SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM (KHILAFAH ISLAMIYAH) SEBAGAI SOLUSI KRISIS MULTIDIMENSI DI INDONESIA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah pendidikan agama islam
Disusun Oleh : Abdul Malik Firdaus
230210080041
Rizal Fauzi
230210080042
Muhammad Dio Fabianto
230210080043
Sena Wiratama Sumantri
230210080044
Farid Fadhil
230210080045
Irman Eka S.
230210080046
Aisyah Tri Cahyani
230210080047
Rina Yuliana
230210080048
Jimy Kalther
230210080049
Ramawijaya
230210080050
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2008
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT. Karena atas karunia, rahmat, dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM (KHILAFAH ISLAMIYAH) SEBAGAI SOLUSI KRISIS MULTIDIMENSI DI INDONESIA. Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah pendidikan agama Islam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Dosen mata kuliah pendidikan agama Islam. Penulis menyadari bahwa isi dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini bisa lebih baik. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT. Selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk menegakan agamanya.
Jatinangor, Desember 2008
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang......................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 1 1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................. 2 2.1 Masa Kemajuan Peradaban Islam Setelah Rasulullah ............... 2 2.2 Pengaruh Islam di Indonesia .................................................... 4 2.3 Potensi Indonesia ..................................................................... 5 2.4 Krisis Multidimensi Indonesia ................................................. 5 2.5 Persfektif Islam Terhadap Krisis Multidimensi Indonesia ........ 7 2.6 Syariat Islam Sebagai Solusi .................................................... 8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 12 3.1 Kesimpulan............................................................................. 12 3.2 Saran ...................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Islam bukan hanya sekedar agama yang hanya memerintahkan beribadah kepada tuhan saja. Tetapi Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Islam mengatur hubungan dengan Allah SWT. Dengan diri sendiri dan dengan orang lain. Islam harus ditegakan secara kaffah. Kondisi yang sedang terjadi saat ini adalah krisis multidimensi yang berlarut-larut dan berkepanjangan sehingga dibutuhkan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang sedang berlangsung saat ini untuk mengakhiri krisis tersebut. Dari hal tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya untuk merubah sistem yang bobrok dengan sistem yang bagus yaitu sistem pemerintahan islam atau khilafah Islamiyah .
1.2 Identifikasi Masalah 1. Bisakah Syariat Islam mengelola masyarakat yang heterogen
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari pembuatan makalah ini adalah supaya ummat sadar akan pentingnya penegakan khilafah Islamiyah di Bumi ini Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya khilafah tegak memerintah seluruh ummat.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masa Kemajuan Peradaban Islam Setelah Rasulullah Setelah Rasulullah saw. wafat, beliau tidak menunjuk siapa yang harus menjadi penggantinya, tetapi beliau menyerahkan kepada seluruh ummat untuk memilih pemimpinnya. Maka, akhirnya Abu Bakar terpilih menjadi pemimpin ummat Islam yang disebut khalifah. Beliau melanjutkan tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan. Abu Bakar hanya memerintah selama 2 Tahun. Pada tahun 634 M beliau wafat. Kekuasaan yang dijalankan oleh beliau bersifat sentral yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada di tangan khalifah. Pada masa pemerintahannya, beliau mengirimkan kekuatan ke luar arabia, diantaranya ke Iraq dan Syiria. Setelah masa Abu Bakar berakhir, beliau digantikan oleh Umar ibn khatab. Di zaman Umar, ekspansi pertama terjadi setelah mengalahkan tentara Byzantium di pertempuran Yarmuk dilanjutkan ke Mesir, AlQadisiyah, dan ibu kota Persia. Dengan demikian wilayah kepemimpinan Islam pada masa Umar meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Karena perluasan daerah semakin cepat, maka umar segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang. Antara lain pembagian provinsi, mendirikan departemen, sistem gaji dan pajak, serta pembentukan jawatan kepolisian, menempa mata uang dan menciptakan tahun Hijrah. Setelah Umar memerintah selama 10 tahun, beliau wafat pada tahun 644 M. Setelah Umar wafat, Ustman menjadi pengganti beliau dan pada masanya, seluruh Persia dapat dikuasai, tetapi pada paruh akhir pemerintahannya banyak yang merasa tidak puas dan akhirnya Ustman dibunuh oleh golongan orang-orang yang merasa tidak puas tersebut.
2
Setelah itu, Ali ibn Abi Thalib yang menggantikan posisi Utsman. Tetapi, selama masa pemerintahannya tidak ada masa sedikitpun dikatakan stabil. Pemberontakan terjadi dimana-mana. Terutama pemberontakan Thalhah, Zubair, dan Aisyah. Alasan mereka karena Ali tidak mau menghukum pembunuh Utsman. Akhirnya perang saudara pun berkobar tetapi pada akhirnya Ali dapat mengalahkan lawannya. Bersamaan dengan itu, perlawanan dari gubernur damaskus yaitu Muawiyah dimulai, Ali memimpin tentara menuju Damaskus dan bertemu dengan pasukan muawiyah di Siffin dan perang pun tak dapat dihindarkan. Perang berakhir dengan tahkim (arbitrase) tetapi tidak menyelesaikan masalah dan bahkan menimbulkan golongan ke tiga yaitu Al-Khawarij. Kondisi ini menyebabkan Ali semakin lemah dan pada akhirnya ali terbunuh oleh Al-Khawarij. Dengan demikian maka berakhirlah masa khulafa’ur rasyidin dan dimulailah kekuasaan bani umayyah. Pada masa kekuasaan bani umayyah, menggunakan sistem monarki, kekuasaannya berumur kurang lebih 90 tahun. Di zaman muawiyyah, Tunisia dapat ditaklukan, khurasan, afhganistan sampai ke kabul bahkan sampai ke India. Ekspansi ke barat dilanjutkan pada suatu ekspedisi militer dari afrika utara menuju barat daya, aljazair dan maroko dapat pula ditaklukan. Selanjutnya spanyol dapat ditaklukan terutama Cordova. Setelah
kekuasaan
bani
umayyah
runtuh,
maka
yang
menggantikannya adalah bani Abbas yang sebelumnya telah meruntuhkan bani Umayyah. Pada periode pertama mencapai masa keemasannya. Secara politis khalifah merupakan tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuatan politikdan agama. Di sisi lain kemakmuran masyarakat pun mencapai titik tertinggi dan berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Rumah sakit, lembaga pendidikan dan farmasi. Pada masa inilah negara islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat tak tertandingi.
3
2.2 Pengaruh Islam di Indonesia Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia dan Gujarat. Karena para pedagang masuk ke indonesia melalui laut, maka Islam pertama kali berkembang di daerah pesisir. Semakin lama maka komunitas muslim semakin banyak dan hal itu memicu munculnya kerajaan-kerajaan Islam, seperti kerajaan Samudera Pasai di Aceh (abad ke 13 M). Setelah kerajaan ini berdiri maka perkembangan muslim semakin meluas dan proses islamisasi di kepulauan nusantara berlangsung dan hal itu memicu munculnya kerajaan-kerajaan islam yang lain. Seperti aceh darussalam, demak, pajang, mataram, cirebon, banten, banjar, kutai, maluku, gowa-talo, bone, wajo, soppeng, luwu. Hal ini mengindikasikan bahwa islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia maka dari itu islam mudah berkembang. Menutur Uka Tjandrasasmita, saluran Islamisasi yang berkembang ada 6 yaitu : 1. Saluran perdagangan 2. Saluran perkawinan 3. saluran tasawuf 4. saluran pendidikan 5. saluran kesenian 6. saluran politik dari 6 saluran itu, islam dengan lancar tumbuh dan berkembang di nusantara karena pada dasarnya ajaran islam bersifat tidak memaksakan kehendak dan mudah diterima oleh akal. Pada masanya, kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara menguasai perdagangan, karena pada waktu itu Indonesia merupakan daerah penghasil rempah-rempah jadi banyak sekali permintaan dari luar khususnya dari Eropa. Pada saat islam memimpin, rakyat sangat makmur karena pada dasarnya kerajaan Islam memakai syariat islam. Ketika belanda datang sebagai penjajah, kerajaan-kerajaan Islam pesisir mulai mamindahkan pusat pemerintahannya ke pedalaman, hal ini 4
Berpengaruh besar pada peradaban islam selanjutnya di Indonesia. Karena pemindahan ini, sumber pendapatan pun berpindah dari asalnya pelayaran dan perdagangan lebih ke sektor agraris. Perjuangan dan perlawanan kerajaan-kerajaan yang berbasiskan islam tidak berhenti sampai di sini, bahkan baru dimulai. Akan tetapi, perlahan-lahan penjajah dapat mengalahkan perlawanan tersebut sehingga Kerajaan-kerajaan islam yang mulanya sejahtera dan damai mulai kacau dan banyak penindasan. Banyak sekali hal-hal yang bertentangan dengan kemanusiaan dan dari berbagai sektor dilakukan. Hal ini tentu saja telah memporak-porandakan tatanan sosial masyarakat islam Indonesia pada masanya sehingga keadaan menjadi terbalik. Tetapi perlawanan dari kaum muslim terus berlanjut untuk mengembalikan tatanan kehidupan islami yang harmonis. Kini perang itu telah berevolusi dari perang fisik menjadi perang ideologi, dan masih berlangsung.
2.3 Potensi Indonesia Indonesia dengan untaian 17.000 buah pulau di atas hamparan yang luasnya mencapai 1,3 % dari luas permukaan bumi merupakan negeri makmur yang memiliiki keindahan alam dan kesuburan dan kekayaan alam yang melimpah baik di darat maupun di laut. Potensi ikan Indonesia mencapai 6,2 juta ton per tahun atau setara dengan 74 triliun per tahun. Potensi kekayaan bahan tambang seperti emas di papua yang termasuk terbesar di dunia, mempunyai cadangan minyak sebesar 97 miliar barel dengan produksi 1,2 juta barel per hari yang seharusnya membuat Indonesia semakin sejahtera dan makmur.
2.4 Krisis Multidimensi Indonesia Dengan potensi yang melimpah, seharusnya Rakyat menjadi makmur, namun kenyataannya sekarang :
5
Bidang Ekonomi Indonesia masuk ke dalam kelompok negara miskin di dunia, lebih dari 100 juta penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu hutang indonesia yang besar yaitu 1.300 triliun dan ironisnya 95 % dana utang itu hanya dinikmati oleh 50-an orang saja. Bidang SDA Belum
lagi eksploitasi
besar-besaran yang
dilakukan oleh
perusahaan swasta dan asing terhadap kekayaan alam Indonesia. Minyak dan gas negeri ini ternyata 92 % dikuasai oleh mereka. Bidang Kesehatan Dari tahun ke tahun angka penganguran terus meningkat, malnutrisi bayi dan anak-anak serta tingginya angka kematian bayi karena buruknya layanan kesehatan ditambah tidak adanya tempat tinggal yang memadai karena 68,7 % penduduk indonesia tidak punya rumah. Bidang Moral Belum lagi angka kejahatan dan hilangnya rasa aman karena lemahnya peraturan serta angka pornografi dan pornoaksi menempatkan Indonesia menjadi peringkat ke-2 surganya pornografi dan pornoaksi setelah Rusia. Semua itu disebabkan karena lemahnya aturan yang dijalankan oleh sistem pemerintahan. Indonesia yang lumpuh dan sederhana ini telah banyak menanggung dosa dengan problem aborsi dan HIV/AIDS akibat pergaulan bebas maupun karena narkoba. Bidang Pendidikan Tidak jelasnya sistem pendidikan dan kualitas pendidikan turut andil memperparah keadaan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan banyaknya anak putus sekolah. Alokasi belanja negara untuk pendidikan yang tidak dapat di nalar membuat guru yang terkena dampak kambing hitam. Bidang Lingkungan Hidup Kerusakan hutan dan pencemaran limbah dengan tragis mengkoyak indonesia yang sudah terpuruk ini.
6
Bidang Hukum Korupsi dan mafia peradilan menjadi halal oleh oknum yang tidak pernah puas dengan keadaan, jika hal ini sudah terjadi maka pertanyaannya adalah mau dikemanakan eksistensi negeri ini jika hukum saja menjadi komoditas yang diperjual belikan. Belum lagi konflik horizontal dan sparatisme yang tak kunjung usai makin membuat carut marut dan mencerai beraikan negeri ini. Dari mulai kasus timor-timur, papua, aceh dan maluku memenuhi catatan hitam sejarah. Belum lagi campur tangan asing dalam permasalahan dalam negeri Indonesia Hal ini memperjelas bahwa indonesia tidak dapat menyelesaikan masalah sendiri Atas nama infestasi, pemerintah selalu mengikuti saran lembaga dan perusahaan asing, kemudian membuat undang-undang untuk kepentingan mereka, seperti UU SDA, UU MIGAS, UU LISTRIK, UU KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Kesemuanya itu sarat dengan kepentingan asing. 2.5 Persfektif Islam Terhadap Krisis Multidimensi Indonesia Sebenarnya ada tiga Perspektif yang bisa dipakai dalam menanggapi masalah ini, yaitu Perspektif ekonomi, Perspektif politik dan Perspektif filosofis radikal. Perspektif ekonomi Diakibatkan karena fundamen ekonomi yang lemah dan hutang indonesia yang besar. Untuk itu harus dilakukan restrukturisasi hutang, meningkatkan ekspor dan meningkatkan kinerja ekonomi. Hal ini telah dilakukan tetapi krisis terus berlanjut. Perspektif Politik Diakibatkan karena tatanan yang tidak demokratis, rezim yang korup. Untuk itu demokrasi di segala bidang digalakan, pergantian rezim pun telah terjadi berulang kali, namun krisis multidimensi terus berlanjut Perspektif Filosofis Radikal
7
Diakibatkan bukan hanya karena permasalahan ekonomi dan polotik semata tetapi karena persoalan yang lebih mendasar yaitu karena sistem yang ada memang sudah cacat sejak lahirnya yaitu sistem kapitalisme liberal dan solusi fundamental dari krisis ini adalah harus dilakukan pergantian sistem dari sekuler menjadi sistem yang baru. Perspektif yang ke 3 ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ruum : 41.
Jadi telah jelas bahwa krisis multidimensi disebabkan karena kesalahan manusia (kemaksiatan dan dosa-dosa). Kemaksyiatan adalah setiap pelanggaran terhadap hukum Allah SWT. Dan akan menjadikan dosa dan selanjutnya dosa tersebut akan mengakibatkan fasad. Kemaksiatan ada yang berupa individual yaitu : meninggalkan kewajiban, kemaksiatan, dan pelacuran. Dan ada yang bersifat struktural : diberlakukannya sistem sekuler yaitu sistem yang mengabaikan syariat islam Kesalahan terbesar yang menjadikan krisis multidimensi ini adalah sistem sekuler yang diberlakukan, untuk itu solusinya adalah membuang sistem sekuler dan kembali kepada jalan yang benar yang diridoi oleh Allah SWT. Dan itulah syariat Islam
2.6 Syariat Islam Sebagai Solusi Syariat Islam adalah seluruh ajaran islam, baik yang berkaitan dengan aqidah ubudiah, akhlak, makanan, pakaian, muamalat, politik, ekonomi, pendidikan, pemerintahan, persanksian, dll. Sedangkan sistem sekuler melahirkan ketimpangan dan kesenjangan diantara anggota masyarakat. Ini adalah persoalan distribusi, justru Islam datang untuk menyelesaikan masalah ini.
8
Ada 2 mekanisme yang disediakan Islam, yaitu mekanisme ekonomi dan mekanisme non ekonomi. Hal lain yang terkait dengan sumber daya alam akan dijelaskan dengan bagan di bawah ini :
Maraknya kriminalitas adalah bukti gagalnya sistem sekuler yang disebabkan lemahnya iman an taqwa serta lemahnya penegakan hukum. Sistem Islam Dalam Bidang Penegakan Hukum
Jawabir : Pelaku kejahatan apabila sudah dihukum dengan hukum Islam maka di akhirat ia tidak akan dihukum. Zawajir : Orang akan tercegah dari perbuatan serupa Selain itu islam memberikan solusi kepada korban dan keluarganya yang ujungnya mendatangkan ketenangan bagi masyarakat.
9
Perbandingan Sistem Kapitalisme Liberal Dan Islam Dalam Bidang Pendidikan.
Mahal
Gratis
Perbandingan Sistem Kapitalisme Liberal Dan Islam Dalam Bidang Politik dan Pemerintahan.
Syariat Islam bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang heterogen sebab secara imani Allah SWT. Menurunkan syariat Islam kepada Rasulullah SAW. Untuk seluruh ummat manusia. Dulu ketika Rasulullah menerapkan Syariat
Islam kondisi
masyarakatnya heterogen, ada kalangan muhajirin, anshar, yahudi, nasrani, dll. Sejarah juga mencatat bahwa tidak pernah ada pembantaian dan pengusiran terhadap kaum minoritas non muslim. 10
Terkait dengan masalah hukum, orang non muslim termasuk ahlu zimma yaitu mereka bebas menganut keyakinan dan beribadah sesuai dengan agamanya, karena la iqraaha fiddin tidak ada paksaan dalam memeluk agama sehingga harta, nyawa dan kehormatan mereka terjaga. Namun dalam masalah publik diterapkan hukum yang satu yaitu hukum islam kepada seluruh warga negara tanpa membedakan muslim ataupun non muslim. Dengan demikian jelaslah pluralitas memerlukan syariat Islam.
11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada saat ini jelas Indonesia membutuhkan sistem yang baru yang dapat menyelesaikan krisis multidimensi yang sudah lama kita hadapi dan sistem yang bisa membuat Indonesia lebih baik adalah sistem pemerintahan isla atau khilafah islamiyah yang sudah terbukti selama 13 abad mensejahterakan ummatnya.
3.2 Saran 1. kepada seluruh kalangan masyarakat khususnya masyarakat muslim mendukung dan berperan aktif untuk ditegakannya khilafah Islamiyah di indonesia khususnya dan di dunia umumnya 2. kita sebagai mahasiswa harus mempunyai cita-cita luhur salah satunya yaitu menciptakan tatanan sosial yang harmonis dengan syariat islam.
12
DAFTAR PUSTAKA
Selamatkan Indonesia dengan Syariah : Hizbut Tahrir Indonesia (sebuah adaptasi dari CD) Yatim, Badri Dr. M. A.. Sejarah Peradaban Islam. 2007. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
13