RC blok 3.4 (limited movement) Pendidikan Dokter 2010 Module: - Trauma - Infection - Immunology
- Neoplasm - Genetic Metabolic - Degeneration
Sumber - Block exam 3.4 batch 2008 reg, 6 april 2011 - Block exam 3.4 batch 2009 inter, april 2012
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu lah orangorang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. :: QS Ali „Imran : 139 :: 1.
Gerakan apakah yang melemah jika terjadi cedera saraf di dekat collum fibulae? a. fleksi art.genu c. endorotasi art.genu e. dorsofleksi foot. b. ekstensi art.genu d. plantarfleksi foot
Collum fibula terletak di sebelah inferior dari apex fibula. Di sebelah lateral dari collum fibula berjalan n. Fibularis communis yang bercabang menjadi 2 yaitu: - n. Fibularis profundus yang menginervasi otototot kompartemen anterior cruris, fungsi gerakan yang utama adalah dorsofleksi pedis. - n. Fibularis superficial yang menginervasi otot- otot kompartemen lateral, fungsi gerakan yang utama adalah eversi kaki dan dorsofleksi. Sehingga apabila terjadi cedera saraf di dekat collum fibula => n.fibularis communis terkena dorsofleksi terganggu. 2. Pria 18 tahun mengeluh nyeri di pergelangan kaki dan mengalami kesulitan berjalan setelah kecelakaan mobil. Didapatkan deformitas proksimal pergelangan kaki, 1/3 distal kaki kiri belang-belang dan bengkak, arteri kaudal lateral maleolus tidak teraba. Diketahui fraktur tibia dan fibula kiri serta terjadi sindroma kompartemen kaki kiri lateral. Struktur yang terletak pada kompartemen ini adalah . . . a. n.fibularis profundus c. m.tibialis posterior e. m.peroneus longus. b. v.saphena magna d. m.ekstensor hallucis longus
Dari pemeriksaan fisik terlihat bahwa kompartemen yang terkena adalah kompartemen lateral. Struktur yang ada di kompartemen lateral di antaranya m. fibularis/peroneus longus m. fibularis/peroneus brevis a. fibularis n. fibularis superficial. -
N fibularis profundus terletak di kompartemen anterior V saphena magna terletak di kompartemen antrior-medial M titbalis posterior terletak di kompartemen posterior M. ekstensor hallucislongus terletak di kompartemen anterior
3. Wanita 24 tahun mengeluh tangan terasa nyeri dan membentuk claw hand setelah 3 hari sebelumnya tertabrak sepeda motor. Saraf yang mengalami gangguan adalah . . . a. nervus radialis c. nervus ulnaris. e. nervus medianus b. nervus axillaris d. nervus sterno-trachealis
Claw hand merupakan manifestasi klinis dari cederanya n. Ulnaris distal sehingga tidak bisa memfleksikan jari ke-4 dan 5. N. Ulnaris akan menginervasi m. lumbricales jari ke 4 & 5 → gerakannya fleksi sendi MCP, ekstensi distal interphalang (DIP) dan proximal interphalang (PIP) jari 4 & 5. Sehingga bila terjadi lesi akan menyebabkan hiperekstensi MCP dan fleksi DIP & PIP jari 4 dan 5.
4. Mikroorganisme yang menyebabkan gibbus adalah . . . a. Bacillus cereus c. Burrelia reccurentis b. Clostridium fallax d. Haemophilus influenza
e. Mycobacterium tuberculosis.
Gibbus adalah deformitas pada vertebra karena destruksi masif dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tb metastasis ke tulang vertebra dan paling sering mengenai corpus vertebra anterior, sehingga bagian anterior akan keropos → angulasi ke depan → kyphosis.
5. Laki-laki 8 tahun lumpuh pada otot-otot paha, scapula, dan bahu. Pemeriksaan fisik Gower (+), kadar CK serum 800 mg/dL, hasil elektromyogram adalah myopati. Kelainan tersebut termasuk kelumpuhan jenis . . . a. atrofi spinal muskuler (SMA) c. myopati metabolic e. kanalopati b. myopati congenital d. distrofi muskuler.
Distrofi muskuler dicirikan dengan kelemahan otot yang progresif, dimulai dari otot skelet kemudian otot jantung. Gambar ini adalah pemeriksaan Gower. Pemeriksaan Gower dilakukan pada pasien distrofi muskuler. Caranya dengan meminta pasien dari posisi terlentang untuk berdiri. Pada orang normal dapat dilakukan dengan mudah. Namun pada pasien dengan distrofi muskuler, pemeriksaan Gower (+) bila pasien melakukannya dengan membalikkan badannya → kemudian posisi merangkak → bertumpu pada tangan → baru berdiri. Dari kenampakan klinis pada soal dan pemeriksaan gower sign positif adalah tanda khas dari penyakit distrofi muskuler. Kreatinin yg sangat tinggi juga merupakan ciri distrofi muskuler. Sedangkan kanalopati merupakan suatu kelainan neuromuscular pada kanal ion. Etiologi kanalopati dapat disebabkan oleh terlalu banyak olahraga, stressed, dan terlalu banyak konsumsi garam. Tx dengan konsumsi garam dan istirahat.
6. Laki-laki 40 tahun kedua tungkainya tidak bisa digerakkan. 2 minggu sebelumnya mengalami diare. Kedua tungkai lumpuh, dan kelemahan di kedua lengan. Pada cairan cerebrospinal ada peningkatan protein namun tidak diikuti oleh peningkatan sel. Diagnosis yang mungkin adalah . . .
a. multiple sklerosis b. myasthenia gravis.
c. distrofi muskuler e. myelitis transversa d. chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP)
Dari anamesis didapatkan bahwa 2 minggu sebelumnya mengalami diare, yg dapat disebabkan oleh bakteri Campylobacter jejuni dan merupakan pencetus dari penyakit Guillain-Barre Syndrome. Karena terjadi sudah cukup lama (2 minggu) maka ini termasuk varian Chronic Inflammatory Demyelinatig Polyneuropathy. 7. Cerebral palsy adalah . . . a. kelumpuhan otak karena adanya lesi non-progresif pada otak yang immature. b. kelumpuhan otak karena adanya lesi progresif pada otak yang immature c. kelumpuhan otak karena adanya lesi non-progresif pada otak yang mature d. kelumpuhan otak karena adanya lesi progresi pada otak yang matur e. kelumpuhan otak karena traumatic
Cerebral palsy adalah syndrome dengan berbagai macam etiologi, patologi dan maninfestasi klinis yang disebabkan oleh lesi non progresif otak immature, mengakibatkan gangguan control neuromuscular berupa: tonus otot, refleks tendon, refleks primitive, reaksi postural, dan menghasilkan pola gerak abnormal. Oleh WHO, CP adalah paralisis otak yang non progresif dapat terjadi setiap waktu sebelum otak mencapai kematangan dari konsepsi hingga 5/6 tahun. 8. Faktor resiko cerebral palsy adalah . . . a. malformasi congenital, infeksi maternal, zat toksik (teratogenik), kejang, hipotiroid, kelahiran tunggal, trauma abdominal b. premature >32 minggu, BB >2500 gram, pertumbuhan terlambat, perdarahan, trauma, infeksi, bradikardia, hipoksia c. tumor, infeksi, perdarahan d. malformasi congenital, gemelli, infeksi maternal, kejang, kelainan plasenta, hipertiroid, trauma. e. perdarahan abdominal, tumor, anoksia
Etiologi dan factor resiko Cerebral palsy: Prenatal : infeksi intrauterine (TORCH, sifilis), radiasi, asfiksia intrauterine, placenta previa, pendarahan plasenta, ibu hipertensi, malnutrisi, abnormal kromosom, riwayat keluarga CP, dan masalah selama kehamilan. Natal : anoksia/hipoksia, perdarahan otak, premature, postmature, gemeli, traumatic delivery, persalinan lama (complicated), infeksi CNS, sepsis, dan masalah selama proses kelahiran. Postnatal : trauma kepala, meningitis/ensefalitis, yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan, racun (logam berat, karbonmonoksida), intracranial hemorrhage, neonatal seizure. Jawaban a = terdapat kelahiran tunggal yang bukan merupakan factor resiko (gemeli/kehamilan multiple=FR) Jawaban b = premature tidak sama dengan >32 minggu, dan malnutrisi tidak sama dengan BB>2500g Jawaban c dan e = terdapat tumor yang menunjukan adanya lesi progresif, padahal CP non progresif 9. Indonesia pernah mengalami outbreak polio paralitik tahun 2005, disebabkan oleh apa? a. wild polio virus import. d. IPV b. wild polio virus endogen e. vaccine derived polio virus (VDVP) c. vaccine associated paralytic poliomyelitis
Indonesia telah eradikasi polio tahun 1995, namun terulang kembali (outbreak polio myelitis) tahun 2005 akibat virus polio liar import dari sudan (diduga melalui TKW, jemaah haji) di daerah Banten, Serang, Sukabumi. Dan menjadikan Indonesia peringkat ketiga terbanyak. Untuk mencegah persebaran yang meluas ke Negara lain, Outbreak ini ditanggulangi dengan pemberian vaksin kepada seluruh bayi di Indonesia. Vaksin diberikan melalui oral (OVP), kecuali di DI YOGYAKARTA menggunakan IVP. Imunisasi diberikan melalui Pekan Imunisasi Nasional yang akan membentuk community immunity. Kini Indonesia diberi kesempatan lagi untuk mendapat sertifikat Negara bebas polio hingga 2013. 10. Perbedaan kelumpuhan polio dibanding dengan Guillain Barre Syndrome adalah pada proses . . .
a. perluasan horizontal satu segmen vertebra b. perkembangan menjadi tetraparesis c. perluasan ke susunan saraf pusat
d. progresif ascenden e. progresif horizontal
Accute Paralysis Flaccid (lumpuh layu) berdasarkan penyebabnya: 1. Paralytic poliomyelitis = terjadi kerusakan cornu anterior medulla spinalis 2. polyneuritis = kerusakan pada truncus nervus seperti pada GBS (poliradikuloneuropati akut) 3. neuromuscular junction blocked 4. inflammatory muscle disease 5. trauma [untuk 2 nomor berikut] Laki-laki 2 tahun mengeluh lengan kanan tidak mampu mengangkat berbel 5 kg saat latihan fitness. 11. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kelainan pasien tersebut adalah . . . a. tangan pemeriksa menahan regangan tangan pasien b. tangan pemeriksa memberikan tahanan pada sisi ventral ibu jari c. tangan pemeriksa memberikan tahanan pada sisi ventral lengan bawah. d. tangan pemeriksa memberikan tahanan pada sisi dorsal lengan bawah e. pasien diminta menggenggam tangan pemeriksa dan meremasnya
Pasien tidak dapat melakukan gerakan fleksi, terdapat kelemah kekuatan otot (muscle weakness), pemeriksaanya dapat dilakukan dengan pemberian tahanan pada ventral lengan bawah. 12. Saat tangan menahan peregangan tangan pasien dan diapatkan kelemahan, maka kelainan mungkin terjadi pada . . . a. saraf C8 dan T1, n.medianus c. saraf T1, n.ulnaris e. saraf C8, n.ulnaris b. Saraf C8, n.medianus d. saraf C5, n.axillaris
Untuk peregangan tangan (abduksi jari-jari tangan) dilakukan oleh n. ulnaris. Nervus ulnaris berasal dari fasciculus media dari plexus brachialis C8, T1. Jika terdapat kelainan, mala geerakan yang terganggu: 1. Wrist flexion & adduction (m.FCU), ingat msh ada otot flexor lainnya 2. MP IV & V flexion (m.lumbricales sisi ulnar) 3. DIP digiti IV & V (m.FDP 4th & 5th) 4. Finger abduction (m.interosseus dorsal) 5. Finger adduction (m.interosseus palmar) 13. Wanita 20 tahun, pipinya berwarna merah, rambut rontok, badan lemah, dan sering demam. Sendi terasa sakit dan bengkak, sering sariawan. Pernyataan berikut yang sesuai dengan penyakit tersebut adalah . . . a. lebih sering pada perempuan dibanding laki-laki. b. lenih sering mengenai orang tua dibanding anak muda c. lebih sering pada laki-laki disbanding perempuan d. penyakit ini membaik saat hamil e. penyakit ini jarang mengenai organ vital
Penyakit dari wanita tersebut adalah SLE. Dimana kebanyakan penyakit-penyakit autoimun menyerang perempuan, Karena ada factor estrogen yang dapat meningkatkan survival dari sel T dan sel B. Sehingga kebanyakan terjadi pada usia produktif dimana antara usia 20-sebelum menopause dan semakin memberat pada waktu hamil karena hormon banyak berperan dalam kehamilan. Keluhan atau penampakan klinis sangat beragam sehingga panyakit ini sering disebut sebagai penyakit seribu wajah, bisa menyerang bagian yang ringan seperti kulit saja atau yang paling sering mengenai organ-organ vital seperti jantung, ginjal, paru, dan lain-lain dan nantinya kalau tidak segeta ditangani bisa menyebabkan kematian.
14. Wanita 30 tahun mengeluh jari-jari tangan bengkak, kaku, sakit selama 3 bulan. Salah satu komplikasi penyakit ini adalah terjadi Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Jika injeksi steroid tidak menunjukkan perkembangan, maka sebaiknya dirujuk ke . . . a. ahli patologi anatomi untuk menentukan jenis sel yang terlibat b. ahli imunologi untuk menentukan proses imun yang terjadi c. ahli reumatologi untuk melakukan aspirasi sendi d. ahli bedah untuk melakukan dekompresi. e. ahli radiologi untuk melakukan dekompresi
Pegobatan untuk jenis-jenis penyakit entrapment nerve/saraf kejepit ini ada tahapannya dan berdasarkan lekcer hamper semuanya sama, yakni alternative terakhir kalau tidak membaik adalah dirujuk untuk dioperasi. Operasi adalah bidang dokter bedah. 15. Faktor predisposisi penderita chondrosarcoma adalah rentang usia . . . a. 1-15 tahun c. 25-40 tahun e. <1 tahun b. 15-25 tahun d. 40-60 tahun
Kebanyakan terjadi pada usia >50 tahun dan banyak pada laki-laki. 16. Pria 35 tahun mengalami pembesaran sendi lutut yang nyeri sejak 10 hari yang lalu. Suhu badan 38oC. Sebelumnya pasien mengalami nyeri saat kencing dan kencing bernanah. Didapatkan banyak neutrofil pada pemeriksaan cairan sendi. Kelainan yang mungkin dialami pasien tersebut adalah…. a. arthritis gout c. arthritis tuberkulosa e. spondilitis ankilosing b. arthritis rheumatoid d. arthritis gonokokal
Keluhan yang diderita pasien adalah nyeri lutut, berarti menandakan bahwa pasien dapat terjangkit radang pada sendi lututnya. Suhu badan yang meningkat menandakan adanya infeksi, berarti radang sendi lutut yang dideritanya kemungkinan adalah arthritis septik, yaitu radang sendi yang diakibatkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Pasien berusia dewasa, mengalami nyeri saat kencing, dan kencing bernanah, menandakan bahwa kemungkinan besar pasien terinfeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Berarti kelainan yang mungkin dialami pasien tersebut adalah arthritis gonokokal. Arthritis gout adalah radang sendi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Arthritis rheumatoid adalah radang sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Arthritis tuberkulosa adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Arthritis gonokokal adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Sedangkan spondilitis ankilosing adalah peradangan yang terjadi pada sendi vertebrae. Referensi: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/ 17. Pria 40 tahun mengeluh bengkak dan nyeri pada ibu jari kanan sejak 4 hari yang lalu. Selama 5 bulan ini terjadi kumat-kumatan. Kakak pernah mengalami hal yang sama. Pemeriksaan fisik didapatkan status gizi obese dan bengkak, kemerahan, serta terdapat nyeri tekan pada ibu jari kaki kanan. Obat apakah yang perlu diberikan untuk mencegah terjadi serangan berulang? a. kolkisin c. paracetamol e. metil prednisolon b. probenecid d. sulfinpirazon
Pertama-tama diagnosisnya terlebih dahulu. Pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 40 tahun, dan obese. Kakak pasien pernah mengalami hal yang sama berarti ada kemungkinan faktor keturunan, lalu nyeri dan bengkak tersebut terjadi pada ibu jari kaki. Berdasarkan keterangan di atas, diagnosis utama pasien adalah gout arthritis, yaitu radang sendi yang disebabkan oleh deposisi kristal monosodium urat (MSU) pada persendian. Prevalensinya laki-laki banding wanita adalah 5:1 dan sekitar 60% kasus terjadi pada sendi metatarsophalang ibu jari kaki. Gout yang menyerang ibu jari kaki disebut juga podagra. Faktor risikonya antara lain faktor keturunan, intake purin yang meningkat, alkohol, diuretik, leukaemia, cytotoxic, dan kerusakan pada ginjal. Sekarang obat yang diberikan untuk mencegah serangan berulang. Gunakan allopurinol pada serangan berulang, tophi, atau batu ginjal. Pengenalan pada allopurinol dapat memicu terjadinya serangan, jadi tunggu
3 minggu setelah episode akut, dan berikan pula dengan NSAID atau kolkisin (0,5mg/12 jam per oral) secara reguler selama 3 bulan pertama. Setelahnya, atur dosis obat sesuai kadar urat dalam serum (usahakan kadar urat dalam serum <0,36mmol/L). Efek sampingnya rash, demam, dan WCC ↓ (terutama pada penggunaan azathioprin). Obat-obatan uricosoric (meningkatkan ekskresi urat) jarang digunakan (contohnya probenecid dan sulfinpirazon) karena dapat menyebabkan pengendapan urat di ginjal. Parasetamol adalah analgesik lemah, tidak digunakan dalam menangani maupun mencegah gout. Metil prednisolon adalah kortikosteroid, dapat digunakan untuk menangani gout, tetapi tidak untuk mencegahnya. Jadi, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan di atas adalah kolkisin. Referensi: Longmore, Murray, et al. Oxford Handbook of Clinical Medicine ed 8. 2010. Italia: Oxford University Press. 18. Pada osteoartritik kartilago artikular, pernyataan yang tepat mengenai perubahan biokimia yang terjadi adalah…. a. penurunan kadar air, dominan kolagen tipe I, peningkatan konsentrasi proteoglikan b. peningkatan kadar air, dominan kolagen tipe II, penurunan konsentrasi proteoglikan. c. kadar air normal, dominan kolagen tipe II, peningkatan konsentrasi proteoglikan d. penurunan kadar air, konsentrasi kolagen tipe I dan tipe II sama, penurunan konsntrasi proteoglikan e. peningkatan kadar air, dominan tipe II kolagen, peningkatan konsentrasi proteoglikan [untuk 4 nomor berikut] Perempuan 15 tahun mengeluh nyeri sendi kaki, bahu, siku, lutut, dan pergelangan kaki sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mudah lelah, rambut rontok, kadang demam, pipi berwarna merah, dan sering sariawan. Hasil laboratorium menunjukkan proteinuria, anemia, leukopenia. 19. Apa diagnosis yang sesuai? a. Systemic Lupus Erythematosus b. arthritis rheumatoid
c. arthritis septic d. osteoarthritis
e. arthritis gout
Ada 11 kriteria untuk mendiagnosis Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Setidaknya positif 4 dari 11 kriteria di bawah ini untuk mendiagnosis SLE: 1. Malar rash (butterfly rash), yaitu ruam pada sekitar pipi. 2. Discoid rash, yaitu adalah ruam dengan jaringan parut. Pada stage 3 dapat mengenai telinga, pipi, kulit kepala, dahi, dan dada. 3. Photosensitivity, yaitu reaksi tak wajar (misalnya memerah) apabila terkena cahaya. 4. Oral ulcers. 5. Non-erosive arthitis, yaitu radang pada sendi, namun tidak merusak jaringan ikat lunaknya. 6. Serositis, bisa berupa pleuritis atau pericarditis. 7. Renal disorder, bisa berupa proteinuria persisten atau positif cellular casts. 8. CNS disorder, bisa berupa kejang atau psychosis. 9. Haematological disorder, bisa berupa haemolytic anemia, leukopenia, lymphopenia, atau thrombocytopenia. 10. Immunological disorder, bisa berupa anti-dsDNA, anti-Sm, atau antiphospolipid. 11. Antinuclear antibody (ANA), pemeriksaan laboratorium ini positif pada >95% kasus. Jembatan keledai yang bisa digunakan untuk menghafal kriteria di atas adalah „A RASH POINTS AN MD TO SLE‟ (sebuah ruam mengarahkan dokter ke SLE), yaitu Arthritis, Renal disorder, ANA, Serositis, Haematological, Photosensitivit, Oral ulcers, Immunological disorder, Neurological disorder, Malar dan Discoid rash. Dalam hal ini, pasien positif 5 dari 11 kriteria di atas. Pasien mengalami arthritis (nyeri sendi), malar rash (pipi berwarna merah), oral ulcer (sariawan), renal disorder (proteinuria), dan haematological disorder (anemia dan leukopenia). Berarti diagnosis pasien adalah Systemic Lupus Erythematosus. Referensi: Longmore, Murray, et al. Oxford Handbook of Clinical Medicine ed 8. 2010. Italia: Oxford University Press. 20. Terapi apakah yang paling tepat? a. vitamin A c. kanamisin b. vitamin C d. eritromisin
e. kortikosteroid
Terapi yang diberikan pada pasien SLE antara lain analgesik, anti-inflamasi (steroid maupun non-steroid), immunosupresan, immunoglobulin, agen biologis, plasma pharesis, terapi okupasi, fisioterapi, dan psikoterapi. Untuk pertanyaan di atas, jawaban paling tepat adalah kortikosteroid. Vitamin dan antibiotik (kanamisin dan eritromisin) bukanlah terapi yang tepat untuk pasien SLE. Referensi: slide SLE dr. Nyoman Kertia 21. Komplikasi yang harus diwaspadai yaitu…. a. malnutrisi c. kerusakan organ vital b. terjadi kanker tulang d. penurunan kecerdasan
e. timbul kristal sendi
Beberapa orang dengan SLE dapat memiliki deposit abnormal pada sel-sel di ginjal. Hal ini mengarah ke kondisi yang disebut dengan lupus nephritis. Pasien dengan kondisi ini dapat mengalami gagal ginjal dan membutuhkan dialysis atau transplan ginjal. SLE dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian di tubuh, di antaranya: Penggumpalan darah di kaki (deep vein thrombosis) atau di paru-paru (emboli pulmo) Destruksi sel darah merah (hemolytic anemia) Cairan di sekitar jantung (pericarditis), endocarditis, atau peradangan pada jantung (myocarditis) Cairan di sekitar paru (efusi pleura) dan kerusakan pada jaringan paru Komplikasi kehamilan, di antaranya keguguran Stroke Kadar platelet yang sangat rendah (thrombocytopenia) Peradangan pada pembuluh darah Di antara komplikasi di atas, maka komplikasi yang harus diwaspadai pada pasien SLE adalah kerusakan organ vital (jantung, paru-paru, dan ginjal). Referensi: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/ 22. Marker yang paling spesifik untuk menegakkan diagnosis kasus ini adalah… a. C-reactive protein c. laju endap darah e. antinuclear antibody (ANA) b. rheumatoid factor d. kadar asam urat darah
Kriteria American College of Rheumatology (ACR) untuk mendiagnosis systemic lupus erythematosus (SLE) pada tahun 1997 antara lain adalah antinuclear antibody (ANA). ANA ditemukan positif pada >95% kasus SLE. Referensi: Longmore, Murray, et al. Oxford Handbook of Clinical Medicine ed 8. 2010. Italia: Oxford University Press.
23. Mekanisme dasar gangguan tulang pada fibrous dysplasia adalah . . . a. infeksi c. metabolic e. defek maturasi. b. malnutrisi d. avitaminosis
Fibrous dysplasia adalah pertumbuhan tulang yang tidak normal di mana tulang normal digantikan dengan jaringan ikat fibrosa. Fibrous dysplasia adalah bentuk kelainan berupa dysplasia, yaitu defek maturasi, dan bukan merupakan bentuk kanker. 24. Derajat defisiensi neoplasma soft tissue ditentukan dengan . . . a. formasi tubular c. area perdarahan e. banyaknya massa keratin b. jumlah mitosis. d. besar massa tumor 25. Tumor yang dikenal sebagai exastosis syndrome adalah . . . a. osteokondroma. c. kondro sarcoma e. ewing sarkoma b. osteoid sarcoma d. giant cell tumor
Hereditary Multiple Exastoses (HME atau MHE) adalah suatu kondisi dimana benjolan tulang (disebut juga exostoses/osteochondroma) berkembang pada tulang pada anak. 26. Laki-laki 18 tahun mengeluh otot betisnya sering kaku, terutama saat malam hari dan siang hari setelah jogging. Pasien biasa jogging 2 kali seminggu dan mulai mengalami gejala saat dia mempunyai kebiasaan baru. Penyebab gejala tersebut adalah . . . a. inflamasi otot c. abnormalitas UMN e. gangguan sistem konduksi membran b. kelemahan otot d. abnormalitas NMJ [untuk 3 nomor berikut] Wanita 25 tahun mengeluh 6 bulan ini sendinya bengkak dan nyeri di tangan kanan dan kiri, sendi jari kaki secara simetris. Di pagi hari, sendinya kaku selama 3 jam. Hasil laboratorium menunjukkan factor rheumatoid positif. Tampak erosi sendi-sendi tangan pada rontgen. 27. Penyebab arthritis kasus ini adalah . . . a. degenerative c. bakteri b. autoimun. d. kristal
e. jamur
28. Terapi yang paling penting untuk mencegah erosi sendi adalah . . . a. ampisilin c. vitamin B1 e. paracetamol b. eritromisin d. metotreksat.
Obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis: NSAID Sebagai bagian dari perawatan rheumatoid arthritis Anda, dokter Anda mungkin akan memberikan resep obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini mengurangi rasa sakit dan inflamasi tetapi tidak memperlambat kemajuan RA. Oleh karena itu, orang dengan RA sedang sampai parah seringkali membutuhkan obat tambahan untuk mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. DMARDs Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan RA. DMARD yang paling umum digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis adalah metotreksat. DMARDs lainnya termasuk Arava, Azulfidine, Cytoxan, Imuran, Neoral, dan Plaquenil. Biologis Pengobatan yang terbaru dan paling efektif untuk rheumatoid arthritis adalah terapi biologis. Terapi biologis secara genetik direkayasa protein. Mereka dirancang untuk menghambat komponen spesifik sistem kekebalan tubuh yang memainkan peran penting dalam peradangan, komponen kunci dalam rheumatoid arthritis. TNF blocker membantu mengurangi rasa sakit dan kerusakan sendi dengan memblokir sebuah protein inflamasi disebut tumor necrosis factor (TNF). Ada beberapa bukti bahwa TNF blocker dapat menghentikan perkembangan rheumatoid arthritis. Penelitian terbaru telah menunjukkan manfaat ketika mereka menggabungkan dengan methotrexate. TNF blocker mencakup Enbrel, Humira, Remicade, Cimzia, dan Simponi. 29. Komplikasi yang harus diwaspadai adalah . . . a. malnutrisi c. penurunan kecerdasan b. terjadi kanker tulang d. deformitas sendi tangan.
e. timbul kristal
30. Pria 25 tahun sejak 1 tahun yang lalu mempunyai benjolan keras di atas lutut. Pada biopsy aspirasi terlihat sel-sel ukuran sedang sampai besar, berkelompok dan tersebar, polimorfi, inti hiperkromasi. Diagnosis yang mungkin adalah . . . a. osteoma c. osteosarkoma. e. kondrosarkoma b. kondroma d. osteokondroma
Berdasarkan ciri -ciri yang dijelaskan pada soal: diagnosis yang mungkin adalah ... Sumber : Robin., Cotran Patologi umum Kelainan Osteoma
Predileksi Usia 40-50 th Lokasi : carniofacial termasuk sinus paranasal, leher.
Ciri Makroskopis Keabu-abuan, keras, eksofitik, melekat pada permukaan tulang
Kondroma
Usia 20-40 th Lokasi : tulang rawan, biasanya pada tulang pendek tangan dan kaki, dapat juga ditemukan pada humerus proksimal, femur proksimal dan distal. Bimodal,Usia 10-20 tahun dan > 40 tahun. Lokasi : Metafisis tulang panjang pada regio genu ( 50 % di distal femur, proksimal tibia) dan proksimal humerus.
Solid, small<3 cm, batas tegas
Osteosarkoma
Gritty ( kontur berpasir), abu – putih, sering ada area nekrosis dan perdarahan serta degenerasi sistik.
Mikroskopis Terdiri dari tulangh woven maupun lamellar, tulang matur & padat, didominasi lamellar, tidak invasif dan jarang sekali mengalami transformasi keganasan, tidak ditemukan mitosis patologis, tidak ditemuakan adanya tampakan keganasan pada lesi ini. Biru keabuan dan lobullobul translusens kartilago hyaline matur berisi chondrocyte normal, hiposeluler, fokus –fokus miksoid, degenerasi hyaline dan kalsifikasi. Tumor berisi stroma seluler yang sangat padat, banyak osteoid, dapat ditemukan multinucleated giant cell dan mitosis patologis serta banyak vasa darah, tersusun atas sel bizzare pleomorfik, polimorfik, dengan inti hiperkromatis, tumor menghasilkan banyak osteoid eosinofilik, irregular dan dikelilingi osteoblast.
Osteokondroma Kondrosarkoma 31. Pria 75 tahun nyeri tulang belakang dan didiagnosa mempunyai kanker prostat semenjak 3 tahun yang lalu. Gambaran radiologis yang bisa ditemukan bila kelainan tulang belakang tersebut diakibatkan metastasis karsinoma prostat adalah . . . a. ground glass appearance pada tulang belakang d. onion peel effect pada tulang belakang b. lesi osteoblastik pada tulang belakang. e. lesi nidus pada tulang belakang c. codman‟s triangle pada tulang belakang
32. Gambaran khas apakah yang terlihat pada ewing‟s sarcoma? a. onion peel. c. popcorn e. osteolitik b. simple cyst d. kalsifikasi
Ewing‟s sarcoma dipercaya berasal dari dari sel endothelial di Bone Marrow. Kebanyakan terjadi pada usia 10 dan 20 tahun, biasanya pada tubular bone ( tulang panjang ) khususnya pada tibia, fibula, atau clavicula. Pasien datang dengan nyeri, seringnya nyeri berdenyut ( di texbooknya bilang “ throbbing in character “) , bengkak, pyrexia ( demam ), tender swelling, peningkatan ESR, sering di diagnosis Osteomyelitis . X-rays biasanya menunjukkan area destruksi tulang, lebih banyak di mid –diaphysis. Pembentukan tulang baru terjadi di sepanjang tulang dan kadang muncul sebagai lapisan fusiformis disekeliling lesi yang memberikan tampakan “onion-peel” redaksi texbooknya: “ New bone formation may extend along the shaft and sometimes it appears as fusiform layers of bone around the lesion – the socalled „onion-peel‟ effect. Often the tumour extends into the surrounding soft tissues, with radiating streaks of ossification and reactive periosteal bone at the proximal and distal margins. These features (the „sunray‟ appearance and Codman‟s triangles) are usually associated with osteosarcoma, but they are just as common in Ewing‟s sarcoma.”
a
b
c
Ewing‟s tumour Examples of Ewing‟s tumour in (a) the humerus, (b) the mid-shaft of the fibula and (c) the lower end of the fibula.
Pathology Macroscopically the tumour is lobulated and often fairly large. It may look grey (like brain) or red (like redcurrant jelly) if haemorrhage has occurred into it. Microscopically, sheets of small dark polyhedral cells with no regular arrangement and no ground substance are seen. Diagnosis The condition which should be excluded as rapidly as possible is bone infection. On biopsy the essential step is to recognize this as a malignant round-cell tumour, distinct from osteosarcoma. Other round-cell tumours that may resemble Ewing‟s are reticulum-cell sarcoma (see below) and metastatic neuroblastoma. Source : Apley‟s system of Orthopaedics and fractures [untuk 4 nomor berikut] Laki-laki 17 tahun mempunyai benjolan yang membesar sejak 3 bulan lalu di bagian proksimal kaki kirinya sebesar buah melon. Selama 2 bulan terakhir, pasien mengeluh penurunan berat badan, anoreksia, nyeri pada benjolan yang memberat, beberapa episode night pain. Tidak ada riwayat trauma atau luka pada region tersebut. Pasien tersebut pernah punya paman yang meninggal karena tumor tulang di tulang paha. 33. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah . . . a. bone survey c. MRI bilateral lutut e. CT-Scan bilateral aksial pada lutut b. X-Ray lutut. d CT-Scan bilateral aksial, sagital, coronal pada lutut
Sudah jelas ya ..di Apley‟s bilangnya untuk diagnosis ortopedik paling banyak dan seringnya pemeriksaan penunjang adalah X-Ray. Kalo MRI kan lebih untuk soft tissue ( ex: ligament, tendon, ) trus kenapa ga pake
CT-Scan aja? Ada yang tau? Sebenernya Ct scan itu kan pake X-Ray juga kan ya...? tapi CT-Scan untuk melihat struktur lebih detail. A CT scan can quickly create more detailed pictures of the knee than standard x-rays. The test may be used to detect: • Abscess or infection • Broken bone • Examine fracturs and pattern of fractures • The cause of pain or other problems in the knee joint (usually when MRI can't be done) • Masses and tumors, including cancer A CT scan may also be used to guide a surgeon to the right area during a biopsy. Sumber : Apley‟s dan http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ ency/article/007345.htm 34. Dari gambaran radiologis ditemukan reaksi periosteal, destruksi dan sklerotik, metaphyseal lesion, dan codman‟s triangle. Diagnosis yang mungkin adalah . . . a. enostosis c. fibrous dysplasia e. aneurismal bone cyst b. osteosarkoma. d. osteochondroma
Berdasarkan ciri-ciri pada soal sudah bisa diketahui diagnosisnya yaitu osteosarkoma. ^_^ “ While both the sunburst appearance and Codman‟s triangle are typical of osteosarcoma, they may occasionally be seen in other rapidly growing tumours. “ 35. Setelah menegakkan diagnosis klinis, tindakan yang tepat dilakukan adalah . . . a. meresepkan antibiotic dan injeksi analgesic kuat, lalu meminta pasien kontrol rutin ke klinik b. merujuk pasien ke rumah sakit yang mempunyai bagian patologi anatomi, radiologi, dan ortopedik. c. melakukan biopsy dengan insisi simple dan mengirim pasien ke rumah sakit rujukan d. merujuk pasien ke rumah sakit yang paling dekat dengan rumah pasien e. meresepkan analgesic dan sedative yang kuat
untuk kasus Bone tumor ini kalo udah diagnosis klinis, kita perlu diagnosis dengan Patologi anatomi. Ingat triple Diagnosis : Klinis, Radiologi, PA. 36. Mekanisme terjadinya reaksi periosteal adalah . . . a. hanya terjadi pada tulang pendek c. merupakan tanda awal osteoporosis b. tidak adanya tumor ganas tulang d. bentuknya dapat berlapis (multilaminated) c. reaksi tulang disebabkan terjadinya lesi atau kelainan.
“ Where the tumour emerges from the cortex, reactive new bone forms at the angles of periosteal elevation (Codman‟s triangle).” 37. Pria 20 tahun tampilan lemah, kurus, pucat, sadar, sejak beberapa hari ini mengalami paresis di kedua kakinya. Sekitar 2 minggu ia minta divaksin polio karena menurut ibunya dia belum pernah divaksin polio. Pada pemeriksaan fisik dan lab, ditemukan infeksi HIV dan TBC paru. Apa kemungkinan yang diderita pria tersebut? a. TBC cerebral dalam penyembuhan c. TBC milier e. HIV b. TBC tulang d. VAPP.
TBC cerebral dalam penyembuhan = manifestasi dibagi jadi beberapa stage. Pada Neurological deficit bisa menyebabkan hemiparesis, paraparesis (paresis lower limb), dan cranial nerve palsy. Tapi pasien dikasus belum menjalani proses treatment.
TBC Tulang = menyebabkan spinal pain dan joint destruction. Keluhannya sakit dan limitasi ROM. TBC Milier = persebaran M.tuberculosis via hematogen bisa di single organ (5%) atau seluruh tubuh (>90%) symptom ; Weakness, fatigue 90% , weight loss 80%, headache 10%. Sign ; Fever 80% Cough 60% generalized lymphadenopaty 40%. VAPP : Vaccine associated paralytic poliomyeliti. Biasanya kalau udah di OPV. HIV : Incidence risk nya gede banget bareng sama untuk kena TB bisa 27-30x lipat dari orang yang tidak kena infeksi HIV. HIV juga berkaitan dengan tropical spastic paraparesis. Kesimpulan, bingung. Kemungkinan bisa HIV atau TB milier yang akhirnya develop jadi TB cerebral. HIV juga jadi risk factor yang kuat untuk menyebabkan TB juga. 38. Komplikasi yang paling sering timbul pada pasien cerebral palsy saat dirawat di rumah sakit adalah . . . a. diare c. pneumonia. e. infeksi saluran kencing b. peritonitis d. otitis media aktif
Sumber http://emedicine.medscape.com/article/967022-overview ; Risk factor untuk pasien pediatric terkena UTI adalah Bladder catheterization Prior antibiotic therapy Cerebral palsy 39. Program ERAPO yang harus dijalankan dengan tertib adalah . . . a. surveillance polio d. surveillance VAPP (virus associatd polio paralysis) b. surveillance virus polio liar e. surveillance virus VDPV (virus derived polio vaccine) c. surveillance AFP (acute flaccid paralysis).
Sumber lecture ERAPO Prof.dr.Sunartini, Sp.A , Phd. Untuk mencapai global ERAPO selain vaksinasi harus juga dilakukan AFP surveillance 40. Berikut BUKAN merupakan pengelolaan poliomyelitis fase akut . . . a. bed rest c. exercise pasif e. apabila demam bisa diberi suntikan b. positioning d. kompres air hangat
Sumber Medscape ; Untuk stage akut treatment nya biasanya medical dan melibatkan dokter anak. General supportive treatment untuk pyrexia dan iritasi. Kaki yang paralisis di support oleh plaster splints atau bantal dan sandbags untuk menetapkan hip joint 5 derajat flexi. Pertahankan knee joint 5 derajat flexi dan kaki di support dalam posisi 90 derajat. Exercise pasif dilakukan untuk recovery stage. 41. Mengenai cold chain pada penyimpanan dan transportasi vaksin, suhu ideal yang dipertahankan yaitu . . . a. -16oC sampai -11oC c. -6oC sampai 0oC e. 10oC sampai 16oC o o o o b. -10 C sampai -7 C d. 2 C sampai 8 C.
sumber http://www.health.gov.au/internet/immunise/publishing.nsf/Content/handbook-coldchain ; The cold chain is the system of transporting and storing vaccines within the temperature range of +2°C to +8°C from the place of manufacture to the point of administration. 42. Syarat sertifikasi negara dinyatakan bebas polio menurut WHO adalah . . . a. bebas polio minimal 15 tahun c. bebas polio minimal 5 tahun. b. bebas polio minimal 10 tahun d. bebas polio minimal 3 tahun c. bebas polio minimal 8 tahun
Kunci , 1. 2. 3. 4. 5.
E E C E D
6. 7. 8. 9. 10.
D A D A ?
11. 12. 13. 14. 15.
C C A D D
16. 17. 18. 19. 20.
D A B A E
21. 22. 23. 24. 25.
C E E B A
26. 27. 28. 29. 30.
? B D A C
31. 32. 33. 34. 35.
B A B B B
36. 37. 38. 39. 40.
C ? E C C
41. D 42. D
The POWER of SURRENDER: Bagaimana menyadarkan orang KOMA dengan kekuatan DOA.
Fahmy 'Arafat Daulay
Saya adalah seorang therapist. Waktu itu, Jum‟at 26 Mei 2007 ba‟da Jum‟at, saya mendadak dipanggil teman saya ke sebuah RS didekat daerah Brayan , Medan. Saya sebenarnya udah males banget karena badan saya lagi gak enak beneran. Perut saya mules terus dari pagi. Tapi karena permintaan teman, jadi mau gak mau ya saya penuhi juga hehehe.. Rupa rupanya saya dibawa ke ruang IGD dan pasien yang mau diobatin itu ternyata sedang KOMA…!. Ya jelas saya terkejut karena selama ini belum pernah dapat kasus yang seextrim ini.Tapi ya namanya terapis dan orangnya udah minta tolong banget ya saya harus tetap saya usahakan.. Pasiennya adalah seorang bayi berumur kira kira 3 tahunan . Dia koma sudah 4 hari. Keluarga sudah habis usaha. Dan sepertinya sudah pasrah apapun yang terjadi. Saya juga agak ngeri laa..selain karena baru pertama kali nanganin kasus berat kaya gini, resiko dituduh malpraktik kalo tu anak malah meninggal ketika saya lagi ngobatin dia juga terbayang bayang dipikiran saya…hiiiiy. Tapi .. Saya tetap PD aja karena saya yakin semuanya sudah digariskan olehNya. Dengan keyakinan seperti itu saya mengatakan pada keluarganya terutama pada ibunya yang terus saja menangis, supaya apapun yang terjadi dia harus ikhlas menerimanya baik anaknya selamat atau tidak. Saya juga mengatakan bahwa saya akan berusaha yang terbaik sebisa saya dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah semata.Sepertinya keluarganya memahami apa yang saya ucapkan, sementara itu saya langsung berpikir tentang cara bagaimana cara menangani si pasien koma ini . Saya tak diperbolehkan masuk oleh perawat, jadi saya gak bisa sama sekali menyentuh anak itu. Waduh..jadi gimana ya cara ngobatin ni anak? Ting…! Terbersit suatu ide.. Yaitu memberikan air doa saja saja. Saya kan ga boleh masuk dan menyentuh tu anak ne ceritanya. Jadi ya suruh aja ntar keluarganya yang mengoleskan air yang sudah saya doain. Saya juga gak terlalu yakin dengan keampuhan doa saya karena saya juga habis akal menghadapi kasus ini .
Ya sudahlah ..tinggal didoain aja. Perkara tu anak sembuh or not itu kan urusan yang diatas bukan urusan saya ..iya kan..? kalo berhasil Alhamdulillah..kalo gak ya juga ga ada masalah..toh saya kan Cuma berusaha dalam doa semampu saya (Pasrah abis..) Saya lalu meminta sebotol air lalu berdoa seperti ini: „Ya Allah ..mohon berikan lah yang terbaik buat anak yang koma ini (saya menyebutkan namanya) , jika masih masanya dia hidup maka sembuhkanlah dia secepat mungkin..jika memang sudah masanya dia kembali padaMU maka permudahlah ajalnya..Berikanlah yang terbaik..berikanlah yang terbaik..berikanlah yang terbaik. Saya baca sekhusyu‟ yang saya bisa. Apa yang terjadi..? Sebagaimana anda tahu bahwa saya berada diluar ruangan bersama anggota anggota keluarganya . Tambah lagi saya gak boleh masuk dan si anak sudah koma selama 4 hari.Saking gawatnya, banyak juga anggota keluarga yang menginap dan tidur dilantai RS. Saya juga udah pasrah aja, apapun yang terjadi.. Begitu saya selesai berdoa, eh..tiba tiba si anak yang koma itu sadar..! dan memanggil manggil ibunya. Sang ibu pun dengan penuh air mata kebahagiaan pun segera berlari mendatangi anaknya.. Pihak keluarga pun jadi heboh dan sangat heran termasuk saya. Kok langsung sadar? gimana ceritanya? Padahal itu air belum lagi dioleskan ke tubuh ya kan..? Keluarga pun langsung mengurus kepulangan anak itu dan saya pun jadi agak „terlupakan‟ hehehe..Tapi gak masalah kok. Yang penting dia udah sembuh dan sehat seperti sedia kala.Kabar terakhir yang saya dengar anak itu udah sehat dan bisa beraktivitas dengan normal. Yang masih membuat saya bingung adalah kenapa bisa berhasil ya tu doa?. Padahal kan saya bukannya orang yang sangat saleh ? Karena yang saya tau kejadian SPONTANEOUS HEALING seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang dalam sejarah dikenal memililki kematangan spiritual atau kesaktian yang tinggi sedangkan saya? Wah..jauh banget..! Setelah membaca buku buku tentang doa, kekuatan pikiran dan yang sejenisnya barulah saya tahu bahwa tanpa sadar saya sudah ke zona ikhlas atau kondisi gelombang alpha yang sangat dalam dimana jika kita menginginkan (mengafirmasikan) sesuatu dalam zona atau gelombang otak ini maka seketika akan langsung terjadi atau minimal sangat cepat hadir dalam realitas kehidupan kita. Ooo.. Pantesan.. Disebutkan bahwa tidak mesti jadi orang yang sangat alim baru doa kita terkabul. Yg penting adalah kita berdoa sepenuh jiwa dan mengikhlaskan keinginan kita itu serta berharap yang terbaik dariNya maka jawaban dari doa biasanya adalah yang paling pas untuk kondisi kita. Dan yang paling aneh dari doa adalah, makin kita gak terikat dengan hasil dari doa tadi (berhasil ya alhamdulillah kalo nggak ya juga gak masalah..) maka biasanya lebih cepat terkabul. kalo dipaksain segera dapat malahan gak dapet- dapet hehehe.. Aneh kan..? Yang penting untuk diambil dari pengalaman saya tadi adalah apapun situasi dan kondisi yang anda hadapi BERDOALAH.. Kita gak kan pernah tau apa yang terjadi. Entah itu baik atau buruk yang penting jika kita selalu berdoa dan selalu menutupnya dengan kata kata “berilah yang terbaik bagi diriku dan semua yang terlibat” maka semua yang terjadi adalah jawaban yang terindah dari doa yang kita panjatkan kepada Nya. Selamat BERDOA..