SEMINAR Daniel Dalam Perspektif Psikologi Kristiani
Oleh: Prof. Dra. Saulina Panjaitan
Bandung, 16 Mei 2011
Makalah tentang Daniel
Page 1
I.
PENGANTAR Berbicara mengenai psikologi Kristiani berarti kita berbicara mengenai perilaku, karakter dan kepribadian Kristiani sebagai pengikut Kristus. Pada kesempatan ini, kita mencoba melihat perspektif atau sudut pandang psikologi Kristiani tentang karakter dan kepribadian Daniel yang terdapat dalam Kitab Daniel. Untuk dapat membuka tabir karakter dan kepribadian Daniel kita perlu mendalami kehidupan Daniel yang terdapat dalam Kitab Daniel, siapa dan bagaimana Daniel itu. Mengetahui siapa dan bagaimana Daniel, kita dapat menemukan jawaban apakah kehidupan dan karakter Daniel itu masih relevan dalam keadaan sekarang ini dilihat dari sudut pandang Psikologi Kristiani.
II. SIAPA DAN BAGAIMANA DANIEL Siapakah sebenarnya Daniel yang menjadi tokoh sentral dalam Kitab Daniel? Apakah Daniel ini sama dengan Daniel yang dijumpai dalam Kitab Yeheskiel (Yeh 28: 3) yaitu seorang yang bijaksana dan saleh, atau apakah sama dengan Daniel anak Daud dari istrinya Abigail (1 Taw 3: 1), ataukah dengan Daniel yang berasal dari keturunan Itamar (Ezra 8: 2) atau tidak ada hubungannya dengan ketiga nama diatas, Alkitab tidak menjelaskan. Dalam Kitab Daniel hanya dikemukakan bahwa Daniel adalah orang Yahuda, yang berasal dari keturunan raja-raja dan bangsawan yang menjadi tawanan politik di kerajaan Babilonia (Dan 1: 3 + 6).
Pada waktu kerajaan Babilonia di bawah kepemimpinan raja Nebukadnesar datang menyerang kerajaan Yahuda, mereka mengalahkan kerajaan Yahuda dan Joyakim raja Yahuda dibawa ke Babel bersama-sama dengan anak-anak muda Yahudi, termasuk didalamnya Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, mereka adalah anak-anak muda yang tidak tercela, yang cerdas dan terampil, cakap bekerja dan mempunyai pengertian tentang ilmu, untuk dipekerjakan demi kepentingan Babilonia.
Kepada Daniel, Hananya, Misael dan Azarya diberikan Tuhan kepandaian dan Makalah tentang Daniel
Page 2
pengetahuan tentang berbagai-bagai hikmat dan tulisan dan kepada Daniel juga dikaruniakan pengertian tentang berbaga-bagai penglihatan dan mimpi ( Dan 1: 17).
Daniel
dan
teman-temannya
sungguh
menghargai
kesempatan.
Sebelum
dipekerjakan oleh raja Nebukadnesar, mereka dididik dulu selama tiga tahun. Kesempatan selama tiga tahun ini sungguh-sungguh dimanfaatkan Daniel dan teman-temannya untuk menimba ilmu dan pengetahuan dan setelah selesai pendidikan mereka dikaruniai Tuhan kecakapan sepuluh kali lipat dari teman-teman mereka yang lain yang sama-sama mengikuti pendidikan dengan mereka ( Dan 1: 20).
Sebagai tawanan politik, Daniel dan teman-temannya bekerja demi kepentingan Babilonia. Daniel melaksanakan tugas-tugas kekuasaan politik para penguasa dalam pemerintahan empat raja. Dia adalah seorang pekerja yang jujur, gigih, penuh tanggung jawab dan mengabdikan keahliannya demi kepentingan orang banyak dimana dia berada. Adalah lebih tepat kalau Daniel disebut sebagai negarawan yang tinggal di istana raja yang bukan Yahuda.
Sebagai seorang negarawan sekaligus sebagai patriot, secara pribadi Daniel menduduki beberapa jabatan tinggi melalui empat orang raja yang berkuasa. 1. Pada zaman pemerintahan raja Nebukadnesar, dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel (Dan 2 : 48) 2. Pada waktu pemerintahan Belsyazar, Daniel memiliki kekuasaan sebagai orang ketiga dipemerintahan (Dan 5: 29). 3. Pada zaman pemerintahan Darius, Daniel menjadi salah satu dari tiga pejabat tinggi yang menerima pertanggung jawaban dari 120 orang wakil raja diseluruh wilayah Babel (Dan 6: 3). 4. Pada zaman pemerintahan Koresh, Daniel disebut mempunyai kedudukan yang tinggi (Dan 6: 29).
Makalah tentang Daniel
Page 3
Daniel bukan orang yang egois dan serakah, yang tidak tahu berterima kasih dan membalas kebaikan orang yang telah menolongnya. Sahabat-sahabatnya berdoa bersama-sama dengan Daniel memohon kasih sayang Tuhan untuk mengungkap makna mimpi raja Nebukadnesar dan Tuhan mengabulkan doa mereka. Karena Daniel dapat mengungkapkan mimpi raja Nebukadnesar, dia diangkat menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala atas semua orang bijaksana di Babel. Karena kedudukannya itu, dia meminta kepada raja Nebukadnesar menyerahkan pemerintahan seluruh wilayah Babel kepada Hananya yang diberi nama Sadrakh,
Misael yang diberi nama Mesakh dan Azarya yang dinamai
Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja (Dan 2: 49).
Apakah Daniel dan ketiga temannya tidak ada masalah di Babel? Selama Daniel dan ketiga temannya berada di Babel bukan tidak menghadapi masalah. Masalah yang paling besar yang harus mereka hadapi ialah karena mereka merupakan tawanan berada di wilayah yang politheristik, penyembah dewa-dewa dan patung sebagai dewa, sementara Daniel dan teman-temannya beserta bangsa Yahudi, prinsip penyembahannya adalah monotheristik yaitu hanya Tuhan satu-satunya yang harus disembah.
Beberapa kali orang-orang Babel menjebloskan Daniel dan teman-temannya ke dalam penjara karena ketaatannya kepada Tuhan, tetapi Daniel dan ketiga temannya tidak takut menghadapi semua tantangan itu, mereka konsisten mempertahankan tujuan hidupnya sebagai pengikut Tuhan, yaitu memuji dan memuliakan Tuhan serta membantu orang lain untuk melihat dan meyakini kebenaran dan kebesaran Tuhan. Daniel beserta ketiga temannya menjadikan Tuhan prioritas dalam hidupnya karena mereka mengenal karunia Tuhan yang diberikan kepada mereka.
Memilki keteguhan prinsip dan konsistensi Daniel dan ketiga temannya untuk tetap setia memuji dan memuliakan Tuhan mereka tidak takut, tidak gentar dan tidak dapat diombang-ambingkan oleh hambatan-hambatan dan tantangan-tantangan Makalah tentang Daniel
Page 4
yang mereka hadapi walaupun nyawa mereka menjadi taruhannya, sebab mereka yakin Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka.
Hal ini dapat dilihat dari: 1. Daniel dan teman-temannya tidak mau menajiskan dirinya dengan memakan makanan raja dan meminum anggur minuman raja yang diharuskan kepada mereka selama mengikuti pendidikan tiga tahun sebelum dipekerjakan. Daniel meminta kepada kepala pegawai istana agar mereka tidak memakan makanan raja dan meminum anggur yang menjadi minuman raja (Dan 1:8), dengan kasih dan sayang Tuhan kepada mereka, kepala istana itu mengabulkan permintaan Daniel (Dan 1: 9-16). Bahkan Daniel dan ketiga temannya dikarunia Tuhan kepandaian dan kecerdasan
sepuluh kali lipat dari orang-orang yang
mengikuti pendidikan bersama mereka (Dan 1: 20). 2. Hananya, Misael dan Azarya tidak mau menghianati Tuhan dengan menyembah patung emas yang dibuat oleh Nebukadnesar, sehingga mereka dihukum dengan memasukkan ke dalam api yang menyala-yala, yang panasnya tujuh kali lipat (Dan 3: 19). 3. Daniel selalu memuji Tuhan dan berdoa memohon penyertaan Tuhan dalam hidupnya dan tidak memohon kepada raja, oleh penghianatan saingannya di dalam kerajaan raja Darius, dia dihukum dengan mencampakkan kedalam gua singa (Dan 6 : 17 + 18).
Tetapi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya diselamatkan Tuhan secara ajaib. Dengan kenyataan ini, menjadi jelas dihadapan umum, bahwa orang-orang ini yang menurut pengertian dan ratio manusia tidak mungkin ditolong lagi dari kematian yang menimpa mereka, namun oleh tanda ajaib yang diluar dunia ini mereka diakui sebagai rekan makhluk sorgawi.
Yesus penyelamat Daniel dan ketiga temannya dan penderitaan mereka menjadi satu manifestasi dari keberadaan mereka yang tidak dapat dirusak dan manifestasi Makalah tentang Daniel
Page 5
dari kekuasaan Tuhan mereka yang sorgawi. Oleh karena itu, didalam kitab Daniel dikatakan Daniel selaku “yang dikasihi” Tuhan dan diakui bahwa kebijaksanaan yang dimiliki Daniel sungguh berasal dan diilhami oleh Tuhan sendiri. Dengan demikian Daniel tidak dipandang hanya sebagai orang bijaksana, tetapi sebagai saksi dari perbuatan-perbuatan Tuhan.
Keistimewaan Daniel dinyatakan terutama dalam menterjemahkan dan menafsirkan mimpi dan penglihatan-penglihatan. Keahliannya menafsirkan mimpi adalah melalui wahyu Tuhan yang disampaikan kepadanya dan wahyu-wahyu pribadi yang diterimanya. Daniel dapat mengalami kejadian-kejadian yang terjadi di dunia ini dan hal itu diberitahukan kepada Daniel oleh manusia sorgawi. Dan karena Daniel memiliki hikmat Tuhan atas hikmat manusia, dia bisa dipercaya untuk menyampaikan pesan buruk kepada raja atas perintah Tuhan. Raja tidak menyatakan apapun waktu Daniel menyampaikan arti mimpi raja walaupun arti mimpi itu suatu hal yang sangat buruk sekalipun, karena Allah campur tangan didalamnya.
Bagi Daniel, doa adalah suatu hal yang sangat penting, merupakan alat komunikasi dengan Tuhan. Terlihat dari sikap Daniel dalam upaya menyingkapkan dan menafsirkan mimpi raja Nebukadnesar yang pertama, dia menjumpai ketiga temannya agar berdoa memohon kepada Tuhan agar mimpi raja itu diungkapkan kepada Daniel beserta artinya. Tuhan mendengarkan doa mereka dan mengungkapkan mimpi raja itu beserta artinya kepada Daniel. Dan pada waktu Daniel akan dihukum dimasukkan kedalam gua singa, Daniel juga berdoa mohon penyertaan dan perlindungan Tuhan, dan Tuhan mendengar doanya, Tuhan mengirimkan malaikatnya untuk menyelamatkan Daniel.
Melalui keteguhan dan kesetiaan Daniel kepada Tuhan dan dengan keajaiban yang Tuhan nyatakan dalam menyelamatkan Daniel dan ketiga temannya, raja-raja di Babel terbuka matanya melihat kebenaran dan kebesaran kuasa Tuhan. Makalah tentang Daniel
Page 6
1. Setelah Daniel menyingkapkan mimpi raja Nebukadnesar yang pertama beserta artinya, maka Nebukadnesar berkata kepada Daniel: sesungguhnyalah Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan yang berkuasa atas segala raja dan yang mengungkap rahasia-rahasia sebab engkau telah dapat menyingkap rahasia itu. 2. Setelah Daniel menafsirkan arti mimpi raja Nebukadnesar yang kedua kalinya, Nebukadnesar berkata: sekarang aku memuji dan memuliakan Raja surga, yang segala perbuatanNya adalah benar dan jalan-jalanNya adalah adil dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak. 3. Pada waktu Hananya, Misael dan Azarya diselamatkan oleh Tuhan dari api yang menyala-yala, raja Nebukadnesar berkata: Terpujilah Allahnya Hananya, Misael dan Azarya. Ia telah mengutus malaikatNya dan melepaskan hambahambaNya yang telah menaruh percaya kepadaNya. 4. Setelah Tuhan menyelamatkan Daniel dari gua singa, raja Darius memerintahkan seluruh orang-orang dikerajaannya agar takut dan gentar kepada Allah Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamalamanya, pemerintahanNya tidak akan binasa dan kekuasanNya tidak akan berakhir.
III. BAGAIMANA KARAKTER DANIEL Melalui uraian diatas, jelas bahwa Daniel telah menentukan tujuan hidupnya dan menyakini kebenaran tujuan yang dipilihnya yaitu memuji dan memuliakan Tuhan. Didalam perjalanan hidupnya dia tidak berhenti berdoa menjalin komunikasi dengan Tuhan memohon bimbingan dan penyertaan Tuhan.
Kesuksesan hidup Daniel adalah karena kasih karunia Tuhan dan didukung oleh pribadi Daniel yang menyenangkan hati Tuhan serta dapat diterima semua orang, bahkan Daniel adalah pribadi yang menjadi teladan.
Melalui pendalaman tenatang Kitab Daniel, dapat dilihat beberapa karakter Daniel Makalah tentang Daniel
Page 7
antara lain: 1. Bijaksana Daniel menjadi orang yang bijaksana dengan memiliki kemampuan menafsirkan mimpi dan berbagai-bagai penglihatan adalah karena pemberian dan anugerah Tuhan. 2. Punya prinsip Daniel adalah pribadi yang berprinsip dan konsisten, dia memiliki komitmen untuk hidup kudus di hadapan Tuhan. Bagi dia memuji dan memuliakan Tuhan menjadi yang prioritas dalamhidupnya, karena dia tahu Tuhan selalu melindungi dan menolongnya dan mendapat kasih sayang Tuhan dalam bentuk kepandaian dan pengetahuan serta kemampuan menafsirkan mimpi dan berbagai-bagai penglihatan. 3. Setia Sekalipun
Daniel
berada
dibawah
ancaman
hukuman
yang
dapat
membahayakan hidupnya dia tidak takut, dia tetap setia kepada Tuhan. Secara sederhana kesetiaan itu ditunjukkan dengan berlutut berdoa bermohon dan memuji Tuhan tiga kali dalam sehari. 4. Tekun Daniel tekun berdoa, menjalin komunikasi dengan Tuhan, memuji dan memuliakan Tuhan. 5. Bertanggung jawab Daniel adalah pekerja yang gigih, penuh tanggung jawab, jujur, mengabdikan keahliannya dan potensi dirinya demi kepentingan orang banyak dimana dia berada. Setiap tugas yang diberikan kepadanya dilaksanakan dengan baik dan teliti. Tidak ada kesalahan yang terdapat dalam melaksanakan tugasnya. 6. Berani mengatakan yang benar Didalam kitab Daniel diceritakan keberanian Daniel menyatakan yang benar, antara lain dalam menafsirkan mimpi raja Nebukadnesar dan tulisan tangan yang terlihat waktu raja Belsyazar berpesta pora. 7. Rendah hati Makalah tentang Daniel
Page 8
Daniel mendesak supaya seluruh kehormatan dan kemuliaan diberikan kepada Tuhan, sebab Dialah satu-satunya yang patut disembah dan dimuliakan. 8. Tidak sombong Dia tidak menuntut bahwa dia menerima pengetahuan tentang mimpi itu sebagai orang yang pandai atau baik secara khusus. Dia tidak pernah mengagungkan potensi yang dimilikinya, tetapi mempergunakannya bagi kemuliaan Tuhan, sebab dia sadar bahwa semua yang dimilikinya adalah pemberian Tuhan. 9. Menghargai kesempatan Kesempatan mengikuti pendidikan di Babel sebelum dipekerjakan di kerjaan Babel sungguh dimanfaatkan dengan baik untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Dan selama di Babel dia mempergunakan kesempatan untuk melayani dengan mengabdikan diri dengan mempergunakan potensinya demi kebahagiaan orang banyak. 10. Taat Iman tidak dapat dipisahkan dari ketaatan. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Daniel taat menanggapi dan berbuat sesuai dengan firman Tuhan dalam kehidupannya. Keinginannya untuk menyenangkan hati Tuhan, mendorong dia mendengarkan Tuhan. 11. Percaya diri Dia tidak takut walaupun dia menghadapi banyak masalah sebab dia tahu dan yakin Tuhan selalu beserta dengan dia. 12. Mampu menahan emosi Dia sabar dan tidak emosional, ini dapat dilihat dari sikapnya menghadapi para saingannya, yang datang kepada raja Darius untuk meminta membuat perintah melarang orang-orang menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada raja Darius selama tiga puluh hari dan kalau dilanggar ia akan dijatuhkan ke gua singa. Mendengar itu, dia berlutut tiga kali sehari, berdoa serta memuji Allahnya seperti yang biasa dilakukan.
Makalah tentang Daniel
Page 9
IV. DANIEL DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KRISTIANI Berbicara mengenai psikologi Kristiani berarti berbicara mengenai karakter dan kepribadian orang Kristen. Karakter Kristiani adalah identitas Kristiani yang meliputi sifat dan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh orang yang menamakan dirinya orang Kristen, yaitu orang-orang pengikut Kristus dan mengaku serta percaya bahwa Kristus adalah penolong dan juruselamatnya.
Setiap orang yang percaya dan mengaku bahwa Kristus adalah penolong dan juruselamatnya, sudah seharusnya mewarisi serta menyatakan sifat dan perilaku Kristus dalam hidupnya. Ini adalah hal yang sewajarnya, karena ketika kita percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, kita disebut sebagai anakanak Allah.
Seorang anak tentunya mencerminkan sifat orang tuanya. Sebagai anak kita harus setia dan taat kepada Allah dengan segala ajaranNya. Kita hendaknya mengikuti sifat Yesus yang dengan setia dan taat melaksanakan kehendak BapaNya. Ia senang membahagiakan BapaNya yang mengirimNya ke dunia ini. Ia memiliki visi yang jelas tentang apa yang diingini BapaNya yang harus Dia kerjakan dengan sungguhsungguh.
Daniel adalah pengikut Tuhan yang setia. Selama dia menjadi tawanan politik di Babel, dia memperoleh kedudukan yang terhormat. Biasanya seseorang yang menjadi tawanan politik di Negara lain diberi kedudukan dan jabatan yang tinggi serta fasilitas yang menggiurkan, orang itu lebih baik mencari selamat. Orang itu mungkin akan mangatakan selamat tinggal kepada kebanggaan budayanya, keyakinan agamanya bahkan identitas pribadinya. Dia berkompromi mengikuti semua yang terdapat ditempat dimana dia menjadi tawanan.
Bagaimana sikap Daniel terhadap fasilitas, kedudukan dan jabatan serta nama baru yang dia peroleh di Babel? Makalah tentang Daniel
Page 10
Daniel beserta ketiga temannya diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang baik, kedudukan, jabatan yang tinggi dan nama baru sudah tentu dibarengi dengan fasilitas yang memuaskan. Namun Daniel beserta ketiga temannya tidak mengadopsi bertahan hidup seperti banyak orang hidup. Dihadapkan pada tingkat yang paling dasar dari keberadaannya, dia mengungkapkan kekuatan pendorong hidupnya. Daniel bertujuan bahwa dia tidak menajiskan dirinya dengan semua yang menggiurkan itu. Menurut dia mematuhi Allah lebih penting daripada mematuhi manusia walaupun hidupnya menjadi taruhannya dan Tuhan sangat menghormati kesetiaan Daniel.
Dilihat dari perspektif ini, Daniel adalah orang yang luar biasa. Seseorang yang sungguh-sungguh konsisten dalam tujuan hidupnya, yaitu setia dan taat kepada Tuhan dan firmanNya. Kesuksesan Daniel adalah karena kasih saying Tuhan dan didukung oleh karakter dan kepribadian Daniel sendiri yang menyenangkan hati Tuhan. Daniel tidak hanya beriman kepada Tuhan tetapi dia taat melakukan perintahNya. Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2 : 26).
Jika kita merenungkan hal ini dari sudut manusia, maka pastilah kita menganggap Daniel sebagai contoh kesetiaan kepada Tuhan. Dia tegas dalam keyakinannya dan tidak dapat disesatkan meskipun dia dihadapkan dengan bermacam-macam masalah. Didalam menjalani hidupnya dia tetap tekun berdoa, dan doa merupakan satu unsur kesetiaan. Dalam doa dia berhubungan secara pribadi dengan Tuhan yang mahakuasa, yang hidup, yang bersifat kekal dan yang menyelamatkan.
Selama menjadi tawanan politik di Babel Daniel bukan tidak menghadapi banyak masalah, seperti telah dikemukakan diatas. Namun karena kasih saying Tuhan dan didukung oleh kepribadian Daniel sendiri yang menyenangkan hati Tuhan dan kesetiaan serta ketaatannya kepada Tuhan dengan segala firmanNya seperti dikemukakan diatas dia mampu menghadapi semua permasalahan tersebut. Makalah tentang Daniel
Page 11
Sekarang kita hidup dalam dunia yang dari waktu ke waktu semakin kacau dan morat marit, dimana semua ini berpengaruh kepada perilaku dan kepribadian manusia. Kemerosotan moral, keserakahan, ketamakan semakin meningkat. Dimana-mana terdengar penyelewengan-penyelewengan, korupsi, kolusi, KKN, penyalahgunaan kekuasaan, pembunuhan, perkelahian, perampokan, ketidakadilan dan sejenisnya.
Manusia semakin cenderung mengejar kenikmatan dunia. Manusia tidak segansegan lagi melakukan apa saja yang menguntungkan dan membahagiakan diri walaupun itu merugikan atau membahayakan orang lain, bahkan rela menggadaikan dan mengorbankan imannya demi kedudukan dan jabatan. Kegiatan keagamaan semakin hari semakin dianggap sebagai tradisi saja yang bersifat formalitas dan seremonial belaka. Kasih sudah semakin dingin dan persaudaraan sudah semakin menipis.
Di tengah-tengah zaman yang kacau ini, dunia sekeliling kita membutuhkan sosok manusia dengan kepribadian yang unggul dan mampu memimpin serta member pengaruh yang penting bagi lingkungannya. Dalam situasi yang demikian ini Tuhan memanggil orang-orang Kristen menjadi teman sekerjanya untuk memperbaiki dunia ini. Orang-orang Kristen dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia yang mampu membawa perbaikan dan kebebasan manusia dari penderitaan. Seorang Kristen yang mampu menjadi teladan sekaligus menjadi berkat bagi sekelilingnya dengan menonjolkan karakter dan perilaku. Kristiani yang sejati, yang mewarisi dan menyatakan sifat dan perilaku Kristus didalam hidupnya.
Seperti Daniel yang setia dan taat kepada Tuhan, dimana memuji dan memuliakan Tuhan menjadi yang prioritas dalam hidupnya, yang member kekuatan dan kemampuan baginya dalam menghadapi semua tantangan hidup. Karakter Daniel sebagaimana telah dikemukakan diatas patut menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi situasi sekarang. Makalah tentang Daniel
Page 12
Yang perlu menjadi perenungan kita: Apakah cara Daniel dalam menghadapi masalah yang dihadapinya dapat kita adopsi begitu saja dalam menghadapi situasi sekarang ini?.
Apakah kita dapat serta merta mengadopsi cara Daniel yang secara terbuka melakukan hal yang sungguh bertentangan dengan titah raja?.
Situasi yang dihadapi Daniel berbeda dengan situasi yang kita hadapi sekarang. Kalau kita dengan semena-mena mengadopsi cara Daniel yang secara terang-terangan konfrontasi dengan keadaan, mungkin bukan keberhasilan yang diperoleh, bahkan sebaliknya dan mungkin kita akan menghadapi masalah yang lebih kompleks lagi. Terlebih-lebih keberadaan kita orang Kristen yang minoritas dan tidak disenangi oleh banyak kelompok, karena sifat kita yang khas, yang tampil dengan karakter dan kepribadian yang bercermin kepada diri dan karakter Kristus, dimana dalam pergaulan sikap kasih lebih menonjol.
Agar orang Kristen sungguh-sungguh mampu menjadi teman sekerja Tuhan dalam menghadapi masalah sekarang ini, orang Kristen harus lebih meningkatkan kualitasnya, baik kualitas intelektual, moral terlebih lagi kualitas imannya. Orang Kristen harus mampu membaca situasi dengan cepat dan tepat. Kita tidak ubahnya seperti domba yang diutus ketengah-tengah serigala. Domba lemah, serigala buas, kuat dan liar. Jadi kedudukan domba itu dapat berbahaya, karena berada dalam bahaya, maka harus cerdik dan tulus. Tidak cukup hanya cerdik, sebab kalau hanya cerdik bisa berbahaya, sebab bias mengarah kepada kelicikan. Dan sebaliknya hanya tulus saja, asal baik saja akan diperdayakan dunia ini.
Upaya dalam meningkatkan kualitas iman, orang Kristen harus terus bertumbuh dalam segala hal kearah Kristus, mencakup perubahan pola pikir yang berpengaruh pada perilaku dan karakter kita sebagai orang yang sungguh-sungguh pengikut Makalah tentang Daniel
Page 13
Kristus. Dalam Efesus 4: 15, dikatakan: tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran didalam kasih kita bertumbuh didalam segala hal kearah Dia, Kristus, yang adalah kepala.
Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya agar kita dapat bertumbuh kearah Kristus, atau dengan kata lain bagaimana caranya untuk membentuk karakter Kristiani?.
Untuk membentuk karakter tidaklah semudah membalik telapak tangan, tetapi melalui suatu proses yang dimulai dari kebiasaan-kebiasaan, adanya pemahaman dan melakukan apa yang dipahami itu secara terus menerus.
Membentuk karakter Kristen adalah membentuk identitas kita sebagai orang Kristen. Jika kita mau membentuk karakter atau identitas kita sebagai orang Kristen kita perlu mengenal Tuhan lebih dalam lagi, mengenal pribadiNya dan kehendakNya.
Hal itu dapat kita lakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendengarkan firman Tuhan secara berulang-ulang. 2. Membaca firman Tuhan. Dengan semakin sering mendengar firman Tuhan selanjutnya kita akan tertarik membacanya. 3. Memahami apa yang telah kita dengar dan baca. Kita tidak sekedar membaca firman Tuhan, tetapi harus terpanggil untuk memahami apa yang telah kita baca itu. 4. Meyakini kebenaran dari apa yang kita pahami itu. 5. Melakukan apa yang telah kita pahami dan kita yakini kebenarannya itu. Yakobus mengatakan: Jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja, jika tidak kita menipu diri sendiri (Jak. 1: 22). 6. Menjalin hubungan dengan Tuhan. Kita harus selalu berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan, berdoa memohon bimbingan, kekuatan dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kita, sebagai mana Daniel yang selalu Makalah tentang Daniel
Page 14
berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa. Dengan selalu bersama Tuhan kita akan kuat menghadapi segala tantangan hidup. Didalam menghadapi keberagaman hidup ini, sebagai orang Kristen kita patut membubuhkan tanda kehadiran kita sebagai rekan sekerja Allah. Kita patut bertanya pada diri kita dengan cara bagaimana saya ini dapat melayani orang lain serta melayani Tuhan.
Sebagaimana Daniel dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya, dengan penuh tanggung jawab, jujur, tidak bercela dan mengabdikan seluruh potensi yang dipunyainya demi kebahagiaan orang banyak, maka melalui sikap dan perilaku serta kgiatan kita sehari-hari dimanapun kita berada, ditempat dimana kita bekerja sungguh-sungguh merupakan tempat yang sangat strategis untuk memberikan pemikiran dan pengaruh kepada lingkungan kita. Sebagai rekan sekerja Allah dituntut dari kita cara dan siasat yang kita gunakan, hendaknya cara dan siasat yang sesuai dengan kehendak Illahi. Dituntut agar kita menonjolkan gaya hidup, gaya kerja yang khas, yang tidak sama dengan gaya hidup dan gaya kerja kebanyakan manusia sekarang ini, tetapi yang sesuai dengan kehendak Illahi yang begitu jelas dibaca sehingga rekan-rekan kita dimana kita berada ingin mengetahui mengapa. Jika kita bekerja dengan gaya kerja sebagaimana gaya kerja Illahi dan hidup dengan gaya hidup yang khusus, kita memperindah kerajaan Allah, artinya sifat kita, perilaku kita dan pekerjaan kita member gambaran yang indah tentang keberadaan kita dengan Kristus. Kita diutus Allah untuk bekerja didunia ini, tetapi hendaknya kita tidak menjadi sama dengan dunia ini, tetapi menjadi rekan sekerja Allah untuk memperbaiki dunia ini. Sebagai pengikut Kristus kita bekerja bagi Kristus. Dia adalah majikan kita, tetapi DIA menuntut kita menghormati dan mematuhi siapa saja yang mempunyai otoritas atas kita di dunia ini (Efesus 6: 5-6).
Makalah tentang Daniel
Page 15
Agar kita dapat menentukan langkah yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi dituntut dari kita kemampuan membaca situasi dengan cepat dan tepat. Kita hendaknya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Untuk itu dituntut kualitas intelektual, kepribadian, terlebih-lebih kualitas iman sebagaimana telah dikemukakan diatas.
Makalah tentang Daniel
Page 16