SAMBUTAN PEMRAKARSA TENTANG IDE PEMBANGUNAN TAMAN EDUKASI KEBANGSAAN DAN PERDAMAIAN NUSANTARA NOSARARA NOSABATUTU
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Syalom. Om Swasti Astu. Nammo Budhaya.
SALAM PERDAMAIAN Dengan Tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sampai saat ini kita diberikan nikmat dan Kesehatan sehingga dapat melaksanakan aktivitas kita masing-masing terlebih lagi dapat menyumbangkan pemikiran dan darma bakti kita untuk kepentingan kemanusiaan demi terwujudnya kedamaian dan kesejahtraan masyarakat dan bangsa yang kita cintai. Bapak dan Ibu pembaca yang kami muliakan Semua umat manusia yang hidup didunia pada dasarnya merindukan adanya suatu kehidupan penuh dengan persaudaraan, aman, damai, tentram, sejahtera dan bahagia begitu pula kita harus mensyukuri adanya perbedaan seperti agama, suku bangsa, budaya, bahasa daerah, tempat tinggal adalah anugrah Tuhan yang maha pencipta. Namun kita sangat prihatin dengan sering menyaksikan dibeberapa wilayah nusantara dalam menyikapi “ perbedaan ” baik dalam kehidupan berdemokrasi atau dalam menghadapi “permasalahan sosial” dalam masyarakat, sebagian masyarakat kita dalam menyikapinya dilakukan dengan cara-cara kekerasan, bahkan cenderung dilakukan dengan cara-cara yang tidak beradab, tidak terkecuali di Daerah Sulawesi tengah seperti Daerah Poso, Sigi, Palu dan daerah lainnya dan penulis menyaksikan langsung dan ikut merasakan pedihnya penderitaan para korban kekerasan baik dari
kalangan masyarakat, unsur keamanan dan pihak lainnya. sepertinya tidak ada tandatanda akan berhenti, sehingga terus berulang yang berdampak menimbulkan kerugian yang tidak terhitung nilainya baik ditingkat daerah maupun ditingkat nasional. Tidak terasa pergantian hari, bulan dan tahun dirasa begitu cepat, kurang lebih 3 tahun penulis mengemban amanah dan tanggung jawab sebagai Wakapolda dan Kapolda Sulteng bersama seluruh jajaran Polda sulteng untuk berusaha memberikan yang terbaik apa yang bisa lakukan untuk keamanan, kedamaian dan kesejahteraan daerah ini. Dalam kurun waktu itu, ada 5 jenis Kekerasan dirasakan meresahkan masyarakat yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
yang terjadi yang sangat
Kekerasan berbentuk teror mengatasnamakan agama atau keyakinan. Kekerasan antar kampung dari tahun ketahun berulang ulang. Kekerasan antar warga merebutkan sumberdaya alam. Kekerasan dampak kecemburuan sosial yang bernuansa SARA Kekerasan dampak dari kegiatan Politik/Pilkada. Kekerasan dampak dari penyalahgunaan Narkoba dan Miras.
Menyadari tantangan tugas Polda yang sangat berat dan tidak akan mampu bekerja sendiri sekalipun dengan Profesional kepolisian yang tinggi,
dengan personil yang
besar dan dilengkapi peralatan dan persenjataan yang canggih, rasanya sangat sulit mewujudkan kondisi keamanan yang permanen, karena yang dihadapi “bukanlah musuh nyata” tetapi di tengah-tengah “permasalahan sosial”
kehidupan saudara saudara kita terdapat
yang berkembang menjadi kondisi “ketidak tertiban sosial”
berlanjut berubah membentuk simpul-simpul “konplik sosial” maka adanya pemicu yang sangat sepele sekalipun maka sangat
mudah tersulut muncul kepermukaan
menjadi “Konplik Kekerasan Sosial” bisa bersipat horizontal dan vertikal. Sehingga sangat
diperlukan keterlibatan semua komponen dan stakeholders untuk bersama
sama menata kondisi ketidak tertiban sosial ini menjadi kondisi “ keteraturan sosial ” Sehingga dianggap perlu adanya penataan strukturt sosial dan penguatan norma-norma
sosial yang sudah ada dalam masyarakat. Selaku Kapolda telah mengambil terobosan Kreatif dalam upaya pembinaan Harkamtibmas kedepan dengan menyusun konsep Strategi jangka panjang dengan
program “membangun keamanan dengan pendekatan pembangunan perdamaian dan kesejahteraan”. yang didalamnya terkandung pola “penataan struktur sosial” dan “penguatan norma-norma soisial” yang telah ada, yang dapat dipedomani bersama dengan mengefektifkan sinkronisasi, sinergitas dengan institusi terkait serta memerankan masyarakat didalamnya dengan mengedepankan kearifan lokal. Adapun Implimentasinya dilapangan dengan Pola membentuk wadah “Forum Musyawarah Kesepakatan warga atau desa “ ( untuk melahirkan kesepakatan, aturan warga) dan pembentukan satuan “Bantuan Keamanan Desa” ( yang akan menegakan aturan warga) secara swakarsa dan swadaya yang disingkat dengan wadah “ForumBankamdes” disetiap desa dan kelurahan. Fungsi dari Forum Bankamdes sebagai sarana penataan dan penguatan struktur sosial dan norma norma sosial yang telah ada dalam masyarakat. (buku panduannya telah disusun dan dicetak secara terbatas serta telah diresmikan pelaksanaaannya oleh Bapak Mendagri pada tgl 17 Juni 2011 di Kantor lurah kelurahan Palupi kota Palu). Dengan wadah Forum Bankamdes, yang disuport oleh institusi terkait, diharapkan melahirkan semangat persaudaraan, kebersamaan, musyawarah dan gotong royong dilingkungan warga desa itu sendiri, sehingga secara mandiri mampu mencari solusi serta sepakat menyelesaikan semua konflik sosial yang ada didesa sampai pada tingkat akar permasalahannya secara “damai tanpa kekerasan”. Dan juga dengan semangat “gotong – royong” dapat membangun desanya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungannya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Diharapkan juga dengan Wadah Forum Bankamdes dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan semangat persatuan dan perdamaian dari masyarakat desa itu sendiri dan menjadi budaya kehidupan sehari hari.
Untuk mewujudkan dan tetap terpeliharanya semangat perdamaian diantara masyarakat didaerah yang lebih luas, penulis menggap penting perlu adanya program “penguatan pilar-pilar kebangsaan dan perdamaian” dengan membangun simbol-simbol kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan antar warga yang mejemuk yang berbentuk taman edukasi kebangsaan dan perdamaian secara terbuka untuk umum yang di dalamnya terdapat bangunan monumen antara lain : 1. 2. 3. 4.
Monumen membangkitkan semangat kebangsaan. Monumen membangkitkan semangat kerukunan umat lintas agama Monumen membangkitkan semangat kerukunan antar suku atau etnis Monumen membangkitkan semangat wawasan nusantara
5. Monumen membangkitkan semangat pengabdian institusi 6. Monumen membangkitkan semangat musyawarah dan gotong royong 7. Monumen membangkitkan semangat pembangunan ekonomi kerakyatan dan sarana pendukung edukasi lainnya. Menyadari waktu jabatan Kapolda sangat terbatas, dengan didorong rasa kepedulian terhadap perdamaian di daerah ini sehingga untuk dapat meneruskan ide ini, maka penulis membentuk “Yayasan peduli Perdamaian dan Kesejahteraan” yang telah didaftarkan di akta notaris dengan visi dan misi sebagai mitra Pemerintah, Polri dan masyarakat untuk membantu Pembangunan keamanan, perdamaian dan kesejahteraan masyarakat salah satu kegiatannya adalah “Pembangunan Kawasan Taman Edukasi kebangsaan dan Perdamaian Nusantara Nosarara Nosabatutu” (bersaudara dan bersatu) didalam kawasan tersebut bila nanti cukup pendanaan atau ada hibah pihak ketiga yang tidak mengikat rencana dilanjutkan dengan pembangunan beberapa jenis bangunan atau monumen yang dapat melahirkan semangat sebagai mana dijelaskan diatas. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Presiden Komite Gong Perdamaian Dunia Bapak DR Djoyoto Suntani yang telah mensuport kegiatan ini dan telah menyumbangkan prasasti Gong Perdamaian Nusantara, yang proses pengirimannya dikirab dari kota Jepara Jawa Tengah tanggal 8 Juni 2013 melewati beberapa kota di Jawa dan Sulawesi dan sampai di Palu untuk ditempatkan dilokasi Taman Edukasi kebangsaan dan Perdamaian Nusantara Nosarara Nosabatutu di Kota Palu. Mudah mudahan dengan lahirnya Wadah “Forum-Bankamdes” sebagai pola penyelesaiaan masalah sosial secara damai dan gotong royong serta dibangunnya Taman edukasi kebangsaan dan Perdamaian Nusantara, diatas perbukitan yang tadinya daerah gersang dan tandus setelah ditata menjadi kawasan asri dan indah, diharapkan akan berfungsi sebagai lokasi dan sarana pendidikan bagi generasi muda khususnya dan mayarakat pada umumnya serta menjadi “rambu-rambu moral” dan semangat kesatuan dan persatuan serta semangat rekonsiliasi bagi pihak- pihak yang berkonflik dan tidak kalah pentingnya menjadi inspirasi seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengambil peran sebagai “ Pelopor perdamaian dan pembangunan dalam upaya meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera dan Indonesia yang hebat. Dan pada kesempatan ini juga penulis menyarankan kepada pemerintah Pusat dan pemerintah daerah kiranya disetiap kabupaten, atau paling tidak disetiap Provinsi dibangun taman edukasi kebangsaan dan perdamaian serupa, disamping sebagai
sarana edukasi bagi generasi muda dapat juga dikembangkan menjadi sarana wisata daerah guna menambah dan meningkatkan kesejahtraan warga dilingkungannya. Dan tentunya kita selalu bermohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga apa yang menjadi harapan kita bersama akan mendapat bimbingan, lindungan dan petunjuk-Nya, dan terkabulkan. amiin…..
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Syalom Om santi santi santi om Nammo Budhaya. Palu, 6 Juli 2013 Pemrakarsa/Pembina Yayasan
Drs. DEWA PARSANA, M.Si (BRIGADIR JENDERAL POLISI)
SAMBUTAN WALIKOTA PALU ATAS DIBANGUNNYA TAMAN WISATA PERDAMAIAN NUSANTARA “ NOSARARA NOSABATUTU”
ASSALAMU ALAIKUM WR. WB SALAM SEJAHTERA BUAT KITA SEMUA OM SWASTIASTU SYUKUR ALHAMDULILLAH, KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH SWT, TUHAN YANG MAHA ESA YANG TELAH MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYAHNYA KEPADA KITA SEKALIAN KARENA DI BUMI TADULAKO INI ADA SOSOK PEMIMPIN KEPOLISIAN DAERAH SULTENG YANG MEMILIKI KOMITMEN DAN INTEGRITAS YANG KUAT, YANG SANGAT PEDULI TIDAK SAJA PADA PERSOALAN KAMTIBMAS TETAPI JUGA PEDULI TERHADAP KEMAJUAN SULAWESI TENGAH KHUSUSNYA DIBIDANG PERDAMAIAN, KESEJAHTERAAN, SENI BUDAYA, OLAHRAGA DAN INDUSTRI KREATIF. SELAKU WALIKOTA PALU SAYA MEMBUAT INISIATIF PROGRAM-PROGRAM PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT YANG TERINTEGRITASI DENGAN PEMBANGUNAN DAERAH. OLEH KARENA ITU, MEWAKILI SELURUH MASYARAKAT KOTA PALU, SAYA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA KAPOLDA SULAWESI TENGAH BAPAK BERIGJEN POL Drs. DEWA PARSANA, M.Si YANG MEMILIKI IDE CEMERLANG SEKALIGUS MENGAKTUALISASIKAN PROGRAM HARKAMTIBMAS YANG TERINTEGRASI DENGAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI PEMBANGUNAN TAMAN EDUKASI PERDAMAIAN “NOSARARA NOSABATUTU” YANG TERLETAK DIKELURAHAN TONDO, PABOYA DAN SEKITARNYA YANG BERWAWASAN PARIWISATA. SELANJUTNYA SELAKU KEPALA DAERAH KOTA PALU SAYA AKAN MENSINERGIKAN DENGAN PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PALU. SEKIAN DAN TERIMA KASIH FASTABIQUL NKHAIRAT MALIUNTINUVU NOSARARA NOSABATUTU WASSALAMU ALAIKUM WR. WB OM SANTI SANTI OM
TAMAN EDUKASI KEBANGSAAN DAN PERDAMAIAN NUSANTARA NOSARARA NOSABATUTU
1.
Pertimbangan.
a.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk cinta damai dan membangun bangsanya menuju masyarakat yang aman, rukun, damai dan sejahtera.
b.
Namun kita tentunya sangat prihatin dengan sering menyaksikan dibeberapa wilayah nusantara dalam menyikapi “ perbedaan ” baik dalam kehidupan berdemokrasi atau dalam menghadapi bentuk perbedaan sosial, sebagian masyarakat kita dalam menyelesaikan melakukan dengan caracara kekerasan, bahkan cenderung dilakukan dengan cara-cara yang tidak beradab, tidak terkecuali di Daerah Sulawesi tengah seperti Daerah Poso, Sigi, Palu dan daerah lainnya dan penulis menyaksikan langsung dan ikut merasakan pedihnya penderitaan para korban kekerasan baik dari kalangan masyarakat, unsur keamanan dan pihak lainnya. sepertinya tidak ada tanda-tanda akan berhenti, sehingga terus berulang yang berdampak menimbulkan kerugian yang tidak terhitung nilainya baik ditingkat daerah maupun ditingkat nasional.
c.
Di sisi lain, wilayah Sulteng sangat luas dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat kaya seperti hasil tambang, hutan, laut serta potensi keindahan alam yang indah, cantik seperti pantai, pegunungan, danau, satwa dan seni budaya serta berbagai macam jenis kuliner yang dapat ditata dan dikelola sebagai industri pariwisata untuk dapat mendukung pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
d.
Dengan mencermati kondisi tersebut diatas, semua pihak dituntut adanya kepedulian sosial dan tindakan bersama secara nyata untuk menyelesaikan permasalahan sosial dengan cara-cara “damai” dan mencegah terjadinya konflik kekerasan dengan menyelesaikan akar permasalahannya secara komprehensif, terorganisir, berkesinambungan dengan mengedepankan kearifan lokal, emosional dan edukasi, sihingga terwujud daerah yang aman, damai dan sejahtera.
2.
Maksud dan Tujuan
a.
Maksud Pembangunan taman edukasi Kebangsaan dan Perdamaian Nusantara nosarara nosabatutu sebagai salah satu sarana pendidikan dialam terbuka untuk umum, dalam upaya penguatan pilar-pilar kebangsaan dan perdamaian nusantara guna meningkatkan dan tetap terpeliharanya semangat persaudaraan, kebersamaan, kerukunan dan semangat kebangsaan dan perdamaian yang menjadi tantangan cukup berat kedepan khususnya bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya, serta mendorong semua komponen bangsa ikut berperan aktif dalam mewujudkan keamanan, kedamaian dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya dan nusantara Indonesia pada umumnya.
b.
Tujuan. 1 ) Tingkat daerah : Terwujudnya kondisi daerah yang aman kondusif guna kelancaran pembangunan dan citra daerah yang aman, indah dan damai sehingga investor dan wisatawan tertarik datang ke Sulteng dalam rangka percepatan pembangunan daerah menuju masyarakat yang aman damai dan sejahtera sejajar dengan daerah provinsi yang sudah maju lainnya.
2
3.
) Tingkat Nasional Tetap tegaknya semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka terpeliharanya semangat persaudaraan, kerukunan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan bangsa untuk tetap tegak dan utuhnya NKRI dalam kondisi masyarakat yang aman, rukun, damai, tentram dan sejahtera.untuk menjadi Indonesia Hebat.
Dasar.
a.
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.
b. c. d.
4.
Impres Nomor 2 tahun 2013 tentang penangan keamanan dalam Negeri. Visi dan misi Pemda Prov. Sulteng tahun 2011 untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari Propinsi maju dikawasan timur Indonesia. Program Polda Sulteng dalam pembangunan keamanan, terwujudnya daerah yang aman kondusif dalam rangka mendukung kelancaran pembangunan pemerintah daerah khususnya dan nasional umumnya.
Lokasi Monumen :
a.
Lokasi: Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore, Kota Palu - Sulteng.
b.
Kondisi lingkungan : Lahan tidur, kondisi tanah tandus dan gersang, berbukit-bukit, belum berpenghuni, dengan luas ratusan hektar, tata ruangnya yang masih memerlukan pengaturan dan penataan untuk peruntukannya lebih lanjut. Memiliki petensi alam yang sangat indah, dapat melihat Kota Palu, Pantai, Teluk Palu, dan latar belakang Pegunungan. Sangat berpotensi dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata dalam rangka upaya pengembangan ekonomi kreatip bagi kesejahteraan masyarakatnya.
c.
Berada didalam Kota Palu. Lokasi kawasan sangat aman karena dihubungkan dengan satu jalan jalur khusus dan berada 2 KM dari belakang Mako Polda Sulteng yang baru. Berjarak 2 KM dari jalan utama Sukarno – Hata / jalur II Kota Palu. Waktu tempuh kurang lebih 20-30 menit dari Bandara Udara Mutiara Palu.
d. Memiliki Sumber air cukup besar dari pegunungan Bukit Paboya yang ada diatasnya melalui sungai Kayusui, yang berjarak kurang lebih 3 KM
5.
Nama kawasan monumen : “Taman Edukasi Kebangsaan dan Perdamaian Nusantara Nosarara Nosabatutu”. Dari bahasa daerah suku Kaili yang artinya bahwa sejatinya seluruh masyarakat nusantara adalah bersaudara dan harus bersatu.
6.
Pembangunan monumen pilar pilar kebangsaan dan perdamaian sebagai upaya meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kawasan ini bila nantinya ada pendanaan direncanakan dibangun beberapa jenis bangunan yang dapat memberikan penguatan semangat persaudaraan, kebersamaaan, persatuan, dan semangat perdamaian bangsa sebagai berikut : a.
Pilar membangun semangat kebangsaan. Dibangun antara lain : 1) 2)
3)
4) 5) 6) 7) b.
Bangunan Monumen Gong Perdamaian Nusantara. Sebagai simbol dan menggambarkan 4 (empat) pilar kebangsaan. Patung orang dewasa dan anak-anak yang sedang menghormat bendera merah putih sebagai simbol kesetiaan dan penghormatan kepada bangsa dan negara. Patung gajah mada. Simbol perjuangan Satria Bhayangkara dalam menyatukan dan mempertahankan nusantara dan membangun masyarakat yang tata, tentrem, kerta, raharja. Gedung Nosara nosabatutu sebagai simbol semangat persaudaraan dan persatuan bangsa. Bangunan tempat tanah dan air dari seluruh wilayah provinsi nusantara. Sebagai wujud satu tanah air indonesia. Bangunan museum mini tempat benda dan barang seni kerajinan nusantara. Museum mini flora dan fauna endemik kususnya daerah sulteng
Pilar semangat kerukunan umat antar agama. Pembangunan 6 (enam) tempat ibadah berdampingan sebagai simbol kerukunan umat atar agama antara lain : 1) 2) 3)
Bangunan mesjid. Bangunan gereja Katolik. Bangunan gereja protestan.
4) 5) 6)
Bangunan Pura. Bangunan vihara. Klenteng.
c.
Pilar semangat kerukunan antar suku atau etnis. Pembangunan sample Rumah adat suku bangsa nusantara. Sebagai bentuk ragam budaya, suku bangsa yang bersatu menjadi budaya Nusantara Indonesia.
d.
Pilar semangat musyawarah dan gotong royong. Pembangunan Graha Perdamaian Forum Bankamdes sebagai simbol tempat musyawarah dalam rangka perdamaian dan gotong royong.
e.
Pilar semangat pembangunan ekonomi kerakyatan. Pelibatan dan pemberdayaan warga dalam pemerataan pembangunan ekonomi masyarakat dengan memanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungannya termasuk lahan tidur/tidak Produktif dikelola menjadi Produktif/perkebunan dan juga dapat dikembangkan menjadi industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
f.
dan beberapa Sarana pendukung lainnya al: 1) beberapa gedung serba guna (tempat pembinaan, pelatihan dan pertemuan generasi muda khususnya dan masyarakat umumnya. 2) kebun binatang mini (untuk satwa langka sulteng, Burung maleo dll) 3) taman bunga mini (untuk tanaman langka sulteng, Anggrek hitam dll) 4) penataan lokasi guna menambah tempat wisata dan hiburan masyarakat.
Beberapa bentuk jenis bangunan sebagai Pilar-pilar semangat kebangsaan dan perdamaian Nusantara.
A.
Pilar membangun semangat kebangsaan : a. Membangun monumen Gong Perdamaian Nusantara (4 Pilar kebangsaan).
1)
Simbol : Lambang semangat perdamaian dalam kesatuan NKRI
2)
Makna : Makna yang terkandung dalam monumen ini mencerminkan 4 (empat) pilar kebangsaan. Antara lain : a) b) c)
d)
b.
Bangunan berbentuk segi lima dengan lima tiang : menggambarkan Falsafah Pancasila. Gong dengan hiasan bendera seluruh Provinsi, menggambarkan satu kesatuan wilayah Nusantara Indonesia. (NKRI). Pagar dikelilingi simbul2 bentuk orang berbagai etnis atau suku, agama dengan berbagai macam budaya, menggambarkan Bhineka Tunggal Ika. Buku UUD 1945 diatas gong menggambarkan negara NKRI adalah negara Hukum.
Dibagian depan Bangunan Gong terdapat Patung seorang Ibu menyiramkan air kedalam kolam : menggambarkan Ibu pertiwi tidak pernah berhenti menyiramkan kesuburan, kemakmuran dan kesejukan untuk seluruh mahluk hidup alam semesta.
c.
d. e.
Membangun patung anak-anak dan orang dewasa yang sedang melakukan penghormatan kepada bendera merah putih.
1) Simbol : kesetian terhadap negara dan bangsa Indonesia. 2) Makna : Pembinaan sejak dini bagi generasi muda khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk memahami dan menghormati lambang-lambang negara, salah satunya adalah bendera merah putih sebagai wujud kesetiaan terhadap Bangsa dan Negara. Membangun monumen tempat tanah dan air dari seluruh wilayah provinsi nusantara.
1) 2)
f.
Simbol Makna
: satu tanah air indonesia : setiap warga negara Indonesia bebas tinggal di daerah wilayah Indonesia
Bangunan / museum mini tempat benda seni budaya nusantara
1) Simbol : kita mempunyai beragam Kekayaan kerajinan benda seni budaya nusantara 2)
g.
Makna : harus dipelihara dan dikembangkan oleh anak bangsa.
Bangunan / museum mini flora dan fauna endemik Sulteng
1) Simbol : Indonesia memiliki bermacam jenis Kekayaan flora dan fauna nusantara salah satunya dari Sulteng 2) Makna : harus dijaga,pelihara dan dilindungi dari kepunahan.
h.
Membangun Patung Gajah mada
1)
Simbol : Semangat mempersatukan dan mempertahankan keutuhan nusantara serta membangun kedamaian dan kesehjahteraan masyarakatnya. (tata, tentram, kerta raharja)
2)
Makna : a) b)
c)
Bergerak melangkah kedepan.menggambarkan Bangsa Indonesia kedepan harus lebih maju. Tangan kanan memegang Lontar (Buku) diacungkan kedepan bermakna dengan penguasaan perkembangnan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun bangsa Tangan kiri memegangan Kendi atau tempat air kemakmuran menggambarkan bangsa Indonesia harus mampu menjadi bangsa yang maju dan sejahtera bagi masyarakatnya.
d)
i.
Keris terselip di pinggang, menggambarkan harus tetap waspada dan siaga terhadap gangguan, ancaman yang dapat mengganggu keamanan, kedamaian dan kelangsungan Bangsa (NKRI).
Membangun Gedung Nosarara nosabatutu (bersaudara dan bersatu)
(1)
simbol: semangat persaudaraan dan persatuan dari seluruh anak bangsa diseluruh nusantara.
2).
Makna : a). Pada puncak menara monumen terdapat patung obor menyala sebagai simbul Ketuhanan Yang maha esa. b). atap bangunan dengan lambang semua tempat ibadah umat beragama yang ada di Indonesia menggambarkan Tuhan yang maha kuasa melalui kitab suci dan tempat-tempat ibadah mengajarkan keimanan, kedamaian, kebenaran, bagi seluruh umat manusia.
c).
d)
B.
Tiga tingkat menggambarkan untuk tetap menjaga tiga keseimbangan dalam hidup manusia didunia. (1) Keseimbangan antara manusia dengan sang pencipta Tuhan yang maha kuasa. (2) Keseimbanganan hubungan antara Manusia dengan manusia. (3) Keseimbangan antara Manusia dengan alam lingkungannya. Masing-masing tingkat / lantai berfungsi antara lain : (1) Lantai dasar berfungsi sebagai museum perdamaian. Yang berisikan ajaran perdamaian dari kitab suci agama, pesanpesan moral dan pesan perdamaian dari para tokoh perdamaian termasuk dari korban kekerasan. (2) Lantai dua berfungsi sebagai museum seni budaya nusantara. Berisikan hasil kerajinan aneka seni budaya nusantara yang harus dipelihara dan dikembangkan. (3) Lantai tiga berfungsi sebagai museum bahaya penyalahgunaan Narkoba, sebagai antisipasi ancaman bahaya besar bagi generasi muda kedepan.
Pilar semangat kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama a. Membangun 6 (enam) tempat ibadah berdampingan
1) 2)
b.
Simbol : Keharmonisan dan kerukunan umat lintas agama Makna. : keberadaan tempat ibadah dan aktivitas kegiatan keagamaan masing masing agama berjalan aman, lancar, dan damai.
Mengaktifkan peran para tokoh lintas agama
1) Simbol : Kerukunan dan keharmonisan kehidupan antar umat beragama dalam masyarakat 2) Makna : Para pemuka agama terus berupaya mengajarkan umatnya utuk terus meningkatkan keimanan kepada Tuhan yang Maha kuasa dan tetap menjaga serta memelihara kerukunan inter dan antar umat beragama. C.
Pilar semangat Kerukunan Hidup Antar Suku Atau Etnis Membangun rumah suku adat dan pengembangan seni budaya nusantara.
1) Simbol : Kerukunan dan keharmonisan dari berbagai macam suku, etnis, dan budaya
2) Makna: Tuhan menciptakan manusia dengan bermacam perbedaan warna kulit, tempat tinggal berbagai bahasa daerah dan suku bangsa yang harus dijaga, pelihara dan dikembangkan seni budayanya menjadi suku dan seni budaya kebanggaan nusantara. 1)
Membangun Graha Perdamaian/Musyawarah Forum Bankamdes
a) b)
D.
Simbol : semangat musyawarah dan gotong royong. Makna : Masyarakat indonesia menyikapi setiap permasalahan sosial dengan cara-cara musyawarah dan gotong royong, dan menghindari cara cara kekerasan. serta bersama membangun desanya dengan potensi yang ada lingkungannya masing masing.
Pilar semangat Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Salah satunya Pembangunan industri Pariwisata dan ekonomi Kreatif.
a. Simbol : Semua stake Holders dan Keterlibatan masyarakat dalam membangun ekonomi kerakyatan. b. Makna: Kemerataan dalam pembangunan ekonomi dan penyebaran, pendistribusian dalam masyarakat. 7.
8.
Fungsi taman edukasi kebangsaan dan perdamaian nusantara. a.
sebagai tempat dan sarana pendidikan dan latihan dialam terbuka dalam rangka peningkatan semangat kebangsaan dan perdamaian bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya. sekaligus menambah tempat hiburan yang sangat diperlukan oleh masyarakat yang saat ini jumlahnya sangat terbatas di Sulawesi tengah.
b.
Sebagai penguatan Rambu-rambu Moral dalam upaya meningkatkan spirit semangat rekonsiliasi bagi pihak pihak yg berkonflik dengan solusi tanpa kekerasan.
c.
membuktikan slogan bahwa “ Damai itu Indah” sebagaimana indahnya taman perdamaian. Sehingga harus ditanamkan dan dipelihara diseluruh pelosok nusantara.
Citra kehadiran Taman Edukasi kebangsaan dan Perdamaian Nusantara. a.
b. c.
Menggambarkan sebagai masyarakat anti kekerasan yang memilki etika tinggi dan seni budaya yang ramah, santun, suka musyawarah dan gotong royong, bersahabat, beradab dan cinta damai dimata masyarakat nusantara dan masyarakat luar negeri. Sebagai icon kebanggaan daerah Sulteng. Sebagai pusat informasi seni budaya dan tempat-tempat wisata lain yang ada di seluruh Kabupaten di Sulteng.
9.
Aktivitas dan kegiatan di Lokasi Monumen kedepan : Di kawasan Taman Edukasi kebangsaan dan Perdamaian dilaksanakan aktifitas dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia berupa pelatihan atau pembinaan generasi muda pada khususnya dan masyarakat umumnya antara lain : 1)
Sebagai tempat pengenalan dan pemahaman dini terhadap nilai-nilai Pancasila, NKRI dan bineka Tunggal Ika dan arti perdamaian kepada siswa TK, SD,SMP,SMA.dan mahasiswa. 2) Tempat seminar dan diskusi kebangsaan, kerukunan lintas agama, lintas etnis. 3) Tempat vestipal seni budaya daerah. 4) Atraksi Balapan / pacuan kuda. 5) Tempat atraksi Karapan sapi. 6) Sebagai arena olahraga Motor Cross. 7) Lomba layang-layang tingkat nasional dengan mengundang peserta luar negeri. 8) Lomba kembang api. 9) Pasar seni, pasar kuliner dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif dan kerakyatan. 10) Tempat pembinaan generasi muda seperti al : tempat perkemahan, outbond dan olah raga. 11) Tempat konser musik berskala Nasional (karena sampai saat ini Kota Palu belum memiliki tempat yang layak dan memadai).
10.
Pendanaan : Upaya pengurus yayasan serta menerima sumbangan dan bantuan hibah dari pihak-pihak lain yang peduli terhadap kebangsaan dan perdamaian serta kemajuan pembangunan daerah dan nasional tanpa mengikat.
11.
Pengelolaan :
a.
(1).Dikelola oleh “Yayasan Peduli Perdamaian dan Kesejahteraan”,
(2).Pemberdayaan masyarakat dilingkungan disekitarnya
b.
c. d. 12.
Legalitas : Tanah lokasi monumen telah bersertipikat. Surat dukungan dari warga dan tokoh kelurahan tondo dikuatkan dg akte notaris. Yayasan berdiri sesuai Akta Notaris Charles M.Kn, Nomor : 22, Tanggal 30 Juni 2012.dengan kepengurusannya. Ijin mendirikan bangunan (IMB) sedang proses ( secara lisan telah dikoordinasikan dan disetujui oleh pejabatnya). Pelindung Program Kegiatan : Gubernur Prov Sulteng, Kapolda Sulteng, Walikota Palu. Rekening Yayasan : BRI CAB. PALU No.Rek. : 0060-01-001724-30-0
Visi dan Misi Yayasan.
Visi dan misi Yayasan sebagai mitra Pemerintah, Polri dan Masyarakat untuk ikut membantu dalam mewujudka Keamanan, kedamaian dan kesejahteraan masyarakat. Demikian sekilas profil taman edukasi kebangsaan dan perdamaian nusantara disampaikan. Semoga tempat dan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka ikut berpartisipasi sebagai kepedulian anak bangsa dalam upaya mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera.( tata-temtramkerta-raharja).
Palu,
Juni 2013
Pemrakarsa/Pembina Yayasan
Drs. DEWA PARSANA, M.Si (BRIGADIR JENDERAL POLISI)
MASTER PLAN TAMAN WISATA PERDAMAIAN NUSANTARA PALU, SULAWESI TENGAH Gambar Lokasi
Gambar Miniatur
KODE
PERUNTUKAN
FASILITAS
A
AREA PEMBANGUNAN MONUMEN SEMANGAT KEBANGSAAN
1. GONG PERDAMAIAN, 2. GRAHA FORUM BANKAMDES, 3. GEDUNG NOSARARA NOSABATUTU. 4. PATUNG GAJAH MADA, 5. PATUNG MENGHORMAT BENDERA MERAH PUTIH, 6. MUSEUM MINI BARANG SENI BUDAYA NUSANTARA, 7. MUSEUM MINI TEMPAT TANAH AIR NUSANTARA, 8. MUSEUM MINI FLORA FAUNA ENDEMIK SULTENG, 1. BANGUNAN MASJID, 2. GEREJA, 3. PURE DAN 4. WIHARA 5. GAPURA PANCASILA MEMBANGUN RUMAH SUKU/ ADAT NUSANTARA
B
AREA MEMBANGUN SEMANGAT KERUKUNAN LINTAS AGAMA
C
AREA MEMBANGUN SEMANGAT KERUKUNAN LINTAS SUKU / ETNIS
D
AREA FAUNA ENDEMIK SULAWESI TENGAH
RUMAH KARANTINA
E
AREA FLORA ENDEMIK SULAWESI TENGAH
RUMAH KARANTINA
F
AREA PEMBANGUNAN TAMAN PINTAR DAN KETANGKASAN
BANGUNAN TAMAN BACA, PERALATAN KETANGKASAN.
G
AREA PERKEMAHAN
SARANA PERKEMAHAN, MCK
H
AREA PAMERAN/KONSER MUSIK
PENGGUNG TERBUKA DAN STAGE PAMERAN
I
AREA MEMBANGUN SEMANGAT EKONOMI KREATIF DAN TERMINAL WISATA
KIOS SOUVENIR DAN TERMINAL KUDA WISATA
J
AREA PELATIHAN DAN WISATA
BANGUNAN SERBAGUNA DAN STAND WISATA
KONDISI AWAL LOKASI MONUMEN
Lahan Tidak Berpenghuni, Berbukit-Bukit dan Ditumbuhi Pohon Berduri
Mengawali Penataan Dan Penghijauan Lokasi
RIWAYAT HIDUP PENULIS NAMA
: Drs. DEWA PARSANA, M.Si
TEMPAT/TGL LAHIR : DESA MUNGGU , MENGWI, BADUNG, BALI KELUARGA
: ISTRI DAN 3 PUTRA
PENGALAMAN JABATAN PENDIDIKAN UMUM :
PENGALAMAN JABATAN :
1. SD DI MUNGGU. BADUNG, BALI
1.
2. 3. 4.
S M P DI MUNGGU. BADUNG, BALI S M A DI BANDUNG JAWA BARAT. S.2 UNHI, BALI.
PENDIDIKAN KEPOLISIAN :
1. AKPOL TH 1982 SEMARANG 2. PTIK JAKARTA 3. SESKOAL JAKARTA 4. 5. 6.
SESPATI LEMBANG BANDUNG C I D JERMAN J I C A. JEPANG.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
PAMAPTA POLTABES BANDUNG, JAWA BARAT KANIT INTEL OPS POLTABES BANDUNG, JABAR KAPOLSEK REGOL POLWILTABES BANDUNG, WAKASAT SERSE POLWILTABES BANDUNG WAKA POLRESTA BANDUNG BARAT JABAR WAKA PORESTA BOGOR JAWA BARAT KAPUSKODALOPS POLWILTABES BANDUNG KASAT NARKOBA BARESKRIM MABES POLRI KAPOLRES GIANYAR POLDA BALI KAPOLTABES DENPASAR POLDA BALI KANIT PIDANA ANTI KORUPSI BARESKRIM POLRI, JAKARTA KASUBDENSUS 88 ANTI TEROR BARESKRIM MABES POLRI DIR RESKRIM POLDA JAWA TENGAH. IRBIDOPSNAL II ITWASUM POLRI WAKAPOLDA SULTENG KAPOLDA SULTENG IRWIL III ITWASUM POLRI