BAB IV ANALISA
4.1 Gambaran Umum RT 02 / RW 09 Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan Pekanbaru RT 02 / RW 09 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru terletak di Jl. HR. Subrantas KM. 12,5 Pekanbaru. RT 02 / RW 09 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru dengan luas + 80.000 M2. Untuk menunjang kemajuan terhadap kemajuan teknologi bagi masyarakat RT 02 / RW 09 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru
maka di perlukan sebuah teknologi jaringan komputer yang
canggih membuat pengolahan dan penyajian data yang mudah di mengerti, cepat dan akurat. Saling berbagi informasi merupakan sebuah budaya baru yang menjadi suatu trend dan tuntutan setiap orang untuk menggunakannya. Oleh sebab itu pembangunan jaringan internet wireless untuk prumahan sangat tepat untuk perkembangan teknologi pada masyarakat RT 02 / RW 09 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru. 4.2 Analisa Sistem Lama Berhubung belum pernah di buatnya sebuah jaringan internet di RT 02 / RW 09 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru maka gambaran tentang sistem lama tidak ada.
IV-1
4.3 Analisa Peralatan (Calon Pelanggan) Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas RT/RW net ini maka peralatan yang dibutuhkan adalah : 1. PC Desktop/Notebook 2. Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card Wireless/WiFi) 3. Antena Yagi atau Wajan Bolik Untuk Client yang jaraknya dari tempat pemancar kurang dari 1 KM, lebih ekonomis jika menggunakan wajan bolic, dimana pada perangkat tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan USB Wifi, yang disambungkan dengan kabel UTP plus kabel extended USB, jadi langsung bisa menancapkannya ke komputer.
Gambar 4.1 Antena Wajan Bolic Apabila jarak client lebih dari 1 KM, maka membutuhkan 2 perangkat, pertama access point dan kedua antena eksternal pengarah atau type grid untuk menangkap sinyal dari pemancar anda.
IV-2
Gambar 4.2 Antena Eksternal Pengarah Type Grid Berikut rekomendasinya : 1. Jarak 0-1 KM, menggunakan wajan bolic lebih ekonomi. 2. Jarak 1-2 KM, menggunakan access point merk Edimax / Minitar / Linksys, antenanya bisa pakai Yagi atau Backfire. 3. Jarak 2-3 KM, menggunakan access point merk Edimax / Minitar / Linksys, antena Grid 24db. 4. Jarak
3-10
KM.
mengguanakan
access
point
merk
Senao
SL2611/Mikrotik, antena Grid 24db. 5. Jarak 10 KM lebih, menggunakan access point merk Senao ECCB3220/Mikrotik, antena Grid 24db. Jenis PC yang cocok buat warga, tipe wirless card yang bagus dan berkualitas serta jenis antena penerima yang akan dipasang disetiap rumah. 4.3.1 Perangkat Pendukung Adapun perangkat-perangkat pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:
IV-3
1. Access Point
Gambar 4.3 Access Point Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui
gelombang radio,
ukuran
kekuatan
sinyal
juga
mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. 2. Antena (omni atau sectoral)
Gambar 4.4 Antena Omni atau Sectoral
IV-4
Untuk
memperluas
coverage
area
hingga
beberapa
Kilometer, diperlukan antena omni eksternal, meskipun ketika membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belum cukup, karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB. Untuk memperluas area jangkauannya, di perlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi dapat menjangkau client dari arah mana saja. 3. Box Acsess point
Gambar 4.5 Box Acsess Point Untuk melindungi access point dari hujan, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini harus diletakkan persis di bawah antena. 4. Kabel pigtail/kabel jumper
Gambar 4.6 Kabel Pigtail/Kabel Jumper IV-5
Kabel Pigtail atau kabel jumper diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point. panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu maka akan mengalami degradasi sinyal (loss dB). Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point. 5. POE (Power Over Ethernet)
Gambar 4.7 POE (Power Over Ethernet) Agar kabel listrik tidak perlu dinaikkan ke atas saat turn on access point maka diperlukan alat yang dinamakan POE, POE ini fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka tidak perlu repot-repot lagi menarik kabel listrik dari bawah ke atas tower. Cara ini tentu akan lebih praktis dan hemat. 6. Kabel UTP /STP
Gambar 4.8 Kabel UTP /STP IV-6
Walaupun RT RW net merupakan jaringan wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal, jadi di bawah bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch. Pilih kabel UTP/STP yang berkualitas guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE. 7. Penangkal Petir (Lighting Arrester)
Gambar 4.9 Penangkal Petir (Lighting Arrester) Sebagai pengaman dari petir maka diperlukan alat yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Grounding yang kurang baik
IV-7
akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir. 8. Tower
Gambar 4.10 Tower Guna
mendapatkan
jangkauan
area
coverage
yang
maksimal, antena omni eksternal perlu dinaikkan ke tempat yang tinggi agar client WLAN bisa menangkap sinyal radio dengan baik. 9. Proxy server
Gambar 4.11 Proxy Server
IV-8
Proxy server digunakan untuk mengamnakan jaringan pada RT / RW net. Proxy server lebih banyak fungsi dari pada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server di sini juga bertindak sebagai firewall. 10. UPS
Gambar 4.12 UPS UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternative. 11. Switch
Gambar 4.13 Switch
Bagi client yang menggunakan kabel maka di perlukan switch, Switch yang di pakai terdiri dari 8 port, yaitu IV-9
menyambung delapan perangkat ke dalam switch ini, maksimal bisa menyambung 6 rumah ke dalam satu switch, sementara dua port yang masih kosong di sambung ke perangkat akses seperti modem ADSL atau wireless LAN, dan yang satunya untuk kita sambung ke switch lain jika ada tambahan tetangga yang mau ikut dalam jaringan RT-RW-Net yang dibuat. 4.4 Analisa Sistem 4.4.1 Instalasi Pada ISP Pada saat ini telah di dapat analisa dasar dari server RT/RW-net dengan spesifikasi bandwidth dari speedy:
Internet
Switch
CLient Server Proxy – Router / Limiter
Switc h
BTS Central
LAN
Client
Gambar 4.14 Gambar Analisa Dasar Dari Server
Untuk bisa mencapai gambaran di atas maka di butuhkan peralatan sebagai berikut : IV-10
1. Tower Tabel 4.1 Tabel Peralatan NO 1
ITEM Jenis tower
SPESIFIKASI Triangle
KETERANGAN
dengan Memakai tarikan pada ujung
konstruksi kombinasi las segitiga, dengan standar 1/3 dan baut 2
Bentuk tower
dari ketinggian
Stage berdiamete 30 cm Panjang perstage 4 meter lurus
NO
BAHAN
SPESIFIKASI
KETERANGAN
1.
Beton ulir
Ukuran 13 SII
Vertikal
2.
Beton polos
Ukuran 10 mm A
Horizontal
3.
Beton polos
Ukuran 8 mm A
Zig- zag
4.
Besi siku
Ukuran 4 x 4
Flendes
5.
Lubat baut
Pipa gas 0,5” SCH (4 Cm)
6.
Kawat tarikan
Seling 4 mm
7.
Span screw
Ukuran M 10
8.
Baut
Baja M 19
9.
Meni + Finish
Cat Avian merah + putih
10.
Lampu
Philip TL
Putih
Galvanis
8 watt
IV-11
2. Spesifikasi Penangkal Petir Dan Grounding Tabel 4.2 Tabel Spesifikasi Penagkal Petir NO
BAHAN
SPESIFIKASI
1.
Kabel grounding
BC 16
2.
Kabel penangkal BC 16
KETERANGAN 6 meter masuk tanah
petir 3
4
Penangkal petir - Spitzen
Ukuran 1”
- Spitzen
Ukuran 0,5” (grounding)
- Shock
Ukuran 1”
- Pipa besi
Ukuran 1” panjang 1,5 M
Isolator
PVC 5/8”
Masuk tanah
Selang 5/8” Pipa PVC 5/8 (panjang 4M)
4.5 Analisa Biaya Rancangan Biaya dan Manfaat (Cost And Benefit Ratio) pada Jaringan Internet Perumahan Wireless Untuk melakukan analisa biaya dan manfaat diperlukan dua komponen, yaitu komponen biaya dan komponen manfaat. 4.5.1 Komponen Biaya Untuk membangun Jaringan Internet Perumahan Wireless sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM), perangkat keras (Hardware) dan sistem operasi (Software) agar jaringan tersebut bisa berjalan seperti yang direncanakan. Beberapa hal yang dibutuhkan untuk membangun jaringan internet perumahan wireless, antara lain:
IV-12
1. Pengguna/User, adalah manusia yang berperan penting dalam membangun jaringan internet perumhan wireless. 2. Perangkat Keras (Hardware), perangkat keras yang dibutuhkan yaitu : a. Processor
: Intel Pentium 4 (3.0 GHz).
b. Memory
: 512 GB.
c. Harddisk
: 160 GB.
d. Monitor
: 17 inc.
e. CD Room f. Keyboard, dan Mouse. g. Printer. h. Access Point i. Box Access Point j. Modem ADSL k. Antena Omni l. Kabel Pigtail atau Kabel Jumper m. POE (Power Over Ethernet) n. Penangkal Petir (Lighting Arrester) o. LAN Card p. Switch/Hub, Kabel UTP, UPS 3. Perangkat Lunak (Software), Perangkat lunak yang diperlukan dalam pembuatan sistem yang dirancang adalah : a. Sistem Operasi : Microtik Router V 2,9
IV-13
b. Tools
: Minitar MWGAR, Winbox
Biaya yang berhubungan dengan pengembangan jaringan internet dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori utama yaitu : 1. Biaya pengadaan (procurement sets), yaitu biaya pembelian hardware dan software, biaya ini digunakan pada awal pembuatan sistem, sebelum sisem dioperasikan. 2. Biaya persiapan operasi (start-up cost), yaitu biaya pembuatan jaringan internet perumahan wireless. 3. Biaya operasi (ongoing cost) dan biaya perawatan (maintenance cost), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk Pembayaran Spedy, Listrik serta biaya pemeliharaan terhadap hardware. 4.5.2 Komponen Manfaat Manfaat yang didapat dari jaringan internet perumahan wireless dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Keuntungan berwujud (tangible benefits), adalah keuntungan yang berupa peningkatan didalam usaha yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan berwujud seperti penjualan bandwith dan Servise komputer clien. 2. Keuntungan
tak
berwujud
(intangible
benefits),
adalah
keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan uang. keuntungan tersebut seperti peningkatan yang lebih baik kepada client.
IV-14
1. Biaya Tower Tabel 4.3 Tabel Biaya Tower No
Uraian
Jml
Sat
Nilai
Total
1
Tower Triangle
15
Mtr
250.000,-
3.750.000,-
2
Tambah Panjang Kabel BC
10
Mtr
25.000,-
250.000,4.000.000,-
Total
2. Biaya Perangkat Tabel 4.4 Tabel Biaya Perangkat No
Uraian
Jml
Sat
Nilai
Total
1
Omni 15Db
1
Buah
1.050.000,-
1.050.000,-
2
Senao EOC-3220 Ext
2
Buah
2.350.000,-
2.350.000,-
3
UTP belden CDT
1
Roll
750.000,-
750.000,-
4
Konektor rj45
1
Box
75.000,-
75.000,-
5
Hub Swicth 8 port
1
buah
250.000,-
250.000,-
5
Router
1
buah
1.500.000,-
1.500.000,-
6
Komputer proxi
1
buah
3.500.000,-
3.500.000,9.475.000,-
Total
3. Biaya Instalasi Tabel 4.5 Tabel Biaya Instalasi No
Uraian
Jml
Sat
Nilai
Total
1
PM (project Manager)
1
orang
2.000.000,-
2.000.000,-
2
Teknisi
3
orang
200.000,-
Total
600.000,2.600.000,-
IV-15
Harga
total
pekerjaan
pembangunan
server
adalah
sebesar : Rp. 16.075.000,4. Biaya dan perangkat Client a. Wajan bolik Tabel 4.6 Tabel Biaya Wajan Bolik No Uraian
Harga
1
Wajan bolik
150.000
2
Piqtail 50 Cm
50.000
3
Kabel UTP 10 meter
35.000
4
Acces Point Minitar MNWAPG
500.000
Total
735.000
b. Grid Tabel 4.7 Tabel Biaya Grid No Uraian
Harga
1
Antena grid
550.000
2
Kabel UTP 10 meter
3
Acces Point Minitar MNWAPG Total
35.000 500.000 1.085.000
IV-16
Adapun rincian biaya dan manfaat dari analisa diatas sebagai berikut : Tabel 4.8 Tabel Rincian Biaya Dan Manfaat. No 1
Rincian Biaya Dan Manfaat
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Biaya – Biaya 1. Biaya pengadaan (procurement cost) a.
Biaya Tower
4.000.000
b.
Biaya Perangkat
9.475.000
c.
Biaya instalasi
2.600.000
Total Biaya Pengadaan 2.
16.075.000
Biaya persiapan operasi (start-up cost)
3.000.000
Total Biaya Persiapan Operasi 3.
3.000.000
Biaya operasi dan perawatan a.
Biaya Spedy
b.
Biaya Listrik
c.
Biaya
9.000.000
9.000.000
9.000.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
3.000.000
2.000.000
1.500.000
Total biaya operasi dan perawatan
14.400.000
13.400.000
12.900.000
Total Biaya-Biaya
33.475.000
13.400.000
12.900.000
perawatan
perangkat
keras
(reparasi, service)
2
MANFAAT-MANFAAT 1.
Keuntungan berwujud a.
Penjualan Bandwidth
21.600.000
21.600.000
21.600.000
b.
Servise komputer client
1.500.000
2.000.000
3.000.000
23.100.000
23.600.000
24.600.000
1.000.000
1.200.000
1.500.000
Totak keuntungan tak berwujud
1.000.000
1.200.000
1.500.000
Total Manfaat-Manfaat
24.100.000
24.800.000
26.100.000
Total keuntungan berwujud 2.
Keuntungan tak berwujud Peningkatan pelayanan kepada client
IV-17
Adapun metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah : a. Metode Periode Pengembalian (Payback Period) Metode ini adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan. Penilaian kelayakan untuk payback period : − Layak jika waktu pengembalian lebih kecil dari umur ekonomis. − Tidak layak jika waktu pengembalian lebih besar dari umur ekonomis.
Perhitungan PP :
investasi proceed
Nilai investasi
:
Rp. 33.475.000
Proceed Th 0
:
Rp. 24.100.000
PP
x 1 tahun
= 33.475.000 x 1 Tahun 24.100.000 = 1,3 /th
PP
= 1,3 tahun
Layak
= PP < Umur Investasi = 1,3 < 1,00
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa periode pengembalian sudah dapat dicapai pada tahun 2, secara detailnya adalah 1,3. dapat disimpulkan bahwa yang ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 1 tahun 3 bulan, yang berarti bahwa setelah 1 tahun 3 bulan akan mulai dapat mengambil keuntungan dari jaringan internet perumahan wireless tersebut.
IV-18
b. Metode Pengembalian Investasi (Return on Investment) Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang dihasilkan proyek dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Penilaian kelayakan untuk ROI : -
Layak jika ROI > 0
-
Tidak layak jika ROI < 0
ROI = total manfaat – total biaya total biaya Biaya-biaya Biaya Th 0
= Rp. 33.475.000
Biaya Th 1
= Rp. 13.400.000
Biaya Th 2
= Rp. 12.900.000 +
Total
= Rp. 59.775.000
Manfaat-manfaat Manfaat Th 0 = Rp. 24.100.000 Manfaat Th 1 = Rp. 24.800.000 Manfaat Th 2 = Rp. 26.100.000 + Total
= Rp. 75.000.000;
ROI
= Rp. 75.000.000 – Rp. 59.775.000 X 100% Rp. 59.775.000 = 25 %
Proyek ini akan memberikan 25 % dari biaya investasi. c. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) Metode nilai sekaang bersih merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Suku bunga diskonto mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Net present value (NPV) dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan proceed tiap tahun yang dinilai IV-19
uangkan ketahun awal dengan tingkat bunga diskonto. Rumus untuk menghitung NPV yaitu :
NPV nilaiproyek
proceed1
1 i
1
proceed2
1 i 2
Keterangan : NPV
= Net Present Value
i
= Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
n
= umur proyek investasi
Proceed
= Selisih biaya dan manfaat
NPV = 59.775.000 + 24.100.000 + 24.800.000 + 26.100.000 (1+8.02%)1 (1+8.02%)2 (1+8.02%)3 NPV = 59.775.000 + 24.100.000 + 24.800.000 + 26.100.000 1,0802 1,167 1.26 NPV = 59.775.000 + 22.310.683 + 21.251.071 + 20.714.285 NPV = Rp. 124.051.039 Pada perhitungan diatas nilai waktu dari bunga uang yang ditanamkan (8,02% berdasarkan suku bunga dari www.bi.go.id) NPV adalah Rp. 49.575.358; Karena NPV > 0 berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima.
IV-20