STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 02 TAHUN AJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Penguji :
Drs. Muhroji, SE., M.Si. Drs. Mulyadi SK, SH., M.Pd Drs. Suwarno, S.H., M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ABSTRAK STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 02 TAHUN AJARAN 2011/2012 Agung Widyastopo, A510080153, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas V SD Negeri Bakalan 02. 2) Untuk mengetahui lebih baik mana hasil belajar matematika antara model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas V SD Negeri Bakalan 02. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Bakalan 02 Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel diambil sebanyak adalah 41 orang siswa. Data yang diperlukan diperoleh melalui dokumentasi dan tes. Hasil analisis data meliputi uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,177 > 2,042, berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Talking Stick.2) Hasil belajar matematika siswa kelas V dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick, dengan nilai rata-rata 76,67 untuk kelas VA dan 71,50 untuk kelas VB. Kata Kunci: Model pembelajaran Course Review Horay, Model pembelajaran Talking Stick, Hasil belajar matematika.
2
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrohmanirrohim Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama
: Agung Widyastopo
NIM/NIK/NIP
: A 510080153
Fakultas/Jurusan : FKIP/ PGSD Jenis
: Skripsi
Judul
: STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAKALAN 02 TAHUN AJARAN 2011/2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 30 Juli 2012 Yang Menyatakan
Agung Widyastopo
3 3
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa pada hakekatnya adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan di masa yang akan datang. Pada dasarnya pendidikan mempunyai posisi meningkatkan kualitas manusia Indonesia, baik menyangkut kehidupan spiritual intelektual atau kemampuan terutama dikaitkan dengan tuntutan pembangunan yang semakin berkembang pada zaman yang maju seperti sekarang ini. Salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia adalah dengan cara melakukan perubahan dan peningkatan dalam proses pembelajaran, maka perlu diadakan upaya dalam perbaikan pembelajaran. Seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut siswa untuk berwawasan lebih luas. Tujuan utama pembelajaran adalah siswa dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk pendidik sudah berupaya dari penyusunan
mencapai tujuan tersebut, seorang rencana pembelajaran, pemilihan
model pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi. Namun dalam kenyataannya setelah kegiatan belajar mengajar selesai, masih ada siswa yang tidak menguasai pembelajaran. Guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi tidak hanya secara monoton dengan menggunakan ceramah saja. Dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi membuat peserta didik lebih tertarik dalam pelajaran yang diajarkan sehingga model mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Ada banyak model pembelajaran
4
yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Jadi pemilihan model sangat penting untuk diperhatikan karena model adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan model pembelajaran secara akurat guru akan terbantu dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan: 1.
Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas V SD Negeri Bakalan 02.
2.
Untuk mengetahui lebih baik mana hasil belajar matematika antara model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas V SD Negeri Bakalan 02.
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Model Pembelajaran Course Review Horay Menurut Kisworo (2007:56), Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran dengan penyajian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Model Course Review Horay merupakan suatu model pembelajaran menggunakan permainan dengan berkelompok, dimana siswa dapat meluapkan ekspresi kegembiraannya dalam menyelesaikan soal-soal yang
5
diberikan. Hal ini dapat memicu siswa lain untuk berusaha lebih keras dalam mengerjakan soal sehingga mereka dapat merasakan kepuasan yang sama. 2.
Model Pembelajaran Talking Stick Menurut Suherman (2006:81), model pembelajaran Talking Stick diartikan sebagai model pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan media tongkat. Model pembelajaran Talking Stick adalah model pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
3.
Pembelajaran Matematika Menurut Herman Hudojo (2003:123) matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan di antara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubungan-hubungan tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalamnya.
6
James dan James (Suherman dkk, 2003:18) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Menurut Ruseffendi (1991:263) matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasikan, yaitu terdiri dari unsur-unsur yang tidak terdefinisikan, unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma-aksioma, dan dalildalil dimana setelah dalil-dalil itu dibuktikan kebenarannya yang berlaku secara umum. Oleh karena itu, matematika sering disebut deduktif.“ Matematika adalah suatu ilmu yang berhubungan tentang konsepkonsep dan struktur-struktur yang abstrak serta hubungan di antara hal-hal tersebut. 4.
Hasil Belajar Menurut Arikunto (dalam Samino, dkk.2011:48),’’Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa“. Menurut A.J. Romizowski (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2006:75),‘‘Hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input)‘‘. Masukan dari sistem itu berupa macammacam
informasi,
sedangkan
keluarannya
7
adalah
perbuatan/kinerja
(performance). Hasil belajar tetu tidak lepas dari kegiatan belajar. Jadi, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. METODE PENELITIAN 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bakalan 02 Desa Bakalan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian di tempat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa lokasi mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efisien dalam mendapatkan data.
2.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan tes. Dokumentasi berupa daftar nama dan daftar nilai ulangan tengah semester siswa kelas SD Negeri Bakalan 02. Sedangkan, metode tes pada penelitian ini digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2.
Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas item soal adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: =
∑
− (∑ )(∑ )
∑ 2 − (∑ )2
∑ 2 − (∑ )2
8
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi antara x dengan y
n
= jumlah subyek
X
= skor item soal
Y
= skor total
Kriteria: rxy > rtabel, maka item dinyatakan valid. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 72) b. Uji Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya dan reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila dilaksanakan pada subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek yang berbeda pada waktu yang sama. Metode yang digunakan untuk mencari reliabilitas adalah dengan rumus K-R 20 yaitu: 2
=
−1
−∑ 2
Keterangan: rn
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: proporsi subjek yang menjawab item benar
q
: proporsi subjek yang menjawab salah (q=1-p)
∑pq
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
: banyaknya item
S2
: Variansi
9
3.
Teknik Analisis Data a. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dihitung menggunakan metode Liliefors dengan rumus: | ( ) − ( )|
= Dengan
={ | > H0 ditolak jika
: } ∈
atau H0 diterima jika
∉ (Budiyono, 2004:170)
2) Uji Homogenitas Teknik pengujian yang digunakan adalah Uji Bartlet. Uji Bartlet dilakukan dengan menghitung x2. Harga x2 yang diperoleh dari perhitungan (x2hitung) selanjutnya dibandingkan dengan x2 dari tabel (x2tabel ), bila x2hitung < x2tabel , maka hipotesis nol diterima. Artinya data berasal dari populasi yang homogen. b. Uji Hipotesis Untuk selanjutnya guna
mengetahui perbedaan
hasil belajar
matematika antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Course Review Horay dengan Talking Stick dilakukan uji hipotesis. Teknik yang digunakan dalam uji hipotesis adalah uji-t dengan rumus sebagai berikut:
10
−
=
1
+
1
dengan
=
(
− 1)
+ ( − 1) + −2 (Suharsimi Arikunto, 2002 : 98)
Keterangan: t
= harga distribusi eksperimen 1
= rata-rata skor perlakuan 1
2
= rata-rata skor perlakuan 2
1
= jumlah subjek 1
2
= jumlah subyek 2 = standar deviasi gabungan :
=
: Tidak ada perbedaan mean hasil belajar matematika antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Course Review Horay dengan Talking Stick
1: 1
≠
2
: Ada perbedaan mean hasil belajar matematika antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Course Review Horay dengan Talking Stick
HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini, perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
11
1.
Hipotesis H0: 1=2
(Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick)
H1: 1≠2
(Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar menggunakan strategi model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking Stick)
2.
Tingkat kepercayaan 95%, dengan = 0,05
3.
Komputasi diketahui: n1 = 21
n2 = 20
X 1 = 76,67
X2
s12 = 107,33
s22 = 112,89
= 71,50
kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut: 2
2
(n 1)s1 (n 2 1)s 2 (20 x 107,33) (19 x 112, 89) s 1 n1 n 2 2 39 2 p
= 57,793
sp = 7,602 sehingga: t =
4.
X1 X 2 = 1 1 sp n1 n2
=
Kriteria H0 diterima jika - ttabel ≤ t < ttabel 12
= 2,177
H0 ditolak jika t < - ttabel atau t > ttabel t tabel t α/2; n1 n 2 2 = t0,025;39 = 2,042
5.
Keputusan uji H0 ditolak, karena t hitung > t tabel, yaitu 2,177 > 2,042
Daerah terima H0
Daerah tolak H0
-2,042
6.
Daerah tolak H0
2,042
0
2,177
Kesimpulan Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar menggunakan
model pembelajaran Course Review Horay dengan model
pembelajaran Talking Stick. Hasil perhitungan analisis dengan uji t disajikan dalam tabel berikut ini
Kelas
Rangkuman Uji Hipotesis Rata-rata thitung
Kelas VA
76,67
Kelas VB
71,50
2,177
t0,025;39
Keterangan
2,042
H0 ditolak
Keterangan : Kelas VA : menggunakan model pembelajaran Course Review Horay Kelas VB : menggunakan model pembelajaran Talking Stick Dari tabel di atas dapat dilihat nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara penggunaan model pembelajaran Course Review Horay dengan model pembelajaran Talking
13
Stick. Nilai rata–rata kelas VA yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay adalah 76,67. Sedangkan nilai rata-rata kelas VB yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick adalah 71,50. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas VA yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay lebih besar dari kelas VB yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick, yaitu 76,67 > 71,50, berarti hipotesis yang menyatakan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Bakalan
02
tahun
ajaran
2011/2012
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Course Review Horay lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat diterima. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
2.
Hasil belajar matematika siswa kelas V dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick, dengan nilai rata–rata 76,67 untuk kelas VA dan 71,50 untuk kelas VB.
14
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Kepada pihak guru a. Guru hendaknya melakukan variasi terhadap metode pembelajaran yang digunakan,
salah
pembelajaran
satu alternatifnya dengan
Course
Review
Horay
yang
menggunakan model telah
terbukti
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. b. Guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran Matematika, dan berusaha mengenal dan mengoptimalkan berbagai macam model
pembelajaran
pendidikan. 2. Kepada peneliti yang akan datang Diharapkan para peneliti dapat mengembangkan penelitian untuk variabel lain dan memperluas area populasi, agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Budiyono. 2004. Statistik Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Herman,
Hudojo. 2003. Pegembangan Kurikulum Matematika Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
dan
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
15
Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS Kisworo, Endi. 2007. Pendekatan Kultural untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional. Bandung Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Russefendi. 1991. Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Samino, dkk. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media. Somantri, Ating, dan Ali, Sambas. 2010. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung:CV Pustaka Setia Subrata, Surya. 1992. Metode Penelitian. Jakarta: Raya Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2009. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suherman, Erman. 2006. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
16