RINGKASAN DISERTASI LOYALITAS WISATAWAN MANCANEGARA LANJUT USIA BERWISATA DI BALI
I GUSTI BAGUS RAI UTAMA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
i
RINGKASAN DISERTASI LOYALITAS WISATAWAN MANCANEGARA LANJUT USIA BERWISATA DI BALI
I GUSTI BAGUS RAI UTAMA NIM 1090771010
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI PARIWISATA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
ii
LOYALITAS WISATAWAN MANCANEGARA LANJUT USIA BERWISATA DI BALI Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor pada Program Doktor, Program Studi Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana Diperthankan di hadapan Rapat Senat Terbuka Badan Perwakilan Pascasarjana Universitas Udayana Dibawah Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Pada Tanggal Pukul
: Jumat : 5 Desember 2014 : 10.00 - selesai
I GUSTI BAGUS RAI UTAMA NIM 1090771010
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI PARIWISATA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 iii
Promotor
Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt NIP. 196112051986031004
Kopromotor
Dr. I Made Suradnya, M.Sc NIP.194712061981030101
iv
Disertasi Ini Telah Diuji dan dinilai Oleh Panitia Penguji pada Program Pascasarjana Universitas Udayana Pada tanggal: 29 Oktober 2014 Panitia Punguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 4051/UN14.4.HK.2014 Tanggal: 24 Oktober 2014
Ketua Panitia Punguji Disertasi Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt
Anggota: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E Prof. Dr. Ir. Made Antara, MS Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudibia, SU Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si Dr. I Made Suradnya, M.Sc Ir. AAP. Agung Suryawan Wiranatha, MSc., PhD Dr. Putu Gede Sukaatmaja, SE., MP.
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Salam Sejahtera, Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, disertasi dengan judul “Loyalitas Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia Berwisata di Bali” dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, sulit rasanya bagi penulis untuk dapat menyelesaikan disertasi ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: Yang terhormat Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD (KEMD), selaku Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana. Prof. Dr. Made Budiarsa, MA selaku Asisten Direktur I, dan Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D, selaku Asisten Direktur II pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E selaku Ketua Program Studi Doktor Pariwisata Universitas Udayana, Ir. AAP. Agung Suryawan Wiranatha, MSc., PhD selaku Sekretaris Program Studi Doktor Pariwisata Universitas Udayana. Secara khusus diucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt sebagai Promotor yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan ilmu serta pengetahuannya untuk membimbing, menasehati, dan sekaligus mensukseskan penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan dan penelitian pada program doktor pariwisata Universitas Udayana, dan Dr. I Made Suradnya,
vi
M.Sc selaku Ko-promotor yang telah membimbing dan mengarahkan disertasi ini menjadi lebih baik. Kepada para penguji Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E, Prof. Dr. Ir. Made Antara, MS, Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudibia, SU., Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si, Ir. AAP. Agung Suryawan Wiranatha, MSc., PhD, dan Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan membangun sehingga disertasi ini menjadi lebih baik. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh staf sekretariat Program Studi Doktor Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan hingga disertasi ini dapat terselesaikan. Rekan-rekan karyasiswa Program Studi Doktor Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana angkatan 2010 atas dukungan dan jalinan kerja sama yang baik selama perkuliahan hingga saat ini. Secara khusus, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bishop. Em. Dr. Wayan Mastra, Dr. I Wayan Damayana selaku Ketua Yayasan Dhyana Pura, dan Dr. dr. Made Nyandra., Sp.KJ., M.Repro., FIAS selaku Rektor Universitas Dhyana Pura yang telah memberikan ijin dan dukungan dana kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Doktor. Kepada Yth. Drs. Ida Bagus Kade Subhiksu, MM, selaku Kadis Pariwisata Provinsi Bali (saat penelitian dilakukan masih menjabat) yang telah memberikan dukungan berupa menyediaan sarana promosi atau cinderamata untuk para responden maupun informan penelitian ini. Begitu juga dengan teman-teman angkatan pertama program doktor pariwisata, teman-teman dosen di lingkungan Universitas Dhyana Pura, para mahasiswa Universitas Dhyana Pura yang telah berpartisipasi sebagai tim relawan pencari data penelitian disertasi ini.
vii
Untuk hal ini, diucapkan terimakasih kepada Sayyidul Arifin, Dian Maharani, William Sem, Arfah Khayat, Diana Ratna, Hendra Saputra, dan Poppy Karyani. Terima kasih kepada Ibu Adri Supriati selaku ketua LP2M Universitas Dhyana Pura atas segala semangat, motivasi, dan bantuan yang dengan tulus dan penuh kesabaran dalam mendukung penelitian ini dapat dilakukan dengan baik. Rasa terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada istri tercinta Ni Luh Rai Sri Anggareni beserta anak-anak terkasih GA Mutiara Karismayani, GMC Widhinata, dan IGA Trisna Maharani yang telah senantiasa memberikan motivasi untuk dapat menyelesaikan disertasi ini dengan cepat. Demikian pula penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas dukungan yang diberikan kepada penulis. Seberapa tingginya ilmu, dan seberapa banyaknya harta yang dimiliki jikalau tidak bermanfaat bagi orang lain, semuanya menjadi sia-sia, karena pada hakekatnya manusia hanyalah debu tanah. Untuk itu “berbuat baiklah seakan esok engkau akan mati, dan belajarlah seakan engkau hidup selamanya” ‘Mahatma Gandhi’ Akhirnya, Tuhanlah yang akan membalas semua budi baik yang telah diberikan kepada penulis, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu kepariwisataan, manfaat praktis bagi para praktisi pariwisata, dan bagi para pengelola destinasi pariwisata Bali.
Denpasar, Oktober 2014 I Gusti Bagus Rai Utama
viii
ABSTRAK LOYALITAS WISATAWAN MANCANEGARA LANJUT USIA BERWISATA DI BALI Saat ini segmen pasar wisatawan mancanegara lanjut usia telah menjadi penting bagi industri pariwisata. Kelebihan kelompok wisatawan lanjut usia ini terletak pada dua hal, yakni kekuatan daya beli dan waktu luang. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penelitian ini dilakukan. Penelitian ini merupakan konfirmatori terhadap model loyalitas wisatawan yang telah dibangun oleh peneliti sebelumnya, tetapi secara khusus meneliti wisatawan mancanegara lanjut usia. Respondennya berjumlah 400 orang yang ditentukan secara purposif. Kriterianya adalah wisatawan lanjut usia yang berumur sekurangkuranngya 55 tahun, dan berlibur pada salah satu kawasan pariwisata di Bali. Alat analisis kuantitatif berupa statistik deskriptif dan analisis model struktural SEM-AMOS. Analisis kualititatifnya adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan melengkapi analisis kuantitatif. Profil responden terdiri atas 57 persen laki-laki, dan 43 persen perempuan. Tujuh puluh tiga persen berumur antara 55 hingga 65 tahun, dan 27 persen berumur lebih dari 65 tahun. Empat puluh satu persen berasal dari negara lainnya. Delapan puluh satu persen di antara responden adalah repeater. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa, (1) motivasi internal ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi, kepuasan, dan loyalitas wisatawan. (2) motivasi eksternal berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi, dan loyalitas wisatawan, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan. (3) citra destinasi berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan wisatawan. (4) kepuasan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Terbentuk dua jalur hubungan loyalitas,
ix
yakni: (1) loyalitas wisatawan dipengaruhi secara langsung oleh kepuasan wisatawan, secara tidak langsung oleh citra destinasi, dan motivasi eksternal. (2) loyalitas wisatawan dipengaruhi secara langsung oleh motivasi eksternal, tetapi pengaruhnya tidak sekuat pengaruh kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan. Secara teoritis, disarankan untuk mempertahankan pendekatan gabungan karena pendekatan ini mampu menjawab berbagai permasalahan yang tidak mampu dijawab melalui pendekatan kuantitatif saja. Secara praktis, mempertahankan citra destinasi pariwisata Bali yang telah baik. Citra tersebut adalah (1) destinasi pariwisata Bali dianggap memiliki keunikan budaya, (2) penduduk yang ramah, (3) infrastruktur pariwisata yang lengkap, dan (4) memiliki suasana yang nyaman untuk berwisata. Kata Kunci: wisatawan mancanegara lanjut usia, motivasi internal, motivasi eksternal, citra destinasi, kepuasan wisatawan, loyalitas wisatawan.
x
ABSTRACT DESTINATION LOYALTY MODEL OF ELDERLY FOREIGN TOURISTS VISITING BALI In the recent years, the elderly foreign tourist segment has become increasingly important for the tourism industry. The strength of this market segment lies its two characteristics: the purchasing power and the time available for travel. This research was conducted based on these considerations. This research is confirmatory to the loyalty model developed by previous research, but specifically studied foreign senior tourists. The 400 respondents for this research were determined purposively. The criteria were senior tourists aged 55 or over and tourists vacationing in one of Bali’s tourism destinations. Descriptive statistical analysis and the SEM-AMOS structural model analysis tools were utilized. Meanwhile the qualitative analysis is descriptive, to complement the quantitative analysis. The demographic profiles of the respondents composed of 57 percent male travelers, and 43 percent female. Tourists in the age group of 55 to 65 are 73 percent, and 27 percent over 65 years. Repeat visitors are 81 percent, and 19 percent first time visitors. The findings of this research indicated that: (1) Internal motivation does not have a significant effect on destination image. (2) External motivation has a significant effect on destination image and loyalty, but does not have a significant effect on tourist’s satisfaction. (3) Destination image has a significant effect on tourist’s satisfaction. (4) Tourist’s satisfaction has a significant effect on destination loyalty. Two loyalty models were formed: (1) Destination loyalty is directly influenced by tourist’s satisfaction, and indirectly influenced by destination image and external motivation. (2) Destination loyalty is
xi
directly influenced by external motivation, but the influence is not as significant as the influence of tourist’s satisfaction on loyalty. Theoretically, the research suggests maintaining the joint approach because this approach is able to answer various questions that quantitative approach alone cannot answer completely. From a practical perspective, the preservation of Bali’s desination image was found to be adequate. The image of Bali include: (1) a destination that has cultural uniqueness, (2) welcoming local inhabitants, (3) comprehensive tourism infrastructure, and (4) comfortable tourism atmosphere. Keywords: elderly foreign tourists, internal motivation, external motivation, destination image, tourist’s satisfaction, tourist’s loyalty.
xii
RINGKASAN LOYALITAS WISATAWAN MANCANEGARA LANJUT USIA BERWISATA DI BALI I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini adalah tingginya pertumbuhan penduduk golongan lanjut usia di seluruh dunia. Seseorang disebut lanjut usia jika telah berusia 55 tahun atau lebih. Tingginya pertumbuhan tersebut telah dan akan menjadi segmen pasar baru bagi industri pariwisata. Profil wisatawan mancanegara lanjut usia telah menarik bagi industri pariwisata pada dua hal yakni daya beli yang tinggi dan waktu luang cukup panjang karena pada umumnya mereka telah menjalani masa pensiun. Namun, harus disadari bahwa kaum lanjut usia juga memiliki motivasi yang agak berbeda dengan kelompok wisatawan usia lainnya, yakni lebih banyak menuntut adanya kebutuhan fasilitas kesehatan dan pendampingan pramuwisata khususnya bagi mereka yang memasuki usia 75-80 tahun (old), dan lebih dari 80 tahun (very old). Untuk dapat menangkap peluang pasar wisatawan lanjut usia tersebut, bagi destinasi pariwisata Bali, perlu melakukan survei terhadap para wisatawan lanjut usia. Minimnya kajian teoritis tentang motivasi, citra destinasi, kepuasan, dan loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia juga menjadi alasan penelitian ini dilakukan, karena faktor yang menyebabkan wisatawan mancanegara lanjut usia loyal terhadap destinasi pariwisata Bali belum dapat dijelaskan secara mendalam. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka pokok permasalahan pada penelitian adalah: bagaimanakah pengaruh antara motivasi, citra destinasi dan kepuasan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, dengan sub-pokok permasalahan sebagai berikut ini.
1
1)
Bagaimanakah pengaruh motivasi internal wisatawan mancanegara lanjut usia terhadap citra destinasi pariwisata Bali? 2) Bagaimanakah pengaruh motivasi eksternal wisatawan mancanegara lanjut usia terhadap citra destinasi pariwisata Bali? 3) Bagaimanakah pengaruh motivasi internal terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 4) Bagaimanakah pengaruh motivasi eksternal terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 5) Bagaimanakah pengaruh motivasi internal terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 6) Bagaimanakah pengaruh motivasi eksternal terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 7) Bagaimanakah pengaruh citra destinasi pariwisata Bali terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 8) Bagaimanakah pengaruh kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 9) Bagaimanakah pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh gabungan motivasi internal, motivasi eksternal, citra destinasi Bali, kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali? 10) Bagaimanakah model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata di Bali? 1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan umum penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi, citra destinasi, dan kepuasan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian selanjutnya ditujukan untuk
2
menjawab beberapa sub pokok permasalahan yang telah ditentukan, di antaranya adalah sebagai berikut: 1) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi internal wisatawan mancanegara lanjut usia terhadap citra destinasi pariwisata Bali, 2) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi eksternal wisatawan mancanegara lanjut usia terhadap citra destinasi pariwisata Bali, 3) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi internal terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, 4) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi eksternal terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, 5) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi internal terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, 6) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh motivasi eksternal terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, 7) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh citra destinasi pariwisata Bali terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, 8) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, 9) untuk menganalisis dan menentukan pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh gabungan motivasi internal, motivasi eksternal, citra destinasi Bali, dan kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali, dan
3
10) untuk menguji dan menentukan kelayakan model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. 1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diarahkan untuk memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis terhadap pemasaran destinasi pariwisata khususnya yang berhubungan dengan motivasi, citra destinasi, kepuasan, dan loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata pada sebuah destinasi pariwisata. 1.4.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan bagi perkembangan ilmu adalah untuk menguji hipotesis penelitian, menguji kesesuaian model loyalitas wisatawan yang telah dibangun oleh Yoon dan Uysal (2003) dan Chi (2005), dan melakukan kombinasi kedua model tersebut untuk menentukan model loyalitas wisatawan khususnya bagi wisatawan mancanegara lanjut usia. Terbentuknya model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berhubungan dengan motivasi perjalanan, citra destinasi, dan kepuasan wisatawan lanjut usia diharapkan akan dapat dikonfirmasi lebih lanjut oleh para peneliti berikutnya untuk menetapkan model loyalitas wisatawan lanjut usia pada destinasi pariwisata Bali. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia dapat dijadikan model penentuan loyalitas wisatawan jika ingin menggarap potensi pasar wisatawan khususnya dari golongan lanjut usia. Teridentifikasinya motivasi perjalanan wisatawan lanjut usia ke Bali diharapkan bermanfaat untuk menentukan dimensi penawaran dan permintaan produk destinasi pariwisata Bali. Teridentifikasinya kepuasan wisatawan diharapkan bermanfaat untuk menentukan kualitas destinasi sehingga loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia dapat ditentukan. Manfaat lainnya adalah hasil penelitian ini
4
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan target pasar khususnya yang berhubungan dengan wisatawan lanjut usia dalam hal: (1) strategi promosi yang lebih efektif, (2) penyediaan produk/jasa yang lebih sesuai dengan harapan para wisatawan lanjut usia, (3) menentukan saluran distribusi, dan (4) menentukan harga yang lebih kompetitif sehingga wisatawan lebih memilih berwisata ke Bali jika dibandingkan dengan destinasi lainnya di Asia. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Wisatawan Lanjut Usia Definisi tentang lanjut usia memang masih menjadi perdebatan dari beberapa kalangan di masyarakat khususnya yang berhubungan dengan umur seseorang yang disebut lanjut usia. Menurut Petterson (2006: 17) older people dihitung mulai umur 55 tahun. Begitu juga definisi oleh World Tourism Organisation (2005) menjelaskan bahwa wisatawan lanjut usia merupakan wisatawan yang telah berumur 55 tahun atau lebih. Pemerintah Indonesia juga mendifinisikan hal yang sama bahwa wisatawan mancanegara lanjut usia adalah wisatawan warga negara asing yang mempunyai usia sekurang-kurangnya 55 tahun. Pendefinisian tersebut ditetapkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1998. Pada penelitian ini, yang disebut wisatawan mancanegara lanjut usia mengacu pada umur kronologis seseorang, yakni yang mempunyai usia sekurang-kurangnya 55 tahun. 2.2
Motivasi Berwisata Motivasi perjalanan wisata di bagi menjadi motivasi internal dan eksternal. Pitana dan Gayatri (2005) berpendapat bahwa motivasi internal merupakan faktor pendorong sebelum seseorang melakukan perjalanan wisata, yang berarti pula mereka digerakkan oleh motif untuk melakukan wisata. Lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata karena motivasi
5
merupakan penggerak dari proses perjalanan wisata. Motivasi berwisata juga di pandang sebagai bagian dari sisi kebutuhan dan keinginan psikologis maupun biologis yang meliputi bagian yang tidak dapat dipisahkan antara yang mendorong dan menarik seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas wisata (Uysal dan Hagan, 1993; Iso-Ahola, 1991; Yoon dan Uysal, 2003). 2.3
Citra Destinasi Pariwisata Milman dan Pizam (1995) bahwa secara kognitif menawarkan tiga komponen yang membentuk citra destinasi, yakni atraksi, perilaku tuan rumah, dan lingkungan destinasi seperti iklim, fasilitas dan sebagainya. Sementara (Ritchie, 1993) mengindentifikasikan bahwa secara kognitif, citra destinasi terdiri atas komponen psikologis wisatawan, keunikan, dan atribut destinasi secara holistik. Lebih lanjut Beerli dan Martin, 2004 (dalam Chi, 2005) telah melakukan penelitian dan mengklasifikasikan terdapat sembilan atribut yang mempengaruhi citra destinasi yaitu: (1) atribut alamiah, (2) kesempatan wisatawan untuk bersenang-senang dan rekreasi, (3) lingkungan alamiah, (4) fasilitas umum , (5) budaya, sejarah, dan seni, (6) lingkungan sosial, (7) infrastruktur pariwisata, (8) faktor ekonomi dan politik, dan (9) suasana destinasi. 2.4
Kepuasan Wisatawan Menurut Kotler (2003: 61), kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari harapan pelanggan terhadap pelayanan yang diterimanya. Pelanggan akan dapat memperoleh kepuasan dari pelayanan yang diberikan perusahaan bila pelayanan tersebut memenuhi kualitas pelayanan dan sesuai dengan harapan yang diharapkan oleh pelanggan. Kepuasan konsumen merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi loyalitas. Semakin tinggi tingkat kepuasan, maka loyalitas akan semakin tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, Zeithaml dkk., (2000:287) menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan pemenuhan respon konsumen. Oliver dkk, (1999:392) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen merupakan evaluasi terhadap surprise yang melekat pada pemerolehan produk dan atau pengalaman.
6
Secara sederhana, beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pelanggan-pelanggan yang terpuaskan oleh perusahaan akan menjadi aset besar untuk kelangsungan hidup perusahaan. Mempertahankan kepuasan pelanggan mestinya dilakukan sebagai sebuah pengelolaan terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan sehingga kepuasan pelanggan dapat dipertahankan. 2.5
Loyalitas Wisatawan Pada bidang pemasaran, pembelian ulang (repeat purchases) atau kesediaan merekomendasi (recommendations) calon pembeli biasanya dipakai untuk menunjukkan loyalitas konsumen (wisatawan). Tinggi rendahnya derajat loyalitas konsumen merupakan satu indikator digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah strategi pemasaran (Flavian dkk., 2001). Hal yang sama juga terjadi pada bidang pariwisata. Sebagai sebuah produk, wisatawan mungkin akan datang kembali (revisit) atau merekomendasi teman-teman dan keluarga sebagai calon wisatawan (recommend travel destinations). Pada konteks ini, telaah tentang loyalitas konsumen dapat diterapkan pada bidang pariwisata, di mana pariwisata merupakan sebuah produk atau jasa yang disuguhkan untuk wisatawan di tengah persaingan pemasaran destinasi yang semakin ketat (Dimanche dan Havitz, 1994). Kontekstualisasi loyalitas wisatawan terhadap destinasi pariwisata merupakan loyalitas yang mengandung konsistensi wisatawan untuk selalu mengunjungi sebuah destinasi meskipun pesaing menawarkan destinasi baru dengan atribut kualitas yang lebih superior. Pada industri pariwisata, terdapat bukti empiris yang menganggap bahwa kepuasan merupakan indikator yang kuat berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan untuk berkunjung kembali pada sebuah destinasi pariwisata dan sekaligus juga wisatawan yang loyal tersebut akan menjadi pemasar yang baik bagi destinasi karena mereka cenderung akan bercerita dan merekomendasi teman-teman, keluarga, serta kerabat dan orang lain untuk mengunjungi destinasi yang telah mereka kunjungi (Chi, 2005).
7
III. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1
Kerangka Berpikir Pada peneilitian ini terdapat lima variabel laten yang terdiri atas variabel laten motivasi internal (eksogen), motivasi eksternal (eksogen), citra destinasi (endogen), kepuasan (endogen), dan loyalitas (endogen). Variabel laten merupakan variabel tidak terukur sehingga untuk dapat mengukurnya diperlukan indikator-indikator tertentu sesuai dengan teori yang telah ada (Ferdinand, 2002:59). Konsep yang mendasari penelitian ini merupakan konsep loyalitas wisatawan. Konsep loyalitas ini telah dibangun oleh (Yoon dan Uysal, 2003 dan Chi 2005). Model loyalitas tersebut, menggambarkan bahwa loyalitas dibentuk oleh motivasi wisatawan yang dimediasi oleh variabel kepuasan. Tetapi, model loyalitas yang dibangun oleh Chi (2005) menggambarkan bahwa loyalitas dibentuk oleh citra destnasi yang dimediasi oleh atribut destinasi dan kepuasan secara keseluruhan. Dari kedua model tersebut, peneliti melakukan kombinasi antara model yang telah dikonfirmasi oleh Yoon dan Uysal (2003) dan Chi (2005), sehingga terbentuk model baru yang menggambarkan bahwa loyalitas wisatawan terhadap destinasi dibentuk oleh motivasi internal dan motivasi eksternal melalui variabel citra destinasi dan kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia. Selanjutnya, operasionalisasi variabel loyalitas wisatawan diterjemahkan menjadi dua indikator yang terdiri atas kesediaan merekomendasi, dan keinginan berkunjung kembali (Yoon dan Uysal, 2003 dan Chi, 2005). Kerangka berpikir penelitian di atas dapat digambarkan pada Gambar 3.1 berikut ini:
8
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Sumber: (Yoon and Uysal, 2003 dan Chi, 2005) 3.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan konsep penelitian di atas, diajukan delapan hipotesis penelitian sebagai berikut ini. 1) Motivasi internal wisatawan mancanegara lanjut usia berpengaruh terhadap citra destinasi pariwisata Bali. 2) Motivasi eksternal wisatawan mancanegara lanjut usia berpengaruh terhadap citra destinasi pariwisata Bali. 3) Motivasi internal berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali.
9
4) Motivasi eksternal berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. 5) Motivasi internal berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. 6) Motivasi eksternal berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. 7) Citra destinasi pariwisata Bali berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. 8) Kepuasan wisatawan berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan konfirmatori terhadap model loyalitas wisatawan yang telah dibangun oleh Yoon dan Uysal (2003) dan Chi (2005). Fokus kajian penelitian ini adalah wisatawan mancanegara lanjut usia. Penelitian ini melibatkan 400 responden yang ditentukan secara purposif. Responden yang dimaksud adalah wisatawan lanjut usia yang berumur sekurang-kurangnya 55 tahun, dan berlibur pada lima kawasan pariwisata yakni: Kawasan Kuta, Nusa Dua, Sanur, Ubud, dan Lovina. Analisis kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mengolah data. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis model struktural SEM-AMOS. Sedangkan, analisis kualititatifnya adalah analisis kualitatif deskriptif yang bertujuan menjelaskan dan melengkapi analisis kuantitatif. Variabel dan Indikator penelitian terdiri atas: Tabel 4.1 Definisi Indikator dari Variabel Motivasi Internal Variabel Kode Indikator Istirahat dan relaksasi X1 X1.1 Motivasi X1.2 Tempat-tempat baru Internal X1.3 Pengetahuan dan pengalaman
10
Variabel
X2 Motivasi Eksternal
Citra Destinasi
Kepuasan Wisatawan
Loyalitas
Kode X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 X2.15 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y3.1
Indikator Keluar dari rutinitas Bertemu orang dan bersosialisasi Kesehatan dan kebugaran Melatih fisik Keluarga dan teman-teman Sejarah Bali Budaya Bali Alam Bali Harga-harga di Bali Even and festival Liburan atau waktu luang Transportasi Jarak dari negara asal Makanan dan minuman Fasilitas dan pelayanan Fasilitas kesehatan Pelayanan dan prosedur imigrasi Keamanan Pelayanan biro perjalanan Pemandu wisata Aktivitas wisata Keindahan alam Budaya Bali Penduduk Bali Infrastruktur Pariwisata Stabilitas politik dan ekonomi Suasana Bali Atraksi Aksesibilitas Fasilitas wisata Pelayanan Kunjungan ulang
11
Variabel
Kode Indikator Y3.2 Merekomendasi Sumber: Yoon dan Uysal, (2003); Chi, (2005); Esichaikul, (2012)
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian
Jumlah responden adalah 400 orang yang terdiri atas 57 persen melibatkan responden laki-laki dan 43 persen perempuan. Tujuh puluh tiga persen berumur antara 55 hingga 65 tahun dan 27 persen berumur lebih dari 65 tahun. Empat puluh satu persen berasal dari Australia dan selebihnya dari negara lainnya. Delapan puluh satu persen di antara responden merupakan repeater. Motif wisata yang kuat mendorong wisatawan mancanegara lanjut usia untuk melakukan perjalanan wisata adalah motif beristirahat dan relaksasi, mengunjungi tempat-tempat baru, mencari pengetahuan baru dan pengalaman, keluar dari rutinitas, bertemu dengan orang-orang dan bersosialisasi. Tetapi berbeda dengan motif untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, melakukan latihan fisik, dan mengunjungi keluarga dan sahabat, dan bertemu dengan teman atau keluarga adalah motif yang tidak terlalu kuat mendorong wisatawan mancanegara lanjut usia untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor penarik yang kuat yang memotivasi wisatawan mancanegara lanjut usia untuk berwisata ke Bali adalah ketertarikan pada budaya Bali, keindahan alam Bali, sejarah berkaitan tentang Bali, keuntungan berlibur di Bali, keanekaragaman kuliner di Bali, dan harga-harga barang/jasa di Bali. Sedangkan, faktor penarik berupa keamanan destinasi, perkembangan tranpsortasi, fasilitas kesehatan, pelayanan para pramuwisata, kualitas jasa biro perjalanan, dan pelayanan serta prosedur imigrasi, bukanlah daya tarik para responden wisatawan mancanegara lanjut usia untuk berwisata ke Bali. Hingga saat ini, destinasi pariwisata Bali masih memiliki citra yang baik di antaranya adalah, Bali dicitrakan sebagai destinasi pariwisata budaya,
12
sejarah, dan seni. Bali juga dicitrakan sebagai destinasi yang baik untuk berlibur dan berekreasi, Citra lainnya adalah Bali memiliki lingkungan sosial yang baik, dan infrastruktur pariwisata yang lengkap. Tetapi ada beberapa citra Bali yang dianggap telah semakin menurun diantaranya adalah, lingkungan alamiah Bali yang dianggap semakin tercemar, atmosper destinasi pariwisata Bali yang semakin krodit, serta stabilitas politik dan ekonomi Bali yang kurang mendukung. Berkaitan dengan kepuasan wisatawan lanjut usia, ditemukan beberapa atribut telah dianggap sesuai dengan harapan wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata di Bali. Atribut-atribut tersebut adalah infrastruktur pariwisata, daya tarik wisata yang ada di pulau Bali, pengalaman perjalanan wisata dari dan ke Bali, pelayanan wisatawan selama berlibur di Bali, dan ketersediaan berbagai fasilitas pariwisata. 5.2
Hasil Uji Hipotesis dan Temuan Penelitian Temuan penelitian ini, berbeda dengan temuan Yoon dan Uysal (2003), dan Chi (2005), walaupun hubungan antara variabel-variabel pada masingmasing model, ada yang menunjukkan hasil yang sama. Gambar 5.1 berikut menunjukkan bahwa model yang dihasilkan setelah melalui beberapa tahapan pengujian, dan telah dinyatakan layak pada beberapa kriteria untuk mengukur model yang fit, seperti RMSEA, GFI, AGFI, TLI, dan CFI. Penelitian ini telah menjawab delapan sub-pokok permasalahan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut ini, (1) Motivasi internal ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi, hal ini bermakan bahwa untuk dapat mencitrakan destinasi tidaklah cukup ditentukan oleh motivasi internal saja, tetapi juga oleh motivasi eksternal sebagai sebuah satu kesatuan minat dan motif perjalanan wisata. (2) Motivasi eksternal wisatawan mancanegara lanjut usia berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi Bali. Indikator-indikator penarik yang kuat untuk mengarahkan wisatawan lanjut usia berwisata ke Bali adalah daya tarik budaya, alam, sejarah Bali, keuntungan berlibur di Bali, keanekaragaman kuliner di Bali, dan harga-harga barang/jasa. (3) Motivasi internal wisatawan mancanegara lanjut usia tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan
13
berwisata di Bali. 4) Motivasi eksternal ternyata juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia yang berwisata di Bali. Hal ini menandakan bahwa atribut-atribut destinasi pariwisata Bali belum sesuai dengan harapan wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata di Bali. (5) Motivasi internal wisatawan mancanegara lanjut usia tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karena tidak didukung oleh data empiris sehingga pengaruh yang terjadi adalah pengaruh tidak signifikan. Secara grafis, arah hubungan antara variabel temuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini (lihat Gambar 5.1).
Gambar 5.1 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian Catatan: Nilai efek langsung berdasarkan Standardized Regression Weights, dan garis panah putus-putus adalah pengaruh yang tidak signifikan Arah hubungan motivasi internal dengan loyalitas wisatawan adalah hubungan yang negatif, sehingga hubungan ini bermakna negatif atau jika semakin tinggi derajat faktor pendorong wisatawan lanjut usia untuk melakukan perjalanan wisata, maka derajat loyalitas wisatawan terhadap destinasi pariwisata Bali menjadi semakin menurun. (6) Motivasi eksternal (atribut destinasi) wisatawan mancanegara lanjut usia berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan. (7) Citra destinasi berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata di Bali. Citra positif destinasi pariwisata Bali meliputi indikator keunikan budaya Bali, masyarakat yang ramah, infrastruktur pariwisata yang lengkap, dan
14
suasana yang nyaman. Semua itu, ternyata dicitrakan positif oleh responden wisatawan mancanegara lanjut usia. (8) Kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata di Bali. Temuan penelitian ini merupakan model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia yang terdiri atas dua jalur hubungan loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata ke Bali. Jalur pertama menunjukkan bahwa loyalitas wisatawan dipengaruhi secara langsung oleh kepuasan wisatawan, secara tidak langsung oleh citra destinasi, dan motivasi eksternal. Jalur kedua menunjukkan bahwa loyalitas wisatawan dipengaruhi secara langsung oleh motivasi eksternal wisatawan mancanegara lanjut usia tetapi pengaruhnya tidak lebih kuat daripada pengaruh kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan lanjut usia berwisata ke Bali. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi eksternal memiliki peran ganda terhadap pembentukan loyalitas dan pembentukan citra destinasi. Secara grafis, temuan model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata ke Bali adalah sebagai berikut ini (Gambar 5.2).
Gambar 5.2 Model Loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia Berwisata di Bali Pada jalur pertama, dilihat dari besaran koefisien Standardized Regression Weights, variabel citra destinasi memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap pembentukan kepuasan wisatawan. Kemudian variabel motivasi eksternal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra destinasi, dan juga variabel kepuasan wisatawan adalah variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas wisatawan. Sedangkan, pada jalur kedua, dilihat dari besaran koefisien Standardized Regression Weights, variabel motivasi eksternal berpengaruh langsung
15
terhadap pembentukan loyalitas wisatawan pada destinasi pariwisata Bali, namun pengaruhnya tidak sekuat variabel citra destinasi, dan kepuasan wisatawan. Variabel motivasi eksternal memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap loyalitas wisatawan lanjut usia berwisata ke Bali, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi eksternal adalah variabel yang memiliki peran yang penting terhadap loyalitas wisatawan. VI. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini menghasilkan model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berwisata ke Bali, melalui dua jalur hubungan variabel. Jalur pertama menunjukkan bahwa loyalitas wisatawan dipengaruhi secara langsung oleh kepuasan wisatawan, secara tidak langsung oleh citra destinasi, dan motivasi eksternal. Jalur kedua menunjukkan bahwa loyalitas wisatawan dipengaruhi secara langsung oleh motivasi eksternal wisatawan mancanegara lanjut usia, namun pengaruhnya tidak sekuat pengaruh kepuasan wisatawan terhadap loyalitas wisatawan lanjut usia berwisata ke Bali. Kedua jalur tersebut, menunjukkan bahwa motivasi eksternal memiliki peran ganda, yakni berpengaruh langsung terhadap pembentukan loyalitas dan pembentukan citra destinasi. Model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berkaitan dengan berbagai variabel dan indikator yang dinamis seiring dengan dinamika destinasi pariwisata, sehingga disarankan untuk melakukan penelitian secara periodik dengan menguji model teori dan konsep yang sejenis secara cermat dengan melakukan penelitian simulasi terlebih dahulu sehingga diharapkan menghasilkan model yang perfect goodness of fit. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, (1) wisatawan mancanegara lanjut usia amat peka terhadap isu-isu pencemaran lingkungan, polusi udara dan air, perubahan sosial dan budaya sehingga diperlukan pengelolaan destinasi yang mempertimbangkan isu-isu tersebut, dan (2) dominan responden adalah repeater yang telah mengetahui perkembangan dan perubahan destinasi pariwisata Bali. 6.1
16
6.2 Saran Model loyalitas wisatawan mancanegara lanjut usia berkaitan dengan berbagai variabel dan indikator yang dinamis seiring dengan dinamika destinasi pariwisata karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian secara periodik dengan menguji model teori dan konsep yang sejenis secara cermat dengan melakukan penelitian simulasi terlebih dahulu agar menghasilkan model yang sempurna. Mempertahankan penggunaan pendekatan gabungan (mixed methods) karena pendekatan ini mampu menjawab berbagai permasalahan yang tidak mampu dijawab melalui pendekatan kuantitatif saja. Tetapi, yang perlu diperbaiki adalah, pemilihan indikator agar benar-benar nyata mewakili variabel latenya, dengan cara melakukan analisis unidimensionalitas terlebih dahulu terhadap semua indikator pada setiap variabel latennya, sebelum melakukan survei ke lapangan agar indikatornya benar-benar reliabel terhadap latennya. Melanjutkan penelitian ini khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong dan menarik wisatawan mancanegara lanjut usia untuk melakukan perjalanan wisata secara eksploratif karena penelitian ini hanya melakukan konfirmasi terhadap indikator penelitian yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Saran berikutnya ditujukan untuk para pemegang kebijakan agar dapat mempergunakan hasil penelitian ini sebagai data sekunder untuk menyesuaikan berbagai kebutuhan dan keinginan serta harapan wisatawan lanjut usia berwisata ke Bali. Hasil penelitian ini telah menyimpulkan bahwa (1) wisatawan mancanegara lanjut usia amat peka “cerewet” terhadap isuisu pencemaran lingkungan, polusi udara dan air, perubahan sosial dan budaya sehingga diperlukan pengelolaan destinasi yang mempertimbangkan isu-isu tersebut. (2) Dominan responden adalah repeater yang telah mengetahui perkembangan dan dinamika destinasi pariwisata Bali. Beberapa responden berpendapat bahwa keunikan budaya Bali telah mengalami penurunan yang ditandai maraknya pembangunan fasilitas wisata, hotel atau berbagai jenis akomodasi yang tidak sesuai dengan ciri fisik budaya Bali, sehingga untuk mempertahankannya, pemerintah dapat membuat aturan dan kebijakan yang mengikat untuk tetap melestarikan ciri fisik budaya Bali. (3)
17
Mengatasi masalah sampah, kemacetan lalu lintas, pelayanan imigrasi yang kurang maksimal, banyaknya pungutan di luar anggaran wisata, pembangunan fasilitas pariwisata yang bercirikan budaya Bali, dan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berasal dari plastic, adalah program yang sebaiknya menjadi prioritas pengelolaan destinasi pariwisata Bali saat ini. (4) Pemerintah dapat mengarahkan masyarakat Bali untuk mempertahankan style Bali atau arsitektur Bali karena hasil penelitian ini mengisyaratkan bahwa pembangunan infrastruktur dan fasilitas pariwisata sudah terlalu kebarat-baratan sehingga memudarkan keunikan fisik budaya Bali. Saran selanjutnya ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, tentang pentingnya mempertahankan citra destinasi pariwisata Bali yang telah baik menurut wisatawan lanjut usia yang berwisata di Bali. Citra tersebut adalah (1) Destinasi pariwisata Bali dianggap memiliki keunikan budaya, (2) Destinasi pariwisata Bali dianggap memiliki penduduk yang ramah, (3) Bali dianggap memiliki infrastruktur pariwisata yang lengkap, dan (4) Destinasi pariwisata Bali dianggap sebagai destinasi pariwisata yang memiliki suasana yang nyaman untuk berwisata.
18
DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I,. Fishbein, M. 1977. Attitude-Behavior relations: A theoretical analysis and review of empirical research. Psychological Bulletin, 84, 888–918. Ardika, I Wayan. 2003. Pariwisata Budaya Berkelanjutan, Refleksi dan Harapan di Tengah Perkembangan Global. Denpasar: Program Studi Magister (S2): Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Backman, S. J., Crompton, J. L,. 1991. The usefulness of selected variables for predicting activity loyalty. Leisure Science, 13, 205–220. Badan Pusat Statistik. 2011. Data Kunjungan wisatawan Mancanegara dan Nusantara yang langsung datang ke Bali. Laporan BPS Prov Bali. Bates, Lyndel. 2004. The Value of Grey Tourism: Maximising the Benefits for Queensland. Queensland Parliamentary Library, Research Publications and Resources Section. Research Brief No 2004/04, available from www.parliament.qld.gov.au cited 1 July 2013. Creswell, JW. (2008). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (3rd ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall. Chena, Ching-Fu,. Chine-Chiu, Wu,. 2009. How Motivations, Constraints, and Demographic Factors Predict Seniors’ Overseas Travel Propensity. Department of Transportation and Communication Management Science, National Cheng Kung University, Taiwan, Department of Tourism Department, Nan Hua University, Taiwan: Asia Pacific Management Review 14(3) (2009) 301-312, available from www.apmr.management.ncku.edu.tw cited 20 December 2013 Chi, Gengqing. 2005. “A Study of Developing Destination Loyalty Model”. (Dissertation). Oklahoma: The Faculty of the Graduate College of the Oklahoma State University in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Doctor of Philosophy, July 2005
19
Choi, Suh-hee., Jeong-Nam, Kim., Cai, Liping A. 2012. Tourism Loyalty: An Extended Communicative Action Model. Purdue Tourism and Hospitality Research Center, Purdue University, USA (serial online) cited 12 May 2013, available from www.scholarworks.umass.edu Coban, S. 2012. The Effects of The Image of Destination on Tourist Satisfaction and Loyalty: The Case of Cappadocia. European Journal of Social Sciences, 29(2), 222-232. Cohen, E. 1984. The Sociology of Tourism: Approaches, Issues and Findings. Ann. Rev. Social 10: 373-92 Corporate Tourism of New South Wales . 2009. Facts & Figures, Reports and Presentations. Available from http://www.destinationnsw.com.au cited 21 September 2012. Dick, A. S., Basu, K,. 1994. Customer loyalty: Toward an Integrated Conceptual Framework. Journal of the Academy of Marketing Science, 22(2), 99–113. Dimanche, F., Havitz, M. E,. 1994. Consumer Behavior and Tourism: Review and Extension Of Four Study Areas. Journal of Travel and Tourism Marketing, 3(3), 37–58. Disparda Bali. 2012. Data perkembangan Jumlah kunjungan langsung wisatawan Mancanegara ke Bali. Denpasar: Laporan Tahun 1994 – 2012. Disparda Bali. 2013. Analisis Pasar Wisatawan Nusantara 2013. Available from http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Database-DinasPariwisata, cited 8 January 2014. Echtner, C. M., Ritchie, J. R. B,. 1991. The Meaning and Measurement of Destination Image. The Journal of Tourism Studies, 2 (2), pp. 2-12. Ekinci, Y., Riley, M., Chen, J,. 2001. a Review of Comparisons Used in Service Quality and Customer Satisfaction Studies: Emerging Issues for Hospitality and Tourism Research. Tourism Analysis, 5(2/4), 197–202.
20
Esichaikul, Ranee. 2012. Travel Motivations, Behavior and Requirements of European Senior Tourists to Thailand.Sukhothai. Journal of Thammathirat Open University (Thailand), Vol. 10 No 2. Special Issue. Pp. 47-58. 2012. European Commission. 2012. Tourism for Seniors. cited 5 October 2014, available from http://ec.europa.eu/enterprise/sectors/tourism/tourismseniors/index_en.htm Fakeye, P. C., Crompton, J. L. 1991. Image Differences between Prospective, First-time, and Repeat Visitors to The Lower Rio Grande valley. Journal of Travel Research, 30 (2): 10-15. Fandeli, Chafid. 2001. Dasar-dasar Managemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty. Ferdinand, Agusty. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Semarang: BP UNDIP. Flavian, C., Martinez, E., Polo, Y,. 2001. Loyalty to Grocery Stores in the Spanish Market of the 1990s. Journal of Retailing and Consumer Services, 8, 85–93. Framke, W,. 2002. The Destination as a Concept: A Discussion of the Business-related Perspective versus the Socio-cultural Approach in Tourism Theory. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism, 2 (2): 92-108. Francken, D. A., Van Raaij, W. F,. 1981. Satisfaction with Leisure Time Activities. Journal of Leisure Research, 13(4), 337–352. Gallarza, M., Gil, I. Calderón, H. 2002. Destination image. Towards a conceptual framework. Annals of Tourism Research, 29 (1), 56-78. Gartner, W. C. 1993. Image Formation Process. Journal of Travel & Tourism Marketing, 2(2-3), 191-216. Ghozali, Imam Fuad. 2005. Structural Equation Modelling. Semarang: Badan Penerbit: Undip. Gillon, S.M. 2004. Boomer Nation: the Largest and Richest Generation Ever, and How it Changed. New York: Free Press.
21
Gitelson, R. J., J. L. Crompton. 1984. Insights into the repeat vacation phenomenon. Annals of Tourism Research, 11: 199-217. Gnoth, J,. 1997. Tourism Motivation and Expectation Formation. Annals of Tourism Research, 21(2), 283–301. Gray, Pennington, L.. Kerstetter, D.L,. 2001. Examining Travel Preferences of Older Canadian Adults Over Time. Journal of Hospitality and Leisure Marketing 8, 131–145. Gremler, Dwayne D., Brown, Stephen W. 1997. Service Loyalty: Its Nature, Importance, and Implications. Advancing Service Quality: A Global Perspective, Conference Processing, University of Karlstad, Sweden, (171-181). Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Singapore: Lexington Books, The Free Press. Guliling, Hasnawati., Yuhanis Abdul Aziz, Jamil Bojei, Murali Sambasivan,. 2013. Conceptualizing Image, Satisfaction and Loyalty of Heritage Destination. 4th International Conference on Business and Economic Research (4th Icber 2013) Proceeding, cited 05 March 2013. Golden Flower Hotel, Bandung, Indonesia ISBN: 978-9675705-10-6. available from www.internationalconference.com.my Gyte, D. M., A. Phelps. 1989. Patterns of Destination Repeat Business: British Tourists in Mallorca, Spain. Journal of Travel Research, 28 (1): 24-28. Hair, J. F., Anderson, R. E., Tatham R.L., Black, W. C., 2006. Multivariate Data Analysis. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. Hanson, W., Creswell, J.W., Plano Clark, V., Creswell, J.D,. 2005. Mixed methods research designs in counseling psychology. Journal of Counseling Psychology, 52(2), 224-235. Heskett, J. L., Sasser, W. E., Schlesinger, L. A,. 1997. The Service Profit Chain. New York, NY: The Free Press. Hooper, Daire; Joseph Coughlan., Michael R. Mullen. 2008. Structural Equation Modelling: Guidelines for Determining Model Fit, The Electronic Journal of Business Research Methods, Vol 6: 53-60.
22
Indrawati, Yayuk. 2010. Persepsi wisatawan Lanjut Usia pada Fasilitas Akomodasi dan Aktivitas Pariwisata Bernuansa Seni Budaya di Desa Sanur. Jurnal Soca, Denpasar: Universitas Udayana. Iso-Ahola, S.E. 1991. Towards a Social Psychological Theory of tourism Motivation: A Rejoinder. Annals of Tourism Research. Iso-Ahola, S.E. 1999. Motivational Foundations of Leisure. Leisure Studies Prospects for the Twenty First Century. University of Maryland. Jackson, Edgar, L., Burton, Thomas, L. 1999. Leisure Studies: Prospects for the Twenty First Century. Pennsylvania: State College Venture Publishing Inc. Jacoby, J., Chesnut, R. W,. 1978. Brand Loyalty Measurement and Management. New York: Wiley. Jin, Wu Qing. 2006. A Study of Tourist Consumer Behaviour. Tourism Education Publishing House, pp. 15-19 Kelloway, E. Kevin. 1995. Structural Equation Modelling in Perspective, Journal of Organizational Behavior, Vol 16: 215-224. Kem. Kebudayaan dan Pariwiata RI. 2011. “SK Menteri Kehakiman No. M-04-12.01.02/1998”. Jakarta: Temporary Visa: Ijin Tinggal wisatawan Senior . Kem. Kebudayaan dan Pariwiata. 2011. “Temporary Visa: Ijin Tinggal wisatawan Lanjut Usia”. Jakarta: Publikasi Kem. Kebudayaan dan Pariwiata RI. 2011. Keputusan Presiden /Keppres No. 31/1998. Kem. Kebudayaan dan Pariwiata. 2012. “Kunjungan Langsung wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Kebangsaan Tahun 2007–2011” Publikasi Kanwil Dep. Kehakiman dan HAM Provinsi Bali Keown, C., Jacobs, L. and Worthley, R. 1984. American tourists’ perceptions of retail stores in 12 selected countries. Journal of Travel Research, 22(3): 26-30. Koentjaraningrat. 1993.Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kotler, P, Bowen, Jhon, Makens, James. 1996. Marketing for Hospitality & Tourism. Practice-Hall, Inc. A Simon and Schuster Company Upper Saddle River, NJ 07458.
23
Kotler, P, Keller, K. 2012. Marketing Management, 14th Edition, Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper Saddle River,New Jersey 07458 Kotler, Philip, Gary Armstrong. 1999. Principle of Marketing. 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan kontrol, Jakarta: Prehalindo. Kozak, M,. Rimmington, M,. 2000. Tourist Satisfaction with Mallorca, Spain, as an off-season Holiday Destination. Journal ofTravel Research, 38(3), 260–269. LaTour, S. A., Peat, N. C, 1979. Conceptual and Methodological Issues in consumer satisfaction research, Ralph day, Bloomington Wilkie, W.L. (Eds.), In: Indiana University Press. Levent, G.E. 1972. A Market Segmentation Analysis of Holiday Destinations. Seminar on Research and the Travel and Tourism Market. Yugoslavia: ESOMAR Bled. Liljander, V,. 1994. Modeling Perceived Service Quality Using Different Comparison Standard. Journal of Consumer Satisfaction and Dissatisfaction, 7, 126–142. Liying, Zhou Tze,. Wang, Xiaolin. 2012. Tourist Satisfaction-based Tourism Destination Image Mode – TSS. Available from http://www.ikk9.com cited 23 Oktober 2012 Losier, Gaetan F., Bouraque, Paul E., Vallerand, Robert J. 1992. A Motivational Model of Leisure Participation in the Elderly. The Journal of Psychology 127(2).153-170: Universite du Quebec a Montreal. MacCannell, D. 1977. The Tourist. New York: Schockon MacNeil, R.D, .1991. The Recreation Profession and The Age Revolution: Times They are a ‘Changin’. Illinois Parks and Recreation 22, (September/October), 22–24. Mazursky, D,. Jacoby, J. 1986. Exploring The Development of Store Images. Journal of Retailing, 62: 145-65.
24
Mbuthia, Ruth., Bambot, Gildas Y. 2011. Utilizing Elderly Free Time Activities: A Study Of Activities That Promote Health And Wellbeing. (Bachelor‟s Thesis Degree Programme in Nursing) Vasa: Novia University of Applied Sciences. Milman, A., Pizam, A,. 1995. The Role of Awareness and Familiarity with a Destination: The Central Florida Case. Journal of Travel Research, 33 (3), pp. 21-27. Moleong, J. Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Muller, T.E., O’Cass, A. 2001. Targeting The Young at Heart: Seeing Senior Vacationers The Way They See Themselves. Journal of Vacation Marketing 7. Musa, Ghazali., Sim, Ong Fon. 2010. Travel Behaviour: a Study of Older Malaysians. Current Issues in Tourism. Vol. 13, No. 2, March 2010, 177–192. Nirwandar, Sapta. 2010. Ijin Tinggal Bagi Wisatawan Warga Negara Asing Lansia. Jakarta: News letter informasi pemasaran pariwisata., Edisi 12. Noe, F. P., Uysal M,. 1997. Evaluation of Outdoor Recreational Settings. a problem of Measuring User Satisfaction. Journal of Retailing and Consumer Services, 4(4), 223–230. Oliver, Richard L. 1999. When Customer Loyalty, Journal of Marketing, Vol. 63. pp. 33-34 (Special Issues) Patterson, Ian. 2006. Growing Older: Tourism and Leisure Behaviour of Older Adults. School of Tourism and Leisure Management University of Queensland, CABI is a Trading Name of CAB International. Pearce, P. L,. 1982. The Social Psychology of Tourist Behavior. Oxford: Pergamon Press. Pitana, IG., Gayatri, PG. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
25
Rahmawati, Indah Putu. 2011. Motivation and Behavior of Older People Assist Segmenting the Mature Market and Identifying Senior Tourist Expectation. Jurnal Kepariwisataan. Denpasar: STP Nusa Dua Bali, Volume 10 Nomor 2 September 2011, Hal 95-100. Resmayasari, Ira. 2011. “Persepsi wisatawan Perancis Terhadap The Island of Paradise”. Denpasar (Tesis): Kajian Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ritchie, Hu, Y. Z., J. R. B. 1993. Measuring Destination Attractiveness: A Contextual Approach. Journal of Travel Research, 32 (2): 25-34. Santoso, Singgih. 2007. Riset Pemasaran (Konsep dan Aplikasi dalam SPSS). Jakarta : PT. Alex Media Komputindo. Santoso, Singgih. 2012. Analisis SEM Menggunakan AMOS. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo (Kompas Gramedia). Schofield, P. 2000. Evaluating castlefield Urban Heritage Park from The Consumer Perspective: Destination attribute importance, visitor perception, and satisfaction. Tourism Analysis, 5(2–4), 183–189. Setiawan, Boenyamin. 2002. Kesadaran dan Kepedulian Lansia. Cited Februari 17, 2010. available from http://www.depsos.go.id. Shiffman, L.G., Sherman, E,. 1991. Value Orientations of New-Age Elderly: The Coming of an Ageless Market. Journal of Business Resarch 22 April, 187–194. Shoemaker, S,. 1989. Segmentation of The Senior Pleasure Travel Market. Journal of Travel Research Winter 27, 14–21. Sirgy, M. J,. 1984. A Social Cognition Model of Consumer Satisfaction/ Dissatisfaction: An Experiment. Journal Psychology & Marketing, 1, 27–44. Smith, James P., Kington R. 1997. Demographic and Economic Correlates of Health in Old Age. Journal Demography. Volume 34 No. 1, Februari 1997. Som, Ahmad Puad Mat,. Badarneh, Mohammad Bader. 2011. Tourist Satisfaction and Repeat Visitation; Toward a New Comprehensive Model. International Journal of Human and Social Sciences 6:1 2011
26
Spillane, James.1993. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. Strauss, W. and Howe, N,. 1991. Generations: The History of America’s Future. 1584–2069. Quill, New York. Suradnya, I Made. 2005. Analisis Faktor-Faktor Daya Tarik Wisata Bali dan Implikasinya terhadap Perencanaan Pariwisata Daerah Bali, Jurnal SOCA, Denpasar: Universitas Udayana Syamsu, Yoharman. 2000b. Memahami Perilaku wisatawan, Jakarta: STP Trisakti. Jurnal Pariwisata, Edisi Agustus 2000 Vol. 51. Syamsu, Yoharman. 2000a. Karakteristik Wisatawan Asing di Indonesia, Jakarta: STP Trisakti. Jurnal Pariwisata, Edisi November 2000 Vol. 52 Tenaya, Narka. 2002. Metode Successive Interval (MSI). Modul Statistik Parametrik Pascasarjana Agribisnis. Universitas Udayana. Thaothampitak, Wipada., Weerakit, Naree. 2007. Tourist Motivation and Satisfaction:The Case Study of Trang Province. Thailand. Faculty of Hospitality and Tourism, Prince of Songkla University. The Hong Kong Polytechnic University. 2012. Overall Tourist Satisfaction Index. The Hong Kong Polytechnic University, PolyU Tourist Satisfaction Index Report, available from http://hotelschool.shtm.polyu.edu.hk/tsi/common/methodology.jsp cited 23 Oktober 2012. The United Nation. 2010. World Population Ageing, 1950–2050. Available from http://www.un.org/esa/population/publications/worldageing195020 50/ Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran Edisi II. Yogyakarta: ANDI Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran. Yogyakarta: JJ Learning, Edisi Pertama. Tse, D. K., Wilton, P. C,. 1988. Models of Consumer Satisfaction: an Extension. Journal of Marketing Research, 25, 204–212.
27
United Nation. 2007. World Population Prospects The 2006 Revision. New York: Department of Economic and Social AffairsPopulation Division available from http://www.un.org cited 1 Juli 2013 United Nation-World Tourism Organization (WTO). 2005. Tourism Highlight UNWTO, Tourism Barometer Volume 12, January 2014. USAID, World Population Data Sheet. 2012. Population Reference Bureau. Washington: DC 20009 USA, available from website: www.prb.org cited 12 December 2012. Uysal M., Hagan, L. R. 1993. Motivation of Pleasure to Travel and Tourism. In M. A. Khan, M. D. Olsen, & T. Var (Eds.), VNR’S Encyclopedia of Hospitality and Tourism. New York: Van Nostrand Reinhold. Wahab, Salah.1997. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Perca. Wei, S., Millman, A. 2002. Growing Older: The Impact of Participation in Activities While on Vacation on Senior S’ Psychological WellBeing: a Path Model Analysis. London: Journal of Hospitality and Tourism Research 26. Wilkie, L.1994. Consumer Behavior, 4th. New York: John Wiley and Sons. Wylie, R.C,. 1974. The Self Concept. University of Nebraska Press, Lincoln, Nebraska. Yoeti, Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa. Yoo, J. J. - E., Chon, K. 2008. Factors Affecting Convention Participation Decision Making: Developing a Measurement. Journal of Travel Research, 47, 113-122. Yoon, Yooshik., Muzaffer, Uysal. 2003. An Examination of The Effects Of Motivation and Satisfaction on Destination Loyalty: a structural model. Tourism Management (in press). Virginia Polytechnic Institute and State University, 362 Wallace Hall, Blacksburg, VA 24061-0429, USA Zeithaml, Valerie A., Bitner, Mary Jo. 2000. Services Marketing. McGrawHill International Editions.
28
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Tempat dan Tanggal Lahir Pekerjaan
:
I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA.
: :
Laki-laki Negara, 10 Oktober 1970
:
Dosen Tetap Universitas Dhyana Pura pada Prodi S1. Manajemen 0810107001 Penata/III-D Lektor/300 Br. Karang Suwung, Gang. Batur Sari No. 1A, Kel. Sading, Mengwi, Badung (80351), Bali Universitas Dhyana Pura, Br. Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung (80361), Bali.
[email protected]
NIP/NIDN Pangkat/Golongan Jabatan Akademik Alamat Rumah
: : : :
Alamat Kantor
:
Alamat email
:
A. Keluarga Orangtua
:
Istri Anak
: :
I Gusti Made Gembal (Almarhum) _______________ Ni Luh Rai Sri Anggareni (42) Gusti Ayu Mutiara Karismayani (SMA) Gusti Made Christian Widhinata (SMP) Gusti Ayu Trisna Maharani (TK)
B. Riwayat Pendidikan 1977 – 1978 : TK Mekar Sari, Nusasari, Melaya, Jembrana 1978 – 1984 : SDN 1 Nusasari, Melaya, Jembrana
29
1984 – 1987 1987 – 1990 1990 – 1991
: : :
1995 – 1996
:
1996 – 2001
:
2003 – 2005
:
2006 – 2007
:
2010 – Sekarang
:
SMPN 1 Melaya, Jembrana SMAN 3 Negara, Melaya, Jembrana Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura (Tata Boga), Denpasar. Insitut Manajemen dan Komputer Indonesia (Diklat Teknisi Komputer-IMKI), Denpasar. (SE) Sarjana Ekonomi, Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (Analisis Kependudukan), Universitas Mahasaraswati, Denpasar. (MMA) Program Pascasarjana (S2), Magister Manajemen Agribisnis (Manajemen Perusahaan Agribisnis), Universitas Udayana (MA) Program Pascasarjana, Master of Arts International Leisure and Tourism Studies, CHN University, Leeuwarden, Netherlands (Sekarang Stenden University) (Dr. Kandidat) Program Pascasarjana (Manajemen Destinasi), Pariwisata, Universitas Udayana
C. Pengalaman Jabatan Struktural 2013 – Sekarang : Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Universitas Dhyana Pura 2011 – 2013 : Dekan Fakultas Ekonomika dan Humaniora, Universitas Dhyana Pura 2009 – 2011 : Kepala Bagian Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P2M), Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura 2005 – 2009 : Kabag (Puskom) Komunikasi dan Database, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura 2001 – 2005 : Kasub. Administrasi Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura
30
D. Pengalaman Mengajar 2013 – Sekarang : Dosen Kepariwisataan Tersertifikasi (Serdos), No 13108102905405, Homebase PS S1. Manajemen, Universitas Dhyana Pura 2011 – Sekarang : Dosen Tetap pada PS S1 Manajemen, Universitas Dhyana Pura 2001 – 2011 : Dosen Tetap pada PS S1 Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura 1996 – 2001 : Instruktur Komputer pada PPLP Dhyana Pura E. Publikasi Ilmiah dalam lima tahun terakhir I Gusti Bagus Rai : “Confirmation on The Motivation and Satisfaction Utama1, I Nyoman Model of Foreign Senior Tourists”. International Darma Putra, I Journal of Scientific & Engineering Research, Made Suradnya Volume 5, Issue 8, August-2014, ISSN 2229-5518 (2014) I Gusti Bagus Rai The Contradiction of Managing Tourism Objects Utama, Ni Made Based on Culture and Its Heritage (March 23, Eka Mahadewi 2014). Available at SSRN: (2014) http://ssrn.com/abstract=2517074 I Gusti Bagus Rai : “Trend dan Preferensi Wisatawan Lanjut Usia Utama (2012) dalam Pemilihan Aktivitas Wisata”. Jurnal Ekonomi dan Pariwisata, Universitas Dhyana Pura. Vol.7, No.1. 31 Aug 2012 ISSN 1978-6069/2012 I Gusti Bagus Rai : “Dimensi Ekonomi Pariwisata: Dampak Pariwisata Utama (2011) terhadap Bali”. Jurnal Ekonomi dan Pariwisata, Universitas Dhyana Pura. Vol.6, No.1. 31 Aug 2011 ISSN 1978-6069/2011 I Gusti Bagus Rai : “Aktivitas Leisure dan Prospeknya di Indonesia”. Utama (2010) Jurnal Ekonomi dan Pariwisata, Universitas Dhyana Pura. Vol.5, No.1. 31 Aug 2010 ISSN 1978-6069/2010
31
F. Pemakalah dalam lima tahun terakhir I Gusti Bagus Rai “Confirmation on The Motivation and Satisfaction Utama (2014) Model of Foreign Senior Tourists”, Inter Seminar On Tourism Eco Resort and Destination Sustainability: Planning, Development and Impact, Management of Resort and Leisure Faculty of Social Science Education Indonesia University of Education, Bandung. Monday and Tuesday, 27th and 28th October 2014. I Gusti Bagus Rai : The Contradiction of Managing Tourism Objects Utama, Ni Made Based on Culture and Its Heritage (March 23, Eka Mahadewi, 2014). Available at SSRN: (2014) http://ssrn.com/abstract=2517074 I Gusti Bagus Rai : “Relationship of Motivation and Satisfaction of Utama (2012) Senior Tourist for Traveling Overseas”. 12-14 September 2012, International Academy of Management and Business, Bali Indonesia I Gusti Bagus Rai : “Descriptive Analysis on Motivation of Senior Utama (2012) Tourist in Bali”. Internatinal Call Paper for The 4th ITSA Biennial conference. Bali, Indonesia, 23-25 August 2012. I Gusti Bagus Rai : “Motivation and Satisfaction of Senior Tourist in Utama (2012) Bali”. Internatinal Call Paper for Cluster on international aspects of tourism: “Global regulation of tourism”. May 18-19, 2012, Udayana University Bali. I Gusti Bagus Rai : “Agrotourism as an alternative form of tourism in Utama (2012) Bali”. Call paper for The ICSD, the Green Economic Approach, 6 March 2012, Inna Bali Beach Hotel Sanur Bali Indonesia. Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=2517811
32
G. Pengalaman Menulis Buku I Gusti Bagus Rai : “Agrotourism as an Alternative form of tourism in Utama (2014) Bali Indonesia”. ISBN-13: 978-3-639-66712-7, ISBN-10:3639667123, EAN:9783639667127 (Scholar Press) I Gusti Bagus Rai : “Pengantar Industri Pariwisata”. Penerbit Utama (2014) Deepublish Yogyakarta CV. BUDI UTAMA. 978602-280-328-7 (Buku Referensi) I Gusti Bagus Rai : “Metodologi Penelitian Pariwisata dan Perhotelan”. Utama dan Ni Penerbit Andi, Jogyakarta. ISBN: 978-979-29Made Eka 3463-2 (Buku Referensi” Mahadewi (2012) H. Pengalaman Organisasi Sosial, Kerohanian, Politik 2013 – 2014 : Anggota Pokja Bawaslu (Non Komisioner), Provinsi Bali 2009 – 2011 : Ketua Koperasi Karyawan Bina Kasih Sejahtera, PPLP-STIM Dhyana Pura 2000 – 2008 : Majelis Jemaat, Gereja Kristen Protestan di Bali, Jemaat Kudus, Sading, Mengwi, Badung, Bali. I. Penghargaan/Hibah Lima Tahun Terakhir 2014 – 2016 : Penelitian Hibah Bersaing (Multi Years), Judul: Konfirmasi Model Motivasi dan Kepuasan Wisatawan Senior Berwisata di Bali J. Negeri yang pernah dikunjungi 2006 – 2014 : Netherlands, Belgia, Perancis, Inggris, Singapura, Malaysia, Vietnam, Cambodia
33