SKRIPSI PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG IMPLEMENTASI PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PASCA TAMBANG PERUSAHAAN PT. ANEKA TAMBANG DI DESA KACEPI KECAMATAN PULAU GEBE KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
Oleh: FASHLIA MAHARANI H. RUSDI NIM. D1A12 181
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG IMPLEMENTASI PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PASCA TAMBANG PERUSAHAAN PT. ANEKA TAMBANG DI DESA KACEPI KECAMATAN PULAU GEBE KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakutas Pertanian Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi pada Jurusan Agribisnis
Oleh: PUSRAWATI NIM. D1A1 12 101
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
ii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN PERGURUAN
SEBAGAI TINGGI
SKRIPSI ATAU
ATAU
KARYA
LEMBAGA
ILMIAH
MANAPUN.
PADA
APABILA
DIKEMUDIAN HARI TERBUKTI ATAU DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA SKRIPSI INI HASIL JIPLAKAN, MAKA SAYA BERSEDIA MENERIMA SANKSI SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU.
Kendari, Oktober 2016
Fashlia Maharani H. Rusdi NIM. D1A1 12 181
iii
iv
v
ABSTRAK
FASHLIA MAHARANI H. RUSDI (D1A1 12 181). Persepsi Masyarakat Tentang Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Pasca Tambang Perusahaan PT. Aneka Tambang Di Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah. Dibimbing oleh WEKA WIDAYATI sebagai Pembimbing I dan NUR ISIYANA WIANTI sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) persepsi masyarakat tentang implementasi program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang dan (2) persepsi masyarakat tentang implementasi terhadap kinerja dan kepentingan program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang . Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah pada bulan Mei 2016. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, unsur deskriptifnya dianalisa menggunakan tabel tabulasi silang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat antara 2 yakni tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kesesuaian persepsi antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dari lima unsur program CSR PT. Aneka Tambang TbK pasca tambang di Pulau Gebe yang memiliki kesenjangan atau perbedaan yang cenderung lebar adalah proses penyaluran program dan jadwal dan jenis program (jika dilihat dari total rata-ratanya). Sehingga dua unsur tersebut menjadi prioritas perbaikan pada program CSR pasca tambang PT. Antam TbK di Pulau Gebe.
Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Implementasi CSR, Tingkat Kinerja, dan Tingkat Kepentingan.
vi
ABSTRACT
FASHLIA MAHARANI H. RUSDI (D1A1 12 181). Communiti’s perception about implementation CSR (Corporate Social Responsibility) program after mine PT. Aneka Tambang company in Kacepi Village Sub-district of Pulau Gebe Regency of Halmahera Tengah. Guided by WEKA WIDAYATI as Advisor I and NUR ISIYANA WIANTI as Advisor II. The purpose of this research to find out (1) communiti’s perception above implementation CSR (Corporate Social Responsibility) program after mine PT. Aneka Tambang company and (2) communiti’s perception above implementation CSR (Corporate Social Responsibility) about performance and importance program after mine PT. Aneka Tambang company. This research conducted in Kacepi Village Sub-district of Pulau Gebe Regency of Halmahera Tengah at Mei 2016. Analysis of data used kuantitatif descriptive, the descriptive substance analysis used crosswise tabulation to find out communiti’s perception between 2 it is performance phase and importance phase. The result of this research showed that from suitability between performance phase and importance phase from of five substances program CSR PT. Aneka Tambang TbK after mine in Gebe Island which has discrepancy or differentiation disposed extensive is process distribution program and schedule and kind of program (if refer to from average total). Until both of that substance become improvement of priority to CSR program after mine PT. Aneka Tambang TbK in Gebe Island. Keyword : Communiti’s Perception, Implementation of CSR, Performance Phase, and Importance Phase.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian perkuliahan, penelitian serta penyusunan skripsi hingga dalam wujud sekarang ini. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghormatan kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Weka Widayati, MS selaku pembimbing I dan Ibu Nur Isiyana Wianti, SP., MSi selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. Spesial penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda La Badau dan Ibunda Ninik Widiyastuti atas perhatian dan doanya kepada penulis. Penulis sadar, dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatanhambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Olehnya itu dengan segala kerendahan hati penulis menghanturkan rasa terima kasih kepada: 1.
Rektor, Dekan, dan Ketua Jurusan/Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian yang telah memberikankesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Universitas Halu Oleo.
viii
2.
Dosen pengajar pada Jurusan/Program Studi Agribisnis yang telah berperan aktif dalam proses pembelajaran, pembentukan pola pikir dan karakter penulis.
3.
Dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan berupa saran dan penguatan untuk perbaikan skripsi ini.
4.
Pegawai administrasi Jurusan Agribisnis dan Fakultas Pertanian atas urusan administrasi yang mendukung penulis dalam masa pendidikan.
5.
Perangkat desa dan semua masyarakat Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe yang telah membantu, melayani dengan baik dan memberikan informasi dan wawasan baru selama peneliti melakukan kegiatan penelitian di lokasi.
6.
Adik-adikku tersayang Infithar Hi. Rusdi dan Luli Fahira Rusdi serta yang terkasih Muhammad Rimsyah Gunaryo S.Pd atas dukungan, motivasi, doa, dan inspirasinya dan juga segenap keluarga besar penulis atas dukungannya dalam menempuh pendidikan.
7.
Sahabat tercinta dan seperjuangan terkhusus Azmul, Kasman, Dwi Fera Tiar Pratiwi, Rahmatia Mamma, Sulmiyatin, Nurmiati Saipullah, dan Yusman yang selalu mendukung, menyemangati, dan membantu.
8.
Teman kuliah Agribisnis konsentrasi Sosial Ekonomi Tambang angkatan 2012 yaitu Eka Sari Wati, Gusti Ayu Made, Minggu Lestari Ningsih, Laode Hasri, Untung, Haswan Dida, Herdin, La Yoreni S.P., Laode Firman Yadi, Ritno Permana, Laode Alam Damai, Wawan Banowu, Esmit Dayanto dan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung menyemangati dan membantu. kelas B, yaitu yusriadin SP., La Ode Abdul
ix
Teman dan sahabat SMA N 3 Halmahera Tengah yaitu Putri Atika Pratiwi, Fadila Faruk, Israwati, Riska Sahadar, Rendy Erdiansyah Tasrudin, Agus Husen, Rosmayani Arba Amd. Gz, Jumaidi Jamjamir, Munizar Rozali Amd. Kep, Abdul Risal Amd. Kep, Rheasita Yudinda, Syulfiani Maulia Amd. Keb, Nurung, Karmila, dan yang lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu 9.
Pihak-pihak lain yang telah membantu penulis baik selama mengikuti proses perkuliahan maupun proses penelitian berlangsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya bisa berdoa agar semua amal dan kebaikan yang telah
diberikan dalam penyelesaian studi penulis diganjar dengan kebaikan dan bernilai pahala dari sisi Allah SWT.Amin. Penulis menyadari dalam skripsi yang disusun penulis masih memiliki kekurangan dan kelemahan sehingga bimbingan dan arahan sangat diharapkan penulis.Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pihak yang membutuhkan informasi dan ingin meningkatkan pemahamannya.
Kendari,
Oktober 2016
FASHLIA MAHARANI H. RUSDI NIM. D1A1 12 181
x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... v ABSTRAK ......................................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................ vii UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv I. PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang...................................................................................... 1 Rumusan Masalah ................................................................................ 5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA A. B. C. D. E. F. G. H. I.
CSR (Corporate Social Responsibility)................................................ 7 Persepsi ................................................................................................. 9 Kinerja .................................................................................................. 10 Implementasi CSR ................................................................................ 13 Kepentingan .......................................................................................... 17 Pertambangan ....................................................................................... 18 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 18 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ................................................... 22 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 24
III. METODE PENELITIAN A. B. C. D. E.
Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 27 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel ............................................... 27 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ................................................... 28 Analisis Data ........................................................................................ 28 Definisi Operasional ............................................................................. 29
xi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah ................................................................... 33 A.1. Letak Geografis ............................................................................ 33 A.2. Keadaan Iklim dan Topografi ....................................................... 34 B. Sejarah dan Gambaran Umum Program CSR ...................................... 35 B.1. Karakteristik Penerima Program ................................................... 37 C. Pembahasan .......................................................................................... 38 C.1. Identitas Responden ...................................................................... 38 C.1.1 Umur .................................................................................... 38 C.1.2 Jenis Kelamin....................................................................... 40 C.1.3 Pekerjaan .............................................................................. 40 D. Variabel Program CSR Pasca Tambang ............................................... 42 D.1. Sosialisasi Sebelum Program ........................................................ 42 D.2. Proses Penyaluran Program .......................................................... 44 D.3. Jadwal dan Jenis Program ............................................................. 46 D.4. Pendanaan Program ...................................................................... 48 D.5. Unsur Penunjang Program ............................................................ 50 E. Dimensi Perbedaan Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan ........... 52 V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 56 B. Saran ......................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58 LAMPIRAN ......................................................................................................... 61
xii
DAFTAR TABEL
Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Halaman Sebaran Responden Berdasarkan Variabel Umur ................................... 39 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 40 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................ 41 Sebaran Responden Berdasarkan Sosialisasi Sebelum Program ............. 43 Sebaran Responden Berdasarkan Proses Penyaluran Program ............... 45 Sebaran Responden Berdasarkan Jadwal dan Jenis Program .................. 47 Sebaran Responden Berdasarkan Pendanaan Program ........................... 49 Sebaran Responden Unsur Penunjang Program ...................................... 51 Dimensi Pada Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan ....................... 53
xiii
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. Kerangka pikir ........................................................................................... 26 2. Lokasi Penelitian (Kecamatan Pulau Gebe) .............................................. 34 3. Sebaran Responden Berdasarkan Variabel Umur ..................................... 39 4. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................. 41 5. Sebaran Responden Berdasarkan Sosialisasi Sebelum Program .............. 42 6. Sebaran Responden Berdasarkan Proses Penyaluran Program ................. 45 7. Sebaran Responden Berdasarkan Jadwal dan Jenis Program ................... 47 8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendanaan Program ............................. 49 9. Sebaran Responden Unsur Penunjang Program ........................................ 51 10. Dimensi Pada Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan ........................ 53
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. 2. 3. 4.
Riwayat Hidup .......................................................................................... 62 Peta Lokasi Penelitian ............................................................................... 63 Kuisioner Penelitian .................................................................................. 64 Identitas Responden Penerima Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah ........................... 70 5. Sosialisasi Sebelum Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah ....................................................... 72 6. Proses Penyaluran Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah ........................................................ 74 7. Jadwal dan Jenis Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah .................................................................. 76 8. Pendanaan Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah .................................................................. 78 9. Unsur Penunjang Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah ........................................................ 80 10. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 82
xv
1
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pulau Gebe merupakan salah satu gugus kepulauan yang terletak
diwilayah timur Kabupaten Halmahera Tengah atau suatu pulau kecil diantara Pulau Halmahera dan Pulau Papua secara geografis pulau ini terletak di 0-35 LU0- 40LS dan 128-130 BT. Sebelah utara dan selatan berbatasan dengan laut halmahera. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Patani dan sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Papua (BPS 2011). Pemerintah Kecamatan Pulau Gebe membawahi delapan desa yaitu Kapaleo, Elfanun,`Kacepi, Yam, Sanafi Mamin, Sanaf Kacepo, Umera dan Umiyal. PT. Aneka Tambang mengeksploitasi tambang nikel yang terletak di Pulau Gebe Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara telah berdiri pada tahun 1979 dan mulai beroperasi pada tahun 1988 dan memperkerjakan baik masyarakat lokal maupun non lokal dan pada akhir 2004 PT. Aneka Tambang TbK resmi ditutup. Corporate social responsibility (CSR) ialah suatu bentuk komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama stakeholder terkait, terutama adalah masyarakat yang ada disekitar perusahaan tersebut berada (Sukandarrumidi, 2012). Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam pandangan CSR adalah mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik dengan paling sedikit merugikan kelompok masyarakat lainnya. Salah satu prinsip moral yang sering digunakan adalah golden-rules, yang mengajarkan agar seseorang atau suatu pihak memperlakukan
2
orang lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Tanggung jawab sosial oleh perusahaan dapat direalisasikan dalam berbagai bidang, meliputi: pendidikan, kesehatan, lingkungan, olahraga, agama, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lain-lain. Contoh perwujudan nyata tanggung jawab tersebut adalah: membuka lapangan pekerjaan, menyediakan kebutuhan masyarakat, melakukan pembayaran pajak, serta menyelenggarakan aktivitas nonproduksi yang mewakili penghargaan dan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat. Implementasi Program CSR (Corporate Social Responsibility) PT Antam (Persero) Tbk, PT Antam berkerja sama dengan Pemda Halteng, LPPM IPB, LPPM Unkhair meliputi program bina lingkungan (penanaman pohon bakau atau mangrove, dan penanaman 10.000 pohon), pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal (pembudidayaan ikan kerapu, bidang perikanan tangkap, bidang peternakan, dan pembuatan olahan keripik pisang aneka rasa), dan bidang pendidikan (beasiswa CSR) yang menjadi komitmen perusahan ini untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di pulau Gebe pada pasca explorasi (Samad, 2011). Selain itu dalam rangka mengurangi ketergantungan masyarakat kecamatan Pulau Gebe terhadap produk pangan dari luar pulau, perlu diperkenalkan beragam komoditas pertanian yang adaptif ditanam di dataran rendah Pulau Gebe, dan lebih jauh lagi, komoditas yang mampu disimpan dalam waktu yang relatif lama, sehingga dapat dijual ke luar pulau. Selain itu, juga
3
diperlukan teknik budidaya yang lebih baik namun tetap sesuai dengan kearifan masyarakat lokal. Diantara komoditas tanaman holtikultura atau sayur-sayuran dan tanaman pangan yang cocok dibudidayakan di dataran rendah, diantaranya sayuran daun (kangkung, bayam, daun singkong), sayuran buah (tomat, cabai, buncis, kacang panjang, jagung manis), sayuran umbi (bawang merah), tanaman pangan/palawija (jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah). Komoditas tanaman pangan dan sayuran umbi lebih tahan disimpan dalam waktu yang cukup lama (3-6 bulan). Persepsi ini penting diteliti karena untuk mengetahui berbagai macam pendapat atau alasan yang dimiliki oleh tiap masyarakat lingkar tambang dimana persepsi seseorang akan terbentuk dari apa yang dilihat, dirasa, dan didengarkan. Persepsi diterima melalui berbagai macam alat indera yang ada pada diri individu, dimana sebagian besar persepsi diterima melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak penelitian mengenai persepsi membahas tentang persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan. Berdasarkan hal tersebut, dapat maka dapat disimpulkan bahwa persepsi yang diteliti di Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe terkait implementasi CSR (corporate social responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang tersebut, dikarenakan daerah ini merupakan salah satu daerah yang menerima program CSR secara langsung dengan melibatkan masyarakat lingkar tambang khususnya Desa Kacepi dengan melihat dari tingkat kinerja dan tingkat kepentingan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara.
4
Dalam penelitian Mutmainna dan Sumarti (2014) yang berjudul “hubungan tingkat penerapan prinsip pengembangan masyarakat dengan keberhasilan program CSR PT. Pertamina” menyatakan bahwa program CSR yang diimplementasikan PT. Pertamina bekerjasama dengan P4W LPPM IPB telah cukup menerapkan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat dalam upaya memberdayakan masyarakat berbasiskan sumberdaya lokal yang ada disekitar mereka, tingkat keberhasilan program CSR masih tergolong rendah hal ini ditujukkan dengan masih rendahnya tingkat partisipasi peserta dalam kelompok usaha bersama (KUB), dan pada program CSR pemberdayaan ekonomi lokal terdapat kecenderungan semakin tinggi tingkat penerapan prinsip pengembangan masyarakat maka semakin tinggi tingkat keberhasilan program CSR. Menurut penelitian Nirmaya et al., (2014) yang berjudul “pengaruh program corporate social responsibility” (CSR) terhadap kesejahteraan keluarga di sekitar tambang” menunjukkan bahwa lebih dari tiga per empat responden menganggap program CSR sangat positif. Pada umumnya pendapatan keluarga meningkat setelah mengikuti program CSR, jumlah keluarga miskin di bawah garis kemiskinan menurun dan tingkat kepuasan keluarga meningkat. Jumlah pendapatan keluarga penerima program CSR lebih tinggi daripada keluarga nonpenerima program CSR. Sehubungan hal tersebut, penulis merasa penting untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Tentang Implementasi CSR (Corporate Social Responsibiity) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang di Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kab. Halmahera Tengah”, guna memberi
5
gambaran menyeluruh terkait dengan implementasi program CSR pasca tambang tersebut. B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penyusunan penelitian ini adalah meliputi : 1.
Seperti apa persepsi masyarakat tentang implementasi program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang di Desa Kacepi Kec.Pulau Gebe Kab.Halmahera Tengah?
2.
Seperti apa persepsi masyarakat tentang implementasi terhadap kinerja dan kepentingan program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang di Desa Kacepi Kec.Pulau Gebe Kab.Halmahera Tengah?
C.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang implementasi program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang di Desa Kacepi Kec.Pulau Gebe Kab.Halmahera Tengah.
2.
Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang implementasi terhadap kinerja dan kepentingan program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca tambang perusahaan PT. Aneka Tambang di Desa Kacepi Kec.Pulau Gebe Kab.Halmahera Tengah.
6
D.
Kegunaaan Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1.
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan sebagai bekal dalam mengaplikasikan pengetahuan teoritik.
2.
Bagi masyarakat dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pelaksanaan CSR suatu perusahaan tambang.
3.
Bagi perusahaan sebagai bahan masukkan untuk melaksanakan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) selanjutnya.
4.
Bagi pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan kebijakan pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility).
5.
Bagi Akademisi penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini.
7
II. A.
TINJAUAN PUSTAKA
CSR (Corporate Social Responsibility)
A.1. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) Secara etimologi Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau korporasi (Widjaja, dkk 2008). The World Bussiness Council for Sustainable Development dalam
Wibisono
(2007) mengartikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen dunia usaha untuk terus bertindak secara etis, beroperasi secara legal
dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam telah mampu mengembangkan bentuk-bentuk
kegiatan
CSR-nya
dengan
baik,
namun
mengefektifkan
pelaksanaan kegiatan CSR sehingga tercapai taraf keberhasilan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak menerapkan konsep-konsep pengembangan masyarakat misalnya tidak sesuai kebutuhan masyarakat, tidak ada pendampingan dan tidak dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut menyukseskan program-program CSR tersebut. Faktor tersebut pada akhirnya menyebabkan pelaksanaan kegiatan CSR tidak mampu berkembang secara efektif untuk mencapai tujuannya, yakni memberdayakan masyarakat dan lingkungannya agar kesejahteraan itu tercapai (Rahmawati 2010).
8
Corporate Social Responsibility merupakan kewajiban suatu perusahaan yang seyogyanya dilaksanakan demi meredam ketidakpuasan masyarakat. Tidak ada perusahaan yang ingin ditutup paksa oleh msyarakat. Sebaliknya pimpinan perusahaan menginginkan masyarakat sebagai mitra kerja, dan mitra pelindung sejati. Oleh sebab itu pimpinan perusahaan wajib rela mengalokasikan sebagian pendapatan lebih untuk dialokasikan sebagian pendapatan lebih untuk dialokasikan pada CSR (Corporate Social Responsibility). Salah satu ukuran keberhasilan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah bila masyarakat yang dibantu bisa mandiri. Dengan demikian “pagar pelindung” perusahaan semakin kokoh. Pada dasarnya, tujuan utama dari pendirian perusahaan adalah mencari profit. (Sukandarrumidi, 2012: 60) A.2.
Kegiatan Dalam Rangka Program CSR Program ini harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
sumberdaya alam yang tersedia disekitarnya. Beberapa contoh program CSR yang telah terealisasi di Pulau Gebe yaitu : (1) Pemberian beasiswa gratis kepada masyarakat pribumi Pulau Gebe ditingkat perguruan tinggi, (2) Pembudidayaan kepiting kenari / ketang kenari (3) Budidaya rumput laut, (4) Pelatihan nelayan perikanan, (5) Pelatihan petani tanaman pala, (6) Pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi, (7) Pembangunan koperasi khususnya pembuatan keripik pisang aneka rasa yang dipelopori dari IPB dan UNKHAIR Ternate, (8) Pembudidayaan ikan kerapu, (9) Pembuatan abon ikan, dan (10) Pemberian dana tiap desa 30 M. Dalam studi ini yang menjadi fokus penelitian yaitu (1) pemberian beasiswa gratis kepada masyarakat pribumi Pulau Gebe; (2) pelatihan nelayan perikanan(3)
9
pembangunan koperasi khususnya pembuatan keripik pisang aneka rasa yang dipelopori dari IPB dan Universitas Khairun Ternate; (4) pembudidayaan ikan kerapu; dan (5) pemberian ternak sapi. B.
Persepsi
B.1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk sebagai faktor-faktor personal, yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli itu (Rakhmat, 2001). Menurut Schiffmin dan Kanuk dalam Setiawan (2006) persepsi didefinisikan sebagai proses individu dalam memilih, mengkoordinasikan dan memahami stimulus menjadi sesuatu yang berarti dan keseluruhan gambaran dalam lingkungan. Dua orang yang berbeda akan memahami stimulus dalam suatu objek dalam sudut pandang yang berbeda didasari oleh kebutuhan, nilai, dan harapan. Menurut Mowen dan Minor (2002) persepsi diartikan sebagai proses pemaparan individu untuk menerima, memperhatikan serta memahami informasi. Sedangkan menurut Kottler (2002) persepsi merupakan proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi untuk memaknai sesuatu. Myers dan Reynold dalam Gantina (2006)
10
mengemukakan bahwa persepsi merupakan hasil gabungan interaksi antara sensasi inderawi terhadap lingkungannya yang kemudian akan mempengaruhi perasaan seseorang yang melihat objek tersebut. Persepsi merupakan proses yang komplex yang menyebabkan faktorfaktor struktural atau pengaruh-pengaruh dari rangsangan fisik dan faktor-faktor fungsional atau pengaruh-pengaruh psikologis dari perasaan organism, diantara pengaruh-pengaruh psikologis meliputi rasa membutuhkan, keinginan, perasaan, pendirian dan asumsi (Severin dan Tankard dalam Fitra 2010). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerima langsung) dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi merupakan tanggapan atau pengertian yang terbentuk dari suatu proses yang diperoleh melalui panca indera. Persepsi masyarakat terhadap program CSR PT. Aneka Tambang TbK ada sejak sosialisasi sebelum implementasi program, proses penyaluran program, jadwal dan jenis program CSR PT. Aneka Tambang TbK, pendanaan program CSR PT. Aneka Tambang TbK, dan unsur penunjung program CSR PT. Aneka Tambang TbK. C.
Kinerja
C.1. Pengertian Kinerja Menurut Prawirosentono (1999), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai
11
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005). Menurut Maharjan (2012) kinerja adalah suatu hasil yang dicapai karena termotivasi dengan pekerjaan dan puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Tiap individu cenderung akan dihadapkan pada hal-hal yang mungkin tidak diduga sebelumnya di dalam proses mencapai kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan pengalaman, seseorang akan memperoleh kemajuan dalam hidupnya. Ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada kinerja yaitu individu (kemampuan bekerja), usaha kerja (keinginan untuk bekerja), dan dukungan organisasional (kesempatan untuk bekerja). Sumber daya manusia pada suatu organisasi adalah yang merancang, menghasilkan dan meneruskan pelayanan-pelayanan. Karena salah satu sasaran dari manajemen sumber daya manusia adalah menciptakan kegiatan-kegiatan yang merupakan kontribusi menuju superior organization performance. Yuliana dan Suhana (2012) dalam Astuti dan Dharmadiaksa (2014) kinerja merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibandingkan dengan standar hasil kerja atau criteria yang telah ditentukan dan disepakati sebelumnya.
12
Viswesvaran dan Ones (2000) dalam Jimoh (2008) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan tindakan, perilaku dan hasil yang dapat diukur dimana karyawan terikat atau yang dilakukan karyawan yang berhubungan dengan tujuan organisasi dan berkontribusi pada tujuan organisasi. Sementara Sultan (2012) menyatakan bahwa pelaksanaan orang-orang dalam organisasi atau perusahaan tergantung dari cara kerja. Jenis tugas atau posisi merupakan salah satu faktor eksternal yang kuat yang sangat mempengaruhi tindakan seseorang, motivasi kerja dan kepuasan. Setiap persyaratan seseorang atau antisipasi pada dasarnya membuat peningkatan hasil kepuasan subyektif atau tekanan, khawatir atau masalah biologis. Brown et al. (2010) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orientasi tujuan kinerja menghindari kekhawatiran tentang tidak membuat kesalahan yang mengurangi kepuasan kerja potensial bahkan ketika orang tersebut memiliki motivasi intrinsik yang kuat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa organisasi harus mendorong karyawan untuk mengasumsikan strategi orientasi tujuan pembelajaran. Karami et al., (2013) menyatakan bahwa sistem reward merupakan salah satu ruang lingkup dasar kinerja manajemen sumber daya manusia dan manajemen pelayanan, kompensasi sebagai salah satu ruang lingkup dalam merancang dan melaksanakan tugas. Sistem penghargaan yang tepat dari manajer, kinerja karyawan efektif dan tepat waktu akan menyebabkan reward meningkatkan. Penelitian dan pengalaman mengenai konsep kinerja, penguatan telah membuktikan bahwa umpan balik yang efektif dan tepat waktu dapat
13
dianggap sebagai motivasi untuk meningkatkan produktivitas dan semangat karyawan Cock (2008). Dalam penelitian Furnham.et al. (2009) menunjukkan bahwa aspek-aspek seperti masa kerja, jumlah tahun, dan waktu bekerja penuh dapat berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan. Untuk kedepannya penelitian dapat melibatkan penyelidikan lebih lanjut dari variabel demografis dan dampaknya pada motivasi dan kepuasan ini dapat mencakup tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi. Sehingga dalam hal ini kinerja dapat dikatakan sebagai suatu pencapaian atau prestasi seseorang berkenaan dengan tugas yang diberikan kepadanya. Selanjutnya, kinerja juga merupakan pembuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang berdaya guna. Selain itu pengertian kinerja adalah suatu hasil kerja suatu pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). D.
Implementasi CSR Menurut Mapisangka (2009), implementasi program CSR diarahkan pada
tercapainya peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini karena perusahaan dan masyarakat pada dasarnya merupakan kesatuan elemen yang dapat menjaga keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Rahman (2009) menyatakan ada dua alasan yang mendasari perusahaan melakukan kegiatan CSR, yaitu alasan moral dan alasan ekonomi. Alasan moral lebih didasarkan bahwa CSR memang bermula dari inisiatif perusahaan untuk dapat
14
menjalin relasi yang saling menguntungkan dengan stakeholders. Sementara alasan ekonomi lebih pada bagaimana perusahaan mampu memperkuat citra dan kredibilitas brand atau produknya melalui CSR. Nuansa promosi sangat dirasa jika perusahaan melaksanakan kegiatan CSR dengan alasan ekonomi, perusahaan cenderung mengkomersialkan berbagai kegiatan yang dilakukan dan mengekspos kegiatan tersebut secara besar-besaran. Menurut Wibisono (2007) ada empat tahapan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan program CSR, yaitu: a.
Tahap perencanaan Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu awareness building, CSR assesment, dan CSR manual building. Awareness building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting Corporate Social Responsibility dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok dan lain-lain. CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengindentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara efektif. Langkah selanjutnya adalah membangun CSR manual. Hasil assessment merupakan langkah untuk penyusunan manual atau pedoman implementasi CSR. Upaya yang harus dilakukan antara lain, melalui bencmarking, menggali dari referensi atau bagi perusahaan yang menginginkan langkah instan, penyusunan manual ini
15
merupakan inti dari perencanaan, yang memberikan petunjuk pelaksanaan CSR bagi komponen perusahaan. b.
Tahap implementasi Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama yakni sosialisasi, pelaksanaan,
dan
internalisasi.
Sosialisasi
diperlukan
untuk
memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan implementasi CSR khususnya mengenai pedoman penerapan CSR. Tujuan sosialisasi ini adalah agar program CSR akan diimplementasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman CSR yang ada, berdasarkan roadmap yang telah disusun. Sedang internalisasi mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kerja, prosedur pengadaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya, dengan demikian CSR telah menjadi strategi perusahaan. c.
Tahap evaluasi Setelah program CSR diimplementasikan, langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR. Evaluasi dilakukan untuk pengambilan keputusan, misalnya keputusan untuk menghentikan, memperbaiki atau melanjutkan dan
16
mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program CSR yang sudah diimplementasikan. Evaluasi juga bisa dilakukan dengan meminta pihak independen untuk melakukan audit implementasi atas praktik CSR yang telah ditentukan. Evaluasi dalam bentuk assessement audit atau scoring juga dapat dilakukan secara mandatori misalnya seperti yang diterapkan di lingkungan BUMN, untuk beberapa aspek penerapan CSR. Evaluasi tersebut dapat membantu perusahaan untuk memetakan kembali kondisi dan situasi serta capaian perusahaan dalam implementasi CSR sehingga dapat mengupayakan perbaikan-perbaikan yang perlu berdasarkan rekomendasi yang diberikan. d.
Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk proses pengambilan keputusan maupun keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi, selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder lainnya yang memerlukan. Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan didalam suatu program CSR
adalah dengan mengukur indeks kepuasan masyarakat (IKM) program CSR. Menurut Nasdian et al., (2013) kepuasan masyarakat merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan pertambangan dalam mengelola lingkungan sosial dan lingkungan alamnya, khususnya dalam kaitannya dengan program CSR. Keberhasilan penyelenggaraan program CSR dapat dilihat dari tingkat kepentingan masyarakat terhadap CSR dapat terpenuhi sesuai kinerja yang dirasakan. Selanjutnya menurut Nasdian et al., (2013) bahwa gambaran
17
implementasi program yang menunjukkan kepuasan masyarakat penerima program CSR diukur melalui tujuh unsur yakni : 1. Unsur sosialisasi program; 2. Proses penyaluran; 3. Sumberdaya staf; 4. Jadwal dan jenis program; 5. Pendanaan program; 6. Unsur penunjang; 7. Unsur dampak program. Oleh karena itu, persepsi masyarakat mengenai program CSR merupakan selisih dari penilaian masyarakat antara kinerja dan kepentingan atas ketujuh unsur tersebut. E.
Kepentingan
E.1. Pengertian Kepentingan Teori tentang dimensi kepentingan merujuk pada Sweberg (2003), yaitu Sosiologi Kepentingan dalam Tindakan Ekonomi (Principles of Economic Sociology) dalam Siti Masithoh (2015). Bahwasannya, pola-pola interaksi sosial dan kelembagaan, yang dibentuk oleh manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup dan memperoleh keuntungan, merupakan subyek utama kajian sosiologi ekonomi. Bidang kajian pendekatan baru dalam sosiologi ekonomi ini bukan lagi pada pada dampak relasi sosial pada tindakan ekonomi, melainkan pada pertimbangan-pertimbangan kepentingan yang menentukan tindakan ekonomi. Adapun kepentingannya yaitu salah satunya ingin mensejahterakan masyarakat Pulau Gebe, dan juga dijadikan sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat penerima program agar tetap terjalin rasa kekeluargaan antara masyarakat dan pihak perusahaan tanpa adanya maksud dan tujuan lainnya dengan tetap menjadikan pemerintah daerah sebagai stakeholder.
18
F.
Pertambangan
F.1. Pengertian Pertambangan Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (tidak dapat diperbarui), mempunyai risiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lain pada umumnya. Karena sifatnya yang tidak dapat diperbarui tersebut pengusaha pertambangan selalu mencari (cadangan terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan bertambah dengan adanya penemuan. ( Ikawati, Y, 2006) Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan penguasaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan
umum,
eksplorasi,
studi
kelayakan,
konstruksi,
penambangan, pengolahan, dan pemurnian. Kegiatan pertambangan dapat menciptakan kerusakan lingkungan yang serius dalam suatu kawasan/wilayah. Potensi kerusakan tergantung pada berbagai faktor kegiatan pertambangan dan faktor keadaan lingkungan (Arman, 2010). G.
Penelitian Terdahulu Hasil penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap implementasi
program CSR (Corporate Social Responsibility) pasca perusahaan PT. Aneka Tambang, terutama di Pulau Gebe yang terkait dengan kesejahteraan komunitas local. Riset yang dilakukan masih berkisar pada praktik CSR saat ini, seperti yang
19
dilakukan oleh Saidi (2002); Widiyanarti (2004); Nursahid (2006); jahya (2006); dan Suprapto (2006). Dari beberapa hasil penelitian tersebut secara umum data disimpulkan bahwa: pertama, bahwa pengusaha umumnya melihat praktik CSR sebagai kegiatan yang memiliki makna social dan bisnis sekaligus. Artinya, praktik CSR masih dikaitkan dengan peningkatan citra korporat di mata masyarakat; kedua, praktik CSR yang dilakukan belum mencapai hasil seperti yang diharapkan dalam arti pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Hal ini terjadi antara lain disebabkaan oleh kebijakan program yang terlalu kaku, implementasi salah, dan sikap masyarakat calon penerima bantuan. Dalam penelitian Mutmainna dan Titik Sumarti yang berjudul (2014) “hubungan tingkat penerapan prinsip pengembangan masyarakat dengan keberhasilan program CSR PT. Pertamina” menyatakan bahwa program CSR yang diimplementasikan PT. Pertamina bekerjasama dengan P4W LPPM IPB telah cukup menerapkan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat dalam upaya memberdayakan masyarakat berbasiskan sumberdaya local yang ada disekitar mereka, tingkat keberhasilan program CSR masih tergolong rendah hal ini ditujukkan dengan masih rendahnya tingkat pertisipasi peserta dalam kelompok usaha bersama (KUB), dan pada program CSR pemberdayaan ekonomi local terdapat kecenderungan semakin tinggi tingkat penerapan prinsip pengembangan masyarakat maka semakin tinggi tingkat keberhasilan program CSR. Menurut penelitian Nirmaya et al., (2014) yang berjudul “pengaruh program corporate social responsibility” (CSR) terhadap kesejahteraan keluarga di sekitar tambang” menunjukkan bahwa lebih dari tiga per empat responden
20
menganggap program CSR sangat positif. Pada umumnya pendapatan keluarga meningkat setelah mengikuti program CSR, jumlah keluarga miskin di bawah garis kemiskinan menurun dan tingkat kepuasan keluarga meningkat. Jumlah pendapatan keluarga penerima program CSR lebih tinggi daripada keluarga nonpenerima program CSR. Penelitian
Budiarti
(2009)
berjudul
“Peran
Corporate
Social
Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bemgkalis”. Hasilnya menunjukkan bahwa CSR PT. ABB Libek Project belum memiliki dokumen perencanaan dan strategi, masih dianggap biaya (cost) dan belum dianggap sebagai investasi social (social investment), tingkat pengetahuan (awareness) dan keterlibatan masyarakat masih rendah dan belum memiliki konsep pembangunan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan nominal dan pendapatan riil masyarakat sebelum dan sesudah adanya program CSR beda nyata.untuk mendukung berhasilnya pengembangan masyarakat (community development) dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT. ABB, diperlukan sebuah solusi kemitraan antara pemerintah, PT. ABB dan masyarakat dan program CSR dengan mengembangkan ekonomi masyarakat lokal yang sifatnya produktif. Asyari dalam penelitiannya berjudul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai modal social PT. Newmont” yang bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR yang sesuai dengan visi korporasi dan amanat pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan untuk mengetahui dan menganalisa apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh PT.
21
Newmont dalam implementasi Corporate Social Responsibility, menemukan bahwa dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosialnya PT. Newmont melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan masyarakat dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility tersebut PT. Newmont menemui kendala-kendala sebagai berikut: a) tantangan utama yang dihadapi PT. NNT pada 2004 adalah meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat dan kesalahan persepsi yang muncul akibat tuduhan pencemaran terhadap operasi Newmont Minahasa Raya sehingga izin penempatan tailing PT. NNT yang mesti diperpanjang pada tahun 2005 akan tetap ditentang oleh LSM anti tambang, b) kontroversi lain muncul terkait daerah eksplorasi Dodo di Kecamatan Roppang yang melibatkan Sembilan desa salah satunya warga desa Labangkar mengklaim nenek moyang mereka dimakamkan di Dodo dan menuntut ganti rugi lahan sehingga perusahaan memutuskan untuk mengehentikan kegiatan eksplorasi di Desa Dodo, c) tuntutan oleh beberapa nelayan setempat bahwa kegiatan tambang telah mengurangi hasil tangkapan nelayan. Menurut penelitian La Ode Sariba (2013) tentang “Dampak Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ANTAM Terhadap Pendapatan Pertanian Padi Sawah Di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka” menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ANTAM berdampak terhadap pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka sebesar 39% dari pendapatan sebelum adanya CSR.
22
H.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan masyarakat
yang masih hidup dalam kemiskinan, sehingga diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan pembangunannya. Alyson Warhurst dalam Sukada (2007) berpendapat, hubungan CSR dan masyarakat terwujuc dalam empat hal utama : pemberdayaan masyarakat, pengikutsertaan (pemrioritasan) kesempatan kerja dan usaha, pembiayaan sesuai kerangka legal, dan tanggapan atas harapan kelompok
kepentingan.
Pengkategorian
Warhurst
memperjelas
bahwa
pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu komponen sangat penting dalam CSR. Pemberdayaan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan pemerintah. Tetapi yang menjadi subjek dari pemberdayaan adalah masyarakat.. sehingga masyarakat yang harus berperan aktif, dan mengeluarkan aspirasinya demi kelancaran proses pemberdayaan. Usaha pemberdayaan ditujukan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, tidak ketergantungan, dan mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Pemerintah sebagai fasilitator berkewajiban untuk memberikan pembelajaran dan pengetahuan bagi masyarakat untuk membangun tingkat kemandirian (Wijaya, 2010). Diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan tentang konsep pemberdayaan dan memiliki pemikiran yang matang untuk mengembangkan usaha dan memiliki daya saing. Tidak dapat pula dipungkiri bahwa perkembangan pelaksanaan CSR akhirakhir ini juga mengalami kecenderungan positif dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Lee (2005), bahwa telah
23
terjadi pergeseran dalam pendekatan korporasi dalam melaksanakan CSR. Semula CSR dilaksanakan dalam kerangka pendekatan tradisional, dimana implementasi CSR dianggap beban belaka, kini timbul kesadaran pelaksanaan CSR merupakan bagian yang menyatu dalam strategi bisnis suatu korporasi, dimana implementasi CSR justru mendukung tujuan-tujuan bisnis inti. Menurut Shardlow dalam Ambadar (2008) pemberdayaan masyarakat intinya adalah bagaimana individu, kelompok, atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Dengan pemberdayaan, masyarakat lemah akan memperoleh kekuatan dan akses terrhadap sumberdaya (Friedman dalam Ambadar, 2008). Sedangkan menurut Suharto (2005), pengembangan masyarakat adalah satu model pekerjaan social yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial, maka penekanan dalam aspek pemberdayaan masyarakat juga menjadi penting dilakukan, begitu pula dalam praktik CSR yang dilakukan di Indonesia. Pemberdayaan ekonomi rakyat sudah sejak lama diusahakan. Namun hasilnya masih belum memuaskan. Pemberdayaan ekonomi adalah terjemahan dari empowerment, sedang memberdayakan adalah terjemahan dari empower. Menurut Webster (dalam Wagiyono, 2011:1) bahwa kata empower mengandung dua pengertian, yaitu: (1) to give power atau authority to atau memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain; (2) to give ability to atau enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau keperdayaan.
24
Menurut Budimanta dalam Dendy Jaya Putra (2013) pengembangan masyarakat yang dilaksanakan oleh perusahaan, yang dikemas dalam program CSR bertujuan untuk: a. Mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah terutama pada tingkat desa dan masyarakat untuk meningkatkan kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik di sekitar wilayah perusahaan; b. Memberikan kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat; dan c. Membantu pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi wilayah. Mubyarto (1998) menekankan bahwa terkait erat dengan pemberdayaan ekonomi rakyat. Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia (di pedesaan), penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan lembaga dan system pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat. I.
Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji persepsi penerima program CSR PT. ANTAM
TbK pasca tambang terhadap implementasi program CSR tersebut. Persepsi dimaknai sebagai cara pandang beberapa individu yang dianggap dapat mewakili masyarakat lainnya dalam wilayah yang sama terhadap aktivitas perusahaan dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan mengenai perusahaan tersebut. Persepsi terhadap implementasi CSR didasarkan pada pendapat Nasdian
25
et al., (2013) mengenai pengukuran keberhasilan implementasi program CSR. Dari tujuh unsur yang telah diungkapkan Nasdian et al., (2013) hanya lima unsur yang digunakan sebagai dimensi analisa antara lain; 1) sosialisasi sebelum implementasi program; 2) proses penyaluran program; 3) jadwal dan jenis program CSR PT. Aneka Tambang; 4) pendanaan program CSR PT. Aneka Tambang; dan 5) unsur penunjang program CSR PT. Aneka Tambang. Kelima unsur di atas dianalisa berdasarkan persepsi penerima program terhadap tingkat kinerja dari pemrakarsa program CSR pasca tambang atau perspektif penerima terhadap kinerja penyelenggara program CSR dan tingkat kepentingan program CSR pasca tambang PT. Aneka Tambang TbK di lokasi penelitian atau persepsi penerima terhadap penting tidaknya lima dimensi CSR pasca tambang PT. Antam TbK. Penelitian ini berasumsi bahwa persepsi positif penerima terhadap keberhasilan program CSR PT. Aneka Tambang TbK pasca tambang nampak pada unsur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Ketika perbedaan tingkat kinerja dan tingkat kepentingan tidak terlalu besar dan cenderung sama, maka bisa dikatakan bahwa implementasi program CSR pasca tambang berhasil.
26
Dari uraian diatas, secara sistematis kerangka pikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : PT. ANEKA TAMBANG TbK Program CSR pasca tambang Di wilayah lingkar tambang
Persepsi masyarakat terhadap implementasi CSR pasca tambang
Tingkat kinerja
1. Sosialisasi sebelum implementasi 2. Proses penyaluran program 3. Jadwal dan jenis program CSR 4. Pendanaan program CSR
Tingkat kepentingan
5. Unsur penunjang CSR
Gambar 1. Skema kerangka pemikiran
27
III.
A.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe
Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016. Lokasi penelitian ini dipilih secara simple random sampling atau memilih acak sederhana dengan alasan bahwa lokasi penelitian ini memiliki merupakan lokasi pasca tambang PT. Aneka Tambang. B.
Populasi dan Teknik Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang menjadi sasaran
program CSR PT. Aneka Tambang TbK pasca tambang di Desa Kacepi. Jumlah populasi yang dimaksud sebanyak 150 kepala keluarga (KK) dari populasi tersebut diambil 30% dari populasi sebagai responden penelitian, yakni sebanyak 45 kepala keluarga (KK) dengan teknik simple random sampling. Dimana 45 kepala keluarga ini terdiri dari 8 responden sebagai penerima program pemberian ternak sapi, 7 responden sebagai penerima program beasiswa CSR, 17 responden sebagai penerima program mesin tangkap ikan, 4 responden sebagai penerima program pembudidayaan ikan kerapu, dan 9 responden sebagai penerima program panganan olahan keripik pisang. Dengan mempertimbangkan keterlibatan di dalam program CSR PT. Aneka Tambang TbK pasca tambang sebagai sasaran program.
28
C.
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas :
1.
Data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara wawancara kepada responden sesuai pedoman wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan.
2.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari desa yakni profil desa, data mengenai program CSR PT. Aneka Tambang TbK UBPN Maluku Utara di Pulau Gebe untuk kegiatan pasca tambang, serta data-data yang terkait penelitian dari pemerintah, mitra CSR PT. Aneka Tambang TbK dan lembaga swadaya masyarakat terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Observasi, yaitu data dikumpulkan melalui pengamatan langsung terhadap obyek penelitian.
2.
Wawancara terstruktur, yaitu melakukan tanya jawab dengan obyek penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya.
D.
Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Deskriptif ini memiliki tujuan dari penelitian sosial yang menjelaskan tentang situasi-situasi dan kejadian-kejadian. Penelitian ini melihat dan lebih menjelaskan apa yang akan diteliti. Karena penelitian pengamatan ini lebih berhati-hati dan tenang, penelitian pengamatan ini lebih akurat dan tepat (Earl Babbie, 2004). Unsur deskriptifnya dianalisa menggunakan tabel tabulasi
29
silang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat antara 2 yakni tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. “A major purpose of many social scientific studies is to describe situations and events. The researcher observes and then describes what was observed. Because scientific observations is careful and deliberate, however, scientific descriptions are typically more accurate and precise than are casual ones”. E.
Definisi Operasional Definisi operasional adalah pengertian, batasan dan ruang lingkup
penelitian ini guna memudahkan pemahaman dalam menganalisa data yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan dari hasil-hasil pengamatan variabel yang ada, dimana konsep operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
PT. Aneka Tambang Tbk ( ANTAM ), Perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Kecamatan Pulau Gebe.
2.
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan yang harus dilakukan suatu perusahaan tambang karena perusahaan tersebut telah melakukan kegiatan pertambangan didalamnya agar tercapainya kepuasan baik dari pihak perusahaan maupun masyarakat dan pemerintah setempat.
3.
Jenis bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah model atau wujud yang ditampilkan dalam pelaksanaan kegiatan CSR.
4.
Kegiatan CSR adalah sekumpulan tindakan penyerahan sumber daya baik yang berupa personel (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua
30
jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang / jasa. 5.
Implementasi program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan realisasi dan aktualisasi dari upaya perusahaan untuk terus dekat dengan masyarakat.
6.
Persepsi adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri individu untuk mengetahui berbagai macam pendapat atau alas an yang dimiliki oleh tiap masyarakat lingkar tambang dimana persepsi seseorang terbentuk dari apa yang dilihat, dirasa dan didengarkan.
7.
Umur adalah jumlah tahun hidup responden sejak lahir hingga saat penelitian dilakukan dengan satuan tahun. Umur dikategorikan menjadi tiga tua (>54tahun), sedang (30-54 tahun), rendah (<30 tahun).
8.
Jenis kelamin adalah sifat fisik responden sebagaimana yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki responden, yang dinyatakan dalam dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan.
9.
Pekerjaan adalah mata pencaharian pokok yang dilakukan responden sebagai sumber penghidupannya. Adapun pekerjaan pada responden penerima program CSR adalah wiraswasta, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan nelayan.
10.
Sosialisasi sebelum program adalah langkah awal yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum melaksanakan program yang dimaksud. Sosialisasi sebelum program terbagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi (>24), sedang (18-24), dan rendah (<18).
31
11.
Proses penyaluran program adalah proses dimana kegiatan/program yang telah dirancang sudah mulai dijalankan dengan melibatkan masyarakat lingkar tambang khususnya kepada penerima program CSR. Proses penyaluran program dikategorikan menjadi tiga yakni tinggi (>21), sedang (15-21), dan rendah (<15).
12.
Jadwal dan jenis program adalah waktu-waktu yang telah disepakati bersama pihak penyelenggara dengan berbagai macam jenis program yang telah ditentukan dan direncanakan. Pada jadwal dan jenis program diidentifikasikan dalam tiga kategori antara lain tinggi (>13), sedang (5-13), dan rendah (<5).
13.
Pendanaan program adalah pembiayaan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara berupa uang yang diberikan kepada tiap masyarakat penerima program CSR untuk menjalankan kegiatan/program yang telah dibuat sesuai dengan pembagian kelompok. Pada pendanaan program terdapat tiga kategori yaitu tinggi (>7), sedang (5-7), dan rendah (<5).
14.
Unsur penunjang program adalah indikator-indikator pelengkap yang diberikan pihak penyelenggara kepada tiap-tiap desa yang terlibat sebagai penerima program CSR berupa papan informasi. Pada unsur penunjang program terdapat tiga kategori yakni tinggi (>17), sedang (13-17), dan rendah (<13).
15.
Tingkat kinerja adalah persepsi penerima program terhadap keberhasilan penyelenggara program CSR. Didalam penelitian ini tingkat kinerja diukur berdasarkan lima dimensi implementasi program CSR antara lain sosialisasi
32
sebelum program, proses penyaluran program, jadwal dan jenis program, pendanaan program, serta unsur penunjang program. 16.
Tingkat kepentingan adalah persepsi penerima program terhadap penting tidaknya penyelenggaraan program CSR bagi dirinya dan masyarakat. Di dalam penetian ini tingkat kepentingan diukur berdasarkan lima dimensi implementasi program CSR antara lain sosialisasi sebelum program, proses penyaluran program, jadwal dan jenis program, pendanaan program, serta unsur penunjang program.
33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Wilayah
Gambaran umum wilayah dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu : (1) letak dan luas wilayah, dan (2) keadaan iklim dan topografi. A.1. Letak Geografis
Berdasarkan peta dan grafik wilayah yang dimiliki oleh (Kantor Camat Gebe 2009-2010) yaitu, Pulau Gebe sangat jauh dari ibukota provinsi Maluku Utara dengan jarak tempuh menggunakan pesawat udara kira-kira sama dengan jarak Ternate ke Manado, sehingga pulau gebe lebih dekat dengan kota sorong, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi semua pihak terkait. Namun hal itu tidak selayaknya membuat peratian kepada pulau Gebe. Pulau Gebe merupakan salah satu pulau kecil 153 km² di kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku utara, yang terletak di antara Pulau Halmahera dan Pulau Papua. Secara geografis pulau ini memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut: sebelah utara dengan Samudara Pasifik, sebelah selatan dengan Laut Halmahera, sebelah timur dengan Kabupaten Raja Ampat (Waisai), dan sebelah barat perbatasan dengan Kecamatan Patani. Secara administratif Pulau Gebe masuk dalam lingkup wilayah Kabupaten Halmahera Tengah. Sebelum menjadi kecamatan defenitif, Pulau Gebe hanya merupakan kumpulan beberapa desa yang secara administrasi pemerintahan berada dalam wilayah Kecamatan Patani, namun dengan pertimbangan untuk memperpendek rentang kendali dan meningkatkan pelayanan masyarakat serta percepatan pembangunan, maka melalui perjuangan masyarakat Pulau Gebe yang kemudian
34
mendapat respon DPRD dan Pemerintah Kabupaten (PEMKAB), maka pada tanggal 7 April tahun 2001 status Desa Gebe dinaikan menjadi Kecamatan Pulau Gebe dengan enam desa definitif.
Gambar 2. Lokasi Penelitian A.2. Keadaan Iklim dan Topografi Dengan kondisi georafis kepulauan yang dominan dengan gunung dan berbukit memerlukan tanaman tahunan untuk konservasi, tanaman tahunan yang sudah sejak beratus tahun tumbuh di kepulauan Maluku Utara adalah tanaman rempah seperti pala dan cengkih.Tanaman rempah terutama tanaman pala dan cengkih adalah tanaman tahunan atau tanaman keras ( perenial crops). Sebagian besar produk tanaman rempah berorientasi ekspor dan diperdagangkan dipasar internasional, sebagai sumber devisa. Disamping sebagai sumber devisa, beberapa
35
produk komoditas tanaman rempah merupakan bahan baku sejumlah industri dalam negeri yang juga berorientasi ekspor dan banyak menyerap tenaga kerja. Dengan peranan seperti diatas, maka masalah kualitas dan kontinuitas penyediaan bahan baku menjadi sangat penting. Disamping memberikan benefit ekonomi, tidak biasa diabaikan tuntutan agar usaha tanaman rempah dapat memelihara bahkan meningkatkan kelestarian lingkungan. B.
Sejarah dan Gambaran Umum Program CSR Pasca Tambang PT. Aneka Tambang di Pulau Gebe Perusahaan PT. Aneka Tambang yang mengelola sumber daya alam
mineral khususnya tambang nikel yang ada di Pulau Gebe mulai berdiri pada tahun 1979 dan mulai
beroperasi
pada tahun 1988. Perusahaan ini
memperkerjakan baik masyarakat lokal maupun masyarakat non lokal, dimana dalam proses pengelolaan tambang tersebut banyak meningkatkan pendapatan khususnya untuk Kabupaten Halmahera Tengah sendiri. Kegiatan eksplorasi perusahaan tambang akan banyak menimbulkan dampak sosial yakni aspek pendidkan, aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan aspek agama. Dimana pada aspek pendidikan dapat memberikan perubahan pendidkan yang sangat signifikan baik itu dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi. Pada aspek kesehatan setidaknya perusahaan mulai mendirikan rumah sakit yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitar maupun para karyawan PT. Aneka Tambang. Sementara untuk aspek ekonomi dapat menciptakan berbagai macam lapangan pekerjaan baru yang salah satunya menjadi karyawan PT. Aneka Tambang selama perusahaan beroperasi. Disisi lain,
36
untuk aspek agama keberadaan perusahaan dianggap mempengaruhi aspek keagamaan keyakinan masyarakat Gebe sebelum perusahan masuk di Gebe, yang terdapat di masyarakat hanya satu agama, yaitu agama islam. Akan tetapi yang terlihat sekarang, ketika perusahaan masuk, maka perkembangan agama yang berkembang di masyarakat Gebe sekarang, yaitu agama Islam, Katolik
dan
Protestan, hal ini menunjuhkan bahwa ternyata perusahaan sangat berpengaruh merubah tatanan keagamaan masyarakat Gebe. Program CSR PT. Aneka Tambang telah dilaksanakan sejak pertama kehadiran perusahaan ini di Pulau Gebe. Program CSR pertama yang dilaksanakan di Pulau Gebe adalah dengan membangun (1) bandar udara gebe yang merupakan bantuan dari PT. Aneka Tambang guna melengkapi fasilitas transportasi diwilayah ini. PT. Aneka Tambang juga memberi banyak kontribusi untuk Pulau Gebe terhadap pembangunan wilayah misalnya terpenuhinya sarana prasarana; (2) seperti tempat peribadahan (masjid dan gereja baik protestan maupun katolik); (3) sarana olahraga (lapangan voly, lapangan bola, lapangan basket, tenis lapangan, dan lapangan golf); (4) rumah sakit, perumahan karyawan berdasarkan jabatan; serta untuk (5) sarana rekreasi (kolam renang untuk anakanak dan dewasa). Pada fase pasca tambang, PT. Aneka Tambang menjalankan berbagai macam program pada bidang pendidikan dengan jenis kegiatan atau nama kegiatan bantuan pendidikan untuk siswa dan siswi berprestasi dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, sampai dengan perguruan tinggi berupa (6) beasiswa. Pada bidang infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat dengan jenis kegiatan atau
37
nama kegiatan yakni pemberian (7) ternak sapi; (8) pembudidayaan ikan kerapu; bidang (10) perikanan tangkap; dan (11) pelatihan hasil olahan pangan. Sementara pada bidang lingkungan untuk jenis kegiatannya yaitu penanaman pohon dan (12) penanaman pohon bakau atau mangrove. PT. Aneka Tambang yang menjalankan program-program
diatas
menjalin kerjasama
dengan
pemerintah
daerah
Halmahera Tengah, LPPM Institut Pertanian Bogor, dan LPPM Universitas Khairun Kota Ternate dengan mendatangkan langsung mahasiswa-mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor dan mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Khairun Kota Ternate di Pulau Gebe. B.1 Karakteristik Penerima Program CSR PT. Aneka Tambang Pulau Gebe Adapun karakteristik penerima program CSR PT. Aneka Tambang Pulau Gebe adalah sebagai berikut : (1). Penerima beasiswa CSR yaitu harus masyarakat asli peribumi Pulau Gebe, merupakan siswa/i berprestasi, dan tergolong dalam keluarga yang kurang mampu. (2). Program pemberdayaan masyarakat seperti pemberian ternak sapi, pembudidayaan ikan kerapu, bidang perikanan tangkap dan pelatihan hasil olahan pangan yaitu harus tergabung dalam kelompokkelompok yang telah dibentuk oleh pihak penyelenggara guna memudahkan kegiatan pembagian dari item-item masing-masing yang telah disepakati. (3). Pada bidang lingkungan untuk penanaman pohon dan penanaman pohon bakau atau mangrove tidak memiliki kriteria tertentu karena pada bidang ini biasanya dilakukan sesuai kesepakatan pihak perusahaan, tetapi biasanya penanaman pohon ini dilakukan pada hari-hari besar seperti pada ulang tahun perusahaan, dan ada juga penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan ke tiap-tiap sekolah untuk
38
menciptakan rasa sayang kepada bumi dengan menanamkan pohon-pohon disekitar sekolah yang dilakukan oleh pihak perusahaan. C.
Pembahasan
C.1. Identitas Responden Identitas responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik personal antara lain : (1) umur; (2) jenis kelamin; (3) pekerjaan; dan (4) variabel program CSR yang meliputi sosialisasi sebelum program, proses penyaluran program, jadwal dan jenis program, serta unsur penunjang program. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai identitas responden yang diteliti, maka diuraikan berdasarkan bagian-bagian berikut : C.1.1 Umur Umur merupakan salah satu faktor penunjang untuk melihat tingkat produktivitas seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Apabila semakin tua umur seseorang, maka akan mempengaruhi tingkat produktivitasnya pula dalam bekerja. Sehingga pada sebaran umur responden diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori antara lain : (1). Kategori tinggi yakni di atas umur 54 tahun; (2). Kategori sedang berkisar dari umur 54 sampai 30 tahun; (3). Kategori rendah yakni di bawah umur 30 tahun. Gambar dan tabel 1 mengilustrasikan tentang sebaran umur responden.
39
Gambar 1. Sebaran Responden Berdasarkan Variabel Umur
Umur Responden 29
9
Tinggi(>54)
7
Sedang(54-30)
Rendah(<30)
Sumber: Data diolah (2016) Tabel 1. Sebaran Responden Berdasarkan Variabel Umur Umur (tahun) Tinggi (>54) Sedang (30-54) Rendah (<30) Total Rata-Rata Sumber: Data diolah 2016
Sebaran Responden n % 9 20 29 64.4 7 15.6 45 100 15 33.33
Pada gambar dan tabel 1 menunjukkan bahwa umur responden didominasi pada usia 30-54 tahun yakni sebanyak 29 responden (64,4%) dari 45 orang jumlah responden yang terlibat pada jenis program pemberdayaan ekonomi masyarakat local khususnya dalam bidang perikanan tangkap ikan dan pembuatan olahan keripik pisang aneka rasa. Hasil penelitian menemukan bahwa, mayoritas penerima program CSR adalah masyarakat dari kelas/golongan umur dalam kategori sedang atau masih dalam kategori produktif karena pada rentang umur 30-54 tahun seseorang dapat melakukan suatu pekerjaan relatif lebih kuat dan gesit serta mampu menerima inovasi teknologi baru.
40
C.1.2 Jenis Kelamin Jumlah responden sebagai subjek penelitian ada sebanyak 45 orang, yang terdiri dari 33 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Pada tabel 2 untuk sebaran responden penerima program CSR berdasarkan jenis kelamin. Tabel 2. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Laki – laki
33
73,33
Perempuan
12
26,64
Jumlah 45 Sumber: Data diolah 2016
100
Pada tabel 2 diatas dapat kita ketahui bahwa responden laki-laki mewakili 33 responden atau 73,33% dari 45 responden penelitian yang berpartisipasi pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal khususnya pembudidayaan ikan kerapu dan bidang perikanan tangkap. Sementara responden perempuan mewakili 12 responden atau 26,64% dari 45 responden penelitian yang berpartisipasi pada program pengembangan ekonomi lokal khususnya pembuatan olahan keripik pisang aneka rasa. C.1.3 Pekerjaan Dari sampel penelitian yang berjumlah 45 orang, diketahui jenis pekerjaan dari penerima program CSR PT. Aneka Tambang TbK. Ada 4 macam pekerjaan yang dimiliki oleh objek penelitian, yaitu wiraswasta yang terlibat program bina lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal, ibu rumah tangga sebagai penerima program pengembangan ekonomi lokal, nelayan sebagai penerima
41
program bina lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal, serta mahasiswa sebagai penerima program beasiswa CSR. Objek penelitian yang bekerja sebagai wiraswasta ada sebanyak 15 orang
(33,33%), ibu rumah tangga sebanyak 12 orang (26,67%), mahasiswa sebanyak 7 orang (15,56%), dan nelayan sebanyak 11 orang (24,44%). Penjelasan dapat dilihat pada gambar 3 dan tabel 3. Gambar 3. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Responden 15 12
11 7
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga (IRT)
Mahasiswa
Nelayan
Sumber: Data diolah 2016 Tabel 3. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan No. 1. 2. 3. 4.
Pekerjaan
Wiraswasta Ibu rumah tangga (IRT) Mahasiswa Nelayan Jumlah Sumber: Data diolah 2016
Jumlah (orang) 15 12 7 11 45
Persentase (%) 33,33 26,67 15,56 24,44 100
Pada gambar dan tabel 3 dapat kita ketahui bahwa responden dengan pekerjaan wiraswasta memiliki jumlah yang sangat banyak sebagai penerima program bina lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal khususnya bidang
42
perikanan tangkap dan juga pembuatan olahan keripik pisang aneka rasa sebanyak 15 responden atau sebesar 33,33%, serta jumlah terkecil responden mahasiswa sebagai penerima program beasiswa CSR sebanyak 7 responden atau sebesar 15,56%. D.
Variabel Program CSR Pasca Tambang
D.1. Sosialisasi Sebelum Program
Sosialisasi sebelum program adalah langkah awal yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum melaksanakan program yang dimaksud dengan sasaran sosialisasinya yaitu masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan PT.Aneka Tambang mengenai program CSR pasca tambang meliputi kegiatan bina lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, serta ada juga program beasiswa. Sehingga pada bagian ini diidentifikasikan berdasarkan tiga kategori antara lain : (1) Tinggi (> 24) atau lebih besar dari 24; (2). Sedang (18-24) atau berkisar dari 18 sampai 24; (3). Rendah (<18) atau lebih kecil dari 18. Gambar 4 dan tabel 4 menggambarkan perbedaan sosialisasi sebelum program. Gambar 4. Sebaran Responden Berdasarkan Sosialisasi Sebelum Program 37 32
Kinerja Kepentingan
10 3
6 2
Tinggi ( > 24 ) Sedang ( 24 - 18 ) Rendah ( < 18 )
Sumber: Data diolah 2016
43
Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Sosialisasi Sebelum Program
Sosialisasi Program Tinggi (>24) Sedang (18-24) Rendah (<18) Total Rata-Rata Sumber: Data diolah 2016
Tingkat Kinerja n 3 32 10 45 20
% 6,7 71,1 22,2 100 44,4
Tingkat Kepentingan n % 6 13,3 37 82,2 2 4,4 45 100 22 48,9
Gambar dan tabel 4 menunjukkan bahwa sosialisasi sebelum program lebih didominasi pada kategori sedang (18-24) yakni sebanyak 32 responden atau 71,1% dengan jenis program pemberdayaan masyarakat ekonomi lokal khususnya pembudidayaan ikan kerapu, bidang perikanan tangkap, bidang peternakan, penanaman pohom bakau serta penanaman 10.000 pohon dari 45 responden pada tingkat kinerja, sedangkan untuk tingkat kepentingan juga didominasi pada kategori sedang (18-24) yakni sebanyak 37 responden atau 82,2% dari 45 responden. Hal tersebut dapat didukung dengan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat penerima program yang mayoritasnya memilih pertanyaan nomor 6 pada bagian sosialisasi sebelum program untuk tingkat kinerja yaitu tentang kejelasan informasi mengenai prosedur untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan yang dilakukan perusahaan, sedangkan untuk tingkat kepentingan mayoritas masyarakat penerima program memilih pertanyaan nomor 3 yaitu tentang pentingnya kejelasan informasi mengenai persyaratan untuk bisa menerima program CSR, serta adanya upaya pemetaan yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan yang bekerjasama dengan LPPM Institut Pertanian Bogor, LPPM
44
Universitas Khairun Kota Ternate, dan pemerintah daerah setempat untuk merumuskan program yang tepat guna bagi masyarakat. Sementara untuk nilai terendah berada pada kategori tinggi dengan nilai 3 responden atau 6,7% pada tingkat kinerja dan nilai 6 responden atau 13,3% pada tingkat kepentingan. Hal tersebut dapat didukung dengan kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat penerima program yang mayoritasnya memilih pertanyaan nomor 4 yaitu tentang kejelasan informasi mengenai persyaratan untuk bisa berpartisipasi dalam pelaksanaan program CSR, dan pada pertanyaan nomor 5 yaitu tentang kejelasan informasi mengenai prosedur untuk bisa menerima program yang dilakukan perusahaan. D.2. Proses Penyaluran Program Proses penyaluran program adalah pengembangan atau pemberdayaan masyarakat agar mempunyai dampak dan tujuan yang diinginkan dimana dalam proses pengimplementasian melibatkan masyarakat sekitar yang mendapat program CSR PT. Aneka Tambang TbK pasca tambang. Pada proses penyaluran program diidentifikasi berdasarkan tiga kategori antara lain : (1). Tinggi (>21) atau lebih besar dari 21; (2). Sedang (15-21) atau berkisar dari 15-21; (3). Rendah (<15) atau lebih rendah dari 15. Pada gambar dan tabel 5 menggambarkan proses penyaluran program.
45
Gambar 5. Sebaran Responden Berdasarkan Proses Penyaluran Program 40
36
Kinerja 8 1
Kepentingan 4
1
Tinggi ( > 21 ) Sedang ( 21 - 15 ) Rendah ( < 15 )
Sumber: Data diolah 2016 Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Proses Penyaluran Program Tingkat Tingkat Kinerja Proses Penyaluran Kepentingan Program n % n % Tinggi (>21) 1 2,2 8 17,8 Sedang (15-21) 40 88,9 36 80,0 Rendah (<15) 4 8,9 1 2,2 Total 45 100 45 100 Rata-Rata 16 35,6 20 44,4 Sumber: Data diolah 2016 Gambar dan tabel 5 menunjukkan bahwa proses penyaluran program lebih didominasi pada kategori sedang yang berkisar dari (15-21) sebanyak 40 responden (88,9%) pada jenis program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal khususnya pembudidayaan ikan kerapu, bidang perikanan tangkap, bidang peternakan dan program bina lingkungan khususnya penanaman pohom bakau serta penanaman 10.000 pohon dari 45 responden pada tingkat kinerja sedangkan untuk tingkat kepentingan juga berkisar juga pada kategori sedang (15-21) sebanyak 36 responden (80,0%). Hal tersebut dapat dibuktikan pada kuesioner yang dibagikan kepada tiap masyarakat penerima program CSR pada bagian
46
proses penyaluran program yang mayoritas masyarakat lebih memilih pertanyaan nomor 3 yaitu tentang kemudahan prosedur untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program CSR untuk tingkat kinerja. Sedangkan untuk tingkat kepentingan masyarakat lebih memilih pertanyaan nomor 5 yaitu tentang pentingnya kesesuaian jenis program yang diberikan dengan jenis bantuan yang dibutuhkan warga. Sementara nilai terendah berada pada kategori (<15) dimana 4 responden atau 8,9% untuk tingkat kinerja dan 1 responden atau 2,2% untuk tingkat kepentingan. Hal tersebut dapat dibuktikan pada kuesioner yang dibagikan kepada tiap masyarakat penerima program CSR pada bagian proses penyaluran program yang mayoritas masyarakat lebih memilih pertanyaan nomor 4 yaitu tentang ketepatan waktu antara turunnya program CSR dengan kebutuhan warga untuk tingkat kinerjanya, sedangkan untuk tingkat kepentingan masyarakat banyak memilih pertanyaan nomor 1 yaitu tentang kemudahan memenuhi persyaratan program CSR. Berarti dalam hal ini, tingkat kinerjanya tidak setara dengan tingkat kepentingan karena nyatanya sebagian responden pada bidang perikanan tangkap mengungkapkan bahwa mesin perahu yang diberikan tidak sesuai dengan kapasitas perahu dan juga mengingat usia responden pada nelayan tangkap ikan sudah tidak muda, maka hal itu menyulitkan mereka dalam bekerja. Mereka para nelayan tangkap ikan menginginkan adanya pemberian mesin perahu gantung. D.3. Jadwal dan Jenis Program Jadwal dan jenis program adalah konsistensi waktu antara berbagai jenis pelaksanaan program yang telah direncanakan dan disepakati bersama masyarakat
47
penerima program CSR PT. Aneka Tambang Tbk pasca tambang. Pada jadwal dan jenis program diidentifikasikan dalam tiga kategori antara lain : (1). Tinggi (>13) atau lebih besar dari 13; (2). Sedang (5-13) atau berkisar dari 5 sampai dengan 13; (3). Rendah (<5) atau kurang dari 5. Pada jadwal dan jenis program dapat diidentifikasikan pada gambar dan tabel 6. Gambar 6. Sebaran Responden Berdasarkan Jadwal dan Jenis Program 40 40
Kinerja Kepentingan 5
5
0
0
Tinggi ( > 13 ) Sedang ( 13 - 5 ) Rendah ( < 5 )
Sumber: Data diolah 2016 Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Jadwal dan Jenis Program Jadwal dan Jenis Program
Tingkat Kinerja n % Tinggi (> 13) 0 0 Sedang (5-13) 40 88.9 Rendah (< 5) 5 11.1 Total 45 100 Rata-Rata 7 15.6 Sumber: Data diolah 2016
Tingkat Kepentingan n % 5 11.1 40 88.9 0 0 45 100 11 24.4
Pada tabel dan gambar 6 menunjukkan bahwa pada jadwal dan jenis program cenderung pada kategori sedang (5–13) sebanyak 40 responden atau 88,9% untuk tingkat kinerja begitu juga sebaliknya untuk tingkat kepentingan. Namun, jika dilihat pada rata-rata tingkat kinerja dan rata-rata tingkat kepentingan
48
terdapat selisih perbedaan angka yang cukup jauh. Hal ini dapat ditunjukkan pada pertanyaan jadwal dan jenis program CSR pada nomor 3 yaitu tentang kesesuaian kebutuhan masyarakat dengan jenis program CSR untuk tingkat kinerja sedangkan untuk tingkat kepentingan berada pada nomor 1 yaitu tentang ketepatan waktu antara rencana pelaksanaan program CSR dengan realisasinya. Sementara nilai terendah berada dikategori (>13) pada pertanyaan nomor 1 yaitu tentang ketepatan waktu antara rencana pelaksanaan program CSR dengan realisasinya untuk tingkat kinerja dan pertanyaan nomor 2 yaitu tentang pentingnya kesesuaian antar jenis program yang direncanakan dengan yang terealisasi. Dalam hal ini menunjukkan bahwa, pada jadwal dan jenis program harus lebih ditingkatkan konsistensi waktu yang telah disepakati antara pihak perusahaan bersama masyarakat penerima program CSR PT. Aneka Tambang TbK. Seperti yang kita ketahui bahwa, jadwal dan jenis program memiliki keterkaitan antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan yang sama-sama sangat dibutuhkan oleh masyarakat penerima program CSR PT. Aneka Tambang TbK. D.4. Pendanaan Program Pendanaan program adalah pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melaksanakan program CSR yang telah dibuat dengan terstruktur dan terencana. Pada pendanaan program ini diidentifikasikan dalam tiga indikator antara lain : (1). Tinggi (>7) atau lebih besar dari 7; (2). Sedang (5-7) atau berkisar antara 5-7; (3). Rendah (<5) atau kurang dari 5. Pada pendanaan program akan dijelaskan berdasarkan gambar dan tabel 7.
49
Gambar 7. Sebaran Responden Berdasarkan Pendanaan Program
39 41 Kinerja 2
4
0
Kepentingan
4
Tinggi ( > 7 ) Sedang ( 7 - 5 ) Rendah ( < 5 )
Sumber: Data diolah 2016 Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Pendanaan Program Pendanaan Program Tinggi (> 7) Sedang ( 5-7) Rendah (< 5) Total Rata-Rata Sumber: Data diolah 2016
Tingkat Kinerja n 2 39 4 45 6
% 4.4 86.7 8.9 100.0 13.3
Tingkat Kepentingan n 0 41 4 45 6
% 0 91.1 8.9 100.0 13.33
Pada gambar dan tabel 7 menggambarkan pendanaan program lebih didominasi pada kategori sedang yakni (5-7) baik dari tingkat kinerja maupun tingkat kepentingan, dari data ini berarti dapat dikatakan bahwa tingkat kinerja yang berjumlah sebanyak 39 responden atau 86,7% memiliki kinerja yang cukup baik sedangkan untuk tingkat kepentingan yang berjumlah sebanyak 41 responden atau 91,1% memiliki kepentingan yang sangat dibutuhkan untuk masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata tingkat kinerja dan rata-rata tingkat kepentingan dimana keduanya memiliki jumlah rata-rata yang sama, berarti dalam hal ini dana yang diberikan untuk tiap program tersalurkan dengan baik dan terealisasi sesuai program. Data diatas dapat diperjelas dengan merujuk pada
50
kuesioner yang dibagikan kepada msyarakat penerima program CSR pada bagian pendanaan program yang dimana untuk nilai tertinggi masyarakat banyak memilih pertanyaan nomor 2 yaitu tentang ketepatan waktu turunnya dana dengan kebutuhan pendanaan masyarakat dalam pelaksanaan program baik untuk tingkat kinerja maupun untuk tingkat kepentingan. Sementara nilai terendah berada pada kategori (>7) sebanyak 2 responden atau 4,4% untuk tingkat kinerja dan 0 responden atau 0% untuk tingkat kepentingan yang dimana masyarakat mayoritas masyarakat memilih pertanyaan nomor 1 yaitu tentang kesesuaian antara jumlah anggaran yang diusulkan dengan jumlah dana yang terealisasi baik untuk tingkat kinerja maupun untuk tingkat kepentingan. D.5. Unsur Penunjang Program Unsur penunjang program adalah indikator-indikator pelengkap pada program CSR yang telah dirancang dengan terstruktur seperti papan informasi. Pada unsur penunjang program ini diidentifikasikan dalam tiga kategori antara lain : (1). Tinggi (>17) atau lebih besar dari 17; (2). Sedang (13-17) atau berkisar antara 13 sampai dengan 17; (3). Rendah (<13) atau kurang dari 13. Pada unsur penunjang program akan dijelaskan berdasarkan gambar dan tabel 8.
51
Gambar 8. Sebaran Responden Unsur Penunjang Program 42 31 Kinerja 11
Kepentingan 2
1 Tinggi ( > 17 )
3
Sedang ( 17 - 13 ) Rendah ( < 13 )
Sumber: Data diolah 2016 Tabel 8. Sebaran Responden Unsur Penunjang Program Variabel Unsur Penunjang Tinggi ( > 17 ) Sedang ( 13 - 17 ) Rendah ( < 13 ) Total
Tingkat Kinerja n % 1 2.2 42 93.3 2 4.4 45 100.0
Rata-Rata 14 Sumber: Data diolah 2016
31.1
Tingkat Kepentingan n % 11 24.4 31 68.9 3 6.7 45 100.0 16
35.6
Pada gambar dan tabel 8 berdasarkan unsur penunjang program, tampak bahwa nilai tertinggi baik dari tingkat kinerja maupun tingkat kepentingan terletak pada kategori sedang (13-17) dengan nilai masing-masing 42 responden atau 93,3% dan 31 responden atau 68,9%. Data diatas dapat diperjelas dengan melihat jawaban dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada tiap masyarakat penerima program CSR pada bagian unsur penunjang program CSR pada pertanyaan nomor 3 untuk tingkat kinerja yaitu tentang keberadaan mitra kerja pelaksana yang ditunjuk sebagai penunjang program CSR. Sedangkan untuk tingkat kepentingan terletak pada pertanyaan nomor 5 yaitu tentang keberadaan sarana transportasi sebagai penunjang program CSR. Berdasarkan kategori tersebut berarti
52
masyarakat mengetahui program CSR dari pihak yang dipercaya, masyarakat ikut berpartisipasi dalam musyawarah perencanaan program CSR, dan masyarakat mengetahui adanya kegiatan musyawarah perencanaan program CSR Sementara untuk nilai terendah, terletak pada kategori (<13) yakni 2 responden atau 4,4% untuk tingkat kinerja yang dimana hal tersebut dapat dilihat dari mayoritas masyarakat memilih pertanyaan nomor 2 yaitu tentang keberadaan fasilitator/staf sebagai penunjang program CSR sebaliknya juga untuk tingkat kepentingan.. Hal ini juga dapat dilihat dari rata-rata tingkat kinerja dan rata-rata tingkat kepentingan dimana dalam tingkat kinerja dan tingkat kepentingan yang memiliki perbedaan selisih dua angka yang menunjukkan bahwa kinerja harus lebih ditingkatkan karena mengingat pentingnya sebuah unsur penunjang seperti papan informasi, balai desa, fasilitator, dan sarana transportasi. E.
Dimensi Perbedaan Pada Tingkat Kinerja dan Tingkat kepentingan Dari data diatas dapat digambarkan dalam bentuk diagram titik untuk
melihat penerapan program CSR PT. Aneka Tambang TbK baik dari tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dengan beberapa dimensi. Adapun gambar dan tabel adalah sebagai berikut :
53
Gambar 9. Dimensi Pada Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Rata-Rata Kinerja 22 20
Rata-Rata Kepentingan
20 16
16 14 11 7
Sosialisasi Sebelum Program
6
Proses Jadwal dan Pendanaan Penyaluran Jenis Program Program Program
Unsur Penunjang Program
Tabel 9. Dimensi Pada Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Rata-Rata Persepsi Tingkat Kinerja
Rata-Rata Persepsi Tingkat Kepentingan
Sosialisasi sebelum program Proses penyaluran program Jadwal dan jenis program
20
22
16
20
7
11
4.
Pendanaan program
6
6
5.
Unsur penunjang program
14
16
Dimensi 1. 2. 3.
Berdasarkan gambar dan tabel 9, dimensi program CSR pasca tambang di Pulau Gebe oleh PT. Antam TbK (lima dimensi) perlu dilakukan perbaikan khususnya pada unsur penyaluran program dan jadwal dan jenis program. Pada unsur penyaluran program, nilai rata-rata skor persepsi terhadap kinerja adalah 16, sementara nilai rata-rata skor persepsi terhadap kepentingan adalah 20. Artinya
54
bahwa kinerja pihak penyelenggara program CSR belum mampu memuaskan penerima program. Sementara unsur penyaluran program merupakan dimensi penting bagi penerima setelah sosialisasi program. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa unsur kinerja penyaluran program belum maksimal dilakukan karena beberapa responden mengeluhkan ketidaksesuaian jenis program yang diimplementasikan dengan jenis bantuan yang dibutuhkan warga misalnya Bapak AM menceritakan bahwa kapasitas mesin engkol yang diberikan tidak sesuai dengan kapasitas perahu yang diberikan oleh pihak penyelenggara program CSR. Unsur ketiga yakni jadwal dan jenis program, memiliki perbedaan cukup jauh antara skor kinerja dan kepentingan adalah jadwal dan jenis program. Pada dimensi kinerja bernilai 7, sementara skor persepsi penerima terhadap kepentingan bernilai 11. Artinya bahwa kinerja terkait jadwal dan jenis program perlu menjadi perhatian oleh PT.Aneka Tambang TbK Pulau Gebe. Sedangkan skor persepsi penerima terhadap pentingnya jadwal dan jenis program lebih tinggi dibandingkan kinerja. Hasil wawancara terhadap Bapak MN bahwa pada program pemberdayaan ekonomi yakni mesin tempel perahu motor yang jadwal penyalurannya telah disepakati bersama, rupanya pada pelaksanaan mesin tersebut baru diterima oleh bapak MN dua bulan setelah jadwal yang telah disepakati. Sehingga mesin tidak mampu meningkatkan pendapatan nelayan yang menjadi sasaran program, karena mesin tersebut baru diterima setelah musim panen ikan berlalu. Sementara nilai tertinggi untuk skor persepsi kinerja dan kepentingan ada pada sosialisasi sebelum program. Disusul dengan dimensi pendanaan program,
55
serta dimensi unsur penunjang program. Karena pada dimensi sosialisasi sebelum program, masyarakat mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan pemerintah desa setempat artinya dalam proses sosialisasi masyarakat cukup aktif dalam mengusulkan program-program yang dibutuhkan masyarakat sedangkan untuk dimensi pendanaan program tidak memiliki selisih, hal ini dikarenakan bahwa dana yang diberikan tepat waktu dan tepat guna. Sedangkan untuk unsur penunjang program juga tidak memiliki selisih perbedaan yang jauh
karena unsur penunjang yang diberikan perusahaan sudah cukup
memadai. Temuan penelitian ini terdapat kesamaan dan perbedaan dengan temuan penelitian Nasdian et al., (2013). Nasdian et al., (2013) menemukan bahwa dari tujuh unsur (sosialisasi program, jadwal dan jenis program, proses penyaluran, sumberdaya staf, pendanaan program, penunjang program, dan dampak program) yang ditelitinya terkait implementasi program CSR pasca tambang di Pulau Gebe dua unsur yang nilai kinerjanya masih dibawah rata-rata adalah sosialisasi program dan unsur jadwal dan jenis program. Temuan yang serupa adalah unsur jadwal dan jenis program CSR pasca tambang di Pulau Gebe. Sementara perbedaannya adalah penelitian ini menemukan unsur penyaluran program sebagai unsur yang perlu diperbaiki setelah unsur jadwal dan jenis program. Sementara Nasdian et al., (2013) selain unsur jadwal dan jenis program, unsur yang harus diperbaiki adalah unsur sosialisasi program.
56
V. PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian pembahasan
dapat diperoleh kesimpulan bahwa persepsi penerima program CSR PT.Aneka Tambang TbK di Pulau Gebe pasca tambang terkait dengan sosialisasi sebelum program dominan dalam ketegori sedang. Pada proses penyaluran program juga dominan dalam kategori sedang. Pada jadwal dan jenis program dominan dalam kategori sedang dengan rata-rata jumlah tingkat kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kepentingannya. Pada pendanaan program dominan pada kategori sedang. Sementara pada unsur penunjang berada pada kategori sedang dengan jumlah rata-rata yang selisih perbedaannya sangat sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kesesuaian persepsi antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dari lima unsur program CSR PT. Aneka Tambang TbK pasca tambang di Pulau Gebe yang memiliki kesenjangan atau perbedaan yang cenderung lebar adalah proses penyaluran program dan jadwal dan jenis program (jika dilihat dari total rata-ratanya). Sehingga dua unsur tersebut menjadi prioritas perbaikan pada program CSR pasca tambang PT. Antam TbK di Pulau Gebe.
57
B.
Saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan diatas maka dapat disarankan sebagai
berikut: 1.
Bagi perusahaan, yaitu PT. Aneka Tambang TbK disarankan untuk memberikan program CSR yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana program tersebut tepat waktu dan tepat guna.
2.
Bagi pemerintah, yaitu disarankan untuk tetap melihat kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang akan datang kepada perusahaan-perusahaan yang akan melakukan kegiatan pertambangan selanjutnya.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat disarankan untuk mengambil objek penelitian yaitu program CSR pada tahun yang berbeda sehingga dapat dilakukannya suatu perbandingan partisipasi dan kepuasan masyarakat dari tahun ke tahun.
58
DAFTAR PUSTAKA.
Ambadar, Jacky. (2008). Corporate Social Responsibility dalam Praktik di Indonesia: Wujud Kepedulian Dunia Usaha. Jakarta: Elex Media Komputindo. Annis rahmawati. 2012. Dalam Jutriani Putri, 2014. Efektivitas Pelaksanaan Csr (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pt. Wijaya Inti Nusantara, Di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi Fakultas Pertanian UHO, Kendari. Astuti Ni Made Marlita Puji, Ida Bagus Dharmadiaksa. 2014. Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Dan Kesesuaian Tugas Pada Kinerja Karyawan. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 9. No 2. 373-384 BPS. (2011). Kecamatan Pulau Gebe Dalam Angka. Halteng : BPS Halmahera Tengah Buku The Practice of Social Research. Hak cipta United States of America dalam Earl Babbie (2004) hal. 89. Budimanta dalam Dendy Jaya Putra (2013) Persepsi Masyarakat Terhadap Program Corporate Social Responsibility Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pada Pt Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Branca, 1964. Dalam Armin Bagus Prakuso, 2013. Persepsi Masyarakat Terkait Dampak Dari Kebijakan Parkir Terpusat Di Titik Parkir Sisi Selatan Lapangan Atletik Fik (Studi Kasus: Jalan Cempakasari, Sekaran, Gunung Pati, Semarang). Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang. Davidoff, 1981. Dalam Armin Bagus Prakuso, 2013. Persepsi Masyarakat Terkait Dampak Dari Kebijakan Parkir Terpusat Di Titik Parkir Sisi Selatan Lapangan Atletik Fik (Studi Kasus: Jalan Cempakasari, Sekaran, Gunung Pati, Semarang). Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang. Furnham, Adrian, Andreas Eracleous, Tomas Chamorro-Premuzic. 2009. Personality, Motivation and Job Satisfaction: Herzberg Meets The Big Five. University Collage London, London, UK
59
Gilar Cahya Nirmaya, Istiqlalliyah Muflikhati, Megawati Simanjuntak. 2014. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kesejahteraan Keluarga Di Sekitar Tambang. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia. Ikawati, Y. 2006. Dalam Jutriani Putri, 2014. Efektivitas Pelaksanaan Csr (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pt. Wijaya Inti Nusantara, Di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi Fakultas Pertanian UHO, Kendari Jimoh, A.M., 2008, Emotional Labour, Conscientiousness and Job Tenure as Predictors of Job Performance Among University Administrative Workers in Southwestern Nigerian, International Journal of African & African American Studies, Vol.VII, No.2.pp.111-123 Kottler dan Lee, 2005. Doing The Most Good For Your Company And Your Cause, New York, Thomas Dunne Books. Maharjan, Sarita. 2012.Association between Work Motivation and Job Satisfaction of College Teachers Administrative and Management Review Vol. 24, No 2, pp..45-55. Mahmud dalam Armin Bagus Prakuso, 2013. Persepsi Masyarakat Terkait Dampak Dari Kebijakan Parkir Terpusat Di Titik Parkir Sisi Selatan Lapangan Atletik Fik (Studi Kasus: Jalan Cempakasari, Sekaran, Gunung Pati, Semarang). Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang. Mapisangka, A. 2009. Implementasi CSR terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Sosial Pembangunan. [Internet]. Mutmainna, Titik Sumarti. 2014. Hubungan Tingkat Penerapan Prinsip Pengembangan Masyarakat Dengan Keberhasilan Program CSR PT. Pertamina. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Nasdian, Fredian Tonny, Mahmudi Siwi, Nur Isiyana Wianti, Sriwulan Ferindian Faletehan, Dina Nurdinwati. 2013. Survey Community Index Terhadap Program CSR PT. Antam TBK, (PERSERO), TBK. Fakultas Ekologi Manusia IPB: Prawirosentono. Manajemen Sumber Daya Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE. Yogyakarta 1999. Rahman. (2009). Corporate Social Responsibility. Jakarta: PT Buku Kita.
60
Rakhmat, J. 2001. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Rahmawati, A. 2010. Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT. Indocement Tunggal Prakarsa TbK. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Samad, S. 2011. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Khairun, Ternate Sekawan, A. 2006. Analisis Persepsi Konsumen dan Pilihan Konsumen Terhadap Produk The di Kota Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sukada. (2007). Making Globalization Work. Bandung: Mizan Pustaka. Sukandarrumidi dalam Jutriani Putri, 2014. Efektivitas Pelaksanaan Csr (Corporate Social Responsibility) Perusahaan Pt. Wijaya Inti Nusantara, Di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi Fakultas Pertanian UHO, Kendari. The World Bussiness Council for Sustainable Development dalam Wibisono, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik, ID: Fascho Publishing. Webster dalam Wagiyono, 2011. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Skripsi Widjaja, dan Yeremia, 2008. Majalah Bisnis dan CSR. Juli 2008. Jakarta : LatofiSukma DivaEvente Wibisono dalam Dendy Jaya Putra, 2013. Persepsi Masyarakat Terhadap Program Corporate Social Responsibility Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pada Pt Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
61
62
Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis
RIWAYAT HIDUP Nama Fashlia Maharani Hi. Rusdi atau yang sering disapa Lia lahir pada tanggal 31 Mei 1995 di Kota Tidore Kecamatan Tidore Provinsi Maluku Utara. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda
La Badau dan Ibu
Ninik
Widiyastuti. Pendidikan SD penulis ditamatkan pada SD ANTAM yang sekarang berganti nama menjadi SDN 1 Kapaleo dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi di SMP Negeri 3 Halmahera Tengah selama masa studi penulis pernah menjadi salah satu anggota OSIS dan lulus pada tahun 2009, kemudian penulis melanjutkan studi di SMA Negeri 3 Halmahera Tengah pada tahun yang sama selama masa pendidikan tingkat menengah penulis juga aktif dalam kegiatan OSIS dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Halu Oleo Fakultas Pertanian Program Studi Jurusan Agribisnis Konsentrasi Sosial Ekonomi Pertambangan melalui jalur Seleksi Lokal Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SLMPTN).
63
Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian
64
Lampiran 3. Kuisoner Penelitian
KUESIONER PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG IMPLEMENTASI CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PASCA TAMBANG PERUSAHAAN PT. ANEKA TAMBANG DI DESA KACEPI KECAMATAN PULAU GEBE KABUPATEN HALMAHERA TENGAH Petunjuk pengisian: 1. Lingkarlah satu kode angka jawaban masing-masing kolom jawaban tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. 2. Tingkat kinerja menunjukkan pendapat Anda mengenai kondisi pelayanan program CSR ANTAM saat ini. 3. Tingkat kepentingan menunjukkan Anda mengenai penting tidaknya unsur-unsur pelayanan di perusahaan. Identitas Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Jenis kelamin Pekerjaan Umur Jenis program csr pasca tambang yang diikuti Tanggal wawancara
: : : : : :
A. Deskripsi Program Perusahaan Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Lingkar Tambang 1. Program apa saja yang ada di Desa Kacepi terkait dengan pengembangan perekonomian masyarakat Desa Kacepi? Jawaban:
2. Apakah Bapak/Ibu terlibat dalam program tersebut? Jelaskan bentuk keterlibatannya! Jawaban:
65
3. Bantuan apa saja yang pernah diberikan perusahaan dalam pengembangan perekonomian masyarakat di Desa Kacepi? Jawaban:
4. Apakah Bapak/Ibu pernah menerima bantuan tersebut? Jawaban:
5. Apakah pernah dilakukan kegiatan pelatihan sehubungan dengan pengembangan usaha masyarakat di Desa Kacepi? Pelatihan tentang apa? Jawaban:
6. Menurut anda, apakah fasilitas/peralatan yang Bapak/Ibu miliki sudah memadai? Jawaban:
7. Fasilitas/peralatan apa saja yang masih Bapak/Ibu butuhkan agar perekonomian masyarakat Desa Kacepi dapat berkembang? Jawaban:
8. Bagaimana saran dan harapan Bapak/Ibu kepada perusahaan yang akan datang agar dapat mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Kacepi? Jawaban:
9. Permasalahan-permasalahan apa yang terjadi di Desa Kacepi? Jawaban: B. Penilaian Responden Terhadap Pelaksanaan Program CSR Perusahaan Pilih salah satu angka dengan kriteria sebagai berikut : TINGKAT KINERJA TINGKAT KEPENTINGAN 1) Tidak baik 1) Tidak penting 2) Kurang baik 2) Kurang penting 3) Baik 3) Penting 4) Sangat baik 4) Sangat penting
66
NO B. 1 1
2
3
4
5
6
PERTANYAAN
TINGKAT KINERJA
TINGKAT KEPENTINGAN
SOSIALISASI SEBELUM PROGRAM Bagaimana pendapat 1 2 3 saudara tentang 1 2 3 kemudahan memperoleh informasi awal mengenai 4 program CSR Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan informasi awal 1 2 3 mengenai program CSR ANTAM Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan informasi mengenai persyaratan 1 2 3 untuk bisa menerima program CSR ANTAM Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan informasi mengenai persyaratan 1 2 3 untuk bisa berpartisipasi dalam pelaksanaan program CSR ANTAM Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan informasi mengenai prosedur untuk 1 2 3 bisa menerima program yang dilakukan perusahaan Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan informasi mengenai prosedur untuk 1 2 3 berpartisipasi dalam pelaksanaan yang dilakukan perusahaan
4
1 2 3 4
4
1 2 3 4
4
1 2 3 4
4
1 2 3 4
4
1 2 3 4
4
1 2 3 4
67
7
Bagaimana pendapat Saudara mengenai kesesuaian kebutuhan masyarakat dengan sosialisasi program yang diberlakukan perusahaan Catatan penting :
B. II 1
2
3
4
5
6
1 2 3 4
1 2 3 4
PROSES PENYALURAN PROGRAM Bagaimana pendapat Saudara tentang kemudahan memenuhi 1 2 3 4 1 2 persyaratan program CSR Antam Bagaiman pendapat Saudara tentang kemudahan mengurus 1 2 3 4 1 2 permohonan memperoleh program CSR ANTAM Bagaimana pendapat Saudara tentang kemudahan prosedur 1 2 3 4 1 2 untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program CSR ANTAM Bagaimana pendapat Saudara tentang ketepatan waktu antara 1 2 3 4 1 2 turunnya program CSR ANTAM dengan kebutuhan warga Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian jenis program yang diberikan dengan 1 2 3 4 1 2 jenis bantuan dengan jenis bantuan yang dibutuhkan warga Bagaimana pendapat Saudara tentang 1 2 kesesuaian jenis program 1 2 3 4 yang diimplementasikan
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
68
dengan jenis bantuan yang dibutuhkan warga Catatan Penting :
B.III 1
2
3
JADWAL DAN JENIS PROGRAM CSR ANTAM Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu antara rencana 1 2 3 4 1 2 3 4 pelaksanaan program CSR ANTAM dengan realisasinya. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian anatar jenis 1 2 3 4 1 2 3 4 program yang di rencanakan dengan yang terealisasi. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian kebutuhan masyarakat dengan jenis 1 2 3 4 1 2 3 4 program CSR ANTAM yang terealisasi.
Catatan Penting :
B.IV 1
2
PENDANAAN PROGRAM CSR ANTAM Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian antara jumlah anggaran yang diusulkan dengan jumlah dana yang terealisasi. Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu turunnya dana dengan kebutuhan pendanaan masyarakat dalam pelaksanaan program CSR ANTAM
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
69
Catatan Penting :
B.V
UNSUR PENUNJANG PROGRAM CSR ANTAM
1
Bagaimana pendapat saudara tentang keberadaan forum pertemuan warga sebagai penunjang program CSR ANTAM. 2 Bagaimana pendapat saudara tentang keberadaan fasilitator/staf sebagai penunjang program CSR ANTAM. 3 Bagaiamana pendapat saudara tentang keberadaan mitra kerja pelaksana yang ditunjuk perusahaan sebagai penunjang program CSR ANTAM. 4 Bagaiamana pendapat saudara tentang keberadaan peralatan/perlengkapan pelaksanaan program CSR ANTAM. 5 Bagaiamana pendapat saudara tentang keberadaan sarana transportasi sebagai penunjang program CSR ANTAM Catatan Penting :
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
70
Lampiran 4. Identitas Responden Penerima Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah Identitas Responden Pekerjaan Umur
No. Resp.
Nama
JK
1
Jaenab
P
IRT
40
L
Mahasiswa
22
Beasiswa CSR
L
Nelayan
56
Mesin Tangkap Ikan Pembudidayaan Ikan Kerapu Pemberian Ternak Sapi Panganan Olahan Pisang Mesin Tangkap Ikan Pemberian Ternak Sapi Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Panganan Olahan Pisang Panganan Olahan Pisang Panganan Olahan Pisang Pemberian Ternak Sapi Pemberian Ternak Sapi Panganan Olahan Pisang Panganan Olahan Pisang Pemberian Ternak Sapi Panganan Olahan Pisang Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan
3
Jumaidi Jamjamir Abdul Merin
4
Safrin
L
Wiraswasta
35
5
Masmin
L
Wiraswasta
40
6
Nasiba
P
IRT
42
7
Jen
L
Nelayan
40
8
Baco
L
Wiraswasta
56
9 10 11 12 13
Asir Bahrun Amat Edi Adi
L L L L L
Nelayan Nelayan Nelayan Nelayan Nelayan
55 62 67 48 52
14
Jauria
P
IRT
38
15
Hamila
P
IRT
35
16
Rajalia
P
IRT
40
17
Bahrul
L
Wiraswasta
47
18
Bakri
L
Wiraswasta
32
19
Misna
P
IRT
33
20
Rusna
P
IRT
25
21
Jafarnuh
L
Wiraswasta
46
22
Sadria
P
IRT
32
23 24
Alwi Ahmad
L L
Nelayan Nelayan
52 55
2
Jenis CSR Pemberian ternak Sapi
71
25 26 27 28
L P L P
Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
22 22 22 22
Beasiswa CSR Beasiswa CSR Beasiswa CSR Beasiswa CSR
L
Mahasiswa
22
Beasiswa CSR
30 31 32 33 34
Agus Husen Fadila Faruk Jubair Julita Mahdi Hisbulah Gani Ajan Husni Hasri Husen Munawar Karmin
L L L L L
Nelayan Wiraswasta Mahasiswa Nelayan Wiraswasta
55 53 23 47 44
35
Jairuddin
L
Wiraswasta
56
36
Manaf
L
Wiraswasta
62
37
Satifa
P
IRT
33
38
Fauzi
L
Wiraswasta
42
39 40
Jainudin Iswanto
L L
Nelayan Nelayan
48 51
41
Nursia
P
IRT
44
42
Daud
L
Wiraswasta
43
43
Nandar
L
Wiraswasta
52
44
Nurung
L
Wiraswasta
49
45
Firdaus
L
Wiraswasta
45
Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Beasiswa CSR Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Pemberian Ternak Sapi Mesin Tangkap Ikan Panganan Olahan Pisang Pemberian Ternak Sapi Mesin Tangkap Ikan Mesin Tangkap Ikan Panganan Olahan Pisang Pembudidayaan Ikan Kerapu Pembudidayaan Ikan Kerapu Pembudidayaan Ikan Kerapu Mesin Tangkap Ikan
29
72
Lampiran 5. Sosialisasi Sebelum Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3
2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4
Kinerja B.1. 4 5 6 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 4 2
Total 21 23 18 20 22 26 17 19 21 24 20 18 17 22 21 21 21 18 23 20 21 21
1 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4
Kepentingan B.1. 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
6 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
7 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3
Total 24 27 21 21 22 25 21 21 24 24 25 21 21 23 26 24 24 21 23 22 23 24
73
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Rata-rata (STDEV)
1 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
1 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3
2 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3
2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 1 4 3 3 4 2 3
2 2 4 3 2 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2
12 18 24 19 20 25 25 17 17 21 17 16 19 18 21 24 16 12 23 19 18 21 15 20
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 1 3 3 4 4 3 3
3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 4 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3
21 24 23 21 24 22 23 23 24 23 24 22 19 19 22 25 16 12 23 19 25 22 24 22
1
1
1
1
1
1
1
3
0
1
1
1
1
1
1
3
74
Lampiran 6. Proses Penyaluran Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4
3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
Kinerja B.2. 4 5 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
6 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
Total 22 20 16 18 17 19 15 15 19 17 18 14 15 17 15 18 15 15 16 16 15 17
1 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
Kepentingan B.2. 3 4 5 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3
6 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3
Total 23 20 23 18 16 21 22 22 22 20 21 17 19 21 22 22 21 21 21 19 20 21
75
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Rata-rata STDEV
3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 1
3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 1
3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 2 3 1
2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 3 2 4 2 2 1
2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 1 4 2 2 3 3 2 1
2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1
15 16 15 16 15 16 15 16 12 16 14 13 16 16 16 19 15 10 20 16 16 18 15 16 2
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 4 2 3 3 1
3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 1
3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 1
3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 1
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 1 4 2 3 4 3 3 1
3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 1
18 20 19 18 20 19 19 21 18 22 20 19 16 17 21 20 15 10 20 16 21 20 18 20 2
76
Lampiran 7. Jadwal dan Jenis Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2
Kinerja B.3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2
Total 11 9 7 9 9 10 6 8 8 7 10 6 7 8 9 8 7 8 6 7 6 7
1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3
Kepentingan B.3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4
Total 11 9 12 9 9 10 9 11 10 12 12 8 9 11 12 10 10 11 10 10 9 10
77
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Rata-rata STDEV
2 2 3 3 3 4 4 3 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1
2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 2 3 1
2 2 4 3 3 4 4 2 2 3 2 1 2 3 3 4 2 1 3 3 2 4 2 3 1
6 7 3 3 3 3 3 8 5 7 6 5 8 9 7 10 7 6 9 8 7 10 6 7 2
3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 1
3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 1
3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 1 3 3 4 4 3 3 1
9 11 24 19 20 25 25 10 10 11 10 10 8 12 11 11 7 6 9 8 11 10 9 11 4
78
Lampiran 8. Pendanaan Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
Kinerja B.4 2 Total 3 6 3 5 3 6 3 6 3 6 3 6 2 4 4 7 4 8 3 6 4 7 2 4 2 4 3 6 3 5 3 5 4 7 3 6 4 7 3 6 3 6 3 6
1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2
Kepentingan B.4 2 Total 4 6 2 4 4 7 3 6 3 6 3 6 4 6 3 6 4 6 3 5 4 7 3 5 3 5 4 6 4 6 3 6 4 7 4 6 3 6 4 7 3 5 4 6
79
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Rata-rata (STDEV)
1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 1
4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 1
5 6 6 6 6 5 7 5 5 6 5 5 6 5 6 7 6 4 8 4 6 6 6 6 1
1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1
4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 1
5 6 5 6 6 6 5 6 5 7 7 6 6 7 5 5 4 4 6 6 7 4 6 6 1
80
Lampiran 9. Unsur Penunjang Program CSR Desa Kacepi Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
B.5.1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
Kinerja B. 5 B.5.2 B.5.3 B.5.4 B.5.5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3
Total 16 15 14 15 14 18 13 15 16 14 17 11 12 16 17 17 16 16 15 16 14 15
Kepentingan B.5 B.5.1 B.5.2 B.5.3 B.5.4 B.5.5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3
Total 17 17 16 15 14 19 17 17 18 14 18 14 14 18 19 18 17 17 17 17 17 17
81
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Rata-rata STDEV
2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1
2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1
1 3 2 2 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 1
1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1
2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 1
8 13 12 12 15 12 13 12 13 15 11 13 13 12 14 15 11 10 16 14 12 13 13 14 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 1
3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 1
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 4 2 4 3 3 3 1
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 1
4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 4 3 1
17 15 15 17 16 16 18 17 17 15 16 18 13 18 18 18 11 10 16 14 13 15 17 16 2
82
Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian Responden penerima program CSR mesin tangkap ikan
Mesin tangkap ikan responden
Panganan olahan keripik pisang sepatu khas Pulau Gebe
83
Responden penerima program CSR pemberian ternak
Responden penerima program CSR pembudidayaan ikan kerapu