ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CONCEPT MAPPING DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG
Oleh
SRI WAHYUNI NPM 1110013411030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CONCEPT MAPPING DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG
SRI WAHYUNI NPM 1110013411030
Artikel ini disusun berdasarkan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Strategi Concept Mapping Di SDN 04 Kampung Olo Padang” untuk persyaratan wisuda Agustus 2015 dan telah direview dan disetujui oleh kedua pembimbing.
Padang, Juni 2015 Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Hj. Zulfa Amrina, M.Pd.
Rieke Alyusfitri,S.Si, M.Si
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CONCEPT MAPPING DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG Sri Wahyuni, Zulfa Amrina, Rieke Alyusfitri Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bunghatta University E-mail:
[email protected] Abstrak This research was motivated by the low ability of critical thinking and mathematics learning outcomes of fourth grade students of SDN 04 Kampung Olo Padang. The purpose of this reseach was to describe the increase in critical thinking skills and learning outcomes Mathematics fourth grade research of SDN 04 Kampung Padang Olo using Concept Mapping Strategy. This type of research is classroom action research. This research was conducted in two cycles. The date source is the fourth grade research of SDN 04 Kampung Olo Padang skor 28 students. The instrument used is the rubric of critical thinking skills of students, teachers and activity sheets achievement test. Based on the analysis of students' critical thinking skills, critical thinking percentage of students in each cycle has increased. In the first cycle of 65,80% increased to 80,17% in the second cycle. Research learning outcomes also increased in the first cycle of 32,14% increased to 89,29% in the second cycle. From the date obtained it can be concluded that there is an increase in critical thinking skills and mathematics learning outcomes of fourth grade students of SDN 04 Kampung Olo Padang, after using Concept Mapping strategy. Use of Concept Mapping strategy can also be used for other subjects in a way that is more interesting to be able to get maximum results Keywords: Critical Thinking, learning outcomes, and the Strategy Concept Mapping
iii
diingatnya
A. PENDAHULUAN
itu
untuk
menghubungkan
dengan kehidupan sehari–hari (Sanjaya,
Pendidikan nasional bertujuan untuk
2007:1).
mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, yang membentuk watak serta
Berdasarkan hasil observasi yang
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
peneliti lakukan pada hari Senin tanggal
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
23Februari 2015 di kelas IV SD Negeri 04
yang tertuang dalam pembukaan Undang–
Kampung Olo Padang, terlihat bahwa saat
Undang Dasar (UUD) 1945. Oleh sebab itu,
pembelajaran berlangsung banyak siswa
guru memiliki peranan yang sangat penting
yang merasa bosan, kurang memperhatikan,
dalam menentukan kualitas pengajaran yang
tidak mampu menyelesaikan tugas yang
dilaksanakan, serta guru harus memikirkan
diberikan guru dan tidak mampu membuat
dan membuat perencanaan secara seksama
kesimpulan
dalam meningkatkan kesempatan belajar
dari
pelajaran
yang
telah
disampaikan oleh guru, sehingga hasil
bagi peserta didik dan memperbaiki kualitas
belajar yang diperoleh kurang optimal.
mengajar.
Permasalahan ini terlihat dari sikap siswa dunia
yang kurang aktif dalam pembelajaran.
adalah
Siswa lebih cenderung menerima hal yang
masalah lemahnya kualitas pembelajaran.
diberikan oleh guru dan tidak mau berusaha
Mencermati proses pembelajaran selama
mencari sendiri, sehingga interaksi antar
ini, ada kecendrungan bahwa peserta didik
siswa belum tampak. Siswa pada umumnya
kurang didorong untuk mengembangkan
hanya
kemampuan berpikir. Dengan kata lain, otak
menghafal
anak
dan
sehingga konsep yang tertanam tidak kuat.
tanpa
Dalam pembelajaran siswa belum banyak
dituntut untuk memahami informasi yang
yang berani bertanya atau mengeluarkan
Salah pendidikan
satu di
dipaksa
menimbun
yang dihadapi Sekolah
untuk
berbagai
Dasar
mengingat informasi
1
mendengarkan, informasi
membaca yang
dan
diperoleh,
pendapat. Selain itu, hanya beberapa anak
Menggunakan
saja
Concept Mapping Siswa Kelas IV SDN 04
yang
berani
pendapatnya
mengemukakan
sehingga
Strategi
Pembelajaran
Kampung Olo Padang”.
terjadi
pendominasian bagi anak–anak lainnya
Tujuan yang ingin di capai dalam
yang cenderung pasif. Oleh sebab itu, guru
penelitian
mesti mampu memilih strategi belajar
ini
yaitu
mendeskripsikan
peningkatan kemampuan berpikir kritis
(Learning Strategies) yang tepat agar
siswa
kemampuan berpikir kritis siswa lebih
pada
melalui
berkembang, dan siswa tidak hanya sebagai
pembelajaran
strategi
Matematika
pembelajaran
Concept
Mapping di SD Negeri 04 Kampung Olo
penerima pasif, tetapi bisa lebih aktif ketika
Padang.
siswa melaksanakan pembelajaran dalam B. KERANGKA TEORITIS
kelas yang berlangsung secara bersama–
1. Tinjauan Tentang Pembelajaran
sama, dan guru yang sedang melakukan proses
mendidik
atau
pendidik
yang
Burton
(dalam
Susanto,
2013:3),
melakukan transfer ilmu selama proses
“belajar dapat diartikan sebagai perubahan
pembelajaran berlangsung, untuk itu guru
tingkah laku pada diri individu dengan
harus lebih meningkatkan potensinya.
lingkungannya sehingga mereka mampu
Berkenaan
dengan
berinteraksi
penggunaan
Sementara
strategi pembelajaran Concept Mapping,
peneliti mengangkat masalah pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berpikir dan
Pelajaran
Hasil
Belajar
Matematika
Pada
menurut
lingkungannya”. Hilgard
(dalam
Susanto, 2013:3), “belajar adalah suatu
pada mata pelajaran Matematika maka
Kritis
dengan
perubahan
kegiatan
lingkungan.
Perubahan
dimaksud
mencakup
reaksi
terhadap
kegiatan
yang
pengetahuan,
kecakapan, tingkah laku, dan ini di peroleh
Mata
melalui latihan (pengalaman)”. Berdasarkan
Dengan 2
beberapa
pengertian
tersebut
dapat
di butuhkan orang dalam menyelesaikan
disimpulkan belajar adalah proses kegiatan
masalah.
yang dilakukan individu untuk memperoleh
2. Tinjauan
perubahan tingkah laku atau perubahan
tentang
Strategi
Pembelajaran Concept Mapping
yang terjadi setelah seseorang melakukan Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan belajar dapat berupa pengertian
rangkaian rencana kegiatan yang termasuk
atau pengetahuan, keterampilan atau sikap.
di dalamnya penggunaan metode dan Pembelajaran adalah perpaduan dari
pemanfaatan berbagai sumber daya atau
dua aktivitas belajar dan mengajar. Dengan kata
lain,
pembelajaran
kekuatan
adalah
Strategi
penyederhanaan dari kata belajar dan
dalam
suatu
pembelajaran
pembelajaran. disusun
untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi
mengajar (BM), proses belajar mengajar
pembelajaran
(PBM), atau kegiatan belajar mengajar
didalamnya
mencakup
pendekatan, model, metode, dan teknik
(KBM).
pembelajaran Suparman
Matematika merupakan salah satu
secara
spesifik.
(1997:157)
Menurut “strategi
bidang studi yang ada pada semua jenjang
pembelajaran merupakan perpaduan dari
pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah
urutan kegiatan, cara mengorganisasikan
Dasar
tinggi.Bahkan
materi pelajaran peserta didik, peralatan dan
Matematika diajarkan di taman kanak-
bahan dan waktu yang digunakan dalam
kanak
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
hingga
secara
Matematika
perguruan
informal.
Bidang
studi
merupakan
salah
satu
pembelajaran yang telah ditentukaan”.
komponen pendidikan dasar dalam bidang– bidang
pengajaran
.Bidang
Menurut
studi
Dick
(dalam
Mustaji,
2009:10), “strategi pembelajaran adalah
Matematika ini di perlukan untuk proses
komponen-komponen dari suatu set materi
perhitungan dan proses berpikir yang sangat 3
termasuk aktivitas sebelum pembelajaran,
dipelajari
dan
komponen
partisipasi
peserta
didik
yang
merupakan prosedur pembelajaran yang
tersebut
menyimpulkan
penelti
strategi
hubungan
antar
Pembuatan peta konsep dilakukan
digunakan kegiatan selanjutnya”. Dari dua sumber
dengan
dengan membuat suatu sajian visual atau
dapat
suatu diagram tentang bagaimana ide-ide
pembelajaran
penting
diartikan suatu cara atau metode yang
atau
suatu
topik
tertentu
dihubungkan satu sama lain. Peta konsep
digunakan untuk melakukan pengajaran
mirip/peta
yang baik dan efektif.
jalan,
namun
peta
konsep
menaruh perhatian pada hubungan antar
Martin (dalam Istarani, 2011:241),
ide-ide,
bukan
hubungan
antar
Concept Mapping adalah ilustrasi grafis
tempat.Untuk membuat suatu peta konsep,
kongkrit yang mengindikasikan bagaimana
siswa di latih untuk mengidentifikasi ide-ide
sebuah konsep tunggal dihubungkan ke
tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-
konsep–konsep lain pada kategori yang
kadang peta konsep merupakan diagram
sama. Sedangkan menurut Sani (2013:240),
hierarki, kadang-kadang peta konsep itu
Concept Mapping adalah suatu diagram
memfokus pada hubungan sebab akibat.
yang digunakan untuk merepresentasikan
Langkah-langkah pembelajaran yang
kata–kata, Ide–ide, tugas–tugas ataupun
diterapkan pada penelitian ini adalah:
suatu yang lainnya yang dikaitkan dan
1) Guru menjelaskan langkah-langkah
disusun mengelilingi kata kunci ide utama.
pembuatan peta konsep
Dari dua sumber tersebut peneliti dapat
2) Guru membentuk 5 kelompok belajar
menyimpulkan bahwa Concept Mapping
dengan
adalah cara yang dapat digunakan oleh guru untuk
membantu
siswa
masing-masing
kelompok
terdiri dari 5 orang siswa.
dalam
3) Siswa memilih suatu bahan bacaan.
mengorganisasi materi pelajaran yang telah 4
4) Siswa
Menentukan
dipaparkan”. Selanjutnya Menurut Jufri
konsep-konsep
(2013:103),
yang relevan. 5) Siswa mengurutkan konsep-konsep
sebagai cara berpikir refleksi yang berfokus
yang inklusif ke yang kurang inklusif 6) Siswa
menyusun
“menyatakan berpikir kritis
pada pola pengambilan keputusan tentang
konsep-konsep
apa
yang
harus
diyakini
dan
harus
dilakukan”. Sedangkan menurut Tapilouw
tersebut dalam suatu bagan.
(dalam Susanto, 2013:122), “berpikir kritis
7) Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya ke depan kelas
merupakan cara berpikir disiplin kesadaran. Cara berpikir ini mengikuti alur logis dan
8) Evaluasi
rambu–rambu
3. Tinjauan tentang Berpikir Kritis
pemikiran
yang
sesuai
dengan fakta atau teori yang diketahui”. Kemampuan berpikir kritis adalah
Indikator
berpikir secara beralasan dan reflektif
Ennis (dalam Jufri, 2013:103), terdiri atas
dengan menekankan pembuatan keputusan
12
tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
Menurut
Suryabrata
pribadi
(dalam
manusia
“berpikir
yang
observasi
dan
menilai
laporan
hasil
observasi, 6) membuat deduksi dan menilai deduksi, 7) membuat induksi dan menilai induksi, 8) mengevaluasi, 9) mendefinisikan
(2013:121),
dan menilai definisi, 10) mendefinisikan
melalui cara berpikir tentang ide atau
asumsi, 11) memutuskan dan melaksanakan
gagasan yang berhubungan dengan konsep
dan 12) berinteraksi dengan orang lain.
diberikan
adalah
merumuskan
kegiatan
yang
kritis
1)
menilai kredibilitas informasi, 5) melakukan
kepada suatu tujuan”. Susanto
yaitu:
bertanya dan menjawab pertanyaan, 4)
mengakibatkan penemuan yang terarah
Menurut
komponen
masalah, 2) menganalisis argumen, 3)
Mustaji, 2009:55), “Berpikir adalah suatu keaktifan
berpikir kritis menurut
atau
suatu
masalah
yang
5
Indikator
menurut
(2013:104),
siswa, baik menyangkut aspek kognitif,
“indikator berpikir kritis adalah sebagai
afektif dan psikomotor sebagai hasil dari
berikut:
kegiatan belajar.
1)
memberikan deduksi,
merumuskan argumen,
4)
melakukan
Jufri
masalah, 3)
melakukan evaluasi,
2)
melakukan induksi,
6)
Hasil
5)
mengambil
Secara rinci, uraian faktor internal dan eksternal
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Gagne (dalam Jufri, 2013:58), “menyatakan hasil belajar adalah kemampuan (Performance) yang dapat teramati dalam diri seorang dan Menurut
Suprijono (2009:5), “hasil belajar adalah pola–pola
perbuatan,
pengertian–pengertian,
nilai–nilai, sikap–sikap,
apresiasi dan keterampilan”. Dari pendapat beberapa
para
ahli
tersebut
Susanto
(2013:12)
1) Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri, peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian dan motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisifisik dan kesehatan. 2) Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyrakat. Keadaan keluarga perpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari–hari berprilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Sudjana (2013:22), “hasil belajar adalah
kapabilitas”.
menurut
menyatakan :
adalah
perubahan tingkah laku”. Sejalan menurut
dengan
oleh
baik faktor internal maupun eksternal.
Menurut Sudjana (2013:3), “hasil
disebut
dicapai
antara berbagai faktor yang mempengaruhi,
4. Tinjauan tentang Hasil Belajar
hakikatnya
yang
peserta didik merupakan hasil interaksi
keputusan dan mengambil tindakan”.
belajar siswa pada
belajar
dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan–perubahan yang terjadi pada diri 6
Dalam
C. METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
yang
digunakan
dapat memberikan data tentanga aktivitas
yang sengaja dimunculkan dan terjadi
guru dalam proses pembelajaran. Data ini
bersama”.
dapat dijadikan sebagai bahan refleksi untuk
Menurut Wardhani (2007:1.4), Penelitian
perbaikan cara mengajar.
Tindakan Kelas adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri
2. Rubrik
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
sehingga
kinerjanya
hasil
belajar
sebagai siswa
Rubrik penilaian kemampuan berpikir
menjadi
kritis disusun berdasarkan indicator dan aspek berpikir kritis yang digunakan dalam
pendapat
di
atas
penelitian ini yaitu a) indicator merumuskan
dapat
masalah,
kelas
dengan
tujuan
peningkatan
indicator
menganalisis
asumsi, d) indikator mengambil keputusan
untuk
dan mengambil tindakan.
memperbaiki berbagai persoalan nyata dan dalam
b)
argumen, c) indicator mengenali asumsi-
Kelas adalah penelitian yang dilakukan guru
praktis
kemampuan
guru,
disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan
didalam
penilaian
berpikir kritis siswa.
meningkat”. Dari
data,
guru ketika pembelajaran berlangsung yang
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
memperbaiki
mengumpulkan
Observasi yang dilakukan terhadap
merupakan suatu pencermatan terhadap
secara
untuk
1. Lembar Observasi aktivitas guru.
dkk (2013:3), “penelitian tindakan kelas
kelas
peneliti
yaitu:
tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto
sebuah
ini,
menggunakan beberapa instrumen yang
digunakan
peneliti adalah salah satu jenis penelitian
dalam
penelitian
3. Tes Hasil Belajar
mutu
Tes yang diberikan kepada siswa
pembelajaran dikelas.
dalam bentuk essay sebanyak 10 butir soal pada siklus I. 7
D. HASIL
PENELITIAN
siklus pada hari Rabu 22 April 2015. Siklus
DAN
II dilakukan dua kali pertemuan, pada hari
PEMBAHASAN
Senin 27 April 2015 dan dilanjutkan dengan
1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
tes akhir hasil belajar pada siklus II pada
04 Kampung Olo Padang. Adapun subjek
hari Selasa 28 April 2015. Penelitian ini
penelitian adalah siswa kelas IV yang
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
berjumlah 28 orang dengan 18 orang laki-
2014/2015.
laki dan 10 orang perempuan. Dalam
pembelajaran dengan menggunakan strategi
pelaksanaan tindakan dibagi atas 2 siklus.
pembelajaran untuk keefektifan penggunaan
Peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV
strategi
untuk melihat proses pembelajaran yang
sebanyak 2 siklus.
peneliti lakukan. Peneliti bertindak sebagai guru
sedangkan
observer
1
a.
peneliti
Pelaksanaan
Concept
Deskripsi
tindakan
Mapping
Kegiatan
dilakukan
Pembelajaran
Siklus I
menunjuk guru kelas IV yang ada di SDN
1) Penilaian RPP
04 Kampung Olo dan observer 2 peneliti
Penilaian terhadap RPP dilakukan
menunjuk teman sejawat.
dengan menggunakan lembar pengamatan
Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan yang dinilai meliputi: a) perumusan
dengan
pembelajaran
tujuan proses pembelajaran, b) pemilihan
Matematika dengan menggunakan strategi
materi ajar, c) pengorganisasian materi ajar,
Concept Mapping. Penelitian ini dilakukan
d)
sebanyak dua siklus. Siklus 1 dilakukan 3
pembelajaran,
kali pertemuan yaitu pada hari Senin 20
pembelajaran, f) teknik Pembelajaran, g)
April 2015 dan Selasa 21 April 2015,
kelengkapan instrumen.
kemudian dilanjutkan dengan tes hasil
2) Aktivitas
melaksanakan
belajar pada siklus 1 berupa ujian akhir
pemilihan
sumber e)
guru
pembelajaran
8
atau
kejelasan
dalam
media kegiatan
kegiatan
Selama penelitian berlangsung guru kelas
IV
selaku
observer
3) Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis
mengamati
Siswa
penerapan komponen-komponen strategi
Berdasarkan hasil pengamatan yang
concept mapping dalam kegiatan guru.
dilakukan guru dan teman sejawat terhadap
Untuk mengamati penerepan komponen-
pelaksanaan
komponen
menggunakan strategi Concept Mapping
tersebut
digunakan
kriteria
pembelajaran
penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan
pada
menggunakan strategi concept mapping.
kemampuan berpikir kritis siswa yang
hasil pengamatan yang dilakukan
pertemuan
pertama
dengan
siklus
I,
diukur dengan tes kemampuan berpikir
observer diperoleh hasil dari pelaksanaan
kritis
tindakan aspek guru yang telah terlaksana.
masalah pada siklus I adalah 67,84%
Maka dapat diketahui bahwa persentase
tergolong dalam ketegori sedang, persentase
guru
menganalisis argumen pada siklus I adalah
dalam
memiliki
mengelola
rata-rata
pembelajaran
persentase
merumuskan
75%,
66,66% tergolong dalam ketegori sedang,
sedangkan target yang ingin dicapai adalah
persentase mengenali asumsi-asumsi pada
80%. Oleh karena itu, peneliti harus lebih
siklus I adalah 63,39% dalam ketegori
meningkatkan kegiatan pada pertemuan
rendah dan persentase mengambil tindakan
berikutnya.
untuk
dan mengambil keputusan dalam pada
melaksanakan
siklus I adalah 63,83% dalam ketegori
menerapkan pembelajaran
Peneliti dan sesuai
persentase
adalah
berupaya
dengan
rencana
rendah. Rata-rata persentase siswa diperoleh
pembelajaran yang telah dirancang, tetapi
65,80%. Berarti skor yang diperoleh masuk
pelaksanaan belum sepenuhnya maksimal.
ke dalam kategori sedang. Dapat di lihat
Hal ini disebabkan guru belum terbiasa
pada tabel 1. Berikut :
menggunakan strategi Concept Mapping.
9
nilai KKM yang ditetapkan di sekolah yaitu
Tabel
1. Jumlah dan Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Siklus I Pada Mata Pelajaran Matematika Indikator Persentase Ketegori A 67,84% Sedang B 66,66% Sedang C 63,39% Rendah D 63,83% Rendah Sedang Rata-Rata 65,80% Jumlah Siswa 28 Orang Keterangan : Indikator A : Merumuskan Masalah Indikator B : Menganalisis Argumen Indikator C : Mengenali Asumsi-asumsi Indikator D : Mengambil Keputusan dan Mengambil Tindakan
68, dan siswa yang nilainya masih berada di bawah KKM berjumlah 19 orang atau dari semua siswa yang mengikuti tes. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai target indicator keberhasilan yang diinginkan yaitu minimal 70% dari siswa yang mengikuti tes hasil belajar memperoleh nilai > 75. b. Deskripsi
Berdasarkan tabel 1. Persentase skor
Kegiatan
Pembelajaran
Siklus II
kemampuan berpikir kritis siswa juga belum yaitu
Siklus ke II ini diadakan pada tanggal
tergolong tinggi atau ≥ 79%. Persentase
27 Aprildan 28 April 2015 Kompetensi
skor yang diperoleh masih tergolong sedang
Dasar pada siklus ke dua ini adalah masih
yaitu 65,80%. Hal ini disebabkan karena
membahas
siswa
cara
benda-benda dan bangun datar asimetris”..
menganalisis
Siklus dua dilaksanakan sebagai upaya
argumen, mengenali asumsi-asumsi dan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
mengambil
yang diperoleh pada siklus I. Berikut
sesuai
dengan
belum
merumuskan
yang
ditargetkan
paham
bagaimana
masalah,
keputusan
dan
mengambil
tentang
“Mengidentifikasi
tindakan.
dijabarkan tentang pelaksanaan siklus II.
4) Hasil belajar
Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini
Berdasarkan Persentase ketuntasan
bersumber
dari
lembar
observasi
kemampuan berpikir kritis siswa, lembar
hasil belajar siswa di atas, dapat dilihat
observasi aktivitas guru dan lembar hasil
bahwa dari 28 orang yang mengikuti tes, 9
belajar siswa. Observasi dilaksanakan untuk
orang (32,14%) mencapai atau melebihi 10
melihat peningkatan kemampuan berpikir
Berdasarkan skor nilai yang diperoleh
kritis siswa yang sesuai indikator yang telah
berdasarkan lembar pengamatan yang telah
ditetapkan. Tahap pelaksanaan tindakan
disediakan, jumlah skor yang diperoleh
merupakan
penerapan
rancangan
adalah 26 dari 30 skor maksimal dan
pelaksanaan
pembelajaran
Matematika
persentase perolehan skor nilai sebesar
dengan menggunakan strategi pembelajaran
86,66%. Berdasarkan rentang nilai yang
Concept Mapping.
telah ditetapkan, hasil yang di dapat masuk
1) Penilaian RPP
ke dalam kategori sangat baik.
Berarti
pelaksanaan
dengan
Berdasarkan hasil observasi yang
pembelajaran
dilakukan terhadap penilaian RPP, dapat
menggunakan strategi Concept Mapping
dilihat bahwa deskriptor yang diamati telah
dari aspek guru sudah terlaksana dengan
dilakukan oleh guru. Ada peningkatan dari
sangat baik.
siklus sebelumnya, Akan tetapi masih ada
3) Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis
kekurangan pada saat pembelajaran, dimana
Siswa
deskriptor cakupan materi luas dan langka-
Hasil analisis pengamatan terhadap
langkah pembelajaran sesuai dengan alokasi
pelaksanaan
waktu.
dengan
menggunakan strategi Concept Mapping
2) Aktifitas guru dalam pembelajaran Pengamatan
terhadap
pada siklus II dari aspek siswa bahwa hasil
penerapan
yang diperoleh telah masuk ke dalam
strategi Concept Mapping dalam kegiatan guru,
pembelajaran
digunakan
pelaksanaan
kriteria
penilaian
pembelajaran
dengan
kategori tinggi dengan persentase 80,11% di lihat pada tabel 2 sebagai berikut :
menggunakan strategi Concept Mapping
11
Tabel
2. Jumlah dan Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Siklus II Pada Mata Pelajaran Matematika Indikator Persentase Ketegori A 88,98% Tinggi B 74,40% Sedang C 77,67% Sedang D 78,57% Sedang Tinggi Rata-Rata 80,11% Jumlah Siswa 28 Orang Berdasarkan dari tabel 2 di atas, hasil
Tabel 3. Data Hasil Tes Akhir Siklus II Pada Mata Pelajaran Matematika Uraian Jumlah Jumlah siswa yang 28 orang mengikuti tes Jumlah siswa yang 25 orang tuntas tes Jumlah siswa yang tidak 3 orang tuntas tes Persentase ketuntasan 89,29% hasil belajar siswa Rata-rata tes akhir siklus 78,17 II Berdasarkan dari tabel 3 di atas, hasil
yang diperoleh ini membuktikan bahwa yang diperoleh ini membuktikan bahwa pelaksanaan
pembelajaran
dengan hasil belajar siswa mengalami peningkatan
menggunakan strategi Concept Mapping dari jika dibandingkan dengan hasil siklus I. dari kegiatan aspek siswa mengalami Dari 28 orang 25 orang siswa yang tuntas peningkatan dari jika dibandingkan dengan mengikuti tes, sedangkan hanya 3 orang hasil siklus I. I ni
menandakan
ada yang tidak tuntas.
Menandakan ada
perbaikan dari pada siklus I. perbaikan dari pada siklus I. 4) Hasil belajar E. PENUTUP Hasil belajar siswa pada siklus II ini a. Kesimpulan mengalami
peningkatan.
Hasil
analisis Berdasarkan analisis hasil penelitian
terhadap aspek kognitif siswa pada siklus II diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan memperoleh
nilai
rata-rata
78,17 menggunakan strategi concept mapping
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa telah meningkatkan kemampuan berfikir hasil belajar siswa mengalami peningkatan kritis siswa kelas IV SD Negeri 04 dibandingkan dengan hasil belajar pada Kampung Olo Padang. Pada siklus I siklus I. Sebagai berikut: diperoleh persentase Indikator merumuskan masalah
adalah
67,84%,
persentase
Indikator menganalisis argumen adalah 12
66,66, persentase Indikator menganalisis
secara berkelompok agar hasil yang
asumsi-asumsi adalah 63,39 dan persentase
diperoleh lebih optimal.
mengambil
keputusan
dan
mengambil
3. Guru
harus
bisa
menguasai
tindakan adalah 63,83%. Pada siklus II
bagaiman cara menjelaskan materi
diperoleh persentase Indikator merumuskan
kepada siswa SD terhadap proses
masalah adalah 88,98, persentase Indikator
pembelajaran agar siswa
menganalisis
adalah
memahami apa yang telah dijelaskan
asumsi-
dan memperoleh hasil belajar yang
asumsi adalah 77,67% dan persentase
maksimal. Selain itu guru juga harus
mengambil
bisa mengatur waktu semaksimal
argumen
74,40,persentase
menganalisis
keputusan
dan
mengambil
dapat
tindakan adalah 78,57% .
mungkin agar tercapainya tujuan
b. Saran
pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
penelitian
ini,
4. Siswa diharapkan lebih serius dan
peneliti merekomendasikan saran kepada
penuh konsentrasi lagi pada saat
guru sebagai berikut :
guru menjelaskan materi pelajaran
1. Strategi Concept Mapping yang
sehingga materi yang dijelaskan
telah diterapkan pada siswa kelas IV
guru
dapat
dimengerti,
meningkatkan
kemampuan
mudah
dipahami karena
dan
pemahaman
berpikir kritis dan hasil belajar siswa
materi yang diperoleh siswa sangat
sehingga dapat dijadikan alternatif
berpengaruh terhadap hasil belajar.
dalam pembelajaran Matematika
5. Berhubung penelitian
2. Pembelajaran dengan menggunakan strategi memerlukan
Concept
Mapping
adanya
pengawasan
dilakukan
pada
ini
mata
hanya
pelajaran
Matematika khususnya pada materi pembelajaran
lebih dari guru pada saat belajar
mengidentifikasi
13
mengenai bangun
datar,
peneliti menyarankan penelitian ini
Suprijono,
Agus. 2009. Cooperativ Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Trianto.
2009. Strategi-strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Wardhani,
IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
juga cocok dilakukan pada mata pelajaran lain yang cocok dengan strategiConcept Mapping DAFTAR PUSTAKA Agam, Rameli. 2008. Menulis Proposal. Yogyakarta: Gyade. Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT RinekaCipta.
Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Istarani. Jufri,
2011. Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Mustaji, 2009. Pengembangan Kemampuan Berfikir Kritis dan kreatif dalam Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya Sani, Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara Sanjaya,
Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 14