RINGKASAN NOVAN AKBAR PRATAMA. E34102075. Analisis Karakteristik Pelaku Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga Sebagai Salah Satu Upaya konservasi. Dibimbing oleh Ir. Edhi Sandra, M.Si.
Semakin meningkatnya permintaan pasar akan tanaman hias dan langka serta kurangnya perhatian pada pelestarian plasma nutfah menyebabkan lenyapnya sumber genetik dalam jumlah yang cukup besar terutama bagi tanaman-tanaman yang tidak mantap atau belum jelas pemasarannya seperti tanaman-tanaman langka. Pelestarian secara konvensional membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar.Teknik kultur jaringan merupakan alternatif untuk penyimpanan plasma nutfah dalam bentuk jaringan atau organ tanaman di laboratorium, sehingga pelestarian plasma nutfah dapat lebih efisien. Dengan adanya kultur jaringan skala rumah tangga ini diharapkan
kebutuhan akan
finansial masayarakat terpenuhi dan secara tidak langsung dapat menekan angka pencurian tanaman hutan baik tanaman hias maupun langka dan juga merupakan usaha pelestarian plasma nutfah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis
faktor-faktor yang
berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pengusaha kultur jaringan skala rumah tangga untuk tetap menjalankan usahanya dilihat dari karakteristik pengusaha tersebut, (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pengusahaan kultur jaringan skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di Lab Kultur Jaringan Tumbuhan, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Data bersumber dari beberapa responden. Responden yang digunakan untuk mengetahui analisis karakteristik pelaku usaha kultur jaringan skala rumah tangga terdiri dari pengusaha kultur jaringan yang telah mengikuti pelatihan kultur jaringan skala rumah tangga. Jumlah responden yang dijadikan sampel adalah 80 orang. Pengambilan sample 80 orang menggunakan metode purposive sample dikarenakan keterbatasan waktu, biaya dan sulitnya mendapatkan responden dikarenakan masih jarang yang melakukan pengusahaan kultur jaringan skala
rumah tangga. Data yang didapat dianalisa dalam bentuk deskriptif dan kuantitatif. Data dianalisis secara kualitataif menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis regresi logistik dengan memasukkan lima variabel diketahui terdapat tiga peubah bebas yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap keputusan pengusaha kultur jaringan skala rumah tangga untuk tetap menjalankan usaha kultur jaringannya. Ketiga variabel tersebut yaitu variabel lama usaha, pendidikan terakhir dan pendapatan.Variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan melanjutkan usahanya yaitu variabel jumlah umur dan jenis kelamin. Model regresi logistik yang terbentuk untuk menggambarkan keputusan pengusaha kultur jaringan skala rumah tangga untuk tetap menjalankan usahanya adalah: -12,23 + 0,0416 Jenis kelamin (P/L) - 0,0027 Usia (Tahun) + 2,9097 Pendidikan terakhir (SMU/SMK,Diploma,Sarjana) + 1,3656 Lama usaha (Tahun) + 2,06 Pendapatan. Pengujian kelayakan model tersebut, dapat dilihat nilai 18.087 log Likelihood yaitu menghasilkan statistik G sebesar 57.933 dan nilai p– value sebesar 0.000.
Nilai p-value lebih kecil dari α = 0.1, sehingga dapat
disimpulkan paling sedikit terdapat βi ≠ 0 Nilai Log Likelihood sebesar -18.087 maka model tersebut dapat dikatakan sudah baik. Pengujian kebaikan model dapat dilihat juga dari nilai Somers’ D, Goodman-Kruskal Gamma dan Kendall’s Tau-a merupakan ringkasan asosiasi tabel cocordant dan discordant yang bernilai 0-1. Komponen nilai tersebut menjelaskan bahwa semakin mendekati nilai satu (nilai 1), maka model sudah dikatakan baik. Nilai yang diperoleh yaitu Somers’ D 0.92, Goodman-Kruskal Gamma 0.92 dan Kendall’s Tau-a 0.37. Berdasarkan nilai ringkasan tersebut antara 0.37 sampai 0.92 yang mendekati nilai satu dapat dikatakan bahwa daya prediksi model yang didapatkan sudah baik. Faktor modal tidak terlalu signifikan jika di bandingkan dengan SDM pengkultur yang mencapai 59%.Selain itu pemasaran juga berpengaruh dalam pengusahaan kultur jaringan dalam segi bisnis yang mencapai 30%.
Kata Kunci : Plasma nutfah, regresi logistik, metode purposive sample.
SUMMARY AKBAR NOVAN PRATAMA. E34102075. Perpetrator Characteristics Analysis of Tissue Culture Household Scale as one of the conservation effort. Guided by Ir. Edhi Sandra, M.Si.
The increasing market demand for ornamental and rare plants and the lack of attention to the gene plasma conservation of genetic resources led to the disappearance of large quantities especially for plants that are not yet clearly established or marketing as rare plants. Conventional preservation requires energy and more cost .technique of tissue culture is an alternative to storing gene plasma in the form of plant tissue or organ in the lab, so that the gene plasma preservation can be more efficient. Given the scale of tissue culture is expected to household financial needs of the community are met and can indirectly pressing either the theft of forest plants and rare plants and also the gene plasma conservation efforts. This study aims to (1) analyze the factors that significantly influence the business decision-scale tissue culture households to remain in business seen from the characteristics of these entrepreneurs, (2) Determine factors affecting business success rate scale tissue culture households .The study was conducted in February 2009-June 2009 in Plant Tissue Culture Lab, Department of Forest Resources Conservation, Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University. Data derived from several respondents. Respondents who used to know the analysis of business characteristics scale tissue culture of households consisting of entrepreneurs who have tissue culture tissue culture training household scale. The number of sampled respondents is 80 people. Decision of 80 samples using purposive sample method due to time constraints, cost and difficulty of getting the respondents are still rare due to the scale tissue culture cultivation households. The data obtained were analyzed in the form of descriptive and quantitative. Qualitative analyzed data using logistic regression analysis. The results of logistic regression analysis by including the five unknown variables are the three free variables are real or significant impact on business decision-scale tissue culture households to remain in business network culture.
These three variables are the variables of business a long time, income variable and education variable, the variables that does not have real impact on the decision to continue his efforts variable amount of age and gender. Logistic regression model was formed to describe the entrepreneur's decision-scale tissue culture households to remain in business is: -12.23 + 0.0416 Gender (P / L) - 0.0027 Age (Years) + 2.9097 last Education ( Senior High School / Senior Vocational School, Diploma, Bachelor) + 1.3656 duration efforts (Year) + 2.06 Income. Testing the feasibility of the model, can be seen the value of Log Likelihood -18,087, to produce statistics for 57,933 G and the value of p-value for 0000. The p-value smaller than α = 0.1, so it can be concluded there are at least βi ≠0 Log Likelihood value of -18,087 for the model can be said is good. Good test model can be seen also from the value of Somers' D, Goodman-Kruskal Gamma and Kendall's Tau-a is a summary table cocordant associations and discordant value 0-1. Component values explains that getting closer to the value of one (1 value), then the model is well said. The value obtained is Somers' D 0.92, Goodman-Kruskal Gamma 0.92 and Kendall's Tau-a 0:37. Based on these summary values between 0:37 to 0.92 which approaches the value one can say that the model predictions are well earned. Capital factor is not too significant when compared with that achieved human resources 59%. In addition, marketing is also influential in the tissue culture business in business terms that reached 30%.
Keywords: Plasma cum, logistic regression, purposive sample method.
RINGKASAN NOVAN AKBAR PRATAMA. E34102075. Analisis Karakteristik Pelaku Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga Sebagai Salah Satu Upaya konservasi. Dibimbing oleh Ir. Edhi Sandra, M.Si.
Semakin meningkatnya permintaan pasar akan tanaman hias dan langka serta kurangnya perhatian pada pelestarian plasma nutfah menyebabkan lenyapnya sumber genetik dalam jumlah yang cukup besar terutama bagi tanaman-tanaman yang tidak mantap atau belum jelas pemasarannya seperti tanaman-tanaman langka. Pelestarian secara konvensional membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar.Teknik kultur jaringan merupakan alternatif untuk penyimpanan plasma nutfah dalam bentuk jaringan atau organ tanaman di laboratorium, sehingga pelestarian plasma nutfah dapat lebih efisien. Dengan adanya kultur jaringan skala rumah tangga ini diharapkan
kebutuhan akan
finansial masayarakat terpenuhi dan secara tidak langsung dapat menekan angka pencurian tanaman hutan baik tanaman hias maupun langka dan juga merupakan usaha pelestarian plasma nutfah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis
faktor-faktor yang
berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pengusaha kultur jaringan skala rumah tangga untuk tetap menjalankan usahanya dilihat dari karakteristik pengusaha tersebut, (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pengusahaan kultur jaringan skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di Lab Kultur Jaringan Tumbuhan, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Data bersumber dari beberapa responden. Responden yang digunakan untuk mengetahui analisis karakteristik pelaku usaha kultur jaringan skala rumah tangga terdiri dari pengusaha kultur jaringan yang telah mengikuti pelatihan kultur jaringan skala rumah tangga. Jumlah responden yang dijadikan sampel adalah 80 orang. Pengambilan sample 80 orang menggunakan metode purposive sample dikarenakan keterbatasan waktu, biaya dan sulitnya mendapatkan responden dikarenakan masih jarang yang melakukan pengusahaan kultur jaringan skala
rumah tangga. Data yang didapat dianalisa dalam bentuk deskriptif dan kuantitatif. Data dianalisis secara kualitataif menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis regresi logistik dengan memasukkan lima variabel diketahui terdapat tiga peubah bebas yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap keputusan pengusaha kultur jaringan skala rumah tangga untuk tetap menjalankan usaha kultur jaringannya. Ketiga variabel tersebut yaitu variabel lama usaha, pendidikan terakhir dan pendapatan.Variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan melanjutkan usahanya yaitu variabel jumlah umur dan jenis kelamin. Model regresi logistik yang terbentuk untuk menggambarkan keputusan pengusaha kultur jaringan skala rumah tangga untuk tetap menjalankan usahanya adalah: -12,23 + 0,0416 Jenis kelamin (P/L) - 0,0027 Usia (Tahun) + 2,9097 Pendidikan terakhir (SMU/SMK,Diploma,Sarjana) + 1,3656 Lama usaha (Tahun) + 2,06 Pendapatan. Pengujian kelayakan model tersebut, dapat dilihat nilai 18.087 log Likelihood yaitu menghasilkan statistik G sebesar 57.933 dan nilai p– value sebesar 0.000.
Nilai p-value lebih kecil dari α = 0.1, sehingga dapat
disimpulkan paling sedikit terdapat βi ≠ 0 Nilai Log Likelihood sebesar -18.087 maka model tersebut dapat dikatakan sudah baik. Pengujian kebaikan model dapat dilihat juga dari nilai Somers’ D, Goodman-Kruskal Gamma dan Kendall’s Tau-a merupakan ringkasan asosiasi tabel cocordant dan discordant yang bernilai 0-1. Komponen nilai tersebut menjelaskan bahwa semakin mendekati nilai satu (nilai 1), maka model sudah dikatakan baik. Nilai yang diperoleh yaitu Somers’ D 0.92, Goodman-Kruskal Gamma 0.92 dan Kendall’s Tau-a 0.37. Berdasarkan nilai ringkasan tersebut antara 0.37 sampai 0.92 yang mendekati nilai satu dapat dikatakan bahwa daya prediksi model yang didapatkan sudah baik. Faktor modal tidak terlalu signifikan jika di bandingkan dengan SDM pengkultur yang mencapai 59%.Selain itu pemasaran juga berpengaruh dalam pengusahaan kultur jaringan dalam segi bisnis yang mencapai 30%.
Kata Kunci : Plasma nutfah, regresi logistik, metode purposive sample.
SUMMARY AKBAR NOVAN PRATAMA. E34102075. Perpetrator Characteristics Analysis of Tissue Culture Household Scale as one of the conservation effort. Guided by Ir. Edhi Sandra, M.Si.
The increasing market demand for ornamental and rare plants and the lack of attention to the gene plasma conservation of genetic resources led to the disappearance of large quantities especially for plants that are not yet clearly established or marketing as rare plants. Conventional preservation requires energy and more cost .technique of tissue culture is an alternative to storing gene plasma in the form of plant tissue or organ in the lab, so that the gene plasma preservation can be more efficient. Given the scale of tissue culture is expected to household financial needs of the community are met and can indirectly pressing either the theft of forest plants and rare plants and also the gene plasma conservation efforts. This study aims to (1) analyze the factors that significantly influence the business decision-scale tissue culture households to remain in business seen from the characteristics of these entrepreneurs, (2) Determine factors affecting business success rate scale tissue culture households .The study was conducted in February 2009-June 2009 in Plant Tissue Culture Lab, Department of Forest Resources Conservation, Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University. Data derived from several respondents. Respondents who used to know the analysis of business characteristics scale tissue culture of households consisting of entrepreneurs who have tissue culture tissue culture training household scale. The number of sampled respondents is 80 people. Decision of 80 samples using purposive sample method due to time constraints, cost and difficulty of getting the respondents are still rare due to the scale tissue culture cultivation households. The data obtained were analyzed in the form of descriptive and quantitative. Qualitative analyzed data using logistic regression analysis. The results of logistic regression analysis by including the five unknown variables are the three free variables are real or significant impact on business decision-scale tissue culture households to remain in business network culture.
These three variables are the variables of business a long time, income variable and education variable, the variables that does not have real impact on the decision to continue his efforts variable amount of age and gender. Logistic regression model was formed to describe the entrepreneur's decision-scale tissue culture households to remain in business is: -12.23 + 0.0416 Gender (P / L) - 0.0027 Age (Years) + 2.9097 last Education ( Senior High School / Senior Vocational School, Diploma, Bachelor) + 1.3656 duration efforts (Year) + 2.06 Income. Testing the feasibility of the model, can be seen the value of Log Likelihood -18,087, to produce statistics for 57,933 G and the value of p-value for 0000. The p-value smaller than α = 0.1, so it can be concluded there are at least βi ≠0 Log Likelihood value of -18,087 for the model can be said is good. Good test model can be seen also from the value of Somers' D, Goodman-Kruskal Gamma and Kendall's Tau-a is a summary table cocordant associations and discordant value 0-1. Component values explains that getting closer to the value of one (1 value), then the model is well said. The value obtained is Somers' D 0.92, Goodman-Kruskal Gamma 0.92 and Kendall's Tau-a 0:37. Based on these summary values between 0:37 to 0.92 which approaches the value one can say that the model predictions are well earned. Capital factor is not too significant when compared with that achieved human resources 59%. In addition, marketing is also influential in the tissue culture business in business terms that reached 30%.
Keywords: Plasma cum, logistic regression, purposive sample method.