ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JASA KEUANGAN SYARIAH DI BIDANG AGRIBISNIS (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok)
SKRIPSI
TRY ASRINI H34070086
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN TRY ASRINI. H34070086. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah di Bidang Agribisnis (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan BURHANUDDIN). Dalam menjalankan kegiatannya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani Cimanggis dihadapkan pada kendala berupa kelemahan yaitu belum adanya sanksi yang tegas kepada para nasabah yang telat dalam pembayaran rendahnya tingkat kedisiplinan dan kesadaran diri sumberdaya manusia koperasi dalam mengelola unit usaha, kompetitor usaha sejenis, kurangnya kontroling pengurus terhadap pengelola, masih menyatunya dewan pengawas syariah dengan badan pengawas, pengurus kurang membantu pengelola, masih terdapat kelemahan regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah sehingga puncaknya KJKS ini sering dilanda risiko kredit macet. Kredit macet ini melanda para nasabah yang bergerak dibidang usaha kecil khususnya agribisnis bagian on farm. Kredit macet agribisnis bagian on farm terjadi karena pembayaran petani baru bisa dilakukan disaat panen. Namun ternyata disaat panen nasabah mengalami gagal panen, hal ini akan menyebabkan kredit macet sebanyak 100 persen. Oleh karena itu KJKS Berkah Madani Cimanggis melakukan pembiayaan kredit pada usaha off farm saja. Walaupun jenis pembiayaan off farm lebih banyak pada sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan yang berisiko lebih rendah daripada unit on farm. Namun kenyataannya di dalam agribisnis bagian off farm tetap saja terjadi kredit macet, walaupun tidak sebesar produk on farm. Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani. (2) Membuat formula strategi bisnis yang dapat diterapkan oleh manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang berasal dari lingkungan internal dan ekternal Koperasi. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan kuisioner serta data deskriptif. Metode pengolahan dan analisis data terdiri atas metode deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi, Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam perumusan strategi koperasi adalah matriks evaluasi faktor internal (IFE), matriks evaluasi faktor eksternal (EFE), lima kekuatan Porter, matriks InternalEksternal (IE) dan QSPM. Berdasarkan matriks IFE diidentifikasi faktor internal untuk kekuatan yang paling utama adalah Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik dengan skor 0,43. Kunci strategis internal yang menjadi kelemahan utama KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah kredit macet dan jumlah modal yang terbatas dengan skor masing-masing 0,34 dan 0,34. Kondisi eksternal yang menjadi peluang utama pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah minat syariah yang semakin besar 0,44 dan Faktor eksternal untuk ancaman adalah biaya
hidup masyarakat yang semakin tinggi 0,39. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis, matriks IE berada pada posisi sel IV didapat dari bobot skor matriks IFE sebesar 3,06 dan bobot skor matriks EFE sebesar 2,61. Artinya strategi terbaik yang dapat dilakukan yaitu strategi tumbuh dan kembangkan. Strategi umum yang dapat dilakukan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) dan strategi integrasi (integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi ke samping). Strategi yang dirumuskan sebagai altenatif strategi yang akan dilaksanakan oleh koperasi antara lain: (1) Meningkatkan kegiatan dan efisiensi promosi yang efektif, (2) ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru, (3) menambah permodalan dengan lembaga keuangan lain, (4) menambah sarana dan prasarana sistem informasi manajemen syariah, (5) mempertegas SOP dan sanksi bagi keterlambatan pengembalian kredit, (6) meningkatkan kualitas baik ke luar maupun ke dalam atas jasa pinjaman koperasi, (7) orientasi produk yang lebih tinggi. Alternatif berdasarkan strategi QSPM dengan total terbesar STAS 6,325 adalah Ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru, dengan melakukan ekspansi usaha diharapkan akan mampu membuka pasar baru sehingga akan meningkatkan manfaat bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Ekspansi usaha ini juga berusaha untuk membuka jaringan nasabah baru yang belum jenuh, untuk terjun dan menjadi nasabah serta menguatkan sistem manajemen organisasi koperasi dan kerjasama yang baik dengan pengurus, pengelola, pengawas dengan nasabah sehingga dapat mencegah timbulnya kredit macet di KJKS Berkah Madani Cimanggis ini.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JASA KEUANGAN SYARIAH DI BIDANG AGRIBISNIS (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok)
TRY ASRINI H34070086
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah di Bidang Agribisnis (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok) Nama
: Try Asrini
NIM
: H34070086
Disetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Burhanuddin, MM NIP. 19680215 199903 1 001
Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah di Bidang Agribisnis (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok) adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juli 2011
Try Asrini H34070086
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Februari 1989. Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Suhendro Budihadi dan Abibi Hadiyogo. Pada tahun 1994, penulis memasuki pendidikan di TK Mekarsari. Tahun 1995, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Mekarsari VI. Tahun 2001, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Depok. Tahun 2004, penulis memasuki pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 106 Jakarta. Tahun 2007, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor), penulis diterima di program studi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dibeberapa organisasi yang ada di IPB, antara lain: Anggota Koperasi Mahasiswa IPB pada tahun 2007, Sekretaris Ikatan Alumni SMAN 106 Jakarta (IASI) pada tahun 2007, anggota Himpunan Profesi Peminat Agribisnis IPB (Hipma IPB) pada tahun 2008, anggota Sharia Economic Student Club (SES-C) pada tahun 2008, Staff Departemen Edukasi dan Entrepreneurship Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB (BEM FEM IPB) pada tahun 2009, Staff Departemen Administrasi dan Keuangan Koperasi Mahasiswa IPB (Kopma IPB) pada tahun 2009, dan Ketua Departemen Administrasi, Keuangan dan Personalia Kopma IPB pada tahun 2010. Penulis juga aktif dibeberapa kepanitiaan yang ada di IPB, antara lain: anggota divisi dana usaha Campus Fair Kopma IPB pada tahun 2007, koordinator acara Pendidikan Dasar Perkoperasian (Diksar) Kopma IPB pada tahun 2008, staff divisi dana usaha Pujangga BEM FEM IPB dan Expresso BEM FEM IPB pada tahun 2008, sekretaris III Greenation pada tahun 2008, koordinator dana usaha Extravaganza BEM FEM IPB pada tahun 2009, koordinator dana usaha Agrination Hipma IPB pada tahun 2009, sekretaris pelatihan LKTM dan PKM BEM FEM IPB pada tahun 2009, staff pengepasan Jas Lab dan Almamater Kopma IPB tahun 2008, anggota divisi acara Masa Perkenalan FakultasDepartemen (MPF-MPD) ORANGE FEM IPB pada tahun 2009.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah di Bidang Agribisnis (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok) dengan baik sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis dan membuat formula strategi bisnis yang dapat diterapkan oleh manajemenKoperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa di dalam penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, baik dalam meteri maupun penyajiannya karena keterbatasan waktu, data, teori dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.
Bogor, Juli 2011 Try Asrini
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, semangat, saran dan kritik sehingga dapat menyelesaikan studi di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1.
Orang tua tercinta, yang selalu dengan tulus ikhlas penuh dengan kesabaran tidak pernah bosan memberikan doa, dukungan moral, semangat, kasih sayang dan mendidik penulis agar selalu menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat. Buat almarhumah mama, ini kado buat mama. Kakak dan adik penulis,
2.
Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.
3.
Dr. Amzul Rifin, SP, MA dan Suprehatin SP, MAB atas ketersediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji.
4.
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, selaku Ketua Departemen Agribisnis, FEM IPB.
5.
Bapak Zainal, Bapak Wawan, Bapak Gufron, Ibu Heti, Ibu Linda dan Bapak Budi yang telah menerima dan membantu penulis dalam melakukan penelitian di KJKS Berkah Madani Cimanggis.
6.
Bapak Zainal dan Ibu Leni di Kementerian Koperasi dan UKM yang telah menerima dan membantu penulis menjadi narasumber untuk penelitian. Seluruh dosen dan staff Departemen Agribisnis, FEM IPB.
7.
Untuk beasiswa PPA, Indocement, Supersemar Kementrian Perdagangan yang telah membantu penulis selama masa pendidikan di IPB.
8.
Saudara-saudara dari seperjuangan (Nedy, Cahyo, Oji) di IPB dan Onyx Clay (Putri, Sarry, Rhia, Rendi, Tyo) serta Puji, Novi, Febri, Khori, Mimi, Ajad sudah mengisi hidup saya dengan kenangan yang indah .
9.
Teman-teman As-Sakinah (Wiwit, Elisa, Diah, Dina, Mar’ah, Ana , Gebbi, Fitri, Irma, Nita, Iriana, Nenah) yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan serta do’anya untuk Achi.
10. Teman-teman Agribisnis 44 yang telah memberikan kenangan indah dan kebersamaannya selama penulis kuliah, Ubo, Meita, Mega, Tari, Fadhil, anak-anak minor AGB-H. Teman-teman Gladikarya Desa Kedawung, Tegal (Leni, Ryan, Affan, Randy) dan penduduk Desa Kedawung. 11. Teman-teman TPB mulai dari teman sekamar tercinta (Eva, Ika, Nadia) dan sahabat B02 yang tercinta, sejuta kenangan pernah kita alami bersama. 12. Teman-teman satu bimbingan (Anind dan Nova). Teman yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta do’anya. Juga Ulpah Jakiyah sebagai pembahas dalam seminar saya. 13. Karyawan Kopma IPB yang sudah memberikan pengalaman yang berharga dalam hidupku dan teman-teman Adminkeunalia Kopma IPB 2010-2011 yang sudah mengajarkan saya kehidupan. 14. Temen-temen Kopma IPB (Gilar, Ciko, Patur dan kakak- kakak angkatan 43) yang sudah memberikan keceriaan. 15. Muhammad Dimas FK yang sudah mau menemani mencari kantor Kementerian Koperasi dan UKM. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan orang-orang yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis sadar skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Penulis juga memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.
Bogor, Juli 2011 Try Asrini
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ...........................................................................
i
DAFTAR GAMBAR ........................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................
iv
PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang .................................................................. Perumusan Masalah .......................................................... Tujuan Penelitian .............................................................. Manfaat Penelitian ............................................................ Ruang Lingkup Penelitian ................................................
1 5 7 7 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
9
III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................... 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................... 3.1.1. Strategi Pengembangan Bisnis .............................. 3.1.2. Manajemen Strategis ............................................ 3.1.3. Perumusan Strategi ............................................... 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional .....................................
13 13 13 13 15 20
IV. METODE PENELITIAN ........................................................ 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 4.2. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 4.3. Metode Pengumpulan Data .............................................. 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..............................
22 22 22 23 24
V. GAMBARAN UMUM KOPERASI ....................................... 5.1. Visi, Misi & Tujuan Koperasi .......................................... 5.2. Sejarah Perkembangan Koperasi ....................................... 5.3. Lokasi KJKS Berkah Madani Cimanggis ......................... 5.4. Struktur Organisasi Koperasi ............................................ 5.5. Aktivitas Usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis ...........
31 31 32 33 33 38
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 6.1. Analisis Lingkungan Internal ............................................. 6.2. Analisis Lingkungan Eksternal .......................................... 6.3. Identifikasi Faktor Lingkungan Internal ............................ 6.4. Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal........................... 6.5. Perumusan Strategi Pengembangan ....................................
43 43 55 65 70 73
VII.
78 78 79
PENUTUP………………………………………………… . 7.1. Kesimpulan ....................................................................... 7.2. Saran ...................................................................................
i
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
80
LAMPIRAN .....................................................................................
83
ii
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
1.
Penyerapan Tenaga Kerja UMKM 2006-2010 (Jiwa) ..……...
2
2.
4
4.
Pembiayaan Perbankan Syariah di Sektor Agribisnis 20052010 (Juta Rupiah) ..…………………………………………. Data Pengembalian Kredit KJKS Berkah Madani Cimanggis 2007-2009 ..………………………………………………….. Strategi Generik David (2009) ...……………………………..
14
5.
Jenis dan Sumber Data ...……………………………………..
22
6.
Penilaiaan Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan ...........
26
7.
Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan ..........
26
8.
Matriks IFE …………………………………………………..
27
9.
Matriks EFE ………………………………………………….
27
10.
QSPM ………………………………………………………..
30
11.
Ikhtisar Keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis ………..
33
12.
49
13.
Info Nisbah Simpanan Bulan Mei 2011 KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………. Rasio Keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis ………….
14.
Inflasi Indonesia Menurut Kelompok Komoditi ……………..
58
15.
Perbandingan Nilai Tukar dan Porsi Nisbah …………………
58
16.
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk …………………………
60
17.
Ancaman Masuk KJKS Berkah Madani Cimanggis ................
63
18.
64
23.
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………. Potensi Pengembangan Produk Substitusi KJKS Berkah Madani Cimanggis …………………………………………… Persaingan Antar Perusahaan KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………. Atribut Lingkungan Internal KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………. Faktor Kekuatan KJKS Berkah Madani Cimanggis ………….
24.
Faktor Kelemahan KJKS Berkah Madani Cimanggis ………..
68
25.
Matriks Evaluasi Faktor Internal KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………. Atribut Lingkungan Eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis …………………………………………………….
70
3.
19. 20. 21. 22.
26.
6
52
65 65 66 67 68
71
iii
27.
Faktor Peluang KJKS Berkah Madani Cimanggis …………...
72
28.
Faktor Ancaman KJKS Berkah Madani Cimanggis ………….
72
29.
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis …………………………………………………….
73
iv
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1.
Jumlah Pelaku Usaha Nasional Berdasarkan Skala Usaha ……..
1
2.
Jumlah Koperasi (Unit) Tahun 2005-2011 ……………………..
2
3.
Kerangka Pemikiran Operasional ………………………………
21
4.
Matriks IE ………………………………………………………
28
5.
Struktur Organisasi KJKS Berkah Madani Cimanggis ………...
34
6.
Pertumbuhan Tabungan di KJKS Berkah Madani Cimanggis …
40
7.
40
10.
Pertumbuhan Investasi Berjangka di KJKS Berkah Madani Cimanggis ……………………………………………………… Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan di KJKS Berkah Madani Cimanggis …………………………………………………….... Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan per jenis produk di KJKS Berkah Madani Cimanggis …………………………………….. Siklus Pembiayaan Nasabah KJKS Berkah Madani Cimanggis .
11.
Pengelompokan LKM ………………………………………….
62
12.
Matriks IE ………………………………………………………
74
8. 9.
41 42 50
v
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Kuesioner penelitian ................................................................
84
2. Kuesioner Penelitian Formulasi Strategi Internal .....................
94
3. Kuesioner Penelitian Formulasi Strategi Eksternal ..................
98
4. Hasil Formulasi Strategi QSPM ................................................
102
vi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Usaha mikro menempati posisi strategis dalam perekonomian di Indonesia yang ditunjukan dalam jumlah pelaku usaha nasional berdasarkan skala usaha (Gambar 1). Usaha mikro menduduki urutan pertama dibandingkan dengan skala usaha yang lain. Dari segi jumlah pelaku usaha nasional, sekitar 98,89 persen merupakan pelaku usaha mikro. Kegiatan ekonomi sebagian besar berbentuk usaha mikro yang bergerak di sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor
53.207.500 573.601 4.838
4.677
2008
Usaha Menengah
42.631
41.133
39.717 4.650
2007
Usaha Besar
546.675
50.847.771 522.124
49.608.953 4.463
38.282
498.565
48.512.438 472.602
36.763
4.577
2006
52.176.795
perdagangan, rumah makan, hotel dan sisanya bergerak di bidang lain.
2009 Usaha Kecil
2010 Usaha Mikro
Gambar 1. Jumlah Pelaku Usaha Nasional Berdasarkan Skala Usaha Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2011
KUMKM,
khususnya
usaha
mikro,
berkontribusi
besar
dalam
pengurangan tingkat kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja (Tabel 1). Dari segi penyerapan tenaga kerja, sekitar 90,87 persen dari seluruh tenaga kerja Indonesia bekerja pada sektor usaha mikro. Jumlah tenaga kerja usaha mikro periode 2006-2010 meningkat sebanyak 10.943.615 jiwa . Kurun waktu 20092010 meningkat sebanyak 3.002.065 jiwa atau 3,33 persen. Dengan demikian sektor usaha mikro dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dibandingkan sektor usaha yang lain. Sehingga, pengurangan tingkat pengangguran dapat menyebabkan pengurangan tingkat kemiskinan.
1
Tabel 1. Penyerapan Tenaga Kerja UMKM 2006-2010 (Jiwa) Skala Usaha 2006 2007 2008 2009
2010
Usaha Menengah
2.689.743
2.761.135
2.694.069
2.677.565
2.759.852
Usaha Kecil
3.139.711
3.278.793
3.519.843
3.521.073
3.627.164
Usaha Mikro
82.071.144
84.452.002
87.810.366 90.012.694
93.014.759
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2011
Koperasi sebagai lembaga ekonomi sangat diharapkan mampu memacu perekonomian rakyat berkembang. Meskipun belum dianggap sempurna karena tergerusnya nilai, akibat tuntutan hasil besar namun diharapkan dapat tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Jumlah koperasi periode 2005-2010 mengalami peningkatan sebanyak 42.519 unit atau 31,50 persen. Kurun waktu 2009-2010 meningkat sebanyak 7.071 unit atau 4,15 persen. 200,000 150,000
134.963
141.326
149.793
154.964
170.411 177.482
100,000 50,000 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 2. Jumlah Koperasi (unit) Tahun 2005-2011 Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2011
Koperasi dapat menyumbang sepertiga pasar kredit mikro di tanah air yang sangat dibutuhkan masyarakat produktif dan kompetitif. Koperasi juga mampu menjangkau pelayanan kepada lebih dari 11 juta nabasah, jauh di atas kemampuan perbankan yang besar sekalipun. Namun, koperasi Indonesia yang masih berkembang dalam skala kecil dan tidak bersatu dalam suatu sistem dan jaringan, menjadikan perannya tidak terlihat. Koperasi dapat mencapai tujuannya asal diakui keberadaan dan aktivitasnya. 1 Koperasi syariah mulai dikenal akibat terjadinya pertumbuhan baitul mal wat tamwil (BMT) di Indonesia. Lembaga BMT yang memiliki basis kegiatan 1
Info KUKM Edisi No. 35, Februari 2011
2
ekonomi rakyat dengan falsafah yang sama yaitu “dari anggota oleh anggota untuk anggota” maka berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1992 tersebut berhak menggunakan badan hukum koperasi, letak perbedaannya dengan koperasi konvensional (nonsyariah) salah satunya terletak pada teknis operasionalnya saja, koperasi syariah mengharamkan bunga dan mengusung etika moral dengan melihat kaidah halal dan haram dalam melakukan usahanya. Koperasi syariah adalah usaha ekonomi yang terorganisir secara mantap, demokratis, otonom partisipatif, dan berwatak sosial yang operasionalnya menggunakan
prinsip-prinsip
yang
mengusung
etika
moral
dengan
memperhatikan halal dan haramnya sebuah usaha yang dijalankannya sebagaimana diajarkan dalan agama Islam (Buchori 2009). Kebijakan pengelolaan BMT yang memfokuskan anggotanya pada sektor keuangan dalam hal penghimpunan dana dan pendayagunaannya tersebut maka bentuk idealnya BMT adalah Koperasi Simpan Pinjam Syariah yang selanjutnya pada tahun 2004 oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah disebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Berdasarkan keputusan Menteri Koperasi RI No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. KJKS diperkenalkan oleh karena banyak penduduk muslim percaya bahwa sistem bunga komersial yang dijalankan oleh pembiayaan konvensional pada umumnya adalah dilarang, sekalipun yang lain menyatakan tidak. KJKS telah memiliki perkembangan sehingga menjadi alternatif yang kompetitif disamping koperasi jasa keuangan lainnya. Berbeda dengan koperasi jasa keuangan pada umumnya, KJKS atau institusi keuangan Islam mencoba untuk menjamin keseluruhan kontrak pembiayaan telah berdasarkan pada persyaratan hukum Islam. Lembaga keuangan yang bergerak di dalam ekonomi Islam (syariah) maka koperasi jasa keuangan syariah bertujuan menjadi suatu lembaga yang dapat melayani seluruh kebutuhan jasa keuangan yang sesuai dengan tata kelola syariah pada masyarakat. Selain unit simpan pinjam, juga dapat secara langsung bergerak dibidang usaha sektor riil seperti toko serba ada, peternakan, perikanan. perdagangan dan sebagainya. Pembiayaan mikro syariah diperuntukan bagi pengusaha mikro sebagai tambahan
3
modal usaha dan investasi, lebih diutamakan pada sektor riil (Buchori 2009). Salah satu kegiatan KJKS adalah melakukan pembiayaan di sektor agribisnis. Tabel 2. Pembiayaan Perbankan Syariah di Sektor Agribisnis 2005-2010 (juta rupiah) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Total Pembiayaan NPF % NPF
733.070
714.319
865.302
1.225.612
1.340.319
1.762.280
40.196
40.196
21.388
10.996
63.873
60.634
4,68%
5,63%
2,47%
0,90%
4,77%
3,44%
Sumber: Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah, 2011
Berdasarkan Tabel 2, KJKS (khususnya pada sektor usaha kecil dan mikro) lebih banyak mendorong perkembangan usaha di sektor agribisnis. Hal ini disebabkan oleh layanan keuangan syariah KJKS yang mudah diakses berbagai pelaku bisnis usaha mikro dan kecil yang unbankable. Selain itu, sektor usaha agribisnis memang merupakan wilayah yang dapat dicapai oleh KJKS. Diharapkan dengan adanya pembiayaan dari KJKS, usaha di sektor agribisnis dapat terbantu dan berkembang. Selain itu, pembiayaan dari KJKS dapat memenuhi kebutuhan modal usaha di sektor agribisnis yang kebanyakan merupakan masyarakat berpenghasilan rendah serta membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian di sektor riil. Lembaga keuangan syariah Berkah Madani Cimanggis merupakan salah satu KJKS yang sudah berdiri sejak 2007, dengan kantor induknya di Depok. Koperasi ini didirikan pada tanggal 27 Februari 2007 dengan status berbadan hukum dengan No. 518/68/BH/KPTS/KUKM/1.2/VII/2007. Koperasi jasa keuangan syariah di Cimanggis Depok merupakan koperasi yang bergerak di bidang jasa pembiayaan usaha kecil dan mikro. Produk yang dihasilkan koperasi ini adalah berupa jasa pembiayaan. Koperasi ini terletak di jalan Gas Alam Pertamina No.30 Curug, Cimanggis Depok, dengan kantor pusat di jalan Akses UI No.9 Kelapa Dua, Cimanggis Depok 16591. KJKS Berkah Madani Cimanggis, merupakan koperasi syariah yang baru akan berkembang. Omzet koperasi ini sudah mencapai Rp 1,8 milyar dalam waktu lima periode.
4
1.2. Perumusan Masalah Berkembangnya KJKS di Indonesia menyebabkan banyak kontroversi dari masyarakat. Masalah yang paling banyak disorot adalah mengenai pelekatan label ‘koperasi syariah’ pada lembaga keuangan Islam yang dianggap masih belum layak. Hal tersebut timbul karena persepsi dari masyarakat yang ragu akan konsistensi entitas bisnis syariah dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah pada bisnisnya. Namun, disisi lain berkembangnya KJKS membuka pasar baru bagi masyarakat yang berminat pada ekonomi syariah yang bebas dari bunga (Prasetnyaningsih, 2010). Kontroversi ini sangat wajar sekali muncul, apabila langkah manajemen KJKS yang dengan serba instan membuka jaringan secara tergesa-gesa, merekrut dan mendidik SDM-nya secara kurang cermat sabar, dan tidak berorientasi pada kualitas dan kompetensi, maka dengan segala konsekuensi harus dihadapi kemudian apabila koperasi jasa keuangan syariah menemui berbagai masalah, seperti: manipulasi informasi, hadiah dalam rangka pencarian pembiayaan, merubah akad secara sepihak, dan bahkan memberikan pelayanan yang rendah mutunya. Dalam menjalankan kegiatannya KJKS Berkah Madani Cimanggis dihadapkan pada kendala berupa kelemahan dan ancaman yang ditimbulkan oleh faktor-fakor lingkungan, baik itu internal maupun eksternal. Kelemahan tersebut berupa belum adanya sanksi yang tegas kepada para nasabah yang telat dalam pembayaran, rendahnya tingkat kedisiplinan dan kesadaran diri sumberdaya manusia koperasi dalam mengelola unit usaha, kompetitor usaha sejenis, kurangnya kontroling pengurus terhadap pengelola, pengurus kurang membantu pengelola dan regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah. Ada hal yang menyebabkan terhambatnya perkembangan koperasi ini yaitu terjadinya kredit macet. Kredit macet ini melanda para nasabah yang bergerak dibidang usaha agribisnis khususnya agribisnis bagian on farm. Hal ini terjadi pada saat pembayaran petani baru bisa dilakukan di saat panen, namun ternyata di saat panen nasabah mengalami gagal panen. Contoh hal nyata terjadi pada nasabah KJKS Berkah Madani Cimanggis yang bekerja di sektor perikanan yang
5
pada saat itu mengalami gagal panen, hal ini mengakibatkan KJKS harus menanggung seluruh biaya kreditnya.2). Oleh sebab itu KJKS Berkah Madani Cimanggis memfokuskan kegiatan pembiayaan kredit pada jenis usaha agribisnis bagian off farm. Jenis pembiayaan off farm lebih banyak pada sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan yang memiliki risiko kredit macet lebih rendah daripada agribisnis bagian on farm. Namun kenyataannya, kredit macet ini tetap terjadi pada jenis usaha agribisnis bagian off farm (Tabel 3). Kredit macet terjadi kemungkinan disebabkan oleh kelalaian nasabah dan juga pengelola KJKS. Nasabah yang memakai uang tidak untuk usaha produktif melainkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akan menyebabkan kredit macet. Kesalahan dalam menganalisis tentang 5C (karakter, kapasitas, kapital, kondisi dan kolateral) dari calon nasabah akan menyebabkan penyaluran pembiayaan pada nasabah yang tidak tepat, sehingga menyebabkan kredit macet. Pengurus dan pengelola berupaya untuk melakukan perubahan menuju kearah perbaikan mulai dari pengarahan perjanjian pinjaman yang lebih produkif dan selektif. Tabel 3. Data Pengembalian Kredit KJKS Berkah Madani Cimanggis 2007-2009 Tahun
Golongan Kurang lancar Diragukan 6.31% 2,15%
2007
Lancar 86,85%
Macet 4,69%
2008
74,71%
8,31%
4,95%
12,03%
2009
75,50%
6,85%
3,05%
14,69%
Sumber: KJKS Berkah Madani Cimanggis, 2010
Berdasarkan Tabel 3, golongan macet terus meningkat tiap tahunnya mulai dari tahun 2007 sebesar 4,69 persen, tahun 2008 sebesar 12,03 persen dan Risiko kredit terjadi pada KJKS Berkah Madani Cimanggis karena adanya keterlambatan pembayaran angsuran para nasabah yang meminjam dan juga kurangnya analisis nasabah sebelum melakukan pinjaman oleh pengelola KJKS Berkah Madani Cimanggis.
2)
Hasil wawancara dengan Manager Tanggal 10 Maret 2011 di KJKS Berkah Madani Cimanggis
6
Berdasarkan
uraian
di
atas,
maka
dapat
dirumuskan
beberapa
permasalahan yang akan dikaji dalam koperasi ini yaitu: 1. Bagaimana
kondisi
faktor
lingkungan
internal
dan
eksternal
yang
mempengaruhi perkembangan KJKS Berkah Madani Cimanggis? 2. Alternatif strategi apa saja yang dapat dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis. 2. Membuat formula strategi bisnis yang dapat diterapkan oleh manajemen KJKS Berkah Madani Cimanggis sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan tambahan serta bahan pertimbangan dalam mengatasi masalah yang dihadapi terutama yang berkaitan dengan masalah internal dan eksternal, serta dalam merumuskan strategi pengembangan usaha koperasi bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani. 2. Bagi perguruan tinggi, kajian lingkungan usaha ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penulis selanjutnya. 3. Bagi mahasiswa, kajian lingkungan bisnis ini merupakan tambahan pengetahuan dan wawasan serta sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima selama kuliah 4. Informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan riset atau penelitian lanjutan terkait pengembangan lembaga keuangan mikro syariah.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi bidang strategi pengembangan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis. Analisis
7
dilakukan untuk merumuskan strategi. Penelitian hanya menjadi masukan bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis. Analisis di bidang agribisnis hanya berupa analisis piutang murabahah, piutang mudharabah dan piutang ijaroh dalam sektor perdagangan, rumah makan dan jasa pembiayaan pada KJKS Berkah Madani Cimanggis dan lebih memilih pada strategi yang berorientasi bisnis.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi Pengembangan Usaha Strategi pengembangan usaha pupuk organik menurut Wicaksono (2010), strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha pupuk organik, sebaiknya mengacu pada strategi meningkatkan keunggulan produk dengan diferensiasi produk. Strategi pengembangan usaha produsen tempe tahu menurut Dharmanthi (2009), strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha produsen tempe tahu adalah mengembangkan strategi promosi yang dapat meningkatkan penjualan. Strategi pengembangan usaha koperasi serba usaha menurut Romadhona (2010), strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi serba ada, sebaiknya mengacu pada strategi penetrasi pasar serta menambah jaringan distribusi untuk memperluas jangkauan pasar. Strategi pengembangan usaha koperasi pegawai menurut Fadhli (2009), strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi pegawai adalah meningkatkan kualitas pelayanan Strategi pengembangan usaha koperasi unit desa menurut Ramadhan (2009), strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi unit desa adalah meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota maupun perusahaan, Strategi pengembangan usaha koperasi simpan pinjam menurut Marta (2010), strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha koperasi simpan pinjam adalah dengan cara ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru Strategi pengembangan usaha dipengaruhi oleh produk, penetrasi pasar, pelayanan, ekspansi dan memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian produk berpengaruh penting terhadap pengembangan usaha baik dalam usaha jasa atau barang. Penetrasi pasar dengan cara meningkatkan promosi dan jaringan distribusi juga berpengaruh nyata terhadap pengembangan usaha. Pelayanan juga memberikan pengaruh terhadap pengembangan usaha dibidang jasa Ekspansi membuka cabang baru juga berpengaruh terhadap pengembangan pasar.
9
Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Wicaksono (2010) adalah kualitas produk dan kelemahannya adalah kuantitas produk yang berfluktuasi. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Dharmanthi (2009) adalah satu-satunya distributor bahan baku berbentuk koperasi di Kota Bogor dan kelemahannya adalah tidak melakukan riset. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Romadhona (2010) adalah kualitas bahan baku dan produk dan kelemahannya adalah kurangnya pelayanan terhadap konsumen. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Fadhli (2009) adalah koperasi berbadan hukum sedangkan kelemahannya pengurus memiliki keterbatasan waktu. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Ramadhan (2009) adalah penggunaan teknologi yang modern, sedangkan kelemahan utama adalah pembukuan yang kurang baik. Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan pada penelitian Marta (2010) adalah program kerja yang jelas dan berbadan hukum. Sedangkan kelemahannya adalah kredit macet. Berdasarkan penelitian terdahulu analisis faktor lingkungan internal dipengaruhi kualitas produk, pasar, pelayanan, hukum, sumberdaya manusia, teknologi dan keuangan. Sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi lingkungan internal dengan menggunakan faktor-faktor tersebut. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Wicaksono (2010) adalah tingkat permintaan produk, sedangkan ancaman terbesar adalah tingkat persaingan bisnis. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Dharmanthi (2009) adalah faktor pembeli utama yang memiliki identitas ganda dapat mendorong untuk membesarkan usaha koperasi sedangkan faktor ancamannya importir bahan baku memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Fadhli (2009) adalah jumlah dosen dan pegawai yang belum menjadi anggota cukup banyak sedangkan ancamannya adalah kurangnya perhatian dan dukungan
10
institusi IPB terhadap koperasi. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Romadhona (2010) adalah banyaknya konsumen potensial dalam dan luar negeri. Sedangkan ancamannya adalah mudahnya pendatang baru masuk industri. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Ramadhan (2009) adalah permintaan produk yang terus meningkat sedangkan ancamannya adalah sulitnya kredit dari lembaga keuangan. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang pada penelitian Marta (2010) adalah peluang pasar yang masih besar. Sedangkan ancamannya adalah keadaan politik yang rawan. Berdasarkan penelitian terdahulu analisis faktor lingkungan eksternal dipengaruhi oleh tingkat kekuatan tawar menawar pembeli, permintaan produk dan pasar, sosial, ancaman masuk, politik dan hukum. Sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi lingkungan eksternal dengan menggunakan faktor-faktor tersebut. Alat analisis data yang digunakan oleh Wicaksana (2010) dalam penelitiannya antara lain: matriks IFE dan EFE, matriks IE dan SWOT serta QSPM. Alat-alat ini juga digunakan dalam penelitian Marta (2010). Penelitian Dharmanthi (2009), Romadhona (2010), Ramadhan (2010), menambahkan arsitektur straregi di dalam penelitiannya. Berbeda dengan itu, penelitian Fadhli (2009), menggunakan analisis lingkungan bisnis dan analisis kesenjangan, matriks SWOT dan arsitektur strategi. Sa’roni (2010), menurut analisis laporan keuangan, analisis karakter, analisis risiko (risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan), analisis value dan attitude anggota terhadap bisnis, analisis sistem support bisnis BMT (Information Technology dan kerjasama dan jaringan), Analisis SWOT, Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis antara lain: validitas dan reliabilitas, analisis korelasi spearman, analisis regresi linier berganda. Menurut
Salam
(2010),
strategi
pengembangan
BPR
dari
segi
kelembagaan dan kinerja. Hal ini dilihat pada faktor internal yang terdiri dari
11
permodalan dan sumber pendanaan, SDM, Inovasi di bidang pemasaran, teknologi informasi serta sistem dan prosedur. faktor eksternal antara lain: persaingan, tingkat kepercayaan masyarakat dan jaringan. Dalam merumuskan strategi diperlukan analisis lingkungan dan eksternal, untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal. Sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi lingkungan eksternal dan lingkungan internal
12
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Pengembangan Bisnis Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar (David 2009). Alternatif strategi yang dipilih untuk usaha pengembangan dapat berupa berbagai bentuk. Alternatif tersebut menurut David (2009), antara lain: strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi dan strategi defensif. seperti yang dapat dilihat di Tabel 4.
3.1.2. Manajemen Strategis Manajemen strategis didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan,
dan
mengevaluasi
keputusan
lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektif. Tujuan manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berrbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren sekarang ini untuk masa depan (David 2009). Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perusahaan strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa manajemen strategis merupakan cara untuk mengelola semua sumberdaya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu menciptakan kesuksesan di masa yang akan datang. Proses manajemen strategis adalah alur dimana penyusunan strategi menentukan sasaran dan menyusun keputusan strategi. Menurut David (2009) proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu:
13
Tabel 4. Strategi Generik David (2009) Strategi Generik Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)
Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Strategi Diversifikasi (Development Strategy)
Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Strategi Utama Strategi Integrasi ke Depan (Forward Integration Strategy) Strategi Integrasi ke Belakang (Backward Integration Strategy) Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy) Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy) Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy) Strategi Diversifikasi Konsentrik (Concentrik Deversification Strategy) Strategi Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Deversification Strategy) Strategi Diversifikasi Horisontal (Horisontal diversification strategy) Strategi Usaha Patungan (Join venture Strategy) Strategi Penciutan Biaya (Retrachment Strategy) Strategi Penciutan Usaha (Divestiture strategy) Strategi Likuidasi (Liquidation Strategy)
Sumber: David (2009)
1. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. 2. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menetapkan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan
14
sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. 3. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Tiga tahap aktivitas dasar evaluasi strategi adalah (1) meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, dan (3) mengambil tindakan korektif.
3.1.3. Perumusan Strategi Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan (David 2009). Suatu perusahaan atau organisasi harus memiliki tujuan dan filosofi dasar yang akan membentuk sosok strategiknya. Visi adalah pandangan dan harapan akan sesuatu yang ditentukan oleh seberapa kuat keinginan untuk survive (bertahan hidup). Visi merupakan suatu sistem kehidupan yang menyusun langkah-langkah strategik dalam kehidupan berorganisasi dan harus didasari dengan pandangan dan harapan yang terbaik akan sesuatu. Misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya (David 2009). Sedangkan menurut Pearce dan Robinson (1997), misi suatu perusahaan adalah tujuan unik yang membedakannya
dari
perusahaan-perusahaan
lain
yang
sejenis
dan
mengidentifikasi lokasi pangan. Lingkungan jauh merupakan suatu lingkungan yang menyusun faktorfaktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut di luar operasi perusahaan. Lingkungan ini dapat membentuk suatu peluang dan ancaman yang dapt mempengaruhi keberlangsungan perusahaan. Faktor-faktor yang dapat dalam lingkungan jauh antara lain: 1. Faktor Ekonomi Sifat dan arah sistem ekonomi akan mempengaruhi kinerja organisasi yang berada di wilayah tersebut. Faktor ekonomi diantaranya inflasi dan nilai tukar rupiah.
15
2. Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Keyakinan, sikap, nilai, opini dan gaya hidup masyarakat di lingkungan luar organisasi merupakan faktor sosial yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktorfaktor tersebut biasanya dikembangkan dari kondisi kultural, demografis, religious, etnis dan pendidikan. Perubahan faktor sosial dapat mengubah sikap dan permintaan konsumen terhadap produk organisasi atau perusahaan. 3. Faktor Politik, Pemerintah dan Hukum Aktifitas politik memiliki dampak besar atas dua fungsi pemerintah yang mempengaruhi lingkungan jauh, yakni: a. Fungsi pemasok: keputusan pemerintah tentang aksesbilitas usaha swasta ke sumberdaya alam dan cadangan nasional hasil pertanian milik pemerintah akan sangat mempengaruhi kelayakan strategi organisasi tertentu. b. Fungsi pelanggan: kebutuhan pemerintah akan produk dan jasa dapat menciptakan, mempertahankan, memperkuat atau meniadakan banyak peluang pasar. c. Kebijakan pemerintah melalui peraturannya yang mengatur tentang koperasi merupakan salah satu variabel yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan koperasi. Pemerintah mempunyai kepentingan yang sangat besar terhadap usaha koperasi dan lembaga keuangan mikro syariah. 4. Faktor Teknologi Faktor teknologi pada saat ini berkembang demikian pesatnya diikuti dengan semakin majunya ilmu pengetahuan. Berbagai perangkat keras maupun lunak yang mendukung kegiatan usaha kini semakin beraneka ragam. Adaptasi teknologi yang tepat guna, dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru maupun penyempurnaan terhadap proses produksi dan produk yang sudah ada (David, 2009). Analisis lingkungan industri dipengaruhi oleh lima kekuatan utama Porter dimana kelima kekuatan tersebut secara bersama-sama akan menentukan
16
intensitas persaingan dan potensi kemampulabaan perusahaan dalam suatu industri. Lima kekuatan tersebut antara lain: 5. Ancaman Masuk Kehadiran pendatang baru ke suatu industri akan membawa kapasitas baru dan keinginan untuk merebut bagian pasar. Besarnya ancaman masuk tergantung pada hambatan masuk yang ada, enam sumber hambatan masuk: a. Skala ekonomi, memaksa pendatang baru untuk masuk pasar dengan skala besar atau harus menanggung biaya tinggi. b. Diferensiasi produk, memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya besar guna merebut kesetiaan pelanggan pada produk-produk bermerek yang telah ada. c. Kebutuhan modal, keharusan menanamkan modal sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing khususnya jika digunakan untuk biaya yang sifatnya tidak akan kembali, misalnya riset dan pengembangan. d. Hambatan biaya bukan karena skala. Pendatang baru belum memiliki keunggulan biaya yang bersumber dari pengaruh kurva belajar, teknologi rahasia, akses ke sumber bahan baku, pembelian aset dengan harga murah, subsidi atau lokasi yang strategis. e. Akses ke saluran distribusi. Pendatang baru harus berupaya keras meraih pembeli di saluran distribusi yang telah lebih dulu dikuasai produk lain atau harus mencari saluran distribusi yang berbeda. f. Kebijakan pemerintah, dapat membatasi masuknya pendatang baru ke dalam industri melalui adanya berbagai regulasi. 6. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok
dapat
memanfaatkan
kekuatan
tawar
menawarnya
dengan
menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dijual. Pemasok akan kuat apabila: a. Didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi. b. Produk bersifat unik atau terdiferensiasi. c. Tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri.
17
d. Memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok. e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. 7. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Pembeli atau pelanggan dapat menekan harga, menuntut kuantitas atau pelayanan lebih baik, maupun mengadu domba sesama industri sehingga dapat menurunkan laba industri. Kelompok pembeli akan kuat jika: a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar. b. Produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga memungkinkan mencari pemasok lain. c. Produk yang dibeli merupakan komponen penting dan komponen biaya yang cukup besar. d. Pembeli menerima laba yang rendah. e. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. g. Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. 8. Produk Substitusi Produk pengganti yang perlu diperhatikan adalah produk yang kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri dan produk yang dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tertinggi. 9. Persaingan Diantara Anggota Industri atau Organisasi Persaingan ini bersumber dari faktor: a. Jumlah peserta persaingan banyak yang kurang lebih setara dalam hal ukuran dan kekuatan. b. Pertumbuhan industri lambat. c. Produk atau jasa tidak terdiferensi atau tidak memerlukan biaya pengalihan. d. Biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, mendorong penurunan harga. e. Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar. f. Hambatan luar tinggi.
18
Lingkungan internal terdiri dari komponen-koponen atau variabel lingkunagn yang berasal atau berada di dalam perusahaan. Komponen-komponen dari lingkungan internal cenderung lebih mudah dikendalikan. Lingkungan internal koperasi dipengaruhi oleh beberapa elemen yang merupakan bagian penting dalam koperasi yang dapat menentukan formulasi strategi yang diambil. Elemen lingkungan internal (David 2009) diantaranya adalah: 1. Manajemen Merupakan satu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia dan keuangan. Fungsi manajemen
terdiri
dari
lima
aktivitas
dasar
yaitu
perencanaan,
pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian. 2. Pemasaran Aspek tempat dan promosi penting dalam elemen pemasaran. Promosi terdiri dari: periklanan, kehumasan, promosi penjualan, promosi langsung, promosi tidak langsung dan lain-lain. 3. Keuangan Kondisi keuangan dan rasio keuangan sering dianggap sebagai suatu ukuran terbaik untuk kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu koperasi. Menentukan kekuatan keuangan suatu organisasi merupakan hal penting guna merumuskan strategi secara efekktif. 4. Produksi dan Operasi Manajemen produksi dan operasi berhubungan dengan input, transformasi dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. 5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar yaitu: Litbang internal, dimana organisasi menjalankan litbangnya sendiri dan kontrak litbang, dimana organisasi merekrut peneliti independen untuk mengembangkan produk spesifik. 6. Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia (SDM) merupakan modal utama bagi sebuah koperasi. Kualitas kesesuaian SDM ini berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan dan perputaran tenaga kerja.
19
7. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja koperasi dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen yang efektif berusaha untuk mengumpulkan, member kode, menyimpan, mensintesa dan menyajikan informasi database, sehingga dapat melaksanakan kegiatan operasional dan menyusun strategi yang tepat.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Sebelum melakukan formulasi strategi, hal pertama yang dilakukan adalah mengetahui visi, misi dan tujuan perusahaan. Hal ini diperlukan untuk menuntun dalam melakukan analisis tahap selanjutnya agar strategi yang ditetapkan nanti tetap mengacu pada tujuan akhir yaitu mencapai visi koperasi. Formulasi strategi dimulai dengan tahap input stage untuk meringkas input informasi dasar dalam merumuskan strategi yaitu identifikasi dan analisis faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Peneliti menggunakan analisis lingkungan eksternal dengan pendekatan PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) dan lingkungan industri dengan pendekatan Lima Kekuatan Utama Porter. Tahap selanjutnya untuk menjelaskan lingkungan internal, peneliti mengunakan pendekatan strategi David. Output dari input stage adalah kondisi internal dan eksternal Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis yang dianalisis menggunakan IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Faktor Evaluation). Tahap selanjutnya yaitu matching stage untuk mencocokan faktor keberhasilan kunci internal dan ekternal guna menghasilkan alternatif srategi yang layak secara efektif. Hasil dari analisis IFE dan EFE dimasukan ke dalam matriks IE (Internal-Ekternal) untuk mengetahui posisi perusahaan dalam dan merumuskan strategi yang akan dilakukan. Setelah diketahui alternatif strategi yang dihasilkan dari tahapan pencocokan tersebut, maka dilakukan tahap keputusan berdasarkan analisis matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks).
20
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis
Identifikasi masalah dan target yang belum tercapai Visi dan Misi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis Tahap 1: Tahap Input Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Lingkungan Eksternal
Lingkungan Internal
Kekuatan dan Kelemahan Internal
Peluang dan Ancaman Eksternal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ekonomi Sosial, budaya, demografi dan lingkungan Teknologi Politik, pemerintah dan hukum Ancaman masuk Kekuatan tawar menawar pemasok Kekuatan tawar menawar pembeli Produk substitusi Persaingan diantara anggota industri atau organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Identifikasi Peluang dan Ancaman
Manajemen Pemasaran Keuangan Produksi dan Operasi Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya manusia Sistem Informasi Manajemen
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Matriks EFE
Matriks IFE
Tahap 2: Tahap Pencocokan Matriks IE Alternatif Strategi Tahap 3: Tahap Keputusan QSPM Strategi Prioritas
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional
21
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani Cimanggis di Jalan Gas Alam Pertamina No. 30, Cisalak Pasar, Cimanggis-Depok. Koperasi ini sudah berbadan hukum dengan keterangan berbadan hukum No. 518/68/BH/KPTS/KUKM/1.2/VII/2007. Pemilihan lokasi ini secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa koperasi ini sedang berkembang di Kota Depok. Pertimbangan lainnya adalah berupa ketersediaan data dan ketersediaan manajemen perusahaan menjadikan koperasi tersebut sebagai lokasi penelitian. Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2011.
4.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder (Tabel 5) yang berasal dari lingkungan internal dan ekternal Koperasi. Tabel 5. Jenis dan Sumber Data Jenis data Data primer : Sejarah koperasi, visi, misi, tujuan, budaya kerja, aktifitas usaha, perkembangan usaha, SDM, keuangan, operasi, pemasaran. pernyataan mengenai kondisi lingkungan makro dan lingkungan industri . Data sekunder : struktur organisasi, tugas karyawan. keadaan ekonomi, sosial, peraturan pemerintah, dan perkembangan teknologi
Sumber Data Sumber : pengamatan langsung, wawancara, dan kuisioner serta diskusi dengan pengurus KJKS Berkah Madani dan pihak terkait lainnya
Sumber : data internal perusahaan, artikel, internet, BPS, dan dinas-dinas terkait
Penentuan responden untuk pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan purposive cluster sampling. purposive cluster sampling adalah metode pengambilan responden yang dilakukan secara sengaja didalam suatu kelompok atau bagian-bagian tertentu sesuai dengan pertimbangan tertentu.
22
Responden dalam penelitian ini terdiri dari pihak internal dan eksternal. Pihak internal terdiri dari tiga kelompok bagian yaitu badan pengurus, badan pengelola dan badan pengawas. Badan pengurus terdiri dari tiga bagian utama yaitu: ketua, sekretaris dan bendahara. Dari badan pengurus dipilih ketua pengurus sebagai responden. Dengan beberapa pertimbangan yaitu: ketua pengurus sebagai orang yang paling tahu mengenai keadaan internal suatu koperasi dan sebagai pembuat strategi managemen di dalam koperasi. Badan pengelola dikepalai oleh seorang manager. Manager dipilih sebagai responden dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu: manager koperasi bertanggung jawab penuh kepada operasional pelaksanaan KJKS, melakukan turun langsung kepada nasabah, mengontrol asset KJKS, dan mengetahui keadaan internal KJKS dengan baik. Badan pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas dan dua orang badan anggota pengawas. Dipilih salah satu anggota badan pengawas dengan pertimbangan anggota ini aktif dan merupakan salah satu pendiri dan pembuat kebijakan di dalam KJKS, mengetahui keadaan KJKS dengan pasti serta selalu mengikuti perkembangan sistem kepengawasan. Responden pihak eksternal terdiri dari wakil deputi badan hukum dan organisasi Koperasi di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) dan wakil deputi pelaksanaan koperasi jasa keuangan syariah di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM). Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa responden dianggap orang yang paling tahu tentang perkembangan koperasi dan KJKS sekarang ini.
4.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, diskusi, pengamatan langsung, dan mencari literatur yang menunjang. Penelitian menggunakan pendekatan langsung kepada tiga responden manajemen untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Responden diminta untuk mengisi sendiri kuisioner yang telah disusun oleh peneliti namun peneliti tetap mendampingi responden untuk membantu mengarahkan responden dalam mengisi
23
kuisioner (self administrated survey). Pada penelitian ini dilakukan wawancara untuk mendapatkan faktor-faktor strategis, yang kemudian dinilai dan dibobot oleh responden. Analisis lingkungan eksternal mencari faktor-faktor strategis diperoleh melalui wawancara dan diskusi dengan responden serta studi literatur. Untuk kondisi internal melakukan wawancara dan diskusi dengan manajemen KJKS serta melalui pengamatan langsung terhadap operasional KJKS. Berdasarkan pengamatan dan wawancara langsung tersebut kemudian ditentukan kompetensi yang perlu dikembangkan untuk masa datang
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan dan analisis data terdiri atas analisis deskriptif lingkungan internal dan ekternal dan analisis tiga tahap perumusan strategi. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks QSPM. Metode deskriptif dilakukan dalam bentuk studi kasus. Untuk membentuk matriks IFE dan EFE digunakan analisis lingkungan internal dan lingkungan ekternal, lingkungan ekternal perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. Sedangkan hasil analisis dari matriks IFE dan EFE menjadi input bagi matriks IE untuk menentukan posisi perusahaan dan menghasilkan strategi alternatif yang layak dan tahap keputusan menggunakan matriks QSPM.
4.4.1. Analisis Tiga Tahap Perumusan Strategi Langkah pertama dari kerangka kerja perumusan yang disebut dengan tahap input, yaitu
tahap meringkas informasi dasar yang diperlukan untuk
merumuskan strategi. Tahap input dari analisis perumusan strategi terdiri dari matriks IFE dan matriks EFE. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation Matriks) akan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis. Faktor-faktor lingkungan internal dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Kekuatan internal kunci yang dianalisis meliputi kekuatan manajemen, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen.
24
Matriks EFE (Exsternal Factor Evaluation Matriks) akan digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman yang ada di lingkungan jauh dan lingkungan KJKS Berkah Madani Cimanggis. Faktor-faktor dalam lingkungan jauh yang dievaluasi adalah aspek ekonomi, sosial, budaya, demografis dan lingkungan politik pemerintahan dan hukum, serta aspek teknologi. Faktor-faktor dalam lingkungan itu yang dievaluasi adalah hambatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersedian substitusi dan pesaing antar perusahaan. Lingkungan internal dan eksternal memiliki pengaruh yang sama besar bagi suatu usaha. Menurut David (2009), tahap-tahap yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan Langkah awal yang dilakukan adalan mengidentifikasi faktor internal, yaitu mendaftar semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Identifikasi faktor eksternal perusahaan dengan melakukan pendaftaran semua peluang dan ancaman perusahaan. 2. Penentuan Bobot Variabel Pemberian bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 0,00 (tidak penting) sampai 1,00 (paling penting). Pemberian bobot ini berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan dalam daerah tertentu. Jumlah bobot yang diberikan harus sama dengan satu (=1) Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada pihak manajemen dan ahli strategi dengan menggunakan metode paired comparison (Kinnear 1991 diacu dalam Romadhona 2010). Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor internal. Setiap variabel digunakan skala 1,2, dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang digunakan dalam menentukan bobot adalah : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
25
Menurut Kinnear, bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keselurahan variabel dengan menggunakan rumus.
αi = Xi n
∑ Xi
i=1
Dimana,
αi = Bobot Variabel ke-i
Xi = Nilai Variabel x ke-i
n = Jumlah Data
I = 1, 2, 3,…., n
Bentuk penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7. Tabel 6. Penilaiaan Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan Faktor Strategi Internal
A
B
C
D
……
A B C D ….. Total
Total
Bobot
Xi
αi
Sumber : Kinnear (1991) diacu dalam Romadhona (2010)
Pada Tabel 6 dan 7, menjelaskan tentang tatacara dalam penentuan bobot tiap faktor internal maupun eksternal perusahaan. Menentukan faktor yang paling tinggi memiliki pengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Tabel 7. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan Faktor Strategi External
A
B
C
A B C D ….. Total Sumber : Kinnear (1991) diacu dalam Romadhona (2009)
D
……
Total
Bobot
Xi
αi
3. Penentuan Rating Penentuan rating dilakukan oleh manajemen perusahaan atau pakar ahli strategi perusahaan terhadap variabel-variabel. Dalam mengukur masingmasing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan skala 1,2,3 dan 4
26
terhadap masing-masing faktor strategis. Skala nilai rating untuk matriks IFE adalah: 1 = kelemahan utama
3 = Kekuatan Kecil
2 = kelemhan kecil
4 = Kekuatan Utama
Tabel 8. Matriks IFE Faktor Strategis Intenal
Bobot
Rating
Skor Bobot (Bobot x Rating)
Kekuatan : 1.…………. 2…………. 3…………. Kelemahan : 1………….. 2………….. 3………….. Total Sumber : David (2009)
Sedangkan untuk matriks EFE, skala nilai rating yang digunakan adalah : 1 = Tidak berpengaruh
3 = Kuat pengaruhnya
2 = Kurang kuat pengaruhnya
4 = Sangat kuat pengaruhnya
Table 9. Matriks EFE Faktor Strategis Eksternal
Bobot
Rating
Skor Bobot (Bobot x Rating)
Peluang : 1.…………. 2…………. 3…………. Ancaman : 1………….. 2………….. 3………….. Total Sumber : David (2009)
Selanjutnya dilakukan penjumlahan dari pembobotan yang dikalikan dengan rating pada tiap faktor untuk memperoleh skor pembobotan. Jumlah skor berkisar antara 1,0
___
4,0 dengan rata-rata 2,5. jika jumlah skor pembobotan IFE
dibawah 2,5 maka kondisi internal perusahaan lemah. Sedangkan jumlah skor
27
pembobotan EFE 1,0 menunjukan perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada, jumlah 4,0 menunjukkan perusahaan merespon peluang maupun ancaman yang dihadapi dengan sangat baik. Langkah kedua dari kerangka kerja perumusan yang disebut dengan tahap pencocokan. Tahap pencocokan dilakukan dengan menggunakan analisis matriks IE. Matriks IE adalah gabungan dari matriks EFE dan matriks IFE yang berisikan Sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks EFE dan IFE. Matriks IE terdiri atas dua dimensi yaitu total skor dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matrks EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X terdiri dari tiga skor yaitu: skor 1,0
___
1,99 menyatakan
bahwa posisi internal lemah; skor 2,0 ___ 2,99 posisinya adalah rata-rata; dan skor 3,00
___
4,00 adalah kuat. Sedangkan pada sumbu Y yang dipakai untuk matriks
EFE, skor 1,0 ___ 1,99 menyatakan bahwa posisi ekternal rendah; skor 2,0 ___ 2,99 posisinya adalah menengah; dan skor 3,0
___
4,0 adalah tinggi. Matriks IE
memiliki tiga implikasi strategi berbeda (Gambar 4), yaitu: Kuat 3,0 - 4,0
4,0
3,0
I
Rata-rata 2,0 – 2,99
II
2,0
Lemah 1,0 - 1,99
III
Tinggi 3,0 - 4,0
3,0
IV
V
VI
VII
VIII
IX
2,0 1,0
Sedang 2,0 – 2,99
Rendah 1,0 – 1,99
Gambar 4. Matriks IE Sumber: David (2009)
a) Pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh (growth) dan bina (build). Strategi-strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi
28
terintegrasi seperti backward integration, forward integration, dan horizontal integration. b) Pada sel-sel III, V, atau VII paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi pertahankan (hold) dan pelihara (maintain). Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. c) Pada sel VI, VIII, atau IX dapat menggunakan strategi panen (harvest) atau divestasi (divestiture). Langkah ketiga dari kerangka kerja perumusan yang disebut dengan tahap keputusan. Tahap keputusan dilakukan dengan menggunakan analisis matriks QSPM. QSPM menentukan daya tarik relatif dari beberapa strategi berdasarkan sejauh mana faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. oleh karena itu dapat dikatakan bahwa QSPM merupakan dasar untuk untuk memilih strategi alternatif terbaik. QSPM merupakan alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif dan penilaian intuitif yang baik, berdasarkan faktor kunci internal dan faktor eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David 2009). Ada enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM yaitu sebagai berikut: 1. Mendaftar peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks IFE dan matriks EFE. Minimal sepuluh faktor kritis internal dan sepuluh faktor sukses eksternal dimasukkan dalam QSPM. 2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kunci eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan Matriks EFE. Bobot dituliskan dalam kolom ini di sebelah kanan faktor sukses kunci internal dan eksternal. 3. Mengevaluasi matriks pencocokan (Matriks IE) serta mengidentifikasi alternatif
strategi
yang
harus
dipertimbangkan
perusahaan
untuk
dimplementasikan. Semua strategi dicatat di baris teratas QSPM. Strategi dikelompokkan ke dalam sel yang independen jika memungkinkan. 4. Menentukan nilai daya Tarik (Attaractiveness Scores atau AS). Didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing sel alternatif tertentu. Nilai daya tarik ditentukan dengan mengevaluasi masing-
29
masing faktor internal dan eksternal satu persatu dan mengajukan pertanyaan “apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?”, Jika jawabannya ya, maka strategi harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci tersebut. Secara spesifik nilai daya tarik diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Jangkauan untuk nilai daya tarik adalah 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik, 4= amat menarik. Jika jawaban dari pertanyaan diatas adalah tidak, maka faktor sukses kunci tersebut tidak mempunyai pengaruh sehingga tidak perlu memberikan nilai daya tarik. 5. Menghitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores atau TAS) didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot dengan nilai daya tarik. Semakin tinggi total daya tarik semakin menarik alternatif strategi itu. 6. Menghitung jumlah total daya tarik. Jumlah total daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM (Tabel 10). Penjumlahan total nilai daya tarik (STAS) mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif strategi. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi semakin menarik, mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat
mempengaruhi
keputusan
strategis.
Tingkat
perbedaan
antara
penjumlahan total nilai daya tarik dari set alternatif strategi tertentu mengindikasikan tingkat kesuksesan relatif dari satu strategi di atas yang lainnya. Tabel 10. QSPM Faktor-Faktor Kunci
Bobot
Alternatif Strategi Strategi 1 AS TAS
Strategi 2 AS TAS
Faktor-Faktor Kunci Eksternal Faktor-Faktor Kunci Eksternal Jumlah Total Daya Tarik Sumber: David (2009) Keterangan: Nilai Daya Tarik (AS) Total Nilai Daya Tarik (TAS)
30
V. GAMBARAN UMUM KOPERASI 5.1. Visi, Misi, dan Tujuan KJKS Berkah Madani Cimanggis Visi KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah menjadi Lembaga Keuangan Syariah terbaik dan terdepan secara nasional dalam memberi solusi yang bermakna bagi kaum dhuafa, pengusaha mikro dan kecil secara berkelanjutan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip fathonah, amanah, shidiq dan tabligh. Untuk mewujudkan visi, maka harus dilakukan misi dengan strategi dan penerapan yang terorganisir dengan baik, adapun misi KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah: (1) Meningkatkan asset permodalan bagi masyarakat kecil baik finansial maupun non-finansial. (2) Membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas masyarakat kecil demi kesejahteraan dan keadilan ekonomi. (3) Menjadi lembaga keuangan syariah yang tumbuh secara berkelanjutan seiring dengan pertumbuhan usaha nasabahnya. (4) Memberikan keuntungan maksimal secara terus-menerus kepada shareholders melalui pelayanan terbaik kepada stakeholder. (5) Menjadi organisasi pembelajaran secara kontinyu menngkatkan kompetensi dan kapasitas Sumberdaya Insani yang beriman dan bertakwa dengan kesejahteraan yang maksimal Tujuan KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah menjadi solusi intelektual dan finansial kepada masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip syariah agar hidup menjadi lebih bermakna, dengan demikian diharapkan keadilan dan kesejahteraan dapat lebih dirasakan oleh para pengusaha mikro dan kecil khususnya anggota KJKS Berkah Madani Cimanggis.
5.2. Sejarah dan Perkembangan KJKS Berkah Madani Cimanggis Sistem dan praktek yang berlaku di masyarakat seringkali tidak sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berkeadilan yang menarik perhatian pada kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil. Penyerapan kekayaan oleh sekelompok kecil orang dipandang wajar dan sah. Kenyataan seperti itu telah lama berjalan dalam masyarakat. Berkembangnya usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan pengusaha kecil yang jumlahnya puluhan juta unit baik di pedesaan maupun di perkotaan telah sering kali dilakukan, baik oleh pemerintah maupun institusi swasta. Munculnya lembaga-lembaga keuangan mikro semacam BMT
31
yang mencoba mendorong tumbuhnya kegiatan usaha produktif di masyarakat merupakan bagian dari upaya tersebut, tidak terkecuali KJKS Berkah Madani Cimanggis. Memiliki visi yang sama untuk mewujudkan microfinance syariah yang amanah dan professional yang memberikan manfaat bagi masyarakat maka rapat pendirian KJKS Berkah Madani berlangsung pada hari Selasa tanggal 27 Februari 2006 oleh 22 orang pendiri. Operasional KJKS Berkah Madani Cimanggis dimulai pada tanggal 26 Maret 2006. Modal awal pada saat itu tercatat hanya sebesar Rp 48.900.000 dan pada tahun 2007 telah bertambah menjadi Rp 86.200.000 dan pada tahun 2008 turun menjadi Rp 36.200.000 tahun 2009 menjadi Rp 31.200.000 dan 6 orang karyawan. KJKS Berkah Madani Cimanggis Berbadan hukum Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang disyahkan berdasarkan
SK
Menteri
Koperasi
dan
UKM
nomor
518/68/BH/KPTS/KUKM/1.2/VII/2007 yang berkedudukan di Cimanggis, kota Depok dan beroperasi secara nasional. Kantor pusat KJKS Berkah Madani ada di jalan Akses UI No. 9 Kelapa Dua, Cimanggis Depok 16591, saat ini memiliki mitra kantor pelayanan di Cimanggis, Jakarta Utara, Ciputat, Bandung, Medan, Pondok Labu, Pondok Indah, khusus yang akan kami bahas adalah kantor mitra Cimanggis. KJKS Berkah Madani Cimanggis melayani jasa keuangan kepada anggota berupa simpanan, investasi berjangka serta pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah Islam. Dari data perkembangan, hingga Desember 2010, Aset KJKS Berkah Madani Cimanggis tercatat meningkat menjadi Rp 1.848.151.389 dibandingkan aset periode sama sebelumnya Rp 1.347.789.587 Pembiayaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 3.714.060.310 per Desember 2010 (Tabel 11) dibandingkan periode sama sebelumnya Rp 3.107.260.000 Menurut Manager Operasional Bapak Zainal Zayadi, tahun ini (2011) aset KJKS Berkah Madani ditargetkan meningkat menjadi Rp 2.500.000.000. 5.3. Lokasi KJKS Berkah Madani Cimanggis KJKS Berkah Madani Cimanggis berlokasi di jalan Gas Alam Pertamina No. 30, Cisalak Pasar, kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
32
Tabel 11. Ikhtisar Keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis Keterangan 2006 2007 2008 2009
2010
Pendapatan Operasi
56.303.627
295.019.191
332.282.390
478.608.018
598.653.715
Biaya Operasi
73.049.973
276.437.432
323.459.528
411.768.251
519.780.808
(16.746.346)
18.581.759
8.822.862
66.839.767
78.872.907
-
(2.885.613)
(3.417.471)
14.830.183
4.826.657
(16.746.346)
15.696.146
5.405.392
81.669.949
83.699.564
-
-
-
11.061.772
1.974.534
(16.746.346)
15.696.146
5.405.392
70.608.177
81.725.030
56.900.000
86.849.799
57.301.538
107.213.568
196.180.809
Total Kewajiban
401.410.440
910.267.097
974.355.943
1.240.576.019
1.718.854.466
Aktiva Produktif
381.650.171
526.311.023
543.139.912
1.040.450.812
1.113.257.116
Total Aktiva
441.564.094
997.116.896
1.031.657.481
1.347.789.587
1.848.151.398
Kumulatif
644.350.000
2.817.992.507
2.008.750.000
3.107.260.000
3.714.060.310
SHU
(16.746.346)
15.696.146
5.405.392
70.608.177
81.725.030
ROE
(29,43)%
18,07%
9,43%
65.86%
40,77%
ROA
(3,79)%
1,57%
0,52%
5,24%
4,33%
3
7
6
6
6
18.767.876
42.145.599
64.797.579
98.262.691
121.902.260
Laba Operasi Pendapatan lain -Lain Bersih SHU Bersih Sebelum Pajak Penghasilan Estimasi Pajak SHU Bersih Sesudah Pajak Penghasilan Total Kekayaan Bersih
Penyaluran Pembiayaan
Jumlah Karyawan Produktifitas Karyawan
Sumber: Laporan Kinerja 2010 KJKS Berkah Madani Cimanggis
5.4 Struktur Organisasi KJKS Berkah Madani Cimanggis KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah koperasi mandiri yang memiliki lima orang badan pengurus yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan hubungan antar lembaga (Gambar 5). Memiliki tiga orang badan pengawas yang terdiri dari ketua pengawas dan dua anggota pengawas. Memiliki tiga orang dewan pengawas syariah yang terdiri dari ketua pengawas dan dua anggota dewan pengawas syariah serta memiliki enam orang management
33
pengelola terdiri dari manager, akuntansi, teller, administrasi dan dua orang marketing. Sesuai dengan stuktur perkoperasiaan, Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Rapat Anggota Tahunan
Badan Pengawas
Dewan Pengawas Syariah Badan Pengurus
Komite Pembiayaan General Manager Admin dan CS
Marketing Accounting Teller
Gambar 5. Struktur Organisasi KJKS Berkah Madani Cimanggis Berdasarkan gambar struktur organisasi KJKS Berkah Madani Cimanggis diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Rapat Anggota Tahunan Rapat Anggota Tahunan Sebagai lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi,
KJKS
Berkah
Madani
Cimanggis
mengikuti
ketentuan
perkoperasian yaitu dengan adanya rapat anggota, dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Rapat anggota merupakan lembaga tertinggi dalam KJKS. (2) Rapat anggota diikuti oleh Anggota pendiri, Pengurus, serta Dewan Pengawas. (3) Rapat anggota dapat dihadiri oleh anggota biasa dan anggota luar biasa sebagai observer dan tidak mempunyai hak suara. (4) Rapat anggota sekurangkurangnya diadakan setahu sekali. (5) Rapat anggota dapat diadakan bila lebih dari 50 persen dari anggota yang berhak mengikuti, meminta untuk mengadakan rapat anggota tersebut.
34
2. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Dewan ini wajib untuk diadakan dan dioperasionalkan untuk lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Anggota DPS harus terdiri dari para ahli di bidang syariah muamalah yang didukung oleh pemahaman terhadap pengetahuan umum bidang operasional lembaga keuangan syariah. Secara umum tugas dan tanggung jawab dari DPS antara lain: (1) Mengawasi kegiatan usaha KJKS agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip-prinsip syariah. (2) Memberikan nasehat dan saran kepada pengurus, pengelola dan pengawas keuangan yang berkaitan dengan aspek
syariah.
(3)
Menelaah
aspek
syariah
terhadap
produk
dan
pengembangan produk dan jasa keuangan yang ditawarkan KJKS. 3. Badan Pengurus Pengurus adalah orang-orang yang dipilih oleh anggota KJKS yang dalam Rapat Anggota. Pada tahap awal pendirian, pengurus biasanya terpilih dari badan pendiri. Persyaratan pemilihan pengurus dicantumkan dalam AD/ART secara umum. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis ketentuan pengurus adalah sebagai berikut: (1) Pengurus BMT dipilih dari dan oleh anggota. (2) Pengurus KJKS terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. (3) Pengurus bertanggung jawab atas perkembangan BMT dalam: memeriksa KJKS, memberi
pengarahan,
mengontrol
pengelola,
membantu
pengelola
memecahkan masalah yang dihadapi serta memberikan laporan kepada badan pendiri dan anggota BMT (4) Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis masa kerja pengurus tiga tahun sekali. Setiap tahun pengurus KJKS dan pengelola harus membuat laporan pertanggung jawaban. 4. Badan Pemeriksa/ Pengawas Badan ini diadakan sebagai bagian dari prinsip kehati-hatian (prudential) bagi
KJKS
dalam
melaksanakan
operasionalnya.
Anggota
Badan
Pemeriksa/Pengawas dipilih oleh Rapat Anggota. Badan Pemeriksa/Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Secara umum tugas dan tanggung jawab Badan Pemeriksa/Pengawas adalah: (1) Membuat kebijakan umum untuk melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan operasional sehingga sesuai dengan tujuan lembaga. (2) Melakukan pemeriksaan terhadap pengelola
35
KJKS. (3) Melakukan pengawasan kegiatan operasional. (4) Membuat laporan hasil pengawasan. 5.
Bidang Operasional/ Pengelola Pengelola KJKS adalah karyawan yang bekerja secara penuh waktu (full time). Sehari-harinya KJKS dipimpin oleh seorang manajer yang membawahi bagian operasional, marketing dan keuangan. Bidang operasional KJKS Berkah Madani di bagi menjadi tiga bagian yaitu customer service, teller dan staff administrasi pembiayaan. Tugas dan tanggung jawab customer service antara lain: (1) Memberikan informasi dan penjelasan secara menyeluruh kepada nasabah mengenai produk-produk KJKS Berkah Madani Cimanggis baik produk simpanan, pembiayaan maupun produk jasa lainnya. (2) Memberikan pelayanan pembukaan tabungan dan investasi berjangka dengan ramah, cepat dan memuaskan. (3) Memberikan pelayanan penutupan rekening tabungan dan investasi berjangka dengan ramah, cepat dan memuaskan. (4) Memberikan pelayanan permohonan pembiayaan dengan ramah, cepat dan memuaskan. (5) Memberikan pelayanan terhadap keluhan nasabah. (6) Mencatat seluruh keluhan dan masukan dari nasabah. (7) Melakukan pendokumentasian berkas nasabah. Tugas dan tanggung jawab teller, yaitu: (1) Memproses seluruh transaksi pembayaran dan pengeluaran uang pada KJKS Berkah Madani Cimanggis. (2) Memproses seluruh transaksi penerimaan dana baik tunai maupun non-tunai pada KJKS Berkah Madani Cimanggis. (3) Mengelola pengeluaran anggaran yang telah disetujui. (4) Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran kas. (5) Mengelola dana kas kecil operasional KJKS Berkah Madani Cimanggis. Tugas dan tanggung jawab staff administrasi pembiayaan antara lain: (1) Melakukan registrasi pembiayaan. (2) Menyusun akad pembiayaan. (3) Memonitor kelengkapan dokumen pembiayaan dan jaminan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan komite pembiayaan. (4) Membuat dan meng-update kartu pembiayaan. (5) Membuat laporan realisasi pencarian dana pembiayaan. (6) Memantau pelunasan pembiayaan. (7) Melakukan administrasi dan menghitung pembayaran anggsuran pokok dan bagi hasil. (8) Melakukan
36
fungsi dan tugas review atas proposal yang diajukan. (9) Membantu menjalankan fungsi pengawasan kepada nasabah. (10) Membuat analisa awal proposal anggota KJKS. 6. Bidang Marketing Bidang marketing bertugas membantu Direksi dalam menangani tugastugas khususnya yang menyangkut pemasaran dan pembiayaan. Adapun tugas pokok dan tanggung jawab bidang marketing antara lain: (11) Memberikan informasi dan penjelasan secara menyeluruh kepada calon nasabah mengenai produk-produk KJKS Berkah Madani Cimanggis baik produk simpanan, pembiayaan, maupun produk lainnya. (2) Memberikan pelayanan pembukaan tabungan di luar kantor. (3) Memberikan pelayanan permohonan pembiayaan. (4) Melakukan survey terhadap calon nasabah pembiayaan. (5) Melakukan proses analisa kelayakan dan analisa jaminan calon nasabah pembiayaan. (6) Menyusun memo komite pembiayaan dan mengajukan kepada komite pembiayaan. (7) Menjaga hubungan baik dengan nasabah. (8) Melakukan monitoring terhadap nasabah pembiayaan. (9) Membantu penanganan nasabah pembiayaan bermasalah. 7. Bidang Keuangan Bidang keuangan merupakan bidang yang melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan penerimaan dan penarikan uang. Secara umum tugas dan tanggung jawabnya adalah: (1) Mengkompilasikan seluruh anggaran tahunan KJKS Berkah Madani Cimanggis yang telah disusun oleh setiap bagian. (2) Menyusun anggaran bulanan berdasarkan anggaran tahunan yang telah disetujui. (3) Melakukan proses akuntansi sesuai dengan siklus akuntansi pada umumnya. (4) Melakukan verifikasi setiap permohonan yang diajukan. (5) Melakukan verifikasi dan validasi data transaksi yang dimasukan oleh teller. (6) Menyiapkan laporan keuangan KJKS Berkah Madani baik secara rutin berdasarkan periode akuntansi maupun sewaktu-waktu secara intensif. (7) Menyusun laporan realisasi anggaran. (8) Mengkoordinasikan penyusunan anggaran tahunan.
37
5.5. Aktivitas Usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis Aktivitas usaha di KJKS Berkah Madani Cimanggis terdiri dari tiga kegiatan, antara lain: 1. Produk Pengumpul Dana Masyarakat Jenis pengumpulan dana yang dapat ditawarkan oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis relatif bervariasi sesuai kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki oleh simpanan tersebut. KJKS Berkah Madani melayani jasa simpanan tabungan yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan. Dengan akad Mudharabah Mutlaqah, nasabah mendapatkan bagi hasil dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian, menjamin bagi hasil yang diperolah lebih adil. Bentuk-bentuk simpanan tersebut antara lain: a. Tabungan Berkah Hasil Tabungan berkah hasil adalah rekening tabungan atas nama individu dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah. b. Tabungan Berkah Amanah Tabungan Berkah Amanah adalah rekening tabungan khusus bagi organisasi atau lembaga dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah. c. Tabungan Pendidikan Berkah Siswa d. Tabungan Pendidikan Berkah Siswa adalah tabungan dana pendidikan bagi para pelajar dan mahasiswa dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah. e. Tabungan Haji atau Umrah Berkah Talbiyah Tabungan Haji atau Umrah Berkah Talbiyah adalah rekening tabungan khusus individu persiapan dana ongkos ibadah haji dan umrah. Membantu nasabah dalam mewujudkan niat suci untuk beribadah ke tanah suci. Dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah. f. Tabungan Berkah Qurban Tabungan Berkah Qurban adalah rekening tabungan khusus atas nama individu dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah untuk melaksanakan ibadah qurban yang setiap tahun menjadi kewajiban bagi setiap muslim.
38
g. Tabungan Berkah Fitri Tabungan Berkah Fitri adalah rekening tabungan khusus atas nama individu dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah untuk persiapan ketika menghadapi hari raya Idul Fitri h. Tabungan Berkah Walimah Tabungan Berkah Walimah adalah rekening tabungan khusus atas nama individu dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah untuk membantu nasabah mempersiapkan kebutuhan keuangan dalam menghadapi hari pernikahan. i. Simpanan Berjangka Berkah Invest Simpanan Berjangka Berkah Invest adalah simpanan berjangka khusus atas nama individu dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah, sarana yang tepat untuk berinfestasi dana nasabah dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan, dan 24 bulan dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) dan bagi hasil setiap bulan akan dipindahkan ke rekening simpanan nasabah. Dana nasabah akan dikelola sebagai pembiayaan pada usaha mikro dan kecil yang sesuai syariah dan memiliki prospek usaha yang baik dengan perputaran dana yang cepat. Investasi ini juga dapat membantu pemberdayaan ekonomi rakyat khususnya usaha mikro dan kecil. 2. Produk Penyaluran Dana Kegiatan usaha utama dari KJKS Berkah Madani Cimanggis selain mengelola dana simpanan anggota juga menyalurkan pembiayaan dengan sistem syariah (Gambar 6 dan 7). Sejalan dengan tujuannya, penyaluran pembiayaan KJKS Berkah Madani Cimanggis difokuskan kepada usaha berskala mikro dan kecil dengan perputaran yang cepat (Gambar 8 dan 9). Jenis produk pembiayaan KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan Murabahah (jual beli) Fasilitas pembiayaan untuk keperluan pembelian barang, baik berupa barang modal, alat produksi, bahan baku, persediaan barang maupun
39
untuk kebutuhan barang konsumtif. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai, maupun dengan mengangsur untuk jangka waktu tertentu. 379
400 350 300
257
265 240
250 200 150 100
86
50 0 2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 6. Pertumbuhan Tabungan di KJKS Berkah Madani Cimanggis Sumber: Laporan Kinerja KJKS Berkah Madani Cimanggis 2010
1.119
1200
957 1000 800
669
600 400
455 270
200 0 2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 7. Pertumbuhan Investasi Berjangka di KJKS Berkah Madani Cimanggis Sumber: Laporan Kinerja KJKS Berkah Madani Cimanggis 2010
Pada jual beli murabahah nasabah berhak mengetahui harga pokok barang serta marjin keuntungan yang diperoleh KJKS. b. Pembiayaan Ijarah (sewa) Fasilitas pembiayaan dimana KJKS Berkah Madani Cimanggis menyewakan suatu barang/jasa untuk digunakan manfaatnya oleh
40
nasabah kepada KJKS Berkah Madani Cimanggis. Pembiayaan ijarah juga dapat digunakan untuk sewa tempat usaha, sewa kendaraan, sewa tenaga kerja, dsb. Pembiayaan ijarah juga dapat digunakan untuk pembayaran biaya sekolah, rumah sakit, dokter serta jasa-jasa lainnya. c. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Mudharabah adalah fasilitas pembiayaan kerjasama bagi hasil khusus bagi usaha produktif dan proyek. KJKS Berkah Madani Cimanggis sebagai pemilik modal (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola modal (mudharib). Pembiayaan mudharabah dikenal juga sebagai pola pembiayaan bagi hasil. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan modal tersebut dibagi antara KJKS Berkah Madani dan nasabah sesuai dengan nisbah yang disepakati ketika ahad. d. Pembiayaan Al Qardh Pembiayaan Al Qardh adalah fasilitas pinjaman dana segera (bridging finance) untuk keperluan dana usaha. Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjam tanpa mengharapkan imbalan kegiatan saling membantu dan bukan transaksi komersial. 4000
3.714
3500
3.107 2.817
3000 2500
2.008
2000 1500 1000
644
500 0 2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 8. Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan di KJKS Berkah Madani Cimanggis Sumber: Laporan Kinerja KJKS Berkah Madani Cimanggis 2010
41
700 600 500 Piutang Murabahah
400
Piutang Mudharabah
300
Piutang Ijarah Piutang Al Qardh
200 100 0 2007
2008
2009
Gambar 9. Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan per jenis produk di KJKS Berkah Madani Cimanggis Sumber: Laporan Kinerja KJKS Berkah Madani Cimanggis 2010
3. Jasa-jasa lain Selain kedua layanan utama tersebut, KJKS Berkah Madani Cimanggis juga mempunyai produk jasa keuangan lain berupa jasa pembayaran (payment service). Pengiriman uang (micro remittance), berkah ZISWAF dan lain-lain. Layanan atas produk jasa ini sudah berjalan sejak Mei 2009. Berkah ZISWAF, sebagai “Baitul Maal” KJKS Berkah Madani Cimanggis menjalankan fungsi sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ), Infak, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF). Dua amanah utama sebagai amil zakat adalah menghimpun dana ZISWAF dari para muzzaki dan muhsinin serta menyalurkannya kepada para mustahik dan kaum dhuafa. Penyaluran dana dialokasikan untuk: (1) Pinjaman modal usaha kepada kaum dhuafa (Qardhul Hasan) berupa pinjaman dana bergulir tanpa bagi hasil. (2) Santunan pendidikan anak-anak kurang mampu. (3) Bantuan sosial korban bencana. (4) Bantuan solidaritas dunia Islam. (5) Program pelatihan dan pembinaan para pedagang dan pengusaha mikro. (6) Program-program pemberdayaan masyarakat. Sektor usaha UKM yang telah bermitra dengan KJKS Berkah Madani Cimanggis diantaranya: (1) Sektor produksi: usaha produksi tas, konveksi pakaian, boneka dan sepatu. (2) Perdagangan: toko kelontong, warung makan, kue kering dan kue basah. (3) Rumah makan: rumah makan padang dan
42
warung Tegal. (4) Sektor jasa: jasa potong rambut, bengkel sepeda dan motor, penjahit pakaian, percetakan, kaca bingkai foto. (5) Sektor lainnya: bermitra pembiayaan dengan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam pembiayaan event organizer Khusus yang kami bahas yaitu dibidang Agribisnis seperti pada unit sektor produksi, perdagangan, rumah makan dan jasa pembiayaan.
43
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis Lingkungan Internal Manager KJKS Berkah Madani Cimanggis, menganalisa kekuatan dan kelemahan mereka secara sederhana. Dalam menjalankan analisis internal ini diperlukan pengumpulan, informasi tentang operasi KJKS Berkah Madani Cimanggis. Secara umum faktor internal inilah yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan harian operasional KJKS Berkah Madani Cimanggis. Dari pengamatan dan analisis yang dilakukan diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi faktor internal KJKS Berkah Madani Cimanggis di bidang agribisnis diantaranya: 1. Manajemen Organsasi Fungsi dasar dari manajemen organisasi adalah menjalankan kegiatan perusahaan. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis menjalankan lima dasar aktifitas dasar manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian. Dalam KJKS Berkah Madani Cimanggis perencanaan menjadi bagian paling penting. Perencanaan adalah suatu penghubung antara keadaan sekarang dengan masa depan yang meningkatkan kemungkinan tercapainya hasil yang diharapkan. Perencanaan merupakan 50 persen dari keberhasilan pada KJKS Berkah Madani Cimanggis, perencanaan penting dilakukan dalam rangka sebagai panduan dalam operasional koperasi dalam pencapaian target yang diinginkan. Dalam perencanaan dilakukan konsep pelaksanaan kegiatan, persiapan dalam menghadapi kesulitan dan melakukan suatu pekerjaan dengan lebih mudah dan terarah. Dalam KJKS Berkah Madani Cimanggis dilakukan perencanaan saat melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT), di dalam RAT dibahas sasaran yang ingin dicapai koperasi, aturan kerja, karyawan, pengurus. Pencapaian sasaran yang ingin dicapai ditentukan atas kesepakatan seluruh anggota koperasi dan karyawan. Setidaknya diadakan rapat pengurus koperasi satu kali per bulan yang intinya melakukan evaluasi perbaikan kinerja karyawan koperasi.
44
Tujuan pengorganisasian adalah untuk mencapai usaha yang terkordinasi dalam hal ini lebih cenderung tentang bagaimana pembagian kerja dan tanggung jawab antara pekerjaan dan pelakunya. Tujuan pengorganisasian di KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah pendistribusian pekerjaan dan sumberdaya serta kewenangan. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis telah melakukan pengorganisasian seperti pembagian kerja yang jelas, program kerja yang jelas dan SOP dan flow chart yang telah diterapkan Unit usaha dalam KJKS Berkah Madani Cimanggis lebih banyak melakukan pinjaman daripada simpanan. Sasaran utama yang diberikan pinjaman adalah golongan menengah ke bawah dan UMKM, mata pencaharian yang memberikan pinjaman dari pedagang, ibu rumah tangga, petani dan pegawai. Siklus pemberian pinjaman yang terjadi di KJKS Berkah Madani Cimanggis mulai dari permohonan, kelengkapan berkas, survey lokasi dan jaminan, analisa kelayakan dan penilaian jaminan, disetujui oleh komite pembiayaan, pencairan, monitoring angsuran dan pelunasan. Seluruh kegiatan ini sangat terkoordinasi antara pengelola dan karyawan, pengurus tidak terjun langsung ke nasabah karena memiliki pengelola yang bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan koperasi sehari-hari. Dalam pengadaan aktivitas usaha pengelola sering dihadapi pada beberapa kasus seperti kredit macet, penunggakan yang tidak bisa diatasi, barang jaminan yang sudah berallih tangan. Namun cara penyelesaian yang diterapkan dengan jalur kekeluargaan, dan melakukan cara pencengahan dengan cara sering melakukan koordinasi dengan pengurus, 5C (karakter, kapasitas, koleteral, kapital dan kondisi) dan monitoring ketat. Kendala yang dihadapi pada unit usaha di KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah kendala sumberdaya manusia dan kendala operasional. KJKS Berkah Madani Cimanggis menciptakan lingkungan kerja yang tertib, aman dan nyaman dengan cara menciptakan sistem kerja dan suasana kekeluargaan dalam setiap aktivitasnya, pemberian reward kepada karyawan dengan performa terbaik, kebersihan ruangan koperasi, perlengkapan fasilitas koperasi, pemberian motivasi formal dan informal yang dilakukan dari manajer kepada seluruh karyawan, menambah wawasan dengan mengikuti
45
beberapa training. Manajer adalah seorang yang memimpin dalam pengelolaan di KJKS Berkah Madani Cimanggis yang membangun hubungan baik dengan seluruh karyawan, berempati terhadap kebutuhan dan pemikiran karyawan, terbuka dalam menerima kritik dan saran membangun, memberikan contoh yang baik dan jujur serta adil dalam setiap tindakan dan perbuatan. Hal ini akan membentuk suatu ikatan kekeluargaan yang baik pada seluruh karyawan
sehingga
meningkatkan
kinerja
pekerjaan
sehari-hari
dan
meningkatkan sense of responsibility dan sense of belonging satu sama lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi karyawan KJKS Berkah Madani Cimanggis antara lain seperti kegiatan olahraga badminton bersama atau kegiatan wisata seperti wisata keluarga ke Puncak, ataupun pelatihan karyawan seperti mendelegasikan karyawan ke seminar atau training-training. Frekuensi untuk melakukan kegiatan ini yaitu tentatif. Komponen utama motivasi di KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah coaching dan komunikasi. Pembinaan komunikasi yang baik oleh koperasi akan memberikan suasana kerja yang kondusif. Fungsi manajemen sumberdaya manusia di KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah mengelola sumberdaya manusia untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. Fungsi dari manajemen pengelolaan sumberdaya manusia atau pengelolaan staf merupakan salah satu unsur penting yang harus dilakukan oleh sebuah lembaga atau perusahaan. Di KJKS Berkah Madani Cimanggis kegiatan utama manajemen pengelolan staf antara lain: perekrutan, wawancara,
pengujian,
penyeleksian,
pelatihan
dan
pengembangan,
pemindahan karyawan, penilaian kinerja dan reward and punishment, serta pemecatan/putus kontrak. Aktifitas penelolaan staf berperan sangat penting dalam usaha implementasi strategi sehingga peranan manajer sangat dibutuhkan di dalam koperasi ini. KJKS Berkah Madani Cimanggis saat ini terdiri dari seorang manager, lima orang karyawan, tiga orang badan pengawas, tiga orang dewan pengawas syariah, lima orang badan pengurus dan seorang di bagian hubungan antar lembaga.
46
Dalam perekrutan dilakukan seleksi biasa lebih diutamakan adalah sikap jujur dan tingkat pendidikan. Dalam pengelolaan sumberdaya manusia KJKS Berkah Madani Cimanggis dilakukan beberapa pelatihan dari kantor koperasi seperti: pelatihan akuntansi, seminar, promosi pemasaran. Frekuensi pelatihan yang dilakukan yaitu 2-3 kali per tahun yang biasanya diadakan pihak internal dan eksternal koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Kendala dalam manajemen sumberdaya manusia di KJKS Berkah Madani Cimanggis yaitu belum adanya sistem pengawasan yang intensif kepada karyawan, kurangnya sumberdaya manusia bahkan pengawas merangkap dewan pengawas syariah. Pengendalian mencakup seluruh kegiatan yang dijalankan untuk memastikan operasi aktual sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh pengurus dan pengawas. Pengendalian di KJKS Berkah Madani Cimanggis mencakup evaluasi dan monitoring fungsi pengendalian adalah untuk mengetahui kinerja dan perkembangan koperasi. Perangkat organisasi KJKS Berkah Madani Cimanggis terdiri dari ketua pengurus, yang melakukan kontrol lapang 1-2 kali dalam sebulan, pengawas yang melakukan kontrol lapang 1-2 kali sebulan dan audit keuangan yang melakukan kontrol lapang satu kali dalam setahun. Kendala dalam fungsi pengendalian adalah keterbatasan sumberdaya yang mana
pengurus
mempercayakan
sepenuhnya
kepada
manajer
untuk
melakukan pengelolaan koperasi, sehingga pengelola yang memiliki keterbatasan kapasistas juga merasa kurang dikontrol oleh pengurus, pengelola merasa pengurus kurang membantu pengelola. Audit keuangan yang dilakukan secara berkala sekurang-kurannya adalah tiga kali dalam setahun, namun pada kenyataannya audit keuangan dilakukan hanya sekali dalam setahun pada akhir tahun tutup buku. 2. Aspek Produk Analisis yang dilakukan terhadap produk yang dihasilkan oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah produk unggulan yang ditawarkan kepada konsumen berupa jasa simpan pinjam uang. KJKS Berkah Madani Cimanggis melayani pinjaman bagi anggota dan calon anggota yang memiliki status pegawai, dan masyarakat umum lainnya yang memiliki usaha produktif.
47
Tujuan pinjaman ini diarahkan oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis untuk usaha yang produktif, menambah modal unit usaha dan tidak menggunakan untuk keperluan sehari-hari atau konsumtif, hal ini akan menyulitkan peminjam apabila tidak menempatkan uang hasil pinjaman koperasi untuk hal produktif dan untuk meminimalisi terjadinya kredit macet. Pelayanan ini tidak terbatas dilakukan mengingat posisi koperasi adalah berkembang dan masih membutuhkan promosi dan kemudahan pelayanan dalam menarik anggota koperasi untuk dijadikan anggota maupun nasabah yang meminjam. Produk unggulan yang ditawarkan KJKS Berkah Madani Cimanggis kepada konsumen berupa jasa simpan pinjam uang (Tabel 12), jasa pelayanan zakat, infaq dan shodakoh. Pinjaman yang di berikan minimal Rp 500.000,00 dan maksimal Rp 100.000.000,00. Keunggulan produk yang diberikan pihak KJKS Berkah Madani Cimanggis kepada peminjam adalah proses prosedur yang tidak berbelit-belit (Gambar 6) dan layanan penagih yang menjemput langsung ke nasabah, sistem bagi hasil yang adil, bebas dari riba serta proses penagihan yang masih bersifat kekeluargaan, hal ini lah yang menyebabkan para nasabah melakukan pinjaman ke koperasi dan setelah pelunasan pun masih dilakukan peminjaman kembali. Kelemahan produk KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah produk yang tersedia belum menarik, bagi hasil yang tinggi untuk KJKS Berkah Madani Cimanggis, belum adanya sanksi yang tegas kepada para nasabah yang melakukan pelanggaran atau telat dalam membayar dan juga jumlah pinjaman yang terbatas. Namun KJKS Berkah Madani Cimanggis sudah berupaya untuk memperbaiki kelemahan produk dengan cara mencari sumber permodalan lebih ke instansi bank dan bantuan pemerintah. Nasabah merasakan manfaat dengan adanya KJKS Berkah Madani Cimanggis ini, nasabah yang menggunakan uang pinjaman dengan tujuan yang tepat bisa berkembang begitu juga dengan sebaliknya, ada juga nasabah menyalahgunakan uang ini untuk kerperluan lain. Sejauh ini belum ada masalah yang rumit terkait dengan pembayaran nasabah ke koperasi
48
mengingat konsumen koperasi adalah nasabah sekitar lingkungan koperasi yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai menghargai dan kekeluargaan. Tabel 12. Info Nisbah Simpanan Bulan Mei 2011 KJKS Berkah Madani Cimanggis Jenis Produk Simpanan
Berkah Hasil Berkah Amanah Berkah Siswa Berkah Talbiyah Berkah Qurban Berkah Fitri Berkah Walimaha Investasi Berkah Investasi 1 bulan Berjangka Berkah Investasi 3 bulan Berkah Investasi 6 bulan Berkah Investasi 12 bulan Sumber: KJKS Berkah Madani Cimanggis
Nisbah Bagi Hasil Nasabah KJKS 35 65 35 65 35 65 35 65 20 80 20 80 20 80 38 62 40 60 47 53 52 48
Equivalen Rate ( persen) 7.10 7.10 7.10 7.10 4.06 4.05 7.71 8.12 9.54 10.55
Saat ini anggota KJKS Berkah Madani Cimanggis berjumlah kurang lebih 32 orang dan calon anggota mencapai kurang lebih 400 orang. Perkembangan unit simpan pinjam cukup mengembirakan sehingga KJKS Berkah Madani Cimanggis akan fokus di bidang ini dan akan terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada anggota dan calon anggota. 3. Aspek Promosi KJKS Berkah Madani Cimanggis menggunakan media cetak sebagai promosi, melalui leaflet, spanduk, brosur, kalender yang dibagikan serta turun langsung menawarkan ke lapang kepada calon nasabah. Kegiatan promosi yang telah KJKS Berkah Madani Cimanggis lakukan antara lain kehumasan, promosi, penjualan perorangan, promosi langsung ke konsumen dari mulut ke mulut, promosi tidak langsung waktu melakukan penagihan ke lapang, komunikasi yang baik antara nasabah dan kolektor merupakan penjagaan citra koperasi sebagai usaha yang bersifat kekeluargaan. Unit simpan pinjam ini merupakan produk unggulan dari KJKS Berkah Madani Cimanggis, saat sekarang kegiatan promosi yang dilakukan tidak hanya menggunakan media cetak saja, tetapi ada melalui handphone dan internet. Dengan menggunakan media elektronik ini akan lebih efektif dan
49
efisien dalam mempromosikan KJKS Berkah Madani Cimanggis ke khalayak ramai. Aplikasi Masuk (Point 1) 1. Isi formulir pembiayaan dan formulir tabungan 2. Fotocopy KTP suami/istri 3. Fotocopy KK dan surat nikah 4. Data jaminan (copy BPKB, dll) 5. Data keuangan nasabah
Analisa Pembiayaan (Point 2) 1. Buat analisa marketing dan dokumen pendukung 2. Chek lagi kelengkapan administrasi dan koleteral nasabah
Pencairan(Point 3) 1. Sudah lengkap persyaratannya 2. Sudah di ACC Koordinator, Administrasi dan Manajer 3. Hadir suami dan istri calon nasabah 4. Calon nasabah membawa administrasi sendiri.
Point 5 Nasabah melunasi pembiayaan dan ambil jaminan. (Siklus pembiayaan selesai). Kembali prospek nasabah yang riwayatnya minimal kurang lancar untuk bisa diproses kembali
Penting dan hati-hati AO dan coordinator survey ke calon nasabah. 5C harus diperhatikan benar (karakter, kapasitas,koleteral, capital dan colectibility) Teliti dan hati-hati. AO (agent officer) berhak ACC Koordinator. Coordinator harus cek benar alamat calon nasabah, fisik dan data jaminan. Monitoring dan Pembinaan (Point 4) 1. Collection nasabah s.d lunas 2. Nasabah yang telat pembayarannya s.d 3 hari ada denda operasional Rp 6.000 per hari terhitung mulai hari ke-3 keterlambatan. 3. Nasabah telat bayar 4 s.d 6 kali pembayaran kirim skim SPKT, 7 s.d 10 kali keterlambatan SP1, 11 s.d 13 kali keterlambatan SP2, dst 4. Coordinator wajib monitoring AO per hari
Gambar 10. Siklus Pembiayaan Nasabah KJKS Berkah Madani Sumber: KJKS Berkah Madani Cimanggis
4. Aspek Tempat Letak kantor sangat mempengaruhi kemajuan kinerja KJKS Berkah Madani Cimanggis, tempat unit usaha simpan pinjam sebaiknya memenuhi beberapa kriteria yang dapat menjadi faktor pendukung kemajuan koperasi. Kegiatan usaha ini dilaksanakan di jalan Gas Alam Pertamina No. 30, Cisalak Pasar, Cimanggis-Depok. Lokasi KJKS Berkah Madani Cimanggis berada di dekat jalan Raya Bogor yang merupakan faktor keunggulan koperasi, selain mudah dicapai dengan kendaraan apapun serta dekat dengan pasar Cisalak yang merupakan tempat pemasaran UMKM di daerah Cimanggis dan sekitarnya.
50
Kebanyakan nasabah KJKS Berkah Madani Cimanggis bertempat tinggal di daerah Cimanggis-Depok sehingga nasabah lebih dekat dengan KJKS Berkah Madani Cimanggis. Tenaga kerja yang bekerja di KJKS Berkah Madani Cimanggis juga bertempat tinggal di sekitar wilayah KJKS Berkah Madani Cimanggis sehingga lokasi koperasi dekat dengan tenaga kerja. Bangunan gedung tersedia, layout juga efisien, mengkombinasikan mesinmesin yang digunakan oleh perusahaan seperti komputer, mesin hitung, scanner, televisi untuk nasabah dan perabotan operasional koperasi seperti kursi karyawan, meja manajer, kursi pengunjung dan lain-lain. Lokasi-lokasi yang menguntungkan ini menjadikan koperasi cepat dalam perkembangannya. 5. Aspek Pelanggan Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis, yang menjadi pelanggan adalah orang-orang yang melakukan pinjaman yang dikenal dengan istilah nasabah koperasi. Analisis terhadap pelanggan atau nasabah KJKS Berkah Madani Cimanggis menghasilkan informasi bahwa kebutuhan nasabah dengan keberadaan koperasi ini sangat besar, nasabah mengharapkan adanya lembaga yang tidak sulit dalam pengajuan dan pencairan dana pinjaman, bisa melakukan pinjaman dalam jumlah yang kecil, bisa melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar, pembayaran tidak merepotkan, kemudahan dalam pemberian jaminan berupa BPKB. Adanya program pemotongan pinjaman apabila melakukan pembayaran di awal atau tepat waktu serta adanya pembinaan dan pelatihan nasabah, merupakan program daya tarik yang pernah KJKS Berkah Madani Cimanggis lakukan. Kendala yang dihadapi dalam melakukan analisis pelanggan yaitu KJKS Berkah Madani Cimanggis memiliki informasi pelanggan yang tidak akurat dan karakter yang kurang baik pada nasabah. 6.
Keuangan Analisis rasio keuangan adalah metode yang paling luas digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dalam area investasi, pembiayaan dan deviden. Oleh karena itu area fungsional bisnis terkait sangat erat dengan rasio keuangan. Rasio keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis (Tabel 13) menandakan kekuatan atau kelemahan di dalam aktivitas
51
manajemen, pemasaran, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen. Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen koperasi dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset koperasi yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar keuntungan yang dicapai koperasi sehingga kemungkinan suatu koperasi dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Tabel 13. Rasio Keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis Rasio
2010
2009
2008 (persen) 9.01 0.52 9.43 97.43 57.35 54.89
CAR 2.55 2.43 ROAA 4.42 5.24 ROAE 41.29 65.86 BOPO 86.82 86.03 LDR 72.05 83.96 CASH 56.37 29.08 RATIO NPF 18.13 24.60 25.29 Sumber: Laporan Kinerja KJKS Berkah Madani Cimanggis 2010
2007
2006
8.37 1.57 18.37 93.70 55.99 40.86
13.06 (3.79) (29.43) 129.74 96.74 8.58
13.17
3.69
Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari rata volume usaha atau aktiva. Sedangkan rata-rata total aset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No.3/30DPNP tgl 14 Desember 2001): ROA =
Laba Sebelum Pajak Rata-rata Total Aset
X 100%
Besarnya rasio ROA disebut sehat jika sudah memenuhi standar ketentuan yang diatur oleh BI sebesar >1,215 persen. ROA terbesar dan sudah sesuai dengan ketentuan BI dimiliki KJKS Berkah Madani Cimanggis pada tahun 2009 dan 2010, sedangkan pada tahun 2006-2008 masih memiliki ROA rendah yang belum sesuai dengan ketentuan BI. Rata-rata tahunan ROA KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah 1,592. Jika ROA koperasi dibawah standar maka koperasi dikatagorikan tidak sehat. ROA rendah menyebabkan investor akan mempertimbangkan kembali untuk berinvestasi di koperasi tersebut. CAR (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva koperasi yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai
52
dari modal sendiri di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar koperasi. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: CAR =
Modal Koperasi
X 100%
Total ATMR
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah No.5/12/PBI/2003 Tanggal 17 Juli 2003 diwajibkan mempunyai KPMM 8 persen. Jika mempunyai KPMM atau CAR < 8 persen maka koperasi tersebut tidak sehat. Semenjak periode 2006 hingga 2008 CAR KJKS Berkah Madani Cimanggis masih tinggi berturut-turut yaitu 13,06 persen, 8,37 persen dan 9,01 persen. Namun pada tahun 2009 dan tahun 2010 ada perbaikan menjadi 2,43 persen dan 2.55 persen. Secara keseluruhan rata-rata CAR dan pertumbuhannya KJKS Berkah Madani Cimanggis selama lima tahun yaitu 7,084 persen walaupun mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ini sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen koperasi dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional
yang
dikeluarkan
koperasi
yang
bersangkutan
sehingga
kemungkinan suatu koperasi dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban operasional. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan operasional. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No.3/30/DPNP tgl 14 Desember 2001): BOPO =
Biaya Operasional Pendapatan Operasional
X 100%
Koperasi yang sehat harus memiliki BOPO<80 persen. Artinya jika sebuah koperasi memiliki BOPO lebih dari ketentuan yang berlaku maka koperasi tersebut kategori tidak sehat dan tidak efisien. Sejak tahun 2006 hingga tahun 2010 BOPO KJKS Berkah Madani Cimanggis selalu diatas 80 persen. Dalam kurun waktu lima tahun, rata-rata masih memiliki BOPO yang tinggi yaitu 98,74 persen artinya koperasi ini belum memenuhi standar yang
53
ditetapkan. Hal ini berarti koperasi masih kurang efisien. Sedangkan pertumbuhan BOPO cenderung berfluktuasi kenaikan dan penurunan. Namun masih lebih tinggi nilainya dibandingkan yang telah ditetapkan. Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu koperasi dengan membagi jumlah kredit yang diberikan oleh koperasi terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas koperasi yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu koperasi dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No.3/30/DPNP tgl 14 Desember 2001): LDR =
Total Kredit Total Dana Pihak Ketiga
X 100%
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tgl 14 Desember 2001 bahwa LDR dikatakan sehat jika memiliki LDR 85 persen110 persen. Secara keseluruhan dari rata-rata LDR KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam periode pengamatan 2006-2010 sudah memenuhi standar ketentuan yang ditetapkan BI selain tahun 2006 yaitu 73,218 persen dan pertumbuhannya selama periode pengamatan mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan. Return On Equity (ROE). Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari dana-dana pemilik perusahanan dalam perusahaannya sendiri. Standar yang baik adalah 15 persen. Sementara KJKS Berkah Madani Cimanggis pada tahun 2010 menunjukkan angka 41,29 persen. Hal ini sudah cukup baik, dengan rata-rata periode 2006-2010 yaitu 21,104 persen dan masih mengalami pertumbuhan ROE yang berfluktuasi kenaikan dan penurunan. ROE =
SHU Modal Sendiri
X 100%
Cash Ratio 56,37 persen menunjukkan bahwa kas di KJKS Berkah Madani Cimanggis masih besar dan belum tersalurkan semua. Dengan NPF 18,13 persen. 7.
Penelitian dan Pengembangan
54
Tidak ada divisi khusus yang dilakukan oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam pengadaan penelitian dan pengembangan. Fungsi tersebut dilakukan olah pengurus dan pengawas sendiri. Kendalanya karena keterbatasan sumberdaya manusia yang akan meneliti pengembangan koperasi dan juga biaya yang mahal. Jenis riset yang pernah KJKS Berkah Madani Cimanggis lakukan hanya sebatas riset nasabah sebelum melakukan kredit. Dengan demikian KJKS Berkah Madani Cimanggis membutuhkan pihak luar yang meneliti koperasi seperti mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas tingkat akhirnya atau mahasiswa yang ingin magang atau KKN (kuliah kerja nyata) terutama dibidang koperasi syariah, sehingga dengan adanya pihak luar tersebut bisa membantu koperasi sekurang-kurangnya melihat dari sisi internal dan eksternal koperasi secara transparan dan nyata dan dapat menjadikan tambahan informasi buat KJKS Berkah Madani Cimanggis. 8.
Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pengolahan data informasi dari KJKS Berkah Madani Cimanggis mulai dari pengumpulan data sampai dengan pengambilan keputusan yang selanjutnya dilaksanakan oleh seluruh pengurus dan anggota KJKS Berkah Madani Cimanggis. KJKS Berkah
Madani
Cimanggis
telah
menggunakan
komputer
dalam
penyelenggaraan administrasi organisasi yang meliputi database, pembukuan dan akutansi keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis agar diperoleh hasil pemeriksaan yang lebih akurat dan detail. Dengan menggunakan sistem informasi manajemen melalui komputer akan dapat memperkecil kesalahan dalam menghitung administrasi keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis dan mempermudah anggota untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam mengevaluasi kegiatan usaha dan keuangan KJKS Berkah Madani Cimanggis, setiap bulan diadakan rapat koordinasi pengelola, pengawas dan pengurus. Administrasi organisasi keuangan dan usaha akan diperiksa oleh Badan Pengawas KJKS Berkah Madani Cimanggis. Hasil evaluasi kemudian dilaporkan kepada anggota dalam rapat anggota.
55
Untuk informasi dari dalam biasanya berasal dari anggota, pengelola, pengawas atau pengurus. Informasi dari anggota sangat diperlukan karena merupakan bentuk kepedulian anggota terhadap kehidupan koperasi. Informasi yang berasal dari dalam koperasi biasanya akan disampaikan dalam rapat anggota, misalnya apabila ada masalah pada anggota yang mengalami kredit macet maka akan dibahas bersama. Informasi yang sifatnya tidak atau sedikit mempengaruhi bidang usaha biasanya hanya disampaikan melalui penempelan publikasi. Informasi manajemen diperoleh dari komunikasi antara anggota, pengelola atau pengurus dengan pihak-pihak yang terkait baik dari dalam maupun luar koperasi seperti pemerintah, lembaga keuangan lain dan lain-lain. Informasi dari luar, biasanya KJKS Berkah Madani Cimanggis mendapatkan informasi melalui telepon, mesin fax, internet
surat dan
tradisional tatap muka. Informasi ini bisa berupa perubahan pasar, konsumen, perubahan dan kebijakan koperasi serta informasi lain yang berhubungan dengan usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis. Sistem Informasi Manajemen KJKS Berkah Madani Cimanggis telah menggunakan peralatan yang modern seperti komputer, mesin hitung, telepon, mesin fax, internet selain juga masih menggunakan cara tradisional yaitu tatap muka. Informasi tersebut akan sangat mempengaruhi kegiatan usaha yang dilakukan koperasi dalam rangka mengembangkan usahanya, juga untuk menentukan langkah kebijakan dalam perencanaan dan pengembangan koperasi agar lebih optimal meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Meskipun Sistem Informasi Manajemen KJKS Berkah Madani Cimanggis telah berjalan dengan baik tetapi masih ada kekurangannya, yaitu masih terbatas akses ke informasi sehingga masih belum cukup dalam memperoleh informasi yang cepat berubah-ubah. Dalam penyampaian informasi kepada anggota biasanya disampaikan kepada anggota dalam rapat anggota, padahal belum tentu semua anggota hadir dalam rapat anggota sehingga ada kemungkinan anggota tidak memperoleh informasi yang ada. Kelebihan KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah adanya sistem komputerisasi dalam pengelolaan administrasi dan pembukuan. Hal ini akan
56
memperkecil kesalahan perhitungan dan mempermudah anggota memperoleh data, juga mempercepat proses pengelolaan administrasi dan pembukuan.
6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Untuk menjalankan audit eksternal, suatu perusahaan harus mendapatkan informasi yang jelas tentan pesaing, tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum dan teknologi. Faktor eksternal sangat penting dilakukan dalam rangka mengidentifikasi peluang dan ancaman. Kedua faktor ini akan mempengaruhi perkembangan koperasi di masa yang akan datang baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut diharapkan koperasi mampu menyusun strategi yang dapat menangkap peluang dan meminimalisasi ancaman dalam rangka pengembangan KJKS Berkah Madani Cimanggis di masa depan. Lingkungan eksternal yang mempengaruhi KJKS Berkah Madani Cimanggis di bidang agribisnis adalah: 1. Ekonomi Tingkat inflasi di Indonesia cenderung menurun (Tabel 14), hal ini menunjukkan gejala yang sangat baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia untuk seluruh aspek kebutuhan manusia, termasuk masalah keuangan. Pemerintah berusaha keras untuk menekan laju inflasi. Inflasi yang tinggi akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, yaitu: (1) pendapatan riil masyarakat akan menurun, sehingga standar-standar hidup masyarakat turun dan akhirnya menjadikan masyarakat akan
semakin
terpuruk
perekonomiannya.
(2)
tingginya
spekulasi
ketidakpastian pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan untuk pilihan alternatif seperti konsumsi, investasi atau produksi. (3) inflasi akan memberi tekanan terhadap nilai rupiah. Saat ini tingkat inflasi kebutuhan masyarakat akan lembaga jasa keuangan cenderung menurun mulai bulan Januari 2011 hingga April 2011 berturutturut mencampai angka 0,31-0,15-0,08 dan 0,07 (BPS 2011). Hal ini menunjukkan kendala ekonomi yang sangat baik. Meskipun pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok cengderung kecil, namun hal ini berpengaruh nyata terhadap tingkat
57
pengembalian pinjaman nasabah, yang mana kebutuhan biaya hidup masyarakat meningkat akan berpengaruh terhadap tingkat pengembaliannya. KJKS Berkah Madani Cimanggis bukanlah koperasi konvensional yang menggunakan prinsip bunga. komponen yang dimasukkan KJKS Berkah Madani Cimanggis ke dalam risiko pasar adalah nilai tukar (exchange rate risk). Pada Tabel 15 dapat diketahui bahwa perubahan nilai tukar yang terjadi pada tahun 2006, 2007, 2008, 2010 dan 2011 tidak mempengaruhi presentase nisbah yang diberikan kepada nasabah. Namun, pada tahun 2009 yang mana terjadi perubahan nilai tukar yang meningkat tajam sebesar 17,53 persen dari tahun sebelumnya, mempengaruhi peningkatan presentase nisbah dengan sebesar 1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap penentuan porsi nisbah yang dibebankan kepada nasabah. Tabel 14. Inflasi Indonesia Menurut Kelompok Komoditi Tahun
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Bahan Makanan
12.94 11.26 16.35 3.88 15.64 -2.02
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
4.83 4.88 10.92 1.83 4.08 1.39
Sandang
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
6.84 8.42 7.33 6.00 6.51 1.20
8.13 8.83 6.66 3.89 3.29 0.80
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
1.02 1.25 7.49 -3.67 2.69 0.61
Indeks Umum
6.60 6.59 11.06 2.78 6.96 0.39
Sumber: Badan Pusat Statistik 2011 (diakses tanggal 1 Juni 2011)
Tabel 15. Perbandingan Nilai Tukar dan Porsi Nisbah Tahun 2006
Nilai Tukar Rupiah Terhadap U$ Dollar
Rp 9.844,00 untuk setiap USD 1 (26 Des 2005 s.d 1 Jan 2006) 2007 Rp 9.043,25 untuk setiap USD 1 (1 Jan 2007 s.d 7 Juli 2007) 2008 Rp 9.412,20 untuk setiap USD 1 (31 Des 2007 s.d 6 Jan 2008) 2009 Rp 11.062,60 untuk setiap USD 1 (22 Des 2008 s.d 4 Jan 2009) 2010 Rp 9.502,00 untuk setiap USD 1 (28 Des 2009 s.d 3 Jan 2010) 2011 Rp 9.112,35 untuk setiap USD 1 (27 Des 2010 s.d 2 Jan 2011) Sumber: www.beacukai.go.id dan hasil wawancara 2011
Porsi Nisbah yang Dibebankan Kepada Nasabah (persen) 3 3 3 4 3 3
58
2. Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Banyak faktor yang terkait langsung dan tidak langsung dari perubahan variabel yang berasal dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi dan lingkungan yang memberikan pilihan sebagai peluang atau ancaman bagi lembaga keuangan dalam menyikapi perubahan ini. Salah satu contoh langsung adalah ketika menjelang hari raya Idul Fitri permintaan akan kebutuhan sumber dana mulai meningkat untuk kebutuhan baik kebutuhan produktif maupun konsumtif. Untuk menghadapi kenaikan permintaan tersebut maka KJKS harus menaikan besarnya persedian. Untuk contoh tidak langsung: kebutuhan hidup yang terus meningkat menyebabkan masyarakat berusaha memenuhi kebutuhannya demi kehidupan yang lebih baik dan layak dengan menjalankan suatu usaha kecil-kecilan. Apabila sumberdaya yang diperlukan dalam usaha pemenuhan kebutuhan tersebut tidak mencukupi, maka salah satu solusi yang dilakukan adalah melakukan peminjaman berupa produk dan jasa. Masyarakat membutuhkan lembaga keuangan yang mampu memberikan pinjaman dalam bentuk barang dan jasa yang bisa dengan cepat ditransformasikan dan bebas dari unsur bunga (riba). Dengan minat masyarakat yang semakin tinggi dengan sistem ekonomi syariah yang bebas bunga maka banyak bermunculan lembaga keuangan syariah yang menawarkan jasa dengan berbagai alternatif penawaran peminjaman. KJKS Berkah Madani Cimanggis yang terdapat di daerah Kota Depok mendapatkan pengaruh baik dalam bidang sosial, budaya, demografi dan lingkungan yang berasal dari Kota Depok. Salah satu penyebab kota ini berkembang pesat sampai sekarang dipicu dengan dijadikannya wilayah Depok sebagai proyek percontohan perumnas berskala besar pada pertengahan 1970-an. Depok kini menjadi kota besar, padahal mulanya daerah ini direncanakan dihuni tidak lebih dari 800.000 jiwa pada tahun 2005. Namun pada tahun 2002 lalu jumlah penduduk Depok sudah mencapai 1,2 juta jiwa
59
dan sampai sekarang ini terus bertambah. Wilayah Kota Depok dengan luas 200,29 Km2 memiliki batas-batas sebagai berikut: Batas Utara dengan Kabupaten Tangerang dan DKI Jakarta. Batas Selatan dan barat dengan Kabupaten Bogor. Batas Timur dengan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Saat ini perbandingan lahan terbuka hijau dengan kawasan terbangun yang terdiri dari pemukiman, perkantoran dan sarana kota lainnya adalah 55:45. Sampai tahun 2010. Luas wilayah Kota Depok dapat dilihat pada Tabel 16. Pemkot Depok mengalokasikan 50 persen areal kotanya untuk kawasan terbangun dan mempertahankan 50 persen sebagai lahan terbuka hijau. Disekitar lahan terbuka tersebut, pemanfaatan untuk pemukiman hanya diperbolehkan
35-40
persen.
Kawasan
yang
ditetapkan
untuk
mempertahankan konservasi air tanah adalah Kecamatan Limo, Cimanggis dan Sawangan. Kota Depok dengan luas total 200,29 Km2 pada tahun 2003, memiliki jumlah penduduk 1.143.403 jiwa dengan kepadatan rata-rata 5.709 jiwa per km2. Kecamatan dengan kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Sukmajaya yaitu 7.780 jiwa per km2. Sedangkan yang memiliki kepadatan terendah yaitu Kecamatan Sawangan yaitu 2.831 jiwa per km2 (Tabel 16). Tabel 16. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk No. 1 2 3 4 5 6
Kecamatan
Luas (Km2)
Sawangan 45,69 Pancoran Mas 29,83 Sukmajaya 34,13 Cimanggis 53,54 Beji 14,30 Limo 22,80 Total 200,29 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2003
Penduduk Jumlah Kepadatan 129.339 2.831 208.580 6.992 265.534 7.780 314.727 5.878 108.871 7.613 116.352 5.103 1.143.403 5.709
Kota Depok merupakan wilayah kerja dari lingkungan KJKS Berkah Madani Cimanggis. Tidak semua penduduk menjadi nasabah, namun koperasi mempunyai peluang tersendiri. Berdasarkan luas wilayah, Kecamatan Cimanggis adalah Kecamatan terbesar di Kota Depok dengan jumlah kepadatan penduduk mencapai 5.878 jiwa per km2. Masih perlunya promosi untuk memperbesar peluang pasar yang bisa digarap KJKS Berkah Madani Cimanggis. KJKS Berkah Madani Cimanggis pun siap melakukan sosialisasi
60
kepada masyarakat luas mengenai lembaga keuangan mikro syariah dan pentingnya kesadaran masyarakat berkoperasi. Minat masyarakat yang tinggi terhadap ekonomi syariah yang bebas bunga menjadi peluang tersendiri bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis. Namun, hal ini juga harus didukung dengan pelayanan terbaik, produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bebas unsur riba. Walaupun di sisi lain sistem ekonomi syariah masih kurang menarik bagi beberapa masyarakat, hal ini menjadi ancaman tersendiri dan juga menjadi tantangan bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis untuk memberikan sosialisasi lebih agar masyarakat lebih antusias dan menarik untuk dipelajari bersama. 3. Politik, Pemerintahan dan Hukum Undang-undang No. 25 tahun 1992 adalah acuan utama landasan hukum koperasi di Indonesia, kemudian Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
No.
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, kemudian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi, kemudian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 39/Per/M.KUKM/XII/2007 tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Adapun bentuk dan regulasi LKM di Indonesia adalah sebagai mana Gambar 7. Dalam perkembangannya LKM jenis BMT lebih berkembang dan diterima di masyarakat, selain gerakannya menyentuh masyarakat berpenghasilan rendah, sistem dan prosedur relatif mudah. Walaupun demikian sampai saat ini belum ada perundangan yang mengatur BMT agar lebih diakui keberadaannya, dapat menjamin keberlanjutan lembaga dan menjamin keuangan orang miskin. Untuk mengantisipasi persoalan legal formal BMT menggunakan Badan Hukum Koperasi. Meskipun KJKS Berkah Madani
61
Cimanggis masih menunggu perkembangan menanggapi regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah yang dirasakan perlu bukan hanya untuk kepentingan KJKS Berkah Madani Cimanggis saja, namun untuk semua lembaga keuangan mikro syariah lainnya. BPR/BPRS Pengaturan : UU Perbankan No.7/92 jo UU No. 10/98 Perizinan : Bank Indonesia Pengawasan : Bank Indonesia
Bank
BRI Unit Pengaturan : UU Perbankan No.7/92 jo UU No. 10/98 Perizinan : Bank Indonesia Pengawasan : BRI Cabang Bank Indonesia untuk BRI secara Keseluruhan Badan Kredit Desa (BKD) Pengaturan : UU Perbankan No. 10/98 Perizinan : Bank Indonesia : BRI atas nama Bank Indonesia Pengawasan
LKM Formal
Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Syariah Pengaturan : UU Koperasi No. 25/1992 Perizinan : Kementrian Negara Koperasi & UKM : Kementrian Negara Koperasi & UKM Pengawasan Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP) Pengaturan : Peraturan Daerah Perizinan : Gubernur setiap provinsi Pengawasan : Pemda Tk. I
Non Bank Non Formal
• • • •
LSM, KSM BMT UEDSP UPPKS
Gambar 11. Pengelompokan LKM Sumber: Bank Indonesia, 1999 yang disarikan PINBUK 2003
4. Teknologi Dalam rangka penciptaan efisiensi dan efektivitas kerja, maka harus menggunakan pengembangan teknologi. Saat ini KJKS Berkah Madani Cimanggis menggunakan layanan teknologi internet dan komputerisasi sebagai
media
administrasi
dan
keuangan
yang
canggih.
Dengan
memanfaatkan layanan internet dan komputerisasi ini KJKS Berkah Madani Cimanggis masih dapat memperluas pangsa pasar, menyimpan database mulai dari data anggota, data mitra kerja dan menyimpan arsip pada tempat yang
62
layak serta untuk penyajian data secara grafik, gambar ataupun tabel akan lebih mudah dan cepat sehingga dalam menyusun program kerja bisa lebih jelas dan terarah. KJKS Berkah Madani Cimanggis pernah mengalami kendala pada sistem, yaitu terjadinya permasalahan pada IT (Information Technology) yang digunakan. Karena semua transaksi yang terjadi antara koperasi dengan nasabah tercatat semua di dalam program IT, maka jika terjadi masalah (seperti mati lampu atau pencurian) akan menjadi riskan. Untuk itu harus segera mengganti IT yang lebih baik. KJKS Berkah Madani Cimanggis mengganti IT sebanyak tiga kali, yaitu: MySQL, Ebase dan saat ini KJKS Berkah Madani Cimanggis menggunakan Bcore. 5. Ancaman Masuk Atribut bobot tertinggi pada parameter ancaman masuk yaitu skala ekonomi. Skala ekonomi pada jasa keuangan berpengaruh pada penentuan biaya administrasi dan lain-lain. KJKS Berkah Madani Cimanggis menghadapi ancaman masuknya pendatang baru yang kuat, para pesaing ini umumnya memiliki kapasitas yang lebih besar daripada KJKS Berkah Madani Cimanggis. Banyak perusahaan yang dapat menciptakan usaha yang serupa dengan KJKS Berkah Madani Cimanggis, hambatan masuk untuk membuat usaha sejenis sangat rendah dan ancaman mudah ditiru oleh orang-orang yang tertarik untuk membuat usaha yang sama (Tabel 17). Tabel 17. Ancaman Masuk KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Skala ekonomi Diferensiasi (keunikan) produk
Total 0.10
Total (Persen) 10.44
4
0.08
8.95
Kebutuhan/persyaratan modal
3.67
0.08
8.20
Swiching cost (biaya beralih produk/perusahaan lain) Lokasi yang strategis
3.33
0.07
7.46
4.33
0.09
9.70
Pembelian aset dalam harga yang murah
4
0.08
8.95
Teknologi rahasia
3
0.06
6.71
Akses ke sumber permodalan
4.33
0.09
9.70
Riset dan pengembangan
3.33
0.07
7.46
4
0.08
8.95
Reaksi pesaing yang di antisipasi
3.67
0.08
8.20
Kebijakan pemerintah
2.33
0.05
5.22
Akses ke seluruh saluran distribusi
Rataan 4.67
63
6. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Atribut bobot tertinggi pada parameter kekuatan tawar menawar pemasok Pada Tabel 18 yaitu memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok. Meskipun dalam kesehariannya KJKS mendapatkan sumber permodalan baik modal sendiri dan juga dengan modal tambahan, KJKS Berkah Madani Cimanggis lebih menaruh perhatian pada modal sendiri dikarenakan, mekanisme syarat-syarat yang diajukan pemberi modal tambahan dalam melakukan pemambahan modal tergolong ribet bagi KJKS, sehingga terlihat bahwa prinsip kemandirian koperasi dimiliki oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis. Tabel 18. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi Produk bersifat unik atau terdiferensiasi Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti/substitusi Tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industry Memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok Produk pemasok memiliki swiching cost yang tinggi Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok
Rataan
Total
Total (Persen)
1.67
0.12
12.5
1.67 1.33
0.12 0.1
12.5 10
1.67
0.12
12.5
2.67
0.2
20
2 2.33
0.15 0.17
15 17.5
7. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Atribut bobot tertinggi pada parameter kekuatan tawar menawar pembeli pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga mencari pemasok yang lain, pembeli terkonsentrasi atau melakukan kredit dalam jumlah (volume) besar dan produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembelian (Tabel 19). Walaupun pada KJKS Berkah Madani Cimanggis terdapat range
64
bobot tertinggi dan terendah dari jumlah nominal pembiayaan, nasabah KJKS pun menerima sesuai dengan kekentuan yang berlaku. Tabel 19. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar Produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga memungkinkan mencari pemasok lain Produk yang dibeli merupakan komponen penting dan komponen biaya yang cukup besar Pembeli menerima laba yang rendah Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik
Rataan
Total
Total (Persen)
3
0.15
15.78
3
0.15
15.78
2.33 2.33
0.12 0.12
12.28 12.28
3
0.15
15.78
2.67
0.14
14.03
2.67
0.14
14.03
8. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Atribut bobot tertinggi pada parameter produk substitusi pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah lebih aman dan kinerja yang lebih baik. Untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan cara mamantau pangsa pasar yang didapat oleh produk tersebut. Konsumen membutuhkan rasa aman terhadap investasi yang ditanamkan dan simpanan yang disimpan dan juga kinerja pelayanan yang terbaik dari koperasi (Tabel 20). Selama ini, KJKS selalu memperhatikan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat,
menurut
manager
pelayanan
yang
baik
akan
meningkatkan loyalitas nasabah pada KJKS. Tabel 20. Potensi Pengembangan Produk Substitusi KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut
Rataan
Total
Total (Persen)
Kualitas produk lebih baik
2.67
0.18
18.60
Tingkat harga yang lebih murah Lebih aman Kinerja yang lebih baik
3.67 4 4
0.25 0.27 0.27
25.58 27.9 27.9
65
9. Persaingan Antar Perusahaan KJKS Berkah Madani Cimanggis menyikapi persaingan ini dengan positif. Intensitas persaingan timbul dan meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah. Pesaing KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah: Koperasi Jasa Keuangan Syariah lainnya, BMT, Koperasi Jasa Simpan Pinjam, Bank Perkreditan Rakyat, Perbankan, Rentenir dan Tengkulak. Atribut berbobot tertinggi pada parameter persaingan diantara anggota industri atau organisasi pada KJKS Berkah Madani Cimanggis yaitu banyak kompetitor yang seimbang hal ini terjadi karena jenis produk yang ditawarkan pada umumnya adalah homogen dan tidak banyak diferensiasinya, hal ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat dalam industri lembaga keuangan. Biaya tetap yang tinggi juga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat, industri yang memiliki biaya tetap besar menunjukkan tingkat persaingan harga yang ketat dalam industri tersebut (Tabel 21). Tabel 21. Persaingan Antar Perusahaan KJKS Berkah Madani Cimanggis Atribut
Rataan
Total
Total (Persen)
Banyak kompetitor yang seimbang
3.67
0.17
17.46
Pertumbuhan industri lambat Biaya tetap yang tinggi Biaya penyimpanan yang tinggi Kurang diferensiasi atau swiching cost Penambahan kapasitas yang tinggi Persaing yang beraneka macam Risiko strategik yang tinggi Hambatan luar tinggi
2 3.33 3.33 1.67 1.67 2 1.67 1.67
0.09 0.15 0.15 0.07 0.07 0.09 0.07 0.07
9.52 15.87 15.87 7.93 7.93 9.52 7.93 7.93
6.3. Identifikasi Faktor Lingkungan Internal Berdasarkan analisis deskriptif lingkungan internal KJKS diperoleh berdasarkan data primer (kuesioner) beberapa atribut yang mempengaruhi lingkungan internal koperasi di bidang agribisnis (Tabel 22). Setelah dilakukan pengelompokan secara menjudgement maka dihasilkan sepuluh faktor-faktor strategis internal antara lain: (1) Jumlah modal yang terbatas, (2) Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik, (3) Kredit macet, (4) Lokasi
66
yang strategis, (5) Kesesuaian dengan syariah/kehalalan, (6) Promosi yang berjalan, (7) Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia, (8) Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen, (9) Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan dan (10) kerjasama pengurus, pengelola dan pengawas. Tabel 22. Atribut Lingkungan Internal KJKS Berkah Madani Cimanggis 1.Modal kecil
16.P1engelolaan staf
31.Pemberian
46.Kelengkapan
motivasi
fasilitas
2.Bebas dari riba
17.Kredit macet
32.Kegiatan olahraga
47.Kelemahan produk
3.Tidak menerapkan
18.Pengendalian
33.Kegiatan wisata
48.Produk unggulan
19.eanggotaan
34.Pelatihan
49.Kehumasan
prosedur yang sulit 4.Keuntungan besar
karyawan 5.Fasilitas pinjaman
20.Mata
pencaharian
nasabah 6.Prosedur kerja
21.Siklus
35.Tingkat pendidikan
pemberian
36.Kejujuran
pinjaman 7.Bagi hasil yang adil
50.Promosi penjualan
22.Sistem
51.Penjualan perorangan
kerja
37.Seminar
52.Media cetak
23.Keterampilan SDM
38.Promosi
53.Media elektornik
kekeluargaan 8.Persaingan ketat
pemasaran 9.Sistem
informasi
24.SOP dan program
39.Perangkat
manajemen
kerja
organisasi
10.Perencanaan
25.Reward
&
26.Kebersihan
55.Pembiayaan
produk
punishment 11.Pengorganisasian
40.Keunggulan
54.Investasi
&
41.Rasio keuangan
56.Administrasi
27.SHU
42.Laporan keuangan
57.Pengurus
28.Sistem manajemen
43.Pengelola
58.Unit usaha
44.Pengawas
59.Dewan pengawas
kerapihan ruangan 12.Manfaat berkoperasi 13.Pelatihan
dan
pengembangan
informasi terpadu
anggota 14.Teknologi informas
29.Pelayanan terbaik dan
syariah
komunikasi 15.Riset terpadu
30.Penyuluhan teknis
45.Letak kantor
60.Loyalitas anggota
67
Analisis yang dilakukan terhadap lingkungan internal KJKS Berkah Madani Cimanggis menghasilkan enam kekuatan dan empat kelemahan yan dimiliki kopersi. Kekuatan dan kelemahan tersebut ditunjukkan pada Tabel 23 dan Tabel 24 berikut: Tabel 23. Faktor Kekuatan KJKS Berkah Madani Cimanggis No.
Faktor Kekuatan
1
Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik
2
Kerjasama pengurus, pengawas dan pengelola
3
Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia
4
Lokasi yang strategis
5
Kesesuaian dengan syariah/kehalalan
6
Promosi yang berjalan
Tabel 24. Faktor Kelemahan KJKS Berkah Madani Cimanggis No. 1
Faktor kelemahan Kredit macet
2
Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen
3
Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan
4
Jumlah modal yang terbatas
Analisis faktor-faktor internal KJKS Berkah Madani Cimanggis memuat tentang kekuatan dan kelemahannya. Kekuatan dan kelemahan tersebut dimuat dalam matriks evaluasi yang disebut matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Hasil analisis matriks IFE sangat penting sebagai acuan dalam memuat strategi yang terarah. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis. Kekuatan KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah: (1) Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik, (2) kerjasama pengurus, pengawas dan pengelola, (3) pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia, (4) lokasi yang strategis, (5) kesesuaian dengan syariah/kehalalan dan (6) promosi yang berjalan. Kelemahan yang dimiliki oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah (1) Kredit macet, (2) keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen, (3) pengadaan riset/penelitian dan pengembangan, (4) jumlah modal yang terbatas.
68
KJKS Berkah Madani Cimanggis berusaha meminimalisasi kelemahan dan menjadi pendorong semangat dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka penjang. Koperasi berusaha bahwa ada sebagian kelemahan yang bisa dihilangkan dan tidak bisa dihilangkan, sehingga KJKS Berkah Madani Cimanggis berupaya untuk selalu meminimalisasi kelemahan menjadi faktor tantangan dan pendorong semangat dalam mencapai tujuan koperasi. Mencapai usaha yang lebih baik dan terus berusaha untuk memperbaiki pelayanan dan kinerja koperasi. Kekuatan merupakan faktor penentu keberhasilan koperasi.
Koperasi
akan
selalu
mempertahankan
bahkan
meningkatkan
kekuatannya yang dimiliki untuk dijadikan sebagai faktor yang menunjang kemajuan
kinerja.
KJKS
Berkah
Madani
Cimanggis
cukup
berhasil
memanfaatkan kekuatan ini dan menjadikan koperasi yang besar di daerah Cimanggis-Depok. Matriks IFE yang diperoleh dari hasil penilaian bobot dan peringkat faktor internal unit usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis. Penilaian ini dilakukan oleh pihak yang melakukan kegiatan koperasi, pihak yang berkepentingan yang kompeten terhadap kebijakan koperasi yang terdiri dari manager, seorang badan pengurus dan seorang badan pengawas. Evaluasi Faktor Internal dapat ditunjukkan sebagai berikut: Dari tabel tersebut dibawah (Tabel 25) tampak jelas bahwa faktor internal untuk kekuatan yang paling utama adalah Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik dengan skor 0,43. Dengan faktor utama ini memberikan jaminan bahwa KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menjalankan segala aktivitas usahanya menggunakan program kerja, standar operasional terpadu sesuai dengan peraturan yang berlaku dan deskripsi pekerjaan yang jelas, meskipun masih dalam bentuk yang sederhana. Dengan menjalankan operasional sesuai dengan pelayanan dan kinerja terbaik koperasi. Hal ini memberikan kepercayaan nasabah kepada koperasi tempat mereka melakukan simpanan dan pinjamaan.
69
Tabel 25. Matriks Evaluasi Faktor Internal KJKS Berkah Madani Cimanggis Faktor Kekuatan
Rataan Bobot
Rataan Peringkat
Total
Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik Kerjasama pengurus, pengawas dan pengelola
0.11
4
0.43
0.10
3
0.31
Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia
0.09
3
0.28
Lokasi yang strategis
0.09
3
0.28
Kesesuaian dengan syariah/kehalalan
0.11
3.67
0.41
Promosi yang berjalan
0.11
3.33
0.36
Kredit macet
0.11
3
0.34
Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi
0.09
2
0.18
Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan
0.06
2
0.13
Jumlah modal yang terbatas
0.11
3
0.34
1
30
3.06
Faktor Kelemahan
manajemen
Total
Kunci strategis internal yang menjadi kelemahan utama KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah kredit macet dan jumlah modal yang terbatas dengan skor masing-masing 0,34 dan 0,34. Kredit macet merupakan masalah umum bagi pelaku usaha yang sama dengan lembaga keuangan lainnya. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis ini memiliki kelemahan dalam penagihan yang masih dilakukan dengan kekeluargaan, belum adanya sanksi yang tegas terhadap keterlambatan pembayaran, sebaiknya perlu dilakukan sedikit ketegasan dan kejelasan dalam sistem penagihan kepada debitor sehingga nasabah-nasabah yang lalai dari kewajibannya dapat diminimalisasi. Jumlah modal di KJKS Berkah Madani Cimanggis hanya berasal dari para anggota, pendiri koperasi dan dana bantuan Inkopsyah (Induk Koperasi Syariah), sebaiknya perlu ditingkatkan kembali dalam pencarian kerjasama permodalan baik dengan instansi pemerintah dan juga perbankan, hal ini dapat menyebabkan peningkatan penyaluran pembiayaan yang lebih maksimal.
70
Total penjumlahan IFE KJKS Berkah Madani Cimanggis dari jumlah faktor kekuatan dan kelemahan dihasilkan nilai yang dibobot sebesar 3,06. Hal ini berada dalam posisi kuat bagi faktor internal KJKS Berkah Madani Cimanggis. Keunggulan KJKS Berkah Madani Cimanggis yaitu memiliki IT yang cukup baik serta terdapat SOP yang jelas. Untuk menggurangi kredit macet diperlukan analisis calon nasabah yang lebih akurat sehingga meminimalisasi terjadinya kredit macet. Jumlah modal yang terbatas dapat diperbaiki dengan cara mengatur kembali manajemen keuangan untuk menambah modal, baik meningkatkan modal sendiri yang berasal dari simpanan pokok, wajib dan sukarela, juga harus mengembangkan penambahan modal dengan bekerjasama baik dengan bank syariah, Pemerintah Kota Depok dan Inkopsyah.
6.4. Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Berdasarkan analisis deskriptif lingkungan eksternal data primer (kuesioner) diperoleh beberapa atribut yang mempengaruhi lingkungan eksternal koperasi di bidang agribisnis (Tabel 26), antara lain: Tabel 26. Atribut Lingkungan Eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis 1.Persaingan usaha 2.Komputerisasi
9.Jasa internet 10.Komunikasi
17.Dukungan
25.Kerjasama dengan
pemerintah Depok
instansi lain
18.Skala ekonomi
26.Diferensiasi
elektronik 3.Instansi
produk
11.Support system
pengembangan
19.Akses ke sumber
27.
permodalan
masih
teknologi
Rentenir
yang
ada
di
masyarakat
4.Inflasi
12.Nilai tukar
20.Ancaman masuk
28.Minat berkoperasi
5.Regulasi pemerintah
13.Landasan hukum
21.Karakteristik
29.Swiching cost
nasabah 6.Pencapaian legalitas
14.Cetak biru
22.Kebutuhan
30.Pemahaman sistem
meningkat
ekonomi syariah
23.Berkembangnya
31.Kebutuhan
7.Kesadaran
15.Tempat
berkoperasi
nasabah
Umkm
Lembaga keuangan
8.Minat bersyariah
16.Jumlah penduduk
24.Kebutuhan modal
32.Produk substitusi
tinggal
hidup
akan
71
Setelah dilakukan pengelompokan atau menghubung-hubungkan secara menjudgement maka dihasilkan 10 faktor-faktor strategis eksternal antara lain: (1) Persaingan usaha dengan lembaga yang sama, (2) perkembangan teknologi yang pesat, (3) tingkat inflasi dan nilai tukar, (4) pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah, (5) peluang pasar yang masih besar, (6) minat syariah yang semakin besar, (7) Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah, (8) regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah, (9) kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi dan (10) biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi. Analisis yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis menghasilkan enam peluang dan empat ancaman yang dimiliki koperasi. peluang dan ancaman tersebut ditunjukkan dengan Tabel 27 dan Tabel 28 berikut ini: Tabel 27. Faktor Peluang KJKS Berkah Madani Cimanggis No. 1 2
Faktor Peluang Perkembangan teknologi yang pesat Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah
3
Tingkat inflasi dan nilai tukar
4
Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah
5
Peluang pasar yang masih besar
6
Minat syariah yang semakin besar
Tabel 28. Faktor Ancaman KJKS Berkah Madani Cimanggis No. 1
Faktor Ancaman Persaingan usaha dengan lembaga yang sama
2
Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah
3
Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi
4
Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi
Analisis faktor-faktor eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis memuat beberapa peluang dan ancaman yang dihadapi. Peluang dan ancaman tersebut dimuat dalam bentuk grafik evaluasi yang dikenal dengan EFE (Eksternal Factor Evaluation). Hal ini didasarkan kepada ketergantungan koperasi terhadap perubahan lingkungan luarnya.
72
Matriks EFE (Tabel 29) diperoleh dari hasil penilaian bobot dan peringkat faktor eksternal unit usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis. Kondisi eksternal yang menjadi peluang utama pada KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah minat syariah yang semakin besar 0,44 dan peluang pasar yang masih besar 0,41. Kedua faktor ini merupakan yang paling dominan di KJKS Berkah Madani Cimanggis. Hal ini merupakan peluang KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam mengembangkan usahanya dan menambah nasabah dan pasar usaha koperasi. Ekonomi syariah yang merupakan ekonomi yang sedang berkembang yang melarang adanya riba, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, khususnya bagi yang mayoritas beragama islam, hal ini akan menjadi peluang bagi koperasi untuk membuka peluang pasar baru yang dapat berkembang. Tabel. 29. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal KJKS Berkah Madani Cimanggis Faktor Peluang
Rataan Bobot
Rataan Peringkat
Total
Perkembangan teknologi yang pesat
0.09
2.33
0.21
Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi
0.11
2.67
0.29
Tingkat inflasi dan nilai tukar
0.08
1.33
0.11
Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah
0.09
2
0.19
Peluang pasar yang masih besar
0.12
3.33
0.41
Minat syariah yang semakin besar
0.13
3.33
0.44
Persaingan usaha dengan lembaga yang sama
0.09
3
0.27
Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah
0.08
2
0.17
Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi
0.05
2
0.12
Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi
0.12
3
0.39
1
25
2.61
pinjaman dengan cepat dan mudah
Faktor Ancaman
Total
Faktor eksternal untuk ancaman adalah biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi 0,39 dan persaingan dengan lembaga keuangan yang sejenis 0,27. Bobot tersebut menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan pesaing merupakan dua hal yang memberikan pengaruh paling besar atau memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi diantara faktor-faktor eksternal lainnya. Dengan biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi, maka akan berpengaruh kepada pengembalian
73
kredit nasabah, hal inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya kredit macet. Faktor eksternal lain yang mempengaruhi koperasi namun tidak sebesar faktor lainnya adalah: regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan syariah 0,17 dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkoperasi 0,12. Total nilai EFE KJKS Berkah Madani Cimanggis dari penjumlahan faktor peluang dan ancaman adalah 2,61. Angka ini menunjukkan bahwa unit usaha di KJKS Berkah Madani Cimanggis berada dalam posisi yang menengah atau sedang untuk menjalankan strategi pemanfaatan peluang eksternal dan menghindari ancaman. Kenyataannya, minat syariah pada masyarakat yang tinggi masih belum dimanfaatkan KJKS dalam usahanya. Belum adanya peningkatan dalam sosialisasi ekonomi syariah menunjukkan bahwa KJKS belum mampu mengembangkan peluang yang dimilikinya. Biaya hidup yang semakin tinggi berpengaruh kepada pengembalian kredit nasabah, Ancaman ini berpengaruh terhadap KJKS, Namun pada operasionalnya KJKS hanya melakukan antisipasi dalam hal analisis 5C nasabah. Ancaman ini belum mampu dikelola dengan baik, sehingga dibutuhkan kerjasama nasabah dengan KJKS.
6.5. Perumusan Strategi Pengembangan Setelah melakukan input terhadap input internal dan eksternal dengan menggunakan matriks IFE dan EFE, langkah selanjutnya adalah tahap pencocokan dengan menggunakan matriks IE. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis, matriks IE berada pada posisi sel IV (Gambar 8). Artinya strategi terbaik yang dapat dilakukan yaitu strategi tumbuh dan kembangkan. Strategi umum yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk dan strategi integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi ke samping. Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik. strategi yang dapat dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis, diantaranya dengan meningkatkan kegiatan dan efisien promosi yang efektif dapat dilakukan dengan promosi yang lebih gencar, secara tertulis dan mulut ke mulut, baik sengaja maupun tidak sengaja. Promosi dapat dilakukan
74
melalui media yang dianggap paling efektif sehingga perluasan nasabah dapat dilakukan dengan baik. Kuat 3,0 - 4,0
3,06 4,0
3,0
Rata-rata 2,0 – 2,99
I
II
2,0
Lemah 1,0 - 1,99
III
Tinggi 3,0 - 4,0
3,0 2,61
IV
V
VI
VII
VIII
IX
2,0 1,0 \
Sedang 2,0 – 2,99
Rendah 1,0 – 1,99
Gambar 12. Matriks IE sumber: David (2009)
Strategi pengembangan pasar adalah strategi memperkenalkan produk atau jasa baru saat ini ke wilayah geografis baru. Strategi pengembangan pasar dapat dilakukan dengan membuka cabang baru ditempat yang berbeda, dengan cara menambah pasar baru dengan tujuan ekspansi usaha dan menjaring nasabah baru. Strategi pengembangan produk yaitu strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru. KJKS Berkah Madani Cimanggis dapat berusaha meningkatkan pembiayaan dengan menambah orientasi produk yang lebih tinggi dengan meningkatkan sarana dan prasarana koperasi jasa keuangan syariah. Memberi pelayanan yang terbaik. Orientasi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi melalui usaha perbaikan, seperti perbaikan kinerja, inovasi yang menarik, penataan kembali, kombinasi dengan pengembangan mutu dan model lain dari produk. KJKS Berkah Madani Cimanggis harus fokus pada usaha utamanya dalam simpan pinjam, yang paling penting yang harus mengubah dalam segi kualitas pelayanannya, baik sebelum, saat sekarang dan setelah nasabah melakukan pinjaman kepada koperasi. Sementara itu untuk memudahkan pelayanan, modifikasi tempat, alat-alat administrasi perlu dilengkapai serta
75
pembukuan yang lebih rapi dan jelas dan mempertegas SOP/Kebijakan dan sanksi bagi keterlambatan pengembalian kredit serta menambah sarana dan prasarana dalam pengembangan sistem informasi manajemen di bidang syariah seperti riset ilmiah pengembangan koperasi jasa keuangan syariah. Integrasi ke depan adalah memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau paritel. Integrasi ke belakang adalah mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Integrasi ke samping adalah mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis dapat mengupayakan menambah permodalan dengan cara bekerja sama dengan institusi pemerintahan lembaga keuangan lainnya demi menambah jumlah pinjaman yang dapat diberikan kepada nasabah sehingga tidak kalah bersaing dengan lembaga keuangan mikro lainnya. Sehingga terdapat tujuh alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam mengembangkan usahanya, yaitu: (1) meningkatkan kegiatan dan efisiensi promosi yang efektif, (2) ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru (3) menambah permodalan dengan cara bekerja sama dengan institusi pemerintahan atau lembaga keuangan lainnya, (4) menambah sarana dan prasarana dalam mengembangkan sistem informasi manajemen di bidang koperasi syariah, (5) mempertegas SOP/Kebijakan dan sanksi bagi keterlambatan pengembalian kredit, (6) meningkatkan kualitas baik keluar dan kedalam pada pelayanan dan kinerja koperasi jasa keuangan syariah dan (7) orientasi produk yang lebih tinggi dan menambah sarana dan prasarana pengembangan produk. Berdasarkan hasil analisis matriks Internal-Eksternal (IE) KJKS Berkah Madani Cimanggis, terdapat tujuh alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh koperasi. Tujuh altenatif strategi yang dihasilkan dari matriks IE tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan matriks QSPM untuk dilihat strategi terbaik mana yang dapat diimplementasikan di masa depan. Berdasarkan analisis dengan menggunakan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi yang disarankan berdasarkan urutan pertama dengan nilai STAS tertinggi sampai urutan terakhir dengan nilai STAS terendah berturut-turut sebagai berikut:
76
a. Ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru (6,325). b. Menambah permodalan dengan cara bekerja sama dengan institusi pemerintahan atau lembaga keuangan lainya (6,09). c. Orientasi produk yang lebih tinggi dan menambah sarana dan prasarana pengembangan produk (5,91) d. Meningkatkan kualitas baik keluar dan kedalam pada pelayanan dan kinerja koperasi jasa keuangan syariah (5,855). e. Menambah sarana dan prasarana dalam mengembangkan sistem informasi manajemen di bidang koperasi syariah (5,84). f. Mempertegas
SOP/Kebijakan
dan
sanksi
bagi
keterlambatan
pengembalian kredit (5,435) g. Meningkatkan kegiatan dan efisiensi promosi yang efektif (5,315) Strategi prioritas berdasarkan analisis QSPM dengan total terbesar STAS 6,325 adalah Ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru. Dengan melakukan ekspansi usaha diharapkan akan mampu membuka pasar baru sehingga akan meningkatkan manfaat bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan adanya ekspansi usaha ini juga berusaha untuk membuka jaringan nasabah baru yang belum jenuh, untuk terjun dan menjadi nasabah serta menguatkan sistem manajemen organisasi koperasi dan kerjasama yang baik dengan pengurus, pengelola, pengawas dengan nasabah sehingga dapat mencegah timbulnya kredit macet di KJKS Berkah Madani Cimanggis. Ekspansi usaha dapat dilakukan dengan cara membuka cabang baru dengan pasar yang masih baru, sedikit kompetitor dan tahap produk yang masih bisa berkembang. Diperlukan upaya promosi yang lebih gencar untuk mengenalkan KJKS kepada masyarakat baru. Ada baiknya sebelum melakukan ekspansi pasar diharapkan manager dan seluruh struktur organisasi dapat melakukan survey pasar. Dengan melakukan kegiatan ini, KJKS akan menemukan pasar yang masih baru yang efektif untuk mengembangkan usahanya. Nasabah baru dengan sistem analisis pembiayaan yang lebih ketat namun dalam proses yang lebih mudah, dengan pelayanan yang terbaik dan dalam jumlah pinjaman yang lebih besar.
77
KJKS diharapkan mampu meningkatkan permodalannya sendiri dengan cara mempromosikan kemudahan calon anggota untuk menjadi anggota koperasi. Hal ini juga harus disertai dengan jumlah simpanan yang jangan terlalu memberatkan calon anggota dan juga promosi keunggulan-keunggulan menjadi anggota koperasi sebagai daya tarik bagi masyarakat. Hal ini dapat menjadikan koperasi lebih mandiri dalam melakukan usaha dalam jenis produk pembiayaan dan juga mengikut sertakan anggota dalam mengembangkan koperasinya sehingga dengan adanya rasa memiliki dan saling membutuhkan, Kendalakendala di KJKS seperti kredit macet dapat diantisipasi dengan mudah.
78
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan,
diperoleh
beberapa
kesimpulan yaitu: 1. Berdasarkan hasil analisis internal didapatkan bahwa faktor kunci kekuatan KJKS Berkah Madani Cimanggis di bidang agribisnis adalah menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik, kelemahan yang dimiliki oleh KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah kredit macet dan jumlah modal yang terbatas. Berdasarkan hasil analisis eksternal didapatkan bahwa faktor kunci Peluang KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah minat syariah yang semakin besar. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi pengembangan koperasi di bidang agribisnis adalah kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi. Dengan demikian, KJKS akan meningkatkan kekuatannya, memperkecil kelemahannya, mencapai peluang yang masih dimiliki usahanya dan mengantisipasi ancaman yang mungkin masuk ke KJKS. 2. Skor pada perhitungan matriks EFE dan matriks IFE menempatkan posisi KJKS Berkah Madani Cimanggis berada pada kolom IV. Strategi pada kolom ini adalah tumbuh dan kembangkan, yang mana strategi umum yang digunakan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan produk serta pengembangan pasar) dan strategi integrasi (integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi ke samping). 3. Berdasarkan analisis QSPM, strategi terbaik yang dapat dilaksanakan KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru dengan total STAS sebesar 6,325. Ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru, dengan melakukan ekspansi usaha diharapkan akan mampu membuka pasar baru sehingga akan meningkatkan manfaat bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan adanya ekspansi usaha ini juga berusaha untuk membuka jaringan nasabah baru yang belum jenuh, untuk terjun dan menjadi nasabah serta menguatkan sistem manajemen organisasi koperasi dan kerjasama yang baik dengan pengurus, pengelola, pengawas dengan nasabah sehingga
79
dapat mencegah timbulnya kredit macet di KJKS Berkah Madani Cimanggis ini. 7.2. Saran 1. KJKS Berkah Madani Cimanggis dapat menimplementasikan strategi yang direkomendasikan dengan memprioritaskan strategi penetrasi pasar dan pengembangan usaha, yaitu: membuka cabang unit usaha simpan pinjam di daerah berbeda diperlukan analisis tempat yang mendalam dan menyeluruh. 2. Terjadinya kredit macet bukan hanya berasal dari kelalaian pengelola dalam menganalisis calon nasabah, peran serta pengurus dalam memberikan perhatian lebih kepada pengelola juga menjadi suatu pertimbangan. Diharapkan kerjasama pengurus, pengelola dan pengawas dalam pembuatan sistem pengamanan kredit macet lebih ditingkatkan.
80
DAFTAR PUSTAKA Buchori. 2009. Koperasi Syariah. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. [BEACUKAI] Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2011. Kurs Mata Uang Indonesia [internet]. [diacu tanggal 1 juni 2011]. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2003. Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk Kota Depok [internet]. [diacu tanggal 1 juni 2011]. David FR. 2009. Manajemen Strategi. Ed ke-10. Jakarta: Salemba Empat. Dharmanthi R. 2009. Analisis strategi pengembangan usaha pada primer koperasi produsen tempe tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Fadhli A. 2009. Strategi pengembangan koperasi pegawai Republik Indonesia Institut Pertanian Bogor ”Teko Sumodiwirjo” [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Farizal. 2010. Pengembangan kompetensi SDM perbankan syariah melalui corporate university. [KUKMK] Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2011. Jumlah Pelaku Usaha Nasional Berdasarkan Jasa Berdasarkan Skala Usaha [internet]. [diacu tanggal 1 juni 2011] [KUKMK] Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2011. Penyerapan Tenaga Kerja UMKM 2006-2010 [internet]. [diacu tanggal 1 juni 2011] [KUKMK] Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2011. Jumlah Koperasi (unit) Tahun 2005-2011[internet]. [diacu tanggal 1 juni 2011] Marta. 2010. Strategi pengembangan koperasi simpan pinjam warga sepakat di Ciampea Bogor Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik, Formulasi, Implementasi dan Pengendalian Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara. Prasetyaningsih. 2010. Islamic corporate identity dalam praktik pengungkapan laporan tahunan bank syariah.
80
Ramadhan. 2009. Analisis strategi pengembangan KUD (Koperasi Unit Desa) Giri Tani: Kec. Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Robinson RB, Pearce JA. 1997. Manajemen Strategik. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara. Romadhona, A. Firdiansyah. 2010. Strategi pengembangan usaha emping melinjo pada koperasi serba usaha sari sono di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Salam A. 2010. Strategi pengembangan Bank Perkreditan Rakyat. Sa’roni LS. 2010. Analisis faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis [skripsi]. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah. Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia. Sutarso Y, Chaniago H, Widyantoro H. 2010. Peranan penggunaan prinsip syariah dan budaya dalam model kualitas jasa loyalitas pada perbankan syariah. Wicaksono RY. 2010. Analisis strategi pengembangan unit usaha pupuk organik OFER Koperasi Lisung Kiwari, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
81
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kuesioner Penelitian DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Tanggal: Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Saya Try Asrini (H34070086), mahasiswa tingkat akhir Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor, sedang melakukan penelitian untuk menyusun tugas akhir skipsi mengenai situasi KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok. Kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sangat saya harapkan untuk memberikan informasi secara lengkap dan benar sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan digunakan untuk keperluan akademik saja. Terima kasih sebelumnya atas perhatian, bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i. KUESIONER PENELITIAN Tujuan: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dari KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok 2. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dari KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok 3. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dari KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok 4. Mengetahui peluang dan ancaman dari KJKS Berkah Madani Cimanggis Depok Nama Responden : Usia : Alamat : No. Telepon/Hp : Pekerjaan : Pendidikan terakhir : Petunjuk : • Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda (boleh lebih dari satu jawaban) • Tanda *) maka coret jawaban yang tidak sesuai dengan pilihan Anda. • Isi secara singkat, jelas dan padat pada pertanyaan isian.
1. 2.
PERTANYAAN Sejauh mana visi, misi dan tujuan KJKS Berkah Madani Cimanggis telah dijalankan? Menurut anda bagaimanakah visi dari KJKS Berkah Madani Cimanggis?*)
Sangat menantang (……%) Alasan
Cukup menantang (……%)
Tidak menantang (……%)
Sangat rasional (……%) Alasan
Cukup rasional (……%)
Tidak rasional (……%)
Besaran dan arah yang sangat jelas (……%)
Besaran dan arah yang cukup jelas (……%)
Besaran dan arah yang tidak jelas (……%)
Alasan Mudah tercapai (……%) Alasan mencantumkan sasaran mutu (……%) Alasan
Sulit tercapai (……%) tidak mencantumkan sasaran mutu (……%)
Perlu direvisi (……%) Tidak perlu direvisi (……%) Alasan 3. Menurut anda bagaimanakah misi dari KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Sudah terpenuhi, berapa persen? (…………...%) b. Cukup terpenuhi, berapa persen? (…………..%) c. Belum terpenuhi, berapa persen? (…………..%) 4. Untuk menunjang tujuan perusahaan maka sasaran perusahaan yang harus dilakukan adalah……………………………………………………………………………………… 5. Bagaimanakah cara KJKS Berkah Madani Cimanggis menanggapi persaingan usaha dalam lembaga yang sejenis? 6. Langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menghadapi persaingan? a. Meningkatkan promosi, informasi dan sosialisasi kepada masyarakat b. meningkatkan penyaluran pembiayaan pada sektor riil c. Penguatan kelembagaan koperasi d. Meningkatkan hubungan kerjasama yang terjalin diantara pengurus, pengelola, pengawas. e. mengembangkan usaha ke arah yang lebih besar f. meningkatkan kinerja koperasi dari aspek jaringan g. meningkatkan hubungan dengan pemerintah h. meningkatkan hubungan dengan Inkopsyah dan KJKS lainnya i. meningkatkan teknologi j. lainnya, sebutkan……………………………………………………………….. 7. Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menghadapi persaingan? a. Meningkatkan promosi, informasi dan sosialisasi kepada masyarakat
84
8.
9.
10.
11.
12.
13. 14.
15.
16. 17. 18. 19. 20.
21.
22. 23. 24.
25.
26.
27. 28.
b. meningkatkan penyaluran pembiayaan pada sektor riil c. Penguatan kelembagaan koperasi d. Meningkatkan hubungan kerjasama yang terjalin diantara pengurus, pengelola, pengawas. e. mengembangkan usaha ke arah yang lebih besar f. meningkatkan kinerja koperasi dari aspek jaringan g. meningkatkan hubungan dengan pemerintah h. meningkatkan hubungan dengan Inkopsyah dan KJKS lainnya i. meningkatkan teknologi j. lainnya, sebutkan……………………………………………………………….. Siapakah yang menjadi pesaing KJKS Berkah Madani Cimanggis sekarang ini? (sebutkan nama jika boleh) a. BMT........………………………………………………………………………. b. KJKS………………………………………………………………………….… c. Koperasi simpan pinjam…………………………………………………….….. d. Perbankan…………………………………………………………………..…… e. Rentenir f. Tengkulak g. Lainnya, sebutkan…………………...…………………………………………. Mengapa mereka menjadi pesaing KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Letak tempat yang dekat dengan nasabah b. Pelayanan yang lebih baik c. Pemberian kredit yang lebih besar d. Hubungan yang telah dibina lebih lama e. Lainnya, Sebutkan……………………………………………………………… Apa saja kendala dalam menghadapi persaingan? a. Kurangnya akses informasi dan teknologi b. Lainnya, sebutkan……………………………………………………………… Apakah KJKS Berkah Madani Cimanggis mengikuti perkembangan teknologi yang pesat? a. Iya, alasan……………………………………………………………………… b. Tidak, alasan………………………………………………………...………… Teknologi apa saja yang digunakan KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Teknologi internet b. Fasilitas ATM c. Komputer sebagai media administrasi d. Lainnya, sebutkan.....…………………………………………………………. Siapakah yang menggunakan teknologi tersebut? Apakah KJKS Berkah Madani Cimanggis bekerja sama dengan instansi lain untuk membantu pengembangan teknologi? a. Iya, nama instansi ……………………………………………………………. b. Tidak, alasannya…………………………………….………………………… Apakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan teknologi tersebut? a. Biaya yang tinggi b. SDM yang mampu mengoperasikan teknologi masih sedikit c. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………….. Bagaimanakah pengaruh tingkat inflasi pada pengembalian kredit di KJKS Berkah Madani Cimanggis? Bagaimanakah pengaruh nilai tukar pada pengembalian kredit di KJKS Berkah Madani Cimanggis? Apakah kendala yang terjadi dalam peningkatan infalsi dan nilai tukar rupiah bagi KJKS Berkah Madani? Bagaimanakah KJKS Berkah Madani Cimanggis menanggapi regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah? Perlukah dibuatkan regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah khususnya mengenai Koperasi Jasa Keuangan Syariah? a. Sangat perlu b. Perlu c. Biasa saja d. Kurang penting e. Sangat tidak penting f. Alasan dari jawaban…………………………………………………………… Landasan hukum apa yang digunakan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menjalankan kegiatan operasional usaha? a. UU no. 25 tahun 1992 tentang koperasi di Indonesia b. PP no. 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi c. Lainnya, sebutkan………………………………………..…………………… Bagaimanakah cara KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menghadapi risiko legalitas? Apa saja kendala yang dialami KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam pencapaian legalitas? Apakah pembuatan cetak biru penting bagi KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Iya, alasan…………………………………………………………………..… b. Tidak alasan………………………………………………….……………….. Apakah KJKS Berkah Madani Cimanggis turut berpartisipasi dalam pembuatan regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah? Iya, dalam bentuk apa……………………………………….………………… a. b. Tidak, alasan.…………………………………………………………………. Apakah pengaruh politik Indonesia saat ini mempengaruhi KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menjalani operasional usaha? a. Iya, mempengaruhi bidang apa?……………………………………………… b. Tidak, alasanya?……………………………………………………………… Bagaimanakah upaya KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menghadapi kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi?……………………………………….………...… Apakah minat masyarakat semakin besar terhadap syariah?
85
29. 30. 31.
32. 33. 34.
35.
36.
37.
a. Iya, alasan………………………………………...……………..…………… b. Tidak, alasan………………………………………..………………………... Bagaimanakah pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah?....................................................................................................... Bagaimana cara mengembangkan wawasan masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah yang telah dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis? Apakah faktor yang menyebabkan adanya lembaga pembiayaan seperti KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Kenaikan BBM b. Tuntutan kebutuhan hidup yang terus meningkat c. Adanya rentenir yang masih ada di masyarakat d. Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang member pinjaman dengan cepat dan mudah e. Meningkatnya kebutuhan modal f. Lainnya, sebutkan……………………………………………………..…….. Bagaimanakah infrastruktur kelembagaan sosial ekonomi (sosek) masyarakat Cimanggis dan sekitarnya? Bagaimana hubungan pembiayaan di KJKS Berkah Madani Cimanggis dengan Peningkatan kredit nasional?\ Apakah kegiatan di KJKS Berkah Madani Cimanggis mendapatkan dukungan dari pemerintah Kota Depok? a. Iya, Dukungan apa yang diberikan Pemda? ........................................... b. Tidak, alasan…………………………………………………………….…… KJKS Berkah Madani Cimanggis telah melakukan kerjasama dengan pihak mana saja? (sebutkan nama lembaga/intansi) a. Inkopsyah…………………………………………………………….………. b. BPR………………………………………………………………………….. c. Bank …….…………………………………………………………………... d. Pemerintah kota Depok e. Kementerian KUKM f. Lainnya, sebutkan…………………………………………………..…….….. Jenis kerjasama dengan pihak-pihak diatas yaitu? a. Pemberian pinjaman, kerjasama oleh…………………………………….….. b. Penelitian dan pengembangan, kerjasama oleh …..…………………….…... c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kerjasama oleh..………….…… d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………….…… Lingkungan Industri Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda
Identifikasi Kepentingan
Parameter
Definisi Nilai
5
Jika faktor tersebut sangat penting bagi perusahaan
4
Jika faktor tersebut penting bagi perusahaan
3
Jika faktor tersebut cukup penting bagi perusahaan
2
Jika faktor tersebut kurang penting bagi perusahaan
1
Jika faktor tersebut tidak penting bagi perusahaan
Atribut 1
Ancaman Masuk
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
2
Bobot 3 4
Skala ekonomi Diferensiasi (keunikan) produk Kebutuhan/persyaratan modal Swiching cost (biaya beralih produk/perusahaan lain) Lokasi yang strategis Pembelian aset dalam harga yang murah Teknologi rahasia Akses ke sumber permodalan Riset dan pengembangan Akses ke saluran distribusi Reaksi pesaing yang diantisipasi Kebijakan pemerintah Didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi Produk bersifat unik atau terdiferensiasi Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti/substitusi Tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri Memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju, memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang diajukan pemasok. Produk pemasok memiliki swiching cost yang tinggi Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok Pembeli (nasabah) terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar Produk yang dibeli bersifat standar atau tidak terdiferensiasi sehingga memungkinkan mencari pemasok(KJKS/KSP) lain. Produk yang dibeli merupakan komponen penting dan komponen biaya yang cukup besar. Pembeli (nasabah) menerima laba yang rendah Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli (nasabah)
86
5
Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli (nasabah). Pembeli (nasabah) memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. kualitas produk lebih baik Tingkat harga yang lebih murah Lebih aman Kinerja yang lebih baik Banyak kompetitor yang seimbang Pertumbuhan industri lambat. Biaya tetap yang tinggi Biaya penyimpanan tinggi Kurang diferensiasi atau swiching cost Penambahan kapasitas yang tinggi Pesaing yang beraneka macam Risiko strategik yang tinggi Hambatan luar tinggi.
Produk Substitusi
Persaingan Diantara Anggota Industri atau Organisasi
1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
8. 9.
10.
Berapa lama anda tergabung dalam KJKS Berkah Madani Cimanggis? Apakah posisi Anda pada KJKS Berkah Madani Cimanggis? Apakah alasan/motivasi Anda menjalankan usaha KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Motivasi diri sendiri b. Diajak oleh orang lain c. Sumber penghasilan utama d. Sumber penghasilan sampingan e. Membuka dan menciptakan lapangan kerja baru f. Prospek usaha cerah g. Lainnya, sebutkan: Menurut Anda, apa keunggulan dari KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Membutuhkan modal kecil b. Risiko usaha rendah c. Bebas dari riba d. Menyalurkan pembiayaan tidak menerapkan prosedur yang sulit e. Cepat balik modal f. Trend g. Keuntungan ekonomi besar h. Adanya fasilitas pinjaman i. Minat bersyariah semakin meningkat j. Sistem bagi hasil yang adil k. Lainnya, sebutkan: Menurut Anda, apakah kelemahan/kendala yang Anda rasakan dalam menjalankan usaha di KJKS Berkah Madani Cimanggis? a. Persaingan ketat b. Kurang informasi dan sosialisasi c. Penghasilan kecil/keuntungan ekonomi kecil d. LKS kurang dikenal masyarakat e. Kredit macet f. Sulit mendapatkan nasabah g. KJKS belum terkenal h. Produk yang tersedia belum menarik i. Peningkatan kredit nasional j. Harga suku bunga berfluktuasi k. Laju pertumbuhan ekonomi kota Depok semakin meningkat l. Lainnya, sebutkan: Apakah KJKS Berkah Madani satu-satunya koperasi jasa keuangan syariah di kota Depok? a) Iya b) Tidak, Sebutkan KJKS yang lain………………………………..……………... Faktor yang mempengaruhi faktor internal KJKS Berkah Madani Cimanggis diantaranya a) Manajemen dan organisasi b) Produk c) Promosi d) Sumberdaya manusia e) Unit usaha f) Keuangan g) Penelitian dan pengembangan h) System informasi manajemen i) Lainnya, sebutkan………………………………………..……………………… Fungsi dasar dari organisasi adalah Dalam hal ini KJKS Berkah Madani Cimanggis menjalankan aktivitas dasar manajemen, yaitu: a) Perencanaan b) Pengorganisasian c) Pemberian motivasi d) Pengelolaan staf e) Pengendalian f) Lainnya, sebutkan…………………………………………….…………………. Perencanaan adalah………………………………………………………….…………….. a) Apakah perencanaan penting?
87
11.
12.
13.
14.
• Iya, alasannya 1. Perencanaan penting dilakukan dalam rangka menciptakan? a. Efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan dan target koperasi? b. Lainnya, sebutkan…………………………………………….. • Tidak, alasannya b) Dalam perencanaan dilakukan konsep • Pelaksanaan kegiatan • Persiapan dalam menghadapi kesulitan • Melakukaan suatu pekerjaan dengan lebih mudah dan terarah • Lainnya, sebutkan………………………………………………….….. c) Kapan KJKS Berkah Madani melakukan perencanaan? • RAT 1. Apa yang dibahas dalam RAT? a. Sasaran yang ingin dicapai koperasi b. Aturan kerja c. Karyawan d. Pengurus e. Lainnya, sebutkan….………………………………. 2. Pencapaian sasaran yang ingin di capai ditentukan atas kesepakatan…. a. Ketua koperasi b. Seluruh karyawan c. Rekomendasi karyawan lapang d. Lainnya,sebutkan……………,,…………………… • Rapat pengurus koperasi 1. Berapa kali dalam sebulan diadakannya Rapat pengurus koperasi? 2. Apa yang dilakukan dalam rapat pengurus koperasi? a. Evaluasi perbaikan kinerja karyawan koperasi b. Lainnya, sebutkan………………………………… d) Kendala dalam perencanaan, antara lain ……………………………………… Tujuan pengorganisasian adalah a) Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis telah melakukan pengorganisasian seperti • Pembagian kerja yang jelas • Program kerja yang jelas • SOP yang telah diterapkan • Lainnya, sebutkan……………………………………………………. b) Kendala dalam pengorganisasian, antara lain Unit usaha dalam KJKS Berkah Madani adalah a) Kenyataan dilapangan kegiatan apa yang lebih dominan diantara pinjaman dengan simpanan? • Lebih banyak melakukan ………….. daripada ……………………... b) Sasaran utama yang diberikan pinjaman • Golongan menengah ke bawah • Golongan menengah • Golongan menengah ke atas • Lainnya, sebutkan………………………………………………….… c) Mata pencaharian yang diberikan pinjaman • Pedagang • Ibu rumah tangga • Petani • Lainnya, sebutkan………………………………….………………… d) Siklus pemberian pinjaman yang terjadi di KJKS Berkah Madani Cimanggis e) Kasus yang pernah terjadi • Kredit macet • Penunggakan yang tidak bisa diatasi • Barang jaminan yang sudah beralih tangan • Lainnya, sebutkan……………………………………………………. 1. Cara penyelesaian kasus/masalah di atas a. Jalan kekeluargaan b. Jalur hokum c. Lainnya, sebutkan……………………………….... 2. Cara pencegahan agar tidak terjadi kasus tersebut antara lain a. Sering melakukan koordinasi dengan pengurus b. 5C c. Lainnya, sebutkan………………………………… f) Kendala yang terjadi pada unit usaha di KJKS Berkah Madani Cimanggis Bagaimana cara KJKS Berkah Madani menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman? a) Menciptakan sistem kerya dan suasana kekeluargaan dalam setiap aktifitasnya b) Pemberian reward kepada karyawn dengan performa terbaik c) Kebersihan ruangan koperasi d) Perlengkapan fasilitas koperasi e) Pemberian motivasi formal dan informal yang dilakukan oleh………………. f) Lainnya, sebutkan Kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan motivasi karyawan a) Kegiatan olahraga, seperti…………………………………………………..… b) Kegiatan wisata, seperti………………………………………………….…… c) Pelatihan karyawan, seperti…………………………………………………… d) Lainnya,sebutkan………………………………………………………………
88
• •
• 15.
16.
17.
18.
Frekuensi untuk melakukan kegiatan ini adalah …..kali dalam seminggu/sebulan *) bertempat di …………………………………………………………………………… Komponen utama motivasi KJKS Berkah Madani Cimanggis adalah 1. Komunikasi 2. Pelatihan dan pendidikan 3. Lainnya, sebutkan……………………………….………………………………... Kendala dalam pemberian motivasi, antara lain……………………………………….. Fungsi manajemen sumberdaya manusia adalah a) Kegiatan utama manajemen pengelolaan staf a. Perekrutan b. Wawancara c. Pengujian d. Penyeleksian e. Pelatihan dan pengembangan f. Pemindahan karyawan g. Lainnya, sebutkan………………………………………………..… b) KJKS Berkah Madani Cimanggis memiliki jumlah pengurus sebanyak …Orang. c) Prinsip utama yang dipegang KJKS Berkah Madani dalam merekrut karyawan, antara lain a. Tingkat pendidikan b. Kejujuran c. Penampilan d. Lainnya, sebutkan d) Dalam pengelolan SDM KJKS Berkah Madani Cimanggis dilakukan beberapa pelatihan dari kantor koperasi, seperti a. Pelatihan akuntansi b. Seminar c. Promosi pemasaran d. Lainnya, sebutkan…………………………………………………. e) Frekuensi pelatihan yang dilakukan a. Dari internal ……………………….kali dalam Per bulan/tahun *) b. Dari eksternal i. Kantor pusat ……………… kali dalam per bulan/tahun *) ii. Kantor koperasi…………… kali dalam per bulan/tahun *) f) Kendala dalam manajemen sumberdaya manusia, antara lain Pengendalian yang dilakukan KJKS Berkah Madani mencakup a) Fungsi pengendalian adalah untuk b) Perangkat organisasi a. Ketua i. Tipe kepemimpinan ii. Melakukan kontrol lapang …………kali dalam sebulan b. Pengawas i. Tipe kepengawasan ii. Melakukan kontrol lapang …………kali dalam sebulan c. Audit Keuangan i. Melakukan kontrol lapang …………kali dalam setahun c) Kendala dalam fungsi pengendalian, antara lain KJKS Berkah Madani melayani pinjaman dan simpanan kepada a) Anggota b) Non anggota • Dengan syarat 1. Berstatus sebagai pegawai negeri, pensiunan dan masyarakat umum lainnya 2. Lainnya,sebutkan………………………………………… c) Keunggulan produk yang diberikan pihak koperasi kepada peminjam, antara lain • Adanya alternatif pembayaran yakni secara flat atau annuitas • Proses dan prosedur tidak berbelit-belit • Layanan penagih yang menjemput langsung ke nasabah • Jaminan yang diberikan tidak perlu atas nama pribadi • Lainnya, sebutkan……………………………………………………… d) Kelemahan produk yang diberikan pihak koperasi kepada peminjam, antara lain • Bagi hasil yang tinggi untuk KJKS • Belum adanya sanksi yang tegas kepada para nasabah yang melakukan pelanggaran atau ketelatan dalam membayar • SOP yang belum ada/belum berjalan *) • Lainnya, sebutkan………………………………………………………. e) Hal yang telah dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk KJKS, antara lain……………………………………………………………………………….. Produk unggulan yang ditawarkan kepada konsumen berupa Jasa simpan pinjam uang a) b) Jasa pelayanan ZIS c) Lainnya, sebutkan………………………………………….……………………. • Pesyaratan dalam melakukan pinjaman yang paling utama adalah: o Jaminan kendaraan BPKB o KTP o Kartu keluarga o Meterai 6000 o Mengisi form d) Pinjaman yang diberikan minimal adalah Rp……………………………………
89
e) f)
19.
20.
21.
Pinjaman yang diberikan maksimal adalah Rp………………………………….. Jika pinjaman lebih dari batas maksimal maka pihak koperasi akan • Saat ini anggota nasabah KJKS adalah berjumlah …………. Orang. • Selain simpan pinjam, adakah rencana pengembangan produk untuk kedepannya, seperti o Toserba o Bengkel o Lainnya, sebutkan……………………………………………. • Adakah keinginan merubah status KJKS menjadi Koperasi Serba usaha? o Iya, alasan o Tidak, alasan Kegiatan promosi yang telah KJKS Berkah Madani Cimanggis lakukan antara lain a) Periklanan b) Kehumasan c) Promosi penjualan d) Penjualan perorangan e) Promosi langsung ke konsumen • Dari mulut ke mulut • Lainnya, sebutkan…………………………………………………….... f) Promosi tidak langsung • Waktu melakukan penagihan ke lapangan • Lainnya, sebutkan……………………………………………………… g) Lainnya, sebutkan……………………………………………………………….. • Media yang digunakan dalam promosi KJKS, antara lain 1. Media cetak a. Leaflet b. Brosur c. Poster d. Majalah e. Kalender f. Iklan di Koran, majalah, dll g. Lainnya, sebutkan.…………………………………. 2. Media elektronik a. Televisi b. Radio c. Handphone d. Internet e. Lainnya, sebutkan…………………………………. h) Menurut anda kegiatan promosi manakah yang paling efektif dan efisien? • Urutan ke-1…………………………………………………………….. • Urutan ke-2…………………………………………………………….. i) Menurut anda media promosi manakah yang paling efektif dan efisien? • Urutan ke-1…………………………………………………………….. • Urutan ke-2…………………………………………………………….. Pada KJKS Berkah Madani Cimanggis yang menjadi pelanggan adalah a) Menurut anda apakah kebutuhan nasabah koperasi saat ini? • Tidak sulit dalam pengajuan dan pencairan dana pinjaman • Bisa melakukan pinjaman dalam jumlah yang kecil • Bisa melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar • Pembayaran yang tidak merepotkan • Kemudahan dalam pemberian jaminan berupa Karib, Asabri dan BPKB serta lainnya, sebutkan……………………………..………………….. • Lainnya, sebutkan………………………………..……………………. b) Program yang pernah dilakukan untuk menarik para konsumen untuk bergabung dalam KJKS? • Undian berhadiah • Pemotongan pinjaman apabila melakukan pembayaran tepat waktu • Memberikan pinjaman tanpa harus melunasi apabila sisa pinjaman tinggal sekurangnya tiga bulan • Lainnya, sebutkan c) Kendala dalam melakukan analisis pelanggan, antara lain Apakah KJKS Berkah Madani melakukan tiga fungsi utama keuangan? a) Iya, apa saja yang dilakukan • Investasi • Pembiayaan • Deviden • Lainnya, sebutkan……………………………………………………… b) Tidak, alasannya • Apa yang dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menjalankan kegiatan fungsi investasi • Apa yang dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menjalankan kegiatan fungsi pembiayaan • Apa yang dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menjalankan kegiatan fungsi deviden • Siapakah pelaku yang terlibat dalam pengelolaan keuangan koperasi? • Apakah pelaporan keuangan masih sederhana/manual? 1. Iya, alasan
90
22.
• 23.
24.
25.
26.
2. Tidak, alasan. Rasio yang digunakan dalam pelaporan keuangan koperasi a) Rasio likuiditas b) Rasio lancer c) Rasio solvabilitas d) Rasio total hutang dengan modal sendiri e) Rasio total hutang dengan total aktiva f) Rasio modal sendiri dengan total aktiva g) Rasio rentabilitas h) Return On Investment (ROI) i) Return On Equity (ROE) j) Lainnya, sebutkan Permasalahan yang terjadi dalam keuangan dan pelaporan keuangan koperasi Adakah divisi khusus dalam KJKS Berkah Madani Cimanggis yang menangani penelitian dan pengembangan koperasi? • Ada, nama divisi • Tidak ada, alasan a) Siapakah pelaku yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan koperasi? • Pengurus • Pengelola • Pengawas • Karyawan • mahasiswa • Lainnya, sebutkan………………………………………………………. b) Kendala dalam melakukan penelitian dan pengembangan • Terbatasnya sumberdaya manusia yang akan meneliti pengembangan koperasi • Peralatan penelitian • Lainnya, sebutkan……………………………………………………… Apakah KJKS Berkah Madani Cimanggis lancar mengumpulkan informasi dari lingkungan internal dan eksternalnya? a) Iya, • Informasi berupa • Informasi dibidang o Pemasaran o Keuangan o Produk o Sosial o Budaya o Lingkungan o Ekonomi o Politik o teknologi o Lainnya, sebutkan • Penyajian sistem informasi berupa o Cetakan computer o Tabel o Grafik o Tertulis, seperti, o Tidak tertulis, seperti o Lainnya, sebutkan b) Tidak, alasan • KJKS Berkah Madani memiliki data-data anggota yang mencakup 1. Umur 2. Alamat 3. Pendidikan 4. Golongan dalam pekerjaan 5. Status 6. Jumlah anggota keluarga 7. Penghasilan rata-rata tiap bulan 8. Lainnya, sebutkan • Data ini digunakan untuk 1. Kelengkapan administrasi 2. Kegiatan pengembangan dan perencanaan kedepan. 3. Lainnya, sebutkan • Kendala dalam mengolah data 1. Belum ada alat yang mampu menyimpan data secara komputerisasai 2. Pencatatan masih dilakukan secara manual 3. Lainnya, sebutkan • Data lain yang dimiliki koperasi antara lain 1. Data kinerja koperasi 2. Data kepuasan nasabah 3. Lainnya, sebutkan Apakah pengurus berpengalaman? Alasannya a) Minimal pendidikan sarjana b) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dari dinas KUKM c) Lainnya, sebutkan Apakah KJKS Berkah Madani memiliki hubungan baik dengan pemerintah dan BMT lain?
91
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
a) Iya, seperti b) Tidak, alasan Apakah letak kantor dan unit usaha di KJKS Berkah Madani strategis? a) Iya, alasan • Dekat dengan konsumen/nasabah • Dekat dengan pasar • Luas kantor yang memadai • Lainnya, sebutkan b) Tidak, alasannya Apakah KJKS Berkah Madani memiliki Unit Simpan Pinjam yang berkembang sangat baik? a) Iya, alasan • Jumlah nasabah yang terus meningkat • Kedisiplinan para nasabah dalam membayar • Tingkat pengembalian nasabah yang sesuai • Pelayanan pengelola KJKS Berkah Madani yang baik • Lainnnya, sebutkan b) Tidak, alasan • Kredit macet • Mulai muncul pesaing-pesaing baru • Perbandingan biaya yang disalurkan dengan simpanan yang ditabungkan masih dalam rasio yang besar c) Bagaimana cara penyeleksian nasabah unit simpan pinjam? • 5C • Pengguna utama merupakan anggota koperasi yang memiliki identitas ganda • Pengguna bukan anggota koperasi • Take over yang relative tinggi • Harus dalam sektor riil • Lainnya, sebutkan Menurut Anda apakah di KJKS Berkah Madani fasilitas sudah memadai? a) Iya, alasan b) kurang, alasan Menurut anda apakah anggota sudah loyal terhadap KJKS Berkah Madani? a) Iya, persentase loyalitas anggota (……..%) alasan b) kurang, persentase loyalitas anggota (……..%) alasan c) Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan loyalitas anggota? • Memperbaiki pelayanan • Kemudahan dalam persyaratan kredit • Lainnya, sebutkan Menurut anda apakah anggota sudah merasakan manfaat berkoperasi khususnya di KJKS Berkah Madani? a) Iya, perkiraan persentase manfaat yang telah anggota rasakan (……..%) alasan b) kurang, perkiraan persentase manfaat yang telah anggota rasakan (……..%) alasan • Penyimpangan paradigma masyarakat Indonesia terhadap koperasi • Alasan lainnya, sebutkan c) Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan manfaat berkoperasi bagi anggota KJKS Berkah Madani? • Memberikan kredit besar bagi nasabah yang kompeten • SHU yang besar bagi angota • Adanya pelatihan dan pengembangan anggota • Lainnya, sebutkan Apakah KJKS Berkah Madani sudah menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara terpadu? a) Iya, persentase penggunaan SIM yang telah dilakukan (…….%) Perbedaan yang dirasakan setelah menggunakan SIM b) Kurang/belum *), persentase penggunaan SIM yang telah dilakukan (……..%) alasan c) Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan penggunaan SIM khususnya di KJKS Berkah Madani? Apakah KJKS Berkah Madani pernah mengikuti pembinaan dan pelatihan dari Koperasi dan UMK oleh pemerintah? a) Pernah Pelatihan dan pembinaa yang pernah dilakukan • Berapa kali pelatihan dan pembinaan dilakukan (dalam se-tahun) • Berapa lama pelatihan dan pembinaan dilakukan • Siapakah yang mewakili KJKS Berkah Madani dalam pelatihan? • Ketua • Pengurus • Pengawas • Anggota • Pengelola b) Kurang/belum *), alasan c) Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dalam pengadaan pelatihan dan pembinaan anggota/pengurus? Apakah di KJKS Berkah Madani sudah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara terpadu? a) Iya, persentase penggunaan TIK yang telah dilakukan (……..%) Perbedaan yang dirasakan setelah menggunakan TIK Kurang/belum *), persentase penggunaan TIK yang telah dilakukan (……..%) alasan b) c) Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan penggunaan TIK khususnya di KJKS Berkah Madani? Apakah di KJKS Berkah Madani sudah pernah melakukan riset secara terpadu? a) Iya, persentase riset yang telah dilakukan (……..%) Perbedaan yang dirasakan setelah melakukan riset
92
b)
36.
37.
38.
Kurang/belum *), persentase penggunaan riset yang telah dilakukan (……..%) alasan Kendala • Biaya yang mahal • Kurangnya SDM yang handal • Belum diperlukan • Lainnya, sebutkan c) Jenis riset apakah yang pernah KJKS Berkah Madani lakukan? • Riset pasar/cabang usaha baru • Riset nasabah • Riset informasi konsumen • Riset evaluasi posisi pasar • Riset pengembangan profil pelanggan • Riset strategi segmentasi pasar yang optimal • Riset dan penelitian lainnya, sebutkan d) Bagaimana cara Anda melakukan riset khususnya di KJKS Berkah Madani? Bagaimana cara KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menghadapi persaingan? a) Menjauhi persaingan b) Mendekati persaingan c) Biasa-biasa saja • Persaingan apa saja yang biasanya terjadi di KJKS Berkah Madani Cimanggis? o Persaingan nasabah o Persaingan harga di pasar o Lainnya, sebutkan • Alasan terjadinya persaingan? o Tidak ada hambatan masuk untuk pesaing baru o Harga suku bunga berfluktuasi o Lainnya, sebutkan • Apakah saja langkah yang telah dilakukan KJKS Berkah Madani Cimanggis dalam menghadapi persaingan? • Menurut Anda apa yang dimaksud dengan persaingan? • Adakah sisi positif dan negatif dari persaingan itu sendiri? o Sisi positif dari persaingan………………………………………… o Sisi negatif dari persaingan ……………………………………….. Apakah sudah diberlakukan program kerja yang jelas untuk semua divisi di KJKS Berkah Madani? Iya. Program kerja apa saja a) b) Belum, alasannya………………………………………………………………… Apakah SOP sudah berjalan sebagaimana mestinya? a) Iya. SOP apa saja b) Belum, alasannya………………………………………………………………… A.
Pengenalan kebutuhan Mohon diisi dengan cara mengurutkan kebutuhan yang paling penting menurut Anda sesuai dengan kebutuhan relative satu sama lain (A-E), urutkan dengan memberikan angka (1-5). 1.1. Dimensi Tangible (bukti fisik) A. Kerapihan dan pakaian seragam pengurus B. Kebersihan ruangan koperasi C. Teknologi penunjang kegiatan koperasi seperti colling unit D. Perlengkapan fasilitas koperasi E. Ketersediaan media informasi koperasi (majalah, Koran) 1.2. Dimensi Reliability (kehandalan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya) A. Ketersediaan input di koperasi seperti kredit, uang tunai B. Pinjaman modal C. Penyuluhan teknis D. Pembagian SHU tepat waktu E. Keteraturan jadwal kerja koperasi 1.3. DimensI Responsiveness (ketanggapan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat) A. Persyaratan yang mudah untuk mendapatkan input dan modal B. Pembayaran kredit yang cepat C. Sanksi bagi anggota yang tidak mematuhi aturan D. Pemberian informasi yang jelas E. Respon aktif terhadap keluhan anggota 1.4. Dimensi Assurance (Jaminan, kepastian dan keramahan pengurus untuk menumbuhkan rasa percaya kepada anggota) A. Kejujuran pengurus koperasi B. Pembagian SHU yang adil C. Keterampilan dan pengetahuan pengurus/karyawan 1.5. Dimensi Emphaty (perhatian bersifat pribadi kepada anggota) A. Konsultasi teknis B. Kesabaran pengurus dalam menghadapi protes anggota C. Keramahan pengurus dalam melayani anggota D. Bantuan biaya RS apabila anggota ada yang sakit
93
Lampiran 2.
Kuesioner Penelitian Formulasi Strategi Internal DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 KUESIONER PENELITIAN
Penentuan Faktor-Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Pembobotan Faktor-Faktor Internal l Penentuan Peringkat Faktor-faktor Internal Dalam rangka penelitian untuk skripsi dengan judul: Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah di Bidang Agribisnis (Studi Kasus KJKS Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok) Oleh: Try Asrini H34070086 KUESIONER Nama Responden Jabatan Hari/tanggal
: : : PENENTUAN FAKTOR INTERNAL
Tujuan: Menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukan kedalam kelompok Kekuatan dan Kelemahan dalam Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah Produk Agribisnis (Studi Kasus KJKS Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok). Penentuan faktor ini dilakukan oleh para responden. Petunjuk pengisian: 1. Berikan tanda (x) pada kolom Peluang pada tabel 1. Berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Kekuatan dalam usaha jasa keuangan syariah ini. 2. Berikan tanda (x) pada kolom Ancaman pada tabel 1. Berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Kelemahan dalam usaha jasa keuangan syariah ini. Tabel 1. Faktor- Faktor Strategis Internal No.
Faktor-Faktor Strategis Internal
1. 2.
Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik Kredit macet
3.
Kerjasanma pengurus, pengawas dan pengelola
4.
Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia
5.
Lokasi yang strategis
6. 7.
Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan
8.
Kesesuaian dengan syariah/kehalalan
9.
Promosi yang berjalan
10.
Jumlah modal yang terbatas
Kekuatan
Kelemahan
Pembobotan Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Tujuan Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam strategi pengembangan KJKS Berkah Madani. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategis tersebut menentukan strategi pengembangan KJKS Berkah Madani. Petunjuk Pengisian:
94
1.
Pemberian nilai dilakukan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relative berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap strategi pengembangan KJKS Berkah Madani. 2. Dalam penentuan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1= Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2= Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3= Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J Total Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik Kredit macet Kerjasanma pengurus, pengawas dan pengelola Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia Lokasi yang strategis Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan Kesesuaian dengan syariah/kehalalan Promosi yang berjalan Jumlah modal yang terbatas Total Ket. Tidak perlu diisi Tidak perlu diisi Keterangan Faktor- Faktor Strategis Internal A. Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik B. Kredit macet C. Kerjasanma pengurus, pengawas dan pengelola D. Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia E. Lokasi yang strategis F. Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen G. Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan H. Kesesuaian dengan syariah/kehalalan I. Promosi yang berjalan J. Jumlah modal yang terbatas PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR INTERNAL Petunjuk Umum: 1. Dalam pengisian kuisioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi jawaban. 2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor Internal, baik faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan harus konsisten dengan tabel sebelumnya (Tabel 1). Tujuan Pengisian: Penentuan tingkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor internal ini terdiri dari faktor Kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor Kelemahan yang mungkin dapat diatasi dalam upaya strategi dalam pengembangan KJKS Berkah Madani Petunjuk Pengisian: 1. Pemberian nilai pada seberapa besar pengaruh faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan KJKS Berkah Madani. 2. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan dalam pengembangan KJKS Berkah Madani (Tabel 3) berikut ini dengan menggunakan tanda (x) pada pilihan Bapak/Ibu. 3. Penentuan nilai rating berdasarkan pada keterangan berikut: Tabel 2. Identifikasi Kepentingan Nilai Identifikasi Definisi Nilai Kepentingan 4 Jika faktor tersebut berpengaruh sangat besar/ kekuatan utama bagi perusahaan 3 Jika faktor tersebut berpengaruh besar/ kekuatan kecil bagi perusahaan
95
Bobot
2 Jika faktor tersebut kurang berpengaruh / kelemahan kecil bagi perusahaan 1 Jika faktor tersebut sangat kurang berpengaruh / kelemahan besar bagi perusahaan Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi Strategi Pengembangan KJKS Berkah Madani, terhadap faktor-faktor berikut: Tabel 3. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Internal Strategis No. Faktor Internal Strategis Peringkat 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
2
3
4
Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik Kredit macet Kerjasanma pengurus, pengawas dan pengelola Pelatihan dan pembinaan sumberdaya manusia Lokasi yang strategis Keterbatasan sarana dan prasarana sistem informasi manajemen Pengadaan riset/penelitian dan pengembangan Kesesuaian dengan syariah/kehalalan Promosi yang berjalan Jumlah modal yang terbatas HASIL KUESIONER PENELITIAN FAKTOR INTERNAL
Bapak Zainal A A
B
0
C
D
E
F
G
H
I
J
JUMLAH
1
2
2
2
2
3
2
1
1
16
BOBOT 0.088889
B
3
0
2
2
2
2
3
2
1
1
18
0.1
C
2
2
0
2
2
2
3
2
1
1
17
0.094444
D
2
2
2
0
2
2
3
2
1
1
17
0.094444
E
2
2
2
2
0
2
3
2
1
1
17
0.094444
F
2
2
2
2
2
0
3
2
1
1
17
0.094444
G
1
1
1
1
1
1
0
2
1
1
10
0.055556
H
2
2
2
2
2
2
2
0
1
1
16
0.088889
I
3
3
3
3
3
3
3
3
0
1
25
0.138889
J Total
3
3
3
3
3
3
3
3
3
0
27
0.15
20
18
19
19
19
19
26
20
11
9
180
1
C
D
E
F
G
H
I
Bapak Wawan A
B
J
JUMLAH
BOBOT
A
0
3
2
3
3
2
3
1
3
3
23
0.127778
B
1
0
1
3
3
3
3
1
3
3
21
0.116667
C
2
3
0
2
3
2
3
1
3
1
20
0.111111
D
1
1
2
0
2
2
2
1
2
2
15
0.083333
E
1
1
1
2
0
1
2
1
1
2
12
0.066667
F
2
1
2
2
3
0
2
1
3
2
18
0.1
G
1
1
1
2
2
2
0
1
1
1
12
0.066667
H
3
3
3
3
3
3
3
0
3
3
27
0.15
I
1
1
1
2
3
1
3
1
0
2
15
0.083333
J Total
1
1
3
2
2
2
3
1
2
0
17
0.094444
13
15
16
21
24
18
24
9
21
19
180
1
96
Bapak Gufron A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
JUMLAH
BOBOT
A
0
2
2
1
3
3
2
2
2
2
19
0.105556
B
2
0
3
2
3
3
3
2
2
2
22
0.122222
C
2
1
0
2
1
3
3
2
2
2
18
0.1
D
2
2
2
0
1
3
3
2
2
2
19
0.105556
E
3
1
3
3
0
3
3
2
2
2
22
0.122222
F
1
1
1
1
1
0
3
2
2
2
14
0.077778
G
1
1
1
1
1
1
0
2
2
2
12
0.066667
H
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
18
0.1
I
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
18
0.1
J Total
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
18
0.1
17
14
18
16
16
22
23
18
18
18
180
1
RATAAN BOBOT
RATAAN RANKING
RESPONDEN
RESPONDEN
1
2
3
1
2
3
A
0.088889
0.127778
0.105556
0.107407
A
4
4
4
4
B
0.1
0.116667
0.122222
0.112963
B
2
4
3
3
C
0.094444
0.111111
0.1
0.101852
C
3
3
3
3
D
0.094444
0.083333
0.105556
0.094444
D
3
3
3
3
E
0.094444
0.066667
0.122222
0.094444
E
3
2
4
3
F
0.094444
0.1
0.077778
0.090741
F
2
2
2
2
G
0.055556
0.066667
0.066667
0.062963
G
3
1
2
2
H
0.088889
0.15
0.1
0.112963
H
3
4
4
3.666667
I
0.138889
0.083333
0.1
0.107407
I
4
3
3
3.333333
0.15
0.094444
0.1
0.114815
3
3
3
3
1
1
1
1
J Total
30
29
31
30
J Total
TOTAL (BOBOT X RANKING) 0.42963 0.338889 0.305556 0.283333 0.283333 0.181481 0.125926 0.414198 0.358025 0.344444 3.064815
97
Lampiran 3.
Kuesioner Penelitian Formulasi Strategi Eksternal DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
KUESIONER PENELITIAN Penentuan Faktor-Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Pembobotan Faktor-Faktor Eksternal Penentuan Peringkat Faktor-faktor Eksternal Dalam rangka penelitian untuk skripsi dengan judul: Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah di Bidang Agribisnis (Studi Kasus KJKS Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok) Oleh: Try Asrini H34070086 KUESIONER Nama Responden Jabatan Hari/tanggal
: : : PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL
Tujuan: Menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukan kedalam kelompok Peluang dan Ancaman dalam Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Keuangan Syariah Produk Agribisnis (Studi Kasus KJKS Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok). Penentuan faktor ini dilakukan oleh para responden. Petunjuk pengisian: 3. Berikan tanda (x) pada kolom Peluang pada tabel 1. Berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Peluang dalam usaha jasa keuangan syariah ini. 4. Berikan tanda (x) pada kolom Ancaman pada tabel 1. Berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Ancaman dalam usaha jasa keuangan syariah ini. Tabel 1. Faktor- Faktor Strategis Eksternal No . 1. 2. 3.
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
4. 5. 6.
Persaingan usaha dengan lembaga yang sama Perkembangan teknologi yang pesat Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah Tingkat inflasi dan nilai tukar Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah
7. 8. 9. 10.
Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi Peluang pasar yang masih besar Minat syariah yang semakin besar
Peluang
Ancaman
Pembobotan Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Tujuan Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam strategi pengembangan KJKS Berkah Madani. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategis tersebut menentukan strategi pengembangan KJKS Berkah Madani. Petunjuk Pengisian: 1. Pemberian nilai dilakukan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relative berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap strategi pengembangan KJKS Berkah Madani.
98
2.
Dalam penentuan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1= Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2= Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3= Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal
Faktor Strategis Eksternal Persaingan usaha dengan lembaga yang sama Perkembangan teknologi yang pesat Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah Tingkat inflasi dan nilai tukar Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi Peluang pasar yang masih besar Minat syariah yang semakin besar Total
A B C D E F G H I
J
Total
Ket.
Tidak perlu diisi Tidak perlu diisi Keterangan Faktor- Faktor Strategis Eksternal K. Persaingan usaha dengan lembaga yang sama L. Perkembangan teknologi yang pesat M. Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah N. Tingkat inflasi dan nilai tukar O. Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah P. Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah Q. Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi R. Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi S. Peluang pasar yang masih besar T. Minat syariah yang semakin besar PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL Petunjuk Umum: 1. Dalam pengisian kuisioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi jawaban. 2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor eksternal, baik faktor-faktor peluang dan ancaman harus konsisten dengan tabel sebelumnya (Tabel 1). Tujuan Pengisian: Penentuan tingkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor eksternal ini terdiri dari faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang mungkin dapat diatasi dalam upaya strategi dalam pengembangan KJKS Berkah Madani Petunjuk Pengisian: 1. Pemberian nilai pada seberapa besar pengaruh faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan KJKS Berkah Madani. 2. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor peluang dan ancaman dalam pengembangan KJKS Berkah Madani (Tabel 3) berikut ini dengan menggunakan tanda (x) pada pilihan Bapak/Ibu. 3. Penentuan nilai rating berdasarkan pada keterangan berikut: Tabel 2. Identifikasi Kepentingan Nilai Identifikasi Definisi Nilai Kepentingan 4 Jika faktor tersebut berpengaruh sangat besar/ kekuatan utama bagi perusahaan 3 Jika faktor tersebut berpengaruh besar/ kekuatan kecil bagi perusahaan 2 Jika faktor tersebut kurang berpengaruh / kelemahan kecil bagi perusahaan
99
Bobot
1 Jika faktor tersebut sangat kurang berpengaruh / kelemahan besar bagi perusahaan Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi Strategi Pengembangan KJKS Berkah Madani, terhadap faktor-faktor berikut: Tabel 3. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Eksternal Strategis No.
Faktor Eksternal Strategis 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Peringkat 2 3 4
Persaingan usaha dengan lembaga yang sama Perkembangan teknologi yang pesat Kebutuhan masyarakat kepada institusi keuangan yang memberi pinjaman dengan cepat dan mudah Tingkat inflasi dan nilai tukar Regulasi pemerintah mengenai lembaga keuangan mikro syariah Pemahaman masyarakat mengenai sistem ekonomi syariah Kurangnya kesadaran masyarakat berkoperasi Biaya hidup masyarakat yang semakin tinggi Peluang pasar yang masih besar Minat syariah yang semakin besar
HASIL KUESIONER PENELITIAN FAKTOR EKSTERNAL Bapak Zainal A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
JUMLAH
BOBOT
A
0
1
1
3
3
1
3
1
1
1
15
0.083333
B
3
0
1
3
3
1
3
1
1
1
17
0.094444
C
3
3
0
3
3
1
3
1
1
1
19
0.105556
D
1
1
1
0
3
1
3
1
1
1
13
0.072222
E
1
1
1
1
0
3
1
1
1
1
11
0.061111
F
3
3
3
3
3
0
3
1
1
1
21
0.116667
G
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
0.05
H
3
3
3
3
3
3
3
0
1
1
23
0.127778
I
3
3
3
3
3
3
3
3
0
1
25
0.138889
J Total
3
3
3
3
3
3
3
3
3
0
27
0.15
21
19
17
23
25
17
25
13
11
9
180
1
C
D
E
F
G
H
I
Bapak Wawan A
B
J
JUMLAH
BOBOT
A
0
2
1
3
1
2
2
1
2
1
15
0.083333
B
2
0
1
2
1
2
2
1
2
2
15
0.083333
C
3
3
0
3
2
2
2
1
2
2
20
0.111111
D
1
2
1
0
1
2
3
1
2
2
15
0.083333
E
3
3
2
3
0
2
3
2
2
3
23
0.127778
F
2
2
2
2
2
0
3
2
2
2
19
0.105556
G
2
2
2
1
1
1
0
1
2
2
14
0.077778
H
3
3
3
3
2
2
3
0
3
2
24
0.133333
I
2
2
2
2
2
2
2
1
0
2
17
0.094444
J Total
3
2
2
2
1
2
2
2
2
0
18
0.1
21
21
16
21
13
17
22
12
19
18
180
1
100
Bapak Gufron A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
JUMLAH
BOBOT
A
0
3
1
3
3
3
3
1
1
1
19
0.105556
B
1
0
1
3
3
3
3
1
1
1
17
0.094444
C
3
3
0
3
3
3
3
1
1
1
21
0.116667
D
1
1
1
0
3
3
3
1
1
1
15
0.083333
E
1
1
1
1
0
3
3
1
1
1
13
0.072222
F
1
1
1
1
1
0
3
1
1
1
11
0.061111
G
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
0.05
H
3
3
3
3
3
3
3
0
1
1
23
0.127778
I
3
3
3
3
3
3
3
3
0
1
25
0.138889
J Total
3
3
3
3
3
3
3
3
3
0
27
0.15
17
19
15
21
23
25
27
13
11
9
180
1
RATAAN BOBOT
RESPONDEN
RATAAN RANKING
1
2
3
A
0.083333
0.083333
0.105556
0.090741
B
0.094444
0.083333
0.094444
0.090741
C
0.105556
0.111111
0.116667
0.111111
D
0.072222
0.083333
0.083333
0.07963
E
0.061111
0.127778
0.072222
0.087037
F
0.116667
0.105556
0.061111
0.094444
G
0.05
0.077778
0.05
H
0.127778
0.133333
I
0.138889
J Total
RESPONDEN 1
2
3
A
2
3
4
3
B
3
3
1
2.333333
C
2
3
3
2.666667
D
1
2
1
1.333333
E
1
4
1
2
0.059259
F G
2 2
3 3
1 1
2 2
0.127778
0.12963
H
3
3
3
3
0.094444
0.138889
0.124074
I
4
3
3
3.333333
0.15
0.1
0.15
0.133333
1
1
1
1
J Total
4
3
3
3.333333
24
30
21
25
TOTAL (BOBOT X RANKING) 0.272222 0.211728 0.296296 0.106173 0.174074 0.188889 0.118519 0.388889 0.41358 0.444444 2.614815
101
Lampiran 4.
Hasil Formulasi Strategi QSPM Alternatif Strategi
Bobot
S1
AS
AS
AS
0.11
4
4
4
0.1
4
3
S4
0.09
3
3
S5
0.09
3
3
0.11
4
3
S6 W1
0.11
4
4
W2
0.11
2
W3
0.09 0.06
W4 O1 O2 03 04 05 06 T1 T2 T3 T4 Total
Strategi 2
Strategi 3
AS
AS
AS
0.44
4
3
3.5
3.5
0.35
4
3
3
0.27
4
3
3
0.27
4
4
4
0.36
2
3.5
0.385
4
3
3.5
0.44
4
4
0.44
4
4
4
0.44
3
1
1.5
0.165
2
1
1.5
0.22
2
2
4
3
0.27
2
2
2
0.18
3
3
3
0.27
3
3
3
0.18
3
2
2.5
0.18
3
3
3
0.18
0.11
2
1
1.5
0.165
2
1
1.5
0.22
3
4
3.5
0.33
0.09
2
3
2.5
0.225
4
3
3.5
0.36
3
4
3.5
0.27
0.11
3
2
2.5
0.275
3
3
3
0.33
3
4
3.5
0.33
S2 S3
Strategi 1 TAS
TAS
AS
AS
AS
TAS
0.385
3
3
3
0.33
3.5
0.4
3
4
3.5
0.3
3.5
0.36
3
2
2.5
0.27
3
2.5
0.18
3
3.5
0.44
3
3
0.33
1
1.5
0.22
0.08
2
1
1.5
0.12
3
2
2.5
0.24
3
2
2.5
0.24
0.09
3
2
2.5
0.225
4
2
3
0.36
4
2
3
0.36
0.12
4
3
3.5
0.42
4
3
3.5
0.48
3
3
3
0.36
0.13
4
2
3
0.39
4
2
3
0.52
4
2
3
0.52
0.09
3
2
2.5
0.225
3
2
2.5
0.27
4
2
3
0.36
0.08
3
1
2
0.16
3
1
2
0.24
3
1
2
0.24
0.05
2
2
2
0.1
2
2
2
0.1
4
2
3
0.2
0.12
3
1
2
0.24
2
1
1.5
0.24
3
1
2
0.36
1.94
60
48
54
5.315
65
47
56
6.325
63
52
57.5
6.09
Strategi 4
Strategi 5
AS
AS
AS
TAS
4
3
3.5
0.385
4
4
4
4
4
4
0.4
4
3
3.5
4
3
3.5
0.315
4
4
4
3
3.5
0.315
2
3
3
4
3.5
0.385
3
3
3
3
3
0.33
2
3
2
2
2
0.22
2
3
4
3
3.5
0.315
3
3
3
3
0.18
4
3
3.5
0.385
3
3
3
3
3
3 3
AS
AS
AS
Strategi 6 TAS
AS
AS
AS
0.44
4
4
4
0.35
4
3
3.5
4
0.36
4
4
2.5
0.225
3
4
3
0.33
3
3
2.5
0.275
4
3
2.5
0.275
2
3
3
3
0.27
2
3
4
3.5
0.21
3
2
2.5
0.275
0.27
3
2
2.5
3
0.33
3
3
2
2.5
0.2
2
3
3
0.27
3
Strategi 7 TAS
AS
AS
AS
TAS
0.44
4
4
4
0.44
0.35
4
3
3.5
0.35
4
0.36
4
3
3.5
0.32
3.5
0.315
3
4
3.5
0.32
3
0.33
3
4
3.5
0.39
3.5
0.385
4
4
4
0.44
2.5
0.275
2
2
2
0.22
3
2.5
0.225
2
3
2.5
0.23
3
3
3
0.18
3
4
3.5
0.21
2
2
2
0.22
2
3
2.5
0.28
0.225
3
3
3
0.27
3
3
3
0.27
3
0.33
3
4
3.5
0.385
3
3
3
0.33
2
2
0.16
3
2
2.5
0.2
3
2
2.5
0.2
3
3
0.27
3
3
3
0.27
3
3
3
0.27
102
3
3
3
0.36
2
2
2
0.24
3
3
3
0.36
3
4
3.5
0.42
4
3
3.5
0.455
3
3
3
0.39
3
3
3
0.39
3
3
3
0.39
3
2
2.5
0.225
2
2
2
0.18
4
3
3.5
0.315
4
2
3
0.27
2
2
2
0.16
2
1
1.5
0.12
2
2
2
0.16
2
2
2
0.16
2
2
2
0.1
3
3
3
0.15
2
3
2.5
0.125
2
3
2.5
0.13
2
2
2
0.24
3
3
3
0.36
3
2
2.5
0.3
3
2
2.5
0.3
63
56
60
5.84
56
56
56
5.435
60
60
60
5.855
60
61
60.5
5.91
103