RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Rapat / Sidang Hari / Tanggal Waktu Tempat Peserta
Agenda Sidang
Sidang SENAT AKADEMIK No. : 04/RSSA/15022013 Jumat / 1 Maret 2013 pkl. 14.00 – 16.00 Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung Anggota SA = 23 orang (dari 34 orang) Ex‐officio = 11 orang (dari 19 orang) Tidak Hadir = 19 orang ( termasuk ijin 5 orang ) Catatan : ‐ daftar hadir ada pada lampiran ‐ 1. Pengesahan Agenda Sidang 2. Pengesahan Risalah Sidang tanggal 15 Februari 2013 3. Laporan pimpinan SA ITB 4. Laporan komisi : a. Komisi – III : i. Pembahasan kenaikkan jabatan ke GB a.n. Dr. Ari Darmawan Pasek (FTMD), Dr. M. Bachri Amran (FMIPA) & Dr. Suryadi Siregar (FMIPA) ii. Pembahasan kenaikkan jabatan ke LK a.n. Dr. Edy Sanwani (FTTM) b. Komisi – I : i. Laporan rencana review dan pengesahan kurikulum 2013 5. Lain‐lain Usulan dari Komisi‐IV : Presentasi tentang spin‐off company 1. Pengesahan Agenda Sidang Keputusan : Agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan 2. Pengesahan Risalah Sidang tanggal 15 Februari 2013 Ringkasan hasil sidang ‐ Laporan Pimpinan SA : o Rencana kegiatan diskusi terbuka tentang hakikat dan kenaikkan pangkat/jabatan pada tgl. 20 Februari 2013 o Rencana pelaksanaan review dan pengesahan kurikulum 2013 o Rencana penyusunan peraturan tentang keanggotaan SA ITB ‐ Laporan Komisi‐Komisi : o Komisi – III Persetujuan kenaikkan jabatan ke GB • Dr. Budi Sulistianto (FTTM) 1
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
‐
• Dr. Iwan Kridasantausa (FTSL) Persetujuan kenaikkan jabatan ke LK • Dr. Elfahmi (SF) • Dr. Wiwik Dwi Pratiwi (SAPPK) o Komisi‐I : Laporan rencana review dan pengesahan kurikulum 2013 (ditunda) o Komisi‐II Pembahasan tentang peraturan keanggotaan SA ITB Keputusan : dilanjutkan pembahasan di komisi‐II Lain‐lain o Nomenklatur bidang keahlian o Keputusan : pembahasan ditunda
Keputusan : Risalah sidang 15 Februari 2013 disetujui untuk disahkan 3. Laporan Pimpinan Senat Akademik ‐ Pelaksanaan kegiatan diskusi terbuka tentang hakikat jabatan fungsional akademik dan proses kenaikkannya pada tanggal 20 Februari 2013. Kegiatan telah terlaksana yang dihadiri lebih dari 100 orang dosen. ‐ Penyusunan draft SK Moratorium pembukaan program studi baru (dalam proses) ‐ Pengesahan draft SK Program Kerja 2013 masing‐masing komisi ‐ Mengingatkan pentingnya kehadiran pada sidang pleno o Agar mengatur kembali jadwal kuliah yang bersamaan jadwal sidang ‐ Pertemuan 7 PTN‐BH membahas gugatan terhadap UU no 12 tahun 2012 di MK o Hadir dari ITB Prof. Akhmaloka (Rektor) Prof. Kadarsah Suryadi (WRAM) Prof. Djoko Suharto (Advisory Board) Deddy Kurniadi (Senat Akademik) o Sidang ke‐7 (terakhir) tanggal 7 Maret 2013 o Perlu meyakinkan kepada para Hakim dan Masyarakat bahwa konsep Otonomi bukan komersialisasi dan sangat diperlukan untuk kemajuan perguruan tinggi. o Diusulkan pembelaan dari pihak Kemendikbud pada sidang terakhir disampaikan oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi bukan dari 7 ex PT‐BHMN 2
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
‐
Peringatan Dies ITB akan dilaksanakan tanggal 2 Maret 2013 di Aula Barat ‐ Informasi kesekretariatan o Informasi Surat/SK masuk & keluar 4. Laporan Komisi‐komisi Komisi – III Prof. Tjandra Setiadi : ‐ Menyampaikan pengantar usulan kenaikkan jabatan ke GB (3 orang) dan ke LK (1 orang) ‐ Untuk usulan ke jabatan GB, semua usulan sudah mendapatkan pertimbangan positif dari MGB Kenaikkan jabatan ke Guru Besar : o Dr. Ari Darmawan Pasek (FTMD) Rekomendasi Dekan FTMD (Prof. Yatna Yuwana) : ‐ Penyampaian visi dan misi FTMD ‐ Dr. A.D. Pasek, adalah anggota KK Konversi Energi – FTMD ‐ Saat ini hanya ada 1 Guru Besar aktif dan 1 Guru Besar non‐ aktif dalam KK Konversi Energi ‐ Bidang keahlian / Research Group : Rekayasa Energi Industri ‐ Dr. A. D. Pasek aktif memberikan kuliah dan membimbing S1, S2 dan S3 serta aktif melakukan riset dalam bidang pengkondisi udara, pembangkit tenaga listrik dari sumber energi biomasa, nuklir dan terkait masalah energi lainnya ‐ Dr. A.D Pasek pernah menjabat sebagai ketua Redaksi Pelaksana Jurnal Mesin ‐ Direkomendasikan untuk diusulkan ke jabatan Guru Besar Pemberi Rekomendasi Prof. Boy Kombaitan : ‐ Mengenal Dr. A.D Pasek sejak menjadi kepala Pusat Penelitian Rekayasa Industri ‐ Dr. A.D Pasek aktif dalam penyelenggaraan Dies Emas ITB tahun 2009 khususnya untuk kegiatan konferensi internasional ‐ Turut aktif dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Bandung ‐ Saat ini menjabat sebagai Rektor ITSB ‐ Setuju untuk diusulkan untuk menjadi Guru Besar Prof. Djoko Suharto : ‐ Memiliki Hak Paten dalam teknologi Referigeran bersama‐ 3
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
sama dengan Prof. Aryadi Suwono ‐ Hasil penelitian telah dipublikasikan di jurnal internasional Prof. Masyhur Irsyam : ‐ Mengenal Dr. A.D Pasek sejak saat memulai karir dosen di PAU ‐ Banyak mendapatkan grant penelitian seperti dari Asahi Foundation, Hibah Bersaing dsb ‐ Pengurus ASHRAE Indonesia Chapter dan sebagai nara sumber UNDP serta anggota Dewan Riset Daerah Jawa Barat ‐ Memiliki karya‐karya seperti dalam teknologi Pompa air dan Mikrohidro serta memiliki jaringan kerja yang luas di industri Komentar Prof. Roos Akbar : ‐ Dr. A.D Pasek saat ini sudah layak sebagai Guru Besar, tetapi apakah seseorang yang sedang menjabat di luar ITB dapat diusulkan ke jabatan fungsional Guru Besar Prof. Intan Ahmad : ‐ Pernah ada usulan yang ditangguhkan karena yang diusulkan sedang dalam tugas di Kementrian lain. ‐ Dr. A.D. Pasek mendapatkan tugas (sebagai Rektor ITSB) masih di lingkungan Kemendikbud, apakah ini disetujui atau tidak, perlu didengar keterangan dari Rektor sebagai pemberi tugas. Penjelasan oleh Rektor (Prof. Akhmaloka) : ‐ Ada perbedaan masalah pada Dr. A.D. Pasek dengan usulan yang lain seperti yang bertugas sebagai Atase Dikbud. ‐ Dalam tugas sebagai Atase Dikbud, induk penugasan dari Kementrian Luar Negeri ‐ Penugasan Dr. A.D. Pasek, karena ITB memiliki kerjasama dengan yayasan ITSB, dimana Yayasan ITSB meminta ke ITB untuk menugaskan Dr. A.D Pasek menduduki jabatan Rektor ITSB, apakah dapat dipromosikan atau tidak silakan sidang mendiskusikan dan memutuskan. Keputusan : Disetujui untuk diajukan kenaikkan jabatan ke Guru Besar o Dr. Muhammad Bachri Amran (FMIPA) Rekomendasi : Dekan FMIPA (Prof. Umar Fauzi) ‐ Penyampaian Visi dan Misi FMIPA ‐ Dr. M.B. Amran adalah anggota KK Kimia Analitik ‐ FMIPA ‐ Bidang keahlian adalah Analisis Renik dan Spesiasi ‐ Memiliki keahlian dalam instrumentasi kimia ‐ Saat ini hanya ada 1 Guru Besar pada KK Kimia Analitik 4
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
‐
Konsisten dan kontinu melakukan penelitian serta mempublikasikan hasil riset pada jurnal/seminar nasional dan internasional ‐ Memiliki Citation Index : 250 ‐ Mendapatkan grant penelitian setiap tahun ‐ Buku telah diterbitkan di Elsevier ‐ Saat ini menjabat sebagai ketua Prodi Sarjana Kimia ‐ Anggota Organisasi Profesi ‐ Membimbing lebih 60 mahasiswa S1, S2 dan S3 ‐ Mendukung untuk diusulkan ke jabatan Guru Besar Pemberi Rekomendasi Prof. Buchari : ‐ Mengenal sejak saat Dr. Bachri mahasiswa dan ‐ Dr. Bachri lulusan Sarjana Muda – Universitas Hasanuddin ‐ Dr. Bachri aktif dalam penelitian dan aktif sebagai narasumber dalam berbagai masalah seperti oleh Badan Narkotika Nasional Prof. Akhmaloka : ‐ Mengenal Dr. Bachri sejak tahun 1981 saat mulai kuliah di ITB ‐ Setiap tahun menghasilkan makalah yang dipublikasikan di jurnal internasional ‐ Dr. Bachri bertanggung jawab terhadap kalibrasi peralatan‐ peralatan analisis kimia di area Bandung dan sekitarnya sebagai kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Keputusan : Disetujui untuk diajukan kenaikkan jabatan ke Guru Besar o Dr. Suryadi Siregar (FMIPA) Rekomendasi : Dekan FMIPA (Prof. Umar Fauzi) : ‐ Penyampaian Visi dan Misi FMIPA ‐ Saat ini tidak terdapat Guru Besar aktif pada bidang Astronomi dan tidak ada promotor S3 ‐ Dr. Suryadi anggota KK Astronomi ‐ Bidang keahlian adalah Astronomi Tata Surya ‐ Aktif sebagai reviewer pada beberapa Jurnal Ilmiah ‐ Selain bidang Astronomi, aktif sebagai dosen mata kuliah Anti Korupsi dan memiliki Sertifikat dari KPK ‐ Dr. Suryadi pernah menjabat sebagai Sekretaris dan Ketua Jurusan/Departemen Astronomi ‐ Mengusulkan untuk diajukan ke jabatan Guru Besar Pemberi Rekomendasi Prof. Wiranto Arismunandar : 5
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
‐ ‐ ‐
Mengenal Dr. Suryadi sejak masih mahasiswa Dr. S. Siregar menjadi PNS saat berstatus mahasiswa (1975) Dr. Siregar aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah seperti di LAPAN ‐ Dr. Suryadi pernah menjadi anggota komisi penelitian ITB ‐ Aktif reviewer berbagai jurnal ilmiah ‐ Setiap tahun mendapatkan tugas menjadi juri dan memimpin tim olimpiade nasional dan internasional bidang Astronomi ‐ Memiliki kemampuan memimpin dan membina bidang ilmu dengan baik ‐ Berdasarkan prestasi kerja yang telah dicapai, Dr. Suryadi masih akan aktif di masa datang dalam bidang Astronomi ‐ Membangun bidang Astronomi untuk generasi berikutnya Prof. Buchari : ‐ Dr. Suryadi memiliki prinsip dan tegas dan mampu memimpin bidang keilmuan Astronomi ‐ Dr. Suryadi memiliki pandangan ke depan dalam bidang keilmuan Astronomi serta memiliki komitmen yang tinggi Komentar : Prof. Irwandy Arif ‐ Seharusnya sudah lama diajukan ke Guru Besar karena integritas Dr. Suryadi tidak diragukan dalam bidang keilmuan Astronomi Keputusan : Disetujui untuk diajukan kenaikkan jabatan ke Guru Besar Kenaikkan jabatan ke Lektor Kepala o Dr. Edy Sanwani (FTTM) Rekomendasi : Wakil Dekan bidang Sumberdaya (WDS) FTTM (Dr. Eddy Agus Basuki) : ‐ Dr. Edy adalah anggota KK Teknik Metalurgi ‐ Bidang Keahlian adalah Pengolahan Bahan Galian ‐ Sudah berhasil memiliki publikasi dalam jurnal internasional bergengsi pada bidang Metalurgi ‐ Dr. Edy memiliki sikap ke skolaran yang baik ‐ Pernah menjadi asisten Prof. Arif Sudarsono (alm) dan saat ini melanjutkan kegiatan dalam membangun bidang mineral processing ‐ Mengusulkan untuk diajukan ke Lektor Kepala Prof. Irwandy Arif ‐ Mengenal Dr. Edy sebagai personal yang baik dan pernah 6
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
menjadi ketua program studi Keputusan : Disetujui untuk diajukan kenaikkan jabatan ke Lektor Kepala Komisi – I : Laporan rencana review dan pengesahan kurikulum 2013 Prof. Yeyet Cahyati S (Ketua Komisi‐I) ‐ Presentasi tentang Rencana Penilaian Kurikulum 2013‐2018 (materi presentasi ada pada Lampiran) ‐ Penilaian Kurikulum o Penilaian Dokumen oleh tim penilai o Penjelasan Dekan di Komisi‐I Komentar / Pertanyaan : Prof. Djoko Suharto : ‐ Menganjurkan agar melakukan tracer study untuk mengetahui keberhasilan kurikulum ‐ Kuliah‐kuliah yang dikelompokkan sebagai liberal arts, harus dilaksanakan ‐ Program pasca khususnya Doktor, kurikulum sepertinya sangat terstruktur, sehingga menyulitkan untuk pengembangan lainnya seperti S3 industri dsb Prof. Tjandra Setiadi ‐ Salah satu paradigma adalah Student Centered learner, tidak mudah dilaksanakan karena membutuhkan sarana dan prasarana yang lebih siap. Prof. Benhard Sitohang ‐ Pembahasan ini sudah yang ke‐2 kali, target harus diselesaikan kapan dan perlu dipertimbangkan jadwal yang tersedia. Prof. Yeyet Cahyati ‐ Senat Fak/Sek sudah lebih dahulu membahas cukup detil agar sudah relatif siap saat diajukan ke Senat Akademik. ‐ Rabu, 6 Maret 2013 direncanakan komisi – I akan berdiskusi dengan WRAM, tim kurikulum dan LP4 agar hasil lebih siap dalam proses review dan penilaian Keputusan : Tidak ada Lain‐Lain : Komisi‐IV (Prof. Muljowidodo Kartidjo) : Presentasi tentang ‐ Dari Idea ke Industri ‐ Creation of spin‐off company 7
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
‐ INKOREX (Indonesia Korea Research Complex) ‐ Materi presentasi ada pada lampiran Prof. Irwandy Arif ‐ ITB jarang memiliki forum yang membahas topik‐topik seperti ini, jadi perlu dilakukan dan SA dapat memberikan suatu pandangan ke ITB terkait isu yang dipresentasikan Prof. Djoko Suharto ‐ Prof. Aryadi Suwono (FTMD) sudah pernah sampai stage 4 ‐ Prof. Komang Bagiasna (FTMD) saat ini sudah melakukan sampai stage 4, dan ada investor dari luar negeri ‐ Perlu lebih cermat dalam pengembangannya Prof. Benhard Sitohang ‐ Apresiasi untuk Prof. Muljowidodo Kartidjo dan perlu dibicarakan tindaklanjutnya karena ada paradigma belum tentu ada dampaknya di masyarakat agar tetap berkelanjutan walaupun saat program selesai ‐ Perlu ditambahkan, dengan ada atau tidak investor, ITB harus melakukan investasi Prof. Muljowidodo Kartidjo ‐ Untuk program INKOREX, awalnya hanya mengajukan proposal dengan 3 lembar tetapi diminta untuk membuat lebih rinci. Prof. Wawan Gunawan A. Kadir ‐ Apresiasi untuk Prof. Muljowidodo Kartidjo dan siap untuk mendukung tindaklanjut dari ide yang disampaikan ‐ Usul agar SA sering membahas topik‐topik seperti ini, karena sangat penting dan perlu lebih diprioritaskan dalam sidang SA Keputusan : Tidak ada dan pembahasan dalam komisi‐IV akan dilanjutkan Sidang ditutup pkl. 16.15 Sidang Pleno Berikut : 15 Maret 2013 1. Presentasi Komisi‐I LAMPIRAN 2. Presentasi Komisi‐IV 3. Daftar Hadir & Undangan Sidang SA Bandung, 1 Maret 2013 Senat Akademik ITB Menyetujui Sekretaris, Ketua Senat Akademik ITB (Deddy Kurniadi) (Intan Ahmad) 8
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN 1 MATERI PRESENTASI KOMISI‐I
9
LAPORAN KOMISI 1
RENCANA PENILAIAN KURIKULUM 2013
Cara penilaian
1. 2.
Penilaian dokumen kurikulum oleh Tim Penilai Penjelasan Dekan melalui Rapat Komisi 1
Tim Penilai Dokumen Kurikulum Anggota Komisi 1 dibantu oleh anggota SA
dari Komisi 2 dan Komisi 4 (total 20 orang) Penilai akan dibagi 4 Kelompok, tiap
kelompok 5 anggota Tiap kelompok akan menilai dokumen
kurikulum 3 Sekolah/Fakultas Penilaian mengacu kepada Pedoman
Penyusunan Kurikulum (PPK) 2013-2018
Pengelompokan Sekolah/Fak. Sekolah/Fak Dikelompokkan berdasar keserumpunannya: Kelompok 1: SF, SF FMIPA dan SITH Kelompok 2: FTI, FTMD, STEI Kelompok K l k3 3: FTTM, FTTM FITB Kelompok 4: FTSL, SAPPK, FSRD, SBM
Beberapa ketentuan pokok PPK 2013 Paradigma penyusunan (Outcomes based
education , Learner centered education , Continuous improvement, International accreditation and benchmarking ) Kerangka Kurikulum (Deskripsi Bidang Keilmuan/Keahlian atau Keprofesian, Tujuan Pendidikan Program Studi , Capaian Lulusan , Struktur S u u kurikulum, u u u , Roadmap oad ap da dan capa capaian a mata aa kuliah, Atmosfir akademik, Sumber daya manusia, Dukungan sarana dan prasarana, Asesmen Pembelajaran )
Struktur kurikulum: mengacu PPK 2013-2018
Penjelasan Dekan Sekolah/Fak. Sekolah/Fak Disampaikan dalam Rapat Komisi1 Penjelasan mencakup hal berikut: ¾ Rationale Kurikulum 2013 ¾ Dasar filosofis perubahan/perbedaan kurikulum 2008 & 2013 ¾ Paradigma baru seperti tercantum dalam Pedoman Penyusunan y Kurikulum ((Outcomes based education , Learner centered education , Continuous improvement, International accreditation and benchmarking) ¾ Pengendalian kualitas pembelajaran
Teknis pertemuan dengan Dekan
Pertemuan dalam Rapat Komisi 1 Dibagi dalam 2-3 kali pertemuan, tiap kali
pertemuan untuk 4-6 sekolah/fakultas) Diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan April 2013
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN 2 MATERI PRESENTASI KOMISI‐IV
10
...from idea to industry... from idea to industry
“...uraian singkat perjalanan dari suatu ide di universitas sampai terwujudnya industri yang dikembangkan dari ide tersebut ” yang dikembangkan dari ide tersebut...”
..from idea to industry..
Stage 1
Proof of Concept
Laboratory
Stage 2
Prototyping
Laboratory
Stage 3
Business Plan & Investor
Incubator
Stage 4
Pilot Plant & Legal Aspect
Techno Park
Stage 5
Industrial Establishment
Industrial Estate
..from idea to industry.. Stage 1
Proof of Concept
Laboratory
Proof of concept merupakan awal pembuktian kebenaran dari suatu ide yang peroleh dari pengujian dan validasi teori yang mendasari ide tersebut dengan l hd i ji d lid i t i d i id t b td hasil pengukuran berbagai parameter dasar yang mendasari teori dari ide tersebut. Laboratorium merupakan tempat yang paling ideal untuk melaksanakan kegiatan tersebut apabila dilengkapi dengan peralatan yang cukup g p g p g p y g p memadai. Tanpa adanya sumber ide yang kreatif dan inovatif, maka tidak akan ada konsep yang akan dibuktikan kebenarannya tersebut yang akan dibuktikan kebenarannya tersebut. Ide yang kreatif dan inovatif hanya akan terjadi dalam lingkungan yang kondusif, dan beberapa hal penting yang mempengaruhi lingkungan tersebut adalah : • Adanya kumpulan manusia yang berbakat Adanya kumpulan manusia yang berbakat • Adanya kebebasan berfikir yang berpijak pada science dan teknologi • Adanya budaya menghargai kreatifitas dan inovasi Dari data yang bisa kita simak, ide yang kreatif dan inovasi banyak muncul D id t bi kit i k id k tif d i ib k l disekitar kampus universitas yang unggul didunia walaupun tidak selalu harus dari dalam kampus itu sendiri.
..from idea to industry.. Stage 2
Prototyping
Laboratory
Hasil dari proof of concept biasanya masih dalam bentuk pembuktian sepotong il d i f f bi ih d l b k b ki dan hanya fokus pada validasi parameter utama dari suatu ide, sehingga belum bisa sepenuhnya mampu memperlihatkan keunggulan yang seutuhnya dari ide y g yang dikembangkan tersebut. g Penyempurnaan hasil suatu proof of concept perlu lebih diwujudkan dalam bentuk prototype yang akan memperlihatkan rancangan ide yang lebih lengkap parameternya mampu menunjukan cara kerjanya serta bentuk fisiknya yang parameternya, mampu menunjukan cara kerjanya serta bentuk fisiknya yang lebih baik. Pembuatan prototype hanya bisa dilakukan dalam Laboratorium yang memiliki fasilitas untuk membuat dan merakit komponen komponen yang dibutuhkan serta memiliki instrumentasi pengujian yang memadai. Namun suatu prototype masih belum siap atau lengkap untuk bisa dipasarkan untuk menjaring investor walaupun mungkin secara teknis telah menunjukkan keunggulannya namun berbagai analisa komersial dari prototype tersebut masih keunggulannya, namun berbagai analisa komersial dari prototype tersebut masih perlu untuk disiapkan.
..from idea to industry.. Stage 1
Proof of Concept
Laboratory
Stage 2
Prototyping
Laboratory
Stage 3
Business Plan & Investor
Incubator
Prototype Packaging Market Analysis
Patent
Peran P incubator
SWOT Analysis
Business Plan
Prospect & Risk Analysis BEP & IRR Anal sis BEP & IRR Analysis
Attracting Angel Investor
..from idea to industry.. Stage 3
Business Plan & Investor
Incubator
Prototype Packaging Lingkungan laboratorium bukanlah tempat yang ideal untuk menjual suatu prototype kepada calon investor dari kalangan wira usahawan. Perlu kondisi yang lebih profesional serta penyempuranaan bentuk prototype agar lebih layak untuk dijual Incubator yang memiliki fasilitas yang memadai merupakan tempat untuk dijual. Incubator yang memiliki fasilitas yang memadai merupakan tempat yang paling ideal untuk memperlihatkan suatu prototype kepada calon investor yang tepat. Selain kemasan segi teknologi yang lebih profesional dari prototype yang akan Selain kemasan segi teknologi yang lebih profesional dari prototype yang akan ditawarkan kepada investor pertama tersebut, perlu disiapkan pula data non teknis yang diperlukan dalam bentuk business plan, meliputi market analysis, SWOT analysis, Prospect & Risk Analysis serta BEP & IRR Analysis. Patent Banyak peneliti dan inventor yang tidak terlalu memiliki minat dan waktu untuk melakukan pengurusan patent yang ada disuatu ide atau prototype. Oleh karena itu incubator perlu mendukung usaha pengajuan patent tersebut dengan memberikan bantuan atau kemudahan dalam pengurusannya.
..from idea to industry.. Stage 3
Business Plan & Investor
Incubator
starter
Attracting Angel Investor Attracting Angel Investor Calon investor yang tepat adalah wirausahawan yang memiliki latar belakang pendidikan sejenis yang mendasari prototype yang ditawarkan. Selain itu calon i investor tersebut harus memiliki empaty pada fihak yang mengembangkan t t b th iliki t d fih k b k prototype tersebut. Oleh karena itu, sering investor pertama yang bersedia menanamkan modalnya adalah wirausaha dengan latar belakang sebagai alumni dari universitas dimana prototype tersebut dikembangkan. p yp g Calon investor tersebut yang sering diberi istilah sebagai “angel investor” akan lebih mentolerir resiko yang akan dihadapi dalam berinvestasi akibat loyalitas dan empaty pada kampusnya dan empaty pada kampusnya. Sebagai “founder investor”, apabila ternyata prototype tersebut kemudian sukses dilanjutkan dalam bentuk pilot plant ataupun pendirian usaha yang legal, investor awal tersebut sering mendapatkan keuntungan dalam bentuk “gain” investor awal tersebut sering mendapatkan keuntungan dalam bentuk “gain” dalam negosiasi porsi saham perusahaan yang dibentuk kemudian bersama investor lainnya.
..from idea to industry.. Stage 4
Pilot Plant & Legal Aspect
Techno Park
Pengembangan lebih lanjut dari suatu prototype adalah memperlihatkan Pengembangan lebih lanjut dari suatu prototype adalah memperlihatkan keunggulan ekonomi dari prototype tersebut dalam bentuk yang lebih nyata. Bentuk yang lebih nyata tersebut bisa berupa pilot plant atau produk industri riil serta fasilitas awal sistem produksinya. Tujuan utama dari tahapan ini adalah mendapatkan “the first customer”, sebagai pembuktian akhir bahwa idee tersebut memang benar benar bisa dijual, bisa memenuhi suatu kebutuhan masyarakat serta mampu memberikan manfaat y p langsung bagi mereka. Dalam tahapan ini, mengingat sudah terjadinya interaksi nyata dengan kalangan usahawan dan masyarakat, status hukum atau legal mutlak diperlukan, baik usahawan dan masyarakat, status hukum atau legal mutlak diperlukan, baik dalam bentuk akte pendirian perusahaan, ijin industri, ijin perdagangan dsbnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu fasilitas yang lebih besar dari sebuah i b t incubator untuk mendukung tahapan ini yaitu disuatu Technopark, dimana t k d k t h i i it di t T h k di dukungan terutama yang dibutuhkan meliputi : Fasilitas membangun pilot plant, dukungan kredit investasi & modal usaha, dukungan pengurusan legalitas.
..from idea to industry.. Stage 5
Industrial Establishment
Industrial Estate
Begitu pilot plant sudah mulai berproduksi, maka tergantung dari prospek atau Begitu pilot plant sudah mulai berproduksi maka tergantung dari prospek atau permintaan pasar akan produk yang diproduksi pada pilot plant tersebut, ukuran pabrik harus disesuaikan dengan kapasitas produksi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Apabila permintaan pasar akan produk yang diproduksi menjadi cukup besar maka perlu difikirkan untuk memperbesar fasilitas pabrik. Hal ini jelas memerlukan investasi yang cukup besar, sehingga perlu pula difikirkan untuk y g p , gg p p mewujudkannya di lokasi yang lebih baii dan sesuai dengan perluasan tersebut, yaitu di Industrial Estate. Ada beberapa cara untuk mewujudkan hal tersebut, misalnya dengan dukungan Ada beberapa cara untuk mewujudkan hal tersebut misalnya dengan dukungan dana dari pemilik saham awal, atau membentuk konsortium pemilik saham yang baru untuk mengumpulkan dana investasi yang lebih besar, atau dengan memanfaatkan pinjaman dari bank, dsbnya.
..from idea to industry.. Stage 1
Proof of Concept
Laboratory
egg
Stage 2
Prototyping
Laboratory
doc
Stage 3
Business Plan & Investor
Incubator
starter
Stage 4
Pilot Plant & Legal Aspect
Techno Park
grower
Stage 5
Industrial Establishment
Industrial Estate
layer
...creation of spin‐off company... “...bagaimana perubahan yang diperlukan oleh ITB agar menjadi universitas yang mampu menciptakan spin off company ” mampu menciptakan spin‐off company ...”
..creation of spin‐off company.. From idea Stage 1
Proof of Concept
Laboratory
St Stage 2 2
P t t i Prototyping
L b t Laboratory
Stage 3 g
Business Plan & Investor
Incubator
Stage 4
Pilot Plant & Legal Aspect
Techno Park
Stage 5
Industrial Establishment
Industrial Estate
To an industry
..creation of spin‐off company.. From idea Awal dari penciptaan suatu spin‐off company adalah ide yang kreatif dan inovatif, “just an idea”. Ide yang kreatif dan inovatif hanya akan terjadi dalam lingkungan yang kondusif, Ide yang kreatif dan inovatif hanya akan terjadi dalam lingkungan yang kondusif, dan beberapa hal penting yang mempengaruhi lingkungan tersebut adalah : • Adanya kumpulan manusia yang berbakat • Adanya kebebasan berfikir yang berpijak pada science dan teknologi • Adanya budaya menghargai kreatifitas dan inovasi d b d h ik ifi d i i ITB yang merupakan institusi pendidikan teknik terkemuka di Indonesia, dengan kualitas yang tinggi dari mahasiswa serta staff pengajarnya, memiliki semua faktor dasar yang diperlukan sebagai tempat yang subur dimana ide kreatif dan inovatif tersebut mampu bermunculan. Namun sangat disayangkan bahwa kondisi di ITB saat ini tidak mendukung g y g g bahkan menghambat tumbuhnya suatu ide yang bagus sampai bisa diwujudkan dalam bentuk spin‐off company.
..creation of spin‐off company.. From idea Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia saat ini, ITB sebagai institusi pendidikan teknologi yang terkemuka, serta kota Bandung yang sudah terkenal sebagai kota pusat kreatifitas dan inovasi, adalah tempat paling subur untuk melahirkan ide id ide teknologi yang kreatif dan inovatif yang sangat potensial untuk digunakan k l i k if d i if i l k di k sebagai modal dasar bagi penciptaan industri baru yang akan bisa langsung dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Namun sekali lagi kondisi ITB saat ini sangat tidak kondusif untuk hal tersebut diatas. Beberapa kondisi mendasar tersebut adalah sbb.: Pertama, budaya di kampus Ganesha tidak bisa mengapresiasi setiap tahapan kegiatan untuk mewujudkan dari ide sampai pembentukan spin‐off company. Kedua, peraturan dan kebijakan di ITB tidak mengakomodir setiap bentuk kegiatan tersebut, sehingga kegiatan tersebut seolah‐olah illegal. Ketiga, minimnya fasilitas dan dukungan yang memadai didalam kampus ITB, baik dalam bentuk SDM, prasarana dan sarana.
..creation of spin‐off company.. From idea
Kalau suatu saat ITB terlintas memiliki keinginan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kegiatan penelitian yang bisa terekspos ke kalangan industri dan masyarakat dunia, maka hanya satu kata :
perubahan
Pertama, perubahan pada budaya di kampus Ganesha. Pertama, perubahan pada budaya di kampus Ganesha. Kedua, perubahan dalam peraturan dan kebijakan di ITB. Ketiga, perubahan pada struktur SDM, prasarana dan sarana.
..from idea to industry.. Stage 1
Proof of Concept
Laboratory
Stage 2
Prototyping
Laboratory
Stage 3
Business Plan & Investor
Incubator
Stage 4
Pilot Plant & Legal Aspect
Techno Park
Stage 5
Industrial Establishment
Industrial Estate
Bibit unggul tanaman
Tempat persemaian
Ladang / Perkebunan
INKOREX Indonesia Korea Research Complex
“...a joint effort in searching for new economical growth engines for future development of both countries ” development of both countries...”
Summary of the Proposals 1
Proposed by BPPT
9 Proposals
2
Proposed by Kemenristek Proposed by Kemenristek
2 Proposals
3
Proposed by Bandung Technopark
2 Proposals
4
Proposed by BSN
3 Proposals
5
Proposed by IPB Bogor
3 Proposals
6
Proposed by BBIA Bogor
1 Proposal
7
Proposed by PT PAL Proposed by PT PAL
1 Proposal
8
Proposed by ITB Bandung
1 Proposal
Total
22 Proposals
Summary of the Proposals 1
Proposed by BPPT
9 Proposals
1) Development of Entreptreneurship at Universities 2) Proposal for applying training award and development study/ project to south Korea 3) Implementing cyber defence for national security 4) In mesoporous silica nanoparticles as controlled release drug delivery for cancer therapy 5) Utilization of lignocellulose for production organic compound as Utilization of lignocellulose for production organic compound as commodity product 6) Development of bacteriophage technology as an alternative to antibiotics to control bacterial diseases of aquaculture in indonesia 7) Improvement of Indonesian Cassava using Molecular Biological Approach 8) Research Collaboration Offer in the Purification Technology of Metallurgical Grade Silicon to Solar Grade Silicon Metallurgical Grade Silicon to Solar Grade Silicon 9) Development of Fuel Cell for electricity generation in Indonesia
Summary of the Proposals 2
Proposed by Kemenristek
2 Proposals
1) Developing Developing Research Complex in Puspiptek, Serpong Research Complex in Puspiptek, Serpong 2) Development of System Management and Fasilities of Indonesia Science & Technology Park (I‐STP) at Puspiptek, Serpong 3
Proposed by Bandung Technopark
2 Proposals
1) Establishment of Inakor Renewable Energy Research Center 2) Establishment of Inakor LED Technology Research Center Establishment of Inakor LED Technology Research Center 4
Proposed by BSN
3 Proposals
1) Standard development supporting electric vehicle industry in Indonesia Korea 2) Integration and developing standard need to support implementation of Smart Grid System South Korea Indonesia of Smart Grid System South Korea Indonesia 3) Standard development in supporting the use of Dimethyl Ether as a renewable energy
Summary of the Proposals 5
Proposed by IPB Bogor
3 Proposals
1) Developing technology production process of CPO based bioavtur for commercial jet fuel 2) Strategic development of biopharmaca research center 3) Development of some horticultural plant in indonesia 6
Proposed by BBIA Bogor Proposed by BBIA Bogor
1 Proposal
1) Utilization of bio material from empty fruit bunch (efb) as eco‐ composite active packaging material for supporting agricultural product logistic d t l i ti 7
Proposed by PT PAL
1 Proposal
1) Development of Plasma‐Arc Assisted Friction Stir Welding for Aluminium Joining process for Vehicles structure 8
Proposed by ITB Bandung p y g
1 Proposal
1) Developing Industrial Incubator Research Complex at ITB Jatinangor Campus & Industrial Technopark at New ITB Walini Campus
“...terima kasih...”
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN 3 DAFTAR HADIR & UNDANGAN SIDANG
11
SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 061/I1/SA/OT/2013
22 Februari 2013
Undangan Sidang Yang Terhormat : Anggota Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Hari
: Jum’at
Tanggal
: 1 Maret 2013
Pukul
: 14.00 – 16.00
Tempat
: Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung
Acara
:
1. 2. 3. 4.
Pengesahan Agenda Sidang Pengesahan Konsep Risalah Sidang 15 Februari 2013 Laporan Pimpinan SA Laporan Komisi : • Komisi III : Pembahasan Usulan Kenaikan Jabatan/pangkat ke GB a.n. : Dr.Ir. Ari Darmawan Pasek (FTMD), Dr. M. Bachri Amran (FMIPA) dan Dr. Suryadi Siregar, (FMIPA). ke LK a.n. : Dr.Ir. Edy Sanwani (FTTM) • Komisi I : Penyampaian Informasi Rencana Review dan Pengesahan Kurikulum 2013 5. Lain-lain
Ketua,
Intan Ahmad
Risalah Sidang SA (draft) 15 Februari 2013 sudah dikirim via e-mail