SISTEM PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA GIAT NET SRAGEN
Naskah Publikasi
diajukan oleh Abit Rosyadi 11.22.1311
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
2
SALES DATA PROCESSING SYSTEM IN GIAT NET SRAGEN SISTEM PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA GIAT NET SRAGEN Abit Rosyadi Rum Muhamad Andri Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT A company as an organization that has a tendency for profit always need a computerized system that will be used in collecting, storing and processing data to produce information that will support the company's business strategy, plans and make effective business decisions. Enterprising net cafe is one that has many customers in Sragen. But Keen net in the business competition has not made progress in processing sales transactions, recording transactions as sales and purchases are still done manually so that managers have difficulty in making decisions, especially for stocks need to be supplemented or not the result of differences shown in the book deal with the amount of stock the items physically. This research aims to design and build a management information system which has the facility of data input, data processing, data reports. So it can assist the management in terms of providing information quickly, completely, and accurately by using the computer as a tool. To build this application, required software Microsoft Visual Basic 6.0 as the program editor application that will be used later, and Microsoft SQL Server 2000 to create database.
Keywords: Information Systems, Sales, Purchases, net Giat
3
1.
Pendahuluan Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan
seperti pada saat ini, kebutuhan masyarakat akan kemudahan proses pada segala bidang kerja semakin meningkat, komputer memiliki peran yang sangat penting untuk membantu mempercepat pengolahan data serta
efisiensi
dalam
pengolahan
data
dibandingkan
dengan
menggunakan alat tulis. Ketatnya persaingan pada dunia bisnis telah menciptakan kompetisi yang ketat antara badan usaha satu dengan yang lain, sehingga perkembangan teknologi harus selalu di ikuti. Pengolahan data sebelumnya masih menggunakan alat tulis yang mempunyai banyak kelemahan saat pengolahan data, akan dikembangan menjadi sistem pengilahan data penjualan yang terkomputerisasi. Yang dibutuhkan dari sistem ini adalah: pengolahan data penjualan makanan, tujuan dari fitur ini agar pendataan keluar masuk barang dapat terdata dengan baik, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Pengolahan data penjualan pulsa, fitur ini menangani pendataan pembelian dan penjualan pulsa. Melihat situasi seperti ini, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang pengolahan data penjualan tang akan dilanjutkan untuk pembuatan skripsi yang akan diberi judul “Sistem pengolahan data penjualan”, pada Giat Net Sragen, Jateng. Dengan adanya sistem informasi
pengolahan
data
penjualan
diharapkan
bisa
memenuhi
kebutuhan pengolahan data penjualan perusahaan.
4
2.
Landasan teori
2.1 Pengertian SIstem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya menurut Jerry FitzGerald, didefinisikan sebagai berikut. ”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.1 Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini. ”Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) yang berguna bagi penerimanya.2 2.2 Klasifikasi sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, dintaranya dipandang sebagai berikut: 1. Sistem abstrak (abstrac system) dan sisten fisik (physical System) 1
Jerry FitzGerald, “Fundamentals of Systems Analysis”, 1981, hal 5.
2
Jogiyanto.HM, Analisi dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi offset, 1999, hal 2.
5
System abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya system teologi yang berupa pemikiran – pemikiran tentang hubungan manusia dengan tuhan. System fisik adalah system yang ada secara fisik, misalnya system komputer dan system akutansi. 2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human mode system). Sistem alami adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran planet terhadap matahari. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, misal sistem informasi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-machine sistem atau manmachine system. 3. Sistem tertentu (deterministec system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi, misalnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat di prediksikan karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya atau bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar. Secara 6
teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi peda kenyataannya tidak adad sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively c;osed system (secara relatif tertutup tetapi tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. System terbuka ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkunga luar atau sub sistem yang lainnya. Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkunga luarnya, maka sistem ini harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. 2.3 Konsep dasar sistem informasi 2.3.1
Pengertian sistem informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: “ sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang dipelukan.”3 2.3.2
Komponen sistem informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen – komponen sebagai barikut :
3
Kusrini, M.Kom, Andi Koniyo, Membangun Sisem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server, Yogyakarta : Andi Offset, 2007, hal 8.
7
a. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. b. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan. c. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok Teknologi Teknologi merupakan “ kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. e. Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
8
keras
komputer
dan
digunakan
perangkat
lunak
untuk
memanipulasinya. f. Blok Kendali Banyak hal yang merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan – kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan – kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan di terapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat di atasi. 2.4 Sistem Informasi Penjualan Sistem informasi penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi penjualan dan transaksi data dalam satu kesatuan proses yang saling terkait dalam antara pembeli dan bersama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. 2.5 Perangkat lunak yang digunakan 2.5.1 Microsoft Visual Basic 6.0 2.5.1.1
Pengenalan Visual Basic 6.0
Visual basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks
9
atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan system yang lebih besar.4 “Visual”
dalam
hal
ini
merupakan
bahasa
pemrograman
yang
menyerahkan berbagai macam desain dengan model GUI (Graphical User Interface). “Basic” menunjukkan bahasa pemrograman BASIC (Biginner A;;-Purpose Simbolic Instruction Code). Visual Basic dikembangkan dari bahasa BASIC yang ditambah ratusan perintah tambahan dengan GUI Windows. 2.5.1.2
Kemampuan Visual Basic 6.0
Kemampuan Visual Basic 6.0 antara lain: 1. Data Acces, digunakan untuk membuat aplikasi database dan aplikasi front-end, baik untuk database stand alone maupun client server. 2. Teknologi ActiveX, berguna untuk membuat fungsi yang dapat digunakan untuk aplikasi seperti Microsoft Word prosessor, Microsoft Excel spreadsheet, dan aplikasi windows lainnya. 3. Internet, digunakan untuk membuat aplikasi berbasis internet yang mampu mengintegrasi internet maupun dari internet ke aplikasi anda. 4. Finishing aplikasi, digunakan untuk kompilasi aplikasi menjadi file .exe. kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine, aplikasi anda siap didistribusikan. 4
Andi Sunyoto, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Yogyakarta:Andi Offset, 2007, hal 1
10
2.5.2 Microsoft SQL Server 2000 SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS yg dibuat oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang lain adalah Microsoft Access yang di-include kan dalam paket Microsoft Office sehingga versi dari DBMS Ms. Access menyesuaikan versi Ms.Office yang ada.5 Objek-objek dalam Database SQL Server 2000: 1. Diagrams Merupakan sebuah diagram yang digunakan untuk mendesain sebuah relasi/hungan antar tabel-tabel dalam sebuah database. 2. Tables Menyimpan baris-baris atau record-record data. Tabel adalah inti dari sebuah database yang dikelompokkan dalam bentuk baris dan kolom. 3. Views View adalah sebuah tabel virtual yang digunakan untuk mengakses data-data tertentu pada sebuah tabel. Data-data penting yang tidak ditampilkan
secara
public
dapat
disembunyikan
dengan
menggunakan view. 4. Stored Procedured
5
M.Rudyanto Arief, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Yogyakarta:Andi Offset, 2006, hal 2
11
Merupakan sekumpulan perintah SQL yang tersimpan dalam server database dan dapat dieksekusi melalui perintah execute (nama sp)[parameter] 5. Users Orang atau pengguna yang diberi hak untuk mengakses database pada server database. 6. Function Sama hal nya seperti Stored Procedure, yaitu sekumpulan perintah SQL, akan tetapi Function akan mengembalikan nilai, sedangkan Stored Procedure tidak mengmbalikan nilai. 3.
ANALISIS
3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk
permasalahan,
mendefinisikan
dan
mengevaluasi
kesempatan-kesempatan,
permasalahan-
hambatan-hambatan
yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis
dan
sangat
penting,
karena
kesalahan
ditahap
ini
akan
menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut ini. 12
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis system Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. 3.2 Identifikasi Masalah a) Pengidentifikasian
masalah
merupakan
langkah
pertama
yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat di definisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sebuah sistem tidak dapat tercapai. b) Dari hasil penelitian yang telah dilakasanakan, Ada beberapa permasalahan yang diantaranya: ‐
Pengolahan data penjualan yang dilakukan masih manual, sehingga sering terjadi kesalahan saat transaksi.
‐
Pengendalian yang kurang efektif karena kurang tersedianya laporan yang berkualitas.
‐
Proses pembuatan laporan lambat dan kurang akurat.
3.3 Analisis kebutuhan sistem 3.3.1
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kemampuan sistem untuk melakukan proses dan dapat menampilkan informasi apa saja. Aplikasi pengolahan data penjualan yang penulis buat ini dituntut memiliki kebutuhan fungsional sistem yaitu: 1. Sistem dapat menginputkan dan menampilkan data admin, display, pembelian dan penjualan. 13
2. Sistem
dapat
menampilkan
informasi
tentang
saldo
keluar
masuknya pulsa. 3. Sistem dapat menampilkan laporan yang di inginkan seperti laporan penjualan, pembelian, display dan keuangan. 3.3.2
Kebutuhan Nonfungsional
Kebutuhan nonfungsional merupakan faktor-faktor pendukung sistem
agar
sistem
bekerja
optimal.
Berikut
adalah
kebutuhan
nonfungsionalnya : 1. Kebutuhan perangkat keras •
Processor Dual Core E6600 (Box)
•
RAM Kingston DDR 2 PC-6400 (1Gb)
•
Hard Disk Samsung 250 Gb Sata
•
Monitor LED 15,6” VIEWSONIC VA1601
•
Mouse Genius Netscrool 120 PS/2 Optical Mouse
•
Keyboard LOGITECH Classic keyboard PS/2 K100
•
Stabilizer Montero SM VA
•
UPS APC BE500RAS
•
Printer Epson T13
•
Cassing Acc Power J-09A-Blue
2. Kebutuhan perangkat lunak • Microsoft windows XP® sebagai sistem operasi • SQlServer sebagai DBMS 3. Sumber Daya Manusia (Brainware)
14
Dalam pengembangan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti cara kerja sistem, pengoperasian sistem, dan pemeliharaan sistem. Kebutuhan SDM tahapan pembuatan sistem adalah : •
Analis, tugas analis adalah menggali fitur-fitur atau fungsi yang dibutuhkan
oleh
Giat
Net
untuk
membantu
operasional
perusahaannya. •
Programmer, tugas programmer adalah merancang program sesuai dengan spesifikasi sistem yang diberikan oleh analis ke dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer (coding).
•
Admin adalah pihak yang mengelola data-data dalam aplikasi. Admin yang ditunjuk adalah pegawai/karyawan koprasi.
•
Pemilik koprasi adalah orang yang menggunakan aplikasi dan melihat laporan-laporan.
3.3.3
Flowchart diagram
Flowchart menggambarkan urutan-urutan instruksi dari suatu program computer. 3.4 Rancangan Basis Data Setelah melakukan perancangan sistem, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah perancangan database. Perancangan database itu diperlukan, agar bisa memiliki database yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, hapus, ubah) data.6
Dalam
merancang database dapat dilakukan dengan menerapkan Normalisasi 6
Fathansyah, Ir.,BasisData, (Cetakan keempat; Bandung: Informatika, 2002), hal.39
15
terhadap struktur table yang telah diketahui, atau dengan langsung membuat
model
Entity-Relationship-nya.
Cara
perancangan
yang
digunakan adalah normalisasi. 3.5 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak sistem informasi penjualan dan stok barang pada Giat Net ini digambarkan dengan metode HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) yaitu metode yang dikembangkan dan didukung IBM sebagai alat dokumentasi program, namun lebih banyak digunakan sebagai alat perancangan dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama sebagai berikut: 1.
untuk menyediakan struktur guna memahami fungsi-fungsi dari system
2.
untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut
3.
untuk menyediakan penjelasan dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing tingkatan dari diagram-diagram HIPO
4.
untuk menyediakan
output yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pemakai. 3.5.1 Rancangan User Interface Input dan Output Perancangan input bertujuan untuk membuat rancangan form input untuk mempermudah pengguna program dalam menginputkan data. Data 16
yang telah diinputkan akan disimpan ke dalam tabel yang telah disediakan. Perancangan output bertujuan untuk membuat rancangan form laporan semua data yang telah di inputkan. 4.
Implementasi dan pembahasan
4.1 Implementasi sistem Implementasi adalah sebuah tahap dimana sebuah sistem digunakan oleh pengguna. Namun, sebelum sistem digunakan oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu, untuk menghindari kesalahan-kesalahan pada pemanfaatan sistem nantinya. Implementasi dan pembahasan pembuatan game Penyelamatan Tawanan Perang melanjutkan langkah-langkah sesuai framework yang dirancang oleh david midgley yang sudah diterapkan pada Bab III. 4.1.1
Pemilihan dan pelatihan Personil
Admin yang akan mengoperasikan sebuah sistem yang baru harus merupakan orang yang benar-benar memahami sistem informasi dan tugas-tugas mereka. Pemilihan admin dalam sistem informasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena keberhasilan dalam pelaksanaannya ditentukan oleh personil yang berada dalam sistem itu sendiri. a. Pemilihan personil Adapun personil yang akan dipilih berasal dari karyawan Giat Net itu sendiri dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Memindahkan karyawan yang telah ada ke posisi baru lebih mudah daripada merekrut karyawan baru 17
2. Personil yang akan menjalankan sistem ini yaitu karyawan yang memiliki dasar-dasar komputer berikut pengalamannya, tujuannya agar admin tersebut tidak terlalu sulit untuk menjalankan sistem yang baru tersebut. 3. Teliti dan sabar menghadapi komplain pelanggan. b. Pelatihan personil Personil yang dipilih dalam penggunaan sistem ini perlu dilatih untuk hal-hal yang belum mereka pahami. Pendekatan-pendekatan yang bisa ditempuh untuk melakukan pelatihan antara lain: 1. Penjelasan secara umum tentang sistem yaitu menu, submenu, dan tombol-tombol yang digunakan 2. Uji coba input data penjualan dan pembelian stok barang dengan jumlah dan kasus yang ditentukan Praktek lapangan langsung yaitu petugas yang telah dilatih diberi penjelasan dan intruksi tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya yang langsung dipraktekkan pada posisi dan situasi kerja yang sebenarnya. 4.1.2
Instalasi hardware dan software
Langkah selanjutnya adalah penginstalan hardware dan software yang diperlukan dalam mengimplementasikan sistem. 4.1.3
Pengetesan program
Pengetesan program dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh masih adakah kesalahan-kesalahan dan kekurangan dari program yang terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi. 18
4.1.4
Pengetesan sistem
Pengetesan sistem dilakukan setelah pengetesan program. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Adapun dua metode untuk melakukan unit testing, antara lain: 1. Black Box Testing Black Box Testing adalah cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi modul, kemudian diamati apakah hasil dari modul itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengetesan form input data penjualan, pada text box ID Display, hanya bisa diinputkan dengan angka saja, tidak bisa diinputkan dengan karakter dan sudah secara otomatis. 2. White Box Testing White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengetesan ini yaitu: pada form input data pembelian belum diisi semua lalu kita menyimpan data tersebut, maka pada saat tombol data 19
disimpan dijalankan akan muncul informasi ” lengkapi data terlebih dahulu”. Pengetesan sistem baru dibuat dan dirancang untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu. Dalam hal ini kemampuan sistem yang diusulkan belum dapat memberikan jawaban yang pasti, sebab untuk membuktikan apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem usulan diyakini sudah tepat waktu, membutuhkan beberapa pembuktian. Bila data yang dicari telah ada dan tidak perlu melakukan pemasukan data lagi tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih singkat, sebanding dengan sistem sebelumnya. Pengetesan sistem ini meliputi: 1. Pengetesan terhadap Input Data a. Mekanisme pengetesan Melakukan test terhadap seluruh komponen input data meliputi tes terhadap kemampuan kolom pengisian jenis-jenis data yang dimasukkan, kemampuan input yang diuji antara lain: input data admin, pembelian, display, dan penjualan. Programmer juga mencoba mengantisipasi kelemahan program aplikasi tersebut dengan memperbaiki listing program maupun database program jika terjadi data error. Pengetesan pada tombol enter untuk melakukan pemasukan data selanjutnya agar lebih praktis dan meminimalisasi penggunaan mouse. b. Hasil yang didapat Apabila data yang dimasukkan benar saat meng-klik tombol simpan maka akan muncul pesan informasi seperti gambar di bawah ini.
20
Gambar 4.1 Informasi penyimpanan data benar Sedangkan apabila memasukkan data yang sama dengan yang pernah dinputkan maka muncul pesan informasi seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.2 Informasi data Sudah digunakan 2. Pengetesan terhadap Ubah data a. Mekanisme pengetesan Melakukan
pengetesan
seluruh
komponen
ubah
terhadap
kemampuan komponen untuk merespon single click serta pesan informasi yang dihasilkan ketika dieksekusi. Yang mana pada aplikasi ini tombol ubah memiliki fungsi untuk mengubah data yang ada di database. b. Hasil yang didapat Apabila data yang diubah benar saat meng-klik tombol ubah maka akan muncul pesan informasi seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.3 Informasi data benar 21
Apabila ingin mengubah data namun pada kolom input kosong maka akan muncul pesan informasi seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.4 Informasi data kosong saat mengubah 4.1.5
Konversi system
Penerapan Sistem Pengolahan Data Penjualan Pada Giat Net Sragen dilakukan konversi secara paralel. Sistem lama dan sistem baru akan dioperasikan secara bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem baru telah dioperasikan dengan baik sebelum sistem lama dihentikan. Kelebihan dari sistem ini adalah jika sistem baru gagal maka sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahannya pada biaya operasi yang dikeluarkan untuk membiayai dua buah sistem sekaligus. Periode waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi sistem ini adalah 15 hari. Alasan menggunakan konversi paralel antara lain: - Lebih mempunyai resiko kegagalan relatif kecil untuk melakukan konversi sistem -
Jika sistem yang baru tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka masih ada data-data pada sistem lama sehingga kegiatan pencatatan data penjualan masih dapat terus beroperasi.
Langkah-langkah konversi sistem antara lain: a. Konversi dokumen dasar 22
Dokumen dasar sistem yang lama diganti dengan dokumen dasar sistem yang baru. b. Konversi file Konversi file dilakukan dengan 2 cara: 1) Konversi sistem yang lama ke sistem yang baru dapat dilakukan dengan mencetak isi file lama kedalam media kertas, lalu dimasukkan ulang ke file baru lewat pemasukan melalui keyboard 2) Konversi dari data dicatatkan manual ke file sistem baru jika instansi masih menggunakan manual, maka data yang perlu di konversi ke file sistem baru yaitu dengan memasukkan data tersebut lewat alat pemasukan c. Mengoperasikan sistem Setelah dokumen dasar siap digunakan dan semua data yang diperlukan sudah terekam di sistem baru maka sistem yang baru dapat mulai dioperasikan. 4.2 Tindak Lanjut Implementasi Partisipasi
analisis
sistem
belum
berakhir
setelah
sistem
diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama user. Setelah pengetesan penerimaan ini dilakukan, suatu rapat penerimaan perlu diselenggarakan oleh manajemen. Rapat ini dihadiri oleh analis sistem, manajer dan pemakai sistem untuk 23
menentukan sistem yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika sistem yang baru telah disetujui, maka rapat ini dapat merupakan acara penyerahan sistem. Tugas dari analis sistem dapat berakhir sampai disini. 5.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan perancangan yang penulis kerjakan dan
berdasarkan dari rumusan masalah yang ada, kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah : 1. Sistem Lama a) Proses pengolahan data penjualan dan pembelian masih menggunakan alat tulis yang membutuhkan waktu yang lama untuk mencatat, sehingga informasi yang dihasilkan sering mengalami keterlambatan. b) Penyimpanan data masih menggunakan arsip c) Informasi data penjualan dan pembelian
tidak akurat, tepat
waktu dan relevan. 2. Sistem Baru a) Lebih efektif dan efisisen karena proses transaksi penjualan dan pembelian lebih mudah dan cepat maka keterlambatan informasi yang diperoleh dapat dicegah. b) Output yang nantinya akan dihasilkan dari pengolahan data yang dilakukan oleh sistem diharapkan dapat dijadikan acuan oleh
pihak
yang
bertindak
sebagai
pengelola
dalam
menentukan tindakan (follow up) dan pengambilan keputusan dalam watu yang tepat. 24
Sistem informasi pada bagian penjualan dapat meningkatkan pelayanan dan kemudahan terhadap Warnet dan pembuatan laporan.
25
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Penerbit ANDI OFFSET Arief, M. Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Andi Yogyakarta. Arief, M. Rudyanto S.T.M.T, Modul Teori dan Praktikum Sistem Basis Data dengan SQL Server 2000, (
[email protected][www.rudy.amikom.ac.id]), 2007/2008) Burch, John dan Grudnitski, Gary. 1986. Information Systems Theory and Practice. (Edisi keempat;New York: John Wiley & Sons). Cushing, Barry E. 1974. Accounting Information Systems and Bussiness Organizations. (Philippines: Addison Wesley Publishing Company). Davis, Gordon B. 1974. Management Information Systems: Conceptual Foundation, Structured, and Development. (International Student Edition; Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha). Fathansyah, Ir. 2002 .Basis Data. (Cetakan keempat; Bandung: Informatika). FitzGerald, Jerry. 1981. Fundamentals of Systems Analysis. Jogiyanto, HM. 1999 Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset: Yogyakarta.
26
Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (konsep dasar). Gava Media: Yogyakarta. Kumorotomo, Wahyudi dan Margono, Agus. 1998. Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi-organisasi Public. Gadjah Mada University. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset Kusrini. 2007. Tuntunan Praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan Visual basic dan microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Scoot , George M. 1986. Principles of Management Information System. New York: McGraw-Hill. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Yogyakarta:Andi Offset Suyanto,cM. 1992. Pengenalan dan Pengolahan Data Elektronik Yogyakarta: IMKI Wu, Frederick H. 1984. Accounting Information Systems, Theory and Practice. (International Student Edition; Tokyo: McGraw-Hill Japan). http://forum.detik.com/standar-gaji-seorang-programmer-t84601.html http://www.bi.go.id/web/id/ http://www.nexttag.com/ diakses 4 mei 2012 http://www.jogjakomtek.com/ diakses 4 mei 2012
27