STUD1 PRODUKSI, PEMANFAATAN DAN PEMASARAI? SORTIMEN PENDEK KAYU BUNDAR JATI NON PENGHARA INDUSTKI PINIR DI KPH CEPU
Oleh ERWIN JUNIARTO E02497032
SURUSAN TEKkTOLOGIXUSIL HUTAN F-4KULTAS KEWTANAN INSTITUT PEKTANIAN BOGOR 2002
Erwin Juniarto (E02497032). Studi Produksi, Pemanfaatan d a n Pemasaran S o r t i ~ n e nPendek Kavu Industri Finir di KPH Cenu. " Bundar Jati Non Penphara " 1)i b:>wali bin~binganIr. Rachmats,jah Abidin, MM. Sumber daya hutan memiliki nilai ekonomis apabila telah dikeluarkan dari hutan. Kayu jati (Tectonn grandis Li~m.F.) sebagai salah satu suinber daya yang merupakan tanaman andalan PT Perhutani men~iliki harga jual yailg mahal dan prospek pernasaralumya cukup cerah. Kayu jati mempunyai nilai yang kl~ususdan arti tradisional
bagi orang Indonesia, sehingga dapat memberikan tingkat status
sosial terutama kepada peinilik barang yang terbuat dari kayu jati. tnendorong
Hal tersebut
tunbbuhlya industri-industri besar seperti industri veneer, plyuood,
pengusaha lneubel Qiurniture), dan industri kecil laimlya yang membutuhkan bahan baku sehingga perinintaan akan kayu jati jadi meningkat. Seiring dengan ha1 tersebut, PT Perhutani melakukan kegiatan pemanenail kayu jati dengall ~neilgikutitahapan-tahapan dan petunjuk teknis pelaksanaan yang berlaku dengan cara melakukan efisiensi dalam kegiatan penebangan dan pembagian batang sehingga diperoleh keuntungan yang optimal Meningkatnya pencurian kayu jati menyebabkan produktivitas kayu jati lnenurun sehingga pada keilyataa~ulyavolunle kayu yang di~ltanfaatkanper pohon lebi11 kecil dibandingkan dengan volume pohon berdiri. Oleh karena itu, pihak P/T/ Perhutani harus menekan volume limbah pemanenan kayu jati seminii~lalmungkin, dengan cara melakukan kegiatan peinanenan kayu yang tepat dan cermat serta dapat tnemanfaatkan batang dan cabaug kayu jati pang cacat seefisien mungkin dijadikail sortimen peildek kayu pertultangar, yang hasilnya dapat menguntungkar, bagi pihak Pelrhutani sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan pemanfaatan suil~ber daya hutan ber~ipa so~tiinen pendek kayu bundar jati dalam kegiatan peinallenan jati di PT Perhutani dengan cara mengetahui jenis, bentuk &ail besarnya
volume, nilai jual, ~ o l pemasaran a dan pemanfaatan serta produk yang dillasilkan dari sol-timenpendek kayu jati AI, AII, AIII non kayu penghara venir. Penelitian dilakukan di Blok
II, Petak 5075-c RPH Bulak, BKPH Nglebur,
KPH Cepu PT Perhutani Unit I Jawa Tengah dengan membuat petak contolt penelitian dengan luas 2,s ha. Dari 200 polton diambil 100 pohon contoh secara purposive dengan mengikuti kegiatan penebangan yang sedang berlangsung.
Dimensi yang diukur adalah keliling setinggi dada, diameter batanglcabang serta panjang sortimen pendek (40-100) cm dan gambar bentuknya. Data diolah dengan rata-rata hitung biasa dalam bentuk tabulasi dan dianalisa secara deskriptif. Dari kondisi tegakan awal yang terntasuk kedalant KU VIII dan Bonita 111 diperoleh rata-rata keliling setinggi dada sebesar 132,2 cm atau diameter sebesar 42,l cm dengan penyebaran data terbanyak pada interval kelas III (112,s-151,8). Ratarata diameter tersebut berbeda nyata dengan
diameter setinggi dada pote~tsial
berdasarkan tabel tegakan pada bonita III dengan KU VIII sebesar 35,s cm. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian tempat tumbuh yang cocok untuk tanaman jati di daerah tersebut. Hasil dari perhitungan dan pengkelasan volume pohon diperoleh 4 kelas volume pohon berdiri dan aktual dengan volume polton aktual rata-rata sebesar 1,21 m3 per pohon. Dari hasil uji beda nyata pada selang kepercayaan 95% diperoleh nilai tl,i,,,, sebesar -0,93 lebih kecil dari nilai t
tabel
1,96. Dengan demikian volunte pohon
aktual tidak berbeda nyata dengan volune tegakan rata-rata potensial berdasarkan tabel tegakan jenis jati sebesar 1,25 m3. Indeks tebang pohon sebesar 0,96 menunjukkan bahwa kegiatan pemanenan jati di blok tersebut efisien, karena ada kecendemngan besamya nilai volume produksi yang tidak berbeda secara signifikan dengan volume potensial, sehingga nilai indeks tebangnya sama denganl.
Walaupun ada beberapa pencuria11 pada
bagian ujung polton sebelun dilakukan penebangau, tetapi hantpir sentua batang dan cabang sampai dengan
diameter 10 cm dimanfaatkan untuk kayu pel-tukangan
sehingga limbah pemanenan yang berupa limball batang (teknis) sebagai akibat dari
pembuatan sortimen yang berkualitas di lapangan cukup sedikit. Hal ini jelas dapat meningkatkan volume produksi yang dicapai. Dari pembagian batang 100 pohon contoh diperoleh volume total produksi sorthnen pendek sebesar 17,19 m3 dengan rata-rata per pohon 0,17m3 atau sekitar 14,2 % dari volume total sortimen yang diproduksi. Panjang total sortimen pendek yang diproduksi adalah 476,4 m atau sekitar 27,6 % dari panjang total sortimen. Dari kegiatan pembagian batang tersebut ditemukan beberapa bentuk sortimen pendek.
Berdasarkan hasil pengelompokkan bentuk-bentuk sortimen pendek di
lapangan maka di~eroleh16 bentuk sortimen peudek yang diproduksi untuk baha11 baku industri kecil dan P K J Cepu. Bentuk yang paling banyak ditemukan adalah bentuk XVI dengan jurnlah 91 batang atau 15,7% dari total sortimen pendek (577 batang). Diameter rata-rata bentuk XVI tersebut adalah 16,9 cm, termasuk jenis A1 yang kebanyakan berasal dari batang bagian ujung dan cabang. Nilai jual total sortimen pendek dari 17,19 m3 sebesar Rp 15.648.891,- atau sebesar 5,7 % dari total nilai pohon yang ditebang. Harga jual dasar rata-rata dari produksi sortimen pendek tersebut adalah Rp 1.060.387,- atau sebesar 39,9% dengan harga jual dasar terkecil Rp 478.611,- untuk jenis sortimen A1 yang paling banyak digunakan oleh konsumen lokal (industri bubut kayu). Harga tersebut sesuai dengan daya beli masyarakat di sekitar KPH Cepu. Dalam kegiatan pemasaran di TPK Batokan dilakukan beberapa tahap kegitan yang salah satunya adalah penentuan mutu kayu (sortimen pendek) untuk inengetahui HJD-nya berdasarkan pada cacat dan kerusakan yang ada. Dari 577 sortimen peudek terdapat 209 batang (36,2%) dengan mutu T (mutu ketiga).
Sistem pemasaran
sortimen peudek yang berlaku di KPH Cepu adalah sistem lelang besar, lelang kecil, penjualan dengan perjanjian, dan sistem penjualan langsung. Dari data laporan bidang pemasaran untuk bulan Juli, sistem penjualan langsung lnencapai 1.726,4 1n3 atau 54.74 % dari total penjualan dengan pembeli urnunlnya berasal dari industri kecil bubut kayu sekitar KPH Cepu. Dalam penjualan langsung, umunmya industri kecil menlbeli bahan baku dari KPH lnelalui koperasi dengan jumlah yang beragain karena
adanya keterbatasan modal.
Industri kecil tersebut rata-rata per bulannya
menghabiskan bahan baku 3,84 m3. Pemanfaatan sortilnen pendek di wrilayah KPH Cepu terbagi ke dalanl dua industri, yaitu (1). industri kesil bubut kayu yang mengolah sortimen pendek jenis A1 dan A11 untuk dijadikan barang kerajinan tangan (handicraj?) seperti guci, tenlpat payung, telnpat buah, kursi, l a m p petromak, motor-motoran harley, la~npubelajar, jam jangkar, tenlpat aqua, asbak, pas bunga, dan barang kerajinan lainnya., dengan pemasaran produk masih lokal.
(2). P K J Cepu yang mengolah soltimen pendek
jenis AIII untuk dijadikan barang jadi dan setengah jadi sepe~tiparket block,
lanzinating parket, finishjloorilzg, pintu lmt, fai~cywood fil, meja, kursi, lemari lnlt dan barang lainnya, dengan pemasaran produk umulnnya untuk ekspor Produk-produk dari industri kecil dan PKJ memiliki harga jual yang cukup tinggi. Kenaikan nilai sortimen yang cukup besar, dari harga asal bahan baku sebesar 57,82 %, setelah sortimen tersebut berubah bentuknya menjadi barang jadi yang memiliki nilai keindahan dan corak yang dapat memikat para konsulnen baik lokal maupun dari luar negeri.
STUD1 PRODUKSI, PEMANFAATAN DAN PEMASARAN SORTIMEN PENDEK KAYU BUNDAR JATI N O N PENGHARA INDUSTRI FlNlR D l KPH CEPU
SKRIPSI Sebagai szlah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEHUTANAN Pada Fakultas Kehutanan lflst~tutPertanlan Bogor
OLEH ERWIN JUNIARTO E02497032
JURUSAN TEKNOLOGI HASlL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI
: STUD1
NAMA
: ERWIN JUNIARTO
NRP
: I302497032
PROGRAM STUDI
: TEKNOLOGI HASIL HUTAN
SUB PRGRAM
:
PRODUKSI, PEMANFAATAN DAN PEMASARAN SORTIMEN PENDEK KAYU BUNDAR JATI NON 1'ENGHARA INDUSTRI FINIR DI KPH CEPU.
PEMANENAN HASIL HUTAN
Ir. ~achmaisiahAbidin, MM. Tanggal : 2 2 - 1- ~ I J Z
Tanggal Lulus : 11 Januari 2002
RWAYAT HIDUP Penulis dilalurkan di Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 1978. Penulis ~nerupakananak pertaina dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Solihin Herdiana Saputra dan Ibu Enin Sunlami. Penulis masuk pendidikail dasar pada tahuil 1985 di Sekolah Dasar Negeri Cilcancra I dan lulus pada tal~un 1991. Keuludian inelailjutkan ke sekolah inenengah pertaula di SMP Negeri I Cikalong dan lulus pada tahun 1994. Selai~jutnyanlasuk ke Sekolah Menengall Umum Negeii 3 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 1997. Penulis diteriina menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 1997 pada Jumsan Teknologi Ilasil Hutan, Fakultas Kehutanan. Pada tahw 1999 penuiis diteriina di sub program studi Peinanena~lHasil Hutan. Kegiatan praktek yang pernah dilakukan sela~nakuliah yaitu Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3N) pada tahun 2000 di Gunung Papandayail dail Lw. Sancang, KPH Garut serta di KPH Balapulang dan KPH Banyunlas Barat, PT Perhutani Unit I Jawa Tengah. Pada tahun 2001, penulis nlelakukan Praktek Kerja Lapang di IlPH PT Porodisa Trading and Industrial Co. Ltd. Sangatla. Piopinsi Kalinlanlan Tiinur. Sebagai salah satu syarat untuk inenlperoleh gelar Sarjana Kehutanan penulis illelakukail penelitian dan inenyusun skripsi yailg berjudul "Studi Produksi, Pemanfaatan dan Pemasaran Sortimen Pendek Kayu Buudar Jati Non Penghara Industri Finir di KPH Cepu".
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji hanya untuk Allah, kita memuji-Nya, nlelniilta peltolongan-Nya, 111eininta ampunan-Nya dan berlindung kepada Allah dari kejahatan diri sendiri sel-ta keburukan amal-amal perbuatan kita. All~amdulillahdengan rahmat-Nya penyusuna~lskripsi yang berjudul
"Studi Produksi, Pemanfaatnn dan Pemasaran
Sortimen Pendek Kayu Burpdar Jati Non Penghara Industri Finir di KPH Cepu" dapat diselesaikan. Skripsi ini inerupakan salah satu syarat untuk me~nperolehgelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pada kesenlpatan ini pei~ulisingin inengucapkan teri~nakasih kepada : 1.
Ayah dan ibu tercinta sel-ta adikku (Deasy dan Lisna) atas bantuan ~norilsel-ta dorongan do'anya.
2.
Bapak Ir. Raclunatsjah Abidin, MM. selaku dosen pembiinbing yang telah rnemberikan nasihat serta bilnbingan selama penyusunan skripsi.
3.
Bapak Ir. Soedari Hardjoprajitno, MSc dari Jurusan Manajeinen Hutan (MNH) dan Bapak Ir. Agus Priyono, MS. dari Jurusan K o n s e ~ ~ ~Sulnberdaya asi Hutall (KSH), selaku dosen penguji pada ujian koinprehensif.
4.
Bapak AdmIKKPH Cepu dan Stafnya atas bantuan dan perhatiaiiuya.
5.
Bapak K W H Nglebur besei-ta Ibu atas perhatiatu~yaselama penelitian.
6. Teman-teman THH '34, 35, 36, dan 37, terutalna barudak program studi pemanenan
yang telah nlemberikan perhatiaimya sela~nakuliah. 7.
Saudara-saudaraku di Asrama Sylvalestari, terutama Krisn~on's( Tanur, Memo, Beehun, Korset, Bawono "Getah" Joshua, Kargo, dan Petot yang sudah kerja) atas segala perhatian dan doronga~mya.
8. Semua pihak yang telah membantu dalaln pe~lyelesaianskripsi ini.
Penulis menyadari bal~watulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik ~nembaugunterhadap tulisan iui sangat diharapkan untuk ~nenlperbaikikualitas tulisan. Senloga 11asil penelitian ini dapat besinanfaat. Eogor, Januari 2002 Penulis