Lampiran 1 Ringkasan Materi RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA 1 Pengertian Intepretasi Citra Inteprtasi Citra adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali objek pada citra, selanjutnya menilai arti penting dari objek tersebut Interpretasi citra adalah tindakan mengkaji foto dan atau citra dengan maksud untuk mengenali objek dan geja la serta menilai arti pentingnya objek dan gejala tersebut, (Estes, 1975 dan Sutarto, 1979). 2 Teknik Intepretasi Citra Teknik interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu a) Interpretasi secara manual Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan. Karakteristik objek dapat dikenali berdasarkan 8 unsur interpretasi yaitu bentuk, ukuran, pola, bayangan, rona/warna, tekstur, situs dan asosiasi b) Interpretasi secara digital Interpretasi secara digital adalah evaluasi kuantitatif tentang informasi spektral yang disajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital berupa klasifikasi citra pixel berdasarkan nilai spektralnya dan dapat dilakukan dengan cara statistik. Dalam pengklasifikasian citra secara digital, mempunyai tujuan khusus untuk mengkategorikan secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi spektral yang sama dengan mengikutkan pengenalan pola spektral, pengenalan pola spasial dan pengenalan pola temporal yang akhirnya membentuk kelas atau tema keruangan (spasial) tertentu. 3 Unsur-Unsur Intepretasi Citra Berbagai karakteristik untuk mengenali objek pada citra disebut unsur intepretasi citra. Ada 8 unsur intepretasi citra yaitu: a. Rona atau warna Rona atau warna merupakan unsur pengenal utama atau primer terhadap suatu obyek pada citra penginderaan jauh. Rona atau warna merupakan tingkat kecerahan obyek pada citra, dimulai gelap sekali hingga sangat cerah. Rona digunakan untuk foto hitam putih, warna digunakan untuk foto warna, segingga tingkat kegelapan dari warna lebih beraneka. Fungsi utama rona atau warna adalah untuk identifikasi batas obyek pada citra. Pada foto udara pankromatik tingkat kecerahan rona mirip dengan kenampakannya jika dilihat dengan mata. Contoh: Air jernih ronanya tampk gelap pada foto pankromatik, sedangkan air keruh ronanya lebih cerah dibanding dengan air jernih yang sama-sama tenang, Tanaman padi yang siap panen akan lebih cerah ronanya dibanding dengan tanaman padi yang sedang menghijau
Genting baru pada foto pankromatik tampak kelabu cerah, sedangkan genting lama cenderung kelabu hingga kelabu hitam.
b. Ukuran Ukuran merupakan pengenalan obyek yang berupa jarak, volume, keterangan dan ketinggian. Dalam foto udara hal tersebut merupakan skala, sehingga bagi pengamat foto udara yang berbeda secara relatif memberikan kesan yang berbeda-beada. oleh karena itu dalam menggunakan ukuran obyak sebagai unsur pengenal dalam interpretasi foto udara perlu memperhatikan sakalanya. Contoh: Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu untuk permukiman, perkantoran, industri. Umah untuk permukiman pada umumnya memiliki ukuran lebih kecil daripada kantor atau tempat industri c. Bentuk Diatas foto udara, bentuk merupakan konfigurasi obyek apabila dilihat dari atas. Apabila obyek terletak di daerah dekat sekitar titik tengah foto maka obyek tersebut akan nampak dalam bentuk dua dimensi, sedangkan apabila terletak jauh dari titik tengah maka akan nampak bagian sisi lainnya. Berbagai obyek sering kali dengan mudah dikenali melalui bentuknya. Contoh: Gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I,L atau U Gunung berapi pada umumnya berbentuk kerucut Pohon palma berbentuk bintang, pohon pinus berbentuk kerucut, dan pohon bambu berbentuk bulu-bulu d. Pola Pola adalah kecendrungan bentuk dari suatu objek secara makro pada foto udara. Pola dapat berupa pola buatan manusia, seperti lahan sawah, tegal, perkebunan dan sebagainya, dapat juga pola alamiah, seperti sungai, pola tumbuhan daerah rawa dan sebagainya. Conth: Pola pemukiman tentara cenderung lebih teratur dari pada pola permukiman masyarakat Pola tanam kebun karet, kopi, kelapa lebih teratur berkaitan dengan jarak tanamnya dibandingkan dengan vegetasi hutan e. Tekstur Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra. Tekstur dihasilkan oleh kelompok unit kenampakan yang kecil, tekstur sering dinyatakan dengan kasar,sedang,halus, ataupu belang-belang Contoh: Hutan primer bertekstur kasar, hutan tanaman bertekstur sedang, tanaman padi bertekstur halus Permukaan air yang tenang bertekstur halus
f. Bayangan Bayangan merupakan unsur pengenal dalam interpretasi foto udara. Banyak obyek yang sukar dikenali menurut wujud sebenarnya, tetapi dengan melihat bayangan terkadang akan lebih mudah diamati. Banyangan ini biasanya berkaitan dengan ketinggian suatu objek. Bayangan ini terkadang juga menganggu obyek lain dibelakang obyek, karena tertutup oleh bayangan tersebut. Keuntungan lain dengan adanya bayangan penginterpretasi akan lebih mudah menentukan orientasi arah. Contoh: Cerobong asap, menara, jalan tol, gedung bertingkat, akan lebih jelas bayangannya karena ketinggiannya Lereng yang terjal pada foto udara banyangannya tampak jelas Tembok stadion bayangannya tampak jelas g. Situs Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain disekitarnya, situs dapat sangat membantu pengenalan suatu obyek. Contoh: Situs untuk kebun kopi biasanaya terletak ditanah miring Situs permukiman memanjang pada umumnya terletak di pantai atau sepanjang tepi jalan h. Asosiasi Keterkaitan antara obyek satu dengan obyek yang lainnya. Contoh: Stasiun kereta api berasosiasi dengan rel kereta apai atau gerbong kereta api Gedung sekolah berasosiasi dengan lapangan upacara Lapangan sepak bola berasosiasi dengan gawang Bandara berasosiasi dengan area parkir pesawat terbang Sungai berasosiasi dengan jembatan 4 Intepretasi Citra Untuk mengenali objek dalam citra dibutuhkan delapan unsur intepretasi yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun beberapa tahap untuk mengenali obyek dalam penginderaan jauh adalah : Deteksi Pada tahap pertama kita melihat secara menyeluruh citra yang ada, misalnya citra foto udara. Kemudian pilih objek dengan cara memberi garis batas (mendeliniasi objek yang di inginkan). Misalnya pada foto di bawah ini
Dari gambar di atas terdapat lima wujud objek yang di pilih, yaitu nomor 1,2,3,4dan 5 Identifikasi (Identification) Indentifikasi dalam rangka pengenalan obyek pada citra dapat diartikan pengejaan ciri-ciri yang terekam pada citra. Ciri ini bisa di identifikasi menggunakan delapan unsur-unsur interpretasi, yaitu rona, bentuk, ukuran, tekstur, pola bayangan, situs, dan asosiasi. misalnya rona objek nomor 1 cerah, gelap, atau abu-abu. Bentuk, ukuran, dan polanya bagaimana, dan seterusnya. Semua itu dilakukan untuk dapat mengenali dan menyimpulkan sebenarnya objek nomor 1 menggambarkan apa, demikian pula objek yang lain. Pengenalan akhir (analisis objek) Berdasarkan hasil pengerjaan ciri-ciri yang terekam (teridentifikasi), kita mencoba menyimpulkan obyek yang terekam itu sebenarnya berupa apa. Objek-objek yang ada dalam foto udara itu dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Bentang budaya, bentang budaya itu meliputi; Jalan Raya Bandar udara Jalan Kereta Api Rumah permukiman Terowongan Gedung sekolah Jembatan Ruma sakit Stasiun kereta api Sawah Terminal Tanaman (vegetasi) 2) Bentang Alam, bentang alam ini meliputi: Sungai Gumuk pasir Mata air Batuan pasir Dataran banjir Hutan bakau Tanggul sungai Hutan rawa Kerucut aluvial
5 Manfaat Citra Foto Udara Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan, contohnya hutan, rawa dan pegunungan Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan stereoskop. Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana Penerapan Penginderaan Jauh a. Dalam bidang kependudukan pemetaan distribusi spasial kependudukan meneliti dampak keberadaan manusia dalam lingkungan hidup
b. Dalam bidanga meteorologi Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air di udara Untuk membantu analisis cuaca dan peramalan atau prediksi dengan menentukan daerah tekanan tinggi dan daerah tekanan rendah, daerah hujan badai dan siklon Mengamati sistem atau pola angin permukaan Pemodelan meteorologi dan set atau bendel data klimatologi
c. Dalam bidang kelautan Pengamat fisik laut Pengamat pasang-surut dan gelombang laut (tinggi, arah dan frekuensi) Mencari lokasi upweling dan distribusi suatu permukaan Studi perubahan pandai, erosi, sedimentasi
d. Dalam idang sumberdaya lahan Membantu perencanaan tata guna lahan (untuk pemukiman, perindustrian, areal pertanian, areal hutan dll) e. Untuk pemetaan daerah bencana alam secara cepat pada saat terjadi bencana alam Pemetaan daerah gempa bumi Pemetaan daerah banjir Pemetaan daerah yang terkena angin ribut Pemetaan letusan gunung berapi