PENGARUH PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS DAN DAMPAKNYA PADA DANA SIMPAN PINJAM KHUSUS PEREMPUAN (SPP) (Sensus Pada Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan Wilayah Kab Tasikmalaya) RINAWATI Jl. Karang tingal 34 Rt 028/ Rw 004 Kelurahan Manonjaya Kecamatan Manonjaya Email :
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24
ABSTRACT
This research aims to (1) determine the influence of cash turnover on profitability (2) to determine the influence of cash turnover and profitability partially to women’s savings and loan fund (SPP) (3) to determine the influence of cash turnover and profitability simultaneously to women’s savings and loan fund (SPP). This research method used is analysis descriptive method by census approach. The analysis tool used is the linear regression method of path analysis to determine the influence of cash turnover on profitability and cash turnover and profitability either partially or simultaneously on the performance of the Management Unit Activity in the District Tasikmalaya. The research’s result shows that (1) cash turnover having an affect on profitability of the Management Unit Activity in the District Tasikmalaya (2) cash turnover and profitabilty partial effect on women’s savings and loan fund (SPP) on the Management Unit Activity in the District Tasikmalaya (3) cash turnover on profitability simultaneously affect the woman’s savings and loan fund (SPP) on the Management Unit Activity in the District Tasikmalaya. Key words : Cash Turnover, Profitability, Woman’s Savings and Loan Fund (SPP)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas (2) untuk mengetahui pengaruh perputaran kas dan profitabilitas secara parsial terhadap dana SPP (3) untuk mengetahui pengaruh perputaran kas dan profitabilitas secara simultan terhadap dana SPP. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Alat analisis yang digunakan yaitu dengan regresi linier metode path analisis untuk mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas dan perputaran kas dan profitabilitas baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja perusahaan pada Unit Pengelola Kegiatan di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) perputaran kas
berpengaruh terhadap profitabilitas sebesar pada Unit Pengelola di Wilayah Kegiatan Kabupaten Tasikmalaya. (2) perputaran kas dan profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya (3) perputaran kas terhadap profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap dana SPP sebesar pada Unit Pengelola Kegiatan di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Kata kunci : Perputaran Kas, Profitabilitas, Dana SPP
PENDAHULUAN Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMandiri
Perdesaan
/
PNPM-Perdesaan
merupakan
salah
satu
mekanisme
pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini mengawasi sepenuhmya mekanisme Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang telah dilaksanakan sejak tahun 1998. Guna menjamin proses pengelolaan yang baik dan sinambung di lokasi program, maka dibentuk suatu Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di setiap kecamatan. Selain untuk menjaga keamanan, akuntabilitas dan penyaluran dana dengan baik, UPK berperan dalam pendokumentasian (pencatatan dan pengarsipan) atas setiap kegiatan yang dlaksanakan di lokasi program. UPK di setiap kecamatan lokasi program, bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan kegiatan di kecamatan yang bersangkutan.
Program pinjaman bergulir Simpan Pinjam khusus Perempuan merupakan salah satu kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang bergerak di bidang pengembangan ekonomi. Program SPP dinilai sebagai tindakan khusus yang dilakukan pemerintah sebagai alternatif solusi dengan memberikan fasilitas pinjaman yang mudah dan tanpa anggunan. Dana pinjaman ini adalah salah satu dana yang dikelola oleh Unit Pengelola Kegiatan. Dalam mengelola dana, diperlukan pengelolaan kas. Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Karena itu kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di dalam perusahaan maupun di bank dan siap dipergunakan. Pengelolaankasbagiperusahaansangatpenting,karena kasmempunyaiperanan dalam menunjang operasi perusahaan untuk mencapai target yang telah direncanakan dan mengukur kinerja keuangan perusahaan.Untuk itu diharapkan kas dapat membiayai pengeluaran untuk operasi perusahaan sehari-hari karena dengan tersedianya kas yang cukup memungkinkan bagi perusahaan beroperasi dengan seekonomis mungkin sehingga perusahaan tidak mengalamikesulitan dalam menghadapi
masalah-masalah
yang
timbul
selamakegiatan
operasional
perusahaan.Akan tetapi apabila kas perusahaan berlebihan, ini menunjukkan adanya dana yang tidak produktif yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang telah disia-siakan. Kas atau uang tunai merupakan harta lancar dengan tingkat kecairan yang paling tinggi yang dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan natau bank. Setiap perusahaan selalu menyediakan uang tunai untuk keperluan pembayaran yang bersifat rutin atau mendesak.Misalnya untuk pembayaran upah harian,pembayaran bahan,serta pengeluaran-pengeluaran
yang
bersifat
insidentil
/mendesak.
Bambang
Riyanto(2001:86 )menyatakan bahwa kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi mempunyai
risiko
yang
lebih
ingkat likuiditasnya.Ini berarti bahwa perusahaan kecil
untuk
dapat
memenuhi
kewajiban
finansialnya.Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus selalu memiliki persediaan kas yang besar karena semakin banyak kas maka semakin banyak uang yang menganggur sehingga dapat memperkecil profitabilitasnya.
Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas. yang dilakukan oleh perusahaan. Karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan dalam modal kerja. Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu Jika perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien maka perusahaan akan mampu menghasilkan laba yang tinggi.Profitabilitas perusahaan juga merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat anlisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi.Dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki, perusahaan dapat memonitor perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Untuk mengetahui perputaran kas, profitabilitas, dan dana SPP 2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas 3. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas dan profitabilitas terhadap dana SPP
METODE PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian ini adalah perputaran kas, profitabilitas dan dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus.
Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Penulis meneliti pengaruh variabel X1 (Perputaran Kas) dan variabel X2 (Pofitabilitas) terhadap variabel Y (Dana SPP).
PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah diteliti penulis mencoba menguraikan mengenai Perputaran Kas dan Profitabilitas sebagai variabel independen dan Dana SPP sebagai variabel dependen pada UPK Kecamatan Wilayah Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2013 dengan populasi sebanyak 33 kecamatan. Dari data pada tabel 4.7 menunjukan bahwa terdapat 9 kecamatan yang memiliki tingkat perputaran kas di bawah 10 kali yaitu Cipatujah, Sodonghilir, Salawu,Tanjung Jaya, Cineam, Karang Jaya, Leuwisari, Cisayong, dan Kadipaten.
Kecamatan
Sodonghilir memiliki tingkat perputaran kas yang paling kecil yaitu 2,57 kali. Sedangkan 24 kecamatan lainnya memiliki tingkat perputaran kas di atas 10 kali. Tingkat perputaran kas yang paling tinggi yaitu kecamatan Sukaratu sebanyak 67,73 kali sebanyak dan kecamatan Culamaga 67, 28 kali. Adapun data tersebut disajikan dalam tabel 4.7 yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.7 Perputaran Kas. Profitabilitas dan Dana SPP Pada Unit Pengelola Kegiatan Tahun 2013
No 1
.
Kecamatan 2
Perputaran Kas (kali) 3
Profitabilitas
Dana SPP
(%0
(Rp)
4
5
1
Cipatujah
9,06
0,677
1.093.776.958,00
2
Cikalong
20,79
1,142
1.147.686.835,00
3
Pancatengah
18,24
0,667
1.618.952.094,00
4
Cikatomas
16,36
0,781
648.781.168,00
5
Parungponteng
50,64
1,120
912.439.663,00
6
Bantarkalong
17,28
1,075
708.389.812,00
7
Bojong Asih
12,18
0,824
520.121.513,00
8
Culamaga
67,28
0,951
664.460.403,00
9
Bojonggambir
14,09
0,793
801.477.410,00
10
Sodonghlir
2,57
0,584
714.832.426,00
11
Salawu
4,75
0,397
684.428.618,00
12
Puspahiang
17,43
0,713
809.243.624,00
13
Tanjungjaya
8,15
1,122
705.201.951,00
14
Sukaraja
17,34
0,726
1.287.261.135,00
15
Salopa
26,14
0,586
1.274.232.792,00
16
Jatiwaras
23,82
1,011
1.026.754.003,00
17
Cineam
6,79
1,011
330.913.876,00
18
Karang Jaya
4,29
0,898
408.744.228,00
19
Manonjaya
19,81
0,958
664.124.904,00
20
Mangunreja
14,64
1,076
544.039.679,00
21
Cigalontang
32,58
1,140
819.795.174,00
22
Leuwisari
16,93
1,082
727.195.014,00
23
Padakembang
3,77
0,899
704.221.556,00
24
Sukaratu
67,73
1,026
629.629.688,00
25
Cisayong
8,10
0,903
641.046.765,00
26
Sukahening
24,45
0,890
686.904.399,00
27
Jamanis
23,63
0,595
868.036.858,00
28
Kadipaten
5,33
0,706
534.421.895,00
29
Pagerageung
48,56
1,056
799.873.835,00
30
Sukaresik
47,55
0,788
497.892.476,00
31
Cibalong
24,52
0,874
578.179.031,00
32
Gunung Tanjung
48,57
1,115
769.708.589,78
33
Taraju
15,21
0,285
7.498.784,50
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat perputaran kas di setiap kecamatan, di antaranya pengelolaan kas di Unit Pengelola Kegiatan yang kurang baik karena jumlah kas yang ada terlalu besar, sehingga ada dana yang tidak digunakan secara
optimal.
Selain
itu
adalah
rendahnya
kesadaran
masyarakat
untuk
mengembalikan pinjaman. Kegiatan SPP ini merupakan kegiatan pinjaman yang tidak memerlukan anggunan/jaminan, sehingga masyarakat kurang memprioritaskan diri untuk mengembalikan pinjaman. Hal-hal tersebut tentu akan mengambat pengelolaan kas yang baik dan akan mempengaruhi perputaran kas yang ada di Unit Pengelola Kegiatan. Untuk tingkat profitabilitasnya Kecamatan Taraju memiliki tingkat profitabilitas paling kecil yaitu sebesar 0,285% dan Kecamatan Cikalong memiliki tingkat profitabilitas paling tinggi yaitu sebesar 1,142%. Perbedaan tingkat profitabilitas yang dimiliki setiap Unit Pengelola Kegiatan pertama disebabkan karena adanya perbedaan dari jumlah bersih dana yang disalurkan, yang juga mempengaruhi laba yang dihasilkan, hal ini tergantung pada besarnya kebutuhan masyarakat dan jumlah modal yang dimiliki oleh Unit Pengelola Kegiatan. Sedangkan untuk Dana Simpan Pinjam yang memiliki alokasi tertinggi untuk tahun 2014 adalah Kecamatan Pancatengah sebesar Rp 1.618.952.094,00. Dan alokasi terendah untuk tahun 2014 adalah Kecamatan Taraju sebesar
Rp 7.498.784,50.
Perbedaan alokasi dana setiap kecamatan dipengaruhi oleh besarnya dana yang diberikan dari pemerintah yaitu sebanyak 25% dari dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan 65% dari surplus atau pendapatan yang diperoleh dari tahun sebelumnya atau dalam hal ini adalah tahun 2013. Besarnya BLM juga dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat itu sendiri. Bila kebutuhan masyarakat besar, maka kemungkinan bantuan yang diberikapun (BLM) akan besar. Sebaliknya, jika kebutuhan masyarakat kecil, maka jumlah dana yang diberikanpun kecil.
Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas Pada Unit Pengelola Kegiatan Tahun 2013 Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas pada Unit Pengelola Kegiatan, penulis menggunakan path analysis. Adapun proses perhitungan datanya dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0.
Pengaruh perputaran kas (X1) terhadap profitabilitas (X2) dinyatakan pada gambar 4.1 berikut :
X1
X2 X1X2 = 0,706 X2
1
= 0,052
1
Gambar 4.1 Nilai Koefisien jalur Antara Variabel X1 dan X2 Hasil analisis dalam lampiran halaman 79 menunjukan bahwa nilai R atau koefisien korelasi variabel perputaran kas dengan profitabilitas adalah sebesar 0,706 yang mana hubungan variabel perputaran kas dengan profitabilitas menujukan hubungan sebesar 70,6% (0,706) dengan kategori kuat (Berdasarkan tabel 3.3 tingkat keeratan hubungan variabel). Sedangkan koefisien determinasi atau R2 menunjukan besarnya pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas yaitu sebesar 0.498 atau 49,8%. Artinya 49.8% variabel profitabilitas dipengaruhi oleh variabel perputaran kas. Pengaruh faktor lain (faktor residu) terhadap profitabilitas selain perputaran kas dalam lampiran halaman 79 yaitu sebesar 0,502 atau 50,2%. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya . Ahmad Afandi (2010) menunjukan bahwa terdapat hubungan antara Perputaran kas dengan profitabilitas.
Menurut Putu Audhya Rahayu Kartika Dewi (2013) hasil
penelitiannya menunjukan bahwa perputaran kas secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Pengaruh Perputaram Kas secara parsial terhadap Dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan Pengaruh perputaran kas secara parsial terhadap Dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan dapat dilihat dari hasil analisis SPSS. Berdasarkan hasil SPSS pada lampiran
halaman 80 untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran kas terhadap Dana SPP dapat dilihat pada koefisien beta (
) atau koefisien standar (standardized coefficients)
untuk variabel X1 (perputaran kas) terhadap variabel Y (Dana SPP) sebesar 0,616 menjelaskan setiap kenaikan variabel perputaran kas akan memberikan pengaruh yang baik terhadap Dana SPP sebesar 0,616 dari kenaikan variabel perputaran kas. Dan ini berarti antara perputaran kas dan Dana SPP mempunyai hubungan 61,6% (0.616) dengan kategori kuat (berdasarkan tabel 3.3) . Sedangkan nilai koefisien determinasi atau R2 dalam lampiran halaman 78 adalah sebesar 0.379 yang diperpoleh dari (0. 616)2. Koefisien determinasi ini menunjukan besarnya pengaruh perputaran kas terhadap dana SPP. Angka 0.379 tersebut mengandung makna bahwa 37,9% variabilitas dana SPP dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yakni perputaran kas (X1). Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang bersumber dari Lukman Syamsudin (2009) yang menyebutkan bahwa semakin besar cash turnover, semakin sedikit jumlah kas yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan, sehingga dengan demikian cash turnover haruslah dimaksimalkan agar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Ini berarti Dana SPP yang diberikanpun akan lebih maksimal, seperti dijelaskan dalam Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan bahwa dana SPP yang dialokasikan sebagian besar bersumber dari surplus tahun sebelumnya. Bila keuntungannya besar maka dana SPP yang dialokasikannya juga besar.
Pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap Dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan Pengaruh profitabilitas secara parsial terhadap Dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan dapat dilihat dari hasil analisis SPSS. Berdasarkan hasil SPSS untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran kas terhadap Dana SPP dapat dilihat pada koefisien beta (
) atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X2
(profitabilitas) terhadap variabel Y (Dana SPP) sebesar 0,291 atau 29,1%. Angka tersebut menunjukan hubungan yang rendah (berdasarkan tabel 3.3). Sedangkan nilai koefisien determinasi atau R2 dalam lampiran halaman 80 adalah sebesar 0.085 yang diperpoleh dari (0. 291)2. Koefisien determinasi ini menunjukan besarnya pengaruh profitabilitas terhadap Dana SPP. Angka 0.085 tersebut mengandung makna bahwa
8,5% variabilitas Dana SPP dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yakni dalam hal ini adalah profitabilitas (X2).
Pengaruh Perputaran Kas dan Profitabilitas secara simultan terhadap Dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas dan profitabilitas secara simultan terhadap Dana SPP maka dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS. Berdasarkan pengolahan SPSS dalam lampiran halaman 80 diperoleh nilai koefisien korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R Square/ R2). Nilai R menujukan hubungan antara perputaran kas dan profitabilitas terhadap Dana SPP dan nilainya sebesar 0.847, ini berarti menunjukan bahwa antara perputaran kas dan profitabilitas terhadap Dana SPP mempunyai hubungan sebesar 0,847 atau 84,7% dan termasuk kategori sangat kuat (berdasarkan tabel 3.3). Sedangkan Koefisien Determinasi (R2) menunjukan pengaruh perputaran kas dan profitabilitas
terhadap Dana SPP yaitu sebesar 0.717. Hal ini
menujukan bahwa 0,717 atau 71,7% variabilitas variabel Dana SPP dipengaruhi secara simultan oleh perputaran kas dan profitabilitas. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap Dana SPP selain perputaran kas dan profitabilitas adalah faktor yang lain sebesar 28,3%. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukan bahwa perputaran kas
dan
profitabilitas memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Dana SPP. Penelitian ini merupakan penelitian baru karena membahas mengenai Dana Simpan Pinjam khusus Perempuan sebagai variabel dependennya (Y). Untuk memperjelas penelitian, penulis menyajikan secara lengkap pengaruh X1 dan X2 terhadap Y pada gambar berikut ini:
X1
YX1 = 0,616 2
Y 2 = 0,532
Y
X2X1 = 0,706
X2 X2
1
YX2 = 0,291
= 0,709 1
Gambar 4.2 Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dengan menggunakan path analysis dapat ditentukan pengaruh perputaran kas dan profitabilitas terhadap Dana SPP baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun hasil perhitungannya disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.8 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No. 1.
Pengaruh Langsung Y X1 Y = ρ YX 1
Total Pengaruh
Pengaruh Tidak Langsung Y X1 X2Y:
2
=
ρ YX1 xρ X1X2 x ρ YX2 x2
= ( 0.616 )2 = 0.379
= ( 0.616 x 0.706 x 0.291 )x2
X1 Y = 0.379+0.253 = 0.632
= 0.253 2.
Y X2 Y = ρ YX 2
2
-
= ( 0.291 )2 = 0.085 3.
Total pengaruh X1 dan X2
4.
Faktor residu Pengaruh residu
Y secara simultan
0.085
0.717 0.283
yx1 x 2 = 1 R 2 =
1 0,717
= 0,697 5.
Total
I.000
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.8 menunjukan bahwa koefisien jalur variabel X1 (perputaran kas) terhadap variabel Y (dana SPP) adalah sebesar 0.706. Maka pengaruh langsung variabel X1 terhadap variabel Y adalah sebesar 0.379 yang berarti pengaruh langsung perputaran kas terhapap dana SPP adalah sebesar 37,9%. Dan koefisien jalur variabel X2 (profitabilitas) terhadap variabel Y (dana SPP) adalah sebesar 0.291. Maka pengaruh langsung variabel X2 terhadap variabel Y adalah sebesar 0.085 yang berarti pengaruh langsung profitabilitas terhadap Dana SPP sebesar 8,5%. Sedangkan pengaruh antara variabel X1 (perputaran kas) dan X2 terhadap variabel Y (Dana SPP), yang merupakan pengaruh simultan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y adalah sebesar 0.,717 atau 71,7%. Dan untuk faktor lain yang mempengaruhi (faktor residu) Dana SPP sebesar 0.283 atau 28,3%. Hal ini menunjukan bahwa besarnya perputaran kas dan profitabilitas berdampak terhadap besarnya dana SPP yang dialokasikan untuk tahun 2014.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan padaUnit Pengelola Kegiatan kecamatan wilayah Kabupaten Tasikmalaya dengan total populasi sebanyak 33 kecamatan ada tahun 2013, mengenai pokok pembahasan“ Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas dan Dampaknya pada Dana Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP)” maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut ini : 1. Dari hasil perhitungan perputaran kas, profitabilitas dan dana SPP sangat bervariatif. Tingkat perputaran kas yang teringgi adalah Kecamatan Sukaratu sebanyak 67,73 kali dan Culamaga sebanyak 67,28 kali, sedangkan yang terendah perputaran kasnya adalah kecamatan Sodonghilir sebanyak 2,57 kali. Untuk tingkat profitabilitas yang tertinggi adalah Kecamatan Cikalong yaitu sebesar 1,142% dan proftabilitas terendah adalah Kecamatan Taraju yaitu sebesar 0,285%. Sedangkan untuk alokasi dana SPP yang tertinggi adalah Kecamatan Pancatengah sebesar Rp 1.618.952.094 dan yang terendah adalah Kecamatan adalah Taraju sebesar Rp 7.498.784,50 . 2. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut : a.
Perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas.
b.
Perputaran kas berpengaruh secara parsial terhadap dana SPP.
74
c.
Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap dana SPP.
d. Perputaran kas dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap dana SPP. Hal ini menunjukkan bahwa dana SPP dipengaruhi oleh perputaran kas dan profitabilitas. 3. Penelitian ini belum tentu bisa digunakan atau diterapkan oleh unit pengelola atau lembaga keuangan lain. 5.2
Saran Berdasarkan simpulan diatas penulis mencoba memberikan saran yang
diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi semua pihak yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Unit Pengelola Kegiatan Berdasarkan hasil simpulan diperoleh perputaran kas dan profitabilitas memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap dana SPP,maka saran untuk Unit Pengelola Kegiatan yang memiliki perputaran kas yang rendah agar mengoptimalkan penggunaan kas dengan cara menghindari kelebihan jumlah dana yang ada di Unit Pengelola Kegiatan dan mengingatkan pihak peminjam dalam hal ini kelompok SPP agar memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Dan untuk Unit Pengelola Kegiatan yang memiliki profitabilitas yang kecil agar menyesuaikan jumlah modal untuk kegiatan Simpan Pinjam khusus Perempuan dengan kebutuhan masyarakat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Penilitian yang penulis lakukan hanya pada tahun 2013 dengan jumlah populasi sebanyak 33 kecamatan, sebaiknya peneliti lain melakukan penelitian dengan objek yang lebih spesifik misalnya 1 kecamatan tapi dalam beberapa periode, khususnya untuk Unit Pengelola Kegiatan yang memiliki perputaran kas dan profitabilitas yang rendah.
b. Adanya keterbatasan penulis, sebaiknya peneliti lain melakukan penelitian dengan variabel yang sama pada unit pengelola atau lembaga keuangan lain selain Unit Pengelola Kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. et al. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Ed Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Upp Slim Ykpn Ahmad Afandi. (2010). Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Skripsi UNIKOM Bandung Aunur Rofiq. (2013). Memacu Kualitas Petumbuhan dan Kesejahteraan. Bogor : PT. Penerbit IPB Press Danang Sunyoto.(2013). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS Danang Sunyoto.(2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS Firdaus A. Dunia. (2008). Manajemen Persediaan. Ed Baru. Cet Kelima. Jakarta : Pt. Raja Gafindo Persada I Wayan Suteja Putra. et al. (2012). Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutangdan Jumlah Nasabah Kredit terhadap Profitabilitas LPD Kecamatan Ubud. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Julkarnain (2012). Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang terhadap ProfitabilitasPada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di BEI Tahun 2008-2011. Skripsi Universitas Maritim raja Ali Haji Tanjung Pinang Kusnaedi. (2005). Cara Menggunakan Path Analysis. Bandung: CV Alfabeta Bandung Nina Safiana. Et al. (2012). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI Tahun 2008-2010. Jurnal FE Unud Bali 77
Putu Audhya Rahayu Kartika Dewi. (2013).Pengaruh Perputaran Kas, LDR dan CAR terhadap Profitabilitas pada LPD Desa Bondalem Periode 2008-2012.Skripsi Universitas Udayana Bali Ratih Pratiwi. (2012). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Toko Global Computer Bandung. UNPAS Bandung Rina Lasdenta. (2010). Pengaruh Perputaran Piutang Dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2003-200. Skripsi Universitas Riau
Rizkianti Putri. et al. (2012). Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi Singaraja Periode 2008-2012. Skripsi Universitas Udayana Bali
Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga Sharma. et al. (2001). Applied Multivariate Techniques. Newyork Suad Husnan. et al. (2012). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Ed Keenam. Cet Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan. Jakarta:Depdagri
Tony Wijaya. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu