PREFERENSI DAN PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK IKAN AIR TAWAR SEGAR PADA PASAR IKAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh : Susan Anggraeni NIM. 128250001
ABSTRAK SUSAN ANGGRAENI. Tesis 2014. Preferensi dan Permintaan Konsumen terhadap Produk Ikan Air Tawar Segar pada Pasar Ikan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Di bawah bimbingan H. DJONI dan IDA HODIYAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi dan menganalisis permintaan konsumen terhadap produk ikan air tawar segar pada pasar ikan Singaparna kabupaten Tasikmalaya. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan terhadap ikan air tawar segar antara lain harga ikan air tawar segar, harga daging ayam, pendapatan dan jumlah anggota keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan responden sebanyak 50 orang. Preferensi konsumen dihitung berdasarkan model kompensatori, sedangkan analisis permintaan melalui pendekatan pragmatis yang mirip dengan dengan fungsi Cobb- Douglas. Dari koefisien fungsi tersebut dapat diketahui elastisitas harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen sangat menyukai ikan nila berdasarkan atribut rasa, harga, selera, gizi, banyaknya duri ikan dan kemudahan pengolahan. Dengan menggunakan uji t, diketahui bahwa secara parsial harga ikan air tawar dan pendapatan berpengaruh sangat signifikan terhadap permintaan ikan air tawar segar. Secara simultan, harga ikan air tawar, harga daging ayam , pendapatan dan jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap permintaan produk ikan air tawar segar. Analisis respon (elastisitas) menunjukkan bahwa elastisitas harga dan pendapatan bersifat inelastis, masing-masing bernilai -0,868 dan 0,654. Elastisitas silang senilai 1,909 menunjukkan bahwa daging ayam merupakan produk substitusi produk ikan air tawar segar dan permintaannya bersifat elastis.
Kata kunci : Preferensi Konsumen, Produk Ikan Air Tawar Segar, Permintaan, Elastisitas Silang, Harga dan Pendapatan.
ABSTRACT SUSAN ANGGRAENI. Thesis 2014. The Preference and Consumer Demand on Fresh Bream Product at Singaparna Fisheries Market District Tasikmalaya. Under the guidance of: H. DJONI and IDA HODIYAH. This research was carried out to know and analyse the preference and consumer demand on fresh bream product at Singaparna Fisheries Market District Tasikmalaya. The factors that were suspected to influence demand on fresh bream product were such as the price of fresh breams and broiler, income and risk account of family. The used research method was case study that involving 50 respondents. The consumer preference was counted based on compensatory model whereas demand analysis was counted by pragmatic approach such as similar to CobDouglas function. The elasticity of price, cross and income were known by those function’s coefficient. The result showed that consumer had prefer most with Nila fish due to taste, price, appetite, nutrient, number of fish bone and simple way process. The price of fresh bream and broiler, income and risk account of family had high significant influence to fresh bream demand simultaneously. Whereas those both of fresh bream price and income had significant influence to fresh bream demand partially. The analysis of response (elasticity) showed that the price and income elasticity had each value -0,868 and 0,654. The value of cross elasticity was 1,909 showed that the broiler was substitution product from fresh bream product. The broiler was an elastic demand.
Key words: Consumer Preference, Fresh Bream Product, Demand Analysis, Cross Price and Income Elasticity.
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Kabupaten Tasikmalaya telah lama dikenal sebagai salah satu sentra perikanan budidaya di Jawa Barat. Jenis-jenis ikan yang dibudidayakan beragam seperti ikan gurame, mas, nilem, nila, lele, tawes, udang galah, dan komoditas lainnya. Ikan mempunyai kandungan protein dengan komposisi kandungan asamasam amino esensial lengkap dan mengandung asam lemak tak jenuh omega -3 yang cukup tinggi. Asam lemak tidak jenuh omega-3 tidak dimiliki oleh produk daratan (Fitria Virgantari, 2011). Tingkat produksi perikanan yang tinggi di suatu daerah tidak akan berarti tanpa ditunjang dengan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang menunjang
penyampaian produk pertanian ke pihak konsumen.
Sebagaimana produk pertanian pada umumnya, produk perikanan budidaya memiliki karakteristik high perishable (mudah rusak) sehingga memerlukan strategi pemasaran yang khusus dan singkat. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kelompok pembudidaya ikan dalam memasarkan hasil produksinya ke tangan konsumen, Pemerintah melalui Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya mendirikan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Ikan. UPTD Pasar Ikan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya membawahi pasar ikan Singaparna, Cisayong, Padakembang dan Cieunteung. Selama ini unit pasar ikan yang sering dikunjungi konsumen dan selalu berhasil mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD)
adalah pasar ikan
Singaparna. Pasar ikan Singaparna menyediakan produk ikan air tawar hidup/segar untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Kecamatan Singaparna merupakan ibukota Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki posisi strategis sebagai lokasi pasar ikan. Pengamatan terhadap preferensi dan permintaan konsumen sangat bermanfaat bagi pembudidaya ikan dalam menentukan strategi pemasaran dan mengurangi resiko kegagalan pasar. Menurut Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner
3
(1995) permintaan rumah tangga pada periode waktu tertentu dipengaruhi oleh harga komoditi itu sendiri, rata-rata penghasilan rumah tangga, harga komoditi yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan di antara rumah tangga dan besarnya populasi. Demikian pula permintaan konsumen terhadap produk ikan air tawar segar yang merupakan barang normal diasumsikan dipengaruhi oleh variabel harga ikan, harga daging ayam, pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota keluarga. Sampai saat ini preferensi dan permintaan konsumen pasar ikan Singaparna belum diketahui dengan pasti oleh pengelola UPTD Pasar Ikan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu diperlukan kajian mengenai preferensi dan permintaan terhadap produk ikan air tawar segar di pasar ikan Singaparna supaya bermanfaat bagi pembudidaya ikan, pedagang dan pengelola UPTD Pasar Ikan Unit Singaparna. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Preferensi dan Permintaan Konsumen terhadap Produk Ikan Air Tawar Segar pada Pasar Ikan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah : 1)
Bagaimana preferensi konsumen produk ikan air tawar segar pada Pasar Ikan Singaparna?
2)
Bagaimana permintaan terhadap produk ikan air tawar segar pada Pasar Ikan Singaparna?
3)
Apakah terdapat hubungan antara permintaan terhadap produk ikan air tawar segar dengan harga ikan air tawar segar, harga daging ayam, pendapatan dan jumlah anggota keluarga?
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mengetahui preferensi konsumen produk ikan air tawar segar pada Pasar Ikan Singaparna.
2)
Menganalisis permintaan terhadap produk ikan air tawar segar pada Pasar Ikan Singaparna.
4
3)
Mengetahui hubungan antara permintaan terhadap produk ikan air tawar segar dengan harga ikan air tawar segar, harga daging ayam, pendapatan dan jumlah anggota keluarga.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1)
Peneliti, untuk menambah wawasan dan sumbangan ilmu pengetahuan dalam kajian pemasaran produk perikanan.
2)
Pedagang dan pembudidaya ikan, untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.
3)
Peneliti lainnya, sebagai rujukan dalam riset dan penelitian tentang pasar ikan.
4)
Pengelola UPTD Pasar Ikan, sebagai bahan informasi tambahan dalam merumuskan dan menetapkan langkah-langkah selanjutnya dalam meningkatkan
pelayanan
terhadap
konsumen
dan
meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kerangka Pemikiran Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan (Kementerian Ekonomi Sumber Daya Manusia RI, 2000). Preferensi konsumen adalah persepsi konsumen terhadap tingkat kesukaan dalam mengkonsumsi peroduk perikanan baik ikan laut maupun ikan air tawar. Berdasarkan survey pendahuluan, preferensi konsumen terhadap produk ikan air tawar segar dalam penelitian ini diasumsikan dipengaruhi oleh atribut rasa, harga, selera, gizi, banyaknya duri ikan dan kemudahan pengolahan. Ikan air tawar segar merupakan bahan pangan berprotein tinggi sehingga konsumen akan berusaha memuaskan keinginannya dengan produk yang dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun daging ayam merupakan sumber protein hewani lain yang harganya tidak jauh berbeda dengan harga ikan air tawar ukuran konsumsi. Disamping itu, di priangan timur banyak Poultry Shop yang
5
menghasilkan produk daging ayam sehingga supply persediaan) daging ayam di pasar umum dapat menyaingi persediaan produk ikan air tawar segar. Setelah profil dan preferensi konsumen diketahui perlu dilakukan analisis permintaan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh harga produk ikan air tawar segar, harga daging ayam, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap jumlah permintaan konsumen produk ikan air tawar segar pada pasar ikan Singaparna. Secara diagramatis kerangka pemikiran penelitian ini disajikan Konsumen
pada Gambar 1.
Kebutuhan protein
Ikan Air Tawar Segar
Preferensi Konsumen terhadap produk ikan air tawar segar (Atribut rasa, harga, selera,gizi, banyaknya duri ikan dan kemudahan pengolahan)
Produsen
Analisis Permintaan Produk Ikan Air Tawar Segar 1. Harga produk ikan air tawar segar 2. Harga daging ayam 3. Pendapatan total 4. Jumlah anggota keluarga
Strategi Pemasaran UPTD Pasar Ikan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya
Keterangan :
Ruang lingkup penelitian Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran
6
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka diajukan hipotesis bahwa : 1)
Pengkajian preferensi dan tingkat permintaan konsumen tidak diajukan hipotesis karena disajikan secara deskriptif.
2)
Permintaan konsumen terhadap produk ikan air tawar segar secara simultan maupun parsial dipengaruhi oleh harga ikan air tawar segar, harga daging ayam, pendapatan dan jumlah anggota keluarga.
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penellitian ini adalah Studi Kasus. M. Nazir (2005) mendefinisikan studi kasus sebagai penelitian tentang subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Adapun subjek penelitian yang akan dikaji ialah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Ikan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya unit Singaparna. 2.2. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. 2.3. Teknik Penentuan Responden Penentuan responden dilakukan dengan metode convenience/accidental sampling yaitu penentuan responden yang kebetulan sedang melakukan pembelian di Pasar Ikan Singaparna. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 50 orang. 2.4. Operasionalisasi Variabel 1) Permintaan (Y) : adalah jumlah barang yang dibutuhkan dalam suatu waktu (titik) tertentu. Permintaan (demand) terhadap produk ikan air tawar segar dalam penelitian ini adalah jumlah ikan air tawar hidup ukuran konsumsi yang dibeli konsumen (keluarga) untuk konsumsi rumah tangga sehari-hari dengan satuan kilogram/keluarga/bulan. 2) Harga Ikan (X1) : Harga produk ikan air tawar segar adalah Rupiah/kilogram (Rp/kg), sebagai harga kesepekatan antara pembeli dan penjual di Pasar Ikan Singaparna pada saat penelitian berlangsung.
7
3)
Harga daging ayam (X2): dinyatakan dalam satuan Rupiah per kilogram (Rp/kg), sebagai harga kesediaan untuk membeli. Daging ayam diasumsikan sebagai substitusi/komplementer produk ikan air tawar segar di Pasar Ikan Singaparna.
4) Pendapatan (X3): adalah penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari beberapa sumber, dinyatakan dalam Rupiah per bulan (Rp.) 5) Jumlah Anggota Keluarga (X4) : adalah banyaknya anggota keluarga dalam suatu rumah tangga, dinyatakan dalam satuan jiwa. 6) Preferensi konsumen (Pr) : adalaha masalah kebebasan memilih dari konsumen terhadap produk yang dibutuhkan mempunyai pengaruh dan keterbatasan pada barang-barang yang diproduksi atau dijual, faktor waktu, tempat, jumlah dan harga barang yang diproduksi atau dijual. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis Rancangan Analisis Data 1) Metode Perhitungan Preferensi Konsumen Perhitungan
preferensi
konsumen
dihitung
berdasarkan
model
kompensatori (compensatory model) yakni berdasarkan evaluasi terhadap atributatribut yang terkandung dalam produk tersebut (Bilson Simamora, 2004). Model ini menggunakan rumus sebagai berikut : Pri = ∑wjRj Keterangan : Pri = Preferensi konsumen terhadap komoditas ikan i wj = Tingkat kepentingan atribut ke i Rj = Peringkat komoditas ke i pada atribut ke j Evaluasi alternatif atribut produk ikan air tawar segar disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut : Tabel 1. Evaluasi atribut produk ikan air tawar segar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Atribut Rasa Harga Selera Gizi Banyaknya duri ikan Kemudahan pengolahan
Tingkat Kepentingan Tidak penting Tidak penting Tidak penting Tidak penting Tidak penting Tidak penting
8
(1) (1) (1) (1) (1) (1)
Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2)
Penting(3) Penting(3) Penting(3) Penting(3) Penting(3) Penting(3)
Penilaian terhadap komoditas produk ikan air tawar segar disajikan dalam Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Penilaian terhadap komoditas i No.
Atribut
1. 2. 3.
Rasa Harga Selera
4. 5. 6.
Gizi Banyaknya duri ikan Kemudahan pengolahan
Penilaian terhadap komoditas i Tidak enak (1) Tidak cocok (1) Tidak perlu dipertimbangkan(1) Tidak bergizi (1) Banyak duri (1) Sulit diolah (1)
Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2)
Enak (3) Cocok (3) Perlu dipertimbangkan (3) Bergizi (3) Sedikit duri (3) Mudah diolah (3)
Spesifikasi Model Permintaan Permintaan terhadap produk ikan air tawar segar merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel bebas yang dipilih dan diduga dapat menjelaskan permintaan terhadap produk ikan air tawar segar adalah faktor-faktor ekonomi meliputi harga ikan air tawar segar adalah faktor-faktor ekonomi meliputi harga ikan air tawar segar (Pi), harga daging ayam (Pa), pendapatan total (I) dan jumlah anggota keluarga (AK). Fungsi permintaan produk ikan air tawar segar di Pasar Ikan Singaparna dapat ditulis sebagai berikut : Qd= f (Pi, Pa, I,AK) Misalkan Qd= Y (permintaan terhadap ikan air tawar segar) Pi = X1 (harga ikan air tawar segar) Pa = X2 (harga daging ayam) I = X3 ( pendapatan total) AK= X4 (jumlah anggota keluarga) Maka fungsi permintaan ikan air tawar segar menjadi : Y=β0. X1β1. X2β2 . X3β3. X4β4 Model Persamaan Penduga Preferensi konsumen menggunakan prinsip marginal utility. Menurut Sudarsono (1990) bentuk fungsi permintaan berdasarkan cara pendekatan pragmatis yaitu mirip fungsi produksi yang diajukan oleh CW Coub dan PH
9
Douglas tahun 1928. Atas dasar tersebut penelitian ini merumuskan model persamaan penduga permintaan ikan segar sebagai berikut : Y= β0. X1β1. X2β2 . X3β3. X4β4 ditransformasi menggunakan logaritma natural menjadi : Ln Y= Lnβ0 + β1 Ln X1 +β2Ln X2 + β3 LnX3 + β4 Ln X4 Keterangan : Y = permintaan ikan air tawar segar x ( kg/bulan) β0 = konstanta β1 – β4 = koefisien regresi X1 = harga ikan segar (Rp/kg) X2 = harga daging ayam (Rp/kg) X3 = pendapatan total (Rp/bulan) X4 = jumlah anggota keluarga (jiwa)
3.3.1. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji berdasarkan kriteria statistika (uji t dan uji F) serta kesesuaian dengan teori ekonomi mengenai permintaan. 1)
Analisis fungsi permintaan Seperti telah dinyatakan dalam kerangka pemikiran, analisa dilakukan melalui pendekatan pragmatis (fungsi eksponensial) sebagai berikut : Y= β0. X1β1.X2β2 .X3β3.X4β4 Melalui transformasi dari bentuk fungsi eksponensial ke dalam bentuk fungsi linier
dengan logaritma natural, maka model fungsi
permintaan dapat diformulasikan sebagai berikut : Ln Y = Lnβ0 + β1 Ln X1 +β2Ln X2 + β3 LnX3 + β4 Ln X4 Keterangan : Y = permintaan ikan air tawar segar x ( kg/bulan) β0 = konstanta β1 – β4 = koefisien regresi X1 = harga ikan segar (Rp/kg) X2 = harga daging ayam (Rp/kg) X3 = pendapatan total (Rp/bulan) X4 = jumlah anggota keluarga (jiwa)
10
2) Pengujian Hipotesis a. Uji F Untuk menguji pengaruh faktor permintaan secara simultan. Hipotesis nol yang diuji adalah : H0 :β1 = β2= β3= β4=0 H1 : β1 ≠ β2≠ β3≠ β4≠0 (Paling sedikit ada satu β yang tidak sama dengan nol) F Statistik : F = R2 /(k-1) 1-R2/(N-k) Keterangan : R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel N = jumlah sampel Keputusan uji : Jika nilai F< Ftabel maka hipotesis nol diterima, artinya semua variabel Xi ( X1, X2, X3, X4), secara simultan tidak berpengaruh nyata (non significant) terhadap jumlah permintaan ikan segar. Jika nilai F≥ Ftabel maka hipotesis nol ditolak, artinya semua variabel Xi ( X1, X2, X3, X4), secara simultan berpengaruh nyata (significant) terhadap jumlah permintaan ikan segar.
Uji F dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut : H0 :β0= β1= β2= β3= β4 =0, variabel bebas (Xi) secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya (Yi) H1 :
Salah satu atau semua βi≠ 0, variabel bebas (Xi) secara serentak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya (Yi)
b. Koefisien determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi adalah besaran yang dipakai untuk menunjukkan sampai sejauhmana variasi variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebas. R2= ==
∑β^∑xiy ∑yi2
11
Keterangan : Β^ = Taksiran koefisien regresi variabel ke i xi = variabel bebas ke i y = variabel terikat c. Uji t Uji t untuk menguji pengaruh faktor-faktor permintaan secara parsial. Hipotesis nol yang diuji : H0 : β1 = 0 H1 : β1 ≠ 0 t statistik :
t = β^ se (βi^)
Keterangan : βi ^ se (βi^)
= taksiran koefisien regresi variabel ke i = standar error variabel ke i
Keputusan uji : Jika nilai t < ttabel maka hipotesis nol diterima, artinya variabel Xi,
berpengaruh nyata (significant) terhadap jumlah
permintaan ikan air tawar segar tidak berpengaruh nyata (non significant) terhadap jumlah permintaan ikan segar. Jika nilai t≥ ttabel maka hipotesis nol ditolak, artinya variabel Xi,
berpengaruh
permintaan ikan air
nyata
(significant)
terhadap
jumlah
tawar segar.
2.6. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
dilaksanakan di UPTD Pasar Ikan Dinas Peternakan
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya unit Singaparna. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai dengan Januari 2014.
12
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Preferensi Konsumen Profil Konsumen Profil konsumen produk ikan air tawar segar pada UPTD Pasar Ikan Singaparna dari hasil penelitian secara ringkas disajikan dalam Tabel 9 berikut : Tabel 3. Profil Konsumen Produk Ikan Air Tawar Segar pada UPTD Pasar Ikan Singaparna No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Profil Konsumen
Jumlah (orang)
Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah Umur ( tahun) 25-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-75 Jumlah Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa) 2-3 4-5 6-7 Jumlah Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA S1 S2 Jumlah Pekerjaan Ibu Rumah Tangga PNS Wiraswasta Buruh Mahasiswa Jumlah Agama Islam Jumlah
Sumber : Data primer diolah (2014)
13
Persentase (%)
11 39 50
22,00 78,00 100
7 12 20 8 2 1 50
14,00 24,00 40,00 16,00 4,00 2,00 100
11 28 11 50
22,00 56,00 22,00 100
16 16 10 7 1 50
32,00 32,00 20,00 14,00 2,00 100
21 10 16 2 1 50
42,00 20,00 32,00 4,00 2,00 100
50 50
100,00 100
Preferensi Konsumen Produk Ikan Air Tawar Responden dalam penelitian ini sebagian besar menyukai ikan nila, yakni sebanyak 29 orang (58%), ikan mas sebanyak 15 orang (30%), ikan nilem sebanyak 3 orang (6%) dan ikan gurame sebanyak 3 orang (6%). Ikan nila dipilih karena rasanya enak, sedikit duri, bergizi tinggi dan harga terjangkau. Berdasarkan perhitungan model compensatory (Bilson Simamora, 2004), preferensi konsumen ikan air tawar segar pada pasar ikan Singaparna tercantum dalam Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Preferensi Konsumen Produk Ikan Air Tawar Pasar Ikan Singaparna No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Komoditas Ikan nila Ikan mas Ikan gurame Ikan nilem Ikan lele Ikan lainnya (bawal, sepat siam, tambakan dll)
Total Skor 1974 1762 1742 1695 1686 1647
Sumber : Data primer diolah (2014)
Adapun atribut yang menjadi pertimbangan/tingkat kepentingan utama konsumen dalam memilih ikan air tawar segar ialah gizi dengan total skor 142, rasa (137) harga (135), banyaknya duri ikan (129), selera (126) dan kemudahan pengolahan (125). Tingkat Permintaan Konsumen Permintaan terhadap produk ikan air tawar di pasar ikan Singaparna ratarata masih rendah yakni 7,64 kg per bulan. Permintaan terendah sebesar 0,8 kg per bulan, sedangkan permintan tertinggi mencapai 24 kg/bulan. Analisis Fungsi Permintaan Analisis permintaan dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Y = β0 X1β1 X2β2 X3β3 X4β4 eµ Untuk memudahkan pendugaan fungsi
, maka nilai yang didapat
ditranformasikan ke dalam logaritma natural menjadi: Ln Y = lnβ0 + β1lnX1 + β2lnX2 + β3lnX3 + β4lnX4+ µ ln e Keterangan : Y X1
= =
Permintaan terhadap produk ikan air tawar segar(kg/bulan) Harga ikan air tawar segar (Rp.)
14
X2 X3 X4
= = =
Harga daging ayam (Rp.) Pendapatan total keluarga (Rp.) Jumlah anggota keluarga (jiwa)
Koefisien korelasi (R) sebesar 0,739 menunjukkan keeratan hubungan antara variabel Y sebanyak 73,9 persen dengan variabel Xi. Persamaan yang diperoleh dari analisis tersebut ialah : Ln Y = -19,051 - 0,868 Ln X1 + 1,909 Ln X2 + 0,654 Ln X3 + 0,404 Ln X4 Dikembalikan ke fungsi eksponensial menjadi: Y = 5, 324.10 -009 X1
-0,868
X2
1,909
0,654
X3
0,404
X4
Sementara itu untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor permintaan terhadap permintaan produk ikan air tawar segar (Uji Parsial) dilakukan dengan menggunakan Uji-t. Hasil pengolahan data dalam logaritma natural dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Hasil uji parsial dan koefisien regresi permintaan terhadap produk Ikan air tawar segar. No. Variabel 1. Konstanta 2. Harga ikan air tawar (X1) 3. Harga daging ayam (X2) 4. Pendapatan (X3) 5. Jumlah anggota keluarga (X4) Sumber : Data primer diolah (2014)
Koef. Regresi -19,051 -0,868 1,909 0,654 0,404
Std. Error 10,197 0,235 1,025 0,113 0,222
thitung -1,868 -3,699** 1,863 5,781** 1,817
ttabel45 2,021
Sig 0,068 0,001 0,069 0,000 0,076
Hasil Uji-t menunjukkan bahwa faktor harga ikan air tawar segar (X1) secara parsial berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan produk ikan air tawar segar (Y). Koefisien negatif menunjukkan kesesuaian dengan hukum permintaan
bahwa
harga
berbanding
15
terbalik
dengan
permintaan.
Harga daging ayam (X2) tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan produk ikan air tawar segar. Koefisien positif pada harga daging ayam menunjukkan bahwa produk daging ayam merupakan substitusi produk ikan air tawar segar. Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa variabel pendapatan (X3) berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan produk ikan air tawar segar (Y). Koefisien bertanda positif menunjukkan bahwa produk ikan air tawar segar merupakan barang normal. Sedangkan jumlah anggota keluarga (X4) tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan terhadap produk ikan air tawar segar (Y) . Elastisitas Elastisitas Harga Menurut Sudarsono (1990), elastisitas harga merupakan koefisien dari variabel harga pada fungsi permintaan. Dari Tabel 6 diperoleh koefisen harga sebesar -0,868 satuan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan harga ikan air tawar sebesar 1 persen akan menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk ikan air tawar segar sebesar 0,868 persen. Koefisen regresi kurang dari 1 menunjukkan perubahan harga terhadap permintaan bersifat inelastis. Elastisitas Silang Elastisitas silang merupakan derajat kepekaan permintaan
perubahan harga
barang lain. Dari Tabel 6 diketahui bahwa koefisien harga daging ayam sebesar 1,909 (bersifat elastis karena lebih dari satu). Tanda positif pada koefisien harga daging ayam menunjukkan bahwa hubungan produk daging ayam dengan produk ikan air tawar bersifat substitusi. Setiap kenaikan harga daging ayam sebesar 1 persen akan menyebabkan peningkatan permintaan terhadap ikan air tawar segar sebesar 1,909 persen. Elastisitas Pendapatan Elastisitas pendapatan merupakan derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan permintaan. Dari Tabel 6 diperoleh koefisen variabel pendapatan sebesar 0,654 sehingga bersifat inelastis (elastisitas kurang dari 1). Nilai ini menunjukkan bahwa setiap penambahan pendapatan keluarga sebesar 1 persen akan menyebabkan peningkatan permintaan terhadap produk ikan air tawar segar sebesar 0,654 persen.
16
Tanda koefisien positif membuktikan bahwa produk ikan air tawar segar termasuk golongan barang normal. Strategi Pemasaran UPTD Pasar Ikan 1)
Strategi Produk Meningkatkan kualitas dan kesegaran ikan air tawar dan memperbanyak (persediaan) ikan air tawar yang sesuai dengan preferensi konsumen (nila).
2)
Strategi Harga: Meningkatkan efisiensi produksi ikan air tawar segar dengan cara mengusulkan kepada pemerintah supaya melaksanakan penyuluhan pembuatan pakan untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan menghasilkan ikan yang harganya terjangkau oleh daya beli masyarakat.
3)
Strategi Promosi Meningkatkan kampanye Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) dan mengajak pedagang ikan yang masih berjualan di luar supaya dapat semakin meramaikan pasar ikan Singaparna.
4)
Strategi Tempat Revitalisasi fasilitas (sarana dan prasarana) , penataan pedagang ikan supaya lebih rapi, dan penataan pedagang kaki lima supaya tidak menghalangi jalan masuk ke pasar ikan Singaparna.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan dan saran sebagai berikut: Simpulan 1)
Produk ikan air tawar segar yang menjadi preferensi tertinggi ialah ikan nila karena rasanya enak, sedikit duri dan harga terjangkau.
2)
Permintaan konsumen terhadap produk ikan air tawar segar masih rendah, ratarata sebesar 22,92 kg/kapita/tahun
3)
Variabel harga produk ikan air tawar segar , harga daging ayam, pendapatan, dan jumlah anggota
keluarga secara simultan berpengaruh sangat nyata terhadap
permintaan produk ikan air tawar segar. Secara parsial, variabel harga produk
17
ikan air tawar dan pendapatan berpengaruh nyata terhadap permintaan produk ikan air tawar segar. anggotakeluarga
Sedangkan variabel harga daging ayam dan jumlah
secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan
produk ikan air tawar segar. Saran 1)
Ketepatan model permintaan dapat ditingkatkan dengan memperbanyak jumlah responden.
2)
Pedagang ikan perlu memperbanyak penawaran komoditas yang disukai
dan
sesuai dengan daya beli konsumen yaitu ikan nila dan mas. 3)
Penyuluhan keterampilan pembuatan pakan untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan menghasilkan ikan yang harganya terjangkau oleh daya beli masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya. 2013. Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka (Tasikmalaya In Figures)Tahun 2012. Tasikmalaya. Bilson Simamora. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fitria Virgantari. 2011. Analisis Permintaan Ikan di Indonesia: Pendekatan Model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS). Jurnal Sosek Kelautan dan Perikanan Volume 6 No.2 Tahun 2011. Bogor. Kementerian Ekonomi dan Sumberdaya Mineral RI. 2000.Undang- Undang RI nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. http://www.esdm.go.id Lipsey, R.G.,Courant, P.N., Purvis, D.D., dan Steiner, P.O. 1995. Pengantar Mikroekonomi.Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Binarupa Aksara. Jakarta. M. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Sudarsono.1990. Pengantar Ekonomi Mikro. Cetakan keempat. LP3ES. Jakarta.
18