PERJANJIAN JUAL BELI Kelompok 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mia Elvina Achmad Gunawan Halimatussadiyah Serly Wulandari Abdilah fadilah Arif Rianto Denis Dwi Prasetya
20130610264 20130610266 20130610272 20130610290 20130610297 20130610323 20130610345
Jual beli termasuk dalam kelompok perjanjian bernama, artinya undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan pengaturan secara khusus terhadap perjanjian ini. Pengaturan perjanjian bernama dapat diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata maupun Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
PENGERTIAN ► Suatu
perjanjian timbal balik dalam mana satu pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya ( si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. (1457)
Pengaturan Perjanjian Jual Beli: Pasal 1457 – 1540 KUH Perdata Pengertian Jual-beli diatur pada Pasal
1457
KUH Perdata Unsur yg terdapat dalam Perjanjian JualBeli: a. Benda b. Harga Pada hakekatnya yang diserahkan bukan sekedar benda tetapi hak milik benda tersebut
SIFAT PERJANJIAN JUAL-BELI: Merupakan Perjanjian Timbal-Balik
(bilateral), maksudnya pada kedua belah pihak terdapat hak dan kewajiban Bentuknya adalah bebas, tidak terikat pada bentuk-bentuk tertentu Consensual, artinya perjanjian itu tidak cukup dengan kata sepakat antara kedua belah pihak . Hak Milik baru dapat beralih setelah adanya penyerahan
OBYEK PERJANJIAN ► ► ►
Barang perniagaan (1332) Sudah tertentu (1333) Brg yg seketika blm ada dpt menjadi obyek persetujuan (1334)
Note: - Jual beli dg percobaan - Jual beli atas contoh (monster)
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENJUAL 1. 2.
Menyerahkan hak milik atas barang yang diperjualbelikan Menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut dan menanggung terhadap cacat-cacat tersembunyi
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENJUAL Menyerahkan hak milik: 1. Barang bergerak: penyerahan kekuasaan 2. Brg tetap: yuridisch dan feitelijke levering 3. Piutang: a. atas nama: cessie (akta otentik/bwh tgn) b. atas bawa: penyerahan surat/piutang c. atas tunjuk: penyerahan srt + endosemen Syarat sah levering=sist causal >< sist abstrak 1. Sahnya titel yg mjd dasar dilakukannya levering 2. Dilakukan org yg berhak berbuat bebas thd brg
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENJUAL ► Kewajiban menanggung cacat
tersembunyi : si penjual diwajibkan menanggung terhadap cacat2 yg membuat brg tsb tak dpt/mengurangi di/mepakai utk keperluan yg dimaksudkan, shg seandainya di pembeli tahu ia tdk akan membelinya atau membeli dg harga yg kurang.
Bentuk Khusus Wanprestasi ► Dlm
suatu perj jual beli, salah satu kewajiban Penjual menanggung adanya cacat tersembunyi, jk ini tdk terpenuhi berarti prestasi tdk terlaksana. ► Cacat tersembunyi mrp btk wanprestasi d a khusus krn akibat wanprestasi ini berbeda dg wanprestasi biasa: ► Akibat wanprestasi btk khusus: 1. Actio redhibitoria: brg & uang kembali 2. Actio quantiminoris: brg tetap dibeli, ada pengurangan harga
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PEMBELI ► ► ►
► ► ►
membayar harga pembelian pada waktu dan tempat yang ditentukan dalam perjanjian (Pasal 1513-1514 KUHperdata). Menanggung biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perjanjian jual beli, kecuali diperjanjikan sebaliknya. Dalam perjanjian jual beli dapat terjadi gugatan yang diajukan oleh salah satu pihak. Ada tiga macam dasar yang dapat digunakan dalam mengajukan gugatan, yaitu: gugatan berdasarkan wanprestasi, dapat diajukan dalam jangka waktu 30 hari. gugatan berdasarkan kesesatan/paksaan/penipuan dapat diajukan dalam jangka waktu lima tahun. gugatan berdasarkan adanya cacat tersembunyi dapat diajukan dalam jangka waktu pendek, tergantung dari sifat cacat dan kebiasaan setempat.
Selanjutnya menurut Pasal 1471 KUHPerdata apabila terjadi jual beli benda milik orang lain, maka perjanjian jual beli tersebut batal dan dapat digunakan sebagai dasar untuk penggantian biaya, kerugian dan bunga.
Risiko ►
►
►
Berkaitan dengan risiko, artinya siapa yang menanggung kerugian dalam hal terjadi overmacht / force majeur (keadaan memaksa). Ada tiga ketentuan yang mengatur mengenai risiko dalam perjanjian jual beli yaitu: Untuk barang tertentu diatur dalam Pasal 1460 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa untuk barang yang sudah tertentu risiko ada pada pembeli begitu barang dibelinya, meskipun belum dilakukan levering. Ketentuan semacam ini adalah pengaruh dari system hukum perdata perancis. Namun ketentuan Pasal 1460 KUHPerdata tersebut oleh MA dengan SEMA No.3 Tahun 1963 dianggap tidak berlaku karena dirasa tidak adil dalam pelaksanaannya. Untuk barang yang dijual menurut berat, jumlah/ukuran berlaku ketentuan Pasal 1461 KUHPerdata , dimana risiko baru beralih kepada pembeli apabila barang sudah ditimbang, dihitung atau diukur (diindividualisir). Untuk barang yang dijual menurut tumpukan berlaku ketentuan Pasal 1462, dimana risiko ada pada pembeli meskipun barang belum diserahkan.
JUAL BELI DENGAN HAK MEMBELI KEMBALI (1519 + 1532) ► Penjual berhak
membeli kembali brg yg tlh dijualnya dg membayar harga pembelian, penyerahan, pembetulan dn smua biaya utk menaikkan harga brg ► Tidak boleh diperjanjikan lebih lama dari 5 th
JUAL BELI PIUTANG DAN LAIN-LAIN HAK TAK BERTUBUH ► Barang
siapa menjual suatu piutang: 1. wajib menanggung hak itu benar ada pd waktu diserahkan walau tanpa hak penanggungan 2. tdk bertgjwb ttg cukup mampunyai siberpiutang, kec. jk ia tlh menjanjikan
REKLAME ► 1145
KUH PDT ► Dalam JB tunai, jk brg tlh diserahkan tp pembeli tdk membayar harga mk dlm waktu 30 hr, penjual berhak menuntut kembali brgnya. : Hak reklame jg diatur dlm KUHD khusus jk pembeli pailit (bedanya: JB tdk perlu tunai, waktu 60 hr, walau brg sdh ditgn phk ke-3)