EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DILENGKAPI CD PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII SMP N I NGARINGAN TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh: DEWI YULIANTI NIM: 073811022
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Dewi Yulianti
NIM
: 073811022
Jurusan/Program Studi
: Tadris Biologi/ SI
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 14 November 2011 Saya yang menyatakan,
Dewi Yulianti NIM: 073811022
ii
iii
NOTA PEMBIMBING Semarang, 14 November 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu ’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran 2010/2011.
Nama
: Dewi Yulianti
NIM
: 073811022
Jurusan
: Tadris Biologi
Program Studi
: SI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu ‘alaikum wr.wb. Pembimbing I,
Nur Khasanah, SPd.M.Kes. NIP. 197511132005012001
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 14 November 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu ’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran 2010/2011.
Nama
: Dewi Yulianti
NIM
: 073811022
Jurusan
: Tadris Biologi
Program Studi
: SI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu ‘alaikum wr.wb.
Pembimbing II,
Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. NIP. 195202081976122001
v
ABSTRAK
Judul
: Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran 2010/2011. Penulis : Dewi Yulianti NIM : 073811022 Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan. Untuk menghindari segala bentuk penafsiran, penulis mencantumkan beberapa kata kunci: 1). Media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan. 2). Pembelajaran merupakan proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap serta memantapkan apa yang dipelajari. 3) Media gambar merupakan obyek yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran termasuk foto, lukisan/ gambar. 4) Media CD pembelajaran merupakan media yang efektif dalam penyampaian informasi yang mencakup unsur gerak karena dapat memperlihatkan suatu peristiwa secara berkesinambungan. 5) Ekosistem dalam kurikulum SMP/MTs adalah salah satu pelajaran biologi yang diarahkan supaya peserta didik mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan interaksi organisme dengan lingkungan sekitar yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Skripsi ini membahas tentang permasalahan siswa yang merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran biologi yang dikarenakan pembelajaran biologi yang kurang bervariasi, guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama dalam proses pembelajaran. Akibatnya aktivitas siswa rendah, siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak mendengar dan mencatat serta suasana pembelajaran kurang kondusif karena pembelajaran hanya dilakukan satu arah, respon aktif dari siswa yang diharapkan oleh guru belum terbentuk secara maksimal, sehingga nilai hasil belajar kognitif peserta didik belum maksimal. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: apakah penerapan media gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1Ngaringan tahun ajaran 2010/2011? Teknik pengumpulan data menggunakan: (1) metode dokumentasi berupa data nilai hasil belajar peserta didik pada semester sebelumnya (2) metode tes melalui post test yang dilakukan setelah peneliti memberikan treatment dengan penerapan media gambar dilengkapi CD pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung (3) metode observasi digunakan untuk memperoleh data serta keterangan tentang keadaan dan fasilitas yang ada .
vi
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan teknik analisis uji t. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) dengan penerapan media gambar dilengkapi CD pembelajaran pada materi ekosistem mampu mengembangkan potensi berpikir peserta didik dan mampu menimbulkan suasana pembelajaran yang efektif dan dinamis (2) peningkatan pemahaman peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar ternyata diikuti dengan peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 79,56 dengan ketuntasan 84,3% sedangkan kelas kontrol yang tetap dengan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 71,73 dengan ketuntasan 60%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan media gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
vii
MOTTO
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantara wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (Al- Syura: 51)
viii
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada : Bapak dan ibu (Bapak Suharto & Ibu Sutini) tercinta yang tak bosan-bosannya memberikan cinta kasih, doa serta nasihat kepada penulis. Kakakku Novianti & Agus Susilo yang telah memberikan motivasi, semangat dan harapan kepada penulis untuk terus melangkah dan maju. Suamiku M. Nur Hadi yang teramat q sayangi yang selalu menjadi pelampiasan rasa sayang, amarah dan tempat bersandarku di saat hati dan pikiranku tak mampu berintegrasi secara sinergis . Guru - guruku mulai dari TK sampai Kuliah yang senantiasa mengajarkan ilmu-ilmu yang menjadikan hidupku berarti, yang telah membuka khasanah ilmu pengetahuan dan agama yang tak mampu aku pahami tanpa mereka . Teman-teman “Tadris Biologi 2007” yang sangat aku sayangi, bersama kalian masa kedewasaan dan kecilku kembali, terima kasih atas senyum, sapaan, dan motivasi yang kalian berikan untukku. Sahabat-sahabatku dan adik-adikku kos BPI A_34 yang teramat aku sayangi, terimakasih atas kasih cinta, dukungan, pengertian, perhatian dan semangatnya. Teman-temanku
PPL dan KKN terima kasih
untuk
persahabatan, kasih sayang, dukungan, dan semangatnya.
ix
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT sang pencipta nan bijaksana yang telah menurunkan aturan-aturannya untuk mengatur hidup dan kehidupan di dunia dan di akhirat. Berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul "Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dilengkapi CD Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan Tahun Ajaran 2010/2011". Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan Islam pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman, Nabi besar Muhammad SAW, keluarga sahabat serta para ulama sebagai pewaris Nabi dalam memberikan penerangan kepada umat Islam. Penulis yakin bahwa dalam skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat: 1. H.Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Drs. Wahyudi, M.Pd. selaku ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. 3. Hj. Nur Khasanah, S. Pd. M. Kes. selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi. 4. Drs. Listyono, M. Pd. Selaku sekertaris Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 5. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi. 6. Lianah, M.Pd. selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan
x
selama kuliah. 7. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan. 8. Sukirno Amin, S.Pd. SH, M.Pd. selaku kepala SMP N 1 Ngaringan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 9. Mulyono Nugroho selaku guru Biologi SMP N 1 Ngaringan yang selalu membantuku dalam penelitian. 10. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik SMP N 1 Ngaringan yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi. 11. Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Suharto dan Ibu Sutini) yang dengan tulus selalu memberikan motivasi, kasih sayang, doa dan dukungannya. 12. Kakakku tersayang Novianti yang telah memberikan perhatian, kasih sayang dan semangat dalam menyelesaikan studi. 13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses skripsi ini. Penulis hanya bisa berdoa semoga amal kebaikan para bapak dan ibu serta semua pihak diterima Allah SWT serta mendapat imbalan yang setimpal. Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya serta mendapat ridlo dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin. Semarang, 14 November 2011 Penulis
Dewi Yulianti NIM. 073811022
xi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii PENGESAHAN ......................................................................................... iii NOTA PEMBIMBING .............................................................................. iv PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... v ABSTRAK ................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii MOTTO ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI .............................................................................................. x BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................ 3 C. Rumusan Masalah ............................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
BAB II
: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka .................................................................... 6 B. Kerangka Teoritik ................................................................ 7 1. Pengertian Media Pembelajaran .................................... 7 2. Manfaat Media Pembelajaran ....................................... 9 3. Jenis-jenis Media Pembelajara ...................................... 10 4. Fungsi Media Pembelajaran ......................................... 12 5. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ..................... 13 6. Media Gambar dilengkapi CD Pembelajaran .............. 16 7. Hasil Belajar .................................................................. 18 8. Materi Pokok Ekosistem .............................................. 20 C. Efektivitas Media Pembelajaran dalam Mempelajari Biologi Materi Pokok Ekosistem ..................................................... 29
xii
D. Pengajuan Hipotesis ............................................................ 31 BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................... 32 B. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................. 33 C. Metode Penelitian ............................................................... 33 D. Variabel Penelitian .............................................................. 34 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 35 F. Teknik Analisis Data ........................................................... 36 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Daerah atau Lokasi Penelitian ............................................. 44 B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 49 C. Pengujian Hipotesis ............................................................. 63 D. Pembahasan Penelitian ........................................................ 65 E. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 68 BAB V
: PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 69 B. Saran .................................................................................... 69 C. Penutup ............................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup ...................................
22
Gambar 2.2 Keseimbangan Ekosistem ......................................................
24
Gambar 2.3 Rantai Makanan ....................................................................
25
Gambar 2.4 Jaring-jaring Makanan ..........................................................
26
Gambar 2.5 Piramida Makanan ................................................................
26
Gambar 2.6 Arus Energi ............................................................................
26
Gambar 2.7 Siklus Air ...............................................................................
27
Gambar 2.8 Simbiosis Mutualisme............................................................
27
Gambar 2.9 Simbiosis Komensalisme .......................................................
28
Gambar 2.10 Simbiosis Parasitisme ............................................................
28
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Post test-Only Control Design .............................................. 33
Tabel 4.1
Keadaan Guru ....................................................................... 48
Tabel 4.2
Keadaan Karyawan ................................................................ 49
Tabel 4.3
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal ............................. 53
Tabel 4.4
Prosentase Validitas Butir Soal.............................................. 54
Tabel 4.5
Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir Soal ........... 55
Tabel 4.6
Prosentase Kesukaran Butir Soal ........................................... 56
Tabel 4.7
Perhitungan Daya Beda Butir Soal ........................................ 56
Tabel 4.8
Prosentase Daya Beda Butir Soal .......................................... 57
Tabel 4.9
Uji Chi Kuadrat ..................................................................... 58
Tabel 4.10
Data Perhitungan Varians ...................................................... 59
Tabel 4.11
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata....................................... 59
Tabel 4.12
Nilai Frekuensi Kelompok Eksperimen ................................ 61
Tabel 4.13
Nilai Frekuensi Kelompok Kontrol ...................................... 61
Tabel 4.14
Hasil Data Homogenitas ........................................................ 62
Tabel 4.15
Tabel Data Untuk Uji T ......................................................... 63
Tabel 4.16
Hasil Perhitungan t-test .......................................................... 65
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba VIII A Lampiran 2 : Daftar Nama Kelas Eksperimen VII B dan Kelas Kontrol VII D Lampiran 3 : Silabus Lampiran 4 : Perhitungan validitas soal Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Lampiran 7 : Kisi-kisi Soal Uji Coba Materi Ekosistem Lampiran 8 : Soal Uji Coba Materi Ekosistem Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Materi Ekosistem Lampiran 10 : Analisis Soal Uji Coba Materi Ekosistem Lampiran 11 : Contoh perhitungan Validitas soal Uji Coba Lampiran 12 : Contoh perhitungan Reliabilitas soal Uji Coba Lampiran 13: Contoh perhitungan Kesukaran soal Uji Coba Lampiran 14: Contoh perhitungan Daya Beda soal Uji Coba Lampiran 15 : Kisi-kisi Soal Postest Materi Ekosistem Lampiran 16 : Soal Postest Materi Ekosistem Lampiran 17 : Kunci Jawaban Soal Postest Lampiran 18 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen VII B Lampiran 19 : Uji Normalitas Data Awal Kelas KontrolVII D Lampiran 20 : Uji Kesamaan Dua Varian Nilai Awal Lampiran 21 : Uji Perbedaan Dua Rata-rata Varian Nilai Awal Antara Kelompok Lampiran 22 : Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen VII B Lampiran 23 : Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol VII D Lampiran 24: Uji Kesamaan Dua Varian Nilai Hasil Belajar Antara Kelompok Eksperimen VII B dan Kontrol VII D Lampiran 25: Uji Perbedaan Dua Rata-rata Varian Nilai Hasil Belajar Antara Kelompok Eksperimen VII B dan Kontrol VII D Lampiran 26: Peta Letak SMP N 1 Ngaringan
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.1 Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adanya perubahan tingkah laku pada dirinya yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya.2 Belajar melibatkan berbagai unsur yang ada, berupa kondisi fisik dan psikis orang yang belajar. Kedua kondisi tersebut sangat intern dan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Adapun unsur lain yang kita sebut sebagai unsur ekstern antara lain yang dapat berpengaruh terhadap suasana lingkungan saat belajar yaitu tersedianya media. Sistem pendidikan yang baru, menuntut faktor dan kondisi yang baru yang berkenaan dengan sarana dan prasarana fisik maupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, serta peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang teratur.3 Hasil observasi di SMP N 1 Ngaringan diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam kondisi menurun. Berdasarkan hasil ulangan semester gasal, sebagian dari siswa tidak mampu mencapai standar nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Hal itu disebabkan oleh pemahaman siswa yang kurang terhadap materi pokok yang diajarkan. Siswa cenderung pasif dalam setiap proses KBM
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Startegi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 1. 2
Azhar Arysad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 1.
3
M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm. 17.
1
yang dilaksanakan di dalam kelas, walaupun ada beberapa dari siswa yang bersikap aktif dalam menjawab beberapa pertanyaan guru. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru, karena guru menjadi sumber utama dalam proses pembelajaran, dan masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat peserta didik merasa bosan. Selain itu, pemanfaatan media pembelajaran yang kurang maksimal, hal ini terlihat dari jarangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru dalam proses pembelajaran. Akibatnya hasil belajar siswa rendah, siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak mendengar dan mencatat. Untuk menunjang keberhasilan belajar, maka hendaknya tercukupinya atau tersedianya media pembelajaran. Apalagi seiring perkembangan jaman yang semakin modern, dan serba canggih, maka siswa termasuk guru harus dapat memilih atau menggunakan media pendidikan. Melihat kondisi diatas tentunya sudah menjadi tanggung jawab guru untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi para peserta didik dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang bisa menarik perhatian dan membangkitkan motivasi mereka untuk belajar, Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu merangsang siswa lebih aktif dalam belajar, sehingga memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan saling menkomunikasikan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta mempunyai rasa tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan memahami atau hasil belajar siswa. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran menggunakan media gambar dilengkapi compact disc (CD) pembelajaran. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mempunyai obyek terbatas sehingga memerlukan bantuan media lain yang mampu menghadirkan obyek yang tidak bisa dihadirkan dengan media gambar. Bantuan yang dapat digunakan adalah dengan menghadirkan CD pembelajaran. Media CD pembelajaran adalah salah satu media audio visual yang dapat menayangkan suara sekaligus gambar bergerak yang memperlihatkan suatu proses. Media audio visual dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.
2
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan minat siswa dan meningkatkan hasil belajar, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.4 Penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran dalam pembelajaran merupakan model pembelajaran yang tren dewasa ini, dan ternyata hal tersebut berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Namun demikian, untuk mendapatkan hasil belajar yang benar-benar signifikan perlu dilakukan penelitian lapangan yang memadai. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.5 Berangkat dari uraian latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian berbentuk penulisan skripsi dengan judul: “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DILENGKAPI CD PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP N I NGARINGAN TAHUN AJARAN 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Peserta didik (siswa) jenuh dengan pembelajaran biologi yang bersifat monoton sehingga menyebabkan peserta didik (siswa) kurang kreatif. 2. Media yang digunakan oleh guru dalam mengajar kurang bervariasi sehingga peserta didik (siswa) masih sulit dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 15-16.
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 2-3.
3
3. Tidak adanya komunikasi dua arah antar peserta didik ataupun dengan guru sebagai pengajar yang kurang maksimal, sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMP N 1 Ngaringan tahun ajaran 2010/2011?” Media gambar dilengkapi CD pembelajaran dikatakan efektif jika hasil belajar kelas yang menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran lebih besar dari pada pembelajaran konvensional (ceramah).
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di SMP N 1 Ngaringan. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu alternatif strategi pembelajaran yang bermanfaat bagi perorangan maupun institusi di bawah ini: 1. Bagi Siswa a. Mendorong siswa untuk belajar aktif dalam suasana yang menyenangkan b. Mempermudah siswa dalam memahami konsep materi ekosistem c. Mengoptimalkan hasil belajar siswa 2. Bagi Guru a. Memberikan alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran yang menarik b. Mempermudah dalam menyampaikan materi ekosistem c. Membantu
guru
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
yang
mengoptimalkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
4
3. Sekolah Memberikan informasi tentang alternatif strategi pendekatan yang bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran, khususnya Biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah. 4. Bagi Peneliti a. Penelitian ini adalah sebagai penyusunan skripsi dalam rangka mengakhiri studi pada Institut Agama Islam Negeri Semarang. b. Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada, serta mendapat pengalaman menerapkan media gambar dilengkapi CD pembelajaran kepada peserta didik yang dapat diterapkan suatu saat nanti ketika sudah menjadi guru.
5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka Kajian penelitian yang relevan merupakan penelusuran pustaka yang berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai bahan rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan. Penulis mengambil beberapa sumber sebagai bahan rujukan, diantaranya: 1. Sri Winarni (4101905012) Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul "Efektivitas CD Interaktif Monera Sebagai Media Pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2007/2008". Skripsi itu membahas tentang keefektifan dan efesiensi penggunaan media pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang. CD interaktif monera dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran supaya hasil belajar siswa meningkat.1 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (053811320) Mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang
yang berjudul
"CD
Interaktif
sebagai
Media
Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia kalas VIII SMP H Isriati Semarang". Sripsi tersebut menyebutkan bahwa CD Interaktif sebagai media pembelajaran Biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok sistem peredaran darah pada manusia kelas VIII SMP H Isriati Semarang.2 3. Penelitian lain yang dilakukan oleh Eka Setianingsih (053811313) yang berjudul "Efektivitas CD Interaktif dan Alat Peraga sebagai Media Pada Materi Pokok Sistem Gerak Manusia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di MTs NU 02 Ma’arif Boja-Kendal". Skripsi itu menyebutkan 1
Sri Winarni, Efektivitas CD Interaktif Monera Sebagai Media Pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2007/2008,(Semarang: UNNES, 2008). 2
Ernawati, CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia kalas VIII SMP H Isriati Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009).
6
bahwa pembelajaran Biologi materi pokok sistem gerak manusia dengan menggunakan media CD interaktif dan alat peraga lebih efektif dari pada tanpa menggunakan media CD interaktif dan alat peraga.3 Sedangkan penelitian ini, penulis akan meneliti tentang keefektifan media media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar. Penelitian difokuskan pada keefektifan media gambar dilengkapi CD pembelajaran materi pokok ekosistem Kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran berasal dari dua kata yaitu media dan pembelajaran. a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan marupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.4 b. Pengertian Pembelajaran Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar.5 Sedangkan pengertian pembelajaran menurut beberapa tokoh yaitu: S. Nasution menyatakan bahwa pembelajaran sebagai proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga sekelompok, siswa
3
Eka Setianingsih, Efektivitas CD Interaktif dan Alat Peraga sebagai Media Pada Materi Pokok Sistem Gerak Manusia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di MTs NU 02 Ma’arif Boja-Kendal, (Semarang: IAIN Walisongo, 2009). 4
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 6-7. 5
UU RI No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1 ayat 20.
7
dengan tujuan untuk memperoleh, pengetahuan, keterampilan, atau sikap serta memantapkan apa yang dipelajari.6 Menurut Hamzah B. Uno dalam buku Perencanaan Pembelajaran, yang dimaksud pembelajaran yaitu upaya untuk membelajarkan siswa.7 Sedangkan yang dimaksud belajar itu sendiri merupakan proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham,dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.8 Menurut Charles E. Skinner, "Learning is a process of progressive behavior adaptation,9 (Belajar adalah proses perubahan kemajuan tingkah laku). Dalam kitab At-Tarbiyah wa Turuqu Tadrīs yang dimaksud belajar adalah:
“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”. Menurut Howard L. Kingsleny, “Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed trough practice or training (Belajar adalah proses ketika tingkah laku (dalam arti luas)
6
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.
7
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 2.
8
Trianto, Mendesain model Pembelajaran Inovatif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 17. 9
Charles E. Skinner, Essentials of Educational Psychology, (Japan: Prentice-Hall INC Englewood Cliff. N.J, 1958), hlm. 199. 10
Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadrīs, juz 1, (Mekkah: Darul Ma'arif, t.t), hal. 169.
8
ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan).11 Belajar itu banyak macamnya, tergantung pada apa yang dipelajari: fakta untuk dihafal, konsep
yang
keterampilan
harus
dipahami
intelektual
dan
dan sosial,
diaplikasikan, memecahkan
sikap,
emosi,
masalah
dan
sebagainya.12 Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media pembelajaran yaitu alat atau sarana atau perantara yang digunakan dalam proses interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan serta memantapkan apa yang dipelajari dan membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Manfaat Media Pembelajaran Media dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai. Menurut Azhar Arsyad, dalam Media Pembelajaran beberapa manfaat praktis dari penggunaannya di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu: 1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, film atau model. 2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop film atau gambar. 11
Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2009), Cet. 1., hlm.163. 12
S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. VI,
hlm. 96.
9
3) Objek atau proses yang amat rumit seperti perbedaan darah dapat ditampilkan secara konkret melalui gambar atau simulasi komputer. 4) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti video. d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungan misalnya melalui karya wisata.13 Media merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar mengajar, karena menggunakan media pembelajaran, diharapkan proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan membantu mempertinggi hasil belajar dan pencapaian tujuan belajar yang telah ditentukan.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran Pada dasarnya sekolah-sekolah itu didirikan untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar bagi murid. Menurut Mukhtar bahwa media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.14 Usaha membuat pengajaran lebih konkret dengan menggunakan media banyak dilakukan orang. Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan masing-masing. Untuk memahami berbagai jenis media, terlebih dahulu kita memahami penggolongan berbagai jenis media. Seperti halnya beragam cara mengajar atau memberikan kuliah, maka alat bantu mengajar juga beragam mengikuti perkembangan cara mengajar yang diberikan oleh para pengajar.
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajara,( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 26.
14
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2003), Cet. II, hlm. 104.
10
Menurut Syaiful Bahri Djamaroh dan S. Aswan Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar menyebutkan macam media yaitu: a. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam: 1) Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara, seperti: radio, cassette recorder, piringan hitam. 2) Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. 3) Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsure gambar. a) Audio Visual Diam media yang dapat menampilkan suara dan gambar diam, seperti film bingkai suara (sound slides), film bingkai suara, cetak suara. b) Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. b. Dilihat dari daya liputnya, media oleh Syaiful Bahri,dkk. dalam buku Strategi Belajar Mengajar, dibedakan: 1) Media dengan daya liput yang luas dan serentak 2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. 3) Media untuk pengajaran individual c. Dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi dalam: 1) Media sederhana adalah media yang bahan dan alat pembuatannya mudah diperoleh dan harganya murah. Cara pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak sulit. 2) Media kompleks adalah bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta magal harganya, dan penggunaannya pun memerlukan ketrampilan yang memadai.15 Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi menurut Seels dan Glasgow dalam Azhar Arsyad di bagi dalam dua kategori luas yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir: a. Pilihan Media tradisional 1) Visual diam yang diproyeksikan 2) Visual yang tak diproyeksikan 3) Audio 4) Penyajian Multimedia 5) Visual dinamis yang diproyeksikan 6) Cetak 7) Permainan 15
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. III, hlm. 124-126.
11
8) Realita b. Pilihan Media Teknologi Mutakhir 1) Media berbasis telekomunikasi 2) Media berbasis mikroprosesor16 Berbagai pendapat tentang jenis-jenis media pembelajaran di atas penulis dapat menggolongkan jenis media pembelajaran dalam empat golongan: a. Media visual b. Media audio c. Media audio visual d. Media gerak. 4. Fungsi Media Pembelajaran Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki ciri masing-masing. Hal ini terutama dikaitkan dengan efisiensi penerimaan dan latar belakang kemampuannya. Seorang siswa yang normal akan dapat dengan mudah memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh indranya, baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba. Hambatan yang sering timbul dalam berkomunikasi disebabkan oleh adanya verbalisme, kekacauan penafsiran, perhatian yang bercabang, tidak ada tanggapan, kurang perhatian dan keadaan fisik lingkungan belajar yang mengganggu. Mukhtar menjelaskan bahwa berbagai hambatan dapat diatasi dan media pembelajaran dapat berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan serta kemungkinan siswa untuk belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing.17
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 33-35.
17
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 118.
12
Menurut Kemp dan Dayton dalam Ashar Arsyad, tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: a. Memotivasi minat atau tindakan b. Menyajikan informasi c. Memberi instruksi18 Menurut Asnawir dan M. Basyiruddin Usman dalam Media Pembelajaran, membeberkan beberapa fungsi, antara lain: a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru atau dosen. b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi konkret) c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan) d. Semua indera murid dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra lainnya. e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar. f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realita.19 5. Teknik Pemilihan Media Pembelajaran Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Beberapa penyebab mengapa orang memilih media oleh Arief S. Sadiman, dkk. dalam buku Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya) antara lain adalah bila: a. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media. b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut. c. Ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih konkret. d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan.20
18
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 16-21.
19
M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm. 24.
13
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa atau mahasiswa, kesediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain: a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media, sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa. c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi dan lingkungan menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai".21 Dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media pertimbangan yang paling penting dalam pemilihan media adalah media yang digunakan harus bisa memenuhi kebutuhan atau pencapaian tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran. Dari segi psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam memilih dan penggunaan media adalah: a. Motivasi adalah usaha guru untuk mendorong peserta didik mau melakukan kegiatan belajar dan sadar akan tujuan belajar, karena pengetahuan yang mereka peroleh dapat berguna sebagai bekal untuk masa yang akan datang serta hidup yang lebih baik. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam hadits: 20
Arief S. Sadiman, Pemanfaatannya), hlm. 84. 21
dkk,
Media
Pendidikan
(Pengertian
Pengembangan
dan
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 15-16.
14
"Dari Umar bin r.a diatas mimbar berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu dengan niatnya". (HR. Bukhari). Jadi harus ada kebutuhan, niat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. b. Perbedaan Individual, siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. c. Emosi bahwa media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih dan kesenangan.23 Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik media yang bersangkutan). Menurut Dick dan Carey dalam Asnawir dan Basyiruddin Usman kriteria pemilihan media ada empat yaitu; Pertama, keterbatasan sumbersumber yang ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri. Kedua, apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga, Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang digunakan untuk jangka waktu yang lama. Keempat, efektivitas dan efisiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang, sekalipun nampaknya mahal, namun mungkin lebih murah dibanding media lainnya yang hanya dapat digunakan sekali pakai.24 22
Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhari, Sahih Bukhari, Juz I, (Darul Maktab, Bairut, Libanon, 1992 ), hlm. 3. 23
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 72-73.
24
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 126.
15
6. Media Gambar dilengkapi CD Pembelajaran Media gambar merupakan obyek yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Media gambar atau media visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual juga dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.25 Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama menampilkan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.26 Menampilkan gambar di dalam kelas, dapat memberikan pengalaman langsung kepada para siswa saat pembelajaran. Gambar-gambar seperti foto mati jadi tidak hidup seperti dalam film, akan tetapi gambar dapat menangkap suatu gerak. Anak-anak harus dididik melihat dan menafsirkan gambar bukan hanya sekedar melihat apa yang ada pada gambar itu, akan tetapi harus pula dapat mengambil kesimpulan. 27 a. b. c. d.
Madia gambar mempunyai beberapa kelebihan antara lain: Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal. Dapat mengatasi ruang dan waktu. Dapat mengatasi keterbatasan mata. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat semua orang tanpa memandang umur. Media gambar juga memiliki kelemahan yaitu kelebihan dan
penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.28 25
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 91.
26
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 113.
27
S . Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), hlm. 107.
28
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm 50-51.
16
Dengan demikian diperlukan media lain yang mampu mengatasi kekurangan media gambar untuk pembelajaran di kelas. Salah satunya dengan menghadirkan media CD pembelajaran. Media CD pembelajaran adalah alat bantu yang dapat memperlihatkan gambar yang bergerak dan suara secara bersama-sama saat penyampaian informasi atau pesan. Media CD pembelajaran merupakan media yang efektif dalam penyampaian informasi yang mencakup unsur gerak karena dapat memperlihatkan suatu peristiwa secara berkesinambungan. Compact video disc atau CD adalah sistem penyimpanan dan rekaman video dimana rekaman audio visual direkam pada disket plastik, bukan pada pita megnetik.29 Media CD pembelajaran adalah salah satu media audio visual, CD pembelajaran dapat menayangkan suara sekaligus gambar bergerak. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknilogi saat ini, penggunaan media audio visual merupakan suatu tuntutan mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang semakin kompleks. Terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan media. Salah satunya adalah media audio visual. Media audio visual memiliki banyak keunggulan. Media audio visual dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit, dapat menampilkan gerak yang yang dipercepat atau diperlambat sehingga lebih mudah diamati serta penyajian pembelajaran lebih menarik, sehingga proses pembelajaranmenjadi menyenangkan. Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. 30
29 30
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 36.
Arief S. Sadiman, pemanfaatannya), hlm. 74.
dkk,
Media
Pendidikan
(Pengertian,
Pengembangan,
dan
17
Media CD pembelajaran memiliki banyak kelebihan antara lain: a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya. b. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya. c. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang. d. Dapat mengamatilebih dekat obyek yang sedang bergerak atau obyek yang berbahaya seperti harimau.31 7. Hasil Belajar Siswa a. Pengertian Hasil Belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik setelah mendapatkan materi pokok ekosistem dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran yang ditunjukkan dengan hasil tes akhir. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. 32 Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
31
Arief S. Sadiman, pemanfaatannya), hlm. 74-75.
dkk,
Media
Pendidikan
(Pengertian,
Pengembangan,
dan
32
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 22.
18
Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. 1) Faktor internal a) Faktor jasmaniah (fisiologi) misalnya : penglihatan, pendengaran, dan sebagainya. b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: (1) Faktor intelektif meliputi: kecerdasan, bakat dan prestasi yang dimiliki (2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan motivasi, emosi, penyesuaian diri. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis. 2) Faktor eksternal a) Faktor sosial yang terdiri atas: (1) Lingkungan keluarga (2) Lingkungan sekolah (3) Lingkungan masyarakat (4) Lingkungan kelompok b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan teknologi, kesenian. c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.33 Sedangkan menurut Syaikh Ibrahim bin Isma’il, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam kitab Ta’lim Muta'allim ada 6 yaitu:34
ﺴﺄ ﻨﺒﻚ ﻋﻦﻤﺟﻤﻮﻋﻬﺎ ﺑﺑﻴﺎ
#
ﺍﻻﻻ ﺘﻧﺎ ﻞ ﺍ ﻠﻌﻠﻢ ﺍﻻ ﺒﺴﺘﺔ
ﻮﺍﺮﺸﺎ ﺪ ﺍﺳﺗﺎﺫ ﻮﻄﻮﻝ ﺯﻣﺎ ﻦ
#
ﺫ ﻛﺎﺀ ﻮﺤﺮﺺ ﻮﺍ ﺻﻄﺑﺎ ﺮ ﻮﺒﻠﻐﺔ
“(Ingatlah, kamu tidak akan berhasil dalam memperoleh ilmu, kecuali dengan 6 perkara yang akan dijelaskan kepadamu secara ringkas, yaitu kecerdasan, cinta kepada ilmu, kesabaran, biaya cukup, petunjuk guru, dan masa yang lama)”.35
33
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), cet.2., hlm. 138. 34
Ibrahim bin Isma’il, Syarah Ta’lim Muta’allim, (Surabaya : Al Hidayah), hlm. 15.
35
Az Zarnuji, Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri, (Surabaya : Al- Hidayah, 2000),
hlm. 21.
19
8. Materi Pokok Ekosistem Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk karena adanya interaksi antarorganisme atau individu dalam suatu wilayah dan interaksinya dengan lingkungan tak hidup (abiotik) disekitarnya. Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa penjelasan tentang ekosistem, surat Al-Baqoroh ayat 164: ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering) dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (QS. Al-Baqoroh : 164).36 Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menjadikan air sebagai kehidupan. Dengan air maka tumbuhan dapat tumbuh, kemudian tumbuhan dapat dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber kehidupan mereka37. Itu sebagian penjelasan yang senada dengan pengertian ekosistem, yaitu adanya hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya. Kemudian penjelasan yang lain terdapat dalam surat Al-Hijr ayat 1920:
36
Hasan Basri Al Kufi dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf AlQur’an dan Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009, hlm. 25. 37
Ahmad Mustofa Al-Maroghi, Terjemah Tafsir Al-Maroghi - Juz 2, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1993), cet. 2, hlm. 60.
20
“Dan kami Telah menghamparkan bumi dan Kami pacangkan padanya gunung-gunung serta kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhlukmakhluk yang bukan kamu pemberi rezkinya”. (QS. Al-Hijr : 19-20)38 Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menumbuhkembangkan di bumi ini aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan bagi tiap-tiap tanaman itu masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk hidup. Demikian juga, Allah SWT menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitat alamnya.39 Materi pokok ekosistem dijabarkan menjadi beberapa sub materi, yang dikaji pada materi pokok ekosistem antara lain: a. Satuan-satuan Ekosistem Satuan-satuan ekosistem adalah sebagai berikut: 1) Individu adalah makhluk hidup tunggal, seperti: seekor kucing. 2) Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu. Populasi rumput, populasi semut dan populasinya hidup bersama–sama ditempat tertentu disebut komunitas. Jadi komunitas adalah kumpulan populasi–populasi yang berbeda dan hidup bersama pada tempat tertentu. 3) Tempat hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat. 4) Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung pada lingkungan. Lingkungan adalah segala suatu yang ada di sekitar makhluk hidup. 5) Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya ada hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem. 38
Hasan Basri Al Kufi dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf AlQur’an dan Terjemah, hlm. 263. 39
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 111.
21
6) Jika ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem yang lain sehingga seluruh ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan, hal itu disebut dengan Biosfer, sedangkan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan disebut ekologi.40 Tingkatan-tingkatan organisasi dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup41 b. Macam-macam Komponen Ekosistem Berdasarkan proses terjadinya,ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu: 1) Ekosistem alami adalah ekosistem yang belum pernah ada campur tangan manusia. Misalnya: hutan, sungai, pantai, dll. 2) Ekosistem buatan adalah ekositem yang sudah banyak dipengaruhi manusia. Misalnya: sawah, kolam, ekosistem pertanian.42 c. Komponen Penyusun ekosistem Komponen Ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu:
40
Zoer’aini Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi Pelestariannya), (Jakarta: PT Bumi Aksara,2007), hlm. 9.
(Ekosistem,
41
Lingkungan
http://ui.vlsm.org/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/Praweda/Biologi/htm, Ekologi. hlm.27, 17/12/2011, 19.35 WIB. 42
Zoer’aini Djamal Pelestariannya), hlm. 66.
Irwan,
Prinsip-Prinsip
Ekologi
(Ekosistem,
dan
Prinsip
Lingkungan
dan
22
1) Komponen tak hidup (komponen abiotik): tanah, air, udara, cahaya matahari. 2) Komponen yang terdiri dari makhluk hidup (biotik). Dalam komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Berdasarkan fungsi, komponen biotik dikelompokan menjadi 3 macam,antara lain: 1) Produsen, merupakan organisme yang dapat memproduksi makanan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk organisme yang lain (autotrof). 2) Konsumen, merupakan organisme yang memakan organisme lain karena tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). Berdasarkan tingkat memakannya: a) Konsumen tingkat I (konsumen primer), konsumen yang memakan langsung produsen b) Konsumen tingkat II (konsumen sekunder), konsumen yang memakan konsumen I c) Konsumen tingkat III (konsumen tersier) 43 3) Dekomposer
(pengurai),
merupakan
organisme
yang
dapat
menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik dari sisa-sisa organismeyang telah mati.44
d. Keseimbangan Dalam Ekosistem Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara komponen–komponen ekositem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora.
43
Indrianto, Ekologi Hutan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), Cet.1, hlm. 20-21.
44
Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 389.
23
Gambar 2.2 Keseimbangan Ekosistem45 Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak. Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah organisme tidak terkendalikan akan membahayakan organisme lainnya. e. Saling Ketergantungan Antara Komponen Ekosistem 1) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik Keberadaan
komponen
abiotik
dalam
ekosistem
sangat
mempengaruhi komponen biotik. Misalnya: tumbuhan dapat hidup baik apabila
lingkungan
memberikan
unsur-unsur
yang
dibutuhkan
tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam-garam mineral. Begitu juga sebaliknya keberadaan komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada dihutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.
45
http://www.crayonpedia.org.keseimbangan ekosistem, 17/12/2011, 19.40 WIB
24
2) Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik Diantara produsen, konsumen, dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen, dan pengurai terjadi melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.46 f. Aliran Energi Dalam Ekosistem Dalam ekosistem aliran energi terjadi melaui berbagai proses, antara lain sebagai berikut: 1) Rantai makanan Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.47 Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.3 Rantai Makanan48 2) Jaring-jaring makanan Merupakan
sekumpulan
rantai
makanan
yang
saling
berhubungan dalam suatu ekosistem49.
46
http://ui.vlsm.org/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/ Praweda/Biologi.htm. Interaksi Antar Komponen. hlm.28, 17/12/2011, 19.40 WIB 47
Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 389.
48
http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/10/rantai-makanan.html, 17/12/2011, 19.38 WIB
49
Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 389.
25
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.4 Jaring-jaring Makanan50 3) Piramida makanan Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.5 Piramida Makanan51 4) Arus energi Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen
50
http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/10/rantai-makanan.html, 17/12/2011, 19.38 WIB
51
http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-piramida-makanan-jenis-dan-contoh-piramidamakanan, 17/12/2011, 19.40 WIB
26
tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Perhatikan gambar berikut:
Gambar 2.6 Arus Energi52 5) Siklus energi Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.7 Siklus Air53 g. Pola-pola Interaksi Dalam Ekosistem Interaksi antara komponen biotik dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Beberapa bentuk interaksi itu antara lain: 1) Simbiosis adalah pola hidup bersama antara dua atau lebih makhluk hidup dalam suatu ekosistem. a) Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan antara dua makhluk hidup atau lebih yang berbeda jenis.54 Contohnya: hubungan antara kupu-kupu dan bunga. 52
http://www.crayonpedia.org.Arus Energi, 17/12/2011, 19.40 WIB
53
http://www.crayonpedia.org.Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
27
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.8 Simbiosis Mutualisme55 b)
Simbiosis komensalisme adalah hubungan organisme yang berbeda jenis, yang satu memperoleh keuntungan dan yang lain tidak dirugikan. Contoh: anggrek dengan pohon jambu.56 Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.9 Simbiosis Komensalisme57 c)
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup berbeda spesies, yang satu mendapatkan untung dan yang lain dirugikan. Contoh: hubungan antara benalu yang terdapat pada batang pohon mangga, tali putri dengan tanaman pagar58
54
Neil A. Campbell, dkk, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2004), ed. 5, jild III, hlm. 372.
55
http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
56
Neil A. Campbell, dkk, Biologi, hlm. 372.
57
http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
28
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.10 Simbiosis Parasitisme59 2) Kompetisi adalah persaingan diantara makluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena adanya persaingan kebutuhan hidup. Contoh: persaingan antara zebra, kuda, dan rusa untuk mendapatkan rumput. 3) Netralisme adalah dua populasi dalam suatu komunitas tetapi tidak berinteraksi. 4) Predasi adalah hubungan hewan pemakan dengan organisme yang dimakan. Contoh: kucing memangsa tikus. 60 C. Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Mempelajari Biologi Materi Pokok Ekosistem Belajar adalah proses kegiatan dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.61 Untuk menunjang keberhasilan belajar, maka hendaknya cukup tersedianya media pendidikan. Apalagi seiring perkembangan jaman yang semakin modern, dan serba canggih. Hal ini mengakibatkan siswa termasuk guru harus dapat memilih atau menggunakan media pendidikan.
58
Neil A. Campbell, dkk, Biologi, hlm. 368.
59
http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
60
Neil A. Campbell, dkk, Biologi, hlm. 365.
61
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada), 2006, hlm. 63.
29
Media sebagai alat bantu mengajar turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan
membawa
pengaruh-pengaruh
psikologis
terhadap
siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.62 Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti penting, karena kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna materi dari pada tanpa bantuan media. Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks. Anak didik cepat merasa bosan atau kelelahan tentu tidak dapat mereka hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru bersimpang siur, tidak ada fokus masalahnya. Hal itu tentu harus dicari jalan keluarnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Selain membangkitkan
62
Azhar Arsyat, Media Pembelajaran, hlm 15-16.
30
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.63 Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa atau mahasiswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidak siapan siswa/ mahasiswa, kurang minat dan kegairahan dan sebagainya. Salah satu untuk mengatasi hal demikian ialah penggunaan media dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping sebagai penyaji stimulus, informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam menerima informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.64 D. Pengajuan Hipotesa Hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.65 Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.66 Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah "Penggunaan media gambar dilengkapi CD
63
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 120-122.
64
M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm.13.
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 64. 66
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
hlm.21.
31
pembelajaran efektif terhadap hasil belajar siswa materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan".
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, menggunakan. Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental design jenis
yang
digunakan Control Group Post test-Only Design. Dalam desain ini efek suatu perlakuan terhadap variabel terikat akan diuji dengan cara membandingkan keadaan variabel terikat pada kelompok eksperimen setelah ada perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Dalam bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R), kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol. Untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok control dengan membandingkan nilai ulangan sebelumnya. Selanjutnya dalam proses belajar mengajar, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran
sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau
pembelajaran menggunakan metode ceramah. Setelah proses belajar mengajar berlangsung, kedua kelompok eksperimen dan kontrol akan diukur kembali dengan diberikan posttest, hasil dari posttest inilah yang akan menjawab, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Desain penelitian dijelaskan pada tabel berikut: R
X
R
O2 O4
Tabel 3.1 Post test-Only Control Design.1 1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008),
hlm. 76.
32
Keterangan: O2:
nilai posttest siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran.
O4:
nilai posttest siswa yang tidak diberi pembelajaran dengan media gambar dilengkapi CD pembelajaran.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 11 April sampai 2 Mei 2011, di SMP N 1 Ngaringan, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan.
C. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.2 Sedangkan penelitian adalah proses yang sistematis, logis dan empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah.3 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research yaitu suatu penelitian yang langsung dilakukan di kancah/ medan terjadinya gejala-gejala.4 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.5 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP N 1 Ngaringan terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 231 siswa. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6 Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka tidak semua populasi diteliti, tetapi hanya sebagian dari mereka diambil sebagai sampel.
2
Cholid Narbuco dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
hlm. 1. 3
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005), hlm. 4. 4
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 10.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 108. 6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 109.
33
Teknik yang digunakan untuk responden adalah simple random sampling. Maksudnya tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampling.7 Sehingga didapatkan 3 kelas sebagai sampel penelitian, penentuan kelas uji coba instrumen, kelas kontrol dan eksperimen ditentukan secara acak. Teknik pengambilan ini dilakukan karena di kelas VII tidak ada kelas unggulan serta diajar oleh guru yang sama. Sampel penelitian terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VII B sebagai kelas eksperimen, VII D sebagai kelas kontrol dan kelas VII A sebagai kelas uji coba instrumen yang sudah menerima materi tersebut.
D. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian.8 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). 1. Variabel Bebas Adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran yang diterapkan di kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
Dengan
indikator
variabel
bebas
pembelajaran
dengan
menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran. 2. Variabel Terikat Adalah variabel yang dipengaruhi. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah hasil belajar Biologi pada siswa kelas VII SMP N 1 Ngaringan pada kelas eksperimen. Dengan indikator variabel terikat nilai hasil ulangan Biologi materi pokok ekosistem.
7
Sutrisno Hadi, Statistik II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), hlm. 223.
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakte, hlm. 96.
34
E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode observasi
merupakan
cara menghimpun bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.9 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan dan fasilitas yang ada, mengamati segala kejadian yang berhubungan dengan keefektifan media gambar dilengkapi CD pembelajaran, serta hal-hal yang dianggap perlu. 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mencari data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.10 Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah dan nama-nama peserta didik serta hal-hal lain. 3. Metode Tes Metode tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang
lain
untuk
mengatur
keterampilan,
pengetahuan,
inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu/ kelompok.11 Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk tes yang digunakan berupa tes obyektif (multiple choice) dengan 4 pilihan dan hanya satu pilihan yang benar.12 Misalnya terdapat empat pilihan jawaban, yaitu : A, B, C, dan D , dengan hanya satu jawaban yang benar. 9
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.76. 10
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 181
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka cipta, 2002), hlm. 127. 12
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 7, hlm. 53.
35
Metode
ini
digunakan
untuk
mengetahui
bagaimana
hasil
pembelajaran Biologi materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah data tersebut disusun kembali kemudian dianalisis melalui tahap, yaitu: 1. Analisis Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes. Setelah instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun, kemudian diuji coba kan dan dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syaratsyarat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik. a. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.13 Uji validitas digunakan untuk menentukan validitas item soal menggunakan rumus korelasi product moment. 14 Adapun rumus yang digunakan adalah:
rxy
N x
N xy x y
2
x N y 2 2
y 2
Keterangan: rxy : Koefisien korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total Kriteria rxy adalah sebagai berikut:
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.56
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 72.
36
Apabila rhitung rtabel maka dianggap signifikan, artinya soal yang digunakan sudah valid. Sebaliknya jika rhitung rtabel artinya soal tersebut tidak valid, maka soal tersebut harus direvisi atau tidak digunakan.15 b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas berhubungan derajat konsistensi item atau butir soal yang diujikan dalam penelitian. Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas dengan menggunakan rumus K-R. 20 : 16 2 n S pq r11 S2 (n 1)
Keterangan : r11 : Koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan n
: Banyaknya butir item
1
: Bilangan konstan
S2
: Varian total
P
: Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q
: Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – P)
∑pq : Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga r11 , kemudian dibandingkan dengan rtabel product moment, jika rhitung rtabel , maka item yang diujikan tersebut dianggap reliabel. c. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 72.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100-101.
37
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. 17 Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:
P
B JS
Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes18 Kriteria yang digunakan: P 1,00 sampai 0,30 adalah sukar P 0,30 sampai 0,70 adalah cukup (sedang) P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah 19 d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).20 Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:21 D=
B A BB = PA- PB JA JB
Keterangan: D : Daya Pembeda
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 207.
18
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 208.
19
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210.
20
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.211.
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 213-214.
38
J A : Banyaknya peserta kelompok atas J B : Banyaknya peserta kelompok bawah B A : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar B B : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar P A : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah: D : 0,0 – 0,22
: jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40
: cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70
: baik (good)
D : 0,70 – 1,00
: baik sekali (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.22
2. Analisis Tahap Awal Digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) memiliki tingkat homogenitas yang sama. Data yang diamati dari nilai ujian biologi semester ganjil kelas VII IPA tahun ajaran 2010/2011. Pada analisis tahap awal, langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis tahap awal adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan dua rata-rata atau uji beda. Analisis yang digunakan yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dinamis. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:23
22
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 218.
23
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, hlm. 107.
39
k
X2 i 1
( fo fh ) fh
Keterangan :
2 : harga Chi-Kuadrat fo : Frekuensi yang diobservasi fh: Frekuensi yang diharapkan kriteria pengujian: jika
hitung
tabel dengan derajat
kebebasan dk = k-1 dengan taraf signifikasi 5% berdistribusi normal.24 b. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditetapkan berasal dari populasi yang memiliki varian yang relatif sama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
F
Varian terbesar varian terkecil
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Menghitung rata-rata ( 2) Menghitung varians (
S2
(x
i
) ) dengan rumus25:
x) 2
(n 1)
3) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel ½ (nb-1)(nk-1) dan dk=(k-1). Apabila Fhitung < Ftabel maka data berdistribusi homogen. 26 c. Uji kesamaan dua rata-rata awal Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari nilai ulangan harian pada materi sebelumnya, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata nilai yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak
24
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 273.
25
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, hlm. 57.
26
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 250.
40
berbeda berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis yang akan diujikan adalah: Ho : µ 1 = µ 2 Ha : µ 1 ≠ µ 2 Keterangan: µ1 : rata-rata data kelompok eksperimen µ2 : rata-rata data kelompok kontrol Uji beda dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus t-test untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:27
x1 x 2
t s
1 1 n1 n 2
(n1 1) s1 (n2 1) s 2 n1 n2 2 2
dengan s 2
2
Keterangan: x1 : skor rata-rata dari kelompok eksperimen x 2 : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
s12 : varians kelompok eksperimen s 22 : varians kelompok kontrol s 2 : varians gabungan
Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika thitung < ttabel. Dengan derajat kebebasan dk (n1 + n2 – 2) dan peluang(1 –½ ), tolak Ho untuk harga thitung > ttabel. 28
27
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo, 1995), Cet. 3, hlm. 239. 28 Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
41
3. Analisis Data Tahap Akhir Setelah perlakuan selesai diberikan, maka diadakan tes untuk mengambil data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap-tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut: a. Uji normalitas dan uji homogenitas akhir Analisis ini dilakukan menggunakan data tentang nilai hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan, maka nilai tersebut harus diuji kembali dengan uji normalitas dan homogenitas untuk menentukan kelas tersebut tetap dalam keadaan normal setelah adanya perlakuan sebagaimana langkah pengujian pada saat uji normalitas dan homogenitas pada tahap awal. b. Uji perbedaan dua rata-rata Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Pada penelitian ini, data yang digunakan pada perhitungan ini adalah data posttest. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho : 1 ≤ 2 Ha : 1 > 2 keterangan: 1: rata-rata kelompok eksperimen 2: rata-rata kelompok kontrol Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan uji t satu pihak (pihak kanan). Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: x1 x 2
t= s
1 1 n1 n 2
dengan
s2
(n1 1)s12 (n2 1)s22 n1 n2 2
42
Keterangan: x1 : skor rata-rata dari kelompok eksperimen x 2 : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2
: banyaknya subyek kelompok kontrol
s12 : varians kelompok eksperimen s 22 : varians kelompok kontrol s 2 : varians gabungan
Kriteria pengujian: Ho diterima jika dihitung t < t1 – a, dan
Ho ditolak jika t
mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n1 + n2 – 2) dengan peluang (1 – ). Jika Ho ditolak dan Ha diterima, berarti rata-rata kelompok pertama lebih baik dari pada kelompok kedua.29
29
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Daerah atau Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP N 1 Ngaringan SMP N 1 Ngaringan adalah sebuah lembaga pendidikan tingkat menengah atas yang diselenggarakan atas UGB (Unit Gedung Baru) dari pemerintah. SMP N 1 Ngaringan didirikan pada tanggal 7 November 1983 diatas tanah seluas 20.000 m2 bondo deso. SMP N 1 Ngaringan sebagai salah satu lembaga pendidikan menengah di Kabupaten Grobogan memiliki peran yang strategis dimasa yang akan datang, untuk mempersiapkan generasi mendatang yang beriman, berilmu, cerdas, jujur dan bertanggung jawab. Mengingat
peran yang
demikian penting SMP N 1 Ngaringan diharapkan mampu memberi sumbangan yang berarti dalam proses membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Pada awal pendirian, SMP N 1 Ngaringan hanya mempunyai 3 unit gedung, yaitu: a. Gedung 1 terdiri dari ruang Kepala Sekolah, TU, ruang Guru. b. Gedung 2 terdiri dari kelas 1 dan 2, masing-masing 3 lokal kelas. c. Gedung 3 yaitu ruang laboratorium IPA.1 Seiring berjalannya waktu dan pergantian struktur organisasi sekolah, keadaan gedung serta sarana prasarana menjadi bertambah. Hal ini juga tidak terlepas dari partisipasi dari masyarakat serta wali murid. Dalam kurun waktu 28 tahun telah terjadi 7 kali pergantian kepala sekolah, secara berurutan pimpinan yang memegang jabatan kepala sekolah SMP N 1 Ngaringan adalah sebagai berikut: a. Soetarto Soesanto
(1983 – 1987)
b. Slamet Sastrowardoyo
(1987 – 1993)
c. Moh. Khuzaeni
(1993 – 2000)
1
Hasil wawancara dengan K.Bag Tu, di SMP N 1 Ngaringan kabupaten Grobogan, pada tanggal 16 April 2011.
44
d. Mohamad Turmudi, S.Pd
(2001 – 2006)
e. Sartono, S.Pd
(2008 – 2008)
f. Gimin Tugiatmojo, S.Pd
(2009 – 2009)
g. Sukirno Amin, S.Pd, SH, M.Pd
(2009 – sekarang)
2. Letak Geografis Secara geografis SMP N 1 Ngaringan terletak di Jalan Raya Blora No. 67A Ngaringan, Grobogan 58193. Kecamatan Ngaringan juga dijadikan pusat pasar tradisional bagi masyarakat Ngaringan pada umumnya sehingga tidak terlepas dari keramaian. Letak SMP N 1 Ngaringan sangat strategis, di pinggir
jalan
raya
sehingga
mudah
dijangkau
dan
orang
mudah
menemukannya dan tidak perlu susah-susah mencarinya. Adapun batas-batas wilayahnya: a. Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Jalan raya menuju Blora
b. Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kantor Polsek Ngaringan
c. Sebelah Utara
: Berbatasan dengan perumahan penduduk
d. Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan persawahan2
Untuk lebih jelasnya lihat peta pada lampiran 26.
3. Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan bangunan SMP N 1 Ngaringan dalam kondisi baik, jumlah ruang kelas yang dimiliki SMP N 1 Ngaringan seluruhnya berjumlah 21 kelas. Untuk mendukung tercapainya tujuan penyelenggaraan sekolah di Ngaringan tersedia fasilitas yang mendukung proses pembelajaran, baik intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Tersedianya fasilitas diharapkan dapat memberi kemudahan, proses belajar mengajar dan dapat mengembangkan potensi maksimal siswa.
2
Hasil dokumentasi SMP N 1 Ngaringan, yang diperoleh pada tanggal 12 April 2011.
45
Adapun fasilitas yang telah dimiliki SMP N 1 Ngaringan sebagai berikut: a. Perpustakaan Pengadaan buku-buku perpustakaan di SMP N 1 Ngaringan diupayakan secara serius. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya koleksi buku yang dimiliki diantaranya buku pelajaran, karya umum, kesusastraan dan buku referensi. b. Laboratorium Kondisi laboratorium SMP N 1 Ngaringan cukup baik, yaitu laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer. c. Masjid d. Ruang pramuka e. Ruang OSIS f. Ruang musik g. Tempat olah raga: tenis, bola volley, atletik, basket dan badminton h. Ruang keterampilan i. Aula/ gedung serba guna j. UKS k. Kantin siswa l. Ruang koperasi siswa m. Parkir dan n. Ruang BP
4. Keadaan Guru Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam proses belajar mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat penting adanya. Secara kuantitatif jumlah tenaga edukatif yang ada di SMP N 1 Ngaringan berjumlah 42 orang melayani kurang lebih 732 siswa. Untuk lebih
46
jelasnya mengenai keadaan guru di SMP N 1 Ngaringan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Tabel 4.1 Keadaan Guru NAMA Sukirno Amin, S.Pd. SH.M.Pd Drs. Sut Ardie Drs. Su'udi Jasman, S.Pd Sukartini Mulyono Nugroho, S.Pd Unggul Tjiptarto, S.Pd Rasidi, S.Pd Widodo, S.Pd Basuki, A.Md.Pd Bambang Setyono, S.Pd Soedjarwanto, S.Pd Umi Samaniyah, S.Pd Kristi Handayani, S.Pd Sujiatmi, S.Pd Prayitno, S.Pd Nanik Sulistiyana, S.Pd Dra. Rakini Sulikatun, S.Pd Mieke Rinawantini Y, S.Pd Sutini, S.Pd Sutiyono, S.Pd Purwati, S.Pd Dra. Supadmi Emi Sulistyowati, S.Pd Hijriyah Anisak, S.Pd Ambar Sungkemi Mei Sodri, S.Ag Sukorini, S.Pd Dwi Puji Rahayu, S.Pd Lies Mira Fitri A, S.Pd Liliek Widho Guntoro, S.Pd Nuky Prasetyo A. W, S.Pd Sumiyatun, S.Pd Siti Laelatul C, S.Pd Yanar Tri Isnaini, S.Pd Betty Yudhaningsih, S.Pd Eti Nurul Fajriyah, S.Pd
JABATAN Kepala sekolah Bend. BOS Guru Guru Guru Sarpras Guru Guru Guru OSIS Guru WKS Guru Bend.Komite Guru Guru Bend.Komite Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
47
5. Keadaan Karyawan Untuk membantu kelancaran bagi proses belajar mengajar dan tata administrasi SMP N 1 Ngaringan dibantu oleh beberapa karyawan sebagaimana di dalam tabel: Tabel 4.2 Keadaan Karyawan3 NO 1 2 3 2 5 6 7 8 9 10
NAMA Sri Woro Indrayati Supriyono Wadjib Widaryanto Sunarmiyati Ekka Dyah Kustiningsih Suwarno Karli Suparwi Sawidi
JABATAN Staf Tata Usaha Staf Tata Usaha Staf Tata Usaha Staf Tata Usaha Staf Tata Usaha Staf Tata Usaha Kebersihan Kebersihan Penjaga Penjaga
6. Keadaan Peserta Didik Berkenaan dengan kondisi siswa SMP N 1 Ngaringan sangat bervariatif, ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan yang lain seperti lari cepat, ada yang aktif, ada yang pendiam, dan masih banyak karakter peserta didik yang tidak bisa teridentifikasi secara lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari mereka. Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang atau keluarga yang tidak sama. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peserta didik SMP N 1 Ngaringan aktif dalam mengikuti pelajaran.4
7. Visi dan Misi SMP N 1 Ngaringan Visi :
Unggul dalam prestasi santun dalam budi pekerti Berdasarkan keinginan tersebut maka SMP N 1 Ngaringan berusaha meningkatkan dan mengembangkan potensi dan sumber daya siswa SMP N 1 Ngaringan secara maksimal, sehingga tercapai
3
Hasil dokumentasi SMP N 1 Ngaringan, yang diperoleh pada tanggal 12 April 2011.
4
Hasil observasi peneliti di SMP N 1 Ngaringan, pada tanggal 16 April 2011.
48
akhlak mulia dan nilai evaluasi belajar yang tinggi pada diri para siswa. Misi : 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara optimal. 2. Memperbaiki dan membina karakter siswa secara positif berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa melalui kegiatan pendidikan. 3. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk membentuk budi pekerti yang luhur. 4.
Menyelenggarakan kegiatan lomba olahraga, seni, dan budaya, sebagai upaya mencari bibit unggul dalam bidang olahraga dan seni.
5.
Meningkatkan kreatifitas pengetahuan dan teknologi siswa.5
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar siswa materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan. Untuk mengetahui efektivitas media gambar dilengkapi CD pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP N 1 Ngaringan pada materi pokok ekosistem, maka penulis melakukan analisa data secara kuantitatif dengan bentuk eksperimen yaitu true experimental design (Eksperimental betul-betul) jenis “Posttest Control Group Design” yaitu penempatan subyek penelitian kedalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dimana kelompok eksperimen (VII B) adalah kelompok yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran,
5
Hasil dokumentasi SMP N 1 Ngaringan, yang diperoleh pada tanggal 12 April 2011.
49
sedangkan kelompok kontrol (VII D) yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Sebelum kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan harus dipastikan bahwa kedua kelompok tersebut berangkat dari kemampuan awal yang seimbang, oleh karena itu dilakukan uji kesamaan uji varians atau uji homogenitas, yang diambil dari hasil nilai ulangan materi sebelumnya. Setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol melaksanakan pembelajaran kemudian diberikan tes untuk memperoleh data hasil belajar yang akan dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa yang meliputi nilai akhir (post test) secara keseluruhan dari 2 kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, membuktikan bahwa daya pikir anak secara kognitif pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol dengan perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 79,56 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 71,73. Media tersebut terbukti efektif ketika diterapkan dalam pembelajaran biologi, hal itu juga didukung dengan ketuntasan hasil belajar kelas ekperimen sebesar 84,3%. Berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh Depdiknas yakni sebesar 75%, dapat dikatakan proses pembelajaran berlangsung efektif, dengan prosentase perolehan yang memuaskan, sedangkan kelas kontrol baru mencapai ketuntasan klasikal sebesar 60%. Data nilai keseluruhan tedapat di lampiran 3. 1. Instrumen Tes dan Analisis Tes Instrumen tes yang diberikan kepada peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran diuji cobakan terlebih dahulu di kelas VII A karena kelas tersebut sudah mendapatkan materi yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam menyusun instrumen tes yang baik dalam beberapa butir soal perlu adanya beberapa langkah yang sistematis untuk mengetahui tingkat intelektual dan potensi berpikir anak dalam mempelajari ilmu biologi, yaitu sebagai berikut: a. Lakukan Pembatasan Materi yang Diujikan Dalam penelitian ini materi yang akan diujikan adalah materi tentang ekosistem yang terdiri dari satuan-satuan dalam ekosistem,
50
macam-macam ekosistem, komponen-komponen penyusun ekosistem, keseimbangan ekosistem, saling ketergantungan antar komponen ekosistem, aliran energi dalam ekosistem, pola interaksi antar organisme. b. Menyusun Kisi-kisi Sesuai dengan Materi Kisi-kisi instrumen atau tes uji coba dapat dilihat pada tabel di lampiran. c. Menentukan Alokasi Waktu Mengerjakan Soal Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal uji coba tersebut selama 35 menit dengan jumlah soal 35 yang berbentuk pilihan ganda. d. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Tes terlebih dahulu harus diujicobakan untuk selanjutnya dianalisis tiap butir soal sesuai dengan ketentuan kriteria soal yang memenuhi kualitas yang telah ditentukan. Soal-soal tersebut akan diujicobakan pada kelas VII A yaitu kelas yang sudah mendapatkan materi ekosistem. Tes uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria soal yang baik atau belum untuk layak diujikan pada kelas yang dijadikan obyek penelitian. Analisis butir soal yang digunakan dalam pengujian meliputi validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan daya beda. Berikut ini akan penulis paparkan analisa butir soal hasil uji coba instrumen tes meliputi: 1) Analisis Validitas Tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item tes soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan.
Item
yang
valid
berarti
item
tersebut
dapat
merepresentasikan materi terpilih yaitu ekosistem. Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (
rhitung
)
dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga
rhitung rtabel
maka butir soal tersebut
51
dikatakan valid. Sebaliknya bila harga
rhitung rtabel
maka butir soal
tersebut dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal pada lampiran diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.3 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Validitas No Soal Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
rhitung
rtabel
0,769 0,536 0,354 0,399 0,585 0,403 0,459 0,577 0,376 0,501 0,504 0,409 0,409 0,109 0,71 0,415 0,287 0,435 0,109 0,712 0,542 0,355 0,366 0,514 0,525 0,329 0,438 0,475 0,59 0,319
0.361
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
52
31 32 33 34 35
0,475 0,59 0,441 0,585 0,403
Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.4 Prosentase Validitas Butir Soal No
Kriteria
1
Valid
No. Soal
Jumlah
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 28 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35 2 Tidak Valid 3, 14, 17, 19, 22, 7 26, 30 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
Persentase % 80%
20%
2) Analisis Reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan. Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga r11 > rtabel . Koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,886, sedang rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 30
diperoleh
rtabel
= 0.361, karena
r11 >
rtabel
artinya koefisien
reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
53
3) Analisis Indeks Kesukaran Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal diperoleh : Tabel 4.5 Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir Soal No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tingkat Kesukaran 0,8 0,63 0,6 0,4 0,5 0,6 0,63 0,63 0,53 0,63 0,67 0,8 0,87 0,77 0,83 0,67 0,77 0,73 0,67 0,8 0,63 0,57 0,6 0,73 0,7 0,57 0,53 0,57 0,67 0,6
Keterangan Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
54
31 32 33 34 35
0,67 0,67 0,5 0,43 0,6
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Tabel 4.6 Prosentase Kesukaran Butir Soal Jumlah No Kriteria Nomor Soal (∑) 1 Sedang 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,16,19 26 ,21,22,23,25,26,27,28,29,3 0,31,32,33,34,35 2 Mudah 1,12,13,14,15,17,18,20,24 9 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
Persentase % 74,3%
25,7%
4) Analisis Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Perhitungan Daya Beda Butir Soal No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Daya Beda 0,27 0,73 -0,13 0,4 0,6 0,4 0,33 0,33 0,67
Keterangan Cukup Baik sekali Sangat jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik
55
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0,2 0,53 0,4 0,27 0,07 0,33 0,53 0,07 0,27 0,27 0,27 0,6 0,33 0,4 0,53 0,33 0,07 0,4 0,47 0,27 0,27 0,27 0,27 0,07 0,73 0,4
Jelek Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik sekali Cukup
Tabel 4.8 Prosentase Daya Beda Butir Soal No Kriteria No. Soal Jumlah 1 Baik sekali 2,34 2 2 Baik 5,9,11,16,21,24,28 7 1,4,6,7,8,12,13,15,18,1 3 Cukup 9,20,22,23,25,27,29,30, 20 31,32,35 4 Jelek 10,14,17,26,33 5 5 Sangat Jelek 3 1 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
Persentase 5,72 % 20,02 % 57,2 %
14,3 % 2,86 %
56
2. Analisa Data Nilai Awal a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian data penelitian ini menggunakan uji Chi–kuadrat. k
X2 i 1
( fo fh ) fh
Dimana :
2 : Chi-Kuadrat fo
: Frekuensi yang diobservasi
fh
: Frekuensi yang diharapkan Berdasarkan perhitungan hasil nilai ulangan materi sebelumnya
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka diperoleh nilai dari masing-masing kelompok. Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho 2hitung ≥ 2
tabel
untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = 6 - 1 dan terima Ho
2hitung < 2 tabel. Hasil uji normalitas tahap awal hasil nilai ulangan materi sebelumnya kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat Tabel 4.9 Tabel 4.9 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Ulangan Materi Sebelumnya Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No
Kelas
Kemampuan
2 hitung
2 tabel
Keterangan
1.
Eksperimen
tahap awal
7,9128
11,07
Normal
2.
Kontrol
tahap awal
8,2344
11,07
Normal
Dari data diatas, kondisi kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal, tidak adanya perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 18 dan 19. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui suatu kelas bersifat homogen. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan Uji
57
Varians. Dikatakan homogen jika F hitung < F tabel. Data perhitungan varians, dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut. Tabel 4.10 Sumber Data Perhitungan Varians Sumber Variasi Jumlah N x Varians (s2) Standar deviasi (s)
Kelompok Eksperimen 2072 32 64,75 71,6774 8,47
Kelompok Kontrol 1851 30 61,70 52,2172 7,26
Dari data diatas, maka dapat dihitung dengan rumus uji varian, berikut: 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = F =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘 𝑒𝑐𝑖𝑙
71,6774 52,2172
=
1,373
Untuk a = 5% dengan dkpembilang = nb- 1 = 32 - 1 = 31 dan dkpenyebut = nk – 1 = 30 - 1 = 29 diperoleh F
tabeL
2,08. Karena F
hitung
tabel
maka
dapat disimpulkan data pada nilai awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen atau mempunyai varians yang sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada lampiran 20. c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Nilai Awal Uji kesamaan dua rata-rata nilai awal pada kelompok kontrol dan eksperimen. Tabel 4.11 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 2072 1851 N 32 30 64,75 61,70 x 2 Varians (s ) 71,6774 52,2172 Standar deviasi (s) 8,47 7,23
t
x1 x 2 1 1 s n1 n2
Dimana
s
n1 1s12 n 2 1s22 n1 n 2 2
58
S t
(32 1) x71,6774 (30 1) x52,2172 7,89124 32 30 2
64,75 61,70 1,521 1 1 7,89124 32 30
Pada a = 5% dengan dk = 32+30 - 2 = 60 diperoleh t tabel 2. Dengan perhitungan t-tes diperoleh t hitung = 1,521 dan t tabel = 2. Maka berdasarkan uji persamaan dua rata-rata (uji t) kemampuan peserta didik kelas VII B dan VII D memiliki taraf signifikasi yang sama. Dengan diketahui dari hasil analisis tahap awal bahwa obyek penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kontrol memiliki tingkat kemampuan kognitif yang homogen, sehingga jika terjadi perbedaan signifikan adalah karena perbedaan treatment. Data selengkapnya terdapat pada lampiran 21.
3. Analisa Tahap Akhir Analisis tahap akhir dapat dilakukan setelah peneliti mendapatkan data hasil belajar peserta didik setelah diberikan treatment. Pada kelas eksperimen menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol penerapan media pembelajaran tersebut tidak dilakukan, hanya menggunakan
pembelajaran
konvensional
(metode
ceramah).
Setelah
dilakukan pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda, maka akan dilakukan post test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari hasil tes peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai tersebut digunakan untuk menguji hipotesis dari penelitian ini. a. Uji Normalitas Nilai Post Test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Langkah pengujian yang digunakan pada uji normalitas kelompok eksperimen dan kontrol sebagaimana rumus yang digunakan pada analisis tahap awal.
59
Berikut ini adalah daftar nilai frekuensi observasi nilai post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.12 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Eksperimen
Kelas
Bk 63,5
64
–
69 69,5
70
–
75 75,5
76
–
81 81,5
82
–
87 87,5
88
–
93 93,5
94
–
99
Zi
Luas Daerah
P(Zi)
-1,82 -0,4655 #VALUE! 0,0876 -1,17 -0,3780 #VALUE! 0,1827 -0,51 -0,1953 #VALUE! 0,2522 0,14 0,0569 #VALUE! 0,2304 0,80 0,2873 #VALUE! 0,1393 1,45 0,4266 #VALUE! 0,0557 2,11 0,4824 #REF!
F0
( fo fh ) 2 fh
3,6
5
0,5540
7,5
4
1,6261
10,3
11
0,0421
9,4
4
3,1410
5,7
5
0,0888
Fh
3 0,2237 2,3 0,2229 = 5,6757 X² 2 Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh hitung = 5,6757 dan 99,5
2 2 2 tabel = 11,07 dengan dk = 6-1 = 5, 5% . Jadi hitung berarti data tabel
yang diperoleh berdistribusi normal.
Jadi nilai post tes pada kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Tabel 4.13 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Kontrol
Kelas
Bk
Zi
P(Zi)
Luas Daerah
( fo fh ) 2 fh
1,7
2
0,0431
6,1
3
1,5402
53,5 54
–
59
60
–
65
-2,45 -0,4929 #VALUE! 0,0421 59,5 -1,65 -0,4508 #VALUE! 0,1476
F0
Fh
60
65,5 66
–
71 71,5
72
–
77 77,5
78
–
83 83,5
84
–
89 89,5
-0,85 -0,3031 #VALUE! 0,2819 -0,05 -0,0213 #VALUE! 0,2935 0,75 0,2722 #VALUE! 0,1667 1,55 0,4389 #VALUE! 0,0516 2,35 0,4905 #REF!
11,6
9
0,5656
12,0
10
0,3435
6,8
4
1,1753
2,1 0,5158 X²
2
0,0062
=
3,6739
2 Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh hitung = 3,6739 dan 2 2 2 tabel = 11,07 dengan dk = 6 - 1 = 5, 5% . Jadi hitung berarti data tabel
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai posttest pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 22 dan 23. b. Uji Homogenitas Nilai Post Test Hipotesis yang digunakan : Ho
: σ12 = σ22
Ha
: σ12 σ22 Tabel 4.14 Sumber Data Homogenitas Sumber Variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah
2546
2152
N
32
30
x
75,38
71,73
Varians (s2)
77,6089
55,6506
Standar deviasi (s)
8,81
7,46
F =
77,6089 55,6506
= 1,395
61
2 Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh hitung = 1,395 dan 2 2 2 = 2,08 dengan dk = 32+30-2= 60 dan 5% . Jadi hitung < tabel berarti tabel
nilai post tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 24. c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji Pihak Kanan) Setelah analisis tahap akhir dilakukan dan sesuai dengan tingkat homogenitas dan normalitas yang sama, maka akan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis melalui analisis hasil belajar nilai post test siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan akhir setelah siswa diberi perlakuan yang menunjukkan media tersebut terbukti efektif selama pembelajaran dilakukan. Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan treatment, maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis sebagai berikut. Ho : 1 ≤ 2 Ha : 1 > 2 2 X hitung < X tabel atau 1 2 2 2 karena kedua varians sama (homogen).
Maka uji perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus: t
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
Dimana
s
n1 1s12 n 2 1s22 n1 n 2 2
Dari data diperoleh: Tabel 4.15 Tabel Sumber Data Untuk Uji T Sumber Variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah
2546
2152
N
32
30
x
79,56
71,73
Varians (s2)
77,6089
55,6506
Standar deviasi (s)
8,81
7,46
62
S=
t
(32 1) 77,6089 (30 1) 55,6506 8,18509 32 30 2
79,56 71,73 3,764 1 1 8,18509 32 30
Pada a = 5% dengan dk = 32+30 - 2 = 60 diperoleh t tabel 1,671. Dengan perhitungan t-tes diperoleh t hitung = 3,764 dan t tabel 1,671. Jadi dibandingkan antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 25.
C. Pengujian Hipotesis Langkah yang terpenting dalam penelitian adalah pengujian hipotesis yang harus dibuktikan apakah rumusan hipotesis sebelum adanya treatment dapat terbukti kebenarannya sesuai dengan analisis dari beberapa data yang diperoleh atau tidak. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai posttest). Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan pada hasil belajar peserta didik setelah penerapan penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran. Untuk mengetahui adanya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis sebagai berikut. H o : 1 2 : rata-rata hasil belajar biologi kelas VII dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran kurang dari sama dengan
dari
rata-rata
kemampuan
yang
menggunakan
pembelajaran konvensional. H a : 1 2 : rata-rata hasil belajar biologi kelas VII dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran lebih besar dari ratarata kemampuan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.
63
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan t-test X
s2
79,56
77,6
N Kelompok eksperimen Kelompok
32 30
71,73
S
Dk
8,18509
32+30-2=
55,65
60
thitung
ttabel
3,764 1,671
control
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan kemampuan akhir kelompok eksperimen yang menerapkan media gambar dilengkapi CD pembelajaran diperoleh rata-rata 79,56 sedangkan untuk kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata 71,73. Dengan dk = 32 + 30 – 2 = 60 dan taraf nyata 5% maka diperoleh ttabel = 1,671. Dari hasil perhitungan t-test thitung = 3,764. Jadi dibandingkan antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
D. Pembahasan Penelitian Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
hasil
belajar
dengan
menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional (ceramah). Berdasarkan perhitungan t-test, diperoleh thitung = 3,764 sedangkan ttabel = 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya rata-rata kemampuan siswa pada materi ekosistem yang menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran lebih besar dari rata-rata kemampuan pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh B. F Skinner yaitu behaviorism theory, bahwa teori ini mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku ini harus tertanam pada diri siswa
64
supaya menjadi adat kebiasaan. Media dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.6 Selain itu menurut M. Basirudin usman dan Asnawir dalam media pembelajaran menyatakan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai tujuan yang ingin dicapai.7 Hal itu dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih aktif. Media pembelajaran juga membangkitkan minat siswa, membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi sehingga peserta didik paham terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Terbukti respon berupa jawaban-jawaban jelas yang menunjukkan siswa cukup memahami materi, pengajuan beberapa pertanyaan dari siswa yang mencerminkan rasa ingin tahunya dan umpan balik pertanyaan antar siswa dengan jawaban yang saling melengkapi satu sama lain. Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa daya berpikir anak secara kognitif pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol dengan perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 79,56 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 71,73. Media tersebut terbukti efektif ketika diterapkan dalam pembelajaran biologi, hal itu juga didukung dengan ketuntasan hasil belajar kelas ekperimen sebesar 84,3%. Berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh Depdiknas yakni sebesar 75%, dapat dikatakan proses pembelajaran
berlangsung
efektif,
dengan
prosentase
perolehan
yang
6
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 9. 7 M. Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 11.
65
memuaskan, sedangkan kelas kontrol baru mencapai ketuntasan klasikal sebesar 60%. Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah media yang digunakan oleh pendidik dalam mengajar, karena keberhasilan program pengajaran dilihat dari ketepatan dan keefektifan media pengajaran yang digunakan oleh pendidik. Dalam hal ini pada kelas eksperimen pendidik memilih media gambar dilengkapi CD pembelajaran sedangkan kelas kontrol pendidik menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah). Media gambar dilengkapi CD pembelajaran dalam pembelajaran biologi khususnya materi pokok ekosistem dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam menerima materi karena dalam pembelajaran materi pokok ekosistem
penyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi sehingga peserta didik paham terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan. Berikut ini akan penulis paparkan proses pembelajaran biologi pada kelompok eksperimen yaitu kelas VII B dan kelompok kontrol kelas VII D. 1. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran
dengan
menggunakan
media
gambar
dilengkapi
CD
pembelajaran. Dalam pelaksanaannya waktu yang peneliti gunakan adalah 3 kali pertemuan. Pada saat pembelajaran awal, peneliti menyiapkan sarana pembelajaran dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Peneliti memberikan acuan kepada siswa dengan cara menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian peneliti memberikan apersepsi dengan cara menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya tentang
66
klasifikasi makhluk hidup dan sedikit materi tentang yang akan di ajarkan yaitu ekosistem. Selanjutnya proses pembelajarannya sebagai berikut: a. Guru memberikan penyajian materi dengan menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran serta membahas buku teks. b. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi secara individual ataupun dengan teman yang lain. c. Guru menyiapkan soal-soal, kemudian guru melempar bola kepada siswa. d. Siswa yang mendapat bola dipersilahkan maju ke depan untuk mengambil salah satu soal dan menjawabnya. e. Siswa yang sudah berhasil menjawab soal, melempar bola pada teman lainnya. f. Siswa yang mendapat lemparan bola maju ke depan dan begitu seterusnya. g. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan. Sebagai evaluasi akhir peserta didik diberikan post test dalam bentuk multiple choice berjumlah 25 soal dengan 4 pilihan ganda. Pemberian post test ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol Pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol adalah dengan model pembelajaran konvensional, yaitu dengan metode ceramah dan tanya jawab. Dalam proses pembelajaran ini pendidik menjelaskan materi dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya dan mencatat. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kali pertemuan. Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik hanya duduk dan memperhatikan penjelasan materi dari pendidik. Bagi peserta didik yang belum jelas diberikan kesempatan untuk bertanya. Proses kegiatan belajar mengajar seperti ini hanya berpusat pada pendidik sehingga peserta didik terlihat jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini juga dirasakan oleh pendidik yang terus berceramah menjelaskan materi pelajaran.
67
Pada akhir pembelajaran sebagai evaluasi akhir peserta didik diberikan post test seperti halnya kelas eksperimen dengan jumlah dan bentuk soal yang sama. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan media gambar dilengkapi CD pembelajaran berperan efektif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem kelas VII SMP N 1 Ngaringan.
E. Keterbatasan Penelitian Penelitian sudah melakukan penelitian dengan seoptimal mungkin, namun peneliti sadar walaupun sudah dilakukan dengan optimal tetapi masih
ada
keterbatasan. Keterbatasan ini antara lain: 1. Keterbatasan tempat penelitian Penelitian yang peneliti lakukan hanya terbatas pada satu tempat yaitu SMP N 1 Ngaringan. 2. Keterbatasan jumlah responden Jumlah responden yang diteliti hanya terbatas pada siswa kelas VII sebagai wakil populasi. 3. Keterbatasan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi waktu yang singkat ini dapat mempersempit ruang gerak penelitian sehingga berpengaruh terhadap hasil penelitian. Peneliti berharap, walaupun ada beberapa keterbatasan penelitian, selama peneliti melakukan penelitian merupakan suatu kekurangan yang dapat menjadi bahan evaluasi dan dapat dijadikan acuan awal bagi peneliti selanjutnya. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
68
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan masalah-masalah yang dijadikan dasar berpijak pada penelitian ini, serta dari berbagai data yang telah dikumpulkan dan dianalisa, dan sesuai dengan perumusan masalah yang ada dalam penelitian, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa media gambar dilengkapi CD pembelajaran dapat berperan efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi materi pokok ekosistem, dengan rata-rata nilai hasil belajar kelompok eksperimen adalah 79,56 dan kelompok kontrol adalah 71,73. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas eksperimen yang diberi treatment penggunaan media gambar dilengkapi CD pembelajaran dengan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran biologi materi pokok ekosistem kelas VII di SMP N 1 Ngaringan, dengan nilai thitung > ttabel yaitu 3,764 > 1,67.
B. Saran-saran Demi perbaikan dan kesempurnaan serta peningkatan pendidikan di SMP N 1 Ngaringan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada guru mata pelajaran Biologi di SMP N 1 Ngaringan khususnya dan IPA pada umumnya hendaknya membekali diri secara optimal dengan pengetahuan dan keterampilan serta memahami masing-masing latar belakang peserta didik dan memiliki kreativitas dalam pembelajaran dengan mempelajari model-model baru dan menggunakan fasilitas yang dimiliki sekolah. Di samping itu hendaknya guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik, karena dengan motivasi yang tinggi tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Kepada kepala sekolah diharapkan untuk meningkatkan super visinya, meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
69
3. Supaya pelaksanaan pembelajaran dapat berhasil secara maksimal, maka peserta didik harus bekerjasama dengan mengikuti pembelajaran dengan baik.
C. Penutup Sebagai penutup skripsi ini, peneliti ucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga peneliti menyelesaikan skripsi ini. Peneliti
menyadari
akan
keterbatasan
kemampuan,
kurangnya
pengetahuan sehingga skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti berharap kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, semoga amal baik itu mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan juga para pembaca, baik di lingkungan fakultas Tarbiyah maupun di lingkungan mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. Amin.
70
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004, cet.2. Al Bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail, Sahih Bukhari, Juz I, Darul Maktab, Bairut, Libanon, 1992. Al Kufi, Hasan Basri, dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf AlQur’an dan Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009. Al-Maroghi, Ahmad Mustofa, Terjemah Tafsir Al-Maroghi - Juz 2, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1993, cet. 2. Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet. 7. _______, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Arsyad, Azhar, Media Pembelajara, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006. Az Zarnuji, Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri, Surabaya : Al- Hidayah, 2000. Aziz, Sholeh Abdul, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadrīs, juz 1, Mekkah: Darul Ma'arif, t.t. Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2009, Cet. 1. Campbell, Neil A., dkk, Biologi, Jakarta: Erlangga, 2004, ed. 5, jild III. Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Ernawati, CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah pada Manusia kalas VIII SMP H Isriati Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2009. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2001. _______, Statistik II, Yogyakarta: Andi Offset, 2000. http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis, 17/12/2011, 19.45 WIB
http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-piramida-makanan-jenis-dan-contohpiramida-makanan, 17/12/2011, 19.40 WIB http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/10/rantai-makanan.html, 17/12/2011, 19.38 WIB http://ui.vlsm.org/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/ Praweda/Biologi.htm. Interaksi Antar Komponen. hlm.28, 17/12/2011, 19.40 WIB http://www.crayonpedia.org.Arus Energi, 17/12/2011, 19.40 WIB http://www.crayonpedia.org.keseimbangan ekosistem, 17/12/2011, 19.40 WIB Ibrahim bin Isma’il, Syarah Ta’lim Muta’allim, Surabaya : Al Hidayah. Indrianto, Ekologi Hutan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, Cet.1. Irwan, Zoer’aini Djamal, Prinsip-Prinsip Ekologi (Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya), Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007. Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2003, Cet. II. Narbuco, Cholid, dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Nasution, S., Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000. _______, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1999. Nasution, S., Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, Cet. VI. Sadiman, Arief S., dkk, Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010. Santoso, Gempur, Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif), Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005. Setianingsih, Eka, Efektivitas CD Interaktif dan Alat Peraga sebagai Media Pada Materi Pokok Sistem Gerak Manusia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di MTs NU 02 Ma’arif Boja-Kendal, Semarang: IAIN Walisongo, 2009. Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah Volume 7, Jakarta: Lentera Hati, 2007.
Skinner, Charles E., Essentials of Educational Psychology, Japan: Prentice-Hall INC Englewood Cliff. N.J, 1958. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005. Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo, 1995, Cet. 3. _______, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2008. _______, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008. Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Trianto, Mendesain model Pembelajaran Inovatif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. Uno, Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Usman, M. Basyaruddin, dan Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002. UU RI No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1 ayat 20. Winarni, Sri, Efektivitas CD Interaktif Monera Sebagai Media Pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2007/2008, Semarang: UNNES, 2008.
Lampiran 1
DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30
Nama Agung Nur Cahyono Amilatun Mahpiroh Anika Puji Setyantini Anis Amma Lutfi Ari Lestari Arya Candra Pradana
Deni Ramdan Saputra Eka Praptika Novitasari Feri Widhiyanto Hidayatul Mustofa Khoirul Ihkwan Kris Bowo Santoso Lasmini Lestari Mimi Anis Sofiah Muchamad Jepri Meiliana Muchammad Arifin Muhammad Pipit Muttakim Neny Nur Cholifah Nur Safi’i RisnantyaMentari Putri Sanjaya Bekti Biyanti Setya Deni Oktofani Sigit Dwi Wijanarko Siti lailatul Fitriyah Siti Nur Rohmawati Syamtyas Dinda Anggraini Upik Nur Hidayah Wahyu Sulistyarini Yunia Kurniasih
Lampiran 2 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VII B dan VII D Kelas VII B (Eksperimen) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
Nama Ahmad Ribud Marzuki Anis Amalutfi Berlina Pebriyanti Bowo Rina Condro Ariyanto Davit Ari Saputro Dhewi Irvyna
Dian Milasari Dina Sofiyanti Dwi Setyowati Eli Suryanti Endah Basuki Gudel Supriyanto Hermansah M. Irfanul Haqim M. Nur Ngalim Meta Rizki Yulianto Nanda Dwi Saputra Neno Nur Haryanto Nikhen Dewi Aprilia Novi Korniawati Nur Mansah Nuzuliya Pauncak Raido Saputro Pinasih Sri Isyani Rika Dwiyanti Siti Lulukatul Maisaroh Siti Mualimah Siti Rohani Tri Nur Hidayati Vivi Ayu Lestari Wahyu Setiya Budi Yoghi Pridyi Yanto
Kelas VII D (Kontrol) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32
Nama Agus Pujiono Ahmad Agus Sopianto Ahmad Suyanto Ahmat Alvian Lhukvianto Amirul Yubaedah Atik Arisma
Ayuk Fitri Andiyanti Azis Saputro Badriyatul Ulfa Bambang Supriyanto Dewi Rakna Sari Diah Riasutanti Edi untoro Khoirul Ihksan Leni Nilasari Liya Ailiyatul Hikmah Milla Nur Hidayah Mohamad Asnal Mathob Mustain Hidayawan Nurul Aliya Riris Yullaikah Rokim Siti Ainun Aminah Sri Nuryanti Umsri Yuhana Upik Nurhidayah Wahyu Adhi Saputro Wahyu Sayful Anwar Wasis Saputro Wilian Veri Pramuaji Wulan Sopitri utami Yeni Diah Prawitasari
Lampiran 3
DATA NILAI AWAL (PRE-TEST) DAN AKHIR (POST-TEST) KELAS EKSPERIMEN (VIIB) DAN KELAS KONTROL (VII D)
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
Nilai awal VII D VII B Kontrol Eksperimen 12 32 28 64 20 20 40 40 24 24 24 24 24 24 52 48 36 36 28 36 28 48 28 28 36 36 24 24 40 40 44 44 24 36 12 20 48 48 36 36 20 20 36 36 28 48 32 32 36 36 28 52 24 24 40 20 48 48 48 32 32 48
Nilai Post Tset VII D Kontrol 52 56 68 64 68 48 36 52 64 64 28 64 60 60 40 64 68 52 68 40 48 52 68 68 64 52 60 40 48 48
VII B 1 Eksperimen 60 72 68 68 80 92 84 76 72 68 76 68 64 72 72 72 68 72 84 72 76 88 68 80 80 76 88 84 92 68 72 80
Lampiran 4 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI ALOKASI WAKTU Kompetisi Dasar Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem
: : : : :
SMP N 1 Ngaringan IPA BIOLOGI VII ( Tujuh) / II 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem 5 x 40 menit
Materi Pokok dan Uraian Ekosistem : A. Satuan Ekosistem B. Macam-macam ekosistem C. Komponen penyusun ekosistem. D. Keseimbangan ekosistem E. Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem. F. Aliran energi dalam ekosistem. G. pole interaksi organisme.
Strategi Pembelajaran Tatap Pengalaman Muka Belajar 1) Siswa dapat menyebutkan o penyajian o Pembelajaran satuan-satuan dalam ekosistem. suatu menggunakan 2) Siswa dapat membedakan materi media gambar macam-macam ekosistem. pelajaran dilengkapi CD 3) Siswa dapat menentukan melalui pembelajaran komponen-komponen penyusun media o melakukan ekosistem. gambar diskusi sesuai 4) Siswa dapat memberi contohdilangkapi arahan guru contoh keseimbangan CD berdasarkan ekosistem. pembelaja LKS, buku 5) Siswa dapat menjelaskan saling ran dan paket, dan ketergantungan antar komponen membahas bentuk tugas ekosistem. buku teks lain yang telah 6) Siswa dapat membedakan o Tes / kuis tersedia diagram rantai makanan, yang jaring-jaring makanan, dan harus piramida makanan. dikerjakan 7) Siswa dapat mengidentifikasi oleh siswa macam-macam pola interaksi secara antar organisme. individu. Indikator
Alokasi Waktu
Sumber Bahan
5 JP (5 x o 40 menit) o o
o
o
o
Tipe Tagihan LKS o Hasil LDS belajar CD kelompok Pembelaja o Kuis ran o Postest. Buku Biologi 1, Teguh Sugiyarto, Dkk. Buku paket biologi yang relevan Ringkasan materi
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Tagihan o Laporan 1. Satu ekor sapi hasil pada suatu habitat belajar tanah disebut kelompok sebagai suatu… o Hasil a. populasi jawaban b. ekosistem tes c. komunitas kognitif. d. Individu
Mengetahui Kepala SMP N 1 Ngaringan
Mengetahui Guru Mata Pelajaran IPA SMP N 1 Ngaringan
Ngaringan, 24 Maret 2011 Peneliti
Sukirno Amin, S.Pd. SH, M.Pd NIP: 196309041985011001
Mulyono Nugroho NIP: 195809061988031004
Dewi Yulianti NIM. 073811022
2. Gambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang kamu ketahui! Lakukan kerja kelompok!
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS ESPERIMEN) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Ngaringan Kelas / Semester
: VII / 2
Progam Kegiatan
: IPA
Mata Pelajaran
: Biologi
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 menit)
I.
Standar Kompetensi Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
II.
Kompetensi Dasar Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem
III.
Indikator 1. Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem. 2. Siswa dapat membedakan macam-macam ekosistem. 3. Siswa dapat menentukan komponen-komponen penyusun ekosistem. 4. Siswa dapat memberi contoh-contoh keseimbangan ekosistem. 5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen ekosistem. 6. Siswa dapat membedakan diagram rantai makanan,
jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan. 7. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme. IV.
Tujuan Setelah mengikuti pelajaran, siswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem, membedakan macammacam ekosistem, dan menentukan komponen-komponen penyusun ekosistem. 2. memberikan contoh-contoh keseimbangan ekosistem, menjelaskan saling ketergantungan antar komponen ekosistem, membedakan diagram rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan serta mampu mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme. V.
Materi Pembelajaran Ekosistem adalah hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya. Materi pokok ekosistem dijabarkan menjadi beberapa submateri, antara lain sub-materi satuan ekosistem, macam-macam ekosistem, komponen
penyusun
ekosistem,
keseimbangan
ekosistem,
saling
ketergantungan antarkomponen ekosistem, aliran energi dalam ekosistem, dan pola interaksi organisme. 1. Satuan Ekosistem Ekosistem disusun oleh satuan makhluk hidup dan satuan makhluk tak hidup. Satuan-satuan tersebut antara lain, individu, populasi, komunitas, Lingkungan, dan habitat. 2. Macam-macam ekosistem Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. Ekosistem alamiah misalnya gurun, sungai, dan hutan. Ekosistem buatan misalnya sawah, kebun, ladang, dan lain-lain. 3. Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik meliputi cahaya, udara, air, tanah suhu, dan mineral. Dan komponen biotik meliputi tumbuhan, manusia, dan hewan lain. Menurut peranannya, komponen biotik dikelompokkan menjadi 3 macam, antara lain: Produsen (penghasil), Konsumen (pemakai), dan Pengurai (dekomposer). 4. Keseimbangan ekosistem Suatu ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketergantungan di antara komponen-komponen penyusunnya dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
5. Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada makhluk hidup lain dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan. Hal demikian merupakan hubungan saling ketergantungan di antara komponen ekosistem. Saling ketergantungan dapat terjadi di antara komponen biotik dan abiotik
maupun
di
antara
sesama
komponen
biotik.
Saling
ketergantungan juga dapat terjadi antara produsen, konsumen, dan dekomposer. 6. Aliran Energi dalam ekosistem Energi dapat diartikan kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. 7. Pola interaksi organisme Pola interaksi tidak hanya berupa hubungan memakan dan dimakan seperti halnya produsen dan konsumen, tetapi juga terjadi interaksi lain. Pola interaksi lain yang bukan merupakan hubungan memakan dan dimakan, antara lain simbiosis dan kompetisi. Simbiosis diartikan sebagai cara hidup bersama dari oganisme-organisme berbeda dalam hubunganyang erat. Dan kompetisi dapat diartikan sebagai persaingan diantara makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidup. VI.
Alokasi Waktu 5 x 40 menit (3 x Pertemuan)
VII. Metode Pembelajaran a. Strategi pembelajaran: pembelajaran menggunakan media gambar dilengkapi CD pembelajaran. b. Metode pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Ceramah bervariasi 2. Diskusi interaktif
3. Tanya jawab 4. Penugasan VIII. Metode Pendekatan Metode Pendekatan Edukatif IX.
Kegiatan Pembelajaran A. Pertemuan Pertama NO KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
METODE
1
5 Menit
Ceramah
Pembukaan atau Kegiatan Awal Apersepsi
dan
tanya jawab
Guru mengucap salam dan memulai pelajaran dengan bacaan Basmalah bersama. Guru memulai pelajaran dengan menyebutkan bahawa kupu-kupu hinggap pada tanaman bunga untuk membantu penyerbukan. Dalam hubungan tersebut akan terjadi saling ketergantungan satu sama lain dalam suatu ekosistem. Guru memberi pertanyaan kepada siswa “Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem?” 2
Isi atau Kegiatan Inti eksplorasi Siswa mendengarkan pejelasan guru tentang satuan-satuan dalam ekosistem.
Guru memberikan penyajian materi dengan menggunakkan media gambar dilengkapi CD
25 Menit
Ceramah tanya jawab
dan
pembelajaran serta membahas buku teks. Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi tentang satuan-satuan dalam ekosistem secara individual ataupun dengan teman yang lain. Guru menyiapkan soal-soal. Guru melempar bola kepada siswa. Siswa yang mendapat bola dipersilahkan maju ke depan untuk mengambil salah satu soal dan menjawabnya. Siswa yang sudah berhasil menjawab soal, melempar bola pada teman lainya. Siswa yang mendapat lemparan bola meju ke depan dan begitu seterusnya. 3
Penutup atau Kegiatan Penutup
10 Menit
Ceramah,
Konfirmasi
jawab
Guru memberi kesempatan
penugasan.
siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Guru menyimpulkan apa yang telah disampaikan
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
tanya dan
merangkum materi tentang macam-macam ekosistem dan komponen penyusun ekosistem.
Guru menutup pertemuan dengan bacaan Hamdalah bersama.
B. Pertemuan Kedua NO
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
METODE
1
Pembukaan atau Kegiatan Awal
5 Menit
Ceramah
Apersepsi
dan
tanya jawab
Guru mengucap salam dan memulai pelajaran dengan bacaan Basmalah bersama. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang ekosistem. Guru memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan kepada siswa tentang satuansatuan dalam ekosistem. “ Jelaskan apa yang dimaksud dengan individu?” 2
Isi atau Kegiatan Inti eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang macam-macam ekosistem dan komponenkomponen penyusun ekosistem.
Guru memberikan penyajian materi dengan menggunakkan
65 Menit
Ceramah tanya jawab
dan
media gambar dilengkapi CD pembelajaran serta membahas buku teks. Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi tentang macam-macam ekosistem dan komponen penyusun ekosistem secara individual ataupun dengan teman yang lain. Guru menyiapkan soal-soal. Guru melempar bola kepada siswa. Siswa yang mendapat bola dipersilahkan maju ke depan untuk mengambil salah satu soal dan menjawabnya. Siswa yang sudah berhasil menjawab soal, melempar bola pada teman lainya. Siswa yang mendapat lemparan bola meju ke depan dan begitu seterusnya. 3
Penutup atau Kegiatan Penutup Konfirmasi
Guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Guru menyimpulkan apa yang telah disampaikan
10 menit
Ceramah tanya jawab
dan
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi tentang saling ketergantungan antar komponen ekosistem.
Guru menutup pertemuan dengan bacaan Hamdalah.
C. Pertemuan Ketiga NO 1
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pembukaan atau Kegiatan Awal
WAKTU
METODE
10 Menit
Ceramah dan
Apersepsi Guru
tanya jawab mengucap
salam
dan
memulai pelajaran dengan bacaan Basmalah bersama. Guru menanyakan kembali kepada siswa,
“pada
pertemuan
sebelumnya kita telah mempelajari tentang apa?” siswa
dan salah satu
dipersilahkan
untuk
menjawab. Guru menanggapi jawaban siswa dan menghubungkannya dengan materi saling ketergantungan antar komponen ekosistem. Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran. 2
Isi atau Kegiatan Inti eksplorasi Guru menjelaskan materi tentang saling ketergantungan antar komponen ekosistem.
65 Menit
Ceramah dan tanya jawab
Guru
memberikan
penyajian
materi dengan menggunakkan media gambar dilengkapi CD pembelajaran serta membahas buku teks. Elaborasi
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi tentang saling ketergantungan antar komponen ekosistem secara individual ataupun dengan teman yang lain. Guru menyiapkan soal-soal. Guru melempar bola kepada siswa. Siswa yang mendapat bola dipersilahkan maju ke depan untuk mengambil salah satu soal dan menjawabnya. Siswa yang sudah berhasil menjawab soal, melempar bola pada teman lainya.
Siswa yang mendapat lemparan bola meju ke depan dan begitu seterusnya.
3
Penutup atau Kegiatan Penutup
5 Menit
Ceramah,
Konfirmasi
tanya jawab
Guru memberi kesempatan siswa
dan
untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
dan
telah
didiskusikan. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar di rumah,
penugasan
mempelajari kembali materi yang telah dipelajari dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pertemuan, dengan bacaan Hamdalah bersama.
X.
Sumber dan Media PembelajaranLKS 1. Sumber Pembelajaran a. Buku Program Semester b. Silabus Biologi Kelas VII, Semester 2 c. Buku peket Biologi 1 d. Ringkasan materi 2. Media Pembelajaran a. Papan Tulis b. Spidol c. Gambar tentang ekosistem d. LCD e. Laptop f. CD pembelajaran
XI.
Penilaian 1. Jenis Tagihan a. Kognitif Paper & pensil (Tes Tertulis) b. Psikomotor Proyek ( membuat ringkasanmateri tentang macam-macam ekosistem, dan saling ketergantungan antar komponen ekosistem) c. Afektif Performence ( keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, kedisiplinan, kerajinan)
2. Jenis Penilaian a. Lisan b. Tertulis 3. Bentuk Tes a. Pilihan ganda b. Kuis
4. Soal 1) Apa yang kamu ketahui tentang komunitas ? 2) Mengapa tumbuhan termasuk organisme autotrof ? 3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan piramida makanan? 4) Jelaskan apa yang dimaksud simbiosis? 5) Berilah contoh simbiosis parasitisme, jelaskan!
Ngaringan, 24 Maret 2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran IPA Biologi SMP N 1 Ngaringan
Mulyono Nugroho NIP: 195809061988031004
Peneliti
Dewi Yulianti NIM: 073811022
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS KONTROL) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Ngaringan Kelas / Semester
: VII / 2
Progam Kegiatan
: IPA
Mata Pelajaran
: Biologi
Jumlah Pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 menit)
I.
Standar Kompetensi Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
II.
Kompetensi Dasar Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem
III.
Indikator 1. Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem. 2. Siswa dapat membedakan macam-macam ekosistem. 3. Siswa dapat menentukan komponen-komponen penyusun ekosistem. 4. Siswa dapat memberi contoh-contoh keseimbangan ekosistem. 5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen ekosistem. 6. Siswa dapat membedakan diagram rantai makanan,
jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan. 7. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme. IV.
Tujuan Setelah mengikuti pelajaran, siswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem, membedakan macammacam ekosistem, dan menentukan komponen-komponen penyusun ekosistem. 2. memberikan contoh-contoh keseimbangan ekosistem, menjelaskan saling ketergantungan antar komponen ekosistem, membedakan diagram rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan serta mampu mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme. V.
Materi Pembelajaran Ekosistem adalah hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya. Materi pokok ekosistem dijabarkan menjadi beberapa submateri, antara lain sub-materi satuan ekosistem, macam-macam ekosistem, komponen
penyusun
ekosistem,
keseimbangan
ekosistem,
saling
ketergantungan antarkomponen ekosistem, aliran energi dalam ekosistem, dan pola interaksi organisme. 1. Satuan Ekosistem Ekosistem disusun oleh satuan makhluk hidup dan satuan makhluk tak hidup. Satuan-satuan tersebut antara lain, individu, populasi, komunitas, Lingkungan, dan habitat. 2. Macam-macam ekosistem Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. Ekosistem alamiah misalnya gurun, sungai, dan hutan. Ekosistem buatan misalnya sawah, kebun, ladang, dan lain-lain. 3. Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik meliputi cahaya, udara, air, tanah suhu, dan mineral. Dan komponen biotik meliputi tumbuhan, manusia, dan hewan lain. Menurut peranannya, komponen biotik dikelompokkan menjadi 3 macam, antara lain: Produsen (penghasil), Konsumen (pemakai), dan Pengurai (dekomposer). 4. Keseimbangan ekosistem Suatu ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketergantungan di antara komponen-komponen penyusunnya dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
5. Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada makhluk hidup lain dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan. Hal demikian merupakan hubungan saling ketergantungan di antara komponen ekosistem. Saling ketergantungan dapat terjadi di antara komponen biotik dan abiotik
maupun
di
antara
sesama
komponen
biotik.
Saling
ketergantungan juga dapat terjadi antara produsen, konsumen, dan dekomposer. 6. Aliran Energi dalam ekosistem Energi dapat diartikan kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. 7. Pola interaksi organisme Pola interaksi tidak hanya berupa hubungan memakan dan dimakan seperti halnya produsen dan konsumen, tetapi juga terjadi interaksi lain. Pola interaksi lain yang bukan merupakan hubungan memakan dan dimakan, antara lain simbiosis dan kompetisi. Simbiosis diartikan sebagai cara hidup bersama dari oganisme-organisme berbeda dalam hubunganyang erat. Dan kompetisi dapat diartikan sebagai persaingan diantara makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidup. VI.
Alokasi Waktu 5 x 40 menit (3 x Pertemuan)
VII. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Ceramah bervariasi 2. Diskusi interaktif 3. Tanya jawab 4. Penugasan
VIII. Metode Pendekatan Metode Pendekatan Edukatif IX.
Kegiatan Pembelajaran A. Pertemuan Pertama NO KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
METODE
1
5 Menit
Ceramah dan
Pembukaan atau Kegiatan Awal Apersepsi
tanya jawab
Guru mengucap salam dan memulai pelajaran dengan bacaan Basmalah bersama. Guru memulai pelajaran dengan menyebutkan bahawa kupu-kupu hinggap pada tanaman bunga untuk membantu penyerbukan. Dalam hubungan tersebut akan terjadi saling ketergantungan satu sama lain dalam suatu ekosistem. Guru memberi pertanyaan kepada siswa “Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem?” 2
Isi atau Kegiatan Inti eksplorasi Siswa mendengarkan pejelasan guru tentang satuan-satuan dalam ekosistem. Elaborasi Guru meminta peserta didik
25 Menit
Ceramah dan tanya jawab
untuk mempelajari materi tentang satuan-satuan dalam ekosistem secara individual ataupun dengan teman yang lain. 3
Penutup atau Kegiatan Penutup
10 Menit
Ceramah,
Konfirmasi
tanya
Guru memberi kesempatan
dan
siswa untuk mengajukan
jawab
penugasan.
pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Guru menyimpulkan apa yang telah disampaikan
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi tentang macam-macam ekosistem dan komponen penyusun ekosistem.
Guru menutup pertemuan dengan bacaan Hamdalah bersama.
B. Pertemuan Kedua NO KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
METODE
1
5 Menit
Ceramah dan
Pembukaan atau Kegiatan Awal Apersepsi Guru mengucap salam dan memulai pelajaran dengan bacaan Basmalah bersama.
tanya jawab
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang ekosistem. Guru memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan kepada siswa tentang materi satuan-satuan dalam ekosistem. “ Jelaskan apa yang dimaksud dengan individu?” 2
Isi atau Kegiatan Inti
65 Menit
eksplorasi
Ceramah dan tanya jawab
Guru menjelaskan materi tentang macam-macam ekosistem dan komponenkomponen penyusun ekosistem.
Elaborasi Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi tentang macam-macam ekosistem dan komponen penyusun ekosistem secara individual ataupun dengan teman yang lain. 3
Penutup atau Kegiatan Penutup Konfirmasi Guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang
10 menit
Ceramah dan tanya jawab
belum dipahami. Guru menyimpulkan apa yang telah disampaikan
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi tentang saling ketergantungan antar komponen ekosistem.
Guru menutup pertemuan dengan bacaan Hamdalah.
C. Pertemuan Ketiga NO
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
1
Pembukaan atau Kegiatan Awal
10 Menit
Apersepsi Guru
mengucap
salam
pelajaran
dan
dengan
bacaan Basmalah bersama menanyakan
kembali
kepada siswa, “pada pertemuan sebelumnya
kita
telah
mempelajari tentang apa?” dan salah satu siswa dipersilahkan untuk menjawab. Guru
menanggapi
jawaban
siswa dan menghubungkannya dengan
materi
saling
ketergantungan antar komponen ekosistem. Guru
Ceramah dan tanya jawab
memulai Guru
METODE
menjelaskan
tujuan
pembelajaran. 2
Isi atau Kegiatan Inti
65 Menit
eksplorasi
Ceramah dan tanya jawab
Guru menjelaskan materi tentang saling ketergantungan antar komponen ekosistem. Elaborasi Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi tentang saling ketergantungan antar komponen ekosistem secara individual ataupun dengan teman yang lain. 3
Penutup atau Kegiatan Penutup
5 Menit
Ceramah,
Konfirmasi
tanya
Guru memberi kesempatan
dan penugasan
siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Guru
menyimpulkan
materi
yang telah dipelajari dan telah didiskusikan. Guru
memberikan
motivasi
kepada siswa untuk belajar di rumah, mempelajari kembali materi tentang ekosistem. Guru
menutup
pertemuan,
bacaan
Hamdalah
dengan bersama.
jawab
X.
Sumber dan Media PembelajaranLKS 1. Sumber Pembelajaran a. Buku Program Semester b. Silabus Biologi Kelas VII, Semester 2 c. Buku peket Biologi 1 d. Ringkasan materi 2. Media Pembelajaran a. Papan Tulis b. Spidol
XI.
Penilaian 1. Jenis Tagihan a. Kognitif Paper & pensil (Tes Tertulis) b. Psikomotor Proyek (Penugasan) c. Afektif Performence (Unjuk Kerja) 2. Jenis Penilaian a. Lisan b. Tertulis
3. Bentuk Tes a. Pilihan ganda b. Kuis 4. Soal 1) Apa yang kamu ketahui tentang komunitas ? 2) Mengapa tumbuhan termasuk organisme autotrof ? 3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan piramida makanan? 4) Jelaskan apa yang dimaksud simbiosis? 5) Berilah contoh simbiosis parasitisme, jelaskan!
Ngaringan, 24 Maret 2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran IPA Biologi
Peneliti
SMP N 1 Ngaringan
Mulyono Nugroho
Dewi Yulianti
NIP: 195809061988031004
NIM: 073811022
Lampiran 7 KISI-KISI SOAL UJI COBA SATUAN PENDIDIKAN : SMP MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/ SEMESTER : VII / II STANDAR KOMPETENSI : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. Jenjang Soal dan Penyebarannya Kompetensi Indikator Dasar C1 C2 C3 C4 C5 Menentukan a) Siswa dapat menyebutkan satuan1, 2, 3, 4, 9 10 11, 14 21, 24 ekosistem 7 satuan dalam ekosistem. dan saling hubungan antar 12 13 15 b) Siswa dapat membedakan macamkomponen macam ekosistem. ekosistem 8, 26 5 6 20 c) Siswa dapat menentukan komponen-
C6
25
Jumlah Soal 11
27
28, 29
B, D, B, D, D, B, C, C, A, B, B
3
A, D, D
6
C, A, A, A, C, B
3
A, A, C
6
A, C, A, C, D, C
3
B, D, A
komponen penyusun ekosistem. d) Siswa dapat memberikan contoh-
Kunci Jawaban
contoh keseimbangan ekosistem. e) Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen
19, 22, 23
16, 31
30
ekosistem. f) Siswa dapat membedakan diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
17
18
32
g) Siswa dapat mengidentifikasi macam-
33
35
34
7
7
7
3
macam pola interaksi antar organisme. Jumlah
8
4
2
35
C, A, A
Lampiran 8 SOAL UJI COBA Mata Pelajaran Kelas / Semester Meteri Pokok Alokasi Waktu
: : : :
IPA Biologi VII (tujuh) / II Ekosistem. 35 soal x 1 menit (35 menit)
SOAL PILIHAN GANDA Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x ) jawaban yang tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut... a. Sosiologi c. Biologi b. Ekologi d. Patologi 2. Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem? a. Hubungan timbal balik antar makhluk tak hidup b. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan cahaya, air dan udara. d. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. 3. Satu makhluk hidup tunggal disebut... a. Ekosistem b. Individu c. Habitat d. Biosfer 4. Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis disebut... a. Komunitas b. Biosfer c. Habitat d. Populasi 5. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah... a. Batu, tanah, air, udara b. Batu, air, semut, udara c. Air, ulat, udar, tanah d. Semut, ulat, kecoa, ular 6. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan bentuan... a. Sinar matahari b. Semut c. Ulat d. Tanah
7. Organisme yang digolongkan pada produsen adalah... a. Autotrof dan heterotrof b. Heterotrof dan fotoautotrof c. Heterotrof d. Autotrof 8. Ekosistem terdiri dari satuan makhluk hidup yang berupa ..... a. Spesies, Genus, Famili, Ordo b. Spesies, Genus, Famili, Individu c. Individu, Populasi, dan Komunitas. d. Spesies, Genus, Individu, dan Populasi 9. Diantara contoh-contoh berikut ini yang termasuk populasi adalah ... a. Seekor kerbau dan seekor ayam. b. Beberapa ekor ayam di dalam kandang. c. Satu pohon mangga dan satu pohon pepaya di kebun. d. Seorang petani, seekor kerbau, dan tanaman padi. 10. Gambar yang menunjukkan populasi adalah gambar...
a
b
c
d
11. Susunan ekosistem mulai dari satuan makhluk hidup terbesar sampai terkecil adalah... a. Komunitas, Ekosistem, Individu, Biosfer, Populasi b. Individu, Biosfer, Populasi Komunitas, Ekosistem c. Biosfer, Ekosistem, Komunitas, Populasi, Individu d. Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem, Biosfer. 12. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem yang lain sehingga seluruh ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan yang disebut ... a. Biosfer b. Komunitas c. Biotik d. Bioma 13. Sawah, ladang, aquarium, adalah contoh dari ekosistem ... a. ekosistem biotik b. ekosistem abiotik c. ekosistem alamiah d. ekosistem buatan
14. Susunan Ekosistem: (1) Komunitas (2) Ekosistem (3) Individu (4) Biosfer (5) Populasi Maka susunan ekosistem mulai dari satuan makhluk hidup terkecil sampai terbesar adalah .... a. (3), (5), (1), (2), (4) c. (5), (4), (3), (2), (1) b. (1), (2), (3), (4), (5) d. (4), (2), (1), (5), (3) 15. Perhatikan gambar berikut ini: Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. ekosistem biotik b. ekosistem abiotik c. ekosistem alamiah d. ekosistem buatan
16. Perhatikan gambar berikut ini:
Rumput
Belalang
Kadal
burung Elang
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. Jaring-jaring makanan b. Piramida makanan c. Rantai makanan d. Arus energi Untuk soal nomor 17 sampai dengan 18, perhatikan bagan jaring-jaring kehidupan di bawah ini! Belalang
Burung Bebet
Ulat
Ayam
Burung Elang
Rumput 17. Jaring-jaring kehidupan di atas terdiri dari… a. 1 rantai makanan c. 3 rantai makanan b. 2 rantai makanan d. 4 rantai makanan 18. Pada jaring-jaring kehidupan di atas, yang berkedudukan sebagai konsumen I adalah… a. Ayam, burung betet c. Ulat, burung betet b. Burung betet, burung elang d. Ulat, belalang
19.
8
Burung
6 4
Tumbuhan 7
2 5 Sapi
Manusia 3 1
Manakah mata rantai yang tidak tepat dari rantai makanan ? a. 2 c. 5 b. 3 d. 4 20. Perhatikan gambar berikut ini: Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. Hewan omnivora b. Hewan herbivora c. Hewan karnivora d. Konsumen tingkat I
21. Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. konsumen tingakat II b. Hewan herbivora c. Hewan karnivora d. Konsumen tingkat I
22. Jika populasi belalang dan ulat meningkat pesat, maka populasi organisme mana yang akan mengalami penurunan... a. Burung Elang c. Rumput b. Ayam d. Burung Betet 23. Energi yang diperoleh konsumen II berasal dari . . . . . a. konsumen I c. Produsen b. matahari d. konsumen II 24. Tumbuhan dikelompokkan sebagai autrotof, karena mampu ..... a. Membuat kehidupan bagi konsumen b. Membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain . c. Meinakan dirinya dan pihak lain d. Mengambil energi dari hewan dan manusia
25. Mengapa tumbuhan hijau termasuk organisme autotrof..... a. Karena mampu membuat kehidupan bagi konsumen b. Karena mampu membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain . c. Karena mampu meinakan dirinya dan pihak lain d. Karena mampu mengambil energi dari hewan dan manusia 26. Berikut yang merupakan organisme heterotrof adalah... a. Katak sawah, ular, ikan mas. b. Ganggang, katak sawah, padi. c. Ular, serangga, Alang-alang d. Jamur, manusia, ganggang 27. Agar ekosistem seimbang harus dalam keadaan jumlah ..... a. Produsen > Konsumen I > Konsumen II > Konsumen III b. Produsen < Konsumen I < Konsumen II < Konsumen III c. Produsen = Konsumen I = Konsumen II = Konsumen III d. Produsen > Konsumen I < Konsumen II = Konsumen III 28. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ... a. konsumer tingkat pertama berkembang biak b. konsumer tingkat pertama tidak berkembang c. semua konsumer tingkat pertama mati d. konsumer tingkat ketiga berkembang biak 29. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ... a. konsumen tingkat pertama mati b. konsumen tingkat pertama tidak berkembang c. semua konsumen tingkat ketiga mati d. konsumen tingkat ketiga berkembang biak 30. Pertumbuhan tanaman yang tidak pernah disiram mengalami gangguan sehingga dapat mengakibatkan kematian. Hal demikian menunjukkan adanya ... a. ketergantungan antara komponen abiotik dan abiotik b. ketergantungan antara sesama komponen biotik c. ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik d. ketergantungan antara produsen dan konsumen. 31. Tumbuhan hijau melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup lain, hal demikian menunjukkan adanya ... a. ketergantungan antara komponen abiotik dan abiotik b. ketergantungan antara sesama komponen biotik c. ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik d. ketergantungan antara produsen dan konsumen. 32. Bagan rantai makanan dalam ekosistem yang tepat adalah ... a. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 3 pengurai b. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 1 c. produsen konsumen 1 konsumen 2 d. produsen konsumen 2 konsumen 3 pengurai
33. Dua spesies mengadakan simbiosis, yang satu mendapatkan makanan sedangkan yang lain tidak terganggu. Hubungan semacam ini dinamakan simbiosis... a. Parasitisme b. Predatorisme c. Komensalisme d. Mutualisme 34. Tumbuhan benalu yang tumbuh pada tumbuhan inangnya dianggap sebagi setengah parasit karena ... a. hidupnya dengan menyerap sari makanan pada tumbuhan inang. b. Tumbuhan inang mendapat oksigen dari benalu c. Benalu masih mampu berfotosintesis d. Tumbuhan inang mendapat nitrogen dari benalu 35. Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut dinamakan simbiosis... a. Mutualisme b. Komensalisme c. Parasitisme d. kompetisi
*****GOOD LUCK*****
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. B 2. D 3. B 4. D 5. A 6. A 7. D 8. C 9. B 10. C 11. C 12. A
13. D 14. A 15. D 16. C 17. B 18. D 19. A 20. C 21. B 22. C 23. A 24. B
25. B 26. A 27. A 28. A 29. C 30. C 31. D 32. A 33. C 34. A 35. A
Lampiran 15 KISI-KISI SOAL POSTEST SATUAN PENDIDIKAN : SMP MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/ SEMESTER : VII / II STANDAR KOMPETENSI : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. Jenjang Soal dan Penyebarannya Kompetensi Indikator Dasar C1 C2 C3 C4 C5 Menentukan a) Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam 1, 2, 3, 6 8 9 16, 18 ekosistem ekosistem. dan saling hubungan 10 11 12 b) Siswa dapat membedakan macam-macam antar ekosistem. komponen ekosistem 7 4 5 15 c) Siswa dapat menentukan komponen-komponen
C6
19
Jumlah Soal 8
Kunci Jawaban
3
B, D, B, C, C, B, B, A D, A, D
5
B, C, D, C, B
3
C, A, A
3
C, C,C
2
A, A
1
C
penyusun ekosistem. 20
d) Siswa dapat memberikan contoh-contoh
21, 22
keseimbangan ekosistem. 17
e) Siswa dapat menjelaskan saling
13, 23
ketergantungan antar komponen ekosistem. 14
f) Siswa dapat membedakan diagram rantai
24
makanan dan jaring-jaring makanan. 25
g) Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam pola interaksi antar organisme. Jumlah
6
4
5
5
4
1
25
Lampiran 16
SOAL POSTEST Mata Pelajaran Kelas / Semester Meteri Pokok Alokasi Waktu
: IPA Biologi : VII (tujuh) / II : Ekosistem. : 25 soal x 1 menit (25 menit)
SOAL PILIHAN GANDA Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x ) jawaban yang tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut... a. Sosiologi c. Biologi b. Ekologi d. Patologi 2. Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem? a. Hubungan timbal balik antar makhluk tak hidup b. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan cahaya, air dan udara. d. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. 3. Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis disebut... a. Ekosistem b. Populasi c. Habitat d. Biosfer 4. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah... a. Batu, air, semut, udara b. Air, ulat, udara, tanah c. Batu, tanah, air, udara d. Semut, ulat, kecoa, ular 5. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan bantuan... a. Semut b. Ulat c. Tanah d. Sinar matahari 6. Organisme yang digolongkan pada produsen adalah.... a. Autotrof dan heterotrof b. Heterotrof dan fotoautotrof c. Autotrof d. Heterotrof
7. Ekosistem terdiri dari satuan makhluk hidup yang berupa ..... a. Spesies, Genus, Famili, Ordo b. Individu, Populasi, dan Komunitas c. Spesies, Genus, Famili, Individu d. Spesies, Genus, Individu, dan Populasi 8. Diantara contoh-contoh berikut ini yang termasuk populasi adalah ... a. Seekor kerbau dan seekor ayam b. Satu pohon mangga dan satu pohon pepaya di kebun c. Beberapa ekor ayam di dalam kandang d. Seorang petani, seekor kerbau, dan tanaman padi 9. Susunan ekosistem mulai dari satuan makhluk hidup terbesar sampai terkecil adalah... a. Komunitas, ekosistem, individu, biosfer, populasi b. Biosfer, ekosistem, komunitas, populasi, individu c. Individu, biosfer, populasi, komunitas, ekosistem d. Individu, populasi, komunitas, ekosistem, biosfer 10. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem yang lain sehingga seluruh ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan yang disebut ... a. Bioma b. Komunitas c. Biotik d. Biosfer 11. Sawah, ladang, aquarium, adalah contoh dari ekosistem ... a. ekosistem buatan b. ekosistem biotik c. ekosistem abiotik d. ekosistem alamiah 12. Perhatikan gambar berikut ini: Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. ekosistem biotik b. ekosistem abiotik c. ekosistem alamiah d. ekosistem buatan
13. Perhatikan gambar berikut ini:
Rumput
Belalang
Kadal
burung Elang
Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. Jaring-jaring makanan b. Piramida makanan c. Rantai makanan d. Arus energi 14. Perhatikan bagan jaring-jaring kehidupan di bawah ini! Belalang
Burung Bebet
Ulat
Ayam
Burung Elang
Rumput
Pada jaring-jaring kehidupan diatas, yang berkedudukan sebagai konsumen I adalah... a. Ulat, belalang b. Ayam, burung betet c. Burung betet, burung elang d. Ulat, burung betet 15. Perhatikan gambar berikut ini: Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. Hewan omnivora b. Hewan herbivora c. Hewan karnivora d. Konsumen tingkat I
16. Gambar tersebut merupakan contoh gambar ... a. konsumen tingakat II b. Hewan herbivora c. Hewan karnivora d. Konsumen tingkat I
17. Energi yang diperoleh konsumen II berasal dari . . . . . a. Produsen c. Konsumen I b. matahari d. konsumen II 18. Tumbuhan dikelompokkan sebagai autrotof, karena mampu ..... a. Membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain b. Membuat kehidupan bagi konsumen c. Mengambil makanan dari pihak lain d. Mengambil energi dari hewan dan manusia
19. Mengapa tumbuhan hijau termasuk organisme autotrof..... a. Karena mampu membuat kehidupan bagi konsumen b. Karena mampu membuat makanannya sendiri dan untuk yang lain c. Karena mampu mengambil makanan diri pihak lain d. Karena mampu mengambil energi dari hewan dan manusia 20. Agar ekosistem seimbang harus dalam keadaan jumlah ..... a. Produsen < Konsumen I < Konsumen II < Konsumen III b. Produsen = Konsumen I = Konsumen II = Konsumen III c. Produsen > Konsumen I > Konsumen II > Konsumen III d. Produsen > Konsumen I < Konsumen II = Konsumen III 21. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ... a. konsumer tingkat pertama tidak berkembang b. semua konsumer tingkat pertama mati c. konsumer tingkat pertama berkembang biak d. konsumer tingkat ketiga berkembang biak 22. Apabila semua konsumen tingkat kedua mati, maka ... a. semua konsumen tingkat ketiga mati b. konsumen tingkat pertama mati c. konsumen tingkat pertama tidak berkembang d. konsumen tingkat ketiga berkembang biak 23. Tumbuhan hijau melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup lain, hal demikian menunjukkan adanya ... a. ketergantungan antara komponen abiotik dan abiotik b. ketergantungan antara sesama komponen biotik c. ketergantungan antara produsen dan konsumen. d. ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik 24. Bagan rantai makanan dalam ekosistem yang tepat adalah ... a. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 3 pengurai b. produsen konsumen 1 konsumen 2 konsumen 1 c. produsen konsumen 1 konsumen 2 d. produsen konsumen 2 konsumen 3 pengurai 25. Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut dinamakan simbiosis... a. Komensalisme b. Parasitisme c. Mutualisme d. kompetisi
*****GOOD LUCK*****
Lampiran 17 KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
B D B C D C B C B
10. D 11. A 12. D 13. C 14. A 15. C 16. B 17. C 18. A
19. B 20. C 21. A 22. A 23. C 24. A 25. C
6
Lampiran 26
PETA DESA NGARINGAN
= JALAN RAYA
= KELOMPOK SPP
= TK NGARINGAN
= BALAI DESA NGARINGAN
= SARPRAS YANG DIUSULKAN
= KANTOR UPK
= RTM
= SMP N 1 NGARINGAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. 2. 3. 4.
Nama Lengkap Tempat & Tgl. Lahir NIM Alamat Rumah HP E-mail
: Dewi Yulianti : Grobogan, 16Juli 1989 : 073811022 : Dk. Pakem Rt/Rw. 01/12 Ds. Tanjungharjo Kec. Ngaringan Kab. Grobogan 58193 : 087833408249 :
[email protected]
B. Riwayat Pendidikan 1. Tk Islam Ngaringan
Lulus 1995
2. SD N 1 Ngaringan
Lulus 2001
3. SMP N 1 Ngaringan
Lulus 2004
4. MA Negeri Blora
Lulus 2007
5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi Lulus 2011/2012
Semarang, 14 November 2011
Dewi Yulianti