STABILISASI HARGA PANGAN

STABILISASI HARGA PANGAN

Oleh : Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR

DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2008 Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

PERANAN KOMODITAS PANGAN

PRODUSEN

KONSUMEN RUMAH TANGGA KONSUMEN INDUSTRI

PEDAGANG

Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN

AKSES UNTUK GIZI



MASALAH PANGAN KELEBIHAN PANGAN

KEKURANGAN PANGAN

RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES

KEAMANAN PANGAN Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

Harga turun

PRODUSEN MERUGI

Harga naik

RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES

GIZI BURUK

GANGGUAN KESEHATAN

PERANAN JAWA TIMUR DALAM PENYEDIAAN PANGAN NASIONAL

telur daging gula buah sayur K.tanah kedele jagung padi 0

5

10

15

20

25

30

35

40

persen


45

09 Propinsi dengan Produksi Padi terbesar di Indonesia 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Sumatera Utara


Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Lampung

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur

Banten

Sulawesi Selatan

P ro pinsi

6 Propinsi Produsen Kedelai Terbesar di Indonesia 600000

500000

400000

JATIM

Ton

JATENG 300000

NTB DIY NAD

200000

SUMSEL 100000

0 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

10 Propinsi dengan Produksi Jagung terbesar di Indonesia P ro pinsi

Gorontalo Sulaw esi Selatan Nusa Tenggara Timur Jaw a Timur DI Yogyakarta Jaw a Tengah Jaw a Barat Lampung Sumatera Utara 0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Kwt per H a


6 Propinsi Produsen Ubi Kayu Terbesar di Indonesia 6000000

5000000

4000000 LAMPUNG Ton

JATIM

3000000

JATENG JABAR NTT

2000000

DIY

1000000

0 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

6 Propinsi Produsen Ubi Jalar Terbesar di Indonesia 600000

500000

400000 JABAR Ton

PAPUA

300000

JATIM JATENG NTT

200000

SUMUT

100000

0 1995 Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

6 Propinsi Produsen Kacang Tanah Terbesar di Indonesia 250000

200000

JATIM

150000 Ton

JATENG JABAR DIY

100000

NTB SULSEL

50000

0 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

6 Propinsi Produsen Kacang Hijau Terbesar di Indonesia 120000

100000

80000 JATIM Ton

JATENG

60000

NTB SULSEL NTT

40000

JABAR

20000

0 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

6 Propinsi Produsen Daging Sapi Terbesar di Indonesia 120

100

80 JABAR Ton

JATIM

60

JATENG SUMBAR SULSEL

40

SUMSEL

20

0 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

6 Propinsi Produsen Daging Kambing Terbesar di Indonesia 35,00

30,00

25,00 JATIM

20,00 Ton

JATENG BALI

15,00

NTB KALTIM

10,00

RIAU

5,00

0,00 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

6 Propinsi Produsen Daging Ayam Terbesar di Indonesia 400 350 300 JABAR

250 Ton

JATIM

200

JATENG SUMUT

150

LAMPUNG RIAU

100 50 0 1995


1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004



KEMANDIRIAN PANGAN JATIM 5.500.000 4.500.000 3.500.000 2.500.000 1.500.000 500.000 -500.000

Beras

Ketersediaan (ton) Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

Jagung Konsumsi (ton)

Ubi Kayu Surplus/defisit (ton)

KEMANDIRIAN PANGAN JATIM 450.000 350.000 250.000 150.000 50.000 -50.000 Kedelai Kacang Kacang Ubi Jalar Daging Tanah Hijau -150.000 Ketersediaan (ton) Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

Konsumsi (ton)

Telur

Susu

Ikan

Surplus/defisit (ton)

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

ribu ton

NERACA BERAS

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0 produksi


Konsumsi

0

Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected]) produksi konsumsi 2031

2030

2029

2028

2027

2026

2025

2024

2023

2022

2021

2020

produksi

2019

2018

2017

2016

2015

2014

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2031

2030

2029

2028

2027

2026

2025

2024

2023

2022

2021

2020

2019

2018

2017

2016

2015

2014

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

0

2001

rib uto n

ributon

NERACA JAGUNG

5000

4500

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

konsumsi

NERACA KEDELE

600

500

400

300

200

100

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

r ib u to n

NERACA KEDELE

600

500

400

300

200

100

0


produksi konsumsi


produksi konsumsi

2031

2030

2029

2028

2027

2026

2025

2024

2023

2022

2021

2020

2019

2018

2017

2016

2015

2014

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

ributon

NERACA UBI

4500

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0

ribu ton

NERACA DAGING

1600 1400 1200 1000 800 600 400 200

produksi Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

konsumsi

2030

2028

2026

2024

2022

2020

2018

2016

2014

2012

2010

2008

2006

2004

2002

0

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

ribu ton

NERACA TELUR

1200

1000

800

600

400

200

0


produksi konsumsi

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

ribu ton

NERACA SUSU

1000

900

800

700

600

500

400

300

200

100

0

produksi


konsumsi

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031

ribu ton

NERACA IKAN

1000

900

800

700

600

500

400

300

200

100

0


konsumsi produksi


20 29

20 27

20 25

20 23

20 21

20 19

20 17

20 15

20 13

20 11

20 09

20 07

20 05

20 03

20 01

rib u to n

KONSUMSI TERIGU

450

400

350

300

250

200

150

100

50

0








MASA PANEN BERSAMAAN DENGAN MUSIM HUJAN 600 500 400 300 200 100 0 Jan

Peb

Mar

Apr

2000

Mei

Jun

2001

Jul

Agu

2002

Sep

Okt

2003

Nop

Des

2004

20,00 18,00 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00


D e s e m b e r

N o v e m b e r

O k to b e r

S e p te m b e r

a g u s tu s

J u li

J u n i

M e i

A p ril

M a re t

F e b ru a ri

0,00

J a n u a ri

2,00

















FLUKTUASI HARGA PANGAN

HARGA RENDAH

HARGA TINGGI

PETANI DIRUGIKAN

KONSUMEN DIRUGIKAN

PERLU STABILISASI HARGA Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA FLUKTUASI HARGA PANGAN A. PENGARUH PRODUKSI 1. Produksi pangan bersifat musiman dan tergantung agroekologi 2. Faktor produksi : harga, lahan, irigasi, ketersediaan sarana produksi, harga sarana produksi, kredit, benih, ketrampilan petani, kelembagaan petani, harga komoditas pesaing 3. Gangguan iklim : banjir, kekeringan, gempa, dll 4. Gangguan hama dan penyakit B. PERMINTAAN : harga, jumlah penduduk, daya beli, barang subtitusi, selera, dan industri yang menggunakan bahan baku pangan C. Struktur pasar (kartel) cenderung menaikkan harga D. Spekulasi pedagangan : cenderung menyimpan kalau akan ada kebijakan Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

E. Prasarana dan Sarana distribusi F. Pengaruh Harga dunia G. Goncangan variable makroekonomi (nilai tukar, inflasi, suku bunga, dll H. Buffer stock Management


FAKTA EMPIRIS TERJADINYA FLUKTUASI HARGA 1. Fluktuasi produksi (panen tidak sepanjang bulan sehingga harga jatuh karena over suplai, dan tinggi karena kekurangan suplai) 2. Masa Panen bertepatan dengan musim hujan ( harga jatuh karena kualitas rendah) 3. Lonjakan permintaan konsumen pada waktu lebaran 4. Lemahnya sistem informasi areal tanam dan kebutuhan konsumsi setiap bulan 5. Lemahnya sistem informasi dini tentang iklim (kekeringan, banjir, gempa) 6. Lemahnya sistem informasi dini tentang hama dan penyakit 7. Goncangan variabel makro ekonomi 8. Daya saing rendah sehingga rentan terhadap goncangan pasar dunia 9. Buffer stock Management kurang optimal 10. Lemahnya koordinasi antar petani, pedagang, dan konsumen


INSTRUMEN KEBIJAKAN KUNCI DALAM STABILITAS HARGA PANGAN 1. Peningkatan produksi disertai daya saing (perwilayahan komoditas, bibit unggul, lahan, irigasi, ketersediaan sarana produksi, harga sarana produksi, kredit, ketrampilan petani, kelembagaan petani) 2. Sistem informasi produksi, konsumsi dan harga bulanan 3. Pananganan pasca panen khususnya pada musim hujan 4. Sistem cadangan pangan pemerintah daerah untuk mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan 5. Sistem informasi dini tentang iklim (kekeringan, banjir, gempa) 6. Sistem informasi dini tentang hama dan penyakit 7. Proteksi komoditas pangan strategis (tarif, kuota impor) (tingkat nasional) 8. Pengembangan Buffer stock Management oleh LUEP dan BULOG untuk pembelian dari petani pada komoditas pangan strategis saat masa panen dan operasi pasar pada waktu masa kekurangan pangan 9. Pembentukan asosiasi pangan yang melibatkan perwakilan petani, pedagang dan konsumen) berdasarkan komoditas. 10. Pengembangan Jaringan pemasaran / distribusi antar dan keluar daerah


MATUR NUWUN Dr. Nuhfil Hanani, MS ([email protected])

STABILISASI HARGA PANGAN

Recommend Documents