RC blok 3.3 (abdominal complaint) Pendidikan Dokter 2010 Module: - Acute Abdominal Pain - Recurrent Abdominal Discomfort - Abdominal Lump - Flanl Pain - Renal Failure - GIT Bleeding
Sumber - Block exam 3.3 batch 2009 reg, 16des2011 - Block exam 3.3 batch 2009 inter, 21des2011 - Make up block 3.3, 8 agustus 2011
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan pemikiran semua itu akan diminta pertanggungjawabannya :: QS Al Israa : 36 :: [untuk 4 nomor berikut] Pasien wanita 53 tahun. Punya riwayat penyakit sejak 7 bulan yang lalu, yaitu nyeri perut kanan atas, BAK seperti air teh. 3 minggu yang lalu, nyeri perut kanan atas menetap, BAK seperti air teh, BAB seperti dempul (-), mual (+), muntah (-), pruritus (+), perut terasa sebah. Dalam 2 bulan ini berat badan turun 8 kg. Suhu badan meningkat, sclera ikterik, hepatomegali dengan permukaan benjol-benjol Darah rutin Kimia serum Bilirubin total = 17,83 mg/dL (0,2-1,0) ALT = 99 IU/L (10-40) Hb = 10,5 g/dL Bilirubin direk = 11,1 mg/dL (0,0-0,3) AST = 87 IU/L (10-42) AL = 16,93 x 103/mmk Hitung jenis = 87,2 % Protein total = 4,8 mg/dL (6,8-8,0) ALP = 361 IU/L (32-92) Albumin = 1,46 mg/dL (3,1-5,0) GGT = 84 IU/L (7-64) 1.
Bila kemungkinan besar kasus tersebut adalah keganasan, maka diagnosis yang paling tepat adalah . . . a. kolangiokarsinoma c. karsinoma caput pankreas e. metastase karsinoma gaster b. hepatocellular karsinoma. d. metastase karsinoma kolon
Pada kasus ini terjadi adanya berak seperti dempul dan BAK seperti air teh, hal ini menunjukkan adanya penumpukan bilirubin direct di darah dan tidak dapat masuk ke saluran cerna. Dari hasil lab di atas terlihat bahwa ALT dan AST meningkat secara signifikan yang berarti ada kerusakan di parenkim dan keganasan yang melibatkan parenkim hepar Dengan adanya sign dan symptom berupa hepatomegaly dengan permukaan benjol-benjol maka dapat disimpulkan adanya kelainan di hepar, sehingga diagnosis yang dihasilkan adalah HCC. 2. Penanda tumor apakah yang paling bermakna peningkatannya dalam kasus tersebut? a. CA 19-9 c. FOB test e. AFP. b. CA 27-4 d. CEA
untuk kasus HCC, tumor marker yang paling spesifik adalah alpha fetoprotein/AFP - CA 19-9 adalah penanda paling spesifik untuk Ca pankreas - CA 72-4 adalah penanda paling spesifik untuk Ca gaster - FOB/fecal occult blood merupakan tumor marker untuk Ca colon. Untuk melihat adanya darah tersebunyi (fecal occult blood) akibat Ca Colon / lambung, Adenoma. Colitis ulcerativa. Diverticulitis. Ulcus lambung. Hernia diaphragmatika - CEA/carcinoemryonic antigen merupakan tumor marker untuk Ca gaster dan pankreas. 3. Pemeriksaan kimia serum yang mendukung kondisi tersebut adalah . . . a. kolinesterase c. AST dan ALT e. LDH b. ALP dan GGT d. albumin
Peningkatan aktivitas serum GGT pada tumor liver mungkin terjadi karena kolestasis, atau berasal dari jaringan reaktif yang berada di dekat tumor, dan mungkin tumor itu sendiri. GGT paling sering meningkat pada HCC (90%), obstructive liver disease (80%)m dan cirhhosis (75%).
Peningkatan serum ALP disebabkan karena kolestasis atau jaringan tumor itu sendiri. Peningkatan nilai ALP pada HCC lebih tinggi daripada cirhosis dan hepatitis kronik. Namun, pasien dengan penyakit obstruktif, dapat memiliki nilai ALP yang lebih tinggi meskipun penyebabnya ringan. ALP paling sering meningkat pada benign obstructive disease dengan sensitivitas 100%. Peningkatan AST dan ALT plasma merupakan indikator sensitif untuk kerusakan sel hati. Peningkatan AST pada HCC (3,5 kali) lebih tinggi dibandingkan cirhosis (1,5 kali) dan hepatitis (1,7 kali). Peningkatan yang sangat besar terjadi pada hepatitis akut. Meskipun aminotransferase hanya meningkat secara moderate pada HCC, nilai AST lebih tinggi dibandingkan ALT. Type of liver condition or disease
Bilirubin
ALT and AST
ALP
Albumin
PT
Acute liver damage (due, for example, to infection, toxins or drugs, etc.)
Normal or increased usually after ALT and AST are already increased
Usually greatly increased; ALT is usually higher than AST
Normal or only moderately increased
Normal
Usually normal
Chronic forms of various liver disorders
Normal or increased
Moderately increased
Normal to slightly increased
Normal
Normal
Alcoholic Hepatitis
Normal or increased
AST is usually at least twice the level of ALT
Normal or moderately increased
Normal
Normal
AST is usually May be increased higher than ALT but but this usually levels are usually occurs later in the lower than in disease alcoholic disease
Normal or increased
Usually decreased
Usually prolonged
Cirrhosis
Bile duct obstruction, cholestasis
Normal or increased; increased in complete obstruction
Normal to moderately increased
Cancer that has spread to the liver (metastasized)
Usually normal
Normal or slightly increased
Cancer originating in the liver (hepatocellular carcinoma, HCC) Autoimmune
AST higher than May be increased, especially if the ALT but levels lower than that seen in disease has alcoholic disease progressed Normal or increased
Moderately increased
4. Data kimia serum tersebut menunjukkan kondisi . . . a. parenkimatous ikterik c. hemolitik ikterik b. obstruktif ikterik. d. pancreatitis
Usually normal Increased; but if the often greater disease is than 4 times chronic, levels what is normal may decrease
Usually normal
Usually greatly increased
Normal
Normal
Normal or increased
Usually decreased
Usually prolonged
Normal or slightly increased
Normal or decreased
Normal
e. sirosis hati
Pada pemeriksaan ALP, terlihat bahwa kadarnya sangat tinggi (361 IU/L) padahal normalnya adalah 32-92 IU/L. Pada tabel di atas terlihat bahwa keadaan yang meningkatkan kadar ALP menjadi sangat tinggi adalah : HCC, sirosis hepatis, dan kolestasis (obstruksi biliaris).
5. Struktur ini dalam keadaan distensi menghasilkan metallic sound saat peristaltik. Struktur yang dimaksud adalah . . . a. ileum c. gaster e. duodenum b. kolon d. apendiks
Obstruksi intestinal A : intususepsi (segmen usus masuk ke segmen disebelahnya) B : volvulus (usus terpuntir) C : hernia (usus turun)
Metallic sound adalah suara tinggi seperti logam yang berdenting, yang terjadi pada kasus obstruksi intestinal. Bagian dari intestine yang mengeluarkan suara tersebut yaitu ileum [untuk 2 nomor berikut] Di UGD terdapat pasien wanita 23 tahun, mengeluh nyeri di seluruh area abdomen dan distensi. Suhu 39oC, nadi 108 bpm, tekanan darah 120/70 mmHg, leukosit 17000/mm3 dan pergeseran ke kiri 6. Diagnosis yang paling mungkin adalah . . . a. peritonitis. c. tukak gaster e. kehamilan ektopik b. apendisitis d. kanker anker pancreas
dari data di atas terlihat bahwa terdapat nyeri di seluruh area abdomen dan distensi, yang merupakan tanda khas dari peritonitis dan diperkuat oleh adanya demam dan leukositosis. 7. Pada pasien tersebut, harus dilakukan tindakan laparotomi jika terdapat. . . a. massa rectal c. gross hematuria e. opasitas massif pada area abdomen b. pendarahan rectal d. involuntary guarding atau rigiditas, terutama jika meluas.
Indikasi laparotomi untuk ntuk peritonitis yaitu jika sudah terjadi adanya defans muscular/muscular guarding, yaitu keadaan dimana seluruh dinding abdomen menjadi kaku dan mengeras sebagai mekanisme pertahanan dari peritoneum yang mengalami inflamasi.
8. Yang termasuk penyakit yang membutuhkan bedah darurat adalah . . . a. gastroenteritis akut c. apendisitis akut. e. hepatitis akut b. pancreatitis akut d. adnexitis akut - PankreatitisAkut
-
-
-
Merupakan reaksi peradangan pankreas, secara klinis ditandai nyeri perut akut dengan kenaikan enzim dalam darah dan urin. Pada 90% kasus, terapi cara konservatif (analgesic, istirahat, antibiotic, dll) berhasil dengan baik Gastroenteritis Adalah kondisi dimana imana terjadi frekuensi defekasi yang tidak biasa (lebih dari 3 kali sehari, juga perubahan dalam jumlah dan konsistensi (feses cair). Tidak perlu pembedahan. Adnexitis Adalah radang pada tuba fallopi dan ovarium yang biasanya terjadi bersamaan. Pengobatan tergantung pada penyebab. Secara umum, pengobatan adnexitis ini umumnya berupa terapi antibiotik. Apendisitisakut
treatment Operasi apendektomi emergensi merupakan satu-satunya tindakan yang harus dilakukan untuk dapat mengurangi morbiditas dan mencegah mortalitas. 9. Pasien wanita 30 tahun nyeri daerah epigastrik. Pada pemeriksaan endoskopi didapatkan lesi esophagus bagian bawah. Pada pemeriksaan mikroskopik dari biopsy, ditemukan metaplasi kolumner pada epitel permukaan. Penyebab lesi tersebut adalah . . . a. hernia c. diverkulitis e. refluks asam lambung. b. heterotopias d. varisesesophagus
Esofagus barret, yaitu perubahan epitel skuamosa menjadi kolumner metaplastik. Merupakan komplikasi penyakit GERD (refluks asam lambung). Ini terjadi karena ada rangsangan yang kronis dari asam lambung. 10. Lokasi ulkus peptic yang sering terjadi yaitu pada . . . a. cardia c. pylorus e. curvature major b. fundus d. curvature minor.
Lokasi utama ulkus peptic di curvature minor, kedua baru di pylorus Kalo di fundus dan korpus : tipe A gastritis Kalo gastritis : tipe B di antrum. 11. Bakteri yang menyebabkan diare disertai lendir dan darah adalah a. EPEC b. EIEC. c. ETEC d. EAggEC e. V.cholera - Enteroinvasive E.coli (EIEC), Enterohemorragic E.coli (EHEC), S. Dysenteriae : menghasilkan diare -
dengan darah. Enterophatogenic E.coli (EPEC) Enterotoxigenic E.coli (ETEC) Enteroaggregative Escherichia coli (EaggEC) V.cholera
: penyebab diare pada infant : diare tanpa darah : diare tanpa darah :Diare berat.
12. Berikutkomplikasidari GERD, KECUALI . . . a. gastritis. c. esofagitis e. strikturaesofagus b. laryngitis d. barretesofagitis
Komplikasi GERD antara lain : 1. Esofagusbarret, yaitu perubahan epitel skuamosa menjadi kolumner metaplastik. 2. Esofagitis ulseratif 3. Perdarahan 4. Strikturesophagus : penyempitan dinding esofagus 5. Aspirasi 6. Laryngitis 13. Konten dari hernia inkarserata adalah . . . a. ileum. c. omentum b. divertikulum meckel d. ovarium
e. tuba uterina
Hernia adalah protrusi organ dalam melewati daerah defek. Klasifikasi hernia berdasarkan sifatnya: > reponibel : bila isi hernia dapat keluar masuk. > hernia irreponibel : bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga > strangulata : bila terdapat keluhan nyeri, biasanya karena terjepitnya pembuluh darah > incarserata : terdapat tanda obstruktif, sperti tidak bisa buang air besar, tidak bisa buang angin dan terdapat nyeri 14. Penyebab paling sering dari hernia incisional adalah . . . a. ascites c. old age e. wound infection. b. obesitas d. vertical surgical incision
Hernia incisional adalah hernia yang disebabkan oleh tidak sempurnanya penyembuhan luka pada suatu daerah kulit yang menjadikannya menjadi lokus minorus resisten. Biasanya disebabkan karena hematoma, seroma, dan infeksi luka. 15. Bayi 7 hari terlihat punya massa nodul pada area pylorus lambungnya. Kondisi yang menimbulkan lesi ini adalah . . . a. adenoma pylorus c. gastrinoma e. menetiere disease b. prosesus aganglionik d. Hipertrofi sirkuler dari lapisan otot pylorus.
Kasus tersebut adalah hypertrophic pylorus stenosis. Terjadi hipertrofi pada m. Pylorica yang diakibatkan oleh berbagai sebab. Salah satunya dalam kasus ini karena kongenital. 16. Penderita tukak lambung menggunakan piroksikam untuk mengurangi demamnya. Komplikasi yang mungkin timbul dari pemakaian obat tersebut adalah . . . a. erosi lambung c. Perforasi lambung e. Karsinoma lambung b. gastritik iskemik d. Gastritik eosinofilik
tukak lambung atau gastric ulcer adalah terjadinya erosi pada mukosa lambung yang melewati lamina basalis. Piroxicam adalah NSAID. Hampir semua NSAID memiliki efek iritasi pda lambung.Jika terus menerus akan mengakibatkan perforasi (tembus sampai dinding luar gaster) dan bisa mengakibatkan peritonitis 17. Penyebabnyeri abdomen kanan bawah pada apendisitis akut adalah a. spasme apendiks c. Obstruksi apendiks e. knuckle of the apendix b. inflamasi apendiks d. inflamasi peritoneum parietalis dekat apendiks.
Appendiks adalah organ visceral, jadi nyeri yang terjadi adalah nyeri visceral. Nyeri tersebut bersifat tidak terlokalisir, tumpul atau kolik, dan terasa di daerah sesuai asal embrioniknya. Nyeri akibat apendisitis menjadi terlokalisir di regio kanan bawah adalah setelah terjadi inflamasi pada peritoneum parietal dekat apendiks. 18. Factor resiko dari karsinoma kolon adalah . . . a. polip adenomatous. c. apendisitis akut b. hernia inguinalis d. malrotasi usus
e. divertikulitis
Berdasarkan lecture dr. Agus Barmawi Sp.B tentang Surgical Management Intra Abdominal Tumor tahun 2013, dikatakan kalau risk factor Ca Colon itu adalah : umur, diet (tinggi protein), dan polip (nanti gejalanya berak bedarah) lebih dari 80% ca colon berkembang dari polip adenomatous, rokok, pasien dengan uretrosigmoidostomy dan akromegali. 19. Letak kelainan hemorrhoid interna adalah . . . a. mukosa c. jaringan otak b. anal cushing d. arteri rectal inferior
e. plexus hemorrhoidalis
Berdasarkan lecture dari dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD, dikatakan bahwa hemmorhoid interna adalah hemmorhoid pada di daerah mukosa dan yang mengalami engogrment of rectal vessel nya adalah A. Hemmoroidalis Interna. Kalau hemmorhoid externa terjadi di bagian kutis dan yang mengalami engogrment nya adalah a.hemmoroidalis inferior (a.rectal inferior) 1. H. interna: Pelebaran vena hemorrhoidalis superior et media diatas linea dentata. Ditutupi oleh mukosa rectum, persarafan di atas linea dentate dibawaoleh saraf visceral (tidak nyeri). 2. H. eksterna: pelebaran dari plexus vena hemorrhoidalis inferior. Terjadi di bawah linea dentata/ lineaanorektal. Dilapisi oleh mukosa anus, persarafan di bawah linea dentate dibawa oleh saraf somatic (nyeri). GEJALA: • Keluar darah dari anus (darah segar) • Adanya discharge mukosa • Perasaan penuh pada rectum dan perasaan tidak nyaman • Gatal atau iritasi di daerah anal, akibat discharge mukosa atau stool leaking pada kulit anus. Untuk gejala dari H. interna dan H. eksterna sama saja, yang membedakan adalah lokasi hemorrhoid dan nyeri atau tidaknya hemorrhoid.
20. Pada hemorrhoid interna grade I, apa yang biasanya dikeluhkan pasien? a. melena c. hematochezia. e. nyeri saat BAB b. gatal di anus d. hematemesis
Keluhan/tanda pasien dengan hemmorrhoid interna berdasarkan grading : 1st Grade : Bleeding (hematochezia) darah langsung dari anus 2nd Grade : Bleeding dengan prolaps, tapi bisa kembali secara spontan 3rd Grade : Bleeding dengan prolaps, bisa dimasukan kembali secara manual 4th Grade : Bleeding, prolaps, tidak bisa dimasukan (incarcerata) Symptom Perdarahan setelah BAB (darah segar), Rectal Mukus discharge, Defekasi tidak puas, Tidak sakit kecuali sudah incarcerata atau prolapse (kalau hemmorrhoid external disertai nyeri). 21. Mutasi gen yang terjadi pada tahap akhir sekuen karsinogenesis kolorektal adalah . . . a. p53. b. pRb c. APC d. K-ras e. BRAF
Berdasarkan slide lecture Dr. Siti Muchayat , MS, Sp PK (K), p53 adalah protein tumor suppressor yang diproduksi gene p53. Pada keganasan didapatkan konsentrasi tinggi p53 protein mutasi dengan paruh waktu terpanjang. Diawali dengan mutasi protein jangka waktu lama → terbentuk auto antibodi yaitu antip53. 100% positif pada Cholangiocarcinoma, juga pada keganasan: gaster, pancreas, esofageal, dan colon. 22. Tipe hernia yang paling sering ditemukan pada anak usia 1 tahun adalah . . . a. hernia skrotalis c. hernia inguinalis e. hernia diafragmatika b. hernia femoralis d. hernia umbilikalis
Berdasarkan WebMD, banyak bayi mengalami hernia umbilikalis saat lahir (44,3% www.aps.eg.net). 23. Agen yang paling aman untuk menstimulasi defekasi pasien anak-anak adalah a. bisakodil c. makanan dengan metilselulosa tinggi. e.senna extract b. docusate d. lactulosa
Bulking Agent adalah cara yang aman dan mudah untuk meringankan Konstipasi. Bulking Agent diantaranya yaitu makanan dengan selulosa tinggi atau metil selulosa tinggi. Bulk bekerja dengan menyerap air yg ada pada lumen intestinum sehingga menstimulasi gerakan peristaltik. Membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat memberikan efek terapi akan tetapi tidak menimbulkan efek serius yang tidak diinginkan 24. Pasien laki-laki 11 tahun dibawa ke rumah sakit karena nyeri perut setelah minum banyak softdrink. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri epigastrik tanpa massa, tanpa hepatomegali, tanpa splenomegali, dan gerakan usus normal. Suhu tubuh juga normal. Obat yang tepat digunakan untuk menangani pasien ini adalah . .. a. sirup antasida. c. sirup omeprazole e. sirup sukralfat b. sirup cimetidine d. sirup paracetamol
Nyeri pada area epigastrik berasal dari organ-organ yang berasal dari foregut, contohnya esofagus, gaster, duodenum proximal. Karena suhu tubuh normal maka kita dapat mengasumsikan tidak ada reaksi inflamasi disini. Karena gejala timbul setelah banyak minum softdrink maka kemungkinan diagnosis dari kasus adalah GERD akut sehingga obat yang paling tepat adalah sirup Antasida yang bekerja dengan cara menetralkan asam lambung dan menaikkan PH gaster. 25. Pemeriksaan apendisitis dapat dilakukan dengan . . . a. abdominal CT-scanning c. appendix ultrasonography. b. apendicogram d. colon in loop
e. followthrough
Diagnosis Appendisitis didasarkan pada riwayat pasien (gejala) dan pemeriksaan fisik didukung oleh peningkatan neutrophilic sel darah putih. Dari sini dapat kita bagi menjadi dua kategori, tipical (khas) dan atipikal. Usus buntu yang khas biasanya berawal dari sakit perut di daerah umbilikus selama beberapa jam, terkait dengan anoreksia, mual atau muntah. Rasa sakit kemudian "berpindah (shifting)" ke kuadran kanan bawah (atau kuadran kiri bawah pada pasien dengan situs inversus totalis), di mana tenderness berkembang. Sebuah singkatan yang umum digunakan untuk diagnosis adalah PALF: Pain, Anoreksia, Leukositosis dan Fever. Sedang untuk yang Atypical tidak memiliki perkembangan yang khas dan dapat
didapatkan nyeri di kuadran kanan bawah sebagai gejala awal. appendisitis Atypical sering membutuhkan pencitraan dengan USG dan / atau CT scan. Apendisitis pada anak-anak cukup wajar untuk mendapat perhatian khusus. Karena risiko kesehatan bila mengekspos anak-anak dengan radiasi Xray, sehingga direkomendasikan pilihan pertama dalam mengkonfirmasikan diagnosis dengan menggunakan USG. 26. Pasien 18 tahun dibawa ke UGD karena nyeri abdominal bawah yang persisten, yang telah dirasakan 2 hari terakhir. Terdapat massa pada region abdominal kanan bawah. WBC 14000/mm3 dan bergeser ke kiri. Analisis urin menunjukkan dalam kisaran normal. Diagnosis dokter adalah apendisitis akut dengan massa/phlegmon/infiltrate pada region kanan bawah. Manajemennya adalah a. appendectomy on demand c. interval appendectomy. e.post phlegmon appendectomy b. elective appendectomy d. post acute appendectomy
Kebanyakan pasien usus buntu sembuh dengan mudah dengan pembedahan, tetapi komplikasi dapat terjadi jika pengobatan tertunda atau jika terjadi peritonitis. Waktu pemulihan tergantung pada usia, kondisi, komplikasi, dan keadaan lainnya, termasuk jumlah konsumsi alkohol, tetapi biasanya adalah antara 10 dan 28 hari. Untuk anak-anak muda (sekitar 10 tahun), pemulihan membutuhkan waktu tiga minggu. Kemungkinan life-threatening peritonitis adalah alasan mengapa diperlukan evaluasi cepat dan pengobatan apendisitis akut . Pasien mungkin harus menjalani evakuasi medis. appendectomy kadangkadang telah dilakukan dalam kondisi darurat (yaitu, di luar rumah sakit yang tepat), saat evaluasi medis tepat waktu tidak memungkinkan. Jika Appendix telah membentuk abses, maka kita memiliki dua prosedur yang perlu dilakukan: satu untuk melakukan drainase nanah dan cairan dengan dipandu CT , dan yang kedua untuk menunda appendectomy 8 sampai 12 minggu kemudian. Operasi yang tertunda ini disebut interval Appendectomy. 27. Pembuluh darah pada fascia superficial pada dinding abdomen bawah yang paling mungkin ditemukan dokter waktu apendektomi adalah . . . a. vena dan arteri interkostalis d. vena dan arteri epigastrika superior b. vena dan arteri epigastrika inferior e. vena dan arteri epigastrika superfisialis c. vena dan arteri iliaka sirkumfleksa superfisialis.
Pada dinding abdomen bawah terdapat dua pasang vasa yang berjalan di superficial yaitu A. et V. iliaca sircumfleksa superficial dan A. et V. Epigastrica superficialis dan dua vasa yang berjalan di profunda yaitu A et V. Iliaca sircumfleksa Profunda dan A. et V. Epigastrica inferior Gambar berikut menunjukkan letak dari kedua pasang vasa yang berjalan di superficial, dan yang ditemukan pada fascia superficial pada saat appendektomi yaitu yang terletak disekitar titik Mc. Burney adalah A. et V. iliaca sircumfleksa superficial
28. Pseudo obstructive ileus biasanya disebabkan oleh . . .
a. gallstone. b. invaginasi
c. lymphoma d. strangulasi ileus
e. tumor
Pseudo-obstruksi Ileus adalah suatu kondisi dimana terdapat gejala penyumbatan usus tanpa tanda-tanda fisik dari penyumbatan, beberapa contoh penyebabnya: - Bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi usus (gastroenteritis) - Kimia, elektrolit, atau ketidakseimbangan mineral (seperti kadar kalium menurun) - Komplikasi dari operasi perut - Berkurangnya suplai darah ke usus (iskemia mesenterika) - infeksi dalam perut, seperti radang usus buntu - penyakit paru-paru atau ginjal - Penggunaan obat tertentu, terutama narkotika Lain halnya dengan Obstruksi mekanik yang terjadi ketika pergerakan material melalui usus secara fisik diblokir. Penyebab mekanik obstruksi banyak dan mungkin termasuk yang berikut: - Hernias - Postoperative adhesions or scar tissue - Impacted feces (stool) - Gallstones - Tumors blocking the intestines - Granulomatous processes (abnormal tissue growth) - Intussusception - Volvulus (twisted intestine) - Foreign bodies 29. Bakteri yang menghasilkan toksin koleragen adalah a. Shigella c. Vibrio cholera O1. e. Vibrio parahaemolytica d. Vibrio cholera non O1 b. Vibrio vulmifucus Spesies Vibrio penyebabkan sakit pada manusia: V. cholerae- O1 kolera, penghasil toksin kolera V. cholerae- Non O1 seperti kolera, diare ringan V. parahaemoliticus seperti kolera tapi mlebih ringan V. vulmificus luka kulit, enteritidis, bakteremia V. alginolyticus infeksi mata/ telinga/ luka setelah terkena air laut V. damsel infeksi luka 30. Hasil biopsy gaster menunjukkan kerusakan difus mukosa corpus dan fundus. Temuan tersebut mengarah pada diagnosis . . . a. gastritis eosinofilik c. gastritis autoimun. e. gastritis granulosa b. gastritis bacteria d. gastritis limfositik
> GASTRITIS AUTOIMUN - Khas : kerusakan difus mukosa corpus-fundus gastritis atrofik korpus difus, kerusakan mukosa antrum sedikit atau (-) - Serologi : 90% autoantibodi anti sel parietal (+) hipo/akhlorhidria 50% autoantibodi anti factor intrinsik (+) anemia pernisiosa - Sering disertai penyakit autoimun lain: tiroiditis Hashimoto, penyakit Addison > GASTRITIS BAKTERIAL - Lebih banyak mengenai antrum, atau antrum-corpus - Lebih sering ditemukan d/p jenis A - Sebagian besar karena infeksi Helicobacter pylori - Lebih banyak pada dewasa muda - Gastritis kronis dengan H.pylori (+) peningkatan risiko ulkus peptikum dan karsinoma gaster > Gastritis eosinofilik : alergi makanan > Gastritis limfositik : infeksi kronik H.pylori/respon antigen lokal sebukan limfosit T pada epitel permukaan dan faveola
> Gastritis granulomatus : tbc, sifilis, sarkoidosis, jamur, penyakit Crohn > Gastritis refluks : refluks kandungan duodenum (+ empedu) 31. Karakteristik dari malignan ulcer adalah . . . a. ulkus pada kurvatura minor c. additional defect b. ulkus pada antrum gaster d. irregular ulcer
e. crater ulcer
Benign gastric ulcer tampak sebagai kawah (crater) bulat atau oval yang dikelilingi gundukan edema yang halus, tepi kawah reguler, lipatan mukosa simetris. Benign gastric ulcer menonjol keluar pada expected line lambung. Area terdekat menjadi membesar karena terdorog tepi kawah ulcer tanpa nodul, massa, atau infiltrasi tumor. Pada kasus ini tidak diperlukan endoscopy. Malignant gastric ulcer biasanya terletak pada fundus atau proksimal dari kurvatura mayor. Tampak sebagai kawah ulcer yang ireguler (lebih lebar dan dalam), terletak eksentrik pada massa ireguler dengan distrosi atau obliterasi dari area gaster normal yang mengelilingi ulcer. Mukosa di dekatnya mengkin menjad nodular dan terlipat radial, menebal dan berlobus. 32. Diagnosis typhoid, dapat ditegakkan dengan kultur sampel feses. Pada minggu ke berapa sampel feses tersebut diambil? a. 1, dengan media transport BHI d. 2, dengan media transport Carry and Blair. b. 1, dengan media transport struart e. 3, dengan media transport alkali pepton c. 2, dengan media transport alkali pepton
Spesimen untuk isolasi dan identifikasi bakteri dapat didapatkan dari feses segar, apusan rektal, darah, dan sumsum tulang. Spesimen yang tidak dapat dikultur segera setelah pengambilan spesimen harus ditempatkan dalam medium transport seperti Buffered Glycerol Saline (BGS) atau medium Carry & Blair, atau Alkaline Pepton Water (untuk Vibrio). 33. Obat yang paling efektif mengurangi sekresi asam lambung dari obat-obat berikut adalah . . . a. misoprostol c. famotidine e. nizatidine b. lanoprazol. d. ranitidine 34. Berikut yang BUKAN merupakan tanda radiologis obstruksi intestinal adalah a. haustrasion appearance c. step ladder appearance e. cascade sign b. harring bone appearance d. small bowel dilatation 35. Pernyaaan yang sesuai dengan hernia labialis adalah . . . a. acquisita c. hernia inguinalis medialis b. biasa pada wanita tua d. pintunyatrigonum hasselbach
e. adanya canalis nuck persistens.
Adalah hernia inguinalis lateralis yang mencapai labium mayus. Secara klinis tampak benjolan pada labium mayus yang jelas pada waktu berdiri, dan mengedan. Menghilang pada waktu berbaring. Diagnosa banding dipikirkan hernia femoralis dan kista di kanalis Nuck yang menonjol di kaudal ligamentum inguinalis dan bilateral tuberkulum pubikum. Kista kanalis Nuck teraba sebagai kista dengan batasjelas di sebelah kranio lateral berlainan dengan hernia indirek dan tidak dapat direposisi. Dan tidak biasa pada orang tua, bisa saja pada anak-anak Hernia labialis ialah hernia inguinalis lateralis yang mencapai labium mayus. Pada anak-anak sering disebabkan karana canalis nuck tidak mengalami obliterasi sempurna sehingga dapat menjadi hernia. Pada orang tua ini bisa terjadi jika canalis nuck yang telah tertutup, membuka kembai, karena acquisita (bukan congenital) misalnya batuk kronis, mengejan, dll. Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior. Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis; berbeda dengan hernia medialis yang langsung menonjol melalui segitiga Hasselbach dan disebut sebagai hernia direk.. Kantung dari inguinalis indirek berjalan melalui annulus inguinali sprofunda, lateral pembuluh epigastrika inferior, dan akhirnya ke arah skrotum untuk pria dan wanita dapat mencapai hingga labium mayus. 36. Padapemeriksaan OMD, caput pancreatic carcinoma memebrikan gambaran sebagai . . . a. three sign appearance. c. umbrella sign e. polip type
b. additional defect
d. ulceratic type
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan kanker pancreas antara lain; penanda tumor CEA dan Ca 19-9, radiografi melalui gastroduodenografi, duodenografi hipotonis . Radiografi tersebut akan memberikan gambaran kelainan lengkung duodenum berupa : 1) pelebaran lengkung duodenum, 2) filling defect pada bagian kedua duodenum (infiltrasi pada dinding duodenum) 3) bentuk angka 3 terbalik karena pendorongan kanker pancreas yang besar pada duodenum di atas dan di bawah papilla vater. Selain itu, USG dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang pertama untuk pasien dengan keluhan sakit perut/uluhati menetap atau berulang dan icterus. Pada saat ini CT scan juga digunakan, terutama untuk diagnosis dan mengetahui stadium digunakan dual phase multidetector CT. Selain itu dapat pula menggunakan MRI, ERCP (untuk menyingkirkan kelainan gastroduodenum dan ampula vater disertai pemasangan stent cegah sumbatan), ultrasonografi endoskopik dengan sensitivitas & spesifisitas tinggi untuk diameter kanker <3 m. (Buku ajar IlmuPenyakitDalam FKUI) 37. Tanda-tanda khas kanker rectal pada colon in loop adalah . . . c. apple core appearance. a. additional deffect b. mukosa colon yang licin d. filling defectdengantangkai
e. dindingkolonireguler
Tumor ganas berupa adencarsinoma rekti yang pada umumnya member gambaran filling defect annulair, apple core appearance, apple beat appearance, napkin ring appearance, yang tanda-tanda ganasnya berupa umbrella sign. Kanker rectal merupakan kelainan yang paling banyak ditemukan pada radiologi abnormalitas anorektum. Kanker kolon pada pemeriksaan colon in loop dapat memberikan gambaran positif apple core appearance. Kanker kolorectal atau KKR memiliki tanda anemia mikrositik, hematokezia, nyeri perut, berat badan turun, perubahan pola defekasi sehingga WAJIB dilakukan COLOK DUBUR (DRE). Untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan tambahan radiologi (colon in loop) atau endoskopi (colonoscopy) sebagai GOLD STANDAR untuk diagnosis sekaligus biopsy untuk definitive diagnosis. Untuk pasien tanpa gejala namun beresiko, disarankan untuk - FOBT (fecal occult blood test) setahun sekali - sigmoidoskopi fleksibel 5 tahun sekali - enema barium kontras setiap 5 tahun, - kolonoskopi setiap 10 tahun. (sumber : lecture imaging abdominal part 1 dan Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI) 38. Yang merupakan efek samping dari penggunaan cimetidin adalah . . . a. peningkatan aktivitas sitokrom P450 c. galaktorea e. leukopenia b. hemokonsentrasi d. neutropenia
Simetidine termasuk ke dalam golongan antasida, antireflux dan antiulcerants. Obat bekerja sebagai antagonis H2 sehingga menghambat interaksi histamine dan dapat mengontrol sekresi asam lambung. Indikasi obat adalah ulkus lambung, duodenum, sindrom Zollinger Ellison, Penyakit refluks esophagus, keadaan lain untuk menurunkan sekresi asam lambung; stress ulcers, syndrome short bowel. Obat ini memiliki efek samping berupa pusing, sakit kepala, lesu, nyeri otot, gangguan seksual, ginekomastia, dan diare. Gejala gangguan CNS seperti somnolens dan kebingungan terjadi pada orang tua dan gangguan ginjal. Simetidine dilaporkan dapat menghambat aktivitas sitokrom P450 sehingga tejadi gangguan darah; trombositopenia, granulositopenia, dan neutropenia. (Kumpulan Kuliah Farmakologi, Oleh Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI)
Berdasarkan artikel dari : sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2516856/pdf/anesthprog00125-0028.pdf efek samping cimetidine bisa berupa - efekpada CNS (sering) perubahan status mental, confusion - pancytopenia - impoten - Thrombocytopenia - Leukopenia 39. Obat yang paling tepat untuk pasien dengan ulkus peptikum yang menerima long-therapy NSAID adalah . . . a. antasida c. lanzoprazole e. omeprazole b. cimetidine d. misoprostol.
Ulkus peptikum adakah suatu defek mukosa/ submukosa yang berbatas tegas dapat menembus muskularis mukosa samapai lapisan serosa sehingga dapat terjadi perforasi. > Tukak/ ulkus gaster : merupakan luka terbuka (>5mm kedalaman submukosa) dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak ditutupi debris. > Tukak/ ulkus duodenum : idem, cuman tempatnya sesuai nama. Etiologi: - H. PYLORI : gaster (30- 60%), duodenum (90%) - NSAID.( >gaster) - Stres. - Zollinger Ellison syndrome.( >duodenum) Terapi: > Antasida : Digunakan untuk menghilangkan keluhan rasa sakit/ dyspepsia. Kerjanya dengan cara meenetralkan gastric acid. > Cimetidine : indikasi: antagonis H2, kerjanya dengan cara memblok reseptor H2 disel parietal sehingga menginhibisi sekresi asam dari sel parietal.benign gastric ulcer, duodenal ulcer, erosive GERD, heartburn, hypersecretory pathological, gangguan renal. Kontraindikasi: hypersensitive. > Lanzoprazole : obat ini akan berikatan dengan H,K,ATP-ase (proton pump) disel parietal sehingga memblok sekresi asam. > Misoprostol :Analog prostaglandin E, menggantikan prostaglandin yang dihambat terapi NSID. > Omeprazole :idem Lanzoprazole. 40. Pasien wanita 30 tahun datang dengan diare akut, tanpa darah. Dia tidak demam dan tidak punya riwayat keracunan. Dokter member obat untuk mengobati gejala tanpa pemeriksaan laboratorium. Obat yang tepat untuk pasien ini adalah . . . a. attapulgit c. kaolin e. metronidazole b. loperamide. d. metoclopramide
> Attapulgit
: indikasi diare, kontraindikasi blood in stool, blooding ulcer.mengabsorbsi cairan diintestin sehingga mengurangi keenceran feses. > Loperamide : opioid receptor agonist yang kerjanya di plexus mesenterikus dan CNS. Kerjanya dengan cara menurunkan aktivitas dari plexus mesenterikus, dia akan menurunkan tonus dari otot longitudinal dan meningkatkan tonus otot sirkular. Selain itu obat ini juga membuat pengosongan menjadi lambat sehingga airnya dapat diserap lebih lama. Kontraindikasi: anak <2 tahun, dysentery, paralytic ileus dengan abdominal distensi. > Kaolin : Biasanya dalam bentuk bubuk, digunakan untuk mengadsorbsi gas, toxin dan bakteri. > Metocloporamide : memblok reseptor dopamine di CNS dan mesensititasi jaringan terhadap ACH dan akan meningkatkan motilitas upper GIT. > Metronidazole : antibiotik. Bisa digunakan untuk kasus perianal crohn’s disease, STD, anaerobic bacteri infection.
41. Chronic active gastritis dengan atropi mukosa dan metaplasia intestinal sering disebabkan karena infeksi H.pylori. Pewarnaan spesifik untuk mendeteksi pathogen ini adalah . . . a. alcian blue c. mucin e. warthin starry. b. hematoksilin eosin d. reticulin
> warthin starry
: pengecatan histology berbasis silver nitrat digunkan utuk mengidentifikasi spirochetes ( T. pallidum) dan H.pylory. > alcian blue : digunakan untuk pengecatan asam polisakarida seperti glycosaminoglycans di kartilago dan bagian tubuh lainnya. Beberapa tipe mucopolysaccharides adalah sialylated glycocalyx of cell. > Hematoksilin eosin : Pengecatan umum histologist untuk biopsy. > Reticulin : dengan metode histology, digunakan untuk melihat eticular fiber dan digunakan untuk extensively in liver histopathology. 42. Bakteri yang menyebabkan traveller’s diarrhea adalah . . . a. Entero Aggregative Escherychia Coli d. Entero Pathogenic Escherychia Coli b. Entero Hemorrhagic Escherychia Coli e. Entero Toxigenic Escherychia Coli. c. Entero Invasive Escherychia Coli
E. coli dapat menyebabkan diare, infeksi saluran kencing, meningitis, maupun nasokomial. > ETEC : ( entero Toxigenic E. coli), penyebabab traveller’s diarrhea. Menghasilkan heat stable toxin dan heat labile toxin. Diare yang disebabkan infeksi ETEC adalah watery diarrhea dengan atau tanpa demam. > EIEC & EHEC : ( entero invasive E.coli dan entero haemorrhagic E.coli) menyebabakan diare disertai darah. EHEC memiliki shiga like toxic ( toxicnya mirip dengan shigella sysentriae). EIEC ga punya tapi dia sangat invasive dengan kemampuannya penestrasi dan bereplikasi didalam sel epitel usus. > EPEC : (entero pathogenic E.coli) Merupakan penyebab diare pada anak- anak, terutama dinegara berkembang.. 43. Karakteristik lesi yang membedakan antara chron’s disease dan colitis ulseratif adalah . . . a. diare c. muntah e. melibatkan kolon b. tumor d. skip letsion
inflammatory bowel disease (IBD) adalah inflamasi yang terjadi dicolon dan small intestine. Tipenya ada Crohn's disease and ulcerative colitis. Findings in diagnostic workup in Crohn's disease vs. ulcerative colitis Sign Crohn's disease Ulcerative colitis Terminal Commonly Seldom ileuminvolvement Colon involvement Usually Always Rectum involvement Seldom Usually Involvement around Common Seldom the anus Bile duct No increase in rate of primary Higher rate involvement sclerosing cholangitis Distribution of Patchy areas of inflammation Continuous area of Disease (Skip lesions) inflammation Endoscopy Deep geographic and serpiginous Continuous ulcer (snake-like) ulcers Depth of May be transmural, deep into Shallow, mucosal inflammation tissues Stenosis Common Seldom Granulomason May have non-necrotizing nonNon-peri-intestinal biopsy peri-intestinal cryptgranulomas crypt granulomas not seen
44. Pada colitis ulseratif distal (terbatas pada rectum), terapi pilihannya adalah . . . a. 5-ASA oral c. budesonid oral e. 5-ASA dan kortikosteroid b. 5-ASA rectal d. kortikosteroid oral > Mild disease (di rektum) : topical mesalazine (supositori)+ oral amino salisilat ( sulfasalazine). > Umum :kortikosteroid dan antiinflamasi. > Simtomatis treatment ( obati diare dengan atidiare) Antiinflamasi: 5-ASA= sulfasalazine atau mesalazine, dosis 3x 500 mg/hari. Kortokosteroid: oral-> prednisone/ prednisolone/ budesonide. Intravena( severe case)->hydrocortisone 400 mg/hari.
Management in Crohn's disease vs. Crohn's disease Mesalamine Less useful Antibiotics Effective in long-term Surgery Often returns following removal of affected part
ulcerative colitis Ulcerative colitis More useful Generally not useful Usually cured by removal of colon
45. Mekanisme aksi Ranitidin pada terapi ulkus peptikum adalah . . . a. antagonis reseptor H2. c. meningkatkan pH lambung b. antagonis muskarinik d. proteksi mukosa lambung dan duodenum c. menghambat aktivitas enzim H+/K+ ATPase
Ranitidin merupakan golongan obat antihistamin reseptor 2 (AH2). Mekanisme kerja ranitidin adalah menghambat reseptor histamin 2 secara selektif dan reversibel sehingga dapat menghambat sekresi cairan lambung. Ranitidin mengurangi volume dan kadar ion hidrogen dari sel parietal. Contoh obat lain yang termasuk golongan ini adalah cimetidine, famotidine, nizatidine, dll. Yang mekanisme aksinya dengan menghambat aktivitas enzim H+ / K+ - ATPase adalah dari golongan proton pump inhibitor. Contoh obat yang masuk dalam golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, esomeprazole, dll. 46. Untuk terapi H.pylori, sering dilakukan kombinasi obat, contohnya yaitu . . . a. omeprazol 20 mg + klaritromisin 500 mg + metronidazol 500 mg, 3x sehari b. cimetidin 400 mg + klaritromisin 500 mg + amoxicillin 500 mg, 3x sehari c. omeprazol 20 mg + klaritromisin 500 mg + amoxicillin 500 mg, 2x sehari d. ranitidine 150 mg + metronidazol 250 mg + tetrasiklin 500 mg, 2x sehari e. omeprazol 30 mg + klaritromisin 500 mg + amoxicillin 1 g, 2x sehari. Terapi untuk infeksi H.pylori adalah sebagai berikut : A. Terapi lini pertama / Triple terapi ( 2x B. Terapi lini ke dua / Quadriple terapi sehari selama 14 hari). Urutan 1. Proton pump inhibitor 2x sehari prioritasnya adalah: 2. Metronidazole 500mg 3x sehari 1. PPI + Amoksisilin + klaritromisin 3. Bismuth salicylate 525mg 4x sehari 2. PPI + metronidazole + klaritromisin 4. Tetracycline 500mg 4x sehari 3. PPI + metronidazole + tetrasiklin Atau dapat juga dengan kombinasi berikut 1. H2 receptor antagonist 2x sehari : Dosis obat tersebut adalah 1. Proton pump inhibitor : - Cimetidine 400mg - Omeprazole 20mg - Famotidine 20mg - Lansoprazole 30mg - Nizatidine 150mg - Rabeprazole 20mg - Ranitidine 150mg 2. Metronidazole 250mg 4x sehari - Pantoprazole 40mg 3. Bismuth salicylate 525mg 4x sehari - Esomeprazole 40mg 2. Clarithromycin 500mg 4. Tetracycline 500mg 4x sehari 3. Metronidazole 500mg 4. Amoxicillin 1g 5. Tetrasiklin 4x250 mg
47. Mekanisme aksi dari antiemetika metoklopramid adalah . . . a. antagonis dopamine. c. antagonis reseptor opiate b. antagonis reseptor 5HT3 d. antagonis reseptor muskarinik
e. menghambat reuptake serotinin
Metoklopramid bertindak di perifer sebagai cholinomimetic / agonist reseptor muskarinik (memfasilitasi transmisi asetilkolin pada reseptor muscarinic selektif) sehingga berefek pada peningkatan kontraksi / motilitas pada lambung tanpa mengganggu aktifitas sekresi lambung. Sedangkan di sentral, metoklopramide memiliki aktivitas sebagai antagonis reseptor dopamin. Metoklopramide juga dapat memiliki aktivitas antagonis reseptor serotonin (5HT3) jika diberikan dalam dosis tinggi. 48. Terapi awal GERD efektif dilakukan dengan agen tunggal berikut . . . a. antasida c. domperidone e. proton pump inhibitor. b. cisapride d. H2 reseptor antagonist proton pump inhibitor (PPI) dapat digunakan untuk terapi GERD moderate dan severe. PPI lebih efektif dan lebih cepat menyembuhkan GERD daripada H2 reseptor antagonis. 49. Berikut yang BUKAN komplikasi GERD pada anak adalah . . . a. batuk kronis berulang c. malory weiss tear. b. pneumonia aspirasi d. gizi buruk
e. esofagitis
komplikasi GERD adalah sbb : • Esophagitis • Penyempitan esophagus dan ulkus • Hemorrhage • Perforasi • Aspirasi • Barrett’s esophagus • Precipitation of an asthma attack 50. Pasien pria 35 tahun dengan luka bakar luas. Pemeriksaan endoskopi menunjukkan adanya ulkus dig gaster. Sebutan ulkus gaster karena komplikasi dari luka bakar ini adalah . . . a. ulkus rodent c. ulkus cushing e. ulkus peptikum b. ulkus curling. d. ulkus marjolin
> Ulkus peptikum adalah ulkus yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pilorus, atau duodenum. Ulkus peptikum disebabkan oleh terlalu banyaknya asam hidroklorida (HCl) dan pepsin. > ulkus Cushing adalah ulkus pada lambung yang disebabkan oleh tekanan intrakranial yang meningkat. Hal ini juga disebut von Rokitansky-Cushing sindrom. Selain di perut, juga bisa terjadi pada bagian proksimal dari duodenum dan esofagus distal. > Ulkus curling atau ulkus stress adalah istilah yang diberikan pada ulserasi mukosa akut dari duodenal atau area lambung yang terjadi setelah kejadian penuh stress secara fisiologis. Kondisi stress seperti luka bakar, syok, sepsis berat, dan trauma dengan organ multiple dapat menimbulkan ulkus stress. Endoskopi fiberoptik dalam 24 jam setelah cedera menunjukkan erosi dangkal pada lambung, setelah 72 jam erosi lambung multiple terlihat. Bila kondisi stress berlanjut ulkus akan semakin meluas. > Ulkus Marjolin adalah jenis karsinoma sel skuamosa yang timbul dari ulkus yang tidak mengalami penyembuhan dan berlanjut menjadi keganasan. > Ulkus rodent adalah ulkus pada basal cell carcinoma kulit. 51. Jika sudah diketahui jumlah dan ukuran tumor, maka langkah penatalaksanaan karsinoma hepatocellularea dalah . . . a. menentukan potensial resektabel atau tidak resektabel. d. pemeriksaan liver enzim b. menentukan kompesata atau dekompesata e. pemberian kemoterapi c. pemeriksaan titer alfa-feto protein serum
jadi sesudah nanti menilaijumlah, ukuran tumor, langkah selanjutnya adalah menentukan apakah hal tersebut potensial resectable atau unresectable. Bila potensial, dilihat kembali keparahan penyakitnya, jika unresectable dipertimbangkan untuk transplantasi. Sisanya bisa dilihat pada gambarya. sumber: lecture drNenengRatnasariSpP D KGEH“ hepatospleenomegaly and abdominal tumor in children and adult”
52. Anak laki-laki laki 5 tahun menderita demam 1 minggu dengan suhu tubuh terus meningkat hingga 40oC terutama pada malam hari.. Dia mengeluh nyeri perut difus. Pasien hanya buang air besar 5 hari lalu dengan volume feses yang sedikit dan ada darah berlendir. Pasien hanya dapat vaksinasi BCG dan DPT. Kata orang tuanya, pasien sering membeli makanan ringan selama perjalanan ke sekolah TK. Diagnosis yang paling mungkin adalah ... a. tyhphoid fever c. acute gastroenteritis e. Dengue Hemorrhagic Fever b. acute pancreatitis d. infeksi H.pylori
awalnya kita lihat terlebih dahulu dari kasusnya, perlu diketahui dan digarisbawahi sign & symptomnya, seperti suhu meningkat pada malamhari, nyeri diffuse, terdapat darah berlendir pada feses, dan yang paling penting di kasus menyebutkan bahwa pasien sering membeli makanan ma ringan selama perjalanan sekolah. Dari hal tesebut, lebih mengarah pada jawaban Thypoid Fever.
53. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 6 bulan dengan hernia umbilical asimtomatik. Kapan harus dilakukan bedah pada pasien ini? a. pembedahan ditunda sampai satu sampai satu setengah tahun sampai hernia tertutup b. pembedahan ditunda sampai anak berusia 12 tahun c. tidak membutuhkan pembedahan d. dilakukan pembedahan segera untuk menghindari terjadinya inkarserasi e. merencanakan elective surgery y 3 bulan berikutnya
Pada anak2, hernia umbilical terjadi karena gagalnya penutupan dinding abdomen. Namun, hernia ini biasanya sudah kembali masuk dengan sendirinya pada umur 5 tahun. Tetapi, apabila dalam 3 tahun hernia nya semakin besar, nyeri, atau tidak tidak mulai kembali dengan sendirinya, sebaiknya dilakukan pembedahan. 54. Hernia tipeapakah yang paling mempunyai kecenderungan paling tinggi untuk terjadi strangulasi? a. femoral hernia c. incisional hernia e. umbilical hernia
b. diaphragmatic hernia
d. indirect inguinal hernia
55. Pada infant, komplikasi potensial dari inkarserasi dari hernia inguinal adalah . . . a. obstruksi bowel c. testicular torsion e. varicocele dari testikel b. spermatocele d. urinary retention
Inkarserasi adalah suatu komplikasi dari hernia, di mana sebagian usus terperangkap dalam ‘weak point’ dinding abdomen. Komplikasi yang terjadi adalah adanya bowel obstruction, nausea, vomiting, abdominal pain, dan kesulitan buang gas. 56. Strangulasi tanpa obstruksi bisa terjadi pada kondisi hernia berikut . . . a. maydl hernia c. littree hernia. e. pantaloon hernia b. sliding hernia d. bilateral hernia Hernia dapat mengalami strangulasi tanpa obstruksi jika konten dari hernia adalah : 1. Omentum 2. Part of the circumference of the intestinal lumen (Richter's hernia) 3. Michael's diverticulum (Littre's hernia) 4. Fallopian tube & ovary 5. Intestine, but there is an associated mesenteric vascular occlusion Jenis hernia yang lain :
- Maydl hernia
: merupakan hernia yang tersusun dari double-loop herniasi usus. Sign & symptoms: obstruksi intestinal, tender mass di atas ligamentum inguinalis, dan hernia yang sifatnya: tense, slightly tender, dan irreducible. - Sliding hernia : terdiri dari bagian struktur extraperitoneal (cth: caecum, kolon sigmoid) yang membentuk hernia sac namun hanya satu sisi. Hernia ini beresiko untuk membentuk obstruksi. - Littre hernia : hernia sac yang tersusun dari diverticulum Meckel yang strangulasi. - Bilateral hernia : Hernia yang biasanya terjadi pada dua sisi region inguinal. Umumnya congenital atau bisa juga terjadi pada usia tua. Bisa terjadi obstruksi - Pantaloon hernia : terjadi ketika hernia direk dan indirek terbentuk pada sisi yang sama. Bisa jadi strangulasi sama obstruksijuga. - Richter's hernia : hanya sebagian dari dinding usus yang mengalami hernia, sehingga dapat terjadi strangulasi tanpa obstruksi. Biasanya terjadi pada hernia femoral dan obturator.
57. Pasien wanita 54 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kuning, nyeri punggung, dan penurunan berat badan progresif dalam 3 bulan terakhir. Kadar bilirubin, alkaline phosphatase, dan serum amino transferase meningkat. Kadar CA 19-9 juga meningkat. Massa tidak tender terpalpasi di kuadran kanan atas abdomen. Diagnosis yang mungkin adalah . . . a. obstructive jaundice karena tumor of the head of pancreas b. obstructive jaundice karenacholedocholithiasis c. obstructive jaundice karena primary cholangitis d. obstructive jaundice karenamirizzi syndrome e. obstructive jaundice karenacholecystitis
Kalo diliat sekilas memanga gak mirip2, karena bilirubin, alkaline phosphatase, dan serum amino transferase itu mengarah ke hepar. Tapi, kuncinya di sini adalah peningkatan CA 19-9. "Systematic review of carbohydrate antigen (CA 19-9) as a biochemical marker in the diagnosis of pancreatic cancer".Eur J SurgOncol 33 (3): 266–70. 58. Pasien pria 30 tahun punya riwayat massa dikembalikan dan terasa sakit selama mungkinadalah . . . a. groin abcess b. strangulated direct inguinal hernia c. strangulated femoral hernia
scrotum kanan selama 2 tahun. Massa tersebut menjadi tidak bisa 8 jam. Kulit di atasnya mengalami eritema. Diagnosis yang d. strangulated indirect inguinal hernia d. testicular torsion
59. Hepatitis dapat didukung dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu jika terjadi . . .
a. peningkatan bilirubin b. peningkatan SGOT
c. peningkatan SGPT. d. peningkatan GGT
e. peningkatan AP
Hepatitis merupakan infeksi hepar yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, toxic, obat, metabolit. Penyebab ini dapat menyebabkan injury pada hepatosit. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada enzim di hepar seperti SGPT/AST (aspartate aminotransferase), SGOT/ ALT (alanine aminotransferase) GGT dan AP (alkaline phosphatse). - SGPT : dijadikan sebagai marker deteksi dini, Karena berlangsung pertama kali dan cepat. Letak dari SGPT ini berada di sitoplasma hepatosit, ketika hepatosit terinfeksi maka sel akan membengkak dan pori- pori membran akan melebar. Sehingga keluarlah si SGPT ini ke sirkulasi darah. - SGOT : dijadikan sebagai marker late detection. Berada di dalam mitokondria sel hepar, apabila terdeteksi SGOT dalam sirkulasi mengindikasikan kerusakan hepar yang parah dan berasosiasi dengan infeksi kronis. - GGT : dipakai untuk marker infeksi intrahepatic. (hepatitis, bile duct) - AP : marker infeksi extrahepatik seperti bile duct atau omentum. - Peningkatan bilirubin : konsentrasi bilirubin dalam darah> 1mg/dl, disertai gejala ikterik. 60. Hasil pemeriksaan berikut menunjukkan adanya sumbatan saluran empedu sehingga menyebabkan ikterik . . . a. AP normal c. SGOT tinggi e. bilirubin indirect tinggi b. SGPT tinggi d. bilirubin direct tinggi. Mekanisme patofisiologi ikterik: Pembentukan bilirubin yang berlebih Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati Gangguan konjugasi bilirubin Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat intrahepatic dan ekstrahepatik yang bersifat fungsional atau disebabkan oleh obstruksi mekanis. Metabolisme bilirubin normal :
1. Destruksi sel darah merah tua 2. hemoglobin ( globin dipisah dari heme lalu dirubah menjadi) 3. biliverdin (pigmen empedu hijau yang dibentuk dari katabolisme hemoglobin dan dikonversi jadi bilirubin di liver) 4. UCB (tidak larut air, larut dalam lemak, tidak dapat di ekskresi dalam empedu dan urin) ) 5. ALBUMIN berikatan dengan UCB ( diangkut oleh darah ke sel hati) 6. konjugasi bilirubin (larut air, tidak larut lemak, dapat dieskresikan lewat urin dan empedu) dikatalisis oleh enzim glukoroniltransferase 7. bilirubin ditranspor ke dalam empedu lewat membran sel 8. ke ginjal ( urobilinogen: yang mewarnai urin), ke lien ( urobilinogen: yang mewarnai feses). 61. Muntah darah dan ascites berhubungan dengan kondisi berikut . . . a. gagal hati c. steatosis berat e. nekrosis hepatosit yang luas b. kolestasis d. hipertensi portal.
Definisi : ascites adalah penimbunan cairan serous dalam rongga peritoneum. Ascites manifestasi dari cardinal sirosis dan penyakit hati. Patogenesis: 1) Hipertensiporta, 2) hipoalbuminemia (menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler usus dan penurunan tekanan osmotic koloid) 3) peningkatan aliran di hati, 4) retensi natrium 5) gangguan ekskresi cairan. Retensi (tahanan) aliran darah melalui hati (dikarenakan terjadinya sirosis dan hipertensi porta) menyebabkan peningkatan aliran arteri splangnikus dan meningkatkan beban dari sistem portal hal ini menyebakan aliran kolateral (mencari jalan alternatif) guna menghindari obstruksi hepatic (varises), karena tekanan yang meningkat pada sistem portal dapat juga menyebabkan splenomegaly dan Hipertensi porta juga menyebabkan tekanan hidrostatik pada usus meningkat,
Saluran kolateral (jalur alternative) yang disebabkan oleh sirosis dan hipertensi portal berada pada bagian esophagus bawah yang nanti bakal menyebabkan dilatasi vena- vena di sana (varises esophagus) dan orang tersebut dapat mengalami muntah darah. Varises esophagus “Porta berasal dari v. gastrica sinistra dan Cava berasal dari v. esophageal”. - Gagal hati : kehilangan kemampuan hepar untuk berfungsi secara normal. Penyebabnya banyak bisa dibaca di HSC ya teman- teman :D. - Kolestasis : Gangguan dari aliran bilirubin yang menyebabkan akumulasi pigmen empedu di parenkim hepar 62. Obat berikut yang paling sering menyebabkan hepatitis adalah . . . a. aspirin c. diazepam e. ciprofloxacin b. isoniazid. d. amoksisilin
Hepatitis adalah peradangan di liver. Etiologinya adalah : • Infeksi virus hep A, B, C • Drugs : parasetamol, isoniazid, methotrexate • Alcohol • Autoimun hepatitis • Inborn metabolic disorders: Wilson diseases 63. Marker yang dipakaiuntuk monitoring terapi kanker kolorektal adalah . . . a. AFP b. CEA. c. CA 125 d. CA 19-9 e. Beta HCG Tumor kolorektal dibagi menjadi 2: 1. Polip kolon : Tonjolan di atas permukaan mukosa. Dapat transformasi menjadi kanker kolorektal dan dapat dicegah dengan pengangkatan polip. 2. Kanker kolorektal : Penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien di AmerikaSerikat. Rata- rata pasien di AS berusia 67 tahun dan 50 % kematian terjadi pada mereka yang berumur 55 tahun. Untuk di Indonesia ada perbedaan pasien yang mengalami kanker kolorektal ini berusia lebih muda yaitu kurang dari 40 th. > CEA (Carcinoembryonic antigen) Glycoprotein yang dihasilkan jaringan embryonal & jaringan neoplastik sistem GI. CEA normalnya diproduksi selama perkembangan fetus dan berhenti sebelum kita dilahirkan. CEA digunakan sebagai marker kanker pada penyakit colorectal carcinoma, gastric carcinoma, pancreatic carcinoma, lung carcinoma and breast carcinoma, medullary thyroid carcinoma, ( Kadar normal :< 2,5 ng/ml) tapi lebih spesifik digunakan untuk diagnosis pada Ca colon, Ca pancreas (50%) kadarnya meningkat 4X nilai Normal. Juga digunakan untuk prognosa post reseksi Ca colorectal. Serta penilaian Metastase ke hati CEA 4X nilai N. > AFN Dapat digunakan untuk deteksi pada wanita hamil untuk analisis maternal blood dan amniotic fluid seperti skrining development abnormal ( neural tube defect, omphalocele, down syndrome, juga untuk dx ataxia telengiectasis). 64. Hernia incarcerata sering terjadi pada kondisi berikut . . . a. hernia umbilicalis c. hernia incisionalis b. hernia femoralis. d. hernia inguinalis lateralis
e. hernia inguinalis medialis
Hernia femoralis relatif jarang terjadi, namun paling sering menimbulkan hernia abdominal inkarserata dengan strangulasi dari viscus, sehingga menyebabkan mortalitas. Perbaikan hernia femoralis dilakukan dengan pembedahan, yaitu Lockwood's infra-inguinal, Lotheissen's trans-inguinal, dan McEvedy's high approach. 65. Staghorn caliculi disebabkan oleh . . . a. batu cystine c. batu kalsium oksalat b. batu asam urat d. batu kalsium fosfat
e. batu magnesium ammonium fosfat.
Staghorn calculi disebabkan oleh batu struvite yang terdiri dari magnesium ammonium phosphate atau disebut triple phosphate crystal. Batu ini menglami presipitasi pada pH alkali yang ditimbulkan oleh urease dari bakteri (Proteus atau Klebsiella) Urea 2 NH3 + CO2 NH4+ + OHNH3 + H2O Terjadi pada wanita 3 kali lebih sering dibandingkan pria. Lebih sering terdisposisi secara anatomis pada daerah infeksi. Sering tidak ada gejala terkait dengan timbulnya batu. Biasanya muncul respon terhadap UTI, flank pain, hematuria. Dapat berkembang menjadi pyelonefritis kronis dan skaring parenkim. Batu struvit tampak radioopaque dan dapat terlihat pada AXR dan CT. Penanganannya yaitu dengan mereduksi diet fosfor. Antibiotik tidak efektif untuk mengeradikasi bakteri di batu struvite. Acetohydoxamic acid (AHA, lithostat) adalah inhibitor urease yang dapat mencegah pembentukan batu. Penggunaannya harus dibatasi karena menimbulkan efek seperti palpitasi, nausea, dan anemia hemolitik. Manajemen bedahnya yaitu open surgery, percutaneus nephrolithotomy (PNL) dan shock wave lithotripsy (SWL) 66. Yang dimaksud relapsing-infection pada ISK adalah . . . a. reinfeksi mikroorganisme infeksi yang sama b. reinfeksi <6 minggu dengan mikroorganisme infeksi yang sama c. reinfeksi >6 minggu dengan mikroorganisme infeksi yang sama. d. reinfeksi <6 minggu dengan mikroorganisme infeksi yang tidak sama e. reinfeksi >6 minggu dengan mikroorganisme infeksi yang tidak sama
Reinfeksi adalah infeksi kembali oleh mikroorganisme yang berbeda dan biasanya susceptibel dengan obat. Tidak seperti relapse, reinfeksi tidak menunjukkan kegagalan mengeradikasi infeksi dari urinary tract, namun dapat reinvasi sitem. Sedangkan relapse (kekambuhan) adalah infeksi kembali mikroorganisme yang sama dan biasanya resisten terhadap obat. Didefinisikan sebagai rekurensi bakteri dengan organisme yang sama selama 3-6 minggu treatment. Relapse menunjukkan bahwa terdapat kegagalan mengeradikasi infeksi. Hal ini sering terjadi pada renal scars, batu, penyakit cystic atau prostatitis, dan pada orang dengan penyakit interstitial kronis serta orang yang immuno compromised. 67. Dalam hasil analisis urin rutin dan kultur urin, infeksi saluran kemih dapat diketahui jika jumlah kumannnya adalah . . . a. ≥ 105 cfu/mL. c. 102 – 103 cfu/mL e. <10 cfu/mL 4 5 2 d. 10 - 10 cfu/mL b. 10 – 10 cfu/mL
Infeksi saluran kemih dapat dibedakan menjadi 2 yaitu - uncomplicated UTI : yaitu tidak ada abnormalitas struktural dan fungsional pada saluran kemih dan tidak mengganggu aliran normal urin. - complicated UTI : yaitu terdapat lesi predisposisi pada saluran kemih misalnya ada abnormalitas kongenital, batu, dll. Sehingga mengganggu aliran urin normal. Mengenai pemeriksaan apakah ada infeksi saluran kemih atau tidak, biasanya dilakukan kultur. Namun untuk membedakan apakah bakteri menyebabkan infeksi atau hanya kontaminan, maka ada istilah "significant bacteriuria". Kriteria yang digunakan adalah - 102 CFU coliform/mL atau 105 non-coliform/mL urin pada wanita simtomatik - 103 CFU bakteri/mL pada urin pria simtomatik - 105 CFU bakteri/mL pada urin individu asimtomatik dengan 2 spesimen berturutan - 102 CFU bakteri/mL pada urin pasien yang memakai kateter - bakteri entah berapapu jumlahnya pada kateterisasi suprapubic pada pasien simtomatik (lecture urinary tract infection dr.Setyo Purwono) 68. Wanita 35 tahun hamil, keluhan demam dan nyeri pinggang kanan. Antibiotika yang harus dihindari adalah . . . a. imipenem c. amoxicillin e. ciprofloxacin. b. ceftriaxon d. cephalexine
69. Pria 30 tahun mengeluh nyeri perut hilang timbul, dan bertambah berat ketika bergerak. Obat penghambat reseptor muskarinik yang paling sesuai untuk mengatasi keluhan tersebut adalah adalah . . . a. aspirin c. mebeverin e. scopolamine. b. tramadol d. paracetamol
Tramadol merupakan opioid yang sangat lemah. Aksinya melalui kalur monoaminergic pada batang otak. Digunakan untuk nyeri yang moderate-severe. moderate severe. Efek sampingya yait nausea, vomiting, vo dizziness, sweating, namun tidak ada depresi respiratorik, konstipasi, dan efek addiction. Tramadol efektif untuk nyeri post-operatif operatif moderate, namun tidak efektif untuk nyeri akut yang parah. Antispasmodik (spasmolitik) merupakan obat yang digunakan untuk meredakan spasme dari otot polos GIT. Dapat dibedakan menjadi 2 grup, yaitu 1) obat yang mempengaruhi inervasi autonom a) antikolinergik - Antagonis dari M-receptors. receptors. Mempunyai efek spasmolitik pada otot polos, namun cenderung mempunyai efek yang berkebalikan pada sfingter. - Efek sampingnya yaitu xerostomia, mydriasis, cycloplegia, peningkatan tekanan okuler, dan retensi urin - Contoh obatnya tnya yaitu atropine, trospium, tolterodine, scopolamine. N-butylscopolamine butylscopolamine (hyoscin) merupakan antagonis muskarinik. Dipakai untuk meredakan nyeri spasme bilier, renal, atau ductus uretra. Karena efek terapinya lemah, biasanya diikuti dengan pemberian analgesik lgesik poten, misalnya opioid meperidine. b) parasimpatolitik) - Antagonis pada M dan N reseptor kolinergik. Efek spasmolitik terjadi pada otot polos dan sfingter. Obat ini sering dikombinasikan dengan obat lain. - Contoh obatnya yaitu otilonium dan fenpiverine. fenpiv 2) obat yang mempengaruhi langsung fungsi otot polos - mempunyai mekanisme aksi yang berkaitan dengan inhibisi saluran Ca2+, aktivasi saluran K+, dan stimulasi sintesis NO - contoh obatnya yaitu alverine, drotaverine, meberverine, papaverine
Mebeverine merupakan grup dari komponen yang disebut musculoatropic antispasmodic. Komponen ini beraksi langsung pada otot usus pada level seluler untuk merelaksasikannya. Meberverin juga sebagai inhibitor calcium-depot replenishment. Indikasinya yaitu gangguan fungsi spastik dari kolon dan irritable bowel syndrome. Papaverine adalah alkaloid opium yang digunakan terutama pada spasme visceral, vasospasme (yang melibatkan jantung dan otak). Meskipun ditemukan pada opium poppy, papaverine ini berbeda baik struktur maupun aksi farmakalogis dari analgesik. Papaverine diperbolehkan untuk menangani spasme pada saluran cerna, duktus bilier, ureter, dan pengguaan untuk vasodilator cerebral dan coronary. (lecture analgesic , spasmolytic, dr.Setyo Purwono) 70. Pria 40 tahun mengeluh kencing berwarna merah, demam. Kreatinin serum 1,5 mg%. Antibiotik yang sebaiknya dihindari adalah . . . a. amikacin. c. ceftacidim e. azithromycin b. amoxicillin d. cotrimoxazol
Pasien tersebut mengalami infeksi, namun juga mengalami penurunan fungsi ginjal. Sehingga obat yang dihindari adalah obat yang memperparah kerusakan ginjal (nephrotoxic drug). Dari lecture Nephrotoxic Drugs, obat yang dapat menjadi toxic untuk ginjal adalah: 1) Radiocontrast Agents a) 1st generation, Ionic monomers, hyperosmolal : Diatrizoate, Iothalamate nd b) 2 generation, nonionic monomers, lower osmolality : Iopamidol, Iohexol, Iopromide, Ioversol c) Newest agents, Nonionic dimers, iso-osmolal : Iodixanol Pathogenesisnya yaitu Renal Vasoconstriction (karena zat Adenosine, Endothelin) dan Tubular Injury (Oxidative stress induced damage) 2) Aminoglycosides - Obat yang termasuk di dalamnya adalah : Amikacin [AMIKIN ®], Gentamicin [GARAMYCIN ®], Neomicin, Netilmicin [NETROMYCIN ®], Kanamicin [KANTREX ®], Streptomycin, Tobramycin [TOBREX, NEBCIN] - Patogenesisnya yaitu cationic amino groups mengikat pada kutub negatif membrane brush border dari tubulus proksimal. Segmen yang lebih distal mungkin juga terkena sehingga menyebabkan polyuria dan hypomagnesemia. 3) Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NAIDs) a) Acetic acid : diklofenak, indometasin, sulindac b) fenamates : meclofenamate, asam mefenamat c) napthylalkanones : nabumetone d) oxicam : meloxicam, piroxicam e) propionic acids : fenoprofen, ibuprofen, ketoprofen, naproxen, oxaprozin f) pyranocarboxylic acid : etodolac g) pyrrolizine carboxylic acid : ketorolac h) selective COX-2 inhibitors : celeoxib, rofecoxib, valdecoxib Pathogenesisnya yaitu kerusakan ginjal pada medulla. Diawali dengan penebalan vasa recta, patchy areas pada nekrosis tubular lalu berlanjut menjadi papillary necrosis. Menyebabkan slowly progressive GRF; Asymptomatic, hematuria, flank pain. 4) Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors (ACEIs) 5) Lithium 6) Crystal-Induced Acute Renal Failure 7) Calcineurin inhibitors (Cyclosporine, Tacrolimus) 8) Amphothericin B 9) Chemotherapy 71. Pasien mengalami penurunan GFR ringan (60-89 mL/menit/1,73m2) dengan kerusakan ginjal. Diagnosisnya adalah . . . a. gagal ginjal kronis stage 1 c. gagal ginjal kronis stage 3 e. gagal ginjal kronis stage 5 b. gagal ginjal kronis stage 2. d. gagal ginjal kronis stage 4
Stage 1
Description
GFR (mL/min/1.73m3)
Kidney damage with ≥ 90 normal or ↑ GFR 2 Kidney damage with 60 – 89 mild ↓ GFR 3 Moderate ↓ GFR 30 – 59 4 Severe ↓ GFR 15 – 29 5 Kidney failure < 15 or dialiysis (Lecture Renal Failure, Heru Prasanto, SpPD-KGH)
Action Diagnosis & Treatment, Treat comorbid condition, slowing progression, CVD risk reduction Estimating Progression Evaluating & Treating complications Preparation for kidney replacement therapy Replacement (if uremia present)
72. Gejala klinis glomerulonefritis akut pada anak adalah sebagai berikut, KECUALI . . . a. edema ringan c. penurunan fungsi ginjal e. ureum/creatinine meningkat. b. temperature subfebril d. albumin/globulin terbalik
Glomerulonefritis Akut (GNA) menempati sekitar 10-15% penyakit Glomerulus. Kejadian 2/3 GNA pada anak berumur antara 3-7 tahun. Penderita pria > wanita. Insidensi di negara berkembang 24,5/100.000,di negara maju 0,3/100.000 pertahun. Jarang pada umur < 3 tahun. (Travis L, 2001; Thompson PD,2004). Etiologi GNA Post-Streptococcal adalah Streptococcus hemoliticus Golongan A tipe 1,3.4,12, 18,25 dan 49 dari saluran nafas tipe nefritogenik ( Lumbanbatu, 2003). Tipe : 2, 49,55,56,57 dan 60 dari infeksi pada kulit (piodermia). (Noer MS,2002;Davis ID 2004) Patogenesisnya yaitu reaksi hipersensitivitas type III : deposisi kompleks imun di glomerulus. Streptokinase memacu aktivasi plasminogen menjadi plasmin, sehingga memicu : - aktivasi kaskade komplemen - deposisi kompleks antigen - Reaksi jaringan thd Ab streptococcus - Produksi sitokin Ag streptokokus (-) maka reaksi inflamasi struktur glomerulus kembali normal. Gejala Klinik yang ditimbulkan adalah : - Penimbunan cairan ( edema perifer, edema paru, gagal jantung kongestif) - Hematuria (mikros/ makroskopis) - Demam - Penurunan fungsi ginjal (Oliguria/Anuria) - Hipertensi - Proteinuria (Lecture Glomerulonefritis, Sub Bagian Nefrologi Anak) 73. Infeksi yang paling sering menyebabkan glomerulonefritis akut pada anak adalah a. malaria c. cytomegalovirus e. Streptococcus hemoliticus. b. hepatitis A d. Staphylococcus aureus 74. Drooping Lily Sign pada IVP, adalah spesifik untuk penyakit . . . a. PNC c. neuroblastoma infrarenal b. nefroblastoma d. neuroblastoma suprarenal.
e. wilm’s tumor
Gambar kiri merupakan gambaran neuroblastoma suprarenal yang mirip posisi bunga lily yang menghadap ke bawah (gambar kanan). Drooping lily sign ini disebabkan oleh pergeseran posisi ginjal inferolateral tanpa distorsi dari sistem kolektivus
75. Pernyataan yang tepat mengenai infeksi saluran kemih adalah . . . a. satu bakteri dari urin midstream atau 100.000 dari supra-pubic needle aspiration b. satu bakteri dari urin midstream atau satu bakteri dari supra-pubic needle aspiration c. 10.000 bakteri dari urin midstream atau satu bakteri dari supra-pubic needle aspiration d. 100.000 bakteri dari urin midstream atau satu dari supra-pubic needle aspiration. e. satu bakteri dari urin kateterisasi dan 100.000 dari supra-pubic needle aspiration
Kriteria infeksi saluran kemih yang digunakan (menurut lecture urinary tract infection dr.Setyo Purwono): - 102 CFU coliform/mL atau 105 non-coliform/mL urin pada wanita simtomatik - 103 CFU bakteri/mL pada urin pria simtomatik - 105 CFU bakteri/mL pada urin individu asimtomatik dengan 2 spesimen berturutan - 102 CFU bakteri/mL pada urin pasien yang memakai kateter - bakteri entah berapapu jumlahnya pada kateterisasi suprapubic pada pasien simtomatik 76. Manajemen yang tepat untuk menangani batu strivite adalah . . . a. analgesic c. diuretic e. operasi. b. antibiotic d. minum banyak air
Penanganannya yaitu dengan mereduksi diet fosfor. Acetohydoxamic acid (AHA, lithostat) adalah inhibitor urease yang dapat mencegah pembentukan batu. Penggunaannya harus dibatasi karena menimbulkan efek seperti palpitasi, nausea, dan anemia hemolitik. Manajemen bedahnya yaitu open surgery, percutaneus nephrolithotomy (PNL) dan shock wave lithotripsy (SWL) 77. Wanita 32 tahun mengeluh nyeri intermiten abdominal kanan atas. Obat yang dapat menurunkan sensitivitas reseptor nosiseptif adalah . . . a. diclofenac. c. morphine e. tramadol b. mebeverine d. scopolamine
- Paracetamol : merupakan simple analgesic, sedikit mempunyai aksi anti-inflamasi. Digunakan untuk menangani nyeri dan pyrexia moderate. - Diclofenac : merupakan NSAID yang menginhibisi prostaglandin via COX-1 dan COX-2. Dapat mereduksi inflamasi pada tempat yang mengalami kerusakan, serta menurunkan nosisepsi. - Morfin : merupakan opioid, aksi analgesik melalui u-reseptor. Dapat menangani segala derajat sakit dari moderate-severe. Tempat aksi pada CNS - Tramadol : merupakan opioid yang sangat lemah. Aksinya melalui kalur monoaminergic pada batang otak. Digunakan untuk nyeri yang moderate-severe. Efek sampingya yait nausea, vomiting, dizziness, sweating, namun tidak ada depresi respiratorik, konstipasi, dan efek addiction. Tramadol efektif untuk nyeri post-operatif moderate, namun tidak efektif untuk nyeri akut yang parah. - scopolamine : (hyoscin) merupakan antagonis muskarinik. Dipakai untuk meredakan nyeri spasme bilier, renal, atau ductus uretra. Karena efek terapinya lemah, biasanya diikuti dengan pemberian analgesik poten, misalnya opioid meperidine.
78. Gold standar untuk GFR adalah . . . a. beta-2 microglobulin test (B2MG) b. creatinine clearance.
c. cystatin C test d. microalbumine test
e. urea clearance
GFR dapat diukur dengan mengukur clearance suatu zat. Bisa dipakai zat eksogen maupun endogen. 1) substansi eksogen - inulin : direkomendasikan gold standar mengestimasi GFR. Difiltrasi di glomerulus, tidak direasbsorbsi, dan tidak disekresikan tubulus renalis. Inert secara metabolis, dan hanya dibersihkan melalui ginjal. - non-radiolabelled contrast media : misalnya iothalamate / iohexol - radiolabelled compounds 2) substansi endogen - urea : marker pertama ditemukan untuk menilai GFR, tetapi sekarang tidak digunakan secara klinis, karena produksi urea bervariasi tergantung intake protein. Direabsorbsi tubulus dengan kecepatan yang bervariasi juga. - creatinine : digunakan secara klinis, dan menjadi gold standar yang dipakai. 79. Pria 40 tahun, keluhan utama nyeri punggung sejak 2 hari, mual, muntah, penurunan buang air kecil. Kreatininnya 4,39 mg/dL. Terapi utama yang paling dibutuhkan adalah . . . a. hemodialisis. c. transfuse sel darah merah e. terapi konservatif b. transplantasi ginjal d. CAPD
Melihat tabel relasi antara range GFR dan kreatinin serum dari HSC halaman 5 week 5, nilai kreatinin >4,5 bisa dikategorikan GFR < 15 ml/min yang menjadi indikasi dialysis. Gejala baru muncul 2 hari ada kemungkinan merupakan Acute on Chronic Renal Failure. Dan melihat kadar kreatinin yang tinggi maka stagingnya sudah masuk stage 5 yaitu END STAGE KIDNES FAILURE. Terapi utama adalah permanent renal replacement therapy. Dan bila harus menunggu transplantasi ginjal, dialysis dan CAPD bisa menjadi pilihan hingga transplantasi bisa dilakukan. Transplantasi ginjal sebagai opsi pilihan utama dan outcomenya dinilai lebih baik dari pada dialysis. Namun tidak direkomendasikan, jika memiliki kanker, infeksi (karena harus mengkonsumsi immunosuppressant pasca transplantasi) dan penyakit kardiovaskular. Hemodialisis untuk membuang zat-zat tidak berguna dalam tubuh dan menjaga keseimbangan kimia tubuh. Dilakukansetiap 3-4 kali seminggu dan memakan waktu 2-4 jam setiap kali dialysis. Jadi mesin dialysis memfiltrasi darah dan mengembalikan darah kembali ke tubuh dengan dialysis access berupa fistula, graft atau catheter. CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis) adalah cuci darah mandiri, dimana pasien dapat melakukan cuci darah dimana pun dan kapanpun tanpa harus bergantung dengan mesin hemodialysis. Dialisis peritoneal ini memasukkan larutan steril melalui tabung ke dalam rongga peritoneal dengan membrane peritoneum yang berfungsi sebagai membrane semipermeable. Lalu cairan dibiarkan untuk menyerap produk limbah, kemudian dikeringkan melalui pidan dan dibuang. Terapi ini lebih bisa mempertahankan fungsi ginjal yang masih ada. Harga nya hamper sama dengan hemodialysis tiap bulannya. Awalnya pasien harus menjalani operasi untuk memasang selang permanen yang nantinya menjadi sarana keluar masuknya cairan pembersih. Terapi ini cukup efektif, namun resiko tinggi terkena peritonitis. Bisa diatasi dengan menjaga sterilitas saat penggunaan alat. Oiya nemudijurnal 1982 “We regard CAPD as an effective short- and medium-term treatment for children with end-stage renal failure as part of an integrated dialysis and transplant programme, but it requires a devoted and enthusiastic trained staff to ensure success.” tapi ini jaman dulu banget, monggo dicari lagi 80. Obat berikut dapat membentuk Kristal yang menginduksi gagal ginjal akut. Obat yang dimaksud adalah . . . a. lithium c. iodixanol e. nifedipine b. indinavir. d. ketorolac
Indinavir
: adalah obat antiviral untuk HIV, adverse effect nya yaitu Flank pain, abdominal pain, nephrolithiasis (memberntuk Kristal batu ginjal gagal ginjal akut, malaise, nausea, vomiting, diarrhoea, elevated liver enzymes, hyperbilirubinaemia, raised creatinine phosphokinase and blood lipids, back pain, lipodystrophy, alopecia, acid regurgitation,
dyspepsia, dry mouth, dysuria, dry skin, hyperpigmentation, headache, dizziness, somnolence, cough, dyspnoea. Potentially Fatal: Acute haemolytic anemia; acute hepatitis. Iodixanol : adalah agen kontras yang biasa digunakan untuk coronary angiography, di jurnal bilang obat ini less toxic pasien gagal ginjal. Tapi harus hati-hati karena media kontras dapat mengurangi fungsi ginjal. Lithium : adalah obat yang dieksreksikan melalui ginjal dan dapat terakumulasi pada keadaan gagal ginjal, namun belum tentu membetuk Kristal batu. Skema gambar dari At a Glance medicine, mengenai interaksi obat pada pasien gagal ginjal:
Obat yang disekresikan melalui ginjal dan dapat terakumulasi pada keaaan gagal ginjal Obat yang membutuhkan dosis lebih tinggi pada keadaan gagal ginjal Obat yang dapat memperburuk efek metabolic pada keadaan gagal ginjal yang telah ada Obat yang dapat menyebabkan toksisitas ginjal idiosirkratik
- digoxin - lithium - morfin (+metabolitnya) - petidin (+metabolitnya) - penisilin, gentamisin, vankomisin, eritromisin - asiklovir - furosemide
Obat yang dapat mengurangi fungsi ginjal dan harus hatihati apabila menggunakannya pada keadaan gagal ginjal
Obat yang dapat menyebabkan gagal injal apabila overdosis - diuretic hemat kalium hiperkalemia - kortikosteroid uremia - NaCl, NaHCO3 retensi Na+/H2O - NSAID - penisilin - preparat emas, penisilamin
- NSAID - ACE inhibitor - siklosporin - asiklovir - media kontras
- gentamisin - parasetamol - etilen glikol
Obat-obatan yang sering diberikan pada pasien gagal ginjal - eritropoietin - Vitamin D 1α - pengikat fosfat - antihipertensi menurun - diuretic loop - besi
anemia menurun Ca2+ meningkat PO4- menurun tekanan darah Na+/H2O menurun anemia menurun
Sesuai HSC week 4 halaman 6 ketorolac dan nifedipine merupakan manajemen konservatif untuk urinary stone. Ketorolac merupakan NSAID pengontrol nyeri terbaik, sedangkan nifedipine merupakan calcium channel blocker yang menghambat spasm ureter dan mendukung pengeluaran batu secara spontan.
81. Pemeriksaan laboratorium untuk mengkonfirmasi diagnosis typhoid hepatitis adalah . . . a. peningkatan SGOT c. peningkatan SGPT e. peningkatan titer widal-O, H. b. peningkatan GGT dan AP d. peningkatan total bilirubin
Typhoid Hepatitis is a rare presentation of typhoid fever, clinically suspected in patients with persistent fever hepatomegaly and jaundice and especially in cases where the liver function tests show predominantly conjugated hyperbilirubinemia, modest elevation of liver enzymes and negative serology for viral hepatitis. SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan ke dalam darah ketika hati rusak. Level SGOT darah kemudian dihubungkan dengan kerusakan sel hati, seperti serangan virus hepatitis. SGOT juga disebut aspartate aminotransferase (AST). Sedangkan SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, enzim ini banyak terdapat di hati. Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak
bila jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya. SGOT terdapat di hamper seluruh tubuh, berbeda dengan SGPT yang spesifik pada hati. Dari lecture serology marker, pernah disebutkan SGPT berada di sitoplasma, SGOT berada di mitokondria. Saat luka, hepatosit membesar ,sitoplasma semakin banyak dan keluar ke jaringan, sehingga saat hepatomegaly SGPT akan meningkat. Kemudian sel-sel sel yang membesar embesar tadi lama-lama lama pecah dan mitokondria sel akan keluar menyebabkan SGOT meningkat, hal ini terjadi saat hepatolisis. Keterlibatan liver pada demam tifoid adalah tidak banyak ditemukan. Dalam suatu penelitian, sudah ada 4,8 % typhoid hepatitis pada kasus 210 kasus typhoid fever. Gejala klinisnya yaitu jaundice, anemia, hepatomegaly, dan hasil biokimia yang abnormal. Pemeriksaannya menggunakan profil klinis demam tifoid, dan peningkatan titer aglutinin widal (4x lipat), serta isolasi Salmonella typhii atau S.paratyphii dari kultur darah atau sumsum tulang. (sumber: S.N. Khosla, Typhoid hepatitis, Department ofMedicine, Medical College and Hospital, Rohtak, 124001 (Haryana), India) 82. Stadium kolorektal stadium II adalah . . . a. T1-2 N0 M0 c. T1 N1 M0 b. T3 N0 M0. d. T2 N1 M0
e. T3 N1 M0
Sistem Staging Tumor-Node-Metastasis Metastasis (TNM) untuk Colorectal Cancer adalah :
83. Mutasi gen yang terjadi pada tahap akhir sekuen karsinogenesis kolorektal adalah . . . a. p53. b. pRb c. APC d. K-ras e. BRAF
Urutan mutasi dari gen paling awal hingga paling akhir pada colorectal cancer melalui jalur chromosomal instability adalah : APC K-ras DPC4 dan DCC p53, mutasi P53 merupakan mutasi paling akhir dari sekuen kolorectal cancer. Mutasi BRAF akan menyebabkan terjadinya cancer melalui jalur satelit instability 84. Pada pemeriksaan didapatkan pasien kuning, ascites, hepatomegali, splenomegali, AFP >400ug/mL, diagnosisnya adalah . . . a. kolangitis c. sirosis alkoholik e. karsinoma hepatoselulare. elulare. b. hepatitis kronik d. chronic heart failure
AFP merupakan penanda dari HCC, sehingga apabila kadarnya >400 ug/mL maka dapat dipastikan adanya HCC.
Barangsiapa memasuki sore hari dalam keadaan lelah karena bekerja dengan tangannya sendiri, maka sore itu ia mendapatkan ampunan
:: HR. Thabrani ::
Kunci Jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
B E B/C B A
6. 7. 8. 9. 10.
A D C E D
11. 12. 13. 14. 15.
B A A E D
16. 17. 18. 19. 20.
C D A A C
21. 22. 23. 24. 25.
A D C A C
26. 27. 28. 29. 30.
C C D C C
31. 32. 33. 34. 35.
D D B E E
36. 37. 38. 39. 40.
A C D/E D B
46. 47. 48. 49. 50.
E A E C B
51. 52. 53. 54. 55.
A A A A A
56. 57. 58. 59. 60.
C A D C D
61. 62. 63. 64. 65.
D B B B E
66. 67. 68. 69. 70.
C A E E A
71. 72. 73. 74. 75.
B E E D D
76. 77. 78. 79. 80.
E A B A/B B
81. 82. 83. 84.
E B A E
41. 42. 43. 44. 45.
E E D E A
Manage Our Self for Khusnul Khotimah Artikel dari Islamic Medicine Magazine Januari/Februari 2011 FK Unsoed – FULDFK (Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Indonesia) Mati, merupakan suatu istilah yang menakutkan, dan tidak diinginkan oleh seseorang yang masih menginginkan kenikmatan duniawi. Karena mati memisahkan kita akan barang kesayangan kita, akan rencana besar hari-hari ke depan, dan terpisah dengan orang yang kita sayangi. Namun istilah ini berbeda ketika dihadapkan dengan seseorang yang rindu akan bertemu dengan Tuhannya. Ia akan selalu berusaha mendapatkan momen-momen terbaik saat Malaikat maut menjemput. Khusnul khotimah adalah istilah yang dipakai untuk akhir hidup yang baik. Cita-cita terbesar seorang muslim adalah mati yang tenang dan memperoleh ridho Allah Azza Wajalla. Nah, ada tips nih supaya kita dapat menterapi diri sendiri
Memantapkan motivasi dalam diri untuk mengakhiri hidup dengan Khusnul Khotimah Berdo’a sebagai wujud optimisme untuk meningkatkan kualitas dirinya Bertaubat nasuha, memohon ampun kepada Allah dengan niat tidak mengulangi perbuatannya buruk itu lagi Membiasakan dzikir untuk mengingat Allah dalam bentuk ucapan Dzikrul maut (mengingat mati) Zuhud, hatinya tidak terikat dengan hal duniawi semata Memberi salam ketika melintasi kuburan/pemakaman Berdo’a sebelum dan ketika bangun tidur
Dalam menjalani profesi sebagai dokter, akan menjadi tanggung jawab moral kita tatkala pasien berhadapan dengan kematian. Hal paliatif yang bisa dilakukan adalah
Meningkatkan kualitas hidup dan menyikapi kematian sebagai proses yang normal Tidak mempercepat atau menunda kematian Menghilangkan nyeri/keluhan yang mengganggu Menjaga keseimbangan psikologi dan spiritual Berusaha agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya Membantu mengatasi suasana duka keluarga
Semoga tulisan ini bermanfaat. _yang merindukan khusnul khotimah_