II. A.
SPESIFIKASI TEKNIS
SISTEM MEKANIKAL
SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM PLUMBING
1. U M U M a. Persyaratan Pelaksanaan - Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang & peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja. - Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, caracara pemasangan, kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuia dengan Standard Internasional maupun Nasional seperti ASTM, NFPA-12, 13 & 20 dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standard/persyaratan Nasional. - Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari persyaratan persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya. b. P e m b o r o n g - Yang dimaksud dengan pemborongan dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang telah terpilih & memperoleh Kontrak Kerja untuk menyediakan dan pemasangan instalasi Peralatan Pemadam kebakaran ini sampai selesai. - Pemborong wajib mempelajari & memahami semua undangundang dan peraturan peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan pabrik pembuat, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar dan adendum serta petunjuk-petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan. - Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-gambar atau hal-hal lainnya, ada yang kurang jelas. - Pemborong wajib mempelajari & memeriksa juga pekerjaan pihakpihak lain yang dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. c. Koordinasi dengan Pihak Lain Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak Pemborong Sipil/Arsitek, Elektrikal, Untuk menentukan jalur pipa dsb. - Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh pihak lain atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini, Pemborong
bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini. d.
Izin Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. - Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keteranganketerangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggung jawab & biaya Pemborong. Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam pemasangan instalasi sistem Pemadam kebakaran dibuktikan dengan surat selesai pekerjaan (berita acara) dari proyek yang telah ditangani sebelumnya. - Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatenkan/keagenan, dari tuntutan ganti rugi dan biayabiaya yang diperlukan dan untuk ini. bila diperlukan Pemborongan wajib menyerahkan surat pernyataan -
2. PENJELASAN LINGKUP PEKERAJAAN a.
Pekerjaan Air Bersih Pengadaan dan pemasangan secara sempurna peralatan utama yang diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa transfer dari Groundtank ke Towertank, beserta perlengkapan, dan Pompa Sumur Dangkal & perlengkapannya. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaaan beserta perlengkapan yang meliputi Instalasi pemipaan ke setiap titik pemakian. Instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada setiap titik pemakian. Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya closed, wastafel, urinal dan lain-lain yang sesuai dengan gambar perencanaan.
b.
Pekerjaan Air Kotor dan Air Buangan Pengadaan dan pemasangan peralatan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem pembuangan air kotor dan air buangan dari toilet dan pembuangan. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closed, wastafel, urinal, floor drain dan lain-lain. Pengadaan dan pemasangan Instalasi pipa air kotor dan air buangan serta pipa ventilasi, serta kelengkapannya. Instalasi pipa air kotor dari closet dan urinoir di salurkan ke STP.
c.
Kelistrikan
-
d.
Pengadaan dan pemasangan panel daya dan panel kontrol beserta pengabelannya.
Testing / Pengujian Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang terpasang, sehingga berjalan dengan baik dan sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.
3. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM a.
Waktu Pelaksanaan Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan atau disesuai dengan jadwal yang ditentukan kemudian.
b.
Material Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari cacat/rusak material, dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi ini. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan menjadi tanggungan / beban kontraktor.
c.
Gambar-gambar dan Spesifikasi Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan suatu kesatuan yang saling mendukung dan tidak dipisah-pisahkan.
d.
Gambar-gambar Perencanaan Di dalam gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture lain secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
e.
Gambar Kerja Gambar-gambar kerja (For Constrution) untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site), gambar pengembangan / gambar untuk tender tanpa persetujuan perencana tidak boleh digunakan.
-
f.
Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut. Gambar Pelaksanaan Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing ) untuk disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing ) yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi. Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.
g.
Contoh-contoh Barang Pemborong wajib mengirimkan semua contoh-contoh bahan / material , atau brosur-brosur dari alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada direksi dan menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum alatalat tersebut dipasang. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/Kontraktor. Bila ternyata dalam pelaksanaan terdapat bahan-bahan yang dinyatakan tidak baik/tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan, maka pemborong harus mengangkut bahan/material tsb ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.
h.
Tenaga Pelaksanaan Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/ tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi. Untuk melaksakan pekerjaan yang khusus,maka pemborong harus memberikan surat pernyataan yang membuktikan / menjamin bahwa tukang - tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan. Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan domisili Pemborong/Kontraktor tersebut.
i.
Pengamanan Kontraktor bertanggung bahan/ peralatan -peralatan pencurian atau kerusakan.
jawab atas pencegahan untuk instalasi ini dari
-
Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
j.
Koordinasi Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordiansi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur, Elektrikal, Interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahankesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
k.
Korelasi Perkerjaan. Semua perkerjaan galian dan penimbunan yang ada berhubungan dengan pekerjaan plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan merupakan tanggung jawab kontraktor plumbing. Semua perkerjaan pembuatan dudukan / pondasi untuk Pompa / Mesin dilakukan oleh kontraktor Plumbing,termasuk pembuatan tali air disekitar pondasi pompa dan terkoordinasi dengan kontraktor lain yang terkait dan hal ini sudah termasuk dalam penawaran. Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan plumbing yang dilakukan oleh pihak lain, kontraktor plumbing wajib memberikan data-data dan gambargambar yang diperlukan pihak lain yang mengerjakannya. Seluruh fasilitas Air, Listrik, Sanitair sementara / darurat hendaknya diusahakan oleh kontraktor dan telah dimasukan dalam penawaran.
l.
Jaminan dan pemeliharaan. Kontraktor harus memberikan jaminan Pabrik (Guaranted of product ) kepada pemilik proyek, terhadap peralatan yang digunakan pada proyek ini. Kontraktor harus memberikan Maintenance service dalam 1 tahun untuk peralatan dan 6 bulan untuk Instalasi, semenjak serah terima pekerjaan untuk pertama kali, kecuali yang dinyatakan lain secara tersendiri. Kontraktor wajib mengganti setiap bagian pekerjaannya yang ternyata cacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/ yang tersebut diatas setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya atas biaya sendiri, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
m.
Petunjuk Operasi dan Pemeliharan. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya gambargambar, data-data peralatan, petunjuk operasi dan caracara perawatan dari mesin-mesin yang terpasang dalam bahasa indonesia, data-data tersebut harus diserahkan
-
-
kepemilik proyek sebanyak 3 set dan kepada perencana 1 set. Pada saat penyerahan pertamakalinya harus diserahkan antara lain: Instruction manual, instalation manual, maintenance guide operating instruction, trable shooting instruction dan brosur-brosur mesin/peralatan yang asli. Kontaktor harus memberikan pula 2 set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada pemilik proyek
4. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN BERSIH, AIR KOTOR DAN AIR BUANGAN.
AIR
Peraturan-peraturan/Persyaratan Tata cara pelaksanaan danlain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan pembagunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. -
Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai berikut : a. Perusahaan-perusahaan Air Minum Negara,tentang instalasi air. b. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit.Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956 NI-3 1963. PUBB 1969. d. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971. e. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian, mingguan, bulanan dan borongan. Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
5. MATERIAL / BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI a. Untuk pipa-pipa jaringan Air Bersih yaitu pipa-pipa GIP kelas Medium dengan tekanan sesuai dengan standard dan harus memenuhi persyaratan atau standard-standard lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas a. Untuk pipa-pipa jaringan Air Panas yaitu pipa-Polypropylene kelas PN.20 dengan tekanan minimal 20 kg/cm2 dan harus memenuhi persyaratan atau standard-standard lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas b. Untuk pipa air kotor, air bangunan dan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC, merk Wavin atau pralon atau yang sejenis. Pipa PVC
yang dipakai berkatagori class AW -
(10 kg /cm2)
JIS K 6742.
Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari jenis pvc dan berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti standard SII Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik pembuat pipa bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu menggunakan fitting standard yang diproduksi oleh pabrik lain yang ditentukan oleh pabrik pembuat pipa tersebut.
c. Untuk hal tersebut diatas kontraktor harus menyediakan potongan pipa dari berbagai ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh sambungan (mock up) antara pipa dengan pipa, dan antara pipa dengan fitting untuk ditunjukan kepada Direksi Pengawas dan membuat persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting tersebut, serta memberikan jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut. Tebal dindingnya tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
Diameter dalam ø. 50 s/d 80 mm ø. 100 s/d 125 mm ø. 150 s/d 200 mm ø. 200 s/d 250 mm ø. 250 s/d 300 mm
Tebal dinding Minimum 3,15 4,5 5,4 6,4 3,15
-
4,05 5,4 6,4 8,3 4,05
mm mm mm mm mm
6. P E N G U J I A N a.
Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup (Plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai dengan lubang vent tertinggi. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut di atas, untuk jangka 24 jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak turun Apabila pemilik menginginkan pengujian lain di samping pengujian di atas, Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.
b.
Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih - Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan 1,5 kali tekanan kerja untuk pipa sanitary tanpa mengalami kebocoran dalam waktu 24
jam terus menerus dengan penurunan tekanan maksimum 5 % dari harga tersebut. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 100 meter. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong / Kontraktor. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
-
7. SISTEM PEMIPAAN a. Sistem Penyambungan Pipa Pipa Air Bersih : -
Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan yang sama, sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan lem/solvent cement. Untuk pipa dengan dia. 2 inch atau lebih kecil menggunakan Solvent cement. Untuk pipa dengan dia. 2 inch atau lebih besar menggunakan Rubber-ring bell and spigot.
b.
Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya - Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap. - Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasanganpemasangan/dinding porselent dan sebagainya. - Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen, misalnya fixture, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut. - Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
c.
Penggantung / Penumpu Pipa - Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh (ringit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran. - Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
-
-
-
d.
Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan Ramset. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 3 m'. Fitting harus dari jenis ‘ injection moulded ‘ sedangkan ‘ welded fitting ‘ sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem pemipaan. Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair atau Combination WYE-45 atau long radius bend dengan Clean out. Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm diatas muka banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1% Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pipa Vent yang menembus atap harus dipasang sekurangkurangnya 15 cm diatas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain. Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan pada pipa air kotor. Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar pelaksanaan dan dimensi dari masingmasing pipa tercakup pula dalam gambar tersebut. Disetiap Floor drain dilengkapi dengan U-Trap, untuk mencegah masuknya gas yang berbau dalam ruangan. Pada saluran buangan dari preparation area dapur, sebelum masuk ke Inlet, sistem pemipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran dari bahan Stailess steel untuk mencegah penyumbatan didalam pipa. Pada jalur pemipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang clean out di setiap belokan dan pada pipa vertikal utama ( disetiap pintu shaft ). Pipa air buangan & air kotor harus mempunyai kemiringan atau sloope yang besarnya mengacu ke buku pedoman Plumbing Indonesia 1979.
Valve-Valve dan peralatan bantu Pompa (accessories ). - Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "Screwed bronze body dengan external spindle". - Water valve 2 "- 3" adalah brnze flanged body dengan "internal screwed spindle". - Water valve lebih besar dari 3" adalah "flanged steel body" dengan external spindle yoke". - Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk pekerjaan air bersih sanitari digunakan tekanan kerja 125 psi .
Check Valve ½” – 2” valve body steam disc bronze material, female thead. 2 ½” keatas Cast Iron body, Flanged end, Cast steel disc. - Strainer ukuran ½” - 2” Valve body, Steam disc bronze material, female thread, Y type. Ukuran 2 ½” keatas, Cast iron body, stainless steel screen, flanged end, Y type. - Flexible Connection ukuran 2” - 8” material Synthetic rubber material flanged end. - Pressure Gauge Dial type 4” pressure range 0 s/d 10 kg/cm2. - Floater Valve bronze body, plastic ball , male thread - Water level control 3 electrode - Foot Valve bronze body material. - Jenis valve (katup) dan perlengkapannya dari klass 150 Psi. Pipa-pipa dalam Tanah - Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa 4" ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa 5" ke atas. - Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. - Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa sambungan tidak boleh diletakan pada lubang-lubang yang sama. - Setelah pipa terpasang pada lubang galian dan setelah diperiksa leh Pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang ditentukan Direksi Lapangan dengan izin yang disetujui. - Patokan / pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan / tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk untuk dalamnya galian. - Pipa diletakan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi sesuai dengan ‘ line & grade ‘ yang tertera pada gambar. - Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 19 cm dan pada posisi tepat dibawah sambungan harus diletakan alur berukuran 5 x 15 cm sehingga pipa memperoleh tekanan secara merata. - Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula tidak diperkenankan adanya pergeseran. - Urugan selanjutnya dengan mempergunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan sipil. -
e.
- Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelahmenyebelah pipa saja. - Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam. f.
Pengecatan - Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan. - Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada setiap jarak ñ 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
g.
Warna Cat Pipa, Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut : - Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru. - Untuk jaringan pipa air kotor dipakai warna hijau. - Untuk jaringan pipa air buangan dan drain dipakai warna abu-abu. - Untuk jaringan pipa yang expose tandah-tandah berupa arah panah yang menunjukan arah aliran (warna arah panah berwarna putih).
8.
PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA
8.1.
PEKERJAAN AIR BERSIH a.
Pompa Transfer Air Bersih Ketentuan Umum. Pompa harus dipilih dengan kapasitas dan tinggi tekan air seperti yang ditentukan pada pasal berikutnya. Pompa yang hendak dipasang / ditawarkan harus merupakan pompa yang akan berkerja pada effesiensi tertingginya dan pada daerah kerja Impeller yang stabil. Effisiensi pada kondisi operasi tidak boleh kurang dari 60% . Impeller harus disesuaikan dengan kebutuhan akan kerja seperti yang ditentukan tanpa harus melakukan pengurangan diameter Impeller dari apa yang telah diberikan oleh pabrik pembuat. Motor Horse-power (Nameplate HP) rating harus dipilih sesuai dengan kebutuhan motor horse-power bila pompa berkerja dengan ukuran Impeller maksimum (full size impeller) agar motor tidak menjadi ‘overloading’ Motor, pompa dan baseplate harus ‘shop aligned’ oleh pabrik/ agen pemasaran pompa tersebut di indonesia,
sehingga tidak perlu melakukan pensejajaran (aligning) kembali di tapak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b.
Spesifikasi Teknis Jenis : Stage : Kapasitas : Discharge head : Konstruksi :
Cenrtifugal , end suction Pumps Single stage Sesuai gambar skedul peralatan Sesuai gambar skedul peralatan Cast iron casing, bronze Impeller 1500 rpm, 380v, 3 ph , direct coupled, balance secara statik dan dinamik, cast iron baseplate. Product : Ebara, Groundfos atau setara Kelengkapan : Sistem pompa harus dilengkapi dengan Panel control start-stop. Seal harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut ; Untuk shut-off head kurang dari 10 kg/cm2 boleh menggunakan ‘stuffing-box with gland packing seal’ Untuk shut-off head 10 kg/cm2 atau lebih harus menggunakan ‘Mechanical seal’ c.
d.
e.
C a s i n g. Harus dari bahan cast-iron dan mampu menahan tekanan minimum sebesar 1.5 kali *‘shut-off head’, dengan sambungan sisi isap dan tekan dari jenis flange standard. Coupling And Baseplate Harus dari jenis kopel langsung dengan ‘ flexible coupling’ yang sesuai untuk torsi dan HP dari motor penggerak dan dilengkapi dengan pelindung (coupling guard). Pompa dan motor harus didudukan di atas plat landasan (baseplate) dengan konstruksi pabrik dari bahan baja shell atau besi tuang dengan dudukan peredam getar untuk setiap alat. Harus tersedia perlengkapan untuk pengaturan kesejajaran antara Pompa dan Motor serta dilengkapi dengan pasak untuk mematikan posisi pompa. Kelengkapan Setiap pompa harus dilengkapi denagn katup searah pada posisi tekan, katup penutup dan flexible connection pada posisi hisap maupun posisi tekannya dan dilengkapi strainer pada sisi hisap pompa. Setiap pompa harus dilengkapi dengan pengukur tekanan (pressure gauge) dengan katup isolasi, dipasang sesuai dengan gambar. Setiap pompa harus dilengkapi dengan pemipaan drain untuk penampungan drain dari casing dan seal, yang dialirkan melalui saluran ada baseplate, menuju ke saluran air hujan terdekat.
-
f.
Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup pelepas udara, penutup poros, flange dan mur baut pengikat, baut untuk pondasi dan kelengkapan lainnya.
Penyesuaian Impeller Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan nominal sistem pemipaan untuk mendapatkan besar kebutuhan tinggi tekan aktual. Dalam hal ini , pompa didatangkan harus dalam keadaan dengan impeller/ sudu-sudu yang utuh dan motor penggerak yang mampuh untuk menjalankan pompa dengan kondisi full-size impeller tanpa terjadi ‘overloading’ Sesudah ‘test-run’, kontraktor harus menghitung aliran pada setiap sistem dan dengan seijin DIREKSI PENGAWAS/MK dapat melakukan pemotongan impeller untuk penyesuaian dengan kondisi pembebanan sesuai dengan kurva pompa
8.2. WATER LEVEL CONTROLLER Jenis : Floatless, electrode water level controller Tegangan operasi : 24 volt , DC, Lokasi : Roof Tank dan Ground Tank Type : Electric dengan sitem relay ex Jerman. Dipasang electrode pada roof tank dan ground tank untuk mengatur kerja pompa transfer dan juga dipasang electrode untuk mengatur kerja pompa deep well.
8.3. PANEL KONTROL START-STOP DAN MONITOR a.
Konstruksi Panel -
Panel harus terbuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 2 mm , rangka pelat baja konstruksi las dicat meni tahan karat dan cat finish (cat bakar) warna abu-abu. Tekukan-tekukan dan sambungan-sambungan antara pelat satu dan yang lainnya harus dibuat rapi sehingga tidak terdapat tonjolan-tonjolan bekas las. Panel dilengkapi dengan pintu luar , pintu dalam , kunci dan handle sehingga aman tetapi mudah pemeliharaan. Komponen-komponen panel harus satu merk. Motor-motor listrik yang mempunyai rating 5,5 HP keatas harus dilengkapi dengan ‘ wye-delta starting unit ‘ . Hal tersebut diatas tidak berlaku bagi mesin-mesin yang telah memiliki bult-in starting device.
-
-
-
b.
Pemasangan komponen-komponen panel harus diatur rapi dan diperkuat sehingga tahan oleh ganguan mekanis. Kabel yang digunakan dari jenis NYAF dan harus mempunyai kemampuan hantar arus setingkat lebih besar dari rating pengaman rangkaian dimana kabel digunakan. Pemasangan kabel instalasiharus menggunakan sepatu kabel. Komponen-komponen switching pada panel seperti magnetic contactor, timer switch, disconnecting switch dan lain-lain harus mempunyai rating setingkat lebih tinggi dari rating pengaman rangkaian komponen-komponen tersebut. Untuk pemasangan kabel instalasi didalam panel harus disediakan terminal penyambung yang disusun rapi dan ditempatkan pada lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel instalasi tersebut masuk dan keluar dari terminal penyambungan. Pada setiap komponen panel , sepatu kabel, kabel instalasi serta terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/lebel/sign plates mengenai nama terminal/ peralatan yang diatur instalasi listriknya, label itu harus terbuat dari pelat alluminium atau sesuai stabdard DIN 4070.
Kemampuan Operasi - Panel kontrol Start-stop dan Monitor pompa air bersih - Panel kontrol pompa harus dapat beroperasi untuk: - Menjalankan dan mematikan pompa. - Mengatur pengoperasian sitem pompa distribusi air bersih secara bergantian - Mengatur seperti tersebut diatas harus dapat dilakukan baik secara otomatis maupun secara manual. - Pemilihan tersebut harus dapat dilakukan melalui saklar pilih /selektor switch. - Panel kontrol harus dilengkapi dengan alat peraga visual (wiring diagram yang dilengkapi denagn indicator lamp, sehingga dari panel kontrol tersebut dapat dimonitor operasi sistem pompa distribusi air bersih. - Dari panel kontrol harus dapat diketahui bila kondisi air didalam ground reservoir telah mencapai level yang paling rendah. - Operasi otomatis dengan menggunakan sensor tekanan (pressure switch) yang dipasang pada pressure tank dan pressure switch yang dipasang didalam pipa instalasi air bersih, sehingga bila tekanan menurun pada nilai tertentu (nilai setting pressure switch yang paling kecil), maka salah satu pompa akan beroperasi, sebaliknya bila tekanan telah mencapai harga tertentu (nilai setting yang besar), maka pompa yang sedang beroperasi akan berhenti. - Operasi sistem pompa distribusi air bersih seperti tersebut diatas akan terus berlangsung selama persediaan air
-
didalam ground reservoir berada pada batas-batas tertentu (maximum level), sedangkan apabila level air didalam ground reservoir telah mencapai batas-batas tertentu (minimum level) maka pompa akan berhenti secara otomatis. Pengaturan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat pengatur ‘ water level control unit ‘ yang dilengkapi dengan electroda. Kondisi air yang paling rendah seperti disebutkan diatas harus dapat dimonitor pada panel kontrol secara visual berupa diagram instalasi yang dilengkapi dengan lampu indikator.
8.4. PEKERJAAN AIR KOTOR a.
Sistem Pembuangan Air Kotor -
-
b.
Pemipaan Ventilasi -
c.
Diadakan pemisahan antara pemipaan air kotor dari closet dan urinal dengan air buangan dari lavatory dan floor drain (sistem terpisah). Pengumpulan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pada setiap lantai yang kemudian diteruskan ke pipa induk vertical dalam shaft yang telah disediakan. Pembuangan air kotor dari closet atau urinal menggunakan sistem konvensional yakni dengan modifikasi septic tank baru kemudian diresapkan sedangkan air buangan dari lavatory dan floor drain dialirkan ke saluran drainase terdekat besaran air kotor dan buangan. Spesifikasi Teknis Umum Pipa-pipa air kotor, air buangan dan ventilasi digunakan pipa-pipa plastik (PVC) kualitas kelas AW (10 kg/cm2 ).
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter 1-1 1/2" untuk masing-masing fictures yang membutuhkan. Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada pada shaf dimana perlepasan akhir pada lantai atap dilengkapi dengan vent-cup.
Penyambungan pipa -
-
Gelang karet / rubber ring untuk perapat sambungan pipa harus disimpan secara baik pada tempat kering dan sejuk sehingga tidak terjadi perunahan sifat fisika dan kimia karet tersebut. Pipa harus dipasang secara sentris pada sambungannya .
-
d.
Gelang karet tidak boleh terpuntir pada saat pemasangan dan pipa harus ditekan dengan alat khusus untuk mendapatkan tekanan yang merata pada setiap sambungan.
Penanaman pipa. -
-
-
Pipa diletakkan dilandasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi sesuai dengan " line & grade " yang tertera pada gambar . Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 10 cm dan pada posisi tepat dibawah sambungan harus disediakan alur ber-ukuran 5 x 15 cm sehingga pipa mendapat tekanan yang merata. Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula tidak diperkenankan adanya pergeseran. Urugan selanjutnya dengan menggunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan sipil. Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelahmenyebelah pipa saja. Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam.
8.5. PEKERJAAN DRAINASE 8.5.1.Lingkup Pekerjaan : - Pengadaan dan pemasangan talang air hujan - Pembuatan saluran air hujan gedung ke saluran drainase luar bangunan. - Pembuatan sumur resapan sesuai dengan Gambar. a. Pekerjaan Talang Air Hujan Persyaratan bahan dan peralatan bantu : Bahan pipa talang, Jenis : pipa PVC Kelas : AW Tekanan : 10 kg/cm2 Roof Drain Jenis Konstruksi
: :
Sumur resapan Jenis : Konstruksi :
Cast Iron cor sesuai gambar Beton Cetak sesuai gambar
Persyaratan Pelaksanaan Pemipaan : a. Pipa Tegak, - Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja. - Jarak maximum antara klem adalah 300 cm atau pada setiap jarak sejauh jarak lantai ke lantai. - Pipa tegak terpasang didalam shaft sesuai dengan gambar.
8.6.
b.
Pipa datar, - Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti penggantung pipa air bersih - Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut ini : dia. 2 inch atau lebih kecil, setiap 200 cm dia. 2 inch atau lebih besar, setiap 300 cm dengan kemiringan minimum sebesar 1 %.
c.
Pipa yang ditanam dalam tanah, - Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan pipa datar harus diberi dudukan dari blok beton. - Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai ke bak titik sambung dengan saluran drainase tapak dengan kemiringan minimum 0.5 %.
d.
Sambungan, - Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 2 inch menggunakan Solvent Cement. - Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 2 inch menggunakan sambungan Rubber-Ring.
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN - Semua pipa yang berada didalam bangunan harus dipasang didalam dinding/baian dari bangunan pada arah vertikal maupun horizontal. - Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90 dan 45 derajad - Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan sempurna. - Sebelum support dipasang harus dicat dengan zinchomate primer pintu. - Semua pemasangan harus rapih dan sebaik mungkin. - Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambungkan harus ditutup dengan plug atau dop. - Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada support. - Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang dipaksakan.
-
Pemborong ini harus dapat berkerja sama dengan pemborong lain. Semua pemasangan yang berhubungan (menggantung) menembus pada Konstruksi bangunan, kontraktor ini menghubungi direksi untuk minta persetujuan. Pemborong harus menyediakan Sleeve dilengkapi dengan sayap untuk pipa-pipa yang menembus bangunan. Pipa besi yang ditanamdalam tanah harus dicat dengan Aspal tiga kali dan dilapisi karung sebelum ditanamkan. Klos-klos kayu harus kayu jati yang sudah tua dan kering , bautbaut serta murnya dari bahan logam yang tidak berkarat Dempul karet atau seal dengan kwalitas baik agar digunakan untuk mencegah kebocoran dan perembesan.
8.7.
PENYAMBUNGAN PIPA DAN FITTING Semua sambungan ulir sampai dengan 2” harus menggunakan Seal tape. Semua sambungan ulir 2 ½” ke atas boleh memakai Henep dan zinkwite dengan campuran minyak cat. Semua potongan pipa harus menggunakan Pipe cutter dengan pisau roda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersikan dari bekas cutter dengan reamer. Setiap pipa sesudah valve harus dipasang union untuk pipa sampai dengan 2” dan menggunakan flens untuk pipa 2 ½” keatas. Pada jaringan pipa harus dipasang union atau flens pada jarak minimal 60 cm untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan preparat sambungan. Pekerjaan pengelasan dilakukan oleh tenaga yang mempunyai sertifikat pekerjaan pengelasan dari Instansi yang berwenang.
9.
TESTING & COMMISIONING Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian kebocoran atas seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistim dapat berfungsi dengan baik. Kebocoran, kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh pemborong tanpa tambahan biaya. a. Pengujian tekanan Hydrostatic Semua sistim pemipaan harus diuji dengan tekanan Hydrostatic minimal 1,5 kali tekanan kerja selama 24 jam terus menerus dengan penurunan maksimal sebesar 5% dari harga tersebut. b.
Pembilasan Pipa.
-
-
Setelah pengujian selesai maka diperlukan pembilasan terhadap seluruh jaringan pipa dengan cara menjalakan sistim distribusi dan mengeluarkan air yang sudah diberikan bahan disinfectan dari tiap titik masing-masing . Disinfeksi dilakukan dengan memasukan Chlorine kedalam sistem dengan cara injeksi.Dosis Chlorine adalah 50 ppm. Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
10. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA 10.1
Masa Jaminan Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.
10.2.
Masa Pemeliharaan Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan. Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari Direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini. Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pemborong. Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.
10.3.
Serah Terima Pekerjaan Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.
11.
MATERIAL LIST
Kecuali ditentukan lain referensi merk untuk peralatan Plambing adalah sbb : Bahan / Peralatan Pompa Pipa air bersih GIP Med. Class Pipa air panas Polypropylene Pipa PVC Valve Check Valve Strainer Flexible Connection Foot Valve Safety Valve Pressure Gauge Water Level Control Electrode Level Control Clean Out Floor Drain Faucet / Kran taman
12.
Merk / Pembuat Ebara, Groundfos PPI / Bakrie Kelen, Vesbo, Wavin Wavin, Paralon, Rucika Kitz, Toyo, Key Stone Kitz, Toyo, Key Stone Kitz, Toyo, Key Stone Tozen, Omega, Procco Nagano Yoshitake Nagano Omron Omron San-ei San-ei San-ei
PEKERJAAN SUMUR DALAM (DEEP WEEL)
12.1. LINGKUP PEKERJAAN Bagian ini melupiuti penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasajasa lainnya sehubungan dengan pemasangan pompa deep weel dan perlengkapannya, termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah : a. Pelaksanaan pembuatan sumur dalam/ deep well yang sesuai dengan perencanaan sehingga mendapatkan air bersih yang layak. b. Pengadaan dan pemasangan instaklasi listrik dan panelnya untuk fasilitas sumur dalam serta water level control untuk sumur deep well & ground tank dari pompa deepwell. c. Mengadakan record dan pengetesan pada waktu pengeboran sumur yang berkaitan dengan pekerjaan sumur dalam, seperti logging, draw down test, time recovery test dan sebaginya. d. Pengadaan dan pemasangan pipa dari sumur dalam sampai ke reservoir beserta seluruh kelengkapannya, termasuk bak meter. e. Pengurusan ijin dari department yang Departemen Pertambangan dan Energi.
berwenang,PAM
dan
f. Pemborong harus memberikan jaminan sumur deepwell yang berfungsi dengan baik selama 3 tahun dan melakukan maa pemliharaan Cuma-cuma selama 12 bulan.
12.2. BAHAN-BAHAN a. Bahan yang diperlukan dan disediakan oleh pemborong untuk pekerjaan sumur dalam adalah ( tapi tidak terbatas ) dibawah ini : 1. Larutan Bor Pemborong harus memakai cara Rotary Drilling, oleh sebab iu harus menyediakan larutan bor. Pemborong bertanggung jawab pada pemilihan larutan. 2. Pipa Casing Pipa casing harus disediakan oleh pemborong, yang terbuat dari pipa baja/ Galvanized dan dalam keadaan baru, dengan diameter pipa casing adalah 150 mm dan 100 mm. 3. Pipa discharge pompa adalah galvanis medium class dengan diameter 50 mm. 4. Saringan yang dipasang harus terbuat dari stainless steel denga type continous slot seperti : Johnson Sceern atau yang setaraf. Diameter screen adalah 4” dan jumlah screen yang disediakan luasnya lebih besar 10% dari luas dinding pipa, letak penempatan screen/ saringan harus berdasarkan logging. 5. Semen Grouting, Gravel Pack dan lain-lain. 6. Alat pengeboran dengan sisem rotary drilling dengan segala kelengkapannya. 7. Deep well pump, type Submersible dengan :
Kapasias Head Kelengkapan
control Merk pompa
: 150 liter/menit = 12 m³/h : Sesuai kondisi dilokasi. : Valve dan kelengkapannya, termasuk panel listrik dan panel : Ebara, Grunfoss
b. Pemborong harus mengajukan brosur-brosur dan contoh bahanbahan (sebelum pekerjaan dilakukan) kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan. 12.3. PEMASANGAN a.
Pemborong harus melakukan pengeboran pada lokasi yang ditentukan oleh Pengawas atau yang tertera pada gambar. Kedalamam pengeboran kurang lebih antara 100 s/d 200 meter. Dalam penawaran, Pemborong harus mencantumkan biaya
pengeboran per meter, dengan penawaran pada kedalaman maksimal 200 meter. Hal ini dimaksudkan bila kebutuhan kedalaman kurang dari 200 meter, maka perhitungan penawaran didasarkan pada kedalaman pengeboran. b. Deviasi vertkal yang diijinkan ialah 20mm untuk setiap 100 meter kedalaman, halini akan dicek setelah casing selesai dipasang. c.
Pemborong harus melakukan catatan pengeboran (Drilling Log) sekaligus mengumpulkan contoh-contoh lapisan tanah/ batuan pada setiap lokasi catatan pengeboran. Hasil-hasil iniharus selalu tersedia bila sewaktu-waktu diperiksa oleh Pengawas.
d. Pemasangan perlengkapan sumur dalam, harus dengan cara terbaik, umum dan wajar, yang biasa dilakukan dalam pembuatan sumur bor. e.
Pengisian kerikil (Gravel Pack) antara lubang bor dengan pipa naik harus menggunakan pipa pengantar. Volume yang diijikan harus sesuai dengan volume yang diajukan dalam penawaran dan kontrak tersebut.
f.
Sub-Surface Geophysical Methode Test (Electric Logging) Sub-Surface Geophysical Methode Test dimaksudkan untuk mengetahui secara tepat perubahan susunan bantuan, sifat relative porositas dan permeabilitas, Ionic concentration dan lainlain.
g.
Hasil pengukuran ini harus digambarkan dalam profil atau penampang kolom. Pekerjaan vertical electrical logging dimaksudkan untuk mengukur spontaneous potensial dan sifat relative tahan jenis susunan batuan, yang selanjutnya dipakai sebagai kontrol untuk pemasangan saringan, sehingga tepat pada lapisan equifer yang berpoensi.
h.
Pekerjaan ini dilakukan setelah kedalaman pengeboran tercapai sesuai dengan kontrak dan sebelum pemasangan casing dilaksanakan.
i.
Hasil evaluasi vertical electrical logging ini harus segera dilaporkan kepada Pengawas untuk didiskusikan mengenai letak, tebal dan jumlah total dari saringan yang akan dipasang.
12.4. PENYELESAIAN SUMUR. Penyelesaian Sumur dimaksudkan untuk menghilangkan : -
Kotoran dan Lumpur yang masuk ke dalam lapisan equfier pada waktu pengeboran dilaksanakan. Lumpur bor/ drilling mud
-
Pasir halus Yang kesemuanya dimaksudkan agar dapat diperoleh kapasitas maksimal sumur bor. Penyempurnaan sumur dapat dilakukan dengan cara Jetting, Suging, Billing, Backwashing, High Rate pumping dan sebagainya.
12.5. PENGETESAN SUMUR. Pemborong wajib melaksanakan pengetesan hasil pekerjaannya atas biaya sendiri, termasuk pengadaan peralatan test, listrik dan perlengkapan lainnya. Sumur yang telah disempurnakan akan diuji hasilnya dengan cara- cara seperti persyaratan dibawah ini . Untuk hal ini disyaratkan agar Pemborong menngunakan pompa submersible yang berkapasitas minimal 150 lpm. Banyaknya air yang dipompakan dari sumur akan diukur dengan alat ukur yang disediakan oleh Pemborog. Demikian pula muka air didalam sumur harus selalu diukur secara teliti. Letak pompa untuk mengetest sumur sedemikian rupa, sehingga didapat hasil maksimal, seperti yang dintukan oleh Pemberi Tugas/Pengawas. Pemompaan uji ini terdiri dari : Step DrawDown Test Time Recovery Test Pemberi tugas /Pengawas akan menentukan lama pemompaan sampai tercapai hasil yang memuaskan. 12.6. STEP DRAW DOWN TEST. Kapaitas pemompaan dilakukan secara bertahap pada setiap tahap lama, pemompaan dua jam atau lebih. Prosedur Pengukuran : Sebelum pompa dijalankan, muka air statis di dalam sumur harus diukur dan dicatat. Pada saat mulai dilakukan pemompaan diatur seteliti mungkin, sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah kapasitas pemompaan tertentu tercapai, maka muka air dalam sumur akan diukur setiap 1 menit selama 5 menit, anatara 5 sampai 60 menit, kemudian setiap10 menit antara 60 sampai 120 menit. Segera setelah tahap pertama pemompaan uji selesai dilakukan, maka kapasitas pemompaan dan prosedur pengukuran sama dengan tahap pemompaan berikutnya serta prosedur pengukuran sama dengan tahap pertama tersebut.
Prosedur ini harus diikuti sampai tahap terakhir selesai. Apabila pompa mengalami keusakan pada waktupengtesan sedang berlangsung, maka diperlukan waktu secukupnya untuk untuk memulihkan muka air kembali seperti sediakala dan kemudian ditulang. 12.7. TIME DRAW DOWN TEST. 1. Kapasitas pompa adalah 150 lpm, tergantung dari kapasitas maksimal test yang dapat dicapai. 2. Lamapengetesan 3 x 24 jam Prosedur Pengetesan : Mengukur muka air statis didalam sumur. Pemompaan inidilakukan selama 3 x 24 jam. Untuk waktu 2 jam pertama agar diikuti cara pengukuran seperti Step Draw Down Test yang tersebut diatas, dan kemudian pengukuran muka air didalam sumur dilakukan setiap selang 30 menit. Jam pada waktu pemompaa dimulai dan jam-jam sewaktu dilakukan pengukuran muka air harus dicatat dengan benar. 12.8. TIME RECOVERY TEST. Segera setelah Time Draw Down Test selesai dan pada saat pemompaan tepat berhenti, maka Time Recovery Test dilakukan selama10 menitpertama.Pengukuran terhadap kenaikan muka air di dlam sumur bor dilakukan setiap selang 1 menit selama 2 jam, selanjutnya pengukuran muka air tiap selang 30 menit. Tets ini terus dilakukan sampai muka air sama seperti sebelum dimulainya Time Draw Down Test terebut diatas.
12.9. CATATAN TEST. Setelah pengetesan sumur selesai, Pemborong harus menyerahkan catatan test kepadaPemberi Tugas/Pengawas termasuk semua copy ctatan harian pelaksanaan pekerjaan. 12.10. PEMBUANGAN AIR. Selama pengetesan sumur berlangsung Pemborong harus membuang air kedalam saluran air buangan terdekat atau ke tempat lain yang telah disetujui oleh pemberi tugas/pengawas. Pemborong harus bertanggung jawab unuk mencegah agar air buangan idak akan merusak jalan, bangunan dan lain-lain. Pembuangan air diusahakan agar tidak masukkedalam sumur bor, baik secara langsung maupun tidak langsung.
12.11. PENUTUP SUMUR Yang dimaksud dengan penutupsumur adalah penyemenan seperti tertera padagambar dokumen. Pekerjaan ini dapat dilakukan setelah Pumping Test atau sebelumnya. 12.12. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN Selain yang dispesifikasikan disini, makasemua peralatan utama dan peralatan Bantu harus dalam keadaan baru, baik, benar, tidak cacat dan telah disetujuiPengawas. 12.13. VALVE Semua valve yang dipergunakan adalah dari merk TOYO, KITAZAWA atau SHOWA. 12.14. PANEL Panel harus dapat memonitor bekerjanya pompa terhadap hal-hal sebagai berikut : - Permukaan air dalam sumur turun sampai batas minimal pengisapan yang diijinkan. - Permukaan air dalam ground reservoir telah sampai batas maksimal - Phasa terbalik atau phasa terputus - Tegangan listrik tidak seimbang - Daya motor tidak sesuai dengan daya pompa, beban motor berlebihan atau motor macet - Pompa berputar balik atau terlalu sering hidupmati - Overload - Aliran pendingin di sekitar pompakurang - Kejutan terhadap tegangan tinggi yang berasaldari petir tidak langsung. - Kontrol start bila sumber air dari PAM mati.
13. PEKERJAAN SEWAGE TRATMENT PLANT (STP) 13.1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan. Spesifikasi ini meliputi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan Sewage Treatment Plant. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini yang antara lain, tetap tidak terbatas pada :
a. Pembuatan bak beton, sebagai dasar dari sewage treatment plant,tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan ini ( semua pekerjaan struktur sudah masuk lingkup kerja strukur ). Dalam penawaran, kontraktor haru melampirkan gambar kompartement / bentuk STP yang biasa ditawarkan, dengan melihat kemungkinan lahan yang ditunjukkan dalam gambar. b. Pengadaan dan Pemasangan seluruh peraltan sewage treatment sampai sistem berjalan sebagaimana yang diinginkan. c. Pembuatan gambar ”shop drwaing” lengkap dengan sambungan-sambungan yang dibutuhkan pada pihak lain. d. Mengadakan pemeliharaan pada masa pemeliharaan yang ditentukan selama 12 bulan. e. Menyerahkan 3 set buku petunjuk dan perawatan kepada pemberi tugas. f. Mengadakan analisa / memeriksakan hasil air buangan ke laboratorium. g. Mengurus segala izin-izin yang diperlukan bagi pemasangan instalasi ini. h. Pemborong harus memberikan jaminan sistem yang ditawarkan minimal selama 3 tahun dan memberikan pula masa garansi peralatan selama 12 bulan. 2. Koordinasi. Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini ataupun gambar rencana untuk menunjukkan secara detail seluruh peralatan dan penyambungannya. Pemborong harus melengkapi dan memasang peralatanperalatan yang dibutuhkan untuk membuat suatu sewage treatment plant yang lengkap sesuai dengan sistem yang diberikan serta persyaratan-persyaratan dari pabriknya. 3. Pengajuan-Pengajuan. Dalam waktu paling lambat 35 hari kalender setelah kontrak pemborong harus mengajukan : a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang. b. Shop drawing yang mnunjukkan secara detail pekerjaanpekerjaan/pemasangan peralatan dan pemipaan,penyambung dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanankan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulakn terhadap gambar rencana. c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada ) dari peralatan-peralatan yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh materila ( Brosur-brosur untuk peralatanperalatana yang besar ). Dari materila/ peralatan yang akan dipasang. 4. Review. Direksi pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuanpengajuan dari pemborong dan memberi komentar atas hal tersebut. Pemborong harus memodifikasi/ merevisi pengajuannya sesuai dngan komentar DireksiPengawas, sampai didapat persetujuan dari Direksi. 13.2. SISTEM. Sistem pengolahan air limbah (STP) yang akan digunakan adalah mengacupada sistem ”Extended Aeration”, dengan kapasitas pengolahan sebesar 800 m³/hari. Tetapi dalamhalini telah disepakati bahwa sistem Extended Aeration sesuai spesifikasi perencana tidak mengikat (hanya sebagai guidance ), dimana yangakan ditenderkan adalah sistem-sistem STP yang handal, biaya investasi yang rendah, pemakaian lahan yang optimal serta biaya operasionaldan biayabiaya perawatan yang relatif rendah. Kualitas Effluent padahasil akhir yang diingikan adalah : B.O.D.5 30 PPM S.S 20 PPM Pada dasarnya sistem terdiri dari beberapa bagian utamaantara lain: a. Equalizing/BalancingTank. Mengumpulkan air kotor yang berasal dari 2 buah pipa tegak sebelum memasuki tahap pengolahan. Air memasuki balancing dengan terlebih dahulu melewati grinder. Grinder berfungi untuk menghancurkan kotoran – kotoran padat.
b. Tangki Aerasi. Air kotor diaerasi setelah dicampur dan diaduk dengan lumpur aktif transfer oksigen sebagai pe-aerasi didapatkan dari blower. c. Tangki Pengendap ( Settling Tank ) Airkotor disini setelah diaerasi diendapkan disini. d. Tangki Chlorinasi Effluent darisetleing tank dibubuhi larutan chlorr ( desinfextan ). e. Effluent Tank
Penampungan effluent akhir sebelum dialirkan ke make up water tank cooling tower dan dialirkan ke saluran kota. f.
Make UpWater Tank ( MUWT ) Hasil olah terakhir dari Effluent Tank setelah disaring dalam filter sebelum digunakan untuk keperluan make up water ke cooling tower ( pompa make up water termasuk pekerjaan cooling tower/ by others ).
13.3. PERSYARATAN BAHAN & MATERIAL a.
Air blower minimal berjumlah 2 buah,dengan kapasitas yang cukup untuk aerasi, mixing dan airlift. Blower bekerja bergantian dan diatur oleh suatu set alat control. Motor dari jenis TEFC, square cage. Blower juga dilengkapi dengan silencer dan peredam getar. Air blower harus terletak didalam sewage treatment plant.
b. Seluruh bagian luar sewage treatment harus terdiri dari beton tulang yang kedap air. Sewage Treatment Plan ini harus terletak didalam tanah, kecuali fresh air dan exhaust air grille. c.
Komunitor lengkap dengan influent camber, Transier Gate dan Bar Screen, yang terbuat dari Non Corrosive Painted Steel.
d. Pipa-pipa dari bahan PVC class AW. e.
Cholrination System dengan Tablet Chlorinator lengkap dengan tangki dan dozing.
f.
Sump – Pump Dari type Non Clogging Centrifugal Pump lengkap dengan Check Valve,Gate valve, Over Load rotection dan Water Level Control.Standby unit dengan kapasitas yang sesuai dengan kapasitas Sewage Treatment dan bekerja secara auomatic atau manual.
g. Exhaust fan minimal dari type propeller yang bekerjanya diatur dengan timer. h. Seluruh peralatan listrik harus dapat bekerja pada tegangan yang tersedia : 220Volt, 1phase, 50 Hz atau 380 Volt, 3phase, 50Hz. Pada motor dengan daya 5 Hpkeatas motor harus dapat bekerja pada starter type star delta. i.
Sistem Chemical Feeder.
j.
Sistem ventilasi untuk pembuangan udara bekas proses keluar ruangan STP.
k.
Semua sistem harus dijamin kontinuitasnya dengan adanya cadangan peralatan atau alat-alat diatur bekerja bergantian dengan timer atau level control.
13.4. PENGUJIAN a.
Semua peralatan dan pemipaan terlebih dahulu di test, dengan pengawasan Direksi.
b. Pipa-pipa untuk aerasi harus ditest secara hydraulis dengan tekanan ± 1,5 kali tekanan kerja. c.
Testing terhadap kualitas air buangan, dapat dilakukan di laboratorium dengan pengambilan sample dibawah petunjuk Direksi. Testing dilakukan minimal 1 bulan sekali selama masa pemeliharaan terhadap : B.O.D. Suspende Solid Bacteriology
13.5. TRAINING DAN PETUNJUK OPERASI. Pemborong harus memberi training dan petunjuk-petunjuk operasi kepada operator yang ditunjuk terutama tentang hal-hal sebagaiberikut : Cara menangani sistem pengolahan. Cara pemeliharaan. Cara pengetesan hasil air buangan. Cara menangani sistem bila terjadi gangguan / trouble shooting.