Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
STUDI KERAGAMAN JENIS CEMPAKA BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DI SULAWESI UTARA Julianus Kinho dan Arif Irawan Balai Penelitian Kehutanan Manado JL. Raya Adipura, Kel.Kima Atas, Kec.Mapanget, Manado Telp. (0431) 3666683, e-mail :
[email protected] ;
[email protected]
RINGKASAN Kayu cempaka merupakan salah satu jenis kayu komersil primadona di Sulawesi Utara. Jenis kayu ini merupakan unsur kayu yang wajib ada pada sebuah rumah adat Minahasa dan tidak tergantikan oleh jenis kayu lainnya. Kayu cempaka juga banyak digunakan sebagai bahan pembuatan meubel, interior ruangan, alat musik, kerajinan tangan, perahu, panel, alat olahraga, dan plywood. Berdasarkan hasil studi awal diketahui terdapat keragaman jenis cempaka yang terdapat di Sulawesi Utara. Data dan informasi tentang pengenalan jenis kayu cempaka yang tersebar di provinsi ini masih sangat terbatas. Pengenalan jenis kayu cempaka berdasarkan penggunaan nama lokal menjadi lebih rumit karena inkonsistensi nama suatu jenis pada beberapa daerah di Sulawesi Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun yaitu pada tahun 2008 hingga 2011 dengan melakukan eksplorasi pada beberapa lokasi yang meliputi Kab. Minahasa Utara, Kab. Minahasa, Kota Tomohon, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa Tenggara, Kota Kotamobagu, Kab. Bolaang Mongondow. Identifikasi jenis dilakukan di Herbarium Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Bogor. Hasil studi menunjukan bahwa diketahui terdapat 6 (enam) jenis kayu cempaka di Sulawesi Utara yang berasal dari 3 genus yaitu Elmerrillia, Magnolia, dan Michelia. Jenis-jenis tersebut adalah Elmerrillia celebica Dandy, Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy, Elmerrillia tsiampacca (L.) Dandy, Magnolia elegans (Blume.) H.Keng, Magnolia candollei (Blume) H.Keng, dan Michelia champaca L. Kata Kunci : Cempaka, Keragaman, Sulawesi Utara
61
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kayu cempaka merupakan salah satu jenis kayu komersil primadona di Sulawesi Utara. Permintaan terhadap kayu cempaka terus meningkat dari waktu ke waktu sehingga keberadaanya di habitat alam semakin berkurang dan terancam, sebagai akibat eksploitasi terhadap jenis kayu ini yang berlangsung terus-menerus. Kayu cempaka di Sulawesi Utara banyak digunakan sebagai bahan meubel, bahan konstruksi rumah (papan, balok, lantai, kusen, pintu dan jendela). Kayu cempaka merupakan unsur yang wajib ada, pada sebuah rumah tradisional atau rumah panggung dan tidak tergantikan oleh jenis kayu lainnya pada beberapa daerah di Minahasa, Sulawesi Utara. Hal ini dikarenakan kayu ini memiliki nilai historis serta nilai prestise lebih bagi pemiliknya. Kayu cempaka di Indonesia diperdagangkan dalam kategori Michelia spp., dan Magnolia spp. (Langi, 2007). Cempaka termasuk dalam kelompok kayu indah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 707/KptsV/1997 tentang Penyempurnaan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 574/KPTS-IV/1997, tentang Pengelompokan Jenis Kayu sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan. Cempaka di Indonesia dikenal dengan beberapa nama daerah seperti minjaran (Sumatera), arimot (Biak), cempaka hutan kasar (Sulawesi), uru (Toraja), cempaka, wasian, adow, dan ta’as (Sulawesi Utara). (Langi, 2007) Pengenalan jenis pohon atau identifikasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam mengelompokkan jenis pohon. Hal ini berkaitan erat dengan pemanfaatan dan pelestarian terhadap suatu jenis pohon. Untuk melakukan identifikasi terhadap jenis pohon secara langsung di lapangan diperlukan beberapa teknik khusus. Salah satu teknik yang dapat digunakan dengan mudah yaitu dengan mengetahui ciri-ciri morfologi atau karakteristik dari suatu jenis. Pengenalan jenis kayu cempaka berdasarkan penggunaan nama lokal menjadi lebih rumit karena inkonsistensi nama suatu jenis pada beberapa daerah di Sulawesi Utara. Data dan informasi tentang pengenalan jenis kayu cempaka di Sulawesi Utara masih sangat terbatas, oleh karena itu
62 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
dipandang perlu untuk melakukan identifikasi jenis kayu cempaka di Sulawesi Utara. B.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis cempaka
di Sulawesi Utara, berdasarkan karakteristik morfologinya. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengenalan jenis kayu cempaka berdasarkan karakteristik morfologinya, sehingga dapat mempermudah dalam pengelompokan jenis kayu. II.
METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun (2008 -2011). Lokasi
penelitian dilaksanakan di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara yaitu Talawaan, Sawangan, Wusa, Warisa (Kab. Minahasa Utara), Rumengkor, Eris, Remboken, Ranolombot, Teperetan, Paleloan, Riniair, (Kab. Minahasa), Rurukan, Kinilow, Kakaskasen (Kota. Tomohon), Tombasian, Motoling dan Tareran (Kab. Minahasa Selatan), Ratahan, Tombatu (Kab. Minahasa Tenggara), Singsingon, Bakan (Kota. Kotamobagu), Pinogaluman (Kab. Bolaang Mongondow). B.
Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gunting stek, parang,
kompas, GPS, peta Sulawesi Utara, meteran, kaliper tali rafia, alat tulis, sasak bambu dan oven. Bahan yang digunakan yaitu kertas koran, plastik trash bag, plastik clip, label spesimen. C.
Teknik Pengambilan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara eksplorasi. Pengambilan
data dilakukan berdasarkan hasil pengamatan secara langsung di lapangan. Setiap Sampel dibuatkan spesimen herbariumnya. Spesimen herbarium selanjutnya diidentifikasi lebih lanjut di Herbarium Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Badan Litbang Kehutanan Bogor. Studi literatur digunakan untuk melengkapi data hasil eksplorasi yang dilakukan dengan cara
63
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
melakukan penelusuran terhadap hasil-hasil penelitian ilmiah, jurnal serta laporan-laporan yang relevan. D.
Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif dan ditampilkan dalam
bentuk deskripsi jenis. III.
HASIL DAN PEMBAHASAN Cempaka merupakan sebutan untuk beberapa jenis tumbuhan
berbunga (angiospermae) dari Ordo Magnoliales, famili Magnoliaceae. Beberapa jenis tumbuhan dari famili Magnoliaceae masih termasuk tumbuhan purba. Fosil tumbuhan dari kelompok ini dan yang masih hidup, asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu. Fosil tumbuhan dari famili ini masih dapat dijumpai di Artic, Greenland, North America and Europe (Meijer, 1968; Adam J.H., dkk 2002). Dalam biosistematik, cempaka dimasukkan takson suku Magnoliaceae yang relatif primitif (Cronquist, 1981 dalam Adnyana, 1998). Bunga primitif Angiospermae mirip suatu rujung atau strobilus yang tersusun atas satu poros tengah yang memanjang dengan bagian-bagian bunga tersusun spiral dan terpisah, memiliki perianthium, biseksual, aktinomoefik dan jumlah karpel dan stamen banyak (Loveless, 1983). Morfoklin atau kecenderungan perubahan secara evolusi dari struktur bunga yang primitif menjadi bunga yang maju (advanced) adalah sebagai berikut : (a) bagian-bagian bunga yang tersusun spiral menjadi melingkar (siklis), (b) bagian-bagian bunga yang banyak dan tidak tentu menjadi jumlahnya sedikit dan tertentu, (c) bagian bunga yang tersusun terpisah menjadi bersatu, (d) apokarp menjadi sinkarp, (e) bakal buah superous menjadi inferus, (f) bunga biseksual menjadi uniseksual, (g) simetri bunga aktinomorfik menjadi zigomorfik, (h) kuntum bunga menjadi inflorensencia (perbungaan), (i) serbuk sari monokolpat menjadi trikolpat. A.
Karakter Primitif Bunga dan Trakea (pembuluh Kayu) Susunan bagian-bagian bunga termasuk hemisiklis, karena tepal
tersusun dalam lingkaran sedangkan stamen dan pistil tersusun spiral. Berdasarkan morfologi bunga dan struktur trakea (pembuluh kayu), maka
64 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
cempaka merupakan tumbuhan yang relatif primitif. Ciri atau karakter yang mendukung adalah (1) jumlah bagian-bagian bunga tidak tentu, (2) jumlah stamen dan pistil banyak dan tersusun spiral, (3) tipe stamen laminar dan polen monokolpat, (4) ginesium spokarp dan ovarium superior, (5) komponen pembuluh kayu memiliki ujung runcing dengan penoktahan pembuluh kayu dan papan perforasi skalariform, (6) memiliki reseptakulum yang panjang. Karakter yang ini sesuai dengan Bold et al. (1987).
Keterangan : A = Tahap tiga stipula
(a) tepal
B = Tahap dua stipula C = Tahap satu stipula D = Tahap tanpa stipula
(b) psitil (c) stamen (d) stipula bagian dalam (e) stipula bagian tengah
(Sumber : Adnyana, 1998)
(f) stipula bagian luar
Gambar 1. Morfologi perkembangan bunga cempaka
B.
BEBERAPA JENIS KAYU CEMPAKA DI SULAWESI UTARA Di Sulawesi Utara terdapat 5 (lima) dari 12 (dua belas) genus
cempaka yang ada di dunia yaitu Elmerrillia, Magnolia,
Manglietia,
Talauma dan Michelia. Cempaka di Sulawesi Utara dapat dijumpai pada hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan pada ketinggian 1000 m dpl. Beberapa jenis kayu cempaka yang terdapat di Sulawesi Utara yaitu :
65
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
1. Elmerrillia celebica Dandy. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Kehutanan Manado pada tahun 2009 di Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang terdapat jenis cempaka yang sudah sangat jarang dijumpai yaitu Elmerrillia celebica Dandy. Informasi yang berhasil dihimpun menurut masyarakat lokal, jenis cempaka ini biasanya disebut dengan nama Ta’as. Elmerrillia celebica juga ditemukan di kawasan hutan rakyat di daerah Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis cempaka ini memiliki ciri morfologi daun lebih kecil serta memiliki tipe pohon yang lebih lurus dan tinggi jika dibandingkan dengan jenis cempaka yang umum dibudidayakan masyarakat. Selain itu cempaka jenis ini memiliki ciri unik yang mudah dikenali yaitu memiliki warna daun kecoklatan. Secara umum ciri khas bentuk daun Elmerrillia celebica Dandy. adalah berbentuk lanset dengan permukaan daun berwarna hijau tua, permukaan daun muda berwarna hijau dengan bulu-bulu halus berwarna coklat yang tersebar merata. Belakang daun berbulu coklat halus, jika diamati dari kejauhan seperti memiliki daun yang berwarna kecoklatan. Letak antar daun saling bersilangan, bentuk ujung daunnya melancip, dasar daun membulat, dan pinggiran daun rata. Ciri morfologi lainnya adalah pepagan berwarna kuning dengan bau khas yang harum karena mengandung minyak atsiri. Buah berbentuk buni, dengan buah masak berwarna merah. Pohon cempaka jenis ini dapat tumbuh hingga mencapai 20 m dengan diameter 40-50 cm. Batang coklat bertotol putih, kulit batang berkelupas. Jenis ini tumbuh pada ketinggian 700 mdpl di Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang dan 600 mdpl di daerah Kecamatan Tareran. Penyebaran cempaka jenis ini di Sulawesi Utara meliputi Cagar Alam Gunung Ambang (Bolaang Mongondow) dan sebagian lokasi hutan rakyat di Tareran.
66 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
Bentuk Daun
Permukaan batang (kulit)
Gambar 1. Elmerrillia celebica Dandy.
2.
Elmerrillia ovalis (Miq.) Dandy. Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy., atau yang lebih dikenal oleh
masyarakat di Sulawesi Utara dengan nama “Wasian” merupakan salah satu jenis yang banyak diminati masyarakat sebagai bahan pembuatan rumah adat woloan. Cempaka jenis ini memiliki perawakan sedang sampai besar. Tinggi pohon sekitar 15-20 m, dengan diameter batang 20-50 cm. Permukaan batang pada tumbuhan muda (tingkat pancang dan tingkat tiang) mulus, berwarna hitam keabu-abuan dengan bercak-bercak putih yang hampir tersebar merata pada seluruh bagian permukaan batang. Daun tunggal, duduk daun bersilang, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, permukaan daun muda berbulu halus berwarna keperakan, permukaan daun muda licin, berwarna hijau, belakang daun berwarna keputihan seperti lapisan lilin (lignin), panjang tangkai daun 2-3 cm, panjang daun 21-42 cm, lebar daun 4,5-11 cm, tepi daun rata. Buah Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy., memiliki bentuk yang sangat mirip dengan jenis Elmerrillia celebica Dandy. yaitu berbentuk buni. Perbedaanya adalah ukuran buah cempaka jenis ini adalah cenderung labih panjang. Rata-rata panjang buahnya 5,4 – 7,3 cm dengan diameter sekitar 1,2 - 2 cm. Jumlah dalam
67
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
satu tangkai buah berkisar antara 50 – 80 biji. Elmerrilia ovalis tersebar luas di daerah Minahasa. Hasil pengamatan dilapangan menunjukan bahwa cempaka jenis ini melimpah di Desa Suluun, Kabupaten Minahasa Selatan dan sebagian di Wilayah Bolaang Mongondow.
Keterangan : (A) Permukaan daun; (B) Belakang daun; (C) Permukaan batang; (D) Bentuk Buah
Gambar 2. Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy
3.
Elmerrillia tsiampacca (L.) Dandy subsp. tsiampacca Cempaka jenis ini umumnya memiliki tinggi 20-30 m dengan
diameter, tinggi bebas cabang 4-6 m, tinggi tajuk 7-8 m, tidak bergetah, pepagan dalam berwarna coklat kekuningan, keras dan berpasir, batang tidak berbanir, silindris dan berlentisel, daun tunggal, letak daun selangseling, permukaan daun hijau tua, licin mengkilap, daun muda hijau kecoklatan, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, panjang daun 7-25 cm, lebar daun 5-7 cm, panjang tangkai daun 2-3 cm.
68 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
Buah bulat telur, permukaan buah bersisik, ukuran buah 3x5 cm, biji hitam dilindungi oleh kulit aril berwarna oranye kemerahan. Musim berbuah pada bulan Nopember. Jenis ini tumbuh pada ketinggian 600-700 m dpl di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang. Penyebarannya di Sulawesi Utara : CA. Gunung Ambang (Bolaang Mongondow) Permukaan batang
Daun
Buah
Gambar 3. Elmerrillia tsiampacca (L.) Dandy subsp. tsiampacca
4.
Magnolia elegans (Blume.) H.Keng Magnolia elegans (Blume.) H.Keng., yang juga memiliki nama
sinonim Aromadendron elegans Blume., Manglietia oortii Korth., Talauma elegans (Blume.) Miq., biasa dikenal masyarakat dengan nama lokal cempaka. Kayu jenis ini merupakan jenis yang juga banyak diminati sebagai bahan pembuatan rumah adat woloan. Kayunya termasuk kelas kuat II dengan kelas awet IV. Pohon-pohon dari jenis ini pada umumnya memiliki tinggi sekitar 20-25 m, dengan bebas cabang 5-6 m, tinggi tajuk 4-5 m, dengan diameter 30-35 cm. Ciri khas dari jenis ini yaitu bergetah bening kekuningan, agak lengket, pepagan keras berwarna coklat tua kemerahan, pepagan dalam berwarna kuning, tekstur batang silindris, kulit batang berlekah, bentuk tajuk bulat, daun tunggal berstipula, letak daun bersilangan, permukaan daun licin, belakang daun licin mengkilap, bentuk dasar daun melancip, tepi daun rata, pangkal daun meruncing, kadangkadang membulat, ujung daun meruncing, bunga keluar dari ketiak daun, berwarna putih kekuningan. Musim berbunga pada bulan Nopember dan musim berbuah pada bulan Desember-Januari. Cempaka jenis ini tumbuh
69
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
pada ketinggian 600 mdpl di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang. Penyebaran cempaka jenis ini di Sulawesi Utara meliputi CA. Tangkoko (Bitung); Gunung Klabat, Talawaan, Sawangan, (Minahasa Utara); Rumengkor, Tombasian, Tandengan, Kombi, Remboken, Kawangkoan (Minahasa); Rurukan, Tombulu, Gunung Masarang, Kakaskasen, Tinoor (Tomohon);
Amurang,
Tumpaan,
Motoling,
Tanawangko,
Gunung
Lolombulan (Minahasa Selatan); Tombatu (Minahasa Tenggara); Gunung Ambang (Bolaang Mongondow). Magnolia merupakan salah satu genus yang besar dengan jumlah sekitar 210 jenis. Penyebaran genus Magnolia meliputi Amerika Utara, Amerika Tengah, India Barat, Asia Tenggara dan Asia Timur serta beberapa jenis dapat ditemukan di Amerika Selatan. Genus Magnolia banyak ditemukan sebagai tanaman ornamental di beberapa negara Eropa, Amerika Utara, Australia dan New Zealand.
Daun dan bunga
Permukaan batang
Buah
Biji
Gambar 4. Magnolia elegans (Blume.) H.Keng.
70 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
5. Magnolia candollei (Blume) H.Keng Cempaka yang juga memiliki nama sinonim Magnolia liliifera (L.) Baill. var. liliifera ini umumnya memiliki perawakan sedang hingga besar, dengan tinggi dapat mencapai 5-12 m dengan diameter batang 15-20 cm. Batang mulus, berlentisel, coklat kehitaman, bercorak putih. Daun tunggal, duduk daun selang-seling, panjang daun 29 cm, lebar daun 9,5 cm dan panjang tangkai daun 1-2 cm, permukaan daun licin, mengkilap, pangkal daun meruncing, ujung daun meruncing, tepi daun rata, tulang daun timbul pada belakang daun. Buah terdapat pada ujung tangkai, buah tunggal, panjang tangkai buah 1 cm, permukaan buah berduri tidak tajam, berbentuk seperti cakar burung elang, panjang duri 2-3 cm, panjang buah 8-9 cm, berbentuk jantung, berdiameter 6,5-7 cm. Pepagan dalam kuning, tidak bergetah, memiliki bau khas yang harum. Musim berbuah pada bulan Juli. Cempaka jenis ini tumbuh pada ketinggian 500-800 m dpl di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Penyebarannya diketahui berada di Kawasan India utara Bagian Timur, Kepulauan Andaman, Kamboja, Thailand sampai ke Malaysia. Di Indonesia jenis cempaka ini terdapat di daerah Kalimantan dan Sulawesi.
Daun dan bunga
Buah
Permukaan batang
Biji Gambar 5. Magnolia candollei (Blume) H.Keng
71
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
Salah satu jenis cempaka yang dapat ditemukan pada hutan-hutan di Pegunungan Jawa sampai pada ketinggian 1800 m dpl yaitu Magnolia candollei. Penyebaran alami cempaka jenis ini meliputi India Utara, Kepulauan Andaman, Kamboja, Thailand dan Malesia. (Andez H. Rozak). 6. Michelia champaca L. Marga Michelia memiliki sekitar 30 spesies, bahkan disebutkan terdiri dari 50 spesies dalam pustaka lainnya, dengan pohon yang selalu hijau (evergreen trees) yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara (Anonim, 2010). Beberapa pustaka menyebutkan bahwa penyebaran M. champaca meliputi India, Myanmar, Cina, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Indoensia (Sosef, et al.,1998; Clifford, 2010). Penyebarannya di Indonesia meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Kepulauan Sunda Kecil (Sosef, et al.,1998; Buharman et al.,2002). Di Sumatera Selatan cempaka jenis ini merupakan jenis pohon penghasil kayu penting yang bernilai ekonomis (Lukman, 2011). M. champaca merupakan jenis pohon yang berukuran sedang sampai besar dengan tinggi hingga 50 m, batang lurus, silindris dengan diameter hingga 200 cm, kulit batang halus berwarna putih kelabu dengan tajuk agak jarang dan melebar. Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dengan penyerbukan dilakukan oleh kumbang dan serangga lainnya (Buharman et.al., 2002; Cliford dan Kobayashi, 2010). Buah masak berwarna merah. Percabangan melingkar, daun tunggal, bentuk dasar daun elips, duduk daun bersilangan, percabangan tunas baru muncul dari ketiak daun, permukaan daun muda berbulu, daun tua tidak berbulu. Daun muda berbulu halus sampai pada tangkai daun, pangkal daun meruncing, ujung daun runcing (acute), tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Bunga soliter dan aksiler. Perigonium berwarna kuning tersusun dari 12-17 tepal yang terpisah satu sama lainnya. Andresium terdiri dari 47-53 stamen yang tersusun spiral pada bagian basal sumbu bunga. Stamen bertipe lamear dengan antera melekat pada bagian adaksial dengan filament yang tidak tampak jelas. Serbuk sari monokolpat. Ginesium apokarp yang terdiri dari 40-51 pistil, setiap pistil merupakan unikarkel dan unilokularis. Plasentasi marginal dan
72 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
ovarium superior. Pistil tersusun spiral pada ginofor. Gambar bagian-bagian bunga M. champaca ditampilkan pada gambar 6.
Keterangan : (a) Kuncup bunga (b) Penampang longitudinal pistil (c) Stamen bagian adaxial (d) Perigonium dan stamen telah gugur (e) Bunga, sebagian tepal dilepas (St)=stipula (Ps)=Pistil sederhana (apokarp) (Bs)=Berkas stamen (Bt)=Berkas tepal
(Sumber : Adnyana, 1998)
Gambar 6. Bagian-bagian bunga cempaka (Michelia champaca L.)
Secara ekologis M. champaca tumbuh tersebar di hutan hujan dataran rendah hingga pegunungan sampai ketinggian 2.100 mdpl, dengan suhu maksimum 35-400C dan suhu minimum 3-100C (Sosef et.al., 1998). M. champaca memiliki beberapa nama daerah di Indonesia seperti cempaka kuning, cempaka koneng, campaga, jeumpa, kepaka, sampakak, bambang atau medang bambang (Indriani, 2010; Lukman, 211). Cempaka jenis ini tumbuh pada ketinggian 921 mdpl di kawasan wisata Watu Pinabetengan, Kawangkoan. Penyebarannya di Sulawesi Utara : meliputi Manado; Tomohon dan Kawangkoan (Minahasa).
73
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
Keterangan : (A) Bentuk daun (b) Permukaan batang (c) Bunga
(A) Bentuk daun
Gambar 7. Michelia champaca L.
(B) Bentuk permukaan batang;
(C) Bentuk bunga Berdasarkan uraian jenis Cempaka yang ditemukan tersebut, hasil rekapitulasi ciri morfologi masing-masing jenis dapat dilihat pada tabel 1.
74 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka….. Julianus Kinho dan Arif Irawan
Tabel 1. Perbandingan karakter morfologi jenis-jenis cempaka yang ditemukan di Sulawesi Utara Jenis Cempaka Karakter Morfologi
Elmerrillia
Elmerrilia
Elmerrillia
Magnolia
Magnolia
celebica
ovalis (Miq.)
tsiampacca
elegans
candollei (Blume)
Dandy.
Dandy.
(L.) Dandy.
(Blume.) H.Keng
H.Keng
Michelia champaca L.
Batang coklat
Batang
Batang tidak
Batang silindris,
Batang mulus,
Batang lurus,
bertotol putih,
berwarna
bergetah,
kulit batang
berlentisel,
silindris dengan
kulit batang
hitam keabu-
pepagan
berlekah,
berwarna coklat
diameter hingga 200
terkelupas
abuan dengan
dalam
pepagan keras
kehitaman dengan
cm, kulit batang
bercak-bercak
berwarna
berwarna coklat
corak putih
halus berwarna
putih yang
coklat
tua kemerahan
tersebar
kekuningan,
merata
tidak
Bentuk Batang
putih kelabu
berbanir, silindris dan berlentisel Daun
Berbentuk
Pangkal dan
Pangkal dan
Permukaan
Permukaan daun
Permukaan daun
lansat,
ujung daun
ujung daun
daun licin,
licin, mengkilap,
muda berbulu, daun
permukaan
meruncing,
meruncing,
belakang daun
pangkal daun
tua tidak berbulu. 75
berwarna hijau
permukaan
tepi daun
licin mengkilap,
meruncing, ujung
Daun muda berbulu
tua, belakang
daun muda
rata,
bentuk dasar
daun meruncing,
halus sampai pada
daun berbulu
berbulu halus
permukaan
daun melancip,
tulang daun
tangkai daun,
coklat
halus,
berwarna
daun hijau
tepi daun rata,
timbul pada
pangkal daun
ujung
daun
keperakan
tua, licin
pangkal daun
belakang daun
meruncing, ujung
lancip,
dasar
mengkilap
meruncing
daun runcing
membulat,
(acute), tepi daun
dan pinggiran
rata, pertulangan
rata
daun menyirip.
Berbentuk
Berbentuk
Berbentuk
Bebentuk bulat
Berbentuk bulat,
Buah soliter dan
buni
buni
bulat telur,
berwarna hijau
permukaan buah
aksiler. Buah masak
pemukaan
kecoklatan
berduri tidak
Buah
buah
tajam, berbentuk
bersisik.
seperti cakar burung elang
76 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011
Studi Keragaman Jenis Cempaka……. Julianus Kinho dan Arif Irawan
IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil studi keragaman jenis cempaka di Sulawesi Utara berdasarkan karakteristik morfologinya, diketahui terdapat 6 (enam) jenis cempaka yang berasal dari 3 (tiga) genus yaitu Elmerrillia, Magnolia, dan Michelia. Jenis-jenis tersebut adalah Elmerrillia celebica Dandy., Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy., Elmerrillia tsiampacca (L.) Dandy., Magnolia elegans (Blume.) H.Keng, Magnolia candollei (Blume) H.Keng dan Michelia champaca L. DAFTAR PUSTAKA Adnyana, P.B. 1998. Studi Tentang Morfologi Perkembangan Bunga dan Struktur Kayu Cempaka (Michelia champaca L.) Adam J.H. and Abdul Manap M., 2002. A Preliminary Study on the Diversity of Magnoliaceae from Mt. Kinabalu Area in Sabah, Malaysia. Proceedings of the Regional Symposium on Environment and Natural Resources 0-11 th April 2002, Hotel Renaissance Kuala Lumpur, Malaysia. Vol 1: 445-449 Anonim, 2010. Michelia champaca. http://www.worldagroforestry.org/treedb2/AFTPDES/Michelia_cha mpaca.pdf. Diakses 27 Januari 2012. Clifford,P. Dan K. Kobayashi. 2010. Non-invasive Landscape Plants with Fragrant Flowers. Ornamental and Flowers. Feb. 2010 OF-46. College of Tropical Agriculture and Human Resources. University of Hawai’i. Manoa. Cronguist, A.1981. An Integrated System of Clasification of Flowering Plant. New York : Columbia Univ. Press Indriani, D.V. 2010. Michelia champaca. http:/www.toiusd.multiply.com/journal/item/167/Michelia_champ aca. Diakses 27 Januari 2012.
77
Langi,Y.A.R. 2007. Model Penduga Biomassa Dan Karbon Pada Tegakan Hutan Rakyat Cempaka (Elmerrillia ovalis) dan Wasian (Elmerrrillia celebica) di Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Thesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Lemmens,R.H.M.J.,Soerianegara,I., and Wong,W.C. (Editors). 1995. Plant resources of south East Asia No.5 (2). Timber Trees: Minor Commercial Timber. Prossea Foundation, Bogor, Indonesia. Loveless, A.R. 1983. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis 2. Terjemahan. Jakarta : Gramedia. Lukman, A.H. 2011. Sebaran, Potensi dan Penggelolaan Michelia champaca L. Prosiding Lokakarya Nasional Status Konservasi dan Formulasi Strategi Konservasi Jenis-Jenis Pohon Yang Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Michelia). Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Badan Litbang Kehutanan Bekerjasama dengan ITTO. CV. Biografika Bogor Meijer, W. 1968. Botanical Bulletin Herbarium, Forest Department, Sandakan, Sabah,East Malaysia No. 11: 2-19. Nooteboom, H.P. 1985. Notes on the Magnoliaceae with a revision of Pachylarnax and Elmerrillia and the Malesian species of Manglietia and Michelia. Blumea 31: 65-121. Nooteboom, H.P. 1987. Notes on the Magnoliaceae II. Revision of Magnolia section Maingola (Malesian species) Aromadendron and Blumiana. Blumea 32: 343-382. Sosef, M.S.M, L.T Hong dan S. Prawirohatmodjo. 1998. Plant Resources of South-East Asia. No. 5 (3). Timber trees: Lesser-known timbers. Backhuys Publisher. Leiden. Tjitrosoepomo,G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
78 | Ekspose Hasil Litbang BPK Manado Tahun 2011