STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN SYARI' AH DALAM BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PE:MBANTU CIANJUR
Khairil Anwar
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ya Allan, PerbatRtlan bagtRu agaw.aRu Rarevi,a ta w.eru·pak.avi, pavi,gRal urusavi,Ru PerbatRtlan bagtRu cluvi,ttARu RClrevi,a ta w.erupaRr,1vi, pevi,gntclupavi,Rv. PerbatRtlan bagtRu ClRntratRu R/Arevi,a la w.enipClRCl"" tew.1)at Rew.ballRu !>Cl""j acltRa vi,la 1'1 ntclup tvi,t sebagat Resew.patcw" t-<~vi,tuR VV1.evi,a w.ba n settap RebalRIAV\-Ru J::>Clvi, jacltRClvi,la n Rew.attavi, sebagat pelepas clf.rtRu dart s:.ettap Raj an ata vi, (f-tR.
Musltw.)
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN SYARI' AH DALAM BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN n1 BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CIANJUR
Oleh: Khairil Anwar
101092123401
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINSDAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATUJLLAH
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama NIM Program Studi Judul Skripsi
: Khainl Anwar 101092123401 : Sosial Ekonomi Pertanian Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah Dalam Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Jakarta, Januari 2006 Menyetujui Dosen Pembimbing Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Muha;jis Natadiwirya, MM, M,Si
~?f'vv
fj,-Hasa;Ali~M:
AlM.
Mengetahui
Ketua Jurusan
A, 'f
Dr. S) opiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 50 317 956 '&.\
tu.~n:l,
Ir. NIP. 150 317 958
MM
Pengesahan Ujian Skripsi yang berjudul "Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah dalam Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah l\fandiri Kantor Cabang Pembantn Cianjur" telah diuji dan dinyatakan lu!us dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 31 Desember 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salaJ:i satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata I (SI) pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Jakarta, Desember 2005 Timpenguji Penguji I I
Ir.Mu~,
MM
Penguji II
Penguji III
Ir. MuhandlsNatadiwirya, MM, M.Si
Mengetahui Dekan Fakultas Sains n Teknologi
~
A.M. Hasan Ali, MA
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRllPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Januari 2006
Khairil Anwar 101092123401
Khairil Anwar, Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah dalam Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur. (Dibawah bimbingan Muhandis Natadiwirya dan A.M. Hasan Ali) Agribisnis merupakan sektor yang sangat penting dan memiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi bangsa. Di dalam sektor ini tardapat beraneka ragan1 kegiatan antara lain pertanian, perikanan, perkebtman, kehutanan dan petemakan dalam cakupan yang luas meliputi pengadaan sarana produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Salah satu bagian dari agribisnis di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan adalah sub sektor perikanan dan kelautan. Menurut data yang dikeluarkan oleh DKP, pada tahun 2003 diperkirakan terdapat 65 juta ton potensi perikanan tangkap dan budidaya yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut baru termanfaatkan sebesar 6,0 juta ton atau hanya sekitar 9,23% dari total potensi produksi yang ada. Sebagaimana usaha mikro dan kecil lainnya, daya serap pelaku agribisnis perikanan terhadap kredit yang disediakan oleh perbankan masih sangat rendah. Besamya resiko serta pengelolaan usaha yang pada umunmya masih sangat tradisional merupakan beberapa kendala yang dihadapi oleh para pengusaha perikanan dalam memperoleh pembiayaan. Hal tersebut ditambah dengan persyaratan teknis perbankan dalam menyalurkan pembiayaan seperti keharusan untnk menyertakanjaminan. Salah satu altematif sumber pembiayaan yang ada dan dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di fndonesia adalah dari perbankan syari'ah. Namun dalam pelaksanaannya, pihak perbankan syari'ah sendiri hams tetap mempertimbangkan resiko serta profitabilitas usaha yang akan dibiayai. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang tepat sehingga setiap usaha yang dibiayainya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yaitu pihak bank syari'ah dan pengusaha. Tujuan penelitian ini adalah untnk : (1) Mengidentifikasi kondisi internal dan ekstemal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu (BSM KCP) Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis perikanan khususnya di daerah Cianjur, (2) Memformulasikan strategi yang tepat untuk dijalankan dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan di daerah Cianjur berdasarkan fak1:or internal dan ekstemal dan (3) Menganalisis dan menentukan strategi yang paling sesuai untnk BSM KCP Cianjur dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis perikanan. Penelitian ini dilaksanakan pada BSM KCP Cianjur yang beralamat di JI. Pasar Barn no. 137 pada bulan Juli-Agustus 2005. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lembaga tersebut telah melakukan pembiayaan terhadap sektor agribisnis ·perikanan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bagian-bagian yang terkait dengan penelitian. Data
melalui tiga tahap, yaitu : pertama, tahap pengumpulan data (input stage), kedua, tahap analisis (:natching stage) dan ketiga, tahap pengambilan keputusan (decision stage). Pada tahap pertama penulis memulai dengan menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE). Pada tahap analisis penulis menganalisis hasil identifikasi pada tahap sebelumnya dengan menggunakan matriks IE (Internal-External Matrix) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Sedangkan pada taliap pengambilan keputusan, penulis menggunakan Matriks QSP (Quantitative Staregic Planning Matrix). Faktor Internal yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis dengan skor sebesar 0,459. Sementara itu faktor yang menjadi kelemahan utama bagi perusahaan berdasarkan skor terendah adalah ragam skim yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis dengan skor sebesar 0,291. Faktor Eksternal yang menjadi peluang utama bagi perusahaan yang memiliki skor tertinggi adalah pembiayaan syari' ah dinilai cocok dengan karakteristik pe:mbiayaan yang dibutuhkan oleh petani ikan dengan skor 0,281. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman utama bagi perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah resiko usaha agribisnis yang besar dengan skor 0,328. Dari hasil yang diperoleh melalui matriks IFE dan EFE diketahui bahwa total skor bobot IFE adalah sebesar 3,328 dan EFE sebesar 2,439 menempatkan BSM KCP Cianjur dalam kuadran IV matriks I-E. Posisi ini menggambarkan bahwa posisi perusahaan dalam kondisi internal kuat dan respon sedang terhadap faktor eksternal yang dihadapi. Sementara itu altematif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT adalah: (I) Strategi S-0: Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasama dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syari'ah. (2) Strategi S-T: Pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan. (3) Strategi W-0: Me:nciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan. Dan (4) Strategi W-T: Tingkatkan nsaha sosialisasi pola pembiayaan syari'ah untuk meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat. Berdasarkan hasil dari matriks QSP dapat diketahui bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah strategi III yaitu "Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragan1 dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan", dengan nilai WAS terbesar yaitu 7. 714.
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karuniaNya berupa nikmat Iman dan Islam. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW juga atas segenap keluarganya, para sahabat, tabiin dan tabi'it tabi'in serta pengikut setianya hingga akhir zaman. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada: I. Keluarga di Tangerang: Bapa, Mamah, Kakang sekeluarga, Ida, Lina, Eni
yang telah memberikan dorongan baik moriil maupun materiil sehingga Deden bisa menyelesaikan skripsi ini. Do'a kan Deden agar selalu berada dalam kebaikan. 2. Keluarga di Cianjur, Teh Kulsurn, Wa Indiw, Wa Iis atas bantuannya. 3. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. 4. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua Jurusan sekaligus dosen penguji l atas koreksi dan masukannya. 5. Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si dan AM. Hasan Ali, MA selaku dosen pembimbing sekaligus penguji II dan III atas arahan serta bimbingannya. 6. Ors.
Hilmi,
MA, atas waktu dan buku-buk:unya semoga Allah
membalasnya dengan yang lebih baik 7. StafFakultas Saintek (Ibu Ofa, Pa Gun) atas bantuannya 8. BSM KCP Cianjur, Bpk. Budi Syehabudin selaku Kepala BSM KCP Cianjur. Juga Ibu Evi Selfiawati, Ibu Rita Haeni, Ibu Savitri, Bpk. Budirman dan Bpk.lwan Gunawan, terima kasih atas bantuan dan kerj asamanya. 9. My best friends in kost-an pecel, Irwan, Fahri, Fikrul, Taris semoga Allah selalu menetapkan kita dalam kebaikan. l 0. My best friends in kost-an Raudha, Jalil, Ridho, Nanang, Qodir, Isnando
11. Teman-teman At,>Ti angkatan 2001, special buat kang Idris yang telah
membuatku tertawa, mas Kaswid Bapaknya anak-anak dan seluruh alumni Citeko. Juga untuk kawan sepe1juangan Susi, Dodi dan Riko. 12. Mukhtar as-Salafy dan Akh Salman, atas ilmu, tausiah serta do'anya.
Semoga Allah Merahmatimu. 13. Bang Masykur, Kang Soleh, Bukhori, Mpok Endah dan Wahdah mohon maaf atas amanah yang tak terlaksana dengan sempuma. 14. Dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak, seperti itulah mungkin gambaran skripsi ini yang masih jauh dari sempurna. Namun hati ini selalu berharap apa yang telah tertulis dengan segala kekurangannya ini dapat membe1ikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Amiin.
Jakarta, Januari 2006
Khairil Anwar
DAFTARISI DAFTARISI ................................................................................................. . DAFTARGAMBAR....................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB!
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................. . 1.2. Rumusan Masalah ............................................................ . 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. . 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................ .
IV
v VI
1 3 4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Agribisnis ............................................................. 2.1.1. Pengertian Agribisnis .................................................. 2.1.2. Agribisnis Dalam Tinjauan Syari'ah........................... 2.2. Gambaran Umum Perbankan Syari'ah.............................. 2.2.1. Pengertian Bank Syari'ah............................................ 2.2.2. Sejarah Perbankan Syari'ah ........................................ 2.2.3. Pengertian Pembiayaan Syari'ah................................. 2.2.4. Jenis-jenis Pembiayaan Syari'ah................................. 2.2.4.1. Pembiayaan Produktif ......................................... 2.2.4.2. Pembiayaan Investasi ............................................ 2.2.4.3. Pembiayaan Konsumtif ........................................ 2.2.5. Konsep Pembiayaan Syari'ah untuk Bidang Agribisnis 2.2.5.1. Mudharabah........................................................... 2.2.5.3. Bai' as-Salam ...................................................... . 2.2.5.3. Bai' al-Isthisna .................................................... . 2.2.5.4. Musyarakah ......................................................... . 2.2.5.5. ljarah ..................................................................... . 2.2.5 .6. Qard ...................................................................... . 2.2.5.7. Muzara'ah dan Musaqoh ...................................... . 2.3. Konsep Manajemen Strategi ........................................... . 2.3.1. Strategi ...................................................................... . 2.3 .2. Manajemen Strategi ................................................... . 2.3.3. Perumusan Strategi .................................................... . 2.4. Kerangka Pemikiran ........................................................ .
6 6 9 12 12 13 15 15 16 19 20 21 21 23 26 27 29 30 31 32 32 34 36 38
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional ·······················································'· 3.2. Lokasi dan W'aktu Penelitian ............................................ 3.3. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 3.4. Metode Pengumpulan Data ..............................................
41 43 43 44
3.5.3. Tahap Analisis ............................................................
49
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan ....................................................................... 4.2. Visi ................................................................................................ 4.3. Misi ............................................................................................... 4.4. Struktur Organisasi........................................................................
55 57 57 58
BAB V ANALISIS LINGKUNGAN BSM KCP CIANJUR 5.1. Analisis Visi dan Misi ....................................................... 5.2. Analisis Lingkungan Internal ............................................ 5.2.1 Kekuatan........................................................................ 5.2.1.l Produk Pembiayaan Syari'ah yang Bebas Sunga . 5.2.1.2 SDM yang Berkualitas ............................................ 5.2.l.3 Dikenalnya Lembaga Keuangan Syari'ah oleh Masyarakat .......................................... ................... 5.2.1.4 Komitmen Perusahaan untuk Menyalurkan Pembiayaan Usaha Agribisnis........... ..................... 5.2.1.5 Sarana dan Prasarana yang Memadai ..................... 5.2.1.6 Adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan .. 5.2.1. 7 Kemudahan Akses oleh Nasabah ........................... 5.2.1.8 Pengalaman Dalam Menyalurkan Pembiayaan di Bidang Agribisnis................................................... 5.2.2 Kelemahan.................................................................... 5.2.2.1 Kurangnya Skim yang Ditawarkan Bank untuk Sektor Agribisnis .................................................... 5.2.2.2 Persyaratan yang Diajukan oleh Bank Dalam Memberikan Pembiayaan....................................... 5.2.2.3 Pemasaran Pola Pembiayaan Syari'al1 Kepada Petani Ikan......................................................................... 5 .3 Analisis Lingkungan Ekstemal ..................................... ,.... 5.3. l Peluang ......................................................................... 5.3. I. I Kebutuhan Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah .................................................................. 5.3.1.2 Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Pengembangan Pembiayaan di Sektor Agribisnis.. 5.3.1.3 Pembiayaan Syari'ah Dinilai Cocok Dengan Karakteristik Pembiayaan yang Dibutuhkan oleh Petani Ikan ......................................... ..................... 5.3.1.4 Kecenderungan Masyarakat untuk Meminjam Uang ke Bank Syari'ah .................................................... 5.3.1.5 Banyaknya Usaha Perikanan di Daerah Cianjur .... 5.3.1.6 Adanya Kerjasan1a Dengan Instansi Lain.............. 5.3.2 Ancaman.......................................................................
59 60 61 61 62 64 66 64 65 66 67 67 67 68 70 70 71 71 72
73 73 74 76 77
5.3.2.2 Rendahnya Pemahaman Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah ................................................ 5.3.2.3 Besarnya Resiko Usaha Agribisnis ........................ 5.3.2.4 Skala Usaha serta Manajemen Usaha Perikanan di Daerah Cianjur yang Masih Kecil dart Bersifat Tradisional ...............................................................
79 80
80
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Perumusan Alternatifdan Prioritas Strategi....................... 6.1.1 TahapMasukan(JnputStage).................................... 6.1.1.1 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 6.1.1.2 Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) 6.1.2 Tahap Pemaduan (Matching Stage).......................... 6.1.2.1 Matriks I-E (Internal-External) ...... ..................... 6.1.2.2 Matriks SWOT.................................................... 6.1.3 Tahap Pemilihan Strategi (Decision Stage) .............
82 82 82 .84 86 86 90 92
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan........................................................................ 7.2. Saran.................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... LAMPIRAN ..................................................................................................
95 96 98 102
DAFTAR GAMBAR Garn bar ha! Gambar I. Subsistem Agribisnis ................................................ ...................... 7 23 Gambar 2. Skema Mudharabah ......................................................................... Gambar 3. Skema Bai' as-Salam....................................................................... 25 Gambar 4. Skema Bai' al-Isthisna..................................................................... 26 28 Gambar 5. Skema Musyarakah ......................................................................... Gambar 6. Skema Ijarah................................................................................... 30 Gambar 7. Skema Qardh .................................................................................. 31 Gambar 8. Skema Muzara'ah........................................................................... 32 Gambar 9. Tahapan Manajemen Strategis ....................................................... 37 40 Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasional................................................. Gambar 11 Matriks I-E .................................................................................... 50 Gambar 12. Matriks Intemal-Eksternal (I-E) BSM KCP Cianjur................... 89
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel I. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Indonesia Tabel 2. Jaringan Kantor Perbankan Syari'ah.................................................. Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan ....................... Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis ekstemal Perusahaan..................... Tabel 5. Kerangka Matriks IFE........................................................................ Tabel 6. Kerangka Matriks EFE....................................................................... Tabel 7. Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT............................ Tabel 8. Kerangka Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)................ Tabel 9 Realisasi Perijinan Bidang Perikanan di Kabupaten Cianjur .............. Tabel 10 Klasifikasi Kelompok Tani Perikanan Kabupaten Cim1jur 2004...... Tabel 11. Hasil Matriks EFE (External Factor Evaluation)............................ Tabel 12. Hasil Matriks IFE (Internal Factor Evaluation).............................. Tabel 13. Hasil Matriks SWOT........................................................................ Tabel 14 Hasil Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)......................
ha! 2 15 46 47 48 49 52 54 78
81 83 85 91 94
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal................................. l 02 Skoring Faktor Eksternal dan Internal........................................ l 04 Penentuan Rating........................................................................ I 05 Struktur Organisasi Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur ......... 107 Tabel Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Komoditi, Berat dan Nilai Tahun 2002-2004 ........................................................ I 08 Lampiran 6. Kondisi Umum Perikanan di Kabupaten Cianjur ....................... 109 Lampiran 7. Peta kabupaten Cianjur ......................... :..................................... 110 Lampiran 8. Kelengkapan Data Pembiayaan Usaha Perseroan Terbatas, Firma CV dan Koperasi ... .... ... .... ..... ... ... .. .. ... .. ... .. ... .. ... .. ........ .. .... .... ...... 111 Lampiran 9. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Cianjur Tahun 1999-2003 ....................................................................... 112 Lampiran 10. Produk Bank Syari' ah Mandiri.................................................. 114 Lampiran 11. Contoh Quisioner....................................................................... 115
Lampiran Lampiran I. Lampiran2. Lampiran3. Lampiran4. Lampiran5.
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Agribisnis merupakan sektor yang sangat penting dan rnemiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi bangsa. Di dalam sektor ini tardapat beraneka ragam kegiatan antara lain pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan dan petemakan dalam cakupan yang luas meliputi pengadaan sarana produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Salal1 satu bagian dari agribisnis di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan adalah sub sektor perikanan dan kelautan. Kesadaran akan besamya potensi inilah yang mengilhami lahimya Departemen
Kelautan dan Perikanan (DKP) pada masa
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001). Menurut data yang dikeluarkan oleh DKP, pada tahun 2003 diperkirakan terdapat 65 juta ton potensi perikanan tangkap dan budidaya yang ada di <
Indonesia. Dari jumlah tersebut baru termanfaatkan sebesar 6,0 juta ton atau hanya sekitar 9 ,23 % dari total potensi produksi yang ada 1• Berarti masih ada sekitar 90,77% atau 59,15 juta ton potensi sumber daya perikanan yang belum termanfaatkan.
Tabel I. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Indonesia Jenis Kegiatan
1. Perikanan Tau!!kap • Laut • Perairan Umum 2. Perikanan Budidaya " Laut • Tambak AirTawar Total
.
Potensi Produksi (Juta Ton/ Th) 7;3 6,4 0,9 57,7 47,0 5,0 5,7 ,, 65,0
Prodnksi Tingkat Tahun 2003 Pemanfaata (Juta ton) n (%) 4,8 65,75 4,4 68,75 0,4 44,44 1,2 2,08 0,5 1,06 0,4 8,00 0,3 5,26 6,0 9,23
Sumber: Departemen Kelautan dan Penkanan, 2003
Besarnya potensi tersebut dapat menjadi peluang namun bisa juga menjadi ancaman. Peluang, jika kita berusaba memanfaatkannya secara optimal dan ancaman jika kita tidak memanfaatkannya maka akan dimanfaatkan oleh pihak luar. Oleh karena itu, maka pemerintab diharapkan mengambil langkah-langkab kebijakan dalam rangka mewujudkan sektor kelautan dan perikanan sebagai prime movers pembangunan nasional. Salab satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan
mendorong
terjadinya
peningkatan
investasi
pada
sentra-sentra
pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan yang meliba:tkan kalangan usaba (swasta). Hal tersebut perlu dilakukan mengingat sebagian besar pelaku usaha perikanan di Indonesia adalah dari golongan miskin sehingga sangat sulit untuk menjangkau sumber-sumber pembiayaan. Salah satu altematif sumber pembiayaan yang ada dan dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia adalab
dari perbankan syari' ah. Bagi para pelaku agribisnis sendiri, pembiayaan syari 'ah secara teori dinilai bisa mengatasi kelemahan yang ada pada bank konvensional meskipun pada kenyataannya belum banyak perbankan syari'ah yang berani terjun ke dunia agribisnis. Hal tersebut didasarkan pada karakteristik perbankan syari'ah yaitu:
pertama, penetapan bagi hasil dan bagi resiko secara adil dengan
memperhitungkan
untung
rug1.
Kedua,
menghindari
penetapan
besaran
keuntnngan di awal perjanjian dan ketiga, menetapkan bagi hasil berdasarkan besarnya keuntnngan yang diperoleh 3• Sebagaimana usaha mikro dan kecil lainnya, daya serap pelaku agribisnis perikanan terhadap kredit yang disediakan oleh perbankan masih sangat rendah. Kalangan pengusaha kecil dan mikro di sektor perikanan rnendapatkan alokasi pembiayaan dari dana Surat Utang Pemerintah (SUP-005) sebesar Rp500 rniliar atau 15,62% dari keseluruhan dana Rp3,2 triliun. Namun ketcrsediaan dana untnk sektor perikanan saat ini sudal1 relatif baik dibandingkan realisasi krcdit pada masa orde baru yang hanya sekitar Rp5 miliar atau sekitar 0,04% dari total kredit perbankan nasional 4 • Hal tersebut banyak disebabkan karena mereka terhalang oleh persyaratan-persyaratan teknis perbankan. Oleh karena itu, karakteristik yang melekat pada agribisnis perikanan tersebut memerlukan penanganan secara khusus termasuk dalam ha! pembiayaan.
3
4
Anton Apriyantono, Pen1biayaan Syariah di Sektor Pertanian. (Jakarta: Makalah Sitnposiu1n Nasional Pe1nbiayaan Syari'ah dalan1 bidang Agribisnis, 2005) 13isnis Indonesia. Usaha Perikanan Dapal Dana SUP Rp500 Mi/iar,
Namun dalam pelaksanaannya, pihak perbankan syari'ah sendiri harus tetap mempertimbangkan resiko serta profitabilitas usaha yang akan dibiayai. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang tepat sehingga setiap usaha yang dibiayainya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yaitu pihak bank syari'ah dan pengusaha.
1.2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengkaji strategi Bank Syari'ah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cianjur dalam melihat peluangpeluang yang ada, terutama yang terkait dengan pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis perikanan. Kajian akan ditekankan pada aspek-aspek internal dan eksternal perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk menganalisis dan melihat strategi apa yang paling tepat dalam upaya mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM KCP Cianjur, maka rumusan masalah yang diketengahkan adalah: 1. Faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh BSM KCP Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalan1 bidang agribisnis perikanan? 2. Formulasi strategi apa yang paling sesuai dalam mengembangkan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM KCP Cianjur berdasarkan faktor internal dan eksternal yang ada?
3. Strategi apakah yang paling sesuai bagi BSM KCP Cianjur dalam mengembangkan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi BSM KCP Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan khususnya di daerah Cianjur. 2. Memformulasikan
strategi
yang
tepat
untuk
dijalankan
dalam
pengembangan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan di daerah Cianjnr berdasarkan faktor internal dan eksternal. 3. Menganalisis dan menentukan strategi yang paling sesuai untuk BSM KCP Cianjur dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis perikanan.
1.4. Manfaat Pcnelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis: sebagai sarana mengembangkan ilmu dan pengetahuan
serta syarat kelulusan dalam studi S 1 yang sedang dijalani. 2. Bagi
perusahaan:
sebagai
bahan pertimbangan dalam membuat
keputusan strategis untuk pengembangan pola pembiayaan syari'ah
BABU TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Agribisnis 2.1.1. Pengertian Agribisnis Agribisnis adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas5 • Dari definisi tersebut dapat difahami bahwa agribisnis merupakan usaha yang bersifat luas dan tidak terbatas pada aspek produksi saja, namun termasuk pula di dalanmya aspek penyediaan alat produksi, pengolahan dan pemasaran yang secara sinergis dijalankan tanpa ada pemisahan antara satu aspek dengan yang lainnya. Secara konseptual agribisnis merupakan sistem yang terdiri dari empat subsistem yang saling mendukung dan terkait satu sama lain 6• Subsistem tersebut adalah: 1) Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), meliputi pengadaan
dan penyaluran sarana produksi pertanian primer seperti industri pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian, dan benih. 2) Subsistem produksi pertanian primer (on:farm agribusiness), meliputi kegiatan penggunaan sarana yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu seperti pengolahan lahan, pemberian pupuk se1ia budidaya.
3) Subsistem
agribisnis
hilir
(down
stream
agribusiness),
meliputi
pengolahan komoditas pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finished
product) beserta kegiatan distribusinya. 4) Subsistem pemasaran komoditas-komoditas agribisnis. Dalam pelaksanaannya, keempat subsistem di atas didukung oleh subsistem penunjang agribisnis (supporting system) sebagai jasa dalam menunjang kegiatan agribisnis. Termasuk ke dalam subsistem ini adalah lembaga pertanahan, lembaga keuangan (perbankan dan asuransi), lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan konsultasi agribisnis serta kebijakan pemerintah. Di bawah ini merupakan diagram yang menggambarkan keempat subsistem agribisnis beserta subsistem penunjangnya.
"
Subsistem I (pengadaan dan penyaluran sarana produksi
i
l
'
Subsistem II (produksi primer)
! i
l
'
1
j
j
...
.,
l 1
Subsistem lII (pengolahan)
_J
'
~ '
Subsistem IV (pemasaran)
' j
...
"'
Lembaga penunjang agribisnis (pertanahan, penyuluhan, keuangan penelitian dll) Sumber: Gumb1ra Said, 200 I
Gambar 1. Subsistem Agribisnis Setiap subsistem dalam sistem agribisnis mempunyai keterkaitan ke belakang dan ke depan. Pada gambar di atas,
terlihat bahwa subsistem
pcngolahan akan bcrfungsi dengan baik apabila ditunjang olch ketersediaan bahan
akan berjalan dengan baik jika telab menemukan pasar untuk memasarkan hasil produksinya. Selain subsistem-subsistem tersebut agribisnis juga memerlukan lembaga penunjang seperti lembaga pertanahan, pembiayaan, pendidikan, penelitian dan perhubungan. Secara umum menurut Downer diantara karakteristik produk Agribisnis adalab mudab rusak (perishable), sifat ukuran yang besar (voluminous), musiman, dan memiliki perbedaan bentuk antara produk mentab dengan produk akhir7• Hal tersebut selaras dengan apa yang dikatakan oleh E. Gumbira Said8, namun beliau menambal1kan satu karakteristik yaitu beraneka ragam mutunya (quality variation).
Dalan1 konteks agribisnis perikanan maka karakteristik umum yang ada diantaranya adalab: a) Sebagian besar pelaku usaba merupakan masyarakat miskin. b) Usabanya masih bersifat musiman (seasional). c) Memiliki resiko tinggi (high risk) dan produk yang dihasilkan mudab rusak {perishable). d) Manajemen usaha sebagian besar masih bersifat tradisional e) Skala usaba masih keeil dan tersebar sangat luas 9 •
7
David Do\vner dan Stephen Erickson, Manajen1en Agribisnis, (Jakarta: Erlangga, 1987) ed. 2, h.291
2.1.2. Agribisnis Dalam Tinjauan Syari'ah Menurut Ismail Yusanto, Setiap manusia tentu memerlukan harta guna mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Karenanya manusia akan selalu berupaya untuk memperoleh harta kekayaan itu. Salah satu cara yang lazim dilakukan untuk memperoleh harta adalah dengan beke1ja, sedangkan salah satu dari ragam bekerja adalah berbisnis. Bekerja menurut pandangan Islam merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Oleh karena itulah Allal1 SWT melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mendapatkan rezeki 10 . Allah SWT berfirman:
Artinya: "Allah/ah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit. Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu bualt-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Di'a telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. ".(Q,S. Ibrahim/14: 32-34).
Salah satu dari ragam bekerja adalah dengan berbisnis. Memperoleh harta dari hasil kerja sendiri memiliki nilai lebih dalam pandangan Islam. Bahkan para Nabi terdahulu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja sebagaimana tercantum dalam sebuah hadis yang mengisahkan bahwa Nabi Daud AS makan dari hasil usahanya sendiri dan Nabi Zakariya AS adalah seorang tukang kayu.
"' ,, " "' ... " ,.. ,, JS' I \.A : J\j (.L) ~ c .illI j.:.. ~I ;)- ~ .ibl ~) o).:~ lS;\ ::,£. , ,.. ,.. '"' "' , .. ,.. ,.. Olj)) ~* p ~ JS'4 .J\S' ;')j\;') .ill\ ~ .J! J '~* p ~ JS'4 .JI ~ 'f. J:.j ,, ,,. ,. ,,
,..
,,
~ ~ ;'.(;..I
,,
_.
,.
\
,..
~
('-$) l?t.,J I Artinya: "Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan itu lebih baik daripada mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari hasil ke1ja sendiri, sebab Nabiyullah Daud AS makan dari hasil usahanya sendiri" (HR. Bukhari) 1 i. ,,
,.
,..
,,.
~ ~}') .:.i\S' : ,,
,..
"
;;
Jl.i ;..i.:.:,
,,. " "' ... ,.. " ~ .;:»1 j.:.. :;i1 .;. ~ .ib\ ~) ,.. ,.
(~_.
,,.
o;.; ~1 ::,£.
Olj))
,..
,.
1)~ ~St.JI
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: Nabi Zakariya AS adalah seorang tukang kayu" (HR. Muslim) 12•
Di antara berbagai macam sumber daya yang diserahkan kepada manusia antara lain: hewan (Q.S. an-Nahl: 5, 66, 68-69), tumbuh-tumbuhan (Q.S. an-Nahl: 67), kekayaan laut (Q.S. an-Nahl: 14) dan kekayaan barartg tambang (Q.S. alHadid: 25). 11
Muhammad lbnu Ismail al-Bukhari, Sahih Bukhari. (Beirut:Darul Fikr, 1994) Vol.2, h.12
Selain anjuran untuk mencari rezeki dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, maka Islam juga menekankan aspek kehalalan, baik dari segi cara memperolehnya, maupun pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaan). Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: " Dari lbnu Mas 'ud dari Nabi SAW bersabda: kedua telapak kaki seoranng anak Adam di hari kiamat masih be/um beranjak sebelum ditanya kepadanya mengenai lima perkara: diantaranya, tentang hartanya, darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan" (HR. Tirmidzi) 13 • Dari paparan di atas dapat kita fahami bahwa bisnis Islami merupakan serangkaian aktifitas bisnis dalam segala macam bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitasnya) kepemilikan hartanya (barang dan jasa) termasuk profitnya, namun ia dibatasi dalam bagaimana cara memperoleh serta p1~ndayagunaannya 14 • Islam memandang bahwa sektor agribisnis merupakan tuntutan agama yang bersifat fardhu kifayah
15
•
Ini berarti bahwa tidak boleh tidak dalam kehidupan
suatu komunitas masyarakat harus ada yang berusaha untuk menjalankan serta mengembangkan sektor agribisnis ini. Hal ini karena agribisnis memegang peranan penting dalam menjarnin ketersediaan bahan sandang, pangan dan papan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Namun dalam masalah yang terkait dengan bisnis apapun bentuknya, baik itu agribisnis atau yang lainnya, maka Islam memberikan beberapa batasan yang
harus ditaati. Hal ini disebabkan karena dalarn praktek berbisnis akan banyak terkait dengan hubungan interaksi antara manusia dengan manusia lainya sehingga perlu aturan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Tata cara berbisnis (bermuarnalah) haruslah menempatkan keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan sosial
16
•
Secara umum menurut Prof. Dr. Ali Mustafa Yakub ada tujuh perkara yang dihararnkan dan harus dihindari dalarn bennuarnalah yaitu: dhalim, riba, perjudian, penipuan, risywah (sogok-menyogok), barang-barang hararn dan maksiat
17
•
2.2. Gambaran Umnm Perbankan Syari'ah 2.2.l. Pengertian Bank Syari'ah Secara urnurn bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak 18 • Sedangkan bank syari'ah merupakan lembaga keuangan yang tatacara beroperasinya didasarkan pada tatacara bermuamalat secara Islam, yakni mengacu pada ketentuan-ketentuan al-Qur'an dan al-Hadis. Sedangkan pengertian muamalat itu sendiri adalah ketentuan-ketentuan yang
16
Muhan1mad Abdul Ghani, The Spirituality in Business Pencerahan f-lati Bagi Pelaku Usaha (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005), h. 33
mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik hubungan antar pribadi maupun dengan masyarakat 19• Menurut Zainul Arifin, secara umum, prinsip-prinsip utama yang menjadi dasar bank-bank Islam (bank Syari'ah) adalah20 : 1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi. 2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada prinsip memperoleh keuntungan yang sah menurut syari'ah. 3. Memberikan zakat
2.2.2. Sejarah Perbankan Syari'ah
Kesadaran umat Islam untuk kembali hidup dalam sistem Islam dalam setiap aspek kehidupannya telah mendorong untuk melakukan transaksi-transaksi ekonomi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari'ah. Hal ini juga dipicu oleh fatwa beberapa ulama yang mengatakan bahwa terdapat ketidalcsesuaian mainstream economic yang berlaku saat ini dengan prinsip dan ketentuan syari'al1.
Sistem dan praktik perbankan syari'ah modem mulai berkembang khususnya di negara-negara Teluk sejak setengah abad yang lalu. Eksperimen pendirian bank syari'ah yang paling sukses dan inovatif di masa modem ini dilakukan di Mesir tepatnya pada tahun 1963 dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank. Bank ini mendapat sambutan yang cukup hangat di Mesir, terutama
dari kalangan petani dan masyarakat pedesaan21 • Sebelumnya pada tahun 1940-an
19
Warkum Sun1itro. A.sas-asas Perhankan /slan1 dan Lernha£a-le1nba.ea Terkait, (Jakarta:Rajav1ali
sebenamya telah ada suatu upaya penerapan sistem profit and loss sharing tercatat di Pakistan dan Malaysia, namun terbatas pada pengelolaan danajamaah haji 22 • Setelah itu berkembang ke seluruh negara-negara Islam lainnya seperti Siprus, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, Iran dan Turki. Hal ini tidalc terlepas dari peran Islamic Develovement Bank (IDB) yang dengan gencar melalcnkan penelitan-penelitian, pengembangan serta pelatihan untuk membangun dan mengembangkan sistem ekonomi syaii'ah melalui pembentnkan bank-bank syari' ah di negara-negara terse but. Di Indonesia sendiri kemunculan perbankan syari'al1 baru terlihat pada sekitar tahun 1990-aii. Namun diskusi-diskusi mengenai perbankan syari'ah telah dimulai sekitar tahun 1980-an yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Kamaen A. Perwata Atmaj~ M. Dawam Raharjo, AM. Saefudin dan lain-lain23 • Aspek huk1U11 yang mendasari perkembangan bailk syari'ah di hldonesia adalah Undang-Undang (UU) No 7 tahun 1992 tentang perbankan. Namun dalain UU tersebut prinsip syari'ah masih samar, yang dinyatalcai1 sebagai prinsip bagi hasil. Prinsip perbankan syari'ah secara tegas baru dinyatakan dalam UU No 10 talmn 1998 tentangperubahan UU No 711992 tentangperbankan 24 • Dalam laporan tahunan Direktorat Perbankan Syariah dijelaskan bahwa hingga saat ini perkembangan perbankan syari' ah di Indonesia menunjnkan pertumbuhan yang signifikan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, saat ini di Tndonesiajumlah kantor bank syari'ah (termasuk kantor kas 22
Muhan1n1ad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari 1Cori ke f>raktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. !8
dan kantor cabang pembantu) bertambah 96 kantor dari jumlah 337 kantor pada akhir 2003 menjadi 443 kantor pada akhir 2004 25 . Tabel 2. Jaringan Kantor Perbankan Syari'ah Kelompok Bank
2000
2001
2002
2003
2004
Bank Umum Syari'ah
2
2
2
2
3
Unit Usaha Syari'ah
3
3
6
8
15
Jumlah Kantor
62
96
127
253
355
BPRS
78
81
83
84
88
Total
140
177
210
337
443
Sumber: Laporan Perkembangan Perbankan Syari'ah (Bank lndonesia: 2004)
2.2.3. Pengertian Pembiayaan Syariah Dalarn UU No 10 tahun 1998, pembiayaan berdasarkan prinsip syari'ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersarnakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi hasil. Prinsip syari'ah itu sendiri adalah aturan perjanjian berdasarkan bukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari'ah 26 •
2.2.4. Jenis-jenis Pembiayaan Syari'ah Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Secara umum
dilihat dari sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif.
2.2.4.1. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk.peningkatan usaha, baik produksi, perdagangan maupun investasi. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dibagi menjadi dua jenis yaitu pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi. Pembiayaan modal kerja merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. Sedangkan pembiayaan investasi merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-harang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu 27 •
2.2.4.1.1 Pembiayaan Modal Kerja
Unsur-unsur modal kerja terdiri
atas komponen-komponen alat liquid
(cash), piutang dagang (receivable) dan persediaan (inventory) yang umurnnya
terdiri atas persediaan bahan baku (raw material), persediaar1 barang dalarn proses (work in process) dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh karena itu,
pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan
liquiditas (cash financing), pembiayaan piutang (receivable financing) dan pembiayaan persedian (invent my financing)
28 .
2.2.4.1.1.l Pembiayaan Liquiditas (Cash Financing) Pembiayaan liquiditas (cash financing) pada umurnnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang timbul akibat terjadinya ketidaksesuaian antara cash
inflow dengan cash outflow pada suatu perusahaan yang menjadi nasabah. Pada bank konvensional, fasilitas yang biasa diberikan adalah fasilitas cerukan
(overdraft facilities) atau yang lebih dikenal dengan rekening koran. Sedangkan pada bank syari' ah fasilitas yang sejenis dengan itu diberikan dalam bentuk qardh timbal balik atau yang disebut compensating balance. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah jika bank konvensional memperoleh imbalan manfaat berupa bunga atas jumlah rata-rata dar:i pemakaian dana yang disediakan dalan1 fasilitas yang diberikan, sedangkan pada bank syari'ah, bank tidak d:iperbolehkan meminta imbalan apapun kecuali sebatas biaya admin:istrasi pengelolaan fasilitas tersebut29 • Pembiayaan piutang diberikan kepada perusabaan yang menjual barangnya secara kredit, tetapi baik jumlah maupun jangka waktunya melebihi kapas:itas modal kerja yang dimilikinya. Biasanya bank akan memberikan fasilitas pembiayaan piutang berupa pinjaman dana untuk mengatasi kekurangan dana karena masih tertanam dalam piutang atau dengan pengambilalihan piutang nasabah atau anjak piutang. Dalam kasus pembiayaan piutang, bank syari'ah
dapat menggunakan bentuk al-qardh. Sedangkan dalam kasus anjak piutang dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk hiwalah.
2.2.4.1.1.2 Pembiayaan Persediaan (Inventory Financi11g)
Pembiayaan persediaan dipergunakan untuk mendanai pengadaan persediaan (inventory financing) yang berupa modal kerja. Bank syari'ab memiliki mekanisme sendiri untuk memenuhi kebutuban pendanaan persediaan tersebut, yaitu dengan menggunakan prinsip jual beli (al-Bai) yang dilakukan dalam dua tahap. Pertama, bank mengadakan (membeli dari suplier secara tunai) barangbarang yang dibutuhkan oleh nasabab. Kedua, bank menjual kepada nasabah pembeli dengan pembayaran tanggub dengan mengambil keuntungan yang disepakati bersama antara bank dan nasabah. Ada beberapa skema jual beli yang biasa diaplikasikan dalam memenuhi kebutuhan alcan barang modal diantaranya adalab Bai' al-Murabahah, Bai' al-Isthisna dan Bai' as-Salam
30
2.2.4.1.1.3 Pembiayaan Modal Kerja untuk Perdagangan
Pembiayaan modal kerja untuk perdagangan dibagi menjadi dua jenis. Pertama untuk perdagangan yang bersifat umum dan kedua untuk perdagangan yang berdasarkan pesanan. Perdagangan umum adalab perdagangan yang dilakukan dengan target pembeli siapa saja yang datang membeli barang-barang yang telab disediakan di tempat penjual, baik pedagang eceran (retail) maupun pedagang besar (wholeseller). Untuk pembiayaan modal ke1ja jenis ini skema yang paling tepat adalah skema mudharabah 31 •
Perdagangan berdasarkan pesanan biasanya tidak diselesaikan di tempat penjual. Pembeli terlebih dahulu memesan barang-barang yang dibutuhkan kepada penjual berdasarkan eontoh barang atau daftar harga yang ditawarkan. Biasanya pembeli hanya akan membayar apabila barang-barang yang dipesannya telah diterima.
Hal
tersebut
untuk
menghindari
kemungkinan
resiko
akibat
ketidakmampuan penjual memenuhi pesanan atau ketidaksesuaian jumlah dan kualitas barang yang dikirimkan dengan spesifikasi yang dimaksud dalam surat penawaran atau pemesanan. Skema yang tepat untuk perdagangan jenis ini adalah al-Waka/ah, al-Mudharabah, ataupun al-Murabahah. Dalan1 hal wakalah, bank
syari'ah hanya memperoleh pendapatan berupa imbalm1 atas jasa yang d 1.ben.kannya 32 .
2.2.4.2. Pembiayaan Investasi Pembiayaan Investasi diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan tamballan modal dengan tujuan perluasan usaha maupun pendirian proyek baru. Pembiayaan investasi memilliki beberapa eiri yaitu pertama, untuk pengadaan barang-barang modal. Kedua, perencanaan dan alokasi dana yang matang dan terarah. Ketiga, memilikijangka waktu menengah sampai panjang 33 • Pada umumnya pembiayaan jenis ini diberikan dalan1 jumlah yang besar sehingga memerlukan penyusunan proyeksi arus kas (projected cash flow) yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi.
Skema yang tepat untuk transaksi ini adalah skema musyarakah mutanaqisah yaitu suatu skim musyarakah dimana porsi dana salah satu pihak akan menurun terus hingga akhimya menjadi no!. Apabila porsi dana dari salah satu pihak sudah no!, maka akan terjadi perpindahan kepemilikan dimana kepemilikan tersebut akan diambil alih oleh pihak yang lain. Skema yang juga dapat diterapkan dalam pembiayaan investasi ini adalah skema al-Ijarah muntahiya bit tamlik, yaitu akad sewa yang diakhiri dengan k•epemilikan barang di tangan penyewa34 •
2.2.4.3. Pembiayaan Konsumtif
Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembelian ataupun pengadaan barang tertentu yang tidak digunakan untuk tujuan usaha
35
•
Baik untuk barang-barang kebutuhan primer maupun sekunder. Biasanya pembiayaan konsumtif digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sekunder karena untuk kebutuhan yang sifatnya primer tidak dipenuhi dengan pembiayaan yang bersifat komersil.
Orang yang belum !llampu memenuhi kebutuhan
primemya masuk kedalam golongan fakir miskin sehingga wajib diberi zakat, sedekah atau pinjaman kebajikan (qardul hasan), yaitu pinjaman dengan kewajiban pengembalian pinjaman pokok saja tanpa imbalan apapun 36 .
34
Jihad Abdullah dalam Muhammad Syafii Antonio, op.cit. h. 167
2.2.5. Konsep Pembiayaan Syariah untuk Bidang Agribisnis Dalam setiap bisnis, baik itu bisnis dalam bidang pertanian ataupun yang lainnya maka akan selalu ditemui resiko dan juga peluang. Resiko dan peluang ini merupakan sesuatu yang alami (sunnatullah) yang tidak bisa dihilangkan tapi ia bisa dikelola. Sebagaimana difahami bersama bahwa bisnis pertanian memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi. Hal tersebut diakibatkan oleh karakteristik dari produk pertanian yang unik sebagaimana telah disebutkan di atas. Kelemahan inilah yang menghambat laju pertumbuhan kredit di sektor pertanian oleh perbankan konvensional. Akibatnya selama berpuluh tahun petani kita !erasing dari dunia perbankan. Dengan tampilnya perbankan syari'ah membiayai sektor pertanian, kelemahan yang ada di bank konvensional secara teori teratasi. Karena, prinsip pembiayaan yang diperlukan petani seiring dengan skim pembiayaan di bank syari'ah. Menurut Menteri Pertanian, ada beberapa jenis pembiayaan syari'ah yang perlu di dorong untuk sektor pertanian diantaranya adalah mudharabhah, isthisna, bai '-salam, musyarakah, ijarah dan qardul hasan d.an muzara 'ah
37 .
2.2.5.1. Mudharabah Mudharabah adala11 kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal (shahibul metal) dan mempercayakan sejumlah modalnya
untuk dikelola oleh pihak kedua (mudarib) sebagai pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung 38 • Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah
pertama, ada pelaku (pemilik modal dan pelal(Sana usaha). Kedua, ada objek kerja (modal dan usaha yang dijalankan). Ketiga, adanya persetujuan antara kedua belah pihak (Ijab-qabul) dan keempat, adanya pembagian nisbah keuntungan yang jelas antara kedua belah pihak 39 • Landasan diperbolehkannya mudharabah
diantaranya adalah hadis Nabi
SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
(<\;?"Lo
Artinya: Dari Shalih bin Shuaib dari ayahnya berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: "Tiga perkara yang di dalamnya terdapat keberkahan, pertama menjual dengan pembayaran tangguh. Kedua, Muqaradah (Mudharabah) dan ketiga, mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijua/"(HR. Ibnu Majah) 40. Skema Mudharabah ini dapat diaplikasikan untuk pembiayaan pertanian seperti tanaman pangan, holtikultur, perkebunan dan peternakan dari hulu, onfarm sampai hilir.
38
Adiwarman Karitn, op.cit., h.176
~-------...
Nasabah (mudharib)
Perjanjian bagi h a s n - - - - - - - - - ,
Keahlian
Modal !00%
Bank (shahibul maal
Usaha produktif Nisbah Y%
NisbahX% Pembagian keuntungan Modal Sumber: Zulkifli, 2003
Gambar 2. Skema Mudhairabah
2.2.5.2. Bai' as- Salam Wahbah az-Zuhaily berpendapat, bai' salam atau sa/afyaitujual beli yang pemberian barangnya ditunda dengan pembayaran segera, atau jual beli sesuatu yang sifatnya tanggungan yaitu jual beli yang didahulukan pembayaran dan barangnya ditunda sampai batas waktu yang tertentu 41 • Landasan diperbolehkannya salam diantaranya adalah:
Artinya: Dari Ibnu Abbas RA katanya, Nabi SAW datang ke Madinah dimana penduduknya senantiasa memesan buah-buahan yang akan diserahkan dalam jangka waktu satu atau dua tahun kemudian Beliau SAW berkata "Siapa yang nzelakukan salaf!salam, hendaknya melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula sampai dengan waktu tertentu (HR. lvfuslimf 2.
Rukun dan syarat jual beli salam pada dasamya sama dcngan jual beli biasa. Pada jual beli salam ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar jual beli salam sah dan dibolehkan. Syarat-syarat bai' as-salam dibagi menjadi dua yaitu yang berkenaan dengan syarat pembayaran: 1. Syarat pembayaran:
a. Diketahui jelas jenisnya. b. Diketahui jelas kadamya. c. Uang di serahkan di maj !is. 2. Syarat barang yang di salarnkan: a. Barang tersebut ada dalam tanggungan. b. Barang tersebut berkriteria yang bisa memberikan kejelasan kadar dan sifat-sifatnya yang membedakan dengan yang lainnya agar terhindar dari perselisihan dikemudian hari. c. Batas waktu penyerahan barang diketahui dengan jelas 43 • Pembiayaan salam tidak sama dengan sistem ijon atau sistem tebasan yang banyak dilakukan oleh para petani ketika hendak meryual hasil produksi pertanian. Pada sistem ijon, pembeli hanya menaksir berapa banyak hasil produksi dalam satu luasan lahan tanpa menjelaskan ukuran, sifat, jenis dan bentuknya sehingga unsur gambling-nya sangat besar. Sedangkan dalam sistem bai' as-salam segala sesuatunya harus jelas sebagaimana diatur dalam syarat-syarat di atas.
Bai' salam biasanya diaplikasikan pada pembiayaan pertanian dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 2 sampai 6 bulan. Sistem ini dapat
diaplikasikan dalam pembelian hasil produksi tanaman pangan pokok seperti padi agar harga pada saat panen raya harga padi di pasaran tidak arjlok. Nasabah mengajukan pembiayaan pada bank syari'ah untuk membiayai segala kebutuhan pertaniannya. Bank menyanggupi permohonan tersebut dengan menyerahkan dana kepada petani dalam bentuk memesan basil pertanian yang akan ditanam oleh petani. Karena bank sebagai lembaga keuangan tidak mungkin untuk menjadikan hasil pertanian tersebut sebagai simpanan, maka bank melakukan akad bai • salam kepada pembeli kedua, misalnya bulog, atau grosir. Inilah yang dikenal dengan salam paralel di perbankan syari'ah
44
•
Keuntungan
yang akan didapat oleh bank dalam pembiayaan ini adalah selisih harga yang didapat dari nasabah dengan harga jual kepada pembeli. Untuk lebih jelasnya bagaimana mekanisme kerja bai' salam di perbankan syari'ah dapat dilihat pada skema bai' salam di bawah ini:
Nasabah
I b. Spesifikasi barang
2b. Spesifikasi barang
la. Akad Salam 1
2b. Akad Salam2
.
. '
Bank '
3a. Bayar dimuka
Pemasok 3a. Bayar tunai
3b. Penyerahan barang Sumber: Zulkifli, 2003
Gambar 3. Skema Bai' as-Salam
2.2.5.3. Bai' al-Isthisna Isthisna adalah prinsip bai' (jual beli) suatu barang tcrtentu antara pihak penjual dan pembeli sebesar harga pokok ditambah nilai kcuntungan yang disepakati, dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara penycrahan uang dilakukan melalui cicilan atau ditangguhkan45 . Isthisna sebenarnya harnpir sama dengan salarn, narnun dalam isthisna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalarn beberapa kali pembayaran. Dalarn aplikasi oleh perbankan syari 'ah, mengingat bahwa bank tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pengadaan barang sebagaimana pesanan nasabah, maka bank akan melakukan pemesanan ulang kepada pihak lain yakni pemasok.
Transaksi seperti
ini sering disebut sebagai
isthisna paralel.
Sebagaimana terlihat dalam skema pada garnbar 4.
I b. Spesifikasi Bru-ang
I
2b. Spesifikasi Bru-ang
la. Akad
Nasabah
!-
Isthisna I
.I
Bank
I
I
2a Akad lsthisna II
,. { Pemasok
I
'
' 3. Bayar Tunai
3b. Penyerahan barang
3a. Bayar secara dimuka, cicilan atau ditangguhkan
Sumber: Zulkifli, 2003
Gambar 4. Skema Bai' al-Isthisna
--
I
Da\am pembiayaan sektor agribisnis, skema bai' al-isthisna ini dapat diaplikasikan dalam pengadaan mesin-mesin pertanian seperti alat inseminasi buatan untuk petemakan, traktor mini, alat packing dan lain se:bagainya.
2.2.S.4 Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati dan resiko ditanggung sesuai porsi kerjasama 46 . Dalil diperbolehkannya musyarakah diantaranya adalah firman Allah SWT:
15..
:< ::,µ °'.'.'.~~ .:.,_]l ~~I~ .!..L
1~I;;~--'.. _; 11 {_1 ..~7~·~..JI--
-
VO.
-~
·
I.:: • •g '· ·-)~~·· ·::..:J ~I
,..)~(g.
.!£..
a
...
~ i...;:, J
.. J•:; ..,,.._L....=...j,
Ll:i...Jj-
-
~
"""'
JI
~I~.:;
Artinya: Dia (Dawud) berkata, "sungguh. dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini (Q.S. Shaad/38 :24). dan Hadis Qudsi yang berbunyi:
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata : Aku(.4llah) ini ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah seorang dari mereka tidak menghianati temannya. apabila salah seorang telah berkhianat terhadap temannya, Aku keluar dari antara mereka (HR. Abu Daud)n
Jenis-jenis Musyarakah diantaranya: 1. Syirkah Mufawadhah, yaitu kontrak kerja sama atau percampuran dana antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana, kerja, tanggung jawab dan beban hutang yang sama. 2. Syirkah Inan, adalah kerjasama atau percampuran dmm antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang tidak mesti sama. 3. Syirkah Wujuh, yaitu adalah kerjasarna atau percampuran antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas ataupun kepercayaan. 4. Syirkah
Abdan,
yaitu
kerjasama atau percarnpuran tenaga atau
profesionalisme antara dua pihak atau lebih (kerjasama profesi). 5. Syirkah Mudharabhah, yaitu adalah kerjasama atau percampuran dana antara
pihak
pemilik
dana
dengan
pihak
lain
yang
memiliki
profesionalisme atau tenaga 48 . Secara umum, aplikasi perbankan dari musyarakah dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut: Nasabah parsial: asset value
PROYEK USAHA
Bank syari'ah parsial pembiayaan
KEUNTUNGAN
Bagi basil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal (nisbah) Sumber: Syafi'i Antonio, 200 I
2.2.S.5. Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang . send"m. 49 . 1tu
Dali! diperbolehkannya ijarah diantaranya adalah:
'
( A?.lA ..;,ii OIJJ) ~~ ~
0
,
<)\
Artinya: Dari Abdullah Ibnu Umar berkata: telah bersabda Rasulullah SAW "Berikanlah olehmu upah orang sewaan sebelum keringatnya kering" (HR. Ibnu Majah)5°. Syarat-syarat ijarah diantaranya: 1. Adanya kerelaan dari kedua belah pihak. 2. Mengetahui manfaat dengan sempuma barang yang akan diakadkan. 3. Barang yang menjadi objek transaksi dapat dimanfaatkan kegunaannya menurut !criteria, realita dan syara 4. Dapat diserahkannya sesuatu yang disewakan berikut kegunaannya. 5. Manfaat yang didapat adalah pada hal-hal yang mubah (diperbolehkan), bukan yang dihararnkan
49
51
Savviri Sahio dalan1 Muhan1mad Svafi'I Antonio, OfJ.cit., h. l l 7
B. Milik
Pcnjual Su plier
Objek Sew a -,-
--------!>;'
'
;
Nasabah
';---------
3. Sewa beli
/~_,-' /
A.Milik .1s.-'
Bank Syariah
2. Beli objek sewa
/
l.Pesan objek sewa
Sumber: Syafi'i Antonio, 2001
Gambar 6. Skcma Ijarah
2.2.5.6. Qard Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali tanpa mengharapkan imbalan apapun 52 • Dalil diperbolehkannya qard adalah hadis Nabi SAW yang berbunyi: ...
,..
Q
...
\
Ill ....
;;I
:Jt:i ~J ~ .ill\ ~ ~~\ c)I ~Y.:,,~ ~! ~ ,..
,..
,..
,..
("'='IA ()II OIJJ) ~J.:aS" c)\S'
lil
':I\;/;
Artinya:
Dari Ibnu Mas 'ud bahwasanya Nabi SAW bersabda: "tidak ada seorang muslim yang mengqiradhkan hartanya kepada seorang muslim sebanyak dua kali, kecuali perbuatannya seperti sedekah satu kali" (HR. Ibnu Majah)5 3. Skim qard merupakan produk yang fleksibel karena dapat digunakan untuk pembiayaan produktif maupun konsumtif. Skim ini juga merupakan salah satu skim yang membedakan antara bank syari'ah dengan bank konvensional.
Pembiayaan jenis ini biasanya diarahkan untuk membiayai pihak-pihak yang sangat membutuhkan seperti fakir miskin yang ingin berusaha dan lain-lain. Oleh karena itu modal yang disalurkan untuk skim ini adalah dari dana zakat, infak dan shadaqoh. Secara umum qardh dapat digan1barkan dalam skema berikut.
Perjanjian Qardh
~3ank
Nasabah Tenaga Kerja
100%
Modal 100%
/
Proyek Usaha
Kembali modal
Keuntungan Sumber: Syafi'i Antonio, 200 I
Gambar 7. Skema Qardh
2.2.5.7. Muzara'ah dau Musaqoh Muzara 'ah adalah kerjasama pengolahan lahan pertm1ian antara pemilik
lahan dengan penggarap dengan sistem bagi hasil atas dasar basil panen. Dali! diperbolehkannya musaqah diantaranya adalah:
Artinya: Dari lbnu Umar RA ba/rn.·a Nabi SAW mempekerjakan penduduk Khaibar dengan memberi mereka imba/an separuh hasi/ yang keluar, berupa buah atau tanaman (HR. Muslim/~.
Jika dalam kerjasama tersebut benih berasal dari pemilik lahan, maka ia disebut muzara 'ah. Sedangkan bila benih berasal dari penggarap, maka disebut mukhabarah
55
.
Apabila penggarap hanya bertanggungjawab atas penyiraman dan
pemeliharaan, maka ia disebut musaqoh 56• Pemilik lahan
,-----L_.
Penggarap
Lahan pertanian
Hasil Panen
Bagi hasil sesuai kesepakatan
Sumber: Zulkifli, 2003
Gambar 8. Skema Muzara'ah
2.3. Konsep Manajemen Strategi 2.3.1. Strategi
Menurut bahasa, strategi adalah ilmu siasat (perang), siasat, atau tipu muslihat untuk mencapai suatu maksud 57 • Jika demikian, strategi merupakan ilmu siasat sebagai tipu muslihat yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk dijadikan acuan dalam mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Strategi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu strategos yang berarti generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam
membuat rencana untuk memenangkan perang 58 . Dilihat dari definisi tersebut, strategi pada awalnya digunakan oleh dunia militer untuk memenangkan suatu peperangan dan kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang digunakan dalam persaingan bisnis. Dalam istilah bahasa Arab, terdapat dua kata yang menunjuk pada makna strategi. Pertama adalah manhaj yang berarti jalan terang, nyata dan kedua adalah khittah yang berarti cara atau strategi. Kata manhaj lebih bersifat teoritik,
sedangkan khittah lebih bersifat operasional 59 • Di dalam al-Qur'an, secara tekstual tidak kita temukan kata yang menunjuk pada strategi, namun secara konseptual terdapat beberapa ayat yang substansinya bemuansa strategi. Allah SWT berfirman:
Artinya: "Kemudian, sesungguhnya Aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terangterangan dan dengan diam-diam" (Q.S. Nuh/71: 9).
Artinya: "Maka sampaikanlah o!ehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik" (Q.S. al-Hijr/15: 94).
Substansi kedua ayat di atas mencerminkan suatu strategi yang clijalaukan oleh Nabi Nuh AS dan Rasulullah SAW dalam mengajak ummatnya melalui dua 58
Agustinus Sri Wahyudi, lvfanajen1en Strategi Peng;antar Proses Berfikir Strategis, (Jakarta:
strategi yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi keduanya. Nabi Nuh AS berhadapan dengan kondisi masyarakat yang sangat keras sedangkan Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan kondisi masyarakat yang keras juga jahil. Hal tersebut memerlukan strategi yang tepat dan akurat agar dakwah mereka memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan. Jadi dapat difahami bahwa jika ada perintah menyampaikan risalah secara terang-terangan, berarti ada juga penyampaian secara diam-diam, meskipun aktifitas kedua Rasul tersebut selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT 60 • Secara konseptual, strategi merupakan respon secara terns menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman ekstemal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi61 • Istilah strategi tidak digunakan untuk sesuatu yang bersifat reaktif tapi seharusnya digunakan untuk sesuatu yang proaktif. Tetapi, istilah proaktif itu sendiri sering be1masalah. Banyak orang yang mengartikan "proaktif' dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan. Padahal, proaktif
berarti "disposed to take action or effectuate
change" 62
2.3.2. Manajemen Strategi Dalam perjalanarmya, perusahaan atau organisasi akan selalu berhadapan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat. Hal tersebut mendorong para manajer puncak untuk selalu mengambil keputusan-keputusan strategis dalam
60
Ibid, h. 20
61
tv1intzberg dala1n Fredy Rangkuti, Analisa SWOT Teknik A1en1bedah /{asus Bisnis, (Jakarta: PT.
rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Manajemen strategis didefinisikan
sebagai
sem
dan
pengetahuan
untuk
merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan Jintas fungsional yang membuat organisasi marnpu mencapai tujuannya63 • Sedangkan Wahyudi mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) terhadap
keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan dimasa mendatang 64 • Proses manajemen strategi merupakan cara yang dilakukan oleh para perencana strategis untuk menentukan sasaran dalarn membuat kesimpulan strategis yang bersifat dinarnis dan berkesinarnbungan. Adanya perubahan pada salah satu komponen akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap komponen yang lainnya. Dikatakan bersifat dinarnis karena setiap keputusan yang diarnbil dapat berubah disesuaikan dengan lingkungan yang sedang dihadapi, baik yang bersifat internal maupun eksternal perusahaan. Berkesinarnbungan karena proses manajemen strategis akan lebih baik jika suatu perusahaan terns berupaya membuat terobosan-terobosan baru dalam membuat strategi yang disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapinya. Proses manajemen strategi diawali dengan kegiatan formulasi yang menggunakan data historis, data saat ini, data operasi dan lingkungmi bisnis.
Perubahan yang terjadi di lingkungan yang dimasuki organisasi seringkali menuntut perusahaan untuk mengevaluasi ulang strategi yang dipilih 65 • Formulasi strategi dimulai dengan pengembangan visi clan misi perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan profil perusahaan (analisis kondisi internal perusahaan), dan penilaian atas kondisi lingkungan eksternal perusahaan. Selanjutnya
dilakukan
penyusunan
rencana
strate:gi,
pemrograman
(programming), penganggaran (budjeting), implementasi (implementing) dan pengendalian (controlling).
2.3.3. Perumusau Strategi Strategi adalah alat yang paling penting dalam mencapai keunggulan bersaing suatu perusahaan untuk dapat mengembangkan strategi dalam mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Menurut Rangkuti, proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi disebut sebagai perencanaan strategi
66
•
Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif terhadap kondisi internal dan eksternalnya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat meugantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan utama67 • Pertama, perumusan strategi (strategy formulation). Kedua, penerapan strategi (strategy
implementation) dan ketiga, evaluasi strategi (strategy evaluation). Penggambaran model manajemen strategi dapat dilihat pada gambar 9.
65
Fuad al-I-Iadi, Strategi Pen:;;emban:;;an Usaha Tanan1an Hias Daun l)akis Untuk Ekspor Pada
Bambang Hariadi menjelaskan bahwa perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan un1uk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalan1 rangka menyediakan costumer value terbaik68 • Ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan dalam melakukan perumusan strategi. Per!anla, mengembangkan visi dan misi. Kedua, menetapkan tujuan baik jangka pendek, menengah atau panjang. Ketiga, menyusun strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tahapan tersebut digambarkan dengan bagan di bawah ini:
Analisis Lingkungan Ekstern dan
-
Perumusan
Strategi
r-
Implementasi Stratagi
Evaluasi Strategi
Intern
l Membangun Visi, Misi dan
Filosofi
+
Menetapkan Tujuan Strategis dan Keuangan
Merancang ~
Strategi Untuk Mencapai Tujuan
...
Membangun Struktur, Proses dan
Prilaku Untuk Menjalankan
~
Penilaian Kinerja dan Melakukan
Koreksi
Strategi
l
l
l
I
1
--
Umpan Balik
t I
Somber: Bambang Hariadi, 200 l
Gambar 9. Tahapan Manajemen Strate1~ Dari bagan di atas dapat disimpulkan bahwa ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam manajemen strategis. Pertama, melakukan analisis internal dan eksternal dari suatu perusahaan atau organisasi untuk membangun visi, misi dan filosofi yang nantinya akan menjadi panduan umum dalam membuat langkah-
langkah strategis. Kedua, melakukan perumusan strategi yang dilakukan dengan dua tahapan yaitu menetapkan tujuan strategis dan keuangan, kemudian merancang strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ketiga, mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang sebelumnya untuk membangun struktur, proses serta prilaku untuk menjalankan strategi. Keempat, melakukan proses evaluasi untuk menilai kinerja serta melakukan koreksi terhadap apa-apa yang telah dijalankan serta melakukan umpan balik.
2.4. Kerangka Pemikiran Dengan
kebijakan
pemerintah
yang
sangat
mendukung
untuk
berkembangnya pola pembiayaan sektor agribisnis perikanan berbasis syari' ah, ditambah dengan potensi yang besar dari dunia agribisnis perikanan merupakan peluang bagi perbankan syari'ah untuk mengembangkan sayap usahanya. Namun dengan kondisi yang ada, baik di dunia perbankan syari' a11 maupun agribisnis perikanan, maka diperlukan alternatif strategi untuk mengembangkan pola-pola pembiayaan yang tepat untuk diaplikasikan dalam usaha agribisnis perikanan. Dalam penentuan alternatif strategi yang tepat, diperlukan beberapa tahap yang dimulai dari penentuan misi dan tujuan perusahaan. Pernyataan misi mendefinisikan pada bisnis apa suatu perusahaan berge:rak dan menjawab pertanyaan mengapa perusahaan ada, sedangkan tujuan memberikan kepekaan arah, memfokuskan lingkup usaha serta membantu untuk me:nilai kemajuan yang telah dicapai. Setelah penentuan m1s1 dan tujuan, maka langkah selanjutnya adalah
kelemahan serta peluang dan ancaman. Faktor internal terdiri dari struktur organisasi perusahaan, sedangkan faktor ekstemal terdiri dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, kebijakan pemerintah, teknologi, produk substitusi dan pesaing. Pengidentifikasian dilanjutkan dengan memilih faktor strategis bagi perusahaan dalam bentuk matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Ekternal Factor Evaluation) yang bertujuan untuk sejauh mana kelemahan dan kekuatan yang dimiliki serta sebesar apa peluang dan ancaman yang ada. Hasil dari matriks IFE dan EFE kemudian dimasukkan ke dalam matriks IntemalEkstemal (IE Matriks) yang selanjutnya digunakan untuk menentukan altematif strategi dengan analisis matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Altematif strategi yang dihasilkan dari matriks S\VOT kemudian akan dipilih mana yang paling tepat untuk diterapkan oleh perusal1aan dengan analisis yang lebih objektif dan intuisi yang baik dalam matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil dari matriks QSPM akan dipilih dengan melihat skor. Skor yang tertinggi menunjukkan bahwa altematif strategi tersebut dapat dijadikan prioritas utama untuk diterapkan sedangkan skor yang terendal1 rnenunjukkan bahwa altematif tersebut merupakan prioritas terakhir yang dipilih. Berikut ini kerangka operasional dari penelitian yang akan dilakukan:
Perusahaan (Bank Syari'ah X)
i Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ldentifikasi Faktor Internal dengan mattiks !FE
Identifikasi Faktor Ekstemal dengan matriks EFE
Perumusan alternatif Strategi IE dan SWOT
~ Pemilihan Strategi Terbaik dengan QSPM
Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasioual
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional 1. Pembiayaan Syari'ah: penyediaan uang atau tagiban yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pibak lain yang mewajibkan pibak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagiban tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi basil. 2. Strategi: mernpakan respon secara terns menerus maupun adaptif terbadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemaban internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi 3. Agribisnis: kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keselurnban dari mata rantai produksi, pengolahan basil dan pemasaran yang ada bubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas. 4. Faktor
Internal: faktor-faktor yang berpengaruh terbadap kinerja
pernsahaan dari dalam seperti kelemahan dan kekuatan juga struktur organisasi pernsahaan. 5. Faktor Eksternal: faktor-faktor yang mempengaruhi pernsahaan dari luar seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial, kebijakan pemerintah, teknologi, produk substitusi dan pesaing. 6. Bank
Syari'ah:
lembaga
keuangan
yang tatacara beropcrasinya
didasarkan pada tatacara bemmammalat secara Islam, yakni mengacu pada
7. Mudharabah: kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal (shahibul maal) dan
memp•~rcayakan
sejumlah
modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua (mudarib) sebagai pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung. 8. Bai' as- Salam: jual beli sesuatu yang sifatnya tanggungan yaitu jual beli yang didahulukan pembayaran dan barangnya ditunda sampai batas waktu yang tertentu. 9. Bai' al-Isthisua: jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli sebesar harga pokok ditambah nilai keuntungan yang disepakati, dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara penyerahan uang dilakukan melalui cicilan atau ditangguhkan. 10. Musyarakah: kerjasama atau percan1pnran antara dua pil1ak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati dan resiko ditanggung sesuai porsi kerjasarna. 11. Ijarah: akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. 12. Qard: pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali tanpa mengharapkan imbalan apapun.
13. Muzara'ah: kerjasama pengolahan lahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap dengan sistem bagi hasil atas dasar hasil panen.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur yang beralamat di JI. Pasar Baru no. 137 pada bulan Juli-Agustus 2005. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan
p•~rtimbangan
bahwa
lembaga/perusahaan tersebut telah melakukan pembiayaan terhadap sektor agribisnis perikanan.
3.3. Jenis dan Sumber Data Data yang dikurnpulkan adalah data pnmer dan sekunder. Data pnrner diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bagian-bagian yang terkait dengan penelitian. Jumlah responden sebanyak lima orang yaitu sebanyak dua orang dari bagian pernasaran, administrasi pembiayaan, sumber daya insani dan customer service rnasing-masing satu orang. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan dari perusahaan yang erat kaitannya dengan pembiayaan pada sektor agribisnis. Disarnping itu data sekunder juga diperoieh dari laporan-laporan penunjang lainnya diluar perusahaan serta berbagai kepustakaan yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun data-data yang diperlukan diantaranya: 1. Garnbaran umum perusahaan seperti sejarah, struktur organisasi beserta tugas dan wewenang dari setiap bagian/departemen perusahaan, kegiatan pembiayaan, pcngembangan usaha scrta pemasarannya. 2. Visi, misi, tujuan, strategi dan manajeman yang sedm1g dijalankan dalam perusaaan. 3. Fasilitas serta kegiatan usaha.
4. Jenis serta jumlah produk pembiayaan secara umum yang ada di perusahaan. 5. Kondisi demografis, alam, teknologi, politik, perekonomian nasional.
3.4. Metode Pengumpnlan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknilk wawancara dan penyebaran knisioner. Responden terdiri atas para manajer fungsional serta bagian yang terkait dengan penelitian yang direkomendasikan oleh perusahaan. Wawancara dan kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan serta menentukan bobot dan peringkat untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk data sekunder diperoleh melalui makalah-makalah, literatur dan data-data yang relavan dengan penelitian yang berasal dari instansi-instansi yang terkait :seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Kelautan dan Perikanan dan Iain··lain.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan serta analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan konsep manajemen strategi. Pada penelitian ini metode deskriptif yang digunakan adalah metode studi kasus sehingga kesimpulan yang diambil nantinya akan tetap terkait dengan perusahaan. Perumusan
altematif
strategi
bagi
perusahaan
dilakukan
dengan
menggunakan matriks. Proses perumusan altematif strategi dilakukan dengan melalui tiga tahap, yaitu: Perlama, tahap pengumpulan data (input stage), kedua,
tahap analisis (matching stage), dan ketiga, tahap pengambilan keputusan
(decision stage).
3.5.1 Tahap Pengumpulan Data 3.5.1.1. Data Internal dan Eksternal Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data internal dan data eksternal. Hal yang pertama harus dilakukan dalarn tahap ini adalah mengetahui visi, misi serta tujuan dari organisasi/perusahaan, selanjutnya melakukan identifikasi terhadap data internal dan eksternal organisasi/perusahaan. 3.5.1.2. Matriks IFE dan EFE Penilaian terhadap faktor internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal tersebut adalah dengan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Sedangkan untuk penilaian faktor eksternal digunakan matriks External Factor Evaluation (EFE). Langkah-langkah dalam mengolah matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Terhadap Faktor Internal dan Eksternal P1~rusahaan
Langkah awal dalam mengidentifikasi faktor internal perusahaan adalah dengan mendaftar semua kelemahan dan kekuatan orgm1isasi. Pertmna adalah daftar kekuatan, baru kemudian daftar kelemahan organisasi. Untuk faktor-faktor eksternal terlebih dahnlu didaftarkan semua peluang yang dimiliki oleh organisasi baru kemudim1 ancaman yang ada. Hasil dari kedua
identifikasi faktor-faktor tersebut akan menjadi faktor penentu internal dan eksternal yang selanjutnya akan diberikan bobot. 2. Penentuan Robot Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen dengan menggunakan metode Paired Comparison69. Metode ini digunakan untuk memberi penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Dalam penentuan bobot ini dari setiap variabel digunakan skala 1,2 dan 3. 1= Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal 2= Jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal 3= Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal Indikator horisontal dan vertikal adalah variabel kekuatan dan kelemahan pada faktor strategis internal serta variabel peluang dan ancaman pada faktor strategis eksternaL Metode ini digunakan untuk membandingkan secara berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan serta pengaruhnya terhadap perusahaan. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada tabel 3 dan 4. Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan Faktor-faktor Internal A B
c D
Total Sumber: Kinear dan Taylor, 1991
Total
Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strate is Eksternal Perusahaan "-------Faktor-faktor Ekstcrnal A B C D Total A B
c D
Total Sumber: Kinear dan Taylor, 199 l
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keselnrnhan variabel dengan menggunakan rumus Kinear:
x.1
ai =-n
-
:Li i=l
Keterangan : ai = Bobot variabel ke 1 X 1 = Nilai variabel ke 1 I = 1,2,3, .... ll n = Jumlah vadabel
3. Penentuan Peringkat (Rating)
Penentuan peringkat (rating) oleh pihak manaJemen atau pakar dari perusahaan yang diteliti, dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis situasi perusahaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan sesuai peringkat dengan menggunakan skala 1-4 terhadap masing-masing faktor strategis untuk melihat sebcrapa efektif strategi perusahaan saat ini. Pemberian rating pada matJiks EFE untuk faktor peluang bersifat positif yaitu skala: l = Peluang kecil
2= Peluang sedang
3= Peluang besar
4= Peluang sangat besar
Sedangkan untuk faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor peluang yaitu negatif: 1= Ancaman sangat besar
2= Ancaman besar
3= Ancaman sedang
4= Ancaman kecil
Pemberian rating terhadap matriks !FE tmtuk faktor kekuatan bersifat positif yaitu: I= Kekuatan kecil
2= Kekuatan sedang
3= Kekuatan besar
4= Kekuatan sangat besar
Sedangkan untuk faktor kelemahan bersifat positifyaitu: I= Kelemahan sangat berarti
2= Kelemahan cukup berarti
3= Kelemahan kurang berarti
4= Kelemahan tidak berarti
Selanjutnya nilai yang diperoleh dari pembobotan tersebut dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor sehingga akan diperoleh skor. Total skor diperoleh dari hasil penjumlahan secara vertikal terhadap hasil pengalian.
Tabel 5. Kerangka Matriks !FE (Internal Factor Evaluation)
Faktor-faktor Internal Kekuatan: 1.
2.
..... Kelemahan:
'L
2.
.....
Bo bot
Rating
(Bobot x Rating)=skor
Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total skor dibawab 2,5 menunjukan babwa posisi internal organisasi tersebut lemah, sedangkan total skor diatas 2,5 menunjukan posisi internal organisasi kuat.
Tabel 6. Kerangka Matriks EFE (External Factor Evaluation) Faktor-faktor
Bo bot
Rating
(Bobot x Rating)=skor
Eksternal Peluang: 1.
2.
..... Ancamau: 1.
2.
..... Total
1
Sumber: David, 2004
Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total skor 4,0 menunjukan babwa organisasi tersebut responsif terhadap peluang dan ancaman yang ada di sekitarnya. Sedangkan total skor 1,0 menunjukan babwa organisasi tersebut tidak dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
3.5.2. Tahap Aualisis
Setelah terkumpul seluruh informasi ya.ng dianggap berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menlmuskan semua infonnasi tersebut ke dalam bentuk-bentuk kuantitatif untuk menganalisa perumusan
dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
3.5.2.1. Matriks IE
Matriks IE merupakan matriks yang digunakan untuk menganalisis total pembobotan dari faktor-faktor internal (IFE) dan total pembobotan dari faktorfaktor eksternal (EFE). Setelab diperoleh nilai total dari masing-masing matriks baik !FE maupun EFE, maka barulab dapat dibuat analisis IE. Pada sumbu X dari matriks IE, pembobotan total IFE kemudian diberikan skor yang bernilai antara 1,00-4,00. Skor 1,00-1,99 menggambarkan posisi internal yang lemab. Skor 2,00-2,99 menggambarkan posisi rata-rata. Skor 3,004,00 menggambarkan posisi perusabaan kuat. Pada sumbu Y, total pembobotan EFE dengan nilai 1,00-1,99 menunjukkan posisi eksternal perusabaan yang rendab. Skor 2,00-2,99 menunjukkan posisi sedang dan nilai skor dari 3,00-4,00 menunjukkan posisi yang tinggi.
Total Skor /FE
3,00-3,99
"' "'· ";'
Kuat 3,00 Tinggi 4,00
0 0
"' "' "' <;] "' 6 t::
Medium 3,00
~
0
2 .:::
2,00-2,99 Rata-rata 2,00
1,00-1,99 Lemah 1,00
I
II
III
IV
v
VI
VII
VIII
IX
N
0
N'
"'"'6
Renclah 2,00
1.00
o_
Gambar 11. Matriks Internal -Eksternal
Dalam matriks internal-eksternal di atas terdapat tiga buah strategi yaitu: 1. Grow and build strategies, yaitu apabila terletak pada sel I, II dan IV. Dalam posisi ini, strategi yang layak diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integrasi. 2. Hold and maintain strategies, jika hasil pembobotan IFE dan EFE berada pada sel III, V, VII. Strategi yang banyak digunakan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Harvest or divest strategies, yaitu jika hasil dari pembobotan berada pada sel VI, VIII atau IX
70
•
3.5.2.2. Matriks SWOT Analisis SWOT adalah cara untuk mengidentifikasi be:rbagai faktor secara sistematis dalam merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threats). Penyusunan strategi yang diterapkan berdasarkan matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 7. Data yang digunakan dalam analisis SvVOT dibahas dengan melalui tahapan sebagai berikut: I. Tentukan faktor-faktor peluang perus.ahaan. 2. Tentukan faktor-faktor ancaman perusahaan. 3. Tentukan faktor-faktor kekuatan perusahaan.
4. Tentukan faktor-faktor kelemahan perusahaan.
5. Sesuaikan
kekuatan
internal
dengan
peluang
ekstemal
untuk
mendapatkan strategi SO.
6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO.
7. Sesuaikan kekuatan
internal
dengan
ancaman
eksternal
untuk
mendapatkan strategi ST. 8. Sesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT.
Tabel 7. Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT INTERNAL
Strength (S)
-
Weakness (W)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
Tentnkan 5-10 faktor-faktor
kekuatan
kelemahan
EKSTERNAL Opportunities (0)
Strategi SO
Strategi WO
Tentukan 5-10 faktor-faktor
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
peluang
menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
untuk memanfaatkan
peluang
peluang
Threats (T)
Strategi ST
Strategi WT
Tentukan 5-10 faktor-faktor
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
kekuatan
tnenggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman
dan menghindari ancaman
3.5.2.3. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Analisis ini digunakan untuk mencari strategi mana yang paling baik untuk diprioritaskan secara objektif berdasarkan atas faktor-faktor eksternal dan internal yang dianalisis pada tahap sebelumnya. Input dari matriks QSPM berasal dari tahap input/masukan dan tahap pemaduan strategi. Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks QSPM adalah sebagai berikut: I.
Mendaftar peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan internal organisasi dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil dari matriks IFE dan EFE.
2.
Memberikan bobot untuk setiap faktor kiitis eksternal dan internal. Bo bot ini sama dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
3.
Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi al ternatif
yang
harus
dipertimbangkan
orgamsas1
untuk
diimplementasikan. 4.
Menetapkan daya tarik (Attractiveness Score), yang menunjukkan daya tarik relatif dari tiap strategi terhadap strategi laimtya. Nilainya adalah:
5.
I= Tidak menarik
2= Agak menarik
3= Cukup Menarik
4= Amat menarik
Menghitung total nilai daya tarik (Total Atractiveness Score), yang merupakan hasil perkalian antara bobot dengan nilai daya tarik.
6.
Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Hasil dari perhitungan ini
altematif strategi yang ada. Semakin tinggi nilainya, maka strategi tersebut semakin menarik.
Tabel 8. Kerangka Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning) FAKTOR KUNCI Peluang Anearnan Kekuatan Kelemahan Jumlah TAS Sumber: David, 2004
Bo bot
ALTERNATIF-ALTERNATIF STRATEGI AS TAS AS TAS Stratel'i 1 Strnte<>i 2 Strate2i 2 Strate2i l
BABIV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan
Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan pada bulan November 1998 yang merupakan penyempurnaan dari UU No. 7 tahun 1992, telah memberi peluang yang sangat baik bagi pertumbuhan perbankan syari'ah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syari'ab atau dengan membuka cabang khusus syari'ah. Inilah awal dari suatu masa dalam dunia perbankan yang disebut dengan Dual Banking System. Dalam suasana seperti itulah PT. Bank Susila Bak"ti (BSB) menemukan momentum yang tepat. BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara (BDN) dan PT. Mahkota Prestasi ini mengambil langkah untuk berkonversi menjadi bank syari'ah. Hal inii dilakukan sebagai respon terhadap peluang yang diberikan oleh UU No. 10 tahun 1998 sekaligus upaya untuk keluar dari krisis ekonomi dan moneter pada saat itu. Ketika tengab berproses menjadi bank syari'ah, terjadilah merger empat bank (Bank Bumi Daya, BDN, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Karena induknya merger ke dalam Bank Mandiri, BSB pun memperoleh pemilik baru, yaitu PT. Bank Mandiri. Rencana perubahan BSB menjadi bank syari'ah dengan nama Bank Syari'ah Sakinah diambil alih oleh pemilik barn, karena secara kebetulan Bank Mandiri
Pada Tanggal 25 Oktober 1999 melalui Surat Keputusan Gubemur Bank Indonesia (Bl) No. l/24/KEP.Bl/1999 diperoleh pengukuhan tentang perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syari' ah. Disusul dengan SK Deputi Gubemur Senior Bl No.1/l/KEP.DGS/1999 untnk mengubah nama menjadi PT. Bank Syaii'al1 Mandiri (BSM). BSM mulai beroperasi pada tanggal 1November1999. Dari awal berdiri hingga akhir Desember 2004, BSM telah merniliki 50 kantor cabang, 31 kantor cabang pembantu dan 53 kantor kas yang tersebai· di 20 provinsi. Salah satu kantor cabai1g pembantu yang ada di IProvinsi Jawa Bai·at adalah BSM KCP Cianjur yang didirikan pada tanggal 5 Mei 2003. Hingga akhir bulan Juli 2005, BSM KCP Cianjur telah memiliki asset sebesar Rp. 14. 196. 755. 477, 52. Beberapa penghargaan yang telah diraih oleh BSM diantaranya adalah The Best Quality Service (Karim Bussines Consulting), Bank
Tt~rbaik
2004 kategori
syari' ah (Majalah Investor Awai·d), Bank Sehat (BI) da!l masih banyalc lagi. Selain penghargaan, BSM juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001 :2000 dari Llyod's Register Quality Assurance-UKAS untnk bidang pelayanan, bidang audit dan bidang pembiayaan.
4.2. Visi "Menjadi Bank Syari'ah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha"
4.3. Misi
I . Menciptakan suasana pasar perbankan syari' ah agar dapat berkembang dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan baik. 2. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank syari' ah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Juas. 3. Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional bank syari' ah. 4. Menunjukkan komitmen terhadap standar kinerja operasional perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian. 5. Mengntamakan mobilisasi pendanaan dari golongan masyarakat menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infak dan shadaqoh yang Jebih efektif sebagai cerminan keperdulian sosial. 6. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain, segenap Iapisan masyarakat dan investor asing.
4.4. Struktur Organisasi
Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur dipimpin oleh seorang kepala cabang pembantu yang membawahi bagian-bagian diantaranya marketing officer, customer service, back office, teller dan petngas-petngas seperti office boy, satpam, dan driver (larnpiran 4). Kepala cabang pembantu bertugas untuk menjarnin efisiensi dan efoktivitas operasional bank dan membawahi langsung bagian marketing officer, customer service, back office dan teller serta bertanggung jawab langsung ke kantor pusat. Bagian marketing officer bertugas menentukan target-target yang hendak dicapai oleh perusahaan seperti target pembiayaan dan pendanaan dan bertanggung jawab kepada kepala cabang pembantn. Customer service bertugas untnk memberikan pelayanan kepada nasabah yang terkait dengan informasi mengenai produk, layanan serta kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada nasabah. Back office bertugas untnk mengatur operasional bank yang terkait dengan akutansi dan pembukuan serta keperluan-keperluan yang terkait dengan internal bank dan tidak terkait secara langsung dengan nasabah.
BABY ANALISIS LINGKUNGAN BANK SYARI' AH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CIANJUR
5.1. Analisis Visi dan Misi
Menurut David, perbedaan antara pernyataan visi dan misi adalah jika pernyataan misi menjawab pertanyaan "apa bisnis kita?" sedangkan pemyataan visi menjawab pertanyaan "kita ingin menjadi seperti apa"? 71 • Pernyataan Visi Bank Syari'ah Mandiri menggambarkan keingiuan uutuk menjadi suatu institusi perbankan yang berlaudaskan priusip-prinsip syari'ah yang terpercaya oleh setiap mitra usaha. Pernyataan visi di atas kemudian dijabarkan secara lebih jelas dalam 6 pernyataan misi (mission statement). Menurut Wahyudi, pernyataan misi yang baik haruslah dapat mencakup komitmen terhadap salah satu atau lebih dari karakteristik berikut: pelanggan, produk dan jasa, pasar, teknologi, komitmen terhadap pertumbuhau atau stabilitas, konsep perusahaan, komitmen terhadap image masyarakat dau komitmeu terhadap karyawan
72
•
Misi yang dicanaugkan
oleh BSM setidaknya telah mencakup hampir seluruh karakteristik di atas. Misi pertama dan kedua yaitu menciptakan suasar1a pasar perbankan syari'ah agar dapat berkembang dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan baik dan mencapai pertumbuhan dan keuntuugan yang berkesinambungan melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank
syari'ah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas menggambarkan komitmen perusahaan terhadap pe1tumbuhan dan stabilitas se1ta konsep perusahaan. Misi kedua dan ketiga yaitu mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional bank syari'ah dan menunjukkan komitmen terhadap standar kinerja operasional perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian merupakan gambaran komitmen perusahaan terhadap pelanggan dan teknologi. Sedangkan misi kelima dan keenam yaitu mengutamakan mobilisasi pendanaan dari golongan masyarakat menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infak dan shadaqoh yang kbih efektif sebagai cerminan keperdulian sosial dan meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asmg merupakan komitmen perusahaan terhadap image masyaralcat dan pasar.
5.2. Analisis Lingkungan Internal Analisis terhadap lingkungan internal diperlukan untuk mengungkap potensi kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki. Disamping itu analisis lingkungan internal juga dapat memberikan gambaran tentang kelemahan yang masih melekat pada perusahaan.
5.2.1. Kekuatan 5.2.1.1. Produk Pembiayaau Syari'ah Yang Bebas Bunga Sebagaimana telah dituliskan pada bab sebelumnya, bahwa salah satu prinsip dari perbankan syari' ah adalah larangan adanya unsur riba dalam setiap transaksi (lihat hal 13). Bunga bank sebagaimana fatwa dari beberapa organisasi Islam dunia diantaranya Rabithah al-alam al-Islami dan Majma' Fiqh Islami Organisasi Konferensi Islam adalah salah satu bentuk dari riba73 • Sistem perbankan yang berbasis pada bunga memang tidak dirasakan pengarnhnya dalam jangka pendek. Pangarnh dari sistem perbankan ribawi akan dirasakan dalam jangka panjang. Salah satu pe1masalahan ycu1g diakibatkan oleh bunga bank adalah ancaman negative spread yaitu kondisi dimana biaya bunga yang hams dibayar oleh bank kepada para deposan lebih besar daripada pendapatan bunga yang diterima bank. Hal ini terjadi akibat adanya kewajiban bank untuk membayar bunga kepada para deposan meskipun usaha yang dibiayainya mengalami kerugian. Sementara itu, sistem bagi has ii yang diterapkan oleh perbankan syari' ah menjadi salah satu keknatan yang dimiliki oleh perbankan syari 'ah. Ini terbukti pada awal krisis ekonomi di pertengahan talmn
1997 lketika banyak bank
konvensional yang menghadapi masalah negative spread, justru bank syari'ah dapat terlepas dari permasalahan terse but. 74
5.2.1.2. SDM Yang Berkualitas Sampai akhir tahun 2004 total jumlah pegawai BSM mencapai 1913 orang. Secara garis besar komposisinya terdiri dari 582 officer dan 1331 non officer. Jumlah tersebut naik sebanyak 39% dari jumlah pegawai per 31 Desember 2003 sejumlah 1377 orang
75
•
Untuk BSM KCP Cianjur hingga saat ini memiliki
jumlah pegawai sebanyak 15 orang. Dalam proses seleksi awal penerimaan pegawai baru, ada tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan BSM.
Ketiga faktor tersebut adalah faktor
kecerdasan fisik (physical factor), kecerdasan emosional (emotional quation
factor) dan kecerdasan spiritual (spiritual quationfactor). Kecerdasan fisik meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian. Kecerdasan emosional meliputi daya adaptasi dan etos kerja, sedangkan kecerdasan spiritual meliputi budi pekerti (akhlaq), Keimanan dan ketaqwaan serta kelurusan. Setelah lulus dalam seleksi awal tersebut, calon pegawai akan menjalani masa percobaan selama waktu yang diperjanjikan.
Kebijakan ini
dilakukan untuk mendeteksi secara dini faktor-faktor kegagalan dikemudian hari. Dalam upaya pengembangan serta peningkatan motlvasi dan etos kerja pegawai, Divisi Sumber Daya lnsani (OSI) memberikan beberapa fasilitas kesejahteraan bagi pegawai BSM diantaranya: 1. Progam pembiayaan pegawai. 2. Ketentuan penggunaan seragam baru. 3. Pemberian uang duka.
4. Tunjangan marketing dan frontliner. 5. Pemberian tunjangan prestasi unit kerja. 6. Ketentuan perihal kerja lembur. 7. Program reward.
5.2.1.3. Dikenalnya Lcmbaga Keuangan Syari'ah Oleh Masyarakat Pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan sistem perbankan syari'ah relatiftinggi (Jawa Barat: 88,6%, Jawa Tengah dan Daerah Istirnewa Yogyakarta: 71,2%) Meskipun demikian pemahaman mengenai bagaimana keunikan sistem produk/jasa bank syari'ah secara umum masih rendah 76 • Hal tersebut menggambarkan bahwa masyarakat khususnya di Pulau Jawa sudah cukup mengetahui keberadaan sistem perbankan syari'ah, namun ha! tersebut belum didukung dengan pemahaman yang memadai terhadap produk-produk yang ada. Salah satu langkah strategis BSM untuk memperkenalkan lembaga dan produknya adalah dengan penggunaan akronim (singkatan) BSM untuk setiap produk/jasa. Penamaan produk (branding) dengan menambahkan akronim BSM pada setiap produk atau jasa ini bertujuan untuk melekatkan brand BSM pada benak pelanggan sehingga produk-produk BSM akan lebih mudah dikenal dan diingat oleh setiap pelanggan maupun calon pelanggan. Penggunaan nama atau logo perusahaan pada setiap produk dalam ilmu pemasaran dinamakan dengan cm11orate branding. Salah satu manfaat cmporate branding adalah efisiensi pelaksanaan program periklanan dan promosi penjualan
lainnya. Hal itu disebabkan karena program tersebut dapat mempopulerkan semua jenis produk yang mereka hasilkan secara bersamaan77 •
5.2.1.4. Komitmcn Pcrusahaan Untuk Mcnyalurkan Pcmbiayaan Usaha Agribisnis
Salah satu komitmen perusahaan khususnya BSM KCP Cianjur untuk menyalurkan pembiayaan usaha agribisnis adalah dengan adanya pembiayaan untuk sektor agribisnis perikanan. Meskipun secara kuantitas masih relatif kecil, nanmn jika dibandingkan dengan beberapa bank syari'ah yang ada di Kabupaten Cianjur untuk saat ini hanya BSM yang telah melakukan pembiayaan untuk sektor agribisnis perikanan.
5.2.1.5. Sarana dan Prasarana yang Mcmadai
Dalam menjalankan operasinya BSM KCP Cianjur didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai, diantaranya dua buah gedung yaitu kantor cabang pembantu yang terletak di jalan Pasar Barn No.137 dan kantor kas Cipanas yang terletak di JI. Raya Cipanas No.7. Disamping itu untuk kelancaran operasional, BSM KCP Cianjur dilengkapi dengan tiga buah kendaraan operasional, fasilitas komputer, pesawat telepon serta sarana pendukung lainnya.
5.2.l.6. Adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan 5.2.1.6.1 Pengembangan SDM Untuk menjaga kualitas SDI dimasa-masa mendatang, BSM terus menerus mengembangkan dan mendidik karyawan.
Hal tersebut dilakukan atas dasar
prinsip babwa pegawai merupakan asset perusabaan. Untuk mendukung program ini, maka DSI membuat buku pedoman Taining Master Plan BSM sebagai baban acuan bagi DSI dalam menjalankan tugas pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh BSM memfokuskan pada pengembangan kompetensi karyawan yang secara umum ditinjau dari tiga aspek yaitu pengetabuan, keteran1pilan dan motivasi kerja. yang dijalaukan adalab program Management Trainee
Diantara program
dan program Shari'a
Banking Audit Course.
5.2.1.6.2 Pengembangan Teknologi Infonnasi (TI) Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi ditujukan untuk mendukung pengembangan dan penyediaan berbagai produk dan jasa perbankan yang telab ada.
Program ini diwujudkan dengan upaya peningkatan dan
penyempurnaan sistem secara berkelanjutan. Langkah-Iangkah dan kegiatan kerja yang telab berhasil direalisasikan diantaranya: 1. Mendukung pengembangan produk dan layiman perbankan yang
berbasis teknologi informasi. 2. Melakukan sincrgi di bidang teknologi info1masi dengan Bank Mandiri. 3. Peningkatan kapasitas mes in core banking.
5. Penyempumaan topologi (design) jaringan utama di kantor pusat. 6. Peningkatan fungsi keamanan data dan jaringan komunikasi data . 7. Penyempumaan serta sosialisasi
sistem
dan
prosedur teknologi
informasi. 5.2.1.6.3 Pengembangan Produk Hingga saat ini BSM telah memiliki sebanyak 26 prodluk yang terdiri dari sepuluh jenis produk pendanaan (funding), empat jenis produk pembiayaan
(financing) dan dua belas jenis produk jasa-jasa (services) (lampiran 10). Usaha untuk terus mengembangkan jenis produk terus diupayakan untuk senantiasa melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah dalam pengelolaan keuangannya.
5.2.1.7. Kemudahan Akses Oleh Nasabah Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penditian IPB diketahui bahwa salah satu pertimbangan memilih bank adalah lokasi/aksesibilitas bank. Kemudahan bank itu untuk dijangkau akan mendorong masyarakat mau menjadi nasabahnya78 • Letak gedung yang cukup strategis yang berada di sekitar jalan utama kota Cianjur dan dapat diakses oleh semua kendaraan dari berbagai daerah yang ada di Kabupaten Cianjur, memudahkan nasabah untuk mengakses bank.
5.2.1.8. Pengalaman Dalam Menyalurkan Pembiayaan Syari'ah di Bidang Agribisnis Setelah lima tahun berdiri, BSM telah menyalurkan pembiayaan ke berbagai sektor ekonomi. Penyebaran pembiayaan menurut sektor ekonomi sepanjang tahun 2004 meliputi pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, jasa sosial, jasa usaha dan lain-lain. Porsi terbesar adalah perdagangan sebesar 15, 94% sedangkan sektor pertanian menempati posisi kelima sebesar 112,08 %79 • Sementara itu, pembiayaan untuk sektor perikanan di BSM Cianjur kurang lebih sebesar 1 % dari total pembiayaan yang disalurkan. Dalam lingkup Kabupaten Cianjur, maka BSM untuk saat ini merupakan satu-satunya bank syari'ah yang telah menyalurkan pembiayaannya ke sektor perikanan. Hal ini merupakan salah satu kekuatan bagi BSM KCP Cianjur.
5.2.2. Kelemahan 5.2.2.1. Kurangnya Ragam Skim Yang Ditawarkan Bank Untuk Sektor Agribisnis Beberapa produk pembiayaan syari'al1 yang ada di BSM adalah: 1. Gadai Emas BSM (BSM Gold Pawn) yaitu pinjaman dalam rupiah dengan jaminan barang /emas. Jenis pembiayaan ini merupakan cara cepat untuk memperoleh dana tunai. 2. Pembiayaan. Murabahah BSM (BSM Murabahah Financing), yaitu pembiayaan yang menggunakan akad jual beli (1m1rabahah).
3. Pembiayaan Musyarakah BSM (BSM Musyarakah Financing), yaitu pembiayaan modal kerja dengan dana bank mernpakan bagian dari modal usaha . Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati. 4. Pembiayaan Mudharabah BSM (BSM Mudharabah Financing), yaitu pembiayaan dimana selurnh modal kerja ditanggung bank dan keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati. Untuk pembiayaan sektor perikanan di BSM KCP Cianjur saat ini baru terbatas pada jenis pembiayaan murabahah dalam pengadaan pakan ikan.
5.2.2.2. Persyaratan Yang Diajukan Oleh Rank Dalam Memberikan Pembiayaan Prosedur pembiayaan yang ada di bank syari'ah tidak jauh berbeda dengan yang ada pada bank konvensional. Tahapan-tahapan sepeiti pengajuan proposal, penyelidikan berkas pinjaman, penilaian kelayakan kredit, wawancara, peninjauan ke lokasi dan yang lainnya sebagaimana bank konvensional juga dilakukan oleh bank syari 'ah. Prosedur ini dilakukan untuk menilai layak atau tidaknya suatu usaha mendapatkan pembiayaan. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam penilaian kredi.t/pembiayaan, yang menyangkut kegiatan usaha calon debitur antara lain : 1. Aspek Hukum. Meliputi status hukum badan usaha, kelengkapan izin usaha dan legalitas barang jaminan. 2. Aspek pasar dan pemasaran. Menyangkut kemampuan daya beli masyarakat, keadaan kompetisi, pangsa pasar, kualitas produksi dan lain
3. Aspek Keuangan. Menyangkut besarnya biaya dan pendapatan yang dikeluarkan dan diperolehnya 4. Aspek teknis. Meliputi kelanearan produksi, kapasitas produksi, mesin dan peralatan, ketersediaan dan kontinuitas bahan baku. 5. Aspek manajemen. Meliputi struktur dan susnnan organisasi, termasuk pengalaman anggota dan pola kepemimpinan manajemen. 6. Aspek sosial ekonomi. Meliputi keadaan keuangan perusahaan debitur yang dibiayai 7. Aspek AMDAL. Menyangkut dampak lingkungan yang akan timbul dengan adanya suatu usaha dan cara-cara pencegahan terhadap dampak tersebut80 • Kendala yang umumnya dihadapi oleh petani ikan dalam upayanya mendapatkan pembiayaan dari lembaga formal seperti perbankan adalah adanya persyaratan yang ditetapkan oleh Jembaga keuangan tersebut (lihat Lampiran 8). Sebagai perbandingan, dari hasil penelitian tentang kajian pemanfaatan sistem pembiayaan syari'ah pada komnnitas petani ikan gurame di Desa Petir Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor diketahui bahwa hanya 3,33 % responden yang pernah memanfaatkan sumber pembiayaan Jembaga keuangan forn1al dan semi forma! 81 • Beratnya pemenuhan persyaratan pembiayaan erat kaitarmya dengan sikap hati-hati lembaga keuangan syari'ah dalam menilai kelayakan calon debiturnya. Ketelitian dalam mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan usaha
° Kash1nir. Afanaien1e11 }Jerbankan (Jaka1ia: Raiawali Press, 2003) h. 94
8
yang dijalankan oleh cal on debitur harus dilakukan sebelurn mengambil keputusan untuk memberikan pembiayaan. Hal tersebut disebabkan karena kesalahan dalam pengambilan keputusan akan berakibat pada terjadinya kredit macet.
5.2.2.3. Pemasaran Pola Pembiayaan Syari'ah Kepada Pet:ani Ikan
Sosialisasi pembiayaan syari'ah kepada petani ikan yang ada di Kabupaten Cianjur masih dirasakan kurang dan masih harus lebih ditingkatkan mengingat masih banyaknya petani ikan di daerah Cianjur yang belum mengetahui serta memahami mekanisme pembiayaan syari'ah. Beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam
memp1~rcepat
pelaksanaan
pembiayaan syari'ah bagi pengembangan agribisnis perikanan adalah dengan menyebarluaskan informasi mengenai pembiayaan syari'ah kepada masayarakat perikanan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1. Mempertemukan bank syari'ah dengan para pelaku usaha agribsinis
perikanan baik secaa individu maupun kelompok; 2. Mensosialisasikan pembiayaan syari'ah kepada pelaku usaha agribsinis perikanan di daerah-daerah; 3. Menyusun leaflet dan buku informasi
pembiayaan syari'ah bagi
masyarakat dan instansi terkait di daerah. 5.3. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang sangat besar dalam upaya perusahaan mewujudkan rnisi serta tujuan yang hendak dicapai. Pengetahuan
tentang kondisi lingkungan ekstemal merupakan suatu kemarnpuan yang harus dimiliki oleh perusahaan. 5.3.1. Peluang 5.3.1.1. Kebutuhan Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah Kebutuhan masyarakat akan produk-produk perbankan syari'ah merupakan salah
satu
peluang
yang
memungkinkan
pihak
bank
syari'ah
untuk
mengembangkan pembiayaan syari'ah pada berbagai sektor ekonomi. Kebutuhan masyarakat terhadap layanan perbankan syari'ah, terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini ditujukan oleh meningkatnya berbagai indikator seperti penghimpunan dan penyaluran dana serta rasio profitabilitas dan permodalan perbankan Syari'ah, hal ini menunjukan bahwa bank dengan prinsip syari'ah mempunyai prospek yang baik. Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun juga meningkat menjadi Rpl0,6 triliun dengan pertumbuhan 104,6% (y-o-y). Secara rinci, setiap komponen menunjukkan pertumbuhan yang signifikart, yaitu giro wadiah meningkat 116,5%, tabungan mudharabah 113,2% dan deposito mudharabah 98,7% 82 • Sementara itu dari sisi pembiayaan, besarnya pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syari'ah mengalami peningkatan 100,8% (y-o-y) menjadi sebesar Rp!0,9 triliun. Dari segi jenisnya, pertumbuhan pembiayaan berbasis bagi hasil yang terdiri atas pembiayaan mudharabah dan musyarakah ternyata melebihi pertumbuhan · pembiayaan berbasis jual beli, sehingga per
November 2004 pangsa pembiayaan bagi hasil telah mencapai 28,3% dibandingkan posisi setahun sebelumnya yang baru mencapai 19,9%83 •
5.3.1.2.
Kebijakan
Pemerintah
Yang
Mendukung
Pengembangan
Pembiayaan Syari'ah di Sektor Agribisnis.
Dengan memperhatikan berbagai kendala yang dihadapi oleh pelaku agribisnis perikanan, struktur dan karakteristik agribisnis perilkanan serta prinsipprinsip pembiayaan syari'ah, maka pemerintah (dalam ha! ini Departemen Kelautan dan Perikanan) telah menetapkan kebijakan bahwa pembiayaan syari'ah merupakan salah satu altematif sumber pembiayaan yang hams dimanfaatkan untuk pengembangan agribisnis perikanan. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui program pengembangan pembiayaan syari'ah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2004, antara lain dengan melakukan kerjasama dengan BSM. Departemen Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Bauk Syari'ah Mandiri dalam ha! menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Realisasi penyaluran Pembiayaan Bank Syari'ah Mandiri untuk Sektor Kelautan dan Perikanan sebagai berikut : Sampai dengan periode Desember 2004 PT. Bauk Syrui'ah Mandiri (BSM) telah menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan sektor Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 160,723 milyar, dengan rincian : (!) usaha prasarana
perikanan dan lainnya sebesar Rp. 145,204 milyar, (2) industri perikanan sebesar Rp. 12,553 milyar, (3) usaha perikanan sebesar Rp. 2,904 milyar84 .
5.3.1.3.
Pcmbiayaan
Syari'ah
Dinilai
Cocok
Dcngan
Karakteristik
Pembiayaan Yang Dibutuhkan Oleh Pctani Ikan. Model-model pembiayaan syari'ah baik yang menggunakan prinsip bagi hasil maupun jual beli secara konseptual dinilai oleh beberapa kalangan cocok dengan karakteristik bisnis pertanian atau perikanan dan perlu dikembangkan. Hal tersebut didasarkan pada beberapa alasan diantaranya: I. Sistem bagi hasil sudah dikenal di kalangan petani 2. Menciptakan rasa keadilan bagi debitur dan perbankan 3. Alokasi
pembiayaan
untuk
sektor
pertanian
oleh
perbankan
konvensional masih sangat kecil (± 6% per tahun) 4. Pelaku usaha pertanian umumnya tidak mampu memenuhi criteria
"Prudential banking" dengan 5 C (character, capacity, capital, colleteral, condition) 85 •
5.3.1.4. Kecenderungan Masyarakat Untuk Meminjam Uang Ke Bank Syari'ah. Kecenderungan masyarakat untuk memmJan uang lee bank syari'ah merupakan sal_ah satu peluang dari perbankan syari'ah. Hal tersebut karena sistem pembiayaan berdasarkari prinsip-prinsip syari'ah yang menunjukkan kekuatannya 8
~ Departemen
Kelautan
Perikanan:
Pengolahan
Pe111asaran,
Bank ~)yari'ah A1andiri
dalam masa krisis, dan memiliki kinerja yang lebih baik dibanding sistem perbankan konvensional yang terlihat pada non performing financing (NPF) yang lebih rendah, tidak adanya negative spread dan konsisten dalam menjalankan fungsi intermediasi 86 • Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syari 'ah kepada para debiturnya. Untuk BSM realisasi pembiayaan per 31 Desember 2004 telah mencapai Rp 5.295.655 juta. Angka tersebut jauh melampaui pencapaian tahun sebelurnnya sebesar Rp 2.170.573 juta atau telah terjadi peningkatan sebesar 143,97 %. Untuk segmen pembiayaan korporasi telah terealisasi sebesar Rp 619.214 juta atau 11,72% dari total portofolio sedangkan untuk kelompok menengah rite! telah terealisasi sebesar Rp 4.662.735 juta atau 88,28% dari total portofolio dan merupakan perwujudan misi perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha berskala menengah dan keci187 •
5.3.1.5. Banyaknya Usaha Perikanan di Daerah Cianjur
Pemerintah Kabupaten Cianjur memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan potensi agribisnis yang dimilikinya. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari visi yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur yaitu
"Terwujudnya Kabupaten Cianjur sebagai salah satu pusat agribisnis dan pariwisata andalan Jawa Barat di era otonomi daerah"
88
•
Peranan sektor pertanian di Kabupaten Cianjur masih merupakan yang terbesar dalam menyumbang pendapatan daerah. Selanm periode 1999-2003 86
l-1. l-lalide, Alternat[f" Stralegi ·Pengen1bangan Perbankan Syari'ah, (Jakarta: Maka!ah seminar
sumbangan sektor pertanian masih di atas 40 % dimana subsektor tanaman bahan makanan masih mendominasi dengan persentase di atas 30% sedangkan subsektor lainnya yaitu perkebunan, petemakan kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi dengan persentase yang relatif keeil
89
(Lampiran 9).
Total produksi perikanan di Kabupaten Cianjur pada talimn 2004 mencapai 35.153,3 ton atau meningkat 11,16% dari talhun sebelumnya sebesar 31.623,6 ton. Ada delapan jenis usalha perikanan yang dikembangkan di Kabupaten Cianjur yaitu Kolam Air Tenang (KAT), Kolam Air Deras (KAD), minapadi, keramba, Kolam Jaring Apung (KJA), tambalk, perairan umum dan laut. Dari delapanjenis usalha tersebut, jumlalh produksi terbesar adalalhjaring terapung sebesar 14.900 ton sedangkan yang terkecil adalalh tambalk yaitu 38,5 ton dan perikanan laut sebesar 230 ton. Luas areal perikanan yang ada di Kabupaten Cianjur pada talhun 2004 adalalh 237,86 ha untuk kolam pembenihan, 1.425 ha kolam air terapung, 14.175 ha sawalh, 32 ha tambalk dan 4.200 ha waduk. Areal perikanan tersebut tersebar di 26 kecamatan yang ada di seluruh Cianjur. Jenis ikan yang dibudidayakan di Kabupaten Cianjur pada talhun 2004 terdiri dari dua jenis yaitu ikan konsumsi dan ikan hias.
Untuk jenis ikan
konsumsi diantaranya ikan mas (70,5 ton), ikan nila (45,5 ton), jambal (30,0 ton), tagih (27,0 ton), lele (25,0 ton) dan lain-lain (7,0 ton). Sementara itu untuk jenis ikan hias diantaranya adalah ikan koi (19.150 ekor); Komet .(18.250 ekor) dan black molly (43.800 ekor).
Daerah penghasil ikan jenis konsumsi terbanyak
adalah kecamatan Ciranjang dengan jumlah produksi sebesar 27,06 ton, sedangkan untuk jenis ikan hias adalah di kecamatan Pacet yaitu sebesar 70.800 ekor 90 . 5.3.1.6. Adanya Kerjasama Dengan Instansi Lain BSM telah melakukan kerjasama dengan beberapa insta1si dan perusahaan. Nota kesepakatan dan Perjanjian yang dilakukan oleh BSM diantaranya adalah dengan: 1. PT. Artajasa Pembayaran Elektronik untuk pengadaan fasilitas ATM. 2. Inkopsyah (Induk Koperasi Syari'ah)-BMT (Baitul Maal wa Tamwil) dalam rangka penyaluran pembiayaan kepada lembaga keuangan mikro syari'ah
untuk
pengembangan
KUKM
(Koperasi
Usaha
Kecil
Menengah). 3. Swisscontack,
untuk
pengembangan
dan
optirnalisasi
kerjasama
pendampingan dan monitoring pengusaha mikro. 4. Business Technology Center Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTC-BPPT) dalam rangka pengembangan kemampuan UKM berbasis teknologi melalui bantuan teknologi/inovasi dan permodalan. 5. Kementerian Koperasi dan UKM dalan1 rangka penyaluran pembiayaan kepada koperasi dan UKM dengan pola dana penjaminan pembiayaan.
5.3.2. Ancaman 5.3.2.1. Potensi Persaingan Antar Bank Persaingan yang terjadi diantara bank syari'ah terutama yang terkait dengan pembiayaan sektor agribisnis perikanan belum terlalu ketat atau mungkin bisa dikatakan belum ada. Resiko usaha dan manajemen usaha perikanan di Cianjur yang masih sederhana menjadi pertimbangan utama. Meskipun demikian, potensi persaingan antar bank syari'ah masih tetap ada. Hal tersebut seiring dengan perbaikan infrastruktur serta sarana dan juga arah kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dalam mengembangkan agribisnis khususnya agribisnis perikanan. Beberapa upaya yang telah ditempuh oleh Dinas Perikalllan dan Peternakan Kabupaten Cianjur untuk mendukung pengembangan usaha di bidang perikanan adalah dengan memberikan perizinan berupa Peraturan Daerah (perda) dan Surat Keputusan diantaranya : 1. Perda nomor 8 tahun 2000, tentang retribusi usaha perikanan. 2. Kegiatan pelayanan perizinan di bidang perikanan yang terdiri dari perizinan
penangkapan
ikan,
pengolahan
hasil
perikanan
serta
pembudidayaan ikan dalam bentuk IUP (Ijin Usaha Perikanan), SPI (Surat Penangkapan Ikan) yang dilengkapi dengan SPbI (Surat Pembudidayaan Ikan) dan SPH (Surat Pengolalmn Hasil) yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari bentuk perizinan. Pada tal1lm 2004 kegiatan perizinan untuk usaha perikanan telah
perizinan, KAT sebanyak 81 perizinan. SP! untuk penangkapan ikan sebanyak I perizinan. Tabet 9. Realisasi Perizinan Bidang Perikanan di Kabupaten Cianjur NO
ALAMAT Jatinenggang Ciputri Patokbeusi Jangari a.KJA Coklat Calincing Babakan Garut PasirBogor Cikalong Kulon Mande Ciranjang Boion<micung Karangtengah b.KAT Sukaluvu Cianiur Warungkondang Cugenang Cilaku Agrabinta Penangkapan Agrabinta Ikan di laut
JENIS PERIJINAN
1
IUP-SPbl
2
IP-SP!
JUMLAH 18 8 3 2 4 3 3 2 1 5 14 19 14 2 5 16 2 2 1 1
Sumber: Laporan Tahunan Departemen Penkanan dan Petemakan Kabupaten Crnnjur 2004
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan dilakukan dengan melakukan rencana pembangunan dan penataan Pangkalan Pendaratan Ikan (PP!) Jayanti di Kecamatan Cidaun. Pembangunan dan penataan pelabuban Jayanti diantaranya dilakukan dengan : 1. Pendalaman jalur pelayaran. 2. Pembuatan rumah jaga dan pembuatan pos pasar.
4. Pengadaan generator listrik dan instalasinya. 5. Pengadaan perahu SAR. 6. Pengadaan sarana bantu navigasi dan komunikasi. 7. Pengadaan bouy (tempat tambat perahu).
Hingga saat ini telah ada sekitar lima bank syari' ah di Kabupaten Cianjur yaitu BSM, BRI Syari'ah, BNI Syari'ah, Bank Muamalat dan Bank Jabar Syari'ah.
5.3.2.2. Rendahnya Pemahaman Masyarakat Terhadap Perbankan Syari'ah Salah satu ancaman bagi perbankan syari'ah dalam memasarkan produkproduknya adalah masih rendalmya pemahaman masyarakat terhadap perbankan syari' ah itu sendiri. Berdasarkan survei persepsi yang dilakukan BI menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan akan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip syari' ah dengan pengetahuan mengenai jenis-jenis produk serta operasional sistem perbankan syari' ah91 • Kesan umum yang ditangkap oleh masyarakat tentang bank syari'ah adalah (1) bank syari'ah identik dengan bank dengan sitem bagi hasil (55,6%) (2) bank syari'al1 adalah bank yang Islami (55,5%), dan 8,1% responden menyatakan bahwa bank syari'ah secara ekslusifhanya khusus untuk umat Islam Terdapat 18 persen yang tidak memiliki pengetahuan tentang sistem operasional bank syari' ah92 .
91
l'ri
H.artanto, Sebuah
Keharusan,
Keberadaan Undang-undang i(husus Bank Syari 'ah,
5.3.2.3. Besarnya Resiko Usaha Agribisnis Salah satu ancaman bagi dunia perbankan dalarn megembangkan pembiayaan untuk sektor agribisnis adalah besamya resiko dalam pengelolaan usaha agribisnis. Hal tersebut karena dalam usaha sektor agribisnis faktor alam seperti perubahan cuaca serta ancaman penyakit dan hmna masih sangat berpengaruh terhadap produktifitas petani.
5.3.2.4. Skala Usaha serta Manajemen Usaha Perikanan di Daerah Cianjnr Yang Masih Kecil dan Bersifat Tradisional Pelaksanaan kelembagaan dan permodalan untuk usaha perikanan di Kabupaten Cianjur diarahkan untuk menciptakan kelembagaan usaha perikanan (KUD/Koperasi) yang efisien dan produktif sehingga kelangsungan usaha perikanan dapat dipertahankan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pada tahun 2004 atas dasar perjanjian kerjasama antara Departemen Kelautan
dan
Perikanan
dengan
PT.
Bank
Mandiri
Tbk
No.
022/PK2P/HK.145/III/2003 barn dapat merealisasikan pennohonan kredit yang diajukan oleh pembudidaya ikan sebesar Rp. 74.000.000 atau hanya 4 pemohon dari 54 pemohon kredit 93 • Mininmya realisasi permohonan kredit usaha perikanan oleh bank dapat dimaklumi karena masih kurangnya penataan aspek kelembagaan dan organisasi yang tercermin dari jumlah kelompok tar1i yang ada. Hal tersebut cukup berpengaruh karena dalam menyalurkan pembiayaan, BSM juga mensyaratkan
adanya kelengkapan data yang terkait dengan aspek kelembagaan (lihat lampiran 8). Dari data yang diperoleh, di Kabupaten Cianjur ada sekitar 21 kelompok tani yang bergerak di dalam usaha perikanan. Dari jumlah tersebut baru 2 kelompok yang masuk kategori kelompok utama, 1 kelompok madya, 4 kelompok lanjutan dan 14 kelompok pemula. Tabel 10. Kalsifikasi Kelompok Tani Perikanan Kabupaten Cianjur 2004 No I 2 3 4 5
kelompok Jaring Apung Keramba Ikan hias Nelayan laut Pengolahan ikan total
..
Pemula 1 3 1 6 3 14
Kemampuan Kelompok Laniut Madya Utama 1 1 1 1 3 -
Jumlah
-
-
-
2 4 3 9 3
4
1
2
21
Sumber: Data Stat1st1k Dmas Penkanan dan Peternakan Kabupaten Ciaruur 2004
Klasifikasi
kelompok tani
1m
didasarkan
atas penilaian terhadap
kemampuan dari kelompok tani dalam mengelola usahanya. Aspek-aspek yang menjadi titik penilaian diantaranya aspek perencanaan, pemupukan modal, kemampuan untuk mentaati perjanjian, kemampuan
men~ari
informasi dan
teknologi baru serta hubungan kelompok dengan lembaga lain. Penilaian dilakukan dengan memberikan poin terhadap aspek-aspek penilaian yang tela11 ditetapkan dengan skala poin penilaian antara 0-1000. Untuk kelompok pemula, skala penilaiannya antara 0-250, kelompok lanjutan antara 251-500, kelompok madya antara 501-750 dan kelompok utama antara 751-1000. Pengukuhan masing-masing kelompok tersebut dilakukan oleh Kepala Desa untuk kelompok pemula, Camat untuk kelompok lanjutan, Bupati untuk kelompok
BAB VI·· HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Perumusan Alternatif dan Prioritas St1·ategi
Dalam melakukan perumusan serta pemilihan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama tahap masukan (input stage). Kedua, tahap pemaduan (matching stage) dan ketiga tahap pemilihan atau pengambilan keputusan (decision stage). 6.1.1 Tahap Masukan (Input Stage)
Tahap masukan merupakan langkah pertarna setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan. Pada tahap sebelurnnya yaitu tahap analisis lingkungan, telah didapatkan informasi tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi tersebut maka disusunlah matriks IFE (Internal Factor Efaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation). 6.1.1.1 Analisis Matriks Internal Factor Eval111ation (IFE)
Dari hasil kuisioner yang sama, juga diperoleh informasi mengenai faktorfaktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Kabupaten Cianjur. Faktor
yang
menjadi
kekuatan
utama
bagi
perusahaan
mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di
Cim~jur
dalam adalah
pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
variabel-variabel tersebut berpengaruh besar dan dapat diandalkan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan. Sementara itu faktor yang menjadi kelemahan utama bagi perusahaan berdasarkan skor terendah adalah ragam skim yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis dengan skor sebesar 0,291 dan persyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan pembiayaan dengan skor sebesar 0,316. Sedangkan faktor yang menjadi kelemahan minor yang memiliki skor sebesar 0,347 adalah pemasaran pola pembiayaan syari'ah kepada petani ikan. Total skor yang diperoleh dari faktor internal perusahaan adalah sebesar 3.328. Hal ini menunjukan posisi internal BSM KCP Cianjur memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada ancaman yang ada. Oleh karena itu perusahaan mampu memanfaatkan kemampuan internal perusahaan dalam mengatasi permasalahan internal yang dihadapi perusahaan. Tabel 11. Hasil Matriks JFE (Internal Factor Evaluation) Faktor Sukses Kritis Internal Kekuatan Prociuk oembiavaan svariah vana bebas bunaa SOM vana berkualitas Dikenalnva lembaaa keuanaan svari'ah oleh masvarakat Komitmen perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan usaha aaribisnis Sarana dan prasarana vang memadai Adanva lembaga penelitian dan oengembanaan Kemudahan akses oleh nasabah Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidana aaribisnis
Bobot
Rating
Skor
Cl,071 Ci, 113 0,076
3.4 3 3.6
0,241 0,339 0,274
0,086 0,075 0,071 0,089
3 3.6 3 3.6
0,258 0,270 0,213 0,320
0,121
3.8
0,459
0,097
3
0,291
0,099
3.2
0,316
.
Kelemahan Kurangnya skim pembiayaan yang ditawarkan bank untuk. sektor aqribisnis Persyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan oembiavaan
·- . --
-.
"'
........
6.1.1.2 Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diperoleh informasi tentang faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi pengembangan pembiayaan syari'ah untuk agribisnis perikanan oleh BSM KCP Cianjur. Kuisioner diisi oleh lima orang pegawai yang direkomendasikan oleh pihak bank dan dinilai memiliki keterkaitan yang kuat dengan aspek penditian yang sedang diteliti. Dengan menggunakan metode paired comparison maka diperoleh bobot dari masing-masing variabel eksternal. Selain penilaian bobot responden juga melakukan pemberian rating terhadap faktor-faktor terse:but. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan. Hasil dari pemberian bobot dan rating oleh para responden menghasilkan skor bobot yang menggambarkan tingkat peluang dan ancaman dari faktor eksternal perusahaan sehingga diperoleh hasil seperti pada tabel 12. Faktor yang menjadi peluang utama bagi perusahaan yang memiliki skor tertinggi adalah pembiayaan syari'ah dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan yang dibutuhkan oleh petani ikan dengan skor 0,281; banyakuya usaha perikanan di daerah Cianjur dengan skor sebesar 0,244; dan kecenderungan masyarakat untuk meminjam uang ke bank syari'ah dengan skor sebesar 0,190, Sedangkan faktor kekuatan yang memiliki nilai terkecil adalal1 adanya kerjasama dengan instansi lain dengan skor sebesar 0,146. Berdasarkan penilaian tersebut maka perusahaan
yang dinilai sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan. Sedangkan kerjasarna dengan instansi lain masih belum termanfaatkan secara maksimal. Faktor
yang
menjadi
ancaman
utama
bagi
perusahaan
dalam
mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah resiko usaha agribisnis yang besar dengan skor 0,328. Sedar1gkan pemaharnan masyarakat terhadap perbankan syari'ah dengan skor terendah yaitn 0,174. Berdasarkan penilaian tersebut maka variabel ancarnan yang dapat direspon dengan baik oleh perusahaan adalah pemaharnan masyarakat terhadap perbankan syari'ah Total skor dari pembobotan terhadap faktor ekstemal yang mempengaruhi perusahaan adalah 2,439. Angka tersebut menunjukan bahwa pengaruh ekstemal yang dihadapi oleh perusahaan dapat dihadapi dengan baik diatas nilai rata-rata sebesar 2.50, Tabel 12. Hasil Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Faktor Sukses Kritis Eksternal Peluana Kebutuhan Masvarakat terhadao oerbankan svariah Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiavaan svariah di sektor aaribisnis Pembiayan syariah dinilai cocok dengan karakteristik oembiavaan vana dibutuhkan oleh oetani ikan Meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk meminjam uana ke bank svariah Banvaknva usaha oerikanan di Cianiur Adanva kerjasama denQan instansi lain Ancaman Potensi oersainaan antar bank Pemahaman masvarakat terhadap perbankan svariah Resiko usaha aaribisnis vana besar Skala usaha oerikanan di daerah Cianiur Manaiemen usaha perikanan masih bersifat tradisional
::::J
Bo bot
Rating
Skor
0,062
2.8
0,174
0.103
1.6
0,165
0,117
2.4
0,281
0.07 0,087 0,104
2.8 2.8 1.4
0,19 0,244 0,146
0,107 0,109 0,091 0,083 0,075
2.6 1.6 3.6 3 2.8
0,278 0,174 0,328 0,249 0,21
6.1.2 Tahap Pemaduan (Mate/zing Stage) Tahap pemaduan (matching Stage) merupakan tahapan kedua setelah tahap masukan dalam proses perumusan strategi. Tahap ini dilakukan untuk memadukan antara kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan ekstemal perusahaan. Dalam tahap ini alat analisis yang digunakan adalah matriks I-E (Intemal-Ekstemal) dan matriks SWOT(Strengths, Weakness, Opportunities, Threats).
6.1.2.1 Matriks 1-E (Internal-Eksternal) Penggunaan martiks I-E bertujuan untuk membantu me•mberikan altematif strategi. Hasil analisa dengan menggunakan matriks I-E diharnpkan memberikan gambaran posisi perusahaan saat ini dan strategi apa yang tepat untuk dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan di dalam martiks. Dari hasil yang diperoleh melalui matriks IFE dan EFE diketahui bahwa total skor bobot IFE adalah sebesar 3,328 dan EFE sebesar
;~,439
menempatkan
BSM KCP Cianjur dalam kuadran IV matriks I-E. Posisi ini menggambarkan bahwa posisi perusahaan dalam kondisi internal kuat dan respon sedang terhadap faktor ekstemal yang dihadapi. Menurut David, strategi yang tepat untuk posisi ini adalah strategi tumbuh dan bina (grow and build). Strategi ini dapat dijalankan dengan strategi integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horisontal) atau strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk). 94
Intergrasi kedepan adalah strategi yang dijalankan untuk memperoleh kepemilikan atau kendali terhadap distributor atau pengecer, sedangkan integrasi ke belakang adalah strategi untuk memperoleh kendali terhadap perusahaan pemasok. Perusahaan pemasok dalam ha! ini misalnya perusahaan penyalur tenaga kerja, pemasok pakan, benih dan lain sebagainya. Penetrasi pasar merupakan strategi dengan mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada. Diperlukan usaha pemasaran yang lebih gencar dalam strategi penetrasi pasar ini misalnya dengan menambah anggaran untuk promosi atau dengan menambah usaha publisitas. Pengembangan pasar juga merupakan rekomendasi yang dapat diberikan dengan melihat posisi perusahaan dalam matriks. Dengan strategi ini perusahaan diharapkan memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah potensial ham yang sebelumnya belum mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada. Malrnudnya adalah meningkatkan nilai penjualan dari produk dengan cara meningkatkan kualitas produk yang sudah ada atau mengembangkannya. Misalnya dengan melakukan pengembangan produk pembiayaan disesuaikan dengan karakteristik usaha agribisnis perikanan. Salah satu contoh model pembiayaan yang memiliki peluang untuk dapat di kembangkan adalah model micro finance yang berbasis pada komunitas. Model
yang dilakukan secara bertahap dengan metode pendampingan mengoptimalkan potensi lokal dan menggunakan pendekatan terhadap kelompok-kelompok usaha yang ada95 • Rancangan klmsus dalam penyaluran pinjaman dengan menggunakan model micro finance ini adalah (I) syarat pinjaman yang mudah, (2) modal diberikan langsung ke sasaran, (3) pendekatan kelompok, (4) pemikulan tanggungjawab secara bersama-sama, (5) pinjaman kecil-kecilan dan (6) pinjaman yang berkelanjutan
dengan
memperbatikan
rekaman
pmJaman,
disiplin
dan
. 96 kom1tmen .
Tahapan micro finance berbasis komunitas dibagi rnenjadi tiga tahapan. Tahapan pertama yaitu tahap motivasi dan pembelajararn. Pada taliap ini pembiayaan yang diberikan dengan menggunalcan akad qardul hasan derngan jumlah yang tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika tahap petama ini dapat dilalui dengan baik maka bisa dilanjutkan pada tahap kedua yaitu tahap pertumbuhan. Pada tahap ini pembiayaan yang diberikan menggunakan akad bagi basil pemula. Bagi hasil pemula adalah akad bagi hasil dimana nisbah bagi hasil untuk nasabah lebih besar. Pada tahap selanjumya yaitu tahap pengembangan dan pemandirian barulah pembiayaan yang diberikan dapat menggunakan akad bagi basil komersil97 • Dalan1 pelaksanaannya, bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mungkin dapat berjalan sendiri. Dalam model pembiayaan ini, ada proses pendampingan 95
Ja1nil Azzaini, Model Penda1npingan Masyarakat tne!alui LPZ, (Jakarta: Makalah Seminar Nasional dan Workshop Manajemen UKM, Melalui Koperasi dan LKM Syari'ah, P3EI UlN,
secara intensif yang tidak akan dapat dijalankan oleh bank sendiri namun membutuhkan pihak Iain seperti LSM yang bergerak dalam bidang pengeti:ibangan masyarakat atau instansi pemerintah yang terkait. Beberapa manfaat yang di dapat dari model pembiayaan ini diantruanya adalah secara tidak langsung memperkenalkan produk-produk perbankan syariah kepada masyarakat dan memberikan pemahaman kepada masyai"akat tentang model-model pembiayaan yang ada pada bank syari'ah.
Total Skor JFE 3,00.J,99 Kuat 3,00 Tinggi 4,00
I
8l.
~ "'
~...
Medium· 3,00
8l.
• •' '' ' ••' ' •• •
II
m
v
VI
VIII
IX
-----------·
~ ...~ s
-
IV
'' •
2,00..2,99 1,00-1,99 Rllta-rata 2,00 Lemah 1,00
~
Rcndah2,00
--
VII
8l. ~
1.00
Gambar 12. Matriks Internal-Eksternal (I-E) BSM KCP Cianjur
6.1.2.2 Matriks SWOT
Matriks SWOT sebagaimana matriks 1-E juga memberikan berbagai alternatif strategi. Dengan menggunakan matriks SWOT dapat diformulasikan berbagai strategi dengan cara mensinergiskan antara faktor-faktor eksternal dengan faktor-faktor internal. Empat strategi utama yang digunakan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO), strategi memanfaatkan peluang untuk menghindari
ancaman
(ST),
strategi
mengurangi
kelemaban
dengan
memanfaatkan peluang (WO) dan strategi mengurangi kelemaban juga sekaligus mengantisipasi ancaman (WT). Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis matriks SWOT adalab sebagai berik:ut: 1. Strategi S-0:
Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasama dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syari 'ab. 2. Strategi S-T: Pertabankan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan. 3. Strategi W-0: Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan.
4. Strategi W-T: Tingkatkan
usaha
sosialisasi
pola
pembiayaan
syari'ah
untuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
Tabet 13. Hasil Matriks SWOT INTERNAL
Strength (S) I. Produk pembiayaan syari' ah
yang bebas bunga 2. SDM yang berkualitas 3. Dikenalnya lembaga keuangan syari'ah oleh masyarakat 4. Kon1itmen perusahaan untuk mcnyalurkan pembiayaan usaha
'Weakness (W) l. Ragrun skim yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis 2. Pcrsyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan pcmbiayaan 3. Pemasaran pola pcmbiayaan syari'ab kcpada petani ikan
agribisnis
EKSTERNAL
5. Adan ya lembaga penelitian dan pengembangan 6. Kemudaban akses oleh nasabah 7. Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang aDribisnis
Opportnnities (0)
Strategi SO
StrategiWO
I. Kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syari'ab 2. Kebijakan pemerintab yang mendukung pengembangan pembiayaan syari'ah di sektor
• Melakukan pengembangan produk melalui penelitian dengan bekerjasama dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan (SI, SS,06,04,03)
• Mendptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan (Wl,W2,03)
agribisnis 3. Pembiayaan syari'ah dinilai cocok dengan karakteristik
pembiayaan yang dibutuhkan dengan petani ikan 4. Kecenderungan masyarakat untuk meminjam uang ke bank syari'ah 5. Banyaknya usaha perikanan di Cianjur 6. Adanya kerjasan1a dengan instansi lain
Threats (T) I. Persaingan antar bank 2. Pcmahaman masyarakat terhadap perbankan syari'ah 3. Rcsiko usaha agribisnis yang
besar 4. Skala usaha pcrikanan di dacrah Cianjur 5. t-.1annjcmcn usaha pcrikanan ma<>ih bersifat tradisional
Strategi ST • Pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang berkualitas serta
pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan
(Sl,S2,S7,Tl)
StrategiWT • Tingkatkan sosialisasi pola pembiayaan syari'ah untuk meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat (W3, T2,T3,T4,T5)
6.1.3 Tahap Pemilihan Strategi (Decision Stage)
Tahap pemilihan strategi ini adalah tahap ketiga dari proses perumusan strategi. Pada tahap ini dilakukan pemilihan terhadap altematif strategi yang diperoleh melalui analisis matriks I-Edan SWOT pada tahap sebelumnya. Strategi yang dihasilkan haruslah disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan secara umum. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM).
Matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif berdasarkan hasil analisis terdahulu. Analisis dilakukan dengan menentukan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari tindakan-tindakan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil perumusan strategi pada analisis SWOT maka didapatkan empat alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan yaitu: I. Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasarna
dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syari' ah. 2. Pertahaukan kualitas produk dengan memanfaatkan SDM yang berkualitas serta pengalarnan yang ada untuk mengar1tisipasi persaingan. 3. Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragarn dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis p<~rikanan. 4. Tingkatkan
usaha
sosialisasi
pola
pembiayaan
syari'ah
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
untuk
Berdasarkan hasil dari matriks QSP (tabel 15) dapat diketahui bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah stratcgi III yaitu "Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan", dengan nilai WAS terbesar yaitu 7. 714. Sedangkan alternatif strategi yang meqjadi prioritas terakhir adalah stratcgi 2 yaitu "pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan SOM yang berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan", dengan TAS 5.491. Urutan prioritas strategi perusahaan dari hasil analisis matriks QSP berdasarkan Total Attractive Score (TAS) tertinggi sampai terendah adalah: 1. Menciptakan skim pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan, dengan TAS 7.714. 2. Tingkatkan
usaha
sosialisasi
po la
pembiayaan
syari' ah
untuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat, dengan TAS 7.530. 3. Melakukan pengembangan produk melalui penelitian beke1jasama dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syari'ah, dengan TAS 6.656. 4.
Pertalmnkan kualitas produk dengan memanfaatkan SOM yang berkualitas serta pengalaman yang ada untuk mengantisipasi persaingan, dengan TAS 5.491.
Tabet 14 Basil Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)
faktor pcncntu velnane 1 2 3 4 5 6 An ca man 1 2 3 4 5 Kekuatan 1 2 3 4 5 6 7 8 Kclcmahan 1 2 3 Total
STRATEGI III II AS WAS AS WAS 1 0.062 4 0.248 1 0.103 4 0.412 3 0.351 4 0.708 4 0.280 4 0.280 2 0.348 0.174 4 2 0.208 4 0.416
skor Bo bot 0.062 0.103 0.117 0.07 0.087 0.104
AS 4 4 3 3 1 4
WAS 0.248 0.412 0.351 0.210 0.087 0.416
0.107 0.109 0.091 0.083 0.075
2 4 4 4 4
0.214 0.436 0.364 0.332 0.300
3 3 2 2 2
0.321 0.327 0.182 0.166 0.150
3 3 4 4 4
0.321 0.327 0.364 0.332 0.300
2 4 2 3 3
0.214 0.436 0.182 0.249 0.225
0.071 0.113 0.076 0.086 0.075 0.071 0.089 0.121
4 4 2 4 3 4
0.284 0.452 0.152 0.344 0.225 0.284 0.089 0.363
4 4 4 4 2 4
0.284 0.452 0.304 0.344 0.150 0.284 0.089 0.363
4 4 3 4 3 4 3 4
0.284 0.452 0.228 0.344 0.225 0.284 0.267 0.484
4 4 4 4 4 4 3 4
0.284 0.452 0.304 0.344 0.300 0.284 0.267 0.484
0.097 0.099 0.102
4 3 4
0.388 0.297 0.408 6.656
3 2 4
0.291 0.198 0.408 5.491
4 4 3
0.388 0.396 0.306 7.714
4 3 4
0.388 0.297 0.408 7.530
I
l
3
l
3
AS 4 4 4 4 4 4
IV WAS 0.248 0.412 0.708 0.280 0.348 0.416
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Dari basil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: I. Faktor ekstemal yang menjadi peluang utama adalah pembiayaan syari'ah
dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan yang dibutuhkan oleb petani ikan, sedangkan faktor ekstemal yang menjadi ancaman utama adalab resiko usaha agribisnis yang besar. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan adalab pengalaman
dalam
menyalurkan
pembiayaan
syari'ah dalam
bidang
agribisnis, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan utama adalah ragam skim yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis perikanan. Saat ini BSM KCP Cianjur barn menyalurkan pembiayaan dalam bentuk murabahah dalam pengadaan pakan ikan. 2. Dari basil analisis matriks IFE dan EFE diperoleb nilai total skor bobot IFE sebesar 3,328 dan EFE sebesar 2,439 dan ha! ini menempatkan posisi Bank Syariah Mandiri KCP Cianjur berada pada kuadran IV pada matriks I-E ( strategi grow and build) sebingga strategi yang layak di terapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke depan integrasi ke belakang dan integrasi 0
horisontal).
3. Dari hasil analisis SWOT dan QSPM diperoleh empat altematif strategi. Prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan berdasarkan urutan tertinggi dari nilai Total Attractive Score (TAS) adalah: •
Menciptakan skim pembiayaan yang Jebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan karakteristik bisnis perikanan, dengan TAS 7.714
•
Tingkatkan
usaha
sosialisasi
pola
pembiayaan
syari'ah
UIJtuk
meningkatkan pemahaman yang benar kepada masyarakat, dengan T AS 7.530 •
Melakukan pengembangan produk melalui penelitian bekerjasama dengan instansi lain UIJtuk memenuhi kebutuhan masyarakat t<:rhadap pembiayaan syari'ah, dengan TAS 6.656
•
Pertahankan
kualitas
produk
dengan
memanfaatkan
SDM
yang
berkualitas serta pengalaman yang ada UIJtuk mengantisipasi persaingan, dengan TAS 5.491
6.2. Saran Dari kesimpulan yang di atas maka ada beberapa ha! yang harus diperhatikan diantaranya: I. Perlu adanya usaha sosialisasi atau pemasaran yang lebih gencar kepada para pelaku bisnis perikanan yang ada dibarengi dengan usaha pengembangan produk yang sesuai dengan karakteristik usaha perikanan misalnya dengan meni'embam!kan model micro finance vang berbasis komunitas. Hal tersebut
mengingat skala usaha perikanan yang ada di Cianjur umumnya masih skala kecil. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji model micro finance yang tepat untuk usaha perikanan bekerja sama dengan dinas perikanan setempat atau LSM yang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Al- Qur'an dan Terjemahnya Al-Bukhari, Muhammad lbnu Ismail, Sahih Bukhari, (Beirnt: Darul Fikr, 1994) Vol.2 An-Naisaburi, Ibnu Hajjaj Ibnu Muslim, Sahih Muslim, (Riyadh: Darussalam, 1998) At-Tirmidzi, al-Imam, Jami'u Tirmidzi, (Riyadh: Darnssalam, l. 999) As-Sajastani, Abi Daud Sulaiman, Sunan Abu Daud, (Beirnt: Darn! Fikr, 1994),Jilid 3 Apriyantono, Anton. Pembiayaan Syariah di Sektor Pertanian, (Jakarta: Makalah Simposium Nasional Pembiayaan Syari'ah dalam bidang Agribisnis, 2005) al-Hadi, Fuad. Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Blas Daun Pakis Untuk
Ekspor Pada PT XY dan Z Kab. Magelang Jawa Tengah,(Bogor: Skripsi JUJUsan Sosial Ekonomi Pertanian IPB, 2002) Abdul Ghani, Muhammad. The Spirituality in Business Pencerahan Hati Bagi
Pelaku Usaha (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005) Badan Pusat Statistik, Berita Resmi Statistik No.43 I VIII / 15 Agustus 2005. (Jakarta: 2005) Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Perbankan Syari 'ah Tahun 2004. (Jakarta: Direktorat Perbankan Syari'ah Bank Indonesia, 2006) Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan Bank Syari 'ah Mandiri, (Jakarta: 2004)
David, Fred. R. Concept ofStrategic Management. te1jemahan. (Jakarta: PT. Indeks:2004)ed. 7 Departemen
Kelautan
Pengembangan
dan
Agribisnis
Perikanan,
Pembiayaan
Perikanan.
Makalah
Syari 'ah
Simposium
Dalam Nasional
"Pembiayaan dan Asuransi Syariah di Bidang Agribisnis (Jakarta: 2005) Departemen Kelautan Perikanan: Pengolahan & Pemasaran Bank Syari'ah
Mandiri Realisasikan Penyaluran Pembiayaan di Sektor Kelautan dan Perikanan (Ditjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran, 2004) Dinas Perikanan dan Petemakan, Laporan Tahunan Tahun 2004, (Cianjur: 2004) Direktorat Penelitian & Pengaturan Perbankan Bl, Ringkasan Pokok-Pokok Hasil
Penelitian Potensi, Preferensi dan prilaku Masyarakat Terhadap Bank Syari 'ah di Pulau Jawa (Jakarta: Bank Indonesia, 2000) Direktorat Perbankan Syari'ah Bank Indonesia, Laporan Perkembangan
Perbankan Syari 'ah 2004, (Jakarta: 2004) Dzulkifli, Sunarto. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003) Echols, John M dan Hassan Sadly. Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Ora.media, 1996) Hariadi, Barnbang. Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Pusat Pengembangan Akutansi Unibraw, 2001) Halide, H, Alternatif Strategi Pengembangan Perbankan Syari'ah, (Jakarta: Makalah seminar nasional "Mencari Solusi Pembiayaan Bagi Hasil Perbankan
Ibnu Majah, Abu Abdillah Muhammad Ibnu Yazid Qozweni, Sunan Jbnu Majah, (Beirut: Darul lhya al-Thurats al-Araby, 1975) vol.2 Imran, Oka, Kajian Pemanfaatan Sistem Pembiayaan Syari 'ah Pada Komunitas
Petani Ilcan Gurame di Desa Petir Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogar (Bogor: Skripsi Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan IPB, 2004) Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan, (Jakaiia: HIT, 2003) Kashmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Press, 2003) Kinear and Taylor. Marketing Research, an Aplied Approach,Fourth Edition (USA: Mc Graw Hill, 1991)
Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Peternakan 2004, (Dinas Perikanan dan Petemakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, 2004) Laonso, Hamid. Strategi Pengembangan Investasi Mudharabah di Bank Syariah, (Jakarta: Proposal Disertasi UIN SyarifHidayatullah, 2004)
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Cianjur Tahun 1999-2003 (BPS Kabupaten Cianjur, 2004) Rangkuti, Fredi. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001) Ratnawati, Anny, et.all. Bank Syariah Potensi, Preferensi dan Perilaku
Masyarakat di Wilayah Jawa Barat, Executive Summary (Bogor: Lembaga Penelitian IPB, tt) Sabiq. Sayyid. Fiqih Sunnah (terjemahai1), (Bandung: Penerbit PT. al- Ma'arif.
Said, E. Gumbira dan Yayuk Eka Prastiwi .. Agribisnis Syariah, Manajemen
Agribisnis dalam PerspektifSyariah Islam (Jakarta: Penebar Swadaya, 2005) Said, E. Gumbira dan A. Haritz Intan. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2001) Soekartawi, Agribisnis Teori dan Aplikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2003) Sri Wahyudi, Agustinus. Manajemen Strategi Pengantar Proses Be1fikir
Strategis, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996) Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, (Jakarta: Rajawali Press, 2002) Syafii Antonio, Muhammad. Bank Syariah Dari Teori ke Prala'ek. (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) Tri Hartanto, Sebuah Keharusan, Keberadaan Undang-undang Khusus Bank
Syari 'ah, ( http://cms.sip.co. id/hukumonline/detai/.asp?id=9235&cl=Berita) Widjaja, Robert B., A Market Driven Corporate Strategy Solusi Holistis Untuk
Tantangan Masa Depan, (Jakarta: Tira Pustaka, 2004) Yakub, Ali Mustofa. Kriteria Bisnis Syari'ah (Jakarta: Makalah Simposium Nasional Pembiayaan Syari'ah dalam bidang Agribisnis, 2005) Yusanto, Ismail dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis lslami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh al-lslami wa Adillatuh, (Damsyik: Dar al-Fikr, 1989)
-
·an I
Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal 1den 1 Baq Administrasi Pembiavaan (Budirman) Ekstcmal han Masyarakat terhadae perbankan svariah :an ""'merintah vana mendukuna oenaembanaan oembiavaan svariah di sektor aqribisnis ivan svariah dinilai cocok denaan karakteristlk rn:>mbiavaan vanq dibutuhkan o!eh-netani ikan 1gan antar bank aman masvarakat terhadan nerbankan svariah usaha aaribisnis vana besar lerunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah mva usaha oerikanan di Cianiur Jsaha oerikanan di daerah Cianiur ~men usaha ru:i.fikanan masih bersifat tradisiona! :i keriasama denaan instansi lain
# 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
·Internal pembiavaan s riah vana bebas bunaa ann berkualitas laman dalam men lurkan mbiavaan svariah dalam bidano anribisnis tlnw:i lembaaa oleh masvarakat \ skim nembia an vano ditawarkan bank untuk sektor anrlbisnis 1en rusahaan untuk menvalurkan mbiavaan usaha aoribisnis :i dan nrasarana nomemadai alembaoa nelitian dan noembanoan lahan akses oleh nasabah 1ratan no diaiukan oleh bank dalam memberikan .....,.mbiavaan saran nnla mbiavaan svariah ken:ida nPtani ikan
# 1 1 3# 1 3 3# 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1
inden 2 Marketina (Rita Haenn rEkstemal Jhan Masw:irakat terhadan oorbankan svariah noemba an mbiavaan s riah di sektor aoribisnis kan merintah namenduku 18 n svariah dini1ai cocok denaan karakteristik mbiavaan vana dibutuhkan o!eh n.<>tani ikan jnroan antar bank haman masvarakat terhadao ""'rbankan svariah :> usaha aaribisnis vana besar 1derunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank SVHriah 1knva usaha ru:.fikanan di Cianiur usaha oerikanan di daerah Cianiur emen usaha n&>rikanan masih bersifat tradisiona1 ra keriasama denaan instansi lain
# 1 11 1 1 21. 2 2 3# 3 2 # r: a 2 3 2 1# 1 3 2 2 3# 3 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 1 1 2 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 2 2 1 1
,r Internal 1k nPmbiav-..ian s riah nn bebas bunna ~nn berkualitas ~taman dalam menvalurkan """mblavaan svariah dafam bidana aaribisnis aln lembaoa o!eh mas rakat mskim mbiavaan vana ditawarkan bank untuk sektor a!lribisnis men ru:-rusahaan untuk menva!urkan i=mblavaan usaha anribisnis 1a dan orasarana vana _memadai ra lembaaa nAnelitian dan nenaembannan dahan akses o!eh nasabah •aratan vana diaiukan oleh bank dalam memberikan mbiavaan !a nembiavaan svarlah kenada tani ikan 1saran
A B c D E F # 'I 1 3 1 3 3# 1 3 3 3 3 3# 3 3 3 1 1 1# 1 1 3 ·1 1 3# 2 1 1 1 3 2# 3 1 1 1 1 1 3 I 1 1 1 1 3 1 1 2 3 3 3 1 1 3 2 2 3 1 1 2 3 2
t
onden 3 Sumber 08""' lnsani tEvi Selfiawati)
,r Ekstemal
luhan Masvarakat terhadao l'\l>ofbankan svariah akan oemerintah vano mendukuno oenoembanoan pembiavaan svariah di sektor anribisnis )ia=n svariah dinilai cocok denaan karakteristik nPmbiavaan vann dibutuhkan oleh ru:>ctani ikan 1inaan antar bank :ihaman masv-..irakat terhadan perbankan svariah lo usaha aariblsnis na besar nderunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah . aknva usaha Derikanan di Cianiur 1usaha oerikanan di daerah Cianiur i·emen usaha Perikanan masih bersifat tradisional . 1Y§"ke!1asama deng:an instansl lain I
c
J K Tota 1 1 10 3 2 24 3 2 27 3 3 20 3 3 28 2 2 21 1 1 15 2 1 18 2 1 17 # 1 17 3# 23 220
bobot 0.045 0.109 0.123 0.091 0.127 0.095 0.068 0.082 0.077 0.077 0.105 1
K
ota
Bobot
1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 # 2 2#
14 28 30 16 20 19 16 13 20 21 23 220
0.064 0.127 0.136 0.073 0.091 0.086 0.073 0.059 0.091 0.095 0.105 1
A 8 CID E F G H I J K Tota
Bobot 0.045 0.109 0.123 0.091 0.127 0.095 0.068 0.082 0.077 0.077 0.105 1
A 8
D E F 1 1 1 1 # 2 2 2 1 2# 3 2 3 2 1• 1 1 2 2 3# 3 3 1 3 1# 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2
1
A B
c
G H I 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 2 # 1 1 3# 2 3 2# 3 2 2 3 3 3
D E F G H I J
3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 # 1 1 3 3# 2 3 3 2# 3 1 1 1# 1 1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3
A El c D # 1 2 1 3# ~! 1 2 2# 1 3 3 a# 2 2 1 1 1 1 'I 1 2 2 ~! 2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 3 ·1 1 3 3 2 1
1 3 3 3 3 3 3
1 3 3 2 1 1 2 # 1 3# 2 3 3 3
1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 # 2 2 2 2# 1 1 2 3# 2 2 3 2# 2 3 2 2 2 3 3 3
1 3 3 1
1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 # 1 3#
10 24 27 20 28 21 15 18 17 17 23 220
K
ota
1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 1 2 1 3 3 1 2 2 # 3 2 2 1 1# 1 2 1 2 3# 1 1 2 2 3 # 2 3 3 3 2#
14 28 30 16 20 19 16 13 20 21 23 220
G H I J
E F G H I 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 # 3 2 1 1 1# 3 3 3 2 1# 1 1 3 1 3# 2 3 1 3 2# 1 1 2 2 1 3 1 3 2 2
J 1 1 3 3 3 3 2 2 3 # 2
K Tota
1 1 2 3 1 3 1 2 2 2
15 19 22 29 17 20 16 21 22 17 # 22 220
Bo bot 0.064 0.127 0.136 0.073 0.091 0.086 0.073 0.059 0.091 0.095 0.105 1
Bo bot 0.068 0.086 0.1 0.182 0.077 0.091 0.073 0.095 0.1 0.077 0.1 1
internal n<>mbiavaan svariah vanci bebas bunoa no berkua!itas 1man dafam menva!urkan pembiavaan svariah datam bidanq anribisnis rwa lembana oteh masvarakat skim nembiavaan vann ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis ~n ""'rusahaan untuk menva1urkan nembia an usaha amibisnis dan nrasarana vann memadai lembana r~ne!itian dan r~nnembannan 1han akses oleh nasabah atan no diaiukan oleh bank da!am memberikan nembiavaan uan la mbiavaan svariah keoada tan! ikan
1den 4 Asisten Marketina flwan Gunawan) Eksternal 'lan Masvarakat terhadao rmrbankan svariah an ru:imerintah vano mendukuno ru:inaembam:1an nPffibiavaan svariah di sektor aqribisnis ~ns riah dinilai cocok denqan karakteristik nembiavaan vann dibutuhkan o!eh ruo,tani ikan 1nan antar bank aman mas rakat terhada rbankan s riah usaha aaribisnis vano besar lerunaan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah fl""' usaha rikanan di Cianiur !Saha n.crikanan di daerah Cianiur men usaha oorikanan masih bersifat tradisional 1keriasama denoan instansi lain
A B
c
F G H
2
3 2
2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 2 • 1 2 3. 1 2 3# 2 2 1 2 3 2 2 2 1
0 E 2 2 2# 1 1 1 2# 1 1 2 3 3# 1 2 3 3 3# 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1
•
A B
•
c
1 1 3# 2 3 2# 3 2 1 3 2 2 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 2 2
c
D E 1 1 2 2 3 2 II 1 3# 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1
I J K
3 2 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 # 1 3. 2 1
1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 # 2 2 2 2 2 2# 1 1 1 1 2 3# 2 2 1 2 3 2# 2 1 2 3 2 2# 1 2 3 3 3 3#
D E F G 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 # 1 1 3 3# 2 3 3 2# 3 1 1 1# 1 1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3
K Tota
Sobot 0.105 0.1 0.118 0.082 0.091 0.077 0.073 0.095 0.086 0.068 0.105
A B c
D E F G H I J
# 2 2 2# 2 2 2# 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2
3 2 3 2 2 3 3 2 3 # 1 1 3# 3 3 1# 3 2 2 2 3 2 1 3 2 1 1 2 1 3 2
r Internal
A B c
k mbiavaan svariah no bebas bunaa rano berkualitas 1!aman dalam menvalurkan Of>mbiavaan svariah dalam bidano anriblsnis alnva lembami oleh masv::irakat n skim nembiavaan vano ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis nen rusahaan untuk menvalurkan mbiavaan usaha aaribisnis a dan orasarana '""no memadai a tembaaa oenelitian dan rv:>naembanaan jahan akses o!eh nasabah aratan vano diaiukan o!eh bank dalam memberikan pembiavnan saran oo!a pembiavaan svariah keoada petani ikan
# 1 1 3# 1 3 3# 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 ., 1 3 1 1
E F G 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 # 3# 2 3 3 2# 3 1 1 1# 1 1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 D
2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 1 2 2 2 # 1 1 1 3# 2 2 2 3 2# 2 1 3 2 2# 1 3 2 3 3# 2 2 3 1 2 2
2 2 3 2 1 2 1
H I 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 2 # 1 3# 2 3 3 3
Bobot 0.045 0.109 0.123 0.091 0.127 0.095 0.068 0.082 0.077 0.077 0.105 1 Bobo!
nden 5 Customer Seivice rSavitri Ina Pusr.ita' ·Ekstemal 1han Mas rakat tert1ada rbankan s riah
rbankan svariah • usaha aoribisnis =ino besar cterunaan mas=rakat untuk meminiam uanCJ ke bank s1r.1riah knva usaha oerikanan di Cianiur usaha ni:>rikanan di daerah Cianiur emen usaha rmrfkanan masih bersifat tradisional a keriasama denoan instansi Jain
H 1 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 2 # 1 3# 2 3 3 3
10 24 27 20 28 21 15 18 17 17 23 220
Bobot 0.1 0.059 0.059 0.086 0.123 0.086 0.082 0.118 0.082 0.114 0.091 1
J K Tota 1 1 14 3 3 28 3 3 30 1 2 16 2 1 20 2 2 19 2 1 16 2 1 13 1 1 20 # 2 21 2# 23 220
# 1 1 3# 1 3 3# 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1
'
22 13 13 19 27 19 18 26 18 25 # 20 220
F G H 1 J K Tota
Internal nPmbiavaan sv::iriah vann bebas bunna ~no berkualitas aman dalam menvalurkan IJHmbia•,.,an svarlah dalam bidann anribisnis In lembana oleh masvarakat 1skim mbia'"'an vano ditawarkan bank untuk selctor aaribisnis 1en rusahaan untuk menvalurkan mbiavaan usaha aarfbisnis 1 dan nrasarana vana memadai t lembaaa oenelitian dan naemba an ahan akses oleh nasabah ratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan ~mbia~aan :aran nnla m>mbiavaan svariah keoada nPtani ikan
A B
ota
2 1 1 1 3 2 2 3 2 3
23 22 26 18 20 17 16 21 19 15 23 220
J K Tota 1 1 14 3 3 28 3 3 30 1 2 16 2 1 20 2 2 19 2 1 16 2 1 13 1 1 20 # 2 21 2# 23 220
0.064 0.127 0.136 0.073 0.091 0.086 0.073 0.059 0.091 0.095 0.105 1
Sabot 0.064 0.127 0.136 0.073 0.091 0.086 0.073 0.059 0.091 0.095 0.105 1
•,
Lampiran 2. Skoring Faktor Ekstemal dan Internal Faktor Sukses Kritis Eksternal
Bo bot
Ratinq
Skor
0.062
2.8
0.174
0.103
1.6
0.165
0.117 0.07 0.087 0.104
2.4 2.8 2.8 1.4
0.281 0.19 0.244 0.146
0.107 0.109 0.091 0.083 0.075
2.6 1.6 3.6 3 2.8
0.278 0.174 0.328 0.249 0.21 2.405
Boillot
Ratin11
Skor
0.071 0.113 0.076
3.4 3 3.6
0.241 0.339 0.274
0.086 0.075 0.071 0.089
3 3.6 3 3.6
0.258 0.27 0.213 0.320
0:121
3.8
0.459
0.097 0.099 0:102 1
3 3.2 3.4
0.291 0.316 0.347 3.061
Peluana
Kebutuhan Masvarakat terhadao oerbankan svariah Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiayaan svarlah di sektor aciribisnis Pembiayan syariah dinilai cocok dengan karakteristik pembiayaan yang dibutuhkan oleh oetani ikan
Kecenderungan masvarakat untuk meminjam uana ke bank svariah Banyaknva usaha perikanan di Cianiur
Adanva keriasama denaan instansi lain
Ancaman PersainQan antar bank Pemahaman masyarakat terhadao oerbankan svariah Resiko usaha aoribisnis vano besar Skala usaha nerikanan di daerah Cianiur Manajemen usaha oerikanan masih bersifat tradisional .
to ta~ Faktor Sukses Kritis Internal
'I
Kekuatan Prociuk oembiavaan svariah vana bebas bunaa SDM vana berkualitas Dikenalnva lembaaa oleh masvarakat komitmen perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan usaha
aaribisnis Sarana dan prasarana vanq memadai adanva lembaga nenelitian dan
~naembanaan
kemudahan akses oleh nasabah Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidang
aaribisnis Kelemahan Raaam skim rw.mbiavaan vano ditawarkan bank untuk sektor aoribisnis Persvaratan vana diaiukan oleh bank dalam memberikan pembiavaan
Pemasaran pola nP-mbiavaan svariah keoada oetani ikan Total
lampiran 3
Penentuan Rating Faktor Eksternal Resnnnden 1 Faktor Eksternal Kebutuhan Masvarakat terhadan r=rbankan svariah Kebi"akan oemerintah vanq mendukunq nPcOQembannan pembiavaan svariah di sektor aaribisnis Pembiavan svariah dinilai cocok denaan karakteristik oembiavaan vana dibutuhkan oleh ni:i.tani ikan Persainaan antar bank Pemahaman masvarakat terhadao norbankan svariah Resiko usaha aqribisnis vano besar Kecenderunaan masvarakat untuk meminiam uanq ke bank svariah Banvaknva usaha n.:>rikanan di Cianiur Skala usaha nofikanan di daerah Cianiur Manaiemen usaha rikanan masih bersifat tradisiona! Adanva keriasama dencian instansi lain
1
Resnnnden 3 Faktor Eksternal Kebutuhan MasvHrakat terhadap rbankan svariah Kebiiakan nHmerintah vann mendukunn DP.noembanoan rmmbiavaan svariah di sektor aaribisnis Pembiavan svariah dinilai cocok denQan karakteristik nPmbiavaan vanq dibutuhkan oleh ni:>tani ikan Persainaan antar bank Pemahaman masvarakat terhada"' ncrbankan svariah Resiko usaha aaribisnis vann besar Kecenderunaan masvarakat untuk meminiam uano ke bank svariah Banvaknva usaha '"""rikanan di Cianiur Skala usaha rn"lrikanan di daerah Cianiur Manaiemen usaha ni:>rikanan masih bersifat tradisional Adanva keriasama denaan instansi lain Resnnnden 4 Faktor Eksternal Kebutuhan Masvarakat terhadao rv:orbankan svariah Kebiiakan nomerintah vana mendukuna ""'naembanaan ""'mbiavaan svariah di sektor aaribisnis Pembiavan svariah dinilai cocok denoan karakteristik ....0 mbiavaan '""no dibutuhkan oleh tani ikan Persainaan antar bank Pemahaman masvarakat terhadao l"lPrbankan svariah Resiko usaha aaribisnis vana besar Kecenderunoan masvarakat untuk meminiam uana ke bank svariah Banvaknva usaha nRrikanan di Cianiur Skala usaha ni:>rikanan di daerah Cianiur Manaiemen usaha ""'rikanan masih bersifat tradisional Adanva keriasama denoan instansi lain Resnonden 5 Faktor Ekstemal Kebutuhan Masvarakat terhadao oerbankan svariah Kebiiakan ""'merintah vana mendukuna nanaembanaan n.ombiavaan svariah di sektor aaribisnis Pembiavan svariah dini!ai cocok denaan karakteristik nembiavaan vana dibutuhkan oleh r"!Htani ikan Persainaan antar bank Pemahaman masvarakat terhadao ni:i.fbankan svariah Resiko usaha aoribisnis vanq besar Kecenderunqan masvarakat untuk meminjam uana ke bank sVariah . Banvaknva usaha oerikanan di Cianjur Skala usaha nPrikanan di daerah Cianiur Manaiemen usaha ,..,,,,.;kanan masih bersifat tradisional Adanva keriasama denaan instansi lain
3
4
v v v
-
Resoonden 2 Faktor Eksternal Kebutuhan Masvarakat terhadap nr!rbankan svariah Kebiiakan ni:>merintah vana mendukuna °"'naembanaan nPffibiavaan svariah di sektor aaribisnis Pembiavan svariah dinitai cocok denaan karakteristik nambiam:ian w::>na dibutuhkan oteh tani ikan Persainnan antar bank Pemahaman masvarakat terhadao nPrbankan svariah Resiko usaha aaribisnis vana besar Kecenderunaan masvarakat untuk meminiam uanro ke bank svariah Banvaknva usaha nPrikanan di Cian[ur Skala usaha ni:>fikanan di daerah Cianiur Manaiemen usaha nofikanan masih bersifat tradisional AdanvH keriasama dennan instansi lafn
2
v v v v v v v v 1
2
3 v
4
v
v v
v v
v v v
v
v 1
2
3
4
v v v v v
-
v v
v
v v
1
2
3
4
v
v v v
v v
v v v v v 1
2
3
4
v
v v v
v
v v
.
v
v
v
v
Faktor Internal Resoond en Faktor Internal Prociuk nf>mbiavaan svariah vana bebas bunaa SOM vana berkualitas Penaalaman dafam menvalurkan """mbiavaan svariah dalam bidano aaribisnis Dikenalnva !embaaa o!eh masvarakat Raaam skim nPffibiavaan vana ditawark.an bank unt1•k sektor aaribisnis kamitmen """rusahaan untuk menvalurkan nPffibiavaan usaha aaribisnis Sarana dan nrasarana vann memadai adanva !embaaa oenelitian dan oenaembanqan kemudahan akses oleh nasabah Persvaratan vano diaiukan oleh bank dalam memberikan """mbiavaan Pemasaran la mbiavaan svariah kenada tani ikan
1
3 v v
4
v v v v v v v v v
Resnnnden 2 Faktor Internal Produk mbiavaan svariah vann bebas bunna SOM vanQ berkualitas Penaalaman dalam menvalurkan ru:imbiavaan svariah dalam bidana aaribisnis Oikenalnva lembaaa o!eh masvarakat Raaam skim """mbiavaan vann ditawarkan bank untuk sektor anribisnis komitmen nHrusahaan untuk menvalurkan nHffibiavaan usaha aaribisnis Sarana dan orasarana vana memadai adanva lembaaa ni:>nelitian dan ni:>noembanaan kemudahan akses oleh nasabah Persvaratan vana diaiukan oteh bank dalam memberikan E!!mbia~aan Pemasaran rn- la nPffibiavaan svariah keoada nP.tani ikan
1
2
3
4
v v v .
v v v
v
v
.
v v v
Resnnnden 3 Faktor Internal Produk ru:imbia 1man svariah vana bebas bunaa SOM vann berkua!itas Penoalaman dalam menvalurkan nPffibiavaan svariah dalam bidano aaribisnis Dikenalnva lembaaa oleh masvarakat Raoam skim """mbiavaan vana ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis komitmen rusahaan untuk menva\urkan mbiavaan usaha anribisnis Sarana dan orasarana vana memadai adanva lembaaa l"\Pnelitian dan rw:>Orn:>mbanoan kemudahan akses oleh nasabah Persvaratan vana diaiukan oleh bank dalam memberikan mbiavaan Pemasaran la mbiavaan svariah ke da tani il
1
2
3
4
v v v v
v v v
v v v v
Resnnnden 4 Faktor Internal Produk mbiavaan svariah vann bebas bunaa SOM vano berkualitas Penaa1aman dalam menvalurkan ni:>mbiavaan svariah dalam bidano aaribisnis Oikenalnva lembaaa oleh masvarakat Raqam skim 1JHmbiavaan vano ditawarkan bank untuk sektor anribisnis komitmen ni:>rusahaan untuk menvalurkan nPffibiavaan usaha aoribisnis Sarana dan orasarana vana memadai adanva lembana nelitian dan nnembanoan kemudahan akses oleh nasabah Persvaratan vana diaiukan o!eh bank dalam memberikan rv:>ffibiavaan Pemasaran nnJa """ffibiavaan svariah keoada ni:>tani ikan Res....,..nden 5 Faktor Internal Produk rn:imbiavaan svariah vana bebas bunoa SOM vana berk.ualitas Penaalaman da!am menva!urkan na.mblavaan svariah dalam bidana aaribisnis Dikenalnva lembaoa oleh masvarakat Ranam skim nembiavaan vann ditawarkan bank untuk sektor aaribisnis komltmen perusahaan untuk menvalurkan pembiavaan usaha aoribisnis Sarana dan orasarana vana memadai adanva tembaaa oenEilitian dan na.naembanoan kemudahan akses oleh nasabah Persvaratan Vanq dlajukan o1eh bank da!am memberikan rlF'mbiav·aan Pemasaran oola oembiavaan svariah kepada oetani ikan
2
1
2
3
4
v v
v v v v
v v v v
v 1
2
3
4
v
v v v v v v v v .
v v
Lampiran 4 Struktnr Organisasi Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur -'·
Kepala Capem
I I
Budi Syehabudin
I
I Marketing Officer I Customer Service I I Rita Haeni I I Savitri Ina Puspita I I Asisten Marketing Officer I Dede Rodiansyah !wan Gunawan
I Office Boy
I I
I Yasin Ilyas Zakir I
I
l I I Bacik Office
Budi Irman M. Recky lflilmawan
Satpam
I
M. Asrul Sopandi Ida Darsono Achmacl Sutanto Riswan Setiawan
I Teller Evi Selfiawati As as Dwi Astuti
8
I Fery Johar Panji I
107
,ampiran 5 Tabel Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Komoditi, Berat, dan Nilai Tahun 2002-2004 fo.
1
KOMODITI
2003
2002
UDANG Udang tidak
(KG) 124,764,697 8,986,895
(US$) 836,563,280 14,141,415
(KG) 137,635,700 8,795,135
(US$l 850,222,203 16,486,712
JAN-NOP 2004 (KG) (US$) 127,739,248 810,905,190 6,099,794 12,640,554
112,538,742
817,823,251
125,684,245
830,820,981
109,905,368
732,385,670
3,239,060
4,598,614
3, 156,320
2,914,510
11,734,086
65,878,966
11,226,337 2,155,379
90,348,143 10,425,599
12,040,537 2,176,914
91,917,616 11,153,691
18,847,792 2,262,450
117,350,882 8,437,228
5,639,597
70,937,602
6,804,948
74, 103, 166
1,611,452
12,402,931
3,431,361
8,984,942
3,058,675
6,660,759
14,973,890
96,510,723
28,559,855
15,785,474
40, 162,037
20,511,027
44,847,821
22,057,355
beku
Udang beku
Udang dalam
2
kalenq KEPITING Kepiting beku Kepiting dalam kalena Kepiting tidak beku
3
4
RUMPUT LAUT
I TERI
I
7,200,039
I
41,157,021
I
3,794,794
I
19,623,920
5
UBURUBUR
7,714,439
7,869,864
8,763, 123
6,924,803
6
KERUPUK UDANG
6,637,775
9,105,862
6, 122,338
7
TUNA Tuna seaar
92,796,612 26,718,138 27,732,824 38,345,650
212,425,684 90,687,435 35,689,728 86,048,521
117,091,984 27,794,668 42,451,401 46,845,915
Tuna beku Tunadalam kalena
8 9
10 11
I KODOK
I
KORAL& KULIT KERANG
I !KAN HIAS I LEMAK MINYAK IKAN
I MUTIARA I SIPUT I LAINNYA I TOTAL
3,832, 173
I
303,052
I
15,054,169
3,796,541
I
3,208,406
I
717, 191
I 5,867 I 11,470,948 13 I 2,647,352 I 4,316,782 14 I 272,897,941 I 310,022,716 I 565,739,341 I 1,570,353,113 Sumber: Oepartemen Kc!autan dan pcnkanan, 2004 12
I
1,972,077
3,639,235
3,513,967
13,543,902
3,377,585
I
3,868,469
I I I I
296 2,930,806 516,894,538 859,687;154
I
-
I
16,613,188
3,759,445
4,038,683
8,887,938
5,113,909
6,979,866
213,178,841 83,256,526 28,680,754 101,241,561
85,781,201 25,698,072 16,532,321 43,550,808
222,118,610 97,244,560 16,897,201 107,976,849
12,553,036
3,089,375
10,253,782
1,529,773
2,752,142
1,230,656
2,987,230
14,079,960
781,056
488,496
15,808,992
I
2,026,816
I I I I
2,991,583
3, 172,880
I
1579
5,293,154
4,814,960
I
1,709,722
2,533,245
383,995,045
I 520,031,445
377,911,947
1,635,167,850 I 820,433,548
1,611,855,014
.
mdisi Umum Perikanan di Kabupaten Cianjur Skala Usaha
ustifikasi (Ringkas)
1saran peningkatan isional 11,0°/o/th
K-M
Permlntaan Pasar
++ Nasional 599.139 ton
gemari masyarakat
SDM
SDA
Prloritas Daerah
++
+
+
Dava Dukunc Teknologi oendukuno
++
Kelem-
Pendukung
baqaan +
lain
17.524 KK
K-M
han sawah 15.103 Ha upaya •ningkatan produktlvitas ~bagai
++
+
++
+
+
+
1an islensi TK tinggi ~butuhan lahan' rendah
K-M
++
+
++
+
++
+
K-M-B
++
+
++
Karangtengah
Tidak dapat kontinyu
---
Resiko keracunan oestisida
---
Sukanagara Warungkondang Ciranjang sukaresmi Cianjur
Gangguan
---
Produktivltas
Kolarn
rend ah
++
87 ton
~rdapat areal seluas ·kitar 1000 ·ha
---
Kolam potenslal 198.5 Ha
pemberian 198.5 Ha
Sasaran ekspor naslonal 14.070 ton
Lokasi Jalan Desa/Kecamatan
Kenda!a utama
++
Kadupandak
Pacet Pantal Cianjur
Selatan
keamanan
lai ekonofni relatif 1nni ~rdapat areal 6.609 Ha ~rmintaan lokal tingg i
2.396 ton/th) ::iling potensial untuk 1bar emiliki prospek ekspoe ilai iual tinnni 2lum banyak kembangkan ahan baku tersedia •S.476 ton/tahun) ::inok';::u1rin n;::ic;;::ir leh!h as
M-B
++
++
++
+
++
+
+
Gangguan keamanan
---
Sukaluyu Ciranjang Mande
+
+
+
+
+
++
+
+
+
+
Investasi tinggi oasar terbatas Keterbatasan keterampilan masyarakat
-----
Pacet Sukaresmi Mande
1.030 KK
K-M
++
K-M-B
++
I
+
I
I '
I i
I
I I
I
I
I
I
Cianjur. Go.id, Sektor/Sub Sektor: Perikanan
: rendah/belum dlkembangkan : sedang
+
: tinggl
·09
Lampiran 7 Peta Kabupaten Cianjur
.\
\ .. .,,....1 '""'
·-..
- -I . ·.• ·· .. /"
~·
-
': ,"
:._~--~/l:~ ~. --
-, I -
'•:'(
-
....
--~ -t- ;;,.--..__
-~:-.,Y...-:1..
.. ""-•.,c •.,_ .
. --
~~
'¥\~\
rl . I .
l 7 /. /
l
"\ ...:.
=· _,)· ' (
.'
(.
.. , ..
. )'
{~'
\ \---
Lampiran 8 Kelengkapan Data Pembiiiyaan Usaha Perseroan Terbatas, Firma, CV dan Koperasi. I. Mengisi surat permohonan pembiayaan untuk usaha (fonnulir bank) yang telah ditandatangani pejabat berwenang sesuai AD/ART 2. Copy KTP manajemen perusahaan 3. Copy AD/ART 4. Copy Akta Pendirian/ Perubahan 5. Copy Pendaftaran di Pengadilan Tinggi Negeri 6. Copy Surat pengesahan Menkeh 7. Copy Pendaftaran dan Berita Negara 8. Copy surat izin usaha • Copy TDP (Tanda Daftar Perusahaan) • Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan • Copy SIUP (Surat lzin Usaha Perdagangan) • Copy surat izin lainnyajika ada 9. Copy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 10. Copy tanda bukti kepemilikanjaminan • Copy Sertifikat, !MB, dan SPPT PBB untuk tanah • Copy BPKB dan STNK untuk kendaraan 11. Surat kuasa penjaminan bila jaminan milik orang lain berikut copy KTP penjamin dan istri/suaminya (copy sebanyak 2 kali) 12. Copy surat perjanjian kontrak/ PO/ MoU bila ada kontrak 13. Rekening Koran 6 bulan terakhir 14. Company profile perusahaan 15. Surat penawaran harga dari dealer/suplier untuk keperluan pembelian barang-barang investasi seperti kendaraan, mesin, dan lain-lain 16. Laporan keuangan • Neraca 2 tahun terakhir • Laporan Laba Rugi 2 tahun terakhir • Proyeksi Cashflow
Biaya-biaya: I. Biaya administrasi 1 % dari pembiayaan 2. B iaya materai 3. B iaya notaris 4. Rekening tabungan diblokir sebesar I x angsuran 5. Asuransi jaminan • Asuransi kebakaran untuk rumah • Asuransi kebakaran untuk ruko/toko, gudang, showroom, dan kantor • Asuransi all risk/TLO untuk kendaraan bermotor.
Lampiran 9
DISTRIBUSI PERSEIHASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN CIANJUR ATAS DASAR HARGA BERlAKU MENURUT LAPANGAN USAHA Tahun 1939 • 2003 jPersen}
LAPANGAN USAHA
1999
2000
·1
2
3
2001
2002'1
2003 .. l
_fil_
6
,N
47,50
47,65
1n Bahan Makanan
38,63 3,60 2,69 0,48 2,09
39,15 3,55 2,52 0,45 1,98
47,33 39,03 3,55 2.44 OA3 1,89
47,03 38,84 3,57 2.38 0,41 1,83
46,76 38,68 3,59 2,33 0,39 1,77
ANGAN DAN PENGGALIAN
o·,13
0,12
0,12
0,12
dan Gas Bumi >anQan Tan pa Miqas lian
0,12
0,13
0, 11
0,12
0,12
0,11
PENGOLAHAN MiQas Tanpa MiQas
2,90
2,80
2,78
2,76
2,73
2,90
2,80
2.78
2.76
2,73
lAS DAN AIR BERSIH
0,41 0,37
0,39 0,36
0,38 0.35
0,38 0,35
0,38 0,35
" ih
0,03
0,03
0,03
0,03
0,04
N
3,45
3,39
3,19
3,22
3,16
23,65 16,94 0,49 6,22
22,94 16,37 0,47 6,11
22,68 16,26 0.45 5,96
22,54 16,21 0,44 5.88
22,41 16,16 0,44 5,81
IKUTAN DAN KOMUNIKASI Qkutan ~kulan Rel Qkutan .Ja!an Raya ~kutan Laut qkutan SunQai &Penvebranqan Qkutan Udara rn Penunianr:i Anqkulan ;asi
6,86 6,17 5,54
7,26 6,57 0,04 5,90
7,79 7.10 0.04 6.41
8,17 7,45 0,04 6,75
B,54 7,80 0,04 7,09
0,60 0,69
0,63 0,69
0,65 0,69
0.66 0.72
. 0,67 0,75
lN, PERSEWAAN DAN JASA PER%AHAAN
4,53 0,43 0,18 3,23 0.69
4,72
0.42 0,18 3,42 0,69
4,66 0,40 0.20 3,38 0,69
4,63 0,38 0,20 3,38 0,67
4,55 0,36 0,21 3,33 0,65
10,50 5,73 4,77 0,89 0,11 3,77
10,72
10,95
11.14
5,87
5,H9
fi.12
4,06 0,90 0, 11 3,05
4.96 0,90 0.11 3,95
5,02
0,88 0.12 4,02
11,34 6,26 5,09 0,87 0,12 4,09
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
man
kan ian on
,NGAN, HOTEL DAN RESTORAN mi:ian Besar & Eceran
n
~a
KeuanQan Lainnya
lanqunan ~[US~haan
:A ntahan Umum :isa Sosial Kemasyarakatan !Sa Hiburan dan Rekreasi !sa PerseoranQan dan Ruman Tani:JQ?
,IESTIK REGIONAL BRUTO aikan entara
O,D3
LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DDMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN CIANJUR ATAS DASAR HARGA KONSTAH'93 MENURUT LAPANGAN USAHA Tahun 1999 • 2003
fPersenj
.APANGAN USAHA
1999
20il0
2001
2002'1
2003"1
2
3
4
5
{6}
2,73 3,08 4, 11 0,60 1,91 (3,711
3,20 3,26 3,77 1,81 2,09 2,94
3,97 4, 15 4,40 2.22 2,51 2.20
4.08 4,26 4,59 2.24 2.42 ?.26
3,62 3,69 4,43 2,39 2,43 2,35
0.30
4,94
4,27
4.40
4,56
0.30
1\,84
4.21
P.AIJ
4,56
OLAH AN
(6,771
0,87
3,26
3,30
3,40
MiQas
(6,771
0,87
3,26
3,30
3,40
IN AIR BERSIH
6,64 6,16
2,81 2,42
3,32
3,66
2,!JI\
3,/5
4,04 J.61
13, 12
7,63
7,85
8.33
8,68
1,33
2,20
2,16
"l,13
2,16
, HOTEL DAN RESTORAN 3esar & Eceran
2,17 1.45 2.26 3,66
3,44 3,64 4,77 2,90
3,62 3.64 5,36 2,96
3,68
3.69 5.97 3,05
3,43 3,51 6,03 3,02
N DAN KOMUNIKASI
2,36 2,28 3,07 2,26
4,65 4,73 . 5,63 4,76
3,16 2.26 2,94
2,37 3,04
4,38 5,83
2,07 2.24 1,91 2.16 1,44
an Makanari
.N DAN PENGGALIAN IS Bumi 1 Tan pa
Miq.1s
3,56
3.06
4,11 3.62 2, 14 3,36
5,62 6,65
5,83 7,46
6.02 7,63
3,04 2,35 6,47 3,13 1.92
3,08 1,IJG 6,80 3.21
3,14 1,lb 6.88 3,26
1.89
1,81)
• 2,92 1,91 6,96 2,96 1,97
2,98 2,06 4,33 2,65 3,62 4.71
3,00 2.12 4,JO 1,18 5,82 4,93
3,08 2,15 4,43 1,21 7,24 5.03
3,09 2,18 4,39
;ial Kemasvarakatan uran dan Rekreasi ·seoranr.ian dan R•;moh Tan9Qa
2,52 2.19 3.02 0,80 2.03 3,53
\REGIONAL BRUTO
2,14
3,23
·3,60
3,70
3,46
Rel
Ja1an Rava Laut Sunqai & Pcnvcbr
lSEWAAN DAN Jt.SA PERUSAllAAIJ anQan Lainnva
an
"" Umum
3,78 3.32 2,'J7
1~1
7,21 4,94
Lampiran I 0. Produk Bank Syari'ah Mandiri I. Produk Pendanaan (Funding) I) Tabung&f! BSM (BSM Saving) 2) T<1pµf1g~11 BSM Dolar (BSM Doll&r Saving) 3) T~bung1111 Mabrnr BSM (BSM Miibrnr Saving) 4) Deposj\o \3SM (BSM Deposit) 5) Deposi\o BSM Valas (BSM Forei&11 Currency Deposit) 6) Giro BSM (BSM Current Account) 7) Giro BSM Valas (BSM Foreign Currency Current Account) 8) Giro BSM Singapore Dolar (BSM Singapore Dollar Currency Account) 9) Obligasi BSM Mudharabah (BSM Mudharabah Bond) I 0) BSM Investa Cendikia
2. Produk Pembiayaan/ Financing I) Gadai Emas BSM (BSM Gold Pawn) 2) Pembiayaan Murabahah BSM (BSM Murabahah Financing) 3) Pembiayaan Mudharabah BSM (BSM Mudharabah Financing) 4) Pembiayaan Musyarakah BSM (BSM Musyarakah Financing) 3. Jasa-jasa/ Services I) BSMCard 2) Sentra Bayar BSM (BSM Payment Center) 3) BSM SMS Banking 4) BSM Electronic Payroll 5) BSM L/C (Letter of Credit) 6) BSM SUHC (Saudi Umroh and Haj Card) 7) BSM Intercity Clearing 8) BSMRTGS 9) Transfer Dalam Kota BSM I 0) Transfer Valas BSM/ BSM Foreign Currency Transfer 11) Pajak on-line BSM/ BSM Tax on-line 12) Zakat on-line BSM/ BSM Zakat on-line
Lampiran 11. Contoh Quisioner
Kuisioner I . PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL
Faktor ekstemal
penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan yang berasal dari luar Bank/ lembaga keuangan yang diteliti
Petunjuk pengisian :
I. Berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda positif {+) jika faktor-faktor tersebut dapat menjadi peluang dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan 2. Berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda negatif (-) jika faktor-faktor tersebut dapat menjadi ancaman dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan No 1
2
3
4 5 6 7 8 9 10
II
Faktor Eksternal Kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan syariah Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiayaan syari'ah di sektor agribisnis Pembiayaan syariah dinilai cocok dengan karakteristik pembiyaan yang dibutuhkan oleh petani ikan Persaingan antar bank Pemahaman masyarakat terhadap perbankan syari' ah Resiko usaha a1rribisnis yang besar Kecenderungan masyarakat untuk meminiam uang ke bank syari'ah Banyaknya pengusaha perikanan di Cianjur Skala usaha oerikanan di daerah Cianjur Manajemen usaha perikanan masih bersifat tradisional Adanya kerjasama dengan instansi lain
Peluanv.
An ca man
(+}
(-}
.
Kuisioner 2 . PENENTUANFAKTORINTERNAL
Faktor eksternal
penelitian ini adalah faktor·'f'aktor yang berpengaruh terhadap
pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis yang berasal dari dalam Bank/ lembaga keuangan yang diteliti
Petunjuk pengisian : 3. berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda positif (+) jika faktor-faktor tersebut dapat menjadi kekuatan dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan 4. berikan tanda (v) pada kolom yang bertanda negatif (-) jika faktor-faktor tersebut dapat menjadi kelemahan dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh Bank/ lembaga keuangan No I
2 3
4 5 6
7 8 9
10 II
Faktor Internal Produk pembiayaan syariah yang bebas bunga SOM yang berkualitas Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidang a!!fibisnis Dikenalnva lembaga oleh masvarakat Ragam skim pembiayaan yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis Komitmen perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan usaha a!!fibisnis Sarana dan prasarana yang memadai Adanya lembaga penelitian dan pengembangan Kemudahan akses oleh nasabah Persyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan pembiayaan Pemasaran/ sosialisasi pola pembiayaan syari'ah keoada para oetani ikan
Kekuatan (+)
Kelemahan (-)
Kuisioner 3. PENENTUAN BOBOT FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL
1. Penentuan Bobot Eksternal Tujuan: Mendapatkan penilaian responden terhadap faktor eksternal rnengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis eksternal dalarn pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur. Tingkat kepentingan diukur dengan pemberian bobot untuk melihat sejauh mana fakteor eksternal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur. 2. Penentuan Bobot Internal Tujuan : Mendapatkan penilaian responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis internal dalam pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur. Tingkat kepentingan diukur dengan pemberian bobot untuk melihat sejauh mana fakteor internal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM cabang Cianjur.
Petunjuk Khusus Skala yang digunakan untuk menentukan bobot setiap variabel adalah 1,2 dan 3 1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator ve1tikal contoh: a. Jika Produk pembiayaan syariah yang bebas bunga (point A pada baris) kurang penting daripada SDM yang berkualitas (point B pada kolom), maka nilainya = 1 b. Jika Produk pembiayaan syariah yang be bas bunga (point A pada baris) sama penting dengan Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam
bidang agribisnis (Point C Pada Kolom), maka Nilainya
=
2
c. Jika Produk pembiayaan syariah yang be bas bunga (point A pada baris) lebih penting daripada Dikenalnya lembaga oleh masyarakat (point D pada Kolom),
I Faktor Eksternal Kebutuhan masyarakat terhadap nembiayaan svariah (A) Kebiiakan nemerintah yang mendukun besar fF) Kecenderungan masvarakat untuk meminiam Uanll ke bank svari'ah(G) Banvaknva nen<>usaha nerikanan di Cianiur (H) Skala usaha nerikanan di daerah Cianiur (I) Manajemen usaha nerikanan masih bersifat tradisional (.n ! Adanva keriasama den
Faktor Internal Produk pembiayaan syariah van<> bebas bunga (A) SDM vanrr berkualitas (B) Pengalaman dalam menyalurkan nembiayaan svariah dalam bidang agribisnis perikanan (C) Dikenalnya lembaga oleh masyarakat (D) Ragam skim nembiayaan vanrr ditawarkan bank untuk sektor allribisnis (E) Komitmen perusahaan untuk menyalurkan nembiayaan usaha allribisnis (F) Sarana dan prasarana yan<> memadai (G) Adanva lembaga penelitian dan pengembangan (H) Kemudahan akses oleh nasabah (I) Persyaratan vang diajukan oleh bank dalam memberikan oembiayaan (J) Pemasaran/ sosialisasi pola pembiayaan syari'ah kenada nara oetani ikan (K) Total
A
'
-
A
c
B
B
'
c
E F
D
-
-
D
E
F
G H
I
-
G H I
J
K
To1
L J
K To
Kuisioner 4 PENENTUAN RATING Faktor Eksternal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetalmi pengaruh masing-masing faktor eksternal baik itu peluang dan ancaman terhadap kondisi lingkungan. Untuk mengukur
variabel-variabel
pada
faktor-faktor
t•~rhadap
eksternal
kondisi
pengembangan pembiayaan syari'ah di bidang Agribisnis perikanan oleh BSM cab. Cianjur digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala I sampai 4, dimana : I = Rendah, respon kurang 2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata 3 = Tinggi, respon di atas rata-rata 4 = Sangat tinggi, Respon superior Faktor Eksternal
Kebutuhan masyarakat terhadap pembiavaan svariah Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pembiayaan syari'ah di sektor agribisnis Pembiayaan syariah dinilai cocok dengan karakteristik pembiyaan yang dibutuhkan oleh petani ikan Persaingan antar bank Pemahaman masyarakat terhadap perbankan syari' ah Resiko usaha agribisnis yang besar Kecenderungan masyarakat untuk meminiam uang ke bank syari'ah Banyaknya pengusaha perikanan di Cianjur Skala usaha perikanan di daerah Cianjur Manajemen usaha perikanan masih bersifat tradisional Adanya kerjasama dengan instansi lain
1
2
4
3
.
Faktor internal Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor internal baik itu kekuatan dan kelemahan terhadap kondisi lingkungan. Untuk mengukur
variabel-variabel
pada
faktor-faktor
internal
terhadap
kondisi
pengembangan pembiayaan syari 'ah di bi dang Agribisnis perikanan oleh BSM cab. Ciaajur digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala I sampai 4, dimana : I = Kelemahan Utama 2 = Kelemahan Kecil 3 = Kekuatan Kecil 4 = Kekuatan Utama
Faktor Internal Produk pembiayaan syariah yang bebas bunga SDM yang berkualitas Pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syariah dalam bidang agribisnis Dikenalnya lembaga o\eh masvarakat Ragam skim pembiayaan yang ditawarkan bank untuk sektor agribisnis Komitmen perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan usaha agribisnis Sarana dan orasarana Van!! memadai Adanya \embaga penelitian dan pengembangan Kemudahan akses oleh nasabah Persyaratan yang diajukan oleh bank dalam memberikan oembiayaan Produk pembiayaan syariah yang bebas bung a Pemasaran/ sosialisasi pola pembiayaan syari'ah kepada para oetani ikan
1
2
3
4
lI
I
BANK SYARIAH MANDI~~J;,.· 2 Januari 2006 No. 08/ o::.<1 /040
Cabang Pembantu Clanjur
JI. Pasar Baru Ruka No. 137
Kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah JI. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat 15412
Pasar Muka ;. Cjanjur Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677
Up.: Yth. Bp. Drs. U. Maman, Msi., Pudek Bidang Akademik
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Perihal: SURAT KETERANGAN PENELITIAN AN. KHAIRIL ANWAR "Scmoga Saudara beserta seluruh keluarga besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah senantiasa dalam keadaan sehat wal' afiat dan mendapat taufik se1ta hidayah dari Allah SWT. Aamiin" Mcuunjuk surat No.FST/KM.02.5/561NI/2005 tanggal 4 Juni 2005 perihal Permohonan lzin Penelitian!Riset, dengan ini kami menerangkan bahwa benar ybs. telah melaksanakan penelitian di pernsahaan kami. Demikian surai ini kami buat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur