SNIPTEK 2014
ISBN: 978-602-72850-5-7
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK SALON BERBASIS WEB PADA TOKO KRISTIN JAKARTA Anna Mukhayaroh STMIK Nusa Mandiri
[email protected]
Rizki Aulianita STMIK Nusa Mandiri
[email protected]
ABSTRAK — Penyampaiannya informasi mulai dilakukan melalui internet terutama dengan menggunakan media website yang dipandang lebih efisien dan efektif dikarenakan dapat mencakup area yang lebih luas dalam pencapaian informasinya. Webiste dapat terus diupdate sehingga lebih dinamis selain itu website didukung oleh teknologi multimedia yang membuat website terlihat lebih menarik dan informatif. Toko Kristin bergerak dalam penjualan produk salon. Agar dapat bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko, dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan informasi penjualan yang dibutuhkan dapat terpenuhi.
dan efisien, karena dapat mencakup area yang lebih luas. Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menenerapkan penggunaan e-commerce dalam kepentingan bisnis sehingga memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing (Karmawan, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay B-17). Toko Kristin merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan produk salon, agar Toko Kristin bisa bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko.
Kata Kunci: E-Commerce, Toko Kristin, Produk Salon
BAHAN DAN METODE
ABSTRACT - Delivery of information began to be done through the internet, especially by using the media website that is considered more efficient and effective because it can cover a wider area in achieving the information. Webiste can be kept updated so that it is more dynamic besides website supported by multimedia technology which makes website look more interesting and informative. Toko Kristin is engaged in the sale of salon products. In order to compete in running the business, expand the sales area, and increase revenue then a website can be a solution that can provide product information desired for buyers. In addition, buyers can buy products without having to come to the store, can be done anytime, anywhere and sales information needed can be met. Keywords: E-Commerce, Kristin Shop, Salon Product
PENDAHULUAN Semakin berkembangnya teknologi informasi, maka penyampaian informasi mulai dilakukan melalui internet. Penggunaan website sebagai media penyampaian informasi ini dipandang lebih efektif
2.1 Analisa Penelitian Analisa penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan model Waterfall, berikut ini adalah penjelasan tentang metode tersebut: a. Planning Planning atau perencanaan dibutuhkan sebelum tahap analisis bisa berjalan, ini dilakukan guna memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah sistem yang akan dibangun. Perencanaan dapat memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain: (1) Menentukan ruang lingkup, (2) Mengenali berbagai area permasalahan potensial, (3) Mengatur urutan tugas dan (4) Memberikan dasar untuk pengendalian. b. Analisis Pada model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata. Pada model ini analisa digunakan untuk mengetahui ruang lingkup masalah yang akan ditangani, memahami sistem yang sedang berjalan dan mengidentifikasi masalah serta mencari alternatif solusinya. c. Desain Mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Toko Kristin Jakarta yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem
INF-305
ISBN: 978-602-72850-5 -7 yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap desain antara lain, Input Design, Output Design, Tools Hardware, Software dan File Design. d. Implementasi Metode ini memiliki tujuan melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun dan mengimplementasikan sistem yang baru dan memastikan bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam metode ini antara lain, programming dan testing. 2.2 Metode Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah mengamati langsung terhadap kegiatan yang sedang terjadi, untuk mendapatkan data-data yang lengkap dan akurat. Pada metode observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung pada Toko Kristin Jakarta untuk memperoleh gambaran operasional yang berlangsung di toko tersebut. b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung kepada para karyawan yang bekerja di Toko Kristin Jakarta, guna memperoleh informasi yang lengkap dan jelas terkait dengan sistem informasi penjualan produk salon di Toko Kristin Jakarta. c. Studi Pustaka Metode ini membantu penulis dalam hal membuat laporan yang ditunjang dengan bukubuku, jurnal dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dimuat. 2.3 Teori Pendukung Sistem informasi penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang tersebut yang disertai dengan pembuatan faktur mengadakan atas penjualan yang berlaku (Sunarto 28). 2.3.1 E-commerce E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi e-commerce, hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat
INF-306
SNIPTEK 2014 dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship) (Jatmiko B-1). Manfaaat E-Commerce bagi organisasi/perusahaan (Widodo dan Herlawati 80): 1. Kemampuan grafis internet maupun memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkannya tanpa ongkos/biaya cetak. 2. Lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa. 3. Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. 4. Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu. 5. Revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional. 6. Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), di mana penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau luar negeri. 7. Menurunkan biaya operasi (operating cost). Penggunaan teknologi internet memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai, karena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan software tertentu maka semua aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan. 8. Penghematan besar yang dimungkinkan melalui e-mail. Penghematan ini terjadi karena berkurangnya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi, dimana segalam sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan data digital sehingga tidak membutuhkan kertas sebagai media yang pada akhirnya memberikan penghematan besar terhadap pengeluaran dalam proses transaksi. 2.3.2 Unified Modeling Language (UML) Menurut Chonoles mendefinisikan UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar (Indrajani D-3). UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk: 1. Merancang perangkat lunak. 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
SNIPTEK 2014 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem. 4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain (Indrajani D-3): 1. Diagram Use Case (Use Case Diagram) Use case menurut Pilone menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas. Komponen pembentuk diagram use case adalah: a. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem. b. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem. c. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini. 2. Diagram Kelas (Class Diagram) Diagram kelas merupakan kumpulan dari kelaskelas objek. Oleh karena itu pengertian kelas sangat penting sebelum merancang diagram kelas. Menurut Whitten mengartikan kelas sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Kelas kadang-kadang disebut kelas objek (objek class). 3. Diagram Paket (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen. 4. Diagram Komponen (Component Diagram) Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka serta kolaborasikolaborasi. 5. Diagram Deployment (Deployment Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponenkomponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).
ISBN: 978-602-72850-5-7 6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) Menurut Pilone, Diagram statechart dalam UML kadang disebut juga dengan istilah diagram state machine. Diagram ini menggambarkan perilaku sistem perangkat lunak yang kita buat dan perilaku kelas, subsistem dan seluruh aplikasi. Selain itu diagram state machine bermanfaat juga untuk menyediakan cara yang baik dalam memodelkan komunikasi yang terjadi dengan entitas luar via protokol atau sistem dasarnya. 7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Diagram aktivitas lebih menfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas system dalam bentuk kumpulan aksiaksi. Ketika menggunakan diagram aktivitas untuk memodelkan perilaku suatu classifier, classifier dikatakan kontek dari aktivitas. Aktivitas dapat mengakses atribut dari operasi classifier, tiap objek yang terhubung dan parameter-parameter jika aktivitas memiliki hubungan dengan perilaku. Ketika digunakan untuk model proses bisnis, informasi itu biasanya disebut processrelevant data. Aktivitas diharapkan dapat digunakan ulang dalam suatu aplikasi, sedangkan aksi biasanya specific dan digunakan hanya untuk aktivitas tertentu. 8. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan) Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. 9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram) Diagram Komunikasi (Communication Diagram) bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (Indrajani D-3). 2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi (Yakub 25). ERD terbagi tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas merupakan dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas (Yakub 25).
INF-307
ISBN: 978-602-72850-5 -7 1. Entitas (Entity) Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem. Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang. b. Nama entitas dapat berupa kata benda tunggal. c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas. 2. Atribut (Attribute) Atribut juga sering disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan–keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas untuk menggambarkan atribut yang dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut: a. Atribut dinyatakan denga simbol elipps. b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps c. Nama atribut berupa kata benda tunggal. d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas. e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis. 3. Relasi Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Aturan penggambaran relasi antar entity: a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat. b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat c. Relasi menghubungkan dua entitas. d. Nama relasi menggunakan kata kerja aktif (diawali awalan me-) tunggal. e. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas. 4. Derajat Relasi (Cardinalitas) Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan objek dasar dan relasi antara entitas. Entitas dapat diartikan sebagai objek dan diidentifikasikan secara unik, dan objeknya dapat berbentuk orang, barang, dan sebagainya. Kardinalitas relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
INF-308
SNIPTEK 2014 Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one), dan banyak ke banyak (many to many). a. Satu ke Satu (One to one) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B., dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas himpunan B. A
B
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 4
Gambar 1. Kardinalitas Relasi Satu ke Satu (One to One) b. Satu ke banyak (One to many) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. A
B Entitas 1
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5
Gambar 2. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak (One to Many) c. Banyak ke banyak (Many to many) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
SNIPTEK 2014
ISBN: 978-602-72850-5-7
A
B
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 4
Gambar 3. Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many) d. Banyak ke satu (Many to one) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas B dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. B A
Entitas 1 Entitas 2
Entitas 1
Entitas 3
Entitas 2
Entitas 4
Entitas 3
Entitas 5
Gambar 4. Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu (Many to One)
HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun prosedur sistem berjalan yang berlaku di Toko Kristin sebagai berikut: 1. Prosedur Pemesanan Pembeli datang untuk menanyakan produk yang dicari kepada bagian penjualan. Bagian penjualan akan melihat data produk, bila produk ada maka bagian penjualan akan menjelaskan harga dan deskripsi produk. Jika pembeli sesuai dengan harga dan deskripsi produk yang dijelaskan maka bagian penjualan akan mengambil produk yang dibeli sedangkan bila produk tidak ada maka bagian penjualan akan memberikan konfirmasi ketidak adaan produk dan pembeli akan pulang. 2. Prosedur Pembayaran Bagian penjualan akan membuatkan nota penjualan sesuai dengan produk yang telah dipesan oleh pembeli. Setelah membuatkan nota penjualan maka bagian penjualan akan memberikan konfirmasi total bayar ke pembeli.
Pembeli yang telah melakukan pembayaran ke bagian penjualan maka akan menerima nota penjualan dan produk yang dibeli. Nota penjualan berbentuk rangkap dua. Nota rangkap pertama berwarna putih akan diberikan kepada pembeli jika telah melakukan pembayaran sedangkan nota berwarna merah akan diambil sebagai arsip bagi bagian penjualan. 3. Prosedur Laporan Bagian penjualan akan membuat laporan penjualan berdasarkan nota berwarna merah yang telah diarsipkan. Laporan akan diberikan kepada pemilik toko setiap bulannya. 3.2 Analisa Sistem dan Web Usulan Adapun Sistem Usulan yang diajukan sebagai berikut: 1. Prosedur Pemesanan Produk Terlebih dahulu pembeli mengakses alamat situs web Dewi Kian Indah untuk mengetahui informasi produk yang di jual oleh Toko Kristin. Pembeli bisa melihat semua jenis-jenis produk yang di jual dan untuk memesannya, pembeli bisa memilih tombol beli. 2. Prosedur Keranjang Belanja Setelah memilih produk maka akan tampil keranjang belanja. Dalam keranjang belanja pembeli bisa menginput jumlah beli lalu memilih tombol Update Keranjang Kemudian pembeli bisa memilih Lanjutkan Belanja untuk memilih produk yang ingin dibeli lagi atau Selesai Belanja untuk melanjutkan ke proses login member atau pendaftaran member. 3. Prosedur Pendaftaran Member Pembeli yang telah memesan produk di Toko Kristin maka akan diminta melakukan login member bila memang sudah terdaftar. Jika belum maka akan diminta untuk mendaftar sebagai member di Toko Kristin. 4. Prosedur Pendataan Setelah proses login member atau registrasi member maka member akan menerima invoice yang telah dikirimkan sesuai dengan alamat email member dan member diminta segera mentransfer sejumlah uang sesuai dengan total pembayaran ke rekening yang telah di tentukan. 5. Prosedur Konfirmasi Bayar Member bisa melakukan konfirmasi pembayaran dengan cara mengakses situs dan memilih tombol konfirmasi bayar tapi bila ingin melakukan konfirmasi pembayaran maka member diminta login terlebih dahulu. Setelah login maka member baru mengisikan form konfirmasi pembayaran yang harus di isi dengan
INF-309
ISBN: 978-602-72850-5 -7
SNIPTEK 2014
lengkap setelah itu member menekan tombol konfirmasi untuk menyimpan. 6. Prosedur Pengiriman Pengiriman produk akan dilakukan setelah pihak admin mengecek konfirmasi pembayaran dengan jumlah uang yang di transfer. Setelah pengecekan selesai dan sesuai maka produk yang di pesan akan dikirimkan melalui jasa pengiriman yang telah ditentukan oleh Toko Kristin. 7. Prosedur Pencetakan Laporan Untuk mengetahui sekaligus mencetak laporan dari pihak admin bisa melakukan login sebagai admin dan memilih menu laporan penjualan. Selanjutnya pihak admin bisa mencetak laporan penjualan sesuai dengan tanggal laporan yg dipilih. Desain Database pada Toko Kristin sebagai berikut:
diskon
nama_produk produk_seo
stok berat
dibeli deskripsi
nama_kategori id_kategori kategori_seo
tgl_masuk gambar_produk
harga
1
M
ada
kategori
Gambar 7. Halaman Profil c. Halaman Cara Pembelian Halaman Cara Pembelian ini berfungsi untuk menampilkan cara membeli produk sampai dengan konfirmasi pembayaran pada website Toko Kristin.
id_produk id_kategori
b. Halaman Profil Halaman profil ini berfungsi untuk menampilkan informasi Toko Kristin.
produk
id_pesan id_kota
M
id_produk
mempunyai
id_member
jumlah_detail
konfirmasi
1 memberikan
1
tgl_pesan
N
id_pesan status_pesan
jam_pesan 1
pesan
1
mempunyai
kota
pesan
nama_bank_kofirm
1
memesan
1
tgl_transfer
email_konfirmasi
1
member total_transfer
id_pesan id_konfirmasi
id_kota nama_kota
M
norek_konfirm
email_member
biaya_kirim
mengisi
alamat_member
password_member
nama_member
tlp_member
id_kota
id_member
Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD) Berikut adalah tampilan website Toko Kristin: a. Halaman Beranda Halaman beranda ini berfungsi sebagai halaman awal website Toko Kristin.
Gambar 6. Halaman Beranda
INF-310
Gambar 8. Halaman Cara Pembelian d. Halaman Semua Produk Halaman Semua Produk berfungsi untuk menampilkan informasi produk salon yang dijual di Toko Kristin.
Gambar 9. Halaman Semua Produk
SNIPTEK 2014 e. Halaman Keranjang Belanja Halaman Keranjang Belanja berfungsi untuk menampilkan informasi produk yang telah dipesan oleh pembeli di Toko Kristin.
ISBN: 978-602-72850-5-7 h. Halaman Konfirmasi Bayar Halaman Konfirmasi Bayar berfungsi untuk pembeli yang telah menjadi member mengkonfirmasikan pembayaran yang telah dilakukan di website Toko Kristin. Sebelum masuk ke form Konfirmasi Bayar, maka member akan diminta login terlebih dahulu.
Gambar 10. Halaman Keranjang Belanja f. Halamam Registrasi dan Login Member Halamam Registrasi dan Login Member untuk masuk ke form konfirmasi pembayaran yang telah dilakukan di website Toko Kristin.
Gambar 13. Halaman Konfirmasi Bayar i. Halaman Hubungi Kami Halaman Hubungi Kami berfungsi untuk pengunjung yang ingin mengisi pesan di website Toko Kristin.
Gambar 11. Halaman Registrasi dan Login Member g. Halaman Proses Transaksi Selesai Pada Halaman ini akan ditampilkan nama pembeli dan total pembayaran yang harus dibayarkan.
Gambar 12. Halaman Proses Transaksi Selesai
Gambar 14. Halaman Hubungi Kami j. Login Admin Menu Admin ini berfungsi untuk mengelola isi website Toko Kristin.
Gambar 15. Halaman Login Admin
INF-311
ISBN: 978-602-72850-5 -7 k. Menu Admin Menu Admin ini berfungsi untuk mengelola isi website Toko Kristin.
KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil diantaranya: 1. Untuk membeli produk pelanggan tidak perlu datang langsung ke toko karena bisa melalui website Toko Kristin. 2. Sistem informasi berbasis web pada Toko Kristin dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui jaringan internet. 3. Dengan adanya website penjualan Toko Kristin maka pembeli dapat mendapatkan update informasi terbaru mengenai produk-produk yang ada baik dalam hal harga, berat serta penjelasan mengenai produk yang dijual pada Toko Kristin. Website penjualan Toko Dewi Kian Indah dapat memperluas wilayah penjualan dan pemasaran karena bisa diakses melalui jaringan internet.
INF-312
SNIPTEK 2014 REFERENSI Indrajani, Willy. “Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web pada PT. Sarang Imitasi”. Seminar Nasional Teknologi Yogyakarta (2007): D-3. Print [Diambil dari: http://digilib.unsri.ac.id/download/18%20 %20ANALISIS%20DAN%20PERANCANGAN %20%20SISTEM%20PENJUALAN%20BERB ASIS%20WEB%20PADA%20PT14082009.pd f. (10 Desember 2015)] Jatmiko, Nurbo, Hadi Syahrial dan H.M. Misni. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dalam Layanan Penjualan Berbasis Web pada Mall Puri Indah”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Yogyakarta (2010): B-1. Print. [Diambil dari:http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati /article/view/1879/1657 (10 Desember 2015)] Karmawan, I Gusti Made, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay. “Analisis dan Perancangan E-Commerce PD. Garuda Jaya”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Yogyakarta (2010): B-17. Print [Diambil dari: http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/arti cle/viewFile/1882/1660 (10 Desember 2015)] Marlinda, Linda, 2004. Sistem Basis Data, Andi Offset. Yogyakarta Sunarto, Andi. Seluk Beluk E-Commerce. Jogjakarta: Garailmu, 2009. Print. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung, 2011. Print. Yakub. Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008. Print.