JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
STUDI IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN TERI NASI ASIN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KOTA SEMARANG Widya Kristiani Dory Purba, Yusniar Hanani D, Nikie Astorina Yunita D Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro Email:
[email protected]
Abstract: Salted anchovy containing formaldehyde can be found in traditional markets and modern markets. Formaldehyde is a chemical which harmful to human health.In the long term formaldehyde can cause cancer and death to humans.The purpose of this study is to identify the content of formaldehyde in salted anchovy which sold in traditional markets and modern in Semarang city.This research is a descriptive study with qualitative examination of the formaldehyde content in salted anchovy. The method used is survey method. The population in this study is the salted anchovy seller in traditional markets and modern markets in Semarang city numbering 41 people. Samples using total sampling.The instrument used was a questionnaire used during open interviews. The result of this study is as much as 31 samples (88.57%) of the 35 samples examined were found to contain formaldehyde, one sample of which is a sample derived from modern market. All the traders (100%) disagree with the use of formalin in food . A total of 88.75 % (31 sellers) get salted anchovy in the city of Semarang. Sellers are replacing salted anchovy once a week as much as 31,43% (11 sellers). Sellers who lack the knowledge that is as much as 91,43 % formalin (32 sellers) do not know formaldehyde thus the necessity of socialization for both sellers and consumers regarding the symptoms of formaldehyde poisoning and danger to human health It is important for public health office to provide
counseling
for
seller
and
consumers
regarding
symptoms
formaldehyde poisoning and danger to human health. Keyword
: formaldehyde, Salted anchovy, traditional markets, modern markets
831
of
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN Latar Belakang
transaksi jual beli, ada unsur budaya yang dapat dinikmati oleh setiap pengunjung
Kekayaan
alam
laut
pasar tradisional. Namun perlu disadari
Indonesia
bahwa saat ini pasar tradisional bukanlah
yang luas berpotensi menghasilkan hasil
satu- satunya pusat perdagangan . Ada
laut yang beraneka ragam dengan jumlah
beberapa pasar modern seperti mall,
yang cukup besar yaitu sebanyak 6,26 juta
ton
tahun.1 Hasil
per
perikanan
laut
(marine
hypemart yang membuat pasar tradisional
produksi
fisheries)
semakin berusaha menjadi lebih baik dan
di
membuat pengunjung merasa nyaman.
Indonesia mengalami peningkatan dari
Walaupun demikian pasar tradisional dan
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
pasar
mencapai 3,24 %, dimana pada tahun
masyarakat. Indonesia
menjadi Tingkat
setiap
bahan
tahun
mana yang lebih aman dan baik untuk
pangan
konsumsi
dikonsumsi.6
ikan
Berdasarkan peraturan pemerintah
mengalami RI
peningkatan,dimana pada tahun 2011
air
31,64 kg/kapita/tahun yang naik sebesar
kilogram
per
28
tahun
2004,
pangan
dan
sumber
hayati
yang
diolah
maupun tidak diolah sebagai makanan
3,8 % dibandingkan pada tahun 2010 30,48
nomor
merupakan segala hal yang berasal dari
tingkat konsumsi ikan per kapita adalah
yaitu
berbagai
yang kualitasnya belum dapat dipastikan
5.829.194 ton.2 Hasil laut terutama ikan untuk
menyediakan
jenis kebutuhan seperti bahan pangan
2012 hasil produksi ikan laut sebanyak
diolah
modern
dan minuman bagi
kapita,dan
sangat
kenaikan tingkat konsumsi per kapita juga
manusia,
terjadi ditahun 2013 mencapai 35,62
mempengaruhi untuk
memastikan
kilogram per kapita dari tahun 2012 yaitu
manusia. Makanan
itu
makanan
kehidupan sangat tersebut
penting aman
untuk dikonsumsi. Manusia yang sehat
sebanyak 33,14 kilogram per kapita.3,4,5
dan cerdas tentunya didukung dengan
Salah satu ikan yang paling diminati oleh
mengonsumsi bahan pangan yang sehat
konsumen domestik adalah ikan teri nasi
dan bermutu. Hasil perikanan laut yang
asin. Hal ini dikarenakan ikan teri nasi asin
tinggi membuat para produsen ikan harus
memiliki kandungan protein yang tinggi
mampu mengolah ikan yang akan dijual
dan dapat dijangkau kalangan ekonomi
agar tidak cepat membusuk. Pengawetan
kelas menengah kebawah.
dilakukan untuk mencegah ikan cepat
Ikan teri nasi dapat ditemukan
membusuk dengan menambahkan bahan
dengan mudah di pasar tradisional dan
tambahan pangan.
pasar modern. Pasar tradisional tidak hanya sebagai tempat untuk melakukan 832
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Bahan tambahan pangan adalah
pernapasan, hipotensi (tekanan darah
bahan yang bukan merupakan komponen
tinggi), tidak sadar hingga koma. Efek
khas
kronik
dari
bahan
makanan
tersebut
tersebut atau
yang
dapat
ditimbulkan
oleh
tidak
formalin yaitu iritasi yang parah, gangguan
memiliki nilai gizi dan dengan sengaja
hati, gangguan ginjal, gangguan sistem
ditambahkan kedalam makanan dengan
pencernaan
maksud pembaruan dalam pembuatan,
kanker pada manusia.8,9
pengolahan
memiliki
dimana
penyiapan,
dan
dapat
menyebabkan
perlakuan,
Balai BPOM Semarang melakukan
pengemasan, dan penyimpanan. Tujuan
penelitian pada tahun 2014 dibeberapa
dari
pasar
penggunaan
pangan
adalah
bahan
tambahan
meningkatkan
tradisional
di
Jawa
Tengah,
dan
ditemukan di Solo pasar W dari 6 sampel
mempertahakan nilai gizi serta kualitas
ikan teri yang diuji kandungan formalinnya
daya simpan, membuat makanan lebih
ada 4 positif
mudah disajikan dan memudahkan bahan
Klaten pasar X dari 5 sampel ikan teri ada
makanan untuk diolah. Bahan pengawet
4 positif formalin, di Sragen pasar Y dari 5
termasuk
sampel ikan teri ditemukan 1 sampel ikan
kedalam
bahan
tambahan
mengandung formalin,di
pangan yang secara sengaja dimasukkan
teri yang mengandung formalin.10
ke
tahun
dalam
makanan
untuk
mempertahankan kesegarannya.7 Beberapa
Habibah
melakukan
penelitian terhadap ikan asin di 11 pasar
tambahan
tradisional kota Semarang, dari 41 sampel
pangan yang boleh digunakan dan tidak
yang diuji kandungan formalinnya ada 9
boleh
sampel
digunakan
bahan
2013,
Pada
telah
diatur
dalam
ikan
asin
yang
terbukti
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
mengandung
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang
termasuk
bahan tambahan pangan salah satunya
formalin.11 Dinas Kelautan dan Pertanian
adalah formalin.
DKI
Formalin
merupakan
zat
kimia
formalin didalamnya
Jakarta
pada
dan
ikan
teri
mengandung
tahun
2012
menemukan 5 kilogram ikan teri nasi yang
yang sering ditemukan di dalam makanan
mengandung
dimana komposisinya terdiri atas air,
pasar
formaldehid 20 %- 40% dan methanol.
pendahuluan kandungan formalin yang
Formalin berfungsi sebagai penghambat
dilakukan
mikroorganisme
dialam
sampel yang berasal dari pasar F positif
protein sehingga makanan tidak cepat
mengandung formalin. Penelitian Badan
membusuk. Namun penggunaan formalin
POM
dapat mengganggu saluran pencernaan,
penggunaan formalin pada ikan dan hasil
atau
bakteri
833
formalin
modern
peneliti
Indonesia
di
pada
beberapa
Jakarta.12
membuktikan
tahun
2010
Uji
satu
dimana
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
laut menempati peringkat teratas, yaitu
tradisional
66% dari total 786 sampel.9 Ikan teri nasi
penelitian ini sebanyak
yang mengandung formalin beredar luas
yang menjual ikan teri nasi.
tidak hanya di pasar tradisional tetapi juga
Pemilihan
di pasar modern.
Semarang.
Populasi
41 pedagang
sampel
dilakukan
dengan cara membeli ikan teri nasi asin
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan
kota
identifikasi
berjualan tetap di pasar tradisional kota
kandungan formalin pada ikan teri nasi di
Semarang yaitu 41 sampel dari 11 pasar
pasar tradisional dan modern di kota
tradisional dan 3 pasar modern kota
Semarang. Dengan adanya penelitian ini
Semarang.
diharapkan dapat membantu peneliti -
dilakukan,
peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih
golongan
lanjut terkait kandungan formalin pada
tradisional golongan kota yang menjual
makanan
ikan teri nasi asin, dari 6 pasar tradisional
waspada
penelitian
dari pedagang yang memiliki tempat
dan
masyarakat
sehingga
semakin
masyarakat
Berdasarkan dari kota
11
survey
pasar
hanya
yang
tradisional
ada
6
pasar
dapat
tersebut diperoleh sebanyak 38 pedagang
membedakan makanan yang berformalin
ikan teri nasi asin. Sampel yang berasal
dan yang tidak mengandung formalin
dari pasar modern dipilih dari pasar modern yang berada dalam satu wilayah
METODE PENELITIAN
dengan pasar tradisional golongan kota
Jenis penelitian yang digunakan
yang akan dilakukan pengambilan sampel
penelitian
penelitian
sehingga diperoleh 3 pasar modern. Dari
deskriptif dengan pemeriksaan kualitatif
masing- masing pasar modern diambil 1
terhadap kandungan formalin dalam ikan
sampel ikan teri nasi asin sehingga
teri nasi asin. Pada penelitian ini tidak
sampel dari seluruh pasar modern ada 3
dilakukan analisis terjadinya fenomena
sampel.
sehingga tidak diperlukannya uji hipotesis.
tradisional
Metode penelitian ini adalah survei dan
sebanyak 41 sampel. Namun karena
jenis
salah satu pasar tradisional yang menjadi
pada
datanya
ini
adalah
adalah
primer
dan
sekunder.
Total
sampel
dengan
dari
pasar
pasar modern
lokasi penelitian mengalami kebakaran
Populasi yang menjadi sasaran
sehingga total sampel menjadi 35 sampel.
pada penelitian ini adalah ikan teri nasi dimana penjual ikan teri nasi tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki kios tetap di pasar
A. Hasil
tradisional
Identifikasi
Keberadaan
Formalin pada Ikan Teri Nasi
kota Semarang dan ikan teri nasi yang dijual di pasar modern disekitar pasar
834
Asin
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
pemeriksaan
aldehid dari hasil sulingan tersebut
kandungan formalin secara kualitatif di
direaksikan dengan resorsinol 0,5%
Laboratorium UNIMUS sebagai berikut:
dan asam sulfat pekat. Jika terbentuk
Berdasarkan
hasil
cincin berwarna ungu berarti sampel Tabel 1. Hasil Identifikasi Kandungan
tersebut positif mengandung formalin,
Formalin pada Ikan Teri Nasi Asin di
sebaliknya jika tidak terjadi perubahan
Pasar Tradisional dan Pasar Modern
warna menjadi ungu pada sampel
Kota Semarang
maka
No
Kode sampel
Hasil Identifikasi
No
Kode Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3
Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 I II III
Hasil Identifi kasi Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif
sampel
tersebut
tidak
mengandung formalin. Hasil penelitian ini didukung oleh uji pendahuluan yang dilakukan peneliti di
Balai
Provinsi
Laboratorium Jawa
pendahuluan
Kesehatan
Tengah.
Hasil
uji
dari
2
menemukan
sampel ikan teri nasi asin yang diuji ditemukan mengandung
salah
satunya
formalin.
postif
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Mahrus di Lampung
yaitu ditemukannya
7
laboratorium
sampel( 25,92%) dari 27 sampel ikan
menunjukkan hanya 4 (11,43%) dari 35
asin yang mengandung formalin. Balai
sampel
tidak
BPOM Semarang melakukan penelitian
mengandung formalin yaitu A5 (pasar
pada tahun 2014 dibeberapa pasar
Johar), B1 (pasar PKL Johar), II (Giant
tradisional di Jawa Tengah, ditemukan
Supermarket) dan III (Hypermart Java
di Solo pasar W dari 6 sampel ikan teri
Mall). Sedangkan ikan teri nasi asin
yang diuji kandungan formalinnya ada
yang mengandung formalin sebanyak
4
31 sampel (88,57%).
formalin,di Klaten pasar X
Hasil
pemeriksaan
yang
diteliti
yang
sampel
positif
mengandung dari 5
dilakukan
sampel ikan teri ada 4 sampel positif
secara kualitatif dengan menggunakan
formalin, di Sragen pasar Y dari 5
metode resorsinol untuk mengetahui
sampel ikan teri ditemukan 1 sampel
ada atau tidak kandungan formalin
ikan teri yang mengandung formalin.
pada ikan teri nasi asin. Formalin
Pada tahun 2013, Putri melakukan
dalam ikan teri nasi asin didestilasi
penelitian terhadap ikan asin di 11
dalam suasana asam, dimana gugus
pasar tradisional kota Semarang, dari
Pengujian
formalin
835
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
41
sampel
yang
diuji
kandungan
Tabel
Pengetahuan
formalinnya ada 9 sampel ikan asin
tentang Formalin
yang terbukti mengandung formalin
Klasifikasi Tahu
dan ikan teri termasuk didalamnya
Pengertian formalin Bentuk dan karakteristik formalin Manfaat formalin Bahaya atau tidak bahayanya formalin Dampak formalin bagi Kesehatan Manusia Gejala keracunan formalin
mengandung formalin. Paparan
formalin
menyebabkan
terjadinya
dapat penurunan
kadar antioksidan dalam tubuh dan meningkatkan
senyawa
reactive
oxygen species yang menyebabkan kerusakan
lipid,
DNA
sehingga
akhirnya akan merusak hepar. Pekerja yang
terpapar
formalin
akan
3
Pedagang
Jumlah Pedagang P (%) Tidak P(%) tahu 8,57 32 91,43
4
11,43
31
88,57
14
40
31
60
35
100
-
-
4
11,43
31
88,57
4
11,43
31
88,57
menyebabkan terjadinya peningkatan
Pengetahuan
ikatan silang DNA yang terinduksi oleh
informasi atau pengenalan terhadap
zat kimia seperti formalin. Peningkatan
sesuatu
pembentukan ikatan silang DNA sesuai
hal
dimilikinya.
merupakan
melalui
hasil
indera
yang
Pengetahuan
seseorang
mempengaruhi
perilaku
dengan peningkatan kadar formalin
dapat
yang terdapat didalam tubuh pekerja.
seseorang terhadap segala sesuatu
Semakin tinggi kadar formalin di dalam
yang diamatinya. Dari hasil wawancara
tubuh
ditemukan sebanyak 91,43 % (32
pekerja
maka
semakin
meningkat ikatan silang DNA yang
pedagang)
dapat menyebabkan kerusakan yaitu
formalin,
denaturasi DNA tubuh pekerja. B.
2.
Faktor
Pemudah
dapat
sebagian
besar
pedagang yang diwawancarai ada 3 pedagang (8,75%) yang mengetahui
Tentang
pengertian
Formalin
formalin
dengan
benar
,yaitu untuk mengawetkan hewan dan
Berdasarkan yang
mengenai
bahan pengawet makanan. Dari 35
pada Ikan Teri Nasi Asin Pedagang
dimana
tahu
pedagang mengetahui formalin sebagai
yang
Mempengaruhi Keberadaan Formalin
1. Pengetahuan
tidak
dilakukan
hasil kepada
wawancara
mayat. Beberapa pedagang
lainnya
pedagang
masih beranggapan bahwa formalin
tradisional dan modern kota Semarang
merupakan bahan pengawet makanan
tentang
yang dilarang pemerintah. Pedagang
pengetahuan
pedagang
mengenai formalin didapatkan data
yang
sebagai berikut:
karakteristik formalin 836
dapat
menyebutkan
bentuk/
dengan benar
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ada sebanyak 4 pedagang (11,43%)
sampel
dari 35 pedagang. Bentuk/ karakteristik
formalin sebanyak 88,57%. Hal ini
formalin yang diketahui oleh pedagang
disebabkan karena pedagang tidak
tersebut yaitu berwarna putih bening,
tahu dampak formalin bagi kesehatan
berbentuk
manusia dan perbedaan ikan teri nasi
cairan
aromanya
dan
kristal,
dan
Selain
itu
menusuk.
asin
yang
yang
positif
mengandung
mengandung
formalin
pedagang lainnya sama sekali tidak
dengan ikan teri nasi asin yang tidak
mengetahui bagaimana bentuk dan
mengandung formalin. Pada dasarnya
karakteristik fornalin.
ikan asin yang tidak mengandung
2. Sikap
pedagang
terhadap
formalin dapat dilihat melalui ciri- ciri
penggunaan formalin pada ikan teri
seperti ikan tidak rusak hingga lebih
nasi asin
dari satu bulan walaupun disimpan
Tabel 3. Sikap pedagang terhadap
didalam suhu ruangan (250C), bersih,
penggunaan formalin pada ikan teri
tidak berbau khas ikan pada umumnya,
nasi asin
tidak dihinggapi lalat walaupun berada
No
Sikap pedagang terhadap formalin Setuju Tidak setuju
1 2
Jum;ah pedagang
P (%)
didaerah
setuju
0 35
0 100
C. Faktor
terhadap
objek
kota Semarang
atau
Tabel 4. Asal Ikan Teri Nasi yang dijual di
Pasar
Pasar
Sikap menunjukkan kesesuaian reaksi
stimulus
sosial
emosional yang
ada
Tradisional
dan
Pasar
Modern Kota Semarang
dahulu
berdasarkan perilaku yang tertutup.
bersifat
Keberadaan
pasar tradisional dan pasar modern
secara langsung, namun hanya dapat
yang
dapat
1. Asal ikan teri nasi asin yang dijual di
stimulus. Sikap tidak dapat dilihat
terlebih
yang
Formalin pada Ikan Teri Nasi Asin
penggunaan
terhadap
Pemungkin
Mempengaruhi
Sikap merupakan respon tertutup
diperkirakan
dagingnya
biasanya.
formalin pada ikan teri nasi asin.
seseorang
berlalat,
kenyal dan warna ikan lebih putih dari
Seluruh pedagang (35 pedagang) tidak
yang
Johar PKL Kawasan Johar Rejomulyo Bulu Karangayu Peterongan Swalayan ADA Giant Supermarket Hypertmat Java Mall
terhadap didalam
kehidupan sehari- hari. Walaupun seluruh pedagang tidak setuju jika formalin ditambahkan pada ikan teri nasi asin, namun jumlah 837
Jumlah Pedagang Dalam Kota Luar Kota Semarang Semarang 10 0 3 0
1 3 7 7 0
1 0 0 0 1
0
1
0
1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Jumlah Prosentase
31 88,57%
4 11,43%
ikan teri nasi asin. Selain itu, produsen ikan teri nasi asin diluar kota Semarang
pedagang
membuat dinas kesehatan dan Balai
mendapatkan ikan teri dari dalam kota
BPOM kota Semarang sulit untuk
Semarang yaitu sebanyak 88,57%.
melakukan
Banyak pedagang mengambil ikan teri
penyelidikan tentang ikan teri nasi asin
nasi asin di pasar Rejomulyo karena
yang
pasar
pusat
tersebut bukan merupakan wilayah
penjualan ikan sehingga ikan teri nasi
kerja dinas kesehatan dan Balai BPOM
asin yang didapat lebih bervariasi dan
kota Semarang.
Sebagian
besar
tersebut
merupakan
penyuluhan
berformalin,
maupun
karena
daerah
2. Frekuensi/ Jarak Penggantian Ikan
ikan teri nasi asin dijual dengan harga yang berbeda berdasarkan kualitasnya.
Teri Nasi Asin
Dengan membeli ikan teri nasi asin di
Tabel 5. Frekuensi Penggantian Ikan
dalam
Teri Nasi Asin yang dilakukan oleh
kota
Semarang
lebih karena
Pedagang
jaraknya tidak terlalu jauh sehingga
Frekuensi penggantian ikan teri nasi asin
memudahkan
pedagang
dapat menghemat biaya transportasi
f
maupun biaya pengiriman. Lain
halnya
Formalin (+)
dengan
1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 1 minggu 1 bulan
pasar
Rejomulyo dan ketiga pasar modern, dimana pasar- pasar ini mendapatkan
Formalin (-)
P (%) 100 100 88,89 100 90,91 50
4 5 8 2 10 2
f 1 1 2
P (%) 11,11 9,09 500
ikan teri nasi asin dari luar kota Semarang yaitu Tuban, Batang, dan
Pada umumnya ikan teri nasi asin
Jakarta.
tempat
hanya dapat bertahan dalam waktu
produsen ke tempat pendistribusian
seminggu, jika lebih dari seminggu
ikan teri nasi asin maka semakin lama
maka ikan teri nasi asin berwarna
ikan
kuning
Semakin
tersebut
jauh
sampai
ke
tempat
kecoklatan
pendistribusian, sehingga diperlukan
menarik
perlakuan
melakukan
khusus
seperti
cara
minat
sehingga
pembeli. penggantian
tidak
Pedagang atau
penyimpanan ikan teri nasi asin di
penambahan stok ikan teri nasi asin
kotak yang tertutup sehingga binatang
mulai 1 hari sekali hingga 1 bulan
seperti tikus dan cicak tidak dapat
sekali. Pedagang yang membeli ikan 1
mengkontaminasi
selama
hari sekali biasanya membeli ikan
diperjalanan dan mencegah terjadinya
dalam jumlah yang sedikit yaitu 1- 2 kg
pertumbuhan
per hari. Hal ini dikarenakan ikan teri
ikan
mikroorganisme
pada
yang dijual mudah rusak (warnanya 838
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
menjadi kuning kecoklatan). Pedagang
1. Dari 35 sampel ikan teri nasi asin
yang membeli ikan teri nasi sebulan
yang diteliti, sebanyak 31 sampel
sekali biasanya membeli dalam jumlah
(88,57%)
besar 10kg- 25kg. Hal ini dikarenakan
formalin.
besarnya permintaan pasar terhadap ikan teri nasi asin.
positif
2. Faktor
Di pasar modern
mengandung
Pemudah
yang
Mempengaruhi
yang diteliti, penggantian ikan teri
Keberadaan
Formalin pada Ikan Teri Nasi Asin
dilakukan 2 minggu sekali hingga 1
a. Masih
rendahnya
bulan sekali, hal ini dikarenakan pasar
pedagang
ikan
modern
mengenai
formalin
tersebut
harus
dapat
menunggu
pengetahuan
teri
nasi yaitu
asin hanya
pengiriman dari pasar modern pusat
sebanyak 3 pedagang (8,57%) dari
dan di pasar modern tersebut ikan teri
35
nasi asin dikemas di dalam plastik
formalin dengan benar.
pedagang
yang
mengetahui
kedap udara sehingga terjaga dari
b. Sikap pedagang yang tidak setuju
bakteri dan menyebabkan ikan dapat
dengan penambahan formalin pada
bertahan lebih lama hingga sampai
ikan teri nasi asin sebanyak 100%
satu bulan.
(35 pedagang).
Perbedaan frekuensi penggantian
3. Faktor
Pemudah
yang
dapat
ikan teri nasin di setiap pedagang
Mempengaruhi Keberadaan Formalin
terjadi karena permintaan pasar yang
pada Ikan Teri Nasi Asin
berbeda
pasar.
a. Sebanyak 88,57% (31 pedagang)
Permintaan pasar yang tidak stabil
memperoleh ikan teri nasi asin dari
menyebabkan pemesanan ikan teri
dalam kota Semarang.
dan
persaingan
nasi asin dari pedagang ke produsen
b. Sebanyak 31,43% pedagang yang
juga tidak stabil. Beberapa pedagang
mengganti ikan teri nasi asin selama
yang takut ikan teri nasi asin yang
seminggu
dijual tidak laku sehingga mereka
(25,71%) mengganti ikan dalam 3
membeli sedikit yaitu dalam jumlah 1
hari sekali, 5 pedagang (14,29%)
hingga 2 kg. Setelah ikan tersebut
mengganti ikan 2 hari sekali, 4
habis baru pedagang akan membeli
pedagang (11,43%) mengganti ikan
ikan teri nasi asin kembali.
dalam 1 hari sekali, 4 pedagang (11,43%)
sekali,
9
mennganti
pedagang
ikan
KESIMPULAN DAN SARAN
waktu 1 bulan sekali dan
A. Kesimpulan
pedagang
839
yang
mengganti
dalam 5,71% atau
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
menambah ikan teri nasi asin dalam
Untuk meningkatkan pengetahuan
4 hari sekali.
dan perubahan sikap pedagang ikan
B. Saran
teri
1. Bagi Masyarakat
nasi
asin
diperlukannya
sosialisasi tentang bentuk formalin,
Masyarakat agar lebih selektif lagi
dampak formalin bagi kesehatan
dalam memilih ikan asin terutama
manusia
ikan teri nasi asin karena masih
formalin
banyak ditemukannya ikan teri nasi
kesadaran
asin yang mengandung formalin.
pedagang ikan akan bahaya zat
Masyarakat
kimia
dapat
membedakan
dan
gejal
untuk para
tersebut.
keracunan
meningkatkan produsen
Sehingga
dan
perlu
ikan teri nasi asin yang bermorfalin
adanya kerja sama antara Balai
dengan
BPOM dengan
yang
tidak
berformalin
dengan memperhatikan ciri- ciri ikan
dinas
kesehatan
dalam sosialisasi tersebut.
teri nasi asin yang berformalin yaitu
5. Bagi Dinas Kesehatan
ikan berwarna bersih dan cerah,
Perlunya pemberian informasi lebih
daging tidak mudah hancur, ikan
lanjut
tidak beraroma khas ikan asin, ikan
pedagang
yang berformalin bisa awet hingga 1
dapat membedakan ciri makanan
bulan pada suhu kamar (250C).
yang telah ditambahkan zat kimia
2. Bagi Pedagang Pedagang menerima
dan
mendalam dan
kepada
konsumen
agar
berbahaya dengan makanan yang sebaiknya
ikan
yang
tidak
tidak mengalami penambahan zat
telah
kimia.
ditambahkan formalin untuk dijual, dan lebih teliti lagi dalam memilih
DAFTAR PUSTAKA
ikan
1.
Muhaimin H. Prosiding Kongres Pancasila VI. Yogyakarta : Pusat Studi Pancasila, Universitas Gajah Mada. 2014.
2.
DJTPDG Capture Fisheries. Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2013. Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013.
3.
Tempo. Perikanan Indonesia Masih Unggul di ASEAN. 27 Februari 2014.http://www.tempo.co/read/news/ 2014/02/27/092557890/PerikananIndonesia-Masih-Unggul-di-ASEAN. (Online). Diakses 13 Maret 2015.
untuk
dijual
sehingga
keamanan pangan konsumen tetap terjamin. 3. Bagi Peneliti lainnya Perlunya
penelitian
untuuk
menemukan teknologi tepat guna atau bahan pengganti formalin yang aman bagi kesehatan manusia dan membuat ikan lebih awet. 4. Balai BPOM
840
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
4.
Dirjen Perikanan Budaya. Pengembangan Perikanan Budidaya Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan tahun 20152019.www.Bpblambon-kkp.org (Online). Diakses 15-04-2015.
5.
Bappenas. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2010-2014. www.bappenas.go.id. (Online). Diakses 15-04-2015.
6.
Kupita W, Wasi R. Implementasi Kebijakan Zonasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Jurnal Dinamika Hukum.Vol 12 Nomor 1 Januari 2012.
7.
Cahyadi W. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2006. Telambauna H. Studi Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Pindang Di Pasar Tradisional Dan Modern Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 983 – 994. 2012.
8.
9.
mal-1343897991. (Online). Diakses 01 Maret 2015.
Widyaningsih T. Alternatif pengganti formalin pada produk pangan. Surabaya: Trubus Agrisarana. 2006.
10. Badan POM Semarang. Penelitian Formalin Badan Semarang. 2014.
Data POM
11. Habibah T. Identifikasi Penggunaan Formalin Pada Ikan Asin dan Faktor Perilaku Penjual di Pasar Tradisional Kota Semarang.Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, volume 2, Nomor 3, Mei 2013 ISSN 2252-6528. 12. Sindonews.Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta menemukan lima kilo gram ikan teri yang mengandung formalin saat melakukan razia makanan Hypermart Cibubur Junction, dan Lotte Mart Pasarrebo. 02/08/2012. http://metro.sindonews.com/read/662 514/31/ada-teri-berformalin-di-dalam841