RENCANA STRATEGI (RENSTRA) IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2009-2015
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2009
i
ii
KATA PENGANTAR
Rencana strategi (Renstra), Visi, Misi, dan Tata Nilai merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh suatu organisasi agar semua anggota dapat bekerja dan berusaha untuk mencapai tujuan yang sama. Menyadari hal tersebut, pada Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) XII 2005 Bandung telah ditetapkan untuk mengubah dan menyempurnakan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) yang selama ini dimiliki oleh IDAI menjadi Renstra IDAI. Untuk menyikapi ketetapan KONIKA XIII tersebut, telah dibentuk Tim Penyusun Draft Renstra IDAI oleh kepengurusan IDAI 2005-2008. Draft Renstra yang telah disusun ternyata belum dapat disahkan menjadi Renstra IDAI pada KONIKA XIV 2008 Surabaya, sehingga diputuskan memberikan mandat kepada kepengurusan IDAI 2008 – 2011 untuk mengkaji dan merevisi draft Renstra tersebut untuk disampaikan dan ditetapkan menjadi Renstra IDAI pada Rapat Kerja IDAI (Raker IDAI) 2008. Pengkajian dan revisi di beberapa bagian draft Renstra oleh Tim Revisi Pengurus Pusat IDAI dan masukan dari Badan Pelengkap IDAI tidak lain bertujuan agar Renstra IDAI dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, atas nama seluruh anggota IDAI, saya ingin memberikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota IDAI yang telah berkontribusi baik dalam penyusunan maupun revisi sehingga Renstra IDAI 2009 - 2015 dapat diterbitkan. Dengan diterbitkannya Renstra IDAI menunjukkan bahwa IDAI telah melangkah lebih maju sebagai organisasi yang professional. Untuk selanjutnya, langkah organisasi harus mengacu kepada tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan indikator yang telah ditetapkan dan tentunya disesuaikan dengan kondisi masing-masing IDAI Cabang. IDAI mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia. Mudah-mudahan dengan adanya Renstra IDAI, pencapaian program kerja yang telah dilakukan oleh IDAI menjadi lebih terukur dan memberikan manfaat kepada masyarakat terutama anak Indonesia. Di samping itu, Renstra IDAI juga diharapkan dapat sebagai pemersatu anggota IDAI untuk saling bekerjasama. Bersatu adalah suatu awal, bersama adalah suatu kemajuan, sedangkan dapat tetap bersatu untuk saling bekerjasama adalah suatu keberhasilan. Badriul Hegar Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI iii
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................
iii
Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) ..........................................................................
1
Visi, Misi dan Tata Nilai (Values) .........................................................................................
4
Profil Organisasi .....................................................................................................................
7
Sasaran Strategis ..................................................................................................................... 13 Strategi Operasional .............................................................................................................. Misi I ............................................................................................................................... Misi 2 ............................................................................................................................. Misi 3 ............................................................................................................................. Misi 4 ............................................................................................................................. Misi 5 ............................................................................................................................. Misi 6 ............................................................................................................................. Misi 7 .............................................................................................................................
14 14 16 19 21 22 24 26
Finansial dan Administratif ................................................................................................... 28 Indikator Keberhasilan ........................................................................................................... 29 Pencapaian Program Kerja .................................................................................................... Misi 1 ............................................................................................................................. Misi 2 ............................................................................................................................. Misi 3 ............................................................................................................................. Misi 4 ............................................................................................................................. Misi 5 ............................................................................................................................. Misi 6 ............................................................................................................................. Misi 7 ............................................................................................................................. Analisis SWOT ............................................................................................................
32 32 35 40 45 47 51 54 57
v
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)
R
encana strategis (strategic planning) atau Renstra dari suatu organisasi merupakan alat untuk membantu organisasi agar semua anggota bekerja dan berusaha untuk mencapai tujuan yang sama dari organisasi. Di dalam anggaran dasar Ikatan Dokter Anak Indonesia (AD IDAI) tercantum tujuan IDAI adalah turut meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia, mengembangkan ilmu kesehatan anak, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Dengan demikian jelas, bahwa IDAI mempunyai peran penting untuk ikut serta dalam berbagai upaya pemerintah meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, IDAI menetapkan Visi : Pada tahun 2015 terbentuk komunitas dokter spesialis anak yang profesional, berkualitas tinggi dengan standar global, selalu memperhatikan etik profesi kedokteran, dan mengabdikan dirinya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejateraan anak Indonesia. Dalam upaya mencapai Visi tersebut, IDAI menetapkan beberapa Misi, yaitu (1) menjadi mitra yang handal dan konsisten dalam menunjang upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia, (2) menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak, (3) meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh wilayah Indonesia, (4) mewujudkan panduan sistem pendidikan dokter spesialis anak dan spesialis anak konsultan dengan standar global, (5) mewujudkan terlaksananya pendidikan pengembangan profesi anggota secara berkesinambungan, (6) meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian ilmu dasar, klinis dan lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak, (7) membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Dalam upaya mencapai visi dan misi IDAI diperlukan suatu tata-nilai (value) sebagai pedoman bagi semua jajaran pengurus serta anggota. Tata nilai tersebut adalah: (1) Integritas, (2) Visioner, (3) Unggul (excellence), (4) Koordinasi , dan (5) Transparan. Dengan memperhatikan dan menganalisis berbagai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada terhadap organisasi maupun anggota, maka disusunlah strategi operasional yang meliputi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, serta indikator keberhasilan. Strategi operasional tersebut tetap mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan. Dengan jumlah anggota yang cukup besar dengan struktur organisasi yang cukup baik, dan didukung berbagai perangkat organisasi yang mapan, antara lain pengurus pusat sebagai executive board, kolegium yang mempunyai otoritas dalam Renstra IDAI 2009-2015
1
pengakuan kompetensi, UKK yang mempunyai otoritas tertinggi dalam bidang keilmuan, Satgas, Badan Penerbit, Komite CPD (Continuing Professional Development), dan KAMAS (Koperasi Anak Mandiri Sejatera) telah menempatkan IDAI menjadi organisasi profesi yang mempunyai potensi untuk mengembangkan diri menjadi organisasi profesi handal yang memberikan peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia di masa depan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan langkah-langkah optimalisasi melalui koordinasi dan sinkronisasi berbagai kegiatan perangkat organisasi. Di tengah-tengah beberapa kesempatan atau peluang bagi IDAI seperti adanya kesempatan untuk meningkatkan profesionalisme, pengembangan pemanfaatan teknologi informasi, dan efisiensi organisasi, harus diakui masih terdapat berbagai kelemahan yang harus diatasi. Belum banyak anggota IDAI yang berada di luar institusi pendidikan berminat melakukan penelitian, keberhasilan program yang belum terukur dengan jelas, dan masih lemahnya komitmen sebagian anggota dalam mensukseskan program IDAI merupakan titik lemah organisasi secara umum. Era globalisasi merupakan suatu tantangan yang harus direspon dengan cermat oleh IDAI saat ini. Upaya-upaya untuk meningkatkan harapan hidup bayi dan anak di tahun 2015 seperti yang menjadi salah satu tujuan MDG (Millenium Development Goals) harus menjadi salah satu program prioritas IDAI pula dalam beberapa tahun mendatang. Dalam upaya turut serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak, sasaran utama adalah menjalin kerjasama/kemitraan baik dengan badan-badan pemerintah maupun non-pemerintah. Dalam hal ini IDAI merupakan suatu badan advokasi (advocating body) pada berbagai program kesehatan nasional. IDAI akan memberikan masukan kepada pemerintah dalam penentuan standarisasi pelayanan kesehatan anak mulai dari tingkat pelayanan primer, sekunder sampai tersier. Peningkatan profesionalisme pelayanan kesehatan anak akan selalu ditingkatkan oleh semua anggota IDAI. Akses untuk memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan kedokteran berkelanjutan akan senantiasa terbuka dan dipermudah dimana pun anggota berada. Pengembangan beberapa satuan tugas (satgas) dan kelompok kerja (pokja) tetap mengacu pada kepentingan kemajuan pelayanan kesehatan anak secara menyeluruh. Pemerataan pelayanan kesehatan anak dengan kualitas dan profesionalisme yang tinggi juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan anak. IDAI akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap terselenggaranya pelayanan kesehatan anak dengan standar global melalui peningkatan mutu pendidikan spesialis dan subspesialis serta memberikan masukan kepada pemerintah dalam penyebaran dokter spesialis anak di berbagai propinsi. Melalui pengembangan dan peningkatan sistem pendidikan yang dilakukan terus menerus maka diharapkan dokter spesialis anak umum maupun konsultan/subspesialis akan dapat bersaing di era globalisasi. Networking yang bersifat nasional, regional, maupun internasional akan terus diupayakan sehingga kesempatan anggota untuk menambah wawasan global akan terbuka lebih 2
Renstra IDAI 2009-2015
banyak. Networking yang telah terjalin selama ini perlu diteruskan dan ditingkatkan di masa mendatang. Penelitian dalam bidang kesehatan anak baik ilmu dasar, klinis dan lapangan akan ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas. Dengan memberikan dorongan dan bimbingan kepada anggota untuk selalu melakukan penelitian diharapkan publikasi penelitian di majalah internasional akan bertambah pada beberapa tahun mendatang. Pembinaan anggota melalui upaya peningkatan profesionalisme, pemberian bantuan hukum, dan peningkatan kesejahteraan anggota akan dilakukan secara terus menerus dengan sasaran utama terciptanya struktur organisasi yang mampu mengayomi segenap anggota dan cepat tanggap terhadap berbagai permasalahan yang dihadapai anggota. Pada akhirnya, Renstra harus dijabarkan dalam satu plan of action termasuk rincian pembiayaan (budgeting) dan tahapan pelaksanaan yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan. Kesemuanya itu akan dibahas oleh seluruh perangkat organisasi pada rapat kerja (Raker) IDAI di awal periode kepengurusan. Pelaksanaan Renstra akan berada di tingkat IDAI Cabang, oleh karena itu peran pengurus dan anggota IDAI Cabang akan sangat menentukan keberhasilan program kerja.
Renstra IDAI 2009-2015
3
VISI, MISI dan TATA NILAI (Values)
VISI Untuk itu IDAI menetapkan Visinya sebagai berikut : Pada tahun 2015 terbentuk komunitas dokter spesialis anak yang profesional, berkualitas tinggi dengan standar global, selalu memperhatikan etik profesi kedokteran, dan mengabdikan dirinya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejateraan anak Indonesia. MISI 1. Menjadi mitra yang handal dan konsisten dalam menunjang upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. 2. Menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak. 3. Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh wilayah Indonesia. 4. Menyempurnakan sistim pendidikan dokter spesialis anak Indonesia. 5. Mewujudkan terlaksananya pendidikan pengembangan profesi anggota secara berkesinambungan. 6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian ilmu dasar, klinis dan lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak. 7. Membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. TATA NILAI (VALUES) 1. 2. 3. 4. 5.
Integritas Visioner Unggul (excellence) Koordinasi Transparan
IDAI sebagai organisasi profesi mempunyai tujuan yang telah dituangkan di dalam anggaran dasar bab IV pasal 4 yaitu ikut serta dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, mengembangkan 4
Renstra IDAI 2009-2015
ilmu kesehatan anak, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut diperlukan perjuangan dan keteguhan hati dari seluruh jajaran IDAI baik secara organisasi, kelompok, maupun individu, serta kemitraan dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah. Selain itu IDAI harus menetapkan visi ke depan, karena dengan adanya pasar bebas tenaga kesehatan termasuk dokter spesialis anak harus bersaing secara global di masa mendatang. Visi tersebut merupakan cita-cita luhur anggota IDAI baik pada masa lalu, masa kini, dan masa mendatang. Untuk mencapai visi diperlukan penjabaran ke dalam beberapa misi yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan visi. Millenium Development Goal telah menetapkan tahun 2015 sebagai batas waktu terciptanya tujuan global yang salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita menjadi sepertiga dari saat dicanangkan. Oleh karena itu, tahun 2015 juga ditetapkan sebagai batas waktu tecapainya visi IDAI. Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya bukanlah merupakan tugas pemerintah semata melainkan tugas seluruh warga negara termasuk para dokter yang tergabung dalam organisasi profesi. IDAI sebagai satu-satunya organisasi profesi tempat bernaungnya para dokter spesialis anak, sudah seharusnya menjadi mitra yang handal dan konsisten dalam menunjang upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia, baik dengan pemerintah maupun non pemerintah. IDAI dengan profesionalisme yang tinggi harus menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak di semua strata pelayanan kesehatan. Dengan adanya kepeloporan dari IDAI diharapkan akan tercipta peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh wilayah Indonesia. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut antara lain berperan aktif dalam membina dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan anak di Indonesia. Upaya untuk mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia yang tinggi diperlukan suatu sumber daya manusia (dokter spesialis anak) yang profesional, berkualitas tinggi dengan standar global, selalu memperhatikan etik profesi kedokteran, dan mengabdikan dirinya secara utuh. Komunitas di atas dapat tercapai dengan adanya suatu panduan sistem pendidikan dokter spesialis anak dan spesialis anak konsultan dengan standar global, terlaksananya pendidikan dan pelatihan untuk anggota IDAI secara berkesinambungan yang mangacu kepada standar global, dan peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian ilmu dasar, klinis serta lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak. Sistem pendidikan dengan standar global sangat diperlukan agar mutu lulusan dokter spesialis anak dan spesialis anak konsultan Indonesia disejajarkan dengan negara-negara yang maju dalam pendidikan kedokteran. Namun, mutu berkualitas saja tidak cukup untuk mencapai visi di atas sehingga diperlukan suatu sikap dengan integritas tinggi yang selalu memperhatikan etik profesi kedokteran. Sesuai dengan falsafah ilmu kedokteran bahwa Renstra IDAI 2009-2015
5
kita wajib belajar sepanjang hayat maka setelah menjadi spesialis anak maupun spesialis anak konsultan pun tetap diperlukan pendidikan tambahan yang berkesinambungan. Dalam tatanan global kita harus mempunyai penelitian dengan kualitas dan kuantitas yang cukup handal terutama dalam bidang kesehatan anak. Beberapa acuan atau rekomendasi dari negara lain banyak yang kurang cocok bila diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu, sangat diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian ilmu dasar, klinis serta lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak. Dengan kata lain, IDAI ikut serta dalam mengembangkan ilmu kesehatan anak (sesuai dengan tujuan IDAI dalam AD pasal 4-poin 2). Untuk mencapai peran dokter spesialis anak di atas diperlukan suatu pembinaan secara profesional yang konsisten. Dengan profesionalisme dan kualitas yang tinggi serta selalu memperhatikan etik profesi kedokteran, maka anggota IDAI akan mendapat perlindungan hukum yang cukup baik yang pada akhirnya dapat tercipta kesejahteraan yang diharapkan secara merata dan menyeluruh. Dalam melaksanakan visi dan misi di atas diperlukan suatu tata-nilai (values) yang dapat digunakan sebagai pegangan oleh seluruh anggota IDAI. Tata-nilai yang dimaksud adalah integritas, visioner, unggul (excellence), koordinasi, dan transparan. Integritas adalah standar akhlak tertinggi, dipercaya, jujur, dan bertanggung jawab secara etika dan profesi. Visioner adalah pandangan jauh ke depan yang proaktif, inovatif, kreatif, progresif, dan berani mengambil risiko dengan perhitungan matang dan kehati-hatian. Unggul (excellence) adalah suatu makna yang menerangkan bahwa anggota IDAI berada dalam kelompok terdepan dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak. Koordinasi adalah terjalinnya kerjasama antar pengurus dan anggota. Organisasi dengan koordinasi yang baik akan menjadikan pelaksanaan kebijakan organisasi berjalan dengan baik pula. Transparan adalah suatu tata nilai yang menerangkan bahwa seluruh kegiatan (program, kebijakan, dan keuangan) dapat diketahui dan dinilai oleh anggota atau stake holder.
6
Renstra IDAI 2009-2015
PROFIL ORGANISASI
I
katan Dokter Anak Indonesia (IDAI) diawali dengan terbentuknya perkumpulan yang menghimpun para dokter spesialis anak di Indonesia pada tahun 1954. Perkumpulan ini kemudian menjelma menjadi Ikatan Dokter Anak Indonesia yang lahir pada tanggal 14 Juni 1954, bertepatan dengan ulang tahun Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro dan Prof. Sutedjo. Ketua IDAI pertama adalah Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro (1954-1968). Ikatan Dokter Anak Indonesia (dalam bahasa Inggris disebut Indonesian Pediatric Society) adalah satu-satunya organisasi profesi dokter spesialis anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDAI berazaskan Pancasila dan bertujuan ikut serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak, mengembangkan ilmu kesehatan anak, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Untuk mencapai tujuannya IDAI membantu pemerintah dalam membina dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan anak, berpartisipasi aktif dalam penelitian kesehatan dan kesejahteraan anak, memberikan pengarahan, pembinaan, dan melaksanakan pendidikan ilmu kesehatan anak, meningkatkan kemampuan profesi dokter spesialis anak. IDAI menjalin kerjasama dengan organisasi dokter spesialis anak regional/internasional, organisasi kesehatan dan kesejahteraan anak lain, di samping mempersatukan, memperjuangkan dan memelihara kepentingan/kedudukan dokter spesialis anak Indonesia. Sebagai suatu organisasi, IDAI mempunyai logo IDAI yang disahkan pada KONIKA VII di Jakarta pada tahun 1987. Gambar utama logo berupa kuncup bunga yang sedang mekar berwarna hijau, yang melambangkan kesuburan dan harapan agar anak dapat bertumbuh serta berkembang dengan baik. Gambar kedua adalah gambar ular yang melilit tongkat dengan dasar yang berwarna kuning, lambang kemuliaan, yang mencerminkan ilmu dan teknologi kedokteran sebagai salah satu unsur utama ilmu kesehatan anak. Untaian kata Ikatan Dokter Anak Indonesia, yakni nama organisasi yang merupakan wadah tunggal bagi dokter spesialis anak di Indonesia. Bersamaan dengan peresmian logo tersebut, diresmikan pula himne IDAI ciptaan N. Simanungkalit. Masa bakti Pengurus Pusat IDAI adalah selama 3 tahun, dengan sekretariat berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia. Anggota IDAI berkewajiban menjunjung tinggi dan mengamalkan Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IDAI, peraturan dan keputusan IDAI. Saat ini organisasi IDAI telah berkembang dengan pesat yang tampak dengan semakin luasnya upaya organisasi dan semakin banyak jumlah anggotanya. Peran dan kedudukan IDAI dalam penentuan kebijaksanaan nasional semakin diakui; demikian pula kegiatanRenstra IDAI 2009-2015
7
kegiatannya, makin dirasakan manfaatnya baik oleh pemerintah, masyarakat umum maupun profesi kedokteran sendiri. Sampai KONIKA XIV tahun 2008 di Surabaya, Jawa Timur, jumlah anggota IDAI yang terdaftar resmi sebanyak 2063 orang. Sesuai dengan AD-ART IDAI dan perkembangan kebutuhan, maka saat ini IDAI memiliki perangkat organisasi yang terdiri dari badan legislatif, badan eksekutif, badan pelengkap, dan badan khusus. Yang termasuk badan legislatif adalah Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) untuk tingkat nasional dan rapat anggota untuk tingkat IDAI Cabang. Badan eksekutif adalah Pengurus Pusat IDAI pada tingkat nasional, Pengurus IDAI Cabang pada tingkat propinsi, serta Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. Badan pelengkap IDAI adalah badan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat IDAI atau Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia yang bertujuan untuk membantu kelancaran tugas pengurus seperti Unit Kerja Koordinasi, Badan Penerbit, Badan Pertimbangan Pengurus Pusat (BP3), Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BP2A), Badan Penyelenggara KONIKA, SatuanTugas (satgas), kelompok kerja (pokja), dan lain-lain yang dianggap perlu. Badan pelengkap Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia adalah Komisi Kurikulum, Komisi Evaluasi, Komisi Akreditasi, Komisi Pengembangan dan Pembinaan, subkomisi, satuan kerja, dan badan lain yang dianggap perlu. Badan khusus IDAI adalah badan yang khusus dibentuk untuk menjalankan program tertentu, yang mempunyai kekhususan yaitu mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tata cara pemilihan pengurus tersendiri, serta aturan lain yang ditentukan tersendiri, misalnya KAMAS dan yayasan. Sebagai badan legislatif di tingkat nasional, sidang organisasi KONIKA adalah badan legislatif tertinggi di dalam organisasi IDAI, karena merupakan forum musyawarah utusan IDAI Cabang, Pengurus Pusat IDAI beserta semua jajarannya, dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. KONIKA diadakan sekali dalam 3 tahun, tetapi dalam keadaan mendesak, dapat diadakan KONIKA luar biasa. Sampai saat ini telah diselenggarakan KONIKA sebanyak 14 kali. Pada awalnya, karena anggota perkumpulan masih sedikit, maka antara tahun 1954 sampai tahun 1967 belum ada kegiatan bersifat nasional. Baru pada tahun 1968, yaitu pada 12-15 April, diselenggarakan KONIKA I di Semarang. KONIKA II diselenggarakan di Bandung pada tanggal 21-25 April 1971, KONIKA III diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 1-6 Juli 1974, KONIKA IV diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 21-25 Mei 1978. KONIKA V diselenggarakan di Medan pada tanggal 14-18 Juni 1981, KONIKA VI diselenggarakan di Denpasar pada tanggal 15-19 Juli 1984, KONIKA VII diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 11-15 September 1987, KONIKA VIII diselenggarakan di Ujungpandang pada tanggal 11-14 September 1990, KONIKA IX diselenggarakan di Semarang pada tanggal 13-17 Juni 1993, KONIKA X diselenggarakan di Bukittinggi pada tanggal 16-21 Juni 1996, KONIKA XI diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 4-7 Juli 1999, KONIKA XII diselenggarakan di Denpasar pada tanggal 30 Juni- 4 Juli 2002, KONIKA XIII diselenggarakan di Bandung 8
Renstra IDAI 2009-2015
pada tanggal 4-7 Juli 2005, dan KONIKA XIV diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 5-9 Juli 2008. Sebagai badan eksekutif yang merupakan ujung tombak pelaksana berbagai program IDAI adalah IDAI Cabang yang hanya ada satu cabang pada setiap propinsi. Pada awal terbentuknya IDAI, belum ada pembentukan IDAI Cabang. Sesuai dengan pertambahan jumlah anggota, maka pada tahun 1971 dibentuklah IDAI Cabang di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1972, pertama kali dibentuk IDAI Cabang di luar Jawa yaitu IDAI Cabang Sumatera Utara berpusat di Medan. Pada tahun 1974, dibentuk IDAI Cabang Jawa Barat dan Yogyakarta. Pada tahun 1978, IDAI Cabang Sumatera dipecah menjadi IDAI Cabang Sumatera Utara serta IDAI Cabang Sumatera Selatan dan Tengah. Pada tahun 1979, dibentuk IDAI Cabang Sulawesi Selatan, dan tahun 1981 diresmikan IDAI Cabang Sulawesi Utara. Pada tahun 1984 diresmikan IDAI Cabang Sumatera Selatan (Sumatera Selatan, Lampung, dan Bengkulu) dan IDAI Cabang Sumatera Barat (Sumatera Barat, Jambi, dan Riau). Pada tahun 1987 saat KONIKA VII Jakarta, diresmikan IDAI Cabang Bali. Pada tahun 1996 saat KONIKA X di Bukittinggi, diresmikan IDAI Cabang Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Pada tahun 2002 saat KONIKA XII Denpasar, diresmikan IDAI Cabang Riau, IDAI Cabang Lampung, IDAI Cabang Banten, dan IDAI Cabang Kalimantan Selatan. Pada tahun 2005 saat KONIKA XIII di Bandung, diresmikan IDAI Cabang Kalimantan Timur. Pada tahun 2008, diresmikan IDAI Cabang Kepulauan Riau, IDAI Cabang Jambi, dan IDAI Cabang Kalimantan Barat. Sampai saat ini telah ada 20 IDAI Cabang yaitu IDAI Cabang D.I. Aceh, IDAI Cabang Sumatera Utara, IDAI Cabang Sumatera Barat, IDAI Cabang Riau, IDAI Cabang Kepulauan Riau, IDAI Cabang Jambi, IDAI Cabang Sumatera Selatan, IDAI Cabang Lampung, IDAI Cabang Banten, IDAI Cabang DKI Jakarta, IDAI Cabang Jawa Barat, IDAI Cabang Jawa Tengah, IDAI Cabang D.I. Yogyakarta, IDAI Cabang Jawa Timur, IDAI Cabang Bali, IDAI Cabang Kalimantan Selatan, IDAI Cabang Kalimantan Timur, IDAI Cabang Kalimantan Barat, IDAI Cabang Sulawesi Utara, dan IDAI Cabang Sulawesi Selatan. Berbagai program yang telah digariskan pengurus pusat IDAI dijabarkan dan diaplikasikan melalui IDAI Cabang yang mempunyai inovasi dan kreatifitas sesuai dengan karakter yang dipunyai oleh IDAI Cabang tersebut. Unit Kerja Koordinasi (UKK) adalah badan pelengkap IDAI untuk membina dan mengembangkan subspesialisasi ilmu kesehatan anak, memberikan saran dan petunjuk kepada pengurus pusat dalam kegiatan ilmiah sesuai bidangnya, serta berperan sebagai nara sumber dalam pertemuan ilmiah nasional, regional, maupun internasional. Pada KONIKA IV tahun 1978, dibentuk UKK Gastroenterologi, UKK Neonatologi, UKK Pediatri Sosial, UKK Pulmonologi, dan UKK Nefrologi. Pada KONIKA V tahun 1981 di Medan, dibentuk UKK Neurologi, UKK Hematologi, UKK Gizi, dan UKK Kardiologi. Pada KONIKA VI tahun 1984 di Denpasar, dibentuk UKK Pediatri Gawat Darurat dan UKK Infeksi dan Penyakit Tropis. Pada KONIKA VIII tahun 1990 di Ujungpandang dibentuk UKK Endokrinologi, UKK Pencitraan, dan UKK Alergi Imunologi. Dengan kemajuan perkembangan ilmu, beberapa UKK mengalami pergantian nama. Sampai saat Renstra IDAI 2009-2015
9
ini terdapat 14 UKK yaitu: Gastrohepatologi, Neonatologi, Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial, Respirologi, Nefrologi, Neurologi, Hematologi-Onkologi, Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Kardiologi, Pediatri Gawat Darurat, Infeksi & Penyakit Tropis, Endokrinologi, Pencitraan, dan Alergi Imunologi. Badan Penerbit IDAI adalah badan pelengkap yang bertugas melaksanakan semua penerbitan IDAI, bersama Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia dan IDAI Cabang memotivasi dan membantu anggota IDAI untuk meningkatkan penulisan ilmiah, serta mengadakan kerjasama, tukar menukar majalah dengan penerbitan dalam dan luar negeri. Badan Penerbit IDAI menerbitkan 3 (tiga) majalah IDAI yang masing-masing oplahnya adalah 2.000. Ketiga majalah tersebut adalah Pediatrica Indonesiana, Sari Pediatri, dan Buletin IDAI. Penerbitan majalah IDAI diawali dengan penerbitan Berita Anak pada tahun 1960 dengan redaktur Prof. Te Bek Siang. Pada tahun 1961, terbitlah majalah Pediatrica Indonesiana dengan Prof. Sutedjo sebagai pemimpin redaksi. Pediatrica Indonesiana adalah majalah ilmiah berbahasa Inggris yang terbit 6 kali setahun. Sejak tahun 1978, telah diterbitkan Buletin IDAI yang berbahasa Indonesia. Buletin IDAI adalah media komunikasi dan informasi antara anggota IDAI yang berisi berita organisasi, berita tentang anggota, artikel ilmiah ringan, dan artikel lain yang berhubungan dengan IDAI dan ilmu kesehatan anak. Badan Penerbit IDAI juga menerbitkan majalah ilmiah berbahasa Indonesia yaitu Sari Pediatri. Sari Pediatri terbit secara rutin 6 kali setahun, untuk menyebarluaskan teori, konsep, serta kemajuan di bidang pediatri kepada dokter spesialis anak dan dokter umum di seluruh Indonesia. Selain itu Badan Penerbit IDAI telah membantu penerbitan beberapa buku ajar dan buku-buku lain yang diproduksi oleh IDAI. Badan pelengkap Badan Pertimbangan Pengurus Pusat (BP3) mempunyai tugas memberi asupan kepada PP IDAI baik diminta maupun tidak. Telah banyak asupan yang diberikan oleh BP3 kepada PP IDAI yang berhubungan dengan kebijakan yang dikeluarkan PP IDAI. Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BP2A) mempunyai kewajiban melakukan pembinaan dan pembelaan anggota IDAI. BP2A telah melakukan sosialisasi aspek hukum kesehatan dan tugas BP2A di tingkat IDAI Cabang maupun pusat. Satuan tugas PP IDAI mempunyai tugas membantu PP IDAI untuk melaksanakan tugas khusus yang berhubungan dengan masalah-masalah di masyarakat yang melibatkan beberapa UKK. Beberapa hasil satgas yang cukup memberikan kontribusi besar adalah rekomendasi PP IDAI tentang imunisasi pada anak, peran IDAI dalam membantu bencana, dsb. Menyikapi UU no 29/2004 tentang Praktik Kedokteran, IDAI membentuk suatu Komite CPD (Continuing Professional Development) yang bertugas untuk mengawal jalannya CPD yang disyaratkan oleh Undang-undang untuk mencapai suatu kompetensi. Komite CPD telah melakukan sosialisasi ke seluruh Cabang IDAI mengenai tatacara dan aturan main CPD. Komite ini mempunyai 3 komisi yaitu Komisi Akreditasi, Komisi Manajemen, dan 10 Renstra IDAI 2009-2015
Komisi Evaluasi. Sampai saat ini telah banyak yang menggunakan fasilitas CPD ini dan telah diikuti oleh IDAI Cabang. Badan khusus IDAI sampai saat ini yang berkembang adalah Koperasi Anak Mandiri Sejahtera (KAMAS). Sebagai suatu koperasi, KAMAS bertujuan pula untuk membantu berbagai kegiatan IDAI di samping untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Struktur organisasi KAMAS terdiri dari Badan Pengawas dan Badan Pengurus serta adanya perwakilan anggota KAMAS yang dalam hal ini diwakili oleh para ketua IDAI Cabang. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh IDAI,baik kegiatan organisasi,pelayanan masyarakat, maupun kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah berskala nasional yang diselenggarakan oleh IDAI adalah KONIKA dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak (PIT IKA). IDAI telah melaksanakan 3 (tiga) kali PIT yaitu: PIT IKA I di Palembang pada tanggal 25-27 Juni 2001, PIT IKA II di Batam pada tanggal 12-14 Juli 2004, dan PIT IKA III di Yogyakarta pada tanggal 6-9 Mei 2007. IDAI memberikan 5 jenis penghargaan kepada dokter spesialis anak yang berprestasi dalam bidang kesehatan anak. Penghargaan R. Sutedjo diberikan kepada anggota IDAI yang prestasi kemasyarakatannya menonjol dalam bidang kesehatan anak. Penghargaan R. Kwari Satjadibrata untuk anggota IDAI yang prestasi keilmuannya menonjol. Penghargaan A.H. Markum untuk anggota IDAI yang penulisan ilmiahnya mencapai prestasi tinggi. Penghargaan Mas Hidayat untuk lembaga atau perorangan bukan dokter spesialis anak yang berprestasi/berjasa dalam kesehatan anak, sedangkan penghargaan kehormatan IDAI diberikan kepada anggota IDAI yang telah berjasa mengembangkan organisasi IDAI. Selain itu, pada keadaan tertentu misalnya bencana alam, diberikan juga penghargaan khusus bagi anggota IDAI yang memberikan sumbangan luar biasa. Selain Pengurus Pusat dan jajarannya, badan eksekutif IDAI yang lain adalah Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia yang bertugas untuk mengemban tujuan IDAI dalam bidang pendidikan. Sebelum penggantian nama menjadi Kolegium IKA Indonesia, pada awalnya dibentuk badan IDAI yang mengurus bidang pendidikan yang diberi nama Dewan Penilai Keahlian (DPK), yaitu pada tahun 1974 saat KONIKA III di Surabaya. Pada tahun 1978 saat KONIKA IV Yogyakarta, DPK berubah menjadi Majelis Pembina dan Penilai Keahlian (MPPK). Pada tahun 1981, istilah MPPK diubah menjadi Majelis Pembina dan Penilai Keahlian Kesehatan Anak (MPPKKA). Pada tahun 1990, pada saat KONIKA VIII di Ujungpandang, MPPKKA berubah menjadi Majelis Pembina dan Penilai Dokter Spesialis (MPPDS), dan pada tahun 1999 saat KONIKA XI di Jakarta, MPPDS ditransformasikan menjadi Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia (KIKAI). Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia berperan aktif dalam menyusun, menetapkan, menilai, dan menyempurnakan kurikulum, persyaratan dasar pengembangan pendidikan serta mengevaluasi pendidikan dokter spesialis I dan II Ilmu Kesehatan Anak (IKA) di tingkat nasional. Selain itu Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia memberikan Renstra IDAI 2009-2015
11
rekomendasi kepada pemerintah bahwa suatu institusi baru dapat diakui menjadi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) atas dasar penilaian Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia. Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia juga menetapkan persyaratan penilaian keahlian melalui komite penguji nasional, pengakuan dan penerimaan lulusan pendidikan dokter spesialis I dan II Ilmu Kesehatan Anak, menilai program adaptasi dokter spesialis anak lulusan luar negeri, administrasi ijazah untuk didaftarkan pada Majelis Dokter Spesialis IDI serta menilai dan membina kemampuan serta pengamalan anggota IDAI dalam hal keahlian ilmu kesehatan anak. Kurikulum pendidikan dokter spesialis anak pertama kali disusun dan diresmikan pada tahun 1976, kemudian disempurnakan pada tahun 1978 dan 1990. Selain itu hasil karya MPPDS antara lain buku panduan (petunjuk pelaksanaan kurikulum 1990), kriteria pengakuan dan jalur pengukuhan dokter spesialis anak dan dokter spesialis anak konsultan, evaluasi nasional, badan penguji nasional dan komisi penguji nasional, buku ajar dokter spesialis anak, prosedur baku pelayanan Ilmu Kesehatan Anak. Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan, pendidikan kedokteran berkelanjutan, Buku 60 tahun Pendidikan Dokter Spesialis Anak Indonesia dan pengembangan Pusat Unggulan.
12 Renstra IDAI 2009-2015
SASARAN STRATEGIS
S
asaran strategis IDAI disusun berdasarkan Visi dan Misi IDAI dan berbagai tantangan serta permasalahan masa depan khususnya yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia, peningkatan derajat kesehatan anak dan perkembangan umum di tingkat global.
Dalam kurun waktu antara 2009-2015 ke depan ini diharapkan IDAI dapat mencapai sasaran strategis sebagai berikut: 1. Menempatkan IDAI menjadi organisasi profesi yang mempunyai jaringan (networking) luas baik di tingkat regional maupun internasional. Di samping itu terbina hubungan kemitraan dengan berbagai institusi terkait dengan upaya peningkatan derajat kesehatan anak baik institusi pemerintah maupun non-pemerintah. 2. Meningkatkan peran IDAI sebagai suatu organisasi profesi dalam bidang kesehatan anak dalam memberikan berbagai masukan dan pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah dalam lingkup kesehatan anak di Indonesia. 3. Semua dokter spesialis anak di Indonesia mempunyai kompetensi yang bertaraf global dengan profesionalisme yang tinggi. Akses untuk memperoleh pengembangan profesional berkelanjutan dengan berbagai sistem senantiasa terbuka untuk setiap dokter spesialis anak di seluruh tanah air. 4. Meningkatkan jumlah dokter spesialis anak dan sub-spesialis (konsultan) di seluruh tanah air dengan penyebaran yang proporsional sehingga sebagian besar anak-anak Indonesia akan mepunyai akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan anak yang optimal. 5. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah di bidang kesehatan anak yang terpublikasi dalam jurnal nasional, regional dan internasional.
Renstra IDAI 2009-2015
13
STRATEGI OPERASIONAL
MISI I Menjadi mitra yang handal dan konsisten dalam menunjang upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. Tujuan meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. Sasaran 1. Terjalin kerjasama yang harmonis dengan mitra baik instansi/lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah atau perorangan (nasional/internasional) dalam upaya menurunkan morbiditas, mortalitas, dan kecacatan. 2. Terbentuknya jalur advokasi dengan mitra dalam menyusun kebijakan/program yang memprioritaskan peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak. 3. Terwujudnya komunikasi dengan masyarakat sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak. Strategi 1. Menjalin hubungan kemitraan dengan lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah, atau perorangan (nasional/internasional) untuk program yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kesejahteraan, kualitas hidup, dan perlindungan anak di Indonesia. 2. Menjalin hubungan kemitraaan dengan berbagai pihak agar cepat tanggap terhadap setiap masalah kesehatan anak maupun bencana yang timbul di masyarakat. 3. Membentuk forum komunikasi dengan masyarakat guna optimalisasi informasi masalah kesehatan dan kesejahteraan anak. Kebijakan 1. Membuat kesepakatan bersama dengan lembaga pemerintah, lembaga nonpemerintah, atau perorangan (nasional/internasional) yang saling menguntungkan dan tidak bertentangan dengan AD-ART atau ketentuan IDAI lainnya dengan mengutamakan masalah kesehatan dan kesejahteraan anak. 2. Membuat pernyataan, himbauan, dan informasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. 3. Menyelenggarakan sarana informasi kesehatan untuk masyarakat. 14 Renstra IDAI 2009-2015
Program 1. Menyusun daftar mitra IDAI yang akan bekerjasama dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. 2. Menyusun program kerjasama dengan mitra dalam lingkup peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak secara terukur, saling menguntungkan, dan tidak bertentangan dengan AD-ART IDAI atau ketentuan IDAI lainnya. 3. Memberikan tanggapan terhadap isu maupun polemik kesehatan dan kesejahteraan anak yang beredar di masyarakat. 4. Menyelenggarakan program edukasi kesehatan anak bagi masyarakat melalui media cetak atau elektronik. 5. Menyelenggarakan website IDAI yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber informasi kesehatan dan kesejahteraan anak terpercaya. Indikator 1. Tersusunnya database mitra IDAI yang bersedia bekerjasama dalam program peningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. 2. Tersusun program kerjasama dengan mitra dalam ruang lingkup peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak yang terukur, saling menguntungkan dan tidak bertentangan dengan AD-ART IDAI atau ketentuan IDAI lainnya. 3. Tanggapan IDAI terhadap isu atau polemik kesehatan dan kesejahteraan anak yang beredar di masyarakat. 4. Terselenggaranya program edukasi kesehatan anak kepada masyarakat melalui media cetak atau elektronik. 5. Tersedianya website IDAI yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana untuk mencari informasi kesehatan dan kesejahteraan anak.
Renstra IDAI 2009-2015
15
MISI 2 Menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak. Tujuan Setiap anak memperoleh pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang optimal dan bermutu oleh tenaga medis yang professional. Sasaran 1. Tersedianya pelayanan kesehatan anak yang optimal yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas. 2. Tersedia perawatan dan pembinaan anak yang komprehensif hasil kerjasama IDAI, pemerintah, dan masyarakat melalui pengembangan pelayanan kesehatan anak secara terpadu, yang mencakup upaya promotif, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, penyembuhan dan pemulihan penyakit, serta rehabilitasi. 3. Morbiditas dan mortalitas penyakit serta kecacatan akibat penyakit dapat ditekan serendah mungkin, terutama penyakit yang sering ditemukan atau menjadi masalah nasional seperti diare, tuberkulosis, demam berdarah dengue, malaria, penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi, HIV/AIDS, malnutrisi. Strategi 1. Menjunjung tinggi nilai keprofesian. 2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini. 3. Melakukan assessment cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di berbagai tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 4. Merumuskan panduan Standar (Pedoman) Pelayanan Medis berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine) yang akan menjadi acuan bagi pelayanan kesehatan anak di berbagai tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 5. Sosialisasi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI kepada anggota IDAI dan penyedia pelayanan kesehatan anak di semua tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 6. Mendukung terlaksananya audit medik penyelenggaraan pelayanan kesehatan anak di semua tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 7. Membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia (misalnya satgas imunisasi, dsb). 8. Mendukung terjalinnya kerjasama antar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran/ Rumah Sakit Pendidikan se-Indonesia dalam hal pelayanan kesehatan anak.
16 Renstra IDAI 2009-2015
9. Menjalin kemitraan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah baik di dalam maupun luar negeri dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme yang tinggi. Kebijakan 1. Membina dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan anak. 2. Menugaskan Unit Kerja Koordinasi (UKK) IDAI untuk merumuskan panduan Standar (Pedoman) Pelayanan Medis berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine). 3. Mengeluarkan ketentuan agar panduan Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI dijadikan acuan bagi seluruh penyedia pelayanan kesehatan anak di Indonesia 4. Mengeluarkan rekomendasi untuk anggota IDAI maupun pemerintah mengenai upaya-upaya pengembagan pelayanan kesehatan anak saat KONIKA. 5. Pembentukan satgas IDAI berikut tugasnya dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme yang tinggi. 6. Membuat surat kesepakatan bersama dengan lembaga pemerintah atau lembaga non-pemerintah mengenai upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia. Program 1. Melakukan kajian untuk menilai cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 2. Merevisi panduan Standar Pelayanan Medis IDAI menjadi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine) oleh masingmasing UKK IDAI dengan melihat ke standar (pedoman) yang sudah digunakan oleh beberapa negera maju sebagai acuan atau berkonsultasi dengan pihak yang kompeten dalam penyusunan standar (pedoman). 3. Sosialisasi Standar (Panduan) Pelayanan Medis IDAI kepada seluruh anggota IDAI dan penyedia pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 4. Membuat ketetapan atau rekomendasi mengenai pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia untuk anggota IDAI dan pemerintah saat KONIKA. 5. Berperan aktif menginformasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan buah pikiran kepada pemerintah sebagai bahan masukkan dalam penyusunan ketetapan/ peraturan maupun rancangan undang undang yang berkaitan dengan kesehatan anak. 6. Bekerjasama dengan lembaga terkait (Departemen Kesehatan,BKKBN,Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dsb) dalam penyusunan program kesehatan anak. 7. Melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan penyakit secara berkesinambungan berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Renstra IDAI 2009-2015
17
kedokteran terkini, terutama penyakit yang sering ditemukan atau menjadi masalah nasional seperti diare, tuberkulosis, demam berdarah dengue, penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi, HIV/AIDS, malaria, dan malnutrisi. 8. Melaksanakan pertemuan berkala IDAI untuk membahas masalah pelayanan kesehatan anak di Indonesia, termasuk di antaranya perkembangan hasil audit medik dan kajian IDAI mengenai penyelenggara pelayanan kesehatan anak. Indikator 1. Adanya hasil kajian menilai cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia dan hasil audit medik penyelenggara pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 2. Dikeluarkannya Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI berbasis bukti ilmiah. 3. Tersosialisasinya Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI 2009. 4. Rekomendasi KONIKA mengenai pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 5. Informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan buah pikiran dari IDAI sebagai masukan dalam penyusunan ketetapan/peraturan atau rancangan undang-undang yang berkaitan kesehatan anak kepada pemerintah. 6. Terjalin kerjasama antara IDAI dan lembaga terkait dalam penyusunan program kesehatan anak. 7. Terlaksananya program pencegahan dan penanggulangan penyakit secara berkesinambungan berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini, terutama penyakit yang sering ditemukan atau menjadi masalah nasional seperti diare, tuberkulosis, demam berdarah dengue, penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi, HIV/AIDS, malaria, dan malnutrisi. 8. Terlaksananya pertemuan berkala IDAI untuk membahas masalah pelayanan kesehatan anak di Indonesia, termasuk di antaranya perkembangan hasil audit medik dan kajian IDAI mengenai penyelenggara pelayanan kesehatan anak.
18 Renstra IDAI 2009-2015
MISI 3 Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan Setiap anak memperoleh pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang optimal dan bermutu oleh tenaga medis yang professional. Sasaran 1. Seluruh masyarakat di Indonesia dapat mengenyam pelayanan kesehatan anak. 2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan anak yang bermutu dan memenuhi standar global. Strategi 1. Meningkatkan minat dokter anak untuk mengabdikan diri di seluruh wilayah di Indonesia. 2. Memberikan rekomendasi kepada Departemen Kesehatan mengenai upaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di Indonesia, termasuk penempatan dokter spesialis anak di daerah. 3. Memanfaatkan teknologi informatika dalam upaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh Indonesia. 4. Mendukung berbagai upaya guna meningkatkan pengadaan dan fasilitas pelayanan kesehatan anak di seluruh Indonesia. Kebijakan 1. Menugaskan IDAI Cabang untuk melakukan pendekatan dengan Pemerintah Daerah Tingkat I maupun Tingkat II dalam rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh Indonesia termasuk penempatan dokter spesialis anak di daerah. 2. Mengeluarkan ketetapan atau rekomendasi kepada Pemerintah saat KONIKA mengenai upaya-upaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak. 3. Reward kepada anggota IDAI yang mengabdikan diri di daerah terpencil. Program 1. Membuat database sebaran dokter spesialis anak dan potensi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak (mencakup data fasilitas, gaji, situasi, dll.) di seluruh Indonesia. Renstra IDAI 2009-2015
19
2. Melakukan sosialisasi ketetapan dan rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada seluruh anggota IDAI dan instansi pemerintah tingkat nasional, pemerintah, dan kabupaten. 3. Membuat rencana dan pelaksanaan program kerja berdasarkan rekomendasi atau ketetapan IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak. 4. Memberikan masukan secara berkala kepada pemerintah (Departemen Kesehatan) mengenai penempatan dokter spesialis anak di daerah. 5. Memanfaatkan sistem teknologi informatika IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi mengenai pelayanan kesehatan anak antar dokter spesialis anak dengan Unit Koordinasi Kerja (UKK) IDAI. 6. Memberikan reward kepada anggota IDAI yang mengabdikan diri di daerah terpencil, misalnya kemudahan untuk mengikuti CPD, pemberian penghargaan, dll. Indikator 1. Adanya database yang selalu ter ‘update’ mengenai sebaran dokter spesialis anak dan potensi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak di seluruh Indonesia. 2. Tersosialisasinya ketetapan dan rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada seluruh anggota IDAI dan instansi pemerintah tingkat nasional, pemerintah, dan kabupaten. 3. Tersusunnya rencana dan pelaksanaan program kerja berdasarkan rekomendasi atau ketetapan IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak. 4. Adanya masukan dari IDAI secara berkala kepada pemerintah (Departemen Kesehatan) mengenai penempatan dokter spesialis anak di daerah. 5. Sistem teknologi informatika IDAI dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana informasi dan komunikasi mengenai pelayanan kesehatan anak antar dokter spesialis anak dengan Unit Koordinasi Kerja (UKK) IDAI dan IDAI Cabang. 6. Adanya reward kepada anggota IDAI yang mengabdikan diri di daerah terpencil, misalnya kemudahan untuk mengikuti CPD, pemberian penghargaan, dll.
20 Renstra IDAI 2009-2015
MISI 4 Menyempurnakan sistim pendidikan dokter spesialis anak Indonesia. Tujuan Mewujudkan pendidikan dokter anak berstandar global. Sasaran 1. Tersusunnya Buku Kurikulum Pendidikan dokter spesialis anak (Sp.1) dan dokter spesialis anak konsultan (Sp.2) Ilmu Kesehatan Anak (IKA) berstandar internasional. 2. Terlaksananya pendidikan Sp.1 dan Sp2. IKA yang terakreditasi internasional. Strategi 1. 2. 3. 4.
SWOT analysis Bench marking Membuat panduan Membuat kerjasama dengan universitas di luar negri
Kebijakan 1. Koordinasi antara Pengurus Pusat IDAI dan Pengurus Kolegium sebagai ‘thinktank’. 2. Perubahan dilakukan secara bertahap. 3. Sampai terbentuknya kurikulum bertaraf internasional, kurikulum pendidikan lama tetap dipertahankan. Program 1. Penyusunan panduan pendidikan Sp.1 dan Sp.2 dengan bench marking internasional. 2. Pelaksanaan pendidikan Sp.1 dan Sp.2 dengan panduan yang terakreditasi internasional. Indikator 1. Asesmen. 2. Tersusunnya kurikulum pendidikan Sp1 dan Sp2 yang berstandar internasional. 3. Terlaksananya pendidikan Sp.1 dan Sp2 yang terakreditasi internasional.
Renstra IDAI 2009-2015
21
MISI 5 Mewujudkan terlaksananya pendidikan pengembangan profesi anggota secara berkesinambungan. Tujuan Meningkatkan kualitas dokter spesialis anak di Indonesia. Sasaran Anggota IDAI senantiasa meningkatkan kemampuannya sesuai dengan keilmuannya dengan berlandaskan profesionalisme dan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Strategi 1. Mengoptimalkan peran Komite CPD IDAI. 2. Mengembangkan jenis program CPD IDAI sehingga lebih bervariasi, menarik, sesuai kebutuhan anggota, mengacu kepada standar global. Kebijakan 1. Satuan Kredit Profesi (SKP) bidang ilmu kesehatan anak wajib dipenuhi oleh anggota IDAI sebagai persyaratan mendapat surat ijin praktik dokter spesialis anak. 2. Nilai SKP yang diperoleh harus sesuai dengan kriteria kegiatan yang ditentukan oleh BP2KB IDI dan Komite CPD IDAI. 3. Menjalin kerjasama dengan organisasi dokter spesialis anak regional, internasional, dan profesi kedokteran lain. Program 1. Menyusun dan sosialisasi panduan CPD IDAI yang sesuai dengan ketentuan BP2KB IDI. 2. Menyusun kalender ilmiah (pendidikan dan pelatihan) tahunan IDAI. 3. Kerjasama dengan organisasi profesi spesialis anak regional/ internasional atau profesi kedokteran lain. 4. Mengirim anggota IDAI untuk mengikuti pelatihan/ pendidikan di Pusat Pendidikan luar negeri. 5. Memberikan kesempatan kepada anggota IDAI menjadi nara sumber di forum ilmiah nasional, regional, atau internasional. 6. Menyusun data base pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI. 7. Mengoptimalkan website IDAI untuk kegiatan CPD anggota IDAI.
22 Renstra IDAI 2009-2015
Indikator 1. Tersusun dan tersosialisasi buku panduan CPD IDAI yang sesuai dengan ketentuan BP2KB IDI kepada seluruh anggota IDAI. 2. Tersusun kalender ilmiah tahunan IDAI. 3. Terjalinnya kerjasama dengan organisasi dokter spesialis anak regional, internasional, dan profesi kedokteran lain. 4. Anggota IDAI dapat mengikuti pendidikan/pelatihan di Pusat Pendidikan Luar Negeri. 5. Makin banyak anggota IDAI yang mendapat kesempatan menjadi nara sumber baik di forum nasional, regional dan internasional. 6. Tersusunnya database pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI. 7. Website CPD IDAI dimanfaatkan secara maksimal oleh pengelola CPD dan anggota IDAI.
Renstra IDAI 2009-2015
23
MISI 6 Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian ilmu dasar, klinis dan lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak. Tujuan Terwujudnya pengembangan ilmu kesehatan anak di Indonesia. Sasaran 1. Meningkatnya publikasi penelitian ilmu dasar, penelitian klinis, dan lapangan oleh anggota IDAI dalam jurnal nasional maupun internasional. 2. Meningkatnya penelitian yang berkualitas internasional. Strategi 1. Mendorong dan memfasilitasi anggota IDAI dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah di bidang ilmu dasar, klinis, dan lapangan yang bertaraf nasional dan internasional. 2. Meningkatkan kemampuan anggota IDAI untuk melakukan penelitian dan publikasi dengan kualitas standar internasional. 3. Menjalin network dengan fakultas kedokteran, unit penelitian, peneliti perseorangan di dalam dan luar negeri dalam rangka pengembangan penelitian. 4. Melakukan pendataan penelitian yang dilakukan oleh anggota IDAI. Kebijakan 1. Meningkatkan kemampuan anggota IDAI untuk melakukan penelitian. 2. Menjalin kerjasama dengan mitra terkait di dalam dan luar negeri dalam rangka pengembangan penelitian dengan ketentuan bahwa hak atas karya intelektual adalah milik peneliti. 3. Memberikan penghargaan bagi anggota IDAI yang melakukan publikasi penelitian nasional dan internasional. Program 1. Setiap UKK IDAI mengembangkan program penelitian. 2. Inventarisasi hasil penelitian dasar, klinis, dan lapangan yang dilakukan anggota IDAI. 3. Fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan melakukan penelitian dan publikasi standar internasional. 24 Renstra IDAI 2009-2015
4. Kerjasama dengan mitra untuk dukungan penelitian IDAI. 5. Penelitian untuk mendapatkan data nasional tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak. Indikator 1. Terlaksananya penelitian UKK IDAI. 2. Terinventarisasi publikasi hasil penelitian dasar, klinis, dan lapangan yang dilakukan anggota IDAI. 3. Terfasilitasi peningkatan kemampuan anggota IDAI melakukan penelitian dan publikasi standar internasional. 4. Terjalin kerjasama dengan mitra untuk dukungan penelitian IDAI. 5. Terlaksananya penelitian untuk mendapatkan data nasional tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Renstra IDAI 2009-2015
25
MISI 7 Membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Tujuan Meningkatnya kesejahteraan anggota IDAI. Sasaran 1. Terciptanya jalur koordinasi dan komunikasi yang efektif antara Pengurus Pusat IDAI dan Pengurus IDAI Cabang serta antara pengurus dengan anggota. 2. Meningkat dan terbinanya kemampuan professionalisme dokter spesialis anak Indonesia. 3. Terciptanya sistem perlindungan dan pembelaan (administratif, profesi, dan hukum) bagi semua anggota. Strategi 1. Menciptakan suasana kebersamaan antar anggota melalui pengembangan sistem informasi. 2. Memberdayakan semua sumber daya IDAI secara efektif dan efisien untuk pembinaan profesionalisme anggota IDAI. 3. Melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. 4. Menjalin hubungan kemitraan dengan lembaga yang kompeten untuk memberikan pendampingan/advokasi masalah hukum kesehatan bagi anggota IDAI. Kebijakan 1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme dokter spesialis anak. 2. Memantapkan dan mempertahankan hak dan kewajiban anggota IDAI yang mendukung pengembangan profesionalisme dan peningkatan kesejahteraan anggota. 3. Mengeluarkan ketetapan untuk menunjuk lembaga hukum yang kompeten untuk memberikan pendampingan/advokasi bagi anggota IDAI. 4. Memberdayakan anggota IDAI yang kompeten dalam hukum kesehatan. Program 1. Memfasilitasi anggota IDAI mengikuti kegiatan ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme. 2. Optimalisasi kesempatan anggota IDAI untuk mengembangkan diri menjadi spesialis anak konsultan. 26 Renstra IDAI 2009-2015
3. Meningkatkan rasa memiliki IDAI agar setiap anggota melaksanakan hak dan kewajibannya. 4. Sosialisasi kode etik kedokteran, peraturan menteri kesehatan dan hukum kesehatan yang berlaku kepada semua anggota IDAI. 5. Kerjasama dengan lembaga hukum kompeten untuk memberikan pembelaan dan perlindungan administratif, profesi dan hukum kepada anggota. 6. Mengkaji panduan pembagian sisa hasil usaha (SHU) KAMAS guna meningkatkan kesejahteraan anggota IDAI. Indikator 1. Anggota IDAI terfasilitasi mengikuti kegiatan ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme. 2. Tersedianya kesempatan bagi anggota IDAI untuk mengembangkan diri menjadi spesialis anak konsultan. 3. Meningkatnya partisipasi anggota dalam setiap kegiatan IDAI. 4. Semua anggota IDAI tersosialisasi tentang kode etik kedokteran, peraturan yang berhubungan dengan kesehatan dan hukum kesehatan. 5. Anggota IDAI memperoleh pembelaan dan perlindungan administratif, profesi dan hukum. 6. Terwujudnya kebijakan pembagian SHU KAMAS yang memberikan porsi lebih besar lagi kepada anggota.
Renstra IDAI 2009-2015
27
FINANSIAL dan ADMINISTRATIF
P
erencanaan pembiayaan program kerja akan dirancang pada setiap periode kepengurusan sesuai dengan pentahapan program kerja. Rancangan biaya setiap kegiatan mutlak dibuat yang mencakup pembiayaan dan pemasukan, termasuk sumber dana potensial, baik untuk kelancaraan operasional organisasi maupun untuk kelancaran pelaksanaan program. Sumber Dana Dana untuk kelancaran operasional organisasi dan pelaksanaan program kerja diperoleh dari berbagai sumber yaitu: 1. Iuran anggota 2. SHU (sisa hasil usaha) KONIKA 3. SHU Pertemuan Ilmah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak (PIT IKA) 4. SHU KAMAS 5. Mitra 6. Sumber lain yang tidak mengikat.
28 Renstra IDAI 2009-2015
INDIKATOR KEBERHASILAN
ANALISIS S.W.O.T (Strength, Weaknesess, Opportunity, Treatening) Kekuatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jumlah anggota cukup besar dan makin bertambah. Tersedianya anggota IDAI dengan kemampuan subspesialistik. Tersedianya anggota IDAI dengan gelar S2, S3, dan profesor. Tersedianya anggota IDAI dengan kemampuan berorganisasi. Tersedianya anggota IDAI dengan minat dan penguasaan penelitian dasar, klinis, dan lapangan. Adanya koperasi KAMAS yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota IDAI. Adanya iuran rutin dari anggota IDAI. Adanya pemasukan dana dari berbagai kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh IDAI. Adanya Badan Penerbit IDAI yang mengelola kegiatan penerbitan IDAI. Adanya website IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi anggota IDAI. Adanya perangkat organisasi IDAI yang mapan. Adanya AD-ART dan kompendium IDAI sebagai pedoman anggota IDAI dalam menjalankan tugas profesi maupun organisasi. Adanya Renstra IDAI.
Kelemahan 1. Kurang meratanya distribusi anggota IDAI di semua provinsi di Indonesia. 2. Kurang meratanya distribusi anggota IDAI dengan kemampuan subspesialistik; gelar S2, S3, dan profesor; kemampuan organisasi; serta minat dan penguasaan penelitian. 3. Kurangnya kesempatan anggota IDAI menempuh pendidikan subspesialistik karena masih terbatasnya jumlah institusi pendidikan dokter spesialis 2 (Sp. 2) 4. Kurangnya minat dan keterampilan anggota IDAI, terutama di luar pusat pendidikan dalam melakukan penelitian. Renstra IDAI 2009-2015
29
5. Tingginya beban anggota IDAI di pusat pendidikan dalam melakukan berbagai kegiatan yang mencakup pelayanan, pendidikan, dan penelitian. 6. Kurangnya minat anggota IDAI menjadi pengurus IDAI. 7. Kurangnya pemahaman anggota IDAI mengenai fungsi, peraturan, lingkup kerja, dan program kerja IDAI. 8. Belum adanya data mengenai kompetensi dan profesionalisme anggota IDAI. 9. Kurang lengkapnya database anggota IDAI, termasuk dalam hal progres CPD dan penelitian. 10. Kurang tersosialisasinya program kerja KAMAS bagi semua anggota IDAI. 11. Kurangnya komitmen anggota IDAI dalam menyukseskan program kerja KAMAS. 12. Belum meratanya pendanaan IDAI di semua cabang. 13. Belum adanya inventarisasi sarana kepengurusan IDAI pusat dan cabang yang lengkap. 14. Masih bergantungnya IDAI kepada pihak mitra untuk penyediaan sarana dalam penyelenggaraan kegiatan IDAI. 15. Belum optimalnya pemanfaatan website IDAI. 16. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informatika lainnya seperti teleconference. 17. Belum tersosialisasinya kompendium IDAI dengan baik. 18. Belum adanya analisis SWOT IDAI yang tajam, objektif, dan faktual. 19. Arahan program kerja jangka pendek maupun panjang masih belum terukur. 20. Feedback dari masing-masing program masih lemah (belum berjalan dengan baik). 21. Perbedaan struktur organisasi dari pola umum organisasi sejenis, termasuk dalam penyebutan istilah KONIKA, apakah Kongres Nasionak Ilmu Kesehatan Anak atau Kongres Nasional Dokter Spesialis Anak atau Kongres Nasional Ikatan Dokter Anak Indonesia (seperti Munas IDI). Peluang 1. Adanya sertifikasi kompetensi sebagai syarat pembuatan surat ijin praktek dapat memotivasi anggota IDAI untuk meningkatkan keilmuan dan keterampilan klinis serta membuat publikasi ilmiah. 2. Keberadaan UU Praktik Kedokteran dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme anggota IDAI dalam memberikan pelayanan kesehatan. 3. Perkembangan teknologi informatika merupakan peluang bagi anggota IDAI untuk melakukan konsultasi dengan para pakar dalam bidangnya sebagai upaya meningkatkan keilmuan, keterampilan klinis, dan memberikan pelayanan kesehatan anak yang optimal. 4. Pemanfaatan website IDAI secara lebih optimal bagi anggota. 30 Renstra IDAI 2009-2015
5. Dibuatnya kesepakatan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan program kerja IDAI agar penggunaan dana menjadi lebih efisien. 6. Inventarisasi sarana milik IDAI, terutama pasca penyelenggaraan KONIKA dan PIT, dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sarana untuk kegiatan berikutnya. 7. Sisa hasil usaha KAMAS diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana IDAI. 8. Kinerja dan program kerja berbagai perangkat organisasi IDAI (badan dan satgas) dapat lebih ditingkatkan dalam menjalankan program kerja jangka pendek dan panjang IDAI. 9. Bertambahnya pendirian rumah sakit baru modern dapat memacu peningkatan ilmu pengetahuan dan kompetensi. 10. Bertambahnya pemekaran wilayah pemerintah daerah menambah daya tampung lulusan IPDSA dan pemerataan distribusi anggota. Ancaman 1. Makin tingginya tingkat pengetahuan konsumen pelayanan kesehatan mengharuskan anggota IDAI untuk memiliki keilmuan dan keterampilan klinis yang tinggi, memahami kode etik dan UU Praktik Kedokteran, serta memberikan pelayanan kesehatan dengan profesionalisme yang tinggi. 2. Maraknya lembaga swadaya masyarakat kesehatan dan praktisi hukum kesehatan menuntut anggota untuk lebih memperhatikan aspek medikolegal dalam memberikan pelayanan kesehatan. 3. Terbukanya pasar bebas tahun 2010 yang membuka peluang persaingan antar dokter lulusan dalam dan luar negeri menuntut peningkatan kualitas anggota. 4. Tuntutan bagi pelaksanaan CPD,peningkatan peiayanan kesehatan,dan pengembangan penelitian memerlukan dana yang tidak sedikit. 5. Kenaikan harga yang diperkirakan akan terus terjadi dapat mempengaruhi rencana anggaran biaya bagi pelaksanaan program. 6. Kemajuan teknologi menuntut pembaharuan sarana dan meningkatkan penguasaan teknologi. 7. Tingginya tuntutan terhadap profesi kedokteran merupakan tantangan bagi IDAI untuk menghasilkan program kerja yang realistis dan mampu menjawab masalah yang ada. 8. Makin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat dan semakin mahalnya biaya pelayanan kesehatan, pemeriksaan penunjang, harga obat, dan vaksin.
Renstra IDAI 2009-2015
31
PENCAPAIAN PROGRAM KERJA
MISI 1 Menjadi mitra yang handal dan konsisten dalam menunjang upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia.
Sasaran
1. Terjalin kerjasama yang harmonis antara IDAI dengan mitra baik instansi/lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah atau perorangan (nasional/internasional) dalam upaya menurunkan morbiditas, mortalitas, dan kecacatan. 2. Terbentuknya jalur advokasi dengan mitra dalam menyusun kebijakan/program yang memprioritaskan peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak. 3. Terwujudnya komunikasi dengan masyarakat sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak.
Strategi
1. Menjalin hubungan kemitraan dengan lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah, atau perorangan (nasional/internasional) untuk program yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kesejahteraan, kualitas hidup, dan perlindungan anak di Indonesia. 2. Menjalin hubungan kemitraaan dengan berbagai pihak agar cepat tanggap terhadap masalah kesehatan anak maupun bencana yang timbul di masyarakat. 3. Membentuk forum komunikasi dengan masyarakat guna optimalisasi informasi masalah kesehatan dan kesejahteraan anak.
Kebijakan
1. Membuat kesepakatan bersama dengan lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah, atau perorangan (nasional/internasional) yang saling menguntungkan dan tidak bertentangan dengan AD-ART atau ketentuan IDAI lainnya dengan mengutamakan masalah kesehatan dan kesejahteraan anak. 2. Membuat pernyataan, himbauan, dan informasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan & kesejahteraan anak. 3. Menyelenggarakan sarana informasi kesehatan anak untuk masyarakat.
Program
1. Menyusun daftar mitra IDAI yang akan bekerjasama dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. 2. Menyusun program kerjasama dengan mitra dalam lingkup peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak secara terukur, saling menguntungkan, dan tidak bertentangan dengan AD-ART IDAI atau ketentuan IDAI lainnya. 3. Memberikan tanggapan terhadap isu maupun polemik kesehatan dan kesejahteraan anak yang beredar di masyarakat. 4. Menyelenggarakan program edukasi kesehatan anak bagi masyarakat melalui media cetak atau elektronik. 5. Menyelenggarakan website IDAI yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber informasi kesehatan dan kesejahteraan anak terpercaya.
32 Renstra IDAI 2009-2015
Misi 1 Indikator Tersusunnya database mitra IDAI yang bersedia bekerjasama dalam program peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia.
Pencapaian 2008 Belum ada database dari mitra IDAI.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 – 2015
Tersusun dan terjalin program kerja sama dengan mitra dalam lingkup penurunan angka kematian bayi dan anak, ASI, nutrisi, imunisasi, HIV-AIDS, tumbuh kembang, atau perlindungan anak.
Tersusun dan terjalin program kerja sama dengan mitra dalam lingkup penurunan angka kematian bayi dan anak, ASI, nutrisi, imunisasi, HIV-AIDS, tumbuh kembang, atau perlindungan anak.
IDAI sudah dapat memberi tanggapan terhadap isu/ polemik kesehatan dan kesejahteraan anak kepada masyarakat dalam waktu tidak lebih dari 1 minggu.
IDAI sudah dapat memberi tanggapan terhadap isu/ polemik kesehatan dan kesejahteraan anak kepada masyarakat dalam waktu tidak lebih dari 1 minggu.
2009 Tersusun database dari mitra IDAI yang bersedia bekerjasama dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak. Data base tentang kegiatan kerjasama yang telah dan akan dilaksanakan.
Tersusun dan terlaksananya program kerjasama dengan mitra dalam ruang lingkup peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak yang terukur, saling menguntungkan dan tidak bertentangan dengan AD-ART IDAI atau ketentuan IDAI lainnya.
Sudah ada program kerjasama dengan mitra tetapi kadang belum terencana dan tidak terukur.
Tanggapan IDAI terhadap isu/ polemik kesehatan dan kesejahteraan anak yang beredar di masyarakat.
Belum semua isu dan polemik kesehatan anak yang beredar di masyarakat ditanggapi oleh IDAI atau belum cepat tanggap.
Program kerjasama dengan lembaga pemerintah belum sepenuhnya datang dari IDAI.
2009 Pertemuan dengan mitra IDAI untuk penyampaian Visi dan Misi, serta program kerja IDAI.
Tersusun dan terjalin program kerja sama dengan mitra dalam lingkup penurunan angka kematian bayi dan anak, ASI, nutrisi, imunisasi, HIV-AIDS, tumbuh kembang, atau perlindungan anak. 2009 Bidang II menyikapi isu/ polemik kesehatan dan kesejahteraan anak di masyarakat untuk diusulkan sebagai tanggapan IDAI. IDAI dapat memberi tanggapan terhadap isu/ polemik kesehatan dan kesejahteraan anak kepada masyarakat dalam waktu tidak lebih dari 2 minggu.
Renstra IDAI 2009-2015
33
Pencapaian
Misi 1 Indikator Terselenggaranya program edukasi kesehatan anak kepada masyarakat melalui media cetak atau elektronik.
2008 Belum ada program edukasi nasional kepada masyarakat yang dilakukan secara berkala oleh PP IDAI. Baru beberapa IDAI Cabang yang telah melaksanakan program edukasi kesehatan dan kesejahteraan anak melalui media cetak atau elektronik secara berkala.
Tersedianya Website IDAI yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana untuk mencari informasi kesehatan dan kesejahteraan anak.
Website IDAI belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
34 Renstra IDAI 2009-2015
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 – 2015
Program edukasi tentang berbagai masalah kesehatan anak yang perlu diketahui, sering ditemukan, atau menjadi perhatian masyarakat dilakukan secara berkala pada media nasional oleh PP IDAI dan media lokal oleh IDAI Cabang.
Program edukasi tentang berbagai masalah kesehatan anak yang perlu diketahui, sering ditemukan, atau menjadi perhatian masyarakat dilakukan secara berkala pada media nasional oleh PP IDAI dan media lokal oleh IDAI Cabang.
2010 Semua UKK IDAI memaanfatkan sarana pemberian informasi pelayanan kesehatan dan kesejahteraan anak yang ter’update’ minimal setiap 3 bulan sekali.
Semua UKK IDAI memaanfatkan sarana pemberian informasi pelayanan kesehatan dan kesejahteraan anak yang ter’update’ minimal setiap 2 bulan sekali.
Semua UKK IDAI memaanfatkan sarana pemberian informasi pelayanan kesehatan dan kesejahteraan anak yang ter’update’ minimal setiap 1 bulan sekali.
2011 30% target masyarakat telah memanfaatkan website IDAI sebagai sarana mendapat informasi kesehatan dan kesejahteraan anak.
50% target masyarakat telah memanfaatkan website IDAI sebagai sarana mendapat informasi kesehatan dan kesejahteraan anak.
75% target masyarakat telah memanfaatkan website IDAI sebagai sarana mendapat informasi kesehatan dan kesejahteraan anak.
2009 Pertemuan dengan media cetak dan elektronik untuk penyampaian Visi dan Misi, serta program kerja IDAI. PP IDAI dan IDAI Cabang sudah menjalin kerjasama dengan media cetak atau elektronik nasional/ lokal untuk program edukasi kesehatan dan kesejahteraan anak secara berkala. 2009 - Revisi dan optimalisasi tampilan dan isi website IDAI, - Website menyediakan sarana informasi tentang kesehatan dan kesejahteraan anak yang dikelola oleh UKK IDAI. - Sosialisasi website IDAI kepada masyarakat melalui media mitra IDAI.
MISI 2 Menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak. Tujuan
Setiap anak memperoleh pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang optimal dan bermutu oleh tenaga medis yang professional.
Sasaran
1. Tersedianya pelayanan kesehatan anak optimal yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas. 2. Tersedia perawatan dan pembinaan anak yang komprehensif hasil kerjasama IDAI, pemerintah, dan masyarakat melalui pengembangan pelayanan kesehatan anak secara terpadu, yang mencakup upaya promotif, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, penyembuhan dan pemulihan penyakit, serta rehabilitasi. 3. Morbiditas dan mortalitas penyakit serta kecacatan akibat penyakit dapat ditekan serendah mungkin, terutama penyakit yang sering ditemukan atau menjadi masalah nasional seperti diare, tuberkulosis, demam berdarah dengue, malaria, penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi, HIV/AIDS, malnutrisi.
Strategi
1. Menjunjung tinggi nilai keprofesian. 2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini. 3. Melakukan assessment cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di berbagai tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 4. Merumuskan panduan Standar (Pedoman) Pelayanan Medis berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine) yang akan menjadi acuan bagi pelayanan kesehatan anak di berbagai tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 5. Sosialisasi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI kepada anggota IDAI dan penyedia pelayanan kesehatan anak di semua tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 6. Mendukung terlaksananya audit medik penyelenggaraan pelayanan kesehatan anak di semua tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia. 7. Membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia (misalnya satgas imunisasi, dsb). 8. Mendukung terjalinnya kerjasama antar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran/ Rumah Sakit Pendidikan se-Indonesia dalam hal pelayanan kesehatan anak. 9. Menjalin kemitraan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah baik di dalam maupun luar negeri dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme yang tinggi.
Kebijakan
1. Membina dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan anak. 2. Menugaskan Unit Kerja Koordinasi (UKK) IDAI untuk merumuskan panduan Standar (Pedoman) Pelayanan Medis berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine). 3. Mengeluarkan ketentuan agar panduan Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI dijadikan acuan bagi seluruh penyedia pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 4. Mengeluarkan rekomendasi untuk anggota IDAI maupun pemerintah mengenai upaya-upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak saat KONIKA. 5. Pembentukan Satgas IDAI berikut tugasnya dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme yang tinggi. 6. Membuat surat kesepakatan bersama dengan lembaga pemerintah atau lembaga non-pemerintah mengenai upaya pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Renstra IDAI 2009-2015
35
Misi 2: Menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisme yang tinggi di semua tingkat pelayanan kesehatan. Program
1. Melakukan kajian untuk menilai cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 2. Merevisi panduan Standar Pelayanan Medis IDAI menjadi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine) oleh masing-masing UKK IDAI dengan melihat ke standar (pedoman) yang sudah digunakan oleh beberapa negera maju sebagai acuan atau berkonsultasi dengan pihak yang kompeten dalam penyusunan standar (pedoman). 3. Sosialisasi Standar (Panduan) Pelayanan Medis IDAI kepada seluruh anggota IDAI dan penyedia pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 4. Membuat ketetapan atau rekomendasi mengenai pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia untuk anggota IDAI dan pemerintah saat KONIKA. 5. Berperan aktif menginformasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan buah pikiran kepada pemerintah sebagai bahan masukkan dalam penyusunan ketetapan/peraturan maupun rancangan undang undang yang berkaitan dengan kesehatan anak. 6. Bekerjasama dengan lembaga terkait (Departemen Kesehatan, BKKBN, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dsb) dalam penyusunan program kesehatan anak. 7. Melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan penyakit secara berkesinambungan berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini, terutama penyakit yang sering ditemukan atau menjadi masalah nasional seperti diare, tuberkulosis, demam berdarah dengue, penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi, HIV/AIDS, malaria, dan malnutrisi. 8. Melaksanakan pertemuan berkala IDAI untuk membahas masalah pelayanan kesehatan anak di Indonesia, termasuk di antaranya perkembangan hasil audit medik dan kajian IDAI mengenai penyelenggara pelayanan kesehatan anak.
Pencapaian
Misi 2 Indikator Adanya hasil kajian menilai cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia dan hasil audit medik penyelenggara pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
2008 Kajian tentang cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia yang ada - Angka Kematian Bayi - Angka Kematian Anak - Angka kematian Perinatologi - Angka coverage imunisasi - Penanggulangan KEP, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan kurang zat gizi mikro lainnya.
36 Renstra IDAI 2009-2015
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011 2009 Bekerjasama dengan Departemen Kesehatan melakukan kajian cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia (Survailans penyakit anak). 2010 Cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia telah terkaji dan di’update’ minimal 1 kali setahun.
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Updating hasil kajian cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia minimal 1 kali setahun (Survailans penyakit anak).
Updating hasil kajian cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan anak di Indonesia minimal 1 kali setahun (Survailans penyakit anak).
Misi 2 Indikator Dikeluarkannya Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI 2009 berbasis bukti ilmiah.
Pencapaian 2008 Standar Pelayanan Medis IDAI tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Konsensus Nasional Kejang Demam, Asma, TBC, DM. Rekomendasi IDAI DHA dan AA.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI 2009 selesai disusun.
Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI digunakan sebagai acuan audit medik dan standar prosedur operasional pada minimal 30% penyedia pelayanan kesehatan anak.
Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI digunakan sebagai acuan audit medik dan standar prosedur operasional pada minimal 50% penyedia pelayanan kesehatan anak.
IDAI mengeluarkan konsensus dan rekomendasi.
IDAI mengeluarkan konsensus dan rekomendasi.
IDAI mengeluarkan konsensus dan rekomendasi.
2009 Revisi Standar Pelayanan Medis 2005 menjadi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI 2009.
2010 Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI digunakan sebagai acuan audit medik dan standar prosedur operasional pada minimal 10% penyedia pelayanan kesehatan anak. Tersosialisasinya Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI 2009.
Jan 2010 Sosialisasi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI kepada anggota IDAI - Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI dibagikan kepada anggota - Materi pada Pedoman Pelayanan Medis IDAI dijadikan topik pada kegiatan CPD. Sosialisasi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI kepada penyedia pelayanan kesehatan anak.
2014 Evalausi dan Revisi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI 2009 , Konsensus, dan Rekomendasi IDAI.
Materi pada Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI dijadikan topik pada kegiatan CPD.
Materi pada Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI dijadikan topik pada kegiatan CPD.
Sosialisasi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI kepada penyedia pelayanan kesehatan anak.
Sosialisasi Standar (Pedoman) Pelayanan Medis IDAI kepada penyedia pelayanan kesehatan anak.
Renstra IDAI 2009-2015
37
Pencapaian
Misi 2 Indikator
2008
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Rekomendasi KONIKA mengenai pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Rekomendasi KONIKA XIV belum diinformasikan kepada anggota IDAI dan pemerintah.
2009 Rekomendasi KONIKA XIV diinformasikan kepada anggota IDAI dan pemerintah.
2011 Dikeluarkan Rekomendasi KONIKA XV mengenai pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
2014 Dikeluarkan Rekomendasi KONIKA XVI mengenai pengembangan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Rekomendasi KONIKA XV diinformasikan kepada anggota IDAI dan pemerintah.
Rekomendasi KONIKA XVI diinformasikan kepada anggota IDAI dan pemerintah.
Informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan buah pikiran dari IDAI sebagai masukan dalam penyusunan ketetapan/peraturan atau rancangan undang-undang yang berkaitan kesehatan anak kepada pemerintah.
IDAI sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan bagi pemerintah belum optimal.
IDAI berperan aktif dalam memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah baku dan berguna bagi peningkatan pelayanan kesehatan anak kepada pemerintah (tidak harus diminta).
IDAI berperan aktif dalam memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah baku dan berguna bagi peningkatan pelayanan kesehatan anak kepada pemerintah (tidak harus diminta).
IDAI berperan aktif dalam memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah baku dan berguna bagi peningkatan pelayanan kesehatan anak kepada pemerintah (tidak harus diminta).
Terjalin kerjasama antara IDAI dan lembaga terkait dalam penyusunan program kesehatan anak.
Kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan anak belum optimal.
Program kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan pelayanaan kesehatan anak di Indonesia.
Program kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan pelayanaan kesehatan anak di Indonesia.
Program kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan pelayanaan kesehatan anak di Indonesia.
Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan anak Indonesia.
Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan anak Indonesia.
Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan anak Indonesia.
Terlaksananya program pencegahan dan penanggulangan penyakit secara berkesinambunagn berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini, terutama penyakit yang sering ditemukan atau menjadi masalah nasional.
38 Renstra IDAI 2009-2015
Misi 2 Indikator Terlaksananya pertemuan berkala IDAI untuk membahas masalah pelayanan kesehatan anak di Indonesia, termasuk di antaranya perkembangan hasil audit medik dan kajian IDAI mengenai penyelenggara pelayanan kesehatan anak.
Pencapaian 2008 Pembahasan tentang pelayanan kesehatan anak di Indonesia belum terencana dan berkala.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
2010 Pertemuan berkala minimal 1x per tahun membahas: - kajian pelayanan kesehatan anak di Indonesia - hasil audit medik beberapa RS - rencana lebih lanjut.
Pertemuan berkala minimal 1x per tahun membahas: - kajian pelayanan kesehatan anak di Indonesia - hasil audit medik beberapa RS - rencana lebih lanjut.
Pertemuan berkala minimal 2x per tahun membahas: - kajian pelayanan kesehatan anak di Indonesia - hasil audit medik beberapa RS - rencana lebih lanjut.
Renstra IDAI 2009-2015
39
MISI 3 Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan
Setiap anak memperoleh pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang optimal dan bermutu oleh tenaga medis yang professional.
Sasaran
1. Seluruh masyarakat di Indonesia dapat mengenyam pelayanan kesehatan anak. 2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan anak yang bermutu dan memenuhi standar global.
Strategi
1. Meningkatkan minat dokter anak untuk mengabdikan diri di seluruh wilayah di Indonesia. 2. Memberikan rekomendasi kepada Departemen Kesehatan mengenai upaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di Indonesia, termasuk penempatan dokter spesialis anak di daerah. 3. Memanfaatkan teknologi informatika dalam upaya meningkatkan mutu & jangkauan pelayanan kesehatan anak di Indonesia. 4. Mendukung berbagai upaya guna meningkatkan pengadaan dan fasilitas pelayanan kesehatan anak di seluruh Indonesia.
Kebijakan
1 Menugaskan IDAI Cabang untuk melakukan pendekatan dengan Pemerintah Daerah Tingkat I maupun Tingkat II dalam rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh Indonesia termasuk penempatan dokter spesialis anak di daerah. 2 Mengeluarkan ketetapan atau rekomendasi kepada pemerintah saat KONIKA mengenai upaya-upaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak. 3 Reward kepada anggota IDAI yang mengabdikan diri di daerah terpencil.
Program
1. Membuat database sebaran dokter spesialis anak dan potensi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak (mencakup data fasilitas, gaji, situasi, dll.) di seluruh Indonesia. 2. Melakukan sosialisasi ketetapan dan rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada seluruh anggota IDAI dan instansi pemerintah tingkat nasional, pemerintah, dan kabupaten. 3. Membuat rencana dan pelaksanaan program kerja berdasarkan rekomendasi atau ketetapan IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak. 4. Memberikan masukan secara berkala kepada pemerintah (Departemen Kesehatan) mengenai penempatan dokter spesialis anak di daerah. 5. Memanfaatkan sistem teknologi informatika IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi mengenai pelayanan kesehatan anak antar dokter spesialis anak dengan Unit Koordinasi Kerja (UKK) IDAI. 6. Memberikan reward kepada anggota IDAI yang mengabdikan diri di daerah terpencil, misalnya kemudahan untuk mengikuti CPD, pemberian penghargaan, dll.
40 Renstra IDAI 2009-2015
Misi 3 Indikator Adanya database yang selalu ter ‘update’ mengenai sebaran dokter spesialis anak dan potensi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak di seluruh Indonesia.
Pencapaian 2008 Database anggota IDAI belum terolah berdasarkan sebaran dan potensi lapangan kerja.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011 2009 - Sistem dan tata cara pengumpulan database sudah ditentukan. - IDAI Cabang melakukan pendataan ulang jumlah dan sebaran anggota serta daerah yang berpotensi sebagai lapangan kerja bagi dokter spesialis anak (berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan) - IDAI Cabang melaporkan setiap ada perubahan jumlah dan sebaran anggota kepada PP IDAI.
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 – 2015
- Setiap Mei dan November IDAI Cabang memberikan laporan kepada PP IDAI tentang jumlah dan sebaran anggota serta daerah yang berpotensi menjadi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak (koordinasi dengan Dinas Kesehatan) - Setiap Juni dan Desember, database diolah menjadi data pemetaan spesialis anak dan daerah yang berpotensi sebagai lapangan kerja.
- Setiap Mei dan November IDAI Cabang memberikan laporan kepada PP IDAI tentang jumlah dan sebaran anggota serta daerah yang berpotensi menjadi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak (koordinasi dengan Dinas Kesehatan) - Setiap Juni dan Desember, database diolah menjadi data pemetaan spesialis anak dan daerah yang berpotensi sebagai lapangan kerja.
Data diinformasikan kepada anggota IDAI dan Departemen Kesehatan.
Data diinformasikan kepada anggota IDAI & Departemen Kesehatan.
2010 -2011 Setiap Mei dan November IDAI Cabang memberikan laporan kepada PP IDAI tentang jumlah dan sebaran anggota serta daerah yang berpotensi menjadi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak (koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Setiap Juni dan Desember, database diolah menjadi data pemetaan spesialis anak dan daerah yang berpotensi sebagai lapangan kerja. Data diinformasikan kepada anggota IDAI & Departemen Kesehatan.
Renstra IDAI 2009-2015
41
Pencapaian
Misi 3 Indikator
2008
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 – 2015
Juni 2011 Adanya database yang ter ‘update’ secara berkala mengenai sebaran dokter spesialis anak dan daerah yang berpotensi menjadi lapangan kerja bagi dokter spesialis anak pada 25% propinsi / kabupaten.
Juni 2014 Adanya database yang ter ‘update’ secara berkala mengenai sebaran dokter spesialis anak dan daerah yang berpotensi menjadi lapangan kerja dokter spesialis anak pada 70% propinsi / Kabupaten.
Juni 2015 Adanya database yang ter ‘update’ secara berkala mengenai sebaran dokter spesialis anak dan daerah yang berpotensi menjadi lapangan kerja dokter spesialis anak pada 90% propinsi / Kabupaten.
Tersosialisasinya ketetapan dan rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada seluruh anggota IDAI dan instansi pemerintah tingkat nasional, pemerintah, dan kabupaten.
Sosialisasi belum terencana dan tidak merata.
Sosialisasi ketetapan/ rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA tentang upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada: - Anggota IDAI melalui Buletin IDAI, Website IDAI, dan pertemuan ilmiah - Pemerintah pusat dan daerah sekaligus membuat kesepakatan untuk melaksanakan program kerja terintegrasi.
Sosialisasi ketetapan/ rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA tentang upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada: - Anggota IDAI melalui Buletin IDAI, Website IDAI, dan pertemuan ilmiah - Pemerintah pusat dan daerah sekaligus membuat kesepakatan untuk melaksanakan program kerja terintegrasi.
Sosialisasi ketetapan/ rekomendasi IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA tentang upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak kepada: - Anggota IDAI melalui Buletin IDAI, Website IDAI, dan pertemuan ilmiah - Pemerintah pusat dan daerah sekaligus membuat kesepakatan untuk melaksanakan program kerja terintegrasi.
Tersusunnya rencana dan pelaksanaan program kerja berdasarkan rekomendasi atau ketetapan IDAI yang dikeluarkan saat KONIKA mengenai peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak.
Belum ada.
Penyusunan program kerja
Penyusunan program kerja
Pelaksanaan program kerja, terutama pada 25% propinsi/ kabupaten yang pelayanan kesehatan anaknya belum merata.
Pelaksanaan program kerja pada 50% propinsi/ kabupaten yang pelayanan kesehatan anaknya belum merata.
P enyusunan program kerja Pelaksanaan program kerja pada 75% propinsi/ kabupaten yang pelayanan kesehatan anaknya belum merata.
42 Renstra IDAI 2009-2015
Misi 3 Indikator
Pencapaian 2008
Adanya masukan dari IDAI secara berkala kepada pemerintah (Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Pemda) mengenai penempatan dokter spesialis anak di daerah.
Belum semua IDAI Cabang melaksanakan
Sistem teknologi informatika IDAI dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana informasi dan komunikasi mengenai pelayanan kesehatan anak antar dokter spesialis anak dengan UKK IDAI dan IDAI Cabang.
Website IDAI belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana informasi dan komunikasi antar anggota dengan UKK IDAI dan IDAI Cabang.
PP IDAI sudah melakukan tetapi tidak teratur dan tidak terencana.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 – 2015
Masukan kepada pemerintah (Depkes, Dinkes, Pemda) tentang penempatan dokter spesialis anak di daerah.
Masukan kepada pemerintah (Depkes, Dinkes, Pemda) tentang penempatan dokter spesialis anak di daerah.
Masukan kepada pemerintah (Depkes, Dinkes, Pemda) tentang penempatan dokter spesialis anak di daerah.
Minimal 2 x / tahun, - Saat memberikan informasi pemetaan dokter anak. - Rapat koordinasi dengan Depkes, Dinkes, dan Pemda.
Minimal 2 x / tahun, - Saat memberikan informasi pemetaan dokter anak. - Rapat koordinasi dengan Depkes, Dinkes, dan Pemda. - Memanfaatkan pertemuan penting (mis Raker Dinkes, Perencanaan APBD Kesehatan, Rakor Bupati, dsb).
Minimal 2 x / tahun, - Saat memberikan informasi pemetaan dokter anak. - Rapat koordinasi dengan Depkes, Dinkes, dan Pemda. - Memanfaatkan pertemuan penting (mis Raker Dinkes, Perencanaan APBD Kesehatan, Rakor Bupati, dsb).
Semua UKK IDAI dan IDAI Cabang memaanfatkan sarana pemberian informasi organisasi dan pelayanan kesehatan anak di website IDAI yg ter’update’ minimal setiap 3 bulan sekali.
Semua UKK IDAI dan IDAI Cabang memaanfatkan sarana pemberian informasi organisasi dan pelayanan kesehatan anak di website IDAI yg ter’update’ minimal setiap 3 bulan sekali.
60% anggota IDAI telah memanfaatkan website IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi masalah pelayanan kesehatana anak dan organisasi.
75% anggota IDAI telah memanfaatkan website IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi masalah pelayanan kesehatana anak dan organisasi.
2009 Revisi dan optimalisasi layanan website IDAI, Website tersedia : - Sarana untuk komunikasi antara anggota dengan UKK IDAI dan IDAI Cabang - Sarana bagi UKK IDAI memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan anak dan Pengurus Pusat serta IDAI Cabang memberi informasi organisasi. Sosialisasi dan panduan mengakses Website IDAI kepada anggota IDAI melalui semua sarana informasi IDAI yang ada.
Renstra IDAI 2009-2015
43
Pencapaian
Misi 3 Indikator
2008
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 – 2015
2010 Semua UKK IDAI dan IDAI Cabang memaanfatkan sarana pemberian informasi organisasi dan pelayanan kesehatan anak di website IDAI yg ter’update’ minimal setiap 3 bulan sekali.
60% pertanyaan anggota tentang masalah pelayanan kesehatan anak dan organisasi melalui website IDAI terlayani oleh UKK dan IDAI Cabang.
75% pertanyaan anggota tentang masalah pelayanan kesehatan anak dan organisasi melalui website IDAI terlayani oleh UKK dan IDAI Cabang.
2009 IDAI Cabang menentukan: - Kriteria daerah terpencil di cabang masing-masing - Jenis penghargaan yang akan diberikan.
Januari IDAI Cabang menentukan: - Kriteria daerah terpencil di cabang masing-masing - Jenis penghargaan yang akan diberikan.
Januari IDAI Cabang menentukan : - Kriteria daerah terpencil di cabang masing-masing - Jenis penghargaan yang akan diberikan.
2010 Pada HUT IDAI (Juni) ), IDAI Cabang (bersama Dinas kesehatan, Pemda) diimbau memberikan penghargaan kepada dokter spesialis anak yang memenuhi kriteria penilaian.
Pada HUT IDAI (Juni) ), IDAI Cabang (bersama Dinas kesehatan, Pemda) diimbau memberikan penghargaan kepada dokter spesialis anak yang memenuhi kriteria penilaian.
Pada HUT IDAI (Juni) ), IDAI Cabang (bersama Dinas kesehatan, Pemda) diimbau memberikan penghargaan kepada dokter spesialis anak yang memenuhi kriteria penilaian.
2011 - 30% anggota IDAI telah memanfaatkan website IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi masalah pelayanan kesehatan anak dan organisasi. - 30% pertanyaan anggota tentang masalah pelayanan kesehatan anak dan organisasi melalui website IDAI terlayani oleh UKK dan IDAI Cabang. Adanya reward kepada anggota IDAI yang mengabdikan diri di daerah terpencil.
Belum ada.
44 Renstra IDAI 2009-2015
MISI 4 Menyempurnakan sistim pendidikan dokter spesialis anak Indonesia. Tujuan
Mewujudkan pendidikan dokter anak berstandar global.
Sasaran
1. Tersusunnya Buku Kurikulum Pendidikan dokter spesialis anak (Sp.1) dan dokter spesialis anak konsultan (Sp.2) Ilmu Kesehatan Anak (IKA) berstandar internasional. 2. Terlaksananya pendidikan Sp.1 dan Sp2. IKA yang terakreditasi internasional.
Strategi
1. 2. 3. 4.
Kebijakan
1. Koordinasi antara Pengurus Pusat IDAI dan Pengurus Kolegium sebagai ‘think-tank’. 2. Perubahan dilakukan secara bertahap. 3. Kurikulum pendidikan lama tetap dipertahankan sampai terbentuknya kurikulum bertaraf internasional.
Program
1. Penyusunan panduan pendidikan Sp1 dan Sp2 dengan bench marking internasional. 2. Pelaksanaan pendidikan Sp1 dan Sp2 dengan panduan yang terakreditasi internasional.
SWOT analysis. Bench marking. Membuat panduan. Membuat kerjasama dengan universitas di luar negeri.
Misi 4 Indikator
Pencapaian 2008
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Asesmen
Belum ada analisis SWOT.
2009 Asesmen berkesinambungan.
Tersusunnya kurikulum pendidikan Sp.1 dengan bench marking internasional.
Kurikulum pendidikan Sp.1 belum bench marking internasional.
2009 Penyempurnaan kurikulum pendidikan Sp.1.
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
2010 Kurikulum pendidikan Sp.1 selesai. Sosialisasi kurikulum pendidikan Sp.1.
Renstra IDAI 2009-2015
45
Pencapaian
Misi 4 Indikator Terlaksananya pendidikan Sp.1 dengan ’bench marking’ internasional.
2008 Pendidikan Sp.1 dengan ‘bench marking internasional’.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011 2011 Uji coba sistem pendidikan Sp.1 dg bench marking internasional di 3 IPDSA.
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Evaluasi uji coba 7 IPDSA melaksanakan sistem pendidikan Sp.1dengan ‘bench marking’ internasional.
9 IPDSA melaksanakan sistem pendidikan Sp.1 dengan ‘bench marking’ internasional.
Pelaksanaan akreditasi Sertifikat pengakuan. Pendekatan dengan tim akreditasi internasional. Tersusunnya kurikulum pendidikan Sp.2.
Kurikulum pendidikan Sp2, belum dimiliki oleh semua UKK.
2009 Penyusunan Kurikulum Pendidikan Sp.2. Kurikulum pendidikan Sp.2 selesai. 2010 Ijin Dikti melaksanakan pendidikan Sp.2.
Terlaksananya pendidikan Sp.2.
Baru 1 UKK yang menyelenggarakan pendidikan Sp.2 dengan kurikulum pendidikan.
46 Renstra IDAI 2009-2015
2010 Semua UKK menyelenggarakan pendidikan Sp.2.
Uji coba ujian internasional.
Ujian internasional.
MISI 5 Mewujudkan terlaksananya berkesinambungan.
pendidikan
pengembangan
profesi
anggota
secara
Tujuan
Meningkatkan kualitas dokter spesialis anak di Indonesia.
Sasaran
Anggota IDAI senantiasa meningkatkan kemampuannya sesuai dengan keilmuannya dengan berlandaskan profesionalisme dan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Strategi
1. Mengoptimalkan peran Komite CPD IDAI. 2. Mengembangkan jenis program CPD IDAI sehingga lebih bervariasi, menarik, sesuai kebutuhan anggota, mengacu kepada standar global.
Kebijakan
1. Satuan Kredit Profesi (SKP) bidang ilmu kesehatan anak wajib dipenuhi oleh anggota IDAI sebagai persyaratan mendapat surat ijin praktik dokter spesialis anak. 2. Nilai SKP yang diperoleh harus sesuai dengan kriteria kegiatan yang ditentukan oleh BP2KB IDI dan Komite CPD IDAI. 3. Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi spesialis anak regional, internasional, dan profesi kedokteran lain.
Program
1. 2. 3. 4. 5.
Menyusun dan sosialisasi panduan CPD IDAI yang sesuai dengan ketentuan BP2KB IDI. Menyusun kalender ilmiah (pendidikan dan pelatihan) tahunan IDAI. Kerjasama dengan organisasi profesi spesialis anak regional/ internasional atau profesi kedokteran lain. Mengirim anggota IDAI untuk mengikuti pelatihan/ pendidikan di Pusat Pendidikan luar negeri. Memberikan kesempatan kepada anggota IDAI menjadi nara sumber di forum ilmiah nasional, regional, atau internasional. 6. Menyusun data base pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI. 7. Mengoptimalkan website IDAI untuk kegiatan CPD anggota IDAI.
Misi 5 Indikator Tersusun dan tersosialisasi buku panduan CPD IDAI yang sesuai dengan ketentuan BP2KB IDI kepada seluruh anggota IDAI.
Pencapaian 2008
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Panduan CPD sudah ada tetapi belum sesuai dengan ketentuan BP2KB IDI.
2009 Merevisi Panduan CPD IDAI sesuai dgn ketentuan BP2KB IDI.
Jangka menengah Juli 2011 – Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Sosialisasi Buku Panduan CPD IDAI oleh IDAI Cabang kepada anggota IDAI.
Sosialisasi Buku Panduan CPD IDAI oleh IDAI Cabang kepada anggota IDAI.
Sosialisasi Panduan CPD IDAI yang telah sesuai dengan ketentuan BP2KB. PP IDAI ke IDAI Cabang dan anggota IDAI (kerja sama dengan Komite CPD dan IDAI Cabang).
Renstra IDAI 2009-2015
47
Pencapaian
Misi 5 Indikator Tersusun kalender ilmiah tahunan IDAI.
Terjalinnya kerjasama dengan organisasi dokter spesialis anak regional, internasional, dan profesi kedokteran lain.
2008 IDAI belum mempunyai kalender ilmiah tahunan.
Telah terjalin kerjasama dengan organisasi profesi lain tetapi masih terbatas.
48 Renstra IDAI 2009-2015
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 – Juni 2014
2009 Penyusunan kegiatan ilmiah yang bersifat nasional oleh PP IDAI dan lokal oleh IDAI Cabang per tahun.
Penyusunan kegiatan ilmiah yang bersifat nasional oleh PP IDAI dan lokal oleh IDAI Cabang per tahun.
Penyusunan kegiatan ilmiah yang bersifat nasional oleh PP IDAI dan lokal oleh IDAI Cabang per tahun.
PP IDAI dan IDAI Cabang membuat kalender ilmiah tahunan.
PP IDAI dan IDAI Cabang membuat kalender ilmiah tahunan.
PP IDAI dan IDAI Cabang membuat kalender ilmiah tahunan.
Sosialisasi kalender ilmiah tahunan melalui media komunikasi IDAI kepada anggota IDAI.
Sosialisasi kalender ilmiah tahunan melalui media komunikasi IDAI kepada anggota IDAI.
Sosialisasi kalender ilmiah tahunan melalui media komunikasi IDAI kepada anggota IDAI.
Setiap tahun (Juni) Evaluasi pelaksanaan kalender ilmiah tahunan IDAI.
Setiap tahun (Juni) Evaluasi pelaksanaan kalender ilmiah tahunan IDAI.
Setiap tahun (Juni) Evaluasi pelaksanaan kalender ilmiah tahunan IDAI.
Informasi kegiatan ilmiah berstandar internasional dari berbagai organisasi profesi spesialis anak regional/ internasional atau profesi kedokteran lain yang berkaitan dengan kesehatan anak kepada anggota IDAI.
Informasi kegiatan ilmiah berstandar internasional dari berbagai organisasi profesi spesialis anak regional/internasional atau profesi kedokteran lain yang berkaitan dengan kesehatan anak kepada anggota IDAI.
Menyelenggarakan minimal 1 kali kegiatan ilmiah dengan organisasi profesi kedokteran lain tingkat nasional.
Menyelenggarakan minimal 2 kali kegiatan ilmiah dengan organisasi profesi kedokteran lain tingkat nasional.
Menyelenggarakan minimal 2 kali kegiatan ilmiah dengan organisasi profesi kedokteran lain tingkat nasional.
Menyelenggarakan minimal 1 kali kegiatan ilmiah tingkat regional.
Menyelenggarakan minimal 1 kali kegiatan ilmiah tingkat regional.
Menyelenggarakan minimal 1 kali kegiatan ilmiah tingkat regional dan 1 kali internasional.
2009 Informasi kegiatan ilmiah berstandar internasional dari berbagai organisasi profesi spesialis anak regional/ internasional atau profesi kedokteran lain yang berkaitan dengan kesehatan anak kepada anggota IDAI.
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Misi 5 Indikator Anggota IDAI dapat mengikuti pendidikan/ pelatihan di Pusat Pendidikan Luar Negeri.
Pencapaian 2008 Beberapa anggota IDAI sudah dikirim mengikuti pendidikan dan pelatihan di Pusat Pendidikan luar negeri tetapi belum optimal.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 – Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
IDAI Cabang mengirimkan minimal 1-2 orang anggotanya mengikuti pendidikan/ pelatihan di Pusat Pendidikan luar negeri.
IDAI Cabang mengirimkan minimal 2 orang anggotanya mengikuti pendidikan/ pelatihan di Pusat Pendidikan luar negeri.
Data kegiatan ilmiah nasional.
Data kegiatan ilmiah nasional.
Data kegiatan ilmiah nasional.
UKK memberi kesempatan merata kepada setiap anggota yg berkompeten berdasarkan data kegiatan ilmiah nasional yang sudah direncanakan.
UKK memberi kesempatan merata kepada setiap anggota yg berkompeten berdasarkan data kegiatan ilmiah nasional yang sudah direncanakan.
UKK memberi kesempatan merata kepada setiap anggota yg berkompeten berdasarkan data kegiatan ilmiah nasional yang sudah direncanakan.
IDAI memperkenalkan anggota yg berkompeten kepada organisasi profesi regional/ internasional yang akan melaksanakan kegiatan ilmiah.
IDAI memperkenalkan anggota yg berkompeten kepada organisasi profesi regional/ internasional yang akan melaksanakan kegiatan ilmiah.
IDAI memperkenalkan anggota yg berkompeten kepada organisasi profesi regional/ internasional yang akan melaksanakan kegiatan ilmiah.
Minimal 1 anggota IDAI menjadi nara sumber pada acara ilmiah tingkat regional/ internasional.
Minimal 1 anggota IDAI menjadi nara sumber pada acara ilmiah tingkat regional/internasional.
Minimal 1 anggota IDAI menjadi nara sumber pada acara ilmiah tingkat regional/ internasional.
2009 Pendataan Pusat Pendidikan/Pelatihan terakreditasi di luar negeri yang bersedia bekerja sama dengan IDAI. Pendataan mitra yang mempunyai program ‘scholarship’. Informasi tentang kesempatan pendidikan/pelatihan di Pusat Pendidikan luar negeri ke IDAI Cabang dan anggota. IDAI Cabang mengirimkan minimal 1 orang anggotanya mengikuti pendidikan/ pelatihan di Pusat Pendidikan luar negeri.
Makin banyak anggota IDAI yang mendapat kesempatan menjadi nara sumber baik di forum nasional, regional dan internasional.
Kesempatan anggota menjadi nara sumber belum merata. Belum tersusun secara lengkap kegiatan ilmiah tingkat nasional/ regional/ internasional.
Renstra IDAI 2009-2015
49
Pencapaian
Misi 5 Indikator
2008
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 – Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Tersusunnya database pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI.
Database pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI sudah ada tetapi belum optimal
Penyempurnaan database pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI.
Penyempurnaan database pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI.
Penyempurnaan database pengembangan profesi berkelanjutan anggota IDAI.
Website CPD IDAI dimanfaatkan secara maksimal oleh pengelola CPD dan anggota IDAI.
Website IDAI sudah ada tetapi belum dimanfaatkan oleh pengelola CPD dan anggota IDAI secara maksimal.
Revisi dan optimalisasi tampilan dan isi website IDAI.
Penyempurnaan program CPD pada website IDAI.
Penyempurnaan program CPD pada website IDAI.
Website menyediakan/ memberikan fasilitas program CPD.
Sosialisasi website IDAI kepada anggota IDAI.
Sosialisasi website IDAI kepada anggota IDAI.
Mensosialisaikan website IDAI kepada anggota IDAI.
50 Renstra IDAI 2009-2015
MISI 6 Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian ilmu dasar, klinis dan lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak. Tujuan
Terwujudnya pengembangan ilmu kesehatan anak di Indonesia.
Sasaran
1. Meningkatnya publikasi penelitian ilmu dasar, penelitian klinis, dan lapangan oleh anggota IDAI dalam jurnal nasional maupun internasional. 2. Meningkatnya penelitian yang berkualitas internasional.
Strategi
1. Mendorong dan memfasilitasi anggota IDAI dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah di bidang ilmu dasar, klinis, dan lapangan yang bertaraf nasional dan internasional. 2. Meningkatkan kemampuan anggota IDAI untuk melakukan penelitian dan publikasi dengan kualitas standar internasional. 3. Menjalin network dengan fakultas kedokteran, unit penelitian, peneliti perseorangan di dalam dan luar negeri dalam rangka pengembangan penelitian. 4. Melakukan pendataan penelitian yang dilakukan oleh anggota IDAI.
Kebijakan
1. Meningkatkan kemampuan anggota IDAI untuk melakukan penelitian. 2. Menjalin kerjasama dengan mitra terkait di dalam dan luar negeri dalam rangka pengembangan penelitian dengan ketentuan bahwa hak atas karya intelektual adalah milik peneliti. 3. Memberikan penghargaan bagi anggota IDAI yang melakukan publikasi penelitian nasional dan internasional.
Program
1. Setiap UKK IDAI mengembangkan program penelitian. 2. Inventarisasi hasil penelitian dasar, klinis, dan lapangan yang dilakukan anggota IDAI. 3. Fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan melakukan penelitian dan publikasi standar internasional. 4. Kerjasama dengan mitra untuk dukungan penelitian IDAI. 5. Penelitian untuk mendapatkan data nasional tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Renstra IDAI 2009-2015
51
Pencapaian
Misi 6 Indikator Terlaksananya penelitian UKK IDAI.
2008 Belum ada pengembangan penelitian UKK. Belum ada topik penelitian payung (utama).
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
IDAI menyusun topik penelitian payung (utama).
IDAI menyusun topik penelitian payung (utama).
UKK mempunyai minimal 1-2 topik penelitian.
UKK mempunyai minimal 2 topik penelitian.
UKK mempublikasi minimal 1-2 hasil penelitian dalam 1 periode pengurus.
UKK mempublikasi minimal 2 hasil penelitian dalam 1 periode pengurus.
Mengumpulkan publikasi hasil penelitian anggota IDAI (nasional dan internasional).
Mengumpulkan publikasi hasil penelitian anggota IDAI (nasional dan internasional).
Mengumpulkan publikasi hasil penelitian anggota IDAI (nasional dan internasional).
Sosialisasi publikasi hasil penelitian anggota IDAI ke IDAI Cabang dan anggota (website).
Sosialisasi kumpulan hasil penelitian anggota IDAI ke IDAI Cabang dan anggota (website).
Sosialisasi kumpulan hasil penelitian anggota IDAI ke IDAI Cabang dan anggota (website).
2009 UKK mengembangkan penelitian. IDAI menyusun topik penelitian payung (utama). UKK mempunyai minimal topik penelitian. Membentuk tim yang memantau penelitian UKK. UKK mempublikasi minimal 1 hasil penelitian dalam 1 periode pengurus.
Terinventarisasi publikasi hasil penelitian dasar, klinis, dan lapangan yang dilakukan anggota IDAI.
Belum ada inventarisasi publikasi hasil penelitian anggota IDAI.
52 Renstra IDAI 2009-2015
2009 Membentuk tim inventarisasi hasil penelitian.
Pencapaian
Misi 6 Indikator
2008
Terfasilitasi peningkatan kemampuan anggota IDAI melakukan penelitian dan publikasi standar internasional.
Fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan melakukan penelitian dan publikasi standar internasional belum memadai.
Terjalin kerjasama dengan mitra untuk dukungan penelitian IDAI.
Terlaksananya penelitian untuk mendapatkan data nasional tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Kerjasana dengan mitra yg mendukung penelitian IDAI belum optimal.
Belum ada penelitian nasional IDAI berkaitan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Jangka pendek Jan 2009 - Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Seminar tentang penelitian & penulisan makalah dimasukkan ke dalam program CPD IDAI. Terlaksana minimal 1 kali kegiatan ilmiah tentang penelitian dan penulisan makalah.
Terlaksana minimal 1-2 kali kegiatan ilmiah tentang penelitian dan penulisan makalah.
Terlaksana minimal 1-2 kali kegiatan ilmiah tentang penelitian dan penulisan makalah.
Reward khusus untuk hasil penelitian yang dipublikasi regional/ internasional.
Reward khusus untuk hasil penelitian yang dipublikasi regional/ internasional.
Reward khusus untuk hasil penelitian yang dipublikasi regional/ internasional.
Reward untuk hasil penelitian terbaik (PIT).
Reward untuk hasil penelitian terbaik (KONIKA dan PIT).
Reward untuk hasil penelitian terbaik (KONIKA dan PIT).
2009 Terjalin 1 kerjasama dengan mitra untuk mendukung penelitian IDAI.
Terjalin 1-2 kerjasama dengan mitra untuk mendukung penelitian IDAI.
Terjalin 1-2 kerjasama dengan mitra untuk mendukung penelitian IDAI.
Informasi kerjasama penelitian IDAI kepada IDAI Cabang/anggota IDAI.
Informasi kerjasama penelitian IDAI kepada IDAI Cabang/anggota IDAI.
Informasi kerjasama penelitian IDAI kepada IDAI Cabang/anggota IDAI.
Dapat penelitian payung.
Dapat penelitian payung.
Dapat penelitian payung.
Terlaksana minimal 1 penelitian nasional yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Terlaksana minimal 1-2 penelitian nasional yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Terlaksana minimal 1-2 penelitian nasional yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Renstra IDAI 2009-2015
53
MISI 7 Membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan anggota IDAI.
Sasaran
1. Terciptanya jalur koordinasi dan komunikasi yang efektif antara Pengurus Pusat IDAI dan Pengurus IDAI Cabang serta antara pengurus dengan anggota. 2. Meningkat dan terbinanya kemampuan professionalisme dokter spesialis anak Indonesia. 3. Terciptanya sistem perlindungan dan pembelaan (administratif, profesi, dan hukum) bagi semua anggota IDAI.
Strategi
1. Menciptakan suasana kebersamaan antar anggota melalui pengembangan sistem informasi. 2. Memberdayakan semua sumber daya IDAI secara efektif dan efisien untuk pembinaan profesionalisme anggota IDAI. 3. Melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. 4. Menjalin hubungan kemitraan dengan lembaga yang kompeten untuk memberikan pendampingan/advokasi masalah hukum kesehatan bagi anggota IDAI.
Kebijakan
1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme dokter spesialis anak. 2. Memantapkan dan mempertahankan hak dan kewajiban anggota IDAI yang mendukung pengembangan profesionalisme dan peningkatan kesejahteraan anggota. 3. Mengeluarkan ketetapan untuk menunjuk lembaga hukum kompeten untuk memberikan pendampingan/ advokasi anggota IDAI. 4. Memberdayakan anggota IDAI yang kompeten dalam hukum kesehatan.
Program
1. 2. 3. 4.
Memfasilitasi anggota IDAI mengikuti kegiatan ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme. Optimalisasi kesempatan anggota IDAI untuk mengembangkan diri menjadi spesialis anak konsultan. Meningkatkan rasa memiliki IDAI agar setiap anggota melaksanakan hak dan kewajibannya. Sosialisasi kode etik kedokteran, peraturan menteri kesehatan dan hukum kesehatan yang berlaku kepada semua anggota IDAI. 5. Kerjasama dengan lembaga hukum kompeten untuk memberikan pembelaan dan perlindungan administratif, profesi dan hukum kepada anggota. 6. Mengkaji panduan pembagian sisa hasil usaha (SHU) KAMAS guna meningkatkan kesejahteraan anggota IDAI.
54 Renstra IDAI 2009-2015
Misi 7 Indikator Anggota IDAI terfasilitasi mengikuti kegiatan ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme.
Tersedianya kesempatan bagi anggota IDAI untuk mengembangkan diri menjadi spesialis anak konsultan.
Pencapaian 2008 Anggota IDAI belum terfasilitasi secara optimal untuk mengikuti kegiatan ilmiah.
Kriteria untuk menjadi spesialis anak konsultan belum jelas.
Jangka pendek Jan 2009 – Juni 2011
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Sosialisasikan kegiatan ilmiah IDAI/IPDSA/ regional/internasional kepada semua anggota.
Sosialisasikan kegiatan ilmiah IDAI/IPDSA/ regional/internasional kepada semua anggota.
Sosialisasikan kegiatan ilmiah IDAI/IPDSA/ regional/internasional kepada semua anggota.
Memberikan prioritas kepada anggota yang belum mencapai nilai SKP yang ditentukan.
Memberikan prioritas kepada anggota yang belum mencapai nilai SKP yang ditentukan.
Memberikan prioritas kepada anggota yang belum mencapai nilai SKP yang ditentukan.
Menyelenggarakan kegiatan ilmiah di tempat yg lebih mudah dijangkau oleh anggota IDAI.
Menyelenggarakan kegiatan ilmiah di tempat yg lebih mudah dijangkau oleh anggota IDAI.
Menyelenggarakan kegiatan ilmiah di tempat yg lebih mudah dijangkau oleh anggota IDAI.
Minimal 6 IPDSA yang menyelenggarakan pendidikan Sp.2.
Minimal 9 IPDSA yang menyelenggarakan pendidikan Sp.2.
Melaksanakan kegiatan yang mengikutsertakan banyak anggota: - Kegiatan sosial - Kegiatan kekeluargaan.
Melaksanakan kegiatan yang mengikutsertakan banyak anggota: - Kegiatan sosial - Kegiatan kekeluargaan.
Melaksanakan kegiatan yang mengikutsertakan banyak anggota: - Kegiatan sosial - Kegiatan kekeluargaan.
Pemerataan anggota yang terlibat pada kepanitiaan suatu kegiatan (ilmiah, pengabdian masyarakat, penelitian).
Pemerataan anggota yang terlibat pada kepanitiaan suatu kegiatan (ilmiah, pengabdian masyarakat, penelitian).
Pemerataan anggota yang terlibat pada kepanitiaan suatu kegiatan (ilmiah, pengabdian masyarakat, penelitian).
2009 Penyusunan kurikulum pendidikan Sp.2. 2010 Disahkannya kurikulum pendidikan Sp.2 oleh Konsil dan Diknas. Sosialisasi kpd semua anggota IDAI melalui IDAI Cabang. Menetapkan IPDSA yang menyelenggarakan pendidikan Sp.2 (minimal 3).
Meningkatnya partisipasi anggota dalam setiap kegiatan IDAI.
Partisipasi anggota IDAI belum merata dan optimal.
Renstra IDAI 2009-2015
55
Pencapaian
Misi 7 Indikator Semua anggota IDAI tersosialisasi tentang kode etik kedokteran, peraturan yang berhubungan dengan kesehatan dan hukum kesehatan.
2008
Jangka pendek Jan 2009 – Juni 2011
Kode etik kedokteran, peraturan tentang kesehatan, dan hukum kesehatan belum tersosialisasi kepada semua anggota.
Mencetak buku yang memuat KODEKI dan peraturan tentang kesehatan terutama kesehatan anak. dan hukum kesehatan.
Jangka menengah Juli 2011 - Juni 2014
Jangka panjang Juli 2014 - 2015
Sosialisasi dan distribusi buku.
Sosialisasi dan distribusi buku.
Memasukkan KODEKI, peraturan tentang kesehatan dan hukum kesehatan dalam kegiatan IDAI (PIT. KONIKA, Sinas).
Memasukkan KODEKI, peraturan tentang kesehatan dan hukum kesehatan dalam kegiatan IDAI (PIT. KONIKA, Sinas).
BP2A menyusun program kegiatan pembinaan.
BP2A menyusun program kegiatan pembinaan.
BP2A menyusun program kegiatan pembinaan.
2009 - 2011 Sosialisasi ttg ketentuan hukum yg berhubungan dengan administrasi dan profesi.
Sosialisasi ttg ketentuan hukum yg berhubungan dengan administrasi dan profesi.
Sosialisasi ttg ketentuan hukum yg berhubungan dengan administrasi dan profesi.
Perlindungan hukum anggota: - asuransi profesi atau - iuran anggota untuk bantuan hukum yang dikelola oleh PP IDAI.
Perlindungan hukum anggota: - asuransi profesi atau - iuran anggota untuk bantuan hukum yang dikelola oleh PP IDAI.
Perlindungan hukum anggota: - asuransi profesi atau - iuran anggota untuk bantuan hukum yang dikelola oleh PP IDAI.
Sosialisasi dan distribusi buku. Memasukkan KODEKI, peraturan tentang kesehatan dan hukum kesehatan dalam kegiatan IDAI (PIT. KONIKA, Sinas). Anggota IDAI memperoleh pembelaan dan perlindungan administratif, profesi dan hukum.
Terwujudnya kebijakan pembagian SHU KAMAS yang memberikan porsi lebih besar lagi kepada anggota.
Belum semua anggota memperoleh perlindungan administrasi, profesi dan hukum.
Porsi SHU KAMAS untuk anggota 40%.
2009 Semua IDAI Cabang mempunyai BP2A.
2009 IDAI Cabang mengadakan rapat anggota tentang pembagian SHU KAMAS. Mengusulkan kenaikan SHU utk anggota (5060%) dalam Rapat Anggota Tahunan KAMAS.
56 Renstra IDAI 2009-2015
ANALISIS SWOT Analisis Internal No
Objek yang dianalisis 1
Kekuatan (Strengths) 2
3
-1
Kelemahan (Weakness) -2
1
Jumlah anggota cukup besar dan semakin bertambah.
2
Anggota IDAI dengan kemampuan subspesialistik.
2
3
Anggota IDAI dengan gelar S2, S3, dan profesor.
2
4
Anggota IDAI dengan kemampuan berorganisasi.
2
5
Anggota IDAI dengan minat dan penguasaan penelitian dasar, klinis, dan lapangan.
6
KAMAS yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota IDAI.
3
7
Iuran rutin dari anggota IDAI.
3
8
Pemasukan dana dari berbagai kegiatan ilmiah yang diselenggarakan IDAI.
3
9
Badan Penerbit IDAI yang mengelola kegiatan penerbitan IDAI.
10
Website IDAI sebagai sarana informasi dan komunikasi anggota IDAI.
3
11
Perangkat organisasi IDAI yang mapan.
3
12
AD-ART dan kompendium IDAI sebagai pedoman anggota IDAI dalam menjalankan tugas profesi maupun organisasi.
13
Renstra IDAI.
1
Kurang meratanya distribusi anggota IDAI di seluruh provinsi di Indonesia.
-2
2
Kurang meratanya distribusi anggota IDAI dengan kemampuan subspesialistik; gelar S2, S3, dan profesor; kemampuan organisasi; serta minat dan penguasaan penelitian.
-2
3
Kurangnya kesempatan anggota IDAI menempuh pendidikan subspesialistik karena masih terbatasnya jumlah pusat pendidikan Sp.2.
-1
4
Kurangnya minat dan keterampilan anggota IDAI, terutama di luar pusat pendidikan, dalam melakukan penelitian.
-1
-3
3
1
3
3 3
Renstra IDAI 2009-2015
57
No
Objek yang dianalisis 1
Kekuatan (Strengths) 2
3
-1
Kelemahan (Weakness) -2
5
Tingginya beban anggota IDAI di pusat pendidikan dalam melakukan berbagai kegiatan yang mencakup pelayanan, pendidikan, dan penelitian.
6
Kurangnya minat anggota IDAI menjadi pengurus IDAI.
-1
7
Kurangnya pemahaman anggota IDAI mengenai fungsi, peraturan, lingkup kerja, dan program kerja IDAI.
-1
8
Belum adanya data mengenai kompetensi dan profesionalisme anggota IDAI.
9
Kurang lengkapnya database anggota IDAI, termasuk dalam hal progres CPD dan penelitian.
10
Kurang tersosialisasinya program kerja KAMAS bagi seluruh anggota IDAI.
-2
11
Kurangnya komitmen anggota IDAI dalam menyukseskan program kerja KAMAS.
-2
12
Belum meratanya sumber dana IDAI di seluruh cabang.
-2
13
Belum adanya inventarisasi sarana kepengurusan IDAI pusat dan cabang yang lengkap.
-1
14
Masih bergantungnya IDAI pada pihak Mitra bagi penyediaan sarana dalam penyelenggaraan kegiatan IDAI.
-1
15
Belum optimalnya pemanfaatan website IDAI.
-2
16
Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informatika lainnya seperti teleconference.
-2
17
Belum tersosialisasinya kompendium IDAI dengan baik.
-1
18
Belum adanya analisis SWOT IDAI yang tajam, objektif, dan faktual.
-1
19
Arahan program kerja jangka pendek maupun panjang masih belum terukur.
20
Feedback dari masing-masing program masih lemah (belum berjalan dengan baik).
21
-2
-2 -1
-2 -1
Perbedaan struktur organisasi dari pola umum organisasi sejenis, termasuk dalam penyebutan istilah KONIKA, apakah Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak atau Kongres Nasional Dokter Spesialis Anak atau Kongers Nasional Ikatan Dokter Anak Indonesia (Munas IDI). Jumlah SKOR Total Skor
58 Renstra IDAI 2009-2015
-3
-1
1
6
27
-11
34
-20 -31
3
0
Analisis Eksternal No
Objek yang dianalisis 1
Peluang (Opportunity) 2
3
1
Adanya sertifikasi kompetensi sebagai syarat pembuatan surat ijin praktek dapat memotivasi anggota IDAI untuk meningkatkan keilmuan dan keterampilan klinis serta membuat publikasi ilmiah.
3
2
Keberadaan UU Praktik Kedokteran dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme anggota IDAI dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3
3
Perkembangan teknologi informatika merupakan peluang bagi anggota IDAI untuk melakukan konsultasi dengan para pakar dalam bidangnya sebagai upaya meningkatkan keilmuan, keterampilan klinis, dan memberikan pelayanan kesehatan anak yang optimal.
3
4
Pemanfaatan website IDAI secara lebih optimal bagi anggota.
5
Dibuatnya kesepakatan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan program kerja IDAI agar penggunaan dana menjadi lebih efisien.
3
6
Inventarisasi sarana milik IDAI, terutama pasca penyelenggaraan KONIKA dan PIT, dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sarana untuk kegiatan berikutnya.
3
7
Sisa hasil usaha KAMAS diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana IDAI.
8
Kinerja dan program kerja berbagai perangkat organisasi IDAI (badan dan satgas) dapat lebih ditingkatkan dalam menjalankan program kerja jangka pendek dan panjang IDAI.
Ancaman (Threatening) -1 -2 -3
2
2
3
9
Bertambahnya pendirian rumah sakit baru modern dapat memacu peningkatan ilmu pengetahuan dan kompetensi.
3
10
Bertambahnya pemekaran wilayah pemerintah daerah menambah daya tampung lulusan IPDSA dan pemerataan distribusi anggota.
3
1
Makin tingginya tingkat pengetahuan konsumen pelayanan kesehatan mengharuskan anggota IDAI untuk memiliki keilmuan dan keterampilan klinis yang tinggi, memahami kode etik dan UU Praktik Kedokteran, serta memberikan pelayanan kesehatan dengan profesionalisme yang tinggi.
2
Maraknya lembaga swadaya masyarakat kesehatan dan praktisi hukum kesehatan menuntut anggota untuk lebih memperhatikan aspek medikolegal dalam memberikan pelayanan kesehatan.
-1
-1
Renstra IDAI 2009-2015
59
No
Objek yang dianalisis 1
Peluang (Opportunity) 2
Ancaman (Threatening) -1 -2 -3
3
3
Terbukanya pasar bebas tahun 2010 yang membuka peluang persaingan antar dokter lulusan dalam dan luar negeri menuntut peningkatan kualitas anggota.
4
Tuntutan bagi pelaksanaan CPD, peningkatan peiayanan kesehatan, dan pengembangan penelitian memerlukan dana yang tidak sedikit.
-1
5
Kenaikan harga yang diperkirakan akan terus terjadi dapat mempengaruhi rencana anggaran biaya bagi pelaksanaan program.
-1
6
Kemajuan teknologi menuntut pembaharuan sarana dan meningkatkan penguasaan teknologi.
-1
7
Tingginya tuntutan terhadap profesi kedokteran merupakan tantangan bagi IDAI untuk menghasilkan program kerja yang realistis dan mampu menjawab masalah yang ada.
-1
8
Makin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat dan semakin mahalnya biaya pelayanan kesehatan, pemeriksaan penunjang, harga obat, dan vaksin.
-3
-3
Jumlah
0
4
Skor
24
-6
28
Total Skor
-12 16
GRAFIK SWOT
Strength Defensive
Offensive/Aggressive I
IV
III Liquidation
60 Renstra IDAI 2009-2015
II Reconciliation
0
-6
TIM PENYUSUN RENSTRA IDAI 2009-2015 Tim Penyusun Draf Renstra Ketua : Dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K) Sekretaris : Dr. Evita Bermanshah Ifran, Sp.A(K) Anggota :
Dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A(K), FACC,F ESC Prof. DR. Dr. Nanan Sekarwana, Sp.A(K), MARS Dr. Koesno Martoatmodjo, Sp.A DR. Dr. Santoso Soeroso, Sp.A(K), MARS Dr. Sudung O Pardede, Sp.A(K) Prof. Dr. Asril Aminullah, Sp.A(K) Prof. Dr. Bambang Permono, Sp.A(K) Dr. Susetyo Harry Purwanto, Sp.A(K) Dr. Syartil Arfan MZ., Sp.A
Tim Revisi Draf Renstra Ketua : Dr. Badriul Hegar, Sp.A(K) Sekretaris : Dr. Sudung O. Pardede, Sp.A(K) Anggota :
Dr. Bambang Tridjaja AAP., Sp.A(K), M.Med(Paed) Dr. Antonius H. Pudjiadi, Sp.A(K) DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi Dr. Adi Utomo Suardi, Sp.A(K) Dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A(K) Dr. Piprim B.Yanuarso, Sp.A Dr. RA. Setyo Handryastuti, Sp.A(K) Dr. Dyah Farida Amirani, Sp.A Dr. Ferdy Panusunan Harahap, Sp.A Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K) Dr.Y. Yafri Razak, Sp.A
Renstra IDAI 2009-2015
61
62 Renstra IDAI 2009-2015
Renstra IDAI 2009-2015
63
64 Renstra IDAI 2009-2015