orang melihat kepada sesuatu yang modern dan bukannya kepada sesuatu pakaian yang diberikan oleh ibunya dari tempat yang sederhana. Jason senantiasa telah diajarkan mengenai nilai-nilai kepribadian dan kualitas rohani seseorang adalah benar-benar hal yang penting dan mendasar. Tetapi nilai kebajikan kekristenan apakah yang masih tertanam di dalam diri Jason sejauh ini? Tidak ada satupun yang ia dapat ingat. Dari sejak itu, Jason memutuskan untuk mengubah penilaian orang lain terhadap dirinya – tidak hanya mengenai pakaiannya, tetapi juga mengenai gaya rambutnya, sepedanya dan lain sebagainya! Ia tidak peduli berapa banyak waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk hal itu semua. Apakah sepanjang ia berperilaku demikian akan dikagumi oleh teman-teman sebayanya? Ia memutuskan bahwa ibunya tidak perlu membelikan pakaian yang membuat dirinya merasa malu! Apakah yang kalian akan beritahukan kepada Jason?
12
Aktivitas Aku kan... Berikan selembar kertas dan acuan Lembar Kerja # 3 kepada murid-murid. Apakah masih ingat pujian yang kita nyanyikan dari Lembar Kerja # 3? Ada banyak syair yang diawali dengan ‘Aku kan...’. Biarlah kita semua memilih satu syair ‘Aku kan...’ dari pujian itu dan berusaha untuk menerapkannya ke dalam kehidupan kita masing-masing. Apakah kalian dapat lakukan yang menyenangkan Allah? Tuliskanlah hal itu. Selanjutnya, tuliskan suatu rencana yang jelas mengenai bagaimana kalian akan mencapai hal itu. Siapakah yang akan terlibat di dalamnya? Berapakah banyak waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 37
“Karena kewargaan kita adalah di dalam surga dan dari situ juga, kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Flp. 3:20)
Ini adalah suatu contoh: Aku kan suci... Aku bertekad untuk menjaga kesucianku, sehingga aku dapat dikenan di hadapan Allah. Aku akan menjaga kesucian mataku dengan tidak menonton film atau program televisi yang kurang mendidik bagi kerohanian atau yang berlawanan dengan imanku. Aku kan menjaga kesucian mataku – aku tidak akan mendengarkan musik yang merusak kedamaian di dalam hatiku atau yang syair-syairnya mengandung pesan-pesan yang tidak benar. Aku kan menjaga kesucian mulutku – aku tidak akan menimbulkan kebencian atau kemaharan kepada sesama. Aku tidak akan melakukan hal ini untuk satu atau dua kali. Aku akan tetap menjaga tekadku untuk menjadi suci setiap harinya di dalam hidupku. (Setelah itu, murid-murid menuliskan pernyataan mereka masing-masing ‘Aku kan...’ dan biarkan mereka membaca pernyataan itu.)
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 27 – 29
38 1x
Ada banyak nilai kehidupan yang bagus yang Alkitab ajarkan kepada kita. Kita mungkin belum mengingat semuanya di dalam pelajaran hari ini, nilai kehidupan yang saleh senantiasa menjadi bagian di dalam kehidupan kita di gereja, melalui Alkitab yang kita baca dan melalui orang-orang yang saleh yang memberikan teladan kepada kita. Kita hanya perlu mengingat nilai-nilai kehidupan itu. Kita seharusnya pun berdoa kepada Allah, agar Ia memberikan hikmat untuk mengenal nilai kehidupan apa saja yang kita harus miliki dan kekuatan untuk menjalani nilai-nilai itu di dalam kehidupan sehari-hari.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
4
Sukacita dalam Memberi
GARIS BESAR Kitab Bacaan Kis. 20:35; 2 Kor. 9:7; Luk. 6:30-35; Mat. 6:1-4; 10:8b Kebenaran Alkitab Sebagaimana kita telah menerima kasih karunia Allah dengan cuma-cuma, kita harus memberikan kepada sesama dengan cuma-cuma pula. Tujuan Pelajaran 1. Mengetahui apa yang kita dapat berikan kepada sesama dan Allah. 2. Menanamkan perilaku yang benar ketika memberikan sesuatu kepada sesama dan Allah. Ayat Hafalan “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Kis. 20:35b)
Latar Belakang Alkitab Hal penting dari kekristenan adalah lebih memusatkan hati dan pikiran kepada orang lain daripada memusatkannya kepada diri sendiri. Seperti murid-murid dari Tuhan Yesus Kristus, kita harus menyadari bahwa seluruh topik dari Alkitab adalah memberi. Dari permulaan, Allah memiliki rencana keselamatan bagi umat manusia di bumi ini. Pada saat yang tepat, Allah datang ke dunia dalam bentuk manusia dan tinggal di tengah-tengah kita. Tiga puluh tahun lebih, Ia menghabiskan waktu-Nya di dunia ini untuk memberikan sesuatu kepada umat manusia. Ia membuat keselamatan hingga dapat diraih dengan memberikan nyawa-Nya kepada kita. Ia menanggung semua penderitaan jasmani umat manusia dan memberikan pemulihan, sukacita dan pengampunan dengan cumacuma kepada semua manusia yang memohon-Nya. Ia memberitahukan kepada mereka, “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk. 22:19-20). Ia pun mengalami penyiksaan dan penyaliban yang begitu sakitnya dan akhirnya mati. Semua yang Ia berikan adalah menyerahkan hidup-Nya di dunia ini bagi kita.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 39
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama.”
Kita tinggal di suatu dunia, yang manusianya hanya memperhatikan diri mereka sendiri. Hal ini telah diberitahukan di dalam Alkitab, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri...” (2 Tim. 3:1-2). Sekalipun bukan untuk dunia ini kita hidup, tetapi kita masih harus hidup di dunia dan menguasai diri terhadap segala keinginan. Kita sering diremehkan oleh kekuasaan di sekeliling kita. Bila tetap bergaul dengan orang-orang yang memiliki keyakinan dan tindakan yang disesuaikan dengan diri dan keuntungan mereka sendiri, niscaya secara tidak sadar, kitapun akan dipengaruhi untuk melakukan hal yang sama. Pengaruh semacam ini timbul sedikit demi sedikit dan tidak menyolok mata. Sebagai anggota dari tubuh Kristus, kita harus tetap senantiasa mengintrospeksi hati kita. Apakah kita telah menjadi mementingkan diri sendiri? Apakah kita telah melupakan bahwa Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya sendiri? Pernahkah di tengah kehidupan yang sibuk di dunia, kita mengabaikan hal itu semua dengan memberikan teladan dari Tuhan Yesus Kristus yang memanggil diri kita?
(2 Tim. 3:2)
Mengenai Murid Anda Alkitab
Belakang
40 1x
Menurut perkembangan psikologis, salah satu cara umat manusia untuk belajar atau beroleh nilai atau cara melakukan suatu hal adalah dari ‘contoh’. Kita melihat bagaimana perbuatan yang berasal dari diri seseorang itu, kemudian kita tiru. Beberapa orang akan mengatakan bahwa mereka telah memberikan bakat pembawaan sejak lahir. Anak-anak yang berkembang di dalam lingkungan yang peduli dan memberi sepertinya menjadi lebih peduli dan lebih banyak memberi daripada anak-anak yang berkembang di dalam lingkungan yang sebaliknya. Sebuah hati yang memberi merupakan suatu hasil pemeliharaan dan bukan hasil alami.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Lingkungan yang murid-muridnya menghabiskan sebagian besar waktu mereka (seperti di rumah dan di sekolah) mungkin bukanlah contoh yang terbaik untuk memberi dan peduli. Oleh karena itu, kita perlu menjadikan lingkungan peduli dan memberi di gereja dan di ruang kelas bagi murid-murid. Penting sekali bahwa kita menaruh contoh-contoh yang baik bagi murid-murid, karena mereka belajar banyak dari orangorang pada posisi kewenangan seperti diri mereka sendiri.
Persiapkan Hati Murid
Hampir setiap kebudayaan mempunyai suatu kesamaan maksimal bahwa akar kebahagiaan dari tiap-tiap negara itu adalah menolong atau memberi sesuatu kepada orang lain. Perkataan ini memang sesuai dengan pengajaran Alkitab. Tuhan Yesus sendiri membawa suatu kehidupan yang memberi – Ia menyembuhkan yang sakit. Ia menjadikan diri-Nya teman kepada mereka yang tidak mempunyai teman. Ia mengampuni yang berdosa dan akhirnya, Ia menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Sebagai para pengikut Tuhan Yesus Kristus, kita bergumul untuk mengikuti-Nya. Ini memang tampak sulit, tetapi bila senantiasa berdoa kepada Allah, agar Ia memenuhi kita dengan kasih-Nya, kita pun akan mampu menolong dan memberi dengan murah hati kepada sesama. Hari ini, kita akan belajar dari tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang menawarkan sebanyak yang mereka dapat lakukan untuk menolong sesama. Kita pun akan mempelajari apa yang Alkitab katakan mengenai macam-macam sikap yang kita harus miliki ketika peduli terhadap sesama.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 41
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Katakan berikut ini kepada murid-murid. Ada yang mengatakan suatu pernyataan: “Satu langkah yang baik adalah layak bagi sesama.” Dengan kata lain, ketika kalian melakukan suatu hal yang baik bagi sesama, kemurahan hati kalian akan diingat dan dibalas. Sekalipun hal ini benar, kita seharusnya jangan pernah memiliki maksud tersembunyi, ketika memberi kepada sesama. Kalian akan mengalami sukacita yang sejati, ketika menolong sesama, terkhususnya ketika mereka tidak meminta balasan. Alkitab memberikan kita banyak contoh orang-orang yang memberi dengan murah hati. Mereka menawarkan apa yang mereka dapat perbuat dan membawa manfaat besar bagi sesama dan diri mereka sendiri. Marilah kita lihat mereka.
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Kej. 24:16-53 l Siapakah pemberi itu? Apakah yang ia perbuat? (Ribka tidak beranggapan bahwa ia terbebani dalam penimbaan air sumur bagi hamba Abraham dan semua untanya.) l Apakah yang terjadi kemudian? (Ribka menikahi Ishak dan melahirkan leluhur dari orang-orang Israel, umat pilihan Allah.) 1 Raj. 17:8-24 l Siapakah pemberi itu? Apakah yang ia perbuat? (Janda Sarfat memberikan roti kepada nabi Elia, sekalipun ia hanya mempunyai cukup tepung bagi dirinya sendiri dan anaknya.) l Apakah yang terjadi kemudian? (Ia tidak pernah kehabisan tepung dan minyak selama masa kelaparan. Anaknya dibangkitkan dari kematian.) Mrk. 12:41-44 l Siapakah pemberi itu? Apakah yang ia perbuat? (Janda miskin itu memberikan dua peser uang, yang merupakan semua miliknya, sebagai persembahan kepada Allah.) l Apakah yang terjadi kemudian? (Ia menerima pengakuan dan pujian dari Tuhan Yesus Kristus.)
42 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Mrk. 14:3-9 (bandingkan ini dengan Luk. 24:1-3) l Siapakah pemberi itu? Apakah yang ia perbuat? (Seorang perempuan yang mengurapi Tuhan Yesus Kristus dengan sebotol minyak narwastu murni yang mahal harganya.) l Apakah yang terjadi kemudian? (Ia beroleh suatu kesempatan yang jarang untuk menyatakan kasihnya bagi Yesus dan dipuji oleh-Nya karena tindakannya yang tidak mementingkan diri sendiri.)
pelajaran
(Sukacita yang sejati adalah melihat seseorang menjadi berguna dari bantuan kita.)
Yoh. 6:5-10 l Siapakah pemberi itu? Apakah yang ia perbuat? (Seorang anak laki-laki menawarkan bekalnya dalam sehari berupa lima roti dan dua ikan.) l Apakah yang terjadi kemudian? (Apa yang ditawarkan oleh anak laki-laki itu hanyalah sedikit, tetapi kuasa Tuhan Yesus Kristus melipatgandakannya menjadi manfaat bagi ribuan orang yang sedang kelaparan.)
4
Pemahaman
Sukacita dalam Memberi
Alkitab
Lembar Kerja # 1 Ketidaksetiaan Israel
Alkitab memberikan kita banyak contoh orang-orang yang memberi dengan murah hati. Mereka menawarkan apa yang mereka dapat perbuat dan membawa manfaat besar bagi sesama dan diri mereka sendiri. Marilah kita lihat mereka.
Kej. 24:16-53 Siapakah pemberi itu?
1 Raj. 17:8-24 Siapakah pemberi itu?
Mrk. 12:41-44 Siapakah pemberi itu?
Apakah yang ia perbuat?
Apakah yang ia perbuat?
Apakah yang ia perbuat?
Apakah yang terjadi kemudian?
Apakah yang terjadi kemudian?
Apakah yang terjadi kemudian?
Mrk. 14:3-9 Siapakah pemberi itu?
Yoh. 6:5-10 Siapakah pemberi itu?
Apakah yang ia perbuat?
Apakah yang ia perbuat?
Apakah yang terjadi kemudian?
Apakah yang terjadi kemudian?
13 14
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 43
Lembar Kerja # 2 Katakan kepada murid-murid: Dalam contoh-contoh yang kita telah lihat di Lembar Kerja # 1, orang-orang menawarkan hal-hal jasmani. Bagaimanapun, ada cara-cara lainnya yang kita dapat berikan. Kita sekarang akan melihat beberapa contoh dari orang-orang yang memberi hal-hal yang tidak dapat diraba. Isilah dalam tempat yang kosong dengan mengacu pada ayat Alkitab yang tersedia.
(Sebagai para pengikut Tuhan Yesus, kita harus berusaha menjadi seperti Dia dan membawa suatu hidup yang peduli dan memberi.)
Kasus # 1 Kel. 19:20; 32:1-14,30-32 Pada suatu kali dalam perjalanan umat Israel melalui padang gurun, Allah memanggil Musa naik ke atas Gunung (Sinai), sehingga Ia dapat memberikan perintah-Nya. Musa tinggal di atas gunung untuk waktu yang lama, sementara umat berkumpul dan pergi kepada (Harun). Mereka tidak mengetahui apa yang telah terjadi kepada Musa dan gelisah, sehingga mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah (patung lembu emas). Mereka menyembah dan mempersembahkan korban kepadanya. Menyembah berhala merupakan suatu dosa yang berat di hadapan Allah. Sebagai hasilnya, Allah mengatakan bahwa akan menghancurkan mereka dan membuat Musa serta keturunannya menjadi suatu (bangsa) yang besar. Bagaimanapun, Musa lebih peduli terhadap kehidupan umatnya daripada kebesaran dirinya. Ia memohon kemurahan dari Allah. Kemudian, ia membuat salah satu permohonan terbesar yang dicatat dalam sejarah umat manusia. Inilah suatu doa yang sempurna di dalam kasih dan yang mengorbankan dirinya. Ia berdoa: “Kiranya Engkau (mengampuni) dosa mereka ini – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” Musa bersedia menyerahkan (nyawa/keselamatannya) bagi umat Israel. Kasus # 2 Est. 3:8-11; 4:1-16 Selama masa saat orang-orang Israel ditawan dan dibuang ke dalam kekuasaan Kerajaan Persia, seorang pejabat istana yang bernama (Haman) berencana untuk membunuh semua orang Israel. Ia pergi menghadap Raja (Ahasyweros) dan mengadukan bahwa orang-orang Yahudi tidak mematuhi (perintah
44 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
“Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!” (Mzm. 96:7)
raja). Oleh karena itu, kiranya raja menetapkan perintah untuk (membunuh) semua orang Yahudi. Segera (Mordekhai), paman sekaligus ayah angkat Ester, menentang keputusan ini. Ia mengenakan pakaian kabung, menaruh abu ke atas kepalanya dan pergi ke pintu gerbang istana sambil menangis dengan sedihnya. Melalui salah seorang hamba Ester, ia memberitahukan rencana pembinasaan orang Yahudi dan menghimbau agar Ester pergi menghadap raja atas hal ini. Bagaimanapun, ada suatu permasalahan. Setiap orang yang masuk ke pelataran dalam kerajaan tanpa dipanggil akan dihukum mati, kecuali (raja mengulurkan tongkat emasnya). Sejauh ini, Ester belum dipanggil untuk menghadap raja selama (tiga puluh) hari ini. Ester tahu bahwa ia merupakan satu-satunya orang yang dapat memohon kemurahan bagi bangsanya di hadapan raja. Oleh karena itu, ia meminta semua orang Yahudi untuk (berpuasa) dengan dirinya dan hamba-hambanya selama tiga hari tiga malam. Kemudian, ia akan pergi menghadap raja dengan resiko kehilangan nyawanya, bila raja tidak berkenan melihatnya. Dengan pikiran demikian, ia berkata, “Aku akan pergi menghadap raja, sekalipun berlawanan dengan hukum dan (bila aku mati, biarlah mati).” Pada akhirnya, Allah menggerakkan hati untuk berkenan terhadap Ester. Keberanian dan kerelaan Ester untuk menanggung resiko hidupnya memegang peranan penting dalam pembebasan orang-orang Yahudi dari tangan semua musuh mereka. Kasus # 3 Mat. 26:28,38-39; Luk. 22:19-20; Yoh. 12:24 Allah menyatakan kasih-Nya yang besar sekali bagi kita saat Ia datang ke dunia sebagai Yesus Kristus dan mati bagi segala dosa kita. Segala sesuatu yang Ia perbuat adalah demi menyelamatkan umat manusia. Ia memberikan semua yang dimiliki kepada kita hingga berkata, “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak (jatuh ke dalam tanah dan mati), ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan (menghasilkan banyak buah).” Saat Ia mengadakan apa yang hari ini kita adakan sebagai Sakramen Perjamuan Kudus, Ia menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa roti adalah tubuh-Nya, yang (diserahkan bagi kamu) dan
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 45
anggur adalah darah-Nya, yang (ditumpahkan bagi kamu). Di dalam doa-Nya di Getsemani, Ia mengesampingkan kehendak-Nya sendiri dan mengikuti rencana keselamatan. Ia berdoa, “Hati-Ku sangat (sedih)...jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan (seperti yang Engkau kehendaki).”
pelajaran
(Mzm. 96:8)
4
Pemahaman
Sukacita dalam Memberi
Alkitab
Cara-Cara Lain Bahwa Kita Dapat Memberi... Isilah dalam tempat yang kosong dengan mengacu pada ayat Alkitab yang tersedia. Kasus # 1 Kel. 19:20; 32:1-14,30-32 Pada suatu kali dalam perjalanan umat Israel melalui padang gurun, Allah memanggil Musa naik ke atas Gunung ____________________, sehingga Ia dapat memberikan perintah-Nya. Musa tinggal di atas gunung untuk waktu yang lama, sementara umat berkumpul dan pergi kepada ____________________. Mereka tidak mengetahui apa yang telah terjadi kepada Musa dan gelisah, sehingga mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah _____________. Mereka menyembah dan mempersembahkan korban kepadanya. Menyembah berhala merupakan suatu dosa yang berat di hadapan Allah. Sebagai hasilnya, Allah mengatakan bahwa akan menghancur-kan mereka dan membuat Musa serta keturunannya menjadi suatu ____________________ yang besar. Bagaimanapun, Musa lebih peduli terhadap kehidupan umatnya daripada kebesaran dirinya. Ia memohon kemurahan dari Allah. Kemudian, ia membuat salah satu permohonan terbesar yang dicatat dalam sejarah umat manusia. Inilah suatu doa yang sempurna di dalam kasih dan yang mengorbankan dirinya. Ia berdoa: “Kiranya Engkau ____________________ dosa mereka ini – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” Musa bersedia menyerahkan ____________________ bagi umat Israel.
nya raja menetapkan perintah untuk ________ ____________ semua orang Yahudi. Segera ____________________, paman sekaligus ayah angkat Ester, menentang keputusan ini. Ia mengenakan pakaian kabung, menaruh abu ke atas kepalanya dan pergi ke pintu gerbang istana sambil menangis dengan sedihnya. Melalui salah seorang hamba Ester, ia memberitahukan rencana pembinasaan orang Yahudi dan menghimbau agar Ester pergi menghadap raja atas hal ini. Bagaimanapun, ada suatu permasalahan. Setiap orang yang masuk ke pelataran dalam kerajaan tanpa dipanggil akan dihukum mati, kecuali ___________________. Sejauh ini, Ester belum dipanggil untuk menghadap raja selama _______________ hari ini. Ester tahu bahwa ia merupakan satu-satunya orang yang dapat memohon kemurahan bagi bangsanya di hadapan raja. Oleh karena itu, ia meminta semua orang Yahudi untuk ________ __________ dengan dirinya dan hambahambanya selama tiga hari tiga malam. Kemudian, ia akan pergi menghadap raja dengan resiko kehilangan nyawanya, bila raja tidak berkenan melihatnya. Dengan pikiran demikian, ia berkata, “Aku akan pergi menghadap raja, sekalipun berlawanan dengan hukum dan ____________________________________.” Pada akhirnya, Allah menggerakkan hati untuk berkenan terhadap Ester. Keberanian dan kerelaan Ester untuk menanggung resiko hidupnya memegang peranan penting dalam pembebasan orang-orang Yahudi dari tangan semua musuh mereka.
Kasus # 2 Est. 3:8-11; 4:1-16 Selama masa saat orang-orang Israel ditawan dan dibuang ke dalam kekuasaan Kerajaan Persia, seorang pejabat istana yang bernama ____________________ berencana untuk membunuh semua orang Israel. Ia pergi menghadap Raja (Ahasyweros) dan mengadukan bahwa orang-orang Yahudi tidak mematuhi ____________________. Oleh karena itu, kiranya raja menetapkan perintah untuk .
14
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
4
Pemahaman
Sukacita dalam Memberi
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Lembar Kerja # 2
46 1x
pelajaran
“Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!”
Kasus # 4 Kis. 9:15-16; Flp. 2:17; 2 Kor. 11:23-27 Rasul Paulus bergiat menganiaya orang-orang Kristen, tetapi setelah ia mengenal Tuhan Yesus, satu-satunya Allah yang benar, ia mempersembahkan hidupnya untuk memberitakan Injil. Paulus mengetahui bahwa ia bertekad terhadap suatu hidup yang sulit, karena Allah sendiri katakan bahwa Ia akan menunjukkan kepadanya bagaimana ia harus menderita demi (nama) Allah. Paulus pasti mengalami banyak penderitaan, yaitu: Aku lebih banyak (berjerih lelah), (didera) di luar batas, lebih sering di dalam (penjara)...Ia dipukul, dilempari dengan batu dan karam kapal, tetapi semuanya itu tidak pernah membuatnya takut. Menjelang akhir hidupnya, ia mengatakan bahwa darahku sudah mulai dicurahkan sebagai (korban curahan) pada persembahan dan pelayanan dari iman orang-orang percaya, ia akan bersukacita dan (bergembira). Ia lebih berbahagia daripada menyerahkan hidupnya bagi orang-orang percaya!
Cara-Cara Lain Bahwa Kita Dapat Memberi... Isilah dalam tempat yang kosong dengan mengacu pada ayat Alkitab yang tersedia. Kasus # 3 Mat. 26:28,38-39; Luk. 22:19-20; Yoh. 12:24 Allah menyatakan kasih-Nya yang besar sekali bagi kita saat Ia datang ke dunia sebagai Yesus Kristus dan mati bagi segala dosa kita. Segala sesuatu yang Ia perbuat adalah demi menyelamatkan umat manusia. Ia memberikan semua yang dimiliki kepada kita hingga berkata, “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak ____________________, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan ________________.” Saat Ia mengadakan apa yang hari ini kita adakan sebagai Sakramen Perjamuan Kudus, Ia menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa roti adalah tubuh-Nya, yang _______________ dan anggur adalah darah-Nya, yang ________ __________. Di dalam doa-Nya di Getsemani, Ia menge-sampingkan kehendak-Nya sendiri dan mengikuti rencana keselamatan. Ia berdoa, “Hati-Ku sangat __________...jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan ____________________________.”
Kasus # 4 Kis. 9:15-16; Flp. 2:17; 2 Kor. 11:23-27 Rasul Paulus bergiat menganiaya orang-orang Kristen, tetapi setelah ia mengenal Tuhan Yesus, satu-satunya Allah yang benar, ia mempersembahkan hidupnya untuk memberitakan Injil. Paulus mengetahui bahwa ia bertekad terhadap suatu hidup yang sulit, karena Allah sendiri katakan bahwa Ia akan menunjukkan kepadanya bagaimana ia harus menderita demi _______________ Allah. Paulus pasti mengalami banyak penderitaan, yaitu: Aku lebih banyak __________________, ____________________ di luar batas, lebih sering di dalam ____________________...Ia dipukul, dilempari dengan batu dan karam kapal, tetapi semuanya itu tidak pernah membuatnya takut. Menjelang akhir hidupnya, ia mengatakan bahwa darahku sudah mulai dicurahkan sebagai ___________________ pada persembahan dan pelayanan dari iman orang-orang percaya, ia akan bersukacita dan ____________________. Ia lebih berbahagia daripada menyerahkan hidupnya bagi orangorang percaya!
15 14
Aplikasi Kehidupan
(Bila kita memahami kasih Allah bagi kita, kita akan tetap mengasihi dan memberi kepada sesama, sebagaimana Yesus Kristus telah mengasihi dan memberikan nyawa-Nya bagi kita.)
Lembar Kerja # 3 Kondisi penting untuk memberi adalah si pemberi melakukannya dengan rela hati dan senang. Adalah wajar untuk ingin menerima sesuatu daripada memberi sesuatu pada akhirnya. Bila menyerupai Yesus Kristus, kita akan menemukan bahwa lebih baik memberi daripada menerima. Kita menunjukkan penghargaan atas kasih Allah dengan mengasihi dan memberi sesama, sebagaimana Tuhan Yesus Kristus telah mengasihi dan memberikan nyawa-Nya bagi kita. Marilah kita membaca sebuah cerita yang menyentuh hati mengenai pengorbanan. Kasih menggambarkan kaitan kasih Allah bagi kita. Mungkin Roh Kudus menggerakkan kita untuk mengasihi sesama di dalam cara yang sama. Artikel ini terdapat di dalam the National Geographic beberapa tahun yang lalu. Setelah sebuah hutan di Yellowstone National Park terbakar, penjaga hutan mulai menjalani suatu gunung untuk menaksir seberapa besar kehancuran yang terjadi. Salah seorang penjaga hutan menemukan seekor burung telah hangus terbakat, bertengger dengan tatapan mata yang menakutkan di atas tanah di bawah sebuah pohon. Agaknya terkejut oleh tatapan mata yang menakutkan itu, ia terperanjat oleh seekor burung yang berada pada pohon itu. Ketika ia mengangkatnya, tiga anak burung berlarian dengan langkah lamban dari bawah kepak induknya yang mati. Sang induk yang mengasihi, berjaga-jaga secara teliti terhadap bahaya yang akan datang, telah membawa anak-anaknya ke dasar pohon dan telah melindungi mereka di bawah sayapnya, karena mengetahui secara insting bahwa asap racun akan segera meningkat. Sang induk dapat saja telah terbang untuk selamatkan diri, tetapi menolak mengabaikan anak-anaknya. Ketika kebakaran telah tiba dan panas apinya telah membakar tubuhnya yang kecil, sang induk tetap bertahan. Karena sang induk telah bersedia mati, maka yang berlindung di bawah sayapnya dapat tetap hidup. Alkitab memberitahukan bahwa Allah mengasihi kita seperti induk burung ini. “Dengan kepakNya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung” (Mzm. 91:4). Tuhan Yesus mati, sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Kita harus mengingat kasih-Nya yang memotivasi kita mengasihi sesama di dalam cara pengorbanan yang serupa.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 47
pelajaran
4
Aplikasi
Sukacita dalam Memberi
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Marilah kita membaca sebuah cerita yang menyentuh hati mengenai pengorbanan. Kasih menggambarkan kaitan kasih Allah bagi kita. Mungkin Roh Kudus menggerakkan kita untuk mengasihi sesama di dalam cara yang sama. Artikel ini terdapat di dalam the National Geographic beberapa tahun yang lalu.
(Saat memberi, motivasi utama kita adalah untuk membalas kasih Allah. Kita mengasihi seama, karena Ia terlebih dahulu yang mengasihi kita.)
Setelah sebuah hutan di Yellowstone National Park terbakar, penjaga hutan mulai menjalani suatu gunung untuk menaksir seberapa besar kehancuran yang terjadi. Salah seorang penjaga hutan menemukan seekor burung telah hangus terbakat, bertengger dengan tatapan mata yang menakutkan di atas tanah di bawah sebuah pohon. Agaknya terkejut oleh tatapan mata yang menakutkan itu, ia terperanjat oleh seekor burung yang berada pada pohon itu. Ketika ia mengangkatnya, tiga anak burung berlarian dengan langkah lamban dari bawah kepak induknya yang mati. Sang induk yang mengasihi, berjaga-jaga secara teliti terhadap bahaya yang akan datang, telah membawa anak-anaknya ke dasar pohon dan telah melindungi mereka di bawah sayapnya, karena mengetahui secara insting bahwa asap racun akan segera meningkat. Sang induk dapat saja telah terbang untuk selamatkan diri, tetapi menolak mengabaikan anak-anaknya. Ketika kebakaran telah tiba dan panas apinya telah membakar tubuhnya yang kecil, sang induk tetap bertahan. Karena sang induk telah bersedia mati, maka yang berlindung di bawah sayapnya dapat tetap hidup. Alkitab memberitahukan bahwa Allah mengasihi kita seperti induk burung ini. “Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung” (Mzm. 91:4). Tuhan Yesus mati, sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Kita harus mengingat kasih-Nya yang memotivasi kita mengasihi sesama di dalam cara pengorbanan yang serupa.
16 14
Lembar Kerja # 4 Kita telah melihat contoh orang-orang yang bersedia mengorbankan hidup mereka demi sesama. Mungkin kita tidak memiliki kesempatan untuk mati bagi seseorang, tetapi ada cara-cara lain yang kita dapat tawarkan. Marilah kita lihat apa yang Alkitab katakan: Rm. 12:1 – “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Perhatikan potongan kalimat ‘persembahan yang hidup’. Di dalam Perjanjian Lama, umat Israel mempersembahkan binatang kepada Allah. Dengan pasti, Alkitab tidak memberitahukan kita untuk membunuh diri kita sendiri. Apa yang Alkitab katakan adalah kita harus mempunyai suatu hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dimulai dari kehidupan memberi. Kita sekarang akan melihat suatu puisi yang memberikan contoh mengenai kehidupan memberi:
48 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Tuhan, jadikan aku sebuah alat perdamaian, di mana ada kebencian, biarlah ku jalinkan kasih, di mana ada luka hati, pengampunan, di mana ada keraguan, iman, di mana ada kekecewaan, harapan, di mana ada kegelapan, terang, di mana ada kedukaan, sukacita. Oh Tuhan yang ajaib, kiranya aku jangan terlalu banyak mencari untuk dihibur, tetapi menghibur; untuk dipahami, tetapi memahami; untuk dikasihi, tetapi mengasihi; Karena di dalam memberi, kita terima, di dalam mengampuni, kita diampuni, dan di dalam kematian, kita dilahirkan untuk beroleh hidup yang kekal. (Kita memberi kepada sesama, karena kita telah menerima banyak kasih karunia dengan cuma-cuma dari Tuhan Yesus Kristus.)
Inilah puisi indah yang menunjukkan langkahlangkah praktis yang kita dapat ambil setiap harinya. Bagaimana kalian dapat menerapkan prinsip-prinsip ini di dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, di gereja dan di manapun? Berikan selembar kertas, mungkin dengan kualitas kertas yang bagus, sehingga murid-murid tidak memperlakukannya sebagai kertas coret-coretan. Beritahukan murid-murid: Tuliskan dua hal yang kalian dapat berikan, entah itu terlihat atau tidak terlihat, kepada anggota keluarga, teman di sekolah atau jemaat di gereja. Kalian tidak harus menuliskan nama kalian. Setelah melakukannya, lipatlah kertas itu menjadi dua bagian. Kita kumpulkan lipatan kertas itu dan lihatlah apa yang setiap murid telah tuliskan. Lihatlah bagian Aktivitas. (Sebagai contoh: Memberi dapat dalam bentuk menghabiskan waktu bersama dengan seseorang yang yang sedang merasa kesepian atau berdoa setiap harinya bagi seseorang yang belum diselamatkan atau memberikan seseorang suatu panggilan yang telah lama tidak datang ke gereja dan menemaninya, sehingga ia tidak merasa asing ketika berada di gereja.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 49
pelajaran
4
Aplikasi
Sukacita dalam Memberi
Kehidupan
Lembar Kerja # 4
Rm. 12:1 – “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Perhatikan potongan kalimat ‘persembahan yang hidup’. Di dalam Perjanjian Lama, umat Israel mempersembahkan binatang kepada Allah. Dengan pasti, Alkitab tidak memberitahukan kita untuk membunuh diri kita sendiri. Apa yang Alkitab katakan adalah kita harus mempunyai suatu hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dimulai dari kehidupan memberi. Kita sekarang akan melihat suatu puisi yang memberikan contoh mengenai kehidupan memberi:
Tuhan, buatlah aku sebuah alat perdamaian,
di mana ada kebencian, biarlah ku jalinkan kasih, di mana ada luka hati, pengampunan, di mana ada keraguan, iman, di mana ada kekecewaan, harapan, di mana ada kegelapan, terang, di mana ada kedukaan, sukacita. Oh Tuhan yang ajaib, kiranya aku jangan terlalu banyak mencari untuk dihibur, tetapi menghibur; untuk dipahami, tetapi memahami; untuk dikasihi, tetapi mengasihi; Karena di dalam memberi, kita terima, di dalam mengampuni, kita diampuni, dan di dalam kematian, kita dilahirkan untuk beroleh hidup yang kekal.
17 14
Aktivitas Sebuah Keranjang HADIAH Bahan: Ambillah suatu keranjang dan hiasilah seindah mungkin. Kalian pun dapat mengajak sang guru untuk membantu menghiasnya. Keranjang hadiah ini adalah bagi murid-murid menaruh lipatan-lipatan kertas yang mereka tuliskan selama bagian Aplikasi Kehidupan. Untuk aktivitas ini: Bacalah lipatan-lipatan kertas dengan suara keras dan berilah komentar atas isinya. Saran untuk diikuti: Untuk memelihara tindakan memberi dan menanamkannya ke dalam kehidupan murid-murid, taruhlah ‘keranjang hadiah’ di dalam ruang kelas untuk beberapa bulan ke depan. Sebagai tugas mingguan, biarkan murid-murid menuliskan satu tindakan memberi yang mereka dapat dan akan nyatakan selama minggu berikutnya serta sempatkan membaca tulisan itu dengan suara yang keras sebelum dan setelah pelajaran. Ini akan membantu murid-murid melanjutkan dan menerapkannya di dalam hidup mereka.
50 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 30 – 32
Memberi memerlukan bagian pengorbanan dari diri kita, seperti waktu, tenaga ataupun kepunyaan kita. Tampaknya kita akan kehilangan pada akhirnya, tetapi nyatanya tidak demikian. Justru sebaliknya, memberi merupakan situasi win-win, karena kita dapat membawa banyak penghiburan dan sukacita kepada mereka yang membutuhkan dengan sedikit tindakan kebaikan dan sebagai hasilnya, kita akan sering menuai lebih dari apa yang kita telah berikan. Jadi, jangan berpikir mengenai apa yang kita akan terima kembali, tetapi berpikirlah mengenai apa yang kita dapat berikan dan lakukan dengan sukacita dan tulus hati.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 51
52 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
5
Ujian Iman
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 1:2-3; Ibr. 11; 12:7-11; 1 Pet. 1:6-7; 4:12-13; Ul. 13:3 Kebenaran Alkitab Ujian terhadap iman kita membuktikan karakter kita saat bersandar pada Allah dalam masa-masa yang sulit. Tujuan Pelajaran 1. Mengetahui beberapa alasan mengapa Allah mengizinkan masa-masa sulit menghampiri kita. 2. Memahami bahwa ujian terhadap iman membuat kita menjadi umat Kristen yang lebih baik dan membantu kita semakin dekat dengan Tuhan. Ayat Hafalan “Saudara-saudara, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (Yak. 1:2-3)
Latar Belakang Alkitab Yakobus berbicara mengenai ujian terhadap iman kalian, yang dapat hadir dalam bentuk masa-masa sulit atau penderitaan jasmani dan emosional. Alkitab menyediakan beberapa alasan di balik ujian iman seseorang. Salah satu alasannya adalah untuk menguji keteguhan iman kalian seperti dalam kasus Abraham, yang diminta untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal, Ishak (Ibr. 11:17-19). Contoh lainnya adalah Ayub, yang diizinkan menderita di tangan Iblis, tetapi ia memilih untuk memuji dan menyembah Allah di balik penderitaan dan kehilangannya yang sungguh dahsyat itu. Selain itu, kadang kita menderita sebagai hasil dari dosa-dosa kita. Allah menggunakan penderitaan untuk menegur kita, sehingga bertobat, dikuduskan dan kembali dekat kepada Allah (Ibr. 12:7-8). Dalam setiap kejadian, pengujian terhadap iman kita melalui penderitaan dimaksudkan untuk membuktikan dan menyempurnakan karakter kita, yang akhirnya memuliakan Allah. Penderitaan pun memampukan kita mengenal Allah pada tahap yang lebih dalam dan meneguhkan hubungan kita dengan-Nya. Seperti yang Ayub katakan kepada Allah pada akhirnya, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Ayb. 42:5).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 53
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” (Mat. 10:28)
54 12
Ada suatu konsep yang keliru bahwa para umat percaya akan dilindungi dari segala kejahatan. Kita dipanggil “bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Flp. 1:29). Yesus Kristus bahkan dengan jelas mengatakan, “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku” (Mat. 10:22). Mustahil bagi seorang Kristen sejati yang tidak pernah mengalami penderitaan di dalam hidupnya. Tidak ada seorang umat percaya manapun di dalam Alkitab yang terlepas dari penderitaan atau yang tidak pernah diuji iman mereka. Bukanlah maksudnya bahwa kita harus menderita suatu bencana yang besar, seperti yang Ayub alami. Tetapi kita justru akan menghadapi suatu pergumulan melawan dosa, badai dunia dan orang-orang yang menentang ketika kita memberitakan Injil atau firman Allah. Tuhan Yesus mengatakan, “Seorang murid tidak lebih daripada gurunya atau seorang hamba daripada tuannya.” Dan Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa sebagaimana Ia telah menderita, demikian pula dengan murid-murid-Nya kelak (Mat. 10:24-25). Apakah kehidupan peperangan rohani kita menjadi sia-sia? Bila demikian, mungkin sudah waktunya untuk merenungkan kembali pernyataan dari iman kita. Mungkin kita belum memberitakan Injil. Mungkin kita telah ragu atau bahkan melepaskan keyakinan kita yang semula. Marilah kita jangan lupa bahwa Iblis tidak pernah beristirahat. Ia seperti singa yang mengaum-aum, senantiasa mencari suatu kesempatan untuk menerkam kita. Kita tidak boleh suam-suam kuku di dalam perjalanan kerohanian kita. Kita harus memenangkan pergumulan iman kita ini!
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Mengenai Murid Anda Alkitab
Jangan remehkan murid-murid, tetapi Anda harus bagikan pengajaran mengenai penderitaan dan pergumulan rohani kepada mereka. Mereka telah cukup dewasa untuk menerima dan menghadapi kenyataan-kenyataan hidup seperti ini. Mungkin mereka telah menjalani suatu kehidupan yang aman di bawah perlindungan orangtua dan sebagai hasilnya, mungkin belum pernah mengalami berbagai kesulitan hidup. Sekalipun demikian, kita harus melatih mereka agar menjadi sadar dan siap untuk mempertahankan iman mereka bila diuji suatu kali kelak. Kita pun dapat memotivasi dan melengkapi mereka dengan berbagai kesaksian dari orang-orang kudus di dalam Alkitab.
Persiapkan Hati Murid
Pelajaran hari ini membahas perihal pengujian iman kita. ‘Iman’ adalah sebuah kata yang sering kali kita gunakan. Jelaskan maksud dari kata ini. (Biarlah murid-murid yang menanggapinya.) Sekarang, Anda telah berbagi beberapa gagasan tentang apa ‘iman’ itu. Kita pun akan melihat beberapa macam ‘iman’ dari orang-orang kudus pada zaman dahulu, sekaligus melihat bagaimana mereka diuji dalam iman.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Apakah Maksudnya Beriman Dalam Allah itu? Ibr. 11 dapat disebut sebagai pasal iman. Di dalamnya menyediakan sebuah pengertian dari apa iman itu, mengapa iman itu penting dan bagaimana orang-orang kudus menunjukkan iman mereka itu. Kita akan melihat pasal ini, sekaligus mengacu kepada beberapa catatan yang memberikan suatu gambaran tentang apa iman itu. Beberapa acuan dari Alkitab dan isilah tempat yang kosong:
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 55
l Pengertian dari iman (Ibr. 11:1). Iman adalah __________ (dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.)
l Dalam Yer. 29:13, Allah menjanjikan hal serupa dalam Ibr. 11:6. Baca dan tuliskan janji itu: “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” l Rm. 2:11 menyatakan bahwa (Allah tidak memandang bulu), yang berarti bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Maha adil dan semua orang yang mencari-Nya akan menemukan-Nya.
pelajaran
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
l Pentingnya memiliki iman di dalam Allah (Ibr. 11:6): Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang (berkenan kepada Allah). Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus (percaya bahwa Allah ada) dan bahwa Allah memberi upah kepada (orang yang sungguh-sungguh mencari Dia).
5
Pemahaman
Ujian Iman
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Apakah Maksudnya Beriman Dalam Allah itu?
“Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”
Ibr. 11 dapat disebut sebagai pasal iman. Di dalamnya menyediakan sebuah pengertian dari apa iman itu, mengapa iman itu penting dan bagaimana orang-orang kudus menunjukkan iman mereka itu. Kita akan melihat pasal ini, sekaligus mengacu kepada beberapa catatan yang memberikan suatu gambaran tentang apa iman itu. Beberapa acuan dari Alkitab dan isilah tempat yang kosong: Pengertian dari iman (Ibr. 11:1). Iman adalah _________________________________________________ _________________________________________________ Pentingnya memiliki iman di dalam Allah (Ibr. 11:6): Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang ____________________. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus ____________________ dan bahwa Allah memberi upah kepada __________________________________________. Dalam Yer. 29:13, Allah menjanjikan hal serupa dalam Ibr. 11:6. Baca dan tuliskan janji itu: _________________________________________________ _________________________________________________ Rm. 2:11 menyatakan bahwa ________________________, yang berarti bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Maha adil dan semua orang yang mencari-Nya akan menemukan-Nya.
(Yer. 29:13) 18 14
56 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Lembar Kerja # 2 Ruang Besar Iman Ibr. 11 pun merupakan daftar orang kudus pada zaman dahulu, yang hidup oleh iman. Marilah kita lihat mengapa mereka masuk ke dalam daftar ini. Nuh (ayat 7) Nuh mengimani bahwa Allah akan menepati janji-Nya untuk (menghancurkan dunia dengan air bah), sehingga ia dengan taat mendirikan bahtera seperti yang Allah telah perintahkan kepadanya, sekalipun hujan dan air bah belum kelihatan keberadaannya.
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibr. 11:6)
Abraham (ayat 8) Abraham mengimani terhadap janji Allah tentang suatu tanah yang lebih baik, sehingga ia meninggalkan negeri asalnya, sekalipun belum mengetahui (tempat yang ia tujui). Abraham (ayat 17-19) Abraham mengimani bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya untuk memberikan (keturunan) kepadanya melalui anaknya (Ishak), sehingga ia siap mempersembahkan anaknya, sekalipun tidak mengetahui bagaimana dirinya akan dapat mempunyai keturunan lagi bila Ishak meninggal. Musa (ayat 23-29) Musa mengimani bahwa Allah akan membebaskan umat-Nya ke luar dari (Mesir) dan memimpin masuk ke suatu negeri yang lebih baik, sehingga ia menyerahkan kedudukannya sebagai (anak putri Firaun) dan rela menghadapi banyak kesulitan untuk memimpin mereka ke luar dengan kuasa dan bimbingan Allah. Yosua dan umat Israel yang menyerang Yerikho (ayat 30; Yos. 6:2-5) Yosua dan umat Israel mengimani bahwa (tembok) Yerikho yang tebal akan runtuh, bila mereka mengikuti perintah Allah, sekalipun belum mengetahui bagaimana hal itu akan terjadi dengan hanya mengelilingi kota sekali selama (enam hari), (tujuh kali) pada hari ketujuh dan (berseru dengan suara yang nyaring).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 57
pelajaran
Mungkin kita tidak terlalu berkesan dengan iman dari orang-orang ini, karena kita tidak mempunyai kaitan dengan diri mereka. Bila berada di dalam keadaan mereka, kita mungkin telah gagal dalam ujian iman tersebut. Beberapa hal yang mereka lakukan dalam kepatuhan kepada Allah, justru berlawanan dengan logika. Apakah kita dapat mempunyai iman yang sama seperti yang mereka miliki?
5
Pemahaman
Ujian Iman
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Ruang Besar Iman Ibr. 11 pun merupakan daftar orang kudus pada zaman dahulu, yang hidup oleh iman. Marilah kita lihat mengapa mereka masuk ke dalam daftar ini.
Nuh (ayat 7) Nuh mengimani bahwa Allah akan menepati janjiNya untuk ____________________, sehingga ia dengan taat mendirikan bahtera seperti yang Allah telah perintahkan kepadanya, sekalipun hujan dan air bah belum kelihatan keberadaannya.
Musa (ayat 23-29) Musa mengimani bahwa Allah akan membebaskan umat-Nya ke luar dari __________ dan memimpin masuk ke suatu negeri yang lebih baik, sehingga ia menyerahkan kedudukannya sebagai ____________________ dan rela menghadapi banyak kesulitan untuk memimpin mereka ke luar dengan kuasa dan bimbingan Allah.
Yosua dan umat Israel yang menyerang Yerikho (ayat 30; Yos. 6:2-5) Yosua dan umat Israel mengimani bahwa
Abraham (ayat 17-19) Abraham mengimani bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya untuk memberikan
__________ Yerikho yang tebal akan runtuh, bila mereka mengikuti perintah Allah, sekalipun belum mengetahui bagaimana hal itu akan terjadi dengan hanya mengelilingi kota sekali selama
__________ kepadanya melalui anaknya
__________, __________ pada hari ketujuh dan
__________, sehingga ia siap mempersembahkan anaknya, sekalipun tidak mengetahui bagaimana dirinya akan dapat mempunyai keturunan lagi bila Ishak meninggal.
_________________________.
Abraham (ayat 8) Abraham mengimani terhadap janji Allah tentang suatu tanah yang lebih baik, sehingga ia meninggalkan negeri asalnya, sekalipun belum mengetahui ________________________. Mungkin kita tidak terlalu berkesan dengan iman dari orang-orang ini, karena kita tidak mempunyai kaitan dengan diri mereka. Bila berada di dalam keadaan mereka, kita mungkin telah gagal dalam ujian iman tersebut. Beberapa hal yang mereka lakukan dalam kepatuhan kepada Allah, justru berlawanan dengan logika. Apakah kita dapat mempunyai iman yang sama seperti yang mereka miliki?
19
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Penderitaan yang Membangun Iman Kita Katakan kepada murid-murid: Kadang, ujian terhadap iman itu datang dalam bentuk penderitaan. Dalam keadaan demikian, kita harus mengintrospeksi diri dan lebih bersandar kepada-Nya dan bukannya berpaling dari pada-Nya. Allah mengasihi kita. Tidak ada keraguan mengenai hal ini. Jadi, ketika terjatuh ke dalam masa-masa yang sulit, kita seharusnya tidak segera membuat kesimpulan bahwa Allah tidak lagi mengasihi kita. Sebaliknya, kita harus dengan sabar menantikan pertolongan Allah. Dalam bagian ini, kita akan melihat orang-orang kudus pada zaman dahulu dan pengujian iman mereka. Berikan acuan ayat-ayat berikut dan tuliskan apa yang ayat-ayat itu katakan: (Bagi beberapa ayat ini, Anda boleh memberikan latar belakang dari padanya.)
58 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
(Ketika terjatuh ke dalam masa-masa yang sulit, kita seharusnya tidak segera membuat kesimpulan bahwa Allah tidak lagi mengasihi kita. Sebaliknya, kita harus dengan sabar menantikan pertolongan Allah.)
Kej. 50:20 (”Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah merekarekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”) Sebagai seorang remaja, Yusuf dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya sendiri. Ia menjadi seorang budak di suatu negeri asing. Kemudian, ia dituduh telah berbuat yang tidak senonoh, sehingga dimasukkan ke penjara. Semua penderitaannyapun berakhir, ketika ia menjadi seorang mangkubumi di tanah Mesir, ketika ia pada akhirnya dapat melihat seluruh rencana Allah yang mengizinkannya menderita untuk memelihara kehidupan orang-orang Israel selama masa kelaparan. Bila Yusuf tidak dimasukkan ke penjaran, ia tidak akan mempunyai kesempatan untuk menafsirkan mimpi Firaun dan tidak akan pernah menjadi mangkubumi yang dapat memberi makanan kepada orang-orang Israel. Ayb. 23:10 dan 42:5 (”Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas...Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”) Suatu kali, Ayub kehilangan semua hartanya (unta, lembu, domba, keledai, hamba) dan semua anaknya. Kemudian, ia ditimpa dengan suatu barah yang busuk di seluruh tubuhnya. Ketika teman-teman Ayub datang untuk berkabung, mereka terkejut dengan apa yang terjadi kepada Ayub, sehingga mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam tanpa mengucapkan sepatah katapun kepadanya. Tetapi pada akhirnya, Ayub menyadari bahwa Allah memiliki suatu tujuan yang baik dengan mengizinkannya menderita. Hal terpenting adalah ia mengenal Allah lebih dekat daripada sebelumnya. Mzm. 119:67 (”Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.”) Rat. 3:33,40 (”Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia...Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita dan berpaling kepada Tuhan.”)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 59
Kadang, masa-masa sulit hadir dalam hidup, karena berdekatan situasinya dengan saat kita berpaling dari Allah. Sebagai hasilnya, Allah telah masuk ke dalam kehidupan untuk membawa kita kembali kepada-Nya. Marilah kita ingat bahwa Allah mempunyai suatu rencana yang baik bagi kita dalam segala hal, entahlah dalam keadaan baik maupun buruk.
(Kadang, masa-masa sulit hadir dalam hidup, karena berdekatan situasinya dengan saat kita berpaling dari Allah. Sebagai hasilnya, Allah telah masuk ke dalam kehidupan untuk membawa kita kembali kepada-Nya. Marilah kita mengingat bahwa Allah mempunyai suatu rencana yang baik bagi kita dalam segala hal, entahlah dalam keadaan baik maupun buruk.)
60 1x
Kasus # 1 Kira-kira 15 tahun yang lalu, seorang janda muda mulai menghadiri kebaktian untuk mencari Kebenaran. Ia menemukan banyak pengajaran dari Gereja Yesus Sejati yang sesuai dengan Alkitab dan memutuskan untuk ingin melayani Allah lebih. Oleh karena itu, ia dengan rela hati membantu memasak kapanpun ada Kebaktian Kebangunan Rohani ataupun Kursus Alkitab Dasar/Lanjutan. Karena tidak ada orang yang membantu mengasuh dua anak laki-lakinya, ia membawa mereka kapanpun ia mempunyai tugas masak. Suatu hari, sungguh disayangkan, ia mendengar seseorang berkomentar. Orang ini tidak mengenal maksud baik dari sang janda yang hanya ingin membantu, tetapi justru beranggapan bahwa sang janda membawa kedua anaknya ke gereja untuk beroleh makanan gratis. Komentar ini sungguh menghancurkan dan tidak baik. Para jemaat seharusnya melihat apa yang mereka katakan dan memikirkannya kembali. Sekalipun hanyalah sebuah kesalahpahaman, tetapi telah melukai hati dari sang janda, bahkan ia tidak mau datang lagi ke gereja. Pastilah ia orang miskin, sehingga ada seseorang yang beranggapan bahwa dirinya hanyalah datang ke gereja untuk beroleh makan siang gratis dan ini menyebabkan kesedihan yang mendalam. Ia berdoa dan memberitahukan kepada Allah tentang betapa sakit hatinya ia. Puji Tuhan, ia beroleh penghiburan dan kekuatan untuk mengampuni orang yang membuat komentar bodoh itu. Ia pun menyadari bahwa Kebenaran Allah itu terlalu berharga untuk ditukarkan kepada sesuatu yang kecil, sekalipun suatu kejadian yang tidak menyenangkan.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Sekarang, saat mengenang kejadian itu, ia melihat bahwa hal itu merupakan ujian bagi imannya. Bila ia telah menyerah saat itu, maka berarti ia adalah seorang yang tidak setia dan tidak akan dapat menanggung kesetiaan dan Kebenaran Allah. Hari ini, saudari tersebut masih merupakan seorang hamba Allah yang setia, yang membawa banyak jiwa untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Ia terus menjadi seorang pemasak yang handal, yang senantiasa membantu di dapur.
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr. 11:1)
Kasus # 2 Ada seorang saudari yang telah menikah beberapa tahun yang lalu dan mempunyai kesulitan untuk mengandung. Dan ketika berhasil mengandung, ia begitu bahagianya. Bagaimanapun, kandungannya itu bermasalah. Ia harus masuk dan keluar rumah sakit beberapa kali, karena menurut pemeriksaan para dokter kandungan, ia mempunyai resiko untuk keguguran bayi. Selama masa yang tidak menentu, saudari ini mulai bimbang imannya dan merasa mustahil bila Allah benar-benar mengasihinya. Akhirnya, ia melahirkan bayinya secara prematur. Sang bayi begitu kecil dan lemah, hingga harus dirawat di Ruang Perawatan Intensif (ICU). Lalu, iman sang ibu menjadi begitu lemahnya dan sering marah kepada Allah. Ia tidak dapat memahami mengapa Allah mengizinkan dirinya dan sang bayi untuk menderita sedemikian rupa, bila Ia benar-benar mengasihi mereka. Dua bulan kemudian, selama masa pemeriksaan, sebuah tumor besar ditemukan di dalam kandungannya, sehingga harus segera diambil tindakan operasi untuk menyelamatkan hidupnya. Sekalipun tampaknya ini seperti suatu ledakan lain baginya, pemeriksaan para dokter kandungan itu membuat dirinya sadar bahwa ia telah berbuat keliru terhadap Allah. Tumor telah berkembang di dalam kandungannya beberapa saat yang lalu. Ketika mengandung, sinar ultra-violet tidak dapat mendeteksi adanya tumor, karena sang bayi menutupinya. Menurut para dokter kandungan, bila ia tidak melahirkan secara prematur, maka sang bayi tidak akan dapat bertahan hidup.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 61
Allah telah mengendalikan segala sesuatunya dan telah mengatur bagi sang bayi untuk dilahirkan secara prematur, sehingga sang ibu dan bayinya dapat hidup dan tidak meninggal karena tumor. Ketika hal-hal buruk terjadi dan tidak dapat memahami alasannya, kita seharusnya tetap mempertahankan iman dan percaya kepada Allah.
5
Aplikasi
Ujian Iman
Kehidupan
pelajaran
pelajaran
(Bila waktu masih tersedia, mintalah muridmurid untuk menggambarkan langkah hidup mereka bersama Allah pada hari ini. Kemudian, bagikan pengalaman pribadi dan bagaimana mereka telah melewati ujian iman itu. Kesaksian-kesaksian dari teman sebaya merupakan suatu cara yang baik untuk belajar dan sering kali dapat meninggalkan suatu kesan yang mendalam dan akibat yang luar biasa. Bimbinglah bagian ini dengan hati-hati.)
5
Aplikasi
Ujian Iman
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Lembar Kerja # 3
Penderitaan yang Membangun Iman Kita
Penderitaan yang Membangun Iman Kita
Kasus # 1 Kira-kira 15 tahun yang lalu, seorang janda muda mulai menghadiri kebaktian untuk mencari Kebenaran. Ia menemukan banyak pengajaran dari Gereja Yesus Sejati yang sesuai dengan Alkitab dan memutuskan untuk ingin melayani Allah lebih. Oleh karena itu, ia dengan rela hati membantu memasak kapanpun ada Kebaktian Kebangunan Rohani ataupun Kursus Alkitab Dasar/Lanjutan. Karena tidak ada orang yang membantu mengasuh dua anak laki-lakinya, ia membawa mereka kapanpun ia mempunyai tugas masak. Suatu hari, sungguh disayangkan, ia mendengar seseorang berkomentar. Orang ini tidak mengenal maksud baik dari sang janda yang hanya ingin membantu, tetapi justru beranggapan bahwa sang janda membawa kedua anaknya ke gereja untuk beroleh makanan gratis. Komentar ini sungguh menghancurkan dan tidak baik. Para jemaat seharusnya melihat apa yang mereka katakan dan memikirkannya kembali. Sekalipun hanyalah sebuah kesalahpahaman, tetapi telah melukai hati dari sang janda, bahkan ia tidak mau datang lagi ke gereja. Pastilah ia orang miskin, sehingga ada seseorang yang beranggapan bahwa dirinya hanyalah datang ke gereja untuk beroleh makan siang gratis dan ini menyebabkan kesedihan yang mendalam. Ia berdoa dan memberitahukan kepada Allah tentang betapa sakit hatinya ia. Puji Tuhan, ia beroleh penghiburan dan kekuatan untuk mengampuni orang yang membuat komentar bodoh itu. Ia pun menyadari bahwa Kebenaran Allah itu terlalu berharga untuk ditukarkan kepada sesuatu yang kecil, sekalipun suatu kejadian yang tidak menyenangkan. Sekarang, saat mengenang kejadian itu, ia melihat bahwa hal itu merupakan ujian bagi imannya. Bila ia telah menyerah saat itu, maka berarti ia adalah seorang yang tidak setia dan tidak akan dapat menanggung kesetiaan dan Kebenaran Allah. Hari ini, saudari tersebut masih merupakan seorang hamba Allah yang setia, yang membawa banyak jiwa untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Ia terus menjadi seorang pemasak yang handal, yang senantiasa membantu di dapur.
Berikan acuan ayat-ayat berikut dan tuliskan apa yang ayat-ayat itu katakan: Kej. 50:20
Ayb. 23:10 dan 42:5
Mzm. 119:67
Rat. 3:33,40
20
Kasus # 2 Ada seorang saudari yang telah menikah beberapa tahun yang lalu dan mempunyai kesulitan untuk mengandung. Dan ketika berhasil mengandung, ia begitu bahagianya. Bagaimanapun, kandungannya itu bermasalah. Ia harus masuk dan keluar rumah sakit beberapa kali, karena menurut pemeriksaan para dokter kandungan, ia mempunyai resiko untuk keguguran bayi. Selama masa yang tidak menentu, saudari ini mulai bimbang imannya dan merasa mustahil bila Allah benar-benar mengasihinya. Akhirnya, ia melahirkan bayinya secara prematur. Sang bayi begitu kecil dan lemah, hingga harus dirawat di Ruang Perawatan Intensif (ICU). Lalu, iman sang ibu menjadi begitu lemahnya dan sering marah kepada Allah. Ia tidak dapat memahami mengapa Allah mengizinkan dirinya dan sang bayi untuk menderita sedemikian rupa, bila Ia benar-benar mengasihi mereka. Dua bulan kemudian, selama masa pemeriksaan, sebuah tumor besar ditemukan di dalam kandungannya, sehingga harus segera diambil tindakan operasi untuk menyelamatkan hidupnya. Sekalipun tampaknya ini seperti suatu ledakan lain baginya, pemeriksaan para dokter kandungan itu membuat dirinya sadar bahwa ia telah berbuat keliru terhadap Allah. Tumor telah berkembang di dalam kandungannya beberapa saat yang lalu. Ketika mengandung, sinar ultra-violet tidak dapat mendeteksi adanya tumor, karena sang bayi menutupinya. Menurut para dokter kandungan, bila ia tidak melahirkan secara prematur, maka sang bayi tidak akan dapat bertahan hidup. Allah telah mengendalikan segala sesuatunya dan telah mengatur bagi sang bayi untuk dilahirkan secara prematur, sehingga sang ibu dan bayinya dapat hidup dan tidak meninggal karena tumor. Ketika hal-hal buruk terjadi dan tidak dapat memahami alasannya, kita seharusnya tetap mempertahankan iman dan percaya kepada Allah.
21
Aktivitas Kepada sang guru: Permainan ini disebut ‘mengembalikan hidung ke tempat semula’. Bagilah murid-murid ke dalam beberapa kelompok. Ambillah sebuah karakter dari gambar kartun dengan hidung yang hilang. Tujuan dari permainan ini adalah melihat kelompok mana yang dapat mengembalikan hidung pada titik yang tepat pada gambar dalam waktu sesingkat mungkin.
62 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Salah seorang dari tiap-tiap kelompok akan ditutup matanya dan diberikan sebuah ‘hidung’ (yang dapat terbuat dari lilin buatan, berupa gambar yang direkatkan dengan magnet atau sesuatu lainnya yang akan merekat pada gambar nantinya). Anggota kelompok lainnya akan memberikan perintah kepada orang yang tertutup matanya untuk berjalan ke arah gambar itu terpasang (pada dinding atau papan tulis) dan ke mana gambar hidung itu harus dipasangkan. Untuk tantangan ini, sejumlah rintangan boleh dipasangkan di sepanjang jalan dalam ruangan. Permainan ini menguji seberapa banyak anggota yang tertutup matanya memerlukan kerpercayaan dan pendengaran dari anggota lainnya. Ada berbagai macam bentuk dalam permainan ini. Terserah kalian untuk membuat bentuk macam apa dalam permainan ini. Sasarannya adalah menanamkan penghargaan dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kepercayaan kepada Allah yang berkuasa membimbing kita, sekalipun kita tidak dapat melihat keberadaan-Nya. Penting untuk menjelaskan maksud dari pelajaran ini kepada murid-murid di akhir permainan.
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 33 – 35
Salah satu pujian dalam Kidung Rohani mengatakan, “Banyak hal di hari esok, tak dapat ku mengerti; tapi satu hal ku tahu, Tuhan pegang tanganku.” Tidak masalah apapun yang terjadi, kita dapat percaya bahwa Allah senantiasa memelihara kita. Masa-masa sulit boleh datang dalam hidup, tetapi kita akan merasakan damai sejahtera sepanjang bersandar kepada-Nya. Faktanya, iman kita akan menjadi makin diteguhkan dan hubungan kita bersama-Nya akan makin dieratkan. Kita pun akan dapat merasakan perasaan sesama dan menghibur mereka yang mengalami masa-masa sulit.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 63
64 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
6
Mendengar dan Melakukan
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 1:21-27; 1 Kor. 8:1; Mzm. 119:11 Kebenaran Alkitab Iman yang sejati melibatkan perwujudan iman kita melalui tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pelajaran 1. Mengetahui bahwa lebih penting mematuhi firman Allah daripada memiliki banyak pengetahuan tentang Alkitab. 2. Mengenali cara-cara firman Allah yang kita dapat terapkan dalam kehidupan seharihari.
Latar Belakang Alkitab Ada dua macam ‘pelaku firman Allah’, yaitu yang aktif (melakukan firman Allah dengan tekun) dan yang pasif (tidak melakukan kesalahan yang Alkitab peringatkan – Mzm. 119:11). Yak. 1:21-27 menekankan pentingnya memiliki firman Allah yang tertanam di dalam hati kita. Setelah menerima perintah Allah, kita perlu menjadi ‘pelaku firman Allah’. Ayat 26 dan 27 menyediakan contoh nyata mengenai apa maksudnya melakukan firman Allah itu. Alkitab pun mengatakan, “Pengetahuan membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun” (1 Kor. 8:1). Jemaat Korintus terlalu mengejar pengetahuan Alkitab, sehingga tidak melakukan apa yang mereka telah pelajari. Alkitab pun memberitahukan kepada manusia yang berdosa atau melakukan hal-hal yang melanggar perintah Allah. Sayangnya, banyak dari orang-orang yang mengetahui firman Allah dengan baik, justru terjatuh di saat kelemahan mereka.
Ayat Hafalan “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri.” (Yak. 1:22)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 65
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yak. 1:22)
Memang mudah mengikuti gerakan hati untuk pergi ke gereja, menghadiri kebaktian dan turut berpartisipasi dalam pelayanan gereja. Semuanya itu perlu dan penting, tidak seharusnya kita melakukannya hanya sebatas kebiasaan dan kewajiban, tetapi jangan lupakan orang-orang di sekitar kita. Selain itu, perlu pula mengamati pertumbuhan rohani diri sendiri, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan pengajaran Alkitab dengan sungguh-sungguh. Selama Tuhan Yesus tinggal di dunia, Ia senantiasa menunjukkan perhatian-Nya kepada banyak orang. Kita justru sebaliknya, mempunyai kecenderungan untuk menghabiskan sebagian besar dari waktu kita bersama dengan para jemaat lainnya. Dengan berbuat demikian, kita telah menutup pintu secara tidak sadar bagi orang banyak di luar Allah, yang sedang menantikan kita untuk diundang ke dalam kasih-Nya. Kita perlu segera ke luar dari daerah kesenangan dan mematuhi perintah Allah untuk memberitakan Injil-Nya. Sebagai guru Pendidikan Agama, tidak hanya cukup menjadi baik di lingkungan gereja. Kita perlu memancarkan terang Yesus Kristus bagi orang-orang di luar gereja sana dan memuliakan nama Allah dengan tindakan dan gaya hidup kita. Dengan demikian, muridmurid akan melihat bahwa iman tidak hanya berupa ukuran-ukuran yang membatasi bangunan gereja, tetapi akan dapat melihat bahwa Allah dan firman-Nya mempunyai kaitan dengan dunia di luar sana.
Mengenai Murid Anda Alkitab
52 66 1x
Kebanyakan murid kurang begitu memperhatikan Kebenaran Alkitab yang disampaikan saat kebaktian berlangsung. Bagaimanapun, mengetahui firman Allah bukan berati bahwa mereka akan melakukannya. Inilah suatu permasalahan yang mempengaruhi kita dan salah satu hal yang harus kita hadapi. Oleh karena itu, kita harus memotivasi muridmurid sebagaimana terhadap diri kita untuk mematuhi firman Allah. Murid-murid pada usia ini, sering kali harus bergumul dengan banyak perbedaan pendapat yang mereka dapati dari berbagai sumber. Mereka mungkin tergoda untuk menikmati gaya hidup dan keyakinan dari teman sebaya mereka. Pada saat yang bersamaan, mereka merasa bimbang, karena mengetahui
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
(Penting untuk menanamkan firman Allah sejak dini, agar murid-murid dapat lakukan dalam kehidupan sehari-hari.)
pengajaran Alkitab. Pergumulan ini membuat lebih sulit bagi mereka untuk melakukan firman Allah. Kenalilah murid-murid dengan baik. Jangan mengajarkan pelajaran mereka dengan remeh. Sediakan hal-hal yang mereka perlukan. Tidaklah cukup hanya memberitahukan apa yang mereka seharusnya atau tidak seharusnya lakukan. Jelaskan mengapa mereka harus menahan diri dari penyimpangan pengajaran Alkitab dan tunjukkan langkah-langkah pelaksanaannya, agar dapat mempertahankan iman mereka.
Persiapkan Hati Murid
Kepada murid-murid: Sebutkan beberapa orang di dalam Alkitab yang berbuat dosa kepada Allah. Apakah orang-orang ini mengetahui firman Allah atau tidak? Kebanyakan dari mereka mengetahuinya, tetapi mereka memilih untuk melakukan hal-hal yang keliru. Ini mengajarkan bahwa adalah penting untuk mengetahui pengajaran Alkitab, tetapi lebih penting lagi daripada itu adalah menyatakannya melalui tindakan yang benar. Hari ini, kita akan belajar tentang orang-orang yang berbuat dosa kepada Allah dengan mengabaikan apa yang mereka ketahui tentang perintah-Nya. Kita pun akan melihat beberapa pengajaran Alkitab yang seharusnya diketahui dan dijalankan.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Orang-Orang yang Tidak Mematuhi Firman Allah Tebaklah siapakah orang-orang ini dan kenalilah penyebab ketidakpatuhan mereka: (Kepada Anda: Ajarilah diri sendiri dengan acuan Alkitab. Penting pula untuk membaca ayat-ayat ini bersama murid-murid seperti Anda mengerjakan Lembar Kerja, karena ini akan membantu mereka memahami mengapa orangorang ini terjatuh.) Inilah apa yang saya lakukan: Siapakah saya? Apakah yang membuat saya terjatuh? Apakah yang terjadi pada akhirnya?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 67
Saya senantiasa seorang hamba Allah yang setia, tetapi suatu kali dalam kemarahan, saya memukul batu karang tidak seperti yang diperintahkan Allah sebelumnya. (Musa; ia tidak dapat masuk ke dalam Tanah Kanaan.)
2.
Kita menyerang kota Ai, tetapi karena ketamakan akan harta, saya mengambil sebuah jubah yang indah, perak, emas dan menyembunyikan semuanya itu. (Akhan; ia dilempari dengan batu hingga mati.)
3.
Allah memberikan kekuatan yang besar, tetapi kekuatan itu hanya beserta sepanjang saya mematuhi segala hukum Allah dan memegangnya sebagai nazir Allah. (Simson; ia mati bersama orang-orang Filistin.)
4.
Saya mengorbankan korban bakaran yang bukan wewenang saya, karena tidak dapat menantikan Samuel yang melakukannya. (Raja Saul; Allah tidak menghormatinya sebagai raja pada akhirnya.)
5.
Allah memberkati saya dengan kekayaan besar, baik sebelum ataupun setelah diri saya. Bersamaan dengan itu, saya terjatuh ke dalam cinta bersama sejumlah perempuan dari bangsa lain yang tidak mengenal Allah. (Salomo; ia berbuat banyak dosa di hadapan Allah.)
pelajaran
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
1.
6
Pemahaman
Mendengar dan Melakukan
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Orang-Orang yang Tidak Mematuhi Firman Allah Tebaklah siapakah orang-orang ini dan kenalilah penyebab ketidakpatuhan mereka:
Saya senantiasa seorang hamba Allah yang setia, tetapi suatu kali dalam kemarahan, saya memukul batu karang tidak seperti yang diperintahkan Allah sebelumnya.
Kita menyerang kota Ai, tetapi karena ketamakan akan harta, saya mengambil sebuah jubah yang indah, perak, emas dan menyembunyikan semuanya itu.
Allah memberikan kekuatan yang besar, tetapi kekuatan itu hanya beserta sepanjang saya mematuhi segala hukum Allah dan memegangnya sebagai nazir Allah.
Saya mengorbankan korban bakaran yang bukan wewenang saya, karena tidak dapat menantikan Samuel yang melakukannya. Allah memberkati saya dengan kekayaan besar, baik sebelum ataupun setelah diri saya. Bersamaan dengan itu, saya terjatuh ke dalam cinta bersama sejumlah perempuan dari bangsa lain yang tidak mengenal Allah.
Siapakah Saya?
Siapakah Saya?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Apakah yang terjadi pada akhirnya?
______________ Siapakah Saya?
Apakah yang terjadi pada akhirnya?
______________ Siapakah Saya?
Apakah yang terjadi pada akhirnya?
______________ Siapakah Saya? ______________
22
68 1x
Apakah yang terjadi pada akhirnya?
______________
Apakah yang terjadi pada akhirnya?
Lembar Kerja # 2 Kita baru saja melihat contoh orang-orang yang tidak mematuhi firman Allah, sekalipun mereka mendengar dan mengetahui pengajaran Allah. Rasul Paulus, dalam salah satu suratnya kepada Timotius, memberitahukan bahwa ia dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya. Marilah kita melihat dalam hal apa saja ia dapat menjadi teladan, seperti yang disebutkan: “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Tim. 4:12). “Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.” (Yak. 1:23-24)
1.
Dalam perkataanmu Bacalah Ef. 4:29. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan kalian? Bacalah Kol. 4:6. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
2.
Dalam tingkah lakumu Bacalah Mat. 5:13-14. “Kamu adalah garam dunia dan terang dunia.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
3.
Dalam kasihmu Bacalah Yak. 1:27. “Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
4.
Dalam kesetiaanmu Bacalah Mrk. 9:24. “Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
5.
Dalam kesucianmu Bacalah Mzm. 139:23-24. “Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 69
pelajaran
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
6
Pemahaman
Mendengar dan Melakukan
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Kita baru saja melihat contoh orang-orang yang tidak mematuhi firman Allah, sekalipun mereka mendengar dan mengetahui pengajaran Allah. Rasul Paulus, dalam salah satu suratnya kepada Timotius, memberitahukan bahwa ia dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya. Marilah kita melihat dalam hal apa saja ia dapat menjadi teladan, seperti yang disebutkan: “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Tim. 4:12). Bacalah Ef. 4:29. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan kalian? Dalam Perkataanmu
Dalam Tingkah Lakumu
Dalam Kasihmu
Dalam Kesetiaanmu
(1 Tim. 4:12) Dalam Kesucianmu
Bacalah Kol. 4:6. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
Bacalah Mat. 5:13-14. “Kamu adalah garam dunia dan terang dunia.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
Bacalah Yak. 1:27. “Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
Bacalah Mrk. 9:24. “Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
Bacalah Mzm. 139:23-24. “Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku.” Bagaimana kalian dapat menerapkannya pada kehidupan ini?
23
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Hal Benar yang Harus Dilakukan Kadang, kita harus menyadari halangan yang mencegah kita untuk memegang firman Allah. Setelah menyadarinya, kita akan dapat berjuang untuk mengatasinya. Marilah kita melihat beberapa hal yang harus dilakukan, yang menghalangi kita melakukan halhal yang benar dan bagaimana kita dapat mengatasinya. Hal benar yang harus dilakukan a. Berdoa setiap hari, sehingga kita dapat menerima kuasa dan bimbingan dari Allah. b. Membaca Alkitab setiap hari, sehingga kita mengetahui apa yang Allah inginkan dari kita. Apakah yang menghalangi kita? 1. Gaya hidup yang sibuk 2. Kurang disiplin 3. Kurang teman doa 4. Menjadi malas 5. Apakah lainnya lagi?
70 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Bagaimana kita dapat mengatasinya? 1. Temukan suatu waktu ketika kita kurang sibuk atau lelah. 2. Memulai dengan suatu periode singkat, seperti 10 menit. 3. Pilihlah suatu kitab yang menarik di dalam Alkitab untuk menjaga ketertarikan kita. 4. Bagikan pandangan atau pertanyaan kalian dengan yang lainnya melalui internet. 5. Temukan teman doa di gereja. 6. Mintalah anggota keluarga kalian untuk membantu. 7. Tulislah sebuah catatan mengenai apa yang kalian telah pelajari. Hal benar yang harus dilakukan c. Memberitakan Injil kepada sebanyak mungkin orang.
(Kita adalah garam dunia dan terang dunia.)
Apakah yang menghalangi kita? 1. Takut terhadap penolakan dan tidak mengetahui bagaimana menghadapi mereka di masa yang akan datang. 2. Takut terhadap teman-teman yang menertawakan kita. 3. Takut terhadap orang-orang yang meremehkan atau yang memperlakukan kita berbeda. Bagaimana kita dapat mengatasinya? 1. Berbicara kepada para simpatisan yang menjadi takut untuk ke gereja. 2. Undanglah teman-teman untuk hadir di gereja tanpa pembicaraan yang berlarut-larut. 3. Sajikan sebuah pesta teh atau persekutuan dengan guru Pendidikan Agama, sehingga lebih mudah mengundang teman-teman untuk datang. 4. Membaca Alkitab secara teratur untuk memperkenalkan diri dengan ayat-ayat, sehingga kita diperlengkapi. 5. M e m o h o n A l l a h u n t u k m e m b u k a s u a t u kesempatan dan menguatkan kita. Hal benar yang harus dilakukan d. Hal lain apakah yang kalian pikir harus lakukan, tetapi gagal melakukannya?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 71
pelajaran
Jelaskan apa yang menghalangi kalian: Bagaimana kalian pikir dapat menaklukkan halangan-halangan ini? (Jawaban murid-murid.)
6
Lembar Kerja # 3
Aplikasi
Mendengar dan Melakukan
Kehidupan
Hal Benar yang Harus Dilakukan
Kadang, kita harus menyadari halangan yang mencegah kita untuk memegang firman Allah. Setelah menyadarinya, kita akan dapat berjuang untuk mengatasinya. Marilah kita melihat beberapa hal yang harus dilakukan, yang menghalangi kita melakukan hal-hal yang benar dan bagaimana kita dapat mengatasinya.
(Berdoa setiap hari, sehingga kita dapat menerima kuasa dan bimbingan dari Allah.)
Hal benar yang harus dilakukan a. Berdoa setiap hari, sehingga kita dapat menerima kuasa dan bimbingan dari Allah. b. Membaca Alkitab setiap hari, sehingga kita mengetahui apa yang Allah inginkan dari kita.
Apakah yang menghalangi kita? 1. Gaya hidup yang sibuk 2. Kurang disiplin 3. Kurang teman doa 4. Menjadi malas 5. Apakah lainnya lagi?
Hal benar yang harus dilakukan c. Memberitakan Injil kepada sebanyak mungkin orang.
Apakah yang menghalangi kita? 1. Takut terhadap penolakan dan tidak mengetahui bagaimana menghadapi mereka di masa yang akan datang. 2. Takut terhadap teman-teman yang menertawakan kita. 3. Takut terhadap orang-orang yang meremehkan atau yang memperlakukan kita berbeda. Bagaimana kita dapat mengatasinya?
Hal benar yang harus dilakukan d. Hal lain apakah yang kalian pikir harus lakukan, tetapi gagal melakukannya?
Jelaskan apa yang menghalangi kalian:
Bagaimana kita dapat mengatasinya?
u
u
Bagaimana kalian pikir dapat menaklukkan halangan-halangan ini?
u
24
Aktivitas Permainan Menebak Suatu Pesan
(Membaca Alkitab setiap hari, sehingga kita mengetahui apa yang Allah inginkan dari kita dan pula untuk menerima kekuatan dari firman-Nya.)
72 1x
Permainan ini menyenangkan, sekaligus mengajarkan murid-murid mengenai beberapa pelajaran pada waktu yang bersamaan. Tergantung luasnya ruang kelas, bagilah murid-murid ke dalam tiga atau empat kelompok. Tiap-tiap kelompok harus memperagakan suatu pesan yang terjadi dan kelompok lainnya dapat menebak pesan apakah itu. Ini berbeda dengan permainan menebak pada umumnya. Sebaliknya, pilihlah satu orang untuk memperagakan suatu pesan, agar kelompok mereka dan kelompok lainnya dapat menebak pesan itu. Ini berhubungan dengan panggilan kita sebagai orang Kristen yang menjadi garam dan terang dunia. Petunjuk: 1. Bagilah murid-murid ke dalam tiga atau empat kelompok. 2. Biarlah kelompok pertama memperagakan suatu pesan sambil berdiri dalam suatu garis lurus, seorang di belakang lainnya. Kelompok lainnya akan duduk dan menebak. Bagi kelompok yang memperagakan suatu pesan:
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
a.
3.
Hanya satu anggota kelompok yang akan melihat pesan itu (mungkin orang yang berdiri di depan garis). Anggota ini kemudian akan bergiliran dan memperagakan suatu pesan kepada anggota yang kedua yang berdiri di belakangnya. b. Anggota yang kedua akan memperagakan suatu pesan kepada anggota yang ketiga dan seterusnya. c. Anggota yang terakhir dari kelompok itu akan memperagakan suatu pesan bagi kelompok lainnya untuk menebak pesan itu. Biarkan kelompok lainnya menebak apakah pesan itu.
(CATATAN: Pesan asli yang disampaikan kepada kelompok pertama sepertinya akan menyimpang dari anggota yang satu ke anggota lainnya, hingga anggota terakhir yang akan memperagakan ke kelompok lainnya. Pelajaran yang dapat diambi dari permainan ini adalah kita seharusnya mempelajari firman Allah dari tangan pertama, sehingga tidak akan mendapatkan firman Allah dari versi lainnya.) (Beritakan Injil kepada sebanyak mungkin orang.)
Di sini, ada beberapa saran untuk pesan yang kalian dapat berikan kepada murid-murid: a. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. b. Jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi. c. Orang yang bijaksana, mendirikan rumahnya di atas batu. d. Orang tidak menyalakan pelita, lalu meletakkannya di bawah gantang/keranjang. e. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Pelajaran yang diajarkan: 1. Kita harus belajar firman Allah bagi diri sendiri dan jangan hanya memberi makanan rohani kepada orang lain. 2. Agar memancarkan terang bagi Allah, kita harus menyatakan perbuatan yang benar. 3. Jangan menambahkan ataupun mengurangi firman Allah, tetapi sampaikan dengan sepenuhnya. Semuanya ini mengajarkan kita untuk mempelajari firman Allah dan menyatakannya ke dalam tindakan.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 73
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini:
Semua petunjuk Allah bagi kita tercatat di dalam Alkitab. Memang penting bagi kita untuk mempelajari firman Allah dengan tekun dan menyimpannya dalam hati, sehingga kita tidak akan disesatkan dari padaNya. Kita pun harus merenungkan firman Allah untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang Kristen yang sejati dan untuk menyampaikan pesan keselamatan dan kasih Yesus kepada orang banyak. Mengetahui segala sesuatu di dalam Alkitab bukan berarti telah sempurna, hingga kita dapat menerapkan firman Allah itu ke dalam tindakan.
Bil. 36 – Ul. 2
74 12
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
7
Memandang Muka
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 2:1-9; Ams. 14:31; 18:5; 22:2; 1 Tim. 5:21; Rm. 2:11 Kebenaran Alkitab Memahami bahwa setiap orang berbeda dan bahwa kita seharusnya belajar untuk menghargai kelebihan dari setiap orang dan tidak menunjukkan sikap pandang muka. Tujuan Pelajaran 1. Menjelaskan beberapa kemungkinan alasan mengapa terjadi perbedaan ras. 2. Memahami bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak memandang muka. 3. Memahami bahwa setiap orang seharusnya menghargai kelebihan dalam diri seseorang dan bukan keburukannya. 4. Memahami bahwa kita seharusnya tetap berusaha membuktikan adanya pertumbuhan rohani dan harus belajar menerima diri sendiri. Ayat Hafalan: “Sebab Allah tidak memandang bulu.” (Rm. 2:11)
Latar Belakang Alkitab Allah tidak menunjukkan sikap memandang muka. Siapapun yang mempunyai hati menyembah kepada-Nya dan melayani-Nya akan dikenan oleh-Nya. Dalam Perjanjian Lama, Allah memilih Abraham dan keturunannya untuk menjadi umat pilihan bagi-Nya. Tetapi bukan berarti bahwa Allah membuang sama sekali orang-orang kafir. Ia memberitahukan Abraham dengan jelas saat pertama kali memanggilnya bahwa olehnya, semua kaum di muka bumi akan diberkati (Kej. 12:3). Memilih satu keluarga dari sekian banyaknya itu merupakan suatu rencana Allah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ini bukanlah sikap pembedaan atau memandang muka. Faktanya, orang-orang kafir yang ingin bergabung dengan umat Israel tidak akan ditolak. Allah dengan jelas memerintahkan Musa bahwa orang-orang kafir dapat bergabung dengan umat Israel dalam memegang hari raya Paskah, asalkan mereka disunat sebagaimana setiap laki-laki Israel (Kel. 12:48-49).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 75
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji.” (Ams. 31:30)
Dalam masyarakat modern di mana kita hidup, ‘kesan seseorang’ telah menjadi kata-kata gosip. Kita diajarkan berulang-ulang untuk memberikan yang terbaik kepada sesama. Pada dasarnya, hal ini adalah baik, bila mempunyai ketulusan di dalam hati kita. Demikian pula, kita telah menjadi seperti apa yang Yesus Kristus sebutkan kepada orang-orang Farisi, yaitu munafik. Sebagai akibat dari sikap masyarakat ini, maka besar kemungkinan kita telah menjadi orang-orang yang lebih menaruh perhatian kepada penampilan luar daripada karakter yang ada di sebelah dalamnya. Sebagai pekerja Allah, kita harus berhati-hati terhadap semua yang kita lakukan. Pada sisi lainnya, kita harus berhati-hati untuk tidak hanya melihat hal-hal yang sederhana dan mudah menilai sesuatu menurut bagian luarnya. Ini sama halnya dengan kita harus berhati-hati terhadap murid-murid. Apa yang kita harus ingatkan kepada diri sendiri adalah perlunya memperhatikan penampilan luar, sekaligus menghargai kebajikan di balik dari perkataan mereka.
Mengenai Murid Anda Alkitab
76 1x8
Sebagai murid-murid yang menuju kedewasaan, mereka mulai membeda-bedakan, entah itu hal yang baik ataukah yang buruk. Mereka bukan lagi anak-anak kecil yang dengan mudahnya dapat dibujuk oleh tipuantipuan sederhana. Mereka pun dapat membedakan antara bermacam tipe orang dan perbuatan. Oleh karena itu, murid-murid pada usia sekarang ini lebih mampu memandang muka atau mengasingkan orangorang tertentu daripada ketika mereka masih lebih muda. Hidup di dunia yang berada di bawah bujukan Iblis, akan timbul banyak gagasan yang murid-murid serap yang berlawanan dengan firman Allah. Pengaruh media massa termasuk internet dan tekanan dari teman-teman sebaya merupakan pengaruh yang terkuat di dalam kehidupan mereka. Penekanan terhadap gaya hidup, penampilan dan perilaku dalam kelompok merupakan syarat bagi kepopuleran yang mungkin merupakan salah satu contoh tentang bagaimana murid-murid dapat menyimpang dengan mudahnya.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Inilah sebabnya yang paling penting mengapa kita harus membimbing murid-murid dengan cara yang benar, baik dengan pelajaran yang ada maupun dengan teladan kita kepada mereka, di dalam dan di luar ruang kelas.
Persiapkan Hati Murid
Katakan kepada murid-murid: Pernahkah kalian mengatakan atau berpikir tentang bagaimana kalian tidak menyukai seseorang, karena orang itu bukanlah tipe kalian? Marilah sekarang kita memikirkan sejenak tentang berbagai alasan mengapa memikirkan orangorang yang kita tidak sukai (berikan murid-murid waktu sejenak untuk memikirkannya). Apakah menurut kalian, semua alasan yang kalian telah pikirkan itu dapat dibenarkan di hadapan Allah? Pikirkan baik-baik hal ini, dan pada akhir pelajaran ini, pikirkan kembali. Kalian akan menemukan bahwa kita sering kali bertindak kurang adil terhadap orang-orang di sekitar kita, karena kita menekankan perbedaan, sebaliknya berusahalah untuk melihat kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap orang. Hari ini, kita akan belajar tentang bagaimana tidak membedakan sesama, tetapi berusaha untuk mencari nilai kebaikan dari diri mereka dan menghargainya.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Kalian akan membaca dua cerita singkat yang dapat menjadi cerita yang menyenangkan di sekitar kalian. Setelah membacanya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Cerita # 1 Renee adalah seorang murid pindahan yang baru masuk ke dalam suatu kelas. Ia sebelumnya berasal dari Thailand dan sekarang telah tiba di USA. Ketika sang guru memperkenalkan diri Renee di depan kelas, ia merasa begitu malunya hingga tidak dapat mengatakan, “Hai...” Dalam beberapa minggu berikutnya, Renee mendapati dirinya begitu kesepian di tengah teman-teman kelasnya. Kapanpun ada kerja
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 77
sama, ia tidak pernah dipilih oleh siapapun untuk bergabung ke dalam suatu kelompok. Sang guru senantiasa memilihkan suatu kelompok agar bersedia menerima diri Renee. Salah satu alasannya adalah Renee tidak lancar dalam berbahasa Inggris dan selalu memerlukan waktu lebih lama daripada setiap murid lainnya untuk menyatakan maksud pembicaraannya. Beberapa minggu telah berlalu, ketika murid-murid perempuan berkumpul di suatu mal, Renee tidak pernah diundang oleh mereka. Mereka beranggapan bahwa Renee tidak mempunyai selera yang baik dalam berpakaian dan menghias diri, karena ia senantiasa berpakaian yang telah ketinggalan zaman.
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Cerita # 2 Faktanya, Brian adalah orang yang paling terkenal di sekolah. Ia pun adalah orang yang paling berprestasi di antara murid lainnya. Teman-teman Brian senang berada di dekatnya dengan sejumlah masalah yang mereka tidak dapat selesaikan. Dengan rasa humor yang tinggi, setiap orang merasa senang dapat menjadi teman Brian dan berbicara kepadanya. Selain itu, ia pun mempunyai selera yang baik dalam berpakaian, khususnya dalam cara ia berpakaian. Teman-teman dekatnya begitu menyukainya, karena mereka semua berusaha untuk menirunya dalam cara mereka berpakaian. Mereka bahkan membeli macam tas yang sama untuk dibawa ke sekolah. Pertanyaan: 1. Apakah alasan bagi kepopuleran Brian dan ketidakpopuleran Renee? (Prestasi yang baik, pandai memilih pakaian, selera humor, menyesuaikan diri dengan selera zaman; kurang lancar dalam berbahasa Inggris, kurang pandai memilih pakaian.) 2. Apakah kalian mempunyai teman-teman kelas seperti Renee atau Brian, yang menunjukkan sikap pembedaan atau memandang muka? Apakah menurut kalian, sebagai anak-anak Allah, sikap pembedaan atau memandang muka itu dapat dibenarkan? 3. Lihatlah ke Alkitab sekarang dan bacalah dalam Yak. 2:1-9.
78 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
a.
pelajaran
b.
Macam sikap pembedaan apa sajakah yang disebutkan dalam ayat-ayat ini? (Kekayaan/latar belakang sosial-ekonomi dan mengenakan pakaian yang indah.) Apakah yang ayat 7 beritahukan mengenai sikap pembedaan? (Kita yang menghujat nama Allahlah yang justru menunjukkan sikap pembedaan atau memandang muka.)
7
Pemahaman
Memandang Muka
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Cerit
a1
Kalian akan membaca dua cerita singkat yang dapat menjadi cerita yang menyenangkan di sekitar kalian. Setelah membacanya, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut.
Renee adalah seorang murid pindahan yang baru masuk ke dalam suatu kelas. Ia sebelumnya berasal dari Thailand dan sekarang telah tiba di USA. Ketika sang guru memperkenalkan diri Renee di depan kelas, ia merasa begitu malunya hingga tidak dapat mengatakan, “Hai...” Dalam beberapa minggu berikutnya, Renee mendapati dirinya begitu kesepian di tengah teman-teman kelasnya. Kapanpun ada kerja sama, ia tidak pernah dipilih oleh siapapun untuk bergabung ke dalam suatu kelompok. Sang guru senantiasa memilihkan suatu kelompok agar bersedia menerima diri Renee. Salah satu alasannya adalah Renee tidak lancar dalam berbahasa Inggris dan selalu memerlukan waktu lebih lama daripada setiap murid lainnya untuk menyatakan maksud pembicaraannya. Beberapa minggu telah berlalu, ketika murid-murid perempuan berkumpul di suatu mal, Renee tidak pernah diundang oleh mereka. Mereka beranggapan bahwa Renee tidak mempunyai selera yang baik dalam berpakaian dan menghias diri, karena ia senantiasa berpakaian yang telah ketinggalan zaman.
Cerit
a2
Faktanya, Brian adalah orang yang paling terkenal di sekolah. Ia pun adalah orang yang paling berprestasi di antara murid lainnya. Teman-teman Brian senang berada di dekatnya dengan sejumlah masalah yang mereka tidak dapat selesaikan. Dengan rasa humor yang tinggi, setiap orang merasa senang dapat menjadi teman Brian dan berbicara kepadanya. Selain itu, ia pun mempunyai selera yang baik dalam berpakaian, khususnya dalam cara ia berpakaian. Teman-teman dekatnya begitu menyukainya, karena mereka semua berusaha untuk menirunya dalam cara mereka berpakaian. Mereka bahkan membeli macam tas yang sama untuk dibawa ke sekolah.
Pertanyaan: 1. Apakah alasan bagi kepopuleran Brian dan ketidakpopuleran Renee? 2. Apakah kalian mempunyai teman-teman kelas seperti Renee atau Brian, yang menunjukkan sikap pembedaan atau memandang muka? Apakah menurut kalian, sebagai anak-anak Allah, sikap pembedaan atau memandang muka itu dapat dibenarkan? 3. Lihatlah ke Alkitab sekarang dan bacalah dalam Yak. 2:1-9. a. Macam sikap pembedaan apa sajakah yang disebutkan dalam ayat-ayat ini? b. Apakah yang ayat 7 beritahukan mengenai sikap pembedaan?
25
Lembar Kerja # 2
(Inilah kelemahan seorang manusia untuk cenderung menilai orang lain menurut apa yang dapat dilihat dari sebelah luarnya.)
Katakan kepada murid-murid: Inilah kelemahan seorang manusia untuk cenderung menilai orang lain menurut apa yang dapat dilihat dari sebelah luarnya. Dapatkah kalian memikirkan beberapa contoh dari Alkitab? Kita sekarang akan melihat beberapa contoh dari Alkitab. Berikut adalah pertanyaa yang digunakan dalam Lembar Kerja: Acuan Alkitab Siapakah yang dinilai dari penampilannya? Apakah syarat penilaian yang digunakan? Bagaimana seharusnya cara menilai seseorang itu?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 79
1. 2.
3.
pelajaran
4.
1 Sam. 16:4-7; Samuel; penampilan luarnya; hatinya Luk. 7:36-40,44-48; Simon, orang Farisi; penampilan luar/reputasi; ketulusan hatinya, pertobatan hatinya; kita seharusnya mempunyai mata yang berbelas kasih seperti Tuhan Yesus Yoh. 1:44-49; Natanael; mungkin ia berasal dari suatu tempat yang tinggi tingkat ekonominya, sedangkan Nazaret merupakan suatu kota yang rendah tingkat ekonominya; sebaiknya lihatlah diri sendiri untuk mengetahui diri seseorang sebelum mengambil penilaian terhadap seseorang Kis. 4:5-7,13; para pemimpin, tua-tua, ahli Taurat, Imam Besar dan keluarga; terpelajar; kualitas rohani dan kuasa seharusnya dihargai lebih daripada kualitas jasmani
7
Pemahaman
Memandang Muka
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Inilah kelemahan seorang manusia untuk cenderung menilai orang lain menurut apa yang dapat dilihat dari sebelah luarnya. Dapatkah kalian memikirkan beberapa contoh dari Alkitab? Kita sekarang akan melihat beberapa contoh dari Alkitab.
Acuan Alkitab
Apakah syarat penilaian yang digunakan?
Siapakah yang dinilai dari penampilannya?
1. 1 Sam. 16:4-7
2. Luk. 7:36-40, 44-48
3. Yoh. 1:44-49
4. Kis. 4:5-7,13
26
80 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Bagaimana seharusnya cara menilai seseorang itu?
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Ada begitu banyak macam manusia di dunia ini. Kita cenderung menyamakan mereka dengan diri kita dalam banyak cara dan sering kali, kita gagal menghargai kelebihan mereka. Di sini, ada sebuah cerita yang mungkin dapat membantu kita melihat halhal yang berbeda. Seorang tukang air mempunyai dua bejana besar yang dipikulnya dengan sebatang galah yang melintas di bahunya. Salah satu bejana itu pecah pada bagian atasnya, sementara yang lainnya masih utuh. Bejana yang utuh selalu membawa air yang terisi penuh hingga ke rumah sang tuan. Tentu saja, bejana yang utuh ini merasa bangga akan pujian yang diberikan kepadanya, yaitu dapat membawa penuh air hingga akhirnya, karena untuk itulah ia dibuat. Bejana yang pecah merasa malu karena ketidakutuhan dan kekurangannya yang hanya beroleh pujian dari apa yang ia telah lakukan saja. Setelah dua tahun berlalu, bejana yang pecah ini berbicara kepada tukang air. “Saya merasa malu terhadap diri sendiri dan minta maaf kepadamu.” “Mengapa demikian?” tanya tukang air. “Apakah yang kamu permalukan?” “Selama dua tahun ini, saya hanya dapat membawa setengah bagian air dari yang seharusnya, karena mengalami pecahan pada bagian atas, hingga sebagian air tertumpah keluar saat tiba di rumah sang tuan. Karena kekurangan saya inilah, maka kamu harus melakukan semua pekerjaan ini dan tidak mendapatkan hasil yang penuh dari usahamu,” kata bejana yang pecah itu. Tukang air merasa bersalah terhadap bejana yang pecah ini dan dalam belas kasihannya, ia berkata, “Begitu kita berjalan pulang dari tempat tujuan esok hari, saya menginginkan kamu memperhatikan bungabunga yang indah di sepanjang jalan.” Sungguh, keesokan harinya, begitu mereka menjalani suatu jalan di sebuah bukit, bejana yang pecah ini memperhatikan barisan bunga yang dipancari oleh sinar matahari di sepanjang tepi jalan itu. Tetapi, di ujung jalan itu, bejana yang pecah ini kembali merasa bersalah, karena telah menumpahkan setengah air dari muatannya. Ia meminta maaf kembali kepada tukang air.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 81
(Jadi, begitu kita mencari cara-cara untuk melayani Allah, maka Ia akan memanggil kita untuk mengerjakan pekerjaan-Nya. Ia telah mengutus kita, janganlah merasa takut akan kekurangan kita. Terimalah kekurangan kita dan izinkan Allah untuk mengubahnya menjadi suatu kelebihan, sehingga kita pun akan turut memperindah jalan-Nya.)
82 1x
Tukang air berkata kepada bejana yang pecah itu, “Apakah kamu memperhatikan bahwa ada bungabunga hanya pada sebelah sisi jalan, sedangkan di sebelah sisi jalan lainnya tidak ada bunga-bunga? Itulah sebabnya saya telah menanami benih-benih bunga pada sebelah sisi jalan ini. Saya telah mengetahui tentang kekuranganmu dan mengambil sisi positifnya. Saya menanamkan benih-benih bunga pada sisi jalan yang dilalui oleh kamu, dan setiap hari, ketika berjalan dari tempat pengambilan air, kamu telah menyirami benih-benih bunga itu. Selama dua tahun, saya telah dapat memetik bunga-bunga yang indah itu untuk menghiasi meja di rumah sang tuan. Tanpa keberadaan kamu, saya tidak akan dapat mempunyai bunga-bunga untuk memperindah rumah sang tuan. Setiap orang dari antara kita mempunyai kekurangannya masing-masing. Kita semua bagaikan bejana yang pecah. Tetapi bila kita bersedia dipakai, Allah tentu akan memakai kekurangan kita untuk memperindah meja-Nya. Tidak ada yang sia-sia di dalam Tuhan. Jadi, begitu kita mencari cara-cara untuk melayani Allah, maka Ia akan memanggil kita untuk mengerjakan pekerjaan-Nya. Ia telah mengutus kita, janganlah merasa takut akan kekurangan kita. Terimalah kekurangan kita dan izinkan Allah untuk mengubahnya menjadi suatu kelebihan, sehingga kita pun akan turut memperindah jalan-Nya. (Penulis tidak diketahui) Tugas buat murid-murid: Setelah membaca cerita ini, kita sekarang memahami bahwa kita seharusnya selalu berusaha menghargai orang lain, bahkan di dalam kekurangan dan perbedaan mereka. Sekarang, sang guru akan mengedarkan selembar kertas kepada kalian. a. Tuliskan satu hal yang kalian ketahui bahwa diri kalian mempunyai perbedaan dengan temanteman dan bagaimana kalian berpikir dapat menggunakan perbedaan itu bagi sasaran Allah. b. Tuliskan satu hal yang kalian ketahui bahwa salah satu teman mempunyai perbedaan dengan kalian dan bagaimana kalian dapat menghargai perbedaan itu dan bagaimana kalian berdua dapat saling melengkapi bagi sasaran Allah. (Kalian tidak harus menuliskan nama kalian.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
7
Aplikasi
Memandang Muka
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Ada begitu banyak macam manusia di dunia ini. Kita cenderung menyamakan mereka dengan diri kita dalam banyak cara dan sering kali, kita gagal menghargai kelebihan mereka. Di sini, ada sebuah cerita yang mungkin dapat membantu kita melihat hal-hal yang berbeda. Seorang tukang air mempunyai dua bejana besar yang dipikulnya dengan sebatang galah yang melintas di bahunya. Salah satu bejana itu pecah pada bagian atasnya, sementara yang lainnya masih utuh. Bejana yang utuh selalu membawa air yang terisi penuh hingga ke rumah sang tuan. Tentu saja, bejana yang utuh ini merasa bangga akan pujian yang diberikan kepadanya, yaitu dapat membawa penuh air hingga akhirnya, karena untuk itulah ia dibuat. Bejana yang pecah merasa malu karena ketidakutuhan dan kekurangannya yang hanya beroleh pujian dari apa yang ia telah lakukan saja. Setelah dua tahun berlalu, bejana yang pecah ini berbicara kepada tukang air. “Saya merasa malu terhadap diri sendiri dan minta maaf kepadamu.” “Mengapa demikian?” tanya tukang air. “Apakah yang kamu permalukan?” “Selama dua tahun ini, saya hanya dapat membawa setengah bagian air dari yang seharusnya, karena mengalami pecahan pada bagian atas, hingga sebagian air tertumpah keluar saat tiba di rumah sang tuan. Karena kekurangan saya inilah, maka kamu harus melakukan semua pekerjaan ini dan tidak mendapatkan hasil yang penuh dari usahamu,” kata bejana yang pecah itu. Tukang air merasa bersalah terhadap bejana yang pecah ini dan dalam belas kasihannya, ia berkata, “Begitu kita berjalan pulang dari tempat tujuan esok hari, saya menginginkan kamu memperhatikan bunga-bunga yang indah di sepanjang jalan.”
Sungguh, keesokan harinya, begitu mereka menjalani suatu jalan di sebuah bukit, bejana yang pecah ini memperhatikan barisan bunga yang dipancari oleh sinar matahari di sepanjang tepi jalan itu. Tetapi, di ujung jalan itu, bejana yang pecah ini kembali merasa bersalah, karena telah menumpahkan setengah air dari muatannya. Ia meminta maaf kembali kepada tukang air. Tukang air berkata kepada bejana yang pecah itu, “Apakah kamu memperhatikan bahwa ada bunga-bunga hanya pada sebelah sisi jalan, sedangkan di sebelah sisi jalan lainnya tidak ada bunga-bunga? Itulah sebabnya saya telah menanami benih-benih bunga pada sebelah sisi jalan ini. Saya telah mengetahui tentang kekuranganmu dan mengambil sisi positifnya. Saya menanamkan benih-benih bunga pada sisi jalan yang dilalui oleh kamu, dan setiap hari, ketika berjalan dari tempat pengambilan air, kamu telah menyirami benih-benih bunga itu. Selama dua tahun, saya telah dapat memetik bunga-bunga yang indah itu untuk menghiasi meja di rumah sang tuan. Tanpa keberadaan kamu, saya tidak akan dapat mempunyai bunga-bunga untuk memperindah rumah sang tuan. Setiap orang dari antara kita mempunyai kekurangannya masing-masing. Kita semua bagaikan bejana yang pecah. Tetapi bila kita bersedia dipakai, Allah tentu akan memakai kekurangan kita untuk memperindah meja-Nya. Tidak ada yang sia-sia di dalam Tuhan. Jadi, begitu kita mencari cara-cara untuk melayani Allah, maka Ia akan memanggil kita untuk mengerjakan pekerjaan-Nya. Ia telah mengutus kita, janganlah merasa takut akan kekurangan kita. Terimalah kekurangan kita dan izinkan Allah untuk mengubahnya menjadi suatu kelebihan, sehingga kita pun akan turut memperindah jalan-Nya. (Penulis tidak diketahui)
27
Aktivitas Belajar Menggunakan Konkordansi Alkitab Apakah Konkordansi Alkitab itu? Konkordansi Alkitab adalah buku yang memuat cara untuk mencari ayat-ayat Alkitab berdasarkan suatu kata dasar yang tersusun oleh abjad. Penting sekali untuk mencari kemampuan dalam Pemahaman Alkitab, terutama menggunakan Konkordansi Alkitab secara efektif. Penting pula untuk ditekankan kepada murid-murid bahwa kita seharusnya berjuang untuk memiliki sebanyak mungkin ayat-ayat Alkitab di dalam ingatan kita, sehingga kapanpun, kita dapat gunakan firman Allah untuk menghadapi hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, kita harus mengakui keterbatasan ingatan manusia dan itulah sebabnya Konkordansi Alkitab sangat diperlukan, karena dapat dipergunakan pada waktu yang tepat. Bahan: Sedikit salinan dari Konkordansi Alkitab (kebanyakan dari perpustakaan gereja akan memiliki satu buku ini dan setiap pendeta pasti akan memilikinya pula.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 83
Saran: Konkordansi Alkitab susunan dari Dr. D.E. Walker, terbitan BPK Gunung Mulia atau susunan dari yang lainnya dapat dipergunakan (bila di bagian belakang Alkitab terdapat Konkordansi Alkitab, itu pun boleh dipergunakan.) Petunjuk: Menemukan ayat-ayat Alkitab yang berhubungan dengan Allah yang tidak memandang muka dan bagaimana kita pun seharusnya tidak pernah memandang muka terhadap sesama. (Penting sekali untuk mencari kemampuan dalam Pemahaman Alkitab, terutama menggunakan Konkordansi Alkitab secara efektif. Penting pula untuk ditekankan kepada murid-murid bahwa kita seharusnya berjuang untuk memiliki sebanyak mungkin ayat-ayat Alkitab di dalam ingatan kita, sehingga kapanpun, kita dapat gunakan firman Allah untuk menghadapi hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.)
84 1x
1.
Sang guru seharusnya memperagakan kepada murid-murid, bagaimana menggunakan Konkordansi Alkitab sebelum bagian ini dimulai. (Contoh: Ada ayat yang mengatakan bahwa Allah menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang baik. Kita tidak tahu di mana ayat ini berada. Apa yang kita dapat perbuat adalah mencari kata “matahari”. Kita tahu bahwa ayat ini terdapat di dalam Perjanjian Baru, sehingga kita dapat menggunakan kata “matahari” sebagai pintu masuk ke dalam Konkordansi Alkitab dan langsung melompati ayat-ayat dalam Perjanjian Lama. Perhatikan ayat-ayat yang ada pada Perjanjian Baru dan segera akan menemukannya di Mat. 5:45)
2.
Bila jumlah murid banyak, murid-murid dapat bekerja secara berpasangan atau berkelompok. Setiap kelompok seharusnya tidak berjumlah banyak, agar setiap murid dapat memperoleh kesempatan untuk benar-benar menggunakan Konkordansi Alkitab.
3.
Sang guru seharusnya menggunakan kebijaksanaan untuk memutuskan seberapa banyak ayat Alkitab yang dicari oleh setiap pasangan atau kelompok. Setiap murid setidaknya mempunyai kesempatan menggunakan Konkordansi Alkitab untuk mencari satu ayat Alkitab.
4.
Periksalah ayat-ayat Alkitab yang murid-murid telah temukan dan sang guru boleh memberikan penilaian terhadap temuan mereka itu.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Beberapa ayat Alkitab yang dapat dipergunakan sebagai contoh dengan kata kunci atau kata dasar yang dipakai: Ams. 23:22 (”hina” untuk temukan kata “menghina”) Ams. 14:21 (”derita” untuk temukan kata “menderita”) Ams. 14:31 (”tindas”untuk temukan kata “menindas”)
Kesimpulan Evaluasi
Belakang Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini:
Allah adalah Tuhan yang tidak memandang muka. Sebagai anak-anak Allah, kita seharusnya tidak melakukan hal-hal yang tidak memandang muka pula kepada sesama. Kita seharusnya berusaha untuk menghargai hal-hal yang positif dari orang lain dan bila memungkinkan, membantu mengatasi kelemahan mereka. Pada saat yang bersamaan, kita harus memahami bahwa Allah mengasihi kita dan seharusnya kita percaya di dalam kasih-Nya dan belajar menghargai kelebihan diri sendiri dan menggunakannya bagi kemuliaan nama Allah.
Ul. 3 – 5
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 85
86 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
8
Mengendalikan Lidah Kita
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 3:1-12; Mat. 12:25-37; Ams. 10:19; 15:1; 16:24; 25:11 Kebenaran Alkitab Alkitab katakan bahwa bila seseorang dapat mengendalikan lidahnya, maka ia adalah orang yang sempurna. Ini menunjukkan betapa pentingnya lidah yang merupakan bagian dari tubuh kita – lidah adalah bagian yang tersulit dari pemeliharan rohani kita. Tujuan Pelajaran 1. Mengetahui pentingnya lidah – bagaimana lidah dapat membangun dan menghancurkan pada saat yang sama. 2. Mendaftarkan beberapa cara positif yang kita dapat gunakan untuk membangun sesama. Ayat Hafalan “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” (Ams. 10:19)
Latar Belakang Alkitab Alkitab katakan bahwa lidah adalah anggota tubuh kita yang hebat, karena dapat mengeluarkan berkat dan kutuk (Yak. 3:10). Dengan lidah, kita memuji Allah, mengatakan ‘Haleluya’ dan memberitakan Injil. Tetapi dengan lidah yang sama, kita pun menghina orang lain dan mengatakan kata-kata yang dapat melukai hati sesama. Alkitab berisi banyak contoh tentang bagaimana lidah digunakan secara bijak untuk mencapai sasaran yang positif dan bagaimana lidah disalahgunakan untuk menyebabkan luka hati yang mendalam. Beberapa contoh yang baik adalah seorang budak perempuan yang memberitahu Naaman perihal pengobatannya di Israel, sehingga tuannya ini akhirnya dapat mengenal Allah. Demikianpun, Abigail yang berkata-kata dengan rendah hati dan penuh pengampunan kepada Daud, sehingga meredam kemarahan Daud yang tiba-tiba muncul, sekaligus mencegahnya dari membunuh Nabal yang telah menghina dirinya. Kedua contoh ini membuktikan kebenaran dari kitab Amsal yang mengatakan: “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak” (Ams. 25:11).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 87
Sebaliknya, ada orang yang gagal mengendalikan lidahnya, sehingga menimbulkan malapetaka. Raja Herodes Antipas, saat perayaan hari ulang tahunnya, ia bersumpah akan memberikan kepada putri Herodias apa saja yang dimintanya, sekalipun setengah dari kerajaannya. Karena sang putri tidak mau mengecewakan hati ayahnya, ia bertanya kepada ibunya dan akhirnya, ia meminta kepala Yohanes Pembaptis disediakan di dalam sebuah keranjang!
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”
Sebagai orang-orang dewasa, kita mungkin telah mengetahui dan melihat efek membangun dan efek merusak dari lidah lebih banyak daripada muridmurid. Memang baik, bila kita dapat mempertimbangkan beberapa kejadian di dalam kehidupan pribadi, yang telah meninggalkan efek terhadap kita. Beberapa contoh yang positif dapat memotivasi kita untuk belajar dan mengaguminya. Beberapa kejadian yang tidak begitu menyenangkan dapat mengingatkan kita tentang pentingnya peranan lidah, sehingga membantu kita di dalam pelajaran menegaskan tentang pentingnya mengendalikan lidah. Kita pun dapat mengemukakan beberapa kesaksian untuk menerapkan pelajaran ini. Mengendalikan lidah sebenarnya merupakan suatu pelajaran yang sulit. Kita harus memohon hikmat Allah, seperti yang kitab Amsal katakan, yaitu orang bijak adalah seseorang yang dapat mengatakan katakata yang ‘manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang’ (Ams. 16:24). Memang bukan hal yang mudah, tetapi kita harus memohon pertolongan Allah dengan tekun.
(Ams. 16:24)
88 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Mengenai Murid Anda Alkitab
Suatu bahaya yang mungkin terjadi kepada murid-murid adalah mereka memilih perkataan yang tidak mencerminkan orang Kristen, yaitu menggunakan suatu perkataan yang tidak selayaknya kepada temanteman di sekolah atau di tempat lainnya sebagai orang Kristen. Sebagai guru Pendidikan Agama, kita harus mengawasi perkataan mereka, tidak hanya di dalam pelajaran ini, tetapi di dalam setiap hubungan antara kita dengan murid-murid. Pada usia ini, murid-murid sepertinya menginginkan beberapa alasan yang tepat mengenai beberapa alasan perkataan yang tidak diperbolehkan untuk dikatakan. Kita perlu menjelaskan kepada mereka bahwa kita berbeda dari dunia. Bahkan bila suatu perkataan tampaknya dapat diterima oleh semua teman, tetapi bertentangan dengan Kebenaran Alkitab, kitapun perlu menjadi terpisah dari dunia. Tentu saja, sebagai guru Pendidikan Agama, perkataan kita harus senantiasa menjadi contoh yang baik bagi murid-murid. Kita harus berhati-hati dalam berkata-kata, yang merupakan bagian dari keseluruhan topik ‘mengendalikan lidah’, sehingga dapat menggunakannya secara bijaksana. Pastikan kita tidak menggunakan perkataan yang kasar, tetapi gunakanlah perkataan yang tidak menyinggung perasaan murid-murid atau siapapun pula.
Persiapkan Hati Murid
Katakan kepada murid-murid: Dapatkah kalian memikirkan sesuatu yang berkemungkinan melakukan banyak hal yang baik, tetapi dapat pula memberikan dampak yang buruk? (Jawaban murid-murid – bila mereka menjawab ‘lidah’ atau ‘bibir’, maka katakan: Ya, tetapi masih ada banyak hal yang mempunyai dua kemungkinan itu, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Bila mereka menjawab bukan ‘lidah’, maka katakan: Kalian benar dalam semua hal itu. Tetapi, ada satu hal yang kalian belum sebutkan. Dan hal itu adalah ‘lidah’.) Hari ini, kita akan belajar dari Alkitab mengenai bagaimana bagian kecil dari tubuh kita ini dapat digunakan untuk melakukan banyak perkara yang besar, sekaligus pula dapat menimbulkan banyak kejahatan.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 89
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Perumpamaan yang Berkaitan dengan Lidah
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Katakan kepada murid-murid: Untuk memulai pelajaran, marilah kita melihat pada suatu bagian dari Alkitab. Marilah kita melihat dan membaca dalam Yak. 3:1-12. Alkitab menggunakan apa yang disebut perumpamaan. Perumpamaan yang sederhana berarti kalian menggunakan suatu hal dan membandingkannya dengan hal lainnya. Periksalah ayat-ayat berikut dan temukan perumpamaan apa yang digunakan untuk menggambarkan lidah. Ayat Alkitab: Contoh: Ayat 3 Perumpamaan: kekang kuda 1. Ayat 4 (kemudi kapal) 2. Ayat 5 (hutan yang terbakar) 3. Ayat 8 (penuh racun yang mematikan) 4. Ayat 11 (mata air) (Guru harus menjelaskan makna dari tiap-tiap perumpamaan, khususnya perumpamaan tentang kekang kuda dan kemudi kapal.) Marilah kita sekarang mencoba dengan perumpamaan sendiri mengenai lidah. (Biarlah setiap murid mengatakan paling sedikit satu perumpamaan, yang kemudian, menuliskannya pada daftar berikut: Lidah adalah (atau seperti)... karena _____________________________________ karena _____________________________________ Contoh: 1. Kecap karena rasanya mantap, tetapi bila kalian menumpahkannya ke baju, maka akan meninggalkan suatu bercak pada baju kalian. 2. Pisau karena dapat digunakan untuk melakukan banyak hal, khususnya memotong, tetapi bila tidak digunakan secara hati-hati, dapat menyebabkan luka dan rasa nyeri pada kulit kalian. (Kemungkinan perumpamaan lainnya adalah buah arbei karena rasanya manis, tetapi bila rasanya asem sekali, tentu kalian tidak akan pernah ingin mengecapkannya kembali; sebagaimana dengan perkataan, yang sekali diucapkan, tidak dapat ditarik kembali.)
90 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
8
Pemahaman
Mengendalikan Lidah Kita
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Perumpamaan yang Berkaitan dengan Lidah Katakan kepada murid-murid: Untuk memulai pelajaran, marilah kita melihat pada suatu bagian dari Alkitab. Marilah kita melihat dan membaca dalam Yak. 3:1-12. Alkitab menggunakan apa yang disebut perumpamaan. Perumpamaan yang sederhana berarti kalian menggunakan suatu hal dan membandingkannya dengan hal lainnya. Periksalah ayat-ayat berikut dan temukan perumpamaan apa yang digunakan untuk menggambarkan lidah.
Ayat Alkitab: Contoh: Ayat 3 Perumpamaan: kekang kuda 1. Ayat 4 ____________________ 2. Ayat 5 ____________________ 3. Ayat 8 ____________________ 4. Ayat 11 ____________________
Marilah kita sekarang mencoba dengan perumpamaan sendiri mengenai lidah. Daftarkan dua perumpamaan. Lidah adalah seperti...
Contoh: 1. Kecap karena rasanya mantap, tetapi bila kalian menumpahkannya ke baju, maka akan meninggalkan suatu bercak pada baju kalian. 2. Pisau karena dapat digunakan untuk melakukan banyak hal, khususnya memotong, tetapi bila tidak digunakan secara hati-hati, dapat menyebabkan luka dan rasa nyeri pada kulit kalian.
karena ____________________________________________________________ karena ____________________________________________________________
28
Lembar Kerja # 2 Dalam Lembar Kerja sebelumnya, kita telah melihat bagaimana lidah dapat digunakan untuk maksud yang baik, sekaligus yang buruk. Sekarang, kita akan melihat beberapa contoh Alkitab tentang bagaimana lidah mengakibatkan banyak ketidakbahagiaan. “Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” (Yak. 3:10)
Acuan Alkitab: Kej. 27:12-24 Apakah perkataan salah yang diucapkan? (Yakub berbohong kepada ayahnya) Apakah sebabnya? (Yakub dan ibunya telah kehilangan iman kepada Allah. Allah telah beritahukan Ribka bahwa yang lebih tua akan menjadi hamba dari yang muda. Ia dan Yakub tidak perlu membohongi Ishak. Pada akhirnya, Yakub harus melarikan diri karena Esau ingin membunuhnya. Sebagai akibatnya, Yakub tidak pernah lagi dapat melihat ibunya.) Acuan Alkitab: Hak. 12:30-35 Apakah perkataan salah yang diucapkan? (Yefta mengucapkan suatu nazar dengan sembarangan.) Apakah sebabnya? (Takut gagal dan tidak cukup mengimani bahwa Allah akan menolongnya, bila hal itu merupakan kehendak-Nya.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 91
Acuan Alkitab: 1 Sam. 25:2-13 Apakah perkataan salah yang diucapkan? (Nabal menolak membantu Daud dan mengucapkan kata-kata yang kasar terhadapnya.) Apakah sebabnya? (Mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dahulu atau tidak berterima kasih, mungkin bahkan angkuh.) Acuan Alkitab: Mrk. 6:18-28 Apakah perkataan salah yang diucapkan? (Raja Herodes Antipas bersumpah tanpa memikirkan kemungkinan akibatnya.) Apakah sebabnya? (terjebak dalam kesenangan suatu perayaan, tidak berpikir terlebih dahulu sebelum memutuskan suatu sumpah.) “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah.” (Yak. 3:9)
Situasi lain apakah yang cenderung menyebabkan perkataan salah yang diucapkan? Renungkan saatsaat kalian menyesali perkataan salah yang telah diucapkan. (Guru boleh memimpin dalam diskusi ini.) l Saat lelah – tidak dapat berpikir dengan jernih, sehingga mungkin mengucapkan kata-kata yang salah. l Saat marah – bahkan tidak dapat tenang untuk berpikir. Segera memberi perlawanan dengan kata-kata. l Saat kita disakiti oleh perkataan orang lain – ingin untuk membalasnya. l Saat kita bersama rekan sekerja dan bersenangsenang hingga kehilangan kewaspadaan diri sendiri – itulah saat kita dapat mengucapkan halhal yang salah. Kesimpulan: Penting untuk mengetahui macam keadaan bagaimana kita cenderung berbuat kesalahan dengan lidah sendiri. Oleh karena itu, kita perlu untuk mencegahnya. Pada bagian berikutnya, kita akan melihat beberapa hal yang Alkitab ajarkan mengenai bagaimana mengendalikan lidah kita.
92 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
8
Mengendalikan Lidah Kita
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 2
Kita telah melihat bagaimana lidah dapat digunakan untuk maksud yang baik, sekaligus yang buruk. Sekarang, kita akan melihat beberapa contoh Alkitab tentang bagaimana lidah mengakibatkan banyak ketidakbahagiaan.
Apakah perkataan salah yang diucapkan?
Apakah sebabnya?
Acuan Alkitab:
________________________
________________________
Kej. 27:12-24
________________________
________________________
Acuan Alkitab:
________________________
________________________
Hak. 12:30-35
________________________
________________________
Acuan Alkitab:
________________________
________________________
1 Sam. 25:2-13
________________________
________________________
Acuan Alkitab:
________________________
________________________
Mrk. 6:18-28
________________________
________________________
Situasi lain apakah yang cenderung menyebabkan perkataan salah yang diucapkan? Renungkan saat- Penting untuk mengetahui macam keadaan bagaimana kita cenderung berbuat saat kalian menyesali perkataan salah yang telah kesalahan dengan lidah sendiri. Oleh diucapkan. _________________________________________ karena itu, kita perlu untuk mencegahnya. Pada bagian berikutnya, kita akan melihat _________________________________________ beberapa hal yang Alkitab ajarkan mengenai bagaimana mengendalikan _________________________________________ lidah kita.
29
Lembar Kerja # 3 Balon-Balon Nasihat Alkitab 1.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Mat. 12:36-37)
2.
3.
4.
Mzm. 19:15 – Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan, gunung batuku dan penebusku. Pengajaran: Senantiasa mempunyai hati yang takut akan Allah dan merenungkan bila kita akan berbuat dosa kepada Allah sebelum kita berbicara. Ams. 10:19 – Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran. Pengajaran: Bicaralah seperlunya karena banyak bicara mengundang kesempatan untuk mengatakan hal-hal yang salah lebih banyak. Ams. 15:1 – Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. Pengajaran: Menjadi lemah lembutlah dalam perkataan kita. Mat. 12:36-37 – Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum. Pengajaran: Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 93
5.
pelajaran
6.
Ef. 4:29 – Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia. Pengajaran: Jangan pernah mengucapkan perkataan yang kotor; ucapkanlah hal-hal yang membangun sesama. Kol. 4:6 – Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. Pengajaran: Apa yang kita ucapkan seharusnya penuh kasih dan ketulusan.
8
Pemahaman
Mengendalikan Lidah Kita
Alkitab
Lembar Kerja # 3
Balon-Balon Nasihat Alkitab
1. Mzm. 19:15 – Mudahmudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan. Pengajaran: Senantiasa mempunyai hati yang takut akan Allah dan merenungkan bila kita akan berbuat dosa kepada Allah sebelum kita berbicara.
2. Ams. 10:19 – Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran. Pengajaran: Bicaralah seperlunya karena banyak bicara mengundang kesempatan untuk mengatakan hal-hal yang salah lebih banyak.
3. Ams. 15:1 – Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. Pengajaran: Menjadi lemah lembutlah dalam perkataan kita.
4. Mat. 12:36-37 – Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum. Pengajaran: Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan.
5. Ef. 4:29 – Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia. Pengajaran: Jangan pernah mengucapkan perkataan yang kotor; ucapkanlah hal-hal yang membangun sesama.
6. Kol. 4:6 – Hendaklah katakatamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. Pengajaran: Apa yang kita ucapkan seharusnya penuh kasih dan ketulusan.
30
30
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 4 Kadang perkataan dan perbuatan kita pada masa yang lalu, dapat membantu seseorang, bahkan melampaui apa yang kita dapat bayangkan. Di sini, ada sebuah cerita: Suatu hari, saat di sekolah, saya melihat seorang murid dari kelas yang sama, pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Nama murid itu adalah Kyle. Ia membawa buku-buku pelajaran, baju hangat dan i-pod. Saya bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa seorang murid yang pulang ke rumah harus membawa semua buku pelajarannya?” Saya mengangkat bahu dan terus berjalan.
94 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.” (Yak. 3:13)
Selagi berjalan, saya melihat beberapa ekor anak kelinci sedang berlari ke arah Kyle. Mereka menabraknya, sehingga menjatuhkan semua buku dari tangannya dan iapun jatuh tersandung. Kacamata Kyle melayang dan terjatuh kira-kira sepuluh kaki dari padanya. Ia dan saya menyaksikan kejadian yang mengerikan itu. Hati saya terharu kepadanya. Saya menghampiri dia dan rupanya, ia merangkak ke sekeliling untuk mencari kacamatanya; saya melihat pula air yang berlinang pada matanya. Saya menemukan kacamata itu dan menyerahkan kepada Kyle. Ia menatap saya sambil berkata, “Terima kasih.” Ada sebuah senyuman lebar yang terpancar dari wajahnya. Itulah salah satu senyuman yang menunjukkan reaksi terima kasih. Saya membantu Kyle mengambil semua barangnya yang terjatuh dan mulai berbicara kepadanya. Saya menanyakan di mana tempat ia tinggal. Dan ternyata, kita tinggal saling berdekatan, sehingga saya mengundangnya untuk bergabung bersama dengan teman-teman saya dan bermain sepak bola pada hari Minggu. Lalu, kita saling mengundang dan setelah empat tahun berlalu, kita menjadi sahabat. Pada hari kelulusan kami, Kyle merupakan murid terbaik, sekaligus yang menyampaikan pidato perpisahan dari kelas kami. Saat Kyle memulai pidatonya, ia menatap ke arah saya seperti tatapan terima kasihnya pada beberapa tahun yang lalu. “Kelulusan merupakan saat untuk menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah membantu kita melewati masa-masa yang sulit. Orangtua kalian, guruguru kalian, teman-teman sebaya kalian...sahabat kalian. Saya di sini memberitahukan kalian sebuah cerita...” Saya menatap Kyle dengan terkejut, karena sepertinya ia memberitahukan cerita mengenai hari pertama kita saling bertemu. Ternyata, Kyle telah berencana untuk mengakhiri hidupnya setelah melewati suatu malam minggu. Ia telah merapikan isi lemarinya, sehingga sang ibu tidak perlu lagi melakukannya dan sedang membawa semua barangnya saat ia bertemu dengan saya. “Bersyukur, saya diselamatkan. Bila bukan karena seorang sahabat yang menghampiri untuk membantu dan berbicara kepada saya,...”
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 95
Perkataan kami, tindakan sederhana kami dapat mengubah hidup seseorang. Jangan pernah remehkan kekuatan dari perkataan dan perbuatan kita.
pelajaran
(Perkataan kami, tindakan sederhana kami dapat mengubah hidup seseorang. Jangan pernah remehkan kekuatan dari perkataan dan tindakan kita.)
Setelah membaca cerita ini, apakah kalian lebih menyadari pentingnya mengawasi apa yang kalian ucapkan? Bagaimana kalian dapat membantu membuat hari-hari menjadi berbeda dengan perkataan kalian? Hal apa sajakah yang kita sebagai anak-anak Allah harus ucapkan dan membagikannya kepada sesama? (Sang guru hendaknya membimbing murid-murid dalam diskusi ini.)
8
Mengendalikan Lidah Kita
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 4
Kadang perkataan dan perbuatan kita pada masa yang lalu, dapat membantu seseorang, bahkan melampaui apa yang kita dapat bayangkan. Di sini, ada sebuah cerita:
Suatu hari, saat di sekolah, saya melihat seorang murid dari kelas yang sama, pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Nama murid itu adalah Kyle. Ia membawa buku-buku pelajaran, baju hangat dan i-pod. Saya bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa seorang murid yang pulang ke rumah harus membawa semua buku pelajarannya?” Saya mengangkat bahu dan terus berjalan. Selagi berjalan, saya melihat beberapa ekor anak kelinci sedang berlari ke arah Kyle. Mereka menabraknya, sehingga menjatuhkan semua buku dari tangannya dan iapun jatuh tersandung. Kacamata Kyle melayang dan terjatuh kira-kira sepuluh kaki dari padanya. Ia dan saya menyaksikan kejadian yang mengerikan itu. Hati saya terharu kepadanya. Saya menghampiri dia dan rupa-nya, ia merangkak ke sekeliling untuk mencari kacamatanya; saya melihat pula air yang berlinang pada matanya. Saya menemukan kacamata itu dan menyerah-kan kepada Kyle. Ia menatap saya sambil berkata, “Terima kasih.” Ada sebuah senyuman lebar yang terpancar dari wajahnya. Itulah salah satu senyuman yang menunjukkan reaksi terima kasih. Saya membantu Kyle mengambil semua barangnya yang terjatuh dan mulai berbicara kepadanya. Saya menanyakan di mana tempat ia tinggal. Dan ternyata, kita tinggal saling berdekatan, sehingga saya mengundangnya untuk bergabung bersama dengan teman-teman saya dan bermain sepak bola pada hari Minggu. Lalu, kita saling mengundang dan setelah empat tahun berlalu, kita menjadi sahabat. Pada hari kelulusan kami, Kyle merupakan murid terbaik, sekaligus yang menyampaikan pidato perpisahan dari kelas kami. Saat Kyle memulai pidatonya, ia menatap ke arah saya seperti tatapan terima kasihnya pada beberapa tahun yang lalu. “Kelulusan merupakan saat untuk menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah membantu kita melewati masa-masa yang sulit. Orangtua kalian, guru-guru kalian, teman-teman sebaya kalian...sahabat kalian. Saya di sini memberitahukan kalian sebuah cerita...” Saya menatap Kyle dengan terkejut, karena sepertinya ia memberitahukan cerita mengenai hari pertama kita saling bertemu. Ternyata, Kyle telah berencana untuk mengakhiri hidupnya setelah melewati suatu malam minggu. Ia telah merapikan isi lemarinya, sehingga sang ibu tidak perlu lagi melakukannya dan sedang membawa semua barangnya saat ia bertemu dengan saya. “Bersyukur, saya diselamatkan. Bila bukan karena seorang sahabat yang menghampiri untuk membantu dan berbicara kepada saya,...” Perkataan kami, tindakan sederhana kami dapat mengubah hidup seseorang. Jangan pernah remehkan kekuatan dari perkataan dan perbuatan kita. Setelah membaca cerita ini, apakah kalian lebih menyadari pentingnya mengawasi apa yang kalian ucapkan? Bagaimana kalian dapat membantu membuat hari-hari menjadi berbeda dengan perkataan kalian? Hal apa sajakah yang kita sebagai anak-anak Allah harus ucapkan dan membagikannya kepada sesama?
31
Aktivitas Buah Apel Emas di Pinggan Perak “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya, adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.” (Ams. 25:11) Sasaran: Membuat kata-kata ‘buah apel emas’ atau yang menghibur
96 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Bahan: Karton yang berwarna keemasan Gunting Spidol warna Kain tipis yang transparan (boleh warna perak atau putih) CATATAN: Bahan-bahan boleh digantikan menurut petunjuk dari sang guru. Petunjuk: 1. Jiplaklah bentuk buah apel pada karton yang berwarna keemasan. 2. Potonglah karton dengan bentuk buah apel itu. 3. Gunakan spidol warna, lalu mintalah setiap murid untuk memikirkan kata-kata positif yang mereka dapat ucapkan, agar membawa kebaikan bagi kehidupan orang-orang di sekeliling mereka dan tuliskan kata-kata positif itu pada karton yang berbentuk buah apel emas. 4. Taruhlah kain tipis yang transparan di atas karton yang berbentuk buah apel emas itu. 5. Gunakan paku payung untuk menggantungkan kain tipis dan karton yang berbentuk buah apel emas itu pada papan tulis atau dinding ruang kelas. 6. Murid-murid dapat membuka kain tipis di atas karton yang berbentuk apel emas itu dan membaca kata-kata itu, bilamana mereka memerlukannya. Beberapa saran untuk kata-kata yang dituliskan pada karton yang berbentuk buah apel emas: “Saya senang mengenalkan engkau kepada Tuhan Yesus.” “Kiranya engkau diberkati oleh Allah.” “Saya senang memberitahukan engkau tentang berkat-berkat Allah.” “Engkau telah memberi bantuan yang luar biasa, terima kasih.”
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 97
Kesimpulan Evaluasi
Tugas
Ingatlah ini: Lidah dapat digunakan untuk memotivasi seseorang, sekaligus dapat disalahgunakan untuk melukai hati seseorang. Kita harus senantiasa waspada dan memperhatikan setiap ucapan kita. Yang terpenting lagi adalah kita harus memohon Allah memberikan hikmat dan petunjuk di dalam ucapan kita.
Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 6 – 8
98 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
9
Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 3:13-18; Yes. 55:8-9; 1 Kor. 1:18-25; Ams. 1:7; 9:10; Mzm. 111:10 Kebenaran Alkitab Memahami bahwa ada banyak hikmat yang diagungkan oleh dunia dan itu bukanlah hikmat rohani. Hikmat yang dari Allah sering kali berbeda dengan hikmat duniawi. Tujuan Pelajaran 1. Menyadari bahwa ada dua macam hikmat, yaitu hikmat duniawi dan hikmat rohani. 2. Menyadari fakta bahwa ada beberapa hal yang mutlak dan tidak berkaitan sama sekali dengan perkataan dunia. 3. Dapat mengenal dan membedakan nasihat duniawi dan rohani. Ayat Hafalan “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.” (Ams. 9:10)
Latar Belakang Alkitab “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yes. 55:89). Inilah firman Allah dari sejak dahulu kala dan hari ini, firman Allah tetap merupakan Kebenaran yang mutlak. Banyak manusia beranggapan bahwa kita telah menggantikan cara-cara sederhana dari nenek moyang kita. Hal apapun mengenai alam semesta yang manusia temukan merupakan bagian kecil dari apa yang Allah telah ciptakan dan jadikan sejak dahulu kala. Lihatlah sekitar pada masyarakat hari ini, kita melihat banyak kehancuran yang terjadi disebabkan oleh hikmat duniawi. Perpecahan rumah tangga, jiwa-jiwa yang tertekan, pandangan yang keliru merupakan sekian dari banyaknya dampak hikmat duniawi. Sebagai anak-anak Allah, kita harus mempunyai sudut pandang rohani akan kemewahan duniawi untuk melihat bahwa inilah generasi yang bengkok dan yang jahat, di mana kita hidup di dalamnya. Kita tidak seharusnya mengikuti jalan-jalan duniawi, tetapi bersandarlah pada hikmat rohani yang berasal dari atas, dari Allah.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 99
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.” (Yak. 3:13)
Dunia di mana kita tinggal pada hari ini sering membicarakan perihal ketepatgunaan, cara dan prinsip yang digunakan atau yang serupa itu. Dalam pelayanan kita di dunia yang tidak berhubungan dengan soal-soal agama, kita diharuskan untuk menunjukkan kemampuan yang terbaik. Besar kemungkinan kita pun dapat terbawa arus dunia dalam mengerjakan pelayanan kita itu. Dan secara tidak sadar, kita akan benar-benar tidak lagi bersandar pada kuasa Allah. Sebaliknya, hanya mengerjakan pekerjaan kudus-Nya dengan mengandalkan kekuatan manusia. Dalam pelayanan kita sebagai guru Pendidikan Agama, fenomena ini sering kali dapat terjadi. Kita menghabiskan banyak usaha untuk meningkatkan kemampuan mengajar kita, menggunakan berbagai aktivitas yang baru untuk pelajaran atau rencana kerja untuk mengatasi suatu permasalahan. Sekalipun semuanya itu baik, kita harus waspada akan kenyataan bahwa penyerahan diri kita pada kuasa Allah mulai tergantikan secara perlahan dengan hikmat duniawi. Pendidikan Agama merupakan salah satu bentuk dari pekerjaan kudus. Murid-murid adalah kawanan domba Allah, yang Ia telah percayakan kepada kita. Kita seharusnya berjaga-jaga untuk tidak melupakan apa yang kita telah tanami dan sirami, karena Allahlah yang memberikan pertumbuhan. Kita harus senantiasa bersandar pada kuasa Allah dan bukannya pada diri sendiri dalam melakukan segala sesuatu.
Mengenai Murid Anda Alkitab
100 1x
Hikmat merupakan sesuatu hal yang muridmurid tidak pernah diberikan kesempatan untuk memikirkannya secara serius. Menjadi suatu gagasan yang tidak jelas atau mungkin menjadi sesuatu yang sulit, bila kita berusaha untuk mengartikan dan menjelaskannya. Akan lebih mudah, bila kita dapat mewujudkan hikmat dengan menghadirkannya ke dalam berbagai situasi yang berhubungan dengan mereka. Dunia yang kita tinggali pada hari ini mungkin tidak memerlukan hikmat. Tetapi ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan, murid-murid hendaknya dapat menyusun semua cara untuk itu. Sayangnya, tidak dapat dielakkan bahwa apa yang mereka hadapi merupakan gagasan yang sering kali bertentangan
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
dengan pengajaran Alkitab. Inilah sebabnya kita perlu membuat mereka melihat perbedaan antara pengajaran Alkitab dan hikmat duniawi. Kita perlu menanamkan ke dalam diri murid-murid keinginan untuk mematuhi pengajaran Alkitab melebihi dari apa yang dunia beritahukan untuk mereka lakukan.
Persiapkan Hati Murid
Tanyakan pertanyaan serius ini kepada muridmurid: Hal terpenting apakah yang kita seharusnya dapatkan di dalam hidup ini? (Murid-murid akan menyebutkan berbagai macam jawaban, tetapi pastikan untuk mengatakan dan menjelaskan kepada mereka bahwa keselamatan merupakan hal yang terpenting dari semua jawaban yang ada.) Kita harus memastikan keselamatan bagi diri kita masing-masing dan bagi orang-orang yang kita kasihi. Dunia yang kita tinggali memuat begitu banyak rintangan bagi keselamatan kita. Ada begitu banyak keputusan dan pilihan di dalam hidup, yang bila mana keliru dalam menerapkannya, dapat berdampak secara langsung ataupun tidak langsung terhadap jalan hidup kita bersama Allah. Kita mutlak perlu memiliki hikmat dari Allah untuk menjalani suatu hidup yang berkenan di hadapan-Nya. Hari ini, kita akan belajar mengenai topik hikmat – apakah hikmat itu, mengapa hikmat itu penting, bagaimana hikmat itu begitu berguna bagi kita.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Katakan ini kepada murid-murid: Apakah hikmat itu? Apakah ada perbedaan antara hikmat duniawi dan hikmat rohani? (Berilah tanggapan positif kepada jawaban murid-murid.) Hari ini, umat manusia di dunia ini mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai apa itu hikmat. Tetapi semua pemahaman itu bukanlah hikmat yang berasal dari Allah, yang dapat memimpin kita kepada keselamatan. Marilah kita sekarang melihat ke dalam Alkitab untuk menemukan pemahaman hikmat yang sebenarnya. Hikmat adalah... Ams. 9:10 – “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.”
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 101
pelajaran
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Apakah maksudnya ‘takut akan Tuhan’ itu? Apakah berarti kita merasa takut kepada Tuhan? (Bukan, takut akan Tuhan berarti menyembah Tuhan dan menjalankan semua perintah-Nya.) Alkitab mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Orang-orang yang tidak mengenal Allah akan mengatakan apakah tentang hikmat? (Hikmat adalah berperilaku baik di sekolah dan di masyarakat, mampu menghasilkan uang yang banyak, diakui oleh banyak orang sebagai seorang yang pandai.) Ams. 8:11 – “Karena hikmat lebih berharga daripada perak dan pengetahuan lebih daripada emas pilihan.” Mengapa hikmat rohani itu lebih berharga daripada perak dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun? (Karena hikmat rohani akan menolong kita menjadi berkenan di hadapan Allah dan melangkah di jalan keselamatan.) Ams. 2:6 – “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Dari ayat ini, cara terbaik apakah untuk memperoleh hikmat rohani? (Membaca Alkitab) Selain membaca Alkitab, cara lain apakah agar kita dapat menerima firman Allah? (Mendengarkan khotbah, mengikuti Pemahaman Alkitab, seminar-seminar rohani di gereja, bergaul dan berbagi dengan saudara-saudari di dalam Kristus.)
9
Pemahaman
Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani
Alkitab
Lembar Kerja # 1
Apakah hikmat itu? Apakah ada perbedaan antara hikmat duniawi dan hikmat rohani?
Hikmat adalah... Ams. 9:10 – “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.”
u
Marilah kita sekarang melihat ke dalam Alkitab untuk temukan pemahaman hikmat yang sebenarnya.
Apakah maksudnya ‘takut akan Tuhan’ itu? Apakah berarti kita merasa takut kepada Tuhan?
u
___________________________ ___________________________
u
Ams. 8:11 – “Karena hikmat lebih berharga daripada perak dan pengetahuan lebih daripada emas pilihan.” Mengapa hikmat rohani itu lebih berharga daripada perak dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun?
Alkitab mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Orang-orang yang tidak mengenal Allah akan mengatakan apakah tentang hikmat?
__________________________________
___________________________
Ams. 2:6 – “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Dari ayat ini, cara terbaik apakah untuk memperoleh hikmat rohani?
___________________________
__________________________________ Selain membaca Alkitab, cara lain apakah agar kita dapat menerima firman Allah?
u
__________________________________
32
102 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Lembar Kerja # 2 Marilah kita menuju 2 Tim 3:16-17. Apakah yang dikatakan mengenai peranan firman Allah di dalam hidup kita? (Untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.) Alkitab merupakan petunjuk terbaik untuk memimpin kita kepada suatu hidup yang saleh. Marilah kita melihat beberapa perkataan hikmat dari Alkitab mengenai cara menjalani hidup kita.
“Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” (Ams. 16:9)
Mengenai perkataan kita Ams. 10:19 – “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” Mengenai perencanaan masa depan kita Ams. 16:9 – “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” Mengenai bekerja keras Ams. 20:4 – “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” Mengenai berteman Ams. 18:24 – “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.” Ayat-ayat yang kita telah lihat diambil dari kitab Amsal, salah satu kitab hikmat yang terdapat di dalam Alkitab. Tiga kitab hikmat lainnya adalah kitab Ayub, kitab Mazmur dan kitab Pengkhotbah. Sekarang, pikirkan paling sedikit satu ayat Alkitab yang kalian ketahui dapat memberikan nasihat positif mengenai bagaimana menjalankan hidup kita. Tulislah ayat itu di tempat yang tersedia dan bagikan ayat itu pula kepada murid lainnya.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 103
pelajaran
9
Pemahaman
Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Marilah kita menuju 2 Tim 3:16-17. Apakah yang dikatakan mengenai peranan firman Allah di dalam hidup kita?
___________________________ ___________________________ ___________________________ ___________________________
Alkitab merupakan petunjuk terbaik untuk memimpin kita kepada suatu hidup yang saleh. Marilah kita melihat beberapa perkataan hikmat dari Alkitab mengenai cara menjalani hidup kita.
Mengenai perkataan kita Ams. 10:19 –
Mengenai perencanaan masa depan kita Ams. 16:9 –
Mengenai bekerja keras Ams. 20:4 –
Mengenai berteman Ams. 18:24 –
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
______________
Sekarang, pikirkan paling sedikit satu ayat Alkitab yang kalian ketahui dapat memberikan nasihat positif mengenai bagaimana menjalankan hidup kita. Tulislah ayat itu di tempat yang tersedia dan bagikan ayat itu pula kepada murid lainnya.
__________________________________ __________________________________ __________________________________ __________________________________
33
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Banyak hal yang dunia beritahukan kepada kita tampaknya masuk akal. Bagaimanapun, bila kita membandingkan mengenai apa yang benar atau yang masuk akal di dunia ini dengan apa yang Alkitab katakan, kita akan mendapatkan banyak ketidaksesuian. Oleh karena itu, kita harus tekun untuk mengetahui firman Allah dengan baik, sehingga tidak disesatkan oleh cara-cara duniawi.
“Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” (Ams. 20:4)
104 1x
Dunia berpandangan: “Kamu memerlukan semua waktumu untuk mempelajari pelajaran-pelajaran di sekolah. Akhir minggu adalah saat terbaik untuk mempelajari pelajaran-pelajaranmu, sehingga dapat menggunakan hari Sabtu dan hari Minggu bagi pelajaran-pelajaranmu!” Alkitab berpandangan: Yes. 58:13-14 Dunia berpandangan: “Apakah yang diketahui oleh genarasi terdahulu? Pandangan orangtua kita benarbenar tidak modern. Kita beranggapan bahwa gagasan dan trend yang terbaru adalah keren. Lupakan tentang apa yang ayah dan ibu telah katakan!” Alkitab berpandangan: Ef. 6:1-2; Kol. 3:20
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Dunia berpandangan: “Apakah maksudnya kamu mempersembahkan uang kepada Allah? Apakah Allah dapat meneriman uang? Apa yang saya miliki diperoleh dengan kerja keras, lalu mengapa saya harus memberikan persembahan kepada Allah?” Alkitab berpandangan: Hag. 3:10
(Ams. 18:24)
pelajaran
“Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.”
Dunia berpandangan: “Mengapa kamu habiskan begitu banyak waktu pada aktivitas keagamaan? Mengapa pergi ke gereja lagi dan lagi, bukanlah cukup datang satu kali kebaktian dalam seminggu? Apakah kamu tidak mempunyai banyak pekerjaan sekolah? Apakah kamu tidak memerlukan beberapa aktivitas yang menyenangkan? Lebih baik, pergi bersama dengan teman-teman daripada ke gereja, maka mereka dapat memberikanmu lebih banyak hal yang menyenangkan!” Alkitab berpandangan: Ibr. 10:25; 2 Tim. 2:22
9
Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Banyak hal yang dunia beritahukan kepada kita tampaknya masuk akal. Bagaimanapun, bila kita membandingkan mengenai apa yang benar atau yang masuk akal di dunia ini dengan apa yang Alkitab katakan, kita akan mendapatkan banyak ketidak-sesuian. Oleh karena itu, kita harus tekun untuk mengetahui firman Allah dengan baik, sehingga tidak disesatkan oleh cara-cara duniawi. Dunia berpandangan: “Kamu memerlukan semua waktumu untuk mempelajari pelajaranpelajaran di sekolah. Akhir minggu adalah saat terbaik untuk pelajari pelajaran-pelajaranmu, sehingga dapat menggunakan hari Sabtu dan hari Minggu bagi pelajaranpelajaranmu!”
Alkitab berpandangan: Yes. 58:13-14 _______________________________
u Dunia berpandangan: “Apakah yang diketahui oleh genarasi terdahulu? Pandangan orangtua kita benar-benar tidak modern. Kita beranggapan bahwa gagasan dan trend yang terbaru adalah keren. Lupakan tentang apa yang ayah dan ibu telah katakan!”
u _______________________________ _______________________________ _______________________________ Alkitab berpandangan: Ef. 6:1-2; Kol. 3:20 ______________________________
u
u _______________________________ _______________________________ _______________________________
Dunia berpandangan: “Apakah maksudnya kamu mempersembahkan uang kepada Allah? Apakah Allah dapat meneriman uang? Apa yang saya miliki diperoleh dengan kerja keras, lalu mengapa saya harus memberikan persembahan kepada Allah?”
Alkitab berpandangan: Hag. 3:10 _______________________________
u
u _______________________________ _______________________________ _______________________________
Dunia berpandangan: “Mengapa kamu habiskan begitu banyak waktu pada aktivitas keagamaan? Mengapa pergi ke gereja lagi dan lagi, bukanlah cukup satu kali datang kebaktian dalam seminggu? Apakah kamu tidak mempunyai banyak pekerjaan sekolah? Apakah kamu tidak memerlukan beberapa aktivitas yang menyenangkan? Lebih baik, pergi bersama dengan teman-teman daripada ke gereja, maka mereka dapat memberikanmu lebih banyak hal yang menyenangkan!”
Alkitab berpandangan: Ibr. 10:25; 2 Tim. 2:22 _______________________________
u
u _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________
34
Aktivitas Skenario Singkat dan Jenaka Suatu persoalan diselesaikan dengan: Hikmat rohani dan hikmat duniawi. Petunjuk: 1. Tergantung dari luasnya ruang kelas, bagilah murid-murid ke dalam 3 kelompok atau lebih. 2. Biarkan murid-murid menuliskan skenario singkat yang para remaja biasa hadapi dengan beberapa
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 105
3.
macam persoalannya. Dalam skenario singkat ini, libatkan suatu karakter yang akan menawarkan beberapa nasihat duniawi dan lainnya akan menawarkan beberapa nasihat rohani dari Alkitab. Biarkan murid-murid menunjukkan skenario singkat ini kepada murid lainnya.
(Skenario ini seharusnya singkat, tidak lebih daripada lima menit lamanya.)
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 9 – 11
106 1x
Sebagai sebuah kesimpulan, marilah kita membaca tiga ayat dari kitab Pengkhotbah, salah satu hikmat lainnya di Alkitab – Pkh. 12:1,13-14. “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya! Akhir kata dari segala yang didengar ialah: Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.”
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
10
Motivasi Doa yang Keliru
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 4:1-3; Kis. 8-14-24; Mat. 8:5-13 Kebenaran Alkitab Memahami bahwa Allah akan berkenan terhadap doa kita, apabila kita berdoa dengan hati yang tulus dan motivasi yang benar. Tujuan Pelajaran 1. Memahami bahwa tidak semua permohonan doa akan dikabulkan oleh Allah. 2. Mengetahui beberapa hal positif yang seharusnya kita doakan. Ayat Hafalan “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yak. 4:3)
Latar Belakang Alkitab Dalam Why. 5:8, Rasul Yohanes melihat suatu penglihatan tentang empat makhluk hidup, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan – itulah doa orang-orang kudus. Kita tahu bahwa dalam Perjanjian Lama, para iman harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dua kali sehari untuk membakar korban bakaran di hadapan Allah (Kel. 30:7-8). Hari ini, sebagai umat percaya, kita tidak perlu lagi membawa korban bakaran, tetapi mempersembahkan doa-doa kita kepada Allah. Bahan-bahan untuk membuat korban bakaran, yaitu macam dan ukurannya, hanya dikhususkan untuk membuat persembahan yang dibakar di dalam Kemah Pertemuan. Korban bakaran ini ditentukan oleh Allah. Tidak seorangpun diperkenankan untuk membuat korban bakaran semacam itu bagi dirinya sendiri dengan maksud untuk menghirupnya (Kel. 30:34-38). Persembahan ini dikhususkan hanya kepada Allah. Dengan cara yang serupa pada hari ini, doadoa kita harus dipersiapkan dan dikuduskan kepada Allah. Kita seharusnya jangan pernah beranggapan bahwa Allah akan menerima semua doa kita. Bila permohonan kita didasari oleh motivasi yang keliru, Allah tidak akan berkenan. Karena Ia mengatakan: “Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku” (Im. 10:3).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 107
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Apakah doadoa kita merupakan doa-doa yang tepat guna atau apakah hanya berupa sebuah kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya?)
Sebagai guru Pendidikan Agama dan para hamba yang melakukan pekerjaan Allah, kita mengetahui tentang pentingnya berdoa. Kita harus mengakui bahwa bukanlah karena kemampuan mengajar atau cara pengajaran yang luar biasa atau kefasihan dalam memaparkan bahan-bahan pelajaran, yang akan memberikan pertumbuhan rohani kepada murid-murid. Peran doa seharusnya ditampakkan sebagai yang utama dan satu-satunya faktor yang akan membawa hasil penuh dalam pelayanan kita sebagai seorang guru Pendidikan Agama. Saat kita semua berdoa, ada satu hal penting yang kita mungkin telah abaikan. Hal itu adalah apakah doa-doa kita diperkenan di hadapan Allah? Apakah doadoa kita merupakan doa-doa yang tepat guna atau apakah hanya berupa sebuah kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya? Seseorang pernah mengatakan bahwa kita sering kali jarang merenung atau dengan hati yang tulus menjalani doa-doa kita. Jadi, kita benar-benar harus bertanya: Seberapa banyakkah doa-doa kita yang diperkenan di hadapan Allah? Ini sungguh suatu pertanyaan yang serius. Sebagai guru Pendidikan Agama, kita bergumul di dalam peperangan rohani untuk membawa murid-murid lebih dekat kepada Allah. Dan bukan dengan mengandalkan pada kemampuan diri sendiri. Bila doa-doa kita bukanlah doa-doa yang tepat guna, murid-murid tidak akan memperoleh manfaat apapun dari pada kita. Untuk memenangkan peperangan rohani ini, kita perlu banyak berdoa dan memastikan doa-doa itu diperkenan di hadapan Allah.
Mengenai Murid Anda Alkitab
108 1x
Kebanyakan dari murid-murid mungkin belum mempunyai pengalaman yang berkelanjutan atau berbincang-bincang secara serius dengan Allah di dalam doa. Beberapa di antara mereka mungkin telah menerima Roh Kudus, tetapi bukan berarti benar-benar telah mengetahui bagaimana cara berdoa itu. Satu cara untuk mengajarkan murid-murid berdoa adalah berdoalah dengan kata-kata mereka sendiri. Guru dapat membimbing mereka ke hal-hal positif apa saja dengan mengatakan semuanya itu kepada Allah di dalam doa bahasa akal (doa bahasa Roh biasanya dilakukan ketika doa sebelum dan setelah pelajaran).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Ini penting untuk memotivasi murid-murid untuk menyerahkan persoalan hidup mereka sehari-hari atau lainnya kepada Allah melalui doa. Kita seharusnya berbagi kesaksian pula mengenai cara-cara berdoa yang tepat guna bagi kehidupan iman kita. Sebagai catatan, guru hendaklah menyempatkan waktu untuk bersama-sama berdoa dengan murid-murid saat doa pembuka pelajaran dan doa penutup pelajaran diucapkan.
Persiapkan Hati Murid
Katakan kepada murid-murid: Kalian semua mengetahui bahwa berdoa seperti berbincang-bincang kepada Allah, seperti berbicara dengan seseorang melalui telepon atau berhadapan langsung dengan teman dekat. Tidak ada yang perlu disembunyikan atau yang ditakuti. Bagaimanapun, apakah doa-doa kalian akan diperkenan oleh Allah? (Jawaban murid-murid – mereka mungkin akan mengatakan ‘tidak’.) Mengapa Allah kadang mengatakan ‘tidak’ kepada doa-doa kita? Apakah alasan Allah tidak menerima permohonan kita? (Berdoa dengan motivasi yang keliru, berdoa dengan memohon sesuatu yang bukan menurut kehendak Allah dan lain sebagainya.) Hari ini, kita akan melihat beberapa contoh mengenai orang-orang yang berdoa untuk hal-hal yang keliru. Kemudian, kita akan memeriksa Alkitab untuk melihat beberapa hal positif yang kita harus doakan.
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1 Katakan kepada murid-murid: Marilah kita melihat terlebih dahulu ke dalam Yak. 4:3 dan membaca ayat ini bersama-sama. Di sini, Alkitab memberitahukan bahwa ada beberapa hal yang kita doakan, Allah justru tidak mengabulkannya, karena kita salah berdoa. Dengan kata lain, kita memohonnya dengan suatu motivasi atau alasan yang keliru. Di sini, ada beberapa contoh tokoh di Alkitab, yang memohon untuk hal-hal yang salah atau memohonnya dengan motivasi yang keliru. Bacalah acuan Alkitab agar diketahui untuk apakah mereka memohonnya. Kemudian, tuliskan menurut kalian, apakah motivasi keliru di balik permohonan mereka itu.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 109
Acuan Alkitab: Mrk. 10:35-41 Apakah sasaran permohonannya? (Agar dapat duduk di sisi Yesus Kristus saat Ia datang sebagai Raja.) Apakah motivasi yang keliru di sini? (Mereka tidak menyadari bahwa Kerajaan Yesus Kristus adalah bersifat rohani. Mereka ingin menjadi lebih tinggi kedudukannya di antara rasul-rasul lainnya. Dengan kata lain, mereka penuh dengan kesombongan.)
Acuan Alkitab: Kis. 8:14-21 Apakah sasaran permohonannya? (Agar beroleh kuasa untuk menumpangkan tangan, sehingga ketika Simon menumpangkan tangan ke atas seseorang, orang itu dapat menerima Roh Kudus.) Apakah motivasi yang keliru di sini? (Memperlakukan karunia Allah sebagai barang dagangan, yaitu mengira dapat membelinya dengan sejumlah uang. Simon mungkin menginginkan karunia itu, sehingga menawarkan sejumlah uang untuk mendapatkannya.) pelajaran
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Acuan Alkitab: Luk. 9:51-55 Apakah sasaran permohonannya? (Agar api dicurahkan dan membakar orang-orang yang menolak untuk percaya.) Apakah motivasi yang keliru di sini? (Mereka tidak menyadari bahwa Yesus Kristus bukanlah datang untuk membinasakan manusia, tetapi menyelamatkan mereka. Inilah suatu doa yang mementingkan diri sendiri dan penuh amarah, tentu tidak diperkenankan di hadapan Allah.)
10
Motivasi Doa yang Keliru
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Di sini, ada beberapa contoh tokoh di Alkitab, yang memohon untuk hal-hal yang salah atau memohonnya dengan motivasi yang keliru. Bacalah acuan Alkitab agar diketahui untuk apakah mereka memohonnya. Kemudian, tuliskan menurut kalian, apakah motivasi keliru di balik permohonan mereka itu
Acuan Alkitab: Mrk. 10:35-41
Acuan Alkitab: Luk. 9:51-55
Acuan Alkitab: Kis. 8:14-21
Apakah sasaran permohonannya?
Apakah sasaran permohonannya?
Apakah sasaran permohonannya?
Apakah motivasi yang keliru di sini?
Apakah motivasi yang keliru di sini?
Apakah motivasi yang keliru di sini?
Kesimpulan: Hal-hal apa sajakah yang kalian tidak boleh memohonkannya?
35
110 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Kesimpulan: Hal-hal apa sajakah yang kalian tidak boleh memohonkannya? (Hal-hal yang mengharapkan orang menjadi sakit, menjadi kaya tanpa bekerja keras, lulus ujian tanpa belajar dengan rajin.)
Lembar Kerja # 2 Berikut adalah beberapa doa yang dapat ditemukan di dalam Alkitab. Doa-doa ini merupakan pelajaran yang bagus bagi kita untuk diteladani. Beberapa di antaranya berhubungan dengan persoalan pribadi dan yang lainnya berhubungan dengan orang lain. Marilah kita perhatikan beberapa acuan Alkitab dan cocokkan dengan sasaran doa masing-masing. Tuliskan pula apa yang paling membuat kalian tersentuh mengenai tiap-tiap doa ini. (Lembar Kerja ini dapat pula dikerjakan seperti kuis atau pertandingan di antara kelompok murid-murid. Murid-murid harus mengatakan jawabannya begitu telah melihat acuan Alkitab. Kelompok yang pertama kali dapat mengatakan semua jawaban sesuai dengan acuan Alkitab, itulah pemenangnya. Kembangkan ragam Lembar Kerja ini menurut petunjuk sang guru.)
1.
“Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” (Kel. 32:31-32) Ini doa yang luar biasa, karena inilah doa kasih dan pengorbanan diri sendiri. Musa bersedia untuk menyerahkan keselamatan dirinya bagi umat-Nya, bahkan saat mereka telah berbuat dosa besar.
2.
“Ya Tuhan, berilah telinga kepada doa hambaMu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” (Neh. 1:11) Ini doa yang luar biasa, karena Nehemia mengetahui bagaimana merendahkan hatinya di hadapan Allah, menempatkan dirinya sendiri sebagai seorang hamba. Nehemia pun menunjukkan bahwa ia menyerahkan apapun yang ingin dilakukannya ke dalam tangan Allah.
3.
“Tuhan, tolonglah aku...namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat. 15:25-27) Ini doa yang luar biasa, karena perempuan Kanaan menyadari siapa dirinya saat ia memerlukan pemulihan bagi anaknya perempuan yang sedang kerasukan setan dan ia merendahkan diri begitu rupa, bahkan membandingkan dirinya dengan seekor anjing.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 111
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” (Mzm. 51:3-5)
112 1x
4.
“Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (Kis. 7:59-60) Ini doa yang luar biasa, karena stefanus menyadari siapa yang akan menerima rohnya setelah dirinya meninggal. Doa ini, ia panjatkan pada saat-saat terakhir menjelang kematiannya. Ia dapat mengampuni mereka yang melemparinya dengan batu, bahkan memohon agar Allah tidak memperhitungkan dosa orang-orang yang membunuh dirinya.
5.
“Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj. 3:9) Ini doa yang luar biasa, karena Salomo tidak berdoa untuk kekayaan atau hal baik lainnya. Sebaliknya, ia memohon agar Allah memberikan hikmat, sehingga ia dapat mengetahui bagaimana memimpin umat Allah itu.
6.
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” (Mzm. 51:3-5) Ini doa yang luar biasa, karena Daud tidak berusaha menyembunyikan dosanya di hadapan Allah. Ia pun menyadari harus bagaimana memohon bagi kemurahan Allah untuk pengampunan dosanya itu.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
10
Pemahaman
Motivasi Doa yang Keliru
Alkitab
Berikut adalah beberapa doa yang dapat ditemukan di dalam Alkitab. Doa-doa ini Lembar Kerja # 2 merupakan pelajaran yang bagus bagi kita untuk diteladani. Beberapa di antaranya berhubungan dengan persoalan pribadi dan yang lainnya berhubungan dengan orang lain. Marilah kita perhatikan beberapa acuan Alkitab dan cocokkan dengan sasaran doa masingmasing. Tuliskan pula apa yang paling membuat kalian tersentuh mengenai tiap-tiap doa ini.
1. “Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” (Kel. 32:31-32)
3. “Tuhan, tolonglah aku...namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat. 15:25-27)
5. “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj. 3:9)
Daud
Ini doa yang luar biasa, karena...
Ini doa yang luar biasa, karena...
Ini doa yang luar biasa, karena...
Perempuan Kanaan
Salomo
2. “Ya Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hambahamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” (Neh. 1:11)
4. “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (Kis. 7:59-60)
6. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” (Mzm. 51:3-5)
Nehemia
Musa
Ini doa yang luar biasa, karena...
Ini doa yang luar biasa, karena...
Ini doa yang luar biasa, karena...
Stefanus
36
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Suatu hari, murid-murid Tuhan Yesus datang kepada-Nya dan memohon agar Ia mengajarkan mereka bagaimana berdoa (Luk. 11:1-4; Mat. 6:8-13). Tuhan Yesus mengajarkan mereka ‘Doa Bapa Kami’. Inilah yang Tuhan Yesus katakan bagaimana kita seharusnya berdoa. Ini doa yang kita ketahui semua, tetapi berapa banyakkah dari antara kita yang benarbenar mendalami makna dari doa ini? Hari ini, kita akan merenungkan baris demi baris dari doa ini. Doa Bapa Kami Bapa kami yang di surga Dikuduskanlah nama-Mu Datanglah kerajaan-Mu Jadilah kehendak-Mu Di bumi seperti di surga Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 113
Pertanyaan: “Dikuduskanlah nama-Mu” berarti memberikan hormat kepada nama Allah. Hal-hal apa sajakah yang kita dapat doakan untuk sesuatu yang akan memberikan hormat kepada nama Allah? (Bahwa kita beroleh kekuatan untuk mematuhi perintah-Nya, bahwa kita memancarkan terang kepada orang lain, bahwa kita beroleh kuasa Roh Kudus untuk memberitakan nama-Nya kepada banyak orang.) Pertanyaan: Apakah yang kita doakan agar dapat melihat kehendak Allah yang terjadi di bumi? (Bahwa setiap orang di gereja akan patuh kepada perkataan-Nya dan melakukan berbagai hal menurut kehendak-Nya, beritahukan tentang hidup kita dan persoalannya serta memohon pertolongan-Nya.)
pelajaran
(Ketika memohon pengampunan di dalam doa, kita pun seharusnya memohon untuk hati yang mengampuni, mengampuni orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.)
Pertanyaan: Apakah memohon pemberian Allah pada hari ini makanan yang secukupnya berarti bahwa kita memohon-Nya untuk memberikan kita makanan setiap hari? Apakah maksud dari ayat ini bagi kalian? (Bukan; maksudnya adalah menyerahkan segala sesuatu yang di bumi ini ke dalam kekuasaanNya, percaya bahwa Ia akan menolong kita melewati berbagai kesulitan hidup dan yang terpenting, menyimpan firman-Nya senantiasa di dalam hati, membaca Alkitab setiap hari.)
10
Aplikasi
Motivasi Doa yang Keliru
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
DOA BAPA KAMI Pertanyaan: “Dikuduskanlah nama-Mu” berarti memberikan hormat kepada nama Allah. Hal-hal apa sajakah yang kita dapat doakan untuk sesuatu yang akan memberikan hormat kepada nama Allah? _________________________________ _________________________________ Pertanyaan: Apakah yang kita doakan agar dapat melihat kehendak Allah yang terjadi di bumi? _________________________________
Doa Bapa Kami Bapa kami yang di surga Dikuduskanlah nama-Mu Datanglah kerajaan-Mu Jadilah kehendak-Mu Di bumi seperti di surga Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
_________________________________ Pertanyaan: Apakah memohon pemberian Allah pada hari ini makanan yang secukupnya berarti bahwa kita memohon-Nya untuk memberikan kita makanan setiap hari? Apakah maksud dari ayat ini bagi kalian? _________________________________ _________________________________ Pertanyaan: Apakah maksudnya ‘kesalahan kami’ dan ‘orang yang bersalah kepada kami’? _________________________________ _________________________________
37
114 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Pertanyaan: Apakah maksudnya ‘kesalahan kami’? Apakah pula maksudnya ‘orang yang bersalah kepada kami’? (Kesalahan kami berarti kesalahan yang kita telah perbuat kepada Allah. Ketika memohon pengampunan di dalam doa, kita pun seharusnya memohon untuk hati yang m e n g a m p u n i , mengampuni orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.)
Aktivitas Katakan ini kepada murid-murid: Ketika kita berdoa kepada Allah, adalah baik bahwa sebelum memulai suatu doa, kita persiapkan hati dan pikirkan terlebih dahulu tentang hal-hal apa saja yang kita harus doakan. Suatu cara untuk mengatur pikiran kita adalah menuliskan pokok-pokok doa terlebih dahulu dan merenungkannya. Dengan demikian, kita tidak akan berlutut di hadapan Allah dan tidak mengetahui apa yang hendak kita sampaikan kepada-Nya. Itulah yang menyebabkan kita mengakhiri doa dalam waktu beberapa menit saja, karena kita tidak mempunyai pokok-pokok doa yang hendak disampaikan kepada Alah. Ini seperti mengangkat gagang telepon dan menekan nomor telepon teman serta berkata, “Oops! Maafkan saya. Saya tidak tahu mengapa menekan nomor telepon kamu. Saya tidak tahu apa yang ingin saya bicarakan dengan kamu!” Bukankah kalian akan beranggapan bahwa hal ini begitu aneh dan tidak sopan? Dalam aktivitas hari ini, kita akan berusaha menuliskan sebuah doa kepada Allah. Ini seperti kita sedang menuliskan sebuah percakapan bahwa kita ingin berbicara bersama dengan Allah. Tuliskanlah tentang hal apa yang kalian ingin bicarakan bersama dengan Allah. Suatu cara untuk membimbing murid-murid mungkin dengan mengacu kepada kitab Mazmur. Banyak pasal di dalam kitab ini merupakan doa-doa kepada Allah. Hari ini, kita akan berusaha menuliskan suatu mazmur kepada Allah. Tentu saja, kita mungkin tidak sepuitis seperti para pemazmur itu, tetapi setidaknya berusaha untuk mengatur beberapa pokok doa yang akan disampaikan kepada Allah. Murid-murid dapat menuliskan doa-doa mereka pada selembar kertas atau pada bagian kosong dari buku aktivitas mereka.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 115
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 12 – 14
116 1x
Hari ini, kita telah melihat mengenai pentingnya berdoa kepada Allah dengan motivasi yang benar. Kita pun telah melihat beberapa doa yang luar biasa, yang dipanjatkan oleh orang-orang kudus pada zaman dahulu. Beberapa hal yang mereka doakan adalah layak untuk kalian teladani. Berdoa bukanlah sesuatu yang hanya bersifat ritual atau kebiasaan bahwa kita harus melakukannya setiap hari. Berdoa dapat mengubah banyak hal. Berdoa dapat membantu kita melewati banyak kesulitan. Kita harus senantiasa berusaha meningkatkan kualitas doa kita, sehingga dapat semakin dekat kepada Allah.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
11
Bermegah Akan Hari Esok
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 4:13-16; Luk. 12:16-31; Ams. 16:9; Pkh. 8:7 Kebenaran Alkitab Tidak seorangpun dapat meramal masa depan. Kita hidup di dunia yang penuh dengan bahaya. Allah adalah Batu Karang yang sejati dan kita seharusnya mendirikan semua dasar kehidupan di atasnya. Dengan cara ini, kita tidak perlu takut terhadap badai kehidupan yang datang menyerang! Tujuan Pelajaran 1. Menyadari bahwa masa depan tidak pernah dapat diramal dan sering kali meleset. Oleh karena itu, janganlah berbangga akan hari esok. 2. Menaruh kepercayaan kita di dalam Tuhan dan memohon tuntunan-Nya bagi setiap arah langkahnya. Ayat Hafalan “Sebenarnya kamu harus berkata: Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (Yak. 4:15)
Latar Belakang Alkitab Salah satu kenyataan hidup yang pahit adalah bahwa tidak ada seorangpun yang dapat meramal masa depan. Salomo sendiri mengatakan di dalam kitab Pengkhotbah, “Karena untuk segala sesuatu ada waktu pengadilan dan kejahatan manusia menekan dirinya. Sesungguhnya, ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi?” (Pkh. 8:6-7). Kita dapat saja berencana sebanyak yang diinginkan, tetapi tidak pernah akan dapat memastikannya bahwa apa yang kita rencanakan itu pasti akan terjadi. Inilah sebenarnya yang dimaksudkan dengan kelemahan hidup. Tidak seorangpun yang menyadari kenyataan hidup ini akan dapat bermegah tentang hari esok. Sebagai anak-anak Allah, bagaimanapun, kita tidak perlu menyikapi kenyataan ini sebagai suatu tragedi. Tidak harus pula menjadi pesimis maupun putus asa mengenai hidup atau berpegang kepada takdir. Sebab kita mengetahui bahwa kita dapat menjalani masa depan di dalam kuasa Allah, Yesus Kristus yang telah berjanji, asalkan kita mencari kerajaan dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita (Mat. 6:33).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 117
Kita menerima kelemahan hidup dan kehidupan yang tidak dapat diramalkan ini dengan segala janji Allah yang indah untuk mencapai suatu keseimbangan. Kita bekerja keras dan merencanakan hidup menurut kehendak Allah, memohon tuntunan-Nya bagi setiap arah langkahnya (Ams. 16:9). Tidak ada cara kehidupan yang lebih memuaskan dan meyakinkan, selain daripada hidup di dalam Allah.
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Di tengah kehidupan yang penuh kesibukan dan kebisingan, bila kita menarik nafas dalam-dalam dan mengarahkan mata kepada burung-burung di udara atau bunga bakung di lembah, apakah yang kita akan lihat?)
118 1x
‘Pandanglah burung-burung di langit’ merupakan ungkapan yang sering kali diambil dari Alkitab (Mat. 6:26). Ungkapan ini telah sering dipergunakan sebagai judul khotbah. Kita semua mengetahui siapakah yang mengatakannya dan apakah maksudnya. Bagaimanapun, sungguh sulit menjalani maksud dari ungkapan ini di dalam kehidupan kita. Kita hidup di dalam sebuah dunia yang mendukung pembuatan rencana-rencana jangka panjang, mempunyai gagasan yang berlaku hingga beberapa puluh tahun. Apakah kalian berencana melakukan setelah...?; ini adalah sebuah pertanyaan yang bagus untuk memulai suatu perbincangan dengan seseorang. Hidup di dunia itu bergantung kepada apa yang akan terjadi pada masa depan. Hampir berlawanan dengan apa yang kita harapkan untuk berbicara mengenai berjalan bersama dengan Allah selangkah demi selangkah. Iman Abraham membuat dirinya meninggalkan negeri asalnya dan pergi ke suatu tempat yang ia belum mengetahuinya merupakan suatu sejarah yang terkenal. Di tengah kehidupan yang penuh kesibukan dan kebisingan, bila kita menarik nafas dalam-dalam dan mengarahkan mata kepada burung-burung di udara atau bunga bakung di lembah, apakah yang kita akan lihat? Bila mengagumi janji Tuhan Yesus di dalam pikiran, maka pastikan kita akan melihatnya lebih daripada burung-burung atau bunga-bunga. Kita akan melihat janji Allah tergenapi atas ciptaan-Nya yang paling kecil dan akan beroleh kekuatan untuk meyakini semuanya kembali di dalam Dia.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Mengenai Murid Belakang Anda Alkitab
Sebagai murid-murid yang memasuki usia remaja, mereka mulai menjelajahi dunia menurut pandangan mereka dan bukan menurut pandangan orangtua. Mereka mempunyai kualitas iman yang sama. Banyak hal yang dahulu pernah diterima mulai menjadi hal-hal yang mereka ingin tanyakan dan temukan jawaban yang masuk akal bagi mereka. Menyerahkan seluruh kehidupan ke dalam tangan Allah mungkin tampak mudah untuk dikatakan. Tetapi, ini merupakan suatu konsep yang tidak nyata. Apakah maksudnya, saya harus menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Allah itu? Apakah maksudnya, saya harus belajar dengan rajin? Jadi, apakah saya tidak perlu memiliki cita-cita? Apapun itu, apakah demikian? Ada banyak pertanyaan yang merupakan pokok persoalan di sini, entahkah sadar atau tidak sadar, segera akan membuat pusing kepala mereka. Ada banyak pertanyaan yang masuk akal, yang sebagai guru, kita harus memberikan tuntunan yang benar. Ketika harus menjelaskan kepada mereka mengenai hidup yang tidak dapat diramal, kita janganlah memaknai kehidupan itu sebagai sesuatu yang seluruhnya dikendalikan oleh satu pihak, sebagaimana boneka puppet yang memainkan perannya tergantung dari kita. Tetapi perlu ditekankan mengenai indahnya kehidupan dan bahwa Allahlah Penuntun menuju hidup yang indah itu. Pelajaran ini hendaknya diajarkan dengan hati-hati. Yang lebih penting daripada itu adalah hubungan guru dan muridmurid setiap harinya, apa yang kita perbuat dan katakan, akan berdampak besar terhadap diri mereka.
Persiapkan Hati Murid
Tuliskan pernyataan berikut pada papan tulis dan biarlah murid-murid mengisinya pada tempat yang kosong (kata-kata yang digarisbawahi seharusnya ditinggalkan kosong): Tuhan Yesus berkata: 1. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 119
2.
3.
Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.
Inilah perkataan Yesus Kristus mengenai sikap yang seharusnya kita terapkan dalam menghadapi masa depan kita. Hari ini, kita akan mendiskusikan mengenai bagaimana kita, sebagai anak-anak Allah, harus merencanakan bagi masa depan kita sendiri.
Pemahaman Alkitab
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
120 1x
Lembar Kerja # 1 Seorang muda, pendeta muda sedang berjalan bersama dengan pendeta tua, yang lebih berpengalaman, di dalam taman pada suatu hari. Perasaan sedikit kurang tentram tentang apa yang Allah ingin dia lakukan, lalu ia meminta petunjuk dari pendeta tua ini. Pendeta tua menghampiri setangkai bunga mawar yang mulai kuncup dan menyerahkannya kepada pendeta muda serta meminta agar ia mengembangkan bunga itu dengan lembut tanpa menyobek daun bunganya. Pendeta muda ini menatap dengan tidak percaya ke arah pendeta tua dan berusaha memahami apakah setangkai bunga mawar yang mulai kuncup ini dapat memenuhi harapannya untuk mengetahui kehendak Allah bagi hidup dan pelayanannya. Tetapi dengan segala hormat, ia berikan kepada pendeta tua, pendeta muda terus berusaha mengembangkan bunga mawar itu sambil menjaga agar daun bunganya tidak sobek. Tidak lama kemudian, ia menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang mustahil. Melihat ketidakmampuan pendeta muda untuk mengembangkan daun bunga mawar yang mulai kuncup sambil menjaga daun bunganya agar tidak sobek, pendeta tua mulai menuliskan suatu puisi berikut:
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Mawar yang kuncup Setangkai bunga yang Allah ciptakan Tak dapat kukembangkan daun bunga itu Dengan tangan yang kaku ini Rahasia kembangkan bunga-bunga Tak banyak kuketahui Allah kembangkan bunga-bunga dengan begitu indahnya Di tanganku, mereka memudar dan mati Bila ku tak dapat kembangkan setangkai bunga Bunga yang Allah jadikan Bagaimana ku dapat mengira ku miliki hikmat Untuk kembangkan hidupku ini? (Kita bekerja keras dan merencanakan hidup seturut dengan kehendak Allah, memohon tuntunan-Nya bagi setiap arah langkahnya. Tidak ada cara kehidupan yang lebih memuaskan dan yang menyakinkan, selain daripada hidup di dalam Allah.)
Jadi, ku akan percaya pimpinan-Nya Tiap saat tiap hari Ku akan perhatikan petunjuk-Nya Tiap langkahi jalan hidup Jalan setapak terbentang di hadapanku Hanya Bapaku di surga yang tahu Ku akan percaya pada-Nya untuk kembangkan masa depanku Sebagaimana Ia kembangkan bunga mawar yang kuncup Pertanyaan Diskusi: 1. Memberitahukan apakah bunga mawar yang mulai kuncup itu? (Hidup kita/masa depan kita) 2. Dapatkah kalian mengembangkan setangkai bunga mawar yang mulai kuncup tanpa menyobek daun bunganya? Apakah yang disampaikan dalam cerita ini kepada kalian? 3. Tentang hal masa depan apakah yang kalian kira dapat dimegahkan? Adakah hal-hal pada masa depan yang kalian dapat pastikan? 4. Apakah kalian takut akan masa depan, karena tampaknya seperti sesuatu yang semuanya tidak diketahui oleh kalian? Tentang hal masa depan apakah yang kalian takuti itu?
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 121
pelajaran
11
Lembar Kerja # 1
Bermegah Akan Hari Esok
Pemahaman Alkitab
Aku Percaya di dalam Kuasa Allah
Seorang muda, pendeta muda sedang berjalan bersama dengan pendeta tua, yang lebih berpengalaman, di dalam taman pada suatu hari. Perasaan sedikit kurang tentram tentang apa yang Allah ingin dia lakukan, lalu ia meminta petunjuk dari pendeta tua ini. Pendeta tua menghampiri setangkai bunga mawar yang mulai kuncup dan menyerahkannya kepada pendeta muda serta meminta mengembangkan bunga itu dengan lembut tanpa menyobek daun bunganya. Pendeta muda ini menatap dengan tidak percaya ke arah pendeta tua dan berusaha memahami apakah setangkai bunga mawar yang mulai kuncup ini dapat memenuhi harapannya untuk mengetahui kehendak Allah bagi hidup dan pelayanannya. Tetapi dengan segala hormat, ia berikan kepada pendeta tua, pendeta muda terus berusaha mengembangkan bunga mawar itu sambil menjaga agar daun bunganya tidak sobek. Tidak lama kemudian, ia menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang mustahil. Melihat ketidakmampuan pendeta muda untuk mengembangkan daun bunga mawar yang mulai kuncup sambil menjaga daun bunganya agar tidak sobek, pendeta tua mulai menuliskan suatu puisi berikut:
Mawar yang kuncup, setangkai bunga yang Allah ciptakan Tak dapat kukembangkan daun bunga itu dengan tangan yang kaku ini Rahasia kembangkan bunga-bunga tak banyak kuketahui Allah dapat kembangkan dengan begitu indahnya, di tanganku, mereka pudar dan mati Bila ku tak dapat kembangkan setangkai bunga mawar yang kuncup, yang Allah jadikan Bagaimana ku dapat miliki hikmat untuk kembangkan hidupku ini? Jadi, ku akan percaya pimpinan-Nya, tiap saat tiap hari Ku akan perhatikan petunjuk-Nya, tiap langkahi jalan hidup Jalan setapak terbentang di hadapanku, hanya Bapaku di surga yang tahu Ku akan percaya pada-Nya untuk kembangkan masa depanku, bagaimana Ia kembangkan bunga mawar yang kuncup
38
Lembar Kerja # 2 “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” (Yes. 43:1-2)
122 1x
Katakan ini kepada murid-murid: Sekalipun tidak mengetahui masa depan seperti apa, kita seharusnya jangan merasa takut akan masa depan itu. Allah telah berjanji untuk memelihara hidup kita. Kita hanya perlu menyerahkan segala sesuatunya kepada pemeliharaan-Nya. Marilah kita melihat beberapa acuan Alkitab dan jawaban atas pertanyaan berikut: 1.
Bil. 10:33-36 dan Kel. 13:21-22 Mengapa Tabut Perjanjian Allah harus berjalan tiga hari sebelum tiba di perkemahan orang Israel? (Untuk mencari suatu tempat peristirahatan bagi mereka.) Apakah yang menuntun mereka di siang hari dan malam hari? (Tiang awan dan tiang api)
2.
Yes. 43:1-2 Apakah maksudnya dengan menyeberangi sungai-sungai dan melalui nyala api? (Saat-saat yang sulit, banyak musuh, situasi yang sulit dan lain sebagainya.) Apakah janji Alkitab mengenai hidup kita ketika menyeberangi sungai-sungai dan melalui nyala api? (Bahwa sungai-sungai tidak akan menghanyutkan kita dan nyala api tidak akan membakar engkau.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
(Flp. 4:6)
Mat. 6:25-34 Hal apa sajakah yang manusia kuatirkan menurut ayat-ayat ini? (Makanan, minuman, pakaian) Apakah yang Yesus Kristus katakan mengenai burung-burung di udara dan bunga bakung di padang? (Bahwa mereka tidak menabur atau tidak menuai atau tidak memintal atau tidak merasa kuatir, tetapi Allah memelihara hidup mereka.)
4.
Apakah maksudnya dengan ‘mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya’? (Mempelajari firman Allah, memprioritaskan hal-hal yang rohani, melakukan pekerjaan-Nya dan lain sebagainya.)
5.
Flp. 4:6-7 Apakah yang seharusnya dilakukan ketika mempunyai hal-hal yang menyebabkan kita merasa kuatir? (Berdoa kepada Allah dan memberitahukan semua persoalan kita.) Mengapa penting menurut kalian untuk bersyukur kepada Allah ketika dalam persoalan?
pelajaran
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
3.
11
Pemahaman
Bermegah Akan Hari Esok
Lembar Kerja # 2
Alkitab
Janji Allah dalam Alkitab
1. Bil. 10:33-36 dan Kel. 13:21-22 Mengapa Tabut Perjanjian Allah harus berjalan tiga hari sebelum tiba di perkemahan orang Israel?
2. Yes. 43:1-2 Apakah maksudnya dengan menyeberangi sungai-sungai dan melalui nyala api?
Apakah yang menuntun mereka di siang hari dan malam hari?
Apakah janji Alkitab mengenai hidup kita ketika menyeberangi sungaisungai dan melalui nyala api?
3. Mat. 6:25-34 Hal apa sajakah yang manusia kuatirkan menurut ayat-ayat ini?
Apakah yang Yesus Kristus katakan mengenai burung-burung di udara dan bunga bakung di padang?
5. Flp. 4:6-7 Apakah yang seharusnya dilakukan ketika mempunyai hal-hal yang menyebabkan kita merasa kuatir?
4. Apakah maksudnya dengan ‘mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya’?
Mengapa penting menurut kalian untuk bersyukur kepada Allah ketika dalam persoalan?
39
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 123
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Sekarang, kita telah melihat janji-janji Allah bagi pemeliharaan hidup kita, kita harus berjaga-jaga sekalipun menyerahkan segala sesuatu kepada Allah bukan berarti kita tidak melakukan dan merencanakan apapun. Hal penting mengenai perencanaan adalah kita harus senantiasa mengingat Allah dan jangan pernah berpikir bahwa kita tentu dapat melakukan apapun yang direncanakan. Kita sekarang akan melihat pada satu contoh tokoh yang tidak memercayakan masa depannya ke dalam kuasa Allah. Ia hanya beranggapan bahwa masa depannya akan menjadi seperti yang dirinya rencanakan.
“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Flp. 4:7)
Luk.12:16-21 “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu, aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahuntahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” 1.
2.
124 1x
Menurut kalian, adakah yang salah dari seseorang yang berencana mempunyai suatu lumbung yang lebih besar untuk menyimpan barang-barangnya? (Tidak ada yang salah dengan perencanaan suatu masa depan seseorang.) Apakah yang salah dengan sikap orang ini tentang masa depan? (Ia beranggapan hanya makan, minum dan bersenang-senang. Ia pun terlalu percaya diri akan kemampuan dirinya untuk memastikan hidup yang baik bagi dirinya. Ia tidak melibatkan Allah di dalam hidupnya.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Renungkan hidup kalian sendiri. Apakah kalian melihat kehidupan orang ini di dalam diri kalian? Hal terpenting apakah yang seharusnya kalian pastikan? (Keselamatan: Sesuatu yang tidak seharusnya direnungkan secara sederhana pada kehidupan di dunia.)
pelajaran
3.
11
Bermegah Akan Hari Esok
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Serahkan Masa Depan Kalian di dalam Allah
Sekarang, kita telah melihat janji-janji Allah bagi pemeliharaan hidup kita, kita harus berjaga-jaga sekalipun menyerahkan segala sesuatu kepada Allah bukan berarti kita tidak melakukan dan merencanakan apapun. Hal penting mengenai perencanaan adalah kita harus senantiasa mengingat Allah dan jangan pernah berpikir bahwa kita tentu dapat melakukan apapun yang direncanakan. Kita sekarang akan melihat pada satu contoh tokoh yang tidak memercayakan masa depannya ke dalam kuasa Allah. Ia hanya beranggapan bahwa masa depannya akan menjadi seperti yang dirinya rencanakan.
Luk.12:16-21 “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpahlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu, aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”
1. Menurut kalian, adakah yang salah dari seseorang yang berencana mempunyai suatu lumbung yang lebih besar untuk menyimpan barang-barangnya?
2. Apakah yang salah dengan sikap orang ini tentang masa depan?
3. Renungkan hidup kalian sendiri. Apakah kalian melihat kehidupan orang ini di dalam diri kalian? Hal terpenting apakah yang seharusnya kalian pastikan?
40
Aktivitas Berbagi Pujian Pujian rohani merupakan bagian penting dari kehidupan umat Kristen. Pujian dapat mengangkat perasaan seseorang ketika sedang merosot. Dapat pula mengingatkan kita mengenai beberapa pesan penting dari Alkitab. Oleh karena itu, sesering mungkin, murid-murid harus memperdengarkan pujian roahni ini. Pujian hari ini adalah pujian dari Kidung Rohani # 368, yang sungguh menghibur dan memotivasi banyak orang.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 125
Ku Tahu Siapa Pegang Hari Esok Ku tak tahu hari esokku, ku hanya tahu berlalu. Sinar surya tak ku harap karna langit kan lenyap. Tiadalah kuatir hatiku akan masa depanku, Ku berjalan serta Yesus, Dia pegang tanganku. Ku tak tahu hari esokku, derita atau bahagia; Tapi Dia yang pliharaku, selalu di sisiku. Walaupun susah jalanku, lewat api dan air bah, Yesus tetap menolongku, aman dalam darah-Nya. Koor: Banyak hal di hari esok tak dapat ku mengerti; Tapi satu hal ku tahu, Tuhan pegang tanganku. Pertanyaan untuk saling berbagi: 1. Apakah maksudnya ‘sinar surya tak ku harap’? 2. Apakah maksudnya ‘karna langit kan lenyap’? 3. Apakah kalian mempunyai beberapa kesaksian mengenai harapan dan rencana yang menjadi berantakan? Atau mungkin, kalian ingin berbagi suatu kesaktian yang pernah kalian dengar dari seseorang. 4. Hal apa sajakah yang Yesus Kristus telah katakan mengenai hari esok kita?
Kesimpulan Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini:
Kita tidak tahu mengenai hari esok. Kita hanya dapat merencanakan dan bekerja sesuai dengan sasaran yang kita tetapkan. Tetapi, kita tidak akan pernah tepat sasaran dan itulah sebabnya kita menyerahkan hari esok ke dalam kuasa Allah, karena Ia sendirilah yang dapat memimpin dan menyelamatkan kita dari hari esok. Marilah kita jangan menjadi seperti orang bodoh di dalam perumpamaan yang kita baca terdahulu itu, yang hanya tahu merencanakan bagi kehidupannya di bumi dan mengabaikan hidup yang kekal.
Ul. 15 – 17
126 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
12
Bersabar dalam Penderitaan
GARIS BESAR Kitab Bacaan Yak. 5:10-11; Ibr. 12:11; 1 Pet. 1:6-7; Ayb. 23:10 Kebenaran Alkitab Memahami bahwa kita harus senantiasa percaya kepada Allah, bahkan di tengah penderitaan, sebab penderitaan menjadikan kita semakin teguh dan dekat kepada Allah. Tujuan Pelajaan 1. Dapat menyebutkan beberapa alasan mengapa kita bertemu dengan penderitaan. 2. Mempelajari apa yang perlu kita sabari selagi hadapi pencobaan dan penderitaan. Ayat Hafalan “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayb. 23:10)
Latar Belakang Alkitab Helen Keller mengatakan bahwa karakter hanya dapat dibangun melalui pengalaman pencobaan dan penderitaan. Ketika seseorang menderita, hampir mustahil ia dapat mengucapkan syukur. Tidak lebih daripada itu, suatu keajaiban terjadi, bila Allah benar-benar mengasihi orang ini dengan sepenuhnya. Kitab Yakobus memberitahukan bahwa barangsiapa yang bertahan di dalam suatu penderitaan akan disebut berbahagia, karena setelah itu, mereka akan melihat bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha penyayang dan penuh belas kasihan (Yak. 5:11). Banyak saksi iman bagaikan awan (Ibr. 12:1) telah membuktikan kita, pada akhir perjalanan penderitaan, kita akan dapat melihat indahnya rencana dan besarnya kasih Allah bagi diri kita. Melalui penderitaan, kita boleh mengenal Allah lebih baik dan iman kita di dalam-Nya akan semakin teguh adanya.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 127
Makanan Rohani untuk Renungan Alkitab
(Ketika menjalani pencobaan dan penderitaan, kita harus senantiasa memikirkan kasih Yesus Kristus dan jangan pernah menyerahkan iman kita di dalam-Nya.)
Ibr. 12 memberikan kita suatu motivasi mengenai bertahan di dalam penderitaan. Penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa kita menderita ‘belum sampai mencucurkan darah’. Kita harus ‘mengingat selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa’ (Ibr. 12:3-4). Tuhan Yesus sendiri menghadapi penderitaan yang paling menyakitkan dengan mati bagi kita. Ketika menjalani pencobaan dan penderitaan, kita harus senantiasa memikirkan kasih Yesus Kristus dan jangan pernah mengorbankan iman kita di dalam-Nya. Kadang, kita cenderung mengabaikan fakta bahwa kita memiliki tinjauan iman yang orang-orang kudus pada zaman dahulu tidak memilikinya saat mereka bertahan harus bertahan di dalam penderitaan. Saat menjalani pencobaan dan penderitaan, mereka tidak mempunyai gagasan bahwa ada sejumlah berkat yang menantikan mereka pada akhirnya. Oleh karena itu, ketika menghadapi saat-saat yang sulit, marilah kita jangan berpikir bahwa itu lebih mudah bagi orang-orang yang telah menghadapinya sebelum kita. Sebaliknya, kita harus melihat berkat-berkat yang mereka terima pada akhirnya sebagai sasaran yang hendak dicapai dan tetap bertekad menghadapi penderitaan apapun yang mungkin terjadi. Karena Allah yang kita sembah adalah penuh belas kasihan dan tidak akan meninggalkan kita untuk menderita tanpa akhir.
Mengenai Murid Anda Alkitab
128 1x
Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid kelas Tunas Muda telah beroleh kemampuan untuk menyatakan alasan secara logika dan berpikir mengenai topik-topik yang berkaitan dengan kehidupan dan dunia yang luas ini. Topik seperti mengapa ada penderitaan dan apa yang seharusnya dilakukan ketika sedang menderita, mungkin sesuatu yang mereka mulai jadikan perhatian. Mungkin juga tidak, bagaimanapun, mereka harus hadapi kenyataan hidup. Memang penting bahwa kita mempersiapkan murid-murid untuk memiliki perilaku yang benar di dalam menghadapi penderitaan. Semakin dewasa, mereka akan lebih berpengalaman dalam menghadapi kenyataan hidup. Bila mereka memiliki dasar yang kuat, mengetahui bagaimana bersandar kepada Allah di dalam segala keadaan, kita sebagai guru, berarti telah mengerjakan bagian kita di dalam membantu mereka.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Persiapkan Hati Murid
Katakan ini kepada murid-murid: Apakah kalian mengetahui bahwa ada seorang tokoh di dalam Alkitab yang dikenal begitu sabarnya, bahkan orang-orang non-Kristenpun suka menggunakan ungkapan ‘sesabar __________’? (Ya, orang itu adalah Ayub). Ayub dikatakan seorang yang begitu sabar, karena menghadapi banyak penderitaan, tetapi ia bertahan akan semuanya itu. Akhirnya setelah semuanya itu, ia menerima banyak berkat dari Allah. Hari ini, kita tidak hanya belajar dari kesabaran Ayub, kita pun akan melihat hal-hal lainnya dari kesabaran di dalam menanggung penderitaan. Kita akan dapat melihat bahwa Allah tidak mengizinkan kita menderita tanpa sebab. Oleh karena itu, ketika sedang menderita, kita seharusnya jangan pernah beranggapan bahwa Allah tidak mengasihi diri kita sama sekali. Kita seharusnya bertahan dan percaya bahwa Ia akan membuka jalan bagi kita.
Pemahaman Alkitab
Mengenai
Lembar Kerja # 1 Dari semua orang yang telah masuk ke dalam sejarah umat manusia, Ayub dapat dikatakan menjadi salah seorang yang paling menderita. Marilah kita melihat bagaimana penderitaan Ayub. Bacalah acuan yang diberikan dan tuliskan apa yang terjadi kepada Ayub. Bacalah Ayb. 1:13-17. Apakah yang terjadi? (Semua hewan ternak dan hambanya dimusnahkan. Catatan: Api dari langit di dalam ayat 16 di sini merupakan apa yang seorang hamba laporkan kepada Ayub. Hatihatilah di dalam menjelaskannya kepada murid-murid, karena bukanlah Allah yang melakukannya, tetapi Allah hanya mengizinkan hal ini terjadi.) Bacalah Ayb. 1:18. Apakah yang terjadi? (Semua anak laki-laki dan anak perempuannya meninggal.) Bacalah Ayb. 2:7-8. Apakah yang terjadi? (Ayub terserang barah yang busuk dari telapak kakinya hingga batu kepalanya. Begitu gatalnya, sehingga ia harus menggaruk-garuk badannya dengan sekeping beling.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 129
Bagaimana tanggapan dari orang terdekat Ayub terhadap kejadian yang menimpanya? Bacalah Ayb. 2:9. (Istri Ayub berkata, “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”) Bacalah Ayb. 2:11-13. Apakah yang terjadi? (Ketiga teman Ayub tidak mengucapkan sepatah katapun kepadanya. Mereka turut berkabung dan menangis bersama dengannya.)
Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid untuk melihat pada Lembar Kerja Murid. Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.
Apakah yang Ayub lakukan/katakan terhadap kejadian yang menimpa dirinya ini? Bacalah Ayb. 1:21; 2:10; 23:10-11. Ayb. 1:21 – “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Ayb. 2:10 – “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Ayb. 23:10-11 – “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.” Apakah yang terjadi pada akhirnya? Bacalah Ayb. 42:5. (Ayub berkata, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Maksudnya adalah Ayub sekarang mengenal Allah lebih mendalam lagi.) Bacalah Ayb. 42:12-17. Berkat apa sajakah yang Ayub peroleh pada akhirnya? (Memiliki hewan ternak dengan jumlah dua kali lipat dari jumlah semula. Catatan: Bandingkan dengan Ayb. 1. Memiliki tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan seperti terdahulu.) Kesimpulan: Di dalam kedukaan dan penderitaan yang luar biasa, Ayub tidak mengutuki Allah. Sekalipun Ayub bertanya kepada Allah perihal mengapa hal-hal ini harus terjadi terhadap dirinya, padahal senantiasa berbuat kebaikan, ia justru menjadi teladan dengan tetap mematuhi perintah Allah dan tidak melupakan imannya di tengah-tengah penderitaan.
130 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
12
Bersabar dalam Penderitaan
Pemahaman Alkitab
Lembar Kerja # 1
Dari semua orang yang telah masuk ke dalam sejarah umat manusia, Ayub dapat dikatakan menjadi salah seorang yang paling menderita. Marilah kita melihat bagaimana penderitaan Ayub.
Apakah yang Ayub lakukan/ katakan terhadap kejadian yang menimpa dirinya ini? Bacalah Ayb. 1:21
Bacalah Ayb. 1:13-17. Apakah yang terjadi?
Bacalah Ayb. 1:18. Apakah yang terjadi? Bacalah Ayb. 2:10 Bacalah Ayb. 2:7-8. Apakah yang terjadi?
Bacalah Ayb. 23:10-11
Apakah yang terjadi pada akhirnya? Bacalah Ayb. 42:5.
Bagaimana tanggapan dari orang terdekat Ayub terhadap kejadian yang menimpanya? Bacalah Ayb. 2:9.
Bacalah Ayb. 42:12-17. Berkat apa sajakah yang Ayub peroleh pada akhirnya?
Bacalah Ayb. 2:11-13. Apakah yang terjadi?
Kesimpulan: Ayub justru menjadi teladan dengan tetap mematuhi perintah Allah dan tidak melupakan imannya di tengah-tengah penderitaan.
41
Lembar Kerja # 2 Ketika menderita, pertanyaan pertama yang kita tanyakan adalah ‘mengapa?’ atau ‘mengapa saya?’ Pertanyaan berikutnya mungkin ‘seberapa banyakkah yang saya telah perbuat dengan segala kesulitan dan penderitaan ini? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang kita tidak akan peroleh jawabannya hingga melewati masa-masa sulit itu. Berikut adalah orangorang yang telah bertahan di dalam penderitaan, tetapi mereka bersandar sepenuhnya kepada Allah dan mampu menerima berkat yang luar biasa pada akhirnya. Dapatkah kalian menebak siapakah mereka itu? a.
b.
Cocokkan nama-nama mereka kepada skenario yang diambil dari kehidupan mereka. Kalian harus menggunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan untuk membantu kalian. Lengkapilah kalimat-kalimat yang menggambarkan berkat-berkat yang tercurah setelah mereka bertahan di dalam masa-masa yang sulit.
Ketahuilah cerita saya dan tebaklah saya: Musa Rasul Paulus Rut Yusuf
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 131
1.
“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.” (Ayb. 23:10-11)
Mengenai
132 1x
l
2.
Saya mengira mempunyai ide yang tepat mengenai bagaimana membantu saudara sebangsa keluar dari penderitaan mereka. Tetapi sayangnya, Allah belum mau menggunakan diri saya seperti yang diharapkan. Saya harus melarikan diri ke padang belantara, setelah membunuh seseorang yang memukuli seorang Israel. Pada mulanya, saya tidak dapat percaya bahwa Allah akan mengabaikan diri saya dengan menjadikannya seorang gembala di suatu tempat yang jauh. Saya adalah seorang anak puteri Firaun. Bayangkan kesulitan yang saya harus hadapi dengan hidup di padang belantara! Tidakkah Allah sadari bahwa saya memiliki begitu besar keinginan untuk melayani-Nya? Pada akhirnya, saya belajar bahwa Allah tidak mengabaikan saya, tetapi Ia justru memiliki sebuah rencana yang lebih baik bagi diri saya. Saat-saat di padang belantara telah melatih karakter saya, hingga menjadi (begitu lemah lembut dan rendah hati.) Saya menyadari bahwa kedua karakter ini sungguh penting, bila ingin memimpin umat Allah (Bil. 12:3). Karena demi Injil, saya didera, dipukuli, dilempari dengan batu, alami karam kapal, bahkan menderita aniaya dari saudara palsu di gereja. Setiap kali menderita, saya berharap bahwa tidak harus mengalaminya lagi. Bagaimanapun juga, siapakah yang menikmati dipukuli dan dianiaya? Tetapi, saya tahu bahwa pekerjaan Allah harus diselesaikan. Saya tidak dapat mengabaikan pekerjaan Allah. Saya harus bangun dan terus memberitakan Injil. Saya tahu bahwa Allah tidak akan meninggalkan diri saya untuk menderita siasia. Pada akhir kehidupan, saya yakin telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia (mahkota kebenaran) yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan (2 Tim. 4:7-8).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
3.
Sang suami meninggal ketika saya masih muda. Semua yang ia tinggalkan hanyalah ibunya yang telah berusia lanjut. Ibu mertua saya adalah seorang perempuan yang baik. Ia meminta agar saya kembali kepada orangtua saya dan dengan demikian, mungkin akan menemukan seorang laki-laki lain untuk dinikahi. Saya mengatakan bahwa bila mengikuti sang mertua kembali ke negeri asalnya, saya akan dapat memeliharanya hingga ia meninggal. Saya memang tergoda untuk kembali kepada orangtua saya. Bagaimanapun, saya tahu bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah memelihara mertua saya. Kehidupan itu menjadi sulit bagi saya. Saya datang ke suatu negeri yang asing. Saya harus mencari makan bagi saya dan sang mertua, dengan pergi ke ladang untuk memungut bulir gandum yang terjatuh dari tangan para penuai. Ini pekerjaan yang berat. Saya harus terkena sinar matahari di siang hari dan yang saya kumpulkanpun tidaklah banyak. Tetapi di dalam hati, saya percaya bahwa sejak saya telah bertekad untuk menyembah Allah orang Israel, (Ia tidak akan meninggalkan saya seorang diri). Benar pula pada akhirnya, Allah mengatur seseorang yang murah hati untuk menikahi saya dan menjaga saya ke dalam pemeliharaannya (Rut 4:9-10).
4.
Saya merupakan anak bungsu dari 12 orang bersaudara, sekaligus anak kesayangan ayah. Saudara yang sulung merasa iri hati dan berusaha untuk membunuh saya. Tetapi tidak jadi dan saya dijual ke Mesir. Saya bekerja sebagai seorang budak di sana pada mulanya. Kemudian, karena menolak berbuat dosa kepada Allah dengan berzinah kepada istri sang majikan, saya dituduh bersalah dan dimasukkan ke dalam penjara. Dari seorang anak kesayangan menjadi seorang narapidana. Saya merasa hidup ini benar-benar berat. Saya terus sabar menanti dari hari ke hari untuk dibebaskan. Tetapi Allah seolah-olah mengabaikan segala doa saya untuk waktu yang lama...Akhirnya, sayapun dibebaskan. Tidak hanya dibebaskan, tetapi disertai dengan kemuliaan, yaitu diangkat menjadi seorang yang
(Seperti yang kalian temukan pada cerita-cerita ini, berikan beberapa penjelasan mengenai rencana Allah yang luar biasa bagi orang-orang kudus zaman dahulu yang bertahan di dalam penderitaan dan serahkan iman mereka kepada Allah.)
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 133
12
Pemahaman
Bersabar dalam Penderitaan
Alkitab
a. Cocokkan nama-nama mereka kepada skenario yang diambil dari kehidupan mereka. Kalian harus menggunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan untuk membantu kalian. b. Lengkapilah kalimat-kalimat yang menggambar-kan berkat-berkat yang tercurah setelah mereka bertahan di dalam masa-masa yang sulit.
Ketahui Cerita Saya dan Tebaklah Diri Saya Rasul Paulus
1. Saya mengira mempunyai ide yang tepat mengenai bagaimana membantu saudara sebangsa keluar dari penderitaan mereka. Tetapi sayangnya, Allah belum mau menggunakan diri saya seperti yang diharapkan. Saya harus melarikan diri ke padang belantara, setelah membunuh seseorang yang memukuli seorang Israel. Pada mulanya, saya tidak dapat percaya bahwa Allah akan mengabaikan diri saya dengan menjadikannya seorang gembala di suatu tempat yang jauh. Saya adalah seorang anak puteri Firaun. Bayangkan kesulitan yang saya harus hadapi dengan hidup di padang belantara! Tidakkah Allah sadari bahwa saya memiliki begitu besar keinginan untuk melayani-Nya? Pada akhirnya, saya belajar bahwa Allah tidak mengabaikan saya, tetapi Ia justru memiliki sebuah rencana yang lebih baik bagi diri saya. Saat-saat di padang belantara telah melatih karakter saya, hingga menjadi ______________________. Saya menyadari bahwa kedua karakter ini sungguh penting, bila ingin memimpin umat Allah (Bil. 12:3).
42
Mengenai
134 1x
12
Pemahaman
Bersabar dalam Penderitaan
Alkitab
Lembar Kerja # 2
Lembar Kerja # 2
Musa
pelajaran
pelajaran
berkuasa di tanah Mesir. Bila Allah telah izinkan saya untuk dibebaskan beberapa tahun sebelumnya, saya mungkin akan kembali menjadi seorang budak. Tetapi pada saat Firaun tidak dapat memahami mimpinya, Allah memberikan (hikmat) untuk menafsirkan mimpinya dan saya berkenan di hadapan-Nya. Sungguh, Allah mempunyai waktu yang tepat bagi segala sesuatunya. Bila saya tidak menjadi seorang penguasa di tanah Mesir, semua orang Israel akan mati kelaparan yang terjadi beberapa tahun lamanya. Jadi, saya tidak menaruh dendam kepada siapapun yang menyebabkan diri saya menderita sebelumnya, karena mengetahui di dalam segala sesuatu, selama saya memiliki Allah, Ia akan pastikan segala sesuatunya akan berlangsung untuk kebaikan (Kej. 50:20).
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Rut
Yusuf
2. Karena demi Injil, saya didera, dipukuli, dilempari dengan batu, alami karam kapal, bahkan menderita aniaya dari saudara palsu di gereja. Setiap kali menderita, saya berharap bahwa tidak harus mengalaminya lagi. Bagaimanapun juga, siapakah yang menikmati dipukuli dan dianiaya? Tetapi, saya tahu bahwa pekerjaan Allah harus diselesaikan. Saya tidak dapat mengabaikan pekerjaan Allah. Saya harus bangun dan terus memberitakan Injil. Saya tahu bahwa Allah tidak akan meninggalkan diri saya untuk menderita sia-sia. Pada akhir kehidupan, saya yakin telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia _______________ yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan (2 Tim. 4:7-8).
a. Cocokkan nama-nama mereka kepada skenario yang diambil dari kehidupan mereka. Kalian harus menggunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan untuk membantu kalian. b. Lengkapilah kalimat-kalimat yang menggambar-kan berkat-berkat yang tercurah setelah mereka bertahan di dalam masa-masa yang sulit.
Ketahui Cerita Saya dan Tebaklah Diri Saya Musa
Rasul Paulus
3. Sang suami meninggal ketika saya masih muda. Semua yang ia tinggalkan hanyalah ibunya yang telah berusia lanjut. Ibu mertua saya adalah seorang perempuan yang baik. Ia meminta agar saya kembali kepada orangtua saya dan dengan demikian, mungkin akan menemukan seorang laki-laki lain untuk dinikahi. Saya mengatakan bahwa bila mengikuti sang mertua kembali ke negeri asalnya, saya akan dapat memeliharanya hingga ia meninggal. Saya memang tergoda untuk kembali kepada orangtua saya. Bagaimanapun, saya tahu bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah memelihara mertua saya. Kehidupan itu menjadi sulit bagi saya. Saya datang ke suatu negeri yang asing. Saya harus mencari makan bagi saya dan sang mertua, dengan pergi ke ladang untuk memungut bulir gandum yang terjatuh dari tangan para penuai. Ini pekerjaan yang berat. Saya harus terkena sinar matahari di siang hari dan yang saya kumpulkanpun tidaklah banyak. Tetapi di dalam hati, saya percaya bahwa sejak saya telah bertekad untuk menyembah Allah orang Israel, ____________________. Benar pula pada akhirnya, Allah mengatur seseorang yang murah hati untuk menikahi saya dan menjaga saya ke dalam pemeliharaannya (Rut 4:9-10).
43
Rut
Yusuf
4. Saya merupakan anak bungsu dari 12 orang bersaudara, sekaligus anak kesayangan ayah. Saudara yang sulung merasa iri hati dan berusaha untuk membunuh saya. Tetapi tidak jadi dan saya dijual ke Mesir. Saya bekerja sebagai seorang budak di sana pada mulanya. Kemudian, karena menolak berbuat dosa kepada Allah dengan berzinah kepada istri sang majikan, saya dituduh bersalah dan dimasukkan ke dalam penjara. Dari seorang anak kesayangan menjadi seorang narapidana. Saya merasa hidup ini benar-benar berat. Saya terus sabar menanti dari hari ke hari untuk dibebaskan. Tetapi Allah seolah-olah mengabaikan segala doa saya untuk waktu yang lama...Akhirnya, sayapun dibebaskan. Tidak hanya dibebaskan, tetapi disertai dengan kemuliaan, yaitu diangkat menjadi seorang yang berkuasa di tanah Mesir. Bila Allah telah izinkan saya untuk dibebaskan beberapa tahun sebelumnya, saya mungkin akan kembali menjadi seorang budak. Tetapi pada saat Firaun tidak dapat memahami mimpinya, Allah memberikan ________________ untuk menafsirkan mimpinya dan saya berkenan di hadapan-Nya. Sungguh, Allah mempunyai waktu yang tepat bagi segala sesuatunya. Bila saya tidak menjadi seorang penguasa di tanah Mesir, semua orang Israel akan mati kelaparan yang terjadi beberapa tahun lamanya. Jadi, saya tidak menaruh dendam kepada siapapun yang menyebabkan diri saya menderita sebelumnya, karena mengetahui di dalam segala sesuatu, selama saya memiliki Allah, Ia akan pastikan segala sesuatunya akan berlangsung untuk kebaikan (Kej. 50:20).
Aplikasi Kehidupan
Lembar Kerja # 3 Bila seorang teman sedang menghadapi beberapa macam pencobaan atau kesulitan dan membutuhkan penghiburan kalian, apakah kalian mempunyai ayat-ayat Alkitab untuk memberikan penghiburan kepadanya? Di sini, ada beberapa ayat Alkitab yang memuat kata-kata penghiburan yang tepat digunakan di saat-saat penderitaan. Tuliskan ayat-ayat itu dan cobalah untuk mengingatnya sebanyak mungkin. Firman Allah ini akan memberikan kalian kekuatan dan penghiburan di saat-saat sulit. Kalian pun dapat menggunakannya untuk menghibur orang lain. Aplikasi
1 Pet. 5:7 – “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (Ayb. 1:21)
Ibr. 12:11 – “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian, ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” 2 Kor. 4:17 – “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” Hab. 3:17-18 – “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” Flp. 4:4,6 – “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 135
pelajaran
Yes. 43:2 – “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau atau melalui sungaisungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau.”
12
Aplikasi
Bersabar dalam Penderitaan
Kehidupan
Lembar Kerja # 3
Apakah Membutuhkan Beberapa Nasihat untuk Menghibur Orang Lain? Bila seorang teman sedang menghadapi beberapa macam pencobaan atau kesulitan dan membutuhkan penghiburan kalian, apakah kalian mempunyai ayat-ayat Alkitab untuk memberikan penghiburan kepadanya? Di sini, ada beberapa ayat Alkitab yang memuat kata-kata penghiburan yang tepat digunakan di saat-saat penderitaan. Tuliskan ayat-ayat itu dan cobalah untuk mengingatnya sebanyak mungkin. Firman Allah ini akan memberikan kalian kekuatan dan penghiburan di saat-saat sulit. Kalian pun dapat menggunakannya untuk menghibur orang lain.
2 Kor. 4:17 – “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.”
1 Pet. 5:7 – “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Yes. 43:2 – “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau.”
Ibr. 12:11 – “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian, ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Hab. 3:17-18 – “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”
Flp. 4:4,6 – “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
44
Aktivitas Kartu Penghiburan
Mengenai
Mengenai
Mengenai
136 1x
Bahan: Peralatan tulis-menulis yang berwarna Kertas berwarna Petunjuk: 1. Mungkin suatu gagasan positif bagi para guru Pendidikan Agama untuk membawa masuk contoh kartu penghiburan yang dapat dibawa seketika tanpa dirancang sebelumnya. 2. Kartu dapat dirancang dalam berbagai bentuk, tetapi motivasilah murid-murid untuk turut terlibat paling sedikit memberikan satu ayat Alkitab yang menghibur.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
Kesimpulan Evaluasi
Tuhan Yesus menjadikan diri-Nya sendiri suatu teladan bagi kita untuk bertahan di dalam penderitaan Marilah kita membaca Ibr. 5:8-9 – “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.” Tuhan Yesus bertahan di dalam penderitaan untuk menyelamatkan kita. Ketika menghadapi kesulitan, kita harus senantiasa merenungkan kasih-Nya dan berusaha bertahan di dalam penderitaan sama seperti Dia. Aplikasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 18 – 20
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 137
138 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
pelajaran
13
Ulasan
GARIS BESAR Kitab Bacaan: Semua ayat pilihan sebelumnya di dalam kitab Filipi dan kitab Yakobus Tujuan Pelajaran: 1. Memahami nilai sesungguhnya dari sukacita dan perhambaan itu. 2. Memahami bahwa iman kita perlu diuji dan kehidupan kita perlu ditegakkan bersama dengan nilai-nilai Allah.
Pada kuartal ini, kita telah mempelajari nila-nilai Allah dari kitab Filipi dan kitab Yakobus. Dari kitab Filipi, kita telah mempelajari: 1. Mengalami sukacita dalam berbagai keadaan. 2. Mempersembahkan diri sendiri untuk melayani orang lain. 3. Menegakkan nilai-nilai rohani bagi kehidupan kita. Dari kitab Yakobus, kita telah mempelajari: 1. Menguji iman kita ke dalam karakter Kristen. 2. Allah menghendaki kita untuk menjadi pendengar dan pelaku firman. 3. Jangan memandang muka. 4. Mengendalikan lidah, sehingga kita dapat mengatakan berkat dan bukan kutuk. 5. Membedakan antara hikmat duniawi dan hikmat rohani. 6. Merendahkan hati dan bersabar di dalam penderitaan.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 139
Ulasan
"Pertanyaan pada bagian ini tidaklah terdapat dalam Lembar Kerja Murid. Silahkan perbanyak dan bagikan kepada murid-murid. Pergunakan jawaban yang diberikan untuk membantu kalian tentukan jawaban yang tepat. Berikan nilai dengan skala 1 – 100. Setiap pertanyaan bernilai 10."
1.
Hal apa sajakah yang Paulus megahkan sebelum ia mengenal Yesus Kristus? (Keluarga dan status sosial – orang Ibrani asli dari suku Benyamin – mempunyai nama baik keluarga dan kemakmuran, seorang Farisi – pemimpin agama, terpandang, tidak bercacat cela menurut hukum Taurat – terpelajar, berhasil di hadapan orangorang yang tidak percaya Yesus) Setelah Paulus percaya Tuhan Yesus Kristus, bagaimana ia memandang semua hal yang pernah dimegahkannya itu? (Ia memandang semua itu sebagai sampah; sekalipun tidak ada yang salah dengan mengejar suatu pendidikan dan bekerja keras, tetapi bila digunakan tanpa untuk kemuliaan Allah, maka semuanya itu tidak akan ada artinya. Kita seharusnya tidak mencari hal-hal ini dengan mengorbankan keselamatan dan hubungan kita terhadap Allah.)
2.
Sebutkan tiga tokoh dalam Perjanjian Lama dan tiga tokoh dalam Perjanjian Baru. Tuliskan dua kualitas iman mereka yang bagus dan apakah kalian dapat meneladaninya?
3.
Kita telah pelajari suatu puisi indah yang memberikan teladan dari kehidupan memberi. Puisi itu disebut ‘Tuhan, jadikan aku sebuah alat perdamaian.’ Tuliskan sebanyak mungkin yang kalian ingat tentang puisi itu. (Tuhan, jadikan aku sebuah alat perdamaian, di mana ada kebencian, biarlah ku jalinkan kasih, di mana ada luka hati, pengampunan, di mana ada keraguan, iman, di mana ada kekecewaan, harapan, di mana ada kegelapan, terang, di mana ada kedukaan, sukacita. Oh Tuhan yang ajaib, kiranya aku jangan terlalu banyak mencari untuk dihibur, tetapi menghibur; untuk dipahami, tetapi memahami; untuk dikasihi, tetapi mengasihi; Karena di dalam memberi, kita terima, di dalam mengampuni, kita diampuni, dan di dalam kematian, kita dilahirkan untuk beroleh hidup yang kekal.)
140 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
4.
Ibr. 11 dapat disebut pasal iman. Tuliskan pengertian iman dan jelaskan apakah maksudnya? (Ibr. 11:1. Iman adalah...dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.)
5.
Isilah tempat yang kosong. Pentingnya memiliki iman di dalam Allah (Ibr. 11:6): Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang (berkenan kepada Allah). Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus (percaya bahwa Allah ada) dan bahwa Allah memberi upah kepada (orang yang sungguh-sungguh mencari Dia).
6.
Rasul Paulus, dalam salah satu suratnya kepada Timotius, memberitahukan bahwa ia dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya. Isilah tempat yang kosong. “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam (perkataanmu), dalam (tingkah lakumu), dalam (kasihmu), dalam (kesetiaanmu) dan dalam (kesucianmu)” (1 Tim. 4:12). Manakah yang tersulit untuk kalian teladani? Tuliskan satu cara agar kalian dapat mengatasinya.
7.
Sebutkan tiga alasan mengapa kita seharusnya jangan memandang muka. (Kita seharusnya jangan memandang muka karena: a. Memandang muka berarti kita bersikap lebih baik daripada yang lainnya. Ketika kita kurang menyukai seseorang, biasanya karena penampilannya, kepandaiannya, statusnya atau pribadinya. Dalam hal-hal ini, kita beranggapan bahwa kita lebih baik daripada orang ini. Perilaku yang demikian adalah keliru. Allah mengasihi semua orang. b. Kita bersalah kepada Allah, karena telah mengutuki nama-Nya, bila kita menunjukkan sikap memandang muka. Setiap orang adalah seorang anak Allah dan kita harus melihat mereka di dalam terang.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 141
c.
Kita semua mempunyai kelemahan dan kesalahan. Tetapi Allah masih menggunakan kita menurut kehendak-Nya. Kita hanya perlu berdoa kepada Allah dan memohon, agar Ia menunjukkan bagaimana kita dapat tetap melayani Dia. Dengan demikian, kita tidak akan menjadi seorang yang memandang muka dengan membeda-bedakan orang lain.)
8.
Alkitab menggunakan apa yang disebut perumpamaan. Perumpamaan yang sederhana berarti kalian menggunakan suatu hal dan membandingkannya dengan hal lainnya. Yak. 3:1-12 membandingkan lidah kita paling sedikit kepada tiga hal berbeda. Apakah ketiga hal berbeda itu? a. Ayat 4 (kemudi kapal) b. Ayat 5 (hutan yang terbakar) c. Ayat 8 (penuh racun yang mematikan) d. Ayat 11 (mata air)
9.
Isilah tempat yang kosong. Ams. 15:1 – “Jawaban yang lemah lembut meredakan (kegeraman), tetapi perkataan yang pedas membangkitkan (marah).” Jelaskan maksud dari ayat ini.
10. Bila seorang teman sedang menghadapi beberapa macam pencobaan atau kesulitan dan membutuhkan penghiburan kalian, apakah kalian mempunyai ayat-ayat Alkitab untuk memberikan penghiburan kepadanya? Tuliskan dua ayat Alkitab. 1 Pet. 5:7 – “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Ibr. 12:11 – “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian, ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
142 1x
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus
2 Kor. 4:17 – “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” Hab. 3:17-18 – “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladangladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” Flp. 4:4,6 – “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Yes. 43:2 – “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau.”
Aktivitas Adakan suatu persekutuan yang santai dengan hidangan dan aktivitas yang ringan. Kalian dapat kembali dan mempergunakan aktivitas yang belum dipakai sebelumnya.
Kitab Filipi dan Kitab Yakobus 143
“Oh Tuhan, jadikan aku seorang hamba!” Allah tidak harapkan Anda menjadi seorang guru terbesar. Allah hendaki Anda menjadi seorang hamba, lakukan yang terbaik yang dapat Anda lakukan, dan beriman bahwa Ia akan lakukan hal yang mustahil.
Pendidikan Agama
TUNAS MUDA
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ul. 6:5)
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2010