STUDI ANALISIS DASAR PENOLAKAN MAJELIS HAKIM DALAM PERKARA ITSBAT NIKAH DAN GUGAT CERAI PADA PERKARA No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg DI PENGADILAN AGAMA MALANG
SKRIPSI
Oleh: MAHMUD IBRAHIM JARULLAH NIM 10210073
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014
STUDI ANALISIS DASAR PENOLAKAN MAJELIS HAKIM DALAM PERKARA ITSBAT NIKAH DAN GUGAT CERAI PADA PERKARA No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg DI PENGADILAN AGAMA MALANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I.)
Oleh : MAHMUD IBRAHIM JARULLAH NIM 10210073
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah, Dengan Kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, penulis menyatakan bahwa proposal dengan judul: STUDI ANALISIS DASAR PENOLAKAN MAJELIS HAKIM DALAM PERKARA ITSBAT NIKAH DAN GUGAT CERAI PADA PERKARA No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg DI PENGADILAN AGAMA MALANG Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik orang lain, kecuali yang disebutkan referensinya secara benar. Apabila dikemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal demi hukum.
Malang, 28 Maret 2014 Penulis,
Mahmud Ibrahim Jarullah NIM 10210073
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Mahmud Ibrahim jarullah NIM 10210073 Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:
STUDI ANALISIS DASAR PENOLAKAN MAJELIS HAKIM DALAM PERKARA ITSBAT NIKAH DAN GUGAT CERAI PADA PERKARA No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg DI PENGADILAN AGAMA MALANG
Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syaratsyarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 28 Maret 2014 Dosen pembimbing,
Mengetahui, Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah
Ahmad Izzuddin, M.H.I. NIP 19791012 2008011010
Dr. Sudirman, M.A.
NIP 19770822 2005011001
iii
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARIAH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas Nomor : 157/ BAN-PT/Ak-XVI/S1/VII/2013
Jl. Gajayana 50, Malang 65144, Telp (0341) 558881, Faks. (0341) 572533 Webesite: www.uin-malang.ac.id E-mail:
[email protected]
BUKTI KONSULTASI Nama NIM Jurusan Dosen Pembimbing Judul Skripsi
: Mahmud Ibrahim Jarullah : 10210073 : Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah : Ahmad Izzuddin, M.H.I. : Studi Analisis Dasar Penolakan Majelis Hakim Dalam Perkara Itsbat Nikah dan Gugat Cerai Pada Perkara No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg Di Pengadilan Agama Malang
1
Hari/tanggal Sabtu, 19 Oktober 2014
Materi Konsultasi Acc Proposal Skripsi
2
Jum‟at, 22 November 2013
Seminar Proposal
3
Senin, 3 Maret 2014
Pengajuan Bab I dan II
4
Kamis, 6 Maret 2014
Revisi Bab I dan II
Senin, 10 Maret 2014
Pengajuan Bab III, IV dan Abstrak Revisi Bab III, IV dan Abstrak Acc Keseluruhan
No
5 6 7
Senin, 17 Maret 2014 Jum‟at, 28 Maret 2014
Paraf
Malang, 28 Maret 2014 Mengetahui, a.n. Dekan Ketua Jurusan Al-Ahwal Al Syakhshiyyah,
Dr. Sudirman, M.A. NIP 19770822 2005011001
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji Skripsi saudara Mahmud Ibrahim Jarullah, NIM 10210073, mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul: STUDI ANALISIS DASAR PENOLAKAN MAJELIS HAKIM DALAM PERKARA ITSBAT NIKAH DAN GUGAT CERAI PADA PERKARA No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg DI PENGADILAN AGAMA MALANG Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (Sangat Memuaskan) Dengan penguji:
1. Dr. Zaenul Mahmudi, M.A. NIP 197306031999031001
(
2. Ahmad Izzuddin, M.H.I. NIP 197910122008011010
(
3. Dr. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. NIP 196809062000031001
(
) Ketua
) Sekretaris
) Penguji Utama
Malang, 28 April 2014 Dekan,
Dr. H. Roibin, M.H.I. NIP 196812181999031002
v
MOTTO
)58:(النساء
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji syukur ku panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan segala rahmat, taufik, dan hidayahnya. Sholawat serta salam tak lupa dihaturakan ke pada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah memberikan penerangan kepada umatnya. Aku persembahkan karya tulis ilmiah ini kepada: 1. Ayah dan Ibunda tercinta (Munirul Ikhwan dan ibuku tercinta Hj. Tsaniyah Susilawati (almh) dan ibunda Siti Rufi’ah) Atas segala pengorbanan, kasih sayang dan dukungan serta do’a tulus yang tiada henti dan takkan pernah padam sepanjang masa akan terukir indah dalam relung hati yang paling dalam. 2. Teman-temanku senasib dan seperjuangan dulu di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang LH-04, terima kasih atas semua kebaikannya dan juga teman-teman Kompleks Ibnu Sina No.22 dan lainya atas semangat dan kebaikan yang kalian berikan. 3. Terima kasih pada teman-teman Musyrif Ibnu Sina tahun 2011/2012 atas kebaikan kalian semua dalam senasib dan seperjuangan. Dan terima kasih pada teman-teman angkatan 2010 AS atas dukungan dan semngatnya. 4. Terima kasih pada teman-teman ICP, DEMA AS, PMII, MCW atas segala ilmunya, semangatnya, dan nasehatnya yang telah memberikan ilmunya dan aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk semuanya. 5. Halimah Fikriyah billah adikku tercinta yang memberi semangat dan dukungan kepada kakaknya. 6. Dan Imroatun Chalimatus Sa’diyah tersayang atas segala motivasi dan semangat serta do’a yang tulus.
vii
PRAKATA
Alhamd li Allahi Rabb al-‘Alamin, la Hawl wala Quwwat illa bi Allah al‘Aliyy a’-Adhim, dengan rahmat-Mu serta hidayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul “Studi Analisis Dasar Penolakan Majelis Hakim Dalam Perkara Itsbat Nikah Dan Gugat Cerai Pada Perkara No.263/Pdt.G/2013/Pa.Mlg Di Pengadilan Agama Malang” dapat diselesaikan dengan curahan kasih sayingNya, kedamaian dan ketenangan jiwa. Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda kita yakni Nabi Muhammad saw yang telah mengajarkan kita tentang dari alam kegelapan menuju alam terang benderang di dalam kehidupan ini. Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan mendapat syafaat dari beliau di hati akhir kelak. Amin… Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tiada batas kepada: 1. Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Dr. H. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Dr. Sudirman, M.A., selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal AlSyakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 4. Ahmad Izzuddin, M.H.I., selaku dosen pembimbing penulis. Syukron katsir penulis haturkan atas waktu yang telah beliau limpahkan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Malang yang telah menyampaikan, pengajaran, mendidik, membimbing,
viii
serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah swt telah memberikan pahala-Nya yang sepadan kepada beliau. 6. Ayahanda dan ibunda tercinta, saudara-saudaraku tersayang, atas Do‟a, perhatian serta kasih sayang tulus yang selama ini menyertai setiap langkahku dan memberikan dukungan kepada penulis baik moral maupun material sehingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Segenap Hakim Pengadilan Agama Malang yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya. 8. Teman-teman ICP AS 2010 atas do‟a dan dukungannya. Saudarasaudara satu kontrakan Jalan Simpang Gajayana No. 73 yang telah membantu secara moral dan material sehingga terselesaikannya skripsi ini. 9. Imroatun Chalimatus Sa‟diyah yang telah memberikan semangat dan bantuannya dalam penulisan skripsi ini. Semoga apa yang telah saya peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini, bias bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya bagi saya sendiri. Disisni penulis sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan dosa, menyadari bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Malang, 28 Maret 2014 Penulis,
Mahmud Ibrahim Jarullah NIM 10210073
ix
TRANSLITERASI
A. Umum Transliterasi
adalah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan
Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahsa Arab ke dalam bahasa Indonesia. B. Konsonan
= اtidak dilambangkan
ض
= dl
=بb
ط
= th
= تt
ظ
= dh
= ثtsa
ع
= „ (koma menghadap keatas)
= جj
غ
= gh
= حh
ف
= f
= خkh
ق
= q
= دd
ك
= k
= ذdz
ل
= l
= رr
م
= m
= زz
ن
= n
=سs
و
= w
= شsy
ه
= h
= صsh
ي
= y
x
Hamzah ( )ءyang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di atas (‟), berbalik dengan koma („) untuk pengganti lambing “”ع. C. Vokal, Panjang dan Diftong Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut : Vokal (a) panjang = â
misalnya
قال
menjadi
qâla
Vokal (i) panjang =
î
misalnya
قيل
menjadi
qîla
Vokal (u) panjang = û
misalnya
دون
menjadi
dûna
Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut : Diftong (aw) =
و
misalnya
قول
menjadi
qawlun
Diftong (ay)
ي
misalnya
خير
menjadi
khayrun
=
xi
D. Ta’marbûthah ()ة Ta’marbûthah ()ة
ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah
kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya انشسبنخ نهًذسسخmenjadi alrisalat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya ًف سؽًخ هللاmenjadi fi rahmatillâh.
E. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah Kata sandang berupa “al” ( )الditulis dengan huruf kecil, kecuali terletask di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalalâh yang berada di tengahtengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihalangkan. Perhatikan contohcontoh berikut ini : 1.
Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ........
2.
Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ..........
3.
Masyâ’ Allah kânâ wa mâlam yasyâ lam yakun
4.
Billâh ‘azza wa jalla
xii
F. Nama dan Kata Arab Terindonesiakan Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Aran yang sudah terindonesiakan, tidak perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut : “... Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI keempat, dan Amin Rais, mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan untuk menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi Indonesia, dengan salah satu caranya melalui pengintensifan salat di berbagai kantor pemerintahan, namun ....” Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata “salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan, untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-RahmÂn Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan bukan ditulis dengan “shalât”.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii BUKTI KONSULTASI ............................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v MOTTO ........................................................................................................vi PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii PRAKATA ................................................................................................ viii TRANSLITERASI ....................................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv ABSTRAK ................................................................................................. xvi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................8 D. Manfaat Penelitian ...................................................................8 E. Definisi Operasional ................................................................ 9 F. Metode Penelitian ....................................................................9 G. Penelitian Terdahulu .............................................................. 12 H. Sistematika Pembahasan ........................................................ 14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Itsbat Nikah ................................... 15 1. Pengertian Itsbat Nikah ....................................................... 15 2. Syarat Itsbat Nikah ............................................................. 17
xiv
3. Dasar Hukum Itsbat Nikah .................................................. 19 4. Nikah Bawah Tangan dan Permasalahannya ....................... 21 B. Putusan Hakim ...................................................................... 26 1. Pengertian Putusan Hakim ................................................. 26 2. Macam-macam Putusan Hakim .......................................... 28 C. Dasar Penggabungan Perkara Itsbat Nikah dan Cerai Gugat .. 29 1. Konsepsi Penggabungan Perkara Perdata ............................ 29 2. Penggabungan Perkara Voluntair dan Kontentius ............... 32 D. Konsep Maslahah dan Kedudukan dalam Hukum Islam ......... 34 1. Konsep Maslahah dalam Ushul Fiqh .................................. 34 2. Syarat Maslahah Sebagai Hujjah ....................................... 35 BAB III
ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN PUTUSAN ITSBAT NIKAH A. Data Putusan Hakim ............................................................. 36 B. Analisis Putusan Hakim dalam Perspektif Hukum Positif di Indonesia .............................................................................. 42 1.
Putusan Hakim Pengadilan Agama .................................... 42
a. Hirarki dalam Perundangan ................................................ 43 b. Kekuatan dan Kelemahan Putusan ...................................... 47 2.
Analisis Putusan Hakim dalam Perspektif Maslahah ........... 53
a. Dampak Putusan Hakim Terhadap Keluarga ...................... 53 b. Dampak Putusan Hakim dalam Perspektif Maslahah........... 63 BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 69 B. Saran .................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 72 RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 77
xv
ABSTRAK Mahmud Ibrahim Jarullah, NIM 10210073, 2014. STUDI ANALISIS DASAR PENOLAKAN MAJELIS HAKIM DALAM PERKARA ITSBAT NIKAH DAN GUGAT CERAI PADA PERKARA No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg DI PENGADILAN AGAMA MALANG. Skripsi. Jurusan Al-Ahwal AlSyakhsiyyah, Fakultas Syari‟ah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing : Ahmad Izzuddin, M.H.I. Kata Kunci
: Penolakan Hakim, Itsbat Nikah, Maslahah
Itsbat Nikah adalah proses penetapan pernikahan antara suami dan istri yang pernikahannya secara siri. Dasar pelaksanaan itsbat nikah dijelaskan dalam Pasal 7 ayat (1), (2), (3), dan (4) Kompilasi Hukum Islam. Perkara itsbat nikah bisa di ajukan secara voluntair (permohonan) dan secara kontentius (gugatan). Perkara itsbat nikah yang voluntair dikumulasikan dengan perkara perceraian yang kontentius, diperbolehkan berdasarkan Pasal 7 ayat 3 (a) KHI dalam Hukum Acara Peradilan Agama. Dalam penelitian ini penulis akan membahas: 1) Apa kekuatan dan kelemahan putusan Hakim terhadap putusan itsbat nikah dan perceraian No. 263/Pdt.G/2013/PA.Mlg di Pengadilan Agama Malang, 2) Tinjauan dampak putusan hakim dalam perspektif maslahah. Penelitian ini menggunakan penelitian normatif, penelitiannya dengan deskriptif analitis, kemudian pengumpulan data dengan sistem dokumentasi untuk mendalami bahan yang diperoleh dan diklasifikasikan menurut sumber dan hirarkinya dan dikaji secara komprehensif. Hasil penelitian yaitu dasar kekuatan pertimbangan Hakim dalam memberikan putusan itsbat nikah diantaranya yaitu: 1) Legal standing (kedudukan hukum) penggugat mengajukan itsbat nikah dan gugatan cerai, 2) Posita (fakta kejadian dan fakta hukum), 3) Keterangan saksi dan bukti di persidangan, 4) Alasan mengajukan itsbat nikah. Kelemahan putusan pengadilan yakni putusannya terkesan kaku, tidak mencantumkan dalil hukum islam, dan pandangan ulama‟. Adapun dampak dari putusan Hakim dalam perspektif maslahah yakni dalam putusannya menolak itsbat nikah. Karena dalam maqasid syari’ah tentang hifdz al din bahwa nikahnya tidak memenuhi syarat dan rukun demi menjaga agama Islam sendiri dan menghindarkan dari mafsadah yang timbul jika dikabulkan karena bertentangan dengan ajaran Islam tentang perkawinan. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa Hakim menolak (NO/Niet Onvankelijk Verklaart) permohonan itsbat nikahnya dan gugatan cerainya harus di tolak juga. Dalam pemeriksaan, bukti-bukti surat tidak sesuai dan bukti saksi tidak menguatkan atas alasan Penggugat. Diketahui bahwa Penggugat menikah secara siri dan nikahnya tidak memenuhi syarat dan rukun nikah, yakni tidak adanya wali yang sah, dan saksinya kurang. Bahwa putusan penolakan Hakim ini sesuai dengan bukti yang di temukan di persidangan. xvi
ABSTRACT
Mahmud Ibrahim Jarullah, NIM 10210073, 2014. ANALYSIS STUDY OF COUNCIL OF JUDGES’ REJECTION IN THE CASE ITSBAT NIKAH AND DIVORCE No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlg CASE IN RELIGIOUS COURT OF MALANG. Thesis. Al-Ahwal Al Syakhshiyyah Department, Syariah Faculty, The State Islamic University Maulana Malik Ibrahim of Malang. Supervisior: Ahmad Izzuddin, M.H.I. Key Words: Judge rejection, Itsbat nikah, Maslahah Itsbat nikah is the process of defining unregistered marriage. Basic implementation itsbat nikah described in Article 7 (1), (2), (3), and (4) Compilation of Islamic Law (KHI). Itsbat nikah case can propose as voluntair and contentius. Itsbat nikah case (voluntair) cumulation with divorce (contentius) in article 7, verse 3 (a) KHI in the Religious Court Proceedings. The authors will discuss in this study: 1) What are the strengths and weaknesses of Judge's decision on itsbat nikah and divorce judgment No. 263/Pdt.G/2013/PA.Mlg in the Malang Religious Court, 2) Review the impact of the judges decision in maslahah perspective. This research method is using normative research with case approach. While the techniques of data collection is documentation system and the researcher search the material source in the form of a copy document of the judgment, facts, and notes. And classified according to the source and hierarchy and studied comprehensively. The results of the research that is the basis of the power of judge consideration in giving judgment to itsbat nikah verdict, among which are: 1) Legal standing to plaintiffs are pursuing itsbat nikah and divorce, 2) Posita (facts events and legal facts), 3) Statements of witnesses and evidence in court, 4) The reasons propose itsbat nikah. The weakness of court decisions that the verdict seems rigid, it doesn‟t include the arguments of Islamic law and scholars view. The impact of the decision of the Judge in perspective in maslahah, it is decision rejecting itsbat nikah. Because of the maqasid shari'ah on hifdz al din that her marriage didn‟t qualify and the pillars of marriage in order to maintain the Islamic religion and avoid from mafsadah that arise if granted because it contradicts with Islamic teachings about marriage. The results of this study that the judge rejected (NO / Niet Onvankelijk Verklaart) for itsbat nikah request and divorce lawsuit rejected too. The documentary evidence are not accordance and the evidence of witnesses don‟t corroborate with plaintiff reasons in the examination by the judges. Plaintiff had been unregistered marriage and her marriage didn‟t qualify and pillars of marriage, that there are not legal guardian, and less of witnesses. The decision of judges rejection has found according to the evidence at trial.
xvii
ملخص البحث يؾًىد إثشاهُى عشهللا .2014 ،10210073 ،دراسة التحليل رفض جمعية القاضي في حالة إثبات النكاح و الطالق No.263/Pdt.G/2013/PA.Mlgفي المحكمة الذينية ماالنج .شعجخ األؽىال انشخصُخ كهُخ انششَعخ .عبيعخ يىالَب يبنك إثشاهُى اإلساليُخ انؾكىيُخ ،يبالَظ. انًششف :أؽًذ ِع ُزانذٍَِّ انًبعسزُش انكهًخ انشئسُخ :سفط انمبظٍ ،إصجبد انُكبػ ،انًصهؾخ إصجبد انُكبػ هى عًهُخ رؾذَذ انزواط ثٍُ انزوط وانزوعخ انزٍ انزواعهب غُش انًسغهخ .األسبسُخ انزُفُزَخ إصجبد انُكبػ انًجُُخ فٍ انًبدح ،)3( ،)2( ،)1( 7و ( )4يغًىعخ ) (voluntairوانذعىي انششَعخ اإلساليُخ .انؾبنخ إصجبد انُكبػ ًَكٍ أٌ أَزمذو ثعشَعخ ( .)kontentiusانؾبنخ إصجبد انُكبػ (عشَعخ )voluntair /ظى يع ؽبالد انطالق (انذعىي ،)kontentius/انًسًىػ ثهب ثًىعت انًبدح ،7انفمشح ( 3أ) يغًىعخ انششَعخ اإلساليُخ فٍ اإلعشاءاد انمبَىَُخ انًؾكًخ انذَُُخ .فٍ هزِ انذساسخ انجبؽش سُُبلش )1 ( :يب انمىح انمشاساد انمبظٍ و لشاساد انعُت عهً انؾبنخ إصجبد انُكبػ و انطالق فٍ انًؾكًخ انذَُُخ يبالَظ )2( ،اسزعشاض أصش ؽكى انمبظٍ فٍ يُظىس انًصهؾخ. رسزخذو هزِ انذساسخ ثذساسخ انًعُبسَخ ،يع انجؾش انىصفٍ انزؾهُهٍ ،صى يع عًع انجُبَبد ثىصبئك َظبو السزكشبف انًىاد انزٍ رى انؾصىل عهُهب ،ورصُف وفمب نًصذس وانزسهسم انهشيٍ ودسس شبيم. َزبئظ انجؾىس انزٍ هٍ أسبس انمىح انؾكى فٍ إعطبء انؾكى انمبظٍ فٍ إصجبد انُكبػ يُهب )1 ( :رمذَى انًذعٍ انًىلف انمبَىَُخ عهً إصجبد انُكبػ وانطالق( Posita )2 ( ،انىلبئع انمبَىَُخ انىلبئع واألؽذاس) )3 ،شبهذح انشهىد واألدنخ فٍ انًؾكًخ )4 ،انسجت َمذو إصجبد انُكبػ .أصش لشاس انمبظٍ فٍ وعهبد انُظش انًصهؾخ فٍ لشاسهب سفط إصجبد انُكبػ .ألٌ يمبصذانششَعخ عٍ ؽفع انذٍَ أٌ غُش يؤهم غُش ششعُخ ويُسغًخ يٍ أعم انؾفبظ اإلسالو و رغُت انًفسذح انُبشئخ إرا ًَُؼ يمبثم انزعبنُى اإلساليُخ عٍ انزواط. أيب ثبنُسجخ نُزبئظ هزِ انذساسخ أٌ انمبظٍ سفط انطهت إصجبد انُكبػ ودعىي انزطهُك َُجغٍ سفط كزنك .فٍ انفؾص ،واألدنخ انىصبئمُخ ،واألدنخ ال رزطبثك نى انشبهذ ال رضجذ األسجبة انًذعٍ أعالِ .فًٍ انًعشوف أٌ انًذعٍ رزوط سُشٌ وغُش ششعُخ انزواط غُش يؤهم ويزُبغى ،وهٍ عذو وعىد انىصٍ انمبَىٍَ ،وعذو وعىد شهىد .أٌ لشاس انمبظٍ سفط وفمب ألدنخ وعذد فٍ انًؾكًخ.
xviii