ANATISIS PENGARUH PENILAIAN KINERJA DENGAN KONSEP KONVENSIONAL DAN KONSEP RESIDUAL INCOME TERHADAP RATE OF RETURN PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI Oleh:
AchmadAgus kiyono* Abstraksi Penelitian ini butujuan untr:k mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel penilaian kinerja dengan konsep konvensional, penilaian kinerja dengan konsep residual income terhadap rate ofreturn Penelitian dilakukan pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010. Dari 399 perushaan yang mempunyai kriteria yang layak dijadikan sampel adalah sebanyak 60 perusahaan manufaktur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep residual income berpengaruh secara simultan terhadap rate of return Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional yang diproksi oleh Return on qsset secara parsial berpengaruh terhadap rate of return. Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional yang diproksi oleh Return on investment secara parsial berpengaruh terhadap rate of return. Penilaian kinerja dengan konsep residuul income seaara parsial tidak berpengaruh terhadap rate ofreturn. R sqw$e (E:) : 0,419. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 4l,go/o perubahan yang terjadi p ada Rate of Return dijelaskan oleh Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensiona yang diproksi oleh ROA dan ROI, Penilaian Kinerja Dengau Konsyp Residual Income detgan proksi RI.
Kata Kunci: Penilaian Kinerja (Rate of Return), Retwn on Asset, Return on Investment, Residual Income 1. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
lnvestasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa mendatang, yaitv capital gain dan dividen
yield. Akan tetapi, sebelum melakukan investasi, investor perlu mamastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan atau tidalq yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Perusahaan yang berkinerja baik akan dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih diharapkan dari pada berinvestasi pada perusahaan yang berkinerja tidak baik untuk itu diperlukan suatu penilaian kinerja pada perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan sebagai tempat investasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, karena laporan keuangau merupakan cerminan dari prestasi manajemen sebuah perusahaan pada satu periode tertentu.
Didalam mengukur kinerja perusahaan, tentunya bukan hal yang mudah bagi manajemen. Berbagai aspek harus dipertimbangkan dalam mengukur kinerja ini, kepentingan berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan juga harus diperhatikan yaitu harapan dari pihak-pihak manajemen, pihak-pihak penyandang dana, dan kepentingan karyawan. Manajemen sangat memef,lukan hasil pengukuran dan penilaian terhadap kinerja unit bisnisnya yaitu untuk memastikan tingkat ukuran keberhasilan para manajer serta sebagai evaluasi petryusunan perencanaan
strategic maupun operasional pada masa selanjutnya. Para investor sangat berkepentingan atas hasil pengukuran dan penilaian kinerja suatu badan usaha. Dengan mengetahui hasil pengukuran dan penilaian maka mereka akan mampu untuk mengambil keputusan, apakah akan bertahan sebagai pemilik badan usaha atau harus menjualnya kepada investor.
Survei pendahuluan terhadap obyek penelitian yaitu perusahaan yang listing di BEI manunjukkan perbedaan nilai kinerja perusahaan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya, sebagaimana ditunjukkan bahwa nilai kinerja perusahaan mengalami perubahan dari tahun 2008 sanpai dengan tahun 2010. Dengan demikian maka nilai perusahaan mengalami perubahan. Karena Perusahaan tersebut memiliki suatu resiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan adanya biaya modal, sehingga
r3o
I
JEMA Vol.8No. I Maret2011
pemsahaan sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil dalam menciptakan nilai kinerja perusahaan atau tidak, dau apakah perusahaan dapat juga memiliki kinerja yang baik atau tidak. Untuk itu dalam mengatasi kelemahan yang ada dalam suatu perusahaan yaitu diukur dengan residual income dimana rcsidual iniome merupakan rulai tambah bagi perusahaan dengan meuggunakan laba unit dikurangi bebanbeban untuk berinvestasi dalam unit tersebut. Tujuannya untuk memaksimalkan jumlah total laba sisa, 1.2 Rumusan Masalah rD^-'*"--n vr wuusur
*...I.1" iqn ini qAoloh' rrEuqisrr .l.l-* wrqrrr -o-olir Plrrvrr!
a. Apakah penilaian kinerja dengan konsep konvensional berpengaruh secara parsial terhadap rate of return.
b. Apakah penilaian kinerja dengan konsep residual income berpengaruh
secara parsial terhadap rate
of
return.
c. Apakah penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep residual income berpengaruh secara simultan terhadap rate of return.
1.3 Tujuan -Untuk menganalisis dan menguji apakah penilaian kinerja dengan konsep konvensional berpengaruh aparsial terhadap rate ofreturn. secara
b. Untuk menganalisis dan menguji apakah penilaian kinerja c.
dengan konsep residual income
berpengaruh secara parsial terhadap rate ofreturn. Untuk menganalisis dan menguji apakah penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep residual income berpengaruh secara simultan terhadap rate of return. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional
Dalam konsep konvensional, pengukuran kinerja lebih menekankan laba perusahaan dan arus
i)
2) 3) '
kasnya. Perusahaan yang memiliki ROI yang tinggi, atau operating cash flow yang tinggi, dianggap menghasilkan kinerja yang baik. Demikian pula sebaliknya. Namun sebenarnya tidak semudah itu, sebab pengukuran akuntansi memiliki kelemahan- kelemahan dan mengandung berbagai macam distorsi, yang bsraial dari metode pencatatan akuntansi. Distorsi-distorsi yang dimaksud, antara lain:
Distorsi akuntansi Kelemahan utama dari pengukuran akuntansi konvensional yaitu adanya distorsi yang berasal metode dan pvrlakuan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan. Data laporan keuangan dari sangat ditentukan oleh metode akuntansi yang digunakan, sehingga perbedaan dalam metode tersebut akan memberikan hasil yang berbeda.
Distorsi Nilai Kelemahan lain adalah bahwa pengukuran aluntansi yang konveusional tersebut dihasilkan dari nilai buku dan menggunakan data historis. Dengan demikian, nilainya tidak mencerminkan nilai yang ada dipasar sekarang.
Distorsi lainnya Perhitungan laba tidak mempertimbangkan adanya resiko, yang tercermin dalam biaya modal perusahaan, tenrtama biaya atas penggunaan modal dana ekuitas. Pada setiap penggunaan suatu dana akan member konsekuensi pada terjaditya biaya, sehingga tiadak menggambarkan kekayaan yang sesungguhnya.
Keberatan utama atas konsep konvensionat ini adalah tidak memperhatikan biaya modal dalam perhitungannya, perhitungan ini hanya melihat hasilnya (laba perusahaan) tanpa memperhatikan risiko yang aimaupip"*sahaan. Beban risiko yang dimaksud adalah kontponen- komponen biaya modal yang meliputi cost of iebt, cost of preffered stock, cost of common equity, dan perusahaan harus membayar tingkat pengernbalian tertentu. Penilaian kinerja merupakan sangat penting bagi perusahaan yang telah go public. perusahaan go public
adalah perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga di tuntut untuk meningkatkan kinerjanya. Penilaian kinerja ini sangat penting sebagai proses merger perusahaan sehingga diketahui nilai perusahaan. Psrilaian kinerja juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang mengalami kesulitan, penilaian kinerja juga sangat terguna untut restrukturisasi pengimplementasian program pemulihan usaha, bagi penrsahaan yang
JEMA Vol. 8 No. 1 Maret
2011
I r:r
go public penilaian kinerja sangat penting jika perusahaan akan menjual perusahaannya kepada umum (dibursa) harus melakukan penilaian untuk menentukan nilai wajar saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Pendekafan yang populer untuk menilai kondisi keuangan perusahaan adalah dengan mengevaluasi data akuntansi berupa laporan keuangan, hal itu disebabkan karena laporan keuangan disusun berdasarkan standar
penyusunan laporan keuangan dan diterapkan secara meluas oleh perusahaan-perusahaan. Untuk mengevaluasi data akuntansi kita dapat gunakan rasio-rasio finansial yang dibagi dalam empat kategori utama, yaifu rasio ke'.mt,rngan (laba), rasio aktivrtas, rasio leverage, dan rasio likuiditas.
Penilaian kinerja dengan mengevaluasi laporan keuangan yaitu dengan penggunaan rasio-rasio keuangan seperti Return on Investmenl EOI), Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), I,{et Profir Margin OIPM), sebagian besar masih menggunakan data finansial yang tidak lagi memadai dan model pengukurannya pun harus disesuaikan dengan lingkungan bisnis. Kelemahan penting dalam penggunaan
rasio keuangan adalah karena laba yang dilaporkan tidak memasukan unsur biaya modal. (Http: /Ailww.Geocities-Com/Ivf as Tanggal 22 Mei 20 1 1 ).
Merurrut Riyanto (L997: 352) nilai perusahaan merupakan jumlah relative laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam satu usaha.
2.2 Hubungan Antara Penilaian Kinerja dengan Konsep
Konvensional Terhadap Rate of
Return
Nilai kinerja perusahaan dengan konsep konvensional memiliki hubungan dengan Rate of Return karena Dalam konsep konvensional, penggukuran kinerja lebih menekankan laba perusahaan dan arus kasnya. Perusahaan yang memiliki ROI yang tinggi, atau operating cash flow yang tinggi, dianggap menghasilkan kinerja yang baik. Menurut Riyanto (1997: 352) nilai perusahaan merupakan jumtah relative laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam satu usaha.
2.3
HubunganAntara Konsep Residual Income dengan Rate of Return Residuql Income memilki hubungan dengan Rate of Return karena Residual Income dapat diperoleh dengan mengurangkan biaya modal dari laba operasi sehingga dapat diketahui }rsil netto yang diperoleh pusat investasi atas tingkat pengembalian minimum atas aktiva. Menurut Garrison dan Norren Q000:572) Residual Income merupakan laba netto operasi yang diperoleh pusat investasi diatas tuntutan minimal pengembalian modal diharapkan.
2.4
Hipotesis Hipotesis penelitian : Hl : Penilaian kinerja dengan konsep konvensional berpengaruh secara parsial terhadap rate return. H2 : Penilaian kinerja dengan konsep residual income berpengaruh secara parsial terhadap rate
H3 :
of of
return. Penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep residual income berpengaruh secara simultan terhadap rate of return. 3. METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan juni sampai juli 2011 periode yang tahun 2008- 2010 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
diteliti antara tahun antara
3.2 Populasi dan Sampel Populasi adalah wllayah generasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2000:55). Dan populasinya adalah perusahaan yang
listingilBEL Pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak acak dengan tujuan tertsntu berdasarkan kriteria- laiteria tertentu. (Indriantoro dan Supomo, 1999: I 3 I ). Diantara kriteria- kriterianya sebagai berikut:
r32
t
JEMA Vol. 8 No. 1 Maret
2011
1.
2. 3.
3.3
Perusahaanyanglisting di Bursa Efeklndonesia (BEI) pada periode 2008-2010' Perusahaan yang aktif (terdaftar di BEI) melakukan pelaporan keuangan pada periode 2008- 2010. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap dalam penelitian 2008-2010.
Variabel Penelitian
a.
Independent Yariab le (Variabel Bebas) 1) Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional Pengukuian kinerja dengan konsep konvensional adalah menilai dad aspek ROA darr ROi 2) Penilaian Kine(a Dengan Konsep Residual Income $I) Pengukuran kinerja dengan konsep residual income adalah dengan menggunakan perhitungan dari konsep residual income itu sendiri yaitu laba unit bisnis dikurangi suatu beban untuk investasi
b.
Dependent Yariable (variabel TerikaQ Rite of Return adalah tingkat pengembalian saharn atas investasi yang dilakukan. Yang meliputi Capital
dalam perusahaan tersebut.
Gain ditambahfreld. 3.4 Model Penelitian
i
Peuilaian Iisreria..Qi+c?r+.
,
i 'i/
KL1u'€p Ko:r-tgreiurual
oI .; *
|
E'i"i
'
'-tl ,,n,
E-{r
I
o"'o* " '"'
_
.*,
I I
Konsep.R*s:si*;' t-.
-
----.
*
Gambar 2.1 Kcrangka Konseptual Keterangan: 1. Penilaian kinerja dengan konsep konvensional diukur antara ROA dan ROI. Besarnya ROI dalam perusahaan dilihat dari jumlah Equity dan Debtnya. Sedangkan dalam Equity itu dilihat dati jurnlah Larga.sedangkan EAI dan dividen itu sangat berpengaruh tohadap rate of return sehingga Penilaian kinerja perusahaan dengan konsep konvensional berpengaruh terhadap Rate of return. Konsep Residual Income.Besarrtya RI diterima pemsahaan dilihat dari Jumlah EAT dan Equitynya' Sehingga RI berpengaruh terhadap Rate of return.
JEMA Vol. 8 No. 1 Maret 201i
I r:r
4. IIASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasfl Penelitian
4.1.1 Sampel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perusahaan yang listing di Bursa Efek indonesia pada periode 2008-2010 sebanyak 399 perusahaan. Dari 399 perusahaan, 346 perusahaan yang tidak aktif (tidak terdaftar di BEI) melakukan pelaporan keuangan pada periode 2008-2C10, sehingga Perusahaan yang memiliki data laporan kzuangan yang tidak lengkap dalam penelitian 2008-2010 sebanyak 286 perusahaan. Sehingga perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 perusahaan.
4.1.2 Diskripsi Obyek Penelitian Dislaipsi obyek penilitian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1
Diskripsi obyek penelitian Variabel ROA ROI zu
N
Mean
Correlations
Variance
Covariance
60 60 60
0-1018 14.9
-0.272 0,33
7,9548
1.000
0.034 27.6 r21068,1
0,000 0,000 -0.038
Sumber : data diolah,2Ol I Keterangan tabel 4.1
1)
2) 3)
variabel Return on Asset memiliki rata-rata sebesar 0,018 dengan nilai correlations sebesar 0,272 dengan nilai variance sebesar 0,034 sedangkan nilai covariances sebesar 0,000. Variabel Retutu on Investmenr memiliki rata-rata sebesar 13,9 dengan nilai correlations sebesar 0,33 dengan nilai variances sebesar 27,6, sedanglcan nilai covariances sebesar 0,000. Variabel Residual Income memiliki rata-rata sebesar 7,9548 Dengan nilai correlations sebesar 1,000 dengan nilai variance sebesar 121068,1 , sedangkan nilai covariances sebesar -0,038.
4.2 Pembahasan Analisis regresi linier berganda ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagaiberikut: Tabel4.2
IIasiI Regresi Linier Berganda Variabel
Koefisien
(Costant)
ROA ROI RI R
Square
AdjustedRfuuare
Frr",rrr,k SigF
Sumber : data dtolahr
134
I
: : :
t
sig
-5,636
-1.774
0.515
4.755
0,461
4,423 0.660
0.071
0.082 0,000 0,000 0.s 12
0,419 0,387
13rZl7
:0,000(a)
20ll
JEMA Vol. 8 No. 1 Maret20ll
Berdasarkan Tabel 4.2 maka model regresi dapat dinyatakan sebagai berikut: ROR: -5,636 + 0,515 ROA+ 0,461 ROI + 0,071 RI
Sig
(0,082) Keterangan: ROR = Rate of Return ROA : Return on Asset ROI : Return on Investmenl DT lu
a.
* D^^i)",-l - t\cJluuqt
(0,000)
(0,000)
(0,512)
l--^-^Jf,LvtttE
Uji F ( Pengaruh Sirnultan) Berdasarkan lrasil sebagaimana tarnpak pada Tabel 4.8, didapatkan Fs:crirrik sebesar 13,217
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena tingkat signifikasi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan, peailaian kinerja dengan konsqr konvensional penilaian kinerja
b.
dengan konsry rusidual income, dengan masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Rate of RetuntDengan hasil ini maka Ff1 yang menyatakan bahwa Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvensional yang diproksi oleh ROA dan ROI, Penilaian Kinerja Dengan Konsep Residual Inconre yang diproksi oleh RI secara sirnultan berpengaruh terhadap Rate of Return dapat diterima. Koefisien Determinasi (R!)
(fi:) :
0,419. Hal ini menunjukkan bahwa s$esar 41,9% perubalnn yang terjadi pada Rate of Return dijelaskan oleh Penilaian Kinerja Dengan Konsep Konvsnsiona yang diproksi oleh ROA dan ROI, Penilaian Kinerja Berdasarkan hasil bagaimana taurpak pada Tabel 4.8 didapatkan R square
c.
Dengan Konsep Residual Income dengan proksi RI. Uji t ( Pengaruh Parsial) Pengujian pengaruh secara parsial Penilaian Kinerja Dengan konsep Konvensional yang diproksi olelr ROA dan ROI, Penilaian Kinerja Dengan Konsep Residual Income denganproksi RI terhadap Rate of Return diidsntifikasi oleh keberartian (keamanan) koefisien regresi berganda secara menyeluruh yang dihasilkan analisis regresi dari rate of return sebagai variabel terikat dengan prediktornya yang meliputi Return on Asset, Return on Investment, Residual Income. Keberartian masing-masing parameter tersebut ditunjukkan oleh tabel 4.7. Berikut ini disajikan pengaruh parsial dari masing-masing
variabel:
l)
KoeSsien Regresi Returrz onAsset
(fii
f, : 0,515 memiliki nilai *..o-.*, n- 4,755 (sig. : 0,000 < Pl : 0,515 secara statistik nyata atau berbeda dengan nol
Koefisien Regrer;i Reamt on Asset yaitu
0.05) yang mengindikasikan bahwa Hasil uji ini mengindikasikan bahwa Return on Asset secara parsial berpengamh pada rate
of
teturn. Dengan hasil
2)
ini nraka ,Y, yang menyatakan bahwa Return on Asset secara parsial berpengaruh signifikan dan bqhubunganpositif terhadap rateof returz diterima. Koefisien Regresi Return on investment
($)
Koefisien regresi Return on investmenr yaitu
p- :
0,05). Uji koefisien regresi ini mengindikasikan berbeda dengan
nol l{asil uji ini
0,461 dengan
f:raiirlik:
4,423
(sig.:
0,000 <
bahwa $1 :
0,000 secara statistik nyata atau mengindikasikan bahwa Return on investmenl secara parsial
berpengaruh pada rate of return.
Denga.n hasil
3)
ini maka ff. yang menyatakan bahwa Refiirn on investmen
bmpengaruh signifikan yang berhubungan Koefisien Regresi Residual Income (53)
secara parsial
positif terhadap rate of retun diterima
Koefisieo Regresi Residual Income yaitu $= = 0,071 dengan fsrar:srik: 0,660 (sig. : 0,512 > 0,05). Uji koefisien regresi ini mengindikasikan bahwa .88 : 0,005 secara s0atistik nyata atau berbeda dengan nol. Maka hasil uji ini mengindikasikan bahwa Resi&nl Income setara parsial berpengaruh terhadap rate af return.
JEMA Vol. 8 No. 1 Maret2011
I r:s
Dcngan hasil ini rnaka FIt yang msnyatakan bahwa Residual Income secara parsial berpengaruh signifl kan dan berhubungan positif terhadap rate of return ditolak.
4.3 Implikasl Penelitian Sebagaimana pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, tampak bahwa pada penelitian ini penilaian kinerja dinilai dari dengan menggunakan ROA, ROI, RI dan ROR dengan hasil bahwa ROA, ROI, RI dan ROR secara signifikan dapat membedakan penilaian kinerja yang baik dan buruk. Sehingga diirarapkan bagi suatu perusahaan untuk lebih memperhatikan Debt dan equity yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin tinggi tingkat hutang yang dimiliki perusahaan, maka akan meningkatkan resiko perusahaan tersebut disebabkan oleh semakin tingginya beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan, yang pada ak*rirnya akan berdampak rendahnya net income yang diterima perusahaan (mengalami kerugian). Bila hal ini terjadi maka perusahaan tersebut akan mengalami bangkrut secara
financial, meskipun
secara hukum bangkrut tidaknya sebuah perusahaan ditentukan oleh pengadilan.
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Penelitian ini berhrjuan untuk menganalisis dan menguji analisa pengaruh penilaian kinerja dengan konsep konvensional dengan konsep residual ineome terhadap rate ofreturn pada perusahaan yang lNting di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pembahasan dan analisis data, n1aka, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a.
bcd.
Penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep residual income dengan masing- masing variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap rate of return. Hal ini dibuktikan dengan nilai {*.1*,7:13,217 (sig 0,000 < 0,05). Return on usset secara parsial berpengaruh terhadap rate ofreturn Hal ini dibuktikan dengan koefisien rcgresi $1:0,515 &o fs:a:is:i,k:4,755 (sig. 0,000 < 0,05). Return on investmen, secara parsial berpengaruh terhadap rate of retut'n. Hal ini dibuktikan dengan koefisien regresi $= : O,+6t &n f,s;Er:3i:*: : 4,423 (sig. 0,000 < 0,05). Residual income secara parsial tidak berpengaruh terhadap rate of rehlrn. Hal ini dibuktikan dengan koefisienregresi Fe:0,071 dan feiuris;ir :4,66A (sig. 0,512 > 0,05).
5.2 Seran Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya serta keterbatasan yang tetah dirumuskan dapat dikemukakan sebagai suatu bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut: a. Penelitian yang selar{utnya diharapkan dapat mengembangkan model yaitu dengan menambah faktorfaktor yang teoritis berpengaruh terhadap rate of return dan peneliti yang akan datang diharapkan dapat menambah lagi variabel indepentnya. b' Bagi perusahaan diharapkan untuk memperhatikan jumlah laba dan laba bisnis yang dimiliki karena fakta temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kedua ini variabel ini memperkuat pengaruh penilaian kinerja dengan konsep konvensional terhadap rate ofreturn.
t36
I
JEMA Vol. 8 No. lMaret20ll
DAI'TARPUSTAKA Baridwan, Zafu.2003. Intermediate accounting, Edisi 7, Yogyakarta. BPFE. Dewi, Rossy Kusuma, 2008, Analisis Faktor-Fahor Pembagian Dividen, Skripsi, tidak dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang.
Fakultas Ekonomi Unisma, 2008, Panduan Penelititian Dan Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, BPFE LINISMA., Malang. Gujarati, Darnodar. I 997. Ekononretrika dasar, Iakarta. Frlangga. Husnan, Su'ed. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Keputusan jangkn panjang, Bultr Dua, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Imrnatus, 2001, Pengaruh Pembagian Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Go Publik di BEj, Skripsi, tidak dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Weston, J. Fred dan T.E Copelan{ Alih Bahasa: Jaka Wasana dan Kisbandoko, 1997. Manajemen Keuangan I Edisi Kedua. Cetakan Pefiama. Jakarta: Bina Aksara.
Weston,
J. Fred dan Eugene F.
Bringfoarq 1994. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi
Kesembilaq Cetakan Pertama. Jakarta: Erlangga.
Lubis, Yeti Meliany (2009), Analisis Fahor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Customer Goods Yang Go Publik Di BEJ". http://makalahjurnalslaipsi.com/. Di akses tanggal 20 Mei 20 1 0. Mardani, Roni Malavia, 2003, Penunjuk Pralctikum Operasional. Malang BPFE: Universitas Islam Malang.
Nursanti, 2004. pengaruh Variabel Debt to Equity Rasio dan Finansial Laverage 1sll1vdap Price Earning Rasio. Jurnal Ekonomi, vol 8,No.4, 99-05. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan perusahaaan, Edisi keempat, Celakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teari danAplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Silalabi, 2003. Statistik Dasar. Jakarta: Gramedia Fustrka Utama. Suja'i, Imanr, Yusuf, A.2005. Metodologi Penelitian Sosial (Teknik Penyusunan Pro posal Dan Laporan Hasil Penelitian). BPFE Universitas Islam Malang. Widiatmojo, Sawiji, 1996, Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafik.
*) Achmad Agus Priyono, sE.,
JEMA Vol. 8 No. 1Maret2011
MM
adalah dosen tetap pada prodi Manajemen FE unisma
lnt