SISTEM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT SURYA MELATI LAMPUNG TIMUR
Naskah Publikasi
diajukan oleh Heru Jatmiko 07.11.1648
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
COOPERATIVE SISTEM OF ISLAMIC FINANCIAL SERVICES BMT SURYA MELATI LAMPUNG TIMUR SISTEM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT SURYA MELATI LAMPUNG TIMUR Heru Jatmiko Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Uses computers as a tool of data processing that can produce better information and simplify the handling of the database. Computers provide the ease of use in performing data processing into information so that information generated will menbantu users in decision making. Where is the computerized system will be applied to replace the old system is still using a manual system. To develop a computerized system at Koperasi Syariah BMT Surya Financial Services Melat in need of a medium that has sufficient capacity so that the information generated will be easier because BMT transaction data Suya Jasmine and Savings and Loan is an activity that is done carefully and periodically every time so it is possible that data on governance will change at any time while in its implementation requires fast information so that reports can be generated easilyon accountability accountable. With the information in the hope to overcome in data processing, which in turn can assist facilitate and expedite the task of data management in presenting information Keyword = Computers, Computerized Systems, Cooperatives, Savings and Loans
1.
Pendahuluan Koperasi Jasa Keuangan BMT Surya Melati adalah perusahaan yang bergerak
dibidang perbankkan, memiliki kumpulan data nasabah penting yang harus dikelola dengan benar, karena data nasabah yang melakukan teransaksi dikoperasi ini harus dijaga kerahasiannya,selain itu kecepatan memberikan informasi data-data simpanpinjam untuk pihah manajemen sangat diperlukan. Banyaknya transaksi pada koperasi tersebut maka semakin rumit pula pengaturan pelaksanaan dan pengawasan transaksi pada koperasi tersebut . Dalam hal ini ,perlu adanya pengaturan atau manajemen untuk mengatasi permasalahan yang timbul dari transaksi simpan pinjam yang dilakukan dalam kesehariaannya. Untuk mengurangi kesalahan yang sering dilakukan manusia misalnya dalam proses yang sederhana seperti perhitungan, maka diperlukan suatu sistem perhitungan yang cepat dan tepat untuk menghindari kesalahan tersebut Makadari itu sistem informasi manajemen sangat diperlukan dikoperasi, ketika terkait dengan kredibilitas dan kelangsungan hidup orang banyak. Ketika perusahaan menempatkan informasi sebagai infrastruktur kritikal (penting), maka pengelolaan keamanan informasi yang dimiliki menjadi prioritas utama demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. 2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Suatu sistem adalah jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran untuk tujuan tertentu. Suatu sistem yang baik harusnya mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena akan menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan
juga keluaran yang berhasil
dengan hasil yang tepat. 2.1.2
Karakteristik Sistem Suatu sistem mempuyai karakterristik, karakterristik sistem adalah sebagai
berikut: a. Batasan sistem b. Koponen sistem c.
Lingkungan luar sistem
d. Penghubung sistem e. Masukan sistem
f.
Keluaran sistem
g. Pengolahan sistem h. Sasaran sistem 2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1
Pengertian Informasi Informasi adalah data-data yang sudah mengalami proses pengolahan menjadi
bentuk yang lebih berarti untuk penerimanya dan sangat bermanfaat untuk mengambil keputusan sekarang maupun akan datang. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Dari segi kualitas, informasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai erikut: 1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. 2. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya. 3. Tepat waktu, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka informasi yang datang pada saat pengambilan keputusan tidak boleh terlambat. 2.2.2
Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri
dari komponen-komponen data organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi 2.2.3
Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang melakukan
fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang akan mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan dari sistem. Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu: 1.
Manajemen tingkat bawah (Lower Level Management) atau disebut juga oprating manajemen.
2.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management).
3.
Manajenen Tingakat Atas (Top Level Managemen) atau disebut juga executive Managemen.
2.3
Konsep Pemodelan Sistem Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana didalamnya
terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara
rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem. Penggambaran dan rancangan model sistem informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram konteks dan Diagram Alir Data ( DAD ) atau Data Flow Diagram ( DFD ). 2.3.1
Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram tingkat tinggi dari diagram Alir Data yang
merupakan gambaran global dari sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam maupun keluar suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk melihat batasan antara sistem dengan eksternal entity. 2.3.2
Diagram Alir Data Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram ( DFD ) adalah suatu model yang
menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. 2.4
Basis Data
2.4.1
Pengertian Basis Data. Basis Data ( Database ) merupakan suatu kumpulan data terhubung (
interrelated data ) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangka data ( controlled redudancy ) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali, dan dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakanya, sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. 2.5
Perangkat Lunak
2.5.1
Sejarah PHP PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk
membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting, yaitu sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server, tetapi disertakan dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.
2.5.4
MySQL MySQL merupakan sebuah software database yang dikembangkan oleh sebuah
perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang pada waktu itu bernama Tcx Data Konsult AB. Pada awalnya,
MySQL AB bernama mSQL atau “mini SQL” sebagai
antarmuka yang digunakan, ternyata menggunakan mSQL banyak mengalami hambatan yaitu sangat lambat dan tidak fleksibel. Oleh karena itu, Michael Widenius berusaha mengembangkan interface tersebut hingga ditemukanlah MySQL . 3.
Analisis
3.1
Analisis Sistem
3.1.1
Definisi Analisis Sistem Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendekripsikan fase-
fase awal pengenbangan system. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka 3.1.2
Definisi Masalah Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan pada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Surya Melati, dapat didefinisikan bahwa sistem kerja yang berjalan masih kurang efektif dan efisien. Hal ini masih terlihat dari proses atau cara pencatatan maupun pengeditan data transaksi Koperasi yang memerlukan waktu yang lama. 3.1.3
Analisis Kelemahan Sistem Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah yang terdapat pada sistem
lama, maka perlu diadakan suatu analisis dari sistem yang ada dengan menggunakan analisis PIECES ( Performance, Information, Economy, Efficiency, Service ) 3.1.4
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat perlu karena untuk mengetahuai isi dari sistem
yang baru dibuat, agar pengguna tidak bingung saat mengopersikannya. 3.2
Desain Sistem Secara Umum Desain sistem adalah suatu proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk
mengembangkan sistem baru. Pada penyelesaian proses desain sistem harus disiapkan secara implementasi sistem yang baru. Tujuan untuk membuat Sistem Informasi Jasa
Koperasi yang terkomputerisasi dan dapat menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan secara cepat dan akurat, maka dilakukan perancangan sistem dengan bantuan Sistem Flowchart, perancangan sistem dengan bantuan Data Flow Diagram (DFD) dan perancangan struktur tabel dalam database dengan bantuan relasi. 3.2.1
Flowchart Sistem Yang Diusulkan Flowchart atau alur sistem merupakan bagian yang menunjukan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari suatu sistem. Adapun flowchart sistem yang diusulkanpada perusahaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Surya Melati adalah sebagai berikut: 3.2.2
Desain Data Flow Diagram Tahap dalam mendesain sistem adalah mendesain data flow diagram. berikut
merupakan desain data flow diagram untuk sistem informasi akuntansi yang akan dibangun.Desain DFD Sistem Informasi Akuntansi pada Koperasi ini dimulai dari DFD context diagram sampai DFD level satu. 3.2.3
Entity Relationship Diagram ( ERD ) ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat dan
digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data. 3.2.4
Perancangan Struktur Tabel Dari DFD dan ERD yang sudah dibuat, maka dapat dibuat desain
database yang nantinya digunakan untuk menyimpan data untuk kemudian diolah menjadi Sistem Informasi Akuntansi yang dibutuhkan oleh Koperasi. 4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1.
Pengertian Implementasi Tahap
implementasi
sistem
dilakukan
setelah
melakukan
analisi
dan
perancangan sistem yang telah dibahas pada BAB III. Selanjutnya pada tahapan ini adalah melakukan beberapa kegiatan yang mendukung dalam pembutan sistem yang telah dirancang sebelumnya. Bab ini akan menjelasakan mengenai kegiatan-kegiatan tersebut
4.1.1
Pembuatan Database Tools yang dipakai dalam membangun database untuk Sistem Informasi
Koperasi Jasa Keuanagn BMT Surya Melati adalah menggunakan MySQL Server . 4.1.2
Pembuatan Form Interface Pada tahap ini sebuah Sistem dibuat berdasarkan analisis dan use case yang
telah dibuat. Sistem yang akan dibangun akan melibatkan beberapa form, adalah sebagai berikut. A. Halaman Form Admin 1. Login admin terdiri dari Username dan Password
Gambar 4.13 Login admin
3. Tampilan Menu Utama admin
Gambar 4.14 Halaman Menu Utama Admin
B. Form Halaman User a. Form user
Gambar 4.6 Halaman form user b. Form Nasabah
Gambar 4.7 Halaman form nasabah c. Form chart of Account
Gambar 4.9 Halaman form chart of Account
d. Form Penerimaan Kas
Gambar 4.11 Halaman Form Penerimaan Kas e. Form Transaksi Tabungan
Gambar 4.12 Halaman form transaksi tabungan
f. Form pembukaan aplikasi mudharabah
Gambar 4.13 Halaman form pembukaan aplikasi mudharabah g. Form
Gambar 4.14 Halaman form aplikasi peminjaman baru
h. From posting jurnal
Gambar 4.16 Halaman form posting jurnal 4.2
Pengujian (Testing Sistem) Pengujian terhadap sebuah sistem secara umum bisa dilakukan dengan
berbagai cara pendekatan, namun pada laporan ini hanya akan dijabarkan dua buah metode pendekatan testing, yaitu metode White-Box dan Black-Blox. 4.2.1
Metode White Box Pengujian White-Box adalah metode desain test case yang menggunakan
struktur control desain procedural untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan metode penggujian White-Box, perekayaan sistem dapat melakukan test case yang memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali, menggunakan pada sisi true dan false mengaksekusi semua loop pada batasan meraka dan pada operasi mereka, dan meggunakan structural data internal untuk menjamin validitasnya. Serangkaian test ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail. Karenanya logical path (jalur logikal) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara fisik. Salain berfungsi sebagaimana dijabarkan diatas pengujian white box juga dilakukan untuk mengetahui kasalahan- kesalahan yang tidak bisa dihandle oleh sistem (tidak ada vasilitas /pesan error dari program ), ataupun keanehan-keanehan yang terjadi pada hasil (out-put) dari satu proses dalam program. Berikut contoh pengujian white box atas terjadinya kesalahan atau keanehan dalam program:
Gambar 4.28 Pengambilan uang melebihi saldo tabungan Gambar diatas bisa dilihat pada penarikan tabungan (tarik tunai) seorang nasabah menarik tabungan lebih dari saldo tabungannya. Namun hasilnya yang sesungguhnya bisa dilihat pada tampilan gambar di awah ini:
Gambar 4.29 Hasil dari proses pengambilan uang melebihi saldo Ternyata hasil yang muncul adalah nasabah tidak bisa mengambil uang karena saldonya tidak cukup. 4.2.2
Metode Black-Box Pengujian black-box merupakan tahapan pengujian yang berfokus pada
persyaratan fungsional perangkat lunak. Test ini bertujuaan untuk menujukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah sebagai mana
yang
diharapkan
dan
apakan
informasi
yang
tersimpan
dapat
dijaga
kemutakhirannya. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa hal yaitu:
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kasalahan interface c.
Kesalahan dalam stuktur data atau akses database eksternal
d. Kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan terminasi 4.2.3
Tabel Deskripsi Black-Box Testing Berikut ini tabel yang menggambarkan metode pengujian black box pada
beberapa form interface. Pengujian hanya dilakukan pada beberapa form dengan input atau kondisi tertentu, tidak membahas sistem yang ada. Tabel 4.1 Black-Box Testing Antarmuka
Yang
Input
Output
Status
Benar
Diuji/Aktifitas Testing Form Login
Tombol login diklik
Halaman
Menu utama untuk
(admin)
atau di tekan
administrator:
administrator
Username :admin
terbuka
Password:admin Username :admin
Muncul
Password: (kosong)
Username
pesan
Salah
dan
password ID Salah Username :(kosong)
Muncul
Password : admin
Username
pesan
Salah
dan
password ID Salah Username : Kosong)
Muncul
Password : (kosong)
Username
pesan
Salah
dan
password ID Salah Halaman User:
Muncul
pesan
Username :Heru
Login sukses
Salah
Password :Heru Username :Heru
Muncul
Password :
User
pesan
Name
password
Salah
dan tidak
ditemukan Username :(kosong)
Muncul
Password : Heru
User
pesan
Name
dan
Benar
password
tidak
ditemukan Username :(kosong)
Muncul
Password :(Kosong)
User
pesan
Name
password
Salah
dan tidak
ditemukan
4.2.4
Interface Black Box Testing 1.
Form Login Admin
Ganbar 4.30 Password dalam keadaan kosong Gambar 4.30 Tombol login diklik, Password dalam keadaan Kosong, muncul pesan Username dan Password Salah
Gambar 4.31 Username dalam keadaan kosong Gambar 4.31 Tombol login diklik, Username dalam keadaan Kosong, muncul pesan Username dan Password Salah
Gambar 4.32 Username dan Password dalam keadaan kosong Gambar 4.32 Tombol login di klik, Username dan Password dalam keadaan Kosong, muncul pesan Username dan Password Salah
5. Penutup 5.1
Kesimpulan Setelah penulis menyelesaikan penulisan ilmiah ini, maka penulis telah mendapatkan
banyak hal-hal yang bermanfaat, dengan begitu penulis dapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Menggunakan sistem data simpan pinjam ini akan mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem lama, dimana selama ini sistem pengajian yang didapat memerlukan waktu yang cukup lama karena masih menggunakan cara yang manual. Dengan dukungan sistem nasabah yang terkomputerisasi saat ini, akan lebih efisien, cepat dan akurat untuk mendapatkan informasi, serta tidak memerlukan tenaga kerja yang lebih dari sebelumnya. 2. Dengan aplikasi yang dirancang pada program data simpan pinjam ini maka akan dapat mempermudah dalam penginputam data-data yang sifatnya baru. 3. Informasi data yang diperkukan akan lebih cepat didapatkan apabila diperlukan lagi dengan segera dan rancangan laporan yang ada pada program diharapakan tidak akan terjadi keterlambatan dalam menyajikan laporan-laporan yang dibutuhkan. 5.2
Saran Adapun saran-saran yang bisa diberikan untuk program ini agar bisa didapatkan
hasil yang maksiamal adalah: 1. Kepada pembaca, penulis meyaarankan agar dapat mengembangkan lagi program yang penulis rancang ini menjadi program yang lebih sempurana lagi dan lebih luas cakupan ruang lingkup progaramnya. 2. Pengguan sistem informasi. Data simpan pinjam hendaknya memperhatikan bagai mana system informasi ini berjalan, sehingga dalam penggunaannya tidak mengalami masalah. 3. Administrator dan pegawai sebaiknya meyimpan password dengan baik, agar tidak terjadi manipulasi data oleh pihak yang tidak berhak mengakses perangkat lunak ini. Daftar Pustaka Abdul Kadir, 2003. Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta Edhy Sutanta, 2004. Sistem Basiss Data, Graha Ilmu, Edisi Pertama Gordon B. Davis, 1984. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen,
PT.Pustaka Biraman Presindo. Hanif Al Fatah, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, C.V Andi Offset Yogyakarta Kusrini,M.Kom, 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahaan Basis Data, C.V Andi Offset Yogyakarta MADCOMS, 2008. PHP dan MySQl, Andi Offset, Yogyakarta.