SEGMENTASI DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN SEGAR DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI KOTA MAKASSAR SEGMENTATION AND CONSUMERS PREFERENCE IN THE DECISION OF PURCHASING FRESH FISH IN TRADITIONAL AND MODERN MARKETS IN MAKASSAR CITY A Nurfitri Mustaufik 1, Indrianty Sudirman 2 , M. Natsir Nessa 3 Program Studi Agribisnis Universitas Hasanuddin Hasanuddin1, 2 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar, 3 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat Korespondensi: A Nurfitri Mustaufik Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar 90245 HP : +6285299229917 Email :
[email protected]
Abstrak Subsektor perikanan merupakan salah satu subsistem agribisnis yang mempunyai peranan penting sebagai penyumbang protein bagi masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi pasar produk ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di kota Makassar berdasarkan atribut produk dan mengetahui preferensi konsumen dalam keputusan pembelian ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan enam pasar tradisional dan moden di Kota Makassar. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan mewanwancarai seratus satu responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik sistematik random sampling pada seluruh populasi. Data dianalisis menggunakan analisis cluster. Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh segmen pasar produk ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Makassar yang terbentuk adalah dua klaster yaitu klaster 1 dengan ciri-ciri demografis memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai swasta, berpendapatan di atas Rp 4.000.000,00 serta frekuensi berbelanja yang tidak menentu adalah responden yang mementingkan atribut jenis ikan, kemasan, pelayanan, dan kenyamanan. Sedangkan klaster 2 dengan ciri-ciri demografis sehari-hari bertugas sebagai ibu rumah tangga, berpendapatan Rp 1.000.000,00 – Rp 2.075.000,00 serta membeli ikan segar tiga kali seminggu adalah responden yang mementingkan atribut harga dan kesegaran ikan. Sedangkan pasar yang menjadi preferensi konsumen dalam membeli ikan segar di Kota Makassar yaitu pasar yang menyediakan ikan segar dengan harga yang terjangkau dan ikan dengan tingkat kesegaran yang tinggi yang merupakan karakteristik dari pasar tradisional. Kata Kunci : Segmentasi Pasar, Preferensi Konsumen, Analisis Cluster
Abstract Fishery is one of sub-system of agribusiness which having important role as protein source for Indonesia society. The aims of the research were to (1) analyze market segmentation of fresh fish product in tradisional and modern markets in Makassar City based on product attribute, (2) consumers’ preference in the decision of purchasing fresh fish in tradisional and modern markets in Makassar City. The research was conducted in six tradisional and modern markets in Makassar City using survey method by interviewing 101 respondents. The samples were selected using systematic random sampling method. The data were analyze using cluster analysis. The results of the research indicate that there are two market segments of fresh fish product in traditional and modern markets in Makassar City. Thet are cluster 1 with the following demographical characteristics: employed as civil servants, private employees, income ≥ Rp 4.000.000,00, and uncertain shopping frequency for respondents who concern with the attribute of fish types, packages, service, and comfort and cluster 2 with the following demographical characteristics: working daily as housewives, income Rp 1.000.000,00 – Rp 2.075.000,00 and buying fresh fish three times a week for respondents for respondents who concern with price attribute and the freshness of fish. The consumers’ preference markets are the markets which provide fresh fish with affordable price and the high level of freshness of fish as the characteristics of tradisional market. Key words: Market Segmentation, Consumer Preferences, Cluster Analysis
PENDAHULUAN Subsektor perikanan merupakan salah satu subsistem agribisnis yang mempunyai peranan penting sebagai penyumbang protein bagi masyarakat Indonesia. Ikan segar yang dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di Kota Makassar umumnya diperoleh dari tempat pelelangan ikan (TPI), pasar tradisional maupun pasar modern. Saat ini pasar modern berkembang dengan pesat di Kota Makassar. Pertumbuhan pasar modern cenderung mengikuti perkembangan klaster penduduk dengan golongan pendapatan tinggi yang membutuhkan kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik serta mampu membayar dengan tingkat harga yang lebih tinggi. Meskipun demikian, dibandingkan dengan pasar modern, pasar tradisional merupakan pilihan utama masyarakat dalam membeli ikan segar. Tidak sedikit counter ikan segar di pasar modern yang tutup karena sepinya peminat. Agar dapat bertahan, pasar modern harus sukses dalam persaingan. Hal tersebut sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh MARS Indonesia dimana berdasarkan hasil survei tersebut terlihat bahwa kunjungan konsumen di delapan kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Palembang) ke pasar tradisional masih sangat tinggi. Setidaknya sekitar 85,9% dari 5.476 responden menyatakan berbelanja ke pasar tradisional dan hanya 14,1% saja yang tidak pernah. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya karena pasar tradisional memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pasar modern. Kelebihan tersebut yaitu harga di pasar tradisional yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar modern. Salah satu penyebab dari kegagalan bisnis yang terjadi adalah gagalnya pengusaha mendefinisikan pasar yang dituju. Pengusaha segera bergerak bila mendengar potensi pasar, tetapi tidak bertanya lebih jauh tentang siapa pasar yang ingin dituju, atau bagaimanakah potensinya. Jumlah konsumen sangat banyak, sehingga dibandingkan bersaing di semua segmen, perusahaan perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani paling efektif, yaitu dengan melakukan penelitian segmentasi. Menurut Schiffman & Kanuk (2008), segmentasi pasar adalah proses dimana pasar dibagi menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian dipilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda. Selain itu, perusahaan juga harus mengetahui preferensi atau kecenderungan konsumen dalam memilih pasar tempat membeli ikan segar. Semakin banyaknya atribut preferensi konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan produk ikan segar mulai dari jenis, kenyamanan, stabilitas harga dan nilai komoditi, konsumen menuntut atribut yang lebih rinci seperti higienitas, komposisi nutrisi atau vitamin, pengemasan, aspek lingkungan dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa konsumen
dewasa ini tidak sekedar membeli komoditi, tetapi membeli produk, sehingga keterlibatan konsumen dalam memilih produk ikan segar yang baik semakin diperhitungkan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui segmen pasar produk ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di kota Makassar berdasarkan atribut produk dan mengetahui preferensi konsumen dalam keputusan pembelian ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di kota Makassar. BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan segmentasi dan preferensi konsumen dalam keputusan pembelian ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di Makassar. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan kuesioner yang digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulkan data (Singarimbun & Effendi, 1995). Dalam konteks penelitian survei tersebut, dibutuhkan data dan fakta yang reliabel dan valid dengan menggunakan pendekatan melalui teknik observasi, wanwancara dan kuesioner kepada konsumen ikan segar. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian dilakukan mulai bulan September hingga November 2015 di Pasar Tradisional Terong, Pasar Tradisional Daya dan Pasar Cidu serta di pasar modern Giant Tamalanrea, Hypermart Mall Panakkukang dan Hero Mall Ratu Indah. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (metode purposive), bahwa pasar Terong dan pasar Daya merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Makassar dan pasar modern Giant Tamalanrea, Hypermart Mall Panakkukang dan Hero Mall Ratu Indah yang merupakan pasar modern terbesar yang ada di Makassar dan menyediakan ikan segar. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli produk ikan segar di Pasar Tradisional Terong dan Pasar Tradisional Daya serta di Pasar Modern Giant Tamalanrea dan Hypermart Mall Panakkukang dan Hero Mall Ratu Indah. Jumlah rata-rata konsumen per hari yang melakukan pembelian ikan segar di Pasar Tradisional Terong, Pasar Daya dan Pasar Cidu yaitu sebanyak 350 orang. Sedangkan jumlah rata-rata konsumen per hari yang melakukan transaksi produk ikan segar dikasir Supermarket Giant Ekspres Tamalanrea, Supermarket Hypermart Mall Panakkukang dan Supermarket Hero Mall Ratu Indah yaitu sebanyak 30 orang.
Jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus slovin. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus diatas dengan tingkat kesalahan yang terjadi sebesar 0,1 maka jumlah responden untuk pasar tradisional yaitu Pasar Terong dan Daya berjumlah 78 responden. Sedangkan jumlah responden untuk pasar modern yaitu, Supermarket Giant Ekspres Tamalanrea, Supermarket Hypermart Mall Panakkukang dan Supermarket Hero Mall Ratu Indah berjumlah 23 responden. Sehingga jumlah keseluruhan sampel berjumlah 101 responden. Pengambilan sampel untuk konsumen pada penelitian ini menggunakan teknik sistematik random sampling pada seluruh populasi. Teknik Analisis Data Analisis klaster adalah suatu pengelompokan indikator-indikator empiris untuk menggabungkan variabel-variabel yang telah diolah dalam variabel konstruk. Analisis Cluster digunakan untuk mengetahui segmentasi pasar dan preferensi konsumen ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Makassar. Analisis klaster yaitu jika faktor-faktor tersebut membentuk satu klaster maka hanya ada satu segmen, jika membentuk dua klaster maka ada dua segmen dan seterusnya. Klaster dibentuk oleh skor tertinggi di setiap faktor. Berdasarkan variabel-variabel yang telah dijelaskan sebelumnya maka teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis cluster, yang digunakan untuk mengkombinasikan pengukuran secara keseluruhan kasus yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Menurut Malhothra (2010), analisis cluster dalam pemasaran dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan yaitu segmentasi, memahami tentang perilaku konsumen, mengidentifikasi peluang produk baru, pemilihan pasar uji dan mengurangi data. HASIL PENELITIAN Segmentasi pasar dan preferensi konsumen ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Makassar dapat diketahui menggunakan Metode K-Means Cluster. K-Means Cluster merupakan salah satu prosedur pengelompokan pada Non Hierarki Cluster. Metode ini bertujuan mengelompokkan objek sedemikian rupa sehingga jarak tiap-tiap objek di pusat kelompok di dalam satu kelompok adalah minimum. Profil-profil segmen yang dihasilkan dari pengelompokkan tersebut dijadikan sebagai dasar kebijakan strategi pasar yaitu mengetahui obyek yang akan menjadi sasaran konsumen ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern.
Analisis klaster adalah uji interdependensi sehingga dalam analisis klaster tidak ada variabel dependen maupun variabel independen. Analisis klaster pada prinsipnya digunakan untuk mengelompokkan objek (responden, konsumen, produk dan lain-lain) atau merupakan proses meringkas sejumlah objek menjadi lebih sedikit kemudian menamakannya sebagai klaster. Pengelompokan yang digunakan dalam analisis klaster adalah kesamaan (similarity) atau jarak ketidaksamaan (distance). Dari hasil analisis diperoleh beberapa output, namun untuk keperluan interpretasi ada beberapa output saja yang akan dianalisis yaitu output yang sering digunakan untuk menarik kesimpulan tentang analisis klaster yaitu: ANOVA, tabel Final Cluster Center, dan tabel Number of Case in Each Cluster. Hasil output ANOVA menunjukkan bahwa objek yang berada dalam satu klaster relatif memiliki kemiripan dibanding dengan objek yang berada pada klaster yang lain. Seringkali objek dalam klaster yang berbeda memiliki tanggapan yang sama terhadap sebuah atribut atau variabel yang diteliti. Jika hal tersebut terjadi maka atribut atau variabel tersebut tidak dapat digunakan untuk menjelaskan klaster yang terbentuk. Untuk menganalisis atribut atau variabel mana saja yang dapat digunakan untuk membedakan antar klaster digunakan output ANOVA. Pedoman untuk interprestasi dengan menggunakan dasar nilai Sig yaitu jika angka Sig > 0.05 berarti tidak ada perbedaan yang berarti antar klaster 1 dan klaster 2 sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan antar klaster. Sedangkan jika nilai Sig <0.05 berarti ada perbedaan yang berarti antar klaster 1 dan klaster 2 sehingga dapat digunakan untuk membedakan antar klaster. Hasil output ANOVA dapat dilihat pada tabel 1. Tabel hasil output ANOVA pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada atribut harga, jenis ikan, kesegaran, kemasan, pelayanan, dan kenyaman mempunyai nilai Sig <0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang berarti antar klaster 1 dan klaster 2 sehingga keenam atribut tersebut dapat digunakan untuk membedakan antar klaster yang terbentuk. Sedangkan atribut lokasi pasar mempunyai nilai sig >0.05 yang berarti berarti tidak ada perbedaan yang berarti antar klaster 1 dan klaster 2 sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan antar klaster. Tabel Final Cluster Center digunakan untuk menentukan atribut-atribut yang menjadi penilaian dominan dari setiap klaster yang didasarkan pada tabel Final Cluster Center dan tabel Number of Case in Each Cluster. Jika atribut tersebut memiliki nilai tertinggi pada satu klaster, maka klaster tersebut mempunyai penilaian yang dominan terhadap klaster tersebut. Hasil output Final Cluster Center dapat dilihat pada tabel 2. Dengan demikian isi dari masing-masing klaster berdasarkan Tabel 2 Final Cluster Center yaitu klaster 1 adalah
responden yang mementingkan atribut jenis ikan, kemasan, pelayanan, kenyamanan, dan lokasi pasar. Agar dapat mencerminkan atribut-atribut tersebut maka klaster 1 diberi nama “Klaster keunggulan”. Sedangkan klaster 2 adalah responden yang mementingkan atribut harga dan kesegaran ikan. Agar dapat mencerminkan atribut-atribut tersebut maka klaster 2 diberi nama “Klaster Produk“. Tabel Number of Cases in Each Cluster adalah tabel yang menunjukkan jumlah anggota masing-masing cluster yang terbentuk. Hasil Output Number of Cases in Each Cluster dapat dilihat pada tabel 3. Berdasarkan Tabel 3. Number of Case in Each Cluster terlihat bahwa jumlah responden terbesar adalah klaster 2 yaitu sebanyak 78 orang (77,2%), sedangkan jumlah responden terkecil adalah pada klaster 1 sebanyak 23 orang (22,8%). Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa responden lebih banyak melihat atribut produk yaitu harga dan kesegaran ikan dalam menentukan pasar tempat membeli ikan segar. PEMBAHASAN Penelitian ini memperlihatkan bahwa terbentuk dua segmen pasar produk ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di Koata Makassar yaitu Klaster 1 (klaster keunggulan) memiliki variabel atribut jenis ikan, kemasan, pelayanan, kenyamanan, dan lokasi pasar. Dengan fokus kepada kelima atribut tersebut maka pengusaha pasar modern harus dapat lebih berkonsentrasi dalam menentukan jenis ikan yang sesuai dengan daya beli konsumen dan menjamin kesegaran ikan tersebut. Klaster 1 (klaster keunggulan) memiliki jumlah responden sebanyak 23 orang dengan ciri-ciri demografis yang terlihat pada klaster ini adalah berjenis kelamin perempuan, usia responden diatas 31 - 40 tahun, dengan status menikah, berpendidikan diploma, memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai swasta, berpendapatan di atas Rp 4.000.000,00 serta frekuensi berbelanja yang tidak menentu. Sedangkan klaster 2 (klaster produk) merupakan klaster yang paling banyak dipilih oleh responden bila dibandingkan dengan klaster 1. Hal ini membuktikan bahwa atribut yang paling menarik dan dianggap penting oleh responden pada saat akan membeli ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern adalah artibut harga dan kesegaran ikan. Klaster ini memiliki jumlah responden sebanyak 78 orang dengan ciri-ciri demografis berjenis kelamin perempuan, usia responden diatas 31 - 40 tahun, dengan status menikah, berpendidikan diploma, sehari-hari bertugas sebagai ibu rumah tangga, berpendapatan Rp 1.000.000,00 – Rp 2.075.000,00 serta membeli ikan segar tiga kali seminggu.. Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada umumnya konsumen
didalam mengambil keputusan pembelian produk ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern memperhatikan atribut produk ikan segar tersebut yang meliputi: harga, jenis ikan, kesegaran ikan, kemasan, pelayanan, kenyamanan dan lokasi pasar. Hasil ini mendukung teori tentang atribut produk menurut pendapat Tjiptono, Swasta, dan Tani serta Simamora. Menurut pendapat Tjiptono (1997), menjelaskan bahwa atribut produk meliputi: merek, kemasan, pemberian label, pelayanan pelengkap, dan jaminan. Menurut Swasta & Tani (2000), atribut produk terdiri dari dua jenis yaitu atribut yang berwujud (tangiable) meliputi harga, merek, kemasan, kualitas, desain produk, warna dan label serta taribut yang tidak berwujud (intangiable) seperti nama baik dan popularitas dari perusahaan mengenai produk tersebut. Sedangkan menurut Simamora (2003), atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian suatu merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian produk itu sendiri. Selain itu, penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Aini (2001), yang berjudul Analisis Profil Segmen Gaya Hidup Konsumen dan Karakteristknya dalam Mengkonsumsi lkan Segar di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat yang menyatakan bahwa dalam hal perilaku pembelian ikan segar, masing-masing segmen memiliki perilaku yang cenderung berbeda-beda. Pada segmen sustainer, kriteria dalam pemilihan ikan segar pada umumnya berdasarkan kualitas (90,87%) dan umumnya membeli di pasar tradisional (77,27%) sebagai alternatif pertama dan di warung (18,18%) sebagai altematif kedua. Segmen affluent dalam hal pemilihan kriteria pemilihan ikan segar berdasarkan kualitias (93,65%) dan umumnya membeli di pasar tradisional (63,49%) sebagai alternatif pertama dan di warung (31,75%) sebagai alternatif kedua. Sedangkan pada segmen intergrated, seluruh anggota kelompok dalam segmen ini memilih kualitas dalam membeli ikan segar dan umumnya membeli di pasar tradisional (55,56%) sebagai alternatif pertama dan alternatif kedua adalah berbelanja di pasar modern (33,33%). Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengetahui segmen-segmen pasar ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern yang terbentuk atas dasar atribut-atribut produk ikan segar. Segmentasi atas dasar atribut produk digunakan dalam penelitian ini, karena pendekatan ini dapat secara langsung melihat dan mengidentifikasi nilai-nilai yang menentukan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Melalui pendekatan ini dapat juga diketahui pola perilaku konsumen dalam penggunaan produk, pertimbangan dalam memilih pasar tertentu dan pembelian terhadap atribut produk tertentu, sehingga para pemasar dapat memilih strategi yang tepat dalam menawarkan produknya ke konsumen.
Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam menimbang atribut yang dianggap penting. Mereka akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol dalam kelompok konsumen yang berbeda (Kotler, 2000). Konsumen ikan segar di Kota Makassar merupakan komunitas yang bisa dibagi menjadi beberapa subsegmen atau klaster, dengan memahami keinginan dan kebutuhan konsumen ikan segar maka para pemasar ikan segar khususnya para pengusaha pasar modern dapat melakukan pemasaran secara efektif. Berdasarkan hasil analisis cluster, memperlihatkan bahwa preferensi konsumen keseluruhan responden pada penelitian ini adalah harga dan kesegaran ikan yang merupakan ciri atau karakteristik dari pasar tradisional dengan jumlah responden yang menganggap penting atribut harga dan kesegaran ikan sebesar 77,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen akan memilih pasar yang menyediakan ikan segar dengan harga terjangkau dan dengan tingkat kesegaran tinggi. Sedangkan atribut lainya yaitu jenis ikan, kemasan, pelayanan, kenyamanan, dan lokasi pasar yang merupakan ciri atau karakteristik dari pasar modern bukan menjadi kesukaan atau kecenderungan konsumen dalam memilih tempat pembelian ikan segar di Kota Makassar. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Puspitasari (2008), berjudul
Analisis
Perilaku Konsumen Dalam Membeli Ikan Lele Di Pasar Tradisional Kota Surakarta yang menyatakan bahwa Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan lele di pasar tradisional Kota Surakarta secara berurutan adalah faktor tempat, faktor produk, dan faktor harga. Selain itu, hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Yana (2010), yang berjudul Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta yang menyatakan bahwa Preferensi yang disukai dan diperhatikan konsumen dalam membeli Ikan Tongkol, Kembung, dan Selar Bentong adalah dalam hal kesegaran, ukuran dan harga. Konsumen menyukai ikan tongkol yang berukuran besar sedangkan ikan kembung dan selar bentong konsumen menyukai ikan berukuran kecil (ikan immature). Secara keseluruhan konsumen menyukai harga yang murah dalam membeli ikan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh segmen pasar produk ikan segar di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Makassar yang terbentuk adalah dua klaster yaitu klaster 1 dengan ciri-ciri demografis berjenis kelamin perempuan, berusia diatas
31 - 40 tahun, dengan status menikah, berpendidikan ≥diploma, memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai swasta, berpendapatan di atas Rp 4.000.000,00 serta frekuensi berbelanja yang tidak menentu adalah responden yang mementingkan atribut jenis ikan, kemasan, pelayanan, dan kenyamanan. Sedangkan klaster 2 dengan ciri-ciri demografis berjenis kelamin perempuan, usia responden diatas 31 - 40 tahun, dengan status menikah, berpendidikan diploma, sehari-hari bertugas sebagai ibu rumah tangga, berpendapatan Rp 1.000.000,00 – Rp 2.075.000,00 serta membeli ikan segar tiga kali seminggu adalah responden yang mementingkan atribut harga dan kesegaran ikan. Sedangkan pasar yang menjadi preferensi konsumen dalam membeli ikan segar di Kota Makassar yaitu pasar yang menyediakan ikan segar dengan harga yang terjangkau dan ikan dengan tingkat kesegaran yang tinggi yang merupakan karakteristik dari pasar tradisional. Disarankan kepada pengusaha pasar modern dan pengecer ikan segar, hendaknya dalam menentukan target pasar memperhatikan dan mempertimbangkan setiap segmen yang akan dipilih, karena setiap segmen memiliki karakteristik atribut yang berbeda dan bagi pengusaha pasar modern, sebaiknya melakukan segmentasi pasar terhadap produknya untuk mengetahui produknya berada pada klaster berapa, sehingga dapat membuat strategi pemasaran yang efektif dan dapat memenangkan persaingan yang ada dalam pasar. Dan hendaknya menyediakan ikan segar sesuai dengan preferensi konsumen. DAFTAR PUSTAKA Aini I. N. (2001). Analisis Profil Segmen Gaya Hidup Konsumen dan Karakteristknya dalam Mengkonsumsi lkan Segar di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Skripsi S1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Kotler P. (2000). Manajemen Pemasaran. PT. Prenhallindo. Jakarta. Malhotra N. K. (2010). Marketing Research an Applied Orientation. New Jersey: Pearson Puspitasari I. D. (2008). Analisis Perilaku Konsumen Dalam Membeli Ikan Lele Di Pasar Tradisional Kota Surakarta. Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Schiffman L.G., & Kanuk L.L. (2004). Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Alihbahasa Zoelkifli Kasip, Jakarta: P T Indeks. Simamora B. (2003). Panduan Riset Perilaku Konsumen, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Singarimbun M. & Effendi S. (1995). Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Swasta B. & Tani H. H. (2000). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen Edisi I. Yogyakarta: BPFE Tjiptono F. (1997). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi Yana A.T. (2010). Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta. Skripsi S1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Tabel 1. Hasil Output ANOVA Pengujian Atribut Produk Ikan Segar Atribut Harga Jenis ikan Kesegaran Kemasan Pelayanan Kenyamanan Lokasi Pasar
Fhitung
Sig 35.229 96.865 6.816 100.119 32.360 279.798 3.515
0.000 0.000 0.010 0.000 0.000 0.000 0.064
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2015
Tabel 2. Hasil Output Final Cluster Center Atribut
Kluster 1
2
Harga Jenis Kesegaran Kemasan Pelayanan Kenyamanan Lokasi Pasar
3.70 4.29 3.99 4.20 4.16 4.20 4.26
4.34 3.21 4.23 2.97 3.46 2.34 4.08
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2015
Tabel 3. Hasil Output Number of Cases in Each Cluster Klaster
Jumlah
Klaster 1 Klaster 2 Total
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2015
Persentase 23 78 101
22,8 77,2 100