MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO1 Oleh : 2
Deddy Erdiono , Hendriek H. Karongkong2, Frits O.P. Sirega2 (1Penelitian Dengan Sumber Dana DIPA UNSRAT no. 0748/023_04.2.01/27/2012 TA 2012) (2Staf Pengajar Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi)
ABSTRAK Rumah-toko (Shop house) adalah bangunan khas perkotaan dengan fungsi ganda sebagai tempat usaha (dagang) sekaligus hunian (rumah tinggal). Fungsi ini biasanya berawal pada satu kawasan pasar dengan aktivitas utama adalah dagang. Rumah dalam konteks rumah-toko (ruko) tersebut merupakan kebutuhan papan (primer) di samping aktivitas mata pencaharian utama. Jajaran ruko itu sendiri merupakan bangunan rintisan mengawali kegiatan bisnis terutama aktivitas dagang pada satu kawasan kemudian perkembangan berikutnya menjadi pusat perdagangan dan jasa dengan berbagai kesibukan bisnis yang merupakan bagian integral suatu kota. Perencanaan bangunan ruko di Manado awalnya didominasi oleh masyarakat pedagang keturunan Tionghoa (Cina) dengan rancangan ruko pada lahan yang terbatas. Fungsi rumah-toko tersebut masih seimbang antara fungsi hunian dan dagang, namun seiring dengan perkembangan jaman serta meningkatnya aktivitas berdagang daripada aktivitas berhuni, telah menyebabkan terjadinya perubahan fungsi ruang pada bangunan rumah-toko. Untuk mengetahui tentang perubahan tersebut, maka dilakukan penelitian terjadinya pergeseran fungsi ruang pada bangunan rumah-toko pada beberapa kawasan di Manado menurut urutan tahun pembangunannya. Penelitian ini dilakukan untuk: 1) Mengamati transformasi fungsi ruang pada beberapa kelompok bangunan rumah-toko di Manado secara berurut sesuai tahun pembangunannya; 2) Mengidentifikasi faktorfaktor yang mendominasi penyebab terjadinya perubahan fungsi ruang pada bangunan rumah-toko tersebut. Hasil dari kedua pengamatan tersebut akan dijadikan bahan dalam merumuskan tipe atau karakteristik perubahan yang terjadi pada bangunan rumah-toko di kota Manado. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Diharapkan nantinya dari proses penelitian ini diperoleh karakteristik pola transformasi fungsi ruang bangunan rumahtoko di Manado, adalah pola transformasi yang didominasi oleh penyebab yang spesifik. Kata Kunci : Rumah-toko, fungsi ruang, transformasi, pergeseran, dagang.
campuran dari 4 etnis yang berbeda di
PENDAHULUAN Desain
bangunan
telah
Singapura: Tionghoa, Melayu, India dan
berkembang sejak akhir abad 19 di kota-kota
Eropa. Pengaruh Tionghoa dapat ditelusuri
kawasan Asia Tenggara. Ruko di Singapura,
dari bangunan ruko di daratan Tiongkok,
misalnya,
yang dikenal sebagai Jie Wu, tercatat sudah
merepresentasikan
ruko
arsitektur
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
47
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
ada sejak dinasti Sung. Di Kanton, Tiongkok
tinggal di sana, sehingga fungsi hunian
bagian Selatan, didapatkan model ruko yang
bergeser menjadi fungsi lain seperti gudang,
mirip dengan ruko di Singapura. Pengaruh
kantor,
Eropa juga terlihat dengan tipologi stadhuys
Pergeseran/transformasi
yang dibangun oleh orang Belanda di
sangat mempengaruhi desain baik secara
Malaka
internal maupun eksternal pada fungsi
pada
tahun
1773.
Pengaruh
bangunan ruko Belanda di Indonesia juga
dan fungsi
tersebut
kawasan perkotaan secara keseluruhan.
tampak di Singapura dari istilah Batavian shophouse.
lain-lain.
Bagaimana perubahan fungsi ruang pada bangunan rumah-toko di Manado
Keberadaan Ruko di Kota Manado
secara
berurut
sesuai
tahun
dirintis oleh masyarakat pedagang keturunan
pembangunannya ? Faktor kegiatan apa saja
Tionghoa (Cina) yang diawali dengan
yang mendominasi penyebab terjadinya
kegiatan dagang sebagai pekerjaan utama
perubahan fungsi ruang pada bangunan
mereka. Pola ruang bangunan rumah-toko
rumah-toko tersebut? merupakan pertanyaan
kemudian mengalami perubahan karena
yang
tuntutan kebutuhan ruang akibat aktivitas
penelitian ini.
yang
mereka
lakukan.
Pada
akan
dicari
jawabannya
melalui
mulanya,
perubahan hanya terjadi pada sebagian kecil
TINJAUAN PUSTAKA
ruang yang digunakan untuk etalase, namun
Bentuk ruko berawal dari tradisi
kemudian berkembang semakin meluas,
perumahan masyarakat Tionghoa (Cina)
sehingga
perkotaan di dataran Tiongkok yang belum
pada
model
berikutnya
keseluruhan ruang-ruang di lantai satu
banyak
difungsikan sebagai area dagang sedangkan
hunian mereka akan mengadopsi dengan
ruang dengan fungsi hunian berpindah ke
bentuk umum bangunan hunian masyarakat
lantai dua.
asli disekitar mereka. Pada saat Kolonial
Fenomena perubahan fungsi ruang
diketahui.
membangun
Umumnya
perumahan
bangunan
bagi
warga
berlangsung secara kontinu pada disain ruko
Belanda, maka komunitas Cina di dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor seiring
benteng
dengan perkembangan jaman. Beberapa
perumahan warga Belanda, yaitu bangunan
desain ruko di Kota Manado yang dibangun
rumah gandeng menerus dengan atau tanpa
sejak tahun 1960-an memperlihatkan adanya
lantai bertingkat, dengan ukuran lebar rumah
transformasi fungsi, terutama yang terjadi
yang menghadap ke kanal atau jalan antara
pada
Perbandingan
5-8 meter. Bangunan rumah semacam ini
pemanfaatan ruang antara area bisnis/dagang
disebut dengan tipe stads wooningen atau
dengan area hunian tidak lagi seimbang,
rumah kota. Pola ini kemudian berkembang
terjadi proses degradasi terhadap fungsi
menjadi pola bangunan rumah-toko yang
hunian dan eskalasi terhadap fungsi dagang.
ada di Pecinan (Widayati, 2003). Lihat
Beberapa
gambar 1.
fungsi
ruko
hunian.
tidak
lagi
difungsikan
tersebut
akan
mengikuti
sebagaimana mestinya, pemiliknya tidak
48
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
pola
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 1 Perkembangan rumah-toko (stads wooningen atau rumah kota) Sumber: Widayati (2003)
Bangunan ruko ini adalah bangunan
lebih mengarah pada fungsi ruang untuk
dua lantai dengan fungsi ruang-ruang pada
dagang lebih mendominasi daripada fungsi
lantai pertama untuk toko dan hunian
untuk hunian Pola ruang bangunan rumah-
sedangkan pada lantai kedua untuk hunian
toko
dan ruang simpan (gudang). Bangunan
aktivitas yang ada di dalamnya, sehingga
bertingkat ini merupakan jawaban terhadap
pola rumah-toko tidak berfungsi sebagai
penyelesaian bangunan dengan keterbatasan
hunian dan dagang, namun lebih mengarah
lahan. Hal ini disebabkan karena mereka
pada dagang saja (pola-pola hunian berubah
membutuhkan ruang-ruang baru yang akan
menjadi pola dagang). Fenomena dari
digunakan
perubahan
untuk
kegiatan
berdagang
(Utomo, 1990). Bangunan
ikut
berubah
ini
karena
berubahnya
menunjukkan
bahwa
bangunan hunian masyarakat Cina tidak rumah-toko
saat
ini
statis, namun telah mengalami perubahan
sudah banyak yang tidak ditempati sebagai
secara berkala sesuai dengan kebutuhannya
hunian, mereka hanya menggunakan sebagai
(Ellisa, 1999). Lihat pada gambar 2 dan
tempat berdagang saja (toko). Perubahan ini
gambar 3.
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
49
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 2
Gambar 3
Denah rumah-toko satu lantai di Manado
Denah rumah-toko di Manado
(masih terdapat ruang-ruang hunian)
(ruang-ruang hunian berubah menjadi
Sumber: Hasil survey rumah-toko di
ruang berdagang)
Manado
Sumber: Hasil survey rumah-toko di Manado
Secara umum, masuknya aktivitas
itu berpengaruh pada berubahnya wujud
perekonomian dalam sebuah hunian, akan
bangunan, sehingga unsur-unsur identitas
menyebabkan terjadinya dua jenis ruang
menjadi
lenyap…”.
yang ada dalam hunian, yaitu ruang-ruang
hunian
berubah
hunian dan ruang-ruang dagang. Masuknya
dagang.
kegiatan dagang dalam sebuah hunian,
2. Karakteristik
Unsur
identitas
menjadi
identitas
perubahan
pola
ruang
disikapi secara berbeda oleh beberapa
dalam pada bangunan rumah-toko di
pemilik, yaitu memisahkan antara ruang
Pecinan secara garis besar adalah sebagai
hunian
berikut:
dengan
ruang
dagang
atau
mencampur ruang hunian dengan ruang
o Tidak berubah
dagang (Muktiwibowo, 2000).
o Perluasan ke samping
Ada dua teori dari Utomo (1990), yang berkaitan dengan perubahan pola ruang dalam
pada
bangunan
rumah-toko
o Pembelahan/pembagian o Transformasi
di
Pecinan, yaitu sebagai berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
1. ” …bangunan hunian di Pecinan telah
Sesuai tujuannya, penelitian ini
berubah menjadi bangunan komersil, hal
merupakan penelitian observasional yang
50
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
bertujuan untuk melihat pengaruh satu atau
perkembangan aktivitas ruko pada setiap
lebih variabel terhadap varibel lainnya
kawasan studi.
(Cahyono, 1996) dan Hadi (1979). Dalam konteks penelitian ini, tujuannya ialah untuk
ANALISA DAN PEMBAHASAN
melihat
A. Ruko Sebagai Elemen Dan Warisan
sejumlah
mempengaruhi
aspek
pola
yang
diduga
pemanfaatan/fungsi
Tradisi Perkotaan
ruang pada bangunan ruko secara aktual sesuai konteks kawasan studi.
Pada
jaman
memberlakukan
zona-zona
kolonial peruntukan,
Pengumpulan data dilakukan untuk
sekalipun terasa diskriminatif karena sangat
memperoleh gambaran tentang suatu keadaan
dipengaruhi oleh ras dan strata sosial yang
atau persoalaan yang dikaitkan dengan tempat
diberlakukan
dan waktu. Dan dijadikan bahan untuk
perdagangan pada umumnya terletak hanya
analisis dalam proses penelitian. Data yang
di kawasan Pecinan yang menjadi cikal
akan digunakan untuk bahan analisis dibagi
bakal
menjadi data primer yang diperoleh dengan
(downtown) dimana di dalamnya terdapat
mengadakan observasi langsung di lapangan
ruko-ruko yang merupakan gabungan dari
dan informasi langsung dari pemilik ruko
fungsi-fungsi hunian, jasa dan perniagaan
yang berupa; denah, façade, nilai ekonomi
(Transprogramming
bangunan, dan karakteristik bangunan dan
Broadbent, 1991). Sedangkan untuk fungsi-
data sekunder yang diperoleh dari literature
fungsi lain seperti pemerintahan, pendidikan
dan sumber lainnya berupa data karakteristik
dan perumahan elite tidak jauh dari sistem
fisik
kawasan
kebijakan
real
studi, estate,
uraian,
kota
versi
lama
Tschumi,
kekuasaan yang ada pada saat itu. Dengan
dan
perubahan
demikian kawasan Pecinan dimulai sejak saat itu memiliki peluang untuk lambat laun
yaitu
menganalisis
langsung terhadap keadaan obyek studi melalui
pusat
Zona-zona
demografi,
Analisis yang digunakan adalah Deskriptif,
keberadaan
itu.
data
penggunaan lahan kawasan studi
analisis
saat
pengertian,
berkembang menjadi landmark/icon kota, dan sekaligus merupakan warisan budaya perkotaan.
ataupun
penjelasan-penjelasan baik terhadap variabel
B.
yang terukur maupun tidak terukur. Output
Indonesia
Ruko
yang diperoleh dari analisis ini adalah faktor
dan
Dalam
Perkembangannya
perkembangannya,
di
ruko
eksternal yang mendorong perubahan fungsi
sempat menjadi ironi perkotaan kontemporer
ruang ruko. Selain itu terdapat pula analisis
di Indonesia. Hal ini dipicu dengan adanya
faktor internal. Output yang didapat adalah
sejarah sosial politik Indonesia yang tidak
faktor internal yang mendorong perubahan
kondusif di era Orde Baru pada dekade ’60-
fungsi ruko. Kedua output ini akan menjadi
‘90an. Eratnya keberadaan ruko dengan
input
etnisitas Cina membuat ruko tidak lagi bisa
lanjutan
perubahan/pergeseran
bagi fungsi
analisis ruko
dan
eksis
dan
menjadi
perhatian
masalah
perkotaan. Ruko tidak lagi menjadi wacana-
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
51
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
wacana
arsitektural
maupun
aktivitas
Sementara di sisi lain, kebijakan
berniaga dalam keseharian kehidupan di
pemerintah
perkotaan, sehingga hal ini luput dari
pelestarian lingkungan/kawasan kota sebagai
pemikiran kritis perkembangan perkotaan.
‘tanda’ sejarah. Kebijakan perencanaan kota
Perkembangan
modern
ruko
mempresentasikan
tidak
lagi
dinamika
tradisi
tidak
di
lagi
berpihak
Indonesia
dibangunnya
pada
mendorong
tipologi-tipologi
baru
perkotaan, tetapi lebih banyak dipengaruhi
bangunan perniagaan mal dan pusat-pusat
oleh perkembangan teknologi dan bahan
perbelanjaan yang sekaligus mengabaikan
bangunan. Fungsi hunian tidak lagi dapat
warisan tradisi perkotaan dan bahkan akan
diakomodasikan karena kondisi lingkungan
menghapuskannya
yang
memungkinkan.
tidak
mendukung
dan
adanya
kalau
kondisinya
Eksistensi
arsitektur
perubahan persepsi. Ruko-ruko ini pada
perkotaan modern dan lama seringkali
akhirnya muncul sebagai usaha spekulatif
menjadi bahan perdebatan ‘seru’ manakala
properti, karena keengganan pengembang
masyarakat
dalam
untuk
perubahan fisik kota yang drastis tanpa
lagi
mempedulikan latar belakang sejarahnya.
berfungsi dominan sebagai tempat tinggal
Akselerasi perubahan karakter ruko-ruko di
sekalipun
istilah
kawasan Pecinan juga dipacu oleh kebijakan
‘ruko/rumah-toko’. Eksistensi ruko dalam
perencanaan kota modern Indonesia yang
arsitektur
lebih
mendorong
diperuntukkan sebgai tempat usaha yang
pusat-pusat
fleksibel, mudah dibangun dan murah.
aktivitas ekonomi (pasar) dari kawasan kota
Dengan demikian pembangunan ruko-ruko
lama ke sentra ekonomi yang baru membuat
pada
telah
matinya kehidupan di kawasan Pecinan dan
tradisional
kota lama tersebut. Ruko-ruko lama menjadi
yang esensial bagi suatu hunian, sehingga
rusak, tidak terpelihara dan tidak lagi
kualitas individualistis akan hilang dengan
diperbaharui, sehingga akan memperburuk
sendirinya
wajah kota karena kesannya menjadi kumuh.
memanfaatkan
pemukiman.
Tipologi
masih
kota
saat
ini
meninggalkan
lahan ruko
tidak
memakai
kontemporer
nampak
jelas
konsep-konsep
tergantikan
oleh
adanya
kota
menghendaki
dibangunnya
adanya
tipologi
perbelanjaan.
baru
Pemindahan
keseragaman deretan toko-toko tersebar monoton menggeser
di
berbagai fungsi-fungsi
pelosok hunian
kota ke
C. Eksistensi Ruko dan Perkembangannya di Manado
pinggiran kota. Ruko-ruko ini jelas dan tidak
Sebagaimana keberadaan ruko dan
lagi sesuai dengan iklim tropis lembab di
perkembangannya di Indonesia, ruko di
Indonesia, sehingga dalam skala lingkungan
Manado secara historis terkait dengan
ruko-ruko ini akan mengubah karakter fisik
perletakan
kota secara drastis. Ruko-ruko lama tidak
Keberadaan Kota Manado sebagai kota
lagi diminati orang karena banyak ruko-ruko
pesisir di ujung Pulau Sulawesi yang
baru telah menggantikan peran ruko-ruko
berhadapan langsung dengan lautan pasifik,
lama yang termakan usia.
dimana secara geografis terletak di teluk
52
kota
yang
sangat
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
strategis.
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
yang terlindungi oleh beberapa pulau di
bertemu dan berinteraksi. Di kampung-
sekitarnya
kampung imigran inilah budaya bermukim
sehingga
sangat
sesuai
menjadikannya area transit sebagai kota
mulai
pelabuhan tempat keluar masuknya barang
kawasan Pecinan di sekitar klenteng Ban He
dan manusia melalui laut. Seiring dengan
Kiong dan kampung Arab yang dekat
berkembangnya kota pesisir dan peran
dengan
pelabuhan
kawasan ini sebelumnya lebih didominasi
Manado,
tidak
tertutup
kemungkinan terjadinya perdagangan antar pulau
dan
migrasi
diperkenalkan
pelabuhan),
(sekarang
karena
adalah
kawasan-
oleh pola bermukim agraris.
kependudukan.
Secara perlahan kawasan ini mulai
Perkembangan ruko dipicu oleh maraknya
dihiasi oleh tempat-tempat yang toleran dan
aktivitas ekonomi kota-kota pesisir seperti
dinamis yang memungkinkan masuknya
Manado. Ruko secara historis tersebar luas
paham-paham dan ide-ide baru. Kepadatan
ke berbagai tempat oleh migrasi orang-orang
penduduk juga mulai berkembang sebagai
Cina yang memang secara turun-temurun
sebuah fenomena bermukim. Sempit dan
mewarisi
sebagai
terbatasnya lahan peruntukan serta besarnya
pedagang, oleh karenanya, tidak terkecuali
kepentingan, mengkondisikan masyarakat
mereka juga bermigrasi ke Manado. Pada
pendatang pada saat itu untuk menyesuaikan
awalnya ruko-ruko ini hanyalah merupakan
persepsi fisik hunian mereka, sehingga
konstruksi
memenuhi
lahirlah pola-pola permukiman yang padat
kebutuhan perlindungan akan cuaca. Ruko-
dan terukur sebagai ganti dari pola-pola
ruko ini
permukiman desa yang renggang dan tidak
tradisi
dan
sederhana
kultur
untuk
berderet di kampung-kampung
pesisir yang merupakan pelabuhan tempat
terukur.
orang dari berbagai budaya dan suku
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
53
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 4 Kawasan Pecinan Manado Sumber : Hasil Olahan Data Peta Google Earth
Cikal bakal terbentuknya kota lama
Singkil, Wawonasa dan Tuminting. Ke
ini memang berawal dari kawasan di sekitar
Timur meliputi kawasan-kawasan Komo,
pelabuhan
kawasan-kawasan
Dendengan sampai Paal Dua dan ke Selatan
Bendar, Pasar 45, Pasar Jengki, Calaca,
di kawasan Pondol, Wenang, Titiwungen,
Pecinan, Kampung Arab) yang kemudian
Sario sampai Karombasan dan Ranotana.
berkembang ke beberapa daerah mengikuti
Sedangkan ke arah Selatan/Barat menuju ke
pola ‘daun pepaya’. Ke arah Utara meliputi
arah Bahu dan Malalayang.
54
(seperti
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 5 Peta kota dan Arah Perkembangan Ruko di Manado Sumber : Hasil Olahan Data Peta Google Earth
Spot-spot perkembangan ruko di Manado
mencerminkan
perkembangan itu sendiri
adanya
Selatan (Pondol, Wenang , Titiwungen
trend
dan Sario), masih dengan trend arsitektur
yang secara
periodik sangat dipengaruhi oleh jamannya,
modern. -
antara lain : -
memasuki ekspansi
daerah Pecinan dan sekitarnya ( Jl.
bermunculannya
Serimpi,
Jl.
Milenium
besar-besaran
terjadi dengan
pusat-pusat
Wayang,
Pasar
perbelanjaan di kawasan reklamasi di
merupakan
awal
sepanjang boulevard (Jl. P. Tendean)
bentukan ruko dengan nuansa etnisitas
dengan pelanggaman arsitektur post
Cina yang kental.
modern/eklektikisme. Akibat ekspansi ini
Dekade tahun ’70-an berkembang ke
peran kota lama semakin pudar dan
arah Pasar 45, deretan ruko di sepanjang
nyaris tenggelam.
Jl. Walanda Maramis dan di seputaran
-
abad
Sampai dengan dekade tahun ’60-an
Jengki/Calaca)
-
Dekade tahun ‘ 90-an sampai dengan
-
Dekade tahun 2010-an mulai menyebar
Taman Kesatuan Bangsa dengan nuansa
ke seluruh pelosok kota dengan trend
arsitektur modern, international style
arsitektur modern minimalis yang mulai
dan Jengki/Art-Deco.
menyeruak
Dekade tahun ‘ 80-an bergerak ke arah
perkembangan
Timur (Kampung Kodok, Pasar Lily
teknologi.
seiring bahan
dengan
bangunan
dan
Royor, Komo, Dendengan Dalam) dan
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
55
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
-
Gambar 6 Ruko Tahun 60-an di Kompleks Jl. Serimpi, Jl Wayang, Pasar Jengki/Calaca Sumber : Observasi Lapangan
Gambar 7 Ruko Tahun 70-an di Kompleks Jl. Walanda Maramis dan Pasar ‘45 Sumber : Observasi Lapangan
Gambar 8 Ruko Tahun 80-an di Kompleks Jl. Sam Ratulangi dan Dendengan Luar Sumber : Observasi Lapangan
56
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 9 Ruko Tahun 90-an “Arsitektur post modern/Eklektikisme” Di Jl Pierre Tendean (Boulevaard) Sumber : Observasi Lapangan
Gambar 10 Contoh Denah Ruko Toko Borobudur Sumber : Hasil Observasi Lapangan
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
57
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 11 Contoh Denah Ruko di Kawasan Mantos Sumber : Hasil Observasi Lapangan
D. Transformasi Tipologi pada Bangunan
tertentu melalui perubahan skala. Dengan
Ruko
demikian transformasi tipologi yang terjadi Program dan konsep tipe dalam
arsitektur
kontemporer
bangunan
ruko
memang
sangat
sangat
dimungkinkan sesuai dengan perkembangan
terbuka untuk perubahan (transformasi), ia
jaman, oleh karenanya transformasi tipologi
tidak lagi menjadi mekanisme yang baku
ruko
dalam arsitektur. Ia bisa menjadi sebuah cara
pendekatan-pendekatan
untuk ‘menyangkal masa lalu sekaligus
fungsi, tipologi geometrika dan tipologi
sebuah
historik kultural/stilistika .
cara
untuk
memang
pada
melihat
kedepan’.
ini
perlu
dikaji
berdasarkan
melalui
tipologi
Bahkan Rafael Moneo menganjurkan agar arsitek dapat melakukan tindakan terhadap
1. Transformasi Tipologi Pada Fungsi
tipe,
Ruko
dia
bisa
menghancurkannya,
mentransformasikannya
atau
menghargainya (Moneo, 1978). Transformasi
tipologi
Ruko adalah salah satu tipologi bangunan komersil perniagaan yang di
dapat
dalamnya
terdapat
fungsi
hunian
dari
dilakukan dengan mencampurkan dua tipe
pemiliknya. Ruko merupakan singkatan dari
dengan menambahkan ciri-ciri dari yang
kata rumah dan toko (shophouse) yaitu
satu ke yang lain
atau memperluas dan
rumah sebagai tempat tinggal dan toko yang
melebih-lebihkan suatu ciri dari tipologi
berarti ruang untuk berusaha, sehingga ruko
58
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
dapat dikatakan sebagai bangunan yang
acara menyambut Hari Raya Imlek dan Cap
menggabungkan fungsi hunian dan tempat
Go Meh di sana sering diadakan upacara-
kerja (simbiosis). Ruko
upacara ritual-spiritual pemeluk Kong Hu
memiliki ruang-
ruang yang relatif tipikal, yang dapat secara
Tzu,
bahkan
mudah dimanfaatkan untuk berbagai macam
bersosialisasi dengan masyarakat umum
fungsi. Umumnya bagian depan digunakan
ketika mereka tampil mempertunjukkan
sebagai tempat untuk berusaha. Dalam
kehebatan mereka dalam upacara Enci Pia,
budaya bermukim kota di Indonesia, pada
suatu
awalnya kita mengenal ‘toko’ sebagai
kekebalan tubuh, duduk diatas tombak, lidah
sebuah konsep tradisional yang memang
ditembus paku, pipi ditembus kawat besi dan
berbeda dengan konsep pertokoan modern
lain-lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai
yang ditawarkan. Toko berasal dari kata ‘tu
komoditi wisata budaya Cina di Sulawesi
ku’, kata yang dalam bahasa Mandarin
Utara.
upacara
sesekali
trans
mereka
spiritual
juga
seperti
maupun Hokkian berarti serupa atau dalam
Gaya hidup semacam inilah yang
bahasa Melayu digunakan istilah kedai yaitu
telah menghidupi pusat-pusat keramaian
dikenal sebagai sembarang ruangan tempat
kawasan Pecinan di kota-kota di Indonesia
barang dagangan yang ditumpuk tanpa
selama ratusan tahun hingga keberadaanya
aturan
kini terancam oleh pusat-pusat perbelanjaan
jelas.
Toko-toko
seringkali
berorientasi ke arah ruang publik, sehingga
dan
perumahan-perumahan
terjadi komunikasi secara langsung dengan
yang menggunakan kapital besar. Tanpa
pembeli.
disadari,
hilangnya
modern-elite
toko-toko
ini
Di dalam ruko ini tidak hanya
mengakibatkan matinya kegiatan komersial
ditinggali oleh keluarga yang mempunyai
perniagaan, sehingga berdampak terciptanya
hubungan keturunan dan kekerabatan saja,
lorong-lorong/jalan-jalan yang sepi karena
tetapi
pindahnya
juga
merupakan
bagian
dari
keramaian
ke
bangunan-
perusahaan kecil yang mereka kelola sebagai
bangunan mal dan pusat perbelanjaan yang
perusahaan keluarga. Tak jarang ruko-ruko
monolit, ketimbang hingar bingarnya toko-
juga berfungsi sebagai sebuah perusahaan
toko dan kaki lima yang beragam. Hal
yang
semacam ini pertanda matinya sebuah
menjalankan
kegiatan
produksi,
administrasi dan distribusi di bawah satu
warisan budaya kota dan jatidiri kita.
atap. Ruko-ruko pada abad ke-19, dalam
Pada awalnya struktur susunan
kehidupan perkotaan masa lalu membentuk
ruang di dalam ruko terbagi atas 3 kelompok
aktivitas di jalan dan menciptakan pusat-
kegiatan, yaitu rumah sebagai tempat tinggal
pusat keramaian yang secara khas hanya
terletak di bagian belakang, dan toko terletak
dapat
Pecinan,
di bagian depan. Antara rumah dan toko
pemandangan semacam ini sampai sekarang
biasanya terdapat ‘chimchay’ dari bahasa
masih sering dijumpai di Manado, di sekitar
Hokkian
kawasan dekat klenteng Ban He Kiong (ada
sebagai
3 klenteng besar dan kecil). Khusus pada
‘tianjing’ (bahasa Mandarin yang artinya
dijumpai
di
kawasan
yang artinya ‘dalam-sumur’, pengembangan
dari
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
konsep
59
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
‘langit-sumur’) yaitu sebuah area terbuka yang
‘netral’
di
tengah-tengah
rumah
terhadap perubahan tipologi ruko pada awal abad ke 20. Dengan diperkenalkannya
tradisional Cina. Barangkali kita akan lebih
konsep-konsep
familier
sebagai
memang tidak serta merta menghapus tradisi
’courtyard’atau lebih tepatnya seringkali
dan konsep-konsep kehidupan lama mereka.
kita sebut dengan ‘inner-court’ atau halaman
Penghormatan pada leluhur yang merupakan
dalam/tengah yang juga berfungsi sebagai
tradisi masyarakat Cina tetap ditampilkan
‘airwell’
maupun
‘lightwell’
lewat altar dan ritual sembahyang meski
mengatasi
masalah
pencahayaan
dengan
menyebutnya
untuk dan
dalam
bermukim
bentuk
yang
yang
lebih
baru,
sederhana.
penghawaan alami di dalam bangunan ruko
Sekalipun demikian, berbagai perubahan dan
yang gelap.
benturan kebudayaan yang mereka alami
Chimchay itu sendiri pada awalnya
tidak cukup mempengaruhi kualitas produk
merupakan area umum yang berfungsi
berkesenian yang mereka tampilkan dengan
sebagai pusat dari berbagai aktivitas sehari-
segala keunikannya, sehingga banyak hal
hari seperti memasak, mandi, mencuci,
yang harus kita pelajari dari fakta sejarah
bersosialisasi, maupun praktek ritual dan
bahwa
tradisi
leluhur).
mempunyai bentuk yang khas sebagai
dalam
manifestasi dari proses akulturasi budaya
chimchay juga terdapat sumur dan bak
dan teknologi yang layak untuk dijadikan
penampungan air hujan.
ikon penting dalam sejarah sosial peradaban
(dengan
Makanya
tidak
adanya jarang
Dengan
altar jika
di
berkembangnya
ruko-ruko
di
kawasan
Pecinan
modern saat ini.
pengetahuan manusia, maka pandangan
Setelah mengalami perjalanan yang
mengenai kebersihan dan kesehatan mulai
cukup panjang, tipologi fungsi ruko yang
mendapat
baik,
semula dimanfaatkan sebagai rumah dan
sehingga daerah basah dan kotor seperti
toko, pada akhirnya telah berkembang dan
dapur, jamban dan kamar mandi akhirnya
berubah
dipindahkan ke bagian belakang. Seiring
berkepadatan menengah dengan fleksibilitas
dengan perkembangan teknologi dan bahan
tinggi. Tidak terkecuali, tipologi fungsi ruko
bangunan pula, maka chimchay mulai
di Manado juga mengalami transformasi
ditinggalkan dan jarang ditemukan. Sebagai
sebagaimana terjadi di kota-kota Indonesia
gantinya, ruang tengah ditutupi oleh atap
lainnya.
Eksistensi
yang diangkat agar aliran udara dan sinar
kawasan
Pecinan
matahari tetap
diganti dengan hadirnya ruko-ruko dengan
perhatian
bisa
yang
lebih
masuk
ke
dalam
‘ruangan dalam’ dengan leluasa. Pergeseran nilai-nilai sosial budaya penghuni ruko mulai nampak pengaruhnya
60
menjadi
bangunan
multifungsi
ruko-ruko mulai
lama
di
terpinggirkan,
konsep yang sama sekali baru di berbagai sentra-sentra ekonomi kota dengan tidak lagi dihalangi
oleh
kebijakan
zona
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
etnis.
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 12 Pergeseran Fungsi Ruko Secara Hirarkis Sumber : Hasil Analisis
2. Transformasi Tipologi Pada Geometrik
bermukim di dalam ruko . Secara khusus hal
Ruko
ini Sempitnya
kepentingan
lahan
dan
mengkondisikan
besarnya masyarakat
merupakan
sehingga
permukiman Konsep
yang
keberadaan
lahirlah padat ruko
pola-pola
dan
terukur.
muncul
dari
berharga
kebudayaan Cina bagi Nusantara, terutama bagi masyarakat Manado.
untuk menyesuaikan persepsi akan hunian mereka,
sumbangan
Bentuk lahan ruko yang pada umumnya
mempunyai
persegi panjang,
proporsi
empat
awalnya terbagi atas 3
bagian aktivitas utama yaitu rumah tinggal
kondisi permukiman seperti hal tersebut di
di
atas.
pola
tengah/chimchay dan toko yang terletak di
yang
bagian
Mereka
geometrik,
berpendapat bahwa
pasti
dan
terukur
bagian
depan
belakang,
membentuk
halaman
konfigurasi
diwujudkan lewat lajur-lajur linier ruko
2 buah massa yang diseparasikan dengan
mengikuti posisi jalan merupakan kekhasan
adanya bukaan di bagian tengah sebagai
utama
media untuk sirkulasi udara dan sinar
kawasan Pecinan. Sebagai awal
lahirnya sebuah kota, kawasan Pecinan
matahari ke dalam ruang ruko.
mempunyai kontribusi yang cukup besar
Susunan ruko yang satu dengan
karena telah menampilkan apa yang menjadi
lainnya dibuat berderet dan saling berhadap-
kekhasan kehidupan ‘hiper-urban’ yang
hadapan,
padat dan dengan konsep-konsep ‘arsitektur
dengan trotoir di sepanjang jalan yang ada di
baru’, mereka memperkenalkan teknologi
depannya.
bangunan batu, metode konstruksi kayu, perabot-perabot rumah tangga dan budaya
masing-masing
Pada
dihubungkan
perkembangannya
secara
lambat laun konfigurasi massa mengalami
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
61
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
perubahan menjadi massa tunggal yang utuh
ini
manakala bukaan di bagian tengah ditutup
langgam arsitektur modern, international
atap dan dimanfaatkan untuk pengembangan
style dan Jengki/Art Deco. Pelanggaman
ruang usaha. Bangunan yang semula 1 lantai
pada periode 2 ini sampai sekarang
mengalami perubahan menjadi 2-3 lantai,
masih dapat dilihat di Bendar/Pasar 45,
lantai bawah untuk toko sedangkan di lantai
di sepanjang Jl. Walanda Maramis dan di
atas untuk rumah tinggal, dan pada akhirnya
seputaran Taman Kesatuan Bangsa.
seluruh lantai yang ada dimanfaatkan untuk
-
sudah
mulai
dipengaruhi
oleh
Periode 3 pada dekade tahun ’80-an
pengembangan usaha, hal ini menandakan
perkembangan ruko di Manado sudah
bahwa telah terjadi transfomasi tipologi pada
mulai bergerak ke arah Timur seperti di
geometrik dan sekaligus fungsi akibat
kawasan Kampung Kodok,Pasar Loyor,
munculnya konsep-konsep baru bangunan
Komo dan Dendengan Dalam juga ke
ruko.
arah Selatan seperti di daerah-daerah Pondol, Wenang, Titiwungen dan Sario.
3. Transformasi Tipologi Pada Stilistika
Nuansa stilistika arsitektur bangunan
Bangunan Ruko
ruko pada periode 3 ini masih banyak
Seperti
telah
disampaikan
dipengaruhi
terdahulu, proses terjadinya tranformasi tipologi pada nilai historis kultural/stilistika
oleh
langgam-langgam
arsitektur modern. -
Periode 4 pada dekade tahun ’90-an
bangunan ruko Manado terdiri atas 5
sampai memasuki era Millenium abad
periodesasi, yaitu :
21, perkembangan ruko di Manado
-
Periode 1 sampai dengan dekade tahun
mengalami ekspansi dan perkembangan
’60-an stilistika arsitektur bangunan ruko
besar-besaran dengan mengalokasikan
masih kental diwarnai oleh nuansa
pusat-pusat
etnisitas Cina, yang juga dipengaruhi
sepanjang boulevard (Jl. P. Tendean) di
banyak oleh budaya lokal maupun
lahan reklamasi. Ekspansi besar-besaran
Eropa. Pelanggaman arsitektur pada
ini
periode 1 ini sampai sekarang masih
terhadap sentra-sentra perbelanjaan di
dapat dilihat, sekalipun hanya tersisa
kawasan Pecinan, Pasar 45, di kompleks
beberapa ruko saja. Beberapa fakta
shopping Presiden dan di seputaran
sejarah warisan tradisi perkotaan ini
Taman
terdapat di sekitar klenteng Ban He
belanja masyarakat kota secara lambat
Kiong, Jl. Serimpi, Jl. Wayang, Pasar
laun tapi pasti mulai bergeser ke arah
Jengki/Calaca.
Boulevard, sehingga peran kota lama
-
Periode 2 pengaruh
62
pada dekade tahun ’70-an lokal
dan
Eropa
mulai
perbelanjaan
mempunyai
pengaruh
Kesatuan
menjadi berkurang
Bangsa.
baru
di
signifikan
Aktivitas
karena aktivitas
publik tersedot keluar. Pelanggaman
mewarnai bangunan ruko di Manado.
arsitektur
di
kawasan
Transformasi tipologi pada stilistika
perbelanjaan baru di boulevard ini sudah
arsitektur bangunan ruko pada periode
mengalami pemalihan stilistika yang
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
pusat-pusat
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
-
cukup berarti yaitu langgam arsitektur
merambah ke seluruh pelosok kota
post modern / eklektikisme yang banyak
Manado dengan trend arsitektur modern
diwarnai oleh keberagaman.
minimalis
yang
lebih
banyak
mengekspos
perkembangan
teknologi
Periode
5
pada
dekade
2010-an
dan bahan bangunan.
perkembangan bangunan ruko sudah -
Gambar 13 Terjadinya Proses Transformasi Tipologi pada Geometrik Ruko Sumber : Hasil Analisis
Dengan
adanya
transformasi
maka permasalahan-permasalahan perkotaan
tipologi pada stilistika bangunan ruko di
yang ada akan dapat ditanggulangi dengan
Manado ini, wajah arsitektur kota semakin
baik.
semarak, lebih beragam dan kompleks dengan
berbagai
Perkembangan jaman yang ditandai
kontradiksi-kontradiksi
dengan pesatnya kemajuan teknologi di
yang terjadi sebagai implikasi semakin
segala aspek kehidupan, menambah hingar
berkembangnya kota Manado ke arah yang
bingarnya pewarnaan wajah arsitektur kota.
lebih maju. Selama kontradiksi-kontradiksi
Era globalisasi telah membuat kita semakin
tersebut dapat diminimizedkan dan selalu
jauh meninggalkan budaya lokal, kurang
mendapat perhatian dan tanggapan serius,
tanggap dan peduli terhadap warisan tradisi
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
63
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
perkotaan dengan obyek-obyeknya yang
(simbiosis) antara fungsi rumah dan toko,
harus kita pertahankan dan lestarikan.
secara evolutif mengalami transformasi
Rekam jejak kultural historik
menjadi
warisan
bangunan
multifungsi
tradisi perkotaan kita semakin sulit dilacak
berkepadatan
menengah/tinggi
jika kita tidak pernah mengapresiasinya,
fleksibel
sehingga dikuatirkan hal ini akan semakin
demikian konsep simbiosis bangunan
mempertipis kebanggaan kita akan nilai nilai
ruko
kebangsaan seperti pemahaman tentang arti
perannya sebagai bangunan residential.
sejarah itu sendiri, sehingga cepat atau
Fungsi
lambat kita akan kehilangan identitas/jati
terakomodasikan sekalipun istilah ruko
diri.
masih
peruntukannya.
telah kehilangan
hunian
tetap
yang Dengan
makna dan
tidak
digunakan,
lagi
yang
ada
Di sisi lain, heterogenitas stilistika
hanyalah fungsi komersial yang semakin
berbagai tipologi bangunan ruko di Manado
mendesak peran hunian akibat tuntutan
akan
khasanah
masalah perkotaan yang lebih kompleks.
wawasan arsitektur kita, pertanda semakin
Konsep bangunan ruko yang semula
banyaklah pengetahuan yang kita miliki,
sinergis saling mendukung telah berubah
selalu up to date dan tidak ketinggalan
menjadi individualistik karena hilangnya
jaman.
ruang sosial berdasarkan terminologinya.
semakin
Dikotomi
memperkaya
akibat
perkembangan
Seiring dengan perubahan yang terjadi
yang terjadi selalu menjadi hal yang lumrah
pada fungsi ruko ini, berakibat pula pada
sejauh cara kita untuk menyikapinya tetap
geometrik dan stilistika arsitektur-nya.
bijak, untuk menghadirkan konteks lama dan
-
Transformasi tipologi pada geometrik
baru bersama-sama menjadi setara secara
bangunan ruko terjadi akibat semakin
proporsional.
berkembangnya fungsi dan peran dari toko yang ada menjadi tempat usaha
KESIMPULAN
lainnya/perusahaan/jasa. Geometrik ruko
Dari hasil analisis dan pembahasan
yang semula terdiri atas 2 massa dengan
dilakukan,
beberapa
3 bagian penting yang secara sinergis
kesimpulan tentang terjadinya transformasi
mempunyai susunan yang ideal antara
tipologi bangunan ruko di Manado, meliputi
hunian, tempat usaha dan ruang terbuka
beberapa aspek yaitu :
yang
yang
-
64
Transformasi
diperoleh
tipologi
pada
fungsi
mendukung
kedua
kegiatan
tersebut, telah mengalami perubahan
bangunan ruko dapat dilacak berdasarkan
menjadi
proses perubahan yang diperoleh dari
Bentuk massa bangunan menjadi empat
pengalaman, pandangan, dan tingkat
persegi
pengetahuan masyarakat penghuni ruko
masalah
itu sendiri yang sangat dipengaruhi oleh
pencahayaan yang memadai. Dengan
lingkungan dan jamannya. Ruko yang
demikian masalah iklim tidak menjadi
semula
perhatian
merupakan
penggabungan
massa
panjang teknis
tunggal
tanpa
3-4
penyelesaian
penghawaan
utama
lantai.
dan
penyelesaian
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
konfigurasi
massa
bangunan
(terabaikan). Susunan dan pengaturan massa bangunan yang berderet juga sangat
rentan
sehingga
-
terhadap
hal
ini
kebakaran,
perlu
mendapat
Penjelasan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Breakwell, Glynis M., Coping with Aggressive Eco, Umberto. 1972. A Componential
Analysis
of
The
perhatian khusus dalam perencanaannya.
Architectural Sign Column.The Peter de
Transformasi
Ridder Press. New York.
tipologi
yang
terkait
dengan stilistika bangunan ruko sangat dipengaruhi
oleh
adanya
perubahan
Ellisa, Evawani. 1999. “Tracing The Adaption Process of Shop Houses: From
fungsi dan olah fasade bangunan akibat
Traditional
peran
bahan
Contemporary Veranacular Settlement”.
bangunan dan trend arsitektur yang
Makalah disampaikan pada Proceedings
sedang berkembang saat itu. Stilistika
of
bangunan ruko dengan nuansa etnisitas
Settlement. Fakultas Teknik UI. 1999.
Cina mempunyai pemahaman makna
Handinoto dan Soehargo, Paulus. 1996.
budaya,
teknologi,
Vernacular
International
on
into
Vernacular
yang kontekstual dengan terminologi
Perkembangan
ruko yang sebenarnya, karena model
Kolonial Belanda di Malang. UK Petra
pengembangan stilistikanya berdasarkan
Surabaya
budaya yang dimiliki oleh masyarakat
Yogyakarta.
&
Kota
&
Andi
Arsitektur
Yogyakarta.
erat
Kivell, Phillip, 1993, Land and The City :
kaitannya dengan stilistika arsitektur
Pattern and Process of Urban Change.
tertentu pada jamannya yang biasanya
London : Routledge.
penghuninya.
Trend
arsitektur
selalu dipengaruhi oleh perkembangan ilmu, teknologi dan bahan bangunan.
Kontan, Ruko: Primadona Baru Properti, 23 Maret 1998.
Periodesasi pelanggaman arsitektur pada
Mimura, 1999, "Spatial Characteristics
umumnya selalu berhubungan dengan
of Shophouse and Variety of its Usage in
perkembangan arsitektur itu sendiri, baik
Kuala Lumpur, Malaysia - A Study on
di dunia maupun di Indonesia. Olah
the Communal Economic Linkage of
bentuk dan fasade bangunan mempunyai
Southeast Asian Shophouse", Journal of
arti
Architecture, Planning and Environment
penting
dalam
memberikan
kontribusi terhadap wajah perkotaan. Kompleksitas dan keberagaman stilistika
Engineering No.515. Nanyang
wajah perkotaan sangat erat kaitannya
Singapore.
dengan
Shophouse..
dinamika
pembangunan
itu
sendiri.
Technological Eclectic
University,
Architecture
-
www.ntu.edu.sg/home1/s7801020b/web/ shou se.htm.
DAFTAR PUSTAKA Branch, Melville. 1996. Perencanaan Kota
Komprehensif -
Pengantar
&
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO
65
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Singaribuan, Masri dan Effendi Sofian,
Jakarta Barat (Gagasan awal mengenai
1989, Metode Penelitian Survey, LP3ES,
evaluasi Sk.Gub. No. 475/1993)”. Jurnal
Jakarta
Kajian Teknologi. Vol.5. No.1. Mei,
Utomo, Slamet Budi. 1990. “Kajian Fenomena dan Karakteristik Pecinan Di
Yunus, Hadi Sabari. 2001. Struktur Tata
Semarang”. Tesis Tidak Diterbitkan.
Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandung: Jurusan Arsitektur ITB, 1990. Widayati, Naniek. dan Sumintardja, Ark Djauhari. 2003. “Permukiman Cina di
66
2003.
Yunus, H.S.,2008 , Dinamika Wilayah Peri-Urban : Determinan Masa Depan Kota, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
STUDI PENGAMATAN TERJADINYA POLA PERGESERAN FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH-TOKO DI MANADO