REVIEW JURNAL
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING
DISUSUN OLEH 1. Adriyanto Prasetyo
(K3513003)
2. Muhammad Cholid Arrofiq
(K3513041)
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
Informasi Jurnal
•
Judul Jurnal
: Sistem Informasi Geografis Penentuan Lahan Potensial
Menggunakan Image Processing •
Sumber Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/view/20
•
Volume
:1
•
Nomor
:1
•
Tahun
: 2012
•
Penerbit
: Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi (JSIKA)
•
Pengarang
:
-
Hendra Darwintha
-
Haryanto Tanuwijaya
-
Vicky M Taufik
Latar Belakang / Konsep Jurnal DuPont adalah sebuah perusahaan Amerika yang bergerak di bidang bahan kimia. Di Indonesa DuPont memiliki bussiness unit yang bergerak di bidang pertanian dengan nama P.T. Dupont Agricultural Products Indonesia(DAPI). P.T. DAPI telah berada di Indonesia sejak tahun 1975 dan produknya telah tersebar di seluruh Indonesia. Sejauh ini, PT DAPI memasarkan produknya ke seluruh Indonesia tanpa mengetahui secara pasti akan kebutuhan konsumennya karena mereka hanya memasarkan produknya sesuai permintaan sehingga belum mengetahui apakah produk yang mereka pasarkan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumennya atau belum. Mereka juga mengalami kesulitan pada saat ingin melakukan perluasan jaringan pemasaran. Hal ini karena P.T. DAPI belum mengetahui secara pasti daerah yang tepat untuk dilakukan perluasan pemasaran. Kurangnya informasi mengenai potensi lahan suatu daerah dan pemetaan jenis tanaman menyebabkan mereka kesulitan dalam mengambil keputusan untuk melakukan perluasan pasar. Berdasarkan masalah diatas, Dupont memerlukan sebuah Sistem Informasi Geografis yang mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Menurut Bettinger (2004: 4) Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah alat bantu dan servis yang diperlukan untuk dapat mengumpulkan, mengorganisir, memanipulasi, meninterpretasi, dan menampilkan informasi geografis. Sistem Informasi Geografis dapat memecahkan masalah spasial seperti yang dialami oleh P.T. DAPI karena Sistem Informasi Geografis memproses data-data spasial dan atribut yakni berupa peta beserta data-data yang berasosiasi dengan peta tersebut. Sistem Informasi Geografis ini akan mampu menentukan lokasi lahan yang potensial dengan menerapkan Image processing. Menurut Acharya dan Ray (2005: 1) Image Processing adalah proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Dengan image processing pada sistem informasi geografis ini, peta yang berupa citra satelit dapat langsung diproses menggunakan sistem informasi geografis. Iklim dapat diklasifikasikan berdasarkan ketinggian tempat secara vertikal dan iklim dapat dikaitkan dengan jenis tanaman yang tumbuh dan berproduksi optimal sesuai dengan suhu habitatnya (Junghuhn, 1845). Dengan peta ketinggian dan peta visible dari satelit serta dengan menggunakan proses image processing dapat ditetukan daerah yang berpotensi untuk pertanian serta jenis tanaman yang dapat tumbuh di lokasi tersebut.
Diharapkan sistem informasi geografis penentuan lahan potensial ini dapat memberi informasi mengenai lahan potensial beserta jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut Metodologi Metode umum perancangan sistem yang dibangun adalah : 1. Model Pengembangan Model pengembangan ini berfungsi untuk menjelaskan alur singkat jalannya aplikasi, dan selebihnya akan dijelaskan per-tahap dari masing-masing proses tersebut dalam alur sistem. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah dan kebutuhan. Input dari sistem adalah peta ketinggian dan peta permukaan bumi. Kemudia masingpeta akan diproses menggunakan Image Processing. Hasil Proses dan analisa sistem ini adalah berupa data Vector.
2. Unified Modeling Language UML adalah singkatan dari Unified Modeling Language merupakan suatu bahasa pemodelan untuk menterjemahkan sistem yang menerapkan object oriented. Dalam UML itu sendiri terdapat banyak diagram yang dapat menjelaskan sistem. Namun pada jurnal ini hanya empat diagram saja yang digunakan yaitu: 1. Use Case Diagram
2. Activity Diagram 3. Sequence Diagram 4. Class Diagram
3. Perancangan Dalam menampilkan grafis aplikasi ini menggunakan OpenGL sebagai library yang berfungsi untuk menampilkan grafis, karena OpenGL dapat menampilkan grafis 2D dan 3D dengan memanfaatkan video card sehingga hasil yang ditampilkan akan sangat jelas dan cepat. Aplikasi ini akan mengolah file dengan format DTED dan SHP dimana file-file tersebut adalah format untuk GIS. Sehingga aplikasi itu menggunaka library dari GDAL (Geospital Data Abstraction Library), yaitu sebuah library yang khusus menangani file-file dari GIS. Selain itu library ini bersifat OpenSource sehingga tidak diperlukan biaya lisensi untuk menggunakannya. Sementara untuk pengolahan gambar aplikasi ini menggunakan OpenCV, yang didalamnya sudah terdapat banyak fitur untuk pengolahan gambar yang dapat dimanfaatkan untuk membantu jalannya aplikasi ini.
4. Implementasi dan Pengkodean Implementasi input dan output merupakan penggambaran program yang sudah jadi (aplikasi) dan siap untuk digunakan.
Gambar 4. Tampilan Spashscreen
Gambar 5. Layer Editor
Gambar 6. Image Register
Gambar 7. Terrain 3D
Teknologi Pada pembuatan aplikasi ini menggunakan beberapa bahasa pemrograman, yaitu bahasa pemrograman C++, XML, Framework Qt. Sedangkan untuk pengolahan tampilan aplikasi ini menggunakan Open GL dan OpenCV. Penggunaan bahasa pemrograman C++ salah satunya adalah karena bahasa pemrograman C++ mempunyai performa yang sangat cepat, hal itu didasari karena hasil kompilasi dari bahasa C++ adalah Native Application yaitu aplikasi yang berjalan tanpa memerlukan interpreter seperti aplikasi dengan menggunakan VB. Selain menggunakan bahasa pemrograman C++, aplikasi ini menggunakan bahasa XML (Extensible Markup Language) yang mana XML ini merupakan kelanjutan dari HTML yang merupakan bahasa standart untuk melacak Internet. Pada bahasa XML sendiri mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: dapat menangani berbagai tingkat kompleksitas, dapat beradaptasi, mudah pemeliharaannya, lebih sederhana, mudah dipindahpindahkan (Portability). Sedangkan pada pemrosesan gambar yaitu menggunakan OpenCV (Open Source Computer Vision Library) dan OpenGL.OpenCV merupakan sebuah pustaka perangkat lunak yang ditujukan untuk pengolahan citra dinamis secara real-time, yang dibuat oleh intel dan merupakan pustaka lintas platform. Sedangkan untuk OpenGL (Open Graphics Library) adalah spesifikasi standar yang mendefinisikan sebuah lintas- bahasa, lintas platform API untuk mengembangkan aplikasi yang menghasilkan grafis komputer 2D maupun3D. Antarmuka terdiri dari lebih dari 250 panggilan fungsi yang berbeda yang dapat digunakan untuk menggambar tiga dimensi yang adegan- adegan kompleks dari bentuk- bentuk primitif sederhana. OpenGL sendiri dikembangkan oleh Silicon Graphics Inc(SGI) pada tahun 1992
dan secara luas digunakan dalam CAD, realitas maya, visualisasi ilmiah, visualisasi informasi, dan simulasi penerbangan. Hal ini juga digunakan dalam video game.
Hasil Penelitian Terdapat beberpa syarat untuk dapat melakukan proses analysis. Test case form preapare analysis dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Test Case ID
Tujuan
Output Diharapkan
Output Sistem
Icon dari check list 1.Sukses Deskripsi fitur notifikasi 1.
valid kelengkapan syarat elevasi data
elevation data akan 2.Icon dari check berubah
menjadi
gambar hijau centang.
list elevation data akan
berubah
menjadi
gambar
hijau centang. Icon dari check list 1.Sukses Deskripsi fitur notifikasi 2.
valid kelengkapan syarat surface data
surface
map
berubah
akan 2.Icon dari check
menjadi
gambar hijau centang
list surface map akan
berubah
menjadi
gambar
hijau centang Icon check list dari 1.Sukses surface
map
berubah
Deskripsi fitur notifikasi 3.
valid kelengkapan syarat elevasi data
akan 2.Icon check list
menjadi
dari surface map
gambar tanda silang
akan
berubah
berwarna merah dan
menjadi
gambar
disertai
tanda
silang
bahwa layer elevasi
berwarna
merah
data belum dilengkapi.
dan
User
keterangan
Keterangan
juga
diberi
arahan apa yang harus dilakukan
untuk
menangani error ini.
disertai
Icon check list dari 1.Sukses sirface
map
berubah
Deskripsi fitur notifikasi 4.
tidak valid kelengkapan syarat surface data
akan 2.Icon check list menjadi
dari surface map
gambar tanda silang
akan
berubah
berwarna merah dan
menjadi
gambar
disertai
tanda
silang
bahwa layer surface
berwarna
merah
belum memiliki data.
disertai
User
keterangan
keterangan
juga
diberi
arahan apa yang harus dilakukan
untuk
menangani error ini. Icon dari check list 1.Sukses internet
5.
connection 2.Icon dari check
Deskripsi fitur notifikasi akan berubah menjadi
list
valid kelengkapan syarat gambar hijau centang,
connection akan
koneksi internet
berubah menjadi
dengan
keterangan
internet koneksi dalam
gambar
keadaan baik.
centang
internet
hijau
Kesimpulan Berdasarkan proses perancangan Sistem Informasi Geografis Penentuan lahan Potensial menggunakan Image Processing dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Sistem informasi geografis ini dapat digunakan menganalisa daerah potensial dengan mengunakan peta ketinggian dan peta permukaan bumi. 2. Sistem informasi geografis ini dapat menampilkan ketinggian permukaan bumi dalam bentuk tiga dimensi. 3. Sistem informasi geografis ini dapat merubah data raster menjadi data vector dengan menggunakan Image Processing 4. Sistem informasi geografis ini dapat memanfaat peta dari GoogleMaps untuk digunakan sebagai peta permukaan bumi. 5. Sistem informasi geografis ini mampu menghasilkan data dengan format GIS yang umum digunakan sehingga hasil dari aplikasi ini dapat digunakan oleh program lain.
Opini
Tanah di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri di setiap daerahnya. Selain itu, banyaknya daerah Indonesia yang memiliki ketinggian yang berbeda membuat jenis tanaman yang dapat tumbuh di wilayah tersebut juga bervariasi. Oleh karena itu, Pemilihan Sistem Informasi Geografis untuk menentukan lahan potensial dari suatu wilayah serta jenis tanaman apa yang dapat tumbuh di wilayah tersebut sudah tepat. Hal ini memudahkan bagi para pengembang terutama yang bergerak di bidang pertanian untuk dapat memperluas area produksi mereka, selain itu bagi penduduk lokal suatu wilayah juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis tanaman yang dapat mereka tanam di daerah mereka.
Saran dan Pengembangan
Untuk pengembangan aplikasi ini, kami menyarankan : 1. Karena suatu lahan bisa saja mengalami perubahan karakteristik, maka aplikasi ini akan lebih baik jika diterapkan ke dalam aplikasi berbasis website yang menggunakan database, sehingga memudahkan untuk melakukan update informasi dan dapat diakses oleh masyarakat umum 2. Aplikasi seperti ini hendaknya juga diterapkan di setiap daerah agar masing-masing daerah dapat mengetahui potensi lahan di daerah mereka, sehingga diharapkan akan lebih memberdayakan masyarakat yang akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan.