PENGARUH PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK KELILING (PUSTELING ) PNRI PADA KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA NARAPIDANA WANITA (Studi Kasus: Rutan Kelas IIA Jakarta Timur, Pondok Bambu) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.Ip)
Oleh: Astrid Brenda Maharani NIM 1112025100035
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M
ABSTRAK Astrid Brenda Maharani (1112025100035). Pengaruh Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI Pada Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana Wanita Rutan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. Dibawah bimbingan Lili Sudria Wenny M.Hum Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Sejauh mana pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI terhadap pengetahuan narapidana wanita tentang Perpustakaan Elektronik Kelilling. Dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Perpustakaan elektronik Keliling pada Pemenuhan kebutuhan informasi narapidana wanita. Metode yang digunakan adalah servey deskripsi. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, diperoleh hasil rxy = 0,47, kemudian angka tersebut diinterpretasikan. Bila dilakukan interpretasi secara kasar atau sederhana, angka tersebut berada pada kisaran 0,40 – 0,70 yang sifat hubungannya adalah sedang atau cukup. Dengan demikian secara kasar dapat diinterpretasikan terhadap rxy tersebut bahwa terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y. Kemudian jika dilakukan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment disimpulkan bahwa terdapat pengaruh promosi perpustakaan elektronik PNRI terhadap Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana Wanita Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur, memiliki pengaruh positif yang signifikan, karena jika dilihat pada taraf 5% ternyata rxy = 0,47 lebih kecil dari pada “r” tabel (rt), sedangkan pada taraf 1% rxy lebih besar dari pada rt. Dari sini dapat diketahui bahwa adanya pengaruh positif sedang antara Promosi perpustakaan elektronik keliling PNRI terhadap kebutuhan Informasi pemustaka Narapidana wanita kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. Dari hasil tersebut dapat diperoleh pengaruh variabel X terhadap variabel Y melalui koefesien determinasi yang hasilnya 47%. Jadi, dapat dikatakan bahwa promosi dengan kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita memberikan pengaruh sebesar 47% dalam meningkatkan kebutuhan informasi narapidana wanita kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. Kata Kunci: Pusling, Kebutuhan Informasi, Narapidana
i
ABSTRAK Astrid Brenda Maharani. NIM 1112025100035. Pengaruh Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI Pada Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana Wanita Rutan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur This research s: 1) To determine the extent to which the influence of the campaign carried out against the knowledge of the National Library of the female inmates Electronic Library, 2) To determine how much influence Elektronk Library Roving on the information needs of women prisoners. The approach used in this study is a quantitative approach with a correlation method, the research aims to determine the relationship and influence between promotion services to the needs of prison inmates get a bamboo hut. The population in this study were female prison inmates bamboo hut which numbered 120 people and sample the authors take is 25% of the population that is 30 people. The results of this study can be concluded that the correlation between the promotion of electronic libraries around the information needs in the crease class IIA jakarta correlate quite moderate and this can be seen from the count value of 0.47 r, where r count larger than r table 0 , 40 to 0.70, thus it can be concluded there is moderate or sufficient relationship between the promotion of electronic library circumference (variable X) with the information needs of inmates (variable Y) shown besara value "r" product moment include the category quite where r calculate the range 0.47> 0.463. And judging by the kofesien determination that the promotion of electronic library circumference have a significant effect on the information needs of women prisoners. It can be seen from the R2 value of 23% which shows that the percentage of influence around the electronic library sale of 23% of the needs Opera- inmates.
Keywords: Promotion electronic library, information requirements
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini,baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuandan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1) Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Adab dan Humaniora 2) Bapak Pungki Purnomo M.LIS, Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan 3) Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. 4) Ibu Lili Sudria Weny M.Hum yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5) Bapak dan Ibu dosen Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari. 6) Ayah dan Ibu saya yang telah mendoakan saya serta mengantarkan saya bimbingan kekampus. iii
7) Untuk Sahabat saya Oktareni, Ifah Latifah, Uluhiyah Mahmuda, Nurfitriani Arfah, Rahmi Izati, Diva Agripina, Atikah, Pupu Ressy, dan Reza Nawafella yang sudah memberikan saya semangat dan menemani saya mencari bahan reverensi skripsi 8) Untuk Sahabat terdekat saya Darojatul Azka, Muhamad Irfan, Rahadiyan Harris, Rahajeng, Miftah Dini, dan Derry Pratama yang telah membantu saya dalam bertukar fikiran untuk skripsi ini, dan memberikan saya semangat. 9) Kepada Ibu Merry, bapak Tio petugas pelaksana layanan perpustakaan elektronik yang telah memberikan saya izin untuk memakai fasilitas bus pusteling. 10) Tahanan pendamping Dian, Jessica, Dina, yang telah membantu saya dalam menyebarkan kuisioner. 11) Ibu Sulastri yang sudah membantu dan memberikan izin untk meneliti di rutan Pondok Bambu.
iv
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ABSTRAK ...............................................................................................
i
KATA PENGANTAR .............................................................................
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................
v
DAFTAR TABEL ...................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
A. Latar Belakang Masalah ..............................................
1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................
5
1. Pembatasan Masalah .............................................
5
2. Rumusan Masalah .................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................
6
1. Tujuan penelitian ...................................................
6
2. Manfaat Penelitian ................................................
6
D. Definisi Istilah .............................................................
6
E. Sistematika Penulisan .................................................
8
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum ...............................................................
10
1. Pengertian Perpustakaan Umum .......................................
10
2. Tujuan Pengertian Perpustakaan Umum ...........................
11
B. Perpustakaan Nasional ............................................................
12
1. Pengertian Perpustakaan Nasional ....................................
12
2. Tujuan Pengertian Perpustakaan Nasional ........................
13
C. Promosi 1. Pengertian Promosi ...........................................................
13
2. Strategi Promosi ................................................................
14
3. Tujuan Promosi .................................................................
16
v
D. Perpustakaan Elektronik 1. Perkembangan Perpustakaan Elektronik ...........................
17
2. Perpustakaan Elektronik....................................................
19
3. Kebutuhan Informasi .........................................................
20
E. Pemustaka ...............................................................................
24
F. Rumah Tahanan ......................................................................
24
G. Narapidana ..............................................................................
25
H. Penelitian yang Relevan ..........................................................
26
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan...............................................................
28
B. Metode Penelitian....................................................................
28
1. Penelitian Lapangan ...........................................................
28
C. Sumber Data ............................................................................
29
D. Populasi dan Sampel ..............................................................
29
1. Populasi .............................................................................
29
2. Sampel ...............................................................................
30
E. Teknik Pengambilan Data .......................................................
31
1. Seleksi Data.......................................................................
31
2. Presentase Dara .................................................................
31
F. Metode Pengambilan Persepsi ................................................
33
G. Instrumen Penelitian................................................................
36
H. Prosedur Penelitian..................................................................
40
I. Hipotesis Penelitian.................................................................
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI .......................
42
1. Sejarah singkat ..................................................................
42
2. Jenis Kendaraan ...............................................................
42
3. Fasilitas ............................................................................
43
4. Waktu dan Layanan...........................................................
43
vi
B. Profil Rutan Kelas IIa Jakarta Timur .....................................
43
1. Sejarah Singkat..................................................................
43
2. Visi dan Misi ....................................................................
44
3. Struktur Organisasi Rutan Pondok Bambu ......................
44
4. Keadaan Narapidana .........................................................
45
C. Hasil Penelitian .......................................................................
46
D. Analisis Korelasi .....................................................................
57
E. Interpretasi dengan Kd ............................................................
63
F. Keterbatasan Penelitian ...........................................................
63
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
64
B. Saran ........................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
66
LAMPIRAN BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jumlah Populasi .................................................................
30
Tabel 3.2
Interpretasi Nilai r Produk Momen....................................
33
Tabel 3.3
Intrument Penelitian ..........................................................
36
Tabel 3.4
Prosedur Penelitian ............................................................
40
Tabel 4.1
Keadaan Narapidana Rutan Kelas 2A Pondok Bambu .....
45
Tabel 4.2
Pengguna Perpustakaan Elektronik Keliling dalam 5 Bulan
46
Tabel 4.3
Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling ......................
47
Tabel 4.4
Perpustakaan Elektronik Keliling Milik Perpustakaan Nasional .............................................................................
47
Tabel 4.5
Promosi Melalui Kegiatan Langsung ................................
48
Tabel 4.6
Tertarik dengan Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling dengan Media Elekronik....................................................
48
Tabel 4.7
Petugas Pusteling Bersikap Sopan dan Baik .....................
49
Tabel 4.8
Fasilitas Internet, AC yang dimiliki Pusteling Sudah Baik
49
Tabel 4.9
Informasi Pusteling Mempunyai Koleksi Non Buku ........
50
Tabel 4.10
Pusteling untuk Mencari Kebutuhan Informasi melalui CD
50
Tabel 4.11
Menyukai Koleksi CD, DVD yang berisi Film Pendek ....
51
Tabel 4.12
Tertarik mencari Informasi Media Internet .......................
51
Tabel 4.13
Mencari Kebutuhan Informasi e-resource.........................
52
Tabel 4.14
e-resource dapat Mengakses Jurnal Ilmiah dan Surat Kabar
52
Tabel 4.15
Mencari Informasi Sesuai Kebutuhan Informasi ...............
53
Tabel 4.16
Mendapatkan Kendala Jaringan Internet ...........................
53
Tabel 4.17
Menggunakan Internet, DVD, CD di Pusteling tertatarik
Tabel 4.18
datang ke Perpustakaan Nasional ......................................
54
Rekapitulasi Hasil Angket X .............................................
54
viii
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Angket Y .............................................
56
Tabel 4.20
Hasil X dan Y ....................................................................
58
Tabel 4.21
Tingkat Hubungan Variabel X dan Y ................................
60
Tabel 4.22
Nilai Koefisien Korelasi r Product Moment KarlPearson
61
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Struktur Organisasi ............................................................
44
Gambar 4.2
Frekuensi Distribusi Variabel X ........................................
55
Gambar 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Y ........................................
57
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut hampir seluruh disiplin ilmu untuk bersifat dinamis. Kemajuan teknologi banyak diadopsi ke dalam dunia pengetahuan dan informasi. sehingga, teknologi menjadi teman dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar masyarakat telah memanfaatkan teknologi untuk menunjang kegiatan mereka. Misalnya, mahasiswa memanfaatkan teknologi seperti laptop dan internet untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. hal ini tentu saja berdampak pada lembaga pendidikan, pemerintahan, maupun lembaga informasi untuk berkembang mengikuti perkembangan teknologi, termasuk perpustakaan. IFLA (Internasional Fendeation of Library Assosiation and Institution) mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah kumpulan bahan tercetak maupun non cetak yang tersusun secara sistematis. Perpustakaan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan peran dan fungsi perpustakaan, perpustakaan mengadopsi teknologi ke dalam lingkup pengelolaannya. Salah satu sistem pengelolaan di perpustakaan yang mengadopsi teknologi adalah bidang layanan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menyesuaikan layanan dengan perkembangan
kebutuhan
informasi
pemustaka.
Teknologi
berbasis
elektronik adalah teknologi yang cukup relevan untuk digunakan di dunia
1
2
perpustakaan. diperpustakaan elektronik, pemustaka bisa mengakses berbagai media, Internet dan Dvd, yang bisa mengakses Video, jurnal elektronik, mengirim email, sehingga pemustaka lebih gemar mengetahui informasi dari berbagai bidang. selanjutnya, perpustakaan memperluas jaringan untuk mempromosikan layanan perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi berbasis elektronik yang kemudian dikenal dengan istilah perpustakaan elektronik keliling. Di Indonesia, pusteling diterapkan oleh sebagian perpustakaan yang mempunyai anggaran sumber daya manusia, dan teknologi yang memadai. Pusteling sangat berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mengingat pentingnya pusteling bagi para narapidana, diperlukan langkah strategis menyikapi kemajuan dunia informasi. Salah satu cara yang tepat agar perpustakaan dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh narapidana adalah dengan mengadakan promosi layanan perpustakaan. Promosi layanan perpustakaan adalah strategi agar jasa layanan pusteling dapat secara efektif dimanfaatkan oleh para pemustaka khususnya narapidana melalui berbagai kegiatan promosi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kebtuhan informasi para narapidana. Dengan adanya promosi diharapkan para narapidana
mengetahui
layanan yang ada di perpustakaan elektronik keliling, sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi perpustakaan elektronik keliling dan memanfaatkan fasilitas layanan yang diberikan perpustakaan elektronik keliling serta meningkatkan kebutuhan informasi. Sebuah perpustakaan
3
elektronik keliling akan mempunyai peran penting jika narapidana memakai pusteling itu mau memanfaatkan pusteling tersebut secara profesional yaitu apabila bahan informasi yang ada dipusteling tersebut sering diakses dan dilihat. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) merupakan salah satu perpustakaan yang menggunakan pusteling sebagai sarana promosi untuk meningkatkan kebutuhan informasi pemustakanya. Oleh karena itu, dalam mengoptimalkan perpustakaan elektronik khususnya dalam meningkatkan kebutuhan
informasi,
pusteling
melakukan
kegitan
penjualan
jasa
perpustakaan kepada pemustaka. Berdasarkan hasil wawancara singkat saat penulis observasi ke PNRI yang dilakukan oleh ibu Merry Rosita selaku ketua pelaksana Pusteling di PNRI, pada tanggal 17 februari 2016. Mengatakan bahwa promosi Pusteling yang dilakukan oleh PNRI sangat baik. Yang digunakan adalah media cetak dan non cetak, contoh promosi cetak adalah pembuatan brosur dan spanduk, sedangkan contoh non cetak yaitu dengan membuat jadwal kunjungan ke rutan, acara hari anak nasional, dan melalui website PNRI. Upaya yang ditempuh oleh pusteling untuk meningkatkan kebutuhan informasi pada pemustaka yaitu melalui koleksi jurnal online, e-book dan dvd, untuk diminati dan mengakses informasi di Pusteling. Dengan pusteling diharapkan pemustaka dapat tertarik dan memanfaatkan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya.
4
Kunjungan pusteling di rutan merupakan kegiatan rutin untuk mempromosikan perpustakaan nasional dan meningkatkan kebutuhan informasi pemustaka di rutan. meskipun mereka adalah orang yang melakukan tindakan kriminal, tetapi mereka juga berhak mendapatkan informasi secara efektif. pusteling diharapkan dapat membantu para narapidana dalam memenuhi kebutuhan informasinya di dalam Pusteling tersedia jurnal elektronik, jaringan internet, DVD. Tetapi mereka lebih memilih jaringan internet untuk membuka media sosial youtube setiap pusteling diadakan. Padahal, pusteling merupakan program yang disusun untuk menyebarluaskan informasi kepada setiap pemutaka secara lebih konkrit. oleh karena itu, pusteling seharusnya berpengaruh dalam meningkatkan kebutuhan informasi pemustakanya. Berdasarkan pemaparan di atas, pembahasan
lebih
lanjut
mengenai
penulis terarik untuk melakukan bagaimana
pengaruh
promosi
perpustakaan keliling terhadap kebutuhan informasi pemustakanya dengan menganalisis pemanfaatan pusteling oleh pemustaka. dengan demikian, skripsi ini diberi judul "Pengaruh Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling) PNRI pada
Kebutuhan Informasi Narapidana
Wanita (Studi Kasus: Lapas Wanita Rutan Kelas IIA Jakarta Timur)"
5
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah Untuk medapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis ambil, maka penelitian ini hanya meneliti seputar kebutuan informasi pemustaka terhadap pusteling, meliputi: a. Pengaruh promosi yang dilakukan PNRI terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur tentang Perpustakaan Elektronik Keliling. b. Pengaruh
Perpustakaan
Elektronik
Keliling
pada
kebutuhan
informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur. 2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Sejauh mana pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur Perpustakaan Elektronik Kelilling? b. Seberapa besar pengaruh Perpustakaan Elektronk Keliling pada pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita rutan kelas IIa Jakarta Timur ?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk : a. Untuk mengetahui Sejauh mana pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI terhadap pengetahuan narapidana wanita tentang Perpustakaan Elektronik Kelilling. b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Perpustakaan elektronik Keliling pada Pemenuhan kebutuhan informasi narapidana wanita.
2.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi baru yang berguna, khususnya pada promosi layanan pusteling terhadap kebutuhan informasi para narapidana wanita. b. Penelitian ini dapat memberi masukan kepada pusteling dalam mempromosikan layanan perpustakaan nasional.
D. Definisi Istilah 1.
Perpustakaan Elektronik Keliling Di Perpustakaan Nasional ada sebuah layanan perpustakaan elektronik keliling, perpustakaan elektronik ini merupakan bagian dari layanan untuk mempromosikan Perpustakaan Nasional. Yang dimaksud Perpustakaan Elektronik adalah perpustakaan yang mengkoleksi media elektronik analog yang masih memerlukan lokasi fisik, atau gedung
7
perpustakaan, ruang baca, meja referensi, meja sirkulasi,dan lain sebagainya.1 2.
Promosi Dikarenakan pusteling sebagai alat promosi sebaiknya kita mengetahui dulu pengertian promosi, promosi adalah suatu kegiatan komunikasi yang mempunyai tujuan memperkenalkan produk kepada masyarakat yang belum mengetahui adanya produk .
3.
Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi setiap orang berbeda – beda, tidak ada seorangpun
yang
tidak
membutuhkan
informasi.
Setiap
orang
membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan mudah didapat. Kebutuhan informasi adalah terjadin adanya kesenjangan dalam diri manusia antara pengetahuan yang dimiliki
dengan yang
dibuthkannya. Sehingga pemakai akan mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya.2 4.
Rumah Tahanan Negara Rumah tahanan negara selanjutnya disebut RUTAN adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan.3
1
Sri Ati Suwanto, Layanan Perpustakaan Elektronik dengan Konsep Library 2.0 (Article: January 2011 2 Elin Rosalina, Pemanfaatan Perpustakaan dan sumber informasi, ( Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008), hal.11 3 PP No 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana pasal 1 Angka 2
8
5.
Narapidana Narapidana berasal dari dua suku kata yaitu Nara artinya orang dan Pidana artinya hukuman dan kejahatan (pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, narkoba, korupsi dan sebagainya). Jadi pengertian narapidana menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang menerima hukuman.4
E. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan Berisi latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber data, informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur Bab ini merupakan penjelasan mengenai teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu tentang perpustakaan umum, Fungsi
perpustakaan,
perkembangan
pengertian
perpustakaan
promosi,
elektronik
tujuan
keliling,
promosi, pengertian
perpustakaan ekektronik keliling, pengertian kebutuhan informasi, pengertian narapidana, pengertian rutan, penelitian terlebih dahulu.
4
Heru susetyo, Tim Pengkajian Hukum Tentang Sistem pembinaan narapidana Berdasarkan Prinsip Restorative justice, (Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemntrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2012), h.9.
9
Bab III Metodelogi Penelitian Pada bab ini dibahas berisi tentang metodelogi
penelitian yang
menejaskan penelitian kuantitatif, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pusteling sebagai alat promosi untuk memperkenlkan layanan diPerpustakaan Nasional. Bab V Penutup Bab ini berisikan saran dan kesimpulan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum 1.
Pengertian Perpustakaan Umum Istilah perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku atau kitab. Dalam bahasa Inggris perpustakaan lebih di kenal dengan kata Library. Istilah ini berasal dari kata latin liber atau libri yang berarti buku. Dari kata latin tersebut terbentuk kata libarius yang artinya tentang buku. Selain dari bahasa inggris dan bahasa indonesia, kata perpustakaan juga terdapat dalam bahasa asing lainnya, yaitu bibliotheek (Belanda), bibliothek (Jerman), bibliotheque (Perancis), dan bibliotheca (Spanyol). Semua istilah itu berasal dari kata biblia dari bahasa Yunani artinya tentang buku, kitab.1 Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang
diselenggarakan
di
pemukiman
penduduk
(kota/desa)
diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.2 Menurut Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pada pasal 1, perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa
1
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.3 2 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum , (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2000), h.4
10
11
membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial lainnya.3 Selain diperuntukkan bagi masyarakat, perpustakaan umum merupakan tempat penyimpanan berbagai jenis bahan bacaan. Selain menjadi
tempat
memanfaatkan
penyimpanan perpustakaan
bahan umum
bacaan, sebagai
masyarakat tempat
dapat
menambah
pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan. Perpustakaan umum pun semakin lama semakin lengkap menjadi suatu lembaga yang dikelola secara mantap untuk mencapai tujuan. Pada hakikatnya perpustakaan umum menjadi suatu unit kerja yang mengorganisasi
kegiatan
pengumpulan,
pemilihan,
pengolahan,
pelayanan, perawatan koleksi, dengan sistem tertentu untuk kepentingan pendidikan, penelitian, informasi, rekreasi, dan kebudayaan. Salah satu fungsi perpustakaan sebagai akuisi, pemeliharaan dan penyebar informasi dalam bentuk tulisan yang merupakan bagian dari sistem pendidikan masyarakat dan informasi selain itu perpustakaan umum juga membantu mendidik masyarakat dan memberi pengaruh budaya di masyarakat. 2.
Tujuan Perpustakaan Umum a) Mengembangkan
kemampuan
mencari,
mengelola,
dan
memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum. b) Memfasilitasi pengembangan informasi dan kemampuan ilmu komputer. 3
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, (Jakarta : DPR RI, 2007), h.2
12
c) Mempromosikan kesadaran akan warisan budaya, apresiasi seni, pencapaian, dan inovasi sains. B. Perpustakaan Nasional 1.
Pengertian Perpustakaan Nasional Dalam berbagai kamus dan ensiklopedia pembaca dapat menemukan definisi perpustakaan nasional misalnya pada International Encyclopedia of Information and Library Science (1997) dan Harrod’s librarian glossary (2000) ataupun terbitan India seperti Encyclopedia of information and library science (1993). Definisi yang diberikannya bermacam-macam seperti “libraries which have a responsibility to collect, maintani and preserve the national literature” (Encyclopedia, 1997). Harrod memberi batasan sebagai “a library maintained out of government funds and serving the nationas as a whole. Usually books in such libraries are for reference only.” Definisi yang diberikan pada terbitan lain umumnya hampir sama. Sungguhpun demikian ada definisi UNESCO yang lebih komprehensif. Pada tahun 1970, UNESCO dalam Recommendations Concerning the International Standardization of Library Statistics dalam konferensi umumnya ke 16 memutuskan definisi Perpustakaan Nasional sebagai berikut: Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang bertanggung jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi semua terbitan yang signifikan yang diterbitkan di sebuah negara dan berfungsi sebagai
13
perpustakaan “deposit”, baik berdasarkan undang-undang maupun kesepakatan lain, dengan tidak memandang nama perpustakaan.4
2.
Tujuan Perpustakaan Nasional a) Menyimpan setiap pustaka yang diterbitkan disuatu negara. b) Mengumpulkan atau memilih bahan pustaka terbitan Negara lain mengenai negara yang bersangkutan. c) Menyusun bibliografi nasional artinya daftar buku yang diterbitkan diseebuah negara. d) Menjadi pusat informasi negara.5
C. Promosi Perpustakaan 1.
Pengertian Promosi Perpustakaan Promosi
merupakan
metode
yang
digunakan
untuk
menginformasikan dan meningkatkan pemakai tentang institusi beserta sumber-sumber yang ada di dalamnya dan juga layanan yang diberikan.6 Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan pertama untuk memberikan informasi berupa barang atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.7
4
Sulistyo basuki, Asal usul dan fungsi perpustakaan nasional ( Depok: Departemen ilmu perpustakaan dan informasi , 2000) h.1 5 Sulistyo basuki, Pengantar ilmu perpustakaan (Jakarta: gramedia pustaka utama,1991) h.43 6 Pyle , publicity and promotion (Englan: British librarianship,1991). h.200 7 Departemen agama RI, Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen agama RI: Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka Depdikbud, 1993) h.709
14
Dalam hal promosi perpustakaan, pendapat berbeda di utarakan bahwa promosi perpustakaan adalah kegiatan komunikasi pemakai (users) maupun pemakai yang belum memanfaatkan perpustakaan (non users). Dengan adanya promosi perpustakaan, pustakawan dapat mengenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan jenis layanan perpustakaan. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan jenis sumber perpustakaannya dan kelompok pemakainya. Hal ini bertujuan untuk tercapainya sasaran dari kegiatan promosi perpustakaan.8 2. Strategi Promosi Perpustakaan. Strategi promosi adalah persiapan dan pertimbangan sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan promosi dalam bentuk pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan. Yang dimaksud dalam perisapan dan pertimbangan adalah perlu diadakan berbagai persiapan persiapan mengenai tempat, penyediaan bahan koleksi, kondisi dan suasana. Dengan adanya promosi diharapkan para narapidana wanita akan lebih mengenal perpustakaan elektronik keliling dan akhirnya menjadi pengguna yang kuat dalam mencari kebutuhan informasi. Ada dua strategi promosi yang dapat dilakukan, yaitu : promosi langsung dan promosi tidak langsung.
8
Manajemen promosi perpustakaan di kantor arsip, perpustakaan dan dokumentasi kota Padang, (Bekasi: http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=101302, senin, 14 September 2016)
15
a.
Promosi langsung Promosi langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung tanpa perantara. Ada beberapa contoh promosi langsung, yaitu: 1) Kontak Perorangan Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung.9 2) Pameran Suatu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak. 3) Seminar Suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa orang yang berbicara didepan dan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu.
b. Promosi Tidak Langsung. Promosi tidak langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara tidak berhadapan atau tidak berkomunikasi langsung secara tatap muka tetapi dengan menggunakan beberapa media.
9
Badollahi mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta : Universitas terbuka, 1996) h.30
16
Ada beberapa contoh promosi tidak langsung, yaitu: A. Media cetak. 1. Brosur Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandng informasi tentang suatu barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.10 2. Poster. Poster adalah suatu media promosi yang biasaya berupa kertas berukuran A3 atau A2 yang berisikan tulisan atau gambar. Suatu penelitian yang dilakukan Hal di Inggris menunjukan bahwa promosi yang efektif adalah promosi melalui kontak perorangan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa promosi perpustakaan merupakan bentuk informasi dengan cara bertukar informasi kepada konsumen
atau
pemakai
perpustakaan
dengan
memperkenalkan,
mempengaruhi atau membujuk agar bereaksi untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. 3.
Tujuan Promosi Kegiatan promosi ini berkaitan dengan aktivitas yang digunakan untuk menginformasikan kepada seseorang atau sekelompok orang tentang sebuah organisasi serta produk - produk. Dengan kata lain promosi digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
10
Badollahi mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta : Universitas terbuka, 1996) h.72
17
suatu organisasi atau suatu tentang produk baru atau suatu produk yang sudah ada. Promosi yang dilakukan perpustakaan bertujuan agar para pengguna dapat mengetahui produk (bahan pustaka fasilitas serta informasi) dibutuhkan kemampuan komunikasi pustakawan dalam mempromosikan jasa dan laanan yang tersedia di perpustakaan, sehingga pengguna maupun calon pengguna dapat mengetahuinya dan mau menggunakannya. Promosi perpustakaan bermanfaat agar perpustakaan dapat lebih aktif dalam melayani dan memberikan informasi kepada masyarakat.
D. Perpustakaan Elektronik 1.
Perkembangan Perpustakaan Elektronik Gagasan yang muncul pertama kali sebagai dasar konsep perpustakaan digital muncul pada bulan Juli tahun 1945 oleh Vannevar Bush. Beliau mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang menghambat akses terhadap penelitian yang sudah dipublikasikan. Untuk itu, Bush mengajukan ide untuk membuat catatan dan perpustakaan pribadi (untuk buku, rekaman/dokumentasi, dan komunikasi) yang termekanisasi.Selama dekade 1950-an dan 1960-an keterbukaan akses terhadap
koleksi
perpustakaan
terus
diusahakan
oleh
peneliti,
pustakawan, dan pihak-pihak lain, tetapi teknologi yang ada belum cukup menunjang. Pada awal 1980-an fungsi-fungsi perpustakaan telah diotomasi melalui perangkat komputer, namun hanya pada lembaga-
18
lembaga besar mengingat biaya investasi yang tinggi. Misalnya pada Library of Congress di Amerika yang telah mengimplementasikan sistem tampilan dokumen elektronik (electronic document imaging systems) untuk kepentingan penelitian dan operasional perpustakaan. Dari sudut pandang pengguna, komputer bukanlah bagian dari fasilitas manajemen perpustakaan melainkan hanya pelayanan untuk digunakan staf perpustakaan. Pada awal 1990-an hampir seluruh fungsi perpustakaan ditunjang dengan otomasi dalam jumlah dan cara tertentu. Fungsi-fungsi tersebut antara lain pembuatan katalog, sirkulasi, peminjaman antar perpustakaan, pengelolaan jurnal, penambahan koleksi, kontrol keuangan, manajemen koleksi yang sudah ada, dan data pengguna. Dalam periode ini komunikasi
data
secara
elektronik
dari
satu
perpustakaan
ke
perpustakaan lainnya semakin berkembang dengan cepat. Pada tahun 1994, Library of Congress mengeluarkan rancangan National Digital Library dengan menggunakan tampilan dokumen elektronik, penyimpanan dan penelusuran teks secara elektronik, dan teknologi lainnya terhadap koleksi cetak dan non-cetak tertentu. Selanjutnya pada September 1995, enam universitas di Amerika diberi dana untuk melakukan proyek penelitian perpustakaan digital. Penelitian yang didanai NSF/ARPA/NASA ini melibatkan peneliti dari berbagai bidang, organisasi penerbit dan percetakan, perpustakaan-perpustakaan,
19
dan pemerintah Amerika sendiri. Proyek ini cukup berhasil dan menjadi dasar penelitian perpustakaan digital di dunia.11 2.
Perpustakaan Elektronik E–library atau perpustakaan elektronik adalah
sebuah alat
penyimpanan informasi, dokumen, audiovisual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media berkisar dari, misalnya buku cetak, majalah, laporan dan poster hingga ke mikrofis,slid, film, video, compact disc, audio tapes, optical disc, pita magnetis, disket atau floppy disc, sertamedia lain yang tengah dikembangkan. Elibrary merupakan salah satu bentuk kemajuan di bidang teknologi informasi. Definisi teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. (Basuki, 87) Di Indonesia memiliki salah satu perpustakaan elektronik yaitu perpustakaan nasional , tujuan dari perpustakaan elektronik di PNRI yaitu melaksanakan prosedur layanan perpustakaan elektronik keliling sesuai dengan peraturan yang berlaku. Serta prosedur kerja pusteling, meliputi : pembuatan rencana kerja layanan dan menerima permintaan masyarakat, survei lokasi, jika disetuui buat jadwal, jika tidak disetujui beritahu pemohon , laksanakan kunjungan dan selesai.
11
Ida F. Priyanto, jurnal Perkembangan perpustakaan elektronik ( jogakarta: http://ilib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=3962 diakses pada kamis pada pukul 22:00
20
3.
Perpustakan Elektronik Keliling PNRI a) Sejarah Perpustakaan Elektronik PNRI Perpustakaan elektronik keliling atau yang lazim dikenal di sebut dengan istilah pusteling merupakan pengembangan dari mobil perpustakaan keliling konvensional yang pertama kali diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2000. Pusteling merupakan perpustakaan elektronik keliling pertama yang dimiliki oleh indonesia dan digasgas serta dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan elektronik keliling yang beroprasi menggunakan bus ukuran metromini, diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Perpustakaan Nasional, Jl Medan Merdeka Selatan No 11, Jakarta Pusat, Rabu (30-5-2007). Bus bertuliskan "Pusteling" berwarna putih biru. Di dalam bus itulah masyarakat dapat memesan buku atau meminjam buku apapun.Sedangkan Perpustakaan Nasional akan melayani kebutuhan masyarakat luas.12 Tujuan utama didirikan pusteling mengenalkan sekaligus merangsang penggunaan teknologi komunikasi informasi di masyarakat. Selain itu alasan lain yang diadakannya pusteling, yaitu : 1) Mengembangkan prototipe bagi layanan perpustakaan elektronik 2) Mengajak pemustaka untuk menggunakan dan memanfaatkan koleksi elektronik dalam format multimedia.
12
http://news.detik.com/berita/787022/bus-pusteling-meluncur-di-jakarta ( diakses pada tanggal 26 september, pukul 22:09
21
3) Membangun
kerja
sama
mutualisme
antara
isntitusi
peprustakaan dan sekolah untuk mengembangkan komunitas pendidikan
b) Jenis Kendaraan Jenis kendaraan yang digunakan oleh pusteling untuk operasional adalah jenis bus metromini. Jika awal peluncuran, armada pusteling yang tersedia baru terdapat satu buah, maka saat ini jumlah armada telah berjumlah 3 buah pusteling, yang masingmasing berplat nomor B7537 IO, B 9930 OQ dan B 5584 PQ.
c) Desain dan Fasilitas Pusteling didesain untuk dapat melewati kota kecil atau daerah yang jalannya tidak terlalu lebar, khususnya jika berkunjung ke sekolah dan memakirnya dilapangan. Salah satu alasan pemilihan kendaraan berjenis mini bus awalnya pembuatnya semuanya dapat memuat semua peralatan elektronik, sehingga dapat bergerak dengan leluasa. Bagian eksterior bus di dominasi warna putih dan biru. Didalam pusteling tersedia 10 fasilitas elektronik diantaranya 10 laptop dengan spesifikasi processor intel core duo dan kapasitas hardisk sebesar 80 GB, modem internet 3G yang digunakan untuk brosing internet, proyektor LCD, printer, berbagai koleksi CD/ DVD.
22
d) Koleksi Selain
menyediakan
koneksi
internet,
pusteling
juga
menyediakan bebagai koleksi audio visual yang dapat dinikmati oleh penggunanya. Koleksi audio visual tersedia dalam bentuk DVD CD yang tersimpan didalam rak yang terletak disebelah pojok kanan. CD/ DVD yang terdapat didalam umumnya berisi musik, film dokumenter, dan film yang bergenre populer. e) Waktu Layanan Pusteling beroprasi dua kali dalam seminggu dan sering beroperasi hanya mengunjungi satu lokasi saja. waktu layanan satu lokasi berkisar selama 2 jam.
4.
Kebutuhan Informasi Setiap manusia memerlukan informasi. Seorang akademisi, ilmuan, peneliti dan masyarakat pada umumnya memerlukan informasi. Informasi dibutuhkan manusia untuk membantu memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Demikian
pula
masyarakat
pada
umumnya
memerlukan informasi untuk keperluannya yang lain sesuai dengan situasi
dihadapinya.
Untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
informasinya, seseorang biasanya mendatangi pusat - pusat informasi Untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
informasinya,
pusat
dokumentasi, lembaga arsip.13 13
Agus Rifai," Peran Pustakawan internmediary dalam memenuhi kebutuhan informasi pemakai" / Al-Makhtabah,/ Vol. 4,No. 1, ( Juni 2016) : h. 15
23
Kebutuhan adalah keadaan di mana manusia merasakan suatu kekurangan dan berupaya untuk memenuhi kekurangan tersebut. Mengingat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dalam psikologi banyak dilakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan.14 Informasi merupakan aset perpustakaan yang sangat diperlukan dalam pembangunan nasional. Atas dasar itu perpustakaan perlu merumuskan strategi dan rencana jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengembangkan jasa perpustakaan dan informasi dengan demikian diharapkan kebutuhan informasi masyarakat yang selalu berubah dapat terpenuhi. Menurut Kuhltau yang dikutip dari Agus Rifai bahwa kebutuhan informasi terjadinya kesenjangan dalam diri manusia, yaitu antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang dibutuhkan.15 Kebutuhan informasi masyarakat dipengaruhi oleh kebijakan, strategi, dan program pemerintah yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai salah satu pelaku dalam pembangunan nasional,
perpustakaan
seharusnya
berperan
sebagai
katalisator
perubahan. Oleh karena itu, visi, misi, dan rencana strategis perpustakaan harus pula sejalan dan mendukung program pembangunan nasional. Perpustakaan perlu senantiasa mengadakan evaluasi, untuk secara
14
Hassan shadily, ensiklopedi indonesia, jil.3( jakarta: ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982),
h.1707 15
Agus Rifai, Peran Pustakawan Intermediary dalam memenuhi kebutuhan informasi pemakai, Almakhtabah, Vol.4, No.1 ( April, 2002), h.15
24
berkesinambungan dapat menilai jasa-jasa yang diberikan kepada perpustakaan. E. Pemustaka Pemustaka adalah istilah yang merujuk perorangan, kelompok atau lembaga yang menggunakan pelayanan dan fasilitas perpustakaan.16 Menurut undang -undang perpustakaan nomor 43 tahun 2007 Bab 1 pasal 1 ayat 9 disebutkan
bahwa
pemustaka
adalah
pengguna
perpustakaan,
yaitu
perseorangan, kelompok, orang, masyarakat, lembaga yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan.17
F. Rumah Tahanan Dalam penegakan hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia di Indonesia, maka peranan Rumah Tahanan Negara sangatlah penting. Pengertian dari rumah tahanan negara dapat kita lihat dalam PP No 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana pasal 1 Angka 2 yang berbunyi “Rumah tahanan negara selanjutnya disebut RUTAN adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan” Rumah Tahanan Negara dibentuk oleh Kementrian hukum dan hak asasi manusia ditiap kabupaten dan Kotamadya yang juga berperan sebagai 16
Rosa Widiyawan, Pelayanan Referensi: Berawal dari Senyuman ( Bandung : Cv.Bahtera Ilmu, 2010 ), h. 21 17 Graha Ilmu, Undang - Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007, h.4
25
pelaksana azas pengayomam yang merupakan tempat untuk mencapai tujuan pemasyarakatan melalui pendidikan, rehabilitasi dan reintegrasi. Rumah Tahanan Negara sekarang ini berkembang dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan melalui program pembinaan, agar para narapidana menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak lagi mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat dan dapat menjalankan serta mengembangkan fungsi sosialnya dimasyarakat melalui peran aktif mereka dalam pembangunan.
G. Narapidana Narapidana berasal dari dua suku kata yaitu Nara artinya orang dan Pidana artinya hukuman dan kejahatan (pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, narkoba, korupsi dan sebagainya). Jadi pengertian narapidana menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai orang hukuman18. Narapidana yang diterima atau masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan Negara wajib dilapor yang prosesnya meliputi: Pencatatan yang terdiri atas: 1. Putusan pengadilan 2. Jati diri 3. Barang dan uang 4. Pemeriksaan kesehatan
18
Heru susetyo, Tim Pengkajian Hukum Tentang Sistem pembinaan narapidana Berdasarkan Prinsip Restorative justice, (Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemntrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2012), h.9.
26
5. Pembuatan pasphoto 6. Pengambilan sidik jari 7. Pembuatan berita acara serah terima terpidana.19 H. Penelitian Yang Relevan Sebelum mengadakan penelitian ini, terlebih dahulu peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk melihat dan mencari judul skripsi yang ada di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menemukan skripsi yang membahas tema serupa, yaitu: Pertama, berjudul “Strategi Promosi Perpustakaan Umum Daerah Kota Tanggerang Melalui Layanan Perpustakaan Keliling” di susun oleh, Kahriryanarga, program studi Ilmu Perpustakaan dan informasi fakultas Adab dan Humaniora, Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi perpustakaan daerah tanggerang selatan melalui perpustakaan keliling. Penelitian
di
atas
berkaitan
dengan
yang
peneliti
lakukan.
Perbedaannya, penelitian ini lebih membahas promosi melalui media user education, bazar, dan storytelling. Lokasi penelitiannya juga berbeda peneliti ini memilih lokasi di Perpustakaan Daerah Kota Tanggerang. Peneliti sendiri meneliti di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kedua, berjudul “Pengaruh promosi layanan Jasa perpustakaan SMA Negri 3 Tanggerang Terhadap Minat Baca Siswa” disusun oleh, Djehan Firda Safitri program studi Ilmu Perpustakaan dan informasi fakultas Adab dan Humaniora, Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar 19
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16140/4/Chapter%20II.pdf (7 November 2016, pukul 14:44)
27
pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap siswa SMA Negri 3 Tanggerang. Penelitian
di
atas
berkaitan
dengan
yang
peneliti
lakukan.
Perbedaannya, penelitian ini mengetahui hubungan dan pengaruh antara promosi layanan jasa perpustakaan dengan minat baca siswa. Lokasi penelitiannya juga berbeda peneliti ini diPerpustakaan SMA Negri 3 Tanggerang. Peneliti sendiri meneliti di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang studi kasus di Rutan wanita kelas 2A Jakarta Timur. Perbedaan dari kedua skripsi tersebut, penulis lebih membahas kebutuhan informasi narapidana wanita terhadap pusteling.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan memaparkan dan menjelaskan tentang Metode dan pendekatan dalam penelitian ini untuk mengetahui data-data yang didapat dan diolah sesuai dengan metode yang digunakan pada penelitian ini. A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi, yaitu teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association).1 Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala- skala tertentu. B. Metode Pengambilan Data 1.
Penelitian Lapangan Dalam penelitian ini ada beberapa cara teknik pengumpulan data yang penulis tempuh. Antara lain : a.
Kuesioner Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada reponden dengan harapan memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut.2
2
Teori analisis korelasi( https://asisbuton.files.wordpress.com/2009/03/id33-teori-analisiskorelasi.pdf ), h.1 2 Juliansyah Noor, Metode penelitian : Skripsi, Tesis,Disertasi dan karya ilmiah ( Jakarta : Prenadamedia Grup,2011), h.139
28
29
b.
Observasi Observasi yaitu suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan pisikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan.3
c.
Interview (wawancara) Teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan
mengajukan sejumlah
pertanyaan dengan secara lisan untuk dijawab serta secara lisan pula.4 C. Sumber Data 1.
Data Primer, adalah data lapangan yang didapat dari sumber pertama, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Dalam data primer, peneliti atau observervasi melakukan sendiri observasi di lapangan.
2.
Data Sekunder, adalah data primer yang diperoleh melalui hasil dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan.
D. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data
3
bukan manusianya. Kalau setiap manusia
Sugiyono, Metode Peneletian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta Bandung, 2009 ), h.145. 4 Sonny sumarnsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha ilmu, 2004), h.71
30
memberikan suatu data maka banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia.5 Jadi populasi dalam penelitian ini adalah Narapidana Wanita Rutan Pondok Bambu kelas II A Jakarta Timur yang berjumlah 120 orang dalam angka waktu 5 bulan yang menggunakan perpustakaan elektronik keliling sebagai kebutuhan informasi. 2.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 6. Untuk menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 20-25% 7. rumus yang digunakan pengambilan sample adalah : n= 25% x N keterangan: n= besar sampel N= besar populasi Tabel 3.1 Jumlah populasi Bulan
5
Besar populasi
April
42
Mei
22
Margono, op, cit, h. 118 Suharsimi Arikunto,Metodologi Penelitian. ( Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2002) 7 ibid.hal.35 6
31
Juni
15
Juli
21
Agustus
20
Jumlah besar pupulasi
120
n= 25% x 10 n= 30 Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan sampel digunakan dengan teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara acak.8 E. Teknik Pengambilan Data Dalam teknik ini,data diolah pada sumber kuesioner yang tekah disebar dan telah di isi oleh pengunjung perpustakaan yang disebut responden. Langkah dalam mengolah data adalah sebagai berikut : 1.
Seleksi data Kuesioner yang telah diisi dan dikumpulkan kemudian di cek/diperiksa kembali kelengkapan data dan jawaban kuesioner.
2.
Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden,karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.
8
Suharsimi Arikunto,Metodologi Penelitian. ( Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2002)
32
Rumusan untuk Presentase data adalah : P = x 100% Keterangan : P = Presentasi f = Jumlah jawaban yang diperoleh N = Jumlah responden Menggunakan rumus korelasi karena adanya dua Variabel yang saling mempengaruhi, maka mencari angka indeks korelasi “r” dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut9: Mencari angka korelasi dengan rumus:
rxy
N XY ( X )( Y )
{N x 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }
Keterangan:
rxy
= Angka indeksi korelasi “r”product moment
N
= Number of cases
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y = Jumlah skor X = Jumlah skor Y
9
Ibid., h. 193
33
Tabel 3.2 Interpretasi nilai “r” Product Moment Besarnya “r” poduct moment
Interpretasi
(Rxy) 0,00-0,20
Antara variable X dengan variable Y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan atau dianggap tidak ada korelasi antara variable X dengan variable Y
0,20-0,40
Antara variable X dengan variable Y terdapat korelasi lemah atau rendah
0,40-0,70
Antara variable X dengan variable Y terdapat korelasi sedang atau cukup
0,70-0,90
Antara variable X dengan variable Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-1,00
Antara variable X dengan variable Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
F. Metode Pengambilan Persepsi Pengukuran persepsi pada penelitian ini menggunakan dengan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan Skala Likert, maka Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. 10
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif ,Kualitatid Dan R&D. (Bandung:Alfabeta,2006)
34
Penggabungan skala likert akan menjadi penilaian sebagai berikut : - Sangat Setuju
:4
- Setuju
:3
- Tidak Setuju
:2
- Sangat Tidak Setuju
:1
Pada penilaian diatas tidak ada pilihan yang netral tujuannya adalah untuk mendorong responden memilih pilihannya sendiri apakah layanan pusteling dalam memenuhi kebutuhan informasi apakah positif atau negatif.11 Agar mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek,maka skorskor dijumlahkan dan dicari skor rata-rata. Skor rata-rata tersebut yang akan menjadi hasil penjumlahan dari skor pada setiap skala yang akan dikalikan dengan frekuensi masing-masing. Kemudian hasil penjumlahan dibagi dengan penjumlahan sampel atau total frekuensi, penghitungan skor rata-rata dapat dirumuskan dalam model matematika sebagai berikut: Untuk
menentukan
skala
penilaian
persepsi
adalah
dengan
menggunakan Skala interval yang merupakan klasifikasi secara kuantitatif dari objek yang merupakan skala ordinal.12 Skala ordinal dapat diuraikan menjadi skala interval yang menentukan angka. Hal ini dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan yang lebih real dan memberikan prediksi dan pengontrolan yang lebih akurat. Skala interval diperlukan untuk mendapatkan posisi responden dalam suatu objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria sangat Baik, Baik, 11
Sevila,Consuelo G. Pengantar Metedologi Penelitian. (Jakarta:UI Press,1993) Mustafa Edwin Nasution,Proses Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,) h.94 12
35
Kurang baik, Tidak Baik. Cara menentukan skala interval adalah dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi skor tertinggi dengan skor terendah. Dengan banyaknya skala cara tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.13 Skala Interval = {a(m-n) :b}
Keterangan: a : Jumlah Atribut m : Skor Tertinggi n : Skor Terendah b : Jumlah skala penelitian yang ingin dibentuk. Jika skala penelitian yang ingin dibentuk berjumlah 4(empat), di mana skor terendah adalah 1 (satu) dan skor tertinggi adalah 4 (empat) maka skala interval skor dapat dihitung dengan contoh:{1(4-1)} : 4 = 0.75. jadi jarak yang mendekati setiap titik adalah 0,75. Sehingga di peroleh kiteria penelitian sebagai berikut :
13
- Sangat Setuju
= 3,28-4,00
- Setuju
= 2,52-3,27
- Tidak Setuju
= 1,76-2,51
- Sangat Tidak Setuju
= 1,00-1,7
Simamora Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia,2004),h.202.
36
G. Instrument Penelitian 1. Instrument Test Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis, objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.14 Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif yaitu kuisioner. Masing-masing item pada soal pilihan ganda terdiri dari 4 alternatif jawaban. Soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 soal. Tabel 3.3 Instrument Penelitian Promosi Perpustakaan No
1
Pernyataan Saya tertarik dengan promosi perpustakaan elektronik keliling melalui seminar yang didalamnya terdapat kegiatan menonton film.
2
Saya mengetahui bahwa perpustakaan elektronik keliling milik perpustakaan nasional
3
4
5 14
Opsi Jawaban SS S TS STS
Promosi melalui kegiatan langsung, lebih optimal dibandingkan dengan media eletronik (iklan) Saya tertarik dengan promosi perpustakaan elektronik, dengan menggunakan media elektronik (DVD dan CD) Staf pusteling bersikap sopan dan baik terhadap saya
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pedidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1975), h.25.
37
Kebutuhan Informasi
3
Sesudah menggunaka internet , DVD, CD di perpustakaan elektronik keliling, saya tertarik datang ke perpustakaan nasional, pada saa saya bebas nanti saya mengetahui informasi bahwa perpustakaan elektronik keliling PNRI mempunyai koleksi non buku ( CD, DVD, jurnal elektronik, buku elektronik) Saya menyukai koleksi non buku CD, DVD berisi film pendek, dan lagu - lagu.
4
Saya mencari kebutuhan informasi melalui media internet ( video tutorial menjahit, tutoria memasak)
5
Saya mengetahui bahwa eresourch dapat mengakses jurnal, video sejarah, dan surat kabar elektronik
1
2
8
Saya mencari kebutuhan informasi melalui eresourch ( jurnal, surat kabar elektronik) Saya mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang saya miliki untuk menambah ilmu pengetahuan Informasi yang saya butuhkan selalu berubah
9
Saya menyukai koleksi non buku CD, DVD berisi film pendek, dan lagu - lagu karena koleksinya selalu update.
6
7
38
Saya mendapatkan informasi video tutorial memasak dan menjahit yang ada di perpustakaan elektronik keliling yang berhubungan dengan keterampilan saya
10
2. Uji coba instrument Pada instrumen yang digunakan pada penelitian ini, instrumen yang paling dominan dan paling berpengaruh adalah test. Bentuk test yang digunakan yaitu berbentuk test objektif, untuk mengetahui apakah soalsoal yang berupa test objektif tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas dan reliabiltas. a. Uji validitas Valid, menurut Gronlund dapat diartikan sebagai ketetapan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrument evaluasi. Suatu instrumen evaluasi dikatakan valid, seperti yang diterangkan oleh Gay dan Johnson, apabila instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.15 Validitas, artinya penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya, tepat dan sahih.16 Untuk mengukur validitas tes objektif dengan pilihan ganda, yaitu dengan menggunakan rumus korelasi poin biseral.17
Keterangan : = Angka indeks korelasi poin biseral 15 16
Sugiono, Op.cit .h.30-31
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada:2007).h. 391. 17 Anas Sudijono, Pengantar Statistic Pendidikan,(Jakarta:PT Grafindo Persada.2012), cet.24.h.258.
39
Mp
= Mean (nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai oleh peserta
tes (testee) yang menjawab betul, yang sedang
dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. Mt
= Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes (testee)
SDt
= Deviasi standar total ( Deviasi standar dari skor total )
p
= Proporsi siswa yang menjawab benar
q
= Proporsi siswa yang menjawab salah
Adapun kriteria pengujiannya ialah: Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah18 b. Uji reabilitas Untuk memperoleh data yang dipercaya, instrumen yang digunakan harus reabilitas. Realiabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reliabilitas juga diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan.19 Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah rumus Spearman-Brown sebagai berikut: 20 rtotal tes Contoh penggunaan rumus tersebut misalnya dari hasil tes diketahui koefisien reliabilitas yang terdiri atas 60 item adalah 0,80. Harga ini menjadi dasar korelasi antara 30 item genap dan 30 item ganjil. Jika formula Spearman-Brown digunakan maka: rtotal tes
=
= 0,89
Jadi, r tabel tes setelah dikoreksi adalah 0,89 18
Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara 2012) h,75 Sukardi,Op. Cit. .h.29.
19
20
Ibid, h. 48
40
H. Prosedur Penelitian Dalam Melakukan Penelitian di Rutan Pondok Bambu yang beralamat Jl. Pahlawan Revolusi, Jakarta Timur . penelitian ini menggunakan 2 cara yaitu : wawancara dengan staf pusteling dan menyebarkan kuisioner kepada responden ( narapidana wanita), berikut jadwal penelitian di Rutan Kelas IIA Pondok Bambu , Jakarta timur . Tabel 3.4 Prosedur penelitian No
Kegiatan
1
Observasi awal
Waktu
Magang di Perpustakaan Nasional
02 Maret - 02 April
Rutan Kelas IIA Pondok Bambu
2015
12 juli 2016 2
Memberikan surat izin penelitian ke
12 Agustus 2016
Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan Ham RI 3
Wawancara dengan staf
30 agustus 2016
perpustakaan rutan pondok bambu 4
Menyebarkan kuisioner I
6 agustus 2016
5
Menyebarkan kuisioner II
27 september 2016
6
Menyebarkan kuisioner III
28 September 2016
7
Pengolahan data
1 Oktober 2016
8
Penulisan laporan
41
I.
Hipotesis Penelitian Ho = Tidak terdapat pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur Perpustakaan Elektronik Kelilling. Ha = terdapat pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur Perpustakaan Elektronik Kelilling.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.
Profil Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI 1. Sejarah Singkat Perpustakaan elektronik keliling atau yang lazim dikenal di sebut dengan istilah pusteling
merupakan pengembangan dari mobil
perpustakaan keliling konvensional yang pertama kali diluncurkan oleh Perpustakaan
Nasional
pada
tahun
2000.
Pusteling
merupakan
perpustakaan elektronik keliling pertama yang dimiliki oleh indonesia dan digasgas serta dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan elektronik keliling yang beroprasi menggunakan bus ukuran metromini, diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Perpustakaan Nasional, Jl Medan Merdeka Selatan No 11, Jakarta Pusat, Rabu (30-5-2007).1 2. Jenis Kendaraan Jenis kendaraan yang digunakan oleh pusteling untuk operasional adalah jenis bus metromini. Jika awal peluncuran, armada pusteling yang tersedia baru terdapat satu buah, maka saat ini jumlah armada telah berjumlah 3 buah pusteling, yang masing - masing berplat nomor B7537 IO, B 9930 OQ dan B 5584 PQ.
1
http://news.detik.com/berita/787022/bus-pusteling-meluncur-di-jakarta ( diakses pada tanggal 26 september, pukul 22:09
42
43
3. Fasilitas Didalam pusteling tersedia 10 fasilitas elektronik diantaranya 10 laptop dengan spesifikasi processor intel core duo dan kapasitas hardisk sebesar 80 GB, modem internet 3G yang digunakan untuk brosing internet, proyektor LCD, printer , berbagai koleksi CD/ DVD. 4. Waktu Layanan Pusteling beroprasi dua kali dalam seminggu dan sering beroperasi hanya mengunjungi satu lokasi saja. waktu layanan satu lokasi berkisar selama 2 jam.
B.
Profil Rutan Kelas IIa Jakarta Timur 1. Sejarah Singkat Rumah Tahanan ini didirikan pada tahun 1974 oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) DKI Jakarta. Pada awal didirikannya Rumah Tahanan ini ditujukan bagi para pelanggar Peraturan Daerah (PERDA) seperti tuna susila, tuna wisma, gelandangan, dan pengemis, dengan kondisi bangunannya masih merupakan tembok tinggi yang kokoh. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.04.PR.07.03 tahun 1985 tanggal 20 September 1985 bangunan tersebut dialih fungsikan sebagai Rumah Tahanan Negara Klas IIA yang fungsinya adalah Rumah Tahanan Negara yang diperuntukkan untuk tahanan yang diduga melakukan pelanggaran hukum..2
2
http://rutanpb.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-singkat.html diakses pada hari jumat tanggal 16 september 2016 pukul 22:15
44
2. Visi dan Misi Visi dan misi Rutan kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur a.
Visi kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur “Profesionalisme Pelayanan dan Perawatan Warga Binaan Dalam Upaya Penegakan Hukum Serta Perlindungan Hak Asasi Manusia”
b.
Misi kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur “Melakukan Pelayanan dan Perawatan Warga Binaan Dalam Rangka
Pelaksanaan
Supremasi
Hukum
dan
Melakukan
Perlindungan Hak Asasi Manusia Bagi Warga Binaan Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Jakarta Timur” 3. Struktur Organisasi Rutan Pondok Bambu Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber data : http://rutanpb.blogspot.co.id
45
4. Keadaan Narapidana Tabel 4.1 Keadaan Narapidana Rutan kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur JENIS REGRISTRASI
JUMLAH
MATI
0
SEUMUR HIDUP
0
BI
515
BIIA
15
BIIB
0
BIII
0
TOTAL
530
Sumber Data : Rutan Pondok Bambu Keterangan : BI
: pidana penjara diatas satu tahun
BIIA
: pidana penjara 3 bulan sampai dengan 1 tahun
BIIB
: pidana penjara 0 bulan sampai dengan 3 bulan
BIII
: pidana pengganti
46
C.
Hasil Penelitian 1. Penggunaan Perpustakaan Keliling Tabel 4.2 Pengguna Perpustakaan Elektronik Keliling dalam 5 Bulan di Rutan Kelas IIA Jakarta Timur Bulan
Besar populasi
April
42
Mei
22
Juni
15
Juli
21
Agustus
20
Jumlah besar pupulasi
120
Sumber Data : Perpustakaan Rutan Pondok bambu 2. Hasil Penelitian Media Promosi yang sering digunakan untuk promosi perpustakaan elektronik keliling yang diketahui oleh narapidana pemakai, maka penulis membuat limabelas item pertanyaan kuisioner untuk di isi oleh responden dan berikut ini adalah item item yang diisi oleh responden mengenai media promosi dan kebutuhan informasi
47
a.
Promosi Perpustakaan
Tabel 4.3 Tertarik dengan promosi perpustakaan elektronik keliling melalui seminar perpustakaan elektronik Keliling yang didalamnya ada kegiatan menonton film.
Jawaban Bobot Nilai Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden Skor 4 1 3 28 2 1 1 0 30
Presentase 4 84 2 0 90
3,40% 93,30% 3,30% 0% 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 96.7% kegiatan promosi pusteling dengan kegiatan seminar perpustakaan yang didalam ada kegiatan menonton film bersama ternyata lebih menarik minat para penghuni rutan. Tabel 4.4 Mengetahui bahwa perpustakaan elektronik milik Perpustaakan Nasional
Jawaban Bobot Nilai Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden Skor 4 3 3 26 2 1 1 0 30
Presentase 12 78 2 0 92
10,00% 86,60% 3,40% 0% 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab sejumlah 96.6% sangat setuju
mereka mengetahui
elektronik keliling milik perpustakaan nasional .
perpustakaan
48
Tabel 4.5 promosi melalui kegiatan langsung ini lebih optimal dibandingkan media elektronik, karena langsung berinteraksi dengan para narapidana
Pernyataan bobot niai sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju Jumlah
Jumlah Responden Skor 4 4 3 24 2 2 1 0 30
Presentase 16 13,30% 72 80% 4 6,70% 0 0 92 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 93,3% bahwa promosi melalui kegiatan langsung ini lebih optimal dibandingkan media elektronik, karena langsung berinteraksi dengan para narapidana. Tabel 4.6 Tertarik dengan promosi perpustakaan elektronik dengan media elektronik ( internet , DVD , dan CD)
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Sangat Setuju 4 8 Setuju 3 20 Tidak setuju 2 2 Sangat Tidak Setuju 1 0 Jumlah 30 Sumber Data : Kuisioner
Presentase 32 26,70% 60 66,70% 4 6,60% 0 0 96 100%
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 93.4% Tertarik dengan promosi peprustakaan elektronik dengan media elektronik ( internet , DVD , dan CD).
49
Tabel 4.7 Staf pusteling bersikap sopan dan baik terhadap saya Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Bobot Nilai
Jumlah Responden skor 4 10 3 20 2 0 1
0 30
Presentase 40 33.30% 60 66.70% 0 0.00% 0 100
0.00% 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 100%, staf pusteling berprilaku ramah, sopan dan baik, karena itu pengunjung napi meningkat . Tabel 4.8 Fasilitas Seperti Internet, Ac Ruangan Yang Dimiliki Pusteling Sudah Baik
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden skor 4 7 3 18 2 2 1 3 30
Presentase 28 23.30% 54 60.00% 4 6.70% 3 10.00% 89 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah responden menjawab 83.3%, fasilitas Seperti internet ,ac ruangan ,yang dimiliki pusteling sudah baik.
50
b. Kebutuhan informasi Tabel 4.9 Mengetahui informasi bahwa perpustakaan Elektronik Keliling PNRI mempunyai koleksi non buku ( CD, DVD, jurnal elektronik, buku elektronik )
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber Data : Kuisioner
Jumlah Responden Skor 4 20 3 4 2 6 1 0 30
Presentase 16 13,30% 60 66,70% 12 20,00% 0 0 88 100%
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 80% mengetahui informasi bahwa perpustakaan Elektronik Keliling PNRI mempunyai koleksi non buku (CD, DVD, jurnal elektronik, buku elektronik). Tabel 4.10 Datang ke Perpustakaan Elektronik Keliling untuk mencari kebutuhan informasi Melalui CD, DVD , Internet
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden Skor 4 3 3 19 2 8 1 0 30
Presentase 12 10,00% 57 63,30% 16 26,70% 0 0 85 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 73.3% datang ke Perpustakaan Elektronik Keliling untuk mencari kebutuhan informasi Melalui CD, DVD , Internet, dan e-resource.
51
Tabel 4.11 Menyukai Koleksi non buku CD ,DVD yang berisi film pendek, film dokumenter, lagu - lagu.
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber Data : Kuisioner
Jumlah Responden skor 4 5 3 24 2 1 1 0 30
Presentase 20 16.70% 72 80.00% 2 3.30% 0 0 94 100%
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab sejumlah 96.7 % Menyukai Koleksi non buku CD, DVD yang berisinya film pendek, film dokumenter,lagu - lagu. Tabel 4.12 Tertarik mencari informasi media internet youtube , video tutorial menjahit, memasak.
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden skor 4 3 3 24 2 3 1 0 30
Presentase 12 10.00% 72 80.00% 6 10.00% 0 0 90 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 90% , tertarik mencari informasi media internet youtube , video tutorial menjahit, memasak.
52
Tabel 4.13 Mencari kebutuhan informasi melalui e-resource untuk mencari jurnal ilmiah, video sejarah dan surat kabar elektronik.
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden 4 3 2 1
Skor 2 10 4 14 30
Presentase 8 6.70% 30 33.30% 8 10.00% 14 46.70% 60 100%
Sumber data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah penghuni rutan menjawab 56.7% tidak setuju ,mencari kebutuhan informasi melalui eresource untuk mencari jurnal ilmiah, video sejarah. Tabel 4.14 Mengetahui bahwa e-resource dapat mengakses jurnal ilmiah, surat kabar online, dan video sejarah
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden skor 4 9 3 19 2 2 1 0 30
Presentase 36 30,00% 57 63,30% 4 6,70% 0 0,00% 97 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 93.3%, mengetahui bahwa e-resource dapat mengakses jurnal ilmiah, surat kabar online, dan video sejarah.
53
Tabel 4.15 Mencari Informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang saya miliki untuk memperdalam pengetahuan.
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden Skor 4 1 3 22 2 4 1 3 30
Presentase 4 3,30% 66 73,30% 24 13,30% 3 10,00% 81 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah penghuni rutan menjawab 76.3% mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi ,untuk memperdalam pengetahuan. Tabel 4.16 Mendapatkan kendala Jaringan internet mati atau lambat ketika ingin mencari informasi
Pernyataan Bobot Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden skor 4 1 3 4 2 12 1 3 30
Presentase 4 3.30% 42 46.70% 24 40.00% 3 10.00% 73 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah responden menjawab 50 %, mendapatkan kendala Jaringan internet mati atau lambat ketika ingin mencari informasi,karena untuk mengakses kurang maksimal
54
Tabel 4.17 Menggunakan internet , DVD, CD di perpustakaan elektronik keliling, saya tertarik datang ke perpustakaan nasional, pada saa saya bebas nanti Bobot Nilai
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah Responden Skor 4 3 2 1
4 12 13 1 30
Presentase 16 36 26 1 79
13.30% 40% 43.30% 3.40% 100%
Sumber Data : Kuisioner Tabel diatas dapat terlihat bahwa sejumlah responden menjawab 46,70% tidak setuju bahwa setelah menggunakan internet , DVD, CD di perpustakaan elektronik keliling, tidak tertarik datang ke perpustakaan nasional, pada saa saya bebas nanti Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Angket X Nilai Frekuensi
N.f
14
15
210
15
4
60
16
8
128
17
3
51
Jumlah
30
449
Rata-rata
14,9
1. Nilai rata – rata terkecil 14, nilai rata – rata terbesar 17. 2. Modus Mode merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu pengukuran.3 Modus hasil angket x adalah 14.
3
Furqon, Statistika Terapan Untuk Penelitian,(Alfabeta, 2013): Bandung.hal.35
55
3. Median Sebagai titik atau nilai yang membagi seperangkat data menjadi dua bagian sama banyak. 4 Median hasil angket adalah 14,5. 4. Mean Mean atau rata-rata adalah jumlah total nilai dibagi sampel. Rataratanya adalah 15 Gambar 4.2 Frekuensi Distribusi variabel X
13
4
Ibid, hal 39.
15
16
17
56
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Angket Y Nilai
Frekuensi
N.f
23-24
2
47
25-26
4
102
27-28
8
220
29-30
10
295
31-32
6
189
Jumlah
30
857
Rata-rata
1.
Nilai rata – rata terkecil 23, nilai rata – rata terbesar 32
2.
Modus
28,4
Mode merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu pengukuran.5 Modus hasil angket x adalah 29-30 . 3.
Median Sebagai titik atau nilai yang membagi seperangkat data menjadi dua bagian sama banyak. 6 Median hasil angket adalah 27-28.
4.
Mean Mean atau rata-rata adalah jumlah total nilai dibagi sampel. Rataratanya adalah 28,4.
5 6
Furqon, Statistika Terapan Untuk Penelitian,(Alfabeta, 2013): Bandung.hal.35 Ibid, hail 39.
57
Gambar 4.3 Distribusi frekuensi variabel y
23-24
D.
25-26
27-28
29-30
31-32
Analisis Korelasi Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara promosi perpustakaan elektronik (variabel X) dengan kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita (variabel Y) kelas IIA rutan pondok bambu, sebelum melakukan perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi (rxy) terlebih dahulu merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho) sebagai berikut:
58
Tabel 4.20 Hasil X dan Y N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
X 16 16 15 16 14 14 14 14 14 17 16 15 16 14 14 14 17 14 15 16 14 16 14 17 16 15 14 14 14 14 449
Y 31 26 30 28 28 29 29 28 30 31 32 30 31 24 29 25 30 27 30 32 30 32 25 28 28 27 23 26 30 28 857
X2 256 256 225 256 196 196 196 196 196 289 256 225 256 196 196 196 289 196 225 256 196 256 196 289 256 225 196 196 196 196 6755
Y2 961 676 900 784 784 841 841 784 900 961 1024 900 961 576 841 625 900 729 900 1024 900 1024 625 784 784 729 529 676 900 784 24647
X.Y 496 416 450 448 392 406 406 392 420 527 512 450 496 336 406 350 510 378 450 512 420 512 350 476 448 405 322 364 420 392 12862
Ha = Terdapat hubungan antara promosi perpustakaan elektronik yang diterapkan di Rutan pondok Bambu kelas IIA Jakarta Timur.
59
Ho = Tidak terdapat hubungan antara promosi perpustakaan elektronik yang diterapkan di Rutan pondok Bambu kelas IIA Jakarta Timur. Selanjutnya melakukan perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi (rxy) dengan terlebih dahulu menyiapkan tabel sebagai berikut: Hasil Angket Variabel x dan y Dan dapat diketahui: N
= 30
∑X2
= 449 x 449 = 6755
∑X
= 449
∑Y2
= 857 x 857 = 24647
∑Y
= 857
∑XY = 449 x 857 = 12862
Kemudian mencari Angka Indeks Korelasi (rxy) dengan rumus sebagai berikut: xy
√( (
(
) (
) (
) )(
( xy =
√(
(
(
) (
) (
xy = √(
xy = √(
)(
) )(
) ) (
) )
)(
)
(
)(
)(
)
xy =
xy =
xy = 0.4665500 atau dibulatkan menjadi 0.47
) (
) )
)
60
Cara memberikan interpretasi angka indeks korelasi „r‟ product moment, yaitu: 1. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment secara sederhana yang berpedoman pada tabel berikut:
Tabel 4.21 Tingkat Hubungan Variabel X dan Y7 No
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi ini sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi ini diabaikan
2
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
3
0,40 – 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
4
0,70 – 0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
5
0,90 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa antara variabel X (promosi perpustakaan) dengan variabel Y (kebutuhan informasi )memiliki
7
h. 193
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
61
nilai indeks korelasi (rxy) sebesar 0,47 yang berada pada interval koefisien 0,40 – 0,70 yang berarti bahwa, terdapat korelasi atau hubungan yang sedang atau cukup antara promosi perpustakaan dengan kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita rutan Pondok Bambu Jakarta Timur. 2. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi „r‟ product moment yang berpedoman pada tabel nilai „r‟ produt moment: Tabel 4.22 Tabel Nilai Koefisien Korelasi ‘r’ Product Moment KarlPearson untuk Berbagai df:8 N
8
Cipta
Taraf Signifikan 5%
1%
1
0,997
0,999
2
0,950
3
N
Taraf Signifikan 5%
1%
25
0,381
0,487
0,990
26
0,374
0,478
0,878
0,959
27
0,367
0,470
4
0,811
0,917
28
0,361
0,463
5
0,754
0,874
29
0,355
0,456
6
0,707
0,834
30
0,349
0,449
7
0,666
0,789
31
0,355
0,456
8
0,632
0,765
32
0,349
0,449
9
0,602
0,735
33
0,344
0,442
10
0,576
0,708
34
0,339
0,436
11
0,553
0,684
35
0,334
0,430
12
0,532
0,661
36
0,329
0,424
13
0,514
0,641
37
0,334
0,418
14
0,497
0,623
38
0,320
0,413
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
62
15
0,482
0,606
39
0,316
0,408
16
0,468
0,590
40
0,312
0,403
17
0,456
0,575
41
0,308
0,396
18
0,444
0,561
42
0,304
0,393
19
0,433
0,549
43
0,301
0,389
20
0,423
0,537
44
0,297
0,384
21
0,413
0,526
45
0,294
0,380
22
0,404
0,515
46
0,291
0,276
23
0,396
0,505
47
0,288
0,372
24
0,388
0,496
48
0,284
0,368
Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi itu signifikan atau tidak, maka „r‟ hitung dibandingkan dengan „r‟ tabel. Langkah yang harus ditempuh yaitu dengan mencari nilai df (degrees of freedom) sebagai berikut: df = N – nr df = 30 – 2 df = 28 Keterangan: df = Degrees of freedom N = Number of cases (sampel) nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan Dalam penelitian ini, nilai „r‟ product moment dengan df sebesar 28 dan menggunakan taraf signifikasi 1% diperoleh hasil sebesar 0,463. Sementara itu, nilai „r‟ hitung yaitu 0,47. Dan nilai „r‟ hitung > „r‟ tabel (0,47 > 0,463) maka pada taraf signifikasi 1% , Ha diterima. sedangkan Ho ditolak Yang berarti terdapat hubungan yang cukup antara promosi
63
perpustkaan elektronik dengan Keebutuhan Informasi Narapidana Wanita Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur. E.
Interpretasi Dengan Kd Interpresi dengan konfesien
determinasi ini mengukur besarnya
pengaruh dari variabel Bebas (X) terhadap Variabel (Y). Konfesien ini merupakan hasil kuadrat dari koefisien sederhana. Adapun perhitungan kofisien determinasi ini dapat diliat dibaah ini. = r2 x 100
KD
= (0,47)2 x 100 % = 23% Keterangan : KD
= Kontribusi Variabel X Terhadap variabel Y
r2
= Konfisien Korelasi antara variabel X terhadap Variabel Y
Dari hasil Perhitungan diatas, Mengandung Pengertian bahawa kebutuhan informasi memberikan pengaruh sebesar 23% terhadap narapidana wanita rutan kelas IIA Pondok Bambu. F.
Keterbatasan Penelitian Penulis
menyadari
penelitian
belum
sempurna
dikarenakan
penelitian memiliki keterbatasan , diantaranya : 1) Penulis sangat sulit untuk mendatangi tempat peneliti dikarnakan peraturan rutan pondok bambu sangat ketat. 2) Petugas Rutan yang sangat tertutup 3) Waktu yang dibatasi saat melakukan penelitian di lapangan
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di Rutan Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur mengenai Pengaruh Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI Pada Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana Wanita Rutan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, diperoleh hasil rxy = 0,47, kemudian angka tersebut diinterpretasikan. Bila dilakukan interpretasi secara kasar atau sederhana, angka tersebut berada pada kisaran 0,40 – 0,70 yang sifat hubungannya adalah sedang atau cukup. Dengan demikian secara kasar dapat diinterpretasikan terhadap rxy tersebut bahwa terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y. Kemudian jika dilakukan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment disimpulkan bahwa terdapat pengaruh promosi perpustakaan elektronik PNRI terhadap Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana Wanita Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur, memiliki pengaruh positif yang signifikan, karena jika dilihat pada taraf 5% ternyata rxy = 0,47 lebih kecil dari pada “r” tabel (rt), sedangkan pada taraf 1% rxy lebih besar dari pada rt. Dari sini dapat diketahui bahwa adanya pengaruh positif sedang antara Promosi
64
65
perpustakaan elektronik keliling PNRI terhadap kebutuhan Informasi pemustaka Narapidana wanita kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. 2. Dari hasil tersebut dapat diperoleh pengaruh variabel X terhadap variabel Y melalui koefesien determinasi yang hasilnya 47%. Jadi, dapat dikatakan bahwa promosi dengan kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita memberikan pengaruh sebesar 47% dalam meningkatkan kebutuhan informasi narapidana wanita kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur.
B.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam proses selama penelitian, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Perlu ditingkatkanya promosi pusteling, supaya para pemustaka dapat mengetahui adanya informasi dari perpustakaan elektronik keliling dan para pemustaka narapidana dapat memenuhi kebutuhan informasi.
2.
Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana kebutuhan informasi supaya para narapidana dapat memenuhi kebutuhan informasi yang mereka inginkan secara cepat dan efesien.
WAWANCARA PUSTAKAWAN PNRI BAGIAN PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK KELILING
1. Bagaimana proses kegiatan
Perpustakaan
Keliling di
Rutan
berlangsung? Kami, pihak Perpustakaan Keliling datang ke Rutan. Sebelum masuk, kami mendata/ mengabsen terlebih dahulu. Setelah itu, para tahanan wanita bisa masuk untuk mengakses layanan perpustakaan online berupa YouTube dan informasi lain dari search engine Google.
2. Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses kegiatan Perpustakaan Keliling? Selain dua penjaga Rutan yang mengawasi, ada juga Tamping atau Tahanan Pendamping. Tamping dipilih dari para narapidana yang telah dipercaya untuk membantu dalam proses kegiatan Perpustakaan Keliling.
3. Siapa saja penghuni Rutan? Penghuni Rutan adalah para narapidana yang hukumannya belum ditetapkan atau divonis. Rutan hanyalah tempat transisi saja. Angelina Sondakh merupakan penghuni Rutan yang tidak dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan karena masih memiliki anak dibawah umur. Rata-rata penghuni
Rutan merupakan pengusaha atau orang yang memiliki
perusahaan, bahkan mereka merupakan lulusan S1 atau S2.
4. Apa bedanya Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan? Rumah Tahanan adalah tempat tersangka/terdakwa ditahan sementara sebelum keluarnya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap guna menghindari tersangka/ terdakwa tersebut melarikan diri atau mengulangi perbuatannya. Tahanan ditahan di Rutan selama proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan
di
Pengadilan Negeri,
Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung. Sementara itu, Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Narapidana dibina di Lapas setelah dijatuhi putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap.
5. Akses internet/ media sosial apa saja yang boleh digunakan pada saat kegiatan Perpustakaan Keliling berlangsung? Media sosial yang boleh diakses hanya hiburan berupa YouTube saja. Sedangkan untuk memperoleh informasi, para tahanan hanya diperbolehkan mengakses search engine Google. Sedangkan untuk mengakses jurnal dan e-book, para narapidana meminta bantuan dari pustakawan, karena mereka tidak memiliki akun jurnal pribadi.
Dokumentasi penelitian
1.
Bus pusteling
gambar 1.1
Bus pusteling
gambar 2.1
gambar 1.2
tampak dalam bus pusteling
2.
Layanan pusteling
Gambar 2.1
narapidana wanita sedang mencari kebutuhan informasi
gambar 2.2
pustakawan pnri sedang mengawasi narapidana yang sedang mencari informasi
3.
tampak depan rutan kelas Iia Jakarta tImur
gambar 3.1
gerbang depan rutan kelas Iia Jakarta Timur
REKAPTULASI DATA KUISIONER Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah
X1
X2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 90
X3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 92
X4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 92
X5 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 96
4 4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 4 3 3 2 2 3 2 79
Total X 16 16 15 16 14 14 14 14 14 17 16 15 16 14 14 14 17 14 15 16 14 16 14 17 16 15 14 14 14 14 449
Y1
Y2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 88
Y3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 2 4 3 85
Y4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 94
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 90
Y5
Y6 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 97
Y7 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 1 1 2 1 73
Y8 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 81
Y9 3 3 3 2 1 2 2 1 2 1 4 1 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 3 1 4 1 3 1 3 60
Y10 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 100
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 1 1 4 3 3 89
Total Y 31 26 30 28 28 29 29 28 30 31 32 30 31 24 29 25 30 27 30 32 30 32 25 28 28 27 23 26 30 28 857
Nama :. . . . . . . . . . . . . . . . . Pekerjaan : . . . . . . . . . . . . . . . . . Petunjuk pengisian : 1. Pilihlah pernyataan dibawah ini dengan keadaan saudara/saudari yang dirasakan terhadap kebutuhan informasi yang diberikan oleh perpustakaan elektronik keliling PNRI. 2. Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom dengan kriteria. SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat tidak setuju Pernyataan
1
Fasilitas yang dimilliki pusteling sudah baik
2
Informasi tentang promosi pusteling sudah baik
3
Jenis bahan/Literatur perpustakaan yang tersedia pada pusteling dapat memberikan informasi.
4
Perilaku staf pusteling memberikan kenyamanan bagi pengguna.
SS
S
TS
STS
5
Jumlah bahan yang ada di pusteling yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi.
6
Staf pusteling berprilaku ramah, sopan dan baik
7
Saya mendapatkan informasi yang saya butuhkan di pusteling.
8
Saya mendapatkan kendala jaringan internet mati atau lambat ketika ingin mencari informasi.
9
Staf pusteling melayani pengguna sesuai dengan prosedur yang ada.
10
Staf pusteling memahami kebutuhan pengguna.
11
Informasi yang tersedia dipusteling sesuai dengan kebutuhan pengguna
12
Saya memperoleh informasi yang saya butuhkan untuk menambah wawasan pengetahuan umum pada pustelng
13
Saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan dengan mudah.
14 15
Informasi yangsaa dapatkan dipusteling selalu uptodate Pusteling mudah diakses , dimanfaatkan oleh pengguna