DOKUMEN PELELANGAN UMUM
PT SARANA GERMINA CIPTA Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR IKB MODOINDING A.
UMUM 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
Kontraktor harus melindungi pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh kontraktor, kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada direksi pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum direksi pekerjaan menetapkan setuju atau tidak. Dalam hal direksi pekerJaan menetapkan bahwa standar yang diajukan kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan, maka kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam dokumen kontrak. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi calon penawar untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran mereka. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum digunakan, dari tipe/model yang terakhir diproduksi/ dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional Indonesia (SNI, SII, SKSNI, dsb) untuk barang, bahan dan jasa / pengerjaan / fabrikasi dan edisi atau revisi terakhir, atau standar internasional (ISO, dsb) atau standar Negara asing (ASTM, dsb) yang padanannya (equivalen) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan / jasa / fabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional atau standar negara asing. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan. Spesifikasi dapat terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada : 8.1. Lingkup pekerjaan. 8.2. Pekerjaan yang tidak termasuk kontrak. 8.3. Spesifikasi Umum : a. Peraturan perundang-undangan terkait, misalnya : - UU tentang Lingkungan - UU tentang Keselamatan Kerja - UU / PP / SK bersama / KPTS tentang Tenaga Kerja - UU / PP tentang Galian C - Perda terkait, dsb b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas. c. Alinyemen dan Survey d. Hari kerja dan jam kerja e. Gangguan dan keadaan darurat, Penyingkiran material. 8.4.
Spesifikasi Khusus : a. Lapangan b. Bangunan/ desain/ pengerjaan spesifik c. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik d. Perancah e. Pengaturan lalu Iintas f. Pengendaliall lingkungan
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 1
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
B.
BAHAN – BAHAN BANGUNAN UTAMA
Pasal 1 Umum Sedapat mungkin harus dipakai bahan-bahan dalam negeri untuk keperluan konstruksi Spesifikasi standard Kecuali ditemukan dalam spesifikasi atau diijinkan okeh Direksi secara tertulis semua bahan-bahan atau barang-barang harus sesuai dengan terbitan terbaru dari J.I.S. yang dapat digunakan atau British Standard (selanjutnya disebut B.S) dan Normalisasi Indonesia (selanjutnya disebut N.I) atau Standard Industri Indonesia (SII). Bahan-bahan lain yang tidak sepenuhnya disebut didalamnya dan untuk mana tidak ada dalam JIS, BS atau NI, harus disetujui secara khusus oleh Direksi dimana pedoman penggunaan harus mengacu kepada standarisasi produsen. Pemeriksaan dan pengujian Semua bahan-bahan dan barang-barang/benda-benda yang disarankan oleh kontraktor untuk dipakai didalam pekerjaan proyek harus dapat/boleh diperiksa, diuji dan dianalisa sewaktu-waktu jika dan bila diminta oleh Direksi. Jika Direksi menganggap perlu, maka kontraktor atas biayanya sendiri harus dapat memberikan test sertifikat dari pabrik. Atas biayanya sendiri, kontraktor harus menyediakan dan mempersiapkan bahan yang ditest dan contoh-contoh dari bermacam-macam bahan yang sewaktu-waktu akan diminta atau diisyaratkan. Semua ongkos dari peninjauan dan ujian menjadi tanggungan Kontraktor. Setiap test bahan atau pekerjaan yang telah selesai harus dilaksanakan dengan disaksikan Direksi lain dan harus dilaksanakan sedemikian rupa guna mengikuti standarisasi yang memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi teknis. Semua bahan-bahan yang dipakai dalam proyek / pekerjaan harus mendapat persetujuan Direksi sebelum dipakai / dipasang, meskipun bahan-bahan tersebut telah dinyatakan dapat diterima pada waktu didatangkan site. Setiap kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh tidak disetujuinya bahan-bahan tersebut oleh Direksi menjadi tanggungan Kontraktor. Direksi mempunyai kebebasan untuk menolak salah satu atau semua bahan-bahan yang tidak sama kwalitasnya dan kontraktor harus segera memindahkan bahan-bahan atau membongkar pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud atas tanggungannya.
Pasal 2 Standarisasi Spesifikasi Teknis Material Utama Material Semen Umum Semen yang dipakai untuk beton harus merek/pabrik yang disetujui dan harus potland cement Type II dan dapat ditambahkan bahan additive yang sesuai dengan relevasi manfaat dan tujuan dari konstruksi yang akan dilaksanakan dengan JLS R 5210, ASTM C 150 dan atau SII-0013-81, terkecuali jika ditentukan lain dan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Sertifikat pengujian dan lain-lain Setiap pengiriman semen bila diperlukan harus disertai dengan pengiriman sertifikat dari pabrik yang menunjukkan bahwa semen tersebut telah diuji dan dianalisa mengenai komposisi kimianya dan bahwa coba uji dan analisa tersebut dalam segala-galanya sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang relevan dengan JIS, BS atau NI. Setiap pengiriman semen yang dikirim ke site harus diuji dan dianalisa menurut persyaratan yang relevan dengan JIS, BS, atau NI. Sampel dikumpulkan sebagaimana ditentukan oleh DIreksi dan pengujian harus dilaksanakan pada laboratorium yang telah disetujuinya. Semen yang harus dipakai untuk sample-sample tidak boleh dipakai pada pekerjaan apapun sebelum coba ujinya dan analisanya telah selesai dan hasilnya telah diterima dengan baik oleh Direksi. Sebagai tambahan dari test-test dan analisa-analisa tersebut di atas Direksi dapat menguji semen yang telah disimpan di site sebelum dipakai untuk menentukan apakah semen yang didatangkan telah rusak selama pengangkutan atau selama disimpan. Tidak boleh ada semen yang dipakai sebelum diterima dan dinyatakan baik oleh Direksi. Banyaknya semen untuk test tidak ditentukan dan ongkos pengujiannya harus dimasukkan dalam harga satuan pekerjaan untuk masing-masing pekerjaan. Direksi dapat menolak semen yang didatangkan yang ada, berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan meskipun semen itu telah mendapat sertifikat pabrik. Semen-semen yang telah ditolak harus segera dipindahkan dari site atas biaya kontraktor.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 2
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
Pengangkutan dan Penyimpanan semen. Umur semen waktu diliver di lapangan tidak boleh lebih dari 2 (dua) bulan dan semen harus dipakai dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah datang di site. Semen harus diangkut ke site dalam keadaan tertutup, terlindung dengan baik terhadap cuaca dan harus disimpan dengan baik didalam gudang-gudang yang mempunyai cukup ventilasi, tahan terhadap cuaca dan tahan air untuk mencegah kerusakan karena lembab. Lantai gudang semen harus terbuat dari kayu setinggi paling sedikit 30 cm di atas tanah dan diberi ventilasi. Setiap pengiriman semen harus dipisah-pisahkan agar dapat dengan mudah diidentifikasi, diperiksa, ditest dan dicatat tanggal pengeluarannya. Semen yang disimpan dalam kantong/zak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 10 zak. Semen yang datang di site harus segera ditempatkan di dlaam gudang-gudang tersebut di atas dan dipakai pada pelaksanaan sesuai urutan datangnya. Penggunaan semen dalam jumlah besar tidak dilarang. Biar bagaimanapun juga pengangkutan, penyimpanannya dan penggunaan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Kontraktor harus menyampaikan laporan mingguan kepada Direksi mengenai pengiriman semen, penyimpanannya dan menjelaskan berapa banyaknya yang diterima dan dikeluarkan selama minggu tersebut, dari siapa/dari mana dibeli dan di bagian-bagian pekerjaan apa saja semen telah dipergunakan. Agregat untuk beton Umum Agregat untuk beton harus diambil dari sumber-sumber yang disetujui dan memenuhi syarat-syarat dalam NI atau BS 882, 2201, Part 2 atau standard lain yang disetujui Direksi. Apabila Agregat air sumber yang telah disetujui dan memenuhi syarat tersebut di atas maka sumber ini dpaat ditolak. Suatu jumlah stock yang agregat yang disetujui Direksi/Engineer harus selalu ada di lapangan untuk memungkinkan homogenitas dan kesinambungan pembuatan beton secara continue untuk suatu jangka waktu 1 (satu) minggu tanpa terhenti. Agregat Kasar Agregat kasar terdiri dari kerikil/gravel yang telah disetujui atau pecahan batuan dengan ukuran butir maximum tidak memenuhi daftar dibawah ini. Untuk seluruh pekerjaan beton agregat kasar harus memnuhi persyaratan gradasi ASTM C 33, yang ditentukan dalam BS 882, 1201, Part 2, Table 1, saringan sebagaimana table di bawah ini dalam ukuran nominal atau dalam NI atau dalam table berikut ini yang dipetik dari JIS : Prosentase terhadap berat yang lolos saringan (JIS 1002 SIEVE) ASTM Sieves
Ukuran saringan (mm) % thd berat lolos saring 40 mm 25 mm
Mm 10 50 mm 36 mm 31,8 mm 25 mm 19 mm 16 mm 9,50 mm No. 4
100 95-100 100 90-100 35-70 25-60 10-30
85-100 0-5
0-10
0-20
Apabila dari analisa gradasi menunjukkan kekurangan agregat tertentu yang dapat mempengaruhi kerapatan beton. Direksi dapat member petunjuk kepada Kontraktor untuk menambah kekurangan ukuran agregat tertentu tersebut di atas. Kerapatan berbagai kelas beton akan ditentukan oleh direksi setelah dilakukan pengetesan di lapangan. Kerikil dari batu pecah haruslah keras, tidak lapuk, bersih. Dan tidak mengandung clay atau pelapukan batuan. Batuan tersebut harus dipecah untuk mendapatkan ukuran yang diisyaratkan dengan jenis crusher yang disetujui. Bubuk atau partikel halus lolos saring 5 mm harus dipisahkan dan kalau dikehendaki Direksi harus dicuci secara seksama. Agregat halus Pasir untuk beton harus dan bebas dari clay atau zat-zat organic, dan mempunyai gradasi sedemikian apabila dicampur dengan agregat halus harus masuk dalam batasan yang ditentukan dalam BS 1198-1200 atau dalam NI atau dalam table berikut ini dari JI. Presentase terhadap berat yang lolos saringan (JIS A 1102 Sieve) Ukuran Saringan (mm) BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 3
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
10 % 100
5 90-100
2,50 80-100
1,20 50-90
0.60
0,30
0,15
25-65
10-35
2-10
Pasir dari pecahan batu dapat ditambahkan pada pasir alami untuk memperoleh pasir dengan gradasi yang memenuhi syarat. Pasir dari pecahan batu dapat dipakai hanya diperlukan persetujuan Direksi. Pengambilam contoh-contoh dan testing untuk agregat Direksi dapat memerintahkan kepada Kontraktor pada setiap saat untuk mengambil contoh agregat dari lapangan atau sumber agregat untuk dilakukan testing menurut cara yang diuraikan dalam BS 812, JIS A 1102 atau NI, Agregat yang tidak memenuhi syarat dalam test harus diganti atau dicuci sampai test lebih lanjut untuk dipakai. Semua biaya yang dikeluarkan untuk dipenuhinya persyaratan ini menjadi tanggungan Kontraktor.
Penyimpanan Agregat Pasir dan agregat kasar untuk bahan beton harus disimpan dalam bak atau lantai papan yang direncanakan khusus untuk mencegah terpisahnya suatu komposisi agregat tertentu atau tercampurnya agregat dari ukuran yang berbeda-beda dan menghindarkan tercampurnya agregat dengan debu, zat organic atau bahanbahan pencemar lainnya. Agregat dengan ukuran tertentu harus disimpan secara terpisah kecuali disetujui lain oleh Direksi. Air Air yang akan digunakan untuk adukan beton harus bersih, tawar dan bebas dari zat-zat organic atau anorganic yang larut atau mengambang dalam suatu jumlah yang dapat mengurangi kekuatan atau keawetan beton. Apabila mungkin air harus diperoleh dari sumber air minum apabila dari sumber lain harus mendapat persetujuan dari Direksi. Hanya air dengan kwalitas yang telah disetujui yang dapat digunakan untuk pembuatan beton, penyemprotan dan membasahi acuan/bekesting (form work) atau pengeringan beton. Kontraktor harus melakukan pengaturan untuk memperoleh atau penyimpanan yang cukup di lapangan untuk mengaduk dan mengeringkan beton dan menyemprot dan membasahi acuan. Apabila ada, air ini dapat diperoleh dari sumber sumur dalam lokasi proyek. Apabila KOntraktor menggunakan sumber ini, maka seluruh biaya pengadaan pemeliharaan, sumber tenaga listrik dan biayabiaya lainnya untuk memperoleh air ini, seluruh biayanya harus ditanggung Kontraktor sendiri. Batu Pecah Gunung / Batu Kali Batu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus dari kwalitas terbaik untuk digunakan dalam pekerjaan kontruksi. Batu yang digunakan harus keras, tahan lama, liat, tahan terhadap goresan dan cuasa dan bebas dari tanah atau sampah-sampah lain dan cacat-cacat lain. Batu pecah tidak boleh mengandung claey, bagianbagian yang pipih atau panjang atau cadas yang lapuk batu tidak pecah menggunakan batu kali. Batu untuk keperluan pondasi pasangan harus mempunyai besaran rata-rata antara 20-40 cm per menit tertera pada skala gambar kerja. Sumber tempat pengambilan batu harus disetujui Direksi. KOntraktor harus mengatur sedemikian rupa sehingga persediaan dari batu yang diisyaratkan untuk pekerjaan dapat terjamin. Pasir Bawah Lantai / Pondasi pasangan Material untuk bawah lantai / pasangan batu pondasi yang digunakan adalah campuran pasir dan batu dan harus memenuhi salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini : Material yang diklasifikasikan dalam kelompok A-1, A-2-4, A-25 atau A-3 seperti tertera dalam AASHTO M. 145 dan harus dipadatkan sampai 90% dari berat jenis kering maksimum menurut AASHTO T.99. Material yang diklasifikasikan dalam kelompok A-26, A-2-7, A-4, A-5, A-6, A-7, boleh digunakan dengan perhatian khusus diberikan pada waktu pemadatan tanah untuk mencapai 95% dari berat jenis kering menurut AASHTO T.99 Batu-bata Batu-bata yang digunakan adalah produk local yang bermutu baik, memiliki berat yang cukup dan berukuran sama serta telah melalui proses pembuatan yang baik dan benar sebagaimana dipersyaratkan dlaam PUBBI 1970 dan untuk ini diharuskan memperoleh ijin direksi guna memperoleh pilihan mutu terbaik. Material Lantai Material lantai yang akan digunakan adalah tegel keramik 40 x 40 untuk lantai; keramik 20 x 20 untuk dinding WC; dan untuk lantai KM / WC menggunakan tegel keramik 20 x 20 anti slip.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 4
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
PT SARANA GERMINA CIPTA Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
Material Penutup Atap Bahan penutup atap yang akan digunakan bagi seluruh bangunan pada pekerjaan ini adalah genteng metal. Kontraktor wajib mengajukan contoh beserta informasi produsen kepada direksi untuk memperoleh persetujuan.
Material kunci dan penggantung Kunci-kunci yang harus digunakan dalam pekerjaan ini kunci kwalitas terbaik yang merknya juga telah memperoleh sertifikasi SII, dan spesifikasi teknis kunci adalah dengan 2 kali putar, panjang minimal 20 cm, stainless finish, dan memiliki tiga buah anak kunci. Daun pintu diharuskan menggunakan slot tanam, sedangkan untuk daun jendela dipasang slot temple dengan panjang 2 inchi. Engsel yang digunakan sebagai penggantung pintu adalah engsel dengan system pencabut dengan panjang 6 inchi dan dipasang 3 buah tiap daun pintu, sedangkan untuk daun jendela 2 buah perjendela dengan panjang engsel 2 inchi. Hak angin dipasang pada semua daun jendela dengan model hak angin geser. Kunci alpa adalah kunci yang digunakan pada semua pintu WC dan kamar mandi. Material kaca Material yang digunakan sebagai pengisi daun jendela adalah kaca bening kwalitas terbaik, tidak bergelombang dengan ketebalan standar minimal adalah 5 mm dengan toleransi ketebalan mengacu kepada standard toleransi yang ada di pasaran dan memiliki tegangan batas tekan 120 Kg/cm. Material cat Cat yang digunakan adalah cat yang terbaik sebagaimana diisyaratkan dalam JIS K 5511, JIS K 5513, JIS K 5515, JIS K 5591, JIS K 5621, JIS K 5506, dengan mutu standard adalah mengacu kepada standarisasi mutu SII. Material sanitair Komponen sanitair akan terdiri dari : Closet jongkok. Bak mandi/bak WC yang terbuat dari pasangan bata berlapis porselin 20 x 20 cm warna. Dinding WC berlapis keramik dinding ukuran 20x20 cm. Material plumbing Material plumbing akan menggunakan PIPA PVC berbagai ukuran sebagaimana diisyaratkan dalam gambar pelaksanaan dengan spesifikasi AW atau setara dan standard mutu adalah sertifikasi SII. Dan khusus material ini kintraktor harus mengajukan usulan jenis produksi yang disetujui oleh direksi. Fiture-fiture sanitasi plumbing yang digunakan antara lain, stopkran, kran air, dan sebagainya merupakan fiture-fiture dengan performe kwalitas terbaik, hal mana untuk fiture-fiture yang akan digunakan harus memperoleh persetujuan direksi. Material instalasi listrik Material yang akan digunakan seluruhnya mengacu kepada tingkat spesifikasi dimensionering yang tertera dalam gambar pelaksanaan. Dan khusus dalam pekerjaan instalasi listrik seluruh material yang dipergunakan mutlak harus material yang telah memperoleh sertifikasi dari minimal standard Industri Indonesia dan SNI. Hal mana mencakup : Kabel type NYY untuk jaringan saluran udara dan tanah. Kabel NYA untuk jaringan instalasi plafond Kabel NYM untuk jaringan instalasi outdoor. Lampu-lampu segala jenis bagi penerangan ruangan, trafo/ballast, saklar, fitting, stop kontak. Sarana Grounding, Mcb maupun panel Box. Dengan demikian persetujuan direksi dan sertifikasi produk akan menjadi acuan direksi dalam menentukan persetujuan penggunaannya. Material baja tulangan Baja tulangan yang akan digunakan sebagai enforcement pada beton bertulang adalah baja polos U 24 yang harus memenuhi standar JISS G 3112 hot Roller bar SR 24 dengan dimensionering unit sebagaimana dijelaskan dalam gambar setail kawat dimensionerngunitn sebagaimana dijelaskan dalam gambar detail dan kawat bendrat pengikat sesuai dengan JIS G 3532 SWM-A diameter minimal 0,90 mm. Toleransi dimensi yang diberikan terhadap dimensi yang diisyaratkan terhadap baja tulangan dalam gambar pelaksanaan adalah 5% dimana bilamana toleransi ini dilampaui maka kontraktor wajib mengkompensasikannya dalam bentuk tambahan tulangan sehingga total luasan yang diperoleh dari kekurangan dimensi baja tulangan menjadi sama namun penyesuaian yang dilakukan sepenuhnya harus
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 5
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
sepertujuan dan sepengetahuan direksi secara tertulis dalam bentuk gambar kerja penyesuaian yang diusulkan oleh kontraktor.
C.
SPESIFIKASI UNTUK MASING-MASING MATA PEKERJAAN
PASAL 1 PENJELASAN UMUM 1. 2. 3.
Pekerjaan yang akan dikerjakan adalah Pembangunan Gedung Kantor IKB Modoinding. Lokasi pekerjaan Modoinding Tanah untuk lokasi bangunan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan sekarang dan harus diserahkan kembali kepada Direksi/PPK dalam keadaan selesai dibangun termasuk perbaikan kerusakan–kerusakan bangunan akibat kurang sempurnanya pekerjaan serta penyingkiran pembersihan bermacam-macam kotoran dan lain–lain pada halaman depan, samping dan belakang serta sudah ditanami rumput atau pohon–pohon hias yang merupakan pekerjaan tahap akhir. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi mendatangakan bahan–bahan dengan manfaatkan alat–alat menurut kegunaannya, pengarahan tenaga kerja, pengawasan dan membuat segala persiapan untuk pelaksanaan dan penyelesaian secara tepat pada waktunya baik dan lengkap sesuai dengan gambar dan ketentuan–ketentuan dalam syarat tehnis pekerjaan ini. Pembangunan dimaksud yang telah ditentukan supaya diwujudkan berupa bangunan dengan tidak merubah atau mengurangi/menambah konstruksi yang telah ditetapkan dalam lingkup pekerjaan dan sesuai dengan Surat perjanjian Pemborong.
4.
5.
PASAL 2 DATA BANGUNAN ------ Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah Pembangunan Gedung Kantor IKB Modoinding -----PASAL 3 SITUASI 1.
2.
Tanah untuk lokasi bangunan/halaman akan diserahkan kepada pemborong sebagaimana pemborong wajib meneliti keadaan medan (site) terutama keadaan bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal–hal yang dapat mempengaruhi harga penawarannya. Kelalaian atau kekurang telitian pemborong dalam hal ini tidak dapat dijadikan dasar untuk mengajukan claim terhadap resiko yang dideritanya. PASAL 4 UKURAN
1. 2. 3.
Satuan ukur yang disebut dalam gambar dinyatakan dalam meter, cm, mm. Ketetapan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi/PPK dengan pancang dan papan bouwplank-nya kuat dan diserut pada sebelah sisinya. Ukuran utama dinyatakan dalam gambar pandangan, potongan tinggi atap dan talang serta dijelaskan dalam gambar detail yang harus dan akan dibuat oleh kontraktor.
PASAL 5 TINGGI PEIL 1. 2.
3.
Tinggi peil kurang lebih 0,00 adalah tinggi permukaan lantai ruangan utama sebagaimana dinyatakan dalam gambar. Titik 0,00 (tinggi peil) ditentukan pada ketentuan 20 cm, dari atas permukaan tanah halaman depan yang akan dinyatakan kemudian dengan tanda tetap yang harus dibuat oleh pemborong atas petunjuk dari Tim Teknis atau pemborong harus memelihara tanda tetap ini selama pekerjaan hingga selesai. Tinggi Peil diambil dari Permukaan Tanah yang tertinggi.
PASAL 6 PEKERJAAN TANAH 1.
Pekerjaan Tanah
:
a. Sebelum pekerjaan galian dilaksanakan, tanah lokasi harus diratakan lebih dahulu menurut ketinggian yang telah ditentukan dan dibersihkan. BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 6
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
b. Semua pohon–pohon yang ada diatas tanah lokasi harus dibongkar kecuali pohon–pohon yang tidak menggangu dan tidak membahayakan bangunan dapat dibiarkan saja yang sekaligus akan berfungsi sebagai pohon–pohon pelindung. 2.
Galian tanah
:
a. Untuk Pondasi yang dilakukan penggalian tanah menurut ketentuan dalam bestek (syarat-syarat melaksanakan pekerjaan) gambar dan sesuatu atas petunjuk Direksi atau sesuai hasil sondir tanah. b. Lubang galian harus cukup lebar (sesuai gambar detail) hingga waktu mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan terganggu dan dasar pondasi harus rata. c. Jika terjadi sesuatu atau beberapa tempat keadaan tanah tidak mengijinkan untuk pondasi dari batu kali menurut apa yang tertera dalam gambar, maka pemborong harus segera memberitahukan kepada Direksi/PPK, sehingga dapat mengambil ketentuan lain. d. Apabila pada dasar lubang pondasi terdapat akar–akar atau batu-batu atau tanah tidak baik, maka digali lagi dan diisi kembali dengan pasir yang ditimbriskan dan digenangi air. e. Tanah bekas galian setelah dibersihkan dari kotoran apabila penilaian Direksi/PPK dipandang cukup baik maka dengan persetujuan DIreksi/PPK dapat dipergunakan sebagai timbunan urugan pasir landasan lantai. f. Apabila terdapat air menggenang pada lubang pondasi harus dipompa keluar untuk ini disediakan pompa air yang dalam keadaan siap pakai. g. Semua unsur-unsur pengganggu yang terdapat didalam lubang galian seperti sisa kayu, batu-batu atau lain-lainnya harus dikeluarkan. h. Kelebihan tanah-tanah dan puing-puing dari halaman pekarangan dibersihkan dan diangkat ketempat lain yang ditentukan/ditunjuk olek PPK, demikian juga kekurangan tanah harus diambil dari tempat lain dan tidak boleh mengambil dari tanah disekitar bagunan atau tempat lain segala biaya menjadi tanggungan pemborong.
PASAL 7 URUGAN PASIR 1. 2. 3.
Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pasangan pondasi (sebelum mengerjakan pondasi) dibawah lantai ubin/tegel pada bagian bawah setebal 5 cm dipadatkan, dibawah rabat beton tumbuk setebal 5 cm padat. Lapisan pasir yang harus ditimbun/dipadatkan dan disiram air sebelum lantai ubin/tegel, pasir uruk harus bersih dari segala kotoran. Timbunan kembali pondasi dan timbunan dibawah pasir urug (dibawah lantai) harus dikerjakan lapis demi lapis dan ditumbuk/dipadatkan agar tidak mengalami penyusutan tanah nantinya. Bagi tanah berair penimbunan harus menggunakan pasir kali sehingga tidak merusak pondasi dan atau lantai setelah bangunan berdiri/selesai. PASAL 8 PEKERJAAN BOUWPLANK
1.
2.
Pemasangan bouwplank harus water pas dengan menggunakan kekuatan tiang-tiang penyangga/patok kayu kaso, baru dapat dikerjakan setelah perataan tanah selesai. Semua papan yang digunakan untuk bouwplank harus mengguanakan bahan kayu yang cukup baik dan diserut satu sisi untuk dipakai pedoman pengukur. Bouwplank harus aman dan tetap dalam keadaan baik, tidak terpengaruh adanya galian pondasi serta gangguan kendaraan bermotor pengangkut bahan-bahan bangunan kedalam lokasi Proyek yang sedang dikerjakan.
PASAL 9 PEKERJAAN PONDASI 1.
2. 3.
4. 5. 6.
Sebelum pondasi dipasang, dasar lubang pondasi diurug terlebih dahulu dengan pasir setebal 5 cm, dipadatkan dan disiram dengan air timbrisan. Diatas urug yang telah padat dipasang batu kosong (stam plank) dengan kedudukan berdiri sampai rapi kemudian ditumbuk sampai padat dengan pasir kemudian disiram air sehingga masuk disela-sela batu. Urugan Sirtu dan stam plank batu dikerjakan selebar lubang dasar yang sudah tertera pada gambar dan disesuaikan dengan bestek yang ada. Pondasi dikerjakan dari batu belah/batu kali yang baik dan bersih dari kotoran/Lumpur dan tidak boleh keropos. Pasangan batu belah atau batu kali dikerjakan dengan adukan spesi 1:4, sedangkan bagian atas pasangan setebal 15 cm dikerjakan dengan adukan spesi 1:3 dan baru diatasnya dikerjakan sloof sesuai gambar. Setelah pondasi kering diplester seluruhnya dengan campuran 1:4 setelah kering plesternya baru lubang pondasi kiri kanan diurug dengan pasir dan ditumbuk hingga padat betul. Sedangkan bagian tanah berair maka urugan menggunakan pasir kali pada bagian dalamnya untuk mencegah kerusakan pondasi. Dari tengah-tengah pasangan batu pecah dimunculkan besi ukuran diameter 12 mm yang merupakan stik bagi besi sloof dan besi kolom. Seluruh pondasi baik pondasi bangunan, tambahan maupun pondasi selasar harus dikerjakan sekaligus sehingga satu dengan yang lain menjadi satu. Rata-rata galian menyesuaikan dengan gambar dan untuk, Pas. Trasram dengan adukan harus sp 1:3 selanjutnya adukan 1:4 dibawahnya stam plank batu kali serta urugan batu gunung dan sirtu.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 7
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
7. 8.
Dengan demikian maka sloof sama dengan permukaan tanah dan barulah diatasnya dikerjakan dinding trasram. Untuk pekerjaan pondasi beton bertulang mengikuti gambar detail pondasi.
PASAL 10 PEKERJAAN BEKESTING 1. 2.
3.
Untuk seluruh pekerjaan bekesting harus menggunakan kayu klass III yang keras dan baik dan disetujui oleh Direksi. Pasangan bekesting harus rapi, cukup kuat dan teliti dalam pemasangannya sehingga setelah dibongkar memberikan bidang datar kadang beton rata yang hanya memerlukan sedikit penghalusan serta tidak keropos. Untuk permukaan beton yang tidak memerlukan plesteran, bekestingnya menggunakan papan kayu klass III. Celah-celah antara papan harus cukup rapat waktu pengecoran sebelah dalam dari bekesting harus disiram dan bersih dari kotoran. Bekesting baru boleh dibongkar setelah yang bersangkutan mengalami periode pengerasan yang cukup sesuai ketentuan peraturan beton bertulang Indonesia tahun 1971.
PASAL 11 PEKERJAAN BETON BERTULANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15.
Ukuran-ukuran penampang beton berikut penulangan dikerjakan sesuai dengan Gambar detail. Untuk campuran beton bertulang dengan perbandingan 1:2:3 dikerjakan untuk semua kolom, sloof, balok, plat dak, tangga dan tutup saptictank untuk pembesian ditetapkan dalam gambar detail. Seluruh pekerjaan beton bertulang ini didasarkan atas syarat-syarat seperti terdapat dalam PBI sedangkan khusus untuk penulangan dan begel. Semua pekerjaan beton yang kelihatan setelah dibuka bekestingnya tanpa pembetulan lagi harus sudah rata dan tidak cacat/keropos. Untuk beton setelah dicor harus memperhatikan setting time dan proses perawatan beton (curing). Untuk semua pekerjaan beton, beton bertulang ataupun beton tumbuk harus dipakai alat pencampur beton (molen) mesin pencampur harus diperiksa lebih dahulu sebelum pekerjaan beton dimulai. Pemborong tidak diperkenankan mengerjakan pengecoran beton sebelum bekestingnya diperiksa dan pemasanga besi beton harus diperikasa terlebih dahulu Direksi dan disetujui oleh PPK. PPK akan melaksanakan pemeriksaan pekerjaan beton secara periodik sehingga pekerjaan tidak terganggu kemajuannya. Untuk pekerjaan beton dan pemasangan/pengecoran supaya digunakan air bersih dari saluran PAM atau daru sumur yang cukup dalam untuk menghasilkan air tawar yang cukup bersih/jernih dengan persetujuan kalakgiat. Air sumur boleh dipergunakan apabila benar-benar bersih/tawar (tidak asin/payau). Beton bertulang untuk plat dak dan beton bertulang untuk kedap air lainnya, pengecoran dilakukan dengan adukan 1:1 ½:2 ½. Penutup sapticktank dan lantainya dikerjakan dari beton bertulang dengan adukan ketebalan 10 cm dan dengan adukan coran 1:2:3 dengan kerangka besinya 2 lapis dari besi ukuran D 12 mm bagi penulangan pokok dan D 8 mm bagi penulangan gelang gelang. Pengecoran plat dack harus benar-benar kedap air dan selanjutnya dicat dengan water proof yang banyaknya 3 kg untuk setiap 2 m² atau disikat (dilapisi) dengan aspal encer (emulsion) kemudian diberi pasir kering dan koral jagung. Pada bagian-bagian beton yang akan diplester atau dipasang batu bata (tembok) dibidang mukanya harus dikasarkan, disiram dengan air semen baru diplester dan atau dipasang tembok batu bata sehingga mengikat dengan kuat. Pekerjaan beton latei dikerjakan diatas kosen pintu jendela dicor dengan beton bertulang 1:2:3 menggunakan besi D 8 mm. Untuk penulangan Kolom, Sloof pada Bangunan Gedung penggunaan besi diseuaikan dengan gambar. PASAL 12 PEKERJAAN BETON TIDAK BERTULANG
1.
2.
Pekerjaan beton tidak bertulang dengan perbandingan 1:2:3 dikerjakan untuk beton rabat keliling bangunan dengan lebar 1 meter baik dibagian luar maupun dibagian dalam. Tebal rabat beton adalah 10 cm yang pada bagian pinggirannya dikerjakan dengan pasangan batu bata setengah batu dan adukan spesi 1:3 beton. Diatas kosen-kosen pintu jendela maupun kosen ventilasi yang panjangnya lebih dari 100 cm harus dikerjakan/dipasang balok latai dari beton tidak bertulang. PASAL 13 PEKERJAAN DINDING TEMBOK/PASANGAN BATA
1. 2.
3.
Pada semua dinding tembok dikerjakan dengan pasangan batu bata merah, pasangan batu bata dengan system setengah batu dikerjakan dengan spesi 1:4 beton. Semua pasangan dinding tembok harus rata dan tegak lurus keatas dan harus menggunakan lot. Setiap harinya pekerjaan pasangan dinding hanya diperkenankan setinggi 125 cm mendatar dan dilanjutkan keesokan harinya 125 cm lagi. Tidak diperkenankan mengerjakan secara vertical langsung. Semua batu bata merah yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu sampai tidak menghisap air lagi dan bata merah yang akan dipergunakan harus bermutu tinggi dan harus cukup masak tidak mudah patah.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 8
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
4.
Semua foog (spesi) dari pasangan bata pada saat pemasangan harus dikerok sedalam 1 cm. PASAL 14 PEKERJAAN PLESTERAN DAN PENGHALUS BETON
1.
Semua permukaan dinding baik bagian luar maupun bagian dalam harus dikerjakan plesterannya dengan adukan yang sesuai dengan pasangan yaitu 1:4 beton kecuali dinding trasram yang harus diplester dengan adukan 1:2 beton (yaitu dari permukaan lantai setinggi 30 cm). Dinding batu bata merah setinggi 75 cm diatas permukaan sloof sampai diatas permukaan lantai diplester bagian luar maupun bagian dalam dengan adukan spesi1:2 beton. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai pasangan harus dibasahi terlebih dahulu dengan air sedangkan siarnya harus dikerok sedalam 1 cm, semua plesteran harus dikerjakan rata dengan penuh keahlian. Bidang-bidang plesteran yang retak atau berombak harus diulangi/diperbaiki pasir yang digunakan untuk plesteran harus diayak terlebih dahulu sehingga halus dan bersih menggunakan pasir kali yang bebas dari Lumpur maupun kotoran lainnya. Bidang atau permukaan bidang yang tampak, sebelum diplester harus dipahat kasar dahulu dan kemudian disiram dengan saus semen adukan 1:3 beton. Seluruh bidang plesteran harus rata tidak berombak, diratakan dengan acian. Setelah kering pengaciannya harus digosok dengan kertas pasir supaya permukaannya rata dan halus. Plesteran sudut-sudut, sponing-sponing, plin-plin dengan campuran 1:2 kemudian diaci. Jika terdapat permukaan tembok dengan sisi bidang maka sekeliling kosen dan tembok dibuat lies dengan ukuran 0,50 cm. Dinding tembok yang selalu kena air seperti kamar mandi, wc, urenior, bak control, bak penampungan (bak mandi, bak cuci, septicktank) harus diplester dengan adukan 1:2 setinggi 175 cm dari atas permukaan lantai setelah itu dicat/dioleskan water proof. Dinding-dinding tembok Top level atau bagian yang tidak kelihatan diplester kasar dengan adukan 1:4.
2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
9.
PASAL 15 PEKERJAAN KOSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA 1. LINGKUP PEKERJAAN a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan kusen, pintu dan jendela aluminium seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana meliputi : - Rangka jendela & pintu, dengan kunci dan penggantung b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada kusen pintu dan jendela atau bagian bangunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan petunjuk pengawas. 2. PENGENDALIAN PEKERJAAN a. Semua pekerjaanyang disebutkan dalam bagian ini harus dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen dan standardstandard antara lain : - The aluminium Association (AA) - Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA) American Standars for Testing Materials (ASTM) 1. ASTM B 211 – 83 : Aluminium Alloy Estruded Bar, Shapes Tubes 2. ASTM B 209 – 83 : Aluminium Alloy Sheets and Plates. 3. ASTM E 283 – 84 : Air Leakage 4. ASTM E 331 – 84 : Water Leakag b. Shop drawing yang detail dan terinci memperlihatkan sistim ukuran, sistim perkuatan dan pemasangan,kunci dan penggantung diserahkan untuk persetujuan pengawas. c. Garansi Hasil test diserahkan. 3. BAHAN – BAHAN DAN PRODUK a. Kosen dan pelat aluminium - Untuk kusen pelat aluminium yang akan digunakan adalah produk Setaraf Indalex,Alcan,YKK,Alxindo. - Pelat dan rangka : Alloy untuk exstrusi A 6063 S, untuk pelat : AA 5005 NS – 3H -
Anodizing Ketebalan lapisan : 1. Internal : 14 micron 2. External : 22 micron 3. Warna : Natural glass 4. Jaminan Harus diberikan jaminan tertulis selama 20 (dua puluh) tahun untuk penampilan dan ketahanan warna.
PASAL 16 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 1.
Semu langit-langit/plafond rangkanya menggunakan besi hollow 4x4 cm yang berkwalitas baik, lurus dan tidak cacat. Dengan
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 9
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
2. 3.
4.
penggantung dipakai hanger besi yang di siapkan terlebih dahulu pada rangka kuda-kuda baja, atau waktu pengecoran plat beton atau balok. Plafond dikerjakan dari bahan gypsum 9 mm ukuran 60x120 cm dan dilies bagian pinggirnya dengan lies profil dari gypsum pemasangan plafond harus rapi dengan jarak nat maksimal ½ cm yang disela-sela pada ukuran lebar plafond. Ketinggian plafond harus sesuai dengan gambar kerja, di ukur dari atas permukaan lantai. Pada ruangan tertentu disediakan pintu masuk keruangan plafond dan disediakan papan jalan dua lembar dengan ketebalan 4 cm guna pengecekan instalasi listrik. Pelaksana harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui direksi atau pengawas dan bahan yang digunkan harus sesuai contoh yang disetujui.
PASAL 17 PEKERJAAN BESI 1.
2.
Untuk semua pekerjaan beton bertulang pembesiannya menggunakan besi standar SNI dan untuk ukuran disesuaikan dengan gambar. Ketentuan ini berlaku bagi penulangan pondasi, sloof, kolom, balok portal, ring balok, balok lantai, penutup bak control, plat dack dan penutup sapticktank liesplank beton. Khusus untuk kolom/tiang yang memikul beban beton serta balok penyangga level dikerjakan dengan disesuaikan dengan perhitungan yang ditimbulkan menurut petunjuk/ketentuan yang diatur oleh PBI tahun 1971. (khusus bangunan bertingkat).
PASAL 18 PEKERJAAN UBIN 1. 2. 3. 4.
Semua lantai ruangan kantor dikerjakan dengan menggunakan tegel keramik KW I dengan ukuran 40x40 warna putih/krem atau sesuai petunjuk direksi/PPK, sedangkan lantai km/wc dikerjakan dengan menggunakan keramik anti selip 20x20. Tegel yang digunakan harus yang berkwalitas baik tidak retak/cacat, sebelum dipasang harus terlebuh dahulu mendapat persetujuan dari Direksi setelah memberi contoh. Untuk pemasangan tegel dinding km/wc menggunakan keramik mutu yang sama 20x20 cm. Tehnik pemasangan harus menggunakan waterpas baik kedepan maupun kesamping dengan mengambil sebagian titik patokan adalah ruang utama dengan menentukan titik pusat yang dipadatkan dari menarik garis-garis diagonal dari sudutsudutnya, dengan demikian pemasangan tegel sisa pada dinding tegel akan sama rata sebelah menyebelah. PASAL 19 PEKERJAAN KACA
1. 2. 3.
Untuk ukuran kaca disesuaikan dengan gambar detail dengan ketebalan kaca adalah 5 mm. Dalam pemasangan agar diperhatikan daya pemuaian dan penyusutan untuk itu perlu diberikan kelonggaran 1 mm untuk mencegah terjadinya pecah. Agar kaca tidak goyang maka keliling antara lies/bingkai diberi lapisan karet.
PASAL 20 PEKERJAAN CAT DAN POLITUR 1. Pekerjaan cat untuk kayu : a. Semua pekerjaan kayu sebelum dicat agar didumpul terlebih dahulu, kemudian baru dicat dengan cat kayu yang dilakukan sedikitnya 3x sehingga hasil yang dicapai dengan kwalitas baik. b. Warna cat kayu dikonfirmasikan dengan direksi lapanagan, sedsangkan bahan cat yang digunakan adalah KW I atau sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). c. Kayu-kayu yang telah dimeni sebelum dicat dasar agar lebih dahulu didumpul guna menutupi lubang-lubang baik retak ataupun karena melintir sehingga permukaan kayu menjadi rata dan licin akan memberikan sinar kilap dari cat. 2. Untuk atap tidak perlu pengecatan karena warna atap sudah ada. 3. Pekerjaan pengecatan tembok : a. Semua pekerjaan dinding yang akan dicat baik bagian luar maupun dalam harus dilakukan pengacian lebih dahulu terutama lubang-lubang dan gelombang-gelombang yang ada supaya diratakan denga acian. b. Setelah rata betul barulah dilakukan penghalusan dengan kertas pasir sehingga benar-benar licin dan rata. c. Cat yang digunakan adalah KW I dengan warna sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). d. Plafond dari bahan gypsum dicat dengan warna putih sebanyak tiga kali sehingga bayangan gypsum hilang dengan menggunakan cat KW I.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 10
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
PT SARANA GERMINA CIPTA Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
PASAL 21 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNGAN, KUNCI 1.
Pekerjaan alat penggantung : a. Semua daun pintu harus dipasang engsel kupu-kupu besar dari kuningan dengan ring plastik putih yang berkwalitas baik dipasang tiap pintu masing-masing 3 buah engsel, atau sesuai petunjuk Kuasa Pengguna Anggaran. b. Tiap daun jendela dipasang engsel yang sama sebanyak 2 buah.
2.
Pekerjaan alat pengunci : a. Tiap daun pintu harus dipasang kunci tanam yang dipasang adalah kunci besar (3 levers 2 kali kunci) dengan gagang dan peralatan dalamnya bagus. b. Khusus untuk pintu kamar mandi/wc menggunakan kunci merk yang sama dengan ukuran kecil (1 kali mengunci).
PASAL 22 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN PEMASUKAN DAYA 1.
Pekerjaan instalasi : a. Pemasangan pipa instalasi listrik menggunakan merk union / paralon bersifat inbouw terbenam didalam tembok, demikian juga saklar dan stop kontak. b. Penarikan kawat-kawat diatas plafond maupun dalam pipa harus tegang / kencang, didalam pipa strak dan menggunakan isolasi dari porselin. Semua kawat-kawat isolator kwalitas harus tinggi dan baik keluaran pabrik yang disetujui oleh PLN (Uk. Kabel 2,5 mm) c. Semua saklar stop kontak dibuat dari baklit atau porselin, dengan saklar model tekan yang berkwalitas tinggi (merk Vimar) d. Semua fitting baklit dengan komponen dan ring berkwlitas baik dengan merk Vimar. e. Semua fitting/saklar dan stop kontak yang pemasangannya mengharuskan ditempat-tempat basah dan selalu kena air harus diperergunakan yang berkonstruksi kedap air. f. Fitting gantung menggunakan snur dengan ukuran 2 x25 cm atau ditempel di plafond. g. Tiap-tiap bangunan agar dipasang dak standar lengkap dengan superzomnya. h. Bagi semua pekerjaan instalasi listrik tersebut sebelum sebelum dikerjakan, pemborong harus mengajukan gambar rencana untuk disetujui oleh Direksi dan dimintakan persetujuan dari PLN setempat. i. Setelah pemasangan instalasi listrik selesai dan sebelum bangunan diserahkan untuk pertama kali maka instalasinya harus diuji dan dimintakan persetujuan lebih dahulu dari PLN setempat agar sesuatunya memenuhi syarat dari PLN. j. Sebelum bangunan diserahkan untuk kedua kalinya maka pemborong harus menyerahkan gambar revisi skala 1:100 dalam rangkap 3 kepada Kalakgiat mengenai gambar tersebut yang telah disyahkan dan diuji. k. Jumlah titik lampu dan stop kontak akan ditentukan / diterangkan dalam Aanwijzing. l. Semua instalasi listrik dikerjakan dengan tegangan 220 volt dengan pemasangan arde yang ditanam pada kedalaman 6 meter serta dipasang penangkal petir untuk bangunan berlantai dua keatas pada setiap bumbungan atau sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
PASAL 23 PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN PEMASUKAN AIR BERSIH 1.
2. 3. 4.
Pemasangan instalasi air bersih harus dilaksanakan oleh tenaga instalasi yang ahli dan terdaftar pada PDAM setempat serta harus mendapatkan persetujuan Tim Teknis, dimana dalam hal ini pemborong tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas pekerjaan tersebut. Pipa pipa yang sudah selesai pemasangannya tidak boleh terlihat dari luar dan harus tertanam dibawah plesteran dinding dengan baik. Bahan – bahan yang digunakan serta pelaksanaanya secara teknis harus memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh badan perusahaan air minum setempat. Pemborong dimintakan membuat gambar revisi pada saat setelah instalasi saluran air bersih ini diperiksa dengan percobaan tekanan 4 kg per cm oleh PAM setempat. Gambar tersebut dapat digunakan apabila dikemudian hari ada perluasan perbaikan dapat dipergunakan sebagai pedoman.
PASAL 24 PEKERJAAN SALURAN AIR KOTOR 1.
Saluran air kotor dari proses ke septicktank menggunakan pipa paralon standar SNI 3 inch.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 11
PT SARANA GERMINA CIPTA
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
Jl. Merpati No. 4 Ranomut - Manado
PASAL 25 PEKERJAAN SANITAIR 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kamar mandi/wc ditempatkan dalam satu ruangan, untuk itu pekerjaan pembuatan bak mandi menyesuaikan dengan gambar dan bestek yang ada. Pintu kamar mandi/wc menggunakan kusen dan daun pintu PVC Dikamar mandi harus dipasang kloset jongkok warna putih dari porselin setara KW1. Pekerjaan pembuatan septicktank dengan system 2 ruang, dikerjakan dengan pasangan 1 batu dengan adukan spesi maupun plesteran kedap air 1:2 dinding batas ruangan dikerjakan dengan batu setengah (mengikuti gambar). Lantai dan tutup septicktank dikerjakan dengan beton bertulang. Saluran pembuangan dari septicktank kelubang perembesan digunakan pipa paralon 3 inch, atau disesuaikan dengan gambar dan bestek yang ada, sedangkan lubang perembesan dikerjakan dengan system menggunakan batu karang dengan lapisan ijuk, pasir dan kerikil disusun sedemikian rupa sehingga air meresap dengan baik.
PASAL 26 PEKERJAAN HALAMAN DAN LAIN-LAIN Pekerjaan rabat / lantai beton cor : 1. Sekeliling bangunan baik bagian luar maupun dalam dikerjakan rabat beton dengan ukurannya disesuaikan dengan gambar dan bestek yang pada pinggirannya dikerjakan pasangan batu-bata merah setengah batu dan campuran 1:3:5 untuk cor rabat. 2. Pengerjaan pengecoran rabat agar miring kearah luar guna mengalirkan air. 3. Pada ujung rabat dikerjakan saluran air kotor dengan ukurannya disesuaikan dengan gambar. 4. Pekerjaan rabat beton dikerjakan sedemikian rupa sehingga menyatu dengan dinding tembok bangunan dan sebelum dicor maka tanah urug harus benar-benar padat sehingga tidak mempengaruhi rabat setelah selesai dikerjakan.
PASAL 27 KETENTUAN ADMINISTRASI 1.
2.
3.
Pelaksana pekerjaan diserahkan kepada seorang penyelenggara atau Kepala yang ahli dalam hal bangunan pada jam-jam kerja harus berada dilokasi pekerjaan dan diberikan mandat untuk menerima dan melaksanakan perintah dari direksi serta melaksanakan pekerjaan sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada waktu pemeriksa bangunan memeriksa bangunan dan ditulis pada buku harian. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak menolak penempatan seorang atau lebih pelaksana berdasarkan pendidikan, pengalaman dan ketrampilan/kecakapannya yang bersangkutan dalam hal ini harus menggantikan dengan orang lain yang dapat diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Laporan harian mingguan : a. Pemborong diwajibkan membuat laporan harian/mingguan kepada Tim Teknis dalam rangkap 4. b. Dalam laporan mingguan harus dicantumkan segala peristiwa yang berhubungan dengan pekerjaan antara lain : 1) Tingkat berlangsungnya/penyelesaian pekerjaan dan uraian pelaksanaan pekerjaan setiap hari selama seminggu. 2) Banyaknya bahan yang didatangkan kelokasi pekerjaan selama seminggu. 3) Jumlah upah yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang dipekerjakan setiap hari / minggu. 4) Pekerjaan tambah kurang yang diperhitungkan dalam seminggu serta denda-denda yang dijatuhkan kalau mungkin ada. 5) Perintah pekerjaan, pendapat-pendapat, protes-protes mengenai denda, bila ada dan catatan-catatan / peringatan dari Direksi atau Kalakgiat sendiri terhadap pemborong yang bersangkutan. 6) Hari serta jam dan semua hal yang mengakibatkan penundaan pelaksanaan pekerjaan. 7) Laporan mingguan ini setelah diteliti, dimufakati dan ditanda tangani oleh pemborong dan Direksi lapangan, dikirim kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 8) Keadaan cuaca setiap harinya dengan catatan hujan yang turun setiap hari dalam seminggu dibuat dalam bentuk grafik. c. Penjelasan pekerjaan yang belum termuat dalam bestek ini dapat dilihat dalam gambar rencana, gambar detail dan gambar konstruksi. d. Penjelasan pekerjaan ini akan dipertegas lagi pada waktu Aanwijzing sekaligus akan dijelaskan kepada Pemborong yang mengikuti penjelasan diruangan maupun dilapangan dan apabila ada perubahan ditentukan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
XII - 12