SURAT PERJANJIAN JUAL BELI Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama Alamat
: .................................., Umur ...... tahun : ………………………………………….
Dalam hal ini bertindak Sebagai Ahli waris yang Sah dari Almarhum. Bp............................., Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : WARMAN Umur 51 (lima puluh satu) tahun, Pegawai Swasta Alamat : Jalan Almubarok – I RT 12 RW 06 Kelurahan Cipulir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan diri untuk menjual kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA juga menyatakan diri untuk membeli dari PIHAK PERTAMA berupa Sebidang tanah dan bangunan diatasnya berupa rumah yang diuraikan dalam ; Sertifikat Hak Milik . No : …………. Persil : ………… Kelas :…………… Luas :.... m², beralamat di .................................................................................... Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian jual-beli di mana syarat dan ketentuannya dalam pasal-pasal sebagai berikut di bawah ini PASAL 1 HARGA DAN PEMBAYARAN Jual beli waris berupa tanah dan bangunan rumah tersebut dilakukan dan diterima dengan harga Rp. ... ... .... ....... ( ................................................................... ) dan akan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA secara bertahap pada saat ditandatangani nya surat perjanjian ini. PASAL 2 TATACARA PEMBAYARAN Pembayaran disepakati oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dilakukan secara bertahap. a. Pembayaran uang muka sebesar Rp.50,000,000.- (lima puluh juta rupiah) b. Pelunasan akan dilaksanakan PIHAK KEDUA apabila PIHAK PERTAMA telah memenuhi ketentuan atas hak atas tanah dan kepemilikannya yang sah sebagai akhi waris dan masih dalam proses di Kantor Kelurahan Cipulir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
PASAL 3 JAMINAN PIHAK PERTAMA memberikan jaminan penuh bahwa berupa Sebidang tanah dan bangunan diatasnya berupa rumah yang dijualnya adalah : ???? SERTIFIKAT AN. SIAPA a. Milik sah sebagai ahli waris yang sah, b. Tidak ada orang atau pihak lain yang turut memilikinya c. Hak kepemilikannya tidak sedang dipindahkan atau sedang dijaminkan kepada orang atau pihak lain. d. Tidak sedang dalam masalah atau sengketa, baik dengan keluarga PIHAK PERTAMA maupun pihak-pihak lain.
PASAL 4 STATUS KEPEMILIKAN Sejak ditandatanganinya surat perjanjian ini maka berupa Sebidang tanah dan bangunan diatasnya berupa rumah tersebut di atas beserta segala keuntungan maupun kerugiannya beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan demikian hak kepemilikan berupa Sebidang tanah dan bangunan diatasnya berupa rumah tersebut sepenuhnya menjadi hak milik PIHAK KEDUA.
PASAL 5 BANTUAN ATAS BALIK NAMA KEPEMILIKAN Perjanjian jual beli ini berlaku setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir setelah rumah berpindah status kepemilikannya kepada PIHAK KEDUA. Berkaitan dengan perpindahan status kepemilikan ini, PIHAK PERTAMA dengan ini memberi kekuasaan penuh dan wajib membantu PIHAK KEDUA dalam proses pembaliknamaan atas kepemilikan hak, berupa Sebidang tanah dan bangunan diatasnya berupa rumah tersebut, dalam hal pengurusan yang menyangkut instansi-instansi terkait. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk segera melakukan proses pembaliknamaan kepemilikan. PASAL 6 BIAYA ATAS BALIK NAMA KEPEMILIKAN Segala macam ongkos atau biaya yang berhubungan dengan Pengalihnamaan/balik nama kepemilikan dan biaya dalam proses jual beli ini dibebankan atau sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PASAL 7 PAJAK, IURAN, DAN PUNGUTAN Kedua belah pihak bersepakat bahwa segala macam pajak , iuran , dan pungutan uang yang Berhubungan dengan Sebidang tanah dan bangunan diatasnya berupa rumah. Setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan seterusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA
PASAL 8 HAL-HAL LAIN Surat Perjanjian Jual Beli ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan untuk PIHAK KEDUA. Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
PASAL 9 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat, kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikannya secara hukum dan kedua belah pihak telah sepakat untuk memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Setempat. Demikianlah perjanjan ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak di Jakarta pada hari ………… tanggal … Desember tahun 2016 (dua ribu enambelas) di mana masing-masing pihak berada dalam keadaan sadar serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun juga. PIHAK PERTAMA
1. (........................)
PIHAK KEDUA
2. (...........................)
SAKSI I
(...................................)
SAKSI II
( …………….)
(.........................) Mengetahui, ................
( ........................ )
////
Mulai
SURAT KETERANGAN JUAL BELI SEBELUM DIAKTAKAN Yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing kedua belah Pihak 1. (NAMA) Umur.... Pekerjaan ............... Alamat di kampung......... RT........ RW.......... Desa.... (Untuk Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA / PENJUAL) 2. (NAMA) Umur,....... Pekerjaan ................. , Alamat di kampung ........... RT ...... RW .......... Desa ........ (Untuk Selanjuta Disebut PIHAK KEDUA / PEMBELI)
Dengan ini Saya PIHAK PERTAMA pada tanggal ..... Bulan .... Tahun .... , telah menjual sebagian tanah Darat/Sawah kepada PIHAK KEDUA di blok ....... RT..... RW..... . Desa .... Dengan Nomor Kohir ......... , Nomor Persil,............. , Kelas ................. Luas ............. M2, yg berbatasan dengan Tanah Milik : -
Sebelah Utara : Sebelah Timur : Sebelah Barat : Sebelah Selatan :
Tanah tersebut telah mutlak dijual oleh PIHAK PERTAMA KEPADA PIHAK KEDUA yang disetujui oleh semua Ahli Waris dari Pihak Pertama dan para Saksidari kedua belah Pihak dengan Harga Rp..........
Selanjutnya PIHAK PERTAMA telah mengadakan ijab Kabul atas jual beli tersebut dengan PIHAK KEDUA, maka tanah tersebut sudah mutlak dan sah menjadi milik PIHAK KEDUA juga segala resiko yang menyangkut Pajak atas tanah tersebut dan Biaya Pembuatan AKTA JUAL BELI ke PPAT menjadi tanggungan PIHAK KEDUA..... Apabila dikemudian hari ternyata Ahli waris saya PIHAK PERTAMA ada yang menguggat Tanah tersebut, maka pihak yang berwenang agar menolaknya karen tanah tersebut telah mutlak dijual oleh PIHAK PERTAMA........... Demikian Surat Keterangan Jual Beli ini, dibuat dengan sebenarnya dalam keaadaan sehat jasmani maupun rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun “Sertakan Tnda tangan Pembeli disebelah kiri beserta saksi-saksi, kemudain tanda tangan penjual sebelah kanan beserta saksi-saksi, dan dibagian bawah mengetahui kepala desa. Jangan lupa, titi mangsa siattasnya ( Tempat dan Tanggal Tahun surat ini dibuat)